08 Modul ke:
Fakultas
PSIKOLOGI Program Studi
PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN BAB VIII METODE PELATIHAN “OFF THE JOB TRAINING”
PSIKOLOGI
Dr. Antonius Dieben Robinson Manurung, MSi
Sasaran pembelajaran 1. Proses perencanaan off the job training 2. faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih metode pelatihan dan model pembelajaran personal 3. mendefinisikan metode off the job training 4. mengetahui dan memahami teknik-teknik yang digunakan dalam metode off the job training
Proses Perencanaan Off the Job Training 1.
Buatlah daftar sasaran-sasaran yang disepakati dalam program pelatihan 2. Pertimbangkan jumlah peserta yang mengikuti pelatihan 3. Buatlah daftar cara-cara atau metode yang dapat dilakukan untuk mencapai setiap sasaran 4. Pertimbangkan akomodasi pelatihan yang diperlukan 5. Tegaskan cakupan materi yang diberikan dibatasi untuk periode waktu tertentu atau disesuaikan dengan waktu yang diperlukan 6. Tetapkan pendekatan pelatihan yang paling sesuai 7. Rencanakan serangkaian sesi dalam rangka merancang kemajuan pembelajaran yang logis 8. Persiapkan rencana garis besar program 9. Diskusikan rencana yang diajukan dengan para praktisi, manajer pelatihan, dan perwakilan peserta 10. Lengkapi garis besar rencana program yang disepakati 11. Serahkan rencana akhir yang telah disepakati kepada para praktisi pelatihan yang akan bertanggung jawab terhadap sesi – sesi pelatihan.
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih metode pelatihan: 1. Cost and resource availability. Metode pelatiahan mungkin sangat efektif untuk mencapai tujuan program, tapi mungkin terlalu mahal untuk mengembangkan & menerapkan. 2. On-the-job application. Menerapkan apa yang mereka pelajari dalam pelatihan ditempat kerja. 3. Trainer skill and preferences. Seorang pelatih mungkin lebih terampil dlam menggunakan beberapametode dari yang lain dan mungkin juga memiliki preferensi pribadi untuk menggunakan beberapa metode tertentu. 4. Trainee characteristics. Trainee cenderung bervariasi dalam hal apa metode pelatihan akan memotivasi dan memaksimalkan mereka. 5. Aptitude-treatment interaction. Metode pelatihan yang diberikan memiliki efek yang berbeda pada peserta dengan bakat yang berbeda.
A Personal Learning Model Getting the big picture about a LEARN THE CONCEPT: subject Ask yourself, “Is this important EXPLORE THE VALUE: to me and why?” Learning the nuts and bolts, ACQUIRE THE HOW TO: practicing the skill Identifying where, when, and DEVELOP A PLAN: in what way to apply the skill Following through on the plan, EXECUTE THE PLAN: making it part of your process Integrating and continuing the REINFORCE, REFINE, learning process RECOGNIZE:
Metode pelatihan Off the job training terdiri atas : a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k.
Kuliah (Lecture) Konferensi (Conference) Diskusi (Discussion) Audio Visual Studi Kasus (Case Study) Insiden Kasus (Case Incident) Modeling Perilaku (Behaviour Modelling) Bermain Peran (Role Play) Games Simulasi (Simulation) Action Learning
Kuliah (Lecture) • Metode pelatihan dimana pelatih mengatur konten yang harus dipelajari dan menyampaikannya secara lisan dengan sedikit keterlibatan peserta latihan • Keuntungan dari metode kuliah adalah bahwa metode ini dapat dipakai untuk kelompok yang sangat besar sehingga biaya per trainee relatif rendah (murah) serta banyak menyajikan bahan pengetahuan yang banyak dalam waktu yang relatif singkat. • Kelemahannya, antara lain: para trainee cenderung lebih bersikap pasif, komunikasi yang berlangsung searah sehingga tidak ada umpan balik dari para trainee dan tidak diketahui sejauh mana trainee mengerti dan menyetujui bahan yang diberikan.
Konferensi (Conference) • Merupakan pertemuan formal dimana terjadi diskusi, dialog, dan konsultasi tentang sesuatu hal yang penting.Konferensi menekankan adanya; 1) diskusi kelompok kecil, 2) bahan yang terorganisasi, 3) keterlibatan peserta secara aktif • Kelemahan utama dari metode konferensi adalah terbatasnya para peserta pada kelompok yang relative kecil, sehingga biaya per peserta relative menjadi lebih besar.Selain itu diketahui bahwa ternyata kemajuan pengajarannya lambat.
Diskusi (Discussion) • Metode diskusi memungkinkan komunikasi 2 (dua) arah antara pelatih dan peserta latihan serta diantara peserta latihan. • Metode diskusi kelompok digunakan untuk beberapa tujuan berikut: 1. Membantu peserta memahami apa yang tidak diketahui sebelumnya 2. Kesempatan bagi peserta untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan yang diajukan 3. Membantu peserta mendapatkan saran atas masalah yang muncul 4. Peserta berbagi ide dan memperoleh pandangan dan kebijaksanaan 5. Peserta dapat belajar dari peserta lainnya (saling belajar).
