PELATIHAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KUALITAS GURU PADA SEKOLAH DASAR (SD) DI KECAMATAN CIPUTAT TANGERANG SELATAN Roswati Abstrak, Pada umumnya penelitian tindakan kelas dilaksanakan secara formal oleh pakar atau penelitian, yang mana temuannya tidak langsung sampai kepada guru untuk diterapkan di Sekolah Dasar. Laporan hasil penelitian hanyalah sebatas laporan yang dipajang di Dinas atau Departemen tertentu. Dengan demikian, temuan penelitian tidak dijadikan sebagai bahan untuk diterapkan dalam memperbaiki permasalahan sebagaimana diungkapkan dalam penelitian tersebut. Selain itu, hasil penelitian tidak berfungsi untuk memotivasi guru melakukan penelitian terkait atau penelitian lanjutan. Untuk meningkatkan kemampuan guru dalam melakukan penelitian, maka guru dituntut untuk bersikap kritis, kreatif, dan inovatif dalam menghadapi perubahan yang terjadi. Guru harus kritis dalam menganalisis permasalahan pendidikan yang muncul sehingga inovatif dalam menemukan solusi penyelesaiannya. Salah satu solusi untuk memecahkan masalah di dalam proses pembelajaran adalah dengan melakukan kegiatan Penelitian Tindakan Kelas. Salah satu upaya yang dilakukan dengan melakukan Pengabdian Pada Masyarakat (P2M) bagi guru-guru Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Ciputat Tangerang Selatan. Kata Kunci: Penelitian tindakan Kelas, Kulaitas Guru
PENDAHULUAN
baik dan maju dapat meningkatkan kualitas SDM
Mutu pendidikan di Indonesia sudah tertinggal kurang lebih 30 tahun dibandingkan
yang
pada
akhirnya
nanti
akan
menunjang sektor-sektor lainnya. Ada
dua
faktor
yang
dapat
negara lain. Merosotnya mutu pendidikan itu,
menjelaskan mengapa upaya perbaikan mutu
tidak terlepas dari kebijakan pemerintah.
pendidikan selama ini kurang atau tidak
Terpuruknya
berhasil.
sangat
mutu
pendidikan
berpengaruh
terhadap
Indonesia kualitas
Pertama
strategi
pembangunan
pendidikan selama ini lebih bersifat input
Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai modal
oruented.
pembangunan bangsa di masa datang. Mutu
bersandar kepada asumsi bahwa bilamana
SDM Indonesia di posisi 112 dari 175 negara,
semua input pendidikan telah terpenuhi,
hal ini tak terlepas dari minimnya dana yang
seperti penyediaan buku-buku (materi ajar)
dialokasikan
dan alat belajar lainnya, penyediaan sarana
untuk
peningkatan
kualitas
Strategi
yang
demikian
lebih
pendidikan. Selain keterbatasan dana yang
pendidikan,
tersedia, juga masih kurangnya perhatian
kependidikan lainnya. Maka secara otomatis
sebagian orang pada sektor pendidikan.
lembaga pendidikan (sekolah) akan dapat
Padahal, untuk memajukan suatu negara
menghasilkan
faktor
bermutu
pendidikan
punya
peran
penting.
Pertimbangannya, dengan pendidikan yang Jurnal PGSD FIP UNJ Vol. II No. 1 Januari 2010
pelatihan
output
sebagaimana
guru
dan
(keluaran) yang
tenaga
yang
diharapkan.
Kedua, pengelolaan pendidikan selama ini
78
lebih bersifat macro-oriented, diatur oleh
dalam melakukan penelitian khusus, yaitu
jajaran birokrasi di tingkat pusat. Akibatnya,
Penelitian
banyak faktor yang diproyeksikan di tingkat
Kemampuan ini dirasakan sangat penting,
makro (pusat) tidak terjadi atau tidak berjalan
mengingat
penelitian
sebagaimana
merupakan
salah
mestinya
di
tingkat
mikro
Tindakan
Kelas
(PTK).
