WANASTRA Vol.I No.2 SEPTEMBER 2010
PELANGGARAN MAKSIM PERCAKAPAN GRICE DALAM KOMIK STRIP ANDY CAPP Lusiana ABA BSI Jl. Kramat Raya No. 25 Jakarta Pusat
[email protected]
ABSTRACT Language is a means of interaction; a means to deliver thoughts, ideas, concepts and feelings. Humor is also a means of communication, to express happiness, anger, and sympathy. Humor can be in many forms, and one of which is comic strip. Dialogs in comic strips can create humor when there is a misunderstanding between characters or when the characters flout the conversational maxims from Grice (maxim of quantity, quality, relation, and manner). The purpose of this research is to study the floutings of Grice’s maxims in the dialogs between characters in Andy Capp comic strip, and explain further how those create humor. The paper uses macrostructural approach for discourse analysis. The result of the analisis shows that in each of Andy Capp strip analyzed, there is at least one type of maxim being violated, either done on purpose or unconsciously by the characters. Some of the strips even have more than one types of violation. There is also an irony found within one of the flout, and a lie, or superiority in others. These findings support the fact that the creator of Andy Capp uses the technique of flouting Grice’s conversational maxims to create humor in the story. Keywords: Andy Capp comic, comic strip analysis, flouting Grice’s maxims, humor
I.
PENDAHULUAN Bahasa adalah alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau juga perasaan. Seseorang dapat menyampaikan ide, gagasan, pikiran dan perasaannya kepada orang lain melalui bahasa. Bahasa digunakan sebagai alat penyampai pesan dari seseorang kepada orang lain, dari pembicara kepada pendengar, dan dari penulis kepada pembaca. Bahasa merupakan bagian penting dari proses komunikasi manusia. Komik merupakan bentuk media komunikasi yang digunakan penciptanya atau komikus dalam menyampaikan maksud, ide, atau informasi tertentu kepada pembaca. Pada umumnya cara komik dalam menyampaikan pesan penciptanya melalui bahasa mengandung humor. Cara ini tidak hanya untuk memberikan fungsi hiburan, namun juga mengungkapkan makna mendalam tanpa terasa menggurui atau terkesan slap stick. Setiap komik memiliki ciri khas sendiri dalam menciptakan humor yang diinginkan. Dalam sejumlah kajian tentang humor dalam komik, teknik memanipulasi aturan berkomunikasi menjadi trend para komikus untuk menciptakan kelucuan atau humor yang mereka inginkan. Teknik yang
dimaksud adalah pelanggaran-pelanggaran terhadap aturan atau maksim percakapan. Maksim percakapan yang dikenal saat ini adalah yang diutarakan oleh Herbert Paul Grice, seorang ahli bahasa dari Birmingham, Inggris, dan dikenal dengan maksim komunikasi Grice. Berdasarkan kecenderungan tersebut, tulisan ini dibuat untuk mengkaji bagaimanakah komik strip Andy Capp dari Inggris, dan cukup terkenal di negeri asalnya ini, memanfaatkan teknik pelanggaran maksim percakapan tersebut dalam menciptakan humor yang dinimati pembacanya. Hakikat Humor Humor termasuk salah satu sarana komunikasi, seperti menyampaikan informasi, menyatakan rasa senang, marah, jengkel dan simpati. Sebagai sarana komunikasi, apabila digunakan dengan tepat, humor dapat berfungsi macammacam. Humor dapat mengendurkan ketegangan. Misalnya, apabila ada yang berselisih dalam kelompok, humor dapat menyelamatkan mereka dari saling melontarkan kata-kata kasar atau baku hantam fisik. Teori humor dibagi dalam tiga kelompok (Manser, 1989), meliputi: (1) teori 132
WANASTRA Vol.I No.2 SEPTEMBER 2010
