PELAKSANAAN PENDIDIKAN ISLAM DI PONDOK PESANTREN DAARUL RAHMAN DAN UPAYA PENGEMBANGANNY A DI JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Guna Memenuhi Syarat-syarnt Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam
Oleh:
SITI KHOZANAH 103011026737
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAY ATULLAH JAKARTA
PELAKSANAAN PENDIDIKAN ISLAl\1 DI PONDOK PESANTREN DAARUL RAHMAN DAN UPAYA PENGEMBANGANNYA
SKRIPSI Diajukan kcpada Falmltas llnm Tarbiyah dan Keguruan Guna Mcmenuhi Syarat··syarat JVI1mcapai Grlar Sarjana Pcndidikan Agama Islam
Oleh: SITI KHOZANAH 103011026737
Dibawah Ilimbingan {z·mbingl
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULT AS ILMU T ARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SY ARIF !IIDAYATULLAII JAKARTA
LEMBARPERNYATAAN Denga ini saya menyatakan bahwa: I. Skripsi ini merupakan basil karya asli saya yang diajukan untuk memenubi salab satu persyaratan memperoleb gelar Stara I di Universitas Islam Negri (UIN) Syarif Hidayatullab Jaka11a. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negri (UIN) SyarifHidayatullah Jakarta. 3. Jika dikemudian bari terbukti babwa karya ini bukan basil karya asli saya atau merupakan basil jiplakan dari karya oarang lain, maka saya bersedia menerima sangsi yang berlaku di Universitas Islam Negri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 03 Januari 2008
Siti Khozanah
KATAPENGANTAR
Alhamdulillah puji dan syukur penulis panjatkan ke Hadirat Allah swt., yang telah menciptakan manusia dengan sebaik-baiknya bentuk dan keajaiban, untuk menjadi khalifah di muka bumi ini. Shalawat serta salam semoga selalu dicurahkan kepada junjungan umat manusia, pemilik akhlak mulia, pembawa kebenaran dan kedamaian bagi seluruh alam, Nabi Muhammad saw. Berka! rahmat dan hidayah Allah swt., penulis telah dapat menyelesaikan skripsi ini sesuai dengan kemampuan dan keterbatasan yang ada.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi
ini masih jauh dari
kese1npurnaan.
Adapun keberhasilan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini telah melibatkan banyak pihak, baik langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu penulis patut mengucapkan banyak terima kasih kepada: 1. Bapak Prof. DR. Dede Rosyada, MA., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN SyarifHidayatullah Jakarta. 2. Ketua Jurusan PAI Bapak Drs. Abdul Fattah Wibisono, MA., Sekretaris Jurusan PAI Bapak Drs. Safiudin, M.Ag. 3. Bapak Drs. Safiudin, M.Ag., Dasen Pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam penyusunan skripsi ini. 4. Bapak Ors. Abdul Haris, M.Ag., Dasen Penasehat Akademik yang selalu memberikan motivasi dan dukungan kepada penulis hingga akhir masa perkuliahan. 5. Seluruh dosen, staf dan karyawan Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang banyak memberikan pengetahuan selama penulis menjalankan perkuliahan. 6. Seluruh staf Perpustakaan UIN dan Perpustakaan Fakultas llmu Tarbiyah yang telah mempermudah penulis dalam mencari referensi.
7. Kepada Pimpinan Pondok Pesantren Daarul Rahman dan seluruh pengums Pondok Pesan!Ten Daarul Rahman yang telah membantu penulis dalam pencarian data-data, sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik 8. Ayahanda dan ibunda yang tercinta yang dengan bersusah µayah telah mengasuh dan mendidik penulis hingga dapat terns berkuliah, serta kepada kakak-kakakku tersayang yang dengan sabar telah membantu dan mendukung keberhasilan belajar penulis. 9. Sahabat-sahahat Kelas C Angkatan 2003 yang telah hanyak memberikan pengalaman kepada penulis tentang indalmya arti sebuah kebersamaan. Akhirnya penulis herharap semoga semua pihak dan jasa-jasanya mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah swt. dan hanya kepada Allah jualah penulis berharap semoga sk:ripsi ini dapat bermanfaat klmsusnya bagi penulis sendiri dan para pembaca umumnya.
Jakarta, Maret 2008
Penulis
DAFTARISI
KATA PENGANTAR..
. .......... 1
DAFTARISL
........... 11
BAB I
PENDAHULUAN ............................................................... I A. Latar Belakang Masalah dan Alas an Pemilihan Judul ....... 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ...
... 4
C. Tujuan dan Signifikasi penulisan
.... 5
D.Manfaat Penelitian .................................. . E.Metode Pembahasan .... .
