PEMAKAIAN ELEMEN GRID (BALOK SILANG) UNTUK MENENTUKAN LENDUTAN PADA BALOK (STUDI LITERATUR)
TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat untuk menempuh ujian sarjanaTeknik Sipil
Disusun oleh:
TONI M. SITOMPUL 03 0404 035
SUB JURUSAN STRUKTUR DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009 Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkat, kasih dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul: PEMAKAIAN ELEMEN GRID (BALOK SILANG) UNTUK MENENTUKAN LENDUTAN PADA BALOK Penulisan Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat dalam menempuh ujian sarjana pada Fakultas Teknik, Departemen Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara. Dalam kesempatan ini, dengan hati yang tulus penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada: 1. Bapak Prof. DR. Ing. Johannes Tarigan, sebagai Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini. 2. Bapak Prof. DR. Ing. Johannes Tarigan, sebagai Ketua Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara. 3. Bapak Ir. Terunajaya, M.Sc., sebagai Sekretaris Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara. 4. Bapak-bapak Dosen Pembanding Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara. 5. Bapak dan Ibu Staf Pengajar dan Pegawai Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
6. Ayahanda dan ibunda tercinta atas kasih sayang, doa restu, dan motivasi yang tiada henti-hentinya selama proses penulisan Tugas Akhir ini. 7. Adik-adikku tercinta, Serni Rukia, Jo’, dan John salam sayang selalu. 8. Rekan-rekan Mahasiswa Teknik Sipil Angkatan 2003, Imran, Sarman, Tohank, Ryo, Firman “Toba”, Masana, Wong Solo, Anton, Natan, Yunus, Boni, Aldo, Wesley, Daniel, Himsar, Dapot, Dona, Ombreng, Donny (onky) dan Miako-Miako. Rekan-rekan seperjuangan, B’ Ryan02, Richard, Jubel, dan Gaplex D “Cimenk”, Bahagia 20, juga B’ Albert atas bimbingannya, dll yang belum disebut namanya. Dengan kerendahan hati, penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan wawasan, pengalaman dan referensi yang dimiliki. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan Tugas Akhir ini. Akhir kata penulis berharap semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi kita semua.
Medan, Februari 2009 Penulis
Toni M. Sitompul 03 0404 035
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
ABSTRAK
Pada perencanaan suatu struktur bangunan, direncanakan berbagai beban kerja. Suatu struktur dikatakan aman dan kuat jika mampu menahan segala bebanbeban di atasnya baik bersifat permanen maupun sementara. Ada kalanya sebuah struktur harus direncanakan dengan dimensi tertentu. Misalnya balok direncanakan dengan dimensi yang kecil agar ruang antara struktur semakin besar tetapi masih aman dan kuat serta memenuhi terhadap persyaratan yang telah ditentukan. Untuk mencapai nilai keamanan dan kekuatan tersebut, maka bangunan didimensi sedemikian rupa hingga memiliki kekuatan melebihi beban yang akan dipikulnya. Salah satu alternatif teknis untuk mencapai nilai keamanan dan kekuatan suatu bangunan adalah dengan menambah kekakuan pada konstruksi. Dalam hal ini, untuk menambah kekakuan pada konstruksi digunakan struktur grid, yaitu balokbalok yang saling menyilang dan menyatu pada bidang horizontal dimana gayagaya dominan yang bekerja adalah tegak lurus bidang tersebut. Dengan memakai struktur grid (balok silang, dapat diketahui pengaruh grid terhadapkekakuan struktur bangunan sehingga diperoleh besar defleksi/lendutan yang terjadiakibat adanya gaya-gaya yang bekerja pada bangunan. Penambahan jumlah grid(balok silang) akan membuat struktur semakinkaku sehingga besarnya defleksi/lendutan yang terjadi dapatdikurangi dan memenuhi peraturan dan keamanan konstruksi. Pada analisis struktur grid (balok silang) dengan jumlah batang yang berbeda akibat adanya penambahan jumlah grid diperoleh lendutan yang memenuhi terhadap persyaratan yang telah ditentukan. Hal ini terjadi karena penambahan jumlah batang berpengaruh terhadap lendutan yang terjadi. Analisis struktur grid diselesaikan dengan Metode Elemen Hingga (Finite Element Method ) dan selanjutnya dianalisa dengan program komputer yaitu program Matlab dan SAP 2000 untuk mempercepat perhitungan. Dari hasil perhitungan terlihat bahwa semakin banyak jumlah grid (balok silang), maka berat sendiri juga akan semakin besar yang berpengaruh terhadap besarnya lendutan yang terjadi. Namun karena struktur dibuat dalam bentuk elemen grid (balok silang) sehingga lendutan yang terjadi akan semakin kecil serta memenuhi terhadap persyaratan yang telah ditentukan.
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
DAFTAR ISI
Kata pengantar ....................................................................................................
i
Abstrak ...............................................................................................................
iii
Daftar isi .............................................................................................................
iv
Daftar notasi ........................................................................................................
vi
Bab I.
Pendahuluan ........................................................................................
1
I.1 Umum .....................................................................................................
1
I.2 Permasalahan ............................................................................................. 2 I.3 Maksud dan Tujuan ................................................................................
4
I.4 Metodologi .............................................................................................
4
I.5 Pembatasan Masalah ..............................................................................
4
Bab II. Teori Dasar Metode Elemen Hingga Pada Struktur …….................
5
II.1 Jenis-jenis Struktur Pada Bangunan Teknik Sipil ………………………
5
II.1.1 Truss (Rangka)………………………………………………………. 6 II.1.2 Balok ………………………………………………………………… 6 II.1.3 Grid …………………………………………………………………. 7 II.1.4 Frame (Portal) ………………………………………………………. 7 II.2 Konsep Elemen Hingga …………………………………………………
8
II.3 Tegangan dan Regangan Dalam Kontinum Elastis ……………………..
11
II.4 Finite Elemen Method …………………………………………………
14
II.5 Fungsi Bentuk dan Peralihan Umum Dalam Bentuk Operasi Matriks
19
II.6 Grid Element ………………………………………………………
23
II.6.1 Efek lentur ………………………………………………………
25
II.6.2 Efek Torsi ………………………………………………………
32
II.6.3 Transformasi Pada Sistem Koordinat ……………………………
37
II.6.4 Keseimbangan dan Menentukan Matriks Kekakuan ………………
40
II.6.5 Syarat Keseimbangan …………………………………………
45
II.6.6 Beban Nodal Ekivalen …………………………………………
47
III.10 Rasio Tegangan …………………………………………………
55
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
III.10.1 Penampang dengan Lentur Simetris ……………………………. 56 III.10.2 Perilaku KestabilanLateral Balok ………………………………. 57 III.10.3 Perencanaan Lateral Balok dengan Sikongan dengan Metode LRFD ............................................................................... 59
Bab III. Aplikasi Grid Element ……………………………………………… 60 III.1 Contoh Grid Element ………………………………………………… 60 III.2 Pemrograman Matlab ………………………………………………… 61 III.2.1 Data Masukan Matlab Untuk Grid 4x10 Batang ……………….. 61 III.2.2 Data Masukan Matlab Untuk Grid 6x15 Batang ……………….. 70 III.2.3 Hasil Keluaran Matlab Untuk Grid 4x10 Batang ………………. 86 III.2.4 Hasil Keluaran Matlab Untuk Grid 6x15 Batang ………………
94
III.3 Pemrograman SAP2000 ……………………………………………… 111 III.3.1 Data Masukan SAP2000 Untuk Grid 4x10 Batang …………… . 111 III.3.2 Data Masukan SAP2000 Untuk Grid 6x15 Batang …………….. 115 III.3.3 Hasil Keluaran SAP2000 Untuk Grid 4x10 Batang ……………. 119 III.3.4 Hasil Keluaran SAP2000 Untuk Grid 4x10 Batang…………….. 128 III.5 Verifikasi Program …………………………………………………
143
Bab IV. Kesimpulan dan Saran …………………………………………
145
IV.1 Kesimpulan ………………………………………………………
145
IV.2 Saran ……………………………………………………………
146
Daftar Pustaka ……………………………………………………………
147
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
DAFTAR NOTASI
b
= Gaya tubuh (body forces)
c
= Konstanta
d
= Operator differensial linier
f
= Fungsi bentuk
p
= Beban terpusat nodal
q
= Peralihan titik nodal
u
= Peralihan umum
u
= Translasi arah sumbu-x
v
= Translasi arah sumbu-y
w
= Translasi arah sumbu-z
A
= Luas penampang
B
= Regangan pada sembarang titik akibat satu satuan peralihan nodal.
C
= Cos α
S
= Sin α
Dy
= Gaya geser
Dz
= Gaya kopel
E
= Modulus elastisitas (Modulus Young)
Fy
= Tegangan leleh
G
= Modulus geser
I
= Inersia
J
= Momen inersia polar
M
= Gaya internal momen pada elemen balok silang
Mxx = Momen lentur dalam arah sumbu kuat Myy = Momen lentur dalam arah sumbu lemah My
= Momen leleh
Mn
= Momen nominal
Mp
= Momen plastis
Nx
= Gaya aksial
Ixx
= Inersia lentur dalam arah sumbu kuat
Iyy
= Inersia lentur dalam arah sumbu lemah
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
P
= Beban terpusat
Pb
= Gaya nodal ekivalen akibat bekerjanya gaya tubuh dalam vektor b
S
= Modulus penampang
Z
= Modulus plastis
σ
= Tegangan normal
τ
= Tegangan geser
ε
= Regangan normal
γ
= Regangan geser
υ
= Poisson ratio
ξ
= Faktor bentuk
δq
= Peralihan vertikal kecil
ε0
= Regangan awal
θxi
= Peralihan yang disebabkan oleh punter yang terjadi pada sumbu-x elemen
θyi
= Peralihan yang disebabkan oleh punter yang terjadi pada sumbu-y elemen
Ψ
= Perubahan dari putaran sudut
Φ
= Fungsi torsi
δUe = Energi regangan virtual dari tegangan dalam elemen δWe = Usaha virtual beban luar yang bekerja pada elemen {}
= vector kolom
[]
= Matriks
[A]-1 = Invers matriks [A] [A]T = Transpos dari matriks [A] ∑
= Penjumlahan
dA
= Luas differensial
dx
= Panjang differensial arah sumbu x
dy
= Panjang differensial arah sumbu y
dz
= Panjang differensial arah sumbu z
fx
= Beban merata arah sumbu x
fx1
= Gaya nodal dalam arah lokal x pada nodal 1
fx2
= Gaya nodal dalam arah lokal x pada nodal 2
fx1
= Gaya nodal dalam arah X global pada nodal 1
fy1
= Gaya nodal dalam arah Y global pada nodal 1
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
{ f } = Vektor dari gaya-gaya luar pada titik simpul { d } = Vektor dari perpindahan [Ke] = Matriks kekakuan global elemen [C] = Matriks hubungan tegangan regangan [g]
= Matriks geometri dari fungsi peralihan
[h]
= Matriks geometri dari fungsi peralihan titik nodal
[K] = Matriks kekakuan elemen [Te] = Matriks transformasi elemen
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
BAB I PENDAHULUAN I.1
Umum Dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di berbagai
bidang termasuk dalam bidang konstruksi, memacu negara-negara berkembang termasuk Indonesia untuk mengadakan pembangunan sarana dan prasarana yang dibutuhkan masyarakat. Hal ini juga mendorong para perencana untuk mendesain bangunan yang lebih ekonomis dan aman.
Di dalam perencanaan akan ditemukan dua bagian utama dari bangunan, yaitu bagian struktur dan non struktur. Bagian struktur adalah bagian bangunan yang ikut memikul beban yaitu meliputi pondasi, balok, kolom, pelat dan lain sebagainya. Bagian non struktur adalah bagian bangunan yang tidak ikut memikul beban yaitu meliputi dinding, plafond dan lain sebagainya. Sehingga hal tersebut di atas harus di desain sedemikian rupa agar didapat struktur yang optimal tetapi masih mampu mendukung beban struktur dengan aman.
Suatu balok dibebani akan timbul resultante tegangan yang secara umum terdiri dari tiga gaya dan tiga kopel. Gaya-gaya tersebut adalah gaya aksial Nx, gaya geser Dy, Dz dan kopelnya adalah momen puntir Mx dan momen lentur My dan Mz ( gambar 1.1 ). Deformasi batang dapat dianalisa dengan meninjau masimg-masing resultante tegangan secara terpisah dan menentukan pengaruhnya pada elemen batang.
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
Bila
suatu
struktur
diberi beban,
batangnya akan
mengalami deformasi
( perubahan bentuk yang kecil ) sehingga titik-titik pada struktur akan berpindah keposisi yang baru. Umumnya semua titik pada struktur kecuali tumpuan yang tidak dapat
bergerak akan mengalami perpindahan. Deformasi tersebut menimbulkan
respons gaya dalam.
Gambar 1.1 Respon gaya dalam. Saat ini sangat dibutuhkan ruangan yang relatif
luas pada bangunan
bertingkat. Sehingga untuk memenuhi hal ini maka dibutuhkan balok silang untuk menahan beban luar. Juga kadang-kadang agar nilai arsitektur menjadi indah memerlukan balok silang. Balok silang adalah struktur bidang yang dibentuk oleh balok menerus yang saling bertemu atau bersilang dimana pertemuan dari sambungan tersebut adalah kaku ( Gambar 1.2 ). Berbeda dari portal gaya luar berada dalam bidang struktur, gaya luar pada balok silang tegak lurus bidang struktur, dan vector momen semua kopel berada dalam bidang balok. Arah beban seperti ini dapat menimbulkan puntir dan lenturan pada sejumkah batang. Penampang lintang setiap batang memiliki dua sumbu simetri, sehingga lenturan dan puntir tidak daking bergantungan.
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
Gambar 1.2. Balok silang Beberapa keuntungan dari sistem struktur grid adalah: 1. Mempunyai kekakuan yang besar, terutama pada bentang lebar, sehingga dapat memberikan kekakuan arah horizontal yang lebih besar pada portalbangunannya. 2. Mempunyai bentuk yang seragam dengan berbagai variasi dan cetakannya dapat digunakan berulang kali. 3. Dapat mendistribusikan beban dan momen pada kedua arah bentangnya secara merata dengan ukuran model grid yang dapat dikembangkan sebagai kelipatan dari bentang kolom-kolomnya. 4. Mempunyai sifat fleksibilitas ruang yang cukup tinggi dan sederhana sehingga lebih luwes dalam mengikuti pembagian panel-panel eksterior maupun partisi interiornya.
I.2
Permasalahan Tugas akhir ini membahas tentang pemakaian balok silang ( grid ) pada pelat
yang terbuat dari baja. Grid adalah struktur datar yang dipersiapkan untuk menerima beban yang tegak lurus pada bidang datar struktur. Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
Sehingga dengan pemakaian balok silang ini, diharapkan membuat bangunan semakin kaku dan stabil.
I.3
Maksud dan Tujuan Sesuai dengan latar belakang di atas, maka tujuan penulisan Tugas Akhir ini
adalah mengetahui pengaruh grid (balok silang) terhadap kekakuan struktur bangunan, sehingga diperoleh besar displacement (lendutan) yang terjadi akibat adanya gaya-gaya yang bekerja pada bangunan tersebut.
I.4
Metodologi Metode yang digunakan dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah literatur
yaitu dengan mengumpulkan data-data dan keterangan yang berhubungan dengan pembahasan Tugas Akhir ini serta masukan-masukan dari dosen pembimbing. Adapun hasil dari analisa kumpulan data-data tersebut akan dihitung dengan program komputer. Penganalisaan struktur akan dilakukan dengan program komputer yaitu Program MATLAB serta dibandingkan dengan program SAP2000 untuk mempercepat perhitungan.
I.5
Pembatasan Masalah Pada tulisan ini persoalan akan dibatasi, yaitu : 1. Perletakan adalah jepit-jepit 2. Pertemuan balok silang adalah kaku dengan beban kerja adalah terbagi rata 3. Menganalisa displacement (lendutan) yang terjadi pada balok 4. Analisa yang dilakukan secara linier-elastik menurut Hukum Hooke
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
BAB II TEORI DASAR METODE ELEMEN HINGGA PADA STRUKTUR
Bila suatu kontinum dibagi menjadi beberapa bagian yang sangat kecil (elemen hingga) dikenal sebagai proses diskritisasi (pembagian). Elemen ini umumnya memiliki bentuk geometri yang sederhana dibandingkan dengan kontinumnya. Dengan menggunakan metode elemen hingga kita dapat mengubah mengubah suatu masalah yang memeiliki jumlah derajat kebebasan tidak berhingga menjadi suatu masalah dengan jumlah derajat kebebasan tertentu sehingga proses pemecahannya akan lebih sederhana. Pendekatan klasik analisa benda pejal membutuhkan suatu fungsi tegangan atau fungsi peralihan yang harus memenuhi persamaan differensial keseimbangan, hubungan tegangan-regangan, dan kompabilitas pada setiap titk dalam kontinum, termasuk syarat-syarat batasnya (boundaries). Karena ketatnya persyaratan ini, amat sedikit pemecahan dijumpai adanya deret tak berhingga yang dalam perhitungan praktis harus dipotong sehingga hal ini akan menyebabkan hasil perhitungan tadi hanyalah merupakan satu pendekatan saja.
II.1 Jenis - Jenis Struktur pada Bangunan Teknik Sipil Struktur 1D (satu dimensi) adalah suatu idealisasi dari bentuk struktur yang sebenarnya dimana struktur dianggap merupakan gabungan dari elemen 1D (elemen rangka, balok, grid, dan portal) untuk kemudian dilakukan analisis perhitungan.
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
Pada
dasarnya
perilaku
semua
tipe
struktur
1D,
2D,
atau
3D
(rangka/balok/portal, pelat/cangkang atau solid) dapat dijabarkan dalam bentuk persamaan diferensial. Dalam praktiknya, penulisan persamaan diferensial untuk struktur 1D sering kali tidak perlu karena struktur tersebut dapat diperlakukan sebagai penggabungan elemen 1D. Solusi eksak untuk persamaan diferensial dapat dinyatakan dalam bentuk relasi antara gaya dan peralihan pada ujung-ujung elemen. Kombinasi yang tepat dari relasi ini dengan persamaan keseimbangan dan kompatibilitas pada simpul dan perletakan menghasilkan sebuah sistem persamaan aljabar yang menggambarkan perilaku struktur.
II.1.1 Truss (rangka) Definisi truss (rangka) adalah konstruksi yang tersusun dari batang-batang tarik dan
batang-batang tekan saja, umumnya dari baja, kayu, atau paduan ringan
guna mendukung atap atau jembatan, umumnya hanya memperhitungkan pengaruh aksial saja. •
Truss 2 dimensi : truss yang dapat menahan beban pada arah datar saja (sumbu x, y) umumnya beban yang bekerja adalah beban terpusat nodal.
•
Truss 3 dimensi : truss yang dapat menahan beban pada semua arah (sumbu x, y dan z) umumnya beban yang bekerja adalah beban terpusat nodal.
II.1.2 Balok Definisi balok yaitu konstruksi yang tersusun dari batang-batang saling menyilang dan menyatu pada bidang horizontal dimana gaya-gaya dominan yang Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
bekerja adalah tegak lurus bidang tersebut sehingga menimbulkan momen lentur yang menghasilkan putaran sudut pada ujung-ujung batang, dan translasi tegak lurus pada bidang batang tersebut.
2.1.3 Grid Definisi grid yaitu balok-balok yang saling menyilang dan menyatu pada bidang horizontal dimana gaya-gaya dominan yang bekerja adalah tegak lurus bidang tersebut sehingga menimbulkan momen lentur, momen torsi, dan translasi tegak lurus pada bidang balok-balok tersebut, umumnya dapat menahan gaya normal terhadap bidang datarnya.
II.1.4 Frame (portal) Definisi frame (portal) adalah kerangka yang terdiri dari dua atau lebih bagian konstruksi yang disambungkan guna stabilitas, umumnya dapat menahan gaya momen, gaya geser dan aksial. •
Frame 2 dimensi : frame yang dapat menahan beban pada arah datar saja (sumbu x, y) umumnya beban yang bekerja adalah beban terpusat nodal dan beban batang.
•
Frame 3 dimensi : frame yang dapat menahan beban pada semua arah saja (sumbu x, y dan z) umumnya beban yang bekerja adalah beban terpusat nodal dan beban batang.
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
II.2 Konsep Elemen Hingga Struktur dalam istilah teknik sipil adalah rangkaian elemen-elemen yang sejenis maupun yang tidak sejenis. Elemen adalah susunan materi yang mempunyai bentuk relatif
teratur. Elemen ini akan mempunyai sifat-sifat tertentu yang
tergantung kepada bentuk fisik dan materi penyusunnya. Bentuk fisik dan materi penyusun elemen tersebut akan menggambarkan totalitas dari elemen tersebut. Totalitas sifat elemen inilah yang disebut dengan kekakuan elemen. Jika diperinci maka sebuah struktur mempunyai Modulus Elastis (E), Modulus Geser (G), Luas Penampang (A), Panjang (L) dan Inersia (I). Inilah satu hal yang perlu dipahami didalam pemahaman elemen hingga nantinya, bahwa kekakuan adalah fungsi dari E,G,A,L,I. Kontinum dibagi-bagi menjadi beberapa bagian yang lebih kecil, maka elemen kecil ini disebut elemen hingga. Proses pembagian kontinum menjadi elemen hingga disebut proses “diskretisasi” (pembagian). Dinamakan elemen hingga karena ukuran elemen kecil ini berhingga (bukannya kecil tak berhingga) dan umumnya mempunyai bentuk geometri yang lebih sederhana dibanding dengan kontinumnya. Dengan metode elemen hingga kita dapat mengubah suatu masalah dengan jumlah derajat kebebasan tertentu sehingga proses pemecahannya akan lebih sederhana. Misalnya suatu batang panjang yang bentuk fisiknya tidak lurus, dipotong-potong sependek mungkin sehingga terbentuk batang-batang pendek yang relatif lurus. Maka pada bentang yang panjang tadi disebut kontinum dan batang yang pendek disebut elemen hingga.
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
Suatu bidang yang luas dengan dimensi yang tidak teratur, dipotong-potong berbentuk segi tiga atau bentuk segi empat yang beraturan. Bidang yang dengan dimensi tidak beraturan tadi disebut kontinum, bidang segitiga atau segi empat beraturan disebut elemen hingga. Dan banyak lagi persoalan yang identik dengan hal diatas. Maka dari sini dapat dikatakan bahwa elemen hingga merupakan elemen diskrit dari suatu kontinum yang mana perilaku strukturnya masih dapat mewakili perilaku struktur kontinumnya secara keseluruhan. Pendekatan dengan elemen hingga merupakan suatu analisis pendekatan yang berdasarkan asumsi peralihan atau asumsi tegangan, bahkan dapat juga berdasarkan kombinasi dari kedua asumsi tadi dalam setiap elemennya. Karena pendekatan berdasarkan fungsi peralihan merupakan teknik yang sering sekali dipakai, maka langkah-langkah berikut ini dapat digunakan sebagai pedoman bila menggunakan pendekatan berdasarkan asumsi tersebut : 1. Bagilah kontinum menjadi sejumlah elemen (Sub-region) yang berhingga dengan geometri yang sederhana (segitiga, segiempat. dan lain sebagainya). 2. Pada titik-titk pada elemen yang diperlakukan sebagai titik nodal, dimana syarat keseimbangan dan kompatibilitas dipenuhi. 3. Asumsikan fungsi peralihan pada setiap elemen sedemikian rupa sehingga peralihan pada setiap titik sembarangan dipengaruhi oleh nilai-nilai titik nodalnya. 4. Pada setiap elemen khusus yang dipilih tadi harus dipenuhi persyaratan hubungan regangan peralihan dan hubungan rengangan-tegangannya.
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
5. Tentukan kekakuan dan beban titik nodal ekivalen untuk setiap elemen dengan menggunakan prinsip usaha atau energi. 6. Turunkan persamaan keseimbangan ini untuk mencari peralihan titik nodal. 7. Selesaikan persamaan keseimbangan ini untuk mencari peralihan titik nodal. 8. Hitung tegangan pada titik tertentu pada elemen tadi. 9. Tentukan reaksi perletakan pada titik nodal yang tertahan bila diperlukan.
II.3 Tegangan Dan Regangan Dalam Kontinum Elastis Dalam pembahasan ini diasumsikan bahwa kontinum yang dianalisis terdiri atas materal elastis dengan regangan kecil. Hubungan antara regangan dan tegangannya dapat digambarkan dalam suatu sistem koordinat ortogonal yang mengikuti kaidah tangan kanan misalnya dalam sebuah koordinat cartesius. Gambar 2.2 memperlihatkan sebuah elemen yang amat kecil dalam sumbu koordinat Cartesius yang panjang sisi-sisinya dinyatakan dengan dx, dy, dan dz. Tegangan normal dan tegangan geser digambarkan dengan anak panah pada permuakaan elemen tadi. Tegangan normal diberi notasi
x,
y,
dan
z,
sedangkan
tegangan geser diberi notasi τxy, τyz, dan seterusnya. Dari persamaan keseimbangan elemen tadi didapatkan hubungan sebagai berikut:
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
z,w
z
τzx
τzy
τxz τyz
dz τxy τyx
y
x,u
dy
dx
y,v
x
Gambar 2.1 Tegangan pada sebuah elemen yang sangat kecil (Sumber: Elemen Hingga Untuk Analisis Struktur, Paul R. Johnston dan William Weauver Jr)
τxy = τyx
τyz = τzy
τzx = τxz………….….. (a)
Tegangan – regangan yang dilukiskan dalam gambar akan menimbulkan regangan normal dan regangan geser. Regangan normal εx, εy, dan εz didefinisikan sebagai:
εx =
εy =
εz =
………………………. (b)
dimana u, v, dan w merupakan translasi dalam arah x, y, dan z. Regangan geser, γxy, γyz dan lain-lain dinyatakan dalam rumus berikut ini:
γxy =
+
= γyx ; γyz =
+
= γzy ; γzx =
+
= γxz.….. (c)
(Sumber: Elemen Hingga Untuk Analisis Struktur, Paul R. Johnston dan William Weauver Jr)
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
Dari persamaan ini dapat dilihat bahwa hanya ada tiga regangan geser yang bebas. Untuk mempermudah, keenam tegangan bebas beserta keenam regangannya akan dituliskan dalam bentuk matriks kolom (atau vektor) seperti berikut:
σ=
=
ε=
=
……………………… (d)
Hubungan tegangan – regangan untuk material isotropik diturunkan dari teori elastisitas seperti berikut ini:
εx =
=
εx =
=
εx =
……………………. (e)
=
(Sumber: Elemen Hingga Untuk Analisis Struktur, Paul R. Johnston dan William Weauver Jr)
dimana
G=
Dalam persamaan ini E = modulus elastisitas (modulus Young), G = modulus geser, dan v = rasio Poisson. Dalam bentuk matriks, hubungan yang terdapat pada persamaan dapat dituliskan sebagai: ε = C σ…………………………………………………………
(2.3 – 1)
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
dimana
………… (2.3 – 2)
C=
Matriks C merupakan operator yang menghubungkan vektor regangan ε dengan vektor tegangan σ. Dan dengan meng-invers persamaan (2.3 – 1) didapatkan hubungan tegangan – regangan seperti berikut ini: σ = E ε…………………………………………………………
(2.3 – 3)
dimana
E=C
-1
=
(2.3 – 4)
Matriks E adalah operator yang menghubungkan vektor tegangan σ dengan vektor regangan ε. (Sumber: Elemen Hingga Untuk Analisis Struktur, Paul R. Johnston dan William Weauver Jr)
II.4 Finite Element Method Dalam pembahasan ini, persamaan-persamaan metode elemen hingga akan diturunkan dengan menggunakan prinsip usaha virtual. Sebuah elemen hingga tiga dimensi yang terletak pada salib sumbu cartesius dengan koordinat x, y, dan z. •
Peralihan umum (general displacement) yang terjadi pada sembarang titik dalam elemen dinyatakan dengan vektor kolom u:
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
u=
……………………………………………………...
(2.4 – 1)
dimana u, v, dan w berturut-turut merupakan translasi dalam arah x, y, dan z. •
Gaya tubuh (body forces) yang bekerja pada elemen, gaya-gaya ini akan dimasukkan ke dalam vektor b, seperti berikut:
b=
……………………………………………………...
(2.4 – 2)
Notasi bx, by, dan bz mewakili komponen-komponen gaya (persatuan voume, luas atau panjang) yang bekerja pada sembarang titik sesuai dengan arah x, y, dan z. •
Peralihan titik nodal (nodal displacement) q yang diperhitungkan hanyalah berupa translasi dalam arah x, y, dan z. Bila nen = jumlah titik nodal elemen, maka: q = {q i}
(i = 1,2,...,nen)……………………………………...
(2.4 – 3)
dimana:
qi =
•
=
……………………………………………...
(a)
Gaya titik nodal (nodal actions) p diambil dalam arah x, y, dan z: p = {pi}
(i = 1,2,...,nen)……………………………………...
(2.4 – 4)
dimana:
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
pi =
………………………………………………………
(b)
Hubungan antara peralihan umum dan peralihan titik nodal dinyatakan oleh fungsi bentuk peralihan (displacement shape function) sebagai berikut: u = f q………………………………………………………….
(2.4 – 5)
Dalam persamaan ini notasi f adalah matriks segiempat yang menunjukkan bahwa u sepenuhnya tergantung pada q. Hubungan regangan-peralihan diperoleh dengan menurunkan matriks peralihan umum. Proses ini ditunjukkan dalam pembentukan matriks d yang disebut operator diferensial linier dan dapat dinyatakan dalam bentuk perkalian matriks: ε = d u………………………………………………………….
(2.4 – 6)
Dalam persamaan ini operator d menyatakan hubungan antara vektor regangan ε dengan vektor peralihan umum (vektor u). Dengan substitusi persamaan (2.4 – 5) ke dalam (2.4 – 6) diperoleh: ε = B q………………………………………………………….
(2.4 – 7)
B = d f………………………………………………………….
(2.4 – 8)
dimana:
Matriks B menunjukkan regangan yang terjadi pada sembarang titik dalam elemen akibat satu satuan peralihan titik nodal. Dari persamaan (2.3 – 3) telah diperoleh hubungan tegangan – regangan dalam bentuk matriks sebagai berikut: Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
σ = E ε…………………………………………………………
(2.4 – 9)
dimana E adalah matriks yang menghubungkan tegangan σ dan regangan ε. Dengan mensubstitusikan persamaan (2.4 – 7) ke dalam (2.4 – 9) diperoleh: σ = E B q………………………………………………………
(2.4 – 10)
dimana perkalian E B menunjukkan tegangan pada sembarang titik bila terjadi satu satuan peralihan titik nodal. Prinsip usaha virtual: Bila ada suatu struktur dalam keadaan seimbang, dikerjakan suatu peralihan virtual yang kecil dalam batas-batas deformasi yang masih dapat diterima, maka usaha virtual dari beban luar tadi sama denan energi regangan virtual dari tegangan dalamnya. Bila prinsip di atas kita terapkan pada elemen hingga, akan diperoleh: δUe = δWe…………………………………………………..... dimana
(2.4 – 11)
δU adalah energi regangan virtual dari tegangan dalam dan δW
merupakan usaha virtual beban luar yang bekerja pada elemen. Untuk memperoleh kedua nilai tersebut, diasumsikan adanya peralihan virtual kecil yang dinyatakan dalam vektor δq. Jadi, δq = { δqi }(i = 1,2,...,nen)...………………………………...…..
(c)
Kemudian peralihan umum virtual akan menjadi: δu = f δq………………………………………………………..
(d)
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
Dengan menggunakan hubungan regangan peralihan dalam persamaan (2.4 – 7), kita dapatkan: δε = B δq………………………………………………….…….
(e)
Energi regangan virtual dalam δU dapat dituliskan sebagai berikut: δUe =
………………………………………….…..
(f)
Usaha virtual luar dari gaya titik nodal dan gaya tubuh menjadi: δWe =
………………………………….
(g)
Dengan substitusi persamaan (f) dan (g) ke dalam persamaan (2.4 – 11) akan dihasilkan:
=
………………………...
(h)
Kemudian substitusi persamaan (2.4 – 9) untuk mengganti σ, dan dengan menggunakan transpose dari persamaan (d) dan (e) akan diperoleh:
=
……………….
Selanjutnya, substitusi persamaan (2.4 – 7) untuk nilai kanan dengan
(i)
serta bagilah ruas kiri dan
sehingga persamaan (i) akan menjadi:
=
………………………… (j)
Persamaan (j) dapat dituliskan kembali menjadi: K q = p + pb………………………………………..………
(2.4 – 12)
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
dimana
K=
…………………………………………...
(2.4 – 13)
pb =
……………………………………………...
(2.4 – 14)
dan
(Sumber: Elemen Hingga Untuk Analisis Struktur, Paul R. Johnston dan William Weauver Jr)
Matriks K dalam persamaan (2.4 – 13) adalah matriks kekakuan elemen, yaitu gaya yang terjadi pada titik nodal akibat adanya satu satuan peralihan titik nodal. Sedangkan vektor pb pada persamaan (2.4 – 14) menunjukkan gaya nodal ekuivalen akibat bekerjanya gaya tubuh dalam vektor b. Tegangan dan regangan yang diturunkan di atas hanya bergantung pada peralihan titik nodal. Bila terjadi regangan awal
0,
maka regangan total dapat
dituliskan sebagai berikut: =
0+
C ………………………………………………….
(2.4 – 15)
dimana C adalah matriks hubungan regangan – tegangan. Dari persamaan (2.3 – 4) telah kita dapatkan: C=
-1
………………………………………………………...
Dengan menyelesaikan vektor tegangan = E( –
(2.4 – 16)
pada persamaan (2.4 – 15) akan diperoleh:
0)………………………………………………….
Bila persamaan ini digunakan untuk mengganti
(2.4 – 17)
dalam persamaan (h), maka
akhirnya rumus tersebut akan menghasilkan: Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
K q = p + pb + p0……………………………………………..
(2.4 – 18)
p0 =
(2.4 – 19)
dimana
………………………………………….
Kita dapat menganggap vektor p0 merupakan beban titik nodal ekuivalen akibat regangan awal, sama halnya dengan yang ditimbulkan oleh perubahan temperatur.
II.5 Fungsi Bentuk Dan Peralihan Umum Dalam Bentuk Operasi Matriks Asumsikan bahwa fungsi peralihan dinyatakan sebagai perkalian antara matriks geometri q dengan vektor dari konstanta sembarang c sebagai berikut: u = g c…………………………………………………………
(2.5 – 1)
Kemudian dicari operator g untuk setiap titik nodal sehingga: q = h c………………………………………………………… Di mana,
h = { gi }(i = 1,2,...,nen)………………………………………….
(2.5 – 2) (a)
dan g1 menunjukkan matriks g yang dihitung pada titik nodal ke i. Dengan mengasumsikan bahwa matriks h adalah matriks bujur sangkar dan nonsingular, carilah konstanta c dalam persamaan (2.5 – 2): c = h-1 q………………………………………………………...
(2.5 – 3)
Substitusikan persamaan (2.5 – 3) ke dalam (2.5 – 1) untuk memperoleh: u = g h-1 q.................................................................................... (b) f = g h-1………………………………………………………...
(2.5 – 4)
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
Sebagai contoh, untuk elemen aksial 1 dimensi asumsikan bahwa peralihan u di sembarang titik pada elemen merupakan fungsi linier dari x, seperti berikut ini: u = c1 + c2 x
(fungsi peralihan)………………………….… u
1
2
x
xx
qq1 1
(c)
qq2 2
LL (a)
f1
1
(b) 1
f2
(c)
Gambar 2.2 Elemen aksial
dalam bentuk matriks:
u = [1
x]
………………………………………………….
(d)
dari persamaan (2.5 – 1) diperoleh: g = [1
x].........................................................................
(e)
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
fungsi peralihan ini dapat dinyatakan dalam fungsi bentuk peralihan dengan mencari kedua konstantanya, yaitu c1 dan c2. Pada x = 0, didapat c1 = q1 ; untuk x = L akan diperoleh q2 = c1 + c2 L Jadi c2 = (q2 – q1)/L. Bila konstanta ini disubstitusikan ke dalam persamaan (c) akan diperoleh:
u = q1+
x………………………………………………...
(f)
Persamaan ini bukan lagi merupakan fungsi konstanta, melainkan fungsi dari peralihan titik nodal. Bila persamaan (f) digabungkan dengan (2.4 – 5) maka akan dapat dituliskan kembali menjadi:
= f q……………………………….….
u=
(g)
dimana fungsi bentuk yang didapat dalam bentuk matriks sebagai berikut:
f = [ f1
f2 ] =
Kedua fungsi bentuk peralihan ini diperlihatkan dalam Gambar 2.3 (b) dan (c). Fungsi bentuk peralihan (shape function) bisa juga diperoleh dengan menghitung matriks g pada titik nodal 1 dan 2 [lihat persamaan (2.5 – 2)]:
=
……………………………………..…….
(h)
…………………………………………….
(i)
sehingga diperoleh:
h=
=
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
invers dari matriks h adalah:
h-1 =
…………………………………………….……
(j)
kemudian dari persamaan (2.5 – 4) diperoleh: f = g h-1 =
, yang sama dengan persamaan (g).
Hubungan regangan peralihan untuk elemen aksial hanya terdiri dari satu turunan saja sesuai persamaan (b) dalam sub-bab 2.3: ε = εx = d u =
maka:
B=
=
[-1
=
=Bq
1]
Dengan cara yang sama, didapat hubungan tegangan – regangan [persamaan (2.4 – 9) dan (2.4 – 10)] sebagai berikut: σ = σx = E ε = E εx = EB q
Jadi:
E=E
dan
EB=
[-1
1]…………………………
(k)
Dengan mengasumsikan luas penampang A besarnya konstan, maka kekakuan elemen dapat dihitung dari persamaan (2.4. – 13) seperti berikut ini:
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
K=
=
[-1
1]
K=
(Sumber: Elemen Hingga Untuk Analisis Struktur, Paul R. Johnston dan William Weauver Jr)
II.6 Grid Element Grid adalah sebuah struktur 1D yang terbentuk dari rangkaian balok-balok yang terhubung secara kaku pada nodal, dimana seluruh balok dan nodal tersebut berada pada bidang (X-Y) yang sama. Penggambaran ini identik dengan penggambaran portal bidang. Perbedaan antara struktur grid dan portal terletak pada arah beban yang bekerja pada struktur dan respons struktur terhadap beban tersebut. Pada portal bidang seluruh beban bekerja pada bidang portal dan seluruh peralihan juga terjadi pada bidang tersebut. Balok-balok portal mengalami lentur dan deformasi aksial pada arah bidang. Pada struktur grid seluruh beban bekerja pada arah tegak lurus bidang, demikian juga dengan peralihan yang terjadi. Balok-balok grid mengalami lentur keluar bidang dan juga puntir. Sistem koordinat global yang akan kita pakai untuk menempatkan struktur grid adalah pada bidang X-Y. Beban vertikal akan bekerja pada arah Z dan momen nodal bekerja pada bidang grid seperti tampak pada Gambar 2.3. Gambar 2.4 memperlihatkan sistem koordinat lokal elemen yang digunakan.
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
Y Z
Myi fzi Mxi
X Gambar 2.3 Arah Positif Gaya Nodal Struktur dalam Sistem Global (Sumber : Metode Elemen Hingga Untuk Skeletal, Prof. Dr. Ir. Irwan Katili)
Pada elemen grid, terdapat efek lentur terhadap sumbu horizontal penampang seperti halnya balok, dan juga efek puntir terhadap sumbu batang, yang berarti dapat menahan momen torsi. Karenanya, pada setiap nodal terdapat: peralihan vertikal wi, rotasi terhadap sumbu horizontal penampang (arah y) akibat momen lentur, dan rotasi
terhadap sumbu elemen akibat torsi. Tiap nodal mempunyai 3 derajat
kebebasan (wi, θxi, θyi ).
x z y
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
Gambar 2.4 Sistem Koordinat Lokal Elemen (Sumber : Metode Elemen Hingga Untuk Skeletal, Prof. Dr. Ir. Irwan Katili)
II.6.1 Efek Lentur Efek lentur akan terjadi terhadap sumbu y elemen, dan efek puntir terjadi terhadap sumbu x elemen. Peralihan nodal dan gaya batang dianggap positif bila bekerja pada arah koordinat positif. Kita gunakan aturan tangan kanan unuk arah efek lentur dan torsi. Gambar 2.5 menunjukkan arah positif untuk gaya dan peralihan elemen. θx1, θy1, θx2, d an θy2 adalah rotasi, sedangkan w1 dan w2 adalah translasi pada arah z. z
fz1,w1
y
Mx1 ,θx1 fz2,w2 My1 ,θy1 My2 ,θy2
Mx2 ,θx2 x
Gambar 2.5 Gaya dan Peralihan Elemen Positif (Sumber : Metode Elemen Hingga Untuk Skeletal, Prof. Dr. Ir. Irwan Katili)
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
Gambar 2.7 melukiskan elemen lentur (flexural element) lurus yang melendut pada bidang utama x-z. Dalam gambar ditentukan adanya sebuah peralihan umum w, yaitu translasi dalam arah z. Jadi: u=w Gaya tubuh yang ditinjau merupakan komponen tunggal bz (gaya per satuan panjang) yang bekerja dalam arah z. Maka: b = bz Pada titik nodal 1 [lihat gambar 2.5 (a)]: q1
: translasi dalam arah z dan rotasi kecil dalam arah y (mata panah tunggal)
q2
: rotasi
kecil dalam arah y ( mata panah ganda)
Hal yang sama juga berlaku untuk titik nodal 2 peralihan yang diberi nomor 3 dan 4 berturut-turut merupakan translasi dan rotasi yang kecil. Maka, vektor peralihan titik nodal akan menjadi: q = {q1, q2, q3, q4} = {w1, θy1, w2, θy2}…………………………....
(a*)
dimana:
θy1 =
θy2 =
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
Turunan (putaran sudut) ini dapat dianggap sebagai suatu rotasi yang kecil walaupun sebenarnya mempengaruhi perubahan translasi pada titik nodal tersebut. Aksi titik nodal yang terjadi pada titik nodal 1 dan 2 adalah: p = {p1, p2, p3, p4} = {py1, Mx1, py2, Mx2} py1 dan py2
: gaya dalam arah y pada titik nodal 1 dan 2
Mz1 dan Mz2
: momen dalam arah y pada titik nodal 1 dan 2
Karena ada 4 peralihan titik nodal, fungsi peralihan lengkap untuk elemen lentur ini dapat diasumsikan sebagai berikut: w = c1 + c2 x + c3 x2 + c4 x3………………………………….…….
(a)
(Sumber: Bahan kuliah Metode Elemen Hingga, Prof. Dr. Ing. Johannes Tarigan)
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
yz q3
q1
w v 2
1 q2
x
xx
q4 L
yz
(a) 1 (b) 1
(c)
1 (d)
1
(e) Gambar 2.6 Elemen Lentur dan Fungsi Bentuk (Sumber: Elemen Hingga Untuk Analisis Struktur, Paul R. Johnston dan William Weauver Jr)
matriks translasi g menjadi: g=[1
x
x2
x3 ]…………………………………………
(b)
Peralihan kedua (rotasi) pada setiap titik nodal memiliki hubungan diferensial dengan peralihan yang pertama (translasi). Matriks rotasi (turunan pertama g terhadap x)adalah: Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
= [0
1
2x 3x2]……………………………………………
(c)
Bentuk matriks h dari kedua nodal 1 (x = 0) dan nodal 2 (x = L):
h=
=
……………………………….
(d)
…………………………..…
(e)
invers dari matriks h adalah:
h-1 =
Dari mengalikan kembali h-1 dengan g akan diperoleh matriks fungsi bentuk peralihan dalam matriks f sebagai berikut: f = g h-1 = [ f1 f2 f3 f4 ]
f=[ 1
f=
x
x2
x3 ]
[ 2x3 – 3x2 L + L3
x3L – 2x2 L2 + xL3
- 2x3 + 3x2 L
x3 L – x2 L2 ]………………………………………………..
(f)
dimana fungsi bentuk yang didapat adalah:
f1 =
(translasi pada titik 1 terhadap sumbu-z elemen: wz1)
f2 =
(rotasi pada titik 1 terhadap sumbu-y elemen: θy1)
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
f3 =
(translasi pada titik 2 terhadap sumbu-z elemen: wz2)
f4 =
(rotasi pada titik 2 terhadap sumbu-y elemen: θy2)
(Sumber: Elemen Hingga Untuk Analisis Struktur, Paul R. Johnston dan William Weauver Jr)
Keempat fungsi bentuk ini dilukiskan dalam Gambar 2.5 (b), (c), (d), dan (e) yaitu perubahan w sepanjang elemen akibat dari satu satuan peralihan titik nodal dari keempat arah peralihan q1, q2, q3, dan q4. Hubungan regangan-peralihan dapat diturunkan untuk elemen lentur dengan mengasumsikan bahwa penampang yang rata akan tetap rata selama deformasi seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 2.7. Translasi u dalam arah x pada setiap titik dalam penampang adalah:
u=-y
………………………………………………………..
(g)
dengan menggunakan hubungan ini, kita dapat memperoleh persamaan regangan lentur:
εx =
=-y
= - y ø…………………………………...…….
(h)
dengan ø adalah kelengkungan.
ø=
…………………………………………………….……
(i)
Dari persamaan (h) dapat kita lihat bahwa operator diferensial linier d yang menghubungkan εx dengan w adalah: Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
d=-y
…………………………………………………….....
(j)
z, w σx dA
y
x, u
y, v
dw/dx
dx Gambar 2.7 Deformasi Lentur Kemudian persamaan (2.4 – 8) akan memberikan matriks regangan-peralihan B seperti di bawah ini:
B=df=
[ 12x - 6L 6xL - 4L2 -12x + 6L 6xL - 2L2 ].. (k)
(Sumber: Elemen Hingga Untuk Analisis Struktur, Paul R. Johnston dan William Weauver Jr)
Hubungan antara tegangan lentur σx dan regangan lentur εx dinyatakan dengan: σx = E εx…………………………………………………………..
(l)
Maka: E = E dan E B = E B…………………………………………....
(m)
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
Kekakuan elemen dapat diperoleh dari persamaan (2.4 – 13) dan akan memberikan hasil seperti berikut ini:
K=
K=
[ 12x - 6L
6xL - 4L2 -12x + 6L 6xL - 2L2 ]dA dx
Melalui perkalian dan integrasi (dengan EI konstan) akan dihasilkan:
K=
.....
dx
dimana: Ix =
dA menyatakan besarnya momen inersia penampang terhadap
garis netral.
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
........
K=
L
0
K=
(Sumber: Elemen Hingga Untuk Analisis Struktur, Paul R. Johnston dan William Weauver Jr)
II.6.2 Efek Torsi Gambar 2.8 melukiskan sebuah elemen torsi yang dapat berupa tongkat pada mesin atau batang pada struktur grid. Element ini juga memiliki peralihan umum tunggal θx, yaitu rotasi kecil dalam arah x. Jadi, u = [ θxi ]. Akibat adanya peralihan elastis ini (rotasi kecil tadi) akan dihasilkan gaya tubuh b = Mx berupa momen (persatuan panjang) yang bekerja dalam arah sumbu x positif. Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
Peralihan titik nodal terdiri dari rotasi aksial yang kecil pada titik nodal 1 dan 2. Maka:
q=
=
……………………………………………..…
u
1
2
x
x
q1
(n*)
q2 L
(a)
f1
1
(b) 1
f2
(c)
Gambar 2.8 Elemen Torsi dan Fungsi Bentuk Gaya titik nodal yang dihasilkan pada titik 1 dan 2 adalah:
p=
=
Karena hanya ada dua peralihan titik nodal pada elemen torsi ini, maka dapat digunakan fungsi peralihan yang linier, yaitu: θx = c1 + c2 x………………………………………………………
(n)
Fungsi bentuk peralihan pada elemen torsi ini sama seperti yang diperlihatkan dalam Gambar 2.9 (b) dan (c). Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
f = g h-1 = [ f1
f2 ] =
………………………….
(o)
(Sumber: Elemen Hingga Untuk Analisis Struktur, Paul R. Johnston dan William Weauver Jr)
Kemudian turunkan hubungan regangan-peralihan untuk elemen torsi dengan penampang lingkaran seperti yang terlihat dalam Gambar 2.9. Asumsikan jari-jari penampang tetap lurus selama terjadi deformasi torsi. Disini dapat disimpulkan bahwa regangan geser γ akan bervariasi linier terhadap panjang jari-jari r seperti berikut: γ=r
= rψ……………………………………………….……
(p)
dimana ψ adalah putaran (twist), yaitu besarnya perubahan dari putaran sudut. Jadi: ψ=
…………………………………………………………..
(q)
z τ r x
y d dx Gambar 2.9 Deformasi Torsi
(Sumber: Elemen Hingga Untuk Analisis Struktur, Paul R. Johnston dan William Weauver Jr)
Dari persamaan dapat dibuktikan bahwa nilai maksimum regangan geser terjadi pada permukaan. γmax = Rψ
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
dimana R adalah jari-jari penampang (lihat gambar). Selanjutnya, pada persamaan jelas terlihat bahwa operator diferensial linier d yang menghubungkan γ dengan θx adalah:
d=r
………………………………………………….………..
(r)
maka, matriks regangan-peralihan B akan menjadi:
B=df=
[-1
1]……………………………………………...
(s)
yang mirip dengan matriks B pada elemen aksial, kecuali muncul nilai r. Pada elemen torsi, hubungan antara tegangan geser τ dengan regangan gesernya γ dinyatakan dengan: τ = G γ…………………………………………………………….
(t)
dimana simbol G menunjukka n modulus geser material. Jadi:
E = G dan E B = G B……………………………………………
(u)
Kekakuan torsi sekarang bisa diperoleh dengan menurunkan (persamaan 2.4 – 13) sebagai berikut:
K=
K=
[-1
1] r dr dθ dx
K=
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
Dengan GJ konstan. Momen inersia polar J didefinisikan sebagai:
J=
=
Untuk penampang bukan lingkaran/sembarang, momen inersia polar J diturunkan dari rumus:
+
= -2 G v’
, dimana: ϕ = fungsi torsi
Dengan bantuan penyelesaian memakai teori Prand’l maka: J=
(Sumber: Elemen Hingga Untuk Analisis Struktur, Paul R. Johnston dan William Weauver Jr)
Dengan notasi matriks, persamaan-persamaan dalam elemen yang mengalami lentur dan torsi pada grid element dapat ditulis sebagai persamaan keseimbangan elemen pada sistem koordinat lokal sebagai berikut:
Klokal =
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
Bila tidak ada beban nodal ekuivalen yang bekerja pada elemen grid, dan dengan mengembalikan kembali bentuk persamaan keseimbangan elemen pada persamaan (2.4 – 12), maka: p=Kq
=
(Sumber: Elemen Hingga Untuk Analisis Struktur, Paul R. Johnston dan William Weauver Jr)
II.6.3 Transformasi pada sistem koordinat Seperti halnya elemen rangka dan portal, kita harus mentransformasikan matriks kekakuan elemen yang mengacu pada koordinat elemen ke dalam sistem koordinat global. Sumbu X dan Y (global) akan terletak pada bidang struktur dan karenanya berada pada bidang yang sama dengan sumbu x dan y (lokal) elemen. Sumbu z lokal dan global paralel satu sama lain. Pada Gambar 2.10, kita harus mentransformasi peralihan dengan memutar terhadap sumbu z. Bila α adalah sudut antara sumbu x elemen dan sumbu Sumbu
global,
(global) berimpit dengan sumbu z (lokal), maka translasi tegak lurus bidang
- maupun x-y adalah Wi = wi.
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
cos α
2 y
sin α
sin α
1 α
cos α
x
Gambar 2.10 Transformasi koordinat lokal ke koordinat global Σ Mx = 0
=
Mx2 Cos α + My2 Sin α + 0
Σ My = 0
=
Sin α + My2 Cos α + 0
Σ Fz = 0
=
0
+
0
+ wz2
{
}=
=
{
}=
=
Analog:
Pada titik simpul 1 berlaku juga seperti simpul 2, maka untuk satu elemen berlaku : { }=[ ]{ }
{ }=
=
……… (a)
(Sumber: Bahan Kuliah Metode Elemen Hingga, Prof. Dr. Ing Johannes Tarigan)
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
Untuk displacement vektor berlaku juga : =[ ]
…………………………………………………
(b)
Analog : =[ ] { }=
=
-1
{ }
= [ ]-1 dari persamaan (a) dan (b) : [ ]-1 { } =
[ ] -1
………………………………..
(c)
{ }= [ ]
[ ]-1
=
(d)
dimana :
-1
=[ ] T
Keterangan : [ ] = [ ]
[ ] =[ ] -1
…………..……. T
[ ]…………………...
(e)
karena [ ] matriks Orthogonal.
Matriks transformasi:
[ ]=
T
[ ]=
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
Matriks kekakuan elemen dalam sistem koordinat lokal adalah:
=
Jika: Sin α = Cos α =
=[ ]
S C, maka:
[ ]
T
=
=
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
Dengan menyelesaikan persamaan diatas, diperoleh matriks kekakuan elemen dalam sistem koordinat global:
=
(Sumber: Bahan Kuliah Metode Elemen Hingga, Prof. Dr. Ing Johannes Tarigan)
II.6.4 Keseimbangan dan Menentuan dari Matriks Kekakuan. Kondisi kompatibilitas mensyaratkan bahwa peralihan untuk semua titik pada suatu struktur yang terbebani harus kompatibel dengan seluruh peralihan pada struktur. Dengan demikian, pada saat struktur dibagi-bagi menjadi elemen-elemen, kondisi kompatibilitas memerlukan beberapa persyaratan sebagai berikut: •
Peralihan nodal yang merupakan pertemuan beberapa elemen haruslah kontinu dan pergerakannya selalu bersama.
•
Peralihan nodal struktur harus konsisten dengan perilaku nodal yang telah ditetapkan.
•
Peralihan nodal pada tumpuan harus memenuhi kondisi batas dari peralihan yang telah ditentukan sebelumnya.
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
Sebagai contoh, diketahui konstruksi seperti Gambar 2.11. Tujuannya adalah untuk mencari matriks kekakuan dari konstruksi tersebut.
Y
6
3 b
d c
2 a
e 4
1
X
Z
5
arah positif
Ket:
Gambar 2.11 Penomoran untuk nodal dan batang Tabel 2.2
,
Elemen
Simpul 1 (awal)
Simpul 2 (akhir)
a
1
2
b
2
3
c
2
5
d
4
5
e
5
6
,
,
sesuai dengan persamaan di atas dengan
=
dengan
=0
=
=
=
π 2
(Sumber: Bahan Kuliah Metode Elemen Hingga, Prof. Dr. Ing Johannes Tarigan) Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
Untuk system Koordinat X – Y berlaku :
=
=
=
……..…
(f)
Untuk menjamin kompatibilitas dari perubahan bentuk maka harus ditetapkan :
= +
+
=
= ……….…… (g) = +
+
=
=
Untuk keseragaman maka perlu dibuat definisi arah positif dari gaya-gaya dalam .
=
……………………………………………..…..
(h)
(Sumber: Bahan Kuliah Metode Elemen Hingga, Prof. Dr. Ing Johannes Tarigan) Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
c
2
Gaya luar Gaya dalam
Sebagai contoh titik simpul 2 Gambar (2.11)
=
Y
Gaya dalam
b Ket:
arah positif
X
Z
arah negatif
Gambar 2.12 Freebody gaya-gaya dalam
{ }={
}
{ }={
} +{
{ }={
}
{ }={
}
{ }={
} +{
{ }={
}
} +{
} ………………………..…… (i)
} +{
}
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
(Sumber: Bahan Kuliah Metode Elemen Hingga, Prof. Dr. Ing Johannes Tarigan)
Dari persamaan f dan g didapat : { }=
{ }+
{ }
{ }=
{ }+
{ }+
{
}+
{
{
}+
{ }
{ }=
{ }+
{ }+
}
..… (j) { }=
{ }+
{ }
{ }=
{
{ }+
{ }=
}+
{ }+
{
{
{ }
}+
{ }+
{
}+
}
Persamaan (j) diatas jika disusun dalam bentuk matriks menjadi: { }=
{ }………………………………………………….…
(k)
dimana : { } = vektor dari gaya-gaya luar pada titik simpul { } = vektor dari perpindahan (displacement) = matriks kekakuan
simetris
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
=
…………………………………………………………………………….….
(m)
II.6.5 Syarat keseimbangan Pada persamaan (k) banyaknya persamaan sesuai dengan banyaknya yang tidak diketahui. Untuk contoh Gambar 2.11, maka perpindahan (displacement) adalah: θx1 = θy1 = wz1 = θx3 = θy3 = wz3 = θx4 = θy4 = wz4 = θx6 = θy6 = wz6 = 0 …...
{
}=
;{
}=
{ } =
;{ }=
{ }=
;{ }=
;{
}=
;{
;{ }=
(m)
}=
;{ }=
dimana vektor gaya-gaya dalam yang timbul pada simpul 1, 3, 4, 6 akibat pembebanan pada struktur (simpul 2) belum diketahui. Dari persamaan (m) terdapat 18 bilangan anu tidak diketahui diantaranya 6 displacement (perpindahan) dan 12 gaya/momen, lihat pada Gambar 2.13. Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
Y
3 X
Z
θx2 θy2 2 wz2 1
4 5 θx5 θy5 wz5 6
Gambar 2.13 Reaksi Tumpuan dan Displacement pada Grid Untuk Gambar 2.11, matriks keseluruhan 18 x 18 dapat dijadikan matriks 6 x 6. Dengan kondisi batas yang telah diketahui, maka baris ke 1 s/d 3, 7 s/d 9, 10 s/d 12, dan 16 s/d 18 dapat dicoreng. Dengan THEORI – CHOLESKY,
{ }=
-1 { } ……………………………………………….…
(n)
Sehingga persamaan dapat diselesaikan. (Sumber: Bahan Kuliah Metode Elemen Hingga, Prof. Dr. Ing Johannes Tarigan)
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
II.6.6 Beban Nodal Ekuivalen Analisa struktur dengan metode elemen hingga mengharuskan struktur hanya memikul beban yang bekerja di titik kumpul. Akan tetapi, beban sebenarnya pada struktur secara umum tidak memenuhi syarat tersebut. Sebaliknya, beban bisa bekerja si titk kumpul atau pada batang. Agar syarat di atas terpenuhi, beban pada batang harus diganti denagn beban ekivalen di titik kumpul. Beban titik kumpul yang ditentukan dari beban pada batng disebut beban titik kumpul ekivalen. Bila beban ini dijumlahkan dengan beban titk kumpul sebenarnya, maka beban total yang dihasilkan disebut beban titik kumpul gabungan. Selanjutnya dtruktur dapat dianalisa. Agar memudahkan analisa, beban titik kumpul gabungan harus demikian besar hingga perpindahan struktur yang ditimbulkannya sama dengan perpindahan akibat beban sebenarnya. Hal ini tercapai bila beban ekivalen dihitung berdasarkan gaya jepit ujung memperlihatkan balok ABC yang bertumpu di titik A dan B serta, memikul sejumlah beban. Beberapa di antara beban ini adalah beban titik kumpul sebenarnya sedang beban lainnya bekerja pada. Untuk mengganti beban batang dengan beban titik kumpul ekivalen, titik kumpul struktur dikekang terhadap semua perpindahan. Untuk balok terjepit. Bila balok terjepit ini memikul beban batang, maka akan timbul gaya jepit ujung. Disini gaya ujung ditunjukkan sebagai aksi pengekang pada struktur terkekang. Jika aksi pengekang ini dibalikkan arahnya, aksi ini menjadi himpunan gaya dan kopel yang ekivalen dengan
beban batang.
Penjumlahan beban titik kumpul ekivalen ini dengan beban titik kumpul ekivalen ini dengan beban titik kumpul semula menghasilkan beban titik gabungan.
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
Umumnya beban titik kumpul gabungan untuk sembarang struktur dapat ditentukan dengan prosedur gambar. Langkah pertama ialah memisahkan beban titik kumpul sebenarnya dari beban batang. Perpindahan titik kumpul struktur kemudian dikekang dengan memberikan pengekang titik kumpul yang sesuai. Selanjutnya, aksi pengekang akibat beban batang pada struktur terkekang dihitung.
Beban-beban yang bekerja di antara nodal elemen (merata, temperatur) yang bekerja pada elemen harus ditransformasikan menjadi beban nodal sehingga sesuai dengan tipe peralihan nodal yang didefinisikan. Dalam metode Beban Nodal Ekuivalen (BNE), kita tetapkan kerja luar atau kerja eksternal yang dihasilkan oleh beban nodal ekuivalen sama besarnya dengan kerja yang dihasilkan oleh beban yang bekerja di antara nodal elemen. Beban titik nodal ekuivalen yang disebabkan oleh beban merata bz per satuan panjang seperti tampak pada Gambar 2.16 (a) dapat dihitung dari persamaan (2.4 – 14) dengan f mengacu pada persamaan (f) pada sub-bab 2.6.1 seperti berikut ini:
pb =
dx =
dx =
=
(Sumber: Elemen Hingga Untuk Analisis Struktur, Paul R. Johnston dan William Weauver Jr)
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
z bz 2
1
q2
x L
q1
y
x
q4 q3
(a) z bz
bz x/L
2
1
q2
x L
q1
y
x
q4 q3
(b)
Gambar 2.16 Elemen Lentur Dengan Pembebanan Merata Dengan cara yang sama, dapat diturunkan beban titik nodal ekuivalen untuk pembebanan segitiga (Gambar 2.16 (b)) seperti yang ditunjukkan oleh persamaan di bawah ini:
pb =
dx =
dx =
=
Untuk pembebanan bz yang pada umumnya searah dengan gravitasi Karena sistem koordinat pembebanan yang digunakan pada grid bekerja pada bidang x-z (lokal), maka beban nodal ekuivalen menjadi berlawanan tanda dari persamaan di atas. Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
Selanjutnya untuk beban titik nodal ekuivalen yang disebabkan oleh berbagai kondisi pembebanan disusun menurut tabel 2.3.
Tabel 2.3 Beban Nodal Ekuivalen (BNE) untuk Grid
z -bz
=
=
=
=
x L
= -bz
=
a =
L
= -bz
L
=
=
=
=
=
=
=
=
-bz
L
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
-bz a
=
b L
a
= =
=
z -P
=
=
=
=
x L/2
L/2
-P
b
a
=
=
=
=
L
M L/2
L/2
M a
b
=
=
=
=
=
=
=
=
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
-P
-P L/3
L/3
L/3
=
=
=
=
Keterangan: bz dan P adalah bilangan positif (Sumber: Metode Elemen Hingga Untuk Skeletal, Prof. Dr. Ir. Irwan Katili)
Tabel 2.3 Gaya Internal Ekuivalen (GIE) untuk Grid
z -bz
=
=
x L
=
=
= -bz
=
a
=
L
= -bz
L
=
=
=
=
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
-bz
L
-bz a
=
=
=
=
=
b L
a
= =
=
z -P
=
=
=
=
x L/2
L/2
-P
= b
a
=
L
M L/2
=
L/2
=
=
=
=
=
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
=
M a
b
L/3
L/3
=
=
=
-P
-P
=
L/3
=
=
=
Keterangan: bz dan P adalah bilangan positif (Sumber: Metode Elemen Hingga Untuk Skeletal, Prof. Dr. Ir. Irwan Katili)
Dengan notasi matriks, gaya-gaya dalam pada grid element dapat ditulis sebagai persamaan keseimbangan elemen pada sistem koordinat lokal sebagai berikut:
Ke =
= [ ]
= [ ] Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
=
II.7 Rasio Tegangan
Balok adalah komponen struktur yang fungsi utamanya memikul beban transversal, seperti beban tetap/gravitasi dan beban hidup. Balok terdiri dari kombinasi komponen tarik dan komponen tekan, sehingga konsep batang tarik dan batang tekan dapat digunakan pada perencanaan balok. Komponen tekan dari suatu balok disokong seluruhnya oleh komponen tarik yang stabil. Jadi, tekuk global dari komponen tekan tidak terjadi sebelum kapasitas momen batas penampang belum tercapai. Balok yang hanya memikul momen lentur murni saja jarang dijumpai dalam peraktek, dan biasanya juga mengalami gaya aksial. Komponen struktur seperti ini dikenal sebagai balok-kolom yang akan dibahas lebih lanjut.
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
II.7.1 Penampang dengan lentur simetris Suatu penampang yang mempunyai satu sumbu simetri dibebani momen lentur sembarang melalui titik pusat geser, maka momen lentur tersebut dapat diuraikan atas komponen arah sumbu kuat ( M xx ) dan sumbu lemah ( M yy ), dalam arah sumbu-sumbu utamanya (gambar 3.3)
M yy
M
M xx
Gbr.3.3 Balok dengan lentur murni
Bila I xx dan I yy adalah momen inersia dalam arah sumbu kuat dan lemah penampang, maka tegangan normal dapat dihitung dari rumus yang telah dikenal sebagai:
f =±
M xx c y I xx
±
M yy c x
M yy M f = ± xx ± Sx Sy
Iyy
(3.7-1)
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
(Sumber: Specification for Structural Building, American Institute of Steel Construction)
dimana
adalah modulus penampang seperti diperlihatkan pada
S x dan S y
gambar (3.4) y
y
x cy
x
x
y
y
x
x
x
y
Sx =
cy
cx
I xx cy
Sy =
y I yy cx
Sx =
I xx cy
Gbr. 3.4 Modulus elastis untuk bentuk yang simetris (Sumber: Specification for Structural Building, American Institute of Steel Construction)
II.7.2 Perilaku kestabilan lateral balok Pada balok yang komponen sayap tekannya mempunyai stabilitas dalam arah lateralnya, maka satu-satunya faktor mempengaruhi tercapainya kapasitas momen batasnya adalah tekuk lokal pada sayap tekan atau pada badan. Distribusi tegangan normal pada suatu profil WF akibat momen lentur yang berbeda intensitasnya. Pada beban kerja penampang masih elastis dan mencapai maksimum pada saat serat terluar mencapai tegangan leleh F y . Bila serat terluar telah mencapai F y , maka momen nominal M n atau momen leleh M y ditentukan sebagai M n = M y = S x Fy
(3.7-2)
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
Bila seluruh serat telah mencapai strain sama atau lebih besar dari yield strain
ε y = Fy / E s ,
momen nominal yang disebut sebagai momen plastis M p , dan
dihitung sebagai:
M p = Fy Z
(3.7-3)
dimana Z adalah modulus plastis penampang. Sedangkan rasio M p / M y yang merupakan propertis dari penampang dan tidak tergantung kepada propertis dari material. Rasio ini dikenal sebagai faktor bentuk (shape factor) ξ . Jadi,
ξ=
Mp My
=
Fy Z Fy S
=
Z S
(3.7-4)
Untuk profil WF, faktor bentuk akibat lentur pada sumbu kuat berkisar 1,09 s/d 1,18
f < fy
x
f = fy
f = fy
f = fy
x M <My
Elastis
M =My
Semi Elastis
My < M < Mp
Elastoplastis
M = Mp
Plastis
Gbr. 3.5 Distribusi tegangan pada tahap pembebanan yang berbeda (Sumber: Specification for Structural Building, American Institute of Steel Construction)
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
II.7.3 Perencanaan lateral balok dengan sikongan dengan metode LRFD Persyaratan kekuatan balok yang memikul momen lentur adalah:
φb M n ≥ M u
(3.7-5)
dimana
φ b = resistance factor for flexure = 0,9 M n = nominal moment strengths M u = factored service load moment
Besarnya rasio tegangan yang dihasilkan dengan perbandingan antara momen dan normal ultimate sesuai dengan persamaan interaksi menurut peraturan SNI-LRFD 2000 dan AISC-LRFD 1993 diberikan sebagai berikut :
8M u Pu P + = 1,0 ; untuk u ≥ 0,2 φPn 9φ b M n φPn Pu Mu Pu + = 1,0 ; untuk < 0,2 2φPn φ b M n φPn
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
BAB III APLIKASI GRID ELEMENT Dalam bab ini akan dibahas contoh perhitungan grid element pada pelat dengan perletakan jepit-jepit. Pembahasan ditinjau berdasarkan rasio tegangan dan lendutan yang terjadi dengan dimensi batang yang ditentukan yaitu WF 200x100. Dengan cara coba-coba jumlah batang, akan diperoleh jumlah batang yang memenuhi terhadap rasio tegangan dan lendutan yang terjadi.
IV. 1. Contoh grid element Sebuah pelat dengan ukuran ( 8 x 20 ) m Tebal pelat = 5 mm Beban terbagi rata = 300 kg/ m Ukuran penampang balok
b
= 200 mm h
= 100 mm
tw
= 5.5 mm
tf
= 8 mm
Modulus elastisitas
E
= 2.0 x 106 ton/m2
Poisson ratio
v
= 0.3
Selanjutnya soal di atas dianalisa dengan menggunakan bahasa pemrograman computer. Pemrograman yang dilakukan pada Matlab dan SAP2000 adalah dengan membuat data masukan/input data sehingga dihasilkan keluaran/output program. Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
IV. 2. Pemrograman Matlab Sebagai data masukan pada Matlab, dibuat M-file baru kemudian ketik material properti, informasi koordinat, informasi element, dan kondisi tumpuan. Untuk model soal pada Bab IV.1 diatas, data masukan untuk grid 4 x 10 batang adalah sebagai berikut :
IV.2.1 Data Masukan Matlab Untuk Grid 4x10 Batang clear all clc type='grid'
%Variabel satuan kg,cm banyak grid 6x15, WF200x100: E=2.0e6 v=0.3
%Properti Batang : %
i
prop= [ 1
G
E
I
J
v
E/(2*(1+v)) E 1840 3.87 0.3]
%Koordinat grid : % coord= [
Joint
X
Y
1
0
2000
2
200
2000
3
400
2000
4
600
2000
5
800
2000
6
0
1800
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
7
200
1800
8
400
1800
9
600
1800
10
800
1800
11
0
1600
12
200
1600
13
400
1600
14
600
1600
15
800
1600
16
0
1400
17
200
1400
18
400
1400
19
600
1400
20
800
1400
21
0
1200
22
200
1200
23
400
1200
24
600
1200
25
800
1200
26
0
1000
27
200
1000
28
400
1000
29
600
1000
30
800
1000
31
0
800
32
200
800
33
400
800
34
600
800
35
800
800
36
0
600
37
200
600
38
400
600
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
39
600
600
40
800
600
41
0
400
42
200
400
43
400
400
44
600
400
45
800
400
46
0
200
47
200
200
48
400
200
49
600
200
50
800
200
51
0
0
52
200
0
53
400
0
54
600
0
55
800
0]
%Penomoran Batang : %
EL
J1
J2
Prop
element= [
1
1
2
1
2
2
3
1
3
3
4
1
4
4
5
1
5
6
7
1
6
7
8
1
7
8
9
1
8
9
10
1
9
11
12
1
10
12
13
1
11
13
14
1
12
14
15
1
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
13
16
17
1
14
17
18
1
15
18
19
1
16
19
20
1
17
21
22
1
18
22
23
1
19
23
24
1
20
24
25
1
21
26
27
1
22
27
28
1
23
28
29
1
24
29
30
1
25
31
32
1
26
32
33
1
27
33
34
1
28
34
35
1
29
36
37
1
30
37
38
1
31
38
39
1
32
39
40
1
33
41
42
1
34
42
43
1
35
43
44
1
36
44
45
1
37
46
47
1
38
47
48
1
39
48
49
1
40
49
50
1
41
51
52
1
42
52
53
1
43
53
54
1
44
54
55
1
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
45
1
6
1
46
2
7
1
47
3
8
1
48
4
9
1
49
5
10
1
50
6
11
1
51
7
12
1
52
8
13
1
53
9
14
1
54
10
15
1
55
11
16
1
56
12
17
1
57
13
18
1
58
14
19
1
59
15
20
1
60
16
21
1
61
17
22
1
62
18
23
1
63
19
24
1
64
20
25
1
65
21
26
1
66
22
27
1
67
23
28
1
68
24
29
1
69
25
30
1
70
26
31
1
71
27
32
1
72
28
33
1
73
29
34
1
74
30
35
1
75
31
36
1
76
32
37
1
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
77
33
38
1
78
34
39
1
79
35
40
1
80
36
41
1
81
37
42
1
82
38
43
1
83
39
44
1
84
40
45
1
85
41
46
1
86
42
47
1
87
43
48
1
88
44
49
1
89
45
50
1
90
46
51
1
91
47
52
1
92
48
53
1
93
49
54
1
94
50
55
1]
Joint
FX
FY
MZ
1
1
1
1
2
1
1
1
3
1
1
1
4
1
1
1
5
1
1
1
6
1
1
1
10
1
1
1
11
1
1
1
15
1
1
1
16
1
1
1
20
1
1
1
%Kondisi Perletakan : % Support= [
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
21
1
1
1
25
1
1
1
26
1
1
1
30
1
1
1
31
1
1
1
35
1
1
1
36
1
1
1
40
1
1
1
41
1
1
1
45
1
1
1
46
1
1
1
50
1
1
1
51
1
1
1
52
1
1
1
53
1
1
1
54
1
1
1
55
1
1
1]
Mx
My
7
0
0
-2112
8
0
0
-2112
9
0
0
-2112
12
0
0
-2112
13
0
0
-2112
14
0
0
-2112
17
0
0
-2112
18
0
0
-2112
19
0
0
-2112
22
0
0
-2112
23
0
0
-2112
24
0
0
-2112
%Beban titik: % JL= [
No.Joint
Fz
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
27
0
0
-2112
28
0
0
-2112
29
0
0
-2112
32
0
0
-2112
33
0
0
-2112
34
0
0
-2112
37
0
0
-2112
38
0
0
-2112
39
0
0
-2112
42
0
0
-2112
43
0
0
-2112
44
0
0
-2112
47
0
0
-2112
48
0
0
-2112
49
0
0
-2112 ]
0
0
0
% Beban batang AML= [
0
0
0
]
%Panggil fungsi M-file : [dof,index,coord,element]=sdata(prop,element,coord,type); [S,Sm,SmS,Cx,Cy,RT,L,A,Joint,Xj,Xk,Yj,Yk]=... grid_stiff(prop,element,coord,index); [IR,IF,Support]=ldata(Support,dof); [DF,AR,AM]=analysis_result(element,dof,index,IF,IR,S,... SmS,JL,AML,RT,Support,type) [joint_disp,support_reaction,beam_endforces]=... print_result(dof,Support,element,IF,IR,DF,AR,AM,type);
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
Dengan cara yang sama, data masukan untuk menampilkan rasio tegangan adalah sebagai berikut :
%Panggil fungsi M-file : [dof,index,coord,element]=sdata(prop,element,coord,type); [S,Sm,SmS,Cx,Cy,RT,L,A,Joint,Xj,Xk,Yj,Yk]=... grid_stiff(prop,element,coord,index); [IR,IF,Support]=ldata(Support,dof); [DF,AR,AM]=analysis_result(element,dof,index,IF,IR,S,... SmS,JL,AML,RT,Support,type) [joint_disp,support_reaction,beam_endforces]=... print_result(dof,Support,element,IF,IR,DF,AR,AM,type);
phi=0.90, Ix=1840, Zx=184, Fy=2400 momen_x=abs(beam_endforces(:,3)) rasio_x(:,1)= momen_x/(phi*Zx*Fy) rasio_max = max(rasio_x) disp('rasio-tegangan') fprintf('%3.4f\n',rasio_x(:,1)) rasio_max
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
IV.2.2 Data Masukan Matlab Untuk Grid 6x15 Batang
clear all clc type='grid'
%Variabel satuan kg,cm banyak grid 6x15, WF200x100: E=2.0e6 v=0.3
%Properti Batang : %
i
prop= [ 1
G
E
I
J
v
E/(2*(1+v)) E 1840 3.87 0.3]
%Koordinat grid : %
Joint
X
Y
coord= [
1
0.00
2000.00
2
133.33
2000.00
3
266.67
2000.00
4
400.00
2000.00
5
533.33
2000.00
6
666.67
2000.00
7
800.00
2000.00
8
0.00
1866.67
9
133.33
1866.67
10
266.67
1866.67
11
400.00
1866.67
12
533.33
1866.67
13
666.67
1866.67
14
800.00
1866.67
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
15
0.00
1733.33
16
133.33
1733.33
17
266.67
1733.33
18
400.00
1733.33
19
533.33
1733.33
20
666.67
1733.33
21
800.00
1733.33
22
0.00
1600.00
23
133.33
1600.00
24
266.67
1600.00
25
400.00
1600.00
26
533.33
1600.00
27
666.67
1600.00
28
800.00
1600.00
29
0.00
1466.67
30
133.33
1466.67
31
266.67
1466.67
32
400.00
1466.67
33
533.33
1466.67
34
666.67
1466.67
35
800.00
1466.67
36
0.00
1333.33
37
133.33
1333.33
38
266.67
1333.33
39
400.00
1333.33
40
533.33
1333.33
41
666.67
1333.33
42
800.00
1333.33
43
0.00
1200.00
44
133.33
1200.00
45
266.67
1200.00
46
400.00
1200.00
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
47
533.33
1200.00
48
666.67
1200.00
49
800.00
1200.00
50
0.00
1066.67
51
133.33
1066.67
52
266.67
1066.67
53
400.00
1066.67
54
533.33
1066.67
55
666.67
1066.67
56
800.00
1066.67
57
0.00
933.33
58
133.33
933.33
59
266.67
933.33
60
400.00
933.33
61
533.33
933.33
62
666.67
933.33
63
800.00
933.33
64
0.00
800.00
65
133.33
800.00
66
266.67
800.00
67
400.00
800.00
68
533.33
800.00
69
666.67
800.00
70
800.00
800.00
71
0.00
666.67
72
133.33
666.67
73
266.67
666.67
74
400.00
666.67
75
533.33
666.67
76
666.67
666.67
77
800.00
666.67
78
0.00
533.33
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
79
133.33
533.33
80
266.67
533.33
81
400.00
533.33
82
533.33
533.33
83
666.67
533.33
84
800.00
533.33
85
0.00
400.00
86
133.33
400.00
87
266.67
400.00
88
400.00
400.00
89
533.33
400.00
90
666.67
400.00
91
800.00
400.00
92
0.00
266.67
93
133.33
266.67
94
266.67
266.67
95
400.00
266.67
96
533.33
266.67
97
666.67
266.67
98
800.00
266.67
99
0.00
133.33
100
133.33
133.33
101
266.67
133.33
102
400.00
133.33
103
533.33
133.33
104
666.67
133.33
105
800.00
133.33
106
0.00
0.00
107
133.33
0.00
108
266.67
0.00
109
400.00
0.00
110
533.33
0.00
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
111
666.67
0.00
112
800.00
0.00
]
%Penomoran Batang : %
EL
J1
J2
Prop
element= [
1
1
2
1
2
2
3
1
3
3
4
1
4
4
5
1
5
5
6
1
6
6
7
1
7
8
9
1
8
9
10
1
9
10
11
1
10
11
12
1
11
12
13
1
12
13
14
1
13
15
16
1
14
16
17
1
15
17
18
1
16
18
19
1
17
19
20
1
18
20
21
1
19
22
23
1
20
23
24
1
21
24
25
1
22
25
26
1
23
26
27
1
24
27
28
1
25
29
30
1
26
30
31
1
27
31
32
1
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
28
32
33
1
29
33
34
1
30
34
35
1
31
36
37
1
32
37
38
1
33
38
39
1
34
39
40
1
35
40
41
1
36
41
42
1
37
43
44
1
38
44
45
1
39
45
46
1
40
46
47
1
41
47
48
1
42
48
49
1
43
50
51
1
44
51
52
1
45
52
53
1
46
53
54
1
47
54
55
1
48
55
56
1
49
57
58
1
50
58
59
1
51
59
60
1
52
60
61
1
53
61
62
1
54
62
63
1
55
64
65
1
56
65
66
1
57
66
67
1
58
67
68
1
59
68
69
1
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
60
69
70
1
61
71
72
1
62
72
73
1
63
73
74
1
64
74
75
1
65
75
76
1
66
76
77
1
67
78
79
1
68
79
80
1
69
80
81
1
70
81
82
1
71
82
83
1
72
83
84
1
73
85
86
1
74
86
87
1
75
87
88
1
76
88
89
1
77
89
90
1
78
90
91
1
79
92
93
1
80
93
94
1
81
94
95
1
82
95
96
1
83
96
97
1
84
97
98
1
85
99
100
1
86
100
101
1
87
101
102
1
88
102
103
1
89
103
104
1
90
104
105
1
91
106
107
1
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
92
107
108
1
93
108
109
1
94
109
110
1
95
110
111
1
96
111
112
1
97
1
8
1
98
2
9
1
99
3
10
1
100
4
11
1
101
5
12
1
102
6
13
1
103
7
14
1
104
8
15
1
105
9
16
1
106
10
17
1
107
11
18
1
108
12
19
1
109
13
20
1
110
14
21
1
111
15
22
1
112
16
23
1
113
17
24
1
114
18
25
1
115
19
26
1
116
20
27
1
117
21
28
1
118
22
29
1
119
23
30
1
120
24
31
1
121
25
32
1
122
26
33
1
123
27
34
1
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
124
28
35
1
125
29
36
1
126
30
37
1
127
31
38
1
128
32
39
1
129
33
40
1
130
34
41
1
131
35
42
1
132
36
43
1
133
37
44
1
134
38
45
1
135
39
46
1
136
40
47
1
137
41
48
1
138
42
49
1
139
43
50
1
140
44
51
1
141
45
52
1
142
46
53
1
143
47
54
1
144
48
55
1
145
49
56
1
146
50
57
1
147
51
58
1
148
52
59
1
149
53
60
1
150
54
61
1
151
55
62
1
152
56
63
1
153
57
64
1
154
58
65
1
155
59
66
1
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
156
60
67
1
157
61
68
1
158
62
69
1
159
63
70
1
160
64
71
1
161
65
72
1
162
66
73
1
163
67
74
1
164
68
75
1
165
69
76
1
166
70
77
1
167
71
78
1
168
72
79
1
169
73
80
1
170
74
81
1
171
75
82
1
172
76
83
1
173
77
84
1
174
78
85
1
175
79
86
1
176
80
87
1
177
81
88
1
178
82
89
1
179
83
90
1
180
84
91
1
181
85
92
1
182
86
93
1
183
87
94
1
184
88
95
1
185
89
96
1
186
90
97
1
187
91
98
1
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
188
92
99
1
189
93
100
1
190
94
101
1
191
95
102
1
192
96
103
1
193
97
104
1
194
98
105
1
195
99
106
1
196
100
107
1
197
101
108
1
198
102
109
1
199
103
110
1
200
104
111
1
201
105
112
1 ]
%Kondisi Perletakan : % Support= [
Joint
FX
FY
MZ
1
1
1
1
2
1
1
1
3
1
1
1
4
1
1
1
5
1
1
1
6
1
1
1
7
1
1
1
8
1
1
1
14
1
1
1
15
1
1
1
21
1
1
1
22
1
1
1
28
1
1
1
29
1
1
1
35
1
1
1
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
36
1
1
1
42
1
1
1
43
1
1
1
49
1
1
1
50
1
1
1
56
1
1
1
57
1
1
1
63
1
1
1
64
1
1
1
70
1
1
1
71
1
1
1
77
1
1
1
78
1
1
1
84
1
1
1
85
1
1
1
91
1
1
1
92
1
1
1
98
1
1
1
99
1
1
1
105
1
1
1
106
1
1
1
107
1
1
1
108
1
1
1
109
1
1
1
110
1
1
1
111
1
1
1
112
1
1
1
]
%Beban titik: %
No.Joint Mx
My
Fz
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
JL= [
9
0
0
-938.197
10
0
0
-938.197
11
0
0
-938.197
12
0
0
-938.197
13
0
0
-938.197
16
0
0
-938.197
17
0
0
-938.197
18
0
0
-938.197
19
0
0
-938.197
20
0
0
-938.197
23
0
0
-938.197
24
0
0
-938.197
25
0
0
-938.197
26
0
0
-938.197
27
0
0
-938.197
30
0
0
-938.197
31
0
0
-938.197
32
0
0
-938.197
33
0
0
-938.197
34
0
0
-938.197
37
0
0
-938.197
38
0
0
-938.197
39
0
0
-938.197
40
0
0
-938.197
41
0
0
-938.197
44
0
0
-938.197
45
0
0
-938.197
46
0
0
-938.197
47
0
0
-938.197
48
0
0
-938.197
51
0
0
-938.197
52
0
0
-938.197
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
53
0
0
-938.197
54
0
0
-938.197
55
0
0
-938.197
58
0
0
-938.197
59
0
0
-938.197
60
0
0
-938.197
61
0
0
-938.197
62
0
0
-938.197
65
0
0
-938.197
66
0
0
-938.197
67
0
0
-938.197
68
0
0
-938.197
69
0
0
-938.197
72
0
0
-938.197
73
0
0
-938.197
74
0
0
-938.197
75
0
0
-938.197
76
0
0
-938.197
79
0
0
-938.197
80
0
0
-938.197
81
0
0
-938.197
82
0
0
-938.197
83
0
0
-938.197
86
0
0
-938.197
87
0
0
-938.197
88
0
0
-938.197
89
0
0
-938.197
90
0
0
-938.197
93
0
0
-938.197
94
0
0
-938.197
95
0
0
-938.197
96
0
0
-938.197
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
97
0
0
-938.197
100
0
0
-938.197
101
0
0
-938.197
102
0
0
-938.197
103
0
0
-938.197
104
0
0
-938.197 ]
0
0
0
% Beban batang AML= [ 0
0
0
]
%Panggil fungsi M-file : [dof,index,coord,element]=sdata(prop,element,coord,type); [S,Sm,SmS,Cx,Cy,RT,L,A,Joint,Xj,Xk,Yj,Yk]=... grid_stiff(prop,element,coord,index); [IR,IF,Support]=ldata(Support,dof); [DF,AR,AM]=analysis_result(element,dof,index,IF,IR,S,... SmS,JL,AML,RT,Support,type) [joint_disp,support_reaction,beam_endforces]=... print_result(dof,Support,element,IF,IR,DF,AR,AM,type);
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
Dengan cara yang sama, untuk menampilkan rasio tegangan adalah sebagai berikut :
%Panggil fungsi M-file : [dof,index,coord,element]=sdata(prop,element,coord,type); [S,Sm,SmS,Cx,Cy,RT,L,A,Joint,Xj,Xk,Yj,Yk]=... grid_stiff(prop,element,coord,index); [IR,IF,Support]=ldata(Support,dof); [DF,AR,AM]=analysis_result(element,dof,index,IF,IR,S,... SmS,JL,AML,RT,Support,type) [joint_disp,support_reaction,beam_endforces]=... print_result(dof,Support,element,IF,IR,DF,AR,AM,type);
phi=0.90, Ix=1840, Zx=184, Fy=2400 momen_x=abs(beam_endforces(:,3)) rasio_x(:,1)= momen_x/(phi*Zx*Fy) rasio_max = max(rasio_x) disp('rasio-tegangan') fprintf('%3.4f\n',rasio_x(:,1)) rasio_max
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
IV.3 Hasil Keluaran Matlab Untuk Grid 4x10 Batang
TABEL PERPINDAHAN TITIK PADA GRID 4 X 10 BATANG Titik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
Teta-x 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0047 0.0083 0.0047 0.0000 0.0000 0.0027 0.0049 0.0027 0.0000 0.0000 0.0007 0.0013 0.0007 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 -0.0007 -0.0013 -0.0007 0.0000 0.0000
Teta-y 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0044 0.0000 -0.0044 0.0000 0.0000 0.0095 0.0000 -0.0095 0.0000 0.0000 0.0117 0.0000 -0.0117 0.0000 0.0000 0.0120 0.0000 -0.0120 0.0000 0.0000 0.0120 -0.0000 -0.0120 0.0000 0.0000 0.0120 0.0000 -0.0120 0.0000 0.0000 0.0117 0.0000 -0.0117 0.0000 0.0000
Dz 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 -0.6784 -1.1620 -0.6784 0.0000 0.0000 -1.4343 -2.5279 -1.4343 0.0000 0.0000 -1.7478 -3.1085 -1.7478 0.0000 0.0000 -1.7997 -3.2044 -1.7997 0.0000 0.0000 -1.7933 -3.1923 -1.7933 0.0000 0.0000 -1.7997 -3.2044 -1.7997 0.0000 0.0000 -1.7478 -3.1085 -1.7478 0.0000 0.0000
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55
-0.0027 -0.0049 -0.0027 0.0000 0.0000 -0.0047 -0.0083 -0.0047 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000
0.0095 0.0000 -0.0095 0.0000 0.0000 0.0044 0.0000 -0.0044 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000
-1.4343 -2.5279 -1.4343 0.0000 0.0000 -0.6784 -1.1620 -0.6784 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000
TABEL REAKSI PERLETAKAN Titik
Mx
My
Rz
1
0.0000
0.0000
0.0000
2 3 4 5 6 10 11 15
-200946.8286 -337747.3848 -200946.8286 0.0000 -70.1805 -70.1805 -39.5130 -39.5130
-64.8599 -0.0000 64.8599 0.0000 -214101.1170 214101.1170 -442917.7334 442917.7334
1141.9142 1859.1369 1141.9142 0.0000 1339.2285 1339.2285 2685.0119 2685.0119
16
-10.5415
-535831.5624
3213.4897
20
-10.5415
535831.5624
3213.4897
21
0.0984
-551245.6030
3301.4415
25
0.0984
551245.6030
3301.4415
26 30 31 35 36 40 41
-0.0000 0.0000 -0.0984 -0.0984 10.5415 10.5415 39.5130
-549341.4772 549341.4772 -551245.6030 551245.6030 -535831.5624 535831.5624 -442917.7334
3290.6917 3290.6917 3301.4415 3301.4415 3213.4897 3213.4897 2685.0119
45
39.5130
442917.7334
2685.0119
46
70.1805
-214101.1170
1339.2285
50
70.1805
214101.1170
1339.2285
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
51 52
0.0000 200946.8286
0.0000 -64.8599
0.0000 1141.9142
53
337747.3848
-0.0000
1859.1369
54
200946.8286
64.8599
1141.9142
55
0.0000
0.0000
0.0000
TABEL GAYA BATANG Batang
Mx1
My1
Fz1
Mx2
My2
Fz2
1
0.00000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
2
0.00000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
3
0.00000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
4
0.00000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
5
-70.18049
-214101.1170
1339.2285
70.1805
-53744.5806
-1339.2285
6
-52.64485
53755.9544
264.2231
52.6448
-106600.5820
-264.2231
7
52.64485
106600.5820
-264.2231
-52.6448
-53755.9544
264.2231
8
70.18049
53744.5806
-1339.2285
-70.1805
214101.1170
1339.2285
9
-39.51299
-442917.7334
2685.0119
39.5130
-94084.6463
-2685.0119
10
-33.53542
94040.8239
803.7572
33.5354
-254792.2631
-803.7572
11
33.53542
254792.2631
-803.7572
-33.5354
-94040.8239
803.7572
12
39.51299
94084.6463
-2685.0119
-39.5130
442917.7334
2685.0119
13
-10.54153
-535831.5624
3213.4897
10.5415
-106866.3696
-3213.4897
14
-9.00799
106839.3126
1076.4328
9.0080
-322125.8802
-1076.4328
15
9.00799
322125.8802
-1076.4328
-9.0080
-106839.3126
1076.4328
16
10.54153
106866.3696
-3213.4897
-10.5415
535831.5624
3213.4897
17
0.09839
-551245.6030
3301.4415
-0.0984
-109042.6965
-3301.4415
18
0.10827
109036.6715
1120.6478
-0.1083
-333166.2350
-1120.6478
19
-0.10827
333166.2350
-1120.6478
0.1083
-109036.6715
1120.6478
20
-0.09839
109042.6965
-3301.4415
0.0984
551245.6030
3301.4415
21
-0.00000
-549341.4772
3290.6917
0.0000
-108796.8576
-3290.6917
22
0.00000
108798.1990
1114.7411
-0.0000
-331746.4206
-1114.7411
23
-0.00000
331746.4206
-1114.7411
0.0000
-108798.1990
1114.7411
24
-0.00000
108796.8576
-3290.6917
0.0000
549341.4772
3290.6917
25
-0.09839
-551245.6030
3301.4415
0.0984
-109042.6965
-3301.4415
26
-0.10827
09036.6715
1120.6478
0.1083
-333166.2350
-1120.6478
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
27
0.10827
333166.2350
-1120.6478
-0.1083
-109036.6715
1120.6478
28
0.09839
109042.6965
-3301.4415
-0.0984
551245.6030
3301.4415
29
10.54153
-535831.5624
3213.4897
-10.5415
-106866.3696
-3213.4897
30
9.00799
106839.3126
1076.4328
-9.0080
-322125.8802
-1076.4328
31
-9.00799
322125.8802
-1076.4328
9.0080
-106839.3126
1076.4328
32
-10.54153
106866.3696
-3213.4897
10.5415
535831.5624
3213.4897
33
39.51299
-442917.7334
2685.0119
-39.5130
-94084.6463
-2685.0119
34
33.53542
94040.8239
803.7572
-33.5354
-254792.2631
-803.7572
35
-33.53542
254792.2631
-803.7572
33.5354
-94040.8239
803.7572
36
-39.51299
94084.6463
-2685.0119
39.5130
442917.7334
2685.0119
37
70.18049
-214101.1170
1339.2285
-70.1805
-53744.5806
-1339.2285
38
52.64485
53755.9544
264.2231
-52.6448
-106600.5820
-264.2231
39
-52.64485
106600.5820
-264.2231
52.6448
-53755.9544
264.2231
40
-70.18049
53744.5806
-1339.2285
70.1805
214101.1170
1339.2285
41
0.00000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
42
0.00000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
43
0.00000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
44
0.00000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
45
0.00000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
46
64.85993
-200946.8286
1141.9142
-64.8599
-27436.0039
-1141.9142
47
0.00000
-337747.3848
1859.1369
0.0000
-34079.9978
-1859.1369
48
-64.85993
200946.8286
1141.9142
64.8599
-27436.0039
-1141.9142
49
0.00000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
50
0.00000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
51
76.23372
27418.4682
104.9195
-76.2337
-48402.3707
-104.9195
52
0.00000
33974.7081
275.5832
-0.0000
-89091.3459
-275.5832
53
-76.23372
27418.4682
104.9195
76.2337
-48402.3707
-104.9195
54
0.00000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
55
0.00000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
56
32.41129
48396.3932
-125.8258
-32.4113
-23231.2361
125.8258
0.0000 0.0000
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
57
-0.00000
89024.2750
-228.9024
0.0000
-43243.7913
228.9024
58
-32.41129
48396.3932
-125.8258
32.4113
-23231.2361
125.8258
59
0.00000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
60
0.00000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
61
5.35430
23229.7026
-100.7690
5.3543
-3075.9101
100.7690
62
0.00000
43225.7753
-188.0367
0.0000
-5618.4266
188.0367
63
-5.35430
23229.7026
-100.7690
5.3543
-3075.9101
100.7690
64
0.00000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
65
0.00000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
66
-0.67073
3075.9002
-31.9753
0.6707
3319.1564
31.9753
67
-0.00000
5618.6432
-58.7411
0.0000
6129.5785
58.7411
68
0.67073
3075.9002
-31.9753
0.6707
3319.1564
31.9753
69
0.00000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
70
0.00000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
71
0.67073
-3319.1564
31.9753
-0.6707
-3075.9002
-31.9753
72
0.00000
-6129.5785
58.7411
-0.0000
-5618.6432
-58.7411
73
-0.67073
-3319.1564
31.9753
0.6707
-3075.9002
-31.9753
74
0.00000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
75
0.00000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
76
-5.35430
3075.9101
100.7690
5.3543
-23229.7026
-100.7690
77
0.00000
5618.4266
188.0367
-0.0000
-43225.7753
-188.0367
78
5.35430
3075.9101
100.7690
-5.3543
-23229.7026
-100.7690
79
0.00000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
80
0.00000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
81
-32.41129
23231.2361
125.8258
32.4113
-48396.3932
-125.8258
82
-0.00000
43243.7913
228.9024
0.0000
-89024.2750
-228.9024
83
32.41129
23231.2361
125.8258
-32.4113
-48396.3932
-125.8258
84
0.00000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
85
0.00000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.000
86
-76.23372
48402.3707
-104.9195
76.2337
-27418.4682
104.9195
87
0.00000
89091.3459
-275.5832
-0.0000
-33974.7081
275.5832
88
76.23372
48402.3707
-104.9195
-76.2337
-27418.4682
104.9195
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
89
0.00000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
90
0.00000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
91
-64.85993
27436.0039
-1141.9142
64.8599
200946.8286
1141.9142
92
0.00000
34079.9978
-1859.1369
0.0000
337747.3848
1859.1369
93
64.85993
27436.0039
-1141.9142
-64.8599
200946.8286
1141.9142
94
0.00000
0.0000
0.0000
0.00000
0.0000
0.0000
RASIO TEGANGAN 0,4902 0,2416 0,2416 0,4902 1,0195 0,5843 0,5843 1,0195 1,2344 0,7401 0,7401 1,2364 1,2721 0,7676 0,7676 1,2721 1,2677 0,7643 0,7643 1,2677 1,2721 0,7676 0,7676 1,2721 1,2374 0,7431 Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
0,7431 1,2374 1,0225 0,5873 0,5873 1,0225 0,4932 0,2446 0,2446 0,4932 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,4623 0,7787 0,4623 0,0000 0,0000 0,1100 0,2041 0,1100 0,0000 0,0000 0,1059 0,1999 0,1059 0,0000 0,0000 0,0517 0,0980 0,0517 0,0000 0,0000 0,0052 0,0117 0,0052 0,0000 Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
0,0000 0,0052 0,0117 0,0052 0,0000 0,0000 0,0507 0,0970 0,0507 0,0000 0,0000 0,1094 0,2034 0,1094 0,0000 0,0000 0,1060 0,2001 0,1060 0.0000 0,0000 0,4598 0,7762 0,4598 0,0000 Rasio_max =
1.27205
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
IV.4 Hasil Keluaran Matlab Untuk Grid 6x15 Batang
TABEL PERPINDAHAN TITIK PADA GRID 6 X 15 BATANG Titik
Teta-x
Teta-y
Dz
1
0.0000
0.0000
0.0000
2
0.0000
0.0000
0.0000
3
0.0000
0.0000
0.0000
4
0.0000
0.0000
0.0000
5
0.0000
0.0000
0.0000
6
0.0000
0.0000
0.0000
7
0.0000
0.0000
0.0000
8
0.0000
0.0000
0.0000
9
0.0017
0.0016
-0.1455
10
0.0041
0.0011
-0.3412
11
0.0051
-0.0000
-0.4192
12
0.0041
-0.0011
-0.3412
13
0.0017
-0.0016
-0.1455
14
0.0000
0.0000
0.0000
15
0.0000
0.0000
0.0000
16
0.0015
0.0043
-0.3660
17
0.0040
0.0032
-0.9047
18
0.0051
-0.0000
-1.1306
19
0.0040
-0.0032
-0.9047
20
0.0015
-0.0043
-0.3660
21
0.0000
0.0000
0.0000
22
0.0000
0.0000
0.0000
23
0.0009
0.0063
-0.5285
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
24
0.0025
0.0050
-1.3392
25
0.0032
-0.0000
-1.6883
26
0.0025
-0.0050
-1.3392
27
0.0009
-0.0063
-0.5285
28
0.0000
0.0000
0.0000
29
0.0000
0.0000
0.0000
30
0.0004
0.0074
-0.6168
31
0.0011
0.0059
-1.5775
32
0.0015
0.0000
-1.9957
33
0.0011
-0.0059
-1.5775
34
0.0004
-0.0074
-0.6168
35
0.0000
0.0000
0.0000
36
0.0000
0.0000
0.0000
37
0.0001
0.0078
-0.6510
38
0.0003
0.0063
-1.6692
39
0.0004
0.0000
-2.1137
40
0.0003
-0.0063
-1.6692
41
0.0001
-0.0078
-0.6510
42
0.0000
0.0000
0.0000
43
0.0000
0.0000
0.0000
44
0.0000
0.0079
-0.6571
45
0.0000
0.0063
-1.6854
46
0.0000
0.0000
-2.1345
47
0.0000
-0.0063
-1.6854
48
0.0000
-0.0079
-0.6571
49
0.0000
0.0000
0.0000
50
0.0000
0.0000
0.0000
51
0.0000
0.0079
-0.6551
52
0.0000
0.0063
-1.6801
53
0.0000
0.0000
-2.1277
54
0.0000
-0.0063
-1.6801
55
0.0000
-0.0079
-0.6551
56
0.0000
0.0000
0.0000
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
57
0.0000
0.0000
0.0000
58
0.0000
0.0079
-0.6551
59
0.0000
0.0063
-1.6801
60
0.0000
0.0000
-2.1277
61
0.0000
-0.0063
-1.6801
62
0.0000
-0.0079
-0.6551
63
0.0000
0.0000
0.0000
64
0.0000
0.0000
0.0000
65
0.0000
0.0079
-0.6571
66
0.0000
0.0063
-1.6854
67
0.0000
-0.0000
-2.1345
68
0.0000
-0.0063
-1.6854
69
0.0000
-0.0079
-0.6571
70
0.0000
0.0000
0.0000
71
0.0000
0.0000
0.0000
72
-0.0001
0.0078
-0.6510
73
-0.0003
0.0063
-1.6692
74
-0.0004
-0.0000
-2.1137
75
-0.0003
-0.0063
-1.6692
76
-0.0001
-0.0078
-0.6510
77
0.0000
0.0000
0.0000
78
0.0000
0.0000
0.0000
79
-0.0004
0.0074
-0.6168
80
-0.0011
0.0059
-1.5775
81
-0.0015
-0.0000
-1.9957
82
-0.0011
-0.0059
-1.5775
83
-0.0004
-0.0074
-0.6168
84
0.0000
0.0000
0.0000
85
0.0000
0.0000
0.0000
86
-0.0009
0.0063
-0.5285
87
-0.0025
0.0050
-1.3392
88
-0.0032
-0.0000
-1.6883
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
89
-0.0025
-0.0050
-1.3392
90
-0.0009
-0.0063
-0.5285
91
0.0000
0.0000
0.0000
92
0.0000
0.0000
0.0000
93
-0.0015
0.0043
-0.3660
94
-0.0040
0.0032
-0.9047
95
-0.0051
-0.0000
-1.1306
96
-0.0040
-0.0032
-0.9047
97
-0.0015
-0.0043
-0.3660
98
0.0000
0.0000
0.0000
99
0.0000
0.0000
0.0000
100
-0.0017
0.0016
-0.1455
101
-0.0041
0.0011
-0.3412
102
-0.0051
-0.0000
-0.4192
103
-0.0041
-0.0011
-0.3412
104
-0.0017
-0.0016
-0.1455
105
0.0000
0.0000
0.0000
106
0.0000
0.0000
0.0000
107
0.0000
0.0000
0.0000
108
0.0000
0.0000
0.0000
109
0.0000
0.0000
0.0000
110
0.0000
0.0000
0.0000
111
0.0000
0.0000
0.0000
112
0.0000
0.0000
0.0000
REAKSI PERLETAKAN Titik
Mx
My
Rz
1
0.0000
0.0000
0.0000
2
-87814.4454
-36.5425
620.2356
3
-197548.8869
-25.2391
1266.5390
4
-239444.3436
0.0000
1482.3499
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
5
-197548.8869
25.2391
1266.5390
6
-87814.4454
36.5425
620.2356
7
0.0000
0.0000
0.0000
8
-37.5889
-90401.4647
678.4450
14
-37.5889
90401.4647
678.4450
15
-33.5135
-218257.4962
1501.3819
21
-33.5135
218257.4962
1501.3819
22
-20.7461
-308910.0638
2027.5225
28
-20.7461
308910.0638
2027.5225
29
-9.5246
-357854.4140
2305.6519
35
-9.5246
357854.4140
2305.6519
36
-2.6891
-376820.4369
2414.5514
42
-2.6891
376820.4369
2414.5514
43
0.0766
-380234.9090
2434.5636
49
0.0766
380234.9090
2434.5636
50
0.3025
-379149.2956
2428.3816
56
0.3025
379149.2956
2428.3816
57
-0.3025
-379149.2956
2428.3816
63
-0.3025
379149.2956
2428.3816
64
-0.0766
-380234.9090
2434.5636
70
-0.0766
380234.9090
2434.5636
71
2.6891
-376820.4369
2414.5514
77
2.6891
376820.4369
2414.5514
78
9.5246
-357854.4140
2305.6519
84
9.5246
357854.4140
2305.6519
85
20.7461
-308910.0638
2027.5225
91
20.7461
308910.0638
2027.5225
92
33.5135
-218257.4962
1501.3819
98
33.5135
218257.4962
1501.3819
99
37.5889
-90401.4647
678.4450
105
37.5889
90401.4647
678.4450
106
0.0000
0.0000
0.0000
107
87814.4454
-36.5425
620.2356
108
197548.8869
-25.2391
1266.5390
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
109
239444.3436
0.0000
1482.3499
110
197548.8869
25.2391
1266.5390
111
87814.4454
36.5425
620.2356
112
0.0000
0.0000
0.0000
TABEL GAYA BATANG Batang
Mx1
My1
Fz1
Mx2
My2
Fz2
1
0.00000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
2
0.00000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
3
0.00000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
4
0.00000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
5
0.00000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
6
0.00000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
7
-37.58886
-90401.4647
678.4450
37.5889
-55.6069
-678.4450
8
-53.91113
78.1090
208.3972
53.9111
-27865.7861
-208.3972
9
-22.25284
27887.4262
49.6889
22.2528
-34512.4406
-49.6889
10
22.25284
34512.4406
-49.6889
-22.2528
-27887.4262
49.6889
11
53.91113
27865.7861
-208.3972
-53.9111
-78.1090
208.3972
12
37.58886
55.6069
-678.4450
-37.5889
90401.4647
678.4450
13
-33.51349
-218257.4962
1501.3819
33.5135
18078.2479
-1501.3819
14
-54.94557
-18092.3333
706.5078
54.9456
-76113.4214
-706.5078
15
-24.43854
76104.9418
195.7580
24.4385
-102205.3625
-195.7580
16
24.43854
102205.3625
-195.7580
-24.4385
-76104.9418
195.7580
17
54.94557
76113.4214
-706.5078
-54.9456
18092.3333
706.5078
18
33.51349
-18078.2479
-1501.3819
-33.5135
218257.4962
1501.3819
19
-20.74609
-308910.0638
2027.5225
20.7461
38580.4870
-2027.5225
20
-35.21638
-38600.8519
-1135.7360
35.2164
-112838.1812
-1135.7360
21
-16.19092
112821.1383
357.0493
16.1909
-160426.5153
-357.0493
22
16.19092
160426.5153
-357.0493
-16.1909
-112821.1383
357.0493
23
35.21638
112838.1812
-1135.7360
-35.2164
38600.8519
1135.7360
24
20.74609
-38580.4870
-2027.5225
-20.7461
308910.0638
2027.5225
25
-9.52463
-357854.4140
2305.6519
9.5246
50441.8466
-2305.6519
26
-16.13015
-50456.9719
1373.5944
16.1301
-132698.1118
-1373.5944
27
-7.41995
132684.9251
455.1046
7.4199
-193364.0273
-455.1046
28
7.41995
193364.0273
-455.1046
-7.4199
-132684.9251
455.1046
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
29
16.13015
132698.1118
-1373.5944
-16.1301
50456.9719
1373.5944
30
9.52463
-50441.8466
-2305.6519
-9.5246
357854.4140
2305.6519
31
-2.68906
-376820.4369
2414.5514
2.6891
54888.2932
-2414.5514
32
-4.50205
-54896.0793
1464.2639
4.5020
-140348.8631
-1464.2639
33
-2.04921
140342.1226
491.7520
2.0492
-205907.4144
-491.7520
34
2.04921
-491.7520
-2.0492
-140342.1226
491.7520
205907.4144
35
4.50205
140348.8631
-1464.2639
-4.5020
54896.0793
1464.2639
36
2.68906
-54888.2932
-2414.5514
-2.6891
376820.4369
2414.5514
37
0.07664
-380234.9090
2434.5636
-0.0766
55634.5425
-2434.5636
38
0.14190
-55636.7702
1480.0712
-0.1419
-141715.9219
-1480.0712
39
0.07034
141714.0190
497.6810
-0.0703
-208069.8247
-497.6810
40
-0.07034
208069.8247
-497.6810
0.0703
-141714.0190
497.6810
41
-0.14190
141715.9219
-1480.0712
0.1419
55636.7702
1480.0712
42
-0.07664
-55634.5425
-2434.5636
0.0766
380234.9090
2434.5636
43
0.30246
-379149.2956
2428.3816
-0.3025
55373.1756
-2428.3816
44
0.50925
-55372.6308
1474.7841
-0.5093
-141275.0855
-1474.7841
45
0.23298
141275.5589
495.4808
-0.2330
-207338.0149
-495.4808
46
-0.23298
207338.0149
-495.4808
0.2330
-141275.5589
495.4808
47
-0.50925
141275.0855
-1474.7841
0.5093
55372.6308
1474.7841
48
-0.30246
-55373.1756
-2428.3816
0.3025
379149.2956
2428.3816
49
-0.30246
-379149.2956
2428.3816
0.3025
55373.1756
-2428.3816
50
-0.50925
-55372.6308
1474.7841
0.5093
-141275.0855
-1474.7841
51
-0.23298
141275.5589
495.4808
0.2330
-207338.0149
-495.4808
52
0.23298
207338.0149
-495.4808
-0.2330
-141275.5589
495.4808
53
0.50925
141275.0855
-1474.7841
-0.5093
55372.6308
1474.7841
54
0.30246
-55373.1756
-2428.3816
-0.3025
379149.2956
2428.3816
55
-0.07664
-380234.9090
2434.5636
0.0766
55634.5425
-2434.5636
56
-0.14190
-55636.7702
1480.0712
0.1419
-141715.9219
-1480.0712
57
-0.07034
141714.0190
497.6810
0.0703
-208069.8247
-497.6810
58
0.07034
208069.8247
-497.6810
-0.0703
-141714.0190
497.6810
59
0.14190
141715.9219
-1480.0712
-0.1419
55636.7702
1480.0712
60
0.07664
-55634.5425
-2434.5636
-0.0766
380234.9090
2434.5636
61
2.68906
-376820.4369
2414.5514
-2.6891
54888.2932
-2414.5514
62
4.50205
-54896.0793
1464.2639
-4.5020
-140348.8631
-1464.2639
63
2.04921
140342.1226
491.7520
-2.0492
-205907.4144
-491.7520
64
-2.04921
205907.4144
-491.7520
2.0492
-140342.1226
491.7520
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
65
-4.50205
140348.8631
-1464.2639
4.5020
54896.0793
1464.2639
66
-2.68906
-54888.2932
-2414.5514
2.6891
376820.4369
2414.5514
67
9.52463
-357854.4140
2305.6519
-9.5246
50441.8466
-2305.6519
68
16.13015
-50456.9719
1373.5944
-16.1301
-132698.1118
-1373.5944
69
7.41995
132684.9251
455.1046
-7.4199
-193364.0273
-455.1046
70
-7.41995
193364.0273
-455.1046
7.4199
-132684.9251
455.1046
71
-16.13015
132698.1118
-1373.5944
16.1301
50456.9719
1373.5944
72
-9.52463
-50441.8466
-2305.6519
9.5246
357854.4140
2305.6519
73
20.74609
-308910.0638
2027.5225
-20.7461
38580.4870
-2027.5225
74
35.21638
-38600.8519
1135.7360
-35.2164
-112838.1812
-1135.7360
75
16.19092
112821.1383
357.0493
-16.1909
-160426.5153
-357.0493
76
-16.19092
160426.5153
-357.0493
16.1909
-112821.1383
357.0493
77
-35.21638
112838.1812
-1135.7360
35.2164
38600.8519
1135.7360
78
-20.74609
-38580.4870
-2027.5225
20.7461
308910.0638
2027.5225
79
33.51349
-218257.4962
1501.3819
-33.5135
18078.2479
-1501.3819
80
54.94557
-18092.3333
706.5078
-54.9456
-76113.4214
-706.5078
81
24.43854
76104.9418
195.7580
-24.4385
-102205.3625
-195.7580
82
-24.43854
102205.3625
-195.7580
24.4385
-76104.9418
195.7580
83
-54.94557
76113.4214
-706.5078
54.9456
18092.3333
706.5078
84
-33.51349
-18078.2479
-1501.3819
33.5135
218257.4962
1501.3819
85
37.58886
-90401.4647
678.4450
-37.5889
-55.6069
-678.4450
86
53.91113
78.1090
208.3972
-53.9111
-27865.7861
-208.3972
87
22.25284
27887.4262
49.6889
-22.2528
-34512.4406
-49.6889
88
-22.25284
34512.4406
-49.6889
22.2528
-27887.4262
49.6889
89
-53.91113
27865.7861
-208.3972
53.9111
-78.1090
208.3972
90
-37.58886
55.6069
-678.4450
37.5889
90401.4647
678.4450
91
0.00000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
92
0.00000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
93
0.00000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
94
0.00000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
95
0.00000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
96
0.00000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
97
0.00000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
98
36.54248
-87814.4454
620.2356
-36.5425
5118.4318
-620.2356
99
25.23908
-197548.8869
1266.5390
-25.2391
28681.2429
-1266.5390
100
-0.00000
-239444.3436
1482.3499
0.0000
41802.6370
-1482.3499
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
101
-25.23908
-197548.8869
1266.5390
25.2391
28681.2429
-1266.5390
102
-36.54248
-87814.4454
620.2356
36.5425
5118.4318
-620.2356
103
0.00000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
104
`0.00000
0.0000
`0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
105
59.04457
-5102.1095
152.0864
-59.0446
-15177.0973
-152.0864
106
46.87915
-28712.9012
487.0503
-46.8792
-36230.3861
-487.0503
107
-0.00000
-41847.1427
643.5306
0.0000
-43961.2220
-643.5306
108
-46.87915
-28712.9012
487.0503
46.8792
-36230.3861
-487.0503
109
-59.04457
-5102.1095
152.0864
59.0446
-15177.0973
-152.0864
110
0.00000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
111
0.00000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
112
44.95915
15198.5294
8.7635
-44.9591
-16366.9681
-8.7635
113
38.39962
36199.8790
59.6031
-38.3996
-44146.7587
-59.6031
114
0.00000
43912.3449
96.8497
-0.0000
-56825.3096
-96.8497
115
-38.39962
36199.8790
59.6031
38.3996
-44146.7587
-59.6031
116
-44.95915
15198.5294
8.7635
44.9591
-16366.9681
-8.7635
117
0.00000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
118
0.00000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
119
24.59428
16381.4384
-37.6469
-24.5943
-11361.9722
37.6469
120
21.35671
44127.7332
-99.9072
-21.3567
-30807.1056
99.9072
121
0.00000
56792.9277
-127.2488
-0.0000
-39826.8404
127.2488
122
-21.35671
44127.7332
-99.9072
21.3567
-30807.1056
99.9072
123
-24.59428
16381.4384
-37.6469
24.5943
-11361.9722
37.6469
124
0.00000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
125
0.00000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
126
9.46901
11368.5777
-43.7865
-9.4690
-5530.0873
43.7865
127
8.16998
30798.3954
-119.6144
-8.1700
-14849.0111
119.6144
128
0.00000
39812.0005
-155.2365
-0.0000
-19112.7592
155.2365
129
-8.16998
30798.3954
-119.6144
8.1700
-14849.0111
119.6144
130
-9.46901
11368.5777
-43.7865
9.4690
-5530.0873
43.7865
131
0.00000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
132
0.00000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
133
1.68290
5531.9002
-31.6959
-1.6829
-1305.8856
31.6959
134
1.42953
14846.5583
-85.2995
-1.4295
-3473.5722
85.2995
135
-0.00000
19108.6608
-109.9296
0.0000
-4451.7494
109.9296
136
-1.42953
14846.5583
-85.2995
1.4295
-3473.5722
85.2995
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
137
-1.68290
5531.9002
-31.6959
1.6829
-1305.8856
31.6959
138
0.00000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
139
0.00000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
140
-0.54482
1305.8204
-15.4005
0.5448
747.5251
15.4005
141
-0.47334
3473.6437
-41.1063
0.4733
2007.0628
41.1063
142
0.00000
4451.8901
-52.7646
-0.0000
2583.2159
52.7646
143
0.47334
3473.6437
-41.1063
-0.4733
2007.0628
41.1063
144
0.54482
1305.8204
-15.4005
-0.5448
747.5251
15.4005
145
0.00000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
146
0.00000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
147
0.00000
-747.7319
0.0000
-0.0000
747.7319
-0.0000
148
0.00000
-2006.7865
0.0000
-0.0000
2006.7865
0.0000
149
0.00000
-2582.7499
0.0000
-0.0000
2582.7499
-0.0000
150
-0.00000
-2006.7865
0.0000
0.0000
2006.7865
-0.0000
151
0.00000
-747.7319
0.0000
-0.0000
747.7319
0.0000
152
0.00000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
153
0.00000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
154
0.54482
-747.5251
15.4005
-0.5448
-1305.8204
-15.4005
155
0.47334
-2007.0628
41.1063
-0.4733
-3473.6437
-41.1063
156
-0.00000
-2583.2159
52.7646
0.0000
-4451.8901
-52.7646
157
-0.47334
-2007.0628
41.1063
0.4733
-3473.6437
-41.1063
158
-0.54482
-747.5251
15.4005
0.5448
-1305.8204
-15.4005
159
0.00000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
160
0.00000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
161
-1.68290
1305.8856
31.6959
1.6829
-5531.9002
-31.6959
162
-1.42953
3473.5722
85.2995
1.4295
-14846.5583
-85.2995
163
-0.00000
4451.7494
109.9296
0.0000
-19108.6608
-109.9296
164
1.42953
3473.5722
85.2995
-1.4295
-14846.5583
-85.2995
165
1.68290
1305.8856
31.6959
-1.6829
-5531.9002
-31.6959
166
0.00000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
167
0.00000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
168
-9.46901
5530.0873
43.7865
9.4690
-11368.5777
-43.7865
169
-8.16998
14849.0111
119.6144
8.1700
-30798.3954
-119.6144
170
-0.00000
19112.7592
155.2365
0.0000
-39812.0005
-155.2365
171
8.16998
14849.0111
119.6144
-8.1700
-30798.3954
-119.6144
172
9.46901
5530.0873
43.7865
-9.4690
-11368.5777
-43.7865
173
0.00000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
174
0.00000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
175
-24.59428
11361.9722
37.6469
24.5943
-16381.4384
-37.6469
176
-21.35671
30807.1056
99.9072
21.3567
-44127.7332
-99.9072
177
0.00000
39826.8404
127.2488
-0.0000
-56792.9277
-127.2488
178
21.35671
30807.1056
99.9072
-21.3567
-44127.7332
-99.9072
179
24.59428
11361.9722
37.6469
-24.5943
-16381.4384
-37.6469
180
0.00000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
181
0.00000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
182
-44.95915
16366.9681
-8.7635
44.9591
-15198.5294
8.7635
183
-38.39962
44146.7587
-59.6031
38.3996
-36199.8790
59.6031
184
0.00000
56825.3096
-96.8497
-0.0000
-43912.3449
96.8497
185
38.39962
44146.7587
-59.6031
-38.3996
-36199.8790
59.6031
186
44.95915
16366.9681
-8.7635
-44.9591
-15198.5294
8.7635
187
0.00000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
188
0.00000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
189
-59.04457
15177.0973
-152.0864
59.0446
5102.1095
152.0864
190
-46.87915
36230.3861
-487.0503
46.8792
28712.9012
487.0503
191
0.00000
43961.2220
-643.5306
-0.0000
41847.1427
643.5306
192
46.87915
36230.3861
-487.0503
-46.8792
28712.9012
487.0503
193
59.04457
15177.0973
-152.0864
-59.0446
5102.1095
152.0864
194
0.00000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
195
0.00000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
196
-36.54248
-5118.4318
-620.2356
36.5425
87814.4454
620.2356
197
-25.23908
-28681.2429
-1266.5390
25.2391
197548.8869
1266.5390
198
0.00000
-41802.6370
-1482.3499
-0.0000
239444.3436
1482.3499
199
25.23908
-28681.2429
-1266.5390
-25.2391
197548.8869
1266.5390
200
36.54248
-5118.4318
-620.2356
-36.5425
87814.4454
620.2356
201
0.00000
0.0000
0.0000
0.00000
0.0000
0.0000
RASIO TEGANGAN ` 0,0000 Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,2041 0,0595 0,0748 0,0748 0,0595 0,2041 0,4998 0,1711 0,2314 0,2314 0,1711 0,4998 0,7095 0,2570 0,3671 0,3671 0,2570 0,7105 0,8237 0,3029 0,4433 0,4433 0,3029 0,8237 0,8676 0,3206 0,4723 0,4723 0,3206 0,8676 0,8755 0,3238 0,4773 0,4773 0,3248 0,8765 0,8740 Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
0,3238 0,4766 0,4766 0,3238 0,8740 0,8740 0,3238 0,4766 0,4766 0,3238 0,8740 0,8765 0,3253 0,4788 0,4788 0,3253 0,8770 0,8691 0,3221 0,4738 0,4738 0,3221 0,8691 0,8252 0,3044 0,4448 0,4448 0,3044 0,8252 0,7120 0,2585 0,3686 0,3686 0,2575 0,7110 0,5013 0,1726 0,2329 0,2329 0,1726 0,5013 Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
0,2056 0,0610 0,0763 0,0763 0,0610 0,2056 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,2001 0,4539 0,5509 0,4539 0,2001 0,0000 0,0000 0,0311 0,0798 0,0977 0,0798 0,0311 0,0000 0,0000 0,0339 0,0981 0,1274 0,0981 0,0339 0,0000 0,0000 0,0349 0,0991 0,1284 0,0991 0,0349 0,0000 0,0000 0,0213 0,0662 Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
0,0871 0,0662 0,0213 0,0000 0,0000 0,0098 0,0313 0,0412 0,0313 0,0098 0,0000 0,0000 0,0005 0,0055 0,0078 0,0055 0,0005 0,0000 0,0000 -0,0007 0,0022 0,0036 0,0022 -0,0007 0,0000 0,0000 -0,0005 0,0045 0,0068 0,0045 -0,0005 0,0000 0,0000 0,0078 0,0293 0,0392 0,0293 0,0078 0,0000 Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
0,0000 0,0223 0,0672 0,0881 0,0672 0,0223 0,0000 0,0000 0,0359 0,1001 0,1294 0,1001 0,0359 0,0000 0,0000 0,0329 0,0971 0,1264 0,0971 0,0329 0,0000 0,0000 0,0321 0,0808 0,0987 0,0808 0,0321 0,0000 0,0000 0,1991 0,4529 0,5499 0,4529 0,1991 0,0000 Rasio_max =
0.8770
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
Tabel Gaya-gaya batang pada grid 4x10 TABLE: Element Forces - Frames Frame Station Text 1 1 2 2 3 3 4 4 5 5 6 6 7 7 8 8 9 9 10 10 11 11 12 12 13 13 14 14
cm 0 200 0 200 0 200 0 200 0 200 0 200 0 200 0 200 0 200 0 200 0 200 0 200 0 200 0 200
OutputCase
P
V2
V3
T
Text COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1
Kgf 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kgf 0 0 0 0 0 0 0 0 -1339.21 -1339.21 -264.21 -264.21 264.21 264.21 1339.21 1339.21 -2685.02 -2685.02 -803.75 -803.75 803.75 803.75 2685.02 2685.02 -3213.48 -3213.48 -1076.42 -1076.42
Kgf 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kgf-cm 0 0 0 0 0 0 0 0 80.39 80.39 60.3 60.3 -60.3 -60.3 -80.39 -80.39 45.26 45.26 38.41 38.41 -38.41 -38.41 -45.26 -45.26 12.08 12.08 10.32 10.32
M2 Kgfcm 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
M3 Kgf-cm 0 0 0 0 0 0 0 0 -214098.94 53743.3 53756.32 106599.32 106599.32 53756.32 53743.3 -214098.94 -442914.92 94088.13 94037.94 254788.85 254788.85 94037.94 94088.13 -442914.92 -535827.99 106868.47 106837.48 322122.03
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
15 15 16 16 17 17 18 18 19 19 20 20 21 21 22 22 23 23 24 24 25 25 26 26 27 27 28 28 29 29 30 30 31 31 32 32 33 33 34 34 35 35 36 36 37 37
0 200 0 200 0 200 0 200 0 200 0 200 0 200 0 200 0 200 0 200 0 200 0 200 0 200 0 200 0 200 0 200 0 200 0 200 0 200 0 200 0 200 0 200 0 200
COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1076.42 1076.42 3213.48 3213.48 -3301.43 -3301.43 -1120.64 -1120.64 1120.64 1120.64 3301.43 3301.43 -3290.68 -3290.68 -1114.74 -1114.74 1114.74 1114.74 3290.68 3290.68 -3301.43 -3301.43 -1120.64 -1120.64 1120.64 1120.64 3301.43 3301.43 -3213.48 -3213.48 -1076.42 -1076.42 1076.42 1076.42 3213.48 3213.48 -2685.02 -2685.02 -803.75 -803.75 803.75 803.75 2685.02 2685.02 -1339.21 -1339.21
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
-10.32 -10.32 -12.08 -12.08 -0.11 -0.11 -0.12 -0.12 0.12 0.12 0.11 0.11 1.557E-13 1.557E-13 6.199E-14 6.199E-14 -5.526E-14 -5.526E-14 -1.624E-13 -1.624E-13 0.11 0.11 0.12 0.12 -0.12 -0.12 -0.11 -0.11 -12.08 -12.08 -10.32 -10.32 10.32 10.32 12.08 12.08 -45.26 -45.26 -38.41 -38.41 38.41 38.41 45.26 45.26 -80.39 -80.39
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
322122.03 106837.48 106868.47 -535827.99 -551243.26 109042.93 109036.02 333164.31 333164.31 109036.02 109042.93 -551243.26 -549340.07 108796.5 108798.04 331745.53 331745.53 108798.04 108796.5 -549340.07 -551243.26 109042.93 109036.02 333164.31 333164.31 109036.02 109042.93 -551243.26 -535827.99 106868.47 106837.48 322122.03 322122.03 106837.48 106868.47 -535827.99 -442914.92 94088.13 94037.94 254788.85 254788.85 94037.94 94088.13 -442914.92 -214098.94 53743.3
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
38 38 39 39 40 40 41 41 42 42 43 43 44 44 45 45 46 46 47 47 48 48 49 49 50 50 51 51 52 52 53 53 54 54 55 55 56 56 57 57 58 58 59 59 60 60
0 200 0 200 0 200 0 200 0 200 0 200 0 200 0 200 0 200 0 200 0 200 0 200 0 200 0 200 0 200 0 200 0 200 0 200 0 200 0 200 0 200 0 200 0 200
COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
-264.21 -264.21 264.21 264.21 1339.21 1339.21 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -1141.92 -1141.92 -1859.2 -1859.2 -1141.92 -1141.92 0 0 0 0 -104.92 -104.92 -275.63 -275.63 -104.92 -104.92 0 0 0 0 125.82 125.82 228.87 228.87 125.82 125.82 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
-60.3 -60.3 60.3 60.3 80.39 80.39 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -74.3 -74.3 1.22E-14 1.22E-14 74.3 74.3 0 0 0 0 -87.32 -87.32 4.549E-14 4.549E-14 87.32 87.32 0 0 0 0 -37.13 -37.13 -5.346E-14 -5.346E-14 37.13 37.13 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
53756.32 106599.32 106599.32 53756.32 53743.3 -214098.94 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -200946.33 27438.09 -337749.57 34089.6 -200946.33 27438.09 0 0 0 0 27418 48401.63 33969 89094.13 27418 48401.63 0 0 0 0 48394.78 23230.51 89017.3 43244.23 48394.78 23230.51 0 0 0 0
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
61 61 62 62 63 63 64 64 65 65 66 66 67 67 68 68 69 69 70 70 71 71 72 72 73 73 74 74 75 75 76 76 77 77 78 78 79 79 80 80 81 81 82 82 83 83
0 200 0 200 0 200 0 200 0 200 0 200 0 200 0 200 0 200 0 200 0 200 0 200 0 200 0 200 0 200 0 200 0 200 0 200 0 200 0 200 0 200 0 200 0 200
COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
100.76 100.76 188.02 188.02 100.76 100.76 0 0 0 0 31.97 31.97 58.74 58.74 31.97 31.97 0 0 0 0 -31.97 -31.97 -58.74 -58.74 -31.97 -31.97 0 0 0 0 -100.76 -100.76 -188.02 -188.02 -100.76 -100.76 0 0 0 0 -125.82 -125.82 -228.87 -228.87 -125.82 -125.82
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
-6.13 -6.13 -6.511E-15 -6.511E-15 6.13 6.13 0 0 0 0 0.77 0.77 2.278E-15 2.278E-15 -0.77 -0.77 0 0 0 0 -0.77 -0.77 -2.506E-15 -2.506E-15 0.77 0.77 0 0 0 0 6.13 6.13 -2.338E-14 -2.338E-14 -6.13 -6.13 0 0 0 0 37.13 37.13 2.362E-14 2.362E-14 -37.13 -37.13
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
23228.76 3076.37 43223.59 5619.57 23228.76 3076.37 0 0 0 0 3076.36 -3318.16 5619.82 -6127.66 3076.36 -3318.16 0 0 0 0 -3318.16 3076.36 -6127.66 5619.82 -3318.16 3076.36 0 0 0 0 3076.37 23228.76 5619.57 43223.59 3076.37 23228.76 0 0 0 0 23230.51 48394.78 43244.23 89017.3 23230.51 48394.78
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
84 84 85 85 86 86 87 87 88 88 89 89 90 90 91 91 92 92 93 93 94 94
0 200 0 200 0 200 0 200 0 200 0 200 0 200 0 200 0 200 0 200 0 200
COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 104.92 104.92 275.63 275.63 104.92 104.92 0 0 0 0 1141.92 1141.92 1859.2 1859.2 1141.92 1141.92 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 87.32 87.32 3.099E-15 3.099E-15 -87.32 -87.32 0 0 0 0 74.3 74.3 -8.326E-16 -8.326E-16 -74.3 -74.3 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 48401.63 27418 89094.13 33969 48401.63 27418 0 0 0 0 27438.09 -200946.33 34089.6 -337749.57 27438.09 -200946.33 0 0
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
Deformasi titik pada grid 4x10 TABLE: Joint Displacements Joint OutputCase CaseType Text Text Text 1 COMB1 Combination 2 COMB1 Combination 3 COMB1 Combination 4 COMB1 Combination 5 COMB1 Combination 6 COMB1 Combination 7 COMB1 Combination 8 COMB1 Combination 9 COMB1 Combination 10 COMB1 Combination 11 COMB1 Combination 12 COMB1 Combination 13 COMB1 Combination 14 COMB1 Combination 15 COMB1 Combination 16 COMB1 Combination 17 COMB1 Combination 18 COMB1 Combination 19 COMB1 Combination 20 COMB1 Combination 21 COMB1 Combination 22 COMB1 Combination 23 COMB1 Combination 24 COMB1 Combination 25 COMB1 Combination 26 COMB1 Combination 27 COMB1 Combination 28 COMB1 Combination 29 COMB1 Combination 30 COMB1 Combination
U1 cm 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
U2 cm 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
U3 cm 0 0 0 0 0 0 -0.678159 -1.161629 -0.678159 0 0 -1.433889 -2.527072 -1.433889 0 0 -1.747285 -3.107537 -1.747285 0 0 -1.799183 -3.203413 -1.799183 0 0 -1.792736 -3.191396 -1.792736 0
R1 Radians 0 0 0 0 0 0 0.004714 0.008249 0.004714 0 0 0.002654 0.004906 0.002654 0 0 0.000708 0.001313 0.000708 0 0 -0.000006569 -0.000014 -0.000006569 0 0 9.13E-18 1.276E-17 9.525E-18 0
R2 Radians 0 0 0 0 0 0 0.004356 -7.156E-19 -0.004356 0 0 0.009476 -3.383E-18 -0.009476 0 0 0.011653 -2.482E-19 -0.011653 0 0 0.012013 1.336E-19 -0.012013 0 0 0.011968 0 -0.011968 0
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
R3 Radians 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55
COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1
Combination Combination Combination Combination Combination Combination Combination Combination Combination Combination Combination Combination Combination Combination Combination Combination Combination Combination Combination Combination Combination Combination Combination Combination Combination
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 -1.799183 -3.203413 -1.799183 0 0 -1.747285 -3.107537 -1.747285 0 0 -1.433889 -2.527072 -1.433889 0 0 -0.678159 -1.161629 -0.678159 0 0 0 0 0 0
0 0.000006569 0.000014 0.000006569 0 0 -0.000708 -0.001313 -0.000708 0 0 -0.002654 -0.004906 -0.002654 0 0 -0.004714 -0.008249 -0.004714 0 0 0 0 0 0
0 0.012013 1.47E-19 -0.012013 0 0 0.011653 1.518E-18 -0.011653 0 0 0.009476 1.329E-19 -0.009476 0 0 0.004356 -4.882E-20 -0.004356 0 0 0 0 0 0
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Tabel-Gaya-gaya batang pada grid 6x15 TABLE: Element Forces Frames Frame Station OutputCase Text cm Text 1 0 COMB1 1 133.333 COMB1 2 0 COMB1 2 133.334 COMB1 3 0 COMB1 3 133.333 COMB1 4 0 COMB1 4 133.333 COMB1 5 0 COMB1 5 133.334 COMB1 6 0 COMB1 6 133.333 COMB1 7 0 COMB1 7 133.333 COMB1 8 0 COMB1 8 133.334 COMB1 9 0 COMB1 9 133.333 COMB1 10 0 COMB1 10 133.333 COMB1 11 0 COMB1 11 133.334 COMB1 12 0 COMB1 12 133.333 COMB1 13 0 COMB1 13 133.333 COMB1
P Kgf 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
V2 Kgf 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -678.42 -678.42 -208.37 -208.37 -49.68 -49.68 49.68 49.68 208.37 208.37 678.42 678.42 -1501.39 -1501.39
V3 Kgf 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
T Kgf-cm 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 43.06 43.06 61.75 61.75 25.49 25.49 -25.49 -25.49 -61.75 -61.75 -43.06 -43.06 38.39 38.39
M2 Kgf-cm 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
M3 Kgf-cm 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -90400.36 54.76 80.54 27863.95 27888.74 34512.16 34512.16 27888.74 27863.95 80.54 54.76 -90400.36 -218258.89 -18073.55
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
14 14 15 15 16 16 17 17 18 18 19 19 20 20 21 21 22 22 23 23 24 24 25 25 26 26 27 27 28 28 29 29 30 30 31 31 32 32 33 33 34 34 35 35 36
0 133.334 0 133.333 0 133.333 0 133.334 0 133.333 0 133.333 0 133.334 0 133.333 0 133.333 0 133.334 0 133.333 0 133.333 0 133.334 0 133.333 0 133.333 0 133.334 0 133.333 0 133.333 0 133.334 0 133.333 0 133.333 0 133.334 0
COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
-706.52 -706.52 -195.76 -195.76 195.76 195.76 706.52 706.52 1501.39 1501.39 -2027.55 -2027.55 -1135.75 -1135.75 -357.05 -357.05 357.05 357.05 1135.75 1135.75 2027.55 2027.55 -2305.68 -2305.68 -1373.6 -1373.6 -455.11 -455.11 455.11 455.11 1373.6 1373.6 2305.68 2305.68 -2414.58 -2414.58 -1464.27 -1464.27 -491.75 -491.75 491.75 491.75 1464.27 1464.27 2414.58
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
62.94 62.94 27.99 27.99 -27.99 -27.99 -62.94 -62.94 -38.39 -38.39 23.76 23.76 40.34 40.34 18.55 18.55 -18.55 -18.55 -40.34 -40.34 -23.76 -23.76 10.91 10.91 18.48 18.48 8.5 8.5 -8.5 -8.5 -18.48 -18.48 -10.91 -10.91 3.08 3.08 5.16 5.16 2.35 2.35 -2.35 -2.35 -5.16 -5.16 -3.08
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
-18089.68 76113.24 76103.53 102204.92 102204.92 76103.53 76113.24 -18089.68 -18073.55 -218258.89 -308912.71 -38572.78 -38596.11 112837.75 112818.23 160425.06 160425.06 112818.23 112837.75 -38596.11 -38572.78 -308912.71 -357857.32 -50433.72 -50451.05 132697.03 132681.92 193362.52 193362.52 132681.92 132697.03 -50451.05 -50433.72 -357857.32 -376823.76 -54880.96 -54889.88 140347.47 140339.75 205906.74 205906.74 140339.75 140347.47 -54889.88 -54880.96
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
36 37 37 38 38 39 39 40 40 41 41 42 42 43 43 44 44 45 45 46 46 47 47 48 48 49 49 50 50 51 51 52 52 53 53 54 54 55 55 56 56 57 57 58 58
133.333 0 133.333 0 133.334 0 133.333 0 133.333 0 133.334 0 133.333 0 133.333 0 133.334 0 133.333 0 133.333 0 133.334 0 133.333 0 133.333 0 133.334 0 133.333 0 133.333 0 133.334 0 133.333 0 133.333 0 133.334 0 133.333 0 133.333
COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2414.58 -2434.59 -2434.59 -1480.08 -1480.08 -497.68 -497.68 497.68 497.68 1480.08 1480.08 2434.59 2434.59 -2428.41 -2428.41 -1474.8 -1474.8 -495.49 -495.49 495.49 495.49 1474.8 1474.8 2428.41 2428.41 -2428.41 -2428.41 -1474.8 -1474.8 -495.49 -495.49 495.49 495.49 1474.8 1474.8 2428.41 2428.41 -2434.59 -2434.59 -1480.08 -1480.08 -497.68 -497.68 497.68 497.68
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
-3.08 -0.08745 -0.08745 -0.16 -0.16 -0.0802 -0.0802 0.0802 0.0802 0.16 0.16 0.08745 0.08745 -0.35 -0.35 -0.58 -0.58 -0.27 -0.27 0.27 0.27 0.58 0.58 0.35 0.35 0.35 0.35 0.58 0.58 0.27 0.27 -0.27 -0.27 -0.58 -0.58 -0.35 -0.35 0.08745 0.08745 0.16 0.16 0.0802 0.0802 -0.0802 -0.0802
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
-376823.76 -380238.96 -55628.14 -55630.69 141714.59 141712.41 208070.15 208070.15 141712.41 141714.59 -55630.69 -55628.14 -380238.96 -379153.92 -55367.33 -55366.7 141273.9 141274.44 207338.96 207338.96 141274.44 141273.9 -55366.7 -55367.33 -379153.92 -379153.92 -55367.33 -55366.7 141273.9 141274.44 207338.96 207338.96 141274.44 141273.9 -55366.7 -55367.33 -379153.92 -380238.96 -55628.14 -55630.69 141714.59 141712.41 208070.15 208070.15 141712.41
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
59 59 60 60 61 61 62 62 63 63 64 64 65 65 66 66 67 67 68 68 69 69 70 70 71 71 72 72 73 73 74 74 75 75 76 76 77 77 78 78 79 79 80 80 81
0 133.334 0 133.333 0 133.333 0 133.334 0 133.333 0 133.333 0 133.334 0 133.333 0 133.333 0 133.334 0 133.333 0 133.333 0 133.334 0 133.333 0 133.333 0 133.334 0 133.333 0 133.333 0 133.334 0 133.333 0 133.333 0 133.334 0
COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1480.08 1480.08 2434.59 2434.59 -2414.58 -2414.58 -1464.27 -1464.27 -491.75 -491.75 491.75 491.75 1464.27 1464.27 2414.58 2414.58 -2305.68 -2305.68 -1373.6 -1373.6 -455.11 -455.11 455.11 455.11 1373.6 1373.6 2305.68 2305.68 -2027.55 -2027.55 -1135.75 -1135.75 -357.05 -357.05 357.05 357.05 1135.75 1135.75 2027.55 2027.55 -1501.39 -1501.39 -706.52 -706.52 -195.76
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
-0.16 -0.16 -0.08745 -0.08745 -3.08 -3.08 -5.16 -5.16 -2.35 -2.35 2.35 2.35 5.16 5.16 3.08 3.08 -10.91 -10.91 -18.48 -18.48 -8.5 -8.5 8.5 8.5 18.48 18.48 10.91 10.91 -23.76 -23.76 -40.34 -40.34 -18.55 -18.55 18.55 18.55 40.34 40.34 23.76 23.76 -38.39 -38.39 -62.94 -62.94 -27.99
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
141714.59 -55630.69 -55628.14 -380238.96 -376823.76 -54880.96 -54889.88 140347.47 140339.75 205906.74 205906.74 140339.75 140347.47 -54889.88 -54880.96 -376823.76 -357857.32 -50433.72 -50451.05 132697.03 132681.92 193362.52 193362.52 132681.92 132697.03 -50451.05 -50433.72 -357857.32 -308912.71 -38572.78 -38596.11 112837.75 112818.23 160425.06 160425.06 112818.23 112837.75 -38596.11 -38572.78 -308912.71 -218258.89 -18073.55 -18089.68 76113.24 76103.53
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
81 82 82 83 83 84 84 85 85 86 86 87 87 88 88 89 89 90 90 91 91 92 92 93 93 94 94 95 95 96 96 97 97 98 98 99 99 100 100 101 101 102 102 103 103
133.333 0 133.333 0 133.334 0 133.333 0 133.333 0 133.334 0 133.333 0 133.333 0 133.334 0 133.333 0 133.333 0 133.334 0 133.333 0 133.333 0 133.334 0 133.333 0 133.33 0 133.33 0 133.33 0 133.33 0 133.33 0 133.33 0 133.33
COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
-195.76 195.76 195.76 706.52 706.52 1501.39 1501.39 -678.42 -678.42 -208.37 -208.37 -49.68 -49.68 49.68 49.68 208.37 208.37 678.42 678.42 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -620.24 -620.24 -1266.58 -1266.58 -1482.43 -1482.43 -1266.58 -1266.58 -620.24 -620.24 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
-27.99 27.99 27.99 62.94 62.94 38.39 38.39 -43.06 -43.06 -61.75 -61.75 -25.49 -25.49 25.49 25.49 61.75 61.75 43.06 43.06 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -41.86 -41.86 -28.91 -28.91 5.575E-14 5.575E-14 28.91 28.91 41.86 41.86 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
102204.92 102204.92 76103.53 76113.24 -18089.68 -18073.55 -218258.89 -90400.36 54.76 80.54 27863.95 27888.74 34512.16 34512.16 27888.74 27863.95 80.54 54.76 -90400.36 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -87817.03 -5120.03 -197550.6 -28677.2 -239449.26 -41797.3 -197550.6 -28677.2 -87817.03 -5120.03 0 0
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
104 104 105 105 106 106 107 107 108 108 109 109 110 110 111 111 112 112 113 113 114 114 115 115 116 116 117 117 118 118 119 119 120 120 121 121 122 122 123 123 124 124 125 125 126
0 133.34 0 133.34 0 133.34 0 133.34 0 133.34 0 133.34 0 133.34 0 133.33 0 133.33 0 133.33 0 133.33 0 133.33 0 133.33 0 133.33 0 133.33 0 133.33 0 133.33 0 133.33 0 133.33 0 133.33 0 133.33 0 133.34 0
COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 -152.07 -152.07 -487.07 -487.07 -643.57 -643.57 -487.07 -487.07 -152.07 -152.07 0 0 0 0 -8.74 -8.74 -59.62 -59.62 -96.88 -96.88 -59.62 -59.62 -8.74 -8.74 0 0 0 0 37.66 37.66 99.89 99.89 127.22 127.22 99.89 99.89 37.66 37.66 0 0 0 0 43.79
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 -67.63 -67.63 -53.7 -53.7 1.088E-13 1.088E-13 53.7 53.7 67.63 67.63 0 0 0 0 -51.5 -51.5 -43.99 -43.99 -3.035E-14 -3.035E-14 43.99 43.99 51.5 51.5 0 0 0 0 -28.17 -28.17 -24.46 -24.46 -1.072E-13 -1.072E-13 24.46 24.46 28.17 28.17 0 0 0 0 -10.85
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
0 0 -5101.33 15176.31 -28713.46 36232.74 -41848.28 43965.26 -28713.46 36232.74 -5101.33 15176.31 0 0 0 0 15200.85 16366.33 36197.8 44147.05 43909.28 56826.61 36197.8 44147.05 15200.85 16366.33 0 0 0 0 16382.91 11361.53 44125.25 30806.68 56789.51 39826.98 44125.25 30806.68 16382.91 11361.53 0 0 0 0 11369.09
126 127 127 128 128 129 129 130 130 131 131 132 132 133 133 134 134 135 135 136 136 137 137 138 138 139 139 140 140 141 141 142 142 143 143 144 144 145 145 146 146 147 147 148 148
133.34 0 133.34 0 133.34 0 133.34 0 133.34 0 133.34 0 133.33 0 133.33 0 133.33 0 133.33 0 133.33 0 133.33 0 133.33 0 133.33 0 133.33 0 133.33 0 133.33 0 133.33 0 133.33 0 133.33 0 133.34 0 133.34 0 133.34
COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
43.79 119.6 119.6 155.22 155.22 119.6 119.6 43.79 43.79 0 0 0 0 31.7 31.7 85.29 85.29 109.92 109.92 85.29 85.29 31.7 31.7 0 0 0 0 15.4 15.4 41.1 41.1 52.76 52.76 41.1 41.1 15.4 15.4 0 0 0 0 1.592E-12 1.592E-12 -5.821E-12 -5.821E-12
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
-10.85 -9.36 -9.36 -1.693E-14 -1.693E-14 9.36 9.36 10.85 10.85 0 0 0 0 -1.93 -1.93 -1.64 -1.64 -9.99E-14 -9.99E-14 1.64 1.64 1.93 1.93 0 0 0 0 0.62 0.62 0.54 0.54 -2.697E-13 -2.697E-13 -0.54 -0.54 -0.62 -0.62 0 0 0 0 3.553E-14 3.553E-14 -3.553E-14 -3.553E-14
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
5529.98 30796.7 14848.9 39809.98 19112.97 30796.7 14848.9 11369.09 5529.98 0 0 0 0 5532.06 1306.07 14846.09 3474.06 19108.28 4452.49 14846.09 3474.06 5532.06 1306.07 0 0 0 0 1305.99 -747.23 3474.14 -2006.15 4452.65 -2582.04 3474.14 -2006.15 1305.99 -747.23 0 0 0 0 -747.46 -747.46 -2005.83 -2005.83
149 149 150 150 151 151 152 152 153 153 154 154 155 155 156 156 157 157 158 158 159 159 160 160 161 161 162 162 163 163 164 164 165 165 166 166 167 167 168 168 169 169 170 170 171
0 133.34 0 133.34 0 133.34 0 133.34 0 133.33 0 133.33 0 133.33 0 133.33 0 133.33 0 133.33 0 133.33 0 133.33 0 133.33 0 133.33 0 133.33 0 133.33 0 133.33 0 133.33 0 133.34 0 133.34 0 133.34 0 133.34 0
COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
-5.821E-12 -5.821E-12 6.366E-12 6.366E-12 1.592E-12 1.592E-12 0 0 0 0 -15.4 -15.4 -41.1 -41.1 -52.76 -52.76 -41.1 -41.1 -15.4 -15.4 0 0 0 0 -31.7 -31.7 -85.29 -85.29 -109.92 -109.92 -85.29 -85.29 -31.7 -31.7 0 0 0 0 -43.79 -43.79 -119.6 -119.6 -155.22 -155.22 -119.6
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
-8.565E-14 -8.565E-14 -4.552E-14 -4.552E-14 -7.105E-14 -7.105E-14 0 0 0 0 -0.62 -0.62 -0.54 -0.54 2.19E-13 2.19E-13 0.54 0.54 0.62 0.62 0 0 0 0 1.93 1.93 1.64 1.64 3.848E-13 3.848E-13 -1.64 -1.64 -1.93 -1.93 0 0 0 0 10.85 10.85 9.36 9.36 2.53E-13 2.53E-13 -9.36
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
-2581.5 -2581.5 -2005.83 -2005.83 -747.46 -747.46 0 0 0 0 -747.23 1305.99 -2006.15 3474.14 -2582.04 4452.65 -2006.15 3474.14 -747.23 1305.99 0 0 0 0 1306.07 5532.06 3474.06 14846.09 4452.49 19108.28 3474.06 14846.09 1306.07 5532.06 0 0 0 0 5529.98 11369.09 14848.9 30796.7 19112.97 39809.98 14848.9
171 172 172 173 173 174 174 175 175 176 176 177 177 178 178 179 179 180 180 181 181 182 182 183 183 184 184 185 185 186 186 187 187 188 188 189 189 190 190 191 191 192 192 193 193
133.34 0 133.34 0 133.34 0 133.33 0 133.33 0 133.33 0 133.33 0 133.33 0 133.33 0 133.33 0 133.33 0 133.33 0 133.33 0 133.33 0 133.33 0 133.33 0 133.33 0 133.34 0 133.34 0 133.34 0 133.34 0 133.34 0 133.34
COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
-119.6 -43.79 -43.79 0 0 0 0 -37.66 -37.66 -99.89 -99.89 -127.22 -127.22 -99.89 -99.89 -37.66 -37.66 0 0 0 0 8.74 8.74 59.62 59.62 96.88 96.88 59.62 59.62 8.74 8.74 0 0 0 0 152.07 152.07 487.07 487.07 643.57 643.57 487.07 487.07 152.07 152.07
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
-9.36 -10.85 -10.85 0 0 0 0 28.17 28.17 24.46 24.46 -9.494E-14 -9.494E-14 -24.46 -24.46 -28.17 -28.17 0 0 0 0 51.5 51.5 43.99 43.99 -2.054E-13 -2.054E-13 -43.99 -43.99 -51.5 -51.5 0 0 0 0 67.63 67.63 53.7 53.7 -9.117E-14 -9.117E-14 -53.7 -53.7 -67.63 -67.63
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
30796.7 5529.98 11369.09 0 0 0 0 11361.53 16382.91 30806.68 44125.25 39826.98 56789.51 30806.68 44125.25 11361.53 16382.91 0 0 0 0 16366.33 15200.85 44147.05 36197.8 56826.61 43909.28 44147.05 36197.8 16366.33 15200.85 0 0 0 0 15176.31 -5101.33 36232.74 -28713.46 43965.26 -41848.28 36232.74 -28713.46 15176.31 -5101.33
194 194 195 195 196 196 197 197 198 198 199 199 200 200 201 201
0 133.34 0 133.33 0 133.33 0 133.33 0 133.33 0 133.33 0 133.33 0 133.33
COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 620.24 620.24 1266.58 1266.58 1482.43 1482.43 1266.58 1266.58 620.24 620.24 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 41.86 41.86 28.91 28.91 -2.025E-14 -2.025E-14 -28.91 -28.91 -41.86 -41.86 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 -5120.03 -87817.03 -28677.2 -197550.6 -41797.3 -239449.26 -28677.2 -197550.6 -5120.03 -87817.03 0 0
Rasio tegangan pada grid 4x10
Frame Text 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
TABLE: Steel Design 1 - Summary Data - AISC-LRFD99 DesignSect DesignType Ratio Combo Location Text Text Unitless Text cm WF200X100 Beam 0 0 WF200X100 Beam 0 0 WF200X100 Beam 0 0 WF200X100 Beam 0 0 WF200X100 Beam 0.495223 COMB1 0 WF200X100 Beam 0.24657 COMB1 200 WF200X100 Beam 0.24657 COMB1 0 WF200X100 Beam 0.495223 COMB1 200 WF200X100 Beam 1.024487 COMB1 0 WF200X100 Beam 0.589341 COMB1 200 WF200X100 Beam 0.589341 COMB1 0 WF200X100 Beam 1.024487 COMB1 200 WF200X100 Beam 1.2394 COMB1 0 WF200X100 Beam 0.745086 COMB1 200 WF200X100 Beam 0.745086 COMB1 0 WF200X100 Beam 1.2394 COMB1 200 WF200X100 Beam 1.275056 COMB1 0 WF200X100 Beam 0.770627 COMB1 200 WF200X100 Beam 0.770627 COMB1 0
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65
WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100
Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam
1.275056 1.270654 0.767346 0.767346 1.270654 1.275056 0.770627 0.770627 1.275056 1.2394 0.745086 0.745086 1.2394 1.024487 0.589341 0.589341 1.024487 0.495223 0.24657 0.24657 0.495223 0 0 0 0 0 0.4648 0.781233 0.4648 0 0 0.111956 0.20608 0.111956 0 0 0.11194 0.205902 0.11194 0 0 0.053729 0.099979 0.053729 0 0
COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1
COMB1 COMB1 COMB1
COMB1 COMB1 COMB1
COMB1 COMB1 COMB1
COMB1 COMB1 COMB1
200 0 200 0 200 0 200 0 200 0 200 0 200 0 200 0 200 0 200 0 200 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 200 200 200 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94
WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100
Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam
rasio maks =
0.007675 0.014174 0.007675 0 0 0.007675 0.014174 0.007675 0 0 0.053729 0.099979 0.053729 0 0 0.11194 0.205902 0.11194 0 0 0.111956 0.20608 0.111956 0 0 0.4648 0.781233 0.4648 0
COMB1 COMB1 COMB1
COMB1 COMB1 COMB1
COMB1 COMB1 COMB1
COMB1 COMB1 COMB1
COMB1 COMB1 COMB1
COMB1 COMB1 COMB1
200 200 200 0 0 0 0 0 0 0 200 200 200 0 0 200 200 200 0 0 0 0 0 0 0 200 200 200 0
1.275056
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
Rasio tegangan pada grid 6x10
Frame Text 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
TABLE: Steel Design 1 - Summary Data - AISC-LRFD99 DesignSect DesignType Ratio Combo Text Text Unitless Text WF200X100 Beam 0 WF200X100 Beam 0 WF200X100 Beam 0 WF200X100 Beam 0 WF200X100 Beam 0 WF200X100 Beam 0 WF200X100 Beam 0.209101 COMB1 WF200X100 Beam 0.064451 COMB1 WF200X100 Beam 0.079829 COMB1 WF200X100 Beam 0.079829 COMB1 WF200X100 Beam 0.064451 COMB1 WF200X100 Beam 0.209101 COMB1 WF200X100 Beam 0.504845 COMB1 WF200X100 Beam 0.176054 COMB1 WF200X100 Beam 0.236406 COMB1 WF200X100 Beam 0.236406 COMB1 WF200X100 Beam 0.176054 COMB1 WF200X100 Beam 0.504845 COMB1 WF200X100 Beam 0.714532 COMB1 WF200X100 Beam 0.261 COMB1
Location cm 0 0 0 0 0 0 0 133.334 133.333 0 0 133.333 0 133.334 133.333 0 0 133.333 0 133.334
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66
WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100
Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam
0.371072 0.371072 0.261 0.714532 0.827744 0.306936 0.447258 0.447258 0.306936 0.827744 0.871614 0.324631 0.476274 0.476274 0.324631 0.871614 0.879514 0.327794 0.481278 0.481278 0.327794 0.879514 0.877004 0.326774 0.479586 0.479586 0.326774 0.877004 0.877004 0.326774 0.479586 0.479586 0.326774 0.877004 0.879514 0.327794 0.481278 0.481278 0.327794 0.879514 0.871614 0.324631 0.476274 0.476274 0.324631 0.871614
COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1
133.333 0 0 133.333 0 133.334 133.333 0 0 133.333 0 133.334 133.333 0 0 133.333 0 133.334 133.333 0 0 133.333 0 133.334 133.333 0 0 133.333 0 133.334 133.333 0 0 133.333 0 133.334 133.333 0 0 133.333 0 133.334 133.333 0 0 133.333
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112
WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100
Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam
0.827744 0.306936 0.447258 0.447258 0.306936 0.827744 0.714532 0.261 0.371072 0.371072 0.261 0.714532 0.504845 0.176054 0.236406 0.236406 0.176054 0.504845 0.209101 0.064451 0.079829 0.079829 0.064451 0.209101 0 0 0 0 0 0 0 0.203126 0.456945 0.553859 0.456945 0.203126 0 0 0.035104 0.083808 0.101694 0.083808 0.035104 0 0 0.037856
COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1
COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1
COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1
COMB1
0 133.334 133.333 0 0 133.333 0 133.334 133.333 0 0 133.333 0 133.334 133.333 0 0 133.333 0 133.334 133.333 0 0 133.333 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 133.34 133.34 133.34 133.34 133.34 0 0 133.33
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151 152 153 154 155 156 157 158
WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100
Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam
0.102115 0.131443 0.102115 0.037856 0 0 0.037895 0.102064 0.131357 0.102064 0.037895 0 0 0.026297 0.071234 0.092083 0.071234 0.026297 0 0 0.012796 0.03434 0.044198 0.03434 0.012796 0 0 0.003021 0.008036 0.010299 0.008036 0.003021 0 0 0.001768 0.004746 0.006108 0.004746 0.001768 0 0 0.003021 0.008036 0.010299 0.008036 0.003021
COMB1 COMB1 COMB1 COMB1
COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1
COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1
COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1
COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1
COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1
COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1
133.33 133.33 133.33 133.33 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 133.33 133.33 133.33 133.33 133.33
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
159 160 161 162 163 164 165 166 167 168 169 170 171 172 173 174 175 176 177 178 179 180 181 182 183 184 185 186 187 188 189 190 191 192 193 194 195 196 197 198 199 200 201
WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100 WF200X100
Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam Beam
rasio maks =
0 0 0.012796 0.03434 0.044198 0.03434 0.012796 0 0 0.026297 0.071234 0.092083 0.071234 0.026297 0 0 0.037895 0.102064 0.131357 0.102064 0.037895 0 0 0.037856 0.102115 0.131443 0.102115 0.037856 0 0 0.035104 0.083808 0.101694 0.083808 0.035104 0 0 0.203126 0.456945 0.553859 0.456945 0.203126 0
COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1
COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1
COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1
COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1
COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1
COMB1 COMB1 COMB1 COMB1 COMB1
0 0 133.33 133.33 133.33 133.33 133.33 0 0 133.34 133.34 133.34 133.34 133.34 0 0 133.33 133.33 133.33 133.33 133.33 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 133.33 133.33 133.33 133.33 133.33 0
0.8795
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
IV. 5
Verifikasi program Verifikasi atau uji check program sangat perlu dilakukan untuk melihat
ketepatan dari program yang digunakan.
Formula yang digunakan adalah : Δ = Output Matlab − Output SAP 2000 Karena hasil output Matlab dibandingkan dengan SAP2000, maka digunakan persentase kesalahan program Matlab terhadap Sap2000 sebagai berikut : Persentase kesalahan =
∆ Output SAP 2000
x 100%
Tabel 4.1 Beda Absolut Perpindahan Titik Pada Grid 4x10 Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
Matlab
SAP2000
Beda Absolut
Persentase
θx
θy
w
θx
θy
w
Δθx
Δθy
Δw
Kesalahan
rad
rad
cm
rad
rad
cm
rad
rad
cm
(%)
1
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0
6
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0
13
0.0049
0.0000
-2.527
0.0049
0.0000
-2.527
0.0000
0.0000
0.0000
0
18
0.0013
0.0000
-3.108
0.0013
0.0000
-3.108
0.0000
0.0000
0.0000
0
23
0.0000
0.0000
-3.204
0.0000
0.0000
-3.203
0.0000
0.0000
0.0000
0
29
0.0000
-0.012
-1.793
0.0000
-0.012
-1.793
0.0000
0.0000
0.0000
0
37
-0.0007
0.0117
-1.747
-0.0007
0.0117
-1.747
0.0000
0.0000
0.0000
0
42
-0.0027
0.0095
-1.434
-0.0027
0.0095
-1.434
0.0000
0.0000
0.0000
0
48
-0.0083
0.0000
-1.162
-0.0083
0.0000
-1.162
0.0000
0.0000
0.0000
0
55
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0
Joint
Tabel 4.2 Beda Absolut Perpindahan Titik Pada Grid 6x15 Matlab
SAP2000
Beda Absolut
θx
θy
w
θx
θy
w
Δθx
Δθy
Δw
Persentase Kesalahan
rad
rad
cm
rad
rad
cm
rad
rad
cm
(%)
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
6
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
10
0.0041
-0.3412
-0.3412
0.0041
-0.3412
-0.3412
0
0
0
0
18
0.0051
-1.1306
-1.1306
0.0051
-1.1306
-1.1306
0
0
0
0
23
0.0009
-0.5285
-0.5285
0.0009
-0.5285
-0.5285
0
0
0
0
30
0.0004
-0.6168
-0.6168
0.0004
-0.6168
-0.6168
0
0
0
0
36
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
39
0.0004
-2.1137
-2.1137
0.0004
-2.1137
-2.1137
0
0
0
0
47
0
-1.6854
-1.6854
0
-1.6854
-1.6854
0
0
0
0
55
0
-0.6551
-0.6551
0
-0.6551
-0.6551
0
0
0
0
62
0
-0.6551
-0.6551
0
-0.6551
-0.6551
0
0
0
0
68
0
-1.6854
-1.6854
0
-1.6854
-1.6854
0
0
0
0
73
-0.0003
-1.6692
-1.6692
-0.0003
-1.6692
-1.6692
0
0
0
0
80
-0.0011
-1.5775
-1.5775
-0.0011
-1.5775
-1.5775
0
0
0
0
Joint
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
84
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
89
-0.0025
-1.3392
-1.3392
-0.0025
-1.3392
-1.3392
0
0
0
0
93
-0.0015
-0.366
-0.366
-0.0015
-0.366
-0.366
0
0
0
0
100
-0.0017
-0.1455
-0.1455
-0.0017
-0.1455
-0.1455
0
0
0
0
105
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
109
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
112
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN IV. 1 Kesimpulan Dari hasil perhitungan terlihat bahwa : 1. Semakin banyak jumlah grid, maka berat sendiri juga akan semakin besar yang berpengaruh pada besarnya lendutan. Namun, karena struktur dibuat dalam bentuk elemen grid ( balok silang ) sehingga lendutan yang terjadi akan semakin kecil. Hal ini terjadi karena sifat grid yang membuat struktur semakin kaku. 2. Displacement / perpindahan titik dan rasio maksimum yang didapat pada grid (4x10) batang adalah 3.2044 cm dan 1.272056 sehingga tidak memenuhi
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
terhadap persyaratan lendutan δ < L/250 = 2.8571 cm dan rasio tegangan σ < 1. 3. Displacement / perpindahan titik dan rasio maksimum yang didapat pada grid (6x15) batang adalah 2.1345 cm dan 0.8770 sehingga memenuhi terhadap persyaratan lendutan δ < L/250 = 2.8571 cm dan rasio tegangan
σ < 1.
IV. 2 Saran 1. Dalam berbagai kasus konstruksi, sebuah struktur mengharuskan dimensi balok yang kecil, sehingga pemilihan elemen grid sangat tepat.
Karena walaupun dimensi balok kecil, tetapi struktur akan
semakin kaku dengan menambah jumlah grid ( balok silang ) sehingga aman terhadap rasio tegangan dan lendutan yang terjadi pada struktur tersebut. 2. Perlu ada sebuah program komputer yang lebih kompleks untuk mempermudah perhitungan.
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
DAFTAR PUSTAKA
Alkaff, M. Firdaus. 2004. Matlab 6 Untuk Teknik Sipil. Maxicom. AISC.2005. Specification for Stuctural Steel Building. Chicago : American Institute of Steel Construction. Katili, Irwan, Prof. Dr. Ir. DEA. 2008. Metode Elemen Hingga Untuk Skeleetal. Jakarta : RajaGrafindo Persada Puspantoro, Benny Ign. 1993. Teori dan Analisis Balok Grid. Yogyakarta: Andi Offset. Paul R. Johnston, William Weaver, Jr. 1989. Elemen Hingga Untuk Analisis Struktur. Bandung : PT. Eresco. Rudolph, Szilard, DR. Ing., PE1989. Teori dan Analisis Pelat. Jakarta: Erlangga. Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009
Suhendro, Bambang, Prof. Ir. M.Sc. Ph.D. 2005. Analisis Stuktur Metode Matrix. Yogyakarta: Beta Offset. Susatio, Yerri, Ir. MT. 2004. Dasar-dasar Metode Elemen Hingga. Yogyakarta: Andi. Tarigan, Johannes, Prof. DR. Ing. 2008. Bahan Kuliah metode Elemen Hingga. Medan. Thimoshenko S, Woinowsky-Krieger. 1992. Teori Pelat dan Cangkang. Jakarta: Erlangga.
Toni M. Sitompul : Pemakaian Elemen Grid (Balok Silang) Untuk Menentukan Lendutan Pada Balok (Studi Literatur), 2009. USU Repository © 2009