superioritas dan meremehkan, yaitu jika yang mentertawakan berada pada posisi super; sedang objek yang ditertawakan berada pada posisi degradasi (diremehkan atau dihina). Plato, Cicero, Aristoteles, Francis Bacon (dalam Gauter, 1988) mengatakan bahwa orang tertawa apabila ada sesuatu yang menggelikan dan di luar kebiasaan. Menggelikan diartikan sebagai sesuatu yang menyalahi aturan atau sesuatu yang sangat jelek. Lelucon yang menimbulkan ketertawaan, juga mengandung banyak kebencian. Lelucon selalu timbul dari kesalahan dan kekhilafan yang menggoda dan kemarahan; (2) teori mengenai ketidakseimbangan, putus harapan, dan bisosiasi. Arthur Koestler (Setiawan. 1990) dalam teori bisosiasinya mengatakan; bahwa hal yang mendasari semua bentuk humor adalah bisosiasi, yaitu mengemukakan dua situasi atau kejadian yang mustahil terjadi sekaligus. Konteks tersebut menimbulkan bermacam- macam asosiasi; (3) teori mengenai pembebasan ketegangan atau pembebasan dari tekanan. Humor dapat muncul dari sesuatu kebohongan dan tipuan muslihat; dapat muncul berupa rasa simpati dan pengertian; dapat menjadi simbol pembebasan ketegangan dan tekanan; dapat berupa ungkapan awam atau elite; dapat pula serius seperti satire dan murahan seperti humor jalanan. Humor tidak mengganggu kebenaran. Humor memiliki berbagai fungsi baik secara psikologis maupun sosial bagi manusia. Karena humor berada di berbagai lapisan masyarakat dan humor telah mengakar serta menyebar dalam kehidupan masyarakat. Fungsi humor yang dikemukakan oleh Danandjaja, yaitu: (1) sebagai sarana protes sosial, (2) sebagai sarana pendidikan, (3) sebagai sarana hiburan dan (4) sebagai media memperbaiki akhlak atau moral. Jika yang digunakan adalah kriterium maksud dalam komunikasi, maka dalam humor ada tiga jenis komunikasi, yaitu: (a) si penyampai memang bermaksud melucu, dan si penerima menerima sebagai lelucon; (b) si penyampai tidak bermaksud melucu, namun si penerima menganggap lucu; (c) si penyampai bermaksud melucu, namun si penerima tidak menganggap lucu (Manser, 1989). Dalam komunikasi, keberhasilan seorang komunikator dalam berkomunikasi adalah, jika pesan yang disampaikannya cepat diterima oleh komunikan sesuai dengan apa yang
dimaksud si komunikator. Keberhasilan seorang pelaku humor ketika stimulus humor yang dilancarkannya diterima oleh penerima humor sebagaimana yang dimaksud oleh pelaku humor tersebut. Stimulus humor adalah kelucuan yang mengharapkan senyum atau tawa sebagai efek dari penerima humor (Widjaja, 1993). Humor bisa dalam berbagai bentuk, satu diantaranya adalah komik strip. Percakapan-percakapan di dalam komik strip bisa menimbulkan humor ketika terjadi kesalahpahaman atau terjadi pelanggaran terhadap maksim percakapan yang diperkenalkan oleh Grice. Maksim Percakapan Grice Grice, dalam Jaszczolt menyatakan bahwa:
(2002:
210)
Make your conversational contribution such as is required, at the stage at which it occurs, by the accepted purpose or direction of the talk exchange in which you are engaged. Grice (1975: 26) Grice mengemukakan bahwa pembicara selalu bermaksud untuk bekerja sama ketika berbicara. Salah satu cara untuk bekerja sama adalah dengan menyampaikan informasi yang diperlukan. Berdasarkan penelitiannya Grice menyebutkan bahwa dalam sebuah percakapan, antara si pembicara dan si penerima terdapat sebuah prinsip yang mengatur percakapan yang terdapat di dalam peristiwa komunikasi yang disebut dengan Prinsip Kerja sama. Prinsip Kerja Sama seringkali diartikan sebagai panduan umum yang melingkupi interaksi percakapan. Prinsip kerja sama membuat kontribusi kita menjadi tepat dalam sebuah percakapan. Pembahasan Prinsip kerja sama menurut Grice berhubungan dengan empat maksim (panduan) yaitu: 1. Maksim Kuantitas (Maxim of Quantity) Maksim ini menuntut si penutur untuk memberikan informasi yang diperlukan oleh penutur dan tidak memberikan informasi yang tidak lengkap. Dalam hal ini, seorang penutur hendaknya menghindari adanya informasi-informasi yang tidak perlu dan berlebihan, dengan kata lain para partisipan komunikasi diharapkan berbicara sesuai dengan porsi yang diperlukan. Maksim kuantitas dapat ditunjukan sebagai berikut. Jika misalnya teman Mary, B, bertanya pada si A dimana 133