.......... 6
............. 7
F.Sistematika Penulisan
BAB II
.......... 5
KAJIAN TEORITIS TENTANG PENDIDIKAN ISLAM DAN PONDOK PESANTREN A. Pendidikan Islam ........... .
1. Pengertian Pendidikan Islam 2.
··········· 8
......................... 11
Landasan Pendidikan Islam ........................................ I J
3. Tujuan Pendidikan Islam ................. .
.. 12
4. Metode Pengajaran Pendidikan Islam ........................ 14 B. Pondok Pesantrnn ............................................ . I. Pengertian dan Sejarah Pondok Pesan!Ten ..
........... 14 ······· 16
2. Tujuan Pondok Pesantren ....................... .
16
3. Kurikulum Pondok Pesantren ................... . 4. Metode Pengajaran Pondok PesantTen ..
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN ..
. .... 17
.....
.. 20
........... 21
A. Deskripsi Objek Penelitian .............................................. 21 B. Metodologi Penelitian
C. Tahap-tahap Penelitian ...................................... . D. Proses Pencatatan Data .............. . E. Analisa Data ................... .
.... 24 24 . 24 ........... 24
BABIV
HASIL PENELITIAN ..... ... ..... ..... .................................... 25 A. Gamba.ran Umum Pondok PesantTen Daarul Rahman.... I. Letak Geografis ..... .... .... ......... .... ...
... ..... .... ...
2. Sejarah Singkat Berdirinya ...
. 25 .... 25
.............. 25
3.
Sarana dan Prasarana .......... .
4.
Keadaan Guru dan Peserta Didik
. .... 26 ... 27
5. Tujuan dan Kurikulum Pondok Pesantren Daarttl Rahman ................................................................. 32 6. Kegiatan Waktu Belajar Mmid ... ............................. 32 7. Disiplin Pondok
.... 33
8. Sistem Pengajaran yang Digunakan Pondok Pesantren Daarul Ralunan ........... .
........ 34
B. Pelaksanaan Pendidikan Islam di Pondok PesanlTen Daarul Ralunan .. l.
················· 34
Pendidikan Modem. ...
.35
2. Pendidikan PesanlTen Salaf
················· 41
C. Upaya-upaya Pengembangan yang Dilakukan Pondok PesanlTen Daarul Rahman.... .. ......... ..... .... ..... .
........ 41
D. Kendala-kendala yang Dihadapi Pondok Pesantren Daarul Rahman ..... .
BABY
PENUTUP .....
·················· ...... 42
············· .................... 43
A. Kesimpulan ............................... . ................................... 44 B. Saran ..................... . ································ ······················· 44
DAFTAR PUST AKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Alasan Pemilihan J ndnl
Pendidikan Islam mempunyai sejarah yang panj ang. Dalam pengertian seluas-luasnya, pendidikan Islam berkembang dengan kemunculan Islam itu sendiri. Sebagai pendidikan yang berlabel agama, maka pendidikan Islam memiliki trnnsmisi spiritual yang lebih nyata dalam proses pengajarannya dibanding dengan pendidikan umum, sekalipun lembaga ini juga memilik:i muatan serupa.
Kejelasannya
terletak pada keinginan
pendidikan
Islam
untuk
rnengernbangkan keseluruhan aspek dalam diri anak didik secara berimbang, baik aspek intelektual, irnajinasi dan keilrniahan, !cultural serta kepribadian. Karena itulah pendidikan Islam memiliki beban multi paradigma, sebab berusaha memadukan unsur pro fan dan irnanen dimana dengan pemaduan
1111
akan
rnembuka kemungkinan terwujudnya tujuan inti pendidikan Islam yaitu rnelahirkan rnanusia-manusia yang beriman dan berilmu pengetahuan, yang satu sama lainnya saling menunjang. Sedangkan yang dimaksud dengan lembaga pendidikan Islam adalah wadah atau tempat berlangsungnya proses pendidikan Islam yang bersamaan dengan proses pembudayaan. Proses yang dimaksud adalah dimulai dari lingkungan keluarga. Dengan demikian jelas sekali menurut ajaran Islam, bahwa keluarga merupakan basis atau lernbaga pertama dalam pendidikan Islam.. Berbicara tentang lembaga-lembaga pendidikan Islam tersebut, di Indonesia mernang terdapat banyak jenis dan bentuknya. Seperti: sekolah, mesjid, majlis taklirn, dan pondok pesantTen. Akan tetapi dalam slcripsi ini penulis hanya akan menjelaskan tentang pondok pesantTen. Menurut Azimadi Azra dalam buku Pendidikan Islam mengatakan "PesantTen merupakan lembaga pendidikan trndisional Islam untuk memahami,
2
. menghayati dan mengamalkan ajaran Islam dengan menekankan pentingnya moral agama Islam sebagai pedoman hidnp be1masyarakat sehari-hari". 1
.
