PELAKSANAAN SISTEM SELEKSI PENERIMAAN SISWA BARU DI MA PEMBANGUNAN UIN JAKARTA
Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Sebagai Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh: Rohmawati NIM: 1111018200030
JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015
ABSTRAK
Rohmawati NIM 1111018200030. Pelaksanaan Sistem Seleksi Penerimaan Siswa Baru di MA Pembangunan UIN Jakarta. Jurusan Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penerimaan siswa baru merupakan kegiatan awal yang dilakukan sekolah menjelang tahun ajaran baru. Kegiatan ini biasanya dilakukan dengan mengadakan seleksi, seleksi dilakukan sebagai upaya untuk memilih siswa yang berkompeten dari para pendaftar. Pemilihan sistem yang tepat selalu menjadi pertimbangan sekolah agar kegiatan seleksi penerimaan siswa baru berjalan sesuai dengan rencana yang ditetapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem seleksi yang diterapkan, proses seleksi siswa baru, faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam seleksi, dan kendala-kendala yang dihadapi selama kegiatan seleksi penerimaan siswa baru. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif yaitu untuk menggambarkan, memaparkan, dan mengungkapkan hasil penelitian mengenai pelaksanaan sistem seleksi penerimaan siswa baru. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan studi dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem seleksi yang diterapkan yaitu berdasarkan tes masuk. Adapun tes masuk yang harus dilalui siswa untuk jenjang Aliyah adalah tes pengetahuan umum (MIPA, bahasa Inggris, dan bahasa Indonesia), tes wawancara, tes baca Qur‟an, dan tes pemeriksaan medis berupa pengecekan urine. Khusus bagi alumni Madrasah Pembangunan tes masuk yang dilakukan hanya tes pengetahuan umum. Proses seleksi penerimaan siswa baru di MA Pembangunan UIN Jakarta terdiri dari berbagai kegiatan yaitu membentuk panitia penerimaan siswa baru, mengadakan rapat penerimaan siswa baru, membuat dan memasang pengumuman mengenai penerimaan siswa baru, pendaftaran siswa baru, seleksi siswa baru, penentuan siswa yang lulus seleksi, mengumumkan hasil seleksi siswa baru, pendaftaran ulang bagi siswa yang lulus seleksi, dan membuat laporan pertanggung jawaban pelaksanaan penerimaan siswa baru. Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam kegiatan ini yaitu faktor etika dan faktor kesamaan kesempatan. Kendala yang dihadapi yaitu adanya siswa yang dinyatakan lulus namun tidak melakukan daftar ulang.
Kata kunci: Sistem seleksi, Penerimaan Siswa Baru
i
ABSTRACT
Rohmawati NIM 1111018200030. Implementation of the New Student Admission Selection System at MA Pembangunan UIN Jakarta. Education Management Studies Program, Faculty of Science and Teaching Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta. The new admissions are the first school activities before the new school year. This activity is usually conducted with the selection, the selection conducted in an effort to choose a competent student. Selection of the appropriate system is always of consideration schools so the new admissions goes according to the plan. The purpose of the research is to determine the selection system which is applied, a new student selection process, the factors to be considered in the selection, and constraints encountered during the selection of new admissions. The approach used in this study is a qualitative approach with descriptive method that is for describe, explain and disclose the results of research on the implementation of the new admissions system selection. The technique of collecting data are using interviews and document study. The results showed that the selection system is applied that is based on the entrance test. As for the entrance test must be passed by students to the level of Aliyah is a general knowledge test (Mathematics, English and Indonesian), interview, Quran reading test, and test medical examination form urine checks. Specially for alumni of Madrasah Pembangunan, entrance tests conducted only a general knowledge test. The selection process new admissions in MA Pembangunan UIN Jakarta consists of various activities that is form the committee new admissions, meeting new admissions, making and installing an announcement regarding new admissions, registration of new students, the selection new students, determination of the students who pass the selection, announced the selection results, re-registration for students who pass the selection, and create accountability report the implementation of new admissions. the points that must be considered in the event are the ethical factor and factor equal opportunity. Constraints faced that is the students who pass but do not re-register
Keywords: System selection, Admission
ii
KATA PENGANTAR Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat, nikmat, dan hidayah yang diberikan sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, para sahabat, dan umatnya hingga akhir zaman. Dalam penulisan skripsi yang berjudul “Pelaksanaan Sistem Seleksi Penerimaan Siswa Baru di MA Pembangunan UIN Jakarta” penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dan jauh dari kesempurnaan namun demikian penulis berusaha semaksimal mungkin untuk menghindari kekurangan tersebut. Tidak dipungkiri selama proses penyusunan penulis banyak menerima bantuan baik moril maupun materil dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang telah membantu. Semoga atas bantuan yang diberikan senantiasa mendapatkan pahala dan keridhoan Allah SWT. Khususnya kepada: 1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Dr. Hasyim Asy‟ari, M.Pd, Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang sekaligus sebagai dosen pembimbing yang telah membantu dan meluangkan waktu untuk membimbing serta memberikan arahan, nasihat, dan motivasi kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. 3. Drs. Ali Nurdin, M.Pd, dosen pembimbing yang selalu meluangkan waktu untuk membimbing. Memberikan arahan, nasihat, dan motivasi untuk segera menyelesaikan skripsi ini. 4. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, khususnya dosen-dosen di Jurusan Manajemen Pendidikan yang telah banyak memberikan ilmu dan bimbingan kepada penulis selama mengikuti perkuliahan. Semoga amal baik mereka mendapatkan ridho Allah SWT. iii
5. Segenap pengelola Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Perpustakaan Universitas Terbuka, dan Perpustakaan Jakarta Islamic Center yang telah menyediakan data-data pustaka yang dibutuhkan dalam penyusunan skripsi ini. 6. Drs. Rusli Ishaq, M.Pd. Kepala Madrasah Aliyah Pembangunan, yang dengan ramah menerima dan mengizinkan penulis melakukan penelitian di MA Pembangunan UIN Jakarta. 7. Bapak dan ibu guru Madrasah Pembangunan, serta bagian tata usaha yang sangat ramah dalam memberikan informasi yang penulis butuhkan dalam skripsi ini. Khususnya kepada: Ahmad Shohibul Wafa ZA, M.Pd, Zakariya, M.A, Ridwan, S.Ag, Sartana, S.H, Drs. Ibrahim, Drs. H. Agus Salim, M.Pd, Ali Ridho, S.Ag, Drs. Dani Wahyudi, Risqo Al Hudri, S.E, dan Rina Utami. 8. Ayahanda Suhaemi (Alm), terimakasih selama masa hidupnya telah mendidik dan menasehati untuk terus berusaha keras. 9. Ibunda Siti Uliyah, Ibu terhebat yang tidak henti-hentinya bekerja keras seorang diri, yang selalu mendukung penulis baik materil dan moril, menyertai langkah penulis dengan doa terbaik, dan selalu menguatkan sehingga penulis dapat menyelesaikan studi. 10. Adik tercinta Aini Nariyah, terimakasih untuk selalu mendukung dan memberikan semangat. 11. Yusuf Amrulah Hutasuhut, S.Pd yang selalu memberikan dukungan, motivasi serta mendoakan terselesainya skripsi ini. 12. Saudara dan sahabat-sahabatku (Syarifatul Hilwa, Halima Tu‟sadiyah, M. Lutfi, Chairul Anwar, Ruslan Hapid, Masolehatul Abadiyah, Nurseha, Azka Farhani, Haris Muzanni, Zahwatul Aini, Zainatul Aufa, Zavirha Thara, Abi dan Umi, Ka silvi, Ka uswah, Dewi, Febri, Citra Septiani, Fierda Shafratunnisa, Maratus Soliha, Widya Ningsih, Nurdiana) 13. Seluruh teman-teman angkatan 2011/2012 Manajemen Pendidikan, semoga Allah memberikan kemudahan dan kesempatan untuk bisa meraih cita-cita yang kita inginkan. Serta kepada pihak-pihak yang selalu membantu yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, namun tidak mengurangi rasa hormat.
iv
Akhirnya penulis berharap semoga amal baik dari semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini mendapatkan limpahan pahala dan rahmat dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, kritik dan saran yang konstruktif tetap penulis harapkan untuk perbaikan di masa yang akan datang.
Jakarta, 22 Oktober 2015
Rohmawati
v
DAFTAR ISI
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR UJI REFERENSI PENGESAHAN PENGUJI ABSTRAK ............................................................................................ i ABSTRACT .......................................................................................... ii KATA PENGANTAR .......................................................................... iii DAFTAR ISI ......................................................................................... vi DAFTAR TABEL ................................................................................ viii DAFTAR GAMBAR ............................................................................. ix DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................ x
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah..................................................................... 1 B. Identifikasi Masalah ........................................................................... 6 C. Pembatasan Masalah .......................................................................... 7 D. Rumusan Masalah .............................................................................. 7 E. Tujuan Penelitian ................................................................................ 7 F. Manfaat Penelitian .............................................................................. 8 BAB II KAJIAN TEORI A. Sistem Seleksi .................................................................................... 9 B. Proses Dalam Kegiatan Seleksi .......................................................... 15 C. Faktor-faktor yang Harus Diperhatikan ............................................. 36 D. Kendala-kendala yang Dihadapi Dalam Seleksi ................................ 37 E. Kerangka Berfikir ............................................................................... 40 F. Hasil Penelitian yang Relevan ............................................................ 42 vi
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................... 44 B. Metode Penelitian .............................................................................. 45 C. Sumber Data ...................................................................................... 45 D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 45 E. Teknik Analisis Data .......................................................................... 46 F. Kisi-kisi Instrumen Wawancara ........................................................ 47 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum .............................................................................. 50 B. Sejarah ............................................................................................... 50 C. Profil .................................................................................................. 53 D. Visi dan Misi ..................................................................................... 53 E. Kegiatan Ekstrakurikuler ................................................................... 54 F. Prestasi ................................................................................................ 54 G. Struktur Organisasi ............................................................................ 55 H. Data Perkembangan Lima Tahun Terakhir ........................................ 56 I. Deskripsi dan Analisis Data ................................................................ 57 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ....................................................................................... 75 B. Saran .................................................................................................. 76
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1: Waktu Kegiatan Penelitian ................................................... 44 Tabel 3.2: Kisi-kisi Wawancara ............................................................. 48 Tabel 4.1: Perkembangan Rombongan Belajar Tiap Kelas .................... 56 Tabel 4.2: Perkembangan Jumlah Siswa ................................................ 56 Tabel 4.3: Perkembangan Ketenagaan .................................................... 56
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1: Struktur Organisasi Madrasah Pembangunan ................... 55 Gambar 4.2: Alur PPDB Madrasah Pembangunan ................................ 70
ix
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1: Pedoman Wawancara Lampiran 2 : Hasil Wawancara Lampiran 3 : Lembar Uji Referensi Lampiran 4 : Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 5 : Surat Permohonan Izin Penelitian Lampiran 6 : Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
x
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu lembaga pendidikan dapat dilihat dari bagaimana lembaga dapat mengelola setiap aktivitas yang terjadi di sekolah. Sekolah merupakan sebuah organisasi di mana tempat berkumpulnya orang-orang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut maka dibutuhkan SDM sebagai penggerak lembaga. SDM unggul yang dapat didayagunakan untuk merealisasikan visi dan misi, merupakan dambaan semua organisasi termasuk lembaga pendidikan. Menurut Abdurrahmat Fathoni, “sumber daya manusia merupakan modal dan kekayaan yang terpenting dari setiap kegiatan manusia. Manusia sebagai unsur terpenting mutlak dianalisis dan dikembangkan dengan cara tersebut. Waktu, tenaga dan kemampuannya benar-benar dimanfaatkan secara optimal bagi kepentingan organisasi, maupun bagi kepentingan individu”.1 Sumber daya manusia merupakan satu-satunya sumber daya yang memiliki akal, perasaan, keinginan, kemampuan, keterampilan, pengetahuan, dorongan, daya, dan karya. Semua potensi sumber daya manusia tersebut sangat berpengaruh terhadap upaya organisasi dalam pencapaian tujuannya. Betapa pun majunya teknologi, berkembangnya informasi, tersedianya modal dan memadainya bahan, namun jika tanpa sumber daya manusia maka akan sulit bagi organisasi mencapai tujuannya. Pendidikan
sebagai
upaya
untuk
mengembangkan
SDM,
terutama
untuk
mengembangkan kemampuan intelektual dan kepribadian manusia. Melalui pendidikan peningkatan kualitas SDM dapat dilakukan. Peningkatan kualitas sumberdaya ini juga berdampak pada pembangunan dibidang ekonomi sehingga semakin tinggi tingkat pendidikan suatu masyarakat semakin majulah bangsa tersebut. Menurut Redja mudyahardjo, “pendidikan adalah sekolah”. Pendidikan adalah pengajaran yang diselenggarakan di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal. Pendidikan adalah segala pengaruh yang diupayakan sekolah terhadap anak dan remaja yang diserahkan kepadanya agar mempunyai kemampuan yang sempurna dan kesadaran penuh terhadap hubungan-hubungan dan tugas-tugas sosial mereka.2 1
Akhmad Subekhi dan Mohammad Jauhar, Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM), (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2012), h. 13 2 Redja Mudyahardjo, Pengantar Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada 2012), h.6.
1
2
Pendidikan merupakan jalan keluar sebagai upaya dalam meningkatkan kualitas manusia agar memiliki kemampuan yang sempurna, dan hal ini dibutuhkan manusia untuk hidup bermasyarakat. Pendidikan diharapkan dapat melaksanakan fungsinya secara optimal, salah satu fungsi pendidikan yaitu menghasilkan lulusan yang berkompeten sehingga tersedianya SDM yang berkualitas. Namun, dalam praktiknya sampai saat ini pendidikan masih belum optimal dalam peningkatan kualitas manusia. Keberhasilan keseluruhan kegiatan dalam proses pendidikan dapat dilihat dari hasil rapor dan ujian nasional siswa. Hal tersebut sampai saat ini belum memperlihatkan kondisi yang positif. Bahkan praktik-praktik kecurangan banyak terjadi di sekolah seperti manipulasi nilai rapor dan kebocoran kunci jawaban soal ujian nasional. Dengan adanya hal-hal yang bermunculan tersebut permasalahan pendidikan yang dihadapi saat ini yaitu rendahnya mutu pendidikan. Melihat kondisi ini tentunya pemerintah dan seluruh praktisi pendidikan melakukan usaha-usaha agar pendidikan Indonesia lebih bermutu dan menghasilkan lulusan yang berkualitas. Peningkatan kualitas SDM merupakan respon terhadap berbagai masalah pendidikan di Indonesia. Maka program peningkatan kualitas SDM harus dilakukan secara terencana, intensif, efektif dan efisien. Mutu sebuah sekolah dapat ditentukan oleh komponen-komponen pendukung seperti kurikulum, keuangan, dan sarana prasarana sebagai penunjang kegiatan sekolah. Komponen lain yaitu komponen sumber daya manusia seperti guru, kepala sekolah, manajerial, dan siswa. Seluruh komponen tersebut memiliki hubungan yang saling mempengaruhi dan memiliki tingkat kepentingan yang sama. Komponen siswa dalam lembaga pendidikan merupakan obyek yang memiliki peran penting dalam seluruh pelaksanaan kegiatan sekolah. Hal ini, karena jika tidak ada siswa/input maka tidak akan ada yang diproses dan tidak ada hasil yang didapat, artinya sekolah tidak dapat melakukan aktivitasnya. Tanpa input yang memadai, proses pendidikan di sekolah tidak akan berlangsung secara efektif dan hal tersebut dapat mempengaruhi pencapaian tujuan sekolah. Namun hal yang harus diperhatikan bahwa keberadaan input/siswa tidak hanya sekedar memenuhi kebutuhan, tetapi juga merupakan bagian dari menciptakan sekolah bermutu.
3
Oleh karena itu untuk mencapai keberhasilan pendidikan perlu dilakukan kegiatan pemilihan atau penyaringan siapa saja calon siswa yang dapat diterima di sekolah. Dengan adanya seleksi ini diharapkan akan terjaring siswa-siswa yang sesuai dengan kebutuhan sekolah. Kegiatan ini juga dibutuhkan untuk mengetahui kemampuan dasar yang dimiliki siswa. Hal ini penting dipertimbangkan karena kemampuan siswa sangat diperlukan dalam proses kegiatan pembelajaran. Dengan mendapatkan siswa yang berkualitas setidaknya sekolah akan lebih mudah menjalankan kegiatan operasional. Hal ini juga memudahkan guru dalam mengajar sehingga beban guru tidak terlalu berat. Seleksi penerimaan siswa baru harus dipahami sebagai sebuah proses untuk memperoleh peserta didik yang unggul. Sehingga pada kegiatan ini sekolah harus merencanakan secara matang agar tujuan diadakannya seleksi tercapai dan dilakukan secara efektif dan efisien. Cascio menyatakan “Tujuan dari setiap program seleksi adalah untuk mengidentifikasikan para pelamar yang memiliki skor tinggi pada berbagai aspek yang diukur, yang bertujuan untuk menilai pengetahuan, keterampilan, kemampuan, atau karakteristik lain yang penting untuk menjalankan suatu pekerjaan dengan baik”.3 Kegiatan penerimaan siswa baru dilakukan secara rutin setiap tahun ajaran baru oleh sekolah. Memahami tujuan dari program seleksi tentunya membuat sekolah secara khusus membuat perencanaan yang matang agar pada saat pelaksanaannya berjalan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Seleksi penerimaan siswa baru merupakan kegiatan awal yang dapat dilakukan sekolah sebagai salah satu upaya untuk mendapatkan input yang berkualitas. Namun, kegiatan penerimaan siswa baru menjadi isu pendidikan yang paling banyak dilaporkan masyarakat. Demikian yang dikatakan anggota Ombudsman Bidang Penyelesaian Laporan dan Pengaduan, Budi Santoso. "PPDB itu paling banyak dilaporkan, ada sekitar 35.5% aduan. Paling banyak mereka mengadukan pungutan liar di sekolah berkenaan dengan penerimaan siswa baru. Selain pungutan liar, ada penyalahgunaan wewenang dengan menerima siswa titipan hingga sistem kuota yang tidak transparan”4 3
Herman Sofyandi, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008), h. 105 Meilikhah, Masalah Penerimaan Murid Baru Paling Banyak Diterima Ombudsman, (http://news.metrotvnews.com) 4
2014,
4
Fakta ini menunjukkan bahwa proses seleksi di lembaga pendidikan masih belum maksimal
serta
ditemukannya
pelanggaran-pelanggaran
etika
selama
kegiatan
penerimaan siswa baru berlangsung. Kegiatan penerimaan siswa baru harus disadari sekolah sebagai upaya dalam mendapatkan input berkualitas sehingga perlu melakukan pemilihan orang-orang yang bertanggungjawab dalam kegiatan penerimaan siswa baru. Jika kondisi tersebut terus berlangsung dapat memperburuk kualitas lembaga yang bersangkutan dan dapat menghambat untuk mendapatkan SDM berkualitas. Seleksi penerimaan siswa baru merupakan kegiatan awal yang dapat dilakukan sekolah sebagai salah satu upaya untuk mendapatkan input yang berkualitas. Sekolah dapat menentukan kriteria-kriteria siswa yang dapat diterima dan cara atau sistem yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan seleksi. Melihat kasus tersebut maka perlu dibenahi pelaksanaan penerimaan siswa baru agar terjadi peningkatan mutu kualitas pendidikan di Indonesia. Maka dalam pelaksanaanya kegiatan penerimaan siswa baru harus mengikuti pedoman yang dibuat pemerintah. Pelaksanaan penerimaan siswa baru harus menjalankan lima asas yang terdapat dalam pedoman penerimaan peserta didik baru tahun pelajaran 2015-2016 yaitu: 1. Objektif, artinya bahwa penerimaan peserta didik baru, maupun pindahan harus memenuhi syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan; 2. Transparan, artinya penerimaan peserta didik baru bersifat terbuka dan dapat diketahui oleh masyarakat termasuk orang tua peserta didik dan stakeholder; 3. Akuntabel, artinya penerimaan peserta didik baru dapat dipertanggungjawabkan baik prosedur, hasil, maupun aspek pendanaannya; 4. Tidak diskriminatif, artinya penerimaan peserta didik baru tanpa membedakan suku, ras, golongan, dan status sosial masyarakat; 5. Kompetitif, artinya penerimaan peserta didik baru dilakukan melalui seleksi berdasarkan kompetensi yang disyaratkan oleh satuan pendidikan tertentu.5 Pelaksanaan seleksi harus dilakukan secara jujur, cermat, dan obyektif agar siswa yang diterima benar-benar qualified sehingga pengaturan, pengembangan, dan pembinaannya akan lebih mudah. Penerimaan siswa baru bagi sebuah lembaga pendidikan merupakan kegiatan yang amat penting. Hal tersebut karena pelaksanaan penerimaan siswa baru merupakan kesempatan bagi sekolah untuk menjaring calon siswa 5
Kementerian Agama RI, Pedoman Penerimaan Peserta Didik Baru Tahun Pelajaran 2015 – 2016, 2015, h. 3, (http://madrasah.kemenag.go.id/)
5
yang berkualitas. Penerimaan siswa baru adalah kegiatan pertama yang dilakukan sekolah sebelum memasuki tahun pelajaran baru. Begitu pun hal yang sama dilakukan oleh MA Pembangunan UIN Jakarta. Pemilihan sistem seleksi yang tepat selalu menjadi bahan pertimbangan bagi panitia agar kegiatan penerimaan siswa baru dapat berjalan sesuai dengan rencana, efektif, efisien, dan tepat sasaran. Tidak dapat dipungkiri selama kegiatan penerimaan siswa baru MA Pembangunan menghadapi kendala yang cukup sulit, seperti persaingan terhadap sekolah negeri yang masih kentara. Persaingan tersebut berkaitan dengan jumlah siswa yang mendaftar ke MA Pembangunan belum sebesar di sekolah negeri, adanya beberapa siswa yang dinyatakan lulus seleksi tidak melakukan daftar ulang, adanya siswa yang mendaftar setelah PPDB dilaksanakan, dan sulitnya mendapatkan siswa yang berasal dari luar Madrasah Pembangunan UIN Jakarta. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan tersebut penulis tertarik untuk membahas mengenai bagaimana pelaksanaan kegiatan seleksi siswa dalam penerimaan siswa baru, maka dalam penulisan skripsi ini penulis memberi judul “Pelaksanaan Sistem Seleksi Penerimaan Siswa Baru di MA Pembangunan UIN Jakarta”
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut dapat diidentifikasi beberapa masalah diantaranya: 1. Adanya siswa yang mendaftar setelah masa penerimaan siswa baru selesai dilaksanakan; 2. Belum optimalnya pelaksanaan seleksi penerimaan siswa baru; 3. Adanya beberapa siswa yang tidak mendaftar ulang setelah dinyatakan lulus; 4. Sulitnya memprediksi jumlah siswa yang mendaftar.
C. Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas dan untuk membatasi penelitian agar lebih fokus dan sesuai sasaran, maka penelitian dititikberatkan pada kajian mengenai “Pelaksanaan Sistem Seleksi Penerimaan Siswa Baru Di MA Pembangunan UIN Jakarta”.
6
D. Rumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah di atas, maka masalah yang diangkat dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: 1. Sistem seleksi apa yang diterapkan sekolah dalam kegiatan penerimaan siswa baru? 2. Bagaimanakah proses seleksi penerimaan siswa baru? 3. Faktor-faktor apa saja yang harus diperhatikan dalam seleksi penerimaan siswa baru? 4. Kendala apa saja yang dihadapi dalam seleksi penerimaan siswa baru?
E. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini antara lain: 1. Untuk mengetahui sistem seleksi yang diterapkan sekolah dalam kegiatan penerimaan siswa baru; 2. Untuk mengetahui proses seleksi penerimaan siswa baru; 3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang diperhatikan dalam seleksi penerimaan siswa baru; 4. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi dalam seleksi penerimaan siswa baru.
F. Manfaat Hasil penelitian terhadap pelaksanaan sistem seleksi penerimaan siswa baru di MA Pembangunan UIN Jakarta ini diharapkan bisa memberikan sejumlah manfaat atau kegunaan antara lain: 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini dapat memperkaya khasanah kepustakaan, kependidikan, khususnya mengenai pelaksanaan sistem seleksi penerimaan siswa baru serta dapat menjadi bahan masukan bagi mereka yang berminat untuk menindak lanjuti hasil penelitian ini dengan mengambil kancah penelitian yang berbeda dengan sampel penelitian yang lebih banyak. 2. Manfaat Praktis a.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi MA Pembangunan UIN Jakarta untuk terus meningkatkan pelaksanaan seleksi siswa baru demi terciptanya output berkualitas dan sekolah bermutu.