WANASTRA Vol.I No.2 SEPTEMBER 2010
Mary tinggal, dan A tahu persis di mana rumah Mary. Pada saat ditanya oleh B, si A menjawab “Saya kira Mary tinggal di daerah Selatan Jakarta atau sekitarnya.” Dengan memberikan respon yang samar-samar dengan cara memberikan informasi sesedikit mungkin, maka A telah melanggar prinsip kuantitas. Seharusnya A langsung menjawab dengan jelas alamat rumah Mary kepada B. Misalnya, “Mary tinggal di Jalan Fatmawati No. 70, Pondok Labu.” 2. Maksim Kualitas (Maxim of Quality) Maksud dari Maksim kualitas adalah mangatur agar informasi yang disampaikan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya (Jangan mengatakan sesuatu yang salah atau mengatakan sesuatu yang kita sendiri kurang memiliki bukti). Maksim kualitas menuntut bahwa suatu ujaran dalam percakapan harus memiliki kebenaran yang faktual. Contoh, jika seseorang bertanya “Seperti apa cuaca hari ini?” dan seorang lainnya menjawab “Saat ini sedang hujan.“ Kita secara normal akan mengasumsikan bahwa pernyataan dalam jawaban tersebut adalah informasi yang bisa dipercaya tentang cuaca hari itu (jawaban yang sesungguhnya). Tapi jika merespon sebagai bentuk ironi atau sarkasme, maka kemungkinan maksim kualitas akan dilanggar dengan memberikan sebuah jawaban yang tidak benar. Oleh karenanya, jika dua orang tersebut berbicara di siang hari yang cerah di musim panas, dan salah satu dari mereka selalu bertanya “Seperti apa cuaca hari ini?” mungkin saja si lawan bicara merespon dengan jawaban yang sama namun disampaikan secara sarkasme “Oh saat ini sedang hujan deras sekali”, mungkin disampaikan dengan ekspresi muka dan intonasi yang berbeda untuk menunjukan bahwa pernyataan tersebut tidak benar. 3. Maksim Hubungan (Maxim of Relation): Harus relevan. Maksim ini mengarahkan penutur untuk mengorganisir ujaran mereka sedemikian rupa agar ujaran mereka tetap berhubungan dengan konteksnya. “ Apakah kau mau pergi ke bioskop malam ini?” dikarenakan kita mengasumsikan bahwa kontribusi percakapan dari hal-hal yang lain relevan terhadap topik pembicaraan, maka jawaban berupa ‘ Saya harus belajar untuk ujian’ bisa diartikan bahwa si pembicara tidak dapat atau tidak ingin pergi ke bioskop. Jika respon yang diberikan adalah “ Saya harus menyisir rambut”, respon
(jawaban) tersebut tidak ada hubungannya dengan ajakan pergi ke bioskop, sehingga respon (jawaban) diatas melanggar maksim hubungan, dan dinyatakan tidak relevan sehingga tidak pantas. 4. Maksim Cara (Maxim of Manner) Maksim cara berhubungan erat dengan beberapa kendala dalam penggunaan bahasa. Contohnya pernyataan ‘Lelaki yang tinggal bersama Mary’ akan memberikan anggapan kepada si penyimak bahwa lelaki yang ada di rumah Mary bukan suaminya, karena berdasarkan maksim cara (Maxim of Manner) ada cara yang lebih tepat untuk menyebut suami nya Mary kepada lelaki tersebut. Di dalam percakapan, kadang kala orang melanggar keempat maxim Grice tersebut karena alasan tertentu meskipun tidak berarti mereka gagal dalam melakukan komunikasi. Grice menyebut makna tambahan ini sebagai “implikatur percakapan.” “Flouting a maxim occurs when a speaker blatantly fails to observe a maxim, not with any intention of deceiving or misleading the hearer, but because the speaker wants the hearer to look for a meaning which is different from, or in addition to, the expressed meaning” (Thomas, 1995: 65). Perlu dipahami bahwa Grice tidak mengklaim jika seluruh maxim tersebut mencakup seluruh asumi-asumsi dalam percakapan. Ia juga mengakui bahwa ada maxim-maxim lain yang kita butuhkan, seperti prinsip sosial, estetika, dan prinsipprinsip lain yang menjelaskan kesopanan. Maxim-maxim tambahan ini sepertinya dipahami secara tidak gamblang oleh pelaku komunikasi. Tentang Andy Capp Obyek yang dikaji di dalam penulisan ini adalah komik strip Andy Capp yang populer di negara asalnya Inggris. Andy Capp adalah komik strip dari Inggris yang diciptakan oleh Reg Smythe, dan bisa ditemukan di koran The Daily Mirror dan The Sunday Mirror sejak 5 Agustus 1957. Yang pada awalnya berupa kartun satu panel, komik ini kemudian dikembangkan oleh Smythe menjadi empat panel. Nama Andy Capp sebenarnya adalah pun (permainan kata-kata) dari kata handicap, 134
