PELUANG DAN TANTANGAN lNDUSTRl BERBASlS HASIL SAMPING PENGOLAXAN PAD! S a m Pierodian Ketua Urnurn Perhimpunan Teknik Perianian Indonesia Wakil Dekan Fakultas Teknologi Pertanian - IPB
.
PENDAWULUAN
Padi merupakan s u m b e r rnakanan pokok utarna b a n g s a Indonesia. Seiring d e n g a n pertambahan jumlah penduduk di Indonesia, rnaka kebutuhan a k a n b e r a s juga semakin berkarnbah. Walaupun u s a h a untuk mengurangi konsurnsi b e r a s rnelalui diversifikasi pangan teiah dilakukan, narnun dernikian perkernbangannya rnasih kalah pesat d e n g a n laju perturnbuhan penduduknya, sehingga kebutuhan a k a n b e r a s tetap s a j a semakin besar. Sejalan dengan kebutuhan beras yang sernakin rneningkat, rnaka produksi padipun harus rneningkat pula. Sernakin rneningkatnya produksi padi berarti tidak saja produksi yang rneningkat, a k a n tetapi poduksi hasil sarnpingnyapun s u d a h ientu meningkat. Sarnpai s a a t ini dirasakan pernanfaatan hasil sarnping padi rnasih belum optimum. Apalagi d e n g a n rnencuatnya isu krisis bahan bakar rninyak yang berasai dari bahan i'osil, rnaka kila rnulai rnelirik sumber-surnber hayati terrnasuk padi sebagai bahan surnber bahan bakar alternatif. Disarnping itu hasil-sarnping b e r a s juga berpeiuang dijadikan berbagai rnacarn produk yang rnerniiiki nilai ekonomi cukup baik. P a d a makaiah ini dicoba diuraikan b e b e r a p a peluang p e n g e r n b a n g a n hasil samping beras, baik yang s u d a h lazirn rnaupun hat-ha1 yang baru. Produk yang diperkenalkan juga dari yang d a p a t diproses' s e c a r a s e d e r h a n a rnaupun yang dihasilkan d e n g a n rnenggunakan proses yang rurnit.
Memiliki kadar abu yang tinggi (sampai 22%) dan kandungan protein yang rendah. (vii) Memiliki resistensi terhadap dekomposisi bakteri, sehingga baik sebagai bahan bangunan. (viii) Nilai kalorinya adalah 14-16 MJkg pada kadar air 14%. Sebagai pembanding kayu pada umumnya 18-20 MJlkg, dan batu bara 25-30 MJIkg. fix) Komponen karbohidrat utamanya adalah hemicellulose, cellulose dan lignin. (x) Mengandung kalium dan chlorine pada level yg moderat. (vi)
2.3. Sifat Sekam Sekam dengan karakteristik khas yaitu kandungan silika yang tinggi, dapat pula dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan, adapun secara umum sifatnya dapat dilihat pada Tabel I. Bulir padi tersusun dari struktur penutup (covering slrucfure) yang disebut sekam, kariopsis, endosperma dan embryo. Sekam padi menyusun 18-28% dari seluruh bulir padi, yaitu kulit beras yang dihasilkan selama proses penggilingan. Sekam padi tersusun dari pale dan lemma. Lemma merupakan bagian sekam yang lebih lebar. Pale dan lemma terikat dengan suatu struktur pengikat yang menyerupai kajt. Set-sel dari sekam yang telah masak mengandung lignin dalam jumlah tinggi. Tabel 1. Sifat sekam padi
Kandungan silika ini diperkirakan di bagian luar sel epidermis. Sekam tersusun dari: (i) 70-80% (berat) bagian organik sekam merupakan
Hasil samping beras memiliki keuntungan-keuntungan yang dapat dimanfaatkan baik secara langsung maupun melalui proses lanjut. Beberapa keuntungan yang posiiif dalam penggunaan hasil samping beras adalah: (i) hasil samping beras banyak mengandung energi yang memiliki peluang untuk dikonversi, (ii) merupakan sumber daya yang terbarukan, selama kita masih memproduksi beras, selama itu pula hasil sampingnya tersedia, (iii) mengurangi masalah limbah yang berhubungan dengan polusi lingkungan, dan (iv) merupakan carbon neutral, tidak ada emisi 60, di atmosfir. Semua keuntungan tersebut di atas dapai dimanfaatkan sesuai dengan sifat dan karakteristik masing-masing.
2.1.
Peluang Pemanfaatan
Beberapa peluang pemanfaatan hasil samping beras yang memiliki nilai ekonomi diantaranya:
(iii) (iv) (v) (vi)
Jerami padi, berfungsi sebagai unsur yang mempertahankan tingkat bahan organik dalam tanah, Jerami padi, sebagai bahan pakan iernak di area dimana sumber pakan lain sulit didapat, Jerami padi, sebagai mulsa pada tanaman yang bernilai tinggi, Sekam sebagai sumber bahan bakar, Bran sebagai sumber pembuatan minyak, Menir sebagai sebagai sumber pembuatan tepung.