Sedangkan menurut Snlthon Masyudhi dalam buku Ma11ajme11 Pondok Pesantren pesanteren adalah:
Pesan!Ten jika disandingkan dengan lembaga pendidikan yang pemah muncul di Indonesia, merupakan sistem pendidikan tertua saat ini dan dianggap sebagai produk budaya Indonesia yang indigenous. Pendidikan ini semula merupakan pendidikan agama Islam yang dimulai sejak munculnya masyarakat Islam di Nusantara pada abad ke-13. Beberapa abad kemudian penyelenggaraan pendidikan ini semakin teratur dengan munculnya tempat-tempat pengajian ("anggon ngaji"). Bentuk ini kemudian berkembang dengan pendirian tempat-tempat menginap bagi para pelajar (santTi), yang kemudian disebut pesantren. Meskipun bentuknya masih sangat sederhana, pada waktu itu pendidikan pesanfren merupakan satu-satunya lembaga pendidikan yang terslrnktur, sehingga pendidikan ini dianggap sangat bergengsi. Di lembaga inilah kaum muslimin Indonesia mendalami doktrin dasar Islam, khususnya menyangkut praktek kehidupan keagamaan. 2 Lain pula menurut Zamakhsyari Dhofier dalam buku Tradisi Pesantern mengemukakan: Hubungan antara pengajian dan lembaga-lembaga pesantren sangatpenting dalam arti bahwa keduanya merupakan satu kesatuan yang tidak dapal dipisahkan satu sarna lain. Keduanya senantiasa mengalami proses alamiah dan pe1juangan intensif untuk dapat hidup lebih langgeng; itulah sebabnya, dalam kenyataannya, kita senantiasa dapat menyaksikan bahwa antara pengajian dan lembaga-lembaga pesantren seringkali te1jadi suatu bandulan atau pergeseran yang tajam. Dengan kata lain, kita bisa menyimpulkan bahwa kebanyakan pesantTen tumbuh, berkembang, dan berasal dari lembaga-lembaga pengajian, dan banyak sekali pesantrenpesantren yang mati dan meninggalkan sisa-sisanya dalam bentuk lembaga-lembaga pengajian disebabkan kurm1gnya kepemimpinan setelah seorang kyainya yang masyhur meninggal dunia tanpa meninggalkan pengganti-pengganti yang memiliki kemampuan, baik dalam pengetahuan Islam maupun dalam kepemimpinan organisasi. 3 1
f\zyumardi r\zra, Pendidikan Js/an1. Tradisi dan lvfodernisasi 1\1enuju lvfi!leniun1 Bani, (J'tlrnrta: PT. Logos Wacana lh11U), Cet. Ke-2, h. \oi 2
Sulthon Masyhud. 1\1anaje1nen Pondok Pesantren, (Jakarta: Diva Pustaka), cet. ke-2, h.
JZ;:unakhsyari I)hofier, Tradisi Pesantren; Studt Tentang Pandangan Hidup J(yai, (Jakarta: LP3ES), cet. ke-6, h. 31-33
3
Hasbullah dalam buku Kapita selekta Pe11didikan Isa/am berpendapat: "Pesantren sendiri menurut pengertian dasarnya adalah tempat belajar para santri, sedangkan pondok bera1ti rumah atau tempat tinggal sederhana yang terbuat dari bambu. Disamping itu, kata "pondok" mungkin juga berasal dari bahasa Arab "funduq" yang berarti hotel atau asrama". 4 Salah satu pondok pesantren yang berdomisili di Kelurahan Senayan Jakarta Selatan adalah Pondok Pesanh·en Daarul Rahman. Selama ini keberadaan Pondok PesantTen Daarul Rahman dan pelaksanaan pendidikannya belum banyak diketahui orang. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk menelitinya yang akan dituangkan dalam skripsi dengan judul "PELAKSANAAN PENDIDIKAN ISLAM DI PONDOK PESANTREN DAARUL RAHMAN DAN UPAYA PENGEMBANGANNYA" (JI. Senopati No. 35 A Kebayoran Barn Jakarta Selatan). Adapun alas an pemilihan judul, yaitu: a. Pondok PesanlTen Daarul Rahman sebagai lembaga pendidikan Islam yang mengembangkan
sistem
pendidikan terpadu,
sehingga pesantren
ini
berkembang dan diminati masyarakat. Berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, penulis ingin mengetahui lebih jauh tentang sistem pendidikan yang diterapkan di Pondok Pesantren Daarul Rahman. b. Adanya dikotomi dalam penyelenggaraa.n pendidikan yang memisahkan antara pendidikan agama dan pendidikan umum. Karena itu, dengan penyelenggaraan pendidikan Islam terpadu diharapkan para peserta didik dapat mengantisipasi masalah dikotomi dalam penyelenggaraan pendidikan. c. Pada sebagian masyarakal, masih banyak orang yang belum memahami seluk beluk pendidikan Islam khususnya pesantren. Mereka itu berasumsi bahwa kehidupan pesantren yang kuno itu tidal< relevan dengan tuntutan zaman, karenanya tidak sedikit orang tua yang enggan memasukkan putra-pu!Tinya ke lembaga-lembaga pendidikan Islam terutama pesantTen.