WANASTRA Vol.I No.2 SEPTEMBER 2010
yang sekaligus juga mengacu pada topi datar dari kain, ciri khas tokoh utama kartun ini. Komik strip ini diperkenalkan secara internasional oleh Creators Syndicate. Karakter Andy Capp menjadi maskot sebuah produk makanan ringan dan kursus golf mini di Brevard Conty, Florida. Smythe sendiri pernah menerima penghargaan the National Cartoonist Soceity Humor Comic Strip Award pada tahun 1974. Karakter-karakter dalam komik strip ini diantaranya: a) Andy Capp b) Florrie "Flo" Capp c) Chalkie White d) Ruby "Rube" White e) Percy si kolektor sewa f) Jackie si bartender g) Pendeta h) Ibunya Flo Ada juga tokoh-tokoh tambahan lain seperti, polisi, pramuniaga bar, bartender, wasit, pemain bola, pengunjung bar, dan wiraniaga keliling. Also, various constables, barmaids, bartenders, referees, footballers, pub locals and door-to-door salesmen. Andy adalah gambaran tokoh dari kelas pekerja dengan pekerjaan serabutan, tinggal di Hartlepool, sebuah kota pelabuhan di timur laut Inggris. Hobinya antara lain balap perkutut, main dart, biliar (dengan nama samaran “Delilah”), sepak bola (yang selalu dibarengi perkelahian dengan pemain lain, dan seringkali membuat Andy di usir ke luar lapangan), kadang-kadang cricket dan rugby, taruhan balap kuda, mabuk di bar lokal (sering membuatnya tercebur ke kanal yang kemudian diselamatkan polisi, dan selalu pulang tengah malam tujuh malam dalam seminggu,) Topi datar kainnya selalu ditarik hingga menutupi matanya, bahkan saat ia tidur siang atau sedang mandi. Ia sering terlihat bewokan, sering mabuk (ditandai hidung mancung merah dan pakaian yang berantakan), pemalas, suka menumpang, senang berkelahi dan konfrontasi-namun juga bersikap manis (ia selalu memanggil Flo dengan “pet”, dan langsung memukul siapapun yang lancang padanya). Sebelum 1980, tokoh Andy selalu terlihat menjepit rokok dibibirnya dan baku hantam dengan Flo (biasanya berupa gumpalan asap dengan tinju dan tendangan yang mencuat ke luar). Namun setelah kreatornya berhenti merokok dan karena adanya kekhawatiran terhadap kekerasan rumah tangga, maka kedua gambaran tersebut kemudian dihilangkan.
Andy dan Florrie selalu berada diambang kemiskinan. Meskipun Flo bekerja rutin sebagai juru sapu, namun Andy menganggur dan malas. Mereka sering menunggak sewa rumah beserta isinya, sehingga Percy Ritson si kolektor sewa sering mengeluh karena jarang menerima uang sewa dari mereka. Furnitur mereka sering berpindah tangan dalam beberapa kesempatan. Namun, entah bagaimana, mereka bisa bertahan, dan Andy selalu mampu membeli bir dan berjudi, (biasanya hasil meminjam dari Florrie). Jackie si bartender juga sering tampak di komik ini. Hampir setiap karakter beberapa kali bicara langsung dengan pembaca mengenai kepribadian Andy yang rendah. Lokasi yang sering menjadi seting cerita adalah di bar, di jalan, atau di kediaman suami istri Capp di Durham Street No. 37, (umumnya digambarkan Andy duduk di sofa dan Florrie berteriak dari ruang sebelah). Tempat yang jarang ditampilkan diantaranya, arena balap kuda, penasihat perkawinan, dan pinggir lapangan sepak bola (tempat Andy diusir ke luar lapangan atau dibopong dengan tandu). Sahabat baik Andy dan Flo adalah tetangga mereka Chalkie dan Rube (kependekan dari Ruby). Chalkie sama seperti Andy, tipe kelas pekerja yang senang mabuk dan pekerja keras yang sering terlihat berbagi minuman dengan Andy di bar pojokan. Namun Chalkie lebih lembut dari pada Andy dan lebih toleran pada istrinya. Dan tidak seperti Andy, Chalkie bekerja. Rube adalah kepercayaan Flo, dan mereka berdua sering bergosip di dekat jemuran tentang tindakan gila suami mereka. Pendeta setempat juga sering terlihat. Andy sering putus asa dengan sikap pendeta yang sok suci, dan ia sering mengkritik kebiasaan jelek dan gaya hidup Andy. Pak Pendeta sering sengaja memberitahu Flo, yang juga memiliki pandangan sama, tentang karakter rendah Andy. Ibunya Flo adalah karakter yang tidak terlihat, hanya digambarkan dengan balon percakapan berisi kritik sarkastik tentang menantunya. Ibu Flo, yang Andy panggil “Missus”, sering menjadi obyek ejekan tajan Andy tentang berat badan dan pembawaannya yang kurang ramah. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengkaji pelanggaran-pelanggaran maxim jenis apa yang ditemukan dalam percakapan-percakapan pada komik strip Andy Capp, dan bagaimana pelanggaran tersebut menimbulkan kelucuan. 135
WANASTRA Vol.I No.2 SEPTEMBER 2010
II. METODE PENELITIAN Materi Sepuluh komik strip Andy Capp yang diunduh dari http://comics.com/andy_capp/ akan dianalisis. Seluruh data komik strip yang digunakan diambil dari koleksi bulan Mei hingga Juni 2010. Prosedur Metode penelitian yang digunakan adalah analisis wacana makrostruktural. Setiap diskursus yang terdapat dalam komik strip Andy Capp yang digunakan akan dianalisis lebih dalam dengan mengidentifikasi dan menganalisis aturan maxim percakapan dari Grice yang mana yang dilanggar oleh tokoh cerita yang terlibat di dalam percakapan pada komik strip tersebut. Kemudian, diskursus tersebut dianalisis lagi untuk melihat bagaimana pelanggaran maksim percakapan tersebut bisa menimbulkan humor atau kelucuan.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil analisis terhadap pelanggaran maksim percakapan Grice pada sepuluh komik strip Andy Capp menunjukkan bahwa: terdapat empat pelanggaran terhadap maksim kuantitas yang ditemukan pada strip nomor 4, 5, 6, 7, dan dengan satu kasus makna humor kebohongan pada komik strip nomor 1, seperioritas pada komik nomor 4, dan ironi pada komik strip nomor 10; terdapat empat pelanggaran terhadap maksim kualitas yang ditemukan pada strip nomor 1, 2, 8, dan 10; terdapat tiga pelanggaran terhadap maksim hubungan yang ditemukan pada strip nomor 2, 5, dan 9; dan satu-satunya pelanggaran terhadap maksim cara ditemukan pada strip nomor 3. Di antara kesepuluh komik strip Andy Capp ada dua strip yang didalamnya terjadi sekaligus dua pelanggaran terhadap maksim percakapan, yakni strip nomor 2 (pelanggaran maksim kualitas dan hubungan) dan strip nomor 5 (pelanggaran maksim kuantitas dan hubungan). Keseluruhan penjabaran tersebut di atas dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Hasil analisis pelanggaran maksim percakapan dalam sepuluh komik strip Andy Capp berikut sumber humor yang tercipta Nomor Data (Gambar) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Jenis Maksim yang Dilanggar
Sumber humor
Kualitas Kualitas dan hubungan Cara Kuantitas Kuantitas dan hubungan Kuantitas Kuantitas
Kebohongan Simpati Simpati Superioritas Sindiran atau satire Simpati Simpati dan satire
Kualitas Hubungan Kualitas
Satire Simpati Ironi
Berikut ini adalah analisis terhadap percakapan-percakapan di dalam setiap
komik strip Andy Capp yang melanggar ketentuan maksim percakapan Grice.
136
WANASTRA Vol.I No.2 SEPTEMBER 2010
Gambar 1. Pool Cue Sumber: http://comics.com/andy_capp/
Strip pertama ini menunjukkan pelanggaran maksim kualitas yang dilakukan oleh Andy. Flo menanyakan kemana Andy akan pergi malam ini karena ia heran Andy membawa-bawa tongkat biliar padahal Andy sebelumnya mengatakan dia tidak akan pergi ke bar malam ini. Andy berbohong dengan mengatakan ia akan ke perpustakaan, padahal jelas-jelas ditangannya ia memegang tongkat biliar (yang berfungsi sebagai petunjuk konteks bar). Di sini Andy telah melanggar maksim kualitas akibat kebohongannya. Itu dia lakukan agar Flo tidak marah atau mencegahnya pergi ke bar. Flo tahu Andy pasti mabuk dan pulang larut malam jika ia pergi ke bar.
Pada percakapan selanjutnya, ketika Flo bertanya untuk klarifikasi kenapa Andy pergi ke perpustakaan sambil membawa-bawa tongkat, dan setelah beberapa saat memikirkan alasan yang tepat, Andy menjawab “Ini untuk membalikan halaman buku.” Maka Andy kembali melakukan pelanggaran terhadap maxim percakapan kualitas karena kebohongannya. Pelanggaran kedua inilah yang memberikan efek humor pada cerita, karena alasan yang diberikan Andy sangat tidak masuk akal dan mengada-ada namun ia nyatakan dengan serius sehingga pembaca dan Flo melihat Andy sebagai orang yang bodoh. Dalam hal ini pembaca menertawakan kebodohan alasan Andy. Humor yang tercipta berasal dari kebohongan atau tipu muslihat.
Gambar 2. Offside Sumber: http://comics.com/andy_capp/
Strip ke dua ini menunjukkan pelanggaran maksim kualitas dan hubungan yang dilakukan oleh Florrie. Ketika Andy
menanyakan pendapat Flo tentang gol kemenangan lawan yang berbau offside, Flo yang sama sekali tidak paham apa arti
137
WANASTRA Vol.I No.2 SEPTEMBER 2010
offside memberikan respon yang tidak berhubungan meskipun kata yang digunakannya hampir sama. Flo melanggar maksim kualitas karena apa yang ia ucapkan tidak berdasarkan pemahaman yang benar tentang konsep offside dalam persepakbolaan. Flo melakukan itu karena ia tidak ingin dianggap bodoh dan tidak tahu apa-apa soal sepak bola oleh suaminya. Efek humor terasa ketika pembaca melihat Flo
juga melanggar maksim relasi, dimana ia menyatakan ungkapan yang maknanya sama sekali tidak berhubungan dengan konsep offside. Sehingga usahanya untuk tampak tidak bodoh malah membuatnya semakin tampak bodoh di hadapan suaminya dan pembaca. Dalam hal ini pembaca menertawakan usaha Flo yang sia-sia. Humor yang muncul dari rasa simpati dan pengertian.
.
Gambar 3. Pendeta Sumber: http://comics.com/andy_capp/
Dalam strip ke tiga ini, terjadi pelanggaran terhadap maksim sikap yang dilakukan oleh Pak Pendeta dan maksim hubungan oleh Andy. Ketika Pak Pendeta memberitahu Andy apa yang dilihatnya di rumah Andy, bahwa ia melihat Flo sedang melakukan pekerjaan berat menggali di kebunnya sementara ia menemukan Andy berkeliaran dan baru keluar dari tempat taruhan, ia bertanya pada Andy apa yang salah dengan situasi tersebut. Pada bagian ini Pak Pendeta telah melanggar maksim sikap karena pertanyaannya mengandung implikasi yang membutuhkan pemahaman bagi lawan bicara bahwa ada maksud kritisasi di dalamnya. Padahal Pak Pendeta tahu kapasitas pemahaman Andy untuk hal.
hal seperti itu (baca Tentang Andy Capp). Respon yang diberikan Andy tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh Pak Pendeta. Pak Pendeta berharap Andy menyadari kesalahannya karena seharusnya ia yang melakukan pekerjaan berat tersebut, bukannya Flo. Akan tetapi Andy justru memberikan jawaban yang melanggar maksim relasi tersebut. Ia malah menjawab pertanyaan Pak Pendeta dengan pernyataan “Ya. Kukira Flo akan membetulkan atap.” Pernyataan Andy yang tidak “nyambung” ini memberikan efek humor kepada pembaca. Kembali humor yang tercipta gambaran simpati pembaca yang menertawakan kebodohan isi respon Andy, atau mungkin kebodohan karakter itu sendiri.
138
WANASTRA Vol.I No.2 SEPTEMBER 2010
Gambar 4. Tas Belanja Sumber: http://comics.com/andy_capp/
Pada strip ke lima ini, baik Andy maupun Flo melakukan pelanggaran terhadap maksim kuantitas. Pelanggaran tersebut terjadi ketika Andy merespon pernyataan Flo yang meminta tolong padanya untuk membawakan tas belanjaan. Bukannya langsung membantu, Andy malah menjawab dengan pernyataan yang berlebihan tentang pentingnya menjaga tangannya agar tidak terkilir karena membawa belanjaan yang berat agar nanti
malam ia bisa bertanding dart dengan kawan-kawannya. Efek humor semakin tercipta ketika Flo dengan garangnya membalas dengan ancaman apakah Andy juga mau membuat “tangan tamparannya” terkilir karena menghajar Andy. Ancaman ini ternyata tidak cukup berfungsi, atau sedikit meleset, karena meskipun bersedia, Andy ternyata hanya mau membawakan satu tas belanjaan saja. Humor yang tercipta akibat kegagalan superioritas Flo.
Gambar 5. Mannequin Sumber: http://comics.com/andy_capp/
Pada strip kali ini, pembaca bisa melihat terjadi pelanggaran maksim kuantitas dan maksim hubungan. Maksim kuantitas dilanggar oleh Andy ketika ia menyatakan Flo harus membeli salah satu produk yang terpajang di pameran. Namun informasi yang disampaikan tidak lengkap atau spesifik, karena di pameran tersebut terdapat banyak produk yang dipajang. Hal ini mengakibatkan kesalahfahaman dialami
Flo yang mengira produk yang dimaksud oleh Andy adalah bikini, dan ia merasa tersanjung dengan pernyataan Andy tersebut. Namun, komentar Andy selanjutnya menciptakan efek humor pada situasi ini dan ia kali ini melanggar maksim hubungan. Dengan mendengar komentar Flo, Andy seharusnya memberikan respon yang berhubungan dengan konteks maksud yang diungkapkan oleh Flo. Tetapi Andy 139
WANASTRA Vol.I No.2 SEPTEMBER 2010
malah mengklarifikasi pernyataan sebelumnya tentang apa yang sebenarnya harus dibeli oleh Flo, bukan bikini tetapi patung model agar bisa dipakai Flo untuk menggulung wol. Pernyataan sarkasme ini
membuat pembaca berfikir apakah Andy memang bermaksud menyakiti Flo, atau Andy memang benar-benar karakter yang bodoh. Humor yang tercipta mengandung satire.
Gambar 6. Diet Sumber: http://comics.com/andy_capp/
Dalam strip ke enam, Flo diceritakan bersama sahabatnya Rube, dan dalam percakapan mereka Flo telah melanggar maksim kuantitas. Mereka berdua membicarakan usaha Flo untuk diet dengan menggunakan alat yang dipasang dipintu kulkas. Alat ini akan berbunyi “Kau tidak lapar” setiap kali pintu kulkas dibuka. Efek humor terjadi ketika Rube bertanya apakah
trik menggunakan alat tersebut berhasil membuat Flo diet. Respon yang diberikan Flo sebenarnya cukup dengan jawaban “Tidak berhasil.” Akan tetapi Flo melanggar maksim kuantitas dengan memberikan jawaban yang agak berlebihan dan tidak perlu. Namun, justru karena berlebihan maka pembaca terkena efek humor yang dimaksud dengan bersimpati pada tokoh Flo.
Gambar 7. Kado Pernikahan Sumber: http://comics.com/andy_capp/
Dalam strip ini, Flo kembali melakukan pelanggaran terhadap maksim kuantitas. Ketika Rube, sahabatnya, bertanya
hadiah apa yang diberikan oleh Andy untuk ulang tahun pernikahan mereka, Flo menjawab dengan informasi yang setengah140
WANASTRA Vol.I No.2 SEPTEMBER 2010
setengah. Akibat informasi yang tidak lengkap tersebut, Rube salah menangkap dan mengira hadiah yang diberikan adalah sesuatu yang sangat bagus sehingga ia memberikan pujiannya. Tetapi ternyata hadiah yang diberikan oleh Andy adalah
setengah lusin bir. Humor di sini menertawakan kemirisan nasib yang dialami Flo karena memiliki suami yang kurang perhatian dan tidak memiliki rasa perduli yang lebih. Kembali, humor yang terjadi mengandung simpati juga sindiran.
Gambar 8. Melamar Sumber: http://comics.com/andy_capp/ Kali ini, Andy terang-terangan melanggar maksim kualitas. Pada saat seseorang memintanya memberikan saran bagaimana melamar seseorang. Maka respon yang benar dan seharusnya Andy berikan adalah “Berlutut dan mintalah kekasihmu untuk menikah denganmu sambil tunjukkan cincin yang indah.” Namun, humor yang dirasakan pembaca terasa karena Andy malah menyatakan sesuatu yang
bertentangan dengan harapan, “Pertamatama, kau berlutut...”, kemudian lanjutnya, “… kau tahulah, seperti pelari cepat, lalu larilah secepat mungkin dan berhenti jadi orang bodoh.” Disinilah Andy dengan sengaja melanggar maksim kualitas. Di dalam humor yang tercipta mengandung sindiran atau satire dua arah, yakni sindiran pada sang pelamar (pembaca) dan juga pada tokoh Andy sendiri.