tindakan
kelas
upaya
dalam
satu
(sekolah). Atau dengan kata lain dapat
menyelesaikan masalah pendidikan. Melalui
dikatakan bahwa kompleksitasnya cakupan
penelitian
permaslahan
melakukan
pendidikan,
seringkali
tidak
tindakan
kelas,
perbaikan
guru
atau
akan
peningkatan
dapat terpikirkan secara utuh dan akurat oleh
pembelajaran yang diberikannya. Kenyataan
birokrasi pusat. Sebenarnya pembangunan
menunjukkan bahwa guru khususnya guru
pendidikan
Sekolah Dasar lebih terfokus pada tugas
bukan
hanya
terfokus
pada
penyediaan faktor input pendidikan tetapi
memberikan
juga harus lebih memperhatikan faktor proses
Sekolah Dasar terkesan kurang menyadari
pendidikan. Input pendidikan merupakan hal
bahwa penelitian merupakan hal yang sangat
yang mutlak harus ada dalam batas-batas
penting
tertentu tetapi tidak menjadi jaminan dapat
meningkatkan kualitas pembelajaran. Selain
secara
itu,
otomatis
meningkatkan
mutu
pembelajaran.
dalam
masih
Guru-guru
memperbaiki
banyaknya
anggapan
atau
bahwa
pendidikan (school resources are necessary
penelitian hanya dilakukan oleh para pakar
but sufficient condition to improve student
atau peneliti (bukan oleh guru itu sendiri).
achievement). Ada beberapa poin paradigma untuk mendasari mutu pendidikan Indonesia
PERUMUSAN MASALAH
yaitu, pembahasan kurikulum, pembaruan dalam proses pembelajaran, pembenahan manajemen
pendidikan
nasional,
pembenahan pengelolaan guru dan mencari serta
mengembangkan
berbagai
Berdasarkan uraian di atas masalah yang diteliti adalah : a. Apakah
sumber
b. Apakah guru sudah menginventarisir permasalahan
Tindakan Kelas (PTK) berupa dengan judul :
Sekolah
Penerapan
mengajarnya?
Tindakan
Kelas
(PTK) sebagai upaya peningkatan kualitas
c.
Apakah
lulusan pada Sekolah Dasar (SD) di
Penelitian
Kecamatan Ciputat Tangerang Selatan..
untuk
Salah
satu
upaya
meningkatkan
mutu guru adalah guru memiliki kemampuan
79
mengetahui
(PTK) di Sekolah Dasar (SD)?
Kegiatan Pelatihan dan Workshop Penelitian
Penelitian
sudah
hakikat Penelitian Tindakan Kelas
aternatif pembiyaan pendidikan. Berdasarkan uraian diatas, kami mencoba mengadakan
guru
yang
Dasar
guru
terjadi
(SD)
sudah
Tindakan
meningkatkan
kualitas
tempat
melakukan
Kelas
memperbaiki
di
(PTK) atau
pendidikan
pada Sekolah Dasar (SD). Jurnal PGSD FIP UNJ Vol.II No.1 Januari 2010
KAJIAN PUSTAKA
sebagai praktisi. Untuk membedakan dengan action research (penelitian tindakan) dalam
1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas
bidang
(PTK)
tindakan) dalam bidang pendidikan sering Pengertian dasar Penelitian Tindakan
adalah
salah
satu
strategi
pemecahan
lain,
action
research
(penelitian
digunakan istilah “classroom action research” (penelitian
tindakan
kelas/PTK)
atau
masalah yang memanfaatkan tindakan nyata
“classroom research” (penelitian kelas). Hal
dan
kemampuan
ini menunjukkan bahwa penelitian tindakan
dalam medeteksi dan memecahkan masalah.
kelas (PTK) merupakan penelitian tindakan
Dalam prosesnya, pihak-pihak yang terlibat
mengenai kelas, artinya penelitian yang
saling saling mendukung satu sama lain,
dilakukan di seputar kelas.
proses
dilengkapi
pengembangan
dengan
mengembangkan
fakta-fakta,
kemampuan
dan
analisis.