4
I-Iasbullah, Kapita Selekta Pendidikan lsla1n, (Jakarta: PT. H.aja Grafindo Persada, l 999), cet. 2, 11. 39
4
d. Karena itulah penulis terdorong untuk ikut serta memperkenalkan kepada masyarakal bahwa pondok pesanlren telah banyak mengalami perubahan dan perkembangan dalam bidang pendidikan melalui pembekalan para peserta didik dengan berbagai pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan tuntutan zaman.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah
Agar pembahasan
ini menjadi terarah, maka penulis memhatasi
permasalahan pada: a. Pelaksanaan pendidikan is lam di pondok pesantren Daarul Ralunan. b. Upaya-upaya pengembaugan di Pondok Pesantren Daarul Rahman. c. Pondok Pesantren yang di maksud berlokasi di RW 02 Kelurahan Senayan Kebayoran Baru Jakarta Selatan. Dari pembatasan masalah tersebut maka dirnmuskan sebagai berikut: 2. Perumusan Masalah a. Bagaimanakah pelaksanaan pendidikan islam di Pondok PesantTen Daarul Rahman') b. Upaya-upaya apa saja yang dilakukan Pondok Pesantren Daarul Rahman dalam meningkatkan pendidikan?
C.Tujuan dan Siguifikasi Penulisan 1. Tujuan penulisan ini yaitu:
a. Menambah wawasan keilmuan khususnya tenlang pendidikan agama is lam b. Memberikan pemahaman tentang sistem pendidikan agama islam sebagai sub-sistim dari pendidikan nasional. c. Memberikan wacana para digma baru pendidikan agama islam dalam dunia glob al. d. Memberikan pemahaman tentang peran pendidikan agama islam dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
5
e. Mernberikan pernaharnan tentang relefansi kehidupan agarna islarn dengan pendidikan nasional. 2. Signifikasi pennlisan ini yaitn:
a. Hasil penulisan ini di harapkan dapat rnernberi surnbang positifbagi orangorang yang konsen dan bergerak dalarn dunia pendidikan,khususnya pendidikan agama is lam. b. 1-lasil penulisan ini di harapkan dapat memberi masukan konstrnktif bagi lembaga-lembaga pendidikan/sekolah untuk pengembangkan pendidikannya agar sesuai dengan tujuan pendidikan nasiaonal. c. 1-lasil penulisan ini di harapkan dapat memberikan inspirasi dan masukan sebagai acuan refo1masi paradigma barn pendidikan agama islarn.
D.Manfaat Penelitian Secara rinci basil penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut: 1.
Bahan masukan bagi para kepala sekolah dalarn mengambil keputusan yang berkenaan dengan peningkatan dan perbaikan pendidikan agama islam pada ummm1ya.
2.
Bahan
masukan
bagi
para
guru
dalarn
meningkatkan
kompetensinya,terutama yang berkaitan dengan masalah pendidikan is lam. 3. Sebagai studi pendahuluan dalam pendidikan agama islam.melatih berfikiran ilmiah,rnenganalisis masalah melalui penelitian langsung pada objek tertentu yang menjadi sasaran,sehingga ilmu yang selarna ini dipelajari dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari,serta sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana Pendididkan islam SI Fakultas limn Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan Agarna Islam di Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.
6
E. Metode Pembahasan
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan metode analisis deskripti f, yaitu metode yang ditunjang oleh data-data yang diperoleh melalui penelitian lapangan atau "field research". Penelitian lapangan dilakukan di Pondok Pesantren Daarul Rahman RW 02 Kelurahan Senayan Kebayoran Barn, dan prosedur pelaksanaannya akan diuraikan dalam Bab III tentang Metodologi Penelitian.
