PELUANG DAN TANTANGAN INOVASI PRODUK ASURANSI UMUM SYARIAH Nurul Ichsan Dosen Uin Syarif Hidayatullah Jakarta
[email protected] ABSTRACT: Takaful already known in the State Indonesia Takaful Company since its establishment in 1994 to meet the demand for insurance services is increasingly perceived either by individuals or businesses in Indonesia. Insurance is a financial means in the order of domestic life, both in the face of the fundamental risks or face the risk of property owned. This paper attempts to read and look at the opportunities and challenges of the factors Takaful is an external assessment of the condition of Takaful current and future picture that will affect the process of achieving the financial objectives of an institution of sharia. By reviewing and reading the situation will get the characteristics of strength and weakness analysis of Takaful is based on the strength of internal and external environments. This paper also discusses the opportunities and challenges of Islamic commercial insurance product innovation to appear innovative products and services that completely excavated from the basic concept of sharia and also illustrates some of the things that cause relatively low penetration of Islamic insurance market at the moment. Keyword: Syariah Insurance, Takaful, General Insurance, Insurance Miscellaneous ABSTRAK: Asuransi syariah sudah mulai dikenal di Negara Indonesia semenjak berdirinya Perusahaan Takaful pada tahun 1994 untuk memenuhi kebutuhan akan jasa perasuransian yang semakin dirasakan baik oleh individu maupun dunia usaha di Indonesia. Asuransi merupakan sarana finansial dalam tata kehidupan rumah tangga, baik dalam menghadapi resiko yang mendasar atau dalam menghadapi resiko atas harta yang dimiliki. Tulisan ini mencoba membaca dan melihat antara faktor peluang dan tantangan asuransi syariah
yang merupakan penilaian eksternal
mengenai kondisi asuransi syariah saat ini dan gambaran ke depan yang akan mempengaruhi proses pencapaian tujuan sebuah institusi keungan syariah. Dengan mengkaji dan membaca situasi
JURNAL EKONOMI ISLAM Volume 7, Nomor 2, September 2016
131
akan didapatkan karakteristik dari kekuatan dan kelemahan asuransi syariah berdasarkan kekuatan analisa lingkungan internal dan eksternal. Tulisan ini juga membahas mengenai peluang dan tantangan inovasi produk asuransi umum syariah agar muncul inovasi produk serta layanan yang benar-benar digali dari konsep dasar syariah dan juga menggambarkan beberapa hal yang menjadi penyebab relatif masih rendahnya penetrasi pasar asuransi syariah pada saat ini. Kata Kunci: Asuransi Syariah, Takaful, Asuransi Umum, Asuransi Aneka PENDAHULUAN
tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga
Asuransi merupakan bisnis yang unik,
yang mungkin akan diderita tertanggung yang
dalam kitab Undang-Undang Hukum Dagang
timbul dari sebuah peristiwa yang tidak pasti
(KUHD) pasal 246 dijelaskan bahwa yang
atau untuk memberikan suatu pembayaran
dimaksud
yang
1.
dengan
asuransi
atau
didasarkan
atas
meninggal
atau
pertanggungan adalah suatu perjanjian (timbal
hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.
balik)
penanggung
Dari kedua pengertian asuransi tersebut
mengikatkan diri kepada seorang tertanggung,
diketahui adanya tiga unsur pokok dalam
dengan
asuransi yang dipandang bertentangan dengan
yang
mana
menerima
seorang suatu
premi,
untuk
memberikan penggantian kepadanya, karena
nilai-nilai
syari’ah
yaitu
bahaya
suatu kerugian, kerusakan, atau kehilangan
dipertanggung
keuntungan yang diharapkan, yang mungkin
pertanggungan dan sejumlah uang ganti rugi
akan dideritanya karena suatu peristiwa yang
pertanggungan.
jawabkan,
yang premi
woral), sedangkan
Indonesia sebagai negara dengan jumlah
menurut Undang-Undang Republik Indonesia
penduduk yang besar sekaligus merupakan
Nomor 2 tahun 1992 menyebutkan bahwa
negara berpenduduk muslim yang terbesar
asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian
ditambah
lagi
antara dua orang atau lebih yang mana pihak
kesadaran
masyarakat
penanggung
mengekspresikan
tidak tentu (onzeker
mengikatkan
diri
pada
dengan
meningkatnya untuk
identitas
semakin
kemusliman
tertanggung dengan menerima premi asuransi,
mereka merupakan pasar yang empuk dan
untuk
kepada
berpotensi besar. Data menyatakan dalam
tertanggung karena kerugian, kerusakan atau
beberapa kurun waktu terakhir penjualan-
kehilangan keuntungan yang diharapkan atau
penjualan produk Islami, mengalami kenaikan
132
memberikan
penggantian
JURNAL EKONOMI ISLAM Volume 7, Nomor 2, September 2016
yang signifikan. Di lain sisi kebutuhan
Cammack
dalam
kenyamanan bermuamalah dalam transaksi
Insurance yang mengatakan: “Reinsurance is
keuangan pun meningkat pesat, sehingga
the
diperlukan lebih banyak lembaga-lembaga
reasuransi adalah asuransi dari asuransi atau
keuangan ataupun lembaga pembiayaan yang
asuransinya asuransi. Dengan kata lain,
bernuansa syariah.
berdasarkan prinsip kepentingan yang dapat
insurance
bukunya of
Principle
insurance”,
of
artinya
Menurul pasal 3 UU No. 2 Tahun 1992
dipertanggungkan, perusahaan asuransi yang
tentang Undang Undang Usaha Perasuransian
telah menutup suatu pertanggungan atas
jenis bidang usaha perasuransian dibagi atas
resiko atau resiko-resiko di suatu daerah
dua macam yaitu usaha asuransi dan usaha
tertentu dapat mempertanggungkan kembali
penunjang usaha asuransi. Adapun usaha
kelebihan tanggung gugat (excess liability)
asuransi, terdiri dari
yang melampaui daya tampungnya sendiri
tiga yaitu asuransi
(own retention) kepada penanggung lain.
kerugian, asuransi jiwa, dan reasuransi. Asuransi
kerugian
yaitu
perjanjian
Reasuransi adalah perjanjian asuransi
dalam
yang memberikan jasa dan pertanggungan
kerugian,
ulang terhadap risiko yang dihadapi oleh
kehilangan, manfaat, dan tanggung jawab
perusahaan asuransi kerugian di perusahaan
hukum kepada pihak ketiga yang timbul dari
asuransi jiwa.1
asuransi
yang
memberikan
penanggulangan
risiko
atas
jasa
peristiwa yang tidak pasti.
Ada tiga jenis usaha asuransi syariah
Asuransi jiwa adalah suatu jasa yang
yang wujudnya sesuai dan disamakan dengan
diberikan oleh perusahaan asuransi dalam
tiga jenis usaha asuransi dalam pasal 3 UU
penanggulangan risiko yang dikaitkan dengan
No. 2 Tahun 1992, yaitu Takaful Keluarga
jiwa atau meninggalnya seseorang yang
(Asuransi Jiwa), Takaful Umum (asuransi
dipertanggungkan. Jenis-jenis usaha tersebut
kerugian), Retakaful (reasuransi).2
meliputi
bidang asuransi
jiwa, asuransi
Takaful keluarga adalah bentuk asuransi
kesehatan, asuransi kecelakaan diri dan
syariah yang utamanya memberikan layanan,
anuitas, serta mengurus dana pensiun.
perlindungan
Adapun
pengertian
dari
reasuransi
sebagaimana tersimpul dalam KUHD pasal 271 sesuai dengan yang dikemukakan oleh pakar reasuransi Robert I Mehr dan E.
asuransi
dan
jiwa
bantuan dan
menyangkut
keluarga,
untuk
1
Herman darmawi, Manajemen Asuransi, PT.Bumi Aksara, Jakarta , 2006, hlm. 26-28 2 Nurul Ichsan, Pengantar Asuransi Syariah, Referensi, Jakarta, 2014, hlm. 135
JURNAL EKONOMI ISLAM Volume 7, Nomor 2, September 2016
133
tentu
atas harta benda atau peserta itu sendiri.
dilandaskan pada Syariah Islam. Produk yang
Premi takaful akan dikelompokkan kedalam
ditawarkan oleh Asuransi Takaful Keluarga
“kumpulan dana peserta” untuk kemudian
pun meliputi layanan individual, layanan grup
diinvestasikan
atau kumpulan, bancassurance dan khusus
pembiayaan proyek yang dibenarkan secara
asuransi kesehatan. Pengelolaan dana asuransi
syariah.
kesejahteraan
masyarakat
yang
kedalam
pembiayaan-
syariah pada Takaful Keluarga, terdapat dua
Retakaful adalah suatu proses saling
macam sistem yang dipakai, yaitu sistem
menanggung anatara pemberi sesi (ceding
pengelolaan dana dengan unsur tabungan dan
company)
sistem
(reasurandur), dimana ada proses suka sama
pengelolaan
dana
tanpa
unsur
dengan
penanggung
tabungan. Konsekuensi dari perkembangan
suka(saling
asuransi syari'ah dan banyaknya masalah
persyaratannya yang ditetapkan dalam akad.
masyarakat yang ditemui, akan berdampak
Dalam operasionalnya, menggunakan prinsip
semakin beragam produk
syariah terbebas dari praktek riba, gharar, dan
yang ditawarkan
kepada masyarakat. Produk asuransi syari'ah
menyepakati)
ulang
resiko
dan
maisir.
kondisi
Retakaful merupakan pengembangan
keberadaan
dari industri asuransi syariah yang memiliki
suatu produk. Maka dengan keadaan ini perlu
tujuan yang sama dengan asuransi syariah,
dukungan dari berbagai elemen masyarakat
yaitu untuk menciptaan kerjasama yang saling
yang menjadikan posisi asuransi syari'ah
menguntungkan kedua belah pihak yang
dengan produk-produknya semakin berarti
terlibat, dimana satu pihak bertindak sebagai
dalam pembangunan.
penanggung beban kerugian (insurer) yang
merupakan permintaan
representasi masyarakat
dari akan
berupa
memungkinkan akan menimpa pihak yang
asuransi kerugian, misalnya asuransi risiko
tertanggung (insured/policy holder). Pihak
pembangunan gedung, asuransi kendaraan
insurer dalam konteks asuransi syariah adalah
bermotor, asuransi kebakaran, dan asuransi
perusahaan asuransi syariah itu sendiri,
pembongkaran. Setiap premi takaful yang
sedangkan pihak insured adalah individu
diterima akan dimasukkan kedalam rekening
pemegang polis. Dalam konteks reasuransi
khusus,
syariah,
Takaful
yaitu
Umum
produknya
rekening
yang
diniatkan
tabarru, dan digunakan untuk membayar
reasuransi
pihak
insurer
syariah
dalam
adalah
konteks
perusahaan
klaim kepada peserta apabila terjadi musibah
134
JURNAL EKONOMI ISLAM Volume 7, Nomor 2, September 2016
reasuransi syariah, sedangkan pihak insured
sebagai
adalah perusahaan asuransi syariah.3
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata
Adapun kajian yang penulis bahas
prosedur
penelitian
yang
tertulis atau lisan dari orang-orang dan 4
Moleong
dibawah ini adalah mengambil salah satu
perilaku yang dapat diamati.
bagian jenis usaha asuransi yaitu asuransi
mendefinisikan penelitian kualitatif adalah
umum khususnya lagi membahas bagaimana
penelitian yang bermaksud untuk memahami
peluang dan tantangan inovasi produk yang
fenomena tentang apa yang dialami oleh
ada dalam asuransi umum syariah.
subyek penelitian misalnya perilaku, persepsi,
2.
METODOLOGI
motivasi, tindakan, dan lain lain secara
Tulisan ini lebih banyak menggunakan
holistic.
kajian pustaka atau library research, selain itu
5
Metode kualitatif ini digunakan karena Pertama,
pendekatan yang digunakan dalam tulisan ini
beberapa
adalah pendekatan deskritif yang merupakan
menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah
bagian
apabila berhadapan dengan kenyataan jamak.
kajian
kualitatif.
Data
yang
pertimbangan.
dikumpulkan ini berupa tulisan, kata-kata,
Kedua,
gambar, dan bukan angka-angka. Semua yang
langsung hakikat hubungan antara peneliti
dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci
dengan informan. Ketiga, metode ini lebih
terhadap apa yang diteliti. Data tersebut
peka dan lebih dapat menyesuaikan diri
berasal dari naskah pribadi, catatan lapangan,
dengan banyak penajaman pengaruh bersama
video tape, dokumen pribadi, dan dokumen
terhadap pola-pola nilai yang dihadapi.6 John
resmi lainnya.
W.
Penulis
menggunakan
pendekan
metode
Creswell
ini
menyajikan
mendefinisikan
secara
pendekatan
kualitatif sebagai sebuah proses penyelidikan
deskriptif ini karena sifatnya menggambarkan
untuk
tentang bagaimana peluang dan tantangan
penciptaan gambar holistik yang dibentuk
yang ada pada inovasi produk asuransi
kata-kata, melaporkan pandangan informan
memahami,
berdasarkan
pada
syariah, oleh karenanya ini masih bagian dari metodologi kualitatif. Bogdan dan Taylor mendefinisikan metodologi kualitatif adalah Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syariah
3
(life ang general) Konsep dan system Operasional, Gema Insani, Jakarta, 2004, Hal 120
4 Lexy J dan Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2009, hlm. 11 5 Ibid 6 Ibid
JURNAL EKONOMI ISLAM Volume 7, Nomor 2, September 2016
135
secara terperinci, dan disusun dalam sebuah
dan wakalah bin ujrah dengan hak dan
latar ilmiah.7
kewajiban sesuai dengan perjanjian. Peserta secara
takaful umum bisa perseorangan, perusahaan
menyeluruh mengenai produk asuransi umum
atau yayasan atau lembaga berbadan hukum
syariah dapat dilihat dan diamati bagaimana
lainnya.
Dengan
demikian
gambaran
peluang dan tantangan untuk menciptakan atu
Sedangkan kontribusi/premi takaful
membuat suatu produk yang inovatif yang
dibayar sekaligus pada awal untuk jangka
seuai dengan selera masyarakat di Indonesia.
waktu satu tahun dan harus diperbarui apabila
3.
kontrak
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Pengertian
Asuransi
Umum
asuransi
Umum
syariah
adalah
yang
Adapun
jumlah
nominal premi ditetapkan oleh perusahaan dihitung sesuai dengan resiko jenis takaful
(Asuransi Kerugian) Syariah Asuransi
diperpanjang.
bentuk
memberikan
yang dipilih. Kontribusi/premi takaful yang dibayar
peserta,
dimasukkan
ke
dalam
perlindungan finansial kepada peserta takaful
kumpulan uang peserta (insurance fund) yang
dalam menghadapi bencana atau kecelakaan
berfungsi sebagai investasi dan sumbangan
harta benda milik peserta. Fokus utamanya
(tabbaru’) untuk menutup klaim apabila
memberikan
terjadi musibah pada peserta takaful.
layanan
dan
bantuan
Klaim takaful akan dibayarkan kepada
menyangkut asuransi di bidang kerugian dari
kebakaran,
peserta
dan
kendaraan
menimbulkan kerugian harta bendanya sesuai
bermotor, dengan harapan bisa tercapainya
dengan perhitungan kerugian yang wajar.
masyarakat Indonesia yang sejahtera dengan
Dana pembayaran klaim takaful diambil dari
perlindungan asuransi yang sesuai Muamalah
kumpulan pembayaran premi peserta. Baik
Syariah Islam.8
pada takaful keluarga maupun takaful umum
seperti
perlindungan
pengangkutan,
niaga,
Dalam akad sama dengan takaful keluarga yaitu perusahaan takaful dan peserta dalam
perjanjian
mengikatkan
diri
mudharabah,
al-mudharabah
yang mengalami
keuntungan
yang
musibah
diperoleh
dari
yang
hasil
investasi dana rekening peserta pada takaful
al-
keluarga dan dana kumpulan premi setelah
musyarakah
dikurangi biaya operasional perusahaan pada takaful umum, dibagikan kepada perusahaan
Hamid Patilima, Metodologi penelitian Kualitatif, Alfabeta, Bandung, 2007, hlm 2 8 Ibid 7
136
dan para peserta takaful sesuai dengan prinsip
JURNAL EKONOMI ISLAM Volume 7, Nomor 2, September 2016
mudharabah dengan porsi pembagian yang
bagian keuntungan yang diterima perusahaan
telah disepakati sebelumnya.
akan digunakan untuk membiayai operasional
3.2.
Mekanisme
Operasional
Asuransi
perusahaan. Setiap premi takaful yang diterima akan
Umum (Asuransi Kerugian) Syariah Operasional asuransi syariah terdiri
dimasukkan ke dalam rekening khusus, yaitu
dari beberapa langkah antara lain yaitu:
rekening yang diniatkan derma/tabbarru’ dan
a. Premi takaful diterima dimasukkan dalam
digunakan untuk membayar klaim kepada
rekening tabarru’ b. Premi
takaful
kedalam
peserta apabila terjadi musibah atas harta tersebut
kumpulan
kemudian
dimasukkan
dana
dikembangkan
peserta,
akan dikelompokkan ke dalam “kumpulan
melalui
dana peserta” untuk kemudian diinvestasikan
investasi yang dibenarkan islam. c. Keuntungan investasi
benda atau peserta itu sendiri. Premi takaful
ke dalam pembiayaan-pembiayaan proyek
yang diperoleh
yang dibenarkan secara syariah. Keuntungan
dimasukkan ke dalam kumpulan dana
investasi yang diperoleh akan dimasukkan ke
peserta
dalam
d. Setelah dikurangi beban asuransi
kumpulan
dana
peserta
untuk
dan
kemudian dikurangi “beban asuransi” (klaim,
masih terdapat kelebihan, maka kelebihan
premi asuransi). Apabila terdapat kelebihan
itu akan dibagi antara penanggung dan
sisa
tertanggung.9
mudharabah.
akan
dibagikan
menurut
Bagian
keuntungan
prinsip milik
Keuntungan investasi yang diperoleh
peserta akan dikembalikan kepada peserta
akan dimasukkan kedalam kumpulan dana
yang tidak mengalami musibah sesuai sesuai
peserta untuk kemudian dikurangi “beban
dengan penyertaannya. Sedangkan bagian
asuransi” (klaim, premi asuransi). Apabila
keuntungan yang diterima perusahaan akan
terdapat
kelebihan
digunakan
menurut
prinsip
sisa
akan
Mudharabah.
dibagikan Bagian
keuntungan milik peserta akan dikembalikan
untuk
membiayai
operasional
perusahaan. 3.3.
Jenis dan Manfaat Produk Asuransi
kepada pesertayang tidak mengalami musibah
Umum (Asuransi Kerugian) Syariah
sesuai dengan penyertaannya. Sedangkan,
Jenis jenis produk asuransi umum syariah dan manfaatnya banyak ditemui
9
Nurul Ichsan, Pengantar Asuransi Syariah, Referensi , Jakarta:, 2014, hlm 150
dibeberapa
produk
perusahaan
asuransi
syariah, terkadang antara yang satu dengan
JURNAL EKONOMI ISLAM Volume 7, Nomor 2, September 2016
137
lain memiliki persamaan dan perbedaaan,
Paket Standar. Memberikan
oleh karena itu jenis dan macam produk ini
manfaat utama yang diperluas
secara keseluruhannya sama hanya namanya
dengan manfaat tambahan standar
sedikit berbeda. Jenis produk tersebut antara
Paket Istimewa. Merupakan paket
lain:10
standar yang diperluas dengan
3.3.1. Takaful Baituna.
perlindungan tambahan pilihan
Takaful baituna adalah produk takaful
Manfaat
yang melindungi rumah dari risiko
memberikan
kebakaran yang dilengkapi dengan
risiko-risiko yang dijamin dalam Polis
perangkat perlindungan ekstra untuk
Standar
sekeluarga. Misal karena musibah
Indonesia
gempa bumi, letusan gunung berapi,
Kebakaran, Petir, Ledakan, Kejatuhan
tsunami, banjir, angin topan, badai.
Pesawat Terbang dan Asap. Adapun
Rumahku adalah surgaku, rumahku
Manfaat Tambahan Standarnya antara
adalah
lain:
istanaku,
asuransi
ini
Utama
Takaful
ganti
rugi
Asuransi
Baituna terhadap
Kebakaran
(PSAKI)
meliputi:
merupakan paket istimewa dari takaful
Kebongkaran.
yang melindungi rumah dari risiko
Pemberian Biaya Uang Sewa.
kebakaran yang dilengkapi dengan
Kecelakaan Diri dan Santunan
perangkat perlindungan ekstra untuk sekeluarga. Adapun obyek asuransi ini
Biaya Pemakaman.
adalah:
Biaya Bantuan Hukum
Rumah Tinggal/Apartemen
Kerusuhan, Pemogokan,
Rumah Tinggal Kantor (Rukan)
Penghalang Bekerja, Perbuatan
Rumah Tinggal Toko (Ruko) Total Manfaat Takaful adalah Total harga obyek asuransi yang meliputi harga bangungan, perabot, stok dan lain-lain. Adapun paketnya antara lain:
Tanggung Jawab Hukum dan
Jahat, Pencegahan dan Huru-Hara
Biaya Pembersihan Puing
Biaya Arsitek, Surveyor dan Konsultan Teknik Batas maksimum ganti rugi jumlahnya tidak melebihi 5% dari Total Manfaat Takaful
10
138
www.takafulumum.co.id
JURNAL EKONOMI ISLAM Volume 7, Nomor 2, September 2016
Penambahan Harga Pertanggungan
tanggung jawab hukum kepada pihak
setiap hari secara otomatis
ketiga. Adapun Manfaat dan Layanan
Penambahan setiap harinya selama
tambahan yang diberikan:
periode asuransi sebesar 1/365
Kecelakaan Diri/PA pengemudi
dikalikan dengan 10% dari Total
Kecelakaan Diri/PA penumpang
Manfaat Takaful
dengan total maksimum
Manfaat Tambahan Pilihan:
penumpang 7 orang.
Gempa Bumi, Letusan Gunung
Biaya Ambulance (tidak terbatas)
Berapi, Tsunami
Biaya Perbaikan darurat,
Banjir, Angin Topan, Badai, dan
Biaya perawatan
Kerusakan akibat air
Penggantian uang transportasi
Terorisme, Sabotase
Bengkel Resmi/Rekanan = New
3.3.2. Takaful Surgaina. Takaful
surgaina
takaful
adalah
yang
perlindungan finansial
Cars Benefits (Maks usia KBM adalah 6 bulan sejak keluar di
memberikan
terhadap
dan
produk
santunan
dealer resmi mobil sebagai mobil
kerugian akibat
baru)
kecelakaan yang diderita oleh peserta,
Pelayanan Perpanjangan STNK* (Jabodetabek)
yang mengakibatkan meninggal dunia,
Flood and Stroom
menderita cacat badan, dan juga biaya
Eathquake, Tsunami, Volcanic
pemakaman peserta.
Eruption
3.3.3. Takaful Abror. Takaful abror adalah produk takaful yang menggantikan kerugian atas kendaraan bermotor yang disebabkan musibah kecelakaan, pencurian serta tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga.
Produk
menggantikan
Takaful kerugian
yang atas
Terrorism & Sabotage
Strike, Riot, Civil Commotion
Biaya Derek karena kecelakaan (tidak terbatas)
24 Hours claim assistance *(Jabodetabek)
Tanggung Jawab Hukum Pihak III
kendaraan bermotor yang disebabkan musibah kecelakaan, pencurian serta
JURNAL EKONOMI ISLAM Volume 7, Nomor 2, September 2016
139
3.3.4. Asuransi motor syariah takaful Ansor Takaful Ansor adalah Produk Takaful
mesin industri dan instalasi peralatan elektronik.
untuk sepeda motor atas risiko kehilangan dan
Takaful Contractor All Risks .
kecelakaan dengan tambahan asuransi jiwa.
Program Takaful yang mengganti
Perusahaan hanya berkewajiban memberikan
kerugian atas kehilangan atau
manfaat meninggal dunia untuk satu Polis
kerusakan pekerjaan, konstruksi,
(tidak ada kelipatan) apabila Peserta memiliki
peralatan dan atau konstruksi
lebih dari satu Polis. Adapun manfaat yang
mesin serta tuntutan dari pihak
diberikan Takaful Ansor adalah :
ketiga yang timbul sehubungan
Kerugian total (TLO) atas sepeda
dengan pelaksanaan proyek sipil
motor (kecurian atau kecelakaan)
tersebut.
Santunan meninggal dunia karena
Takaful
Erection
All
Risks.
kecelakaan
Program Takaful yang mengganti
Santunan meninggal dunia bukan
kerugian atas kehilangan atau
karena kecelakaan
kerusakan pekerjaan, konstruksi, peralatan dan atau konstruksi
3.3.5. Takaful Rekayasa. produk
mesin serta tuntutan dari pihak
takaful yang mengganti kerugian atas
ketiga yang timbul sehubungan
kehilangan
dengan
Takaful
rekayasa
adalah
atau kerusakan dalam
sebuah proyek rekayasa (konstruksi
pelaksanaan
proyek
pemasangan tersebut.
dan
Takaful Mesin. Program Takaful
mesin akibat kejadian yang tiba-tiba
yang mengganti kerugian atas
dan
kerusakan
atau
pemasangan), tidak
peralatan
terduga
sehingga
bangunan
menyebabkan kerugian kepada peserta
mesin,
(prinsipal, kontraktor atau pemilik
perlengkapannya
peralatan).
jaminan
wilayah operasi akibat risiko yang
terhadap kerugian selama kegiatan
timbul secara kebetulan, tidak
pembangunan,
terduga,
Memberikan
baik
peralatan
pabrik,
mesin dalam
tiba-tiba
pembangunan/pekerjaan teknik sipil
ketidaksempurnaan
maupun pemasangan mesin, mesin-
pencetakan
dan
dan suatu
seperti dalam material,
kesalahan desain, kesalahan di
140
JURNAL EKONOMI ISLAM Volume 7, Nomor 2, September 2016
dalam
dapat
cacat
dalam
Pengangkutan
ceroboh,
kurang/
peledakan, kapal atau alat angkut
tidak trampil, kekurangan air
kandas, terdampar, tergelincir, atau
dalam boiler, ledakan secara fisik,
terbalik dan lain-lain sebagaimana
robek secara terpisah karena gaya
yang diatur dalam polis Takaful
sentrifugal, arus pendek, badai
Pengangkutan. Program Takaful yang
atau
mengganti kerugian, kerusakan atau
workshop
atau
pemasangan, pengerjaan,
sebab
lain
yang
tidak
dijamin
dalam seperti:
Takaful kebakaran,
kehilangan obyek asuransi selama
dikecualikan dalam polis. Takaful Electronic Equipment.
dalam pengangkutan dari tempat asal
Program Takaful yang mengganti
sampai ke tempat tujuan. Risiko-risiko
kerugian
yang dapat dijamin dalam Takaful
atas
kehilangan,
atau
kerusakan, kehancuran
Pengangkutan
seperti:
kebakaran,
materi dari sistem listrik atau
peledakan, kapal atau alat angkut
peralatan elektronik akibat risiko
kandas, terdampar, tergelincir, atau
yang timbul secara kebetulan,
terbalik dan lain-lain sebagaimana
tidak terduga dan tiba-tiba seperti
yang diatur dalam polis Takaful
kebakaran,
Pengangkutan. Takaful Pengangkutan
kebongkaran,
asap,
petir, arus pendek, kerusakan air
memberikan
dan oleh sebab lain yang tidak
program
dikecualikan dalam polis serta
pengangkutan:
media data dan penambahan biaya
Takaful Pengangkutan Laut
yang timbul akibat kerusakan
Takaful Pengangkutan Darat
materi
Takaful Pengangkutan Udara
Takaful
untuk
menghindari
terhentinya bisnis. 3.3.6. Takaful Pengangkutan Kapal. Produk
takaful
yang
bermacam-macam sesuai
dengan
Pengangkutan
jenis
Antar
Pulau
mengganti
3.3.7. Takaful Rangka Kapal.
kerugian, kerusakan atau kehilangan
Produk
obyek
dalam
kerugian atas risiko kehilangan atau
pengangkutan dari tempat asal sampai
kerusakan: rangka kapal dan atau
ke tempat tujuan. Risiko-risiko yang
mesinnya, freight (uang tambahan),
asuransi
selama
takaful
JURNAL EKONOMI ISLAM Volume 7, Nomor 2, September 2016
yang
mengganti
141
disbursement
selama
yang
dalam
Takaful yang mengganti kerugian atas
risiko kehilangan atau kerusakan: kapal
dan
atau
Risiko
Tambahan
pengoperasian kapal tersebut. Program
rangka
dipertanggungkan.
Kerusakan akibat kerusuhan, pemogokan dan perbuatan jahat11
3.4. Peluang Inovasi Produk Asuransi
mesinnya, freight (uang
Umum Syariah
tambahan), disbursement selama
Asuransi syariah di Indonesia sudah
dalam pengoperasian kapal tersebut.
berjalan selama 22 (dua puluh dua) tahun
3.3.8. Takaful Surety Bond. Adalah asuransi
semenjak pertama kali didirikan pada tahun
yang menggantikan kerugian investor.
1994 yaitu dengan diresmikannya PT. Takaful
3.3.9. Asuransi Kebakaran syariah
Polis Standar Asuransi Kebakaran
konvensional yang sudah beroperasi sejak
Indonesia
tahun
(PSAKI).
Mengganti
dengan
berdirinya
asuransi
Bumiputera maka usia asuransi syariah masih
benda dan atau kepentingan yang
tergolong
diasuransikan akibat risiko yang
pertumbuhannya
ditimbulkan
menunjukkan betapa besar peluang asuransi
oleh ledakan,
musibah petir,
relative
muda.
sampai
saat
Melihat ini
syariah untuk lebih berkembang lagi.
kejatuhan pesawat terbang dan
Setidaknya ada dua faktor penting
asap yang berasal dari harta benda
yang bisa menjadi momentum berharga bagi
yang dipertanggungkan
berkembangnya asuransi syariah di Indonesia,
Polis Property/Industrial All Risk
yaitu :
(Munich Re) . Mengganti kerugian
1. Ruang penetrasi produk asuransi di
atas kerusakan harta benda dan
Indonesia masih sangat luas mengingat
atau
yang
persentase pemegang polis individual di
diasuransikan akibat risiko yang
Indonesia baru mencapai kisaran tiga
kepentingan
ditimbulkan kebakaran,
oleh ledakan,
musibah petir,
kejatuhan pesawat terbang dan asap yang berasal dari harta benda
142
1912
kerugian atas kerusakan harta
kebakaran,
Keluarga. Dibandingkan dengan asuransi
Warkum Sumitro, Asas-Asas Perbankan Islam Dan Lembaga-Lembaga Terkait (BMUI dan Takaful) di Indonesia , PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1996, hlm.170-172. Lihat juga di www.takafulumum.co.id 11
JURNAL EKONOMI ISLAM Volume 7, Nomor 2, September 2016
persen (6,6 juta) dari total penduduk sebesar 220 juta jiwa 2. Mayoritas
penduduk
Keunggulan konsep asuransi syariah yang dapat memenuhi rasa keadilan juga
Indonesia
menjadi
peluang
bagi
berkembangnya
merupakan umat Islam, dan kehadiran
asuransi syariah, misalnya konsep bagi hasil
produk yang sejalan dengan konsep serta
dalam asuransi syariah dimana jumlah yang
nilai-nilai beragama berpeluang besar
dibagi tergantung hasil yang didapat sehingga
untuk bisa diterima oleh masyarakat
tidak ada yang dirugikan. Konsep bagi hasil
luas.12
ini pula yang membuat perusahaan asuransi
Masih sedikitnya masyarakat Indonesia
syariah
dapat
bertahan
terhadap
yang ikut berasuransi menjadi peluang bagi
ekonomi
asuransi syariah untuk meningkatkan pangsa
perusahaan
pasar,
melirik produk asuransi syariah.
sejalan
dengan
meningkatnya
tahun
1997,
asuransi
sehingga
konvensional
krisis banyak mulai
kebutuhan masyarakat akan jasa asuransi
Konsep yang sesuai dengan syariah ini
misalnya untuk kebutuhan meningkatkan
pula yang menjadikan asuransi syariah tidak
pendidikan
hanya hadir di negara yang berpenduduk
anak,
meningkatnya
biaya
kesehatan dan lain-lainnya. Di samping itu besarnya penduduk
mayoritas muslim melainkan juga di negaranegara
yang berpenduduk non muslim.
Indonesia yang beragama Islam menjadikan
Hingga kini di seluruh dunia sudah ada
asuransi syariah berpeluang besar untuk lebih
sekitar 45 (empat puluh lima) asuransi
berkembang lagi. Hal ini karena bagi orang
syariah,
muslim menjalankan aktifitas yang sesuai
Amerika Serikat, Jeneva, Bahamas dan lain-
dengan tuntunan Islam tentunya akan menjadi
lain.13
misalnya
di
Singapura,
Swiss,
pilihan utama, demikian juga dalam hal
Peluang dari bisnis asuransi syariah di
pilihan berasuransi tentunya seorang muslim
Indonesia adalah keunggulan konsep asuransi
akan lebih memilih yang sesuai dengan ajaran
syariah dapat memenuhi peningkatan tuntutan
Islam yaitu asuransi syariah dari pada
fairness/rasa keadilan dari masyarakat, jumlah
asuransi konvensional yang selama ini masih
penduduk beragama Islam di Indonesia lebih
diragukan kehalalannya.
dari 180 juta orang, meningkatnya kesadaran
13
12
Eddy KA. Berutu, “Prospek Cerah”, dalam Media Asuransi, September 2007, hlm. 25
Hidayat Gunadi, dkk., “Gairah Takaful Bebas Ideologi”, dalam Gatra, 24 Oktober 2007, hlm. 28
JURNAL EKONOMI ISLAM Volume 7, Nomor 2, September 2016
143
bermuamalah sesuai syariah, tumbuh subur
karena itu, untuk memenuhi kebutuhan pasar,
khususnya
di
pada
masyarakat
golongan
samping
juga
mendidik
masyarakat,
menengah, meningkatnya kebutuhan jasa
diperlukan lebih banyak asuransi syariah
suransi karena perkembangan ekonomi umat,
sebagai ‘counterpart’nya. Kehadiran lembaga
tumbuhnya lembaga keuangan syariah (LKS)
keuangan
lainnya
persaingan yang sehat untuk pengembangan
seperti
bank
dan
reksadana,
syariah
kualitas
masih sedikit, berlakunya undang-undang
menguintungkan bangsa dan negara.
daerah
yang
akan
memacu
Asuransi
pada
akan
kompetitor dalam bisnis asuransi syariah ini ototnomi
yang
baru
memacu
akhirnya
Syariah
di
akan
Indonesia
perkembangan ekonomi daerah, kebutuhan
merupakan peluang bisnis yang prospektif
meningkatkan
pendidikan
anak,
karena seiring dengan perkembangan ke arah
meningkatnya
risiko
kehidupan,
stabilitas politik dan ekonomi, dengan jumlah
meningkatnya
bea-bea
(harga
penduduk lebih dari 180 juta jiwa, Indonesia
obat,dll), menurunnya rasa tolong menolong
merupakan salah satu portofolio investasi
di masyarakat (tidak membudaya lagi),
yang mulai kembali dilirik para investor
globalisasi
manca negara. Kenyataan bahwa sekitar 90%
(teknologi
kesehatan
internet
sebagai
penunjang bisnis), adanya UU Dana Pensiun,
penduduk
dan “Employee Benefits” sebagai bagian dari
kesadaran untuk mengekspresikan identitas
paket perusahaan dalam rekrutmen karyawan.
kemuslimannya semakin meningkat, telah
Sebagaimana disebut di atas, ada lebih
menjadi potensi pasar yang besar. Sebagai
dari 180 juta Muslim di Indonesia dan
contoh, usaha di bidang makanan dan
kesadaran
terus
minuman berlabel halal, pakaian dan asesori
meningkat, merupakan peluang pasar yang
muslim dan muslimah, perjananan haji dan
lebar.
kehadiran
umroh, pendidikan dan publikasi Islami,
lembaga keauangan syariah di berbagai
meningkat dengan pesat dalam kurun waktu
tempat terus meningkat. Krisis ekonomi
15 tahun terakhir ini.
akan
Permintaan
keIslamannya terhadap
dalam dua setengah tahun terakhir ini memperlihatkan
Islam
dan
bahwa
Di lain pihak, sebagian ummat Islam
Indonesia
memerlukan jaminan bahwa segala interaksi
memerlukan konsep lain dalam menata
muamalah yang dilakukannya dalam upaya
perekonomiannya. Lembaga ekonomi syariah
mencapai kesejahteraannya, sesuai dengan
adalah pilihan yang paling sesuai. Oleh
syariah. Kebutuhan akan lembaga keuangan
144
bahwa
beragama
JURNAL EKONOMI ISLAM Volume 7, Nomor 2, September 2016
Islami
bertambah
kuat
seiring
dengan
berkembangnya sektor industri jasa keuangan
9.
Meningkatnya resiko kehidupan
10. Meningkatnya bea-bea kesehatan (harga dolar, dll)
secara umum. Untuk memenuhi permintaan ummat tersebut, diperlukan lebih banyak bank
11. Menurunnya rasa ”tolong menolong” di
dan asuransi syariah. Kehadiran lembaga-
masyarakat (tidak membudaya lagi)
lembaga keuangan syariah lainnya dapat
12. Globalisasi (teknologi internet sebagai penunjang bisnis)
memacu persaingan yang sehat, yang akan meningkatkan kualitas produk dan pelayanan. Beberapa faktor lain yang merupakan
13. Adanya UU Dana Pensiun. 14. ”Employee Benefits” sebagai bagian dari
peluang dan mendukung prospek asuransi
paket
syariah adalah:
karyawan.14
1.
2. 3.
4. 5.
6.
Keunggulan konsep asuransi syariah
dalam
rekrutmen
Peluang peluang yang ada inilah dapat
dapat memenuhi peningkatan tuntutan
dijadikan
rasa keadilan dari masyarakat.
asuransi syariah dimana produk asuransi
Jumlah penduduk beragama Islam di
syariah haruslah dapat memenuhi kebutuhan
Indonesia lebih dari 180 Juta orang
dan keinginan kaum muslilimin di Indonesia.
patokan
bagi
inovasi
produk
Meningkatnya kesadaran bermuamalah
Jumlah penduduk Indonesia yang
sesuai syariah, tumbuh subur khususnya
banyak jelas akan meningkatkan variasi
pada masyarakat golongan menengah.
keinginan dari jenis produk yang baru. Oleh
Meningkatnya kebutuhan jasa asuransi
karena itu demi kepentingan bersama dan
karena perkembangan ekonomi umat.
kemajuan ekonomi Islam haruslah dipikirkan
Tumbuhya lembaga keuangan syraiah
oleh
(LKS) lainnya seperti perbankan dan
merumuskan produk produk apa yang dapat
reksadana.
memenuhi hasrat dan keinginan masyarakat
Kompetitor dalam bisnis asuransi syariah
Indonesia.
masih sedikit. 7.
perusahaan
Berlakunya daerah
komunitas
ahli
ekonomi
untuk
Banyak produk sebenarnya sudah ada undang-undang
yang
akan
otonomi
dan diketahui oleh sebahagian masyarakat
memacu
Indonesia, tapi mungkin hal ini tidak dikenal
perkembangan ekonomi daerah. 8.
Kebutuhan (anak).
meningkatkan
pendidikan
14
http://nitigama.wordpress.com/2010/02/11/prospekbisnis-asuransi-syariah-takaful
JURNAL EKONOMI ISLAM Volume 7, Nomor 2, September 2016
145
luas karena kurangnya promosi dan marketing
Rasa tolong menolong yang rendah di
yang lebih menjangkau masyarakat muslim di
masyarakat akibat kehidupan yang hedonis
Indonesia. Selain itu kompetitor ataupun
materialistic dapat
produk dari asuransi konvensional jelas sudah
tumbuhnya jaminan social yang ada pada
tumbuh
menyebabkan tidak
dan
lebih
masyarakat modern. Jaminan social yang
ekonomi,
oleh
seharusnya dapat dijalankan terkendala oleh
karenanya diperlukan konsep konsep produk
ketiadaan waktu, kekurangan materi dan
asuansi syariah yang baru guna menimbulkan
sebagainya, oleh karena itu inovasi produk
efek
jaminan
lebih
menjangkau
banyak
dari
kesadaran
lagi
segi
dan
penyegaran
bagi
keamanan
rumah,
berkendaraan
masyarakat dalam memilih asuransi sehigga
darat, udara dan laut bisa dikembangkan
asuransi syariah lebih diminati oleh khalayak.
dengan kaedah hokum fiqh seperti pemberian
Peran alim ulama cerdik pandai
zakat kepada ibnu sabil.
diperlukan dalam mensosialisasikan produk
Konsep ajaran Islam mengenai zakat
asuransi syariah, walaupun tidak terjun
kepada ibnu sabil ini mungkin bisa juga
langsung sebagai marketing, tetapi mereka
dikembangkan bagi asuransi umum syariah
dapat
yang lebih menekankan kepada peserta dan
memberikan
ceramah
kepada
masyarakat luas tentang arti dan pentingnya
bukan kelompok Islam tertentu. Dengan
system ekonomi syariah dan memberikan
mengkombinasikan
antara
masukan, teguran kepada perusahaan asuransi
konsep zakat dan asuransi modern maka
syariah
peran lembaga keuangan akan lebih saling
agar
produk
asuransi
dapat
dikembangkan lebih luas di lingkungan
mendukung
masyarakat muslim yang ada di Indonesia dan
menimbulkan sinergitas yang memunculkan
memberikan kesejahteraan bagi semua.
keindahan ajaran Islam bagi masyarakat
anak
Meningkatnya kebutuhan pendidikan
modern.
bisa
3.5.
memunculkan
ide
membuat
program khusus asuransi syariah bagi para
dan
terkait
dan
dapat
Tantangan Inovasi Produk Asuransi Umum Syariah
tahfidz quran, dimana akan ada promosi
Prospek asuransi Islam di Indonesia
ataupun tambahan keuangan bagi anak yang
akan cerah dan semakin prospektif jika umat
orangtuanya meninggal dunia yang ikut
Islam dapat membaca dan memberdayakan
program
peluang dan kekuatan yang dimiliki. Di
bermotor.
146
asuransi
jiwa
atau
kendaraan
samping itu, asuransi Islam juga harus bisa
JURNAL EKONOMI ISLAM Volume 7, Nomor 2, September 2016
meminimalisir ancaman atau tantangan yang
konvensional. Selama ini, asuransi
sudah
sekaligus
umum syariah masih mendasarkan
memperbaiki kelemahan atau kekurangan
legalitasnya pada UU No. 2 tahun
yang ada. Sebagai sebuah lembaga keuangan
1992 tentang Usaha Perasuransian.
dan
akan
muncul
syariah, asuransi Islam tidak boleh berkutat pada
dataran
simbol-simbol
Secara
operasional
asuransi
keagamaan.
syariah masih mengacu pada regulasi
Konsekuensi sebagai bagian dari lembaga
yang dikeluarkan oleh pemerintah
keuangan syariah sangat tinggi. Oleh karena
baik berupa peraturan pemerintah
itu, konsistensi menjalankan usaha sesuai
melalui PP No. 73 Tahun 1992 jo PP
dengan syariah baik dalam manajemen,
No. 63 Tahun 1999 jo PP No. 39
produk, investasi, promosi dan lain-lain juga
Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan
harus diperhatikan dan diaplikaskan. Sebagai
usaha perasuransian, maupun regulasi
lembaga
menteri keuangan
keuangan
yang
tentunya
juga
yang berkaitan
oriented),
dengan asuransi syariah dan juga
asuransi Islam tidak boleh melupakan tujuan
fatwa yang dikeluarkan oleh MUI
awal
melalui
berorientasi
keutungan
berdirinya
menggusung
(profit
asuransi
semboyan
Islam
sosial
yang
oriented
Fatwa
DSN-MUI
yang
berkaitan dengan asuransi syariah.
sebagai wujud ta’awun ‘ala al birr wa at
Sebaiknya
taqwa. 15
syariah ini dapat dikeluarkan sebuah
untuk
asuransi
umum
Adapun tantangan ataupun kesulitan
undang undang khusus oleh anggota
yang dihadapi perusahaan asuransi dalam
DPR yang membahas asuransi dan
mengembangkan
produknya
atau
berinovasi
dalam
produk asuransi umum syariah antara lain Asuransi
Indonesia syariah belum
peraturan khusus
memiliki
yang berkenaan
sesuai
dengan
asuransi
syariah
syariah.
adalah : 3.5.1
yang
sedang berkembang dengan cepat sedangkan
perundang-undangan
dengan produk asuransi umum dan
khusus asuransi syariah belum ada
masih ikut kepada peraturan asuransi
hingga
sekarang.
merupakan 15 http://irfankurniadi.blogspot.com/2010/05/asuransi-syariahprospek-tantangan-dan.html
berkembangnya
Keadaan
ini
tantangan
bagi
inovasi
produk
asuransi syariah karena dikhawatirkan
JURNAL EKONOMI ISLAM Volume 7, Nomor 2, September 2016
147
akan
menimbulkan
kesemrawutan.
oleh Undang-undang Nomor 17 Tahun
Bagaimana ingin menciptakan produk
2000
baru yang inovatif
perusahaan kepada pemegang polis,
kalau peraturan
disetarakan
dengan
yang ada masih bertentangan seperti
sehingga
masalah pajak premi, bagi hasil buat
sebesar 15 %. Padahal bila Dewan
nasabah dan izin pendirian yang
Syariah Nasional menetapkan premi
mudah
banyaknya
asuransi syariah bukan objek pajak
mungkin
maka bagi hasilpun bukan objek
menyebabkan
asuransi
syariah
yang
terkena
dividen
ketentuan pajak
sehat.
pajak, karena bagi hasil akan menjadi
Peraturan asuransi syariah yang masih
biaya underwriting perusahaan yang
menginduk kepada peraturan asuransi
bukan
konvensional
menjadi
tantangan
asuransi syariah terbentur ketentuan
syariah
adalah
banyak persoalan perpajakan yaitu
mengembangkan
tentang premi, sesuai dengan Undang-
yang memang beda dengan asuransi
undang
konvensional,
berkompetisi
ini
Nomor
Tentang premi
secara
tidak
menyebabkan
17
Tahun
pendapatan
dividen. bagi
asuransi
dalam produk
Juga hal
asuransi
sehingga
adanya
penerimaan
anggapan bahwa asuransi syariah
dicatat
sebagai
hanya mensyariahkan produk asuransi
perusahaan
dengan
konvensional
Perpajakan, harus
2000
merupakan
dapat
Agus
dieliminasi.
demikian premi merupakan objek
Menurut
Edi
Sumanto,
pajak.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Asuransi Perlakuan ini tidak sejalan
Syariah Indonesia, payung hukum
dengan fatwa Dewan Syariah Nasional
asuransi syariah masih sangat minim
yang
pada
idealnya mesti ada undang-undang
asuransi syariah bukan milik atau
yang secara khusus mengatur asuransi
pendapatan
syariah.16
menempatkan
premi
perusahaan,
melainkan
tetap milik nasabah. Perusahaan hanya
Izin
pemegang amanah untuk mengelola
asuransi
premi itu sehingga tidak bisa dijadikan
menjadikan
pendirian syariah
perusahaan
yang
banyaknya
mudah
perusahaan
objek pajak. Begitu juga dengan pembayaran bagi hasil kepada nasabah
148
16
30 Hidayat Gunadi, “Payung Hukum Sebatas SK”, dalam Gatra, 24 Oktober 2007, hlm. 30
JURNAL EKONOMI ISLAM Volume 7, Nomor 2, September 2016
asuransi syariah yang apabila tanpa
tabarru’ tidak bisa disajikan dalam
dukungan aturan yang lengkap justru
laporan keuangan resmi yang ada
dikhawatirkan
dampak
hanya total premi demikian juga
negatif. Pasar menjadi sesak dalam
dengan entry bagi hasil tidak terlihat.
waktu singkat, iklim kompetisipun
Padahal PSAK ini penting untuk
meningkat
dimiliki
membawa
sehingga
dikhawatirkan
asuransi
syariah
untuk
dalam kondisi ini para pemain mulai
membuat pengukuran kinerja asuransi
permisif
syariah menjadi lebih valid.18
yang
terhadap
praktek-praktek
sesungguhnya
dengan
syariah.
tidak
Produk
yang
akan
stuktural,
dikembangkan oleh asuransi syariah
landasan operasional asuransi syariah
juga memerlukan payung hokum yang
di Indonesia masih menginduk pada
jelas karena tanpa adanya dasar
peraturan
yang
perasuransian
Secara
sesuai
mengatur
usaha
hokum setiap tindakan untuk membuat
secara
umum
yang baru pastinya akan terbentur
(konvensional).
dengan perizinan dan kesesuainnya
Menurut
Muhaimin
Iqbal,
Ketua Asosiasi Asuransi Syariah dan
dengan produk konvensional. 3.5.2
Masih
Minimnya
sumber
daya
Agus Edi Sumanto, Direktur Utama
manusia yang profesional disebabkan
Asuransi Takaful Keluarga, bahwa
karena sebagian besar dari sumber
asuransi
sekedar
daya manusia yang ada merupakan
asuransi
lulusan
syariah
memodifikasi
hanya produk
dari
konvensional.17 Dalam hal PSAK
konvensional
(Pernyataan
mengenai
Keuangan)
Standar asuransi
Akuntansi syariah
mempunyai
program
studi
kurang
paham
dan
asuransi
syariah
semangat
dan
perjuangan
kebanyakan juga masih memodifikasi
dalam
pengembangan
dari PSAK asuransi konvensional,
syariah.
Sehingga pengembangan
karenanya
dari
produk ini juga belum banyak sarjana
asuransi konvensional dengan syariah
yang mengerti dan mendalami baik
perbedaan
hakiki
ekonomi
menjadi tidak terlihat misalnya dana 18
“Bukan Asuransi Peniru”, dalam Sharing, edisi Khusus Thn I – Oktober 2007, hlm. 26 17
“Bangkit Meski Tanpa Infrastruktur Memadai”, dalam Sharing, edisi Khusus Thn I – Oktober 2007, hlm. 29
JURNAL EKONOMI ISLAM Volume 7, Nomor 2, September 2016
149
dari segi akad syariah maupun dari
hokum maupun produk baru dalam
aspek hokum ekonominya.
bidang asuransi bias mengakomodir
Sumber Daya Manusia (SDM)
kepentingan kemajuan perusahaan dan
yang handal di bidang asuransi dan
tidak
syariah
masyarakat luas.
sangat
diperlukan
untuk
mendukung perkembangan asuransi syariah
di
Indonesia,
sayangnya
3.5.3
menjadi
Ketidaktahuan
bagi
mengenai
produk
asuransi umum syariah (takaful) dan
menurut Walter L. Gaol, Direktur
mekanisme
kerja.
Asuransi Jiwa Great Eastern bahwa
masyarakat
belum
salah satu kendala penting yang
mengetahui
dihadapi
SDM
syariah, operasional maupun produk
Agus
asuransi
syariah.19
adalah
kurangnya
Demikian
juga
Pada
dasarnya
banyak
mengenai umum
yang
asuransi
syariah
serta
Haryadi menyebutkan bahwa salah
keberadaan divisi atau kantor cabang
satu tantangan bagi perkembangan
syariah pada perusahaan
asuransi syariah di Indonesia adalah
konvensional
langkanya ketersediaan SDM yang
sosialisasi
“qualified” dan memiliki semangat
kurang dan belum terjangkau ke
syariah.
semua
Bagaimana
produk
yang
disusun secara logika benar dan sesuai dengan etika agama itulah sebenarnya
disebabkan
yang
dilakukan
kalangan
asuransi karena masih
masyarakat
merupakan salah satu kendala terbesar pertumbuhan asuransi saat ini. Masyarakat
harus
secara
besar
diberikan
oleh SDM syariah. Kesiapan individu
besaran
menciptakan produk harus didasari
syariah didukung dengan berbagai
ilmu pengetahuan dan profesionalisme
macam produk yang lebih merakyat,
keilmwan. Baik keilmuwan agama
lebih murah, lebih terjangkau dan bisa
maupun keilmuwan ekonomi sehingga
mengalahkan produk asuransi umum
untuk
konvensional.
berijtihad
dan
menemukan
19
“Asuransi Syariah Masih Butuh Perjuangan”, dalam InfoBank, edisi Khusus 2007, hlm. 110
promosi
muslim
yang diharapkan mampu diproduksi
kendaraan
150
kesulitan
tentang
konsep
Misalnya mobil
dan
asuransi
asuransi motor
bekerjasama dengan lembaga zakat atau wakaf dimana tanah yang dipakai
JURNAL EKONOMI ISLAM Volume 7, Nomor 2, September 2016
3.5.4
untuk bengkel perbaikan bisa berasal
masyarakat
dari tanah wakaf. Sehingga untuk
memanfaatkan jasa asuransi yang se
pemeliharaan
kaligus
dan
perbaikan
bisa
untuk juga
sebagai
sarana
dijangkau banyak tempat, artinya
mobilisasi dana untuk pembangunan.
tersebar ke daerah daerah dan biaya
Hal ini karena dipengaruhi adanya
lebih murah. Para rekanan untuk
keraguan
bengkel
usaha
asuransi konvensional.20 Kesadaran
bengkel dengan dana zakat yang
masyarakat yang masih rendah ini
diperoleh dari lembaga amil zakat
menjadi
ataupun wakaf.
syariah
mobil
Kesadaran
bisa
buka
masyarakat
tentang
tantangan
kehalalan
bagi
untuk
jasa
asuransi
memberikan
Indonesia
pemahaman tentang asuransi syariah
untuk berasuransi masih sangat kurang
yang terlepas dari unsur maisir, gharar
(rendah). Kurangnya kesadaran ini
dan riba.21
terbukti dengan ratio asuransi nasional yang hanya
mencapai
Oleh karena itu inovasi produk
12% dari
asuransi umum syariah yang bisa
jumlah penduduk Indonesia dan untuk
mengena di hati masyakat muslim bisa
asuransi
1,2%.
menjadi tantangan bagi kaum ekonom
Akibatnya apapun bentuk produk yang
syariah sehingga dengan produk yang
dikeluarkan oleh perusahaan asuransi
memang menyentuh ini membuka
syariah tidak diminati banyak pihak.
peluang masyarakat yang anti asuransi
Terbukti dari jumlah total penduduk
konvensional beralih memilih produk
Indonesia, pemegang polis individual
produk yang bisa mereka terima yang
baru mencapai kisaran 3 %.
tidak
syariah
sekitar
Perkembangan konvensional
asuransi
yang kurang begitu
menggembirakan
dibandingkan
bertentangan
dengan
ajaran
agama. 3.5.5
Minimnya
keuangan
perusahaan.
Beberapa hal yang menjadi penyebab
dengan kemajunan yang dicapai oleh negara lain walaupun telah dibuat Undang-undang Nomor 2 Tahun 1992 Tentang
Perasuransian
dengan
maksud untuk meningkatkan gairah
Wirdyaningsih, dkk. Bank dan Asuransi Islam di Indonesia, edisi Pertama, ctk. Kedua, J Kencana, akarta,2006, hlm 175 20
21
http://hesiainantasari.wordpress.com/2013/03/30/ peluang –tantangan-asuransi-syariah-di Indonesia/
JURNAL EKONOMI ISLAM Volume 7, Nomor 2, September 2016
151
relative rendahnya penetrasi pasar
asuransi syariah untuk meningkatkan
asuransi syariah adalah rendahnya
modal.22
dana yang memback up perusahaan
Dengan modal yang besar
asuransi syariah, promosi dan edukasi
produk
pasar yang relative belum dilakukan
dikembangkan agar diteliti dulu dan
secara
dibuat
efektif
(terkait
dengan
baru
yang
research
mungkin
sehingga
muncul
lemahnya dana), belum timbulnya
sebuah karya yang inovatif sekaligus
industri penunjang asuransi syariah
bernuansa syariah yang kental. Hal ini
seperti broker-broker asuransi syariah,
mungkin tugas dari akademisi, tetapi
agen, adjuster, dan lain sebagainya,
bila ada dana yang cukup untuk
produk
belum
memunculkan suatu produk yang baru
produk
maka itu tentunya bias dilakukan oleh
dukungan kapasitas
perusahaan asuransi bekerja sama
dan
diunggulkan konvensional,
layanan diatas
reasuransi yang masih terbatas karena terkait dengan dana dan belum adanya
dengan akademisi. 3.5.6
Dukungan pemerintah yang belum
inovasi produk dan layanan yang
memadai.
benar-benar digali dari konsep dasar
berpengaruh adalah dukungan penuh
syariah. Di dalam Keputusan Nomor
dari para pengambil kebijakan di
426 Tahun 2003, Menteri Keuangan
negeri ini, terutama menteri-menteri
hanya
dan
mensyaratkan
modal
kerja
Tantangan
lembaga
yang
pemerintahan
cukup
yang
perusahaan 2 milyar sehingga menurut
memiliki
wewenang
dalam
Muhammad
menentukan
kebijakan
ekonomi.
Syakir
Sula,
Ketua
Islamic Insurance Society banyak
Banyak aparatur pemerintahan yang
yang
pada
asal
membuka
cabang
masa
kampanye
pemilu
syariah, padahal dengan dana sekeci
menyatakan
l itu perhitungan bisnisnya menjadi
syariah, tetapi belum
kurang masuk akal. Karena itulah
mewujudkan dukungannya itu dalam
mendukung
ekonomi sepenuhnya
Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) mendorong pelaku industri 22
Edi Santoso, “Asuransi Syariah Memerlukan Lompatan”, dalam Media Asuransi, September 2007, hlm. 27
152
JURNAL EKONOMI ISLAM Volume 7, Nomor 2, September 2016
3.5.7
bentuk program kerja tim ekonomi
Konsumen
kabinetnya.
menunjukkan
Image. Salah satu tantangan besar
relatif masih tinggi. Jenis pengaduan
bisnis asuransi syariah di Indonesia
yang muncul biasanya berkisar pada
dan negara lainnya adalah meyakinkan
masalah klaim yang ditolak, prosedur
masyarakat
keuntungan
klaim dipersulit, masalah nilai tunai,
menggunakan asuransi umum syariah.
dan-lain-lain. Praktek-praktek seperti
Perlu
inilah
akan
sekali
mensosialisasikan
Asuransi
Indonesia)
angka-angka
yang
yang
menurut
kacamata
dipandang
sangat
asuransi syariah bukan saja berasal
konsumen
dari agama, tetapi memperlihatkan
merugikan mereka.
keuntungan. Kenyataan
di
lapangan
menunjukkan, bahwa para pelaku
4.
KESIMPULAN
4.1
Asuransi
adalah perjanjian antar dua
ekonomi syariah masih menghadapi
pihak dalam sebuah sistem pembayaran
tantangan berat untuk menanamkan
angsuran demi untuk meringankan atau
prinsip syariah sehingga mengakar
menghapus kerugian yang jelas nilai
kuat dalam perekonomian nasional
harganya, dari segi ekonomi bagi setiap
dan umat Islamnya itu sendiri. Tak
peserta. Pada bab III pasal 3 UU No. 2
dapat dipungkiri bahwa masyarakat
tahun 1992 dijelaskan tentang jenis-
umum sampai saat ini masih sulit
jenis bidang usaha perasuransian di
menerima
Indonesia, yaitu:
keberadaan
lembaga
asuransi dengan melihat kenyataan
4.1.1 Asuransi kerugian, memberikan
bahwa selain faktor ekonomi, faktor
jasa dalam penanggulangan risiko
transparansi
dan
atas
penyimpangan
bisnis
banyaknya juga
ikut
kerugian,
manfaat,
dan
kehilangan,
tanggung jawab
berperan dalam memberikan citra
hukum kepada pihak ketiga yang
buruk bagi institusi keuangan ini. Data
timbul dari peristiwa yang tidak
pengaduan terhadap perkara asuransi
pasti.
yang masuk ke YLKI (Yayasan Lembaga
Konsumen
Indonesia)
maupun YLKAI (Yayasan Lembaga
4.1.2 Asuransi jiwa, memberikan jasa dalam dikaitkan
JURNAL EKONOMI ISLAM Volume 7, Nomor 2, September 2016
pertanggungan dengan
hidup
yang atau
153
meninggalnya
seseorang
yang
4.3.3
dipertanggungkan.
syariah
4.1.3 Re-Asuransi, memberikan jasa dan pertanggungan
ulang
risiko
dihadapi
yang
keunggulan
konsep dapat
asuransi memenuhi
peningkatan tuntutan fairness/rasa
terhadap
keadilan dari masyarakat
oleh
perusahaan asuransi kerugian di perusahaan asuransi jiwa. 4.2
4.4
Asuransi syariah mempunyai persamaan dalam hal usaha asuransi ini, oleh
Tantangan 4.4.1
mengenai nama dan jenis skim
4.4.2
4.3
Asuransi syariah belum memiliki Masih minimnya sumber daya manusia
4.4.3
itu
disesuaikan dengan nama Takaful.
Kesadaran
masyarakat
4.4.4
masyarakat belum banyak yang mengetahui
antara lain yaitu
umum syariah
4.3.2
yang
masih sangat kurang
Peluang inovasi produk asuransi syariah 4.3.1
asuransi
dasar hokum khusus
2. Tahun 1992 pasal 3 tentang bidang usaha asuransi konvensional. Adapun
produk
syariah antara lain:
karena itu semuanya kembali merujuk kepada ketentuan Undang Undang No.
inovasi
produk
asuransi
Ruang penetrasi produk asuransi
4.4.5
Minimnya keuangan perusahaan.
di Indonesia masih sangat luas
4.4.6
Dukungan
Kehadiran produk yang sejalan dengan konsep serta nilai-nilai
pemerintah
belum
memadai. 4.4.7
Image
beragama berpeluang besar untuk bisa diterima oleh masyarakat luas
154
JURNAL EKONOMI ISLAM Volume 7, Nomor 2, September 2016
DAFTAR PUSTAKA Abdul kadir Muhammad .1999. Hukum Asuransi Indonesia. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti AM Hasan Ali . 2004. Asuransi dalam Perspektif Hukum Islam. Jakarta: Prenada Media. AM. Saefuddin. 2005. Membumikan Ekonomi Islam. Jakarta: Ppa Consultants. Endy M. Astiwara. 2001. Perbedaan Secara Syariah Asuransi Takaful Dengan Asuransi Konvensional, Muamalatuna ,Vol. I/Edisi I/Th. I/25 Mei 2004. Hamid Patilima. 2007. Metodologi penelitian Kualitatif . Bandung : Alfabeta Heri Sudarsono. 2007.
Bank dan lembaga keuangan Syari’ah, Deskripsi dan Ilustrasi.
Yogyakarta:Ekonisia Herman Darmawi. 2000. Manajemen Asuransi. Jakarta: Bumi Aksara. http:// www.takafulumum.co.id http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/09/05/ http://hesiainantasari.wordpress.com/2013/03/30/peluang-tantangan-asuransi-syarian-di-indonesia/ http://nitigama.wordpress.com/2010/02/11/prospek-bisnis-asuransi-syariah-takaful http://prudentialindonesia.wordpress.com/2008/02/04/seberapa-banyak-orang-memerlukanasuransi-jiwa/ http://www.asuransibank.com http://www.vibiznews.com Jafril Khalil. Asuransi Syariah dalam Perspektif Ekonomi: Sebuah Tinjauan, Jurnal Hukum Bisnis Volume 22, Nomor 2 Tahun 2003. Kasmir. 2004. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, edisi Keenam, ctk. Kedelapan, Jakarta: RajaGrafindo Persada Lexy J Moleong. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya M. Solahudin. 2006. Lembaga Ekonomi dan Keuangan Islam. Surakarta: Muhammadiyah University Press Majalah Gatra, 24 Oktober 2007 Majalah Media Asuransi, September 2007 Majalah Tempo, 21 Oktober 2007 Majalah InfoBank, edisi Khusus 2007 Majalah Investor, 11 September – 10 Oktober 2007
JURNAL EKONOMI ISLAM Volume 7, Nomor 2, September 2016
155
Majalah Sharing, edisi khusus Thn I – Oktober 2007 Mashudi dan Moch. Chidir Ali. 1995. Hukum Asuransi. Jakarta: CV. Mandar Maju. Muhammad Abdul Manan.1995. Ekonomi Islam Teori dan Praktek. Yogyakarta: Dana Bhakti Wakaf Muhammad Syakir Sula dan Hermawan Kartajaya. 2006. Syariah Marketing. Bandung: Mizan Pustaka Muhammad Syakir Sula. 2004.
Asuransi Syariah (Life and General) Konsep dan Sistem
Operasional. Jakarta: Gema Insani. Muhammad Syakir Sula. 2004. Asuransi Syariah Konsep dan Sistem Operasional. Jakarta: Gema Insani Pers. Nurul Ichsan. 2011. Takaful Konsep Asuransi Dalam Islam. Jakarta: Kalam Mulia Nurul Ichsan. 2014. Pengantar Asuransi Syariah. Jakarta:Refrensi Sri Susilo,Y, dkk. 2000. Bank & Lembaga Keuangan Lain.Jakarta: Salemba Empat Warkum Sumitro. 1996. Asas Asas Perbankan Islam dan Lembaga – Lembaga Terkait (BMUI dan Takaful) di Indonesia, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Wirdyaningsih, dkk. 2006. Bank dan Asuransi Islam di Indonesia. edisi Pertama, ctk. Kedua, Jakarta: Kencana Wirdyaningsih, SH. MH, Karnaen Perwataatmadja, SE. MPA. FIIS, dkk. 2007. Bank dan Asuransi Islam di Indonesia. cet. 3. Jakarta:Kencana Prenada Media Wirjono Prodjodikoro. 1986. Hukum Asuransi di Indonesia. Jakarta: PT Intermasa Zainuddin Ali. 2008. Hukum Asuransi Syariah. Jakarta: Sinar Grafika. Zian Farodis.2014. Buku Pintar Asuransi Syariah. Jakarta: Laksana
156
JURNAL EKONOMI ISLAM Volume 7, Nomor 2, September 2016