7
b. Bagi akademisi, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi dan bahan bacaan bagi para Mahasiswa/i Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada khususnya, dan semua fakultas pada umumnya sehingga dapat dijadikan bahan referensi penelitian selanjutnya.
BAB II KAJIAN TEORI A. Sistem Seleksi Penerimaan siswa baru merupakan kegiatan memilih calon siswa untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah. Penerimaan siswa baru biasanya ditandai dengan proses seleksi. Kegiatan ini harus direncanakan dan dikelola dengan matang, mengingat hal ini merupakan kegiatan yang rutin dilakukan sekolah. Selain itu dalam prosesnya juga melibatkan komponen-komponen penting agar kegiatan ini berjalan lancar sesuai rencana. Seleksi merupakan sebuah proses yang harus dilaksanakan oleh semua pihak sekolah pada saat penerimaan siswa baru. Hal ini dimaksudkan agar sekolah mendapatkan siswa yang unggul dan dapat mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah dengan baik berdasarkan target yang telah ditentukan sekolah. Immagent dan pilecki berpendapat sistem adalah sekumpulan objek dan menghubungkan objek itu dengan atributnya. Dengan kata lain, sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari (a) sejumlah bagian-bagian, (b) atribut dari bagian dan hubungan antara bagian dengan atribut.6 Dalam pengertian ini, ada beberapa pengertian tentang sistem, antara lain:7 1) Cleland dan King mengatakan, sistem adalah kumpulan dari berbagai hal yang saling memengaruhi dan saling tergantung yang membentuk kesatuan yang terikat; 2) Kast dan Rosenzweig mengatakan, sistem adalah suatu kesatuan yang utuh, terorganisasi, yang terdiri dari dua atau lebih bagian, komponen dan subsistem dan dibatasi oleh batasan-batasan lingkungan suprasistem yang dapat dikenali; 3) LAN mengartikan sistem adalah seperangkat unsur, elemen, komponen, hal, atau subsistem, yang saling terkait, saling memengaruhi, saling tergantung, sehingga merupakan satu totalitas, entitas, atau kesatuan yang utuh, terpadu dan mempunyai fungsi, tujuan atau output tertentu.
6 7
Syafaruddin dan Anzizhan, Sistem Pengambilan Keputusan Pendidikan, (Jakarta: PT Grasindo, 2006), h.16 Mulyono, Manajemen Administrasi & Organisasi Pendidikan, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2008), h. 64-65
8
9
Gordon B. Davis dalam Tata Sutabri menyatakan, sistem bisa berupa abstrak dan fisis. Sistem yang abstrak adalah susunan yang teratur dari gagasan-gagasan atau konsepsi yang saling bergantung. Misalnya, sistem teologi adalah susunan yang teratur dari gagasangagasan tentang tuhan, manusia, dan lain sebagainya. Sedangkan sistem yang bersifat fisis adalah serangkaian unsur yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan.8 Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah satu kesatuan, bagian-bagian atau elemen-elemen yang saling berhubungan satu dengan yang lain. Sama halnya dalam sebuah organisasi seperti sekolah yang memiliki banyak elemen-elemen yang saling berhubungan satu sama lain yaitu input-proses-output. Sistem juga dapat dikatakan sebagai cara, prosedur/tata pelaksanaan suatu kegiatan, seperti pada kegiatan penerimaan siswa baru. Dalam kegiatan penerimaan siswa baru diperlukan adanya prosedur baku atau tata cara pelaksanaan kegiatan. Hal ini bertujuan agar kegiatan seleksi dapat dilakukan secara optimal. Adapun pengertian mengenai seleksi akan dijabarkan di bawah ini. Andrew E. Sikula mengemukakan bahwa “selecting is chooseing. Any selection is a collection of things chosen. The selection process involves picking out by preference some objects or thingsfrom among others. In reference to staffing and employment, selection refers specially to the decision to hire a limited number of workers from a group of potential employe”.9 Seleksi adalah menganalisa informasi hasil dari proses sebelumnya, membandingkan informasi hasil wawancara dan resume. Membandingkan calon satu dengan yang lain, membandingkan kelemahan, dan kekuatan para calon, dan memutuskan calon yang paling sesuai dengan persyaratan tenaga yang diperlukan. 10 Adapun menurut Malayu Hasibuan seleksi merupakan suatu kegiatan pemilihan dan penentuan pelamar yang diterima atau ditolak untuk menjadi karyawan perusahaan.11
8
Tata Sutabri, Sistem Informasi Manajemen, (Yogyakarta: Andi, 2005), h.9 Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2011 ), h. 35 10 Willy Susilo, AUDIT SDM Panduan Komprehensif Auditor dan Praktisi Manajemen Sumberdaya Manusia serta Pimpinan Organisasi/perusahaan..., h. 16 11 Malayu S.P Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Bumi Aksara, 2000), h.47 9
10
Karyawan atau tenaga kerja dalam suatu organisasi adalah sangat penting bagi peningkatan produktivitas atau kemajuan sebuah organisasi, sehingga perlu melakukan pemilihan terhadap mereka yang nantinya akan bekerja di dalam organisasi. Seleksi dilaksanakan untuk menjaring, memilih, dan menentukan dari mereka yang dianggap nantinya bisa menyesuaikan diri dengan pekerjaan yang ditawarkan. Mereka diharapkan dapat memperlihatkan hasil kerja yang diinginkan oleh pimpinan organisasi. Dalam prosesnya seleksi memerlukan perencanaan yang matang agar pelaksanaan kegiatan seleksi dapat dilakukan secara efektif, efisien, dan tepat sasaran. Seleksi adalah proses identifikasi dan pemilihan orang-orang dari sekelompok pelamar yang paling cocok atau yang paling memenuhi syarat untuk memenuhi suatu jabatan atau posisi tertentu.12 Proses seleksi adalah serangkaian kegiatan yang digunakan untuk memutuskan apakah pelamar diterima atau tidak.13 Seleksi menurut Mathis dan Jackson adalah proses pemilihan orang-orang yang memiliki kualifikasi yang dibutuhkan untuk mengisi lowongan pekerjaan disebuah organisasi.14 M.T.E. Hariandja mengatakan seleksi merupakan proses untuk memutuskan pegawai yang tepat dari sekumpulan calon pegawai yang didapat melalui proses perekrutan, baik
perekrutan internal maupun eksternal.15 Sedangkan menurut
Sedarmayanti seleksi adalah kegiatan menentukan dan memilih tenaga kerja yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan. Seleksi bertujuan memutuskan apakah seorang pelamar diterima bekerja atau tidak.16 Adapun Veithzal Rivai mengatakan seleksi adalah kegiatan dalam manajemen SDM yang dilakukan setelah proses rekrutmen selesai dilaksanakan. Hal ini berarti telah terkumpul sejumlah pelamar yang memenuhi syarat untuk kemudian dipilih mana yang dapat ditetapkan sebagai karyawan dalam suatu perusahaan. Proses pemilihan ini yang dinamakan dengan seleksi.17
12 13
Herman Sofyandi, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008), h.105 Soekidjo Notoatmodjo, Pengembangan Sumber Daya Manusia, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2003), h. 134,
cet.3 14
Akhmad Subekhi dan Mohammad Jauhar, Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM), (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2012), h. 137 15 Ibid., h.140 16 Sedarmayanti, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Bandung: PT Refika Aditama,2013), Cet.6, h.113 17 Veithzal Rivai, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), h.159
11
Dari pendapat di atas dapat dikatakan bahwa seleksi merupakan proses identifikasi, penyaringan, penilaian, dan pemilihan terhadap calon pelamar yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan untuk memutuskan diterima tidaknya pelamar dalam organisasi. Di atas telah dijelaskan mengenai pengertian sistem dan seleksi, dalam konteks sekolah pada kegiatan penerimaan siswa baru sistem seleksi di sini ialah cara-cara atau jalan yang digunakan untuk menyeleksi siapa diantara para calon siswa yang mendaftar akan diterima sebagai siswa baru. Seleksi merupakan kegiatan pertama yang harus dilakukan baik pada perusahaan maupun lembaga pendidikan seperti sekolah. Hal tersebut dilakukan untuk memperoleh input yang qualified dan kompeten, sehingga mampu mengikuti seluruh kegiatan yang ada di lembaga. Pelaksanaan seleksi harus dilakukan secara jujur, cermat, dan objektif. Siswa adalah aset utama dari sekolah, dikatakan demikian karena peran siswa sangat menentukan berhasil tidaknya sekolah. Siswa merupakan obyek dalam proses transformasi ilmu pengetahuan, sehingga proses penerimaan siswa baru harus dilakukan dengan sungguh-sungguh serta direncanakan secara matang agar dalam pelaksanaannya berjalan sesuai dengan harapan sekolah. Seleksi dilaksanakan tidak hanya untuk penerimaan siswa baru saja namun juga pada saat penerimaan tenaga pendidik dan kependidikan. Siswa, guru, karyawan dan seluruh sumber daya manusia yang berada dilembaga pendidikan harus melalui tahapan seleksi untuk dapat bekerja di sekolah. Hal ini dimaksudkan agar terjaring tenaga-tenaga kompeten dalam sekolah guna meningkatkan mutu pendidikan melalui perbaikan mutu sumber daya manusia. Saat ini kebutuhan akan pendidikan melonjak tinggi disatu pihak, dipihak lain tempat yang tersedia terbatas sehingga harus dilakukannya seleksi, apalagi jika sebuah sekolah sudah punya tempat sendiri dihati pelanggannya. Bahkan terkadang terbentuk opini sekolah berkualitas dan tidak. Kebanyakan masyarakat menilai sekolah berkualitas dan tidak dilihat dari jumlah siswa yang diterima, latar belakang siswa yang diterima, serta lulusan yang dihasilkan sekolah. Maka melihat hal tersebut penting adanya melakukan kegiatan pemilihan siapa saja siswa yang dapat diterima di sekolah.
12
Penerimaan siswa baru merupakan salah satu kegiatan yang pertama dilakukan yang biasanya dengan mengadakan seleksi calon siswa. Pengelolaan siswa baru ini harus dilakukan sedemikian rupa, sehingga kegiatan belajar sudah dapat dimulai pada hari pertama setiap tahun ajaran baru. Seleksi di sekolah merupakan upaya sekolah dalam mencari dan mendapatkan peserta didik yang dianggap layak untuk mengikuti proses pembelajaran dan telah melewati berbagai macam proses tes atau ujian di sekolah. Pada penerimaan siswa baru sekolah menyeleksi siswa-siswa yang memiliki kemampuan dan kualitas diantara para pendaftar menggunakan cara-cara yang telah ditentukan. Karena dengan mendapatkan input yang berkualitas tentunya akan membantu proses pembelajaran yang efektif dan efisien sehingga lulusan yang dihasilkan sekolah berkualitas, serta mampu bersaing dengan lulusan sekolah lain. Hal ini juga berfungsi untuk menarik minat masyarakat terhadap sekolah sehingga jumlah siswa yang mendaftar bertambah. Semakin banyak calon siswa yang mendaftar maka peluang untuk mendapatkan siswa yang berkualitas semakin besar hal ini juga berpengaruh terhadap peningkatan mutu pendidikan sekolah. Menurut Tim Dosen Administrasi Pendidikan Malang setidaknya ada tiga macam cara yang digunakan dalam sistem seleksi. Pertama seleksi berdasarkan DANEM / UN, yang kedua berdasarkan PMDK, sedangkan yang ketiga adalah seleksi berdasarkan hasil tes masuk.18 Pertama seleksi berdasarkan nilai ujian nasional. Cara ini banyak ditemui pada sekolah negeri. Mereka menggunakan sistem seleksi berdasarkan nilai UN karena dinilai lebih efektif dan efisien, karena mengingat respon masyarakat terhadap sekolah negeri sangat besar. Seleksi ini dilakukan dengan merangking hasil nilai ujian nasional. Mereka yang berada pada rangking yang telah ditentukan akan diterima di sekolah tersebut. Kedua seleksi berdasarkan penelusuran minat dan kemampuan (PMDK). Seleksi ini dilakukan dengan cara mengamati prestasi siswa secara menyeluruh pada sekolah sebelumnya. Prestasi tersebut dapat diamati melalui buku rapor semester pertama sampai dengan semester terakhir.
18
Tim Dosen Administrasi Pendidikan FIP IKIP Malang, Administrasi Pendidikan, (Malang: IKIP Malang, 1989), cet 2, h.95
13
Ketiga seleksi berdasarkan tes masuk. Seleksi tes masuk adalah bahwa mereka yang mendaftar disuatu sekolah terlebih dahulu diwajibkan menyelesaikan serangkaian tes atau ujian yang ditentukan sekolah. Jika calon siswa dapat menyelesaikan tes yang telah ditentukan maka ia akan diterima. Sebaliknya jika calon siswa tidak dapat menyelesaikan tes yang telah ditentukan maka tidak diterima sebagai peserta didik. Sistem seleksi ini biasanya dilakukan melalui dua tahap, yakni seleksi administratif dan seleksi akademik. Seleksi administratif merupakan seleksi atas kelengkapankelengkapan administratif calon siswa seperti mengisi formulir, poto copy rapor, poto copy akte kelahiran dan pas foto terbaru. Adapun seleksi akademik adalah suatu aktivitas yang bermaksud mengetahui kemampuan akademik calon. Tes akademik biasanya berupa pengetahuan umum (IPA, Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Bahasa Arab).
B. Proses Dalam Kegiatan Seleksi Proses seleksi pada dasarnya merupakan usaha sistematis yang dilakukan untuk menjamin mereka yang diterima adalah mereka yang dianggap paling tepat dan sesuai dengan kriteria yang ditentukan dan jumlah yang dibutuhkan. Proses seleksi pegawai merupakan salah satu bagian yang teramat penting dalam keseluruhan proses manajemen sumber daya manusia. Dikatakan demikian karena apakah dalam organisasi terdapat sekelompok pegawai yang memenuhi tuntutan organisasional atau tidak sangat tergantung pada cermat tidaknya proses seleksi itu dilakukan.19 Melihat hal tersebut maka pentinglah bagi organisasi untuk secara serius melakukan proses seleksi karena kegiatan seleksi ini menentukan keberhasilan yang didapat organisasi. Untuk memudahkan kegiatan seleksi ini tentunya harus ada langkah-langkah atau proses yang dilalui agar kegiatan ini dapat berjalan secara efektif dan efisien serta sesuai yang diinginkan. Adapun dalam buku Herman Sofyandi mengatakan bahwa proses seleksi ada 7 tahapan yang harus dilalui pelamar yaitu:
19
Sondang P Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), h.131, Cet.9
14
Lamaran Kerja Dan Riwayat Hidup Wawancara Pendahuluan Tes Psikotes Tes Kemampuan Tes Kesehatan Wawancara Penentuan Penerimaan Sumber: diadaptasi dari buku Herman Sofyandi: proses seleksi sumber daya manusia.20 Mengadaptasi proses seleksi yang dikemukakan oleh Herman Sofyandi, maka proses kegiatan seleksi di sekolah setidaknya ada 7 tahapan yang harus dilalui calon siswa yaitu: 1. Lamaran kerja dan riwayat hidup Pada tahap ini siswa mengambil formulir pendaftaran yang wajib diisi lengkap oleh siswa. Formulir ini nantinya dikembalikan lagi pada sekolah, formulir diberikan kepada calon siswa untuk mengetahui riwayat hidup, keadaan ekonomi, keluarga, asal sekolah, prestasi yang pernah diraih dan nilai ujian nasional. 2. Wawancara pendahuluan Wawancara ini dilakukan untuk menanyakan terkait hal-hal yang terdapat dalam formulir, karena dikhawatirkan pengisiannya tidak valid. Selain itu untuk menggali lebih jauh mengenai calon sekaligus untuk memberitahukan tahapan-tahapan selanjutnya yang harus diikuti siswa. Hal ini berguna untuk menilai sikap, etika, dan perilaku siswa yang dapat tercermin pada saat proses wawancara.
20
Herman Sofyandi, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008), h.106.
15
Wawancara sebagai alat seleksi sering dipandang sebagai langkah yang cukup penting. Wawancara merupakan teknik yang paling umum digunakan dalam proses seleksi. Agar kegiatan wawancara berhasil maka harus memahami terlebih dahulu mengenai kegiatan ini. Saat ini metode wawancara yang biasa digunakan antara lain: 21 a. One-on-one interview, percakapan antara satu pewawancara dan satu pelamar. b. Group interview, percakapan antara satu pewawancara dengan beberapa pelamar sekaligus. c. Board interview, percakapan antara beberapa pewawancara dan satu atau beberapa pelamar. d. Stress interview, wawancara yang secara sengaja ingin menciptakan suasana yang “menekan” pelamar, baik melalui pertanyaan-pertanyaan maupun rekayasa kondisi saat wawancara berlangsung. Wawancara merupakan percakapan mendalam yang dilakukan oleh calon siswa dengan pewawancara. Tujuan wawancara seleksi adalah untuk mengetahui calon siswa memenuhi persyaratan kualifikasi yang telah ditetapkan oleh sekolah. Terdapat lima tahap dalam proses wawancara yaitu:22 1) Melakukan persiapan Persiapan yang dilakukan pewawancara yaitu membuat daftar pertanyaan yang akan ditanyakan pada calon siswa dan mempelajari daftar riwayat hidup dari formulir yang sudah diisi sebelumnya oleh siswa. Selain itu juga harus mempersiapkan ruangan, sebaiknya ruangan tidak terlalu besar dan kecil. Hal ini untuk menjamin kerahasiaan, bisa menggunakan ruangan yang bersekat kemudian ada ruang tunggu agar pewawancara yang lain bisa menunggu dengan nyaman karena tempat sudah disediakan. Kemudian menyiapkan absensi dan alat tulis. 2) Menciptakan/membangun suasana atau hubungan baik Setelah persiapan dirasa cukup maka selanjutnya melakukan kegiatan wawancara. Saat wawancara berlangsung
hendaknya membangun suasana yang
nyaman agar pihak yang diwawancara tidak merasa tegang. Menciptakan suasana yang nyaman dapat dimulai dengan menanyakan hal-hal ringan seperti kabar anda hari ini, 21 22
dan pewawancara dapat menggunakan bahasa tubuh semisal menjabat
Herman Sofyandi, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008), h.109 Veithzal Rivai, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), h.175
16
tangan, senyum, mempersilahkan duduk, menunjukkan wajah yang santai, tidak berbicara dengan keras sehingga kegiatan wawancara seperti mengobrol dengan konteks yang lebih resmi. 3) Melakukan pertukaran informasi/percakapan Tahap selanjutnya yaitu melakukan kegiatan percakapan yang bertujuan untuk menggali informasi pihak yang diwawancarai. Agar kegiatan percakapan berjalan dengan baik, pewawancara dapat memulai dengan pertanyaan yang ringan sehingga menimbulkan suasana rileks. Setelah itu mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang sudah disiapkan sesuai dengan pedoman yang dibuat organisasi. Agar pertukaran informasi mendapat hasil yang optimal hendaknya pewawancara menyimak dan mencatat apa-apa yang disampaikan pelamar. 4) Menutup wawancara Jika waktu wawancara sudah habis sebaiknya pewawancara memberikan isyarat bahwa kegiatan wawancara akan segera berakhir. Hal ini dapat dilakukan lewat bahasa tubuh misalnya melihat jam dan memandang ke pintu merupakan tanda bagi pelamar bahwa wawancara akan berakhir. Setelah proses wawancara selesai hendaknya pewawancara menginformasikan langkah berikut dalam proses seleksi yang akan diikuti, dan memberitahukan kapan keputusan penerimaan akan diumumkan. 5) Evaluasi Setelah wawancara selesai, maka kemudian pewawancara mencatat jawaban atau informasi yang didapat dari pelamar. Serta memberikan gambaran dan kesan-kesan umum terhadap pelamar selama kegiatan wawancara berlangsung. Terakhir pewawancara memberikan penilaian terhadap pelamar atas wawancara yang telah dilakukan. Wawancara masih digunakan dalam proses seleksi karena tingkat akurasi yang lebih tinggi hal ini dikarenakan pewawancara memperoleh informasi langsung dari pelamar sehingga tidak akan terjadi manipulasi data. Sekarang ini dikenal sedikitnya 3 jenis wawancara:23
23
Sondang P. Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011, cet.19), h.141
17
a) Wawancara Tidak Terstruktur Dalam kegiatan wawancara yang tidak terstruktur, pewawancara tidak mempersiapkan daftar pertanyaan secara baku atau tertulis namun demikian tidak berarti pewawancara tidak melakukan persiapan. Jumlah dan jenis pertanyaan biasanya berkembang ketika wawancara berlangsung. Wawancara tidak terstruktur memerlukan keterampilan improvisasi yang tinggi sehingga informasi kunci mengenai diri pelamar benar-benar diperoleh.
b) Wawancara Terstruktur Jenis wawancara terstruktur ini digunakan apabila validitas informasi yang dicari dianggap penting dan apabila jumlah pelamar yang hendak diwawancarai banyak. Pelaksanaannya berbanding terbalik dengan tidak terstruktur yaitu pewawancara mempersiapkan pertanyaan yang akan ditanyakan kepada pelamar. Hal ini membuat pelaksanaannya cenderung lebih formal. c) Gabungan Antara Tidak Terstruktur dan Terstruktur Kenyataan yang terjadi jenis wawancara ini lebih sering digunakan organisasi sebagai teknik seleksi. Alasannya ialah penggabungan kedua teknik tersebut mengambil manfaat dari keduanya. Dapat dikatakan demikian karena wawancara terstruktur memungkinkan perolehan informasi kunci, sesuai dengan daftar pertanyaan yang sudah dibuat dan mendapat informasi secara mendalam mengenai pelamar melalui wawancara tidak terstruktur. Pada dasarnya wawancara dilakukan oleh dua orang secara face to face antar pelamar dengan pewawancara. Dalam pelaksanaannya wawancara tidak selalu berjalan lancar adapun beberapa kesalahan pewawancara:24 (1) “Halo Effect” hal ini terjadi ketika pewawancara mengevaluasi peserta seleksi berdasarkan informasi yang terbatas atau yang hanya terlihat dari penampilannya saja. (2) Mengajukan pertanyaan yang mengarahkan. (3) Memberikan penilaian yang bias positif atau negatif. (4) Mendominasi wawancara atau percakapan.
24
Suhendra dan Murdiyah hayati, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006),h. 58
18
Wawancara menjadi alat yang digunakan dalam kegiatan seleksi baik pada perusahaan maupun sekolah. Wawancara dianggap instrumen yang menunjukkan hasil yang akurat. Untuk mendapatkan hasil dari dilakukannya wawancara maka pewawancara perlu memperhatikan hal-hal yang telah dijelaskan di atas. 3. Tes Psikologis Tes psikologis atau psikotes ini diberikan oleh ahli psikolog. Tes ini mengungkapkan kemampuan potensial dan kemampuan nyata calon pelamar. Di samping itu dapat pula diungkapkan minat, bakat, motivasi, emosi, kepribadian, dan kemampuan khusus lainnya yang ada pada calon pelamar. Menurut Anwar Prabu dalam bukunya beberapa tes psikologis yang dapat diberikan kepada calon pelamar antara lain yaitu:25 a. Tes Bakat Tes bakat mengukur kemampuan potensial (IQ) yaitu kecerdasan seseorang, untuk mengetahui tingkat penguasaan materi pengetahuan akademik calon siswa. Selain itu juga untuk mengetahui bakat-bakat khusus yang dimiliki siswa seperti kemampuan menulis, perencanaan, daya abstraksi, menghitung dan lain sebagainya. b. Tes kecenderungan untuk berprestasi Tes ini mengukur keterampilan dan pengetahuan calon siswa. Tes yang digunakan adalah Achievement Test. Tes prestasi ini hendaknya dilakukan secara cermat dan mendalam untuk mengetahui apakah mempunyai sikap serta kemauan besar dalam mencapai prestasi selama sekolah. Semakin banyak siswa berprestasi yang dapat direkrut semakin baik pula dampak yang dirasakan sekolah. c. Tes minat bidang pekerjaan Dalam konteks pendidikan tes minat bidang ini digunakan untuk mengukur minat calon siswa terhadap bidang mata pelajaran. Hal ini diperlukan dalam pemilihan jurusan atau peminatan seperti di SMA ada jurusan IPA, IPS dan Bahasa. Dengan adanya tes ini diharapkan pemilihan jurusan sudah sesuai dengan minat siswa, jika sudah sesuai dengan minat maka akan lebih mudah untuk siswa dalam kegiatan pembelajaran. 25
Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011, cet. 10), h.36
19
d. Tes kepribadian Tes ini mengukur sikap, perilaku, karakteristik, kedewasaan emosi, kesukaan bergaul, sifat kepemimpinan, dan tanggung jawab dari pelamar. 4. Tes Kemampuan Tes kemampuan disini adalah kemampuan dilihat dari segi psikomotor yaitu mengukur kekuatan, koordinasi, dan kecekatan jari/tangan. 5. Tes Kesehatan Tes ini merupakan pemeriksaan medis terhadap calon siswa. Gunanya untuk mengungkapkan keadaan fisik calon siswa dan daftar riwayat penyakit yang dimiliki siswa. Hal ini juga dilakukan untuk mengetahui siswa terbebas dari obat-obatan terlarang. Karena jika hal ini terjadi tentunya tidak hanya berdampak pada siswa tetapi juga citra sekolah menjadi buruk di masyarakat. Pada umumnya tes ini mengharuskan kepada pelamar untuk menginformasikan keadaaan kesehatannya, ada dua cara yang dapat ditempuh. Pertama, siswa diminta untuk melampirkan surat keterangan dari dokter yang menyatakan keadaan kesehatannya secara benar tanpa manipulasi. Kedua, sekolah bekerjasama dengan pihak ketiga untuk melalukan tes kesehatan. Biasanya tes ini dilakukan di sekolah dengan mendatangkan dokter ke sekolah atau calon siswa yang ke rumah sakit yang ditunjuk. Nantinya hasil pemeriksaan akan diserahkan kepada sekolah dan menjadi bahan pertimbangan keputusan penerimaan siswa. Dalam proses pemilihan suatu teknik seleksi haruslah mempertimbangkan empat aspek, yaitu validitas (keabsahan), reliabilitas (kehandalan), biaya, dan kemudahan pelaksanaan.26 Alat tes dalam seleksi harus memiliki keempat kriteria tersebut hal ini dimaksudkan agar hasil dari tes yang dilakukan dapat dipercaya, memiliki tolak ukur sehingga dapat diambil keputusan apakah pelamar yang melakukan testing berhak lulus atau tidak.
26
h.109
Sjafri Mangkuprawira, Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2011), cet.3
20
Pertama tes yang digunakan dalam proses seleksi harus memiliki kriteria validitas (keabsahan). Validitas merupakan tingkat di mana peubah perkiraan berkorelasi nyata dengan suatu kriteria tertentu. Validitas diperlukan untuk menghasilkan keputusan penyeleksian yang lebih tepat dan akurat untuk menilai tenaga kerja yang berkualitas tinggi. Kedua reliabilitas (kehandalan) tingkat di mana suatu teknik pengukuran karakteristik pribadi pelamar memberikan hasil-hasil yang stabil. Ukurannya jika individu mendapatkan skor yang cenderung sama setiap kali dilakukan tes. Semakin tinggi kehandalan pengukuran suatu teknik seleksi, semakin baik data yang didapat. Ketiga biaya, biaya memegang peranan penting dalam mencapai keberhasilan penyeleksian. Sebuah lembaga banyak menghabiskan biaya untuk kegiatan seleksi maka hal tersebut harus memperhitungkan biaya yang habis digunakan, dengan hasil seleksi yang didapat harus seimbang sehingga efektif dan efisien dan tidak menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Keempat kemudahan dalam pelaksanaan dan penggunaan instrumen tes. Ada perlunya melakukan pelatihan bagi orang-orang yang ditugaskan untuk menyeleksi dalam hal penggunaan instrumen seleksi. 6. Wawancara Penentuan Setelah melakukan urutan langkah di atas siswa harus melakukan wawancara penentuan atau yang disebut wawancara akhir. Tahap ini diperlukan untuk mencocokan kemampuan siswa dalam kegiatan sekolah seperti menginformasikan kepada siswa berupa program-program sekolah, tata tertib peserta didik, kewajiban administrasi yang harus dipenuhi, serta hal-hal penting yang berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar sehingga siswa memiliki gambaran mengenai sekolah dan untuk mengetahui kesanggupan siswa dalam mengikuti segala aturan dan kebijakan yang ditetapkan sekolah. 7. Penerimaan Langkah terakhir yaitu menginformasikan hasil seleksi kepada peserta yang mengikuti kegiatan seleksi. Hasil dari kegiatan tersebut ada tiga kemungkinan yaitu siswa yang diterima, siswa yang masuk ke daftar cadangan dan siswa yang gagal masuk. Hendaknya pada keputusan penerimaan ini dilakukan analisis mendalam yang dapat dinilai dari hasil tes yang dilakukan tiap siswa. Tidak hanya tes pengetahuan
21
saja, tetapi juga kecakapan bicara dalam kegiatan wawancara dapat menjadi pertimbangan siswa diterima atau tidak. Tahapan seleksi siswa baru tiap sekolah berbeda-beda hal ini disesuaikan dengan kebutuhan sekolah yang terpenting dari tiap tahapan yang digunakan hendaknya menunjukkan secara akurat dan obyektif terhadap hasil seleksi. Seleksi peserta didik merupakan kegiatan pemilihan calon peserta didik untuk menentukan diterima atau tidaknya calon peserta didik. Proses seleksi ini bertujuan untuk mencari input siswa yang dapat mengikuti proses belajar mengajar di sekolah dengan baik sehingga seleksi diharapkan dapat berkontribusi dalam peningkatan mutu sekolah. Seleksi diterapkan pada tiap lembaga atau organisasi, karena sebuah lembaga merupakan kumpulan orang-orang yang melakukan kegiatan bersama untuk mencapai tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut maka penting bagi lembaga atau organisasi memilih orang yang akan masuk ke dalam lembaga. Sebab seleksi yang tidak tepat menyebabkan lembaga gagal mencapai sasaran-sasaran yang diinginkan. Seleksi juga merupakan pelaksanaan fungsi sumber daya manusia pada perusahaan dan dalam konteks lembaga pendidikan seleksi masuk kedalam kegiatan manajemen kesiswaan. Artinya kegiatan seleksi merupakan hal yang sering kita temui dikegiatan sehari-hari dan penting bagi kita untuk mengetahui fungsi seleksi dan penerapannya dengan baik sehingga tujuan dari adanya kegiatan ini tepat sasaran. Mulyasa mengatakan “bidang manajemen kesiswaan sedikitnya memiliki tiga tugas utama yang perlu diperhatikan, yaitu penerimaan siswa baru, kegiatan kemajuan belajar, serta bimbingan dan pembinaan disiplin”.27 Penerimaan siswa baru perlu dipersiapkan dengan matang dan perlu diperhatikan kelancaran selama kegiatan agar dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. Penerimaan siswa baru bukanlah kegiatan yang asing karena secara rutin sekolah melakukan kegiatan ini. Walaupun dilakukan setiap tahun tidak berarti kegiatan ini selalu berjalan sesuai dengan perencanaan yang ditetapkan. Maka sekolah harus mempersiapkan segala hal yang dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan tersebut. Dan hendaknya sekolah memperhatikan kekurangan-
27
E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2006), cet.10, h. 46
22
kekurangan yang terjadi saat penerimaan siswa baru sebelumnya sehingga dapat dilakukan perbaikan dalam kegiatan serupa ditahun selanjutnya. Kegiatan seleksi adalah langkah awal dan paling penting untuk mendapatkan pelamar yang cakap dan berkompeten. Seleksi juga berfungsi untuk penempatan pelamar pada jenjang tertentu. Maka penting bagi sebuah lembaga menilai kompetensi pelamar agar sesuai dengan kebutuhan. Begitupula halnya dengan kegiatan penerimaan siswa baru di sekolah untuk mendapatkan calon siswa yang berkompeten dan memiliki kualitas unggul dari segi kognitif, afektif, dan psikomotorik maka perlu dilakukannya pemilihan terhadap para calon siswa. Di dalam buku Sri Minarti, Manajemen Sekolah dijelaskan bahwa: Penerimaan peserta didik meliputi penentuan kebijaksanaan penerimaan peserta didik, sistem penerimaan peserta didik, kriteria penerimaan peserta didik, prosedur penerimaan peserta didik, dan pemecahan problema-problema peserta didik.28 Penerimaan peserta didik baru termasuk salah satu aktivitas penting dalam manajemen peserta didik, sebab aktifitas penerimaan siswa baru ini menentukan seberapa besar kualitas input yang dapat diseleksi oleh sekolah. Penerimaan siswa baru perlu dikelola sedemikian rupa mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan. Kegiatan penerimaan siswa baru biasanya dikelola oleh panitia penerimaan siswa baru (PSB). Dalam kegiatan ini kepala sekolah membentuk panitia atau menunjuk beberapa orang guru untuk bertanggung jawab dalam tugas tersebut. Setelah para siswa diterima lalu dilakukan pengelompokan dan orientasi sehingga secara fisik, mental, dan emosional siap untuk mengikuti pendidikan di sekolah.29 Adapun prosedur penerimaan siswa baru dalam buku manajemen peserta didik berbasis sekolah karya Ali Imron terdiri dari tujuh tahapan yaitu: pembentukan panitia penerimaan peserta didik baru, rapat penerimaan peserta didik baru, pembuatan dan pengiriman pengumuman peserta didik baru, pendaftaran peserta didik baru, seleksi
28 29
Sri Minarti, Manajemen Sekolah, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media,2011), h.156 E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2006), cet.10, h. 46
23
peserta didik baru, penentuan peserta didik yang diterima, dan pendaftaran ulang peserta didik baru.30 Secara jelas tahapan tersebut akan dijelaskan dibawah ini: 1. Pembentukan panitia penerimaan siswa baru Kegiatan pertama yang harus dilakukan oleh kepala sekolah dalam penerimaan siswa baru adalah pembentukan panitia. Panitia ini dibentuk dengan maksud agar secepat mungkin melaksanakan pekerjaannya. Biasanya panitia ini disusun secara musyawarah untuk menghindari keputusan-keputusan yang tidak demokratis. Panitia yang sudah terbentuk umumnya diformalkan dengan menggunakan surat keputusan dari kepala sekolah atau yayasan. Susunan panitia penerimaan siswa baru dapat mengambil alternatif sebagai berikut:31 a. Ketua umum
:
b. Ketua pelaksana
:
c. Sekretaris
:
d. Bendahara
:
e. Anggota/seksi
:
Susunan kepanitian tersebut memiliki tugas pokok dan fungsinya masingmasing sehingga kegiatan penerimaan siswa baru lebih terorganisir dan memudahkan saat pelaksanaan kegiatan penerimaan siswa baru. Penyusunan panitia disesuaikan dengan kebutuhan agar struktur yang dibuat tidak terlalu besar. 2. Rapat penerimaan siswa baru Setelah pembentukan panitia, maka selanjutnya panitia yang telah dibentuk dan diformalkan dalam surat keputusan mengadakan rapat. Rapat ini berfungsi untuk membuat perencanaan pelaksanaan penerimaan peserta didik baru. Dalam rapat ini yang dibicarakan adalah keseluruhan ketentuan penerimaan peserta didik baru. Walaupun penerimaan siswa baru merupakan kegiatan rutin yang dilakukan setiap tahun, tetapi ketentuan-ketentuan yang berkenaan dengan penerimaan harus
30
Ali Imron, Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), h.47 Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, Manajemen Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2011), h. 208 31
24
senantiasa dibicarakan. Dalam rapat ini, keseluruhan anggota panitia dapat berbicara sesuai dengan kapasitas mereka masing-masing. Aktivitas-aktivitas yang akan dilakukan dibicarakan setuntas mungkin sehingga setelah selesai rapat seluruh anggota panitia hanya perlu menindaklanjutinya saja. Apa yang telah diputuskan dalam rapat hendaknya segera dilaksanakan. Hasil rapat panitia penerimaan siswa baru tersebut dicatat dalam buku notulen rapat. Buku notulen rapat merupakan buku catatan tentang rapat yang dapat dijadikan sebagai salah satu bahan untuk membuat keputusan-keputusan sekolah. Dalam rapat banyak sekali pikiran-pikiran dan
gagasan-gagasan cemerlang yang perlu
didokumentasikan. Alat untuk mendokumentasikannya menggunakan buku catatan rapat. 3. Pembuatan, pengiriman/pemasangan pengumuman Selanjutnya bagian seksi pengumuman membuat pengumuman yang biasanya berisi hal-hal sebagai berikut:32 a. Gambaran singkat mengenai sekolah Mengenai sejarah sekolah, kelengkapan gedung yang dimiliki, fasilitas-fasilitas sekolah serta tenaga pendidik dan kependidikan yang ada di sekolah seperti guru, pegawai TU, laboran, pustakawan dan lain sebagainya. b. Persyaratan peserta didik yang meliputi: 1) Lulus ujian yang ditunjukkan dengan ijazah atau surat keterangan lulus dari kepala sekolah. 2) Berkelakuan baik ditunjukkan dengan SKKB dari sekolah 3) Berbadan sehat ditunjukkan dengan surat keterangan dari dokter 4) Salinan ijazah dengan daftar nilai yang dimiliki 5) Salinan rapor siswa 6) Membayar uang pendaftaran sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan pihak sekolah 7) Melampirkan pas foto terbaru sesuai yang diminta sekolah 8) Batasan umur ditunjukkan dengan salinan akte kelahiran
32
Eka Prihatin, Manajemen Peserta Didik, (Bandung: Alfabeta, 2011), h.59
25
c. Cara pendaftaran meliputi secara kolektif dan secara individual. Secara kolektif melalui kepala sekolah tempat di mana calon siswa baru tersebut sekolah. Secara individual dilakukan secara mandiri oleh masing-masing calon siswa baru. d. Waktu pendaftaran, menginformasikan kapan waktu pendaftaran dibuka dan kapan pendaftaran ditutup e. Tempat pendaftaran yang menyatakan di mana saja calon siswa baru dapat mendaftarkan diri. Disarankan agar berada di tempat yang mudah dijangkau oleh siswa. f. Biaya pendaftaran yang harus dibayarkan serta mekanisme pembayaran g. Waktu dan tempat seleksi dilakukan h. Pengumuman hasil seleksi Pembuatan
pengumuman
hendaknya
dilakukan
jauh-jauh
hari
agar
pengumuman yang dibuat semenarik mungkin sehingga banyak calon siswa baru yang tertarik untuk mendaftar. Pengumuman dapat dilakukan melalui media seperti brosur, spanduk, radio, dan website. Jika media cetak yang digunakan buatlah desain semenarik mungkin dengan pemilihan warna yang tepat dan kalimat tulisan persuasif yang dicetak dengan bentuk yang unik. Selain itu penempatan pengumuman hendaknya pada tempat-tempat yang strategis agar dapat dibaca para calon siswa, pengumuman juga dapat dilakukan dengan mendatangi sekolah-sekolah secara langsung atau membagikan brosur. 4. Pendaftaran calon peserta didik baru Setelah pengumuman pembukaan pendaftaran disebarkan maka selanjutnya panitia bersiap untuk kedatangan siswa yang hendak mendaftar. Yang harus disediakan pada saat pendaftaran peserta didik baru adalah tempat pendaftaran, loket informasi, dan formulir pendaftaran. Usahakan untuk menyediakan formulir pendaftaran yang lebih agar tidak mengganggu selama kegiatan pendaftaran berlangsung. Kemudian tenaga untuk loket pendaftaran pun harus diperbanyak karena terkadang terjadi hal-hal seperti menumpuknya pendaftar. Usahakan untuk mengatur antrian agar teratur dan tidak ada orang tua murid/calon siswa yang kecewa terhadap pelayanan panitia penerimaan siswa baru.
26
5. Seleksi peserta didik baru Setelah siswa yang mendaftar dan mengembalikan formulir yang telah dilengkapi selanjutnya siswa mengikuti kegiatan seleksi. Kegiatan seleksi penerimaan siswa baru ini dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu UN, PMDK, dan tes masuk. Jika yang digunakan sebagai alat seleksi adalah tes masuk maka beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah mengatur pengawas tes dan peserta tes. Pengawas perlu diatur agar mereka dapat mengerjakan tugasnya sesuai dengan yang ditentukan. Karena pengawas merupakan orang yang bertugas langsung selama kegiatan tes. Untuk itu perlu ditetapkan tata tertib pengawas dalam pelaksanaan tes. Adapun tata tertib pengawas ini meliputi sebagai berikut: a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. l. m. n.
Datang satu setengah jam sebelum pelaksanaan tes; Menandatangani daftar hadir pengawas; Menerima naskah soal-soal tes dan lembar jawabannya; Memakai tanda pengenal sebagai pengawas; Datang diruang pengawasan setengah jam sebelum tes dimulai; Mempersilahkan calon peserta didik masuk keruangan tes dengan memperlihatkan kartu tanda tes; Membacakan tata tertib peserta tes; Melaksanakan tes ketika waktu menunjukkan tes dimulai; Mengedarkan daftar absensi siswa yang mengikuti tes; Pengawas membuat berita acara; Mengingatkan waktu pengerjaan tes; Pengawas mengambil soal dan kertas jawaban peserta tes; Pengawas mempersilahkan peserta untuk meninggalkan ruangan; Pengawas memberikan lembar jawaban pada seksi pengawas beserta absensi peserta tes.33
Peserta tes juga perlu diatur agar mereka dapat mengikuti seleksi sesuai dengan yang ditentukan hal ini juga untuk memberikan arahan-arahan kepada peserta tes agar mereka tidak merasa bingung selama kegiatan tes berlangsung. Tata tertib untuk peserta tes diberikan sebelum melakukan tes. Adapun tata tertib yang harus dibacakan oleh pengawas kepada peserta yaitu: a. b. c. d. e. 33
Peserta sudah berada dilokasi 15 menit sebelum tes dimulai; Peserta tidak boleh masuk sebelum ada instruksi dari pengawas; Peserta dapat memakai baju bebas namun tetap sopan; Saat masuk ruangan peserta diwajibkan mengeluarkan kartu tanda tes; Ketika tes sedang berlangsung peserta dilarang meminjamkan alat tulis;
Ali Imron, Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), h.65
27
f. Tidak diperkenankan berbuat curang; g. Pelanggaran atas tata tertib berakibat tidak diikut sertakan peserta dalam seleksi.34 6. Penentuan peserta didik yang diterima Dari proses seleksi yang dilakukan selanjutnya melakukan penentuan peserta didik yang diterima. Cara menentukan siswa yang diterima berbeda-beda tergantung sistem penerimaannya jika menggunakan sistem UN maka nilai UN peserta dirangking ketentuan siswa yang diterima didasarkan atas rangking UN yang dibuat sekolah. Jika sekolah menggunakan sistem penerimaan siswa baru dengan PMDK maka sekolah mengamati nilai siswa melalui buku rapor dan memberikan kriteria atau patokan siapa siswa yang dapat diterima. Sedangkan sekolah yang menggunakan sistem tes maka ketentuannya berdasarkan hasil tes yang dilakukan siswa baru. Dari hasil penentuan peserta didik yang diterima biasanya menghasilkan tiga kebijakan yaitu siswa yang lulus, siswa yang masuk ke dalam daftar cadangan, dan siswa yang tidak diterima. Dalam
penentuan
siswa
yang
diterima
biasanya
diadakan
rapat
untuk
memusyawarahkan dan memutuskan siapa siswa yang lulus dalam proses seleksi. Setelah didapat siswa yang lulus seleksi dan yang masuk ke dalam daftar cadangan selanjutnya mengumumkan kepada siswa yang bersangkutan. Pengumuman ini bisa dilakukan secara terbuka atau secara tertutup. Secara terbuka biasanya diketahui oleh semua orang baik yang diterima atau yang tidak diterima. Biasanya hasil seleksinya ditempel ditempat-tempat yang strategis atau melalui media massa. Pengumuman secara tertutup biasanya melalui surat atau amplop tertutup yang diberikan kepada calon peserta didik, sehingga yang mengetahui diterima atau tidak diterima hanya calon peserta didik yang bersangkutan.35 7. Pendaftaran ulang Calon peserta yang dinyatakan lulus diharuskan mendaftar ulang dengan memenuhi persyaratan dan perlengkapan yang diminta sekolah. Sekolah harus menetapkan batas waktu pendaftaran ulang dimulai dan ditutup. Mereka yang 34
Eka Prihatin, Manajemen Peserta Didik, (Bandung: Alfabeta, 2011), h.64 Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, Manajemen Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2011), h. 209 35
28
dinyatakan gugur karena tidak mendaftar ulang kehilangan haknya sebagai peserta didik di sekolah tersebut kemudian posisi yang kosong dapat diisi dengan siswa yang masuk dalam daftar cadangan. Demikian juga mereka yang dinyatakan cadangan, ada saat kapan ia dipanggil untuk mendaftar ulang. Pemanggilan demikian, juga harus mencantumkan kapan batas waktu pendaftaran dibuka dan ditutup. Jika ternyata cadangan ini tidak mendaftar ulang setelah diadakan pemanggilan atau diumumkan sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan, akan diisi oleh cadangan yang lain demikian seterusnya. Langkah-langkah pelaksanaan penerimaan siswa baru yang telah dijelaskan di atas merupakan kegiatan rutin yang dilakukan sekolah menjelang tahun ajaran baru. Setidaknya ada tujuh langkah dalam kegiatan ini, dengan adanya ketujuh langkah tersebut diharapkan tujuan dari diadakannya seleksi siswa dapat berjalan lancar dan dapat mengantisipasi kendala-kendala
yang terjadi
pada saat pelaksanaan sekaligus
memberikan pelayanan yang baik kepada calon siswa selama kegiatan berlangsung. Penerimaan siswa baru merupakan langkah awal sekolah untuk mendapatkan siswa yang berkompeten dan sesuai dengan keinginan sekolah. Sebelum melangkah pada penerimaan siswa baru paling tidak ada satu langkah yaitu perencanaan kesiswaan.36 Perencanaan kesiswaan berupa sensus sekolah dan penentuan jumlah siswa yang diterima. a) Sensus sekolah Sensus sekolah adalah pencatatan anak-anak usia sekolah yang diperkirakan akan masuk sekolah atau calon siswa. Seluruh kegiatan sensus sekolah dapat difungsikan untuk berbagai hal seperti:37 1) Menetapkan perlunya perencanaan jumlah dan lokasi sekolah; 2) Memproyeksikan layanan program pendidikan bagi sekolah yang memerlukan; 3) Mempersiapkan fasilitas pendidikan khusus misalnya kelas-kelas khusus bagi anak-anak yang kurang pendengarannya atau anak-anak yang kurang penglihatannya; 36
Sri Minarti, Manajemen Sekolah, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), h.160 Piet A. Sahertia, Dimensi-Dimensi Administrasi Pendidikan di Sekolah, (Surabaya: Usaha Nasional, 1994), cet 1, h. 104 37
29
4) Merekam informasi mengenai jumlah dan pertumbuhan sekolah swasta; 5) Menganalisa tingkat dan laju pertumbuhan umur usia sekolah pada suatu daerah tertentu. b) Penentuan jumlah siswa yang diterima Penentuan jumlah siswa yang akan diterima perlu dilakukan sebuah lembaga pendidikan, agar layanan siswa bisa dilakukan secara optimal. Kegiatan yang dilakukan dalam langkah ini adalah:38 1) Daya tampung kelas atau jumlah kelas yang tersedia. Jumlah peserta didik dalam satu kelas berdasarkan kebijakan pemerintah berkisar antara 40-45 orang. Sedangkan ukuran kelas yang ideal secara teoritik berjumlah 25-30 peserta didik per satu kelas. Penentuan perhitungan daya tampung ini dapat menggunakan rumus sebagai berikut: DT = B x M – TK Keterangan:39 DT
: Daya Tampung
B
: Banyak bangku di kelas
M
: Muatan bangku (kapasitas)
TK
: Jumlah siswa yang tinggal kelas pada kelas I
2) Rasio murid dan guru adalah perbandingan antara banyaknya peserta didik dengan guru. Secara ideal rasio murid dan guru adalah 1 : 30 Berdasarkan uraian diatas maka dapat kita simpulkan bahwa dalam kegiatan penerimaan siswa baru hal pertama yang dilakukan adalah perencanaan kesiswaan. Perencanaan kesiswaan berupa sensus sekolah yang bertujuan untuk memprediksi jumlah calon pendaftar dan penentuan jumlah siswa yang diterima. Dalam penentuan jumlah siswa yang diterima harus mempertimbangkan daya tampung dalam satu kelas serta rasio antara guru dan murid. Kedua hal tersebut haruslah seimbang agar kegiatan belajar
38
Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, Manajemen Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2011), h. 207 39 Badrudin, Manajemen Peserta Didik, (Jakarta: Indeks, 2014), h. 37
30
mengajar menjadi kondusif. Di mana jumlah ideal satu kelas berisi sekitar 25-30 siswa. Hal ini sejalan dengan rasio murid dengan guru secara ideal adalah 1:30 siswa. Siswa merupakan unsur penting dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah, bahkan siswa dipandang sebagai penggerak dari berjalannya organisasi pendidikan. Hal ini karena siswa yang menjadi input untuk diproses dalam kegiatan belajar mengajar dan dijadikan ouput (lulusan) sekolah. Artinya sekolah dapat beraktifitas karena adanya siswa, namun saat ini masalah yang muncul adalah sulitnya mendapatkan siswa yang sesuai dengan keinginan. Saat ini banyak sekolah bermunculan sehingga persaingan antar sekolah dalam mendapatkan calon siswa yang berkualitas menjadi hal yang tidak bisa dihindari. Tak sedikit lembaga pendidikan yang mati karena kehabisan peserta didik. Bahkan ada ketua yayasan pendidikan yang mengatakan bahwa mencari peserta didik jauh lebih sulit ketimbang mencari guru baru. Dikatakannya, untuk mendapatkan guru baru cukup membuka lamaran, sehari sudah banyak yang datang. Sedangkan untuk mencari peserta didik, belum tentu dengan mengedarkan brosur dan memasang sepanduk peserta didik akan datang. Hal ini menggambarkan bahwa dalam kegiatan pendidikan di era persaingan ini, peserta didik merupakan unsur utama yang harus dimenej dan dihargai martabatnya tak jauh berbeda dengan pembeli/konsumen dalam dunia usaha.40 Dalam perkembangannya sekolah merupakan lembaga pendidikan yang berperan sebagai media yang dapat menyediakan layanan pendidikan. Peserta didik sebagai pengguna jasa harus difasilitasi dan dimanaj dengan baik. Sehingga peserta didik mendapatkan pelayanan optimal dari sekolah. Pengaturan peserta didik dalam sekolah merupakan tugas manajemen kesiswaan. Manajemen kesiswaan bertujuan untuk mengatur berbagai kegiatan dalam bidang kesiswaan agar kegiatan pembelajaran di sekolah berjalan lancar, tertib, dan teratur, serta mencapai tujuan pendidikan. Pemilihan calon siswa harus disadari sebagai upaya sekolah dalam mendapatkan siswa yang memiliki kompeten diantara para calon yang lain. Walaupun setiap calon siswa memiliki hak yang sama untuk mendapatkan layanan pendidikan, namun siswa juga harus memenuhi persyaratan-persyaratan sebagaimana yang telah ditentukan sekolah. Artinya setiap siswa yang ingin diterima disuatu sekolah harus terlebih dahulu 40
178.
Mulyono, Manajemen Administrasi & Organisasi Pendidikan, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2010), h.177-
31
memenuhi kewajiban-kewajiban yang telah ditentukan sekolah. Sekolah juga dapat memilih cara apa yang digunakan dalam seleksi penerimaan siswa baru, setiap proses seleksi bisa berbeda pada tiap sekolah hal ini tergantung pada kebutuhan pada tiap institusi pendidikan masing-masing.
C. Faktor-faktor yang harus diperhatikan Telah umum diketahui bahwa proses seleksi bukanlah kegiatan yang berdiri sendiri. Artinya dalam melakukan kegiatan seleksi berbagai masukan perlu pula diperhitungkan dan dipertimbangkan. Secara umum dapat dikatakan bahwa semakin banyak jumlah pelamar untuk diseleksi, semakin baik untuk organisasi karena dengan demikian semakin besar kesempatan sekolah mendapat calon peserta didik yang memiliki kemampuan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan sekolah. Namun tidak menutup kemungkinan jumlah pelamar kurang dari yang diharapkan. Dengan kata lain, bisa jadi pelamar sedikit dari jumlah yang dibutuhkan sehingga kualitas seleksi menjadi kecil. Jika perbandingan antara pelamar dengan kuota yang diterima kecil maka rasio seleksinya menjadi kecil. Rasio seleksi kecil mencerminkan rendahnya kualitas seleksi. Adapun faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam seleksi sebagai berikut:41 1. Faktor etika Tidak dapat disanggah bahwa para penyeleksi memegang peranan penting dalam menentukan siapa diantara pelamar yang diterima dan siapa yang ditolak. Merupakan kenyataan pula bahwa organisasi mengharapkan para pelamar bermutu setinggi mungkin. Menggabungkan kedua hal itu dalam proses seleksi menuntut standar etika tinggi dari para penyeleksi karena hanya dengan demikianlah siswa-siswa bermutu yang diterima. Memegang teguh norma-norma etika menuntut antara lain disiplin pribadi yang tinggi, kejujuran yang tidak tergoyahkan, integritas karakter serta obyektifitas yang didasarkan pada kriteria yang rasional. Hal ini sangat penting karena tidak mustahil perekrut dihadapkan kepada berbagai macam godaan, 41
Sondang P. Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011, cet.19), h.134
32
seperti menerima hadiah, disogok oleh pelamar, mengkatrol nilai seleksi dari pelamar yang mempunyai hubungan darah atau kaitan primordial lainnya sehingga mengakibatkan seorang penyeleksi mengambil keputusan yang didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan subyektif. 2. Faktor internal organisasi Para penyeleksi pada umumnya menyadari bahwa situasi internal organisasi harus dipertimbangkan juga dalam merekrut dan menyeleksi siswa-siswa baru. Seperti, besar kecilnya anggaran yang dialokasikan untuk kegiatan sekolah menentukan berapa banyak jumlah siswa yang harus direkrut. Karena tidak dipungkiri sekolah memiliki keterbatasan mengenai biaya dalam kegiatan penerimaan siswa baru. 3. Faktor kesamaan kesempatan Fenomena yang terjadi di masyarakat dan diberbagai negara, masih saja terdapat praktek-praktek pemanfaatan sumber daya manusia yang sifatnya diskriminatif. Ada kalanya praktek yang diskriminatif itu didasarkan atas warna kulit, atau daerah asal, atau latar belakang sosial. Dengan perkataan lain, terhadap sekelompok warga masyarakat yang diidentifikasi sebagai minoritas diberlakukan pembatasan-pembatasan tertentu sehingga mereka tidak memperoleh kesempatan yang sama.
D. Kendala-kendala yang dihadapi dalam proses seleksi Bukanlah hal yang mudah untuk memperoleh input yang sesuai dengan kebutuhan dan sesuai kriteria yang ditetapkan sekolah. Sekolah harus menentukan standar atau kriteria-kriteria khusus, calon siswa seperti apa yang akan diterima. Banyak sekali serangkaian proses yang ditempuh terutama bagi peserta didik dalam kegiatan seleksi. Maka dalam kegiatannya pastilah terdapat hal-hal yang menjadi kendala atau tantangan selama penerimaan siswa baru berlangsung. Di antara problem penerimaan siswa baru yaitu:
33
1. Adanya peserta didik yang hasil tesnya, jumlah nilai UN, dan kecakapannya sama dengan mereka yang berada pada batas bawah penerimaan. 2. Adanya calon peserta didik yang dari segi kemampuannya masih kalah dibandingkan dengan yang lainnya sementara orang tua yang bersangkutan mempunyai kekuasaan tertinggi di daerah tersebut. 3. Terbatasnya daya tampung sarana-prasarana sekolah, sementara sangat banyak calon siswa baru yang mempunyai kecakapan tinggi.42 Proses seleksi dimulai setelah kumpulan para pelamar yang memenuhi syarat didapatkan melalui penarikan. Proses ini melibatkan serangkaian tahap yang menambah kompleksitas dan waktu. Panitia penerimaan siswa baru menggunakan proses seleksi untuk mengambil keputusan siswa-siswa yang terpilih untuk diterima sebagai input di sekolah. Selain itu, panitia penerimaan siswa baru harus menghadapi paling tidak tiga tantangan, yaitu tantangan-tantangan suplai, ethis, dan organisasional.43 a. Tantangan-tantangan suplai Ketidaksediaan suplai menyebabkan sekolah tidak leluasa untuk memilih calon siswa yang qualified. Makin besar jumlah siswa yang mendaftar maka akan semakin mudah bagi panitia penerimaan siswa baru memilih siswa sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan sekolah. Semakin banyak calon siswa yang mengikuti seleksi maka semakin besar pula kesempatan bagi sekolah mendapatkan input yang berkualitas. Keterbatasan suplai ini dapat diukur dengan rasio seleksi. Rasio seleksi merupakan hubungan antara jumlah siswa yang diterima dan jumlah total siswa yang mendaftar. Rasio seleksi dapat dihitung menggunakan rumus: Rasio Seleksi =
Jumlah pelamar yang diterima Jumlah seluruh pelamar
Bila rasio seleksi kecil, misalnya 1:3, berarti hanya sedikit pelamar yang dapat dipilih (diterima). Rasio seleksi yang kecil menunjukkan kualitas penarikan (rekruitmen) rendah.44
42 43
Badrudin, Manajemen Peserta Didik, (Jakarta: Indeks, 2014), h. 39 T Hani Handoko, Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia, (Yogyakarta: BPFE, 2000), Cet.14, h.
86 44
cet.3
Soekidjo Notoatmodjo, Pengembangan Sumber Daya Manusia, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2003), h. 140,
34
b. Tantangan-tantangan etis Adanya halangan berupa etika dalam hal ini mencakup sistem keluarga atau titipan, adanya komisi, suap, dan sebagainya. Di mana beberapa pelamar yang memiliki hubungan kekeluargaan dimudahkan oleh orang yang ada di dalam lembaga. Proses seleksi seperti ini dapat dikatakan melanggar etik. Bila standar etik ini dilanggar, input/siswa baru mungkin dipilih secara tidak tepat. c. Tantangan-tantangan organisasional Organisasi yang melakukan kegiatan seleksi menghadapi keterbatasanketerbatasan seperti sarana atau pembiayaan (anggaran) sehingga terkadang proses seleksi tidak berjalan maksimal. Adapun menurut Mutiara Sibarani Pangabean dalam bukunya Manajemen Sumber Daya Manusia kendala-kendala yang dihadapi dalam proses seleksi antara lain: tolak ukur, penyeleksi, dan pelamar.45 1) Tolak ukur Tolak ukur adalah kesulitan untuk menentukan standar atau tolak ukur yang akan dipergunakan mengukur kualifikasi-kualifikasi seleksi secara objektif. Misalnya, mengukur kejujuran atau kesetiaan. Bobot nilai yang diberikan sering berdasarkan pada pertimbangan subjektif saja, karena tolak ukur yang digunakan mengandung prinsip yang sama terhadap para pelamar yang datang dengan latar belakang yang berbeda-beda. 2) Penyeleksi Pemilihan penyeleksi sebagai orang yang melakukan penilaian terhadap calon pelamar harus didasarkan pada kompetensi yang dimiliki bukan berdasarkan kedudukan pada sebuah lembaga. Kesulitan untuk mendapatkan penyeleksi yang benar-benar qualified, jujur, dan objektif penilaiannya, merupakan salah satu faktor yang sering kali dihadapi dalam pelaksanaan seleksi.\
45
h.33
Mutiara Sibarani Pangabean, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2004), cet.2,
35
3) Pelamar Untuk mendapatkan jawaban yang jujur dari pelamar bukanlah perkara yang mudah, karena mereka selalu berusaha memberikan jawaban mengenai hal-hal yang baik saja tentang dirinya sedangkan hal-hal yang kurang baik disembunyikan. Hal ini terjadi karena pelamar adalah manusia yang mempunyai pikiran, kepintaran, dan keahlian untuk mengelabui penyeleksi.
E. Kerangka Berfikir Dari berbagai uraian yang telah dikemukakan di atas maka dapatlah dipahami bahwa seleksi penerimaan siswa baru merupakan rangkaian kegiatan dalam memilih dan menyeleksi calon siswa yang mendaftar kemudian ditentukan siswa yang telah memenuhi kriteria dan ditetapkan sekolah sebagai input sekolah untuk diproses melalui kegiatan belajar mengajar. Dalam pelaksanaan penerimaan siswa baru terbagi menjadi tujuh langkah yaitu membentuk panitia, melakukan rapat panitia, pembuatan pengumuman penerimaan siswa baru, pendaftaran siswa baru, seleksi siswa baru, penentuan siswa yang diterima, dan daftar ulang bagi siswa yang lulus seleksi. Ketujuh langkah di atas diharapkan dapat berjalan sesuai dengan tujuan sekolah. Dengan adanya langkah tersebut diharapkan memudahkan bagi sekolah untuk melakukan pengaturan terhadap kegiatan seleksi penerimaan siswa baru. Dalam proses seleksi siswa perlu memperhatikan faktor-faktor yang dapat menghambat kegiatan penerimaan siswa baru diantara faktor itu adalah: faktor etika di mana seleksi yang dilakukan harus mengikuti aturan yang berlaku seperti yang tercantum dalam pedoman PPDB Tahun Pelajaran 2015/2016 hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi pelanggaran-pelanggaran seperti menerima suap atau sogok. Kemudian faktor internal organisasi di mana sekolah mungkin memiliki keterbatasan dalam pembiayaan dalam kegiatan seleksi sehingga perlu dipertimbangkan mengenai besarnya biaya yang dikeluarkan sekolah untuk kegiatan tersebut. Dan terakhir adalah memahami bahwa setiap siswa memiliki kesempatan yang sama untuk belajar sehingga tidak terjadi diskriminasi atau pembatasan-pembatasan bagi sebagian golongan. Kegiatan penerimaan siswa baru harus disadari sebagai upaya untuk memperoleh input berkualitas yang pada akhirnya berdampak pada peningkatan mutu pendidikan sekolah. Karena dengan memilih siswa yang berkompeten akan membantu proses pembelajaran yang efektif sehingga menghasilkan lulusan yang kompetitif dan
36
memiliki kualitas dari segi kognitif, afektif, dan psikomotorik. Uraian tersebut secara sederhana dapat digambarkan seperti dibawah ini:
Kegiatan PSB / PPDB
Memilih dan menyeleksi calon siswa
Mendapatkan siswa yang kompeten
Meningkatkan Mutu Pendidikan Sekolah
F. Hasil Penelitian yang Relevan Ada beberapa penelitian yang berkaitan dengan pelaksanaan seleksi. Hasil penelitian relevan sebelumnya yang sesuai dengan penelitian ini adalah sebagai berikut: Skripsi yang ditulis oleh Jahrotul Janah berjudul “Penerapan Proses Seleksi Guru di SD Islam At-Taqwa Pamulang”. Skripsi ini membahas mengenai penerapan proses seleksi guru baru serta kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan seleksi guru. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian analisis deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi, dan studi dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan seleksi guru yang dilakukan oleh pihak sekolah sudah baik. Kegiatan seleksi guru ini diawali dengan menganalisa kebutuhan tenaga pendidik (guru), penerimaan surat lamaran (penyeleksian berkas), penyelenggaraan ujian (wawancara seleksi, pembuatan RPP, micro teaching, tes membaca Al-Qur‟an, tes psikologi, wawancara final) dan diakhiri dengan keputusan seleksi (diterima atau ditolak). Sekolah hanya melibatkan kepala sekolah dan yayasan sebagai penyelenggara seleksi.
37
Skripsi yang ditulis oleh Ari Istiara yang berjudul “Penerapan Proses Seleksi Siswa dan Guru Program Akselerasi di SMP Bakti Mulya 400”. Skripsi ini membahas mengenai pelaksanaan seleksi siswa dan guru pada program akselerasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analisis melalui kegiatan wawancara, studi dokumen, dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam proses seleksi penerimaan siswa baru program akselerasi terdiri dari dua tahap yaitu tahap seleksi siswa secara umum dan dilanjutkan dengan tahapan seleksi siswa khusus untuk program akselerasi. Proses seleksi calon guru program akselerasi dilakukan secara ketat sejak di awal mereka bergabung dengan sekolah ini, sehingga pemilihan guru atas asas Best Of The Best. Kemudian belum ada pelatihan atau seminar khusus yang diadakan untuk tim penyeleksi siswa dan guru program akselerasi. Skripsi yang ditulis oleh Ika Mustikasari yang berjudul “Strategi Rekrutmen Guru di MAN Insan Cendikia Serpong”. Skripsi ini membahas mengenai strategi rekrutmen guru dalam rangka pencapaian tujuan lembaga. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Dengan teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan studi dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi rekrutmen guru yang dilakukan sudah baik. Kegiatan rekrutmen ini diawali dengan perencanaan kebutuhan guru yaitu dengan menganalisa kebutuhan guru yang ada, pengumuman adanya lowongan guru, persyaratan yang harus dipenuhi calon guru, seleksi dengan berbagai tes, dan penentuan penerimaan guru.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MA Pembangunan UIN jakarta, Jl. Ibnu Taimia IV Kompleks UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Ciputat-Tangerang Selatan. Peneliti memilih lokasi ini karena lokasi yang strategis, sebagai Madrasah yang memiliki peminat cukup banyak, MA Pembangunan juga merupakan Lab School dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Tabel 3.1 Waktu Kegiatan Penelitian
No
Tahun 2014
Kegiatan
Okt
1
Pengesahan Proposal Skripsi
2
Bimbingan dengan dosen
3
Observasi ke MA Pembangunan
4
Pengumpulan data
5
Analisis data
Nov
Des
Tahun 2015 Ags
Sep
Okt
B. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif yaitu untuk menggambarkan, memaparkan, dan mengungkapkan hasil penelitian mengenai Sistem Seleksi Penerimaan Siswa Baru di MA Pembangunan UIN Jakarta secara gamblang sehingga penelitian dapat tergambar dengan jelas. Penelitian deskriptif biasanya tidak diarahkan untuk menguji hipotesis, melainkan untuk mencari informasi untuk mengambil keputusan atau kesimpulan. Berdasarkan sifat dan analisis datanya, penelitian ini bersifat eksploratif bertujuan untuk menggambarkan keadaan atau status fenomena karena penelitian ini mendeskripsikan suatu gejala nyata yang ada di lapangan maka tidak ada intervensi dari peneliti.
38
39
C. Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini adalah pihak-pihak yang terlibat langsung dalam kegiatan seleksi penerimaan siswa baru tahun ajaran 2015/2016. Diantara mereka adalah sebagai berikut: 1. Ketua panitia PPDB Madrasah Pembangunan UIN Jakarta 2. Koordinator bidang pendaftaran PPDB Madrasah Pembangunan UIN Jakarta 3. Koordinator bidang seleksi PPDB Madrasah Pembangunan UIN Jakarta 4. Koordinator bidang umum PPDB Madrasah Pembangunan UIN Jakarta 5. Siswa-siswi kelas X
D. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Untuk memperoleh data/informasi yang akurat dalam menyusun laporan penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik sekaligus dengan harapan antara satu dengan yang lainnya dapat saling melengkapi. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Wawancara Wawancara ialah tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih secara langsung.46 Wawancara merupakan cara menghimpun bahan-bahan keterangan yang dilaksanakan dengan melakukan tanya jawab lisan secara sepihak, berhadapan muka, dan dengan arah serta tujuan yang telah ditentukan. Bentuk wawancara yang digunakan yaitu wawancara terstruktur, peneliti menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan tertulis/pedoman wawancara. Alat yang digunakan adalah pedoman wawancara dan alat tulis. Teknik ini digunakan untuk mewawancarai ketua panitia PPDB, koordinator bidang pendaftaran, koordinator bidang seleksi, koordinator bidang umum, dan siswa-siswi kelas X MA Pembangunan UIN Jakarta. b. Studi Dokumen Studi dokumen merupakan teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan pada subjek penelitian, tetapi melalui dokumen. Kelengkapan terhadap data-data penunjang karya ilmiah, peneliti menampung sumber-sumber informasi yang lebih luas mengenai pokok penelitian. Studi dokumen digunakan untuk memperoleh data nyata 46
Husaini Usman & Purnomo Setiady, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h.55
40
yang dijadikan sebagai objek penelitian ini yaitu mengenai sistem seleksi penerimaan siswa baru, misalnya profil sekolah, struktur kepanitiaan seleksi penerimaan siswa baru, berkas-berkas yang berkaitan dengan penerimaan siswa baru, hasil pengumuman peserta didik yang diterima dan lain-lain. Penulis dapat melihat keseluruhan kegiatan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi melalui laporan pertanggung jawaban kegiatan penerimaan siswa baru yang disusun oleh panitia. E. Teknik Analisis Data Setelah data dikumpulkan, maka langkah selanjutnya data dideskripsikan, dianalisa, dan disimpulkan. Pada tahap ini juga merupakan proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Miles dan Huberman mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh.47 Aktivitas dalam analisis data model Miles and Huberman yaitu data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification. a. Reduksi Data Data/informasi yang didapat di lapangan sangat banyak sehingga perlu diteliti dan dirinci untuk memudahkan penulis. Reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dan membuat kategorisasi. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk mengolahnya. b. Penyajian Data Setelah data direduksi (rangkum) selanjutnya data disajikan (display). Dalam penelitian ini peneliti menyajikan data dengan teks yang bersifat narasi. Melalui penyajian data tersebut maka data tersusun dalam pola hubungan sehingga akan semakin mudah dipahami. c. Conclusion / Kesimpulan Penarikan kesimpulan dari data yang telah dirangkum dan telah disajikan sehingga dapat diketahui inti informasi dari data yang tersaji.
47
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2011), h.243
41
F. Kisi-kisi Instrumen Wawancara Untuk mendapatkan data primer, maka diperlukan pembuatan kisi-kisi instrumen yang terkait dengan “Pelaksanaan Sistem Seleksi Penerimaan Siswa Baru”. Adapun kisikisi wawancara sebagai berikut: Tabel 3.2 Kisi-Kisi Wawancara Pelaksanaan Sistem Seleksi Penerimaan Siswa Baru Di Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta Variabel Pelaksanaan
Dimensi
No. Item
1. Seleksi UN
1
Seleksi
2. Seleksi PMDK
2
Penerimaan
3. Seleksi Tes Masuk
3,4,5
1. Membentuk Panitia
6,7,8,9
Penerimaan
2. Rapat PSB
10,11,12
Siswa Baru
3. Pembuatan dan
13,14,15,16
Siswa Baru
1. Sistem Seleksi
Sub Dimensi
2. Proses Seleksi
pemasangan pengumuman 4. Pendaftaran
17,18,19,20,21, 22,23,24
5. Seleksi
25,26,27,28,29,30,31 32,33,34,35,36
6. Penentuan siswa yang diterima 7. Pengumuman siswa
37,38,39,40,41, 42,43,44 45
yang diterima 8. Pendaftaran ulang
46,47
42
3. Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam seleksi
9. Evaluasi dan Laporan
48,49
1. Faktor Etika
50
2. Faktor Internal
51
Organisasi 3. Faktor Kesamaan
52
Kesempatan 4. Kendalakendala dalam
1. Ketidaksediaan suplai
53
2. Penyeleksi
54
3. Kekuasaan
55
seleksi
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Sejarah singkat berdirinya MA Pembangunan UIN Jakarta Lahirnya Madrasah Pembangunan UIN Jakarta berawal dari keinginan akan adanya lembaga pendidikan islam yang representatif dari para tokoh di Departemen Agama dan IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada awal tahun 1972, Panitia Pembangunan Gedung Madrasah Komprehensif dibentuk oleh Rektor IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. H. M. Toha Yahya Omar (alm). Bulan Juni 1972, bertepatan dengan Lustrum III IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dimulai pembangunan gedung madrasah yang ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Menteri Agama RI pada masa itu, yaitu Prof. H. A. Mukti Ali dan Rektor IAIN Syarif Hidayatullah. Tanggal 17 November 1973, gedung madrasah diserahterimakan dari Pimpinan Bagian Proyek Pembinaan Bantuan Untuk Madrasah Swasta Pemda DKI Jakarta kepada IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Tahun 1974, pertama kali Madrasah Pembangunan membuka tingkat Ibtidaiyah. Jumlah muridnya baru 58 orang, terdiri dari Kelas I: 43 orang, Kelas II: 8 orang, dan Kelas III: 7 orang. Permulaan kegiatan belajar mengajar dimulai pada tanggal 7 januari 1974. Tanggal inilah yang kemudian ditetapkan sebagai “Hari Kelahiran” Madrasah Pembangunan. Pada awal tahun 1977, Madrasah Pembangunan membuka tingkat Tsanawiyah. Peserta didik angkatan pertama berjumlah 19 orang. Bulan Juli 1991, dibuka kelas jauh tingkat Ibtidaiyah di Pamulang, bekerja sama dengan Yayasan Al Hidayah sebagai penyedia lahan. Sesuai dengan keputusan Rektor IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
sejak
awal
September
1974
pembinaan
Madrasah
Pembangunan
dilaksanakan oleh Tim Pembinaan yang dipimpin oleh Dekan Fakultas Tarbiyah. Tugas tim ini di antaranya adalah menyiapkan Madrasah Pembangunan sebagai „madrasah laboratorium‟ Fakultas Tarbiyah IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada tahun 1978, Madrasah Pembangunan ditetapkan sebagai Madrasah Pilot Proyek Percontohan. 43
44
Oleh Departemen Agama RI melalui Surat Keputusan Dirjen Bimas Islam Depag RI Nomor: Kep/D/03/1978. Berdasarkan keputusan tersebut, kemudian diselenggarakan kegiatan penataran penulisan modul dan uji coba pembelajaran dengan sistem modul. Empat modul bidang studi Al-Qur‟an Hadits, Bahasa Arab, Bahasa Indonesia, dan Matematika telah diujicobakan sampai dengan tahun 1985. Mulai tahun 1988, berdasarkan Surat Keputusan Rektor IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta Nomor: 06 Tahun 2008, wewenang pembinaan dan pengelolaan Madrasah Pembangunan dilimpahkan kepada Yayasan Syarif Hidyatullah Jakarta. Pengembangan sebagai „madrasah laboratorium‟ dilaksanakan bersama-sama dengan Fakultas Tarbiyah IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Tahun pelajaran 1991/1992 Madrasah Pembangunan membuka tingkat Aliyah. Peserta didik yang diterima pertama kali sebanyak 32 orang terdiri dari 10 laki-laki dan 22 perempuan. Setelah empat tahun berjalan, berkenaan dengan kebijakan pemerintah dalam hal pendidikan (khususnya Madrasah Aliyah), pada Tahun Pelajaran 1995/1996 MA Pembangunan tidak menerima pendaftaran peserta didik baru lagi. Tahun 1996/1997, sebanyak 31 orang peserta didik terakhir lulus dari MA Pembangunan IAIN Jakarta. Seiring dengan perubahan IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, sejak tahun 2002 Madrasah Pembangunan IAIN Jakarta mengikuti perubahan nama menjadi Madrasah Pembangunan UIN Jakarta. Tahun Pelajaran 2006/2007 atas dorongan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan banyaknya permintaan masyarakat, Madrasah Pembangunan UIN Jakarta membuka kembali tingkat Aliyah. Jumlah peserta didik pertama yang diterima adalah 47 peserta didik terbagi dalam 2 rombongan belajar. Setelah tiga tahun, akhir tahun 2009 Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta telah diakreditasi dengan hasil grade A kategori Memuaskan, sama dengan perolehan akreditasi MI dan MTs. Tahun 2008 Madrasah Ibtidaiyah dan Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta ditetapkan sebagai Madrasah Standar Nasional (MSN) di lingkungan Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi DKI Jakarta dengan SK Nomor: Kw.09.4/4/5/HK.005/2081/2008 dan Madrasah Aliyah pun telah diverifikasi MSN pada 25 Desember 2010. Tahun 2011 Kepala Kanwil Kemenag DKI Jakarta kembali
45
mengukuhkan
status
MSN
melalui
Surat
Keputusan
Nomor:
Kw.09.4/1/HK.005/2293/2011. Pada tahun pelajaran 2010/2011 telah dimulai rintisan program bilingual di tingkat tsanawiyah yang secara intens dievaluasi dan disempurnakan. Pada aspek manajemen Madrasah Pembangunan UIN Jakarta mengimplementasikan Sistem Manajemen Mutu (SMM) dan telah memperoleh sertifikat ISO 9001:2008 No. QSC: 00863 untuk pelayanan pendidikan pada seluruh satuan pendidikan.
2. Profil Sekolah Nama Madrasah : Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta NSS
: 2123117110053
Status
: Swasta (Terakreditasi A)
Alamat
: Jl. Ibnu Taimia IV. Kompleks UIN Jakarta
Telepon
: +6221 7402172, +6221 7401143
Fax
: +6221 7421156
Kepala Madrasah : Drs. Rusli Ishaq, M.Pd Waka Kurikulum : Ahmad Shohibul Wafa ZA, M.Pd Waka Kesiswaan : Zakariya, M.A
3. Visi dan Misi VISI Menjadi lembaga pendidikan dasar dan menengah yang unggul dan terkemuka dalam pembinaan keislaman, keilmuan, dan keindonesiaan, dengan mengapresiasi potensi peserta didik serta perkembangan era global. MISI 1)
Menyelenggarakan pendidikan dasar dan menengah yang akan melahirkan lulusan beriman dan bertaqwa serta memiliki kemampuan kompetitif komparatif;
dan keunggulan
46 2)
Melakukan pembinaan kesehatan fisik sehingga terbentuk keseimbangan antara kekuatan keilmuan dengan perkembangan jasmani peserta didik serta dapat melahirkan lulusan yang cerdas, kuat dan sehat;
3)
Melakukan inovasi kurikulum dengan aksentuasi pada pembinaan keislaman, sains dan teknologi serta apresiatif terhadap kecenderungan globalisasi dengan tetap berpijak pada kepribadian Indonesia;
4)
Melakukan
pembinaan
tenaga
pendidik
sebagai
tenaga
professional yang
menguasai aspek keilmuan, keterampilan mengajar, kepribadian pedagogis serta komunikasi global yang dijiwai akhlak mulia; 5)
Melakukan pembinaan tenaga kependidikan yang profesional, yang menguasai bidang ilmu yang mendukung tugasnya, etos kerja yang tinggi, serta kepribadaian yang Islami;
6)
Mengupayakan tersedianya sarana prasarana dan fasilitas belajar mengajar yang dapat memberikan kesempatan kepada para peserta didik untuk dapat mengikuti kegiatan belajar seluas-luasnya, sehingga madrasah benar-benar berfungsi sebagai pusat pembelajaran;
7)
Melakukan pembinaan kemandirian dan team work melalui berbagai aktifitas belajar baik intra maupun ekstrakurikuler.
4. Kegiatan Ekstrakurikuler a. Knowledge Community (KC) b. Language Club (LC) c. Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) d. Pecinta Alam e. Basket f. Futsal g. Anggar h. Badminton i. Musik/Band j. Musikalisasi Puisi k. Marawis l. Tari Saman m. Manga
47
5. Prestasi a. Juara 1 Ujian Nasional Jur.IPS tingkat Provinsi DKI, Kemendikbud (2013) b. Juara 4 Ujian Nasional tingkat provinsi DKI, Kemendikbud (2013) c. Juara 2 Tari Saman tingkat Jabodetabek, UIN Jakarta (2012) d. Juara 1 Manga tingkat Jabodetabek, Uhamka (2013) e. Juara 2 Manga tingkat Jabodetabek, Uhamka (2013) f. Juara 3 Tari Saman tingkat Jabodetabek, Uhamka (2013) g. Juara 3 Tari Saman tingkat Jakarta & Tangsel, SMAN 1 Tangsel (2013) h. Juara 2 Robotic Days tingkat Nasional, SMAN 28 Jakarta (2012) i. Juara 3 Basket tingkat Jabodetabek, Avicena (2012) j. Juara 3 Futsal tingkat Jabodetabek, Avicena (2012)
6. Struktur Organisasi
Gambar 4.1
7. 8. 7
48
7. Data Perkembangan Lima Tahun Terakhir a. Perkembangan Rombongan Belajar Tiap Kelas Tabel 4.1 Rombongan Belajar (Rombel)
Tahun Pelajaran
Jumlah
X
XI
XII
2011/2012
3
3
3
9
2012/2013
3
3
3
9
2013/2014
4
3
3
10
2014/2015
4
4
3
11
2015/2016
4
4
4
12
b. Perkembangan Siswa Tabel 4.2 Tahun Pelajaran
Kelas
2011/2012
2012/2013
2013/2014
2014/2015
2015/2016
X
98
96
124
117
129
XI
82
98
99
126
117
XII
74
82
89
97
124
Jumlah
254
276
312
340
370
c. Perkembangan Ketenagaan Tabel 4.3 Tahun Ajaran 2011/2012 2012/2013 2013/2014 2014/2015 2015/2016
Kepsek L P 1 1 1 1 1 -
Jabatan Guru Tata Usaha L P L P 15 10 1 15 10 1 8 13 1 15 10 1 14 12 1 -
Pesuruh L P 4 4 4 4 4 -
Jumlah L 21 21 14 21 20
P 10 10 13 10 12
Jumlah L+P 31 31 27 31 32
49
B. Deskripsi dan Analisis Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam skripsi ini adalah wawancara yaitu untuk memperoleh data primer tentang pelaksanaan sistem seleksi penerimaan siswa baru di MA Pembangunan UIN Jakarta. Wawancara dilakukan kepada pihak-pihak yang berkaitan langsung dengan kegiatan seleksi penerimaan siswa baru diantara mereka yaitu ketua panitia, koordinator seleksi, koordinator pendaftaran, koordinator bagian umum, dan siswa-siswi kelas X. Selain itu penulis juga menggunakan teknik studi dokumen yang bertujuan untuk mendapatkan data tambahan sehingga data yang terkumpul lebih akurat. Teknik ini dilakukan dengan mengamati secara mendalam mengenai kegiatan penerimaan siswa baru melalui laporan pertanggungjawaban kegiatan PPDB yang disusun oleh panitia. Teknik pengolahan data yang digunakan adalah dengan menganalisa data yang terkumpul dari wawancara dan memberikan penjelasan-penjelasan mengenai gambaran peristiwa yang terjadi di lapangan yang berkaitan dengan penerimaan siswa baru di MA Pembangunan UIN Jakarta. Berikut ini data yang telah diperoleh dari wawancara yang dianalisa dan diinterpretasikan sebagai berikut:
1. Sistem Seleksi Penerapan sistem penerimaan siswa baru berbeda tiap sekolah, penggunaannya disesuaikan dengan kebutuhan. pemilihan sistem yang tepat tentunya menjadi pertimbangan sekolah agar tujuan dari kegiatan seleksi tercapai. Sistem seleksi merupakan cara atau jalan yang digunakan dalam kegiatan penerimaan peserta didik baru. Sistem seleksi terbagi menjadi tiga yaitu berdasarkan nilai UN, PMDK, dan tes masuk. Seleksi berdasarkan UN biasa digunakan oleh sekolah-sekolah negeri yang memiliki peminat banyak dengan daya tampung yang terbatas. Sehingga sekolah hanya cukup merangking hasil ujian nasional calon siswa. Seleksi PMDK merupakan cara penerimaan siswa baru dengan mengamati hasil belajar siswa melalui buku rapor. Seleksi ini belum diterapkan pada PPDB tingkat SMP/SMA, biasanya seleksi jenis ini diterapkan oleh universitas atau perguruan tinggi. Dari hasil wawancara dengan panitia PPDB Madrasah Pembangunan UIN Jakarta. Dalam memilih calon siswa mereka menerapkan sistem seleksi berdasarkan tes masuk.
50
Ridwan selaku ketua panitia mengatakan “sistem seleksi yang digunakan adalah berdasarkan tes masuk, seluruh siswa yang ada di MA Pembangunan UIN Jakarta dipilih berdasarkan tes masuk. Tes ini dipilih untuk mengetahui kemampuan real siswa”.48 Seluruh siswa yang mendaftar diharuskan mengikuti serangkaian tes yang telah ditentukan oleh sekolah. Tes yang harus dilalui untuk jenjang Aliyah ada 4 tahapan yaitu tes pengetahuan umum (terdiri dari MIPA, bahasa Indonesia, dan bahasa Inggris), tes wawancara, tes baca Qur‟an, dan pemeriksaan kesehatan berupa tes urine. Karena sumber penarikan siswa terbagi menjadi dua yaitu siswa yang berasal dari MTs Pembangunan (dalam) dan siswa yang berasal dari luar sehingga penerapan tes masuknya berbeda. Bagi siswa yang berasal dari dalam tes yang dilaksanakan hanya tes pengetahuan saja. Bagi siswa yang berasal dari luar harus mengikuti ke 4 tes tersebut.
2. Proses Seleksi Penerimaan Siswa Baru Penerimaan siswa baru di MA Pembangunan UIN Jakarta merupakan kegiatan rutin yang dilakukan tiap tahun ajaran baru. Mekanisme dalam kegiatan ini direncanakan dan diatur sedemikian rupa sehingga kegiatan penerimaan siswa baru berjalan sesuai dengan rencana yang ditetapkan. Adapun keseluruhan prosedur dalam kegiatan seleksi penerimaan siswa baru akan dijelaskan secara rinci di bawah ini:
a. Membentuk Panitia PPDB Kegiatan penerimaan siswa baru sendiri memiliki nama yang berbeda-beda untuk di Madrasah Pembangunan UIN Jakarta kegiatan ini disebut Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Tahap pertama dalam kegiatan ini adalah membentuk panitia. Tujuan dibentuknya panitia yaitu untuk menjamin kelancaran dan ketertiban pelaksanaan PPDB. Panitia PPDB dibentuk oleh pimpinan Madrasah Pembangunan dengan mengadakan rapat pimpinan (hanya dihadiri oleh direktur, wakil direktur, dan kepala sekolah 3 unit yang ada di MP) pada bulan November. Karena menggunakan sistem terpusat sehingga panitia yang terbentuk tidak hanya mengurus jenjang aliyah tetapi juga jenjang tsanawiyah dan ibtidaiyah. Panitia yang dibentuk diformalkan melalui surat keputusan (SK) Direktur Madrasah Pembangunan UIN Jakarta Nomor 40 Tahun 2014 Tentang Pengangkatan Panitia 48
Hasil Wawancara dengan Ridwan, selaku ketua panitia PPDB MP UIN Jakarta pada 15 September 2015
51
Penerimaan Peserta Didik Baru Tingkat Ibtidaiyah, Tsanawiyah, dan Aliyah tahun pelajaran
2015/2016.
Adapun
susunan
kepanitiaan
PPDB
Pembangunan UIN Jakarta yaitu:49 SUSUNAN PANITIA I.
PENGARAH: A. Ketua : Direktur MP UIN Jakarta Wakil Ketua : Wakil Direktur MP UIN Jakarta Anggota : 1. Kepala MI 2. Kepala MTs 3. Kepala MA II. PELAKSANA A. Ketua : Ridwan, S.Ag Wakil Ketua : Drs. Miran B. Sekretaris : Sartana, S.H Wakil Sekretaris : Efron Faulusia, S.E C. Bendahara : M. Agung Sya‟ban, S.E Wakil Bendahara : Maradona, S.E D. Bag. Pendaftaran : 1. Drs. Ibrahim (Koordinator) 2. Dra. Hj. Sumarji 3. Drs. Hamdani 4. Momon Mujiburrohman, MA E. Bag. Seleksi : 1. Drs. H. Agus Salim, M.Pd (Koordinator) 2. H. Tb Ade Jamhari, S.Pd.I 3. Ali Ridho, S.Ag 4. Dra. Umu Sa‟diyah F. Bag. Umum : 1. Drs. Dani Wahyudi (Koordinator) 2. Afif Abdul Latif, S.Ag 3. Hariyanto, S.E G. Kesekretariatan : 1. Faizin Suprapto 2. Tri Kiswati NH, S.E 3. R. Ineu 4. M. Ahsanul Umam 5. Tobroni, A.Md H. Pembantu Umum : 1. H. Sudarso 2. Nuri 3. Epony Rahmat 4. Agus Hermawan 5. M. Sholeh
49
Studi Dokumen Laporan Pertanggung Jawaban pada 27 agustus 2015
Madrasah
52
b. Rapat Penerimaan Siswa Baru Panitia yang sudah terbentuk kemudian melakukan rapat dalam rangka persiapan penerimaan siswa baru. Begitupun hal yang sama dilakukan oleh panitia peserta didik baru MP UIN Jakarta. Rapat untuk kegiatan ini cukup banyak seperti rapat pendahuluan, rapat panitia inti, rapat koordinasi tiap divisi, rapat persiapan dan rapat penentuan kelulusan. Kegiatan rapat dilakukan untuk membahas mengenai pelaksanaan penerimaan siswa baru, seperti menentukan syarat pendaftaran, menyiapkan segala perlengkapan dalam kegiatan seleksi penerimaan siswa baru, dan menentukan kriteria siswa yang diterima. Rapat diikuti oleh seluruh panitia yang bertugas dalam kegiatan penerimaan siswa baru. Sebelum melakukan kegiatan seluruh panitia berkumpul untuk briefing hal ini agar pada saat pelaksanaan tidak terjadi kesalahan komunikasi. Hasil rapat dicatat dalam buku notulen rapat yang dapat digunakan untuk membuat keputusan-keputusan hasil rapat. Selama rapat berlangsung seluruh panitia diperbolehkan untuk mengemukakan pendapatnya dan hendaknya hasil rapat merupakan musyawarah dari seluruh panitia. Sehingga tidak ada yang merasa pendapatnya tidak dihargai. c. Pembuatan dan pemasangan pengumuman Setelah panitia mengadakan rapat dan didapatkan hasilnya kemudian panitia membuat pengumuman penerimaan siswa baru. Hal ini dilakukan untuk menginformasikan kepada calon siswa bahwa sekolah akan melaksanakan penerimaan siswa baru serta mempromosikan kepada siswa untuk mendaftar di sekolah. Di Madrasah Pembangunan UIN Jakarta panitia yang bertugas untuk membuat dan memasang pengumuman penerimaan siswa baru adalah bagian umum. Selaku koordinator bagian umum Dani Wahyudi mengatakan “Setiap menjelang PPDB, kami panitia selalu membuat dan memasang pengumuman, baik berupa brosur maupun spanduk”50
50
Hasil Wawancara Dani Wahyudi, selaku koordinator September 2015
bagian umum PPDB MP UIN Jakarta pada 3
53
Pengumuman PPDB dilakukan dengan membuat brosur, spanduk, melalui website MP UIN Jakarta, dan promosi ke sekolah-sekolah. Untuk brosur, dipasang di lingkungan sekolah, dibagikan kepada peserta didik hal ini untuk menginformasikan kepada saudara atau tetangga siswa MP, juga disebar ke sekolah-sekolah yang selama ini sudah bekerjasama dengan MP UIN Jakarta. Adapun untuk spanduk, panitia memasang di tiga kecamatan yaitu: (1) Kecamatan Ciputat Timur, (2) Kecamatan Pamulang, (3) Kecamatan Serua. Kesulitan panitia alami pada pemasangan spanduk, yaitu spanduk yang sudah terpasang beberapa dicopot oleh petugas sehingga panitia harus memilih lokasi lain untuk memasangnya. Pengumuman juga dilakukan di website MP UIN Jakarta, calon siswa dapat mengakses www.mpuin-jkt.sch.id melalui jaringan internet. Sekolah juga melakukan promosi ke sekolah. Biasanya, hal ini dilakukan bersamaan dengan pengiriman undangan pertandingan olahraga. d. Pendaftaran Pendaftaran calon siswa MP UIN Jakarta dimulai bulan Januari, hal ini berbeda dengan ketentuan pedoman yang dibuat pemerintah yang biasanya dilakukan pada bulan Juni-Juli. Mengingat MP merupakan sekolah swasta sehingga memiliki kebijakan sendiri untuk menentukan pembukaan dan penutupan masa PSB. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi penurunan jumlah pendaftar dan menghindari mendapatkan siswa sisahan yang tidak lulus seleksi di sekolah negeri. Pemilihan waktu pendaftaran menjadi bahan pertimbangan yang penting bagi segenap panitia PPDB MP UIN Jakarta. Pembukaan pendaftaran untuk tingkat Aliyah yang berasal dari MTs Pembangunan pada 8 Januari sampai 21 Januari, sedangkan calon siswa dari eksternal pada 8 Januari sampai 14 Februari. Secara rinci waktu masa PPDB MA Pembangunan UIN Jakarta sebagai berikut: Waktu pendaftaran:51 1). Pengembalian/pengisisan formulir pendaftaran : 8 Januari-14 Februari 2015 2).Penyerahan dan verifikasi persyaratan pendaftaran : 8 Januari-14 Februari 2015 3). Tes tulis (B. Indo, B.Ingg, dan MIPA) : 21 Februari 2015 4). Wawancara, baca Al Qur‟an, dan tes urine : 22 Februari 2015 5). Pengumuman hasil seleksi : 27 Februari 2015 6). Pendaftaran ulang : 23-27 Maret 2015
51
Brosur Penerimaan Siswa Baru Tahun Pelajaran 2015/2016 Madrasah Pembangunan UIN Jakarta
54
Khusus Alumni Pembangunan UIN Jakarta: 1). Pengembalian/pengisisan formulir pendaftaran : 8 Januari- 21 Januari 2015 2). Penyerahan dan verifikasi persyaratan pendaftaran : 8 Januari- 21 Januari 2015 3). Tes tulis (B. Indo, B.Ingg, dan MIPA) : 24 Januari 2015 4). Pengumuman hasil seleksi : 30 Januari 2015 5). Pendaftaran ulang : 10-18 Februari 2015 Hal yang dipersiapkan panitia PPDB pada saat masa pendaftaran adalah ruang pendaftaran, buku pendaftaran, formulir, buku panduan peserta didik, dan CD profil madrasah. Adapun cara pendaftaran yang dijelaskan oleh Ibrahim, “Para calon / orang tua murid mengisi angket atau daftar isian yang telah disiapkan oleh panitia, setelah itu orang tua / calon siswa membeli formulir sesuai dengan tingkatannya. Kemudian mengisi formulir tersebut langsung atau tidak langsung. Setelah itu orang tua / calon siswa mengisi data-data dalam formulir kemudian menyerahkan kembali formulir yang telah diisi berikut di lengkapi dengan persyaratan yang telah ditentukan dan para calon diberikan Kartu Peserta Tes Seleksi masuk MP UIN Jakarta”.52 Adapun biaya pendaftaran untuk alumni MTs Pembangunan Rp. 250.000, bagi siswa yang berasal dari luar Rp. 300.000. Formulir yang telah diisi dikembalikan kepada panitia beserta persyaratan yang telah ditentukan. Penentuan syarat-syarat yang harus dipenuhi siswa ditetapkan oleh pimpinan pada saat rapat. Syarat pendaftaran bagi siswa yang berasal dari luar Madrasah Pembangunan yaitu:53 1). Mengisi dan menyerahkan formulir pendaftaran calon peserta didik 2). Menyerahkan pas foto berwarna terbaru ukuran 3 x 4 cm sebanyak 2 lembar 3). Menyerahkan foto copy kartu keluarga sebanyak 1 lembar 4). Menyerahkan SKKB dari sekolah asal sebanyak 1 lembar 5). Menyerahkan foto copy rapor kelas VIII dan IX masing-masing sebanyak 1 berkas Adapun syarat pendaftaran khusus bagi alumni Madrasah Pembangunan yaitu: 1). Mengisi dan menyerahkan formulir pendaftaran 2). Menyerahkan pas foto berwarna terbaru ukuran 3 x 4 cm sebanyak 2 lembar 3). Menyerahkan foto copy kartu keluarga sebanyak 1 lembar
52 53
Hasil Wawancara Ibrahim, selaku koordinator pendaftaran PPDB MP UIN Jakarta pada 11 September 2015 Brosur Penerimaan Siswa Baru Tahun Pelajaran 2015/2016 Madrasah Pembangunan UIN Jakarta
55
e. Seleksi Seleksi merupakan kegiatan menyaring dan memilih dari para calon siswa yang akan ditetapkan sebagai input sekolah. Rangkaian seleksi diharapkan mampu memperlihatkan kompetensi siswa secara nyata tanpa manipulasi, sehingga dapat diputuskan siapakah siswa yang lulus setelah melakukan proses seleksi. Seleksi atau tes bagi calon peserta didik MA Pembangunan UIN Jakarta diadakan dengan tujuan untuk memberikan dasar pertimbangan dan penetapan peserta didik yang akan diterima sesuai dengan jumlah kuota yang tersedia. Alat yang digunakan untuk tes harus memiliki tolak ukur yang baku sehingga hasil dari kegiatan seleksi lebih akurat. Tes yang ditetapkan oleh MA Pembangunan UIN Jakarta berupa tes pengetahuan umum, tes baca Qur‟an, tes wawancara, dan tes urine. Tes pengetahuan umum atau biasa disebut tes tulis dilaksanakan pada 24 Januari 2015 untuk khusus alumni Madrasah Pembangunan UIN Jakarta, sedangkan dari siswa eksternal pada 21 Februari 2015 bertempat digedung MA. Mata pelajaran yang diujikan yaitu Matematika & IPA (MIPA), bahasa Indonesia, dan bahasa Inggris. Soal yang diujikan dijamin kerahasiannnya dan disusun oleh guru mata pelajaran yang sesuai, untuk soal MA disusun oleh guru MTs Pembangunan kelas IX. Tes baca Qur‟an, tes wawancara, dan tes urine dilaksanakan khusus bagi siswa yang berasal dari luar Madrasah Pembangunan UIN Jakarta. Tes baca Qur‟an dilaksanakan pada 22 Februari 2015. Surat Al Qur‟an yang diujikan yaitu surat Al Fatihah dan Surat Maryam ayat 1-5. Tes ini dilakukan untuk mengetahui tingkat bacaan Qur‟an siswa. Tes baca Qur‟an biasanya dilakukan bersamaan dengan tes wawancara. Tes wawancara terbagi menjadi dua yaitu wawancara untuk siswa dan untuk orang tua. Wawancara siswa bertujuan untuk menggali informasi mengenai motivasi siswa bersekolah di MA Pembangunan UIN Jakarta, untuk menilai komitmen siswa dalam kesanggupannya menaati segala peraturan yang berlaku di sekolah, untuk mengetahui kepribadian siswa secara mendalam yaitu bagaimana cara dia bersosialisasi dan bergaul, dan untuk mengetahui prestasi apa saja yang telah siswa raih di sekolah sebelumnya. Wawancara orang tua dilakukan untuk menggali informasi mengenai kesiapannya dalam pembiayaan pendidikan juga untuk menginformasikan agar menaati kegiatan administrasi yang telah
56
ditentukan sekolah. Tes urine dilaksanakan untuk mengetahui siswa yang mengikuti seleksi terbebas dari penggunaan obat-obatan terlarang. Tes urine ini bekerjasama dengan pihak ketiga yaitu RS UIN Syarif Hidayatullah. Sebaiknya seluruh tes yang digunakan menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan siswa yang lulus. Namun dari keempat alat tes tersebut tes tulislah yang lebih dominan dalam keputusan penerimaan siswa baru seperti yang dikatakan Agus Salim “Hasil tes pengetahuan lebih dominan untuk memutuskan siswa yang diterima”.54 Sekolah dalam hal ini lebih dominan menilai tes pengetahuan sebagai penentuan siswa yang diterima. Dari hasil wawancara dengan siswa, beberapa tes yang harus diikuti siswa seperti tes pengetahuan umum, tes baca Qur‟an, dan wawancara, sebagian besar menganggap tes pengetahuan mata pelajaran matematika yang paling sulit. Siswa juga mengungkapkan bahwa pelayanan PPDB tahun ini sudah baik. f. Penentuan Siswa yang Diterima Setelah siswa mengikuti serangkaian tes seleksi selanjutnya panitia menentukan siapa saja siswa-siswa yang dinyatakan lulus. Untuk penentuan siswa yang diterima biasanya panitia penerimaan siswa baru Madrasah Pembangunan UIN Jakarta mengadakan rapat. Rapat untuk penentuan siswa yang diterima dihadiri oleh pimpinan, kepala sekolah tiap unit yang ada di MP, ketua panitia, dan koordinator seleksi. Dalam rapat panitia menetapkan nilai minimal dari tes pengetahuan adalah 50 untuk siswa internal, dan 60 untuk siswa eksternal. Namun penulis menemukan beberapa siswa tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. Hal ini dikarenakan penentuan siswa yang diterima dilakukan dengan merangking seluruh hasil tes pengetahuan umum yang dilakukan siswa dan belum mengacu pada standar nilai tersebut. g. Pengumuman siswa yang diterima Setelah calon peserta didik mengikuti seleksi, dalam waktu sekitar delapan hari kerja akan diumumkan hasil penetapan siswa yang dinyatakan diterima sesuai dengan jumlah kuota yang tersedia. Pengumuman penetapan ini terdiri dari calon siswa yang dinyatakan lulus dan sebagai cadangan.
Penetapan
cadangan
diadakan
untuk
mengantisipasi
adanya
siswa
yang
mengundurkan diri setelah dinyatakan lulus. Secara garis besar pengumuman bagi siswa yang lulus seleksi terdiri dari dua cara yaitu pengumuman secara terbuka dan tertutup. Selama ini cara 54
Hasil Wawancara Agus Salim, selaku koordinator seleksi PPDB MP UIN Jakarta pada 30 September 2015.
57
yang digunakan panitia PPDB Madrasah Pembangunan UIN Jakarta ketika mengumumkan hasil tes seleksi masuk atau yang dinyatakan lulus ditempel di papan pengumuman dan melalui website Madrasah Pembangunan UIN Jakarta. Artinya cara pengumuman yang digunakan panitia PPDB secara terbuka semua siswa yang mengikuti seleksi dapat melihat pengumumannya sehingga seluruh siswa mengetahui apakah diterima atau tidak. h. Pendaftaran ulang Siswa yang dinyatakan lulus diharuskan mendaftar ulang dengan memenuhi persyaratan dan perlengkapan yang telah ditentukan sekolah. Pendaftaran ulang dilaksanakan dengan cara melakukan penyelesaian administrasi keuangan yang jenis dan besarnya telah ditentukan. Pelaksanaan daftar ulang bagi calon peserta yang dinyatakan lulus di MA Pembangunan UIN Jakarta adalah dengan melakukan pembayaran pembiayaan pendidikan melalui Bank yang sudah bekerjasama dengan sekolah, kemudian orang tua / calon peserta melapor kepada panitia dengan menunjukkan struk pembayaran keuangan selanjutnya siswa diberikan surat keterangan untuk pengukuran pakaian seragam di koperasi. Yang harus dilengkapi siswa saat daftar ulang adalah melakukan pembayaran adapun besar pembiayaan ditetapkan berdasarkan rapat yang dilakukan Pengurus Yayasan Syarif Hidayatullah, Komite Madrasah, dan Pimpinan Madrasah Pembangunan UIN Jakarta. Jumlah biaya dan waktu pembayaran pun berbeda antara siswa yang berasal dari luar dengan siswa yang berasal dari MTs Pembangunan UIN Jakarta. Seluruh keuangan peserta didik baru dibayarkan pada saat pendaftaran ulang. Bagi siswa eksternal daftar ulang dimulai tanggal 23 Maret – 27 Maret 2015. Penetapan keuangan peserta didik baru MA Pembangunan UIN Jakarta tahun pelajaran 2015/2016 sebagai berikut: 1. Uang Pangkal
: Rp. 15.000.000
2. Uang Pendaftaran Ulang
: Rp. 150.000
3. Uang Perlengkapan
: Rp. 1.850.000
4. SPP bulan Juli 2015
: Rp. 650.000
5. Uang Kegiatan Jumlah
: Rp. 1.685.000 : Rp. 19.335.000
58
Seluruh keuangan peserta didik baru dibayarkan pada saat pendaftaran ulang, khusus alumni Madrasah Pembangunan dimulai tanggal 10 Februari – 18 Februari 2015. Penetapan keuangan peserta didik baru khusus alumni Madrasah Pembangunan UIN Jakarta tahun pelajaran 2015/2016 sebagai berikut:
No
Lulusan MP
Uraian Non peringkat
1
2–5
Rp.11.250.000
-
-
6 – 10
1
Uang Pangkal
2
Uang Daftar Ulang Rp.150.000
Rp. 150.000
Rp. 150.000
Rp. 150.000
3
Uang
Rp.1.850.000
Rp.1.850.000
Rp.1.850.000
Rp.1.850.000
Rp.7.500.000
Perlengkapan 4
SPP Juli 2015
Rp.650.000
-
Rp. 650.000
Rp. 650.000
5
Uang Kegiatan
Rp.1.685.000
-
Rp.1.685.000
Rp.1.685.000
JUMLAH
Rp.15.585.000
Rp.2.000.000 Rp.4.335.000 Rp.11.835.000
i. Evaluasi dan Laporan Setelah proses penerimaan siswa baru selesai maka selanjutnya seluruh panitia melakukan evaluasi. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui apa saja kekurangan atau masalah-masalah yang terjadi saat PPDB sehingga dapat dilakukan perbaikan di masa yang akan datang. Walaupun PPDB merupakan kegiatan rutin yang dilakukan sekolah namun pada pelaksanaannya mungkin saja terdapat kesulitan-kesulitan maka melihat hal tersebut penting melakukan evaluasi setelah kegiatan selesai. Evaluasi dilakukan dengan mengumpulkan panitia, kemudian panitia yang berkumpul menyampaikan pendapatnya mengenai pelaksanaan PPDB tahun ini. Ada satu tugas akhir dari kepanitiaan yaitu membuat laporan yang disebut laporan pertanggung jawaban. Laporan kegiatan disusun oleh sekretaris PPDB, laporan ini dibuat dengan tujuan untuk mendokumentasikan dan mengarsipkan berbagai hal yang berkaitan dengan PPDB yang dapat dijadikan sebagai dasar dan bahan acuan bagi pelaksanaan kegiatan sejenis selanjutnya.
Berdasarkan data yang telah dijelaskan di atas pelaksanaan sistem seleksi penerimaan siswa baru di MA Pembangunan UIN Jakarta sudah cukup baik. Hal tersebut sudah sesuai dengan
59
kajian teori hanya saja pada penetapan siswa yang diterima belum sesuai dengan standar yang ditetapkan. Selain itu kegiatan ini juga sudah menerapkan asas penerimaan peserta didik baru, yang ditetapkan oleh Kementerian Agama RI: 1. Objektif, artinya bahwa penerimaan peserta didik baru, maupun pindahan harus memenuhi syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan. Dalam hal ini MA Pembangunan telah menetapkan persayaratan serta ketentuan bagi siapa saja siswa yang akan mendaftar; 2.
Transparan, artinya penerimaan peserta didik baru bersifat terbuka dan dapat diketahui oleh masyarakat termasuk orang tua peserta didik dan stakeholder. Hal ini telah dilakukan Madrasah Pembangunan dengan membuat dan memasang pengumuman terkait penerimaan peserta didik baru. Bahkan dalam menyampaikan informasi ini sekolah melakukan promosi ke sekolah-sekolah diwilayah DKI Jakarta dan Tangerang Selatan. Selain itu juga dengan membuat brosur, spanduk, dan mempublish di website sekolah;
3. Akuntabel, artinya penerimaan peserta didik baru dapat dipertanggungjawabkan baik prosedur, hasil, maupun aspek pendanaannya. Hal ini dapat dilihat dari laporan pertanggungjawaban kegiatan PPDB yang disusun oleh panitia setelah kegiatan ini selesai dilaksanakan; 4. Tidak diskriminatif, artinya penerimaan peserta didik baru tanpa membedakan suku, ras, golongan, dan status sosial masyarakat. Madrasah Pembangunan memberikan kesempatan bagi siapapun calon siswa yang akan mendaftar tidak ada diskriminasi terhadap sebagian orang; 5.
Kompetitif, artinya penerimaan peserta didik baru dilakukan melalui seleksi berdasarkan kompetensi yang disyaratkan oleh satuan pendidikan tertentu. Hal ini juga dilakukan Madrasah Pembangunan yaitu dengan menetapkan tes pengetahuan umum, wawancara, baca Qur‟an, dan tes urine sebagai dasar pertimbangan diterimanya siswa.
60
Gambar 4.2 Alur Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Madrasah Pembangunan UIN Jakarta Tahun Pelajaran 2015-2016
PENGAMBILAN FORMULIR PENDAFTARAN
MELENGKAPI BERKAS PENDAFTARAN
PENYERAHAN FORMULIR DAN BERKAS PENDAFTARAN
SELEKSI
PENGUMUMAN HASIL SELEKSI
MASUK HARI PERTAMA
MENDAFTAR ULANG BAGI YANG LULUS SELEKSI
61
3. Faktor-Faktor Yang Harus Diperhatikan Dalam Seleksi Kegiatan PPDB di MA Pembangunan UIN Jakarta merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan tiap tahun. Sehingga lebih mudah dalam pelaksanaannya karena bercermin pada kegiatan sebelumnya. Namun, bukan berarti semua hal terkait penerimaan siswa baru tidak direncanakan dengan matang. Dalam perencanaan kegiatan ini harus mempertimbangkan faktorfaktor yang mungkin akan menjadi penghambat jika tidak dipertimbangkan. Dari hasil penelusuran penulis melalui kajian pustaka ada beberapa faktor yang sangat diperhatikan dalam kegiatan seleksi. Hal ini bertujuan agar seleksi yang dilaksanakan sesuai dengan aturan dan rencana yang ditetapkan. Pertama faktor etika, tujuan dari proses seleksi adalah mendapatkan siswa yang qualified untuk mewujudkan hal tersebut maka keberadaan penyeleksi sebagai orang yang menentukan siswa yang diterima dan ditolak amatlah penting. Disadari bahwa penyeleksi akan dihadapkan pada berbagai macam godaan seperti menerima hadiah, sogok, merubah hasil seleksi dari calon siswa yang memiliki hubungan darah atau yang lainnya sehingga penyeleksi mengambil keputusan atas dasar pertimbangan subyektif. Dari hasil wawancara yang dilakukan kepada panitia PPDB Madrasah Pembangunan UIN Jakarta, pelanggaran-pelanggaran etika seperti itu tidak pernah terjadi selama kegiatan penerimaan siswa baru. Untuk menghindari hal tersebut pimpinan menginformasikan rambu-rambu atau peraturan dalam PPDB kepada seluruh panitia dalam rapat. Panitia yang terbentuk juga berdasarkan pertimbangan pemimpin artinya panitia dipilih karena dianggap mampu dan memenuhi syarat untuk diangkat sebagai panitia. Kedua faktor internal organisasi, setiap sekolah atau organisasi mengadakan sebuah kegiatan pastinya memerlukan biaya demi kelancaran kegiatan tersebut. Sama halnya dengan kegiatan seleksi, dalam kegiatan ini pembiayaan perlu dipertimbangkan karena mungkin organisasi memiliki keterbatasan sehingga biasanya penentuan jumlah siswa yang dapat diterima disesuaikan dengan besar kecilnya anggaran yang dialokasikan untuk kegiatan sekolah. Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan panitia PPDB Pembangunan UIN Jakarta, anggaran bukan menjadi persoalan utama dalam kegiatan ini. Hal ini dikarenakan sekolah memahami betul kegiatan ini merupakan kegiatan yang rutin dilaksanakan dan mengingat pentingnya kegiatan ini sehingga berapapun biaya untuk keperluan kegiatan ini selalu dipenuhi pihak pimpinan. Seperti biaya untuk promosi ke sekolah-sekolah, pemasangan dan pembuatan
62
spanduk, serta seluruh perlengkapan yang dibutuhkan selama kegiatan. Mereka juga mengatakan pengeluaran akibat kegiatan penerimaan siswa baru sangat kecil dibanding dengan kelengkapan kegiatan belajar mengajar. Ketiga faktor kesamaan kesempatan, yang terjadi di masyarakat adalah masih ditemui diskriminasi terhadap sebagian orang. Diskriminasi tersebut berupa pembatasan-pembatasan hak terhadap orang dengan menilai asal usul budaya, latar belakang sosial, wilayah dan lain sebagainya. Hal tersebut tidak penulis temukan dalam kegiatan PPDB Madrasah Pembangunan UIN Jakarta. Seluruh siswa dengan latar belakang yang berbeda dibolehkan untuk bersekolah di sini. Tidak ada diskriminasi atau perlakuan khusus terhadap sebagian orang. Namun, mengingat pembiayaan pendidikan yang lumayan besar sehingga orang tua yang merasa tidak mampu dengan sendirinya tidak mendaftar. Tetapi dari sekolah sendiri tidak ada pembatasan bagi sebagian orang. 4. Kendala-Kendala Dalam Proses Seleksi Kegiatan rutin dengan perencanaan yang matang pun pastilah memiliki tantangan atau kendala dalam pelaksanaannya. Seperti halnya kegiatan penerimaan siswa baru, adapun kendala yang biasanya dihadapi dalam pelaksanaan penerimaan siswa baru sebagai berikut: Pertama ketidaksediaan suplai, input atau siswa adalah hal penting dalam kegiatan seleksi. Masalah yang muncul adalah ketika kegiatan seleksi yang diharapkan untuk memilih siswa yang berkompeten tidak diikuti dengan ketersediaan calon siswa. Semakin banyak calon siswa yang mengikuti seleksi semakin besar kesempatan sekolah mendapatkan siswa yang sesuai kriteria. Hal ini juga dialami panitia PPDB Madrasah Pembangunan UIN Jakarta. Untuk tingkat MA, siswa yang mendaftar dan yang dinyatakan lulus seleksi cukup banyak. Namun, siswa yang dinyatakan lulus tersebut tidak melakukan daftar ulang. Sehingga sampai pada akhir masa penerimaan siswa baru yang ditetapkan Madrasah Pembangunan selesai daya tampung belum terpenuhi. Untuk mengatasi hal tersebut panitia membuat kebijakan untuk membuka pendaftaran setelah masa PPDB selesai tetapi tidak mempublish secara terbuka. Pendaftaran dibuka sampai bulan juni atau dua minggu sebelum masuk sekolah. Siswa yang mendaftar setelah masa PPDB langsung menghubungi unit yang dituju. Walaupun begitu tidak serta merta siswa yang mendaftar susulan dinyatakan lulus. Siswa yang mendaftar setelah masa PSB tetap mengikuti tes
63
masuk sesuai ketentuan sekolah. Tes yang mereka lakukan menjadi bahan pertimbangan lulus atau tidaknya dalam seleksi. Kedua penyeleksi, kesulitan untuk mendapatkan penyeleksi yang benar-benar jujur dan objektif penilaiannya merupakan salah satu hambatan yang sering kali dihadapi dalam pelaksanaan seleksi. Namun hal tersebut tidak dialami panitia PPDB Madrasah Pembangunan UIN Jakarta, karena penyeleksi dipilih sesuai dengan kompetensi yang dimiliki dan sumberdaya yang tersedia di Madrasah Pembangunan sudah lebih dari cukup. Adapun pihak-pihak yang terlibat sebagai penyeleksi yaitu: A. Pembuat Soal 1. 2. 3. 4.
Tajul Arif, S.Si (Matematika) Umi Prastyaningsih Pertiwi, ST (Biologi & Fisika) Ali Ahmad, M.Pd (Bahasa Indonesia) Yayah Robiah, S.Pd (Bahasa Inggris)
B. Pewawancara dan Penguji Baca Al Qur‟an 1. 2. 3. 4. 5.
Zakariya, M.A Yayat Hidayatul Mutaqin, S.Pd H. Darul Janin, S.Ag Ahmad Shohibul Wafa, M.Pd Denden Permana Sidik, S.Pd
C. Tes Urine : Lembaga luar yaitu RS UIN Syarif Hidayatullah Ketiga kekuasaan, adanya calon peserta didik yang dari segi kemampuannya masih kalah dibandingkan dengan yang lain sementara orang tua yang bersangkutan mempunyai kekuasaan tertinggi di daerah tersebut. Selama kegiatan PPDB berlangsung di MA Pembangunan UIN Jakarta tidak ditemui masalah seperti ini. Seluruh calon siswa yang mendaftar diharuskan mengikuti tes-tes yang telah ditentukan sekolah. Jadi di sekolah ini tidak ada pengecualian bagi anak yang orang tuanya bekerja di sini atau memiliki pengaruh terhadap lembaga. Secara keseluruhan tidak dipungkiri selama kegiatan penerimaan siswa baru, MA Pembangunan mengalami hambatan. Hambatan tersebut diluar kendali sekolah yaitu adanya siswa yang dinyatakan lulus namun tidak melakukan daftar ulang. Masalah tersebut bukanlah masalah yang ditimbulkan panitia PPDB Madrasah Pembangunan UIN Jakarta melainkan setiap siswa memiliki hak untuk melanjutkan atau tidak. Pada kegiatan seleksi penerimaan siswa baru
64
keterlibatan semua pihak dalam kegiatan ini sangat dibutuhkan. Madrasah Pembangunan sendiri telah melibatkan komite sekolah dalam penentuan pembiayaan pendidikan. Sebaiknya komite sekolah dapat berperan lebih untuk terus mengawasi kegiatan PPDB agar hambatan yang ada dapat diminimalisir.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai pelaksanaan sistem seleksi penerimaan siswa baru di MA Pembangunan UIN Jakarta, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Sistem Seleksi Penerimaan Siswa Baru, Dari ketiga jenis sistem seleksi yang ada yaitu berdasarkan UN, PMDK, dan tes masuk. MA Pembangunan UIN Jakarta menggunakan sistem seleksi berdasarkan tes masuk. Tes masuk dipilih untuk mengetahui kemampuan real siswa yang akan menjadi bahan pertimbangan bagi panitia untuk menentukan siswa yang diterima. Tes masuk untuk jenjang Aliyah terdiri dari empat tahapan yaitu tes pengetahuan, tes wawancara, tes baca Qur‟an, dan tes urine. 2. Pelaksanaan proses penerimaan siswa baru di MA Pembangunan UIN Jakarta. Siswa diwajibkan untuk menyelesaikan serangkaian tes yang ada yaitu tes pengetahuan umum, tes wawancara, tes baca Qur‟an dan tes urine. Secara keseluruhan proses penerimaan siswa baru terdiri dari beberapa kegiatan yaitu pembentukan panitia penerimaan siswa baru, mengadakan rapat panitia, membuat dan memasang pengumuman mengenai penerimaan siswa baru, pendaftaran siswa baru, melakukan seleksi siswa baru, penentuan siswa yang diterima, mengumumkan hasil seleksi, daftar ulang bagi siswa yang dinyatakan lulus, dan membuat laporan pertanggungjawaban penerimaan peserta didik baru; 3. Faktor yang diperhatikan dalam kegiatan seleksi di MA Pembangunan UIN Jakarta yaitu faktor etika, melakukan seleksi sesuai dengan etika yang berlaku hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi pelanggaran seperti menerima suap. Faktor kesamaan kesempatan, sekolah memahami bahwa setiap siswa memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan layanan pendidikan sehingga tidak terjadi diskriminasi terhadap sebagian orang; 4.
Kendala yang dihadapi dalam seleksi penerimaan siswa baru yaitu adanya beberapa siswa yang dinyatakan lulus namun tidak melakukan daftar ulang.
65
66
B. Saran Berdasarkan hasil penelitian, ada beberapa saran-saran penulis yang dapat digunakan untuk meningkatkan lagi pelaksanaan penerimaan siswa baru, sebagai berikut: 1. Sebaiknya Madrasah Pembangunan membuat kriteria baku (tolak ukur) dari setiap proses seleksi yang dilaksanakan. 2. Sebaiknya untuk setiap calon siswa yang diterima madrasah beracuan pada standar yang berlaku di Madrasah Pembangunan. 3. Hendaknya komite sekolah dan yayasan berperan aktif dalam proses pengawasan dan evaluasi pelaksanaan seleksi penerimaan siswa baru.
DAFTAR PUSTAKA I.
Buku
Akhmad Subekhi dan Mohammad Jauhar, Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM), Jakarta: Prestasi Pustakaraya, 2012. Badrudin, Manajemen Peserta Didik, Jakarta: Indeks, 2014. Bangun, Wilson. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Erlangga, 2012. Handoko, T. Hani. Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia, Yogyakarta: BPFE Yogyakarta, 2000. Hasibuan, Malayu S.P. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Bumi Aksara, 2000. Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, Jakarta: Bumi Aksara, 2008. Imron, Ali. Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah, Jakarta: Bumi Aksara, 2011. Mangkunegara, Anwar Prabu. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009. Mangkuprawira, Sjafri. Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik, Bogor: Ghalia Indonesia, 2004. Minarti, Sri. Manajemen Sekolah: Mengelola Lembaga Pendidikan Secara Mandiri, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011. Mudyahardjo, Redja. Pengantar Pendidikan: Sebuah Studi Awal Tentang Dasar-Dasar Pendidikan Pada Umumnya dan Pendidikan Di Indonesia, Jakarta: Rajawali Pers, 2012 Mulyasa, E. Manajemen Berbasis Sekolah: Konsep, Strategi, dan Implementasi Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2006. Mulyono, Manajemen Administrasi & Organisasi Pendidikan, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2008. Notoadmodjo, Soekidjo. Pengembangan Sumber Daya Manusia, Jakarta: PT Asdi Mahasatya: 2003. Panggabean, Mutiara Sibarani. Manajemen Sumber Daya Manusia, Bogor: Ghalia Indonesia, 2004. Prihatin, Eka. Manajemen Peserta Didik, Bandung: Alfabeta, 2011. Sahertian, Piet A. Dimensi-Dimensi Administrasi Pendidikan Di Sekolah, Surabaya: Usaha Nasional, 1994. Sedarmayanti, Manajemen Sumber Daya Manusia: Reformasi Birokrasi dan Manajemen Pegawai Negeri Sipil, Bandung: PT Refika Aditama, 2013.
Siagian, Sondang P. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Bumi Aksara, 2011. Sofyandi, Herman. Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008. Sudijono, Anas. Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Rajawali Pers, 2013. Suhendra dan Murdiyah Hayati. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006. Susilo, Willy. AUDIT SDM: Panduan Komprehensif Auditor dan Praktisi Manajemen Sumberdaya Manusia serta Pimpinan Organisasi/Perusahaan, PT Vorqistatama Binamega, 2002. Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, Manajemen Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2011. Tim Dosen Jurusan Administrasi Pendidikan FIP IKIP Malang, Malang: IKIP Malang, 1989.
Administrasi Pendidikan,
Veitzal Rivai dan Ella Jauvani Sagala, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan, Jakarta: Rajawali Pers, 2010. Sutabri, Tata. Sistem Informasi Manajemen, Yogyakarta: Andi, 2005. Anzizhan, Syafaruddin. Sistem Pengambilan Keputusan Pendidikan, Jakarta: PT Grasindo, 2006.
II. Internet Meilikhah, Masalah Penerimaan Murid Baru Paling Banyak Diterima Ombudsman, 2014, (http://news.metrotvnews.com) Kementerian Agama RI, Pedoman Penerimaan Peserta Didik Baru Tahun Pelajaran 2015 – 2016, 2015, (http://madrasah.kemenag.go.id/)
L A M P I R A N
Pedoman Wawancara Pelaksanaan Sistem Seleksi Penerimaan Siswa Baru Di Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta A. Seleksi UN 1. Apakah sekolah menggunakan seleksi berdasarkan nilai UN ? Mengapa? B. Seleksi PMDK 2. Apakah sekolah menggunakan seleksi PMDK dan berapakah siswa yang diterima melalui seleksi ini? C. Seleksi Tes Masuk 3. Apakah sekolah menggunakan seleksi tes masuk dalam kegiatan PSB? 4. Tes apa saja yang harus dilalui siswa untuk tingkat Aliyah? 5. Apakah sekolah menerapkan sistem lain dalam PSB? D. Membentuk Panitia PSB 6. Apakah sekolah membentuk panitia PSB ? 7. Apakah tujuan dibentuknya panitia PSB ? 8. Bagaimana proses pembentukan panitia PSB ? 9. Bagaimana susunan pembentukan panitia PSB ? E. Rapat PSB 10. Apakah ada rapat dalam kegiatan PSB? 11. Siapa saja yang mengikuti rapat dalam PSB ? 12. Apa hasil dari rapat PSB ? F. Pembuatan dan pemasangan pengumuman 13. Apakah panitia membuat dan memasang pengumuman PSB ? 14. Bagaimana pengumuman PSB dilakukan ? 15. Apakah panitia mengumumkan PSB dengan cara melakukan promosi ke sekolah-sekolah di sekitar wilayah Tangsel ? 16. Jika ya, ada berapa sekolah yang di datangi ? G. Pendaftaran 17. Apa saja yang dipersiapkan pada saat pendaftaran siswa baru?
18. Apa saja syarat untuk calon siswa baru tingkat Aliyah? 19. Siapa saja yang terlibat dalam menentukan syarat pendaftaran bagi calon siswa? 20. Bagaimana cara pendaftaran PSB yang dilakukan sekolah? 21. Kapan pembukaan dan penutupan pendaftaran PSB? 22. Adakah perubahan penentuan pembukaan dan penutupan PSB dari tahun sebelumnya? Mengapa? 23. Apakah ada perpanjangan waktu bagi siswa yang terlambat mendaftar? 24. Berapa biaya pendaftaran dan kepada siapa siswa membayar uang pendaftaran? H. Seleksi 25. Kapan dan di mana seleksi tes pengetahuan umum dilakukan ? 26. Mata pelajaran apa saja yang diujikan ? 27. Apakah soal yang diujikan selalu diperbaharui tiap tahunnya? 28. Siapa saja yang terlibat dalam penyeleksi calon siswa? 29. Kapan dan dimana tes wawancara dan baca Qur‟an dilakukan? 30. Apakah pertanyaan yang diajukan dibuat sesuai dengan pedoman yang telah ditentukan? 31. Apa tujuan dilakukannya tes wawancara dan baca Qur‟an kepada calon siswa? 32. Manakah yang lebih dominan antara tes pengetahuan dengan wawancara? 33. Apakah ada tes kesehatan/pemeriksaan medis dan siapa pelaksananya? 34. Apakah tes seleksi yang dilakukan selama ini telah mencapai tujuan yang diinginkan? 35. Kendala apa saja yang dihadapi dalam pelaksanaan tes seleksi PSB? 36. Apakah ada tata tertib dan apa saja tata tertib dalam pelaksanaan ujian PSB? I. Penentuan Siswa yang diterima 37. Bagaimana proses penentuan peserta didik yang diterima? 38. Apakah siswa yang lulus seleksi telah memenuhi kriteria? 39. Apa saja kriteria siswa yang lulus dalam seleksi? 40. Siapa saja yang terlibat dalam pengambilan keputusan penerimaan siswa baru? 41. Berapakah jumlah peserta yang mendaftar dan yang diterima pada tahun ajaran 20152016? 42. Apakah setiap tahunnya terjadi peningkatan jumlah siswa yang mendaftar? 43. Berapakah jumlah rombel yang diterima ? 44. Berapakah jumlah siswa dalam satu kelas?
J. Pengumuman siswa yang diterima 45. Bagaimana cara panitia menginformasikan siswa yang lulus dalam seleksi? K. Pendaftaran ulang 46. Bagaimana cara pendaftaran ulang bagi peserta didik yang lulus dalam seleksi? 47. Apa saja yang harus dilengkapi saat pelaksanaan daftar ulang bagi siswa yang diterima? L. Laporan dan evaluasi 48. Apakah laporan pertanggungjawaban selalu dibuat tiap tahunnya dan siapakah yang bertugas menyusun laporan kegiatan? 49. Apakah tujuan dibuatkannya laporan? M. Faktor Etika 50. Bagaimana cara panitia mengantisipasi terjadinya pelanggaran etika dalam kegiatan PSB? N. Faktor internal organisasi 51. Apakah anggaran menjadi faktor utama dalam penyelenggaraan seleksi PSB? Mengapa? O. Faktor kesamaan kesempatan 52. Apakah kesempatan yang diberikan bagi calon siswa jauh dari unsur diskriminasi? P. Ketidaksediaan suplai 53. Bagaimana sekolah mengatasi ketidaksediaan suplai?
Q. Penyeleksi 54. Bagaimana sekolah mengatasi kendala dalam hal memilih penyeleksi? R. Kekuasaan 55. Apakah sekolah mengalami kendala terkait calon siswa yang orangtuanya memiliki kekuasaan terhadap wilayah atau lembaga dan bagaimana sekolah mengatasi jika hal tersebut terjadi? 56. Ada berapa tahapan seleksi yang harus anda hadapi dalam penerimaan siswa baru? 57. Tes apa saja yang anda jalani ? 58. Apakah ada kesulitan saat anda mengikuti tes yang ada di sekolah? 59. Tes apa yang menurut anda paling sulit? 60. Menurut anda bagaimana pelayanan penerimaan siswa baru tahun ini? 61. Apakah anda lulus murni dengan hasil sendiri tanpa bantuan orang lain?
PEDOMAN WAWANCARA 1. Perkenalkan diri dan ucapkan terimakasih kepada informan atas kesediannnya di wawancara. 2. Jelaskan topik wawancara serta tujuan wawancara dilakukan. 3. Jelaskan bahwa informan bebas menyampaikan pendapat, pengalaman, harapan, atau saran yang berkaitan dengan topik wawancara. 4. Catatlah seluruh pembicaraan, jika perlu gunakan alat bantu seperti perekam suara. 5. Mintalah waktu jika informan hanya memiliki waktu yang terbatas.
Nama
:
Jabatan
: Ketua Panitia PPDB
Waktu/Tgl
:
Tempat
:
1. Apakah sekolah menggunakan seleksi berdasarkan nilai UN ? 2. Apakah sekolah menggunakan seleksi PMDK dan berapakah siswa yang diterima melalui seleksi ini? 3. Apakah sekolah menggunakan seleksi tes masuk dalam kegiatan PSB? Mengapa? 4. Tes apa saja yang harus dilalui siswa untuk tingkat Aliyah? 5. Apakah sekolah menerapkan sistem lain dalam PSB? 6. Apakah sekolah membentuk panitia PSB ? 7. Apakah tujuan dibentuknya panitia PSB ? 8. Bagaimana proses pembentukan panitia PSB ? 9. Bagaimana susunan pembentukan panitia PSB ? 10. Apakah ada rapat dalam kegiatan PSB? 11. Siapa saja yang mengikuti rapat dalam PSB ? 12. Apa hasil dari rapat PSB ? 13. Bagaimana proses penentuan peserta didik yang diterima? 14. Apakah siswa yang lulus seleksi telah memenuhi kriteria? 15. Apa saja kriteria siswa yang lulus dalam seleksi?
16. Siapa saja yang terlibat dalam pengambilan keputusan penerimaan siswa baru? 17. Berapakah jumlah peserta yang mendaftar dan yang diterima pada tahun ajaran 20152016? 18. Apakah setiap tahunnya terjadi peningkatan jumlah siswa yang mendaftar? 19. Berapakah jumlah rombel yang diterima ? 20. Berapakah jumlah siswa dalam satu kelas? 21. Apakah laporan pertanggungjawaban selalu dibuat tiap tahunnya dan siapakah yang bertugas menyusun laporan kegiatan? 22. Apakah tujuan dibuatkannya laporan? 23. Bagaimana cara panitia mengantisipasi terjadinya pelanggaran etika dalam kegiatan PSB? 24. Apakah anggaran menjadi faktor utama dalam penyelenggaraan seleksi PSB? Mengapa? 25. Apakah kesempatan yang diberikan bagi calon siswa jauh dari unsur diskriminasi? 26. Bagaimana sekolah mengatasi ketidaksediaan suplai? 27. Bagaimana sekolah mengatasi kendala dalam hal memilih penyeleksi? 28. Apakah sekolah mengalami kendala terkait calon siswa yang orangtuanya memiliki kekuasaan terhadap wilayah atau lembaga dan bagaimana sekolah mengatasi jika hal tersebut terjadi?
PEDOMAN WAWANCARA 1. Perkenalkan diri dan ucapkan terimakasih kepada informan atas kesediannnya di wawancara. 2. Jelaskan topik wawancara serta tujuan wawancara dilakukan. 3. Jelaskan bahwa informan bebas menyampaikan pendapat, pengalaman, harapan, atau saran yang berkaitan dengan topik wawancara. 4. Catatlah seluruh pembicaraan, jika perlu gunakan alat bantu seperti perekam suara. 5. Mintalah waktu jika informan hanya memiliki waktu yang terbatas.
Nama
:
Jabatan
: Koordinator Pendaftaran PPDB
Waktu/Tgl
:
Tempat
:
1. Apa saja yang dipersiapkan pada saat pendaftaran siswa? 2. Apa saja syarat untuk calon siswa baru tingkat Aliyah? 3. Siapa yang terlibat dalam menentukan syarat pendaftaran bagi calon siswa? 4. Bagaimana cara pendaftaran PSB yang dilakukan sekolah? 5. Kapan pembukaan dan penutupan pendaftaran PSB? 6. Adakah perubahan penentuan pembukaan dan penutupan PSB dari tahun sebelumnya? 7. Apakah ada perpanjangan waktu bagi siswa yang terlambat mendaftar? 8. Berapa biaya pendaftaran dan kepada siapa siswa membayar uang pendaftaran? 9. Bagaimana cara pendaftaran ulang bagi peserta didik yang lulus dalam seleksi? 10. Apa saja yang harus dilengkapi saat pelaksanaan daftar ulang bagi siswa yang diterima?
PEDOMAN WAWANCARA 1. Perkenalkan diri dan ucapkan terimakasih kepada informan atas kesediannnya di wawancara. 2. Jelaskan topik wawancara serta tujuan wawancara dilakukan. 3. Jelaskan bahwa informan bebas menyampaikan pendapat, pengalaman, harapan, atau saran yang berkaitan dengan topik wawancara. 4. Catatlah seluruh pembicaraan, jika perlu gunakan alat bantu seperti perekam suara. 5. Mintalah waktu jika informan hanya memiliki waktu yang terbatas.
Nama
:
Jabatan
: Koordinator Seleksi PPDB
Waktu/Tgl
:
Tempat
:
1. Kapan dan di mana seleksi tes tertulis dilakukan ? 2. Mata pelajaran apa saja yang diujikan ? 3. Apakah soal yang diujikan selalu diperbaharui tiap tahunnya? 4. Siapa saja yang terlibat dalam penyeleksi calon siswa? 5. Kapan dan dimana tes wawancara dan baca Qur‟an dilakukan? 6. Apakah pertanyaan yang diajukan dibuat sesuai dengan pedoman yang telah ditentukan? 7. Apa tujuan dilakukannya tes wawancara dan baca Qur‟an kepada calon siswa? 8. Manakah yang lebih dominan antara tes pengetahuan dengan wawancara? 9. Apakah ada tes kesehatan/pemeriksaan medis dan siapa pelaksananya? 10. Apakah tes seleksi yang dilakukan selama ini telah mencapai tujuan yang diinginkan? 11. Kendala apa saja yang dihadapi dalam pelaksanaan tes seleksi PSB? 12. Apakah ada tata tertib dan apa saja tata tertib dalam pelaksanaan ujian PSB?
PEDOMAN WAWANCARA 1. Perkenalkan diri dan ucapkan terimakasih kepada informan atas kesediannnya di wawancara. 2. Jelaskan topik wawancara serta tujuan wawancara dilakukan. 3. Jelaskan bahwa informan bebas menyampaikan pendapat, pengalaman, harapan, atau saran yang berkaitan dengan topik wawancara. 4. Catatlah seluruh pembicaraan, jika perlu gunakan alat bantu seperti perekam suara. 5. Mintalah waktu jika informan hanya memiliki waktu yang terbatas.
Nama
:
Jabatan
: Koordinator umum/publikasi PPDB
Waktu/Tgl
:
Tempat
:
1. Apakah panitia membuat dan memasang pengumuman PSB ? 2. Bagaimana pengumuman PSB dilakukan ? 3. Apakah panitia mengumumkan PSB dengan cara melakukan promosi ke sekolah-sekolah di sekitar wilayah Tangsel ? 4. Jika ya, ada berapa sekolah yang di datangi ? 5. Bagaimana cara panitia menginformasikan siswa yang lulus dalam seleksi?
Nama
:
Kelas
:
Waktu/Tgl
:
1. Ada berapa tahapan seleksi yang harus anda hadapi dalam penerimaan siswa baru?
2. Tes apa saja yang anda jalani ?
3. Apakah ada kesulitan saat anda mengikuti tes yang ada di sekolah?
4. Tes apa yang menurut anda paling sulit?
5. Menurut anda bagaimana pelayanan penerimaan siswa baru tahun ini?
6. Apakah anda lulus murni dengan hasil sendiri tanpa bantuan orang lain?
HASIL WAWANCARA Nama
: Ridwan, S.Ag
Jabatan
: Ketua Panitia PPDB
Waktu/Tgl
: 13.30 / Selasa, 15 September 2015
Tempat
: Ruang Guru
1. Apakah sekolah menggunakan seleksi berdasarkan nilai UN ? Jawab: Tidak 2. Apakah sekolah menggunakan seleksi PMDK dan berapakah siswa yang diterima melalui seleksi ini? Jawab: Tidak ada jalur PMDK dalam penerimaan siswa baru di Madrasah Pembangunan 3. Apakah sekolah menggunakan seleksi tes masuk dalam kegiatan PSB? Mengapa? Jawab: Ya, seluruh siswa yang masuk di MA Pembangunan berdasarkan seleksi tes masuk. Tes ini dipilih untuk mengetahui kemampuan real siswa 4. Tes apa saja yang harus dilalui siswa untuk tingkat Aliyah? Jawab: Untuk calon siswa yang berasal dari eksternal (luar) tes terdiri dari 4 bagian yaitu tes potensi akademik/ pengetahuan, tes wawancara, baca Qur‟an, dan tes kesehatan. Sedangkan untuk internal (dalam) yang berasal dari MTs Pembangunan hanya tes pengetahuan saja. 5. Apakah sekolah menerapkan sistem lain dalam PSB? Jawab: Tidak, Madrasah Pembangunan hanya menerapkan satu sistem seleksi yaitu berdasarkan tes masuk 6. Apakah sekolah membentuk panitia PSB ? Jawab: Ya 7. Apakah tujuan dibentuknya panitia PSB ? Jawab: diharapkan dengan dibentuknya panitia memudahkan dalam pelaksanaan PPDB. Selain itu juga agar kegiatan PPDB menjadi terarah sehingga dapat dilakukan secara efektif dan efisien, dan juga untuk melakukan evaluasi agar kegiatan dihari ini dapat diketahui kekurangannya dan dapat diperbaiki dalam kegiatan esok hari.
8. Bagaimana proses pembentukan panitia PSB ? Jawab: Panitia dibentuk melalui rapat pimpinan 9. Bagaimana susunan pembentukan panitia PSB ? Jawab: Susunan panitia ditentukan saat rapat pimpinan beserta jajaran untuk membentuk panitia PPDB tahun ajaran 2015-2016 dan diputuskan berdasarkan SK (Surat Keputusan) Direktur Madrasah Pembangunan UIN Jakarta Nomor 40 Tahun 2014 Tentang Pengangkatan Panitia Penerimaan Peserta Didik Baru. Secara garis besar panitia terdiri dari pengarah dan pelaksana. Pengarah terdiri dari Ketua yaitu Direktur MP UIN Jakarta, Wakil Ketua yaitu Wakil Direktur MP UIN Jakarta, dan anggota yang terdiri dari Kepala Sekolah tiap unit yang ada di MP UIN Jakarta. Pelaksana terdiri dari Ketua Panitia, Wakil Ketua, Sekretaris, Wakil Sekretaris, Bendahara, Wakil Bendahara, Bagian Pendaftaran, Bagian Seleksi, Bagian Umum, Kesekretariatan, dan Pembantu Umum. 10. Apakah ada rapat dalam kegiatan PSB? Jawab: Ya. rapat untuk PPDB sendiri cukup banyak seperti rapat untuk internal panitia, rapat pimpinan, dan rapat khusus bidang-bidang tertentu bahkan rapat untuk menentukan kelulusan siswa. 11. Siapa saja yang mengikuti rapat dalam PSB ? Jawab: Rapat diikuti oleh seluruh panitia yang bertugas dalam kegiatan PPDB. 12. Apa hasil dari rapat PSB ? Jawab: Mengenai persiapan kegiatan yang akan dilaksanakan 13. Bagaimana proses penentuan peserta didik yang diterima? Jawab: Penentuan siswa yang diterima melalui rapat yang dilakukan oleh ketua panitia, koordinator seleksi, kepala sekolah tiap unit di MP UIN Jakarta, serta pimpinan MP UIN Jakarta. 14. Apakah siswa yang lulus seleksi telah memenuhi kriteria? Jawab: Ya 15. Apa saja kriteria siswa yang lulus dalam seleksi? Jawab: Kriteria siswa yang dinyatakan lulus adalah dengan mengamati hasil tes pengetahuan, wawancara, baca Qur‟an, dan tes urine. Untuk hasil tes pengetahuan penentuan nilai rata-rata untuk siswa yang berasal dari eksternal adalah 60 sedangkan
dari internal 50. Atau dengan merangking seluruh siswa sampai batas daya tampung. Untuk wawancara menganalisis bagaimana orang tua mengenai kesiapan dalam pembiayaan dan siswa mengenai motivasi dalam belajarnya. Untuk tes urine melihat apakah siswa positif menggunakan obat-obatan terlarang atau tidak. 16. Siapa saja yang terlibat dalam pengambilan keputusan penerimaan siswa baru? Jawab: Panitia harian dan seluruh unsur pimpinan. 17. Berapakah jumlah peserta yang mendaftar dan yang diterima pada tahun ajaran 20152016? Jawab: Jumlah yang mendaftar 169 siswa dan yang diterima sesuai dengan daya tampung sekolah 128 siswa. 18. Apakah setiap tahunnya terjadi peningkatan jumlah siswa yang mendaftar? Jawab: Untuk tingkat MA siswa yang mendaftar mengalami peningkatan 19. Berapakah jumlah rombel yang diterima ? Jawab: Jumlah rombel yang diterima 4 kelas. 20. Berapakah jumlah siswa dalam satu kelas? Jawab: Jumlah siswa 1 kelas berisi sekitar 32 siswa. 21. Apakah laporan pertanggungjawaban selalu dibuat tiap tahunnya dan siapakah yang bertugas menyusun laporan kegiatan? Jawab: Ya, setelah kegiatan PPDB selesai maka selanjutnya dibuat laporan pertanggungjawaban dan yang bertugas adalah sekretaris PPDB. 22. Apakah tujuan dibuatkannya laporan? Jawab: Laporan kegiatan dibuat dengan tujuan untuk mendokumentasikan berbagai hal yang berkaitan dengan PPDB sebagai dasar dan bahan acuan bagi kegiatan sejenis selanjutnya. Selain itu sebagai upaya menghindarkan adanya penyimpangan selama kegiatan PPDB. 23. Bagaimana cara panitia mengantisipasi terjadinya pelanggaran etika dalam kegiatan PSB? Jawab: Diadakan rapat mengenai pelaksanaan PPDB dan disampaikan rambu-rambu atau peraturan hal-hal yang tidak diperbolehkan dalam kegiatan PPDB.
24. Apakah anggaran menjadi faktor utama dalam penyelenggaraan seleksi PSB? Mengapa? Jawab: Tidak, anggaran tidak menjadi pertimbangan dalam kegiatan PPDB karena sekolah memahami betul kegiatan ini merupakan kegiatan yang rutin dilaksanakan dan mengingat pentingnya kegiatan ini sehingga berapapun biaya untuk keperluan kegiatan ini selalu dipenuhi pihak pimpinan. Seperti biaya untuk promosi ke sekolahsekolah, pemasangan dan pembuatan spanduk, serta seluruh perlengkapan yang dibutuhkan selama kegiatan. 25. Apakah kesempatan yang diberikan bagi calon siswa jauh dari unsur diskriminasi? Jawab: Ya, seluruh calon siswa boleh mendaftar. Hanya saja karena mengingat biaya pendidikan di Madrasah Pembangunan cukup besar biasanya orang tua yang merasa tidak mampu mereka tidak mendaftar. Tetapi dari pihak Madrasah tidak ada diskriminatif terhadap latar belakang sosial. Setiap siswa memiliki kesempatan yang sama. 26. Bagaimana sekolah mengatasi ketidaksediaan suplai? Jawab: Dengan membuka pendaftaran setelah masa PPDB selesai sampai dua minggu sebelum tahun ajaran baru atau sekitar bulan juni. Penerimaan siswa baru setelah masa PPDB selesai diselenggarakan tidak dipublish atau diumumkan secara terangterangan. 27. Bagaimana sekolah mengatasi kendala dalam hal memilih penyeleksi? Jawab: Dalam memilih penyeleksi yang kompeten sekolah tidak mengalami kendala hal ini karena sumber daya manusia di lingkungan Madrasah Pembangunan sudah lebih dari cukup. 28. Apakah sekolah mengalami kendala terkait calon siswa yang orangtuanya memiliki kekuasaan terhadap wilayah atau lembaga dan bagaimana sekolah mengatasi jika hal tersebut terjadi? Jawab: Dalam kegiatan penerimaan siswa baru tidak pernah mengalami kendala tersebut karena setiap calon siswa yang mendaftar baik dia berasal dari orang tua yang memiliki pengaruh terhadap lembaga atau tidak tetap diberlakukan seleksi tes masuk. Jika tidak memenuhi kriteria maka siswa tersebut tidak bisa diterima. Seluruh siswa yang diterima di MP harus melalui seleksi tes masuk. Tidak ada perlakuan
istimewa, yang biasanya terjadi ada siswa titipan tetapi siswa tersebut memang lulus seleksi dan memenuhi standar kriteria yang ditetapkan.
Interviewee
Interviewer
Ridwan, S.Ag
Rohmawati
HASIL WAWANCARA Nama
: Drs. Ibrahim
Jabatan
: Koordinator Pendaftaran PPDB
Waktu/Tgl
: 09.00 / 11 September 2015
Tempat
: Ruang Kepala Sekolah MI
1. Apa saja yang dipersiapkan pada saat pendaftaran siswa? Jawab: Pertama yang dipersiapkan adalah tempat yaitu di ruang perpustakaan, kemudian buku pendaftaran, formulir, buku panduan peserta didik, dan CD profil madrasah. 2. Apa saja syarat untuk calon siswa baru tingkat Aliyah? Jawab: Syarat pendaftaran bagi siswa yang berasal dari luar Madrasah Pembangunan yaitu: a. Mengisi dan menyerahkan formulir pendaftaran calon peserta didik b. Menyerahkan pas foto berwarna terbaru ukuran 3 x 4 cm sebanyak 2 lembar c. Menyerahkan foto copy kartu keluarga sebanyak 1 lembar d. Menyerahkan SKKB dari sekolah asal sebanyak 1 lembar e. Menyerahkan foto copy rapor kelas VIII dan IX masing-masing sebanyak 1 berkas Adapun syarat pendaftaran khusus bagi alumni Madrasah Pembangunan yaitu: a. Mengisi dan menyerahkan formulir pendaftaran b. Menyerahkan pas foto berwarna terbaru ukuran 3 x 4 cm sebanyak 2 lembar c. Menyerahkan foto copy kartu keluarga sebanyak 1 lembar 3. Siapa yang terlibat dalam menentukan syarat pendaftaran bagi calon siswa? Jawab: Para pimpinan Madrasah Pembangunan UIN Jakarta 4. Bagaimana cara pendaftaran PSB yang dilakukan sekolah? Jawab: Para calon / orang tua murid mengisi angket atau daftar isian yang telah disiapkan oleh panitia, setelah itu orang tua / calon siswa membeli formulir sesuai dengan tingkatannya. Kemudian mengisi formulir tersebut langsung atau tidak langsung. Setelah itu orang tua / calon siswa mengisi data-data dalam formulir kemudian menyerahkan kembali formulir yang telah diisi berikut di lengkapi dengan persyaratan yang telah ditentukan dan para calon diberikan Kartu Peserta Tes Seleksi masuk MP UIN Jakarta.
5. Kapan pembukaan dan penutupan pendaftaran PSB? Jawab: Pendaftaran dimulai tanggal 8 januari sampai 14 februari. Namun proses penerimaan siswa baru ini selesai pada bulan maret 6. Adakah perubahan penentuan pembukaan dan penutupan PSB dari tahun sebelumnya? Jawab: Ada, yaitu mengenai waktu dimulai dan ditutup tiap unit yang ada di MP Pembangunan 7. Apakah ada perpanjangan waktu bagi siswa yang terlambat mendaftar? Jawab: Sebenarnya tidak ada perpanjangan waktu kecuali ada masalah mengenai daya tampung yang masih kurang setelah masa PPDB berakhir maka biasanya penerimaan dilanjutkan sampai bulan juni atau 2 minggu sebelum tahun ajaran baru. Dengan ketentuan siswa yang mendaftar setelah masa PPDB berakhir langsung mendaftar kepada unit yang dituju dan yang melakukan proses seleksi adalah unit yang bersangkutan. 8. Berapa biaya pendaftaran dan kepada siapa siswa membayar uang pendaftaran? Jawab: Biaya pendaftaran untuk alumni MTs Pembangunan Rp. 250.000, bagi siswa yang berasal dari luar Rp. 300.000. Biaya pendaftaran dibayarkan kepada petugas yang menjaga loket pendaftaran. 9. Bagaimana cara pendaftaran ulang bagi peserta didik yang lulus dalam seleksi? Jawab: Siswa yang telah dinyatakan lulus selanjutnya melakukan daftar ulang sesuai jadwal yang telah ditentukan dengan membayar administrasi keuangan pada bank yang ditunjuk. Kemudian siswa ke bagian keuangan dengan menunjukkan struk pembayaran keuangan selanjutnya siswa diberikan surat keterangan untuk pengukuran pakaian seragam di koperasi. 10. Apa saja yang harus dilengkapi saat pelaksanaan daftar ulang bagi siswa yang diterima? Jawab: Melakukan pembayaran keuangan yang jenis dan besarnya telah ditentukan. Adapun keuangan peserta didik baru MA Pembangunan tahun pelajaran 2015/2016 sebagai berikut:
Lulusan MP No
Uraian
Umum
Non Peringkat
6 - 10
2-5
1
Uang Pangkal
Rp. 15.000.000 Rp. 11.250.000 Rp. 7.500.000
Rp. 0,-
2
Uang Daftar ulang
Rp. 150.000
Rp. 150.000
Rp. 150.000
Rp. 150.000
3
Uang Perlengkapan
Rp. 1.850.000
Rp. 1.850.000
Rp. 1.850.000
Rp. 1.850.000
4
SPP Juli 2015
Rp. 650.000
Rp. 650.000
Rp. 650.000
Rp. 650.000
5
Uang Kegiatan
Rp. 1.685.000
Rp. 1.685.000
Rp. 1.685.000
Rp. 1.685.000
JUMLAH
Rp. 19.335.000 Rp. 15.585.000 Rp. 11.835.000 Rp. 4.335.000
Interviewee
Interviewer
Drs. Ibrahim
Rohmawati
HASIL WAWANCARA
Nama
: Drs. H. Agus Salim, M.Pd
Jabatan
: Koordinator Seleksi PPDB
Waktu/Tgl
: 13.30 / 30 September 2015
Tempat
: Ruang Dosen PMTK
1. Kapan dan di mana seleksi tes tertulis dilakukan ? Jawab: Tes tertulis dilakukan pada hari sabtu, 21 Februari 2015 di gedung Madrasah Aliyah pembangunan UIN Jakarta. 2. Mata pelajaran apa saja yang diujikan ? Jawab: Terdiri dari tiga mata pelajaran yaitu MIPA, bahasa Indonesia, dan bahasa Inggris. 3. Apakah soal yang diujikan selalu diperbaharui tiap tahunnya? Jawab: Ya, untuk memastikan validitas soal yang diujikan setiap tahunnya diperbaharui 4. Siapa saja yang terlibat dalam penyeleksi calon siswa? Jawab: A. Pembuat Soal 5. Tajul Arif, S.Si (Matematika) 6. Umi Prastyaningsih Pertiwi, ST (Biologi & Fisika) 7. Ali Ahmad, M.Pd (Bahasa Indonesia) 8. Yayah Robiah, S.Pd (Bahasa Inggris) B. Pewawancara dan Penguji Baca Al Qur‟an 6. Zakariya, M.A 7. Yayat Hidayatul Mutaqin, S.Pd 8. H. Darul Janin, S.Ag 9. Ahmad Shohibul Wafa, M.Pd 10. Denden Permana Sidik, S.Pd C. Tes Urine : Lembaga luar yaitu RS UIN Syarif Hidayatullah
5. Kapan dan dimana tes wawancara dan baca Qur‟an dilakukan? Jawab: Tes ini dilakukan pada hari minggu, 22 Februari 2015 di gedung Madrasah Aliyah pembangunan UIN Jakarta. 6. Apakah pertanyaan yang diajukan dibuat sesuai dengan pedoman yang telah ditentukan? Jawab: Ya, sekolah membuat sendiri pedoman dalam wawancara siswa dan orang tua. 7. Apa tujuan dilakukannya tes wawancara dan baca Qur‟an kepada calon siswa? Jawab: Untuk mengetahui latar belakang pergaulan siswa dan motivasi siswa untuk sekolah di MA Pembangunan, tingkat bacaan Qur‟an masing-masing siswa, dan menggali informasi mengenai kesiapan orang tua berkaitan dengan pembiayaan pendidikan. 8. Manakah yang lebih dominan antara tes pengetahuan dengan wawancara? Jawab: Hasil tes pengetahuan memiliki peran yang dominan untuk memutuskan diterima tidaknya siswa. 9. Apakah ada tes kesehatan/pemeriksaan medis dan siapa pelaksananya? Jawab: Ada, tes kesehatan berupa tes urine yang dilakukan untuk mengetahui siswa terbebas dari penggunaan narkoba. Pelaksananya lembaga di luar Madrasah yaitu kami bekerjasama dengan RS UIN Syarif Hidayatullah. 10. Apakah tes seleksi yang dilakukan selama ini telah mencapai tujuan yang diinginkan? Jawab: Ya 11. Kendala apa saja yang dihadapi dalam pelaksanaan tes seleksi PSB? Jawab: Secara keseluruhan tidak ada kendala mulai dari pembuatan instrumen seleksi, pemilihan orang-orang yang menjadi pengawas, dan pewawancara. Kemudian panitia yang terpilih juga memiliki loyalitas yang tinggi sehingga membuat kerjasama yang solid antar panitia. Kendala untuk siswa tingkat aliyah yaitu adanya siswa yang tes susulan karena mendaftar setelah masa PSB selesai dilaksanakan. Hal tersebut terjadi karena siswa menunggu pengumuman tes masuk di sekolah negeri. Adapun kendala lain yaitu mengenai promosi yang biasanya dilakukan dengan memasang spanduk, namun spanduk yang terpasang beberapa dicopot oleh petugas. 12. Apakah ada tata tertib dan apa saja tata tertib dalam pelaksanaan ujian PSB?
Jawab: Ada, tentunya hal ini agar selama kegiatan pelaksanaan ujian tertib dan lancar. Adapun tata tertib peserta seleksi masuk MA Pembangunan yaitu: a. Peserta memasuki ruangan 10 menit sebelum ujian dimulai b. Peserta memasuki ruangan tanpa menggunakan alas kaki c. Peserta dilarang membawa catatan dalam bentuk apapun ke dalam ruang ujian. d. Peserta harus menyediakan alat tulis yang diperlukan e. Peserta wajib mengisi daftar hadir f. Peserta boleh mengerjakan soal setelah tanda mulai dibunyikan g. Peserta yang datang terlambat hanya boleh mengikuti ujian setelah mendapat izin dari panitia h. Peserta berhenti mengerjakan soal setelah tanda selesai dibunyikan i. Semua peserta meninggalkan ruangan dengan tertib dan tenang setelah tanda selesai dibunyikan.
Interviewee
Interviewer
Drs. H. Agus Salim, M.Pd
Rohmawati
HASIL WAWANCARA
Nama
: Drs. Dani Wahyudi
Jabatan
: Koordinator umum/publikasi PPDB
Waktu/Tgl
: 11.30 / 3 September 2015
Tempat
: Sekretariat Pusat SIDP MP UIN Jakarta
1. Apakah panitia membuat dan memasang pengumuman PSB ? Jawab: maaf, istilah yang digunakan di MP bukan PSB, melainkan PPDB. Setiap menjelang PPDB, kami panitia selalu membuat dan memasang pengumuman, baik berupa brosur maupun spanduk 2. Bagaimana pengumuman PSB dilakukan ? Jawab: untuk brosur,selain dipasang di lingkungan sekolah dan dibagikan kepada peserta didik, juga disebar ke sekolah-sekolah lain yang selama ini sudah terjalin kerja sama yang baik. adapun untuk spanduk, kami pasang tersebar di tiga kecamatan; (1) Kecamatan Ciputat Timur, (2) Kecamatan Pamulang, dan (3) Kecamatan Serua. Juga pengumuman dilakukan melalui website MP UIN Jakarta. 3. Apakah panitia mengumumkan PSB dengan cara melakukan promosi ke sekolahsekolah di sekitar wilayah Tangsel ? Jawab: iya, setiap menjelang penerimaan peserta didik baru, panitia PPDB MP UIN selalu mengumumkan dengan melakukan promosi ke sekolah-sekolah dan atau madrasah. Biasanya, hal ini dilakukan bersamaan pengiriman undangan pertandingan olahraga dan perlombaan kreasi seni dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun Madrasah Pembangunan UIN Jakarta. Sekolah dan atau madrasah yang dikunjungi, tidak hanya yang berada di wilayah Tangerang Selatan, juga termasuk sekolah dan atau madrasah yang berada di wilayah DKI Jakarta 4. Jika ya, ada berapa sekolah yang di datangi ? Jawab: sekolah dan atau madrasah yang kami kunjungi meliputi: a. Taman Kanak-Kanak (TK) berjumlah 68 sekolah b. SD/MI berjumlah 61 sekolah c. SMP/MTs berjumlah 29 sekolah
5. Bagaimana cara panitia menginformasikan siswa yang lulus dalam seleksi? Jawab: selama ini cara yang dilakukan panitia PPDB ketika mengumumkan hasil tes seleksi masuk atau yang dinyatakan lulus (diterima untuk menjadi peserta didik Madrasah Pembangunan UIN Jakarta) ditempel di papan pengumuman dan melalui website Madrasaha Pembangunan UIN Jakarta.
Interviewee
Interviewer
Drs. Dani Wahyudi
Rohmawati
HASIL WAWANCARA Nama
: Latifa Asiah Klarini
Kelas
:X
Waktu/Tgl
: 14.10 / Selasa, 1 September 2015
1. Ada berapa tahapan seleksi yang harus anda hadapi dalam penerimaan siswa baru? Jawab: 4 2. Tes apa saja yang anda jalani ? Jawab: Tes tulis (Matematika, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia), baca Al Qur‟an, wawancara, tes urine. 3. Apakah ada kesulitan saat anda mengikuti tes yang ada di sekolah? Jawab: Sedikit 4. Tes apa yang menurut anda paling sulit? Jawab: Matematika 5. Menurut anda bagaimana pelayanan penerimaan siswa baru tahun ini? Jawab: Lumayan baik 6. Apakah anda lulus murni dengan hasil sendiri tanpa bantuan orang lain? Jawab: Ya
Interviewee
Interviewer
Latifa Asiah Klarini
Rohmawati
HASIL WAWANCARA Nama
: Salsabila Rahidah
Kelas
:X
Waktu/Tgl
: 14.10 / Selasa, 1 September 2015
1. Ada berapa tahapan seleksi yang harus anda hadapi dalam penerimaan siswa baru? Jawab: 1 2. Tes apa saja yang anda jalani ? Jawab: Tes tulis (Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris) 3. Apakah ada kesulitan saat anda mengikuti tes yang ada di sekolah? Jawab: Sedikit 4. Tes apa yang menurut anda paling sulit? Jawab: Matematika (sedikit) 5. Menurut anda bagaimana pelayanan penerimaan siswa baru tahun ini? Jawab: Bagus 6. Apakah anda lulus murni dengan hasil sendiri tanpa bantuan orang lain? Jawab: Murni sendiri
Interviewee
Interviewer
Salsabila Rahidah Rohmawati
HASIL WAWANCARA Nama
: Axell Atalla
Kelas
:X
Waktu/Tgl
: 14.10 / Selasa, 1 September 2015
1. Ada berapa tahapan seleksi yang harus anda hadapi dalam penerimaan siswa baru? Jawab: 4
2. Tes apa saja yang anda jalani ? Jawab: Tes tulis, wawancara, baca Al Qur‟an, dan tes urine
3. Apakah ada kesulitan saat anda mengikuti tes yang ada di sekolah? Jawab: Sedikit
4. Tes apa yang menurut anda paling sulit? Jawab: Baca Al Qur‟an
5. Menurut anda bagaimana pelayanan penerimaan siswa baru tahun ini? Jawab: Bagus
6. Apakah anda lulus murni dengan hasil sendiri tanpa bantuan orang lain? Jawab: Ya Interviewee
Interviewer
Axell Atalla
Rohmawati
HASIL WAWANCARA Nama
: M. Abyan Daffa
Kelas
:X
Waktu/Tgl
: 14.10 / Selasa, 1 September 2015
1. Ada berapa tahapan seleksi yang harus anda hadapi dalam penerimaan siswa baru? Jawab: 4
2. Tes apa saja yang anda jalani ? Jawab: Tes tulis, baca Al Qur‟an, tes urine, wawancara
3. Apakah ada kesulitan saat anda mengikuti tes yang ada di sekolah? Jawab: Ya
4. Tes apa yang menurut anda paling sulit? Jawab: Baca Al Qur‟an tidak bisa dibagian panjang pendek
5. Menurut anda bagaimana pelayanan penerimaan siswa baru tahun ini? Jawab: Lumayan
6. Apakah anda lulus murni dengan hasil sendiri tanpa bantuan orang lain? Jawab: Iya, saya lulus dengan murni Interviewee
Interviewer
M. Abyan Daffa
Rohmawati
HASIL WAWANCARA Nama
: Azkia El Insyira Averus
Kelas
:X
Waktu/Tgl
: 14.10 / Selasa, 1 September 2015
1. Ada berapa tahapan seleksi yang harus anda hadapi dalam penerimaan siswa baru? Jawab: 1
2. Tes apa saja yang anda jalani ? Jawab: Tes tulis (MIPA, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris)
3. Apakah ada kesulitan saat anda mengikuti tes yang ada di sekolah? Jawab: Biasa saja
4. Tes apa yang menurut anda paling sulit? Jawab: Matematika
5. Menurut anda bagaimana pelayanan penerimaan siswa baru tahun ini? Jawab: Baik
6. Apakah anda lulus murni dengan hasil sendiri tanpa bantuan orang lain? Jawab: Iya
Interviewee
Interviewer
Azkia El Insyira Averus
Rohmawati
MADRASAH PEMBANGUNAN UIN JAKARTA TINGI(AT IBTIDAIYAH, TSANAWIYAH, DAN ALIYAH
WAI(TU PENDAFTARAN
3 u
A. TTNGKAT
E
vr I
A I
l-
o e{
\
H
F
o
z r 4 z A EI
J
(U,
a J
UI
G
zz c,
3
F IL
ts
I
I
a
z
TJJ
G
5-7Februori2015 19 Februori20l5 1
9 Februqri - 6 Mqret 20] 5
B. TTNGKAT TSANAWTYAH (SMP) I
.
Pengombilon/Pengision Formulir Pendoftoron
8 Jonuori - 7 Februori
2. Penyerohon don verifikosi persyoroton pendofloron 8 Jonuori - 7 Februori 3. TesTertulis (Bohoso lndonesio, Bohoso lnggris, don MIPA) : 14 Februori20l5 4. Wowoncoro don tes boco Al Quron (dori luorMP) : I5 Februori20l5 5. Pengumumon Hosil Seleksi 20 Februori 20,l 5 6. Pendoftoron Ulong 9 - 20Moret20l5
lfl
IIl $t .a
\,
8 - 31 Jonuori2015 8 - 31 Jonuori20l5
3. Seleksi (Tes Kesiopon Belolor) 4. PengumumonHosilSeleksi 5. Pendoftoron Ulong
\o
a c,
TBTTDAIYAH (SD)
. Pengombilon/Pengision Formulir Pendoftoron 2. Penyerohon don verifikosi persyoroton pendoftoron 1
c.
20] 5 20,l 5
TTNGKATALTYAH (SMA)
i
.
Pengombilon/pengision Formuli r Pendoftoron
8 Jonuori - I 4 Februori 201 5
2. Penyerohon don verifikosi persyoroton pendofioron 8 Jonuori - I4 Februori20]5 3. TesTertulis (Bohoso lndonesio, Bohoso lnggris, don MIPA) : 2I Februori 20'l 5 4. Wowoncoro, les boco Al Quron, dqn les urine (dori luorMP) :22 Februori20l5 5. Pengumumon Hosil Seleksi 27 Februori2Ol5 6. Pendofloron Ulong :23-27Morei2015
SYARAT PENDAFTARAN A. TINGKATIBTIDAIYAH 1
.
2. 3. 4. 5. 6.
Colon peserto didik berumur minimol 5 tohun 8 bulon podo tonggol 'l Juli 20'l 5 Mengisidon menyerohkon Formulir Pendoftoron colon peserlo didik Menyerohkon pos foto berworno lerboru ukuron 3 x 4 cm sebonyok 2 lembor Menyerohkon foto copy Kortu Keluorgo sebonyok I lembor Menyerohkon foto copyAkto Kelohiron sebonyok I lembqr Menyerohkon foto copy roporTK/RA sebonyok 1 berkos
B. TINGKATTSANAWIYAH 1 . Mengisi don menyerohkon Formulir Pendoftoron colon peserio didik 2. Menyerohkon pos foto berwornq terboru ukuron 3 x 4 cm sebonyok 2 lembor 3. Menyerohkon foio copy Kortu Keluorgo sebonyok 1 lembor 4. Menyerohkon Surqt Kelerongon Kelokuon Boik (SKKB) dorisekoloh osolsebonyok I lembor 5. Menyerohkon foto copy ropor kelos v don vl mosing-mosing sebonyok 'l berkos 6. Menyerohkon folo copy Kortu Nomor lnduk Siswo Nosionol (NISN) sebonyok 1 lembor
C. TINGKATALIYAH 1 . Mengisidon menyerohkon Formulir Pendoftoron colon pesertE didik
ffi #,m
2. Menyerohkon pos foto berwornq terboru ukuron 3 x 4 cm sebonyok 2 lembor 3. Menyerohkon foto copy Kortu Keluorgo sebonyok I lembor 4. Menyerohkon Surot Keterongon Kelokuon Boik (SKKB) dorisekoloh osolsebonyok I lembor 5. Menyerohkon foto copy ropor kelos Vlll don !X mosing-mosing sebonyok I berkos
TEMPAT PENDAFTARAN N Syarir -',
Te
lepo n + 6zzt
jliiJ,:li[:Xl:
Kompreks U r 7 40217 2, + 6zzt 7 4011 43, F ax. +6zzt 7 421156 http :/lwww. rn p r.r i n-j kt. sch. id
WAKTU PELAYANAN Senin - Kamis: pukul 07.oo - 14.oo WIB lstirahat: Pukul12.oo - 13.oo Jum'at: pukul 07.oo - 11.oo WIB Sabtu: o8.oo - 12.oo WIB
KHUSUS ALUMNI Ml DAN MTs PEMBANGUNAN UIN JAKARTA
3 c, o V I I
€ F
oo a \N E
H
lf) F
e, o ur N {rtl
EI
L
z ,'i
z
E
A. TTNGKAT TSANAWIYAH (SMP) :8 -21 Jqnuqri2Ol5 l. Pengombilon/Pengision Formulir Pendqfloron 2. Penyerohon don verifikosi persyoroton pendoftoron : 8 -2l Jonuori 2O15 3. Tes Tertulis (Bohoso lndonesio, Bohoso lnggris, don MIPA) :24 )onvori 201 5
4. Pengumumon Hosil Seleksi 5. Pendoftoron Ulong
: 30 Jonuori 201 5
: 10 - 18 Februori20ls
B. TTNGKATAHYAH (sMA) : 8 -21 Jonuori 2O15 1 . Pengombilon/pengision Formulir Pendoftoron pendoftoron : 8 -21 Jonuori20l5 2. Penyerohon don verifikosi persyoroton 3. TesTertulis (Bohoso lndonesio, Bohoso lnggris, don MIPA) :24 Jonvori2OlS : 30 Jonuori 201 5 4. Pengumumon Hosil Seleksi : I0 - 18 Februori 2015 5. Pendoftoron Ulong
rt
J-
J tJ IIl
o
zz u lrl&
I
= I
F
o
zEI
A. TINGKATTSANAWIYAH I . Mengisi don menyerohkon Formulir Pendoftorqn colon peserto didik 2. Menyerohkon pos foto berworno terboru ukuron 3 x 4 cm sebonyok 2 lembor 3. Menyerohkon foto copy Kortu Keluorgo sebonyok I lembor B. TINGKAT ALIYAH 1 . Mengisi don menyerqhkon Formulir Pendoftoron colon peserto didik 2. Menyerohkon pos foto berworno terboru ukuron 3 x 4 cm sebonyok 2 lembor 3. Menyerohkon foto copy Kortu Keluorgo sebonyok 1 lembqr
o.
ffi #-ffiH ]
TEMPAT PENDAFTARAN
Jl. lbnu Taimia lV Kompleks UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Telepon +6zzt 7 4c217 2, + 6zzt 7 4011 43, Fax. +6 zzt 7 4ztt56 http :/iwww. mpu in-jkt.sch. id e-mail : h umas@ mpuin-jkt. sch.id
WAKTU PELAYANAN Senin - Kamis: pukul 07.oo - 14.oo WIB lstirahat: Pukul lz.oo - 13.00 Jum'at: pukul 07.oo - 11.0o WIB Sabtu: o8.po - 1z.oo WIB Mt nggu I Lib ur N asi o n al: Lib ur