F. Sistematika Penulisan
lsi keseluruhan skripsi
1111
terdiri dari lima bab, dengan sistematika
penulisan sebagai berikut: Bab I. Pendahuluan. Dalam bab ini dikemukakan latar belakang masalah dan alasan pemilihan judul, pemhatasan dan perumusan masalah, metode pembahasan dan sistematika penulisan. Bab II. Kajian Teoritis tentang Pendidikan Islam dan Pondok Pesantren. Dalam bab ini dikemukakan pendidikan Islam yang terdiri dari: pengertian pendidikan Islam, landasan pendidikan Islam, tujuan pendidikan Islam, metode pengajaran pendidikan Islam, dikemukakan juga tentang pondok pesantren yang terdiri dari pengertian dan sejarah pondok pesantren, tujuan pendidikan pondok pesantrnn, kurikulum pondok pesantren, metode pengajaran pondok pesantren. Bab III. Metodologi Penelitian. Dalam bah ini dikemukakan deskripsi objek penelitian, metodologi penelitian, tahap-tal1ap penelitian, proses pencatatan dan analisa data. Bab JV. Hasil Penelitian. Dalam bab ini dikemukakan gambaran umum tentang Pondok Pesantren Daarul Rahman yang terdiri dari: letak geografis Pondok Pesantren Daarul Rahman, sejaral1 singkat berdirinya Pondok PesantTen Daarul Ralunan, sarana dan prasarana Pondok Pesantren Daarul Rahman, keadaan guru dan peserta didik, tujuan dan kurikulum Pondok PesantTen Daarul Rahman, kegiatan waktu belajar murid, disiplin pondok, dan sistem pengajaran Pondok PesantTen Daarul Rahman. Dikemukakan juga tentang pelaksanaan pendidikan
7
dan upaya-upaya pengembangannya yang terdiri dari: pelaksanaan pendidikan di Pondok PesantTen Daarul Rahman, upaya-upaya pengembangan yang dilakukan Pondok Pesantren Daarul Rahman dan kendala-kendala yang dihadapi Pondok Pesantren Daarul Rahman. Bab V. Penutup. Dalam bab ini dikemukakan kesimpulan dan saran.
BAB II KAJIAN TEORITIS
A. Pendidikan Islam 1. Pengertian Pendidikan Islam
Sebelum mengemukakan pengertian pendidikan agama islam terlebih dahulu akan penulis uraikan pengertian pendidikan. Secara etimologi pendidikan berasal dari kata (didik) yang berarti"proses pengubalrnn tingkah laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusrn melalui upaya pendidikan dan latihan. ". 1 Dalam bahasa Arab istilah ini di kenal dengan kata 'tarbiyah' dengan kata kerjanya 'Rabba'( ~ )-~:;.-~~)yang berarti "mengasuh,mendidik,dan n1en1elihara. ·•2
Adapun Abdurahman Shaleh mengutip dari Prof.Langevld dalam buku
Pendidikan Agama dan Pengembangan Watak Bangsa mengatakan: " pendidikan secara terminologi adalah suatu bimbingan yang diberikan oleh orang
dewasa
kede\vasaan".
kepada
anak
yang
belum
dewasa
untuk
mencapm
3
Dalam Kamus Bahasa Indonesia "kata "pendidikan" berasal dari kala dasar ·'ctidik", yang kemudian mendapat awalan ·pe' dan 'an' vano.
"
mengand ung arti perbuatan (hal, earn, dan sebagainya) mendidik". 4 Kata pendidikan ini berasal dari balrnsa Yunani yaitu 'paedagogi' yang berarti
1 JJeparte1nen Pendidikan da Kebu
2
Warson Munir, Ka1nus Al-Muna\vir, (Yogyakarta:Unit Pengadaan buku Il1niah Keaga1naan, 1984 ), Cct Kc-1, h. 504 3 Abdul Raclunan Shaleh, Pendidikan Aga1na dan Pe1nbang11nan fVatak Bangsa, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada 2005), cet. I, h. 2.
Pur\vadarn1inta, W.J.S., Kamus Unnan Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka 1991), eel. 12, 11. 250
9
bimbingan yang diberikan kepada anak. Kata tersebut semakna dengan kata 'education' dalam bahasa Inggris. Ahmad Tafsir dalam buku I/mu Pendidikan Islam dalam Prespektif
Islam mengemukakan: "pendidikan adalah "bimbingan atau pembinaan secara sadar oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani anak didik menuju terbentuknya kepribadian utama".
