1.560 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 16 Tahun ke-5 2016
PELAKSANAAN PENGAJARAN REMEDIAL ANAK LAMBAN BELAJAR SD N 1 KRAKAL IMPLEMENTATION OF SLOW LEARNER REMEDIAL TEACHING SD N 1 KRAKAL Oleh: Oky Nursiyana, PGSD/PSD,
[email protected]
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan pengajaran remedial anak lamban belajar (slow learner) di kelas III SD Negeri 1 Krakal Alian Kebumen. Prosedur pelaksanaan pengajaran remedial meliputi kegiatan awal kegiatan inti dan kegiatan evaluasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif jenis studi kasus dengan subjek guru kelas III. Pengumpulan data dilaksanakan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti menggunakan triangulasi teknik untuk memperoleh keabsahan data. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan penelitian menunjukkan bahwa keterlaksanaan pengajaran remedial anak lambanbelajar di kelas III SD N 1 Krakal sudah terlaksana, namun ada poin dalam prosedur pelaksanaan pengajaran remedial yang belum tampak, seperti penggunaan tim pengajar, penggunaaan metode diskusi, kerja kelompok dan tutor sebaya serta belum memberikan tugas tambahan setelah pengajaran remedial. Kata kunci : pengajaran remedial, anak lamban belajar Abstract
Abstract This research aimed to describe implementation of slow learnear remedial teaching at grade III SD N 1 Krakal. The procedure of remedial teaching implementation included initial activities, activities core and activities evaluation. This research used qualitative approach and case study type with the subject was the teacher of grade III. The data collected was done by observation, interview, and documentation. the researcher used technique triangulation to get data validation. the data analysis used data reduction, data display, and conclusion. Based on the research showed that implementation of slow learner remedial teaching of grade III SD N 1 Krakal was done, but there was a point in procedure of remedial implementation that there was not exist, that were using of team teaching, using of discussion methods, activity group and tutor of the same age, as well as the teacher did not give extra task after remedial teaching. Key Words: remedial teaching, slow learner
Pelaksanaan Pengajaran Remedial .... (Oky Nursiyana) 1.561
Namun realitanya tidak semua
PENDAHULUAN Pendidikan
sebagai
upaya
anak
ABK
mendapatkan
pelayanan
memanusiakan manusia mengandung
secara
arti
hak
seharusnya
semua manusia tanpa kecuali. Sesuai
mendukung
dengan bunyi pasal 31 UUD 1945
mengoptimalkan
(amandemen) bahwa “Setiap warga
konsep Tri pusat pendidikan (keluarga,
negara berhak mendapat pendidikan”,
sekolah
maka pendidikan tidak
ditingkatkan. Dengan demikian ABK
bahwa pendidikan
status
sosial
adalah
memandang
maupun
ekonomi
tetap
optimal.
yang
Pelayanan
optimal
dan
bisa
keberhasilan
dan
bisa
keterpaduan
antara
masyarakat)
menjalani
harus
hidup
dan
seseorang. Demikian juga dengan anak
kehidupanya secara normal layaknya
yang menyandang status berkebutuhan
manusia
khusus (ABK). Sejalan dengan UU
diusahakan melalui bimbingan yang
Nomor
4
Penyandang
pada
Tahun
1997
tentang
dikondisikan
Cacat
bahwa
“Setiap
yang dimilikinya.
umumnya
sesuai
dengan
dengan
potensi
penyandang cacat mempunyai hak yang
Melihat kondisi yang demikian,
sama dalam segala aspek kehidupan dan
maka peran guru sangatlah penting
penghidupan”. Penyandang cacat harus
dalam membimbing dan memberikan
mendapatkan layanan pendidikan yang
pelayanan kepada siswa dengan sebaik-
disesuaikan
baiknya.
dengan
kondisi,
bakat,
Guru
hendaknya
mampu
minat dan kemampuan yang di miliki.
memberikan
Sekolah sebagai tempat menimba ilmu
maupun nonakademik serta konseling
dan
terselenggarakannya
pendidikan
bimbingan
akademik
untuk ABK kendati mengajar di sekolah
secara formal hendaknya memberikan
biasa
yang terbaik untuk siswanya. Begitu
dimaksudkan
pula dengan pendidik yang memiliki
kurangnya
tugas utama mengajar dan mendidik
seharusnya mendampingi dan ada di
anak
setiap sekolah.
didiknya.
seorang pelayanan
Sudah
pendidik sebagaimana
seharusnya memberikan mestinya
(umum).
Hal untuk
tenaga
Berdasarkan
guru
tersebut mengatasi SLB
observasi
yang
dan
wawancara dengan guru kelas III pada
dengan tidak ada pengecualian maupun
tanggal 7 November 2015 di SD Negeri
dikriminasi.
1 Krakal, Alian , Kebumen, di kelas III
1.562 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 16 Tahun ke-5 2016
terdapat 4 (empat) anak yang termasuk
teman-temannya.
ABK.
ulangan harian, nilainya dibawah rata-
Salah
satunya
adalah
anak
dengan kondisi lambanbelajar atau Slow
Hampir
di
setiap
rata.
learner. Kelainan yang dimilki oleh
Kondisi
dibuktikan
dengan
anak tersebut yaitu ketidakmampunya
adanya
mengikuti kegiatan belajar mengajar,
dilaksanakan pada 11 November 2015
dan
jauh
oleh Lembaga Pendidikan dan Layanan
teman-teman
Psikologi GSP Group, Jalan Pasar
mengalami
ketertinggalan
dibanding
dengan
sekelasnya.
Anak
alamat
belajar
tes
psikologis
yang
Indrakila Utara No. 2 Krakal, Rt 3/5
tersebut belum dapat membaca dengan
Alian
lancar, menulis dan berhitung dibanding
pemeriksaan
dengan teman-teman sekelasnya. Dari
November
segi fisik anak lambanbelajar terlihat
diperoleh hasil bahwa siswa memiliki
normal dan setara dengan teman-teman
IQ 83 dan tergolong anak lambanbelajar
di
(Slow learner).
kelasnya
meskipun
pada
kenyataannya ia sudah berusia 12 tahun.
Kebumen.
Berdasarkan
psikotes 2015
Guru
hasil
tanggal
terhadap
mengungkapkan
11 siswa,
bahwa
Cara anak lambanbelajar berbicara juga
dalam pembelajaran memang masih ada
tidak ada perbedaan dengan teman-
siswa yang nilainya selalu di bawah
teman sebayanya, hanya saja memang
kriteria
ketuntasan
sedikit pendiam. Dalam kesehariannya
tersebut
belum
di sekolah tersebut termasuk anak yang
menghitung
tidak suka berkelahi, terlihat ketika di
menulis, tulisannya dapat dibaca namun
cemooh oleh teman-temannya namun
tidak rapi dan terkesan acak-acakan
tidak
meskipun
melawan
namun
tetap
minimal.
Anak
bisa membaca dan
dengan
sudah
lancar.
didampingi
Ketika
oleh
membiarkannya.Ketika
pembelajaran
gurunya. Berbeda dengan hal di atas
berlangsung
lambanbelajar
anak lambanbelajar bisa menyesuaikan
mengikuti apa yang disampaikan oleh
diri dengan teman-temannya. Dalam hal
guru dengan baik, hanya saja dalam hal
mengurus diri, anak tersebut sudah
membaca, menulis dan berhitung masih
dapat mandiri bahkan rajin mengaji dan
mengalami
membantu kedua orang tuanya. Tak
anak
kesulitan.
Anak
lambanbelajar mempunyai kemampuan
jarang
akademik yang lebih rendah daripada
membuat hati kedua orang tuannya iba,
pula
anak
lambanbelajar
Pelaksanaan Pengajaran Remedial .... (Oky Nursiyana) 1.563
dikarenakan
setiap
pulang
mengaji
selalu membawa pelepah pohon kelapa
atau prestasi yang didapatkan menjadi lebih baik.
yang sudah kering untuk dijadikan
Lebih
dari
itu,
guru
belum
tambahan kayu bakar. Anak tersebut
memberikan bimbingan belajar secara
juga sering mengingatkan ibunya untuk
khusus
bagi
selalu berdoa ketika makan dan seusai
Bantuan
yang diberikan oleh guru
sholat.
masih sebatas penaganan dasar seperti
Anak
lambanbelajar
selalu
anak
lambanbelajar.
meminta ibunya untuk berdoa agar bisa
mengajari
menjadi
seperti
menghitung. Meskipun sudah ada usaha
teman-teman dan juga kakaknya. Hal ini
guru dalam membantu anak tersebut,
sangat berbeda dengan kemampuannya
namun guru belum mempunyai program
dalam hal akademik, yang terkadang
layanan
juga membuatnya sedih, namun anak
sistematis
lambanbelajar tersebut tetap menuntut
tersebut. Namun di sisi lain, guru
ilmu, pergi ke sekolah meski harus
berupaya
menempuh jarak yang cukup jauh.
membaca
Namun,
tidak
memberikan motivasi agar tetap rajin
membuat guru lantas menyerah, guru
belajar. Dalam hal ini guru belum
anak
yang
kondisi
demikian
tetap
kelasnya memberikan
pandai
berusaha
bimbingan
dan
untuk respon
seutuhnya.
bimbingan untuk
belajar
yang
menangani
anak
membimbing dan
dan
menulis,
menghitung
serta
anak tersebut. Pada dasarnya keberadaan anak
juga
berkebutuhan khusus tersebut menjadi
mengupayakan adanya remedial untuk
masalah karena sekolah tersebut bukan
memperbaiki nilai- nilai siswa slow
SD inklusif, dimana tidak ada guru
tersebut
pembimbing
kegiatan
membeikan layanan bimbingan secara
pembelajaran selesai. Siswa yang belum
intensif kepada anak tersebut. Dengan
mampu
demikian guru kelas III memiliki peran
leraner
tersebut.
Guru
membaca
memberikan penanganan khusus kepada
positif serta menerima keberadaan anak tersebut
menulis,
dilaksanankan
Remedial setelah
mencapai
batas
tuntas
di
khusus
yang
bisa
bimbing dan diberi lagi soal-soal untuk
ganda
dikerjakan,
padahal sudah jelas bahwa guru kelas
dengan
tujuan
setelah
mendapat bimbngan dan latian nilai
memiliki
dalam
mengatasi
kompetensi
yang
siswanya,
kurang
dalam hal melayani ABK. Karena pada
1.564 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 16 Tahun ke-5 2016
dasarnya
guru
melayani
kelas
tidak
anak-anak
untuk
Dengan
pengajaran
remedial,
guru
berkebutuhan
belajar juga menjadi bisa memahami
khusus. Untuk mengatasi hal tersebut,
bagaimana kepribadian anak lamban
maka guru berupaya untuk memberikan
belajar, yang nantinya berguna dalam
kesempatan kepada slow leraner untuk
upaya meningkatkan prestasi belajar
megikuti
anak lamban belajar.
program
memperbaiki
remedial
nilai-nilainya.
guna
Pelaksanaan
Menurut
pengajaran
peneliti pelaksanaan remedial sangatlah
remedial hendaknya memiliki langkah-
perlu, melihat adanya kenyataan bahwa
langkah yang ditempuh agar tujuan
ABK memang memiliki kemampuan
belajar yang sudah ditentukan dapat
belajar yang berbeda dengan anak
tercapai. Berdasarkan uraian masalah
normal pada umumnya. Hal ini senada
tersebut,
dengan pendapat Suwarto (2013 : 208),
mengetahui
yang menyatakan bahwa.
pelaksanaan pengajaran remedial yang
Hal ini senada dengan pendapat Suwarto (2013 : 208), yang menyatakan
peneliti lebih
tertarik jauh
untuk
bagaimana
diberikan guru kepada ABK lamban belajar (slow leraner ) di SD tersebut.
bahwa apabila terdapat siswa yang tidak mencapai punguasaan kompetensi yang
METODE PENELITIAN
telah
Pendekatan Penelitian
ditentukan,
maka
salah
satu
tindakan yang harus dilakukan oleh
Penelitian
ini
menggunakan
pendidik adalah memberikan program
pendekatan kualitatif dengan jenis studi
pembelajaran remedial atau perbaikan,
kasus.
agar siswa lamban belajar tersebut dapat mengejar keteringgalannya dan dapat memperbaiki prestasi belajarnya.
Penelitian ini dilakukan di SD
Melalui pemberian pengajaran remedial belajar
diharapkan dapat
anak
mencapai
penguasaan
lamban belajar juga diharapkan mampu
maupun
ketertinggalan memperbaiki
Negeri 1 Krakal, Alian, Kebumen.
lamban
kompetensi yang telah ditentukan. Anak
mengejar
Tempat Penelitian
prestasi
nilai-nilainya.
Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari- Maret 2016.
Pelaksanaan Pengajaran Remedial .... (Oky Nursiyana) 1.565
nilai hasil ulangan anak lambanbelajar
Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah guru kelas III.
dan mengkonfirmasikan nilai ulangan yang
diberikan
telah
kepada
anak
lambanbelajar. Kemudian guru meminta anak
Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam
lambanbelajar
kembali
nilai
untuk
melihat
ulangan bahwa
dan
penelitian ini melalui teknik observasi,
mengkonfirmasikannya
nilai
wawancara, dan dokumentasi.
yang diperoleh masih dibawah KKM. Selanjutnya guru berupaya menentukan permasalahan (kesulitan) yang dialami
Teknik Analisis Data Teknik
analisis
data
dalam
anak
lambanbelajar
dengan
melihat
penelitian ini melalui teknik reduksi
kondisi anak tersebut dalam proses
data, penyajian data, dan verifikasi.
pembelajarannya dan menganalisis hasil ulangan
hariannya.
menentukan
Instrumen Penelitian Instrumen penelitian ini terdiri dari
belajar)
Guru
permasalahan
anak
juga
(kesulitan
lambanbelajar
dengan
memberikan
pertanyaan-pertanyaan
wawancara, dan pedoman dokumentasi
tentang
ulangan
yang berhubungan dengan pelaksanaan
dilaksanakan,
pengajaran remedial.
kepada
pedoman
observasi,
pedoman
hasil
yang
melakukan
anak
telah
pendekatan
lambanbelajar
dengan
berdialog, berupaya untuk menjelaskan Uji Keabsahan Data
materi yang belum dipahami dan soal
Pengujian keabsahan data menggunakan
ulangan
triangulasi
menyelesaikannya. Lain daripada itu
sumber
dan
triangulasi
yang
RI
belum
bisa
guru sudah berupaya menganalisis hasil
teknik.
ulangan harian dan melihat bagaimana HASIL
PENELITIAN
DAN
Kegiatan awal dilakukan oleh guru
dengan
menelaah kembali kasus permasalahannya
lambanbelajar
pembelajaran
PEMBAHASAN
dengan
anak
dilakukan
oleh guru dengan membacakan kembali
dalam
proses
sehari-hari
dan
dilanjutkan dengan menjelaskan bagianbagian yang masih belum dikuasai oleh anak
lambanbelajar.
Temuan
pada
penelaahan kembali kasus diatas sejalan
1.566 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 16 Tahun ke-5 2016
dengan pendapat Muhammad Irham dan
guru berupaya memberikan alternatif
NovanArdy (2013:302)
dimana apa
atas
yang
pada
proses
lambanbelajar,
dilakukan
untuk
memahami sejak adanya penelaahan
menemukan atau menentukan dengan
kasus bahwa sejatinya anak tersebut
lebih jelas tentang tingkat kesulitan
memang belum mahir dalam membaca.
yang dialami siswa apakah tergolong
pemahaman ini sejalan dengan apa yang
berat atau ringan, letak kesulitan siswa
diungkapkan oleh Abin Symasuddin
artinya di bagian mana letak kesulitan
(2007:350) bahwa pada langkah ini
belajar siswa, serta faktor-faktor yang
merupakan lanjutan logis dari langkah
memicu
permasalahan
pertama. Dari hasil penelaahan yang
belajar tersebut. Hasil temuan tersebut
kita lakukan pada langkah pertama ini
kemudian
digunakan
sebagai
dasar
itu
penentuan
alternatif
tindakan
yang
mengenai dua hal pokok. Sasaran pokok
dilakukan
penelaahan
guru
kasus
munculnya
mungkin bisa diberikan.
kasus
yang
akan
dialami
anak
guru
sudah
sebab
diperoleh
kesimpulan
kegiatan yang dilakukan dalam tahapan juga
ini adalah membuat keputusan pilihan
menentukan alternatif pilihan tindakan.
alternatif mana yang harus ditempuh
Dalam menentukan alternatif pilihan
berdasarkan pertimbangan rasional yang
tindakan,
cermat.
Pada
kegiatan
awal
guru
guru
melakukan
pengklasifikasian kasus yang ditangani
Layanan bimbingan dan konseling
apakah termasuk kasus yang ringan,
atau psikoterapi,
cukup
kepada
atau
berat
dengan
cara
anak
dilakukan oleh guru lambanbelajar
melakukan pendekatan (dialog) dan
pendekatan
melihat serta menganalisis hasil ulangan
dengan
anak lambanbelajar. selanjutnya guru
pertanyaan
melakukan
materi ulangan harian
pengambilan
keputusan
kepada
anak
mengajukan terkait
berupa tersebut
pertanyaan-
materi,
terutama
yang belum
apakah perlu memberikan bimbingan
dikuasai olehnya. Guru memutuskan
konseling
diri
atau
tidak
serta
bentuk
sendiri
untuk
mengatasi
anak
alternatifnya dengan cara memberikan
lambanbelajar
bimbingan membaca yang dilakukan di
bimbingan
sela-sela
melakukan pendekatan agar kedekatan
pembelajaran
dan
ketika
remedial berlangsung. Dalam hal ini
dalam
tersebut,
melakukan yaitu
dengan
emosional antara guru dengan anak
Pelaksanaan Pengajaran Remedial .... (Oky Nursiyana) 1.567
lebih terbentuk serta dengan melakukan
tetap
bimbingan
kegiatan sekolah yang ada.
membaca
pembelajaran.
di
Kemudian
sela-sela
waktu
dan
yang
Kegiata inti adalah melaksanakan
digunakan dalam melakukan bimbingan
pengajaran remedial. Dalam langkah ini
adalah
terdapat temuan yang mengindikasikan
dengan
cara
memperhatikan
mengajak
lambanbelajar
anak
berbincang-bincang
adanya
pendekatan pengajaran
seputar materi ulangan harian yang
remedial, teknik dan metode penganan
dirinya
bisa
remedial.
juga
pendapat Abin Symasuddin (2007:352)
bertujuan untuk menciptakan kedekatan
yang menyatakan langkah ke empat ini
emosional antar guru dengan anak
tepat setelah terciptanya para kondisi.
lambanbelajar sehingga akan diketahui
Dalam
langkah
bagaimana cara agar anak tersebut bisa
teknik
digunakan
menyerap materi dengan mudah apabila
remedial.
kedekatan
telah
remedial yang diberikan guru kepada RI
ini
dilakukan dengan pendekatan kuratif
Abin
karena remedial itu sendiri dilaksanakan
Symasuddin (2007:351) yang salah satu
setelah diketahui bahwa nilai hasil
tujuan dari adanya layanan bimbingan
ulangan harian RI dibawah KKM. Hal
dan konseling adalah untuk menghadapi
ini sesuai dengan pernyataan Mulyadi
kasus
(2010: 52) Pengajaran remedial dapat
sendiri
belum
menyelesaikannya.
Cara
ini
emosionalnya
terbangun.
Tujuan
senada
dengan
yang
pendekatan pendapat
berhubungan
kesulitan dalam
dengan
Hal
ini
senada
inilah
dengan
strategi
dalam
Pelaksanaan
dan
pengajaran pengajaran
menemukan teknik
dikatakan
bersifat
atau metode atau teknik belajar yang
dilakukan
setelah
sesuai,
program belajar mengajar sesuai dengan
ego-emosioanal,
potensial-
fungsional, sosial-psikologis penyesuaian
dengan
lingkungannya.
dirinya
Selanjutnya
dalam dan dalam
kriteria ditetapkan. remedial
kuratif
berlangsungnya
keberhasilan
yang
Pelaksanaan dilaksanakan
apabila
telah
pengajaran setelah
jam
kaitannya dengan penyusunan program
belajar mengajar selesai (diluar jam
pengajaran
pembelajaran).
Kemudian
dalam
membuat rencana program pengajaran
pelaksanaannya,
pengajaran
remedial
remedial yang dalam pelaksanaannya
tidak mengambil peserta didik tertentu
remedial,
guru
sudah
yang membutuhkan remedial. Artinya
1.568 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 16 Tahun ke-5 2016
bahwa, semua siswa yang memang
pengajaran
nilainya masih berada dibawah KKM
lambanbelajar secara tersendiri baik
diberikan
pengajaran
waktu dan jenis soalnya(individual).
Pengajaran
remedial
lambanbelajar
remedial. untuk
dilakukan
anak secara
Hal
remedial
ini
sejalan
Mulyadi
kepada
dengan
(2010:86-87)
anak
pendapat pengajaran
bersamaan dengan siswa lain namun
individual adalah suatu bentuk proses
terkadang dilakukan secara individu,
belajar mengajar yang dilakukan secara
lalu untuk soal yang diberikan baik
individual,
jumlah maupun jenisnya tidak selalu
interaksi yang dilakukan antara guru
sama,
dengan
dengan seorang murid secara individual.
kemampuan yang dimiliki oleh anak
Materi yang diberikan mungkin bersifat
tersebut. Dalam pelaksanaannya guru
pengulangan atau pengayaan dari yang
juga lebih sering mendampingi anak
sudah dimiliki atau pemberian materi
lambanbelajar, dan selama itu siswa lain
baru, semua tergantung pada bentuk
sedang mengerjakan soal remedial atau
kesulitannya.
pengayaannya
masing-masing.
dalam rangka penganan remedial bersiat
metode yang digunakan
menyembuhkan atau memperbaiki cara-
oleh guru adalah berupa pemberian soal
cara belajar yang dilakukan murid. Lain
remedial kepada anak lambanbelajar,
daripada
yang selama proses mengerjakannya
lambanbelajar mengerjakan soal, guru
didampingi
selalu mengulang materi yang berkaitan
tetapi
Selanjutnya
menyesuaikan
oleh
guru
baik
untuk
dengan
membantu
kemudian
bagaimana
cara
mengarahkan
mengerjakan
serta
untuk
dalam
Pengajaran
itu,
membantu menjaga konsentrasi maupun dalam
artinya
bentuk
individual
sebelum
ulangan
anak
hariannya,
guru
baru
memerintahkannya
mengerjakan
soal
remedial.
sesekali mengingatkan hal-hal keliru
Dalam pelaksanaannya guru juga tidak
yang mungkin dilakukan oleh anak
dibantu oleh siapa pun, melainkan
lambanbelajar. Guru tetap mendampingi
hanya
anak lambanbelajar meskipun dalam
lambanbelajar.
beberapa
waktu
bersamaan dengan mengikuti
pelaksanaannya anak lain
melibatkan
guru
dan
anak
Setelah dilaksankaan remedial guru
yang
melakukan pengukuran prestasi belajar
remedial dan pengayaan.
kembali siswa. Dalam hal ini dilakukan
Tidak jarang pula guru memberikan
pengukuran
antara
rencana
Pelaksanaan Pengajaran Remedial .... (Oky Nursiyana) 1.569
pembelajaran yang sudah disusun oleh
yang sudah mencapai tujuan belajar
guru terhadap prestasi atau hasil belajar
maupun yang belum mencapai tujuan
anak lambanbelajar setelah dilakukan
belajar.
remedial.
dengan
dalam remedial basil belajarnya sudah
pendapat Muhammad Irham dan Novan
mencapai tujuan belajar, maka guru
Ardy (2013:307) tahap ini dilakukan
memperbolehkannya mengikuti materi
untuk mengetahui kesesuaian antara
pembelajaran
rencana yang telah di susun dengan
hasil belajar yang belum sesuai dengan
pencapaian hasil belajar yang diperoleh
tujuan
siswa
pengajaran
diberikan
melakukan
melakukan remedial kembali. Hal ini
program
senada dengan apa yang disampaikan
Hal
ini
setelah
remedial.
sesuai
program Dalam
pengukuran
hasil
belajar
Ketika
anak
lambanbelajar
berikutnya
belajar
dan
untuk
meskipun
remedial,
sudah
maka
guru
remedial, setelah soal remedial selesai
oleh Mulyadi (2010:70), bahwa terdapat
dikerjakan,
3 kemungkinan yang dilakukan sebagai
anak
lambanbelajar
langsung menyerahkan bukunya kepada
bentuk
guru.
penafsiran hasil belajar, dimana apabila
Kemudian
mengoreksi
guru
hasil
langsung
pekerjaannya,
memberikan nilai serta memberikan
(menunjukkan
kasus
hasil
peningkatan
prestasi dan kemampuan penyesuaian dengan mencapai kriteria keberhasilan
remedial anak tersebut pada pekerjaan
minimum seperti yang diharapkan dapat
atau
dinyatakan terminal dan diperbolehkan
buku
tidaknya
dari
nilai
keterangan
tuntas
rekomendasi
ulangan
harian
anak
lambanbelajar.
melanjutkan program proses belajar-
Kegiatan evaluasi dilakukan dengan re-evaluasi
dan
rediagnostik.
Re-
mengajar
utama
Selanjutnya
tahap
apabila
berikutnya.
kasus
(belum
evaluasi dan re-diagnostik dilakukan
menunjukkan perubahan yang berarti
oleh guru dengan menanyakan kepada
baik
anak lambanbelajar bagian yang masih
kemajuan penyesuaian diri) sebaiknya
dirasa sulit dan menyuruh RI untuk
dilakukan
terus belajar dan latihan membaca.
temukan
Selanjutnya
pengajaran
rekomendasi
guru kepada
melakukan anak
lambanbelajar baik untuk hasil belajar
dalam
segi
prestasi
re-diagnosis, letak
maupun
sehingga
di
kelemahannya
remedial
tersebut
dan
sebagainya. Lain daripada itu, guru tidak
memberikan
tugas
tambahan
1.570 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 16 Tahun ke-5 2016
setelah pengajaran remedial dilakukan
pembelajaran
dan diketahui siswa mendapatkan nilai
remedial.
tuntas.
biasa
dan
ketika
Guru memutuskan untuk mengatasi sendiri anak lambanbelajar dengan cara
SIMPULAN DAN SARAN
melakukan pendekatan kepada anak
Simpulan
tersebut
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan,
maka
kesimpulan
tentang
dapat
ditarik
termasuk
bimbingan
melakukan
membaca
disela-sela
remedial dan pembelajaran. Bimbingan
pelaksanaan
konseling
diberikan
pengajaran remedial anak lambanbelajar
mengajak
anak
sebagai berikut. Penelaahan kembali
berbincang-bincang (berdialog) terkait
kasus
permasalahannya
bagian-bagian yang masih dirasakan
dilakukan guru dengan membacakan
sulit maupun materi ulangan harian
nilai
yang sebelumnya. Lain daripada itu
dengan
hasil
ulangan
siswa
sekelas
kemudian menkorfirmasikan nilainya,
dilakukan
upaya
melihat
emosional
agar
proses
pembelajaran
anak
dengan
lambanbelajar
pendekatan anak
secara
lambanbelajar
lambanbelajar dan menganalisis hasil
tersebut
ulangan
memberikan
ketika remedial berlangsung. Guru juga
pendekatan kepada anak lambanbelajar
sudah menyusun program pelaksanaan
serta menjelaskan bagian baik materi
remedial dan dalam pelaksanaannya
atau soal yang belum bisa diselesaikan
tetap menyesuaikan ketersediaan waktu
oleh anak lambanbelajar.
dan kegiatan sekolah.
hariannya,
Dalam menentukan alternatif pilihan tindakan,
guru
mengklasifikasikan
menjadi
cara
Remedial
lebih
bersemangat
dilakukan
pembelajaran
dengan
seusai pendekatan
kasus yang ditangani dengan melakukan
kuratif, dalam pelaksanaannya tidak
pendekatan (dialog)
kepada anak
melakukan pengambilan siswa tertentu
lambanbelajar dan menganalisis hasil
yang membutuhkan remedial melainkan
ulangannya. Mengambil
semua
keputusan
siswa
yang
nilainya
masih
perlu tidaknya memberikan bimbingan
dibawah KKM diberikan pengajaran
konseling
remedial,
atau
tidak
serta
bentuk
tidak
menggunakan
tim
alternatifnya yang diupayakan melalui
pengajar, metodenya adalah pemberian
bimbingan
soal remedial yang diawali dengan
membaca
ketika
Pelaksanaan Pengajaran Remedial .... (Oky Nursiyana) 1.571
ceramah dan dialog atau penjelasan mengenai materi yang sudah digunakan untuk
harian.
ulangan
dilakukan
secara
Remedial
individual
dan
klasikal. Hasil belajar diukur dengan memeriksa,
menilai
dan
memberi
keterangan ketuntasan nilai. Re-evaluasi dan re- diagnostik dilakukan dengan menanyakan kembali kesulitan materi kepada anak lambanbelajar, meremedial kembali
jika
nilai
belum
tuntas,
melanjutkan materi jika nilai sudah tuntas, memotivasi untuk rajin belajar membaca
dan
menulis
dan
tidak
memberikan tugas tambahan setelah pengajaran remedial.
DAFTAR PUSTAKA Abin Syamsuddin Makmum. (2007). Psikologi pendiidkan Perangkat Sistem pengajaran Modal. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Mulyadi. (2010). Dianosis Kesulitan Belajar &Bimbingan Terhadap Kesulitan Belajar Khusus. Yogyakarta: Nuha Litera Muhammad Irhan & Novan Ardy Wiyani. (2013). Psikologi Pendidikan : Teori dan Aplikasi Dalm Proses Pembelajaran. Jogjakarta : Ar-Ruzz Media Suwarto. (2013). Pengembangan Tes Diagnostik dalam Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.