PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
ARTIKEL E-JOURNAL
Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
oleh Mardhotillah Yassarah NIM 12201244025
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2016
1
PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
Mardhotillah Yassarah 12201244025 ABSTRAK Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan penilaian otentik dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Deskripsi pelaksanaan penilaian otentik meliputi deskripsi perencanaan penilaian otentik, dan model penilaian oteantik yang dilaksanakan oleh guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Penelitian bersifat naturalistik karena penelitiannya dilakukan dengan kondisi yang alami. Sesuai dengan jenis penelitian data penelitian berasal dari hasil observasi, hasil wawancara, dokumen siswa, dan dokumen guru yang dianalisis lalu dicatat selengkap dan seobjektif mungkin. Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas X MIA 3 dan X IIS SMA Negeri 8 Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru telah melaksanakan penilaian otentik dalam pembelajaran Bahasa Indonesia sesuai dengan ketentuan kurikulum yang diterapkan sekolah. Perencanaan penilaian otentik pembelajaran Bahasa Indonesia tersusun dalam rancangan pelaksanaan pembelajaran. Rancangan pelaksanan pembelajaran yang disiapkan oleh guru merupakan panduan awal dalam melaksanakan penilaian otentik. Pelaksanaan penilaian otentik dalam pembelajaran Bahasa Indonesia tidak sesuai dengan perencanaan yang tertuang dalam RPP. Walaupun demikian, pelaksanaan penialaian otentik dapat berjalan baik. Hal tersebut dibuktikan dengan berbagai model penilaian yang digunakan guru. Guru menyesuaikan pelaksanaan penilaian dengan kondisi kelas dan materi yang diajarkan. Dalam penilaian kompetensi sikap guru, menggunakan pengamatan selama proses pembelajaran dan dalam berbagai model kegiatan. Dalam penilaian kompetensi pengetahuan, guru menggunakan model penilaian tertulis. Dalam penilaian kompetensi keterampilan, guru menggunakan model penilaian produk, penilaian penialaian sejawat, penialian unjuk kerja, dan pertanyaan terbuka.
Kata Kunci: Penilaian otentik, perencanaan penilaian otentik, pelaksanaan penilaian otentik, model penilaian otentik, pembelajaran Bahasa Indonesia
2
AUTHENTIC ASSESSMENT IN INDONESIAN LEARNING
Mardhotillah Yassarah 12201244025
ABSTRACT
The research is a qualitative descriptive study which aims to describe the implementation of an authentic assessment in Indonesian learning. The description of the implementation of the authentic assessment includes a description planning of the authentic assessment, and the models of the authentic assessment carried out by an Indonesian teacher. It ia a naturalistic research because the reaseach was done in a natural condition. According to the type of research,the data were taken from observation, interviews, the students’ documents and the teachers’ documents analyzed and recorded as complete and objective as possible. The subjects were the teachers and the students of X MIA 3 class and IIS X class of SMA Negeri 8 Yogyakarta. The results showed that teachers have been implementing the authentic assessment in Indonesian learning in accordance with the curriculum implemented at the school. The planning of the authentic assessment of Indonesian learning arranged in the lesson plan. The lesson plan of the teacher is used as a guidance to implement the authentic assessment. The implementation of the authentic assessment in Indonesian learning is not in accordance with the lesson plan. Nevertheless, the implementation of authentic assessment worked well. It was proved by the various valuation models used by teachers. Teachers adjusted the implementation of the assessment to according to the classroom conditions and the material taught. In the assessment of attitudes competence, the teachers used observations during the learning process in various models of activities. In the assesment of knowledge competency, the teachers used a written assessment model. In the assesment of skill competency, the teachers used the models product assessment, the peer assessment, the performance assessment, and the open-ended questions.