Tujuan (PTK)
penelitian
adalah
untuk
tindakan
kelas
mengembangkan
Penelitian tindakan (action research) menurut
keterampilan atau pendekatan baru dan
Carr dan Kemmis (1996) adalah suatu bentuk
untuk
penelitian refleksi diri (self reflective) yang
melalui penerapan langsung di kelas atau
dilakukan para partisipan (misalnya guru,
tempat kerja (Isaac dalam siswojo, 1997).
siswa, kepala sekolah, dan lain-lain) dalam
Berdasarkan pendapat ini, maka penelitian
situasi-situasi sosial (termasuk pendidikan)
tindakan kelas (PTK) dilakukan tidak terbatas
untuk
dan
pada ruang kelas saja, melainkan dapat
kebenaran : (1) praktik-praktik sosial atau
dilakukan dimana saja guru bekerja atau
pendidikan
mengajar.
memperbaiki
yang
rasionalitas
dilakukan
sendiri,
(2)
pengertian mengenai praktik-praktik, dan (3)
memecahkan
Penelitian
masalah-masalah
tindakan
kelas
(PTK)
situasi-situasi di mana praktik-praktik tersebut
bersifat interaksi, partisipasi, dan kolaborasi.
dilakukan. Berdasarkan pengertian ini, maka
Hal ini mengandung arti bahwa penelitian
penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan
tindakan kelas (PTK) dilakukan sendiri oleh
penelitian
oleh
yang berkepentingan, misalnya guru, kepala
dengan
sekolah, instruktur, widyaiswara, maupun
manfaat interaksi, partisipasi, dan kolaborasi
warga masyarakat dan diamati bersama
antara peneliti dan kelompok sasaran.
dengan rekan-rekannya. Penelitian tindakan
tentang,
untuk,
masyarakat/kelompok
Pihak-pihak
dan
sasaran
yang
dalam
kelas (PTK) berbeda dengan studi kasus
penelitian tindakan antara lain guru, kepala
karena tujuan dan sifat kasusnya yang tidak
sekolah,
siswa,
unik, serta prinsipnya tidak digunakan untuk
maupun
warga
instruktur,
terlibat
widyaiswara,
masyarakat.
Dengan
menguji teori. Adapun persamaannya adalah
demikian berarti bahwa penelitian tindakan
penelitian tindakan kelas (PTK) dan studi
dapat dilakukan oleh siapapun yang bertugas
kasus tidak memikirkan tentang generalisasi
Jurnal PGSD FIP UNJ Vol. II No. 1 Januari 2010
80
hasil penelitian. Artinya hasil penelitian tidak
d. Permasalahan/topik
penelitian
yang
dapat di terapkan pada populasi penelitian.
dipilih
Hal ini mengingat fokus utama penelitian
komitmen guru, yakni nyata, menarik,
tindakan
kelas
hendaknya
sesuai
dengan
(PTK)
adalah
untuk
mampu ditangani, dan berada dalam
guru
terlibat
dalam
jangkauan guru peneliti. Oleh sebab itu,
praktiknya sendiri dan memandang dirinya
guru harus merasa terpanggil untuk
sendiri sebagai peneliti. Dengan demikian
meningkatkan diri.
mendorong
para
berarti penelitian kelas (PTK) yang dilakukan
e. Perlu bagi guru peneliti memperhatikan
di Sekolah Dasar mendorong agar guru
etika dan tata krama penelitian serta
Sekolah Dasar menjadi peneliti di kelasnya
rambu-rambu pelaksanaan yang berlaku
sendiri.
umum. f.
Kegiatan penelitian tindakan kelas (PTK)
2. Prinsip-prinsip Pelaksanaan Penelitian
pada
Tindakan Kelas (PTK)
gerakan yang berkelanjutan (on-going).
Hopkins
(1993)
mengemukakan
dasarnya
harus
merupakan
Hal ini mengingat skope peningkatan dan
enam prinsip penelitian kelas yang perlu
pengembangan
diperhatikan
tantang
sepanjang
peneliti, yakni:
sedapat
mungkin
a. Tindakan dan pengamatan dalam proses
sesuai dengan prioritas sekolah secara
oleh
para
praktisi
sebagai
penelitian yang dilakukan tidak boleh
memang
menjadi
waktu.
masalah
Namun penelitian
umum.
mengganggu atau menghambat kegaitan utama. Misalnya pekerjaan pokok guru adalah
mengajar,
penelitian
apapun
maka
3. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
metode
dalam
penelitian
tindakan kelas (PTK) hendaknya jangan
Tujuan khusus penelitian tindakan kelas (PTK) antara lain: a. Untuk perbaikan dan peningkatan
sampai menganggu komitmen mengajar.
layanan
b. Metode dan teknik pengumpulan data hendaknya
jangan
sampai
c.
b. Untuk pengembangan kemampuan dan
terhadap metode tersebut.
menghadapi
yang
digunakan
harus
tindakan
yang
dapat
diuji
di
keterampilan
guru
dalam
permaslahan
aktual
pembelajaran di kelasnya dan atau di
terencana cermat, sehingga tindakan dapat dirumuskan dalam suatu hipotesis
dalam
(PBM) secara berkesimbungan.
sebelum menggunakannya harus yakin
Metodologi
guru
menangi proses belajar mengajar
terlalui
menuntut waktu guru. Oleh sebab itu,
profesional
sekolahnya sendiri. c.
Menciptakan kemitraan antara guru Sekolah
Dasar/Kepala
Sekolah
kelas/lapangan.
81
Jurnal PGSD FIP UNJ Vol.II No.1 Januari 2010
dengan dosen, khususnya dosen
PGSD d. Dapat
Bersifat situasional, yakni berkaitan dengan
menumbuhkan
mendiagnosis
masalah
budaya
dalam konteks di kelas atau di
meneliti di kalangan guru Sekolah
sekolah. Hal ini bearti permasalahan
Dasar
diangkat/berakar/bersumber
4. Manfaat Penelitian Tindakan Kelas
kelas.
(PTK) Penelitian
Tindakan
Kelas
(PTK)
dalam
Merupakan upaya partisipatif dan kolaboratif antara guru dan siswa
bermanfaat bagi guru, antara lain: a. Meningkatkan
dari
atau antara guru dan kepala sekolah.
kompetensi
meneliti.
guru
Dengan
Bersifat self-evaluatif, yakni suatu kegiatan
modofikasi
praktis
yang
meningkatkan budaya meneliti guru
dilakukan secra kontinu, dievaluasi
dalam melakukan penelitian tindakan
dalam situasi yang berkelanjutan
kelas (PTK) yang berkesimbungan
dengan
berarti
peningkatan perbaikan dalam praktik.
kalangan
diberdayakan
guru
makin
mengambil
prkarsa
tujuan
akhir
untuk
Bersifat luwes dan menyesuaikan.
profesional yang semakin mandiri,
Keluwesan
dan
percaya
berani
menjadikan
suatu
dalam
cocok untuk dilakukan di dalam kelas
diri,
mengambil
dan
makin
resiko
mencobakan hal-hal baru. Dengan demikian,
pengetahuan
yang
penyesuaian prosedur
yang
atau sekolah.
Memanfaatkan
data
hasil
diperolehnya dari pengalaman akan
pengamatan dan perilaku empirik,
semakin banyak dan menjadi suatu
dalam
teori, khususnya teori tentang praktik
perubahan atau kemajuan. Hal ini
pembelajaran.
berarti bahwa penelitian tindakan
b. Pengalaman
dalam
melakukan
kelas
menelaah
(PTK)
adanya
dan
suatu
pembelajaran
penelitian tindakan kelas (PTK) akan
berjalan
menjadikan guru berani menyusun
informasi-informasi yang dibutuhkan
sendiri kurikulum dari bawah dan
dalam penelitian dikumpulkan, diolah,
menjadikan
didiskusikan, dinilai, dan direfleksi
guru
bersifat
lebih
mandiri.
Penelitian
Tindakan
hal
melakukan
Kelas (PTK) Penelitian
Adapun
selama pembelajaran berlangsung. Dalam
5. Karakteristik
beriringan.
ini
guru
suatu
dan
siswa
tindakan
yang
diperlukan berdasarkan hasil refleksi. tindakan
kelas
(PTK)
memiliki karakteristik sebagai berikut: Jurnal PGSD FIP UNJ Vol. II No. 1 Januari 2010
Kekekatan ilmiah pada penelitian tindakan kelas (PTK) agak longggar.
82
Artinya,
sampel
dan
populasi
terbatas
dan
tidak
dapat
digeneralisasikan.
Kriteria
siklus
sebelumnya,
dapat
memperbaiki tindakan pada siklus berikutnya berdasarkan
keberhasilan
sehingga
perencanaan
ulang
yang
penelitian
dilakukan. Dalam penelitian tindakan terdapat
tindakan kelas (PTK) tidak harus
dua aktifitas yang dilakukan secara simultan,
dalam bentuk kuantitatif namun dapat
yaitu aktifitas tindakan (action) dan aktifitas
pula dalam bentuk kualitatitf.
penelitian
(research).
Kedua
aktifitas
tersebut dapat dilakukan oleh orang yang 6. Model-model Penelitian Tindakan Kelas
sama
(PTK)
bekerjasama secara kolaboratif. Mengacu
atau
oleh
orang
yang
berbeda
Pada prinsipnya diterapkannya PTK
pada pendapat tersebut, maka penelitian
dimaksudkan untuk mengatasi masalah suatu
tindakan ini digolongkan sebagai penelitian
permasalahan yang terdapat di dalam kelas.
tindakan kolaboratif, sehingga pelaksanaan
Sebagai
penelitiannya
salah
satu
dimaksudkan
penelitian
untuk
yang
memecahkan
mengupayakan
kerjasama yang
adanya
baik antara guru sebagai
permasalahan di dalam kelas, menyebabkan
pelaksana
terdapatnya beberapa model atau desain
sebagai pelaksana aktifitas penelitian.
yang
dapat
diterapkan.
aktifitas tindakan dan peneliti
Desain-desain
tersebut diantaranya:1) Model Kurt Lewin, 2)
PELAKSANAAN KEGIATAN
Model Kemmis & McTaggart, 3) Model Dave Ebbutt, 4) Model John Elliot, dan masih ada beberapa model lain, yang pada prinsipnya
1. Realisasi Pemecahan Masalah Pelaksanaan
pelatihan
PTK
merupakan pengembangan dari model-model
(penelitian tindakan kelas) dalam kegiatan
tersebut.
pengabdian
Dalam
kesempatan
masyarakat
ini
akan
dilaksanakan Fakultas Ilmu Pendidikan UNJ,
dilatihkan model Penelitian Tindakan Kelas
dengan melibatkan 3 orang dosen UNJ
(PTK) dari Kemmis & McTaggart. Disain
sebagai Tim pengabdi. Pelaksanaan kegiatan
rancangan siklus penelitian ini menggunakan
ini dilakukan selama 2 hari yakni tanggal 21
model Kemmis and Taggart. Dipilihnya model
dan 28 November 2009 pukul 08.00-15.30
model Kemmis dan Mc Taggart karena
WIB, yang bertempat di SDN 06 Ciputat
adanya
Tangerang Selatan.
proses
(replainning)
atas
ini
kepada
perencanaan revisi
ulang terhadap
implementasi siklus sebelumnya sehingga ada
peningkatan
pada
pembelajaran.
2. Khalayak Sasaran Sasaran
kegiatan
pengabdian
Penelitian ini dilakukan perencanaan ulang
kepada masyarakat ini adalah guru-guru
untuk setiap siklus berdasarkan hasil refleksi
Sekolah Dasar (SD) yang berjumlah 70 orang
83
Jurnal PGSD FIP UNJ Vol.II No.1 Januari 2010
di Kecamatan Ciputat Tangerang Selatan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dipilihnya guru-guru tersebut disebabkan karena wilayah itu masih terdapat beberapa masalah belum
tentang paham
guru-guru dan
yang masih
menguasai
hakikat
Dalam kegiatan ini diberlakukan tim theacing, tim theaching dilaksanakan untuk membimbing
para
peserta
agar
dapat
Penelitian Tindakan Kelas sebagai problem
membuat
solvingnya.