Gambar 9. Horoskop Sumber: http://comics.com/andy_capp/
Capp
Dalam strip di atas karakter Andy melanggar maksim hubungan,
meskipun ia berbicara pada dirinya sendiri. Dari awal pembaca mengetahui bagaimana 141
WANASTRA Vol.I No.2 SEPTEMBER 2010
perlakuan Andy pada Flo yang seringkali “tidak berperasaan”, ia lebih menyayangi hobinya daripada Flo. Ketika ramalan bintang menyatakan bahwa ia telah mengacuhkan yang selama ini ia cintai dan harus segera ia perbaiki, Andy tidak berfikir bahwa yang dimaksud oleh ramalan dan harapan pembaca adalah Florrie, istrinya.
Konteks “yang kau sayangi” dalam ramalan sebetulnya mengacu pada hubungan antar manusia, hubungan antara Andy dan Flo. Humor terasa karena Andy justru memikirkan tongkat biliarnya ‘tersayang’, bukan Flo. Humor yang muncul dari rasa prihatin pembaca pada tingkah Andy.
Gambar 10. Dinner Sumber: http://comics.com/andy_capp/
Dalam strip kesepuluh ini terdapat pelanggaran terhadap maksim kualitas yang mengandung ironi. Seperti yang diketahui, hubungan Andy dengan mertuanya, ibunya Flo, tidak begitu harmonis karena Andy sering kali dikritik pedas oleh mertuanya. Ketika Flo dan Andy selesai berkunjung, dan Flo mengakhiri perpisahan dengan pujian akan masakan ibunya, Flo berharap Andy juga memberikan pujian sebelum mereka pulang. Setelah beberapa lama terdiam, Andy akhirnya mengeluarkan pujian yang terpaksa ia ucapkan. Pujian ini adalah pelanggaran Andy terhadap maksim kebenaran atau kualitas sehingga apa yang diucapkan justru menyatakan makna sebaliknya, atau ironi. Yang membuat efek humor adalah komentar ironi Andy yang memilih untuk memuji peralatan makan sang mertua, bukan masakannya.
IV. KESIMPULAN Dari seluruh temuan diatas, dapat disimpulkan bahwa dalam setiap komik strip Andy Capp yang dianalisis terdapat paling tidak satu jenis maksim yang dilanggar baik disengaja maupun tidak disengaja oleh karakter di dalam cerita. Beberapa strip bahkan memiliki pelanggaran lebih dari satu. Ada juga pelanggaran maksim yang mengandung ironi. Hal ini membuktikan bahwa salah satu cara yang digunakan oleh pencipta komik strip Andy Capp untuk membangun kelucuan dalam cerita adalah dengan melakukan pelanggaran-pelanggaran terhadap maksim percakapan. Dengan adanya pelanggaran-pelanggaran terhadap keempat maksim kerjasama dalam percakapan menimbulkan kelucuan yang bisa dinikmati oleh pembaca komik strip Andy Capp. 142
WANASTRA Vol.I No.2 SEPTEMBER 2010
V.
SARAN Dengan memahami fungsi aturan maksim kerjasama dalam percakapan yang diajukan oleh Grice, penikmat humor dapat menikmati kelucuan yang tekandung dalam komik strip. Temuan hasil analisis terhadap teknik humor yang digunakan oleh pencipta komik strip Andy Capp dalam membangun kelucuan serta dibarengi dengan pemahaman terhadap maksim percakapan bisa menjadi suatu cara bagi pembaca komik strip untuk lebih memahami dan menangkap unsur humor di dalam cerita yang disampaikan oleh pencipta komik strip tersebut.
DAFTAR PUSTAKA Andy Capp. 2010. Retireved from. http://en.wikipedia.org/wiki/Andy_ capp (12 Agustus 2010)
Gauter,
Dick. 1988. The Humor of Cartoon.New York: A Pegrige Book. Jaszczolt, K.M. 2002. Semantics and Pragmatics: Meaning in Language and Discourse. London: Pearson Education. Little John, Stephen W. 1996. Theories of Human Communication. BKU Ilmu Komunikasi – Pascasarjana Universitas Padjadjaran. Manser, Juan. 1989. Dictionary of Humor. Los Angeles: Diego and Blanco Publisher Inc. Setiawan. Arwah. 1990. Teori Humor. Jakarta: Majalah Astaga, No.3 Th.111, hal. 34-35. Widjaja, A.W. 1983. Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Jakarta: Bumi Aksara
143