Keywords: authentic assessment, lesson plan, implementation of authentic assessment, authentic assessment models, Indonesian learning
3
1.
pengetahuan, dan keterampilan dengan
PENDAHULUAN Pada proses pembelajaran di kelas
terdapat
aspek
mempengaruhi
Yaumi (2014: 185) menjelaskan bahwa
ketercapaian pembelajaran. Salah satu
penggunaan penilaian otentik (authentic
aspek yang mempengaruhi ketercapaian
assessment) untuk menilai keberhasilan
pembelajaran adalah aspek penilaian.
peserta didik yang bukan saja melihat dari
Aspek penilaian tidak asing bagi para
kemampuan menjawab soal-soal secara
guru. Penilaian merupakan salah satu
tertulis,
unsur pembelajaran yang harus dikuasai
menunjukkan
oleh
hanya
melakukan pekerjaan secara maksimal
bermafaat untuk siswa agar mengetahui
melalui tugas-tugas berdasarkan dunia
hasil belajar mereka, melainkan juga
nyata
untuk guru dan praktisi pendidikan untuk
penerapan pengetahuan dan keterampilan
memperbaikii
pembelajaran.
yang berguna. Penilaian otentik menjadi
Wahyu dkk. (2013: 26) melakukan
salah satu bentuk penilaian yang dapat
penelitian
mengenai
pengembangan
menggambarkan proses belajar serta
instrumen
penilaian
produk
yang
capaian hasil belajar siswa. Dalam hal ini,
yaitu
aspek
guru harus mampu mengintegrasikan
guru.
memiliki
yang
teks sebagai basis pembelajarannya.
Penilaian
tiga
sistem
aspek,
tidak
melainkan
juga
kinerja
yang
yang
dapat baik,
mendemonstrasikan
perencanaan, aspek proses, dan aspek
rancangan
pelaporan. Dalam instrumen penilaian,
pembelajaran berbasis teks dengan ketiga
penilaian produk memiliki pembobotan
aspek penilaian, yaitu aspek sikap,
40% tahap perencanaan, 30% tahap
pengetahuan, dan keterampilan.
proses, dan 30% tahap pelaporan. Hal
penilaian
otentik
Perencanaan penilaian
pada
otentik
tersebut, menunjukan berbagai upaya
dapat ditempuh dengan pengambangan
harus dilakukan guru untuk memberikan
penilaian
gambaran
Nurgiyantoro
kemampuan
keterampilan,
pengetahuan, dan sikap peserta didik.
karena
kriteria
otentik
harus
Mueller (2013:
dalam 310)
mengemukakan bahwa terdapat sejumlah
Penilaian pembelajaran menjadi kompleks
otentik.
langkah yang perlu ditempuh dalam
memenuhi
pengembangan penilaian otentik, yaitu
mampu
(1) penentuan standar; (2) penentuan
menggambarkan proses dan hasil belajar
tugas otentik; (3) pembuatan kriteria; dan
siswa, harus beracuan pada aspek sikap,
(4) pembuatan rubrik. Pengembangan
yang
4
penilaian otentik menjadi standar awal
SMA Negeri 8 Yogyakarta dipilih
pada tahap perencanaan penilaian otentik.
menjadi subjek penelitian. Sekolah ini
Penilaian tunggal tidak cukup
merupakan salah satu sekolah berprestasi
untuk memberikan gambaran/informasi
yang menerapkan Kurikulum 2013. Hasil
tentang
wawancara
kemampuan,
keterampilan,
dengan
guru
Bahasa
pengetahuan, dan sikap seseorang. Ada
Indonesia menunjukkan bahwa guru tidak
berbagai macam model penilaian otentik.
memiliki
O’Malley dan Pierce (Nurgiyantoro,
pelaksanaan
2011: 34-38) menyatakan bahwa ada
dalam
enam model penilaian otentik, yaitu
melaksanakan penilaian sesuai dengan
penilaian
juknis
kinerja,
wawancara
lisan,
kesulitan
dalam
proses
dan penerapan penilaian
kurikulum
dan
tersebut.
ketetapan
yang
Guru
telah
pertanyaan terbuka, penceritaan kembali
ditentukan. Kalaupun guru menemukan
teks atau cerita, penilaian portofolio, dan
masalah, guru melakukan upaya untuk
penilaian proyek.
menangani masalah yang terjadi sehingga
Kunandar
(2011:
401-427)
dapat melaksanakan penilaian dengan
menjelaskan tujuh teknik yang dapat digunakan
mengumpulkan
Berdasarkan observasi awal yang
informasi kemajuan belajar peserta didik
dilakukan, guru bahasa Indonesia mampu
di antaranya adalah penilaian unjuk kerja,
melaksanakan penilaian sesuai dengan
penilaian tertulis,
untuk
baik.
sikap, penilaian
penilaian
penilaian
ketentuan kurikulum yang berlaku. Oleh
proyek,
penilaian
sebab itu, penelitian ini bermaksud
produk, penuggunaan portofolio, dan
menjelaskan
penilaian diri. Selain itu, Wahyuni (2012:
otentik
68-83) juga menyebutkan 6 model
Indonesia.