permasalahan yang sesuai dengan dunia ke
Khalayak
sasaran
antara
yang
proposal
PTK
dengan
SD-an. Setiap tindak lanjut pelatihan ini maka
strategis dalam kegiatan pengabdian kepada
setiap
masyarakat ini adalah guru di kecamatan
mempresentasikan
Ciputat Tangerang Selatan dengan anggapan
pelaksanaannya adalah dengan membentuk
mereka
kelompok menjadi 6 kelompok sesuai dengan
mampu
untuk
mencari
permasalahan-permasalahan yang dihadapi
kelas
disekolahnya
adalah
serta
mengetahui
solusi
pemecahannya.
kelompok
membuat proposalnya.
mengajarnya. setiap
dan
Hasil
peserta
Teknik
yang
dicapai
pelatihan
dapat
membuat proposal PTK, sehingga diharpkan proses pembelajaran di SD dapat maksimal
METODE YANG DIGUNAKAN
dan pada gilirannya dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Untuk mencapai tujuan yang telah
Untuk
melihat
efektivitas
ditetapkan, maka metode pelatihan yang
pelaksanaan
akan digunakan adalah:
dilaksanakan
a. Metode ceramah dan diskusi, penyajian
dilaksanakan adalah evaluasi proses dan
teori akan diberikan dalam dalam bentuk
evaluasi hasil. Tolok ukur dari evaluasi
ceramah, kemudian dilanjutkan dengan
proses adalah peserta pelatihan meningkat
Tanya jawab dan diskusi. Penggunaan
penguasaan
metode tersebut diharapkan agar para
rancangan
peserta dapat mendalami pemahaman
Sedangkan tolok ukur evaluasi hasil adalah
permasalahan yang ada dan menemukan
setiap peserta dapat menyusun proposal
pemecahan masalah.
PTK. Selain evaluasi proses dan evaluasi
pelatihan evaluasi.
ini,
maka
Evaluasi
yang
tentang
menyusun
disain
Penelitian
Tindakan
Kelas.
b. Pemberian tugas, secara berkelompok,
hasil, dilakukan juga evaluasi pelaksanaan
peserta menganalisis secara kualitatif
pelatihan dengan menggunakan instrumen.
contoh proposal PTK yang diberikan oleh
Instrumen
yang
penyaji
mengenai
manfaat
peseerta
Kemudin secara berkelompok berlatih
membuat
proposal
PTK.
digunakan dari
membahas
pelatihan
baik
manfaat terhadap peserta (guru). Untuk
keperluan
analisis,
pilihan
pernyataan diberikan skor 1-4 yakni berturut– Jurnal PGSD FIP UNJ Vol. II No. 1 Januari 2010
84
turut untuk tanggapan Sangat Tidak Setuju
analisis berjumlah 45 buah. Dari hasil angket
(STS), Tidak Setuju (ST), Setuju (S), dan
pengisian instrumen diperoleh skor rata-rata
Sangat Setuju (SS). Apabila peserta tidak
3,57. hasil selengkapnya mengenai jumlah
memilih pernyataan yang disediakan diberi
pemilih dan skor rata-rata tiap butir pada
skor nol (0). Dari hasil pengumpulan data,
instrumen ini disajikan dalam tabel berikut :
maka data yang memenuhi syarat untuk Tabel 1 Jumlah pemilih dan Skor Rata-rata Tiap Butir pada Instrumen Pelatihan NO. BUTIR
STS
TS
S
SS
SKOR RATA-RATA
1.
0
0
22
23
3.51
2.
0
0
20
25
3.56
3.
0
0
24
21
3.47
4.
0
0
21
24
3.53
5.
0
0
19
26
3.58
6.
0
0
23
22
3.49
7.
0
0
21
24
3.53
8.
0
0
22
23
3.51
9.
0
0
20
25
3.56
10.
0
0
19
26
3.58
11.
