Annual Report 2013
Program Pengkajian dan Penerapan TeknologiLingkungan
PEMANFAATAN LIMBAH UNTUK MENDUKUNG LINGKUNGANKAWASAN BERWAWASAN LINGKUNGAN MANDIRI (Pemetaan Klaster Industri Dalam Penanganan Limbah Industri Tahu) Prasetyadi Pusat Teknologi Lingkungan, Kedeputian TPSA Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Jl. M.H. Thamrin No. 8, Lantai 12, Jakarta 10340 e-mail:
[email protected] PENDAHULUAN Industri tahu pada umumnya menghasilkan 2 jenis limbah yaitu limbah padat dan limbah cair, limbah padat umumnya dimanfaatkan sebagai pakan ternak, sedangkan limbah cair biasanya dibuang langsung ke lingkungan. Limbah cair industry tahu ini mempunyai COD yang cukup tinggi dan akan mencemari lingkungan terutama lingkungan menjadi bau. Pada tahun 2009 dan 20010 Pusat Teknologi Lingkungan (PTL) TPSA - BPPT melalui pendanaan dari Kemen Ristek telah mengembangkan reaktor unggun tetap (Fixed Bed) untuk mengolah limbah cair industry tahu di Desa Kalisari Kabupaten Banyumas. Unjuk kerja pengolahan limbah cair tahu yang dikembangkan oleh PTL ini menghasilkan biogas dengan kuantitas dan kualitas yang cukup baik dan manfaatnya dirasakan oleh pengrajin tahu maupun non pengrajin tahu, penerapan teknologi tersebut kemudian direplikasi dengan skala yang lebih besar pada tahun 2012 (Reaktor Kalisari III dan Kalikidang) atas prakarsa Pemerintah Daerah
90
Annual Report 2013
Program Pengkajian dan Penerapan TeknologiLingkungan Kabupaten Banyumas dan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah. Sampai dengan tahun 2012 sudah 73 industri atau sekitar 25% dari total industry tahu di Desa Kalisari yang limbah cairnya diolah. Dari hasil pengolahan ini sudah 105 rumah tangga yang menikmati biogas sebagai pengganti LPG. Masih sekitar 200 unit IKM yang limbahnya belum diolah dan apabila semua limbah telah diolah diperkirakan sekitar 350 rumah tangga akan menikmati Biogas. Besarnya potensi limbah tahu untuk dijadikan biogas di Desa Kalisari ini memunculkan gagasan untuk menjadikan Kalisari sebagai Desa Mandiri Energy. Jumlah industry yang limbahnya belum diolah masih cukup banyak dan membutuhkan biaya investasi yang cukup besar. Untuk lebih mengefisienkan penggunaan investasi dan biaya operasi pada pembangunan pengolahan berikutnya perlu di buat suatu pemetaan wilayah dan jalur pemipaan agar didapar jarak terpendek dan limbah dapat mengalir secara gravitasi sehingga tidak dibutuhkan lagi system pemompaan. Dengan dibuatnya pemetaan ini diharapkan dapat digunakan untuk membantu menyiapkan langkah2 dalam persiapan pelaksanaan pembangunan apabila ada investor atau fihak ketiga yang akan membangun pengolahan limbah tahu. Manfaat kegiatan ini diharapkan dapat membantu Pemerintah Daerah dalam rangka pengelolaan lingkungan yang sejalan dengan Rencana Aksi Nasional Gas Rumah Kaca (RAN GRK), sehingga menjadi kawasan yang berwawasan lingkungan yang hingga saat ini masih menjadi permasalahan yang belum terpecahkan. Dengan pemetaan ini juga diharapkan lebih memudahkan dalam menghitung perencanaan anggaran untuk menghitung kebutuhan investasi karena sudah diketahui jumlah kapasitas dan lokasi pengolahan yang akan digunakan.
91
Annual Report 2013
Program Pengkajian dan Penerapan TeknologiLingkungan TUJUAN DAN SASARAN Tujuan dari program ini adalah : a. Meningkatkan kualitas lingkungan agar menjadi lebih baik b. Mendorong dan mendukung pengembangan industri khususnya industri tahu ramah lingkungan c. Mengembangkan strategi kebijakan untuk mengurangi Gas Rumah Kaca Sasaran dari kegiatan tahun 2013 ini adalah pembuatan peta dan rekomendasi prioritas yang harus dilakukan untuk menuju kawasan berwawasan lingkungan a. Adanya solusi teknologi bagi Pemerintah Daerah dan masyarakat dalam rangka pengelolaan lingkungan yang sejalan dengan Rencana Aksi Nasional Gas Rumah Kaca (RAN GRK), sehingga menjadi kawasan yang berwawasan lingkungan dengan cara melakukan kajian dan pendampingan pada industri dan masyarakat sekitar kawasan untuk penanganan lingkungan yang hingga saat ini masih menjadi permasalahan yang belum terpecahkan. b. Terlaksananya intermediasi antara industri dan pemerintah yang terkait dengan teknologi pengelolaan lingkungan, khususnya untuk industri tahu industri tahu c. Diperolehnya rekomendasi teknologi dan penataan klastermenjadi kawasan yang berwawasan lingkungan. d. Diperolehnya energi terbarukan untuk menunjang desa mandiri energi.