Audio Visual • Berbagai bentuk media yang digunakan untuk menggambarkan poin-poin kunci atau menunjukkan tindakan atau perilaku tertentu • Keuntungan utama dari metode audio visual adalah mampu mengontrol langkah-langkah pelatihan, dapat membantu mengklarifikasi konsep, dapat menunjukkan situasi yang sulit bagi trainer untuk menggambarkannya. • Kelemahanya: apabila ingin memproduksi video/film pelatihan sendiri, harus melakukannya secara profesional. Apabila tidak, hasilnya akan mengganggu pesan pelatihan yang akan disampaikan dan akan dikritik sebagai ‘amatiran’ oleh para peserta.
Studi Kasus (Case Study) • Metode pelatihan dimana peserta mendiskusikan, menganalisis dan memecahkan masalah berdasarkan situasi nyata. • Studi kasus mengembangkan kemampuan analitis, kecepatan dan ketepatan dalam pemecahan masalah, meningkatkan kreativitas, dan meningkatkan kapabilitas organisasi melalui pemikiran dan ide-ide. • Kelemahan studi kasus adalah bahwa dalam keadaan nyata, data yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah masih harus dicari dan dikumpulkan oleh para peserta
• Sasaran studi kasus, diantaranya adalah : • (1) memperkenalkan realitas bagi peserta dalam pembelajaran, • (2) memahami berbagai masalah, sasaran atau tujuan, fakta,kondisi, dan konflik-konflik yang terjadi dalam dunia nyata, • (3) mengajarkan kepada para peserta agar kreatif dan berpikit secara independenm organisasi.
Insiden Kasus (Case Incident) • Sebuah metode pelatihan dimana satu masalah atau isu yang disajikan untuk analisis. • Insiden kasus berguna ketika trainer mau fokus pada satu topik atau konsep. • Keuntungan dari metode insiden kasus adalah bahwa trainer dapat mengunakan pengalaman-pengalaman mereka sendiri. • Kelemahan dari metode ini bahwa peserta disulitkan dengan kurangnya bahan-bahan yang melatarbelakangi. Insiden kasus dapat digunakan dalam berbagai cara
Modeling Perilaku (Behaviour Modelling) • Metode pelatihan dimana peserta mengamati model melakukan tugas dan kemudian berusaha untuk meniru perilaku yang diamati, yang mau diubah adalah sikap yang tidak diinginkan dari karyawan atau tenaga kerja.
• Modeling perilaku didasarkan pada teori pembelajaran sosial dan observasi. • Metode ini digunakan untuk mengajarkan keterampilan interpersonal, seperti: supervisi, negosiasi, lobbying, komunikasi, teknik-teknik penjualan, dan lain-lain.
• Modeling perilaku didasarkan atas 4 (empat) prinsip pembelajaran: • (1) observasi (modeling) • (2) latihan (praktek) • (3) penguatan (reward) • (4) transfer
Bermain Peran (Role Play) • Permainan peran merupakan teknik dramatisasi di mana peserta bertindak sebagai orang lain menjalankan peran tertentu di bawah bimbingan trainer. • Metode pelatihan dimana peserta melatih kemempuan yang baru dipelajari dalam lingkungan yang aman. • Peran adalah suatu pola perilaku yang diharapkan. • Metode ini digunakan untuk memberi kesempatan kepada para peserta untuk mempelajari keterampilan hubungan antar manusia melalui praktek dan untuk mengembangkan mengenai pengaruh perilaku mereka pada orang lain.
Kebaikan metode bermain peran, diantaranya: 1. memungkinkan belajar melalui perbuatan, 2. menekankan kepekaan manusia dan interaksi manusia, 3. mengetahui secara langsung hasilnya, 4. menimbulkan minat dan keterlibatan yang tinggi, dan 5. menunjang transfer of learning.
Games • Kegiatan ditandai dengan persaingan terstruktur yang memungkinkan kpara peserta belajar keterampilan yang lebih spesifik. • meliputi proses permainan dengan situasi kompleks yang disimulasikan • juga dapat digunakan sebagai energizer/icebreaking.
• Ada Dua tipe simulasi business games:
• yaitu yang berurusan dengan top pembuat keputusan dalam management masalah yang dihadapi pekerja games dengan level tinggi
functional games
• yang berurusan dengan pengoperasian aspek-aspek dari perusahaan seperti kontrol produksi atau pemasaran.
Simulasi (Simulation) • Model pengoperasian secara fisik atau peristiwa sosial yang dirancang untuk mewakili realita (keadaan sebenarnya). Simulasi adalah metode yang popular dalam pelatihan yang banyak digunakan dalam bisnis, pendidikan, dan militer. • Dalam hubungannya dengan pelatihan, suatu simulasi adalah jenis alat atau teknik yang menggambarkan setepat mungkin kondisi-kondisi nyata yang ditemukan dalam pekerjaan
Belajar Bertindak (Action Learning) • Metode pelatihan dimana peserta menerima tantangan untuk belajar dan memecahkan masalah di dunia nyata dan menerima tanggung jawab untuk memberikan solusi. • Sasaran dari belajar bertindak adalah melibatkan, memberikan tantangan, dan menggerakkan para peserta pelatihan dari pengamatan pasif ke identifikasi orang-orang dan visi organisasi
Terima Kasih