0
1
18
27
3.60
12.
0
0
12
33
3.73
13.
0
1
17
28
3.62
14.
0
0
16
29
3.64
RATA-RATA KESELURUHAN
Dari
atas,
terendah yakni 3,47 (skor 3 adalah setuju dan
kecamatan
skor 4 adalah sangat setuju) yaitu pada
Kalideres Jakarta Barat ini memberikan
pernyataan ”Pelatihan ini dapat menambah
manfaat terhadap peserta. Hal ini ditunjukkan
wawasan dalam menentukan pendekatan
dengan skor rata-rata keseluruhan sebesar
dalam pengajaran di SD”. Hal ini mungkin
3,57 (3 adalah nilai setuju) dan setiap
disebabkan
pernyataan mendapat skor rata-rata di atas 3
materi baru sehingga para peserta masih
(setuju).
merasa asing untuk menerima materi ini
pelaksanaan
hasil
analisis
pelatihan
di
di
3.57
Apabila ditinjau dari masing-masing butir, butir nomor 3 mendapat skor rata-rata
85
sebagai
materi
salah
pelatihan
satu
merupakan
upaya
untuk
meningkatkan pembelajaran dan merasa sulit
Jurnal PGSD FIP UNJ Vol.II No.1 Januari 2010
untuk mengubah pola pengajaran yang biasa
b) Pelaksanaan pelatihan cukup baik,
mereka laksanakan. Dari sisi lain butir nomor
dalam arti memberikan penyegaran
12 memperoleh skor tertinggi yakni 3,73 (skor
bagi
3 adalah setuju dan skor 4 adalah sangat
rangsangan
setuju)
pembelajaran, memberikan manfaat
yaitu
pada
pernyataan
”Hasil
guru-guru
SD,
memberikan
untuk
meningkatkan
pelatihan ini dampaknya dapat meningkatkan
yang
hasil
peningkatan mutu pembelajaran di
belajar
tertentu”.
Hal
siswa ini
dalam
pengajaran
menunjukkan
positif
terhadap
upaya
bahwa
SD. Hal ini ditunjukkan dengan skor
pelatihan ini mendorong para peserta dalam
rata-rata keseluruhan yang diperoleh
meningkatkan mutu pendidikan khususnya
sebesar 3,48.
dalam pelajaran matematika di SD. 2. Saran KESIMPULAN DAN SARAN
a)
Agar para dosen Jurusan PGSD FIP UNJ dapat mempertahankan citra
1. Kesimpulan Dari
layanannya hasil
pelatihan
tentang
sesuai
terhadap
dengan
masyarakat
Tri
Dharma
Penelitian Tindakan Kelas (PT) dalam
Perguruan Tinggi, hal ini karena
upaya meningkatkan mutu pembelajaran
adanya
di SD dapat diambil kesimpulan sebagai
terhadap pelatihan dalam kegiatan
berikut :
pengabdian masyarakat ini.
a) Guru-guru SD di kecamatan Ciputat Tangerang
Selatan
memahami
b)
tanggapan
yang
positif
Perlu diadakan studi lebih lanjut bagi Tim
Pengabdi,
untuk
pentingnya PTK dalam meningkatkan
mengembangkan strategi pelatihan
mutu pengajaran di SD.
sehingga
benar-benar
berdampak
positif.
DAFTAR PUSTAKA Aminuddin. R. 2003. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Uhamka Press Azhar Arsyad. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajagrafindo Persada Wina Sanjaya. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana. Geoffrey E. Mills. 2000. Action Research. Merril an imprint or Prenitice Hall Upper Saddle River New Jersey Columbus Ohio. Tim Pelatih Proyek PGSM. 1999, Penelitian Tindakan Kelas, Depdikbud Zainal, Aqib. 2007. Penelitian Tindakan Kelas Bandung: Yrama Widya. Keterangan Penulis Roswati adalah dosen PGSD FIP UNJ dalam Mata Kuliah Pendidikan Jasmani
Jurnal PGSD FIP UNJ Vol. II No. 1 Januari 2010
86