92
Annual Report 2013
Program Pengkajian dan Penerapan TeknologiLingkungan HASIL KEGIATAN Kegiatan diawali dengan kunjungan dan diskusi dengan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Banyumas untuk koordinasi dan menyampaikan maksud dan tujuan kegiatan yang akan dilakukan pada tahun 2013 ini. Koordinasi juga dilakukan dengan perangkat desa Kalisari untuk mendapatkan data sekunder dan bantuan personil untuk melakukan pemetaan dilapangan.
Gambar 1. Koordinasi dengan BLH Kabupaten Banyumas
93
Annual Report 2013
Program Pengkajian dan Penerapan TeknologiLingkungan
Gambar 2. Peta pembagian wilayah pengolah limbah Kegiatan pengukuran lapangan meliputi; penentuan alternative lokasi yang dapat digunakan untuk membangun pengolahan limbah tahu, pengelompokkan IKM yang limbahnya akan diolah, penentuan lintasan pipa limbah dan pipa biogas, pengukuran panjang lintasan pipa, pengukuran ketinggian lokasi agar limbah dapat mengalir secara gravitasi dan menghitung
94
Annual Report 2013
Program Pengkajian dan Penerapan TeknologiLingkungan kapasitas limbah. Hasil pembagian wilayah pemetaan ditunjukkan pada gambar 2 dan Tabel 1 dibawah ini. Tabel 1. Pembagian Wilayah Pengolahan Limbah di Desa Kalisari.
Selain kegiatan pemetaan juga dilakukan pendampingan pembangunan pengolahan limbah yang dilakukan oleh Badan Lingkungan Hidup Jawa Tengah dengan pendanaan dari Pemda Propinsi Jawa Tengah. Proyek pengolahan limbah industry tahu ini mengolah limbah industry yang berada di wilayah 4. Jumlah industry 3 yang diolah limbahnya ada 74 industri dengan total limbah 20 m per hari. Pembangunan instalasi pengolahan limbah ini dimulai pada bulan September 2013 dan selesai pada pertengahan Desember 2013. Biogas yang dihasilkan disalurkan ke 90 rumah tangga.
95
Annual Report 2013
Program Pengkajian dan Penerapan TeknologiLingkungan
Gambar 3. Pemasangan pipa kolektor limbah di industri dan pemasangan kompor biogas.
Gambar 4. Pengerjaan jaringan / instalasi pipa limbah dari industri ke lokasi pengolahan.
96
Annual Report 2013
Program Pengkajian dan Penerapan TeknologiLingkungan
Gambar 5. Pembangunan pengolahan limbah tahu di Kalisari tahun 3 2013, total volume 188 m Kegiatan pemetaan pengolahan limbah tahu di Kalisari juga diwarnai dengan Kunjungan Menristek dalam rangka pencanagan Desa Kalisari Menuju Desa Mandiri Energi dan Pembentukan Konsorsium Pemanfaatan Teknologi Peningkatan Produksi Kedelai dan Pengolahan Limbah Untuk Energi Biogas. Pembentukan konsorsium itu diprakarsai oleh Menristek, di tandatangani oleh tujuh instansi (Ristek, ESDM, BPPT, LAPAN, Pemda Jawa Tengah, Pemda Kab. Banyumas dan UNSOED). Penandatanganan konsorsium ini dilakukan di Desa Kalisari pada tanggal 25 Oktober 2013.
97
Annual Report 2013
Program Pengkajian dan Penerapan TeknologiLingkungan
Gambar 6. Pembentukan Konsorsium Pemanfaatan Teknologi Peningkatan Produksi Kedelai Dan Pengolahan Limbah Untuk Menjadi Biogas Pada gambar di atas terlihat Direktur PTL memberikan sambutan dalam acara Pembentukan Konsorsium Pemanfaatan Teknologi Peningkatan Produksi Kedelai Dan Pengolahan Limbah Untuk Menjadi Biogas MANFAAT KEGIATAN Hasil dari kegiatan ini dapat dimanfaatkan sebagai rekomendasi / acuan apabila ada fihak yang akan membangun pengolahan limbah di Desa Kalisari. Dengan pembagian wilayah dan jalur pemipaan yang sudah dirancang mempunyai manfaat antara lain :
98
Annual Report 2013
Program Pengkajian dan Penerapan TeknologiLingkungan a. Memudahkan penentuan pemilihan jalur pemipaan. b. Membantu dan memudahkan dalam pembuatan Detail Enjinering Disain (DED). c. Memastikan pengolahan limbah cair tahu yang akan dibuat pengoperasiannya tidak membutuhkan pasokan energy dan menghasilkan biogas. d. Dengan meniadakan bioya operasi pada proses pengolahan limbah akan memaksimalkan total reduksi emisi CO2 dalam perhitungan Rencana Aksi Daerah (RAD) dalam penurunan Gas Rumah Kaca (GRK) KESIMPULAN Hasil kegiatan Pemetaan Klaster Industri Dalam Penanganan Limbah Industri Tahu di Desa Kalisari memberikan rekomendasi pada pemerintah daerah untuk pembangunan pengolahan limbah cair tahu menjadi biogas dan mendukung upaya pemerintah Pusat dan Pemerinyah daerah dalam mewujudkan Desa Mandiri Energi serta memberikan kontribusi masukkan dalam menentukan arah untuk mengembangkan klaster industri tahu yang ada menjadi kawasan berwawasan lingkungan
99