2.2.
Sifat Jerami Padi
(i) (ii)
Jerami memiliki karakteristik produk yang khas yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepeniingan. Berikut adalah sifat dari jerami: (i) (ii) (iii) (iv)
(v)
Produksi berkisar 2 tonslha sampai 8 tons/ha, dengan perbandingan jerami dengan beras adalah 0.8:l sampai 1.2:1 Panjangnya bervariasi mulai 30-120 cm. Pada saat panen kandungan air sekitar 60% BB, namun dalam kondisi udara yg kering dapai segera turun sampai sekitar 10-12%. Berat jenis jerami lepas sekitar 75 kglm3 dan sekitar 100 sampai 180 kg1 m3 dalam bentuk kompak. Dalam bentuk kompak, konduktifias panasnya rendah yang dapat berfungsi sebagai insulator.
komponen lignin dan selulosa, kedua komponen ini dapat dipisahkan secara ekstraksi kimia tetapi paling ekonomis bila dilakukan dengan cara dibakar, dan (ii) bahan anorganik, 90% dari berat sekam adalah silika. Pembakaran sekam padi setelah proses penggilingan padi selesai akan menghasilkan abu sekam yang mengandung silika dan sisa karbon. Pengabuan lebih lanjut terhadap abu sekam padi akan menghilangkan sisa karbon sehingga abu sekam padi hanya terdiri dari bahan anorganik. Komposisi sekam padi dapat dilihat pada Tabel 2. Sekam padi merupakan sumber biologis dari silika (SiO,). Serat kasar merupakan bahan organik yang banyak terdapat pada sekam padi, sedangkan pada abu sekam padi terdapat banyak kandungan silika (SiO,). Silika dalam sekam terdapat dalam beniuk tridymite dan cristobalite yang mempunyai potensi sebagai bahan pemucat minyak. Tabel 2. Komposisi kimia sekam padi (anorganik)
Sumber : Lauricio, E.F.M. 1987 dalam Mauraga M (1988)
2.4.
Sifat Bekatul
Bekatul adalah bagian luar dari butir beras setelah sekam dihilangkan yang dipisahkan dalam proses penyosohan beras pecah kulit. Gabah kering giling setelah mengalami pengupasan kulit dan penyosohan akan menghasilkan bekatul 8%, sekam 20%, beras 65 % dan hilang 7% (Somaatmadja, 1981). Bekatul merupakan bahan makanan yang mempunyai nilai gizi yang tinggi mengandung protein, karbohidrat, lemak, mineral dan vitamin. Oleh karena itu bekatul dapai diolah menjadi berbagai macam bahan makanan yang bergizi. Komposisi kimia bekatul dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Kornposisi kimia bekatul
Surnber: The NationalAcademy of Science (1971) dalarn Luh (1991) Albumin dan globulin rnerupakan fraksi protein utarna dalarn bekatul, sedangkan gluteiin dan prolamin rnerupakan faksi utama beras. Albumin rnernpunyai kadar lisin tertinggi. Tingginya kadar albumin dalarn bekatul rnenyebabkan lebih tingginya kadar lisin dan lebih rendahnya kadar glutarnat seria kualitas protein yang lebih baik dari bekatul apabila dibandingkan dengan beras. Disarnping mernpunyai nilai gizi yang tinggi, bekatul juga rnernpunyai beberapa zat anti gizi dan enzirn, dirnana keberadaan dua zat tersebut sangat rnerugikan. Zat anti gizi dapat rnengharnbat perturnbuhan badan sedangkan enzimnya akan rnenyebabkan bekatul cepat tengik. Zat anti gizi tersebut adalah asarn fitat, tripsin, inhibitor dan hernaglutinin. Asarn fitat adalah bentuk utarna fosfor dalarn biji tanarnan. Masatah gizi yang dapat ditirnbulkan asarn fitat adalah: (i) senyawa ini sulit dicerna, sehingga fosfor dalarn asarn fitat tidak dapat digunakan oleh tubuh (ii) kernarnpuannya untuk rnengkelat elemen-lernen mineral (Ca, Mg, Fe dan Zn), dan (iii) bereaksi dengan protein rnembentuk senyawa kornpleks. Tripsin inhibitor adalah senyawa yang rnernpunyai kernarnpuan untuk rnengharnbat kerja tripsin rnemecah protein, dengan cara mernbentuk ikatan kornpleks (interaksi protein-protein) dengan enzirn tripsin sehingga rnengharnbat aktivitas proteolitik dari enzim tripsin. Oleh karena iti rnenurunkan kernarnpuan protein untuk dapat dicerna. Sedangkan hemaglutinin adalah zat yang memapu rnengaglutinasi sel darah rnerah.