Harapannya
dengan
penilaian otentik, yaitu: penilaian kinerja,
mengetahui
pelaksanaan
penilaian
portofolio, proyek, diri, sejawat, dan
tersebut, guru mata pelajaran Bahasa
sikap. Garis besar model penilaian otentik
Indonesia di sekolah-sekolah lain dapat
adalah penilaian unjuk kerja, penilaian
memperbaiki
sikap, penilaian tertulis, penilaian proyek,
khususnya dalam pelaksanaan penilaian.
pertanyaan
terbuka,
dan
penilaian
sejawat.
5
dalam
pelaksanaan pembelajaran
proses
penilaian bahasa
pembelajaran
2.
3 dan
MOTODE PENELITIAN
penelitian
ini
kualitatif
Sumarjiono, S. Pd.
mengampu Kelas X IIS. Penelitian ini
A. Desain Penelitian Penelitian
Bapak
merupakan
yang
dilaksanakan
meneliti
di
SMA
Negeri
8
Yogyakarta, DIY. Penelitian dilakukan
pelaksanaan penilaian otentik pada satu
pada 24 Februari sampai 21 April 2016.
sekolah. Penelitian kualitatif merupakan penelitian
yang
menghasilkan
data
C. Teknik Pengumpulan Data
deskriptif verbal yang secara konkret
Teknik pengumpulan data yang
berangkat dari katakata deskripsi tentang
digunakan dalam penelitian ini adalah
sesuatu. Data yang terkumpul kemudian
dengan
dianalisis secara kualitatif. Penelitian
observasi, dan analisis dokumen. Dalam
bersifat naturalistik karena penelitiannya
penelitian ini, dilakukan wawancara
dilakukan dengan kondisi yang alami.
terhadap guru dan siswa. Sementara itu
Penelitian
untuk
observasi yang dipilih dalam penelitian
penilaian
ini adalah observasi partisipatif. Peneliti
otentik, perencanaan penilaian otentik,
terlibat dalam kegiatan sehari-hari yang
dan
dilakukan sumber yang data penelitian.
mengetahui
model
ini
dilakukan
pelaksanaan
penilaian
otentik
yang
cara
wawancara
dilaksanakan oleh guru Mata Pelajaran
Dokumentasi
Bahasa Indonesia.
tertulis yang berhubungan dengan suatu peristiwa
masa
dipersiapkan
B. Subjek Penelitian
adalah
responden,
setiap
lalu,
maupun
catatan
baik
yang
yang
tidak
Subjek penelitian adalah guru
dipersiapkan untuk suatu penelitian.
yang mengajar pembelajaran Bahasa
Analsis dokumen termasuk dalam teknik
Indonesia serta siswa di kelas X SMA
dokumentasi. Dokumen yang digunakan
Negeri
dalam
8
Yogyakarta.
Guru
yang
penelitian
dapat
dibedakan
mengajar Bahasa Indonesia di sekolah ini
menjadi dua macam, yakni dokumen
berjumlah empat orang.
Sampel yang
pribadi dan dokumen resmi. Penelitian ini
diambil adalah guru Mata Pelajaran
menggunakan tiga instrumen penelitian,
Bahasa Indonesia di SMA Negeri 8
yaitu
Yogyakarta sejumlah 2 guru. Guru yang
pertanyaan wawancara, pedoman analisis
menjadi sampel penelitian adalah Ibu
dokumen.
Mulyati, M. Pd. mengampu Kelas X MIA
6
pedoman
observasi,
daftar
3.
HASIL PENELITIAN DAN
Teks Anekdot, Teks Negosiasi, dan Teks
PEMBAHASAN
dalam
Nyata.
RPP
merupakan bentuk pengembangan guru
A. Hasil Penelitian Hasil
Kehidupan
penelitian
pelaksanaan
dalam
merencanakan
penilaian otentik dalam pembelajaran
penilaian
Bahasa Indonesia diperoleh melalui hasil
penilaian otentik yang dilakukan oleh
wawancara, catatan pengamatan, dan
guru
dokumentasi.
hasil
penentuan tugas otentik, pembuatan
wawancara, kedua guru memahami dasar
kriteria, dan pembuatan rubrik terangkum
dalam penilaian siswa. Kedua guru
dalam RPP.