5
Dalam khazanah pendidikan Islam, menurut Maksum dalam buku
Madrasah Sejarah dan Perkembangannya menurutnya:"terdapat sejumlah istilah yang merujuk langsung pada pengertian pendidikan dan pengaJaran seperti tarbiyah, ta 'dib, ta '/im ". 6 Dari ketiga istilah tersebut, term yang popular digunakan dalam praktik pendidikan Islam ialah term a/-tarbiyah. Penggunaan istilah al-tarbiyah berasal dari kata rabb. Walaupun kata ini memiliki banyak arti, akan tetapi pengertian dasarnya menunjukkan malrna tumbuh,
berkembang,
rnemelihara,
merawat,
rnengatur,
dan
menjaga
kelestarian atau eksistensinya. 7 Penggunaan term a/-tarbiyah untuk merujuk makna pendidikan Islam dapat dipahami dengan merujuk finnan Allah: ,::'
I · ..
·\_j·
~L.;i- ..J
wi~:J . ~·,,..·i..::,.J<.YJ . / \;;• ;;,..:_;."'q; J,:Ui .. t.;.;:.. 1 ·~I'- ·' 1· .. ..)' cX .. c . ~~J ,,
,,,. ""
'
,.,
,,. & ,.,
,,
,,,
(H:\'fslj'lrl)
"dan rendahkan/ah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua te/ah mendidik aku waktu kecil. " (QS a/-Isra ': 17; 24). Dari beberapa pengertian di alas, diambil kesimpulan bahwa pendidikan adalah "usaha yang dilakukan oleh orang dewasa secara sadar
5
Ahn1ad 'fafsir, J/111u Pendidikan Js/a111 da/a1n Perspektif Jslatn, (Bandung: PT. Rosda
Karya. 1994). Cet. Ke-2, h. 24. 6 1-L Maksum, Afadrasah; Sejarah dan Perke111bangannya, (Jakarta: Logos Wacana Iln1u, 1999), eel. 2, h. 11
7 H. San1sul Nizar, Fi/safal Pendidikan fs/a111; Pendekatan Historis, Teoritis dan Praktis, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), eel. 1, h. 25-27
10
Dari beberapa pengertian di atas, diambil kesimpulan bahwa pendidikan adalah "usaha yang dilakukan oleh orang dewasa secara sadar terhadap anak didik dengan cara memberikan bimbingan, pengajaran dan latihan agar mereka memiliki sikap dan nilai yang sesuai dengan cita-cita pendidikan." Sedangkan pengertian pendidikan menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut: I. Menurut AD Marimba, pendidikan adalah: "bimbingan jasmani dan
rohani berdasarkan hukum-lmkum agama Islam menuju terbentulmya kepribadia.t1 utama menurut ukuran-ukura.t1 Islam. 2. Ki Hajar Dewa.t1lara mengemukakan pendidikan berarti daya upaya untuk memajukan perkemba.tlgan budi pekerti (kekuatan batin), pikiran (intelek) dan jasmani anak-anak. Maksudnya ialah supaya kita dapat memajuka.t1 kesempumaa.t1 hidup, yaitu kehidupan dan penghidup a.tiak-anak, selm·as dengan alamnya dan masyarakatnya. 3. Menurut S. Brojonegoro, pendidikan adalah: memberi tuntutan kepada manusia yang belum dewasa untuk menyiapkan agar dapat memenuhi sendiri tugas hidupnya atau denga.t1 secara singkat: pendidikan adalah tuntutan kepada pertumbuha.tl ma.trnsia mulai lahir sampai tercapainya kedewasaan, dalam arti jasmaniah dan roha.t1iah. 4. Sedangkan menurut M. Noor Syam, pendidikan adalah aktivitas dan usaha manusia untuk meningkatkan kepribadiannya dengan jalan membina potensi-potensi pribadinya, yaitu ruhani (pikir, cipta, karsa, rasa dan budi nurani) da.t1 jasmani (pengindraan serta keterampilan8 keterampilan). 5. Dalam Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003, pendidikan adalah: usaha sadar da.t1 terencana untuk mewujudkan suasana belaja.t· dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. 9
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pendidikan Islam adalah usaha yang diarahkan kepada pembentuka.t1 kepribadian anak didik yang
s IVladyo
Ekosusilo, Dasar-dasar PencUdikan, (Se1nanu1g: Efil11:u- Offset 1990), cet. 1, h.
14-16 9
Und<mg-undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Bandung: "Citra U1nbara" 2003), h. 3
11
sesuai dengan nilai-nilai agama Islam, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan, supaya kelak menjadi manusia yang seimbang dalam memenuhi kebutuhan hidupnya baik jasmani maupun ruhani, sehingga tercipta kebahagiaan dunia dan akhirat.
