572
PEMAHAMAN GURU TK DI DESA TRIMURTI KARAKTERISTIK GAMBAR ANAK-ANAK
TERHADAP
UNDERSTANDING OF KINDERGARTEN TEACHER IN TRIMURTI, SRANDAKAN BANTULON THE CHILDREN’S DRAWINGCHARACTERISTICS Oleh:
Rizki Kurnia Amsar Prodi Pendidikan Seni Rupa Universitas Negeri Yogyakarta Email:
[email protected] Drs. Suwarna, M.Pd Staf Pengajar Jurusan Pendidikan Seni Rupa Universitas Negeri Yogyakarta
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman guru TK terhadap karakteristik gambar anak di TK se-desa Trimurti, Srandakan Bantul Yogyakarta.Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Populasi penelitian ini adalah guru yang berada di sepuluh TK di desa Trimurti Srandakan Bantul Yogyakarta yang berjumlah 54 guru. Sampel penelitian sebanyak 20 orang guru yang diambil dengan menggunakan teknik random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jawaban guru-guru TK se-desa Trimurti, Srandakan, Bantul, Yogyakarta tentang pemahaman karakteristik gambar anak mayoritas menjawab tidak paham yaitu sebanyak 163 jawaban (67,92%), sedangkan sisanya yaitu sebanyak 77 jawaban (32,08%) menjawab paham. Kata kunci : pemahaman guru dan karakteristik gambar anak-anak. Abstract This study aims to determine the level of understanding of kindergarten teachers on the characteristics of children's drawings at Trimurti village, Srandakan Bantul Yogyakarta. The research method used qualitative research method. The population of this research is teachers who are in ten kindergartens at Trimurti Srandakan Bantul Yogyakarta, amount to 54 teachers. The sample of this research is 20 teachers which is taken by using random sampling technique. Data collection techniques used questionnaires and interviews. The results showed that answers of kindergarten teachers understanding the characteristics of to children’s drawing characteristics:did not understand,that as many as 163 answers (67.92%), and 77 answers (32.08% ) answered:understand. Key words : teacher comprehension and children drawing characters
573
Anak usia 4-6 tahun merupakan masa
PENDAHULUAN Taman Kanak-Kanak (TK) adalah salah
peka
bagi
anak
untuk
mendapatkan
satu bentuk satuan pendidikan anak usia dini
pendidikan. Pengalaman yang diperoleh anak
dalam
dari lingkungan, termasuk stimulasi yang
jalur
pendidikan
formal
yang
menyelenggarakan program pendidikan bagi
diberikan
anak usia empat tahun sampai enam tahun.
mempengaruhi kehidupan anak di masa yang
Anak usia TK merupakan anak dengan
akan datang. Oleh karena itu, diperlukan
rentang
sedang
upaya yang mampu memfasilitasi anak dalam
mengalami pertumbuhan dan perkembangan
masa tumbuh kembangnya berupa kegiatan
dalam berbagai aspek perkembangan. Aspek
pendidikan dan pembelajaran sesuai dengan
tersebut meliputi agama, sosial, emosional,
usia, kebutuhan dan minat anak. Pembelajaran
kognitif, bahasa, motorik kasar, motorik
merupakan
halus, dan seni.
mengoptimalkan perkembangan anak. Selain
usia
Pada
4-6
usia
tahun
dini
yang
anak
oleh
orang
salah
dewasa,
satu
akan
upaya
untuk
mengalami
itu, pembelajaran juga merupakan salah satu
pertumbuhan dan perkembangan yang pesat,
bagian penting dalam proses pendidikan. Hal
sehingga usia dini disebut sebagai golden age.
yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan
Golden age dalam perkembangan anak
pembelajaran di TK salah satunya adalah
merupakan
masa
proses
pembelajaran dilaksanakan melalui bermain,
pendidikan.
Apabila
mendapatkan
pemilihan metode dan alat bermain yang tepat
stimulus yang baik, maka seluruh aspek
dan bervariasi, serta memanfaatkan berbagai
perkembangan anak akan berkembang secara
sumber belajar yang ada di lingkungan.
memperoleh anak
optimal. Menurut Damanhuri dalam Jamal M.
Dengan
bermain
anak
memiliki
A. (2009: 39), pengembangan manusia yang
kesempatan untuk bereksplorasi, menemukan,
utuh dimulai sejak anak dalam kandungan dan
mengekspresikan perasaan, berkreasi, dan
memasuki masa keemasan atau golden age
belajar secara menyenangkan. Pembelajaran
pada usia 0-6 tahun. Pada masa keemasan ini
di
terjadi transformasi yang besar pada otak dan
perkembangan
fisiknya. Masa keemasan ini membutuhkan
pertumbuhan
perhatian, tidak hanya di sekolah saja, tetapi
berdasarkan
juga di lingkungan keluarga.
perkembangan
TK
diarahkan
pada
anak dan
sesuai
dengan
perkembangan
tingkat anak
pencapaian
yang
anak
pencapaian dikategorikan
dalam kelompok umur 4-6 tahun sebagai
574 acuan normatif dan dikembangkan untuk
sedangkan sisanya adalah lulusan D2 TK dan
mempersiapkan
siap
S1 Anak Usia Dini. Hal ini menunjukkan
mengikuti pendidikan pada jenjang SD, MI
bahwa masih banyak guru yang tidak sesuai
atau bentuk lain yang sederajat. Salah satu
dengan jenjang pendidikan guru TK, sehingga
prinsip pembelajaran di Taman Kanak-kanak
masih belum memenuhi standar dan kurang
yaitu tanggap terhadap perkembangan ilmu
memahami tentang kurikulum yang diajarkan
pengetahuan, teknologi, dan seni.
terkait dengan pendidikan seni yang diberikan
peserta
didik
agar
Pembelajaran melalui seni pada jenjang TK bertujuan agar anak mampu menciptakan sesuatu
berdasarkan
Berdasarkan uraian di atas, dapat
imajinasinya,
disimpulkan bahwa pelaksanaan program
mengembangkan kepekaannya dan dapat
pendidikan di TK banyak mengembangkan
menghargai atau mengapresiasi karya orang
aspek aktivitas jasmani untuk perkembangan
lain secara kreatif. Kompetensi guru TK
anak secara keseluruhan. Berdasarkan hal
dalam memahami karakteristik hasil gambar
tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan
siswa
menciptakan
penelitian tentang “Pemahaman Guru TK di
pembelajaran yang maksimal. Peran guru TK
Desa Trimurti Terhadap Karakteristik
sangat
Gambar Anak-Anak”.
TK,
agar
berpengaruh
hasil
pada anak usia TK.
dapat
dalam
pembelajaran
menggambar
anak,
karena
aktifitas
menggambar
diTK
diarahkan
untuk
KAJIAN PUSTAKA
mengembangkan motorik halus anak. Dalam
A. Landasan Teori
pembelajaran menggambar di TK, guru harus
1. Hakikat Pemahaman
paham akan karakteristik gambar anak, hal tersebut
akan
berimplikasi
pada
saat
pembelajaran.
Kata pemahaman berasal dari kata "paham" yang mendapat awalan "pe" dan akhiran "an". Dalam Kamus Besar Bahasa
Mengacu pada observasi yang telah
Indonesia pemahaman berasal dari kata
dilakukan pada bulan Oktober 2016 pada 10
"paham" yang mengandung arti sebagai
TK di desa Trimurti Srandakan Bantul
pengertian, pengetahuan, pendapat, pikiran,
Yogyakarta, latar belakang pendidik TK di
mengerti benar dalam sesuatu hal, tahu benar,
desa Trimurti Srandakan Bantul Yogyakarta
sependapat, sepengertian dan sekeyakinan
belum
standar
(Poerwadarminta, 1985: 694). Pemahaman
pendidik. Pada 10 TK, masih ada 9 guru TK
merupakan bagian dari aspek kognitif yang
yang hanya lulusan SMA atau sederajat dan
mencapai
ada 1 guru TK yang merupakan lulusan
menafsirkan,
Sarjana
prosedur, menginterpretasikan/ mengartikan,
seluruhnya
Pendidikan
memenuhi
Kewarganegaraan,
indikator menentukan
menerjemahkan, metode
atau
575 memahami konsep, prinsip, kaidah dan kaitan
Anak
antara
pikiran diri pada kejelihan bentuk-bentuk.
fakta
dan
isi
pokok
(Winkel,
1991:252).
mengungkapkan
perasaan
atau
Anak lebih menggunakan warna-warna
Definisi
menurut
sebagai ekspresi jiwa, anak sudah berani
kemampuan
mencampurkan warna primer dan anak
seseorang untuk mengerti atau memahami
sudah mulai menata bentuk bulat, segitiga,
sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan
persegi tetapi tidak beraturan.
Sudijono
pemahaman
(2009:50)
adalah
diingat.Dengan kata lain, memahami adalah mengetahui
tentang
sesuatu
dan
b. Nonhaptik atau Realistik
dapat
Anak cenderung memberi tanda idenya
melihatnya dari berbagai segi. Pemahaman
dengan bentuk yang mudah diidentifikasi
merupakan jenjang kemampuan berpikir yang
oleh orang lain, bentuk-bentuk disusun
setingkat lebih tinggi dari ingatan dan hafalan.
sesuai
2. Hakekat Guru
penyusunan sederhana, penyusunan kata
dengan
cerita
atau
sekedar
Menurut Sardiman (2001: 123), “guru
atau huruf yang kadang tidak mempunyai
adalah semua orang yangberwenang dan
arti, bentuk ini cenderung menjadi komik.
bertanggung
pendidikan
Berdasarkan uraian di atas dapat
siswa, baik secaraindividual maupun secara
disimpulkan bahwa karakteristik gambar anak
klasikal, baik di sekolah maupun di luar
terdiri dari haptik dan realistik. Karakteristik
sekolah”.Pada sisi lain, Djamarah (2010: 32)
haptik anak mengungkapkan perasaan atau
berpendapat “guru adalah semua orangyang
pikiran diri pada kejelian bentuk-bentuk,
berwenang dan bertanggung jawab untuk
sedangkan
membimbing dan membinaanak didik, baik
cenderung memberi tanda idenya dengan
secara individual maupun klasikal di sekolah
bentuk yang mudah diidentifikasi oleh orang
maupun
lain.
di
jawab
terhadap
luarsekolah.”
Lebih
lanjut
karakteristik
realistik
anak
Hamalik (2004: 40), mengungkapkan bahwa agar
gurumampu
mengemban
dan
melaksanakan tanggung jawabnya ini, maka setiapguru
harus
kompetensi
yang
memiliki relevan
berbagai
dengan
tugas
METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian
ini
menggunakan
pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif
dantanggung jawabnya tersebut.
adalah penelitian yang bermaksud untuk
3. Karakteristik Gambar Anak-Anak
memahami fenomena tentang apa yang
Menurut Pamadhi (2008:142) ada dua
dialami oleh subjek penelitian misalnya
karakteristik gambar anak yaitu:
perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan
a. Haptik
lain-lain secara holistik dengan cara deskripsi
576 dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada
F. Populasi dan Sampel
suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan
memanfaatkan
berbagai
metode
Populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri
atas:
objek/subjek
yang
alamiah (Moleong, 2006:6). Lebih lanjut
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
Sukmadinata
yang ditetapkan oleh peneliti dan ditarik
(2011:60)
menyatakan
penelitian kualitatif sebagai suatu penelitian
kesimpulannya
(Sugiyono,
2010:
117).
yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan
Populasi penelitian yaitu 54 guru yang berada
menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas
di 10 TK di desa Trimurti Srandakan Bantul
sosial, kepercayaan, persepsi, dan pemikiran
Yogyakarta. Daftar nama TK berdasarkan
orang secara individu maupun kelompok.
Dinas Pendidikan Menengah dan Nonformal
B. Tempat dan Waktu Penelitian
(2015) terlampir. Sampel diambil dengan
Tempat penelitian ini dilaksanakan di
teknik random samplingyaitu pengambilan
TK se-desa Trimurti kecamatan Srandakan
sampel secara acak, artinyasetiap anggota dari
Kabupaten Bantul Propinsi Daerah Istimewa
populasi memiliki kesempatan dan peluang
Yogyakarta. Waktu penelitian dilaksanakan
yang sama untuk dipilih sebagai sampel.
pada tanggal 18 Oktober 2016.
Tidak ada intervensi tertentu dari peneliti.
C. Subjek dan Objek Penelitian
Dari 10 TK yang ada di desa Trimurti
Dalam penelitian ini yang menjadi
Srandakan Bantul Yogyakarta masing-masing
subjek penelitian adalah guru-guru TK se-
diambil 2 orang guru TK sebagai sampel,
desa
sehingga jumlah sampel yang ada yaitu 20
Trimurti,
Yogyakarta.
Srandakan,
Sedangkan
Bantul,
objek
dalam
penelitian ini adalah pemahaman guru TK
orang guru TK. G. Tehnik Pengumpulan Data
tentang karakteristik gambar anak-anak. D. Data Penelitian Data diperoleh dari perencanaan dan
Teknik digunakan
pengumpulan
dalam
penelitian
data
yang
ini
yaitu
wawancara (interview). Interview yang sering
pelaksanaan wawancara untuk mengetahui
juga
pemahaman guru TK tentang karakteristik
kuesionerlisan, adalah sebuah dialog yang
gambar anak-anak.
dilakukan
E. Sumber Data
(interviewer)untuk
Sumber data penelitian ini adalah guru
disebut
dari
dengan
wawancara
oleh
atau
pewawancara
memperoleh
terwawancara
informasi
(interviewer).
TK se-desa Trimurti Srandakan, Bantul,
Interviewdigunakan
oleh
Yogyakarta. Sumber pendukung yang lain
menilai
seseorang
adalah gambar anak TK yang dijadikan
2010:198). Dengan interview atau wawancara
sampel dalam penelitian ini.
ini
keadaan
diharapkan
dapat
peneliti
untuk
(Arikunto,
memeperolehkesan
577 langsung
dan
kebenaran
langsung
dari
lapangan berbentuk deskriptif tentang apa
responden. Dalam kegiataninterview penulis
yang dilihat, apa yangdidengar, dan apa yang
melakukan wawancara langsung terhadap
dialami atau dirasakan oleh subjek penelitian.
guru TK yangmengajar TK di desa Trimurti
2. Reduksi data
Srandakan, Bantul, Yogyakarta.
Reduksi data merupakan suatu proses di mana data yang diperoleh darilapangan
H. Instrumen Penelitian Instrumen
yang
digunakan
dalam
tersebut dilakukan reduksi, dirangkum dan
penelitian ini adalah pedoman wawancara.
dipilih hal-hal yang pokokdan memfokuskan
Pedoman
item-item
pada hal-hal yang penting serta disusun secara
pertanyaan wawancara kepada guru yang
sistematisdengan tujuan agar data tersebut
digunakan
menjadi
wawancara
untuk
berisi
mengetahui
tentang
lebih
mudah
dipahami
pemahaman guru TK tentang karakteristik
dandikendalikan
(Moleong,
gambar anak-anak.
Proses
data
I. Teknik Analisis Data
inidilakukan dengan cara merangkum hasil
Analisis
data
menurut
reduksi
2006:
dalam
288).
penelitian
Moleong
wawancara yang masih bersifat acak kedalam
(2006:280) adalah prosesmengorganisasikan
bentuk yang mudahdipahami. Data hasil
dan mengurutkan data ke dalam pola,
wawancara dianalisissecara deskriptif dengan
kategori, dan satuanuraian dasar. Lebih lanjut
caramengatur dan mengelompokkan sesuai
Moleong menyatakan bahwa analisis data
dengan
bertujuanuntuk
Penelitimelakukan
menyederhanakan
hasil
aspek
yang
diamati.
pengkodean
terhadap
olahan data kualitatif yang disusun secara
nama-nama
terinci.Penelitian ini menggunakan analisis
ini,sehingga
data berdasarkan model analisa interaktifyang
ditunjukkan
dikembangkan oleh Miles dan Huberman.
menjagakerahasiaan identitas informan.
Analisis pada model ini terdiridari empat
3. Penyajian data
informan
pada
penelitian
nama-nama dengan
informan
kode
untuk
komponen yang saling berinteraksi, yaitu:
Setelah data direduksi, maka langkah
pengumpulan data, reduksidata, penyajian
selanjutnya adalah menyajikandata. Penyajian
data,
dan
data atau display data merupakan tampilan
verifikasi. Proses siklusnyadapat dilihat pada
atau laporan yangmerupakan informasi yang
gambar berikut (Sugiyono, 2010: 246):
diperoleh sebagai hasil dari reduksi data
1. Pengumpulan Data
yangmemungkinkan
dan
penarikan
kesimpulan
Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara.
Data-data
lapangan
yang
diperoleh kemudian dicatat dalamcatatan
kesimpulan
dan
tindakan(Moleong, penelitian
adanya
ini
pengambilan
2006: data
penarikan
288).
disajikan
Pada secara
578 sistematisdalam bentuk uraian deskriptif.
membandingkan
Hasil
wawancara,
penyajian
hasil
pengamatan,
data
selanjutnya
membuat
kesimpulan.
dokumentasi.Pengujian keabsahan data dalam
Penyajian data dilakukan dalam bentuk
penelitian kualitatif meliputi ujikredibilitas,
uraiandeskriptif sesuai dengan aspek yang di
transferabilitas,
amati sehingga lebih mudah dipahami.
konfirmabilitas
4. Penarikan kesimpulan
keabsahan data dalam metode kualitatif dapat
digunakanuntuk
Setelah dilakukan penyajian data, maka langkah selanjutnya adalahpenarikan kesimpulan.
Dalam
penelitian
dan
hasil
hasilanalisis
dependabilitas (Sugiyono:
dan 2010).Uji
diuraikan sebagai berikut: 1. Uji Kredibilitas
kualitatif,
Uji kredibilitas dan atau kepercayaan
penarikankesimpulan telah dilakukan sejak
terhadap data hasil penelitiankualitatif dapat
penelitian
dilakukan dengan cara:
dimulai
mencarimakna
dimana
dan
peneliti
data
yang
a. Meningkatkan ketekunan
dikumpulkannya dan melakukan penarikan kesimpulan,pada
awalnya
masih
bersifat
Meningkatkan
ketekunan
berarti
melakukan pengamatan secara lebihcermat
tentatif atau kabur dan diragukan akan
dan
tetapidengan
bertambahnya
maka
ketekunan dalam penelitianini ditunjukkan
kesimpulan
tersebut
lebih
dengan
mendasar(Moleong,
data
menjadi
2006:289).
Penarikan
berkesinambungan.
selain
pengamatan,
Meningkatkan
peneliti
peneliti
melakukan
jugamencari
data
kesimpulan penelitian dilakukan sesuaidengan
mengenai pemahaman guru TK terhadap
data-data yang diperoleh dalam penelitian dan
karakteristik gambar anak-anak.
telah dianalisis.Kesimpulan dalam hal ini
b. Menggunakan bahan referensi
merupakan
jawaban
pertanyaanpenelitian
dari
yang
dicari
rumusan
Bahan referensi adalah pendukung
selama
untuk membuktikan data yangditemukan oleh
proses penelitian.
peneliti.
J. Keabsahan Data
dilengkapi dengan foto-fotoatau dokumen
Untuk memeriksa keabsahan data
autentik,
Data
yang
sehingga
menjadi
dalam penelitian ini, penelitianmenggunakan
dipercaya.
teknik
2. Uji Transferabilitas
trianguasi.
(2010:330), pengumpulan
Menurut
“triangulasiadalah data
yang
Sugiyono teknik
Pengujian
telah
ditemukan
lebih
transferabilitas
dapat
atau
bersifat
keteralihan menunjukkan ketepatan ataudapat
menggabungkan data dari berbagaiteknik
diterapkannya hasil penelitian ke populasi
pengumpulan data dan sumber data yang telah
dimana sampel diambil.Supaya orang lain
ada”. Triangulasi yang akandilakukan yaitu
dapat memahami hasil penelitian kualitatif
579 maka penelitimembuat laporan yang rinci,
peneliti dari surat perijinan penelitian dari
jelas dan sistematis. Laporan penelitian ini
pihak fakultas, dinaspendidikan dan surat
dibuatdengan rinci dan jelas berisi data-data
telah melakukan penelitian dari tiap sekolah.
lengkap mengenai hasil penelitian mulaidari
Prosesmenentukan sumber data, melakukan
hasil wawancara dan dokumentasi berupa foto
analisis data, melakukan uji keabsahandata,
kegiatan, sertamenggunakan kata-kata efektif
sampai
dalam
dibuktikan
penyajian
data
sehingga
mudah
membuat dari
kesimpulan
catatan
dapat
bimbinganyang
dibaca.Laporan hasil penelitian juga dibuat
dilakukan peneliti bersama pembimbing.
sistematis dengan isi dari laporandisampaikan
4. Uji Konfirmabilitas
secara urut sesuai dengan fokus penelitian.
Pengujian
3. Uji Dependabilitas Pengujian
kepastian
diperlukan
atau untuk
atau
mengetahuiobjektivitas penelitian. Penelitian
kebergantungan dilakukan untukmengatasi
dikatakan objektif bila telah disepakatibanyak
kesalahan
orang.
pada
penelitian,
dependabilitas
konfirmabilitas
konseptualisasi
pengumpulandata,
rencana
interpretasi
Menguji
konfirmabilitas
berarti
menguji hasil dan dikaitkandengan proses
temuan, dan pelaporan hasil penelitian.
yang
Pengujiandependabilitas
ini
merupakan fungsi dariproses penelitian yang
audit
dilakukan, maka penelitian tersebut telah
dilakukan
dengan
penelitian melakukan
dilakukan.
Bila
hasil
penelitian
terhadapkeseluruhan proses penelitian. Proses
memenuhistandar
audit dilakukan oleh auditor yangindependen
penelitian
yaitu dosen pembimbing penelitian. Dosen
prosespenelitian dan telah disepakati untuk
pembimbingmelakukan proses audit dimulai
dipertanggungjawabkan
dari
mulai
sidangpenelitian. Hasil penelitian yang telah
memasuki
disepakati dari peneliti dan pembimbingdan
bagaimana
peneliti
menentukanmasalah/fokus, lapangan,
menentukan
melakukananalisis
data,
sumber melakukan
data, uji
keabsahan data, sampai membuat kesimpulan.
ini
konfirmabilitas. telah
dikaitkan
Hasil dengan
dalam
telah dikaitkan dengan proses penelitian dianggap
telah
memenuhi
standarkonfirmabilitas.
Jikapeneliti tidak mempunyai dan tidak dapat menunjukkan bukti keseluruhanproses, maka
HASIL
dependabilitas penelitiannya dapat diragukan.
PEMBAHASAN
Proses
Hasil Penelitian
penelitimenentukan
masalah/fokus
dapat dibuktikan dari surat pengajuan tema
PENELITIAN
Rekapitulasi
jawaban
DAN
responden
skripsiyang diberikan kepada pembimbing.
dalam hal ini adalah guru-guru TK se-desa
Proses memasuki lapangan dapatdibuktikan
Trimurti, Srandakan, Bantul, Yogyakarta
580 tentang pemahaman karakteristik gambar
Bantul,
Yogyakarta
anak dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
gambar anak adalah sebagai berikut: 1. Pemahaman
Tabel 1.Pemahaman Karakteristik
tentang
karakteristik
tentang
jumlah
karakteristik gambar anak Berdasarkan Tabel 1. di atas dapat
Gambar Anak
diketahui bahwa jawaban guru-guru TK seNo
desa Trimurti, Srandakan, Bantul, Yogyakarta
Jawaban Guru
Pertanyaan
Paham
Tidak Paham
tentang jumlah karakteristik gambar anak
1.
9 (45,00%)
11 (55,00%)
mayoritas menjawab tidak paham yaitu
2.
5 (25,00%)
15 (75,00%)
sebanyak 11 jawaban (55,00%), sedangkan
3.
6 (30,00%)
14 (70,00%)
sisanya yaitu sebanyak 9 jawaban (45,00%)
4.
8 (40,00%)
12 (60,00%)
menjawab paham.
5.
7 (35,00%)
13 (65,00%)
6.
7 (35,00%)
13 (65,00%)
7.
9 (45,00%)
11 (55,00%)
“Untuk jumlah karakteristik gambar
8.
6 (30,00%)
14 (70,00%)
anak
9.
5 (25,00%)
15 (75,00%)
jumlahnya”
10.
6 (30,00%)
14 (70,00%)
Informan lain juga mengungkapkan
11.
4 (20,00%)
16 (80,00%)
12.
5 (25,00%)
15 (75,00%)
77
163
(32,08%)
(67,92%)
Jumlah
Hal ini seperti diungkapkan salah satu informan berikut ini:
hal
yang
saya
sama,
tidak
paham
berikut
kutipan
berapa
hasil
wawancara yang menyatakan hal tersebut: “Jumlah karakteristik gambar anak tidak tahu jumlahnya ada berapa?” 2. Pemahaman tentang tipe gambar anak
Sumber: data primer diolah, 2016
Berdasarkan Tabel 1. di atas dapat dapat
diketahui bahwa jawaban guru-guru TK se-
diketahui bahwa jawaban guru-guru TK se-
desa Trimurti, Srandakan, Bantul, Yogyakarta
desa Trimurti, Srandakan, Bantul, Yogyakarta
tentang
tentang karakteristik gambar anak mayoritas
menjawab tidak paham yaitu sebanyak 15
menjawab tidak paham yaitu sebanyak 163
jawaban (75,00%), sedangkan sisanya yaitu
jawaban (67,92%), sedangkan sisanya yaitu
sebanyak 5 jawaban (25,00%) menjawab
sebanyak 77 jawaban (32,08%) menjawab
paham.
Berdasarkan
tabel
di
atas
tipe
gambar
anak
mayoritas
Hal ini seperti diungkapkan salah satu
paham. Jawaban dari masing-masing guru guru-guru TK se-desa Trimurti, Srandakan,
informan berikut ini:
581
hal
“Saya tidak paham tentang tipe-tipe
Yogyakartatentang ciri umum gambar anak
gambar anak”
mayoritas menjawab tidak paham yaitu
Informan lain juga mengungkapkan
sebanyak 12 jawaban (60,00%), sedangkan
yang
sama,
berikut
kutipan
hasil
wawancara yang menyatakan hal tersebut: “Tipe gambar anak yang bagaimana saya tidak paham.” 3. Pemahaman
tentang
sisanya yaitu sebanyak 8 jawaban (40,00%) menjawab paham. Pemahaman
guru
TK
tentang
karakteristik gambar anak tipe haptik dapat ciri
umum
dilihat dari jawaban hasil wawancara dan kemampuan guru dalam mengidentifikasi
gambar anak Berdasarkan Tabel 1. di atas dapat
hasil gambar anak TK. Berikut kutipan hasil
diketahui bahwa jawaban guru-guru TK se-
wawancara
dengan
informan
desa Trimurti, Srandakan, Bantul, Yogyakarta
menyatakan hal tersebut.
yang
tentang ciri umum gambar anak mayoritas
“Terus terang kami tidak mempunyai
menjawab tidak paham yaitu sebanyak 14
ilmu yang spesifik untuk itu, maka
jawaban (70,00%), sedangkan sisanya yaitu
belum bisa. Tipe-tipe gambar anak
sebanyak 6 jawaban (30,00%) menjawab
juga belum tahu.” (wawancara dengan
paham.
informan Ibu SN) Hal ini seperti diungkapkan salah satu
informan berikut ini:
hal
Hal serupa juga diungkapkan oleh informan lain dari TK yang berbeda. Berikut
“Ciri umum gambar anak, saya tidak
kutipan hasil wawancara yang menyatakan
memahaminya. Yang saya tahu hanya
hal tersebut.
tentang anak menggambar tentang
“Kadang-kadang saya paham dengan
apa, misalnya pemandangan.”
karakteristik
Informan lain juga mengungkapkan
jumlah karakteristik gambar anak
yang
sama,
berikut
kutipan
hasil
wawancara yang menyatakan hal tersebut:
gambar
tipe
haptik.”
informan Ibu S)
dimaksud dengan ciri umum gambar
Guru-guru
4. Pemahaman
Tahu
kalau sudah dikumpulkan. Belum tahu
“Saya tidak paham tentang apa yang anak”
anak.
TK
(wawancara
yang
lain
dengan
juga
mengungkapkan bahwa belum paham tentang karakteristik
gambar
karakteristik
gambar
anak
tipe
haptik.
Karakteristik gambar anak tipe haptik yaitu
anak tipe haptik Berdasarkan Tabel 1. di atas dapat
tipe gambar anak yang mengungkapkan
diketahui bahwa jawaban guru-guru TK se-
perasaan atau pikiran diri pada kejelihan
desa
bentuk-bentuk. Anak lebih menggunakan
Trimurti,
Srandakan,
Bantul,
582 warna-warna sebagai ekspresi jiwa, anak
bentuk dan lucu.” (wawancara dengan
sudah berani mencampurkan warna primer
informan Ibu Y)
dan anak sudah mulai menata bentuk bulat,
Guru-guru
TK
yang
lain
juga
segitiga, persegi tetapi tidak beraturan.
mengungkapkan bahwa belum paham tentang
5. Pemahaman
karakteristik gambar anak tipe non-haptik.
karakteristik
gambar
Karakteristik gambar anak tipe non-haptik
anak tipe non-haptik Berdasarkan Tabel 1. di atas dapat
yaitu anak cenderung memberi tanda idenya
diketahui bahwa jawaban guru-guru TK se-
dengan bentuk yang mudah diidentifikasi oleh
desa Trimurti, Srandakan, Bantul, Yogyakarta
orang lain, bentuk-bentuk disusun sesuai
tentang karakteristik gambar anak tipe non-
dengan cerita atau sekedar penyusunan
haptik mayoritas menjawab tidak paham yaitu
sederhana, penyusunan kata atau huruf yang
sebanyak 13 jawaban (65,00%), sedangkan
kadang tidak mempunyai arti, bentuk ini
sisanya yaitu sebanyak 7 jawaban (35,00%)
cenderung menjadi komik.
menjawab paham.
6. Pemahaman
Pemahaman
guru
TK
tentang
karakteristik
gambar
anak gaya komik
karakteristik gambar anak tipe non-haptik
Berdasarkan Tabel 1. di atas dapat
dapat dilihat dari jawaban hasil wawancara
diketahui bahwa jawaban guru-guru TK se-
dan kemampuan guru dalam mengidentifikasi
desa Trimurti, Srandakan, Bantul, Yogyakarta
hasil gambar anak TK. Berikut kutipan hasil
tentang karakteristik gambar anak gaya komik
wawancara
mayoritas menjawab tidak paham yaitu
dengan
informan
yang
menyatakan hal tersebut.
sebanyak 13 jawaban (65,00%), sedangkan
“Belum bisa menjelaskan karakteristik
sisanya yaitu sebanyak 7 jawaban (35,00%)
gambar anak. Penilaian karya gambar
menjawab paham.
anak dari proses anak menggores di
Pemahaman
guru
TK
tentang
kertas, membuat garis lengkung, garis
karakteristik gambar anak tipe komik dapat
datar.” (wawancara dengan informan
dilihat dari jawaban hasil wawancara dan
Ibu EW)
kemampuan guru dalam mengidentifikasi
Hal serupa juga diungkapkan oleh
hasil gambar anak TK. Berikut kutipan hasil
informan lain dari TK yang berbeda. Berikut
wawancara
kutipan hasil wawancara yang menyatakan
menyatakan hal tersebut.
informan
yang
“Saya belum tahu penggolongan gaya
hal tersebut. “Ciri
dengan
umum
gambar
anak
itu
pokoknya digambar sesuai dengan
gambar
anak.
Saya
belum
tahu
komposisi gambar anak.” (wawancara dengan informan Ibu S)
583 Hal serupa juga diungkapkan oleh
kemampuan guru dalam mengidentifikasi
informan lain dari TK yang berbeda. Berikut
hasil gambar anak TK. Berikut kutipan hasil
kutipan hasil wawancara yang menyatakan
wawancara
hal tersebut.
menyatakan hal tersebut.
dengan
informan
yang
“Untuk menggolongkan tipe gambar
“Ciri umum gambar anak biasanya
anak itu saya belum tahu. Penilaian
benda-benda
gambar anak tidak hanya hasil tetapi
berdasarkan bentuk-bentuk geometrik
proses
dan tokoh-tokoh.” (wawancara dengan
juga
penilaian.”
diperhatikan
dalam
(wawancara
dengan
TK
sekitar
kita
informan Ibu R)
informan Ibu R) Guru-guru
di
Hal serupa juga diungkapkan oleh juga
informan lain dari TK yang berbeda. Berikut
mengungkapkan bahwa belum paham tentang
kutipan hasil wawancara yang menyatakan
karakteristik
hal tersebut.
gambar
yang
anak
lain
tipe
komik.
Karakteristik gambar anak tipe komik yaitu
“Biasanya anak menggambar gunung
ketika anak menggambar cerita atau komik,
dan menggambar objek di sekitarnya.
kemampuan menulis anak muncul di dalam
Ada juga anak yang menggambar
gambar anak. Oleh karena itu gaya ini mirip
bentuk-bentuk geometri yang berupa
dengan cerita bergambar. Ketika anak telah
rumah, orang, binatang sesuai dengan
mengenal huruf dan angka di taman kanak-
temanya. Anak juga sudah mengenal
kanak, kemampuan ini muncul dalam gambar
warna.
anak.
warna yang cerah-cerah.” (wawancara
7. Pemahaman
karakteristik
Anak
cenderung
sukanya
dengan informan Ibu SN)
gambar
Guru-guru
anak gaya potret
TK
yang
lain
juga
Berdasarkan Tabel 1. di atas dapat
mengungkapkan bahwa belum paham tentang
diketahui bahwa jawaban guru-guru TK se-
karakteristik gambar anak tipe naturalistik.
desa Trimurti, Srandakan, Bantul, Yogyakarta
Karakteristik gambar anak tipe komik yaitu
tentang karakteristik gambar anak gaya potret
ketika anak menggambar cerita atau komik,
mayoritas menjawab tidak paham yaitu
kemampuan menulis anak muncul di dalam
sebanyak 11 jawaban (55,00%), sedangkan
gambar anak. Oleh karena itu gaya ini mirip
sisanya yaitu sebanyak 9 jawaban (25,00%)
dengan cerita bergambar. Ketika anak telah
menjawab paham.
mengenal huruf dan angka di taman kanak-
Pemahaman
guru
TK
tentang
karakteristik gambar anak gaya potret dapat dilihat dari jawaban hasil wawancara dan
kanak, kemampuan ini muncul dalam gambar anak.
584 dan contoh komposisi gambarnya
8. Pemahaman jumlah komposisi gambar
kayak gimana?”
anak Berdasarkan Tabel 1. di atas dapat
Informan lain juga mengungkapkan
diketahui bahwa jawaban guru-guru TK se-
hal
yang
sama,
berikut
kutipan
hasil
desa Trimurti, Srandakan, Bantul, Yogyakarta
wawancara yang menyatakan hal tersebut:
tentang jumlah komposisi gambar anak
“Saya tidak paham tentang komposisi
mayoritas menjawab tidak paham yaitu
gambar anak juxta position”
sebanyak 14 jawaban (70,00%), sedangkan sisanya yaitu sebanyak 6 jawaban (30,00%)
10. Pemahaman
gambar
anak tipe bertumpu pada garis dasar
menjawab paham.
Berdasarkan Tabel 1. di atas dapat
Hal ini seperti diungkapkan salah satu informan berikut ini:
hal
karakteristik
diketahui bahwa jawaban guru-guru TK sedesa Trimurti, Srandakan, Bantul, Yogyakarta
“Saya tidak paham tentang komposisi
tentang
gambar anak”
bertumpu
Informan lain juga mengungkapkan
menjawab tidak paham yaitu sebanyak 14
yang
sama,
berikut
kutipan
hasil
wawancara yang menyatakan hal tersebut: “Apa
yang
dimaksud
dengan
komposisi gambar anak, saya tidak
karakteristik pada
gambar
garis
anak
dasar
tipe
mayoritas
jawaban (70,00%), sedangkan sisanya yaitu sebanyak 6 jawaban (30,00%) menjawab paham. Pemahaman
guru
TK
tentang
paham maksudnya bagaimana?”
karakteristik gambar anak tipe bertumpu pada
9. Pemahaman komposisi gambar anak
garis dasar dapat dilihat dari jawaban hasil wawancara dan kemampuan guru dalam
Juxta position Berdasarkan Tabel 1. di atas dapat
mengidentifikasi hasil gambar anak TK.
diketahui bahwa jawaban guru-guru TK se-
Berikut kutipan hasil wawancara dengan
desa Trimurti, Srandakan, Bantul, Yogyakarta
informan yang menyatakan hal tersebut.
tentang komposisi gambar anak juxta position
“Ciri
mayoritas menjawab tidak paham yaitu
disuruh menggambar bebas, nanti si
sebanyak 15 jawaban (75,00%), sedangkan
anak kadang menggambar mobil terus.
sisanya yaitu sebanyak 5 jawaban (25,00%)
Kalau dari warna anak masih dipandu.
menjawab paham.
Saya belum tahu penggolongan gaya
Hal ini seperti diungkapkan salah satu informan berikut ini: “Komposisi
gambar
umum
anak.
gambar
Saya
anak
belum
yaitu
tahu
komposisi gambar anak misalnya gambar
anak
juxta
juncta position, bertumpu pada garis.
position, saya tidak paham pengertian
Penilaiannya gambar anak disesuaikan
585 dengan
perintahnya.”
(wawancara
dengan informan Ibu S)
sisanya yaitu sebanyak 4 jawaban (25,00%) menjawab paham.
Hal serupa juga diungkapkan oleh informan lain dari TK yang berbeda. Berikut
Hal ini seperti diungkapkan salah satu informan berikut ini:
kutipan hasil wawancara yang menyatakan
“Saya tidak paham tentang komposisi
hal tersebut.
gambar anak rebahan itu yang kayak
“Penempatan objek juga termasuk
gimana bentuknya”
dalam penilaian. Saya bisa sedikit
Informan lain juga mengungkapkan
menjelaskan gambar
tentang
anak.
Anak
komposisi diajarkan
hal
yang
sama,
berikut
kutipan
hasil
wawancara yang menyatakan hal tersebut:
penguasaan warna sejak masuk ke
“Tidak paham apa itu komposisi
TK.” (wawancara dengan informan
gambar anak rebahan”
Ibu Y) Guru-guru
12. Pemahaman komposisi gambar anak TK
yang
lain
juga
stereotype
mengungkapkan bahwa belum paham tentang
Berdasarkan Tabel 1. di atas dapat
karakteristik gambar anak tipe bertumpu pada
diketahui bahwa jawaban guru-guru TK se-
garis dasar. Karakteristik gambar anak tipe
desa Trimurti, Srandakan, Bantul, Yogyakarta
bertumpu pada garis dasar yaitu gambar anak
tentang komposisi gambar anak stereotype
yang tercipta karena anak mempunyai cara
mayoritas menjawab tidak paham yaitu
pandang spasial yang berarti suatu objek
sebanyak 15 jawaban (75,00%), sedangkan
hanya
sisanya yaitu sebanyak 5 jawaban (25,00%)
dipandang
satu
sisi
walaupun
seluruhnya juga akan ditampilkan. Logika anak sudah mulai berjalan dengan memberi
menjawab paham. Pemahaman
guru
TK
tentang
tanda setiap objek berdiri seperti pohon di
karakteristik gambar anak tipe stereotype
atas tanah, gelas di atas meja, atupun buku di
dapat dilihat dari jawaban hasil wawancara
atas lemari.
dan kemampuan guru dalam mengidentifikasi
11. Pemahaman komposisi gambar anak
hasil gambar anak TK. Berikut kutipan hasil
rebahan Berdasarkan Tabel 1. di atas dapat
wawancara
dengan
informan
yang
menyatakan hal tersebut.
diketahui bahwa jawaban guru-guru TK se-
“Saya tidak paham apa yang dimaksud
desa Trimurti, Srandakan, Bantul, Yogyakarta
dengan karakteristik gambar anak tipe
tentang komposisi gambar anak rebahan
stereotype”
mayoritas menjawab tidak paham yaitu
informan Ibu R)
sebanyak 16 jawaban (80,00%), sedangkan
(wawancara
dengan
586 Hal serupa juga diungkapkan oleh
menganalisis, memberi contoh, menuliskan
informan lain dari TK yang berbeda. Berikut
kembali,
mengklasifikasikan,
dan
kutipan hasil wawancara yang menyatakan
mengikhtisarkan tentang karakteristik gambar
hal tersebut.
anak yang terdiri dari tipe haptik, tipe non-
“Tidak paham tentang gambar anak
haptik, tipe komik, tipe naturalistik, tipe
tipe stereotype. Baru dengar kalau ada
heroik, tipe bertumpu pada garis dasar, tipe
tipe kayak gini.” (wawancara dengan
transparansi, dan tipe susunan bebas.
informan Ibu W)
Hasil wawancara dengan guru-guru TK di desa Trimurti menunjukkan bahwa ada guru yang belum paham tentang karakteristik
Pembahasan Pemahaman pada dasarnya adalah
gambar anak-anak, dan ada guru yang sudah
memahami sesuatu, yang berarti seseorang
paham tentang karakteristik gambar anak-
dapat
anak.
mempertahankan,
menduga,
membedakan,
menerangkan,
menafsirkan,
memperkirakan, menentukan, memperluas,
KESIMPULAN DAN SARAN
menyimpulkan,
A. Kesimpulan
contoh,
menganalisis,
memberi
menuliskan
kembali,
Berdasarkan hasil penelitian dapat
dan
disimpulkan bahwa jawaban guru-guru TK
mengklasifikasikan,
mengikhtisarkan.Pemahaman tingkat terendah
se-desa
adalah pemahaman terjemahan, mulaidari
Yogyakarta tentang pemahaman karakteristik
menerjemahkan dalam arti yang sebenarnya,
gambar
mengartikan prinsip-prinsip.
paham yaitu sebanyak 163 jawaban (67,92%),
Karakteristik gambar anak-anak yaitu karakteristik
gambar
anak
yang
dapat
digolongkan ke dalam tipe haptik, tipe non-
Trimurti,
Srandakan,
anakmayoritas
menjawab
Bantul,
tidak
sedangkan sisanya yaitu sebanyak 77 jawaban (32,08%) menjawab paham. Proses
pengumpulan
data
yang
haptik, tipe komik, tipe naturalistik, tipe
dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai
heroik, tipe bertumpu pada garis dasar, tipe
berikut:
transparansi, dan tipe susunan bebas.
1. Peneliti datang ke lokasi penelitian dan
Pemahaman
tentang
karakteristik
gambar anak-anak adalah memahami sesuatu, yang
berarti
seseorang
dapat
menemui langsung responden penelitian yaitu guru-guru TK. 2. Peneliti melakukan wawancara dengan
mempertahankan, membedakan, menduga,
guru-guru
menerangkan, menafsirkan, memperkirakan,
gambar anak-anak.
menentukan,
memperluas,
menyimpulkan,
B. Saran
TK
tentang
karakteristik
587 Berdasarkan hasil kesimpulan dalam
Oemar Hamalik. 2004. Pendidikan Guru
penelitian ini, maka dapat diberikan saran
Berdasarkan Pendekatan Kompetensi.
sebagai berikut:
Jakarta: Bumi Aksara.
1. Bagi Guru
Pamadhi, H. dan Evan, S. 2008. Seni
a. Guru
TK
hendaknya
meningkatkan
lebih
pemahaman
Anak.
Yogyakarta:
Universitas Terbuka.
karakteristik gambar anak dengan
Sardiman, A. M. 2001. Interaksi dan Motivasi
membaca buku-buku yang membahas
Belajar Mengajar. Jakarta: Penerbit PT
tentang karakteristik gambar anak.
Raja. Grafindo Persada.
b. Guru TK hendaknya lebih aktif dalam mengajar
dengan
memperhatikan
karakteristik gambar anak.
a. Penelitian
Sudijono, Anas .2009. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Sugiyono.
selanjutnya
dapat
2010.
Pendidikan
Metode
Penelitian
Pendekatan
Kuantitatif
memperbaiki keterbatasan yang ada
Kualitatif dan R n D. Bandung:
dalam
Alfabeta.
penelitian
ini
dan
memperbanyak jumlah sampel dan cara
pengambilan
data
untuk
mendapatkan hasil yang menyeluruh. b. Penelitian dapat
selanjutnya
mengembangkan
diharapkan penelitian
dengan memasukkan variabel lain.
DAFTAR PUSTAKA Dinas
Ketrampilan
Pendidikan
Menengah
dan
Non
Formal. 2015. Data Jumlah TK dan RA Beserta Peserta Didik dan Tenaga Pendidiknya. Bantul. Dispenmenof. Djamarah, S.B. 2010. Guru dan anak didik dalam interaksi edukatif. Jakarta. PT Rineka Cipta
W.J.S. Poerwadarminta. 1985. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: PN. Balai. Pustaka. Winkel. 1991. Psikologi Pengajaran. Jakarta: PT. Grafindo.