Bedasarkan
otentik.
pelaksanaan
meliputi
Pengembangan
penentuan
standar,
pernah mengikuti beberapa kali pelatihan yang berkaitan dengan penilaian dan
2.
Pelaksanaan Penilaian Otentik
pembelajaran, yang artinya guru cukup
dalam Pembelajaran Bahasa
memahami
Indonesia
konsep
penilaian
dalam
proses pembelajaran khususnya penilaian
Berdasarkan data yang diambil
otentik. Berikut adalah hasil penelitian
dari
wawancara,
pengamatan,
perencanaan, pelaksanaan, dan model
analisis dokumen, guru melaksanakan
penilaian otentik dalam pembelajaran
penilaian otentik dalam pembelajaran
Bahasa Indonesia.
Bahasa
Indonesia.
Hanya
dan
saja,
pelaksanaan penilaian yang dilakukan 1.
Perencanaan Penilaian otentik
oleh
oleh Guru Mata Pelajaran Bahasa
perencanan yang dicantumkan dalam
Indonesia
RPP.
Berdasarkan data yang diambil
guru,
Berdasarkan
pengamatan
dari wawancara dan analisis dokumen
otentik
guru,
Indonesia,
guru
melakukan
kegiatan
tidak
dalam
sesuai
wawancara
pelaksanaan
dan
penilaian
pembelajaran guru
dengan
Bahasa
melakukan
perencanaan penilaian otentik dalam
pengembangan. Guru mengembangkan
pembelajaran
Indonesia.
penilaian yang terdapat dalam RPP.
Berdasarkan observasi dan pengamatan
Pelaksanaan penilaian otentik dalam
perencanaan
pembelajaran
pembelajaran Bahasa Indonesia tidak
Bahasa Indonesia tersusun dalam RPP.
sesuai dengan perencanaan yang tertuang
Guru menyiapkan RPP Teks Eksposisi,
dalam
Bahasa
penilaian
7
RPP.
Guru
menyesuaikan
pelaksanaan penilaian dengan kondisi
B. Pembahasan
kelas
1.
dan
materi
yang
diajarkan.
Perencanaan Penilaian otentik
Pengembangan yang dilakukan guru
oleh Guru Mata Pelajaran Bahasa
disesuaikan dengan materi dan kondisi
Indonesia
kelas. Pelaksanaan penilaian otentik
Berdasarkan
hasil
terdiri dari tiga aspek, yaitu: (1) penilaian
perencanaan
kompetensi
sikap;
penilaian
Bahasa
dalam
rancangan
kompetensi
pengetahuan;
dan
pelaksanaan pembelajaran.
RPP yang
(2)
(3)
penilaian kompetensi keterampilan.
penilaian
penelitian,
Indonesia
pembelajaran
disiapkan oleh guru, merupakan panduan awal atau bentuk pengembangan guru
3.
Model Penilaian Otentik dalam
dalam melaksanakan penilaian otentik.
Pembelajaran Bahasa Indonesia
Pengembangan penilaian otentik meliputi
Berdasarkan data yang diambil dari hasil wawancara dan dokumen
penentuan
analisis
pengamatan
otentik,
guru
kompetensi
tugas
kriteria,
dan
terangkum
dalam
rancangan pelaksanaan pembelajaran.
otentik. Ketiga jenis penilaian otentik penilaian
penentuan
pembuatan
pembuatan rubrik
merencanakan beberapa jenis penilaian
adalah
standar,
Kompetensi
sikap,
menjadi
dan
penentuan
indikator
standar
penilaian kompetansi pengetahuan, dan
pengembangan
penilaian
Penentuan tugas otentik tertuang dalam
kompetensi
Berdasarkan
hasil
keterampilan. wawancara,
rancangan
penilaian
dalam
pelaksanaan
otentik.
pembelajaran
pengamatan, dan analisis dokumen, guru
pada langkah-langkah kegiatan. Pada
menggunakan beberapa model penilaian
RPP
otentik
kegiatan
dalam
pembelajaran
Bahasa
menunjukkan
langkah-langkah
pembelajaran.
Pembuatan
Indonesia. Model penilaian otentik yang
kriteria berupa indikator terangkum pada
digunakan oleh guru adalah penilaian
pengembangan penentuan standar pada
sikap, penilaian unjuk kerja, penilaian
kompetensi dasar. Rancangan rubrik
tertulis,
penilaian
penilaian
produk,
penilaian
terbuka, dan penilaian sejawat.
kompetensi
sikap
berupa
lembar pengamatan sikap peserta didik. Lembar rubrik terdiri dari sikap disiplin, kerjasama, jawab.
8
kejujuran,
Rancangan
dan
tanggung
rubrik
penilaian
kompetensi
pengetahuan
dan
merefleksikan pengetahuan, sikap, dan
keterampilan, meliputi penilaian tes
keterampilan melalui tugas-tugas aktual
tertulis dan penilaian presentasi. Rubrik
dan kontekstual berdasarkan kriteria yang
penilaian
ditetapkan. Standar materi, tugas, peserta
kompetensi
pengetahuan
berupa predikat kriteria penilaian tes.
didik, kondisi lingkungan, proses dan hasil saling mempengaruhi. Satu aspek
2.
Pelaksanaan Penilaian Otentik
dengan yang lain saling berkaitan, dan
dalam Pembelajaran Bahasa
mempengaruhi pelaksanaan penilaian
Indonesia
yang
Berdasarkan
hasil
wawancara
dilakukan
melaksanakan
oleh
guru.
penilaian
Guru
kompetensi
kedua guru memahami dasar penilaian,
sikap, penilaian kompetensi pengetahuan,
khususnya penilaian otentik. Kedua guru
dan penilaian kompetensi keterampilan.
pernah mengikuti beberapa kali pelatihan
Berdasarkan
hasil penelitian,
yang berkaitan dengan penilaian dan
pelaksanaan
pembelajaran, yang artinya guru cukup
Bahasa secara sahih, objektif, adil,
memahami
konsep
penilaian
terpadu,
pembelajaran
khususnya
penilaian
berkesinambungan, akuntabel, edukatif.
otentik.
Guru
Pelaksanaan
penilaian
otentik
prinsip
penilaian
terbuka,
berpedoman penilaian,
pembelajaran
holistik
pada
&
kesembilan
walaupun
tidak
tidak sesuai dengan perencaaan yang
seluruhnya terlaksana. Prinsip sistematis
tertuang
tidak terlaksana dengan maksimal, karena
dalam
RPP.
Walaupun
demikian, berdasarkan observasi dan dokumentasi
guru
pelaksanaannya tidak sistematis.
melaksanakan
penilaian otentik dengan baik dengan
3.
ketentuan kurikulum yang diterapkan.
Model Penilaian Otentik dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia
Hal tersebut dibuktikan dari pelaksanaan
Ketiga jenis penilaian otentik
penilaian menggunakan berbagai model
adalah
penilaian,
dapat
penilaian kompetansi pengetahuan, dan
mengumpulkan data kemampuan siswa
penilaian kompetensi keterampilan. Guru
selama pembelajaran.
menggunakan beberapa model penilaian
sehingga
guru
Pelaksanaan penialaian otentik
otentik
dalam pembelajaran Bahasa Indonesia
penilaian
dalam
kompetensi
pembelajaran
sikap,
Bahasa
Indonesia. Pada penilaian sikap guru,
9
menggunakan pengamatan selama proses
merupakan tes yang soal dan jawaban
pembelajaran.
yang diberikan kepada peserta didiknya
Pada
penilaian
pengetahuan dan keterampilan, guru
dalam
menggunakan
melaksanakan penilaian tertulis pada
penilaian
produk,
bentuk
tulisan.
harian.
Guru
Penilaian
tidak
penilaian penialaian sejawat, penialian
ulangan
tertulis
unjuk kerja, pertanyaan terbuka, dan
dilaksanakan saat ujian tengah semester.
penilaian tertulis.
Ujian tengah semester Bahasa Indonesia
Pertama, penilaian unjuk kerja
terdiri dari 40 soal pilihan ganda dan 5
dilaksanakan pada saat penilaian produk.
soal uraian. Berdasarkan hasil penilaian,
Siswa memperlihatkan keterampilan dan
hasil penilaian tertulis siswa cukup baik
kinerja mereka. Pada penilaian unjuk
Keempat,
penilaian
proyek
kerja, guru menyiapkan rubrik penilaian.
merupakan kegiatan penilaian terhadap
Dalam
suatu tugas yang harus diselesaikan
rubrik
mencakup
penilaian
tersebut,
indikator-indikator
dalam
dalam
periode/waktu
tertentu.
penilaian. Penilaian unjuk kerja atau tes
Berdasarkan
analsis
dokumen
dan
praktik secara efektif dapat digunakan
pengamatan
penilaian
proyek
tidak
untuk
kepentingan
dilakukan. Hal tersebut dikarenakan
berbagai
informasi
pengumpulan bentuk-
model penilaian proyek membutuhkan
bentuk perilaku yang diharapkan muncul
waktu pelaksanaan yang relatif lebih
dalam diri siswa (keterampilan).
lama dibanding model penilaian lain.
Kedua,
tentang
penilaian
sikap
Sehingga,
guru
tidak
Berdasarkan wawancara model penilaian
model penilaian proyek.
sikap yang dilakukan oleh guru adalah
Kelima,
dengan
observasi
prilaku
atau
menggunakan
Penilaian
produk
dilakukan oleh guru dengan memberikan
pengamatan selama proses pembelajaran
tugas
berlangsung.
kelompok. Penilaian produk beberapa
dokumen,
Berdasarkan guru
tidak
analisis melakukan
kepada
siswa
kali digunakan. Guru
berupa
tugas
melaksanakan
penilaian sikap. Hal tersebut dikarenakan,
penilaian produk pada kegiatan
tidak ada perilaku menonjol dari siswa
anekdot dalam puisi, proposal penawaran
untuk dinilai buruk.
teks negosiasi, sedangkan Kelas MIA 3
Ketiga,
penilaian
teks
tertulis
melaksanakan penilaian produk pada
dilakukan dengan tes tertulis. Tes tertulis
kegiatan proposal kegiatan. Penilaian
10
produk yang dilakukan oleh guru, dapat
sejawat. Hal tersebut karena guru ingin
menggambarkan
siswa juga ikut menilai rekan sejawatnya.
tiga
kompetensi
penilaian. Ketiga kompetensi tersebut,
Kedelapan,
model
guru melihat penilaian dari kompetensi
pertanyaan
terbuka
sikap, kompetensi pengetahuan, dan
presentasi
proposal.
kompetensi keterampilan.
pembelajaran
penilaian
dilakukan Pada
saat
kegiatan
tersebut,
pertanyaan
Keenam, penggunaan portofolio
terbuka tidak hanya diajukan oleh guru,
merupakan kumpulan pekerjaan siswa
tetapi siswa lain juga turut andil dalam
yang menunjukan usaha perkembangan
memberikan
dan kecapakan mereka dalam satu bidang
yang diajukan siswa, dilakukan saat sesi
atau
tanya jawab.
lebih.
Data
didokumentasikan
yang
dalam
dapat
pertanyaan.
Pertanyaan
penilaian
Kesembilan, Penilaian sejawat
portofolio, yaitu hasil tes tertulis, hasil tes
adalah salah satu model penilaian di mana
lisan, lembar kegiatan observasi yang
antar peserta didik saling memberikan
telah terisi, laporan kegiatan, karya tulis,
penilaian. Kedudukan teman sejawat
karya siswa, dan lembar checklist.
sebagai penilai setara dengan diri sendiri
Berdasarkan
dalam penilaian diri. Guru menggunakan
observasi,
dokumentasi
tidak dilaksanakan secara sempurna.
model
Guru
dan
menyiapkan ketentuan atau kriteria dalam
menumpuk tugas siswa. Guru tidak
penilaian. Sehingga mempermudah siswa
menyusun secara khusus kumpulan tugas
untuk memberikan penilaian kepada
siswa.
temannya
hanya
mengumpulkan
Ketujuh, assessment)
penilaian
adalah
diri
suatu
penilaian
sejawat.
Guru
(self teknik
4.
penilaian, di mana subjek yang ini dinilai
PENUTUP
A. Simpulan
diminta untuk menilai dirinya sendiri
Berdasarkan hasil analisis data
berkaitan dengan status, proses, dan
yang telah dibahas, diperoleh simpulan
tingkat pencapaian kompetensi yang
sebagai berikut.
dipelajarinya. Guru tidak melaksanakan
1) Perencanaan
model penilaian diri, karena guru lebih
pembelajaran
memilih menggunakan model penilaian
tersusun pelaksanaan
11
penilaian Bahasa dalam
otentik Indonesia rancangan
pembelajaran.
Rancangan pelaksanan pembelajaran
penilaian sikap guru, menggunakan
yang
pengamatan
disiapkan
merupakan
oleh
panduan
guru,
awal
atau
selama
proses
pembelajaran dan dalam berbagai
bentuk pengembangan guru dalam
model
melaksanakan penilaian otentik.
kompetensi
2) Pelaksanaan penilaian otentik dalam
kegiatan.
Penilaian
pengetahuan
menggunakan
guru
penilaian
tertulis.
pembelajaran Bahasa Indonesia tidak
Penilaian kompetensi keterampilan
sesuai dengan perencanaan yang
guru menggunakan penilaian produk,
tertuang dalam RPP.
Walaupun
penilaian
penialaian
demikian, pelaksanaan penialaian
penialian
unjuk
otentik dapat berjalan baik. Hal
pertanyaan terbuka.
tersebut dibuktikan dengan berbagai
Guru
pelaksanaan
Berdasarkan
menyesuaikan
penilaian
kerja,
dan
B. Saran
model penilaian yang digunakan guru.
sejawat,
hasil
penelitian
tersebut, berikut ini beberapa saran yang
dengan
dapat ditemukan, yakni sebagai berikut.
kondisi kelas dan materi yang
Bagi
diajarkan. Pelaksanaan penialaian
pembelajaran Bahasa Indonesia tidak
otentik merefleksikan pengetahuan,
hanya berkutat pada penilaian tes tertulis.
sikap, dan keterampilan melalui
Siswa perlu menyadari penilaian yang
tugas-tugas actual dan kontekstual
dilakukan guru, sesuai dengan kinerja
berdasarkan
yang
mereka selama proses pembelajaran.
ditetapkan. Pelaksanaan penilaian
Mulai dari penilaian kompetensi sikap,
otentik dalam pembelajaran Bahasa
penilaian
Indonesia
penilaian
hingga
penilaian
keterampilan. Sehingga siswa dapat
kompetensi kompetensi
kriteria
terdiri
dari
sikap,
pengetahuan,
dan
kegiatan
kompetensi penilaian
penilaian
pengetahuan, kompetensi
meningkatkan kemampuan dalam mata
penilaian kompetensi keterampilan. 3) Pelaksanaan
siswa,
pelajaran Bahasa Indonesia.
penilaian
Bagi guru, penilaian merupakan
mengembangkan acuan penilaian
salah satu unsur pembelajaran yang harus
yang terdapat pada RPP, terutama
dikuasai oleh guru maupun pendidik.
dalam penilaian pengetahuan dan
Harapannya
penilaian
pelaksaan penilaian di SMA Negeri 8
keterampilan.
Dalam
12
dengan
mengetahui
Yoyakarta, guru dan calon pendidik mata
April 2010. Litera. Volume 9, 1,
pelajaran
hlm 69-79.
Bahasa
memperbaiki
Indonesia
proses
dapat
pembelajaran
Yaumi, Muhammad. 2014. Prinsip-
khususnya dalam pelaksanaan penilaian.
prinsip
Guru perlu menyadari dan memperbaiki
disesuaikan
sistem penilaian yang digunakan. Mulai
2013. Jakarta: Kencana.
dari perencaaan penilaian, pelaksanaan penilaian, dan model penilaian otentik yang digunakan.
5.
DAFTAR PUSTAKA
Kunandar.
2011.
Guru
Profesional
Implementasi Kurikulum KTSP dan Sukses Sertifikasi Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Nurgiyantoro, Burhan. 2011. Penilaian Otentik. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Nurgiyantoro, Burhan. 2013. Penilaian Pembelajaran
Bahasa.
Yogyakarta: BPFE Yogyakarta. Wahyu,
dkk.
2013.
Pengembangan
Instrumen Penilaian Produk Pada Pembelajaran IPA Untuk Siswa SMP. September 2013. Jurnal Pendidikan Fisika. 2, hlm 23-27. Wahyuni, Sri. 2010. Pengembangan Model Asesmen Otentik dalam Pembelajaran Berbahasa
Keterampilan
Indonesia
Lisan
di
Sekolah Menengah Atas (SMA).
13
desain
pembelajaran
dengan
kurikulum