2. Landasan Pendidikan Islam
Landasan pendidikan Islam adalah segala ajaran yang bersumber pada al-Qur'an, as-Sunnah dan ra'yu. Apabila suatu ajaran tidak ditemukan di dalam al-Qur' an, selaiuutnya dicari dalam as-Sunnah dan jika tidak ditemukan pada keduanya barulah digunakan ra'yu dengan syarat tidak bertentangan dengan al-Qur'an dan as-Smmah. Adapun menurut Langgulung, dasar operasional pendidika Islam adalah: 1. Dasar historis
Dasar yang memberikan persiapan kepada pendidik dengan pengalaman masa lain, bernpa undang-undang dan peraturan-peraturan maupun bernpa l1·adisi dan ketetapannya. 2. Dasar sosiologis Dasar berupa kerangka budaya dimana pendidikannya itu bertolak dan bergerak, seperti memindahkan budaya, memilih dan mengembai1gkan. 3. Dasar psikologis Dasar yang memberi informasi tentang watak peserta didik, pendidik, metode yang terbaik dalam praktik, pengukuran dan penilaian bimbingan penyuluhan. 4. Dasar filosofis Dasar yang memberi kemampuan memilih yang terbaik, memberi arahan suatu sistem yang mengontrnl dan memberi arah kepada semua dasar-dasar operasional lainnya. 10
10
H Ramayulis. J/111u Pendidikan Jsla111, (Jakarta: Kalam Mulia, 2002). cet. 4, h. 54-62
12
3. Tujuan Pendidikan Islam
Suatu usaha yang tidak mempunyai tujuan tidak akan mempunyai arti apa-apa. Ibara! eseorang yang bepergian tak tentu arah, maka hasilnya pun tak lebih dari pengalaman selama pe1jalanan. Pendidikan mernpakan usaha yang dilakukan secara sadar dan jelas memiliki tujuan, sehingga diharapkan dalarn penerapannya ia tak kehilangan arnh dan pijakan. Sebelum lebih jauh menjelaskan tujuan pendidikan Islam, terlebih dahulu dijelaskan apa sebenarnya makna dari "tujuan" tersebut. Seema etimologi, tujuan adalah "arah, maksud atau haluan". Dalam bahasa Arab, "tujuan" diistilahkan dengan maqashid. Sementara dalam bahasa lnggris, diistilahkan dengan goal, pwpose, objectives atau aim. Secara tenninologi, tujuan berarti "sesuatu yang diharapkan tercapai setelah sebuah usaha atau kegiatan selesai". 11 Tujuan pendidikan Islam menurnt Quraish Shihab yang dikutip oleh Abuddin Nata dalarn buku Membumikan Al-quran mengatakan :"t11juan pendidikan islam adalah membina manusia secara pribadi dan kelompok, sehingga mampu menjalankan fungsinya sebagai harnba Allah dan khalifahNya, guna membangun dunia ini sesuai dengan konsep yang ditetapkan Allah swt. atau dengan kata lain yang lebih singkat sering digunakan oleh al-Qur'an untuk bertakwa kepada-Nya". 12 Menurut Samsul Nizar dalam buku Pengantar Dasar-dasar Pem.ikiran Pe11didika11 Islam mengatakan: "tujuan pendidikan islam adalah sebagai
proses pengaktualan akal peserta didik yang secara telmis dengan kecerdasan terampil, dewasa, dengan tetap menjaga nilai kemanusiaan yang ada pada diri manusia untuk dikembangkan secara proporsional Islarni". 13
11
Arn1ai ;\rief~ F'engantar I/Jnu dan 1\1etodologi Pendidikan l'ila1n, (Jakarta: Ciputat Pers.
::!002), cet. \, h. 15 12
13
Quraish Shihab, lv!enzbunlikan Al-Qur 'an, (Bandung: Mizan, 1992), cet. ke-2, h. 173
San1sul Nizar, Pengantar Dasar-dasar Pe1ni!dran Pendidikan Is/a1n, (Jafu'Uia: Gaya
Media Pratama, ::!001 ), eel. 1, h. 105-106
13
Adapun menurut Nasution dalam buku Tekhnologi Pendidikan mengatakan :"tujuan pendidikan adalah menjadi manusia yang baik dan bertanggung jawab serta bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang mengabdi pada masyarakat dan sebagainya".
14
Adapun tujuan pendidikan Islam menurut Prof. Zakiah Daradjat adalah (secara keseluruhan) yait11 keprihadian seseorang yang membuatnya menjadi insan kamil dengan pola takwa. Adapun yang dimaksud insan kamil adalah manusia utuh rohani dan jasmaninya dapat hidup dan berkembang secara wajar dan normal karena takwanya kepada Allah swt. Ini mengandung arti bahwa pendidikan Islam itu diharapkan menghasilkan manusia yang berguna bagi
dirinya dan masyarakatnya serta senang dan gemar
mengamalkan ajaran Islam dan berhuhungan dengan Allah dan dengan sesamanya, dapat mengambil manfaat yang semakin meningkat dari alam semesta ini untuk kepentingan hidup di dunia kini dan di akhirat nanti". 15 Menurut beliau pula bahwa tujuan ini adalah mernpakan tujuan yang ideal. Menurut penulis, semua pakar pendidikan Islam be1pandangan bahwa tujuan pendidikan Islam sama dengan misi Islam, yaitu agar manusia mampu eksis di dunia tanpa menafikan nilai ukhrowi (keseimbangan antara dunia dan akhirat). Begitu urgensnya sebuah tujuan dalam setiap program yang dilakukan seseorang, kesadaran pentingnya tujuan juga nampak dalam bidang pendidikan, sehingga tujuan tidak pernah Input dari proses perjalanannya. Persoalan yang dihadapi setiap orang akan berpengaruh terhadap rumusan tujuan. Oleh karena itu, nampak banyak pendapat para tokoh tentang tujuan pendidikan seperti tertulis di atas. Akan tetapi, daTi semua yang diutarakan para tokoh, penulis menangkap kesimpulan bahwa hakikat tujuan pendidikan [slam adalah mencerdaskan aka! dan membentuk jiwa yang islami, sehingga
14
S. Nasution, Telaw/ogi Pendidikan, (Bandw1g: CV. Jemmars, 1982), cet. 1, !1 25
15
Nurnhbiyati, Dmu Pendidikan L
14
akan terwujud sosok pribadi muslim sejali yang berbekal pengetahuan dalam segala aspek kehidupan dan menciptakan generasi yang lebih baik. 4. Metode Pengajaran Pendidikan Islam
Muhammad Al-Toumi Al-Syaibani menyodorkan pembagian metode dalam pendidikan Islam, yakni metode yang umumnya pernah digunakan dalam pendidikan Islam antara lain: a. Metode Induksi (Pengambilan Keput11san) Metode ini digunakan untuk mendidik agar anak didik dapal mengetalmi fakta-fakta dan kaedah-kaedah umum dengan cara menyimpulkan pendapat. b. Metode Perbandingan M etode ini digunakan untuk mendidik agar anak dapat membandingkan kaedah umnm atau teori dan kemudian menganalisisnya dalam bentuk r1ncian-rincian. c. M etode Kuliah Metode ini digunakan untuk mendidik anak didik agar mereka dapat mengambil materi yang diberikan secara benar, sesuai dengan kemampuan masing-masing. d. Metode Dialog dan Perbincangan Metode ini digunakan untuk mendidik anak didik agar mereka dapat mengungkapkan kritik-kritik terhadap materi yang diberikan. Ksitik dilalrnkan secara lisan melalui dialog antara guru dan anak didik.
16
B. Pondok Pesantren
1. Pengertian dan Sejarah Pondok Pesantren
Pondok berasal dari bahasa Arab yaitu: fimduq yang berarti ruang tidur, wisma atau hotel, sederhana karena pondok mernpakan tempat sederhana bagi para pelajar yangjauh dari tempat asalnya". 17
"' Jalaluddin chm \Jsmm Said, Fi/safat Pendidiiwn !slam, (Jakarta: PT. Grafindo Persacla), Cet. Ke-2, h. 53-54.
15
Pengertian pesantren berasal dari kata santri, dengan awalan pe- dan akhiran -an, berarti tempat tinggal santri. Soegarda Poerbakawatja juga menjelaskan pesantren berasal dari kata santri yaitu seseorang yang belajar agama Islam, sehingga dengan demikian pesantren mempunyai arti tempat orang berkumpul untuk belajar agama Islam Ada juga yang mengartikan pesantren adalah suatu lembaga pendidikan Islam Indonesia yang bersifat "trndisional" untuk mendalarni ilmu agama Islam dan mengamalkannya sebagai pedoman hidup keseharian". 18 Dengan demikian bahwa pengertian pondok pesantren adalah tempat pengajaran dan pendidikan bagi santri untuk mencari ilmu-ilmu agarna. Pondok pesantren merupakan lembaga sosial di bidang pendidikan dan keagamaan yang mengajarkan, mengembangkan serta menyebarluaskan agarna Islam Sejauhmana tinjauan sejarah mengenai asal-usul pesantren, tidak dapat memberikan jawaban kapan dan dimana sebenarnya pesantren pertama kali berdiri. Pondok pesanlTen yang merupakan "bapak" dari pendidikan Islam di Indonesia, didirikan karena adanya tuntutan dan kebutuhan zaman. Hal ini bisa dilihat dari pe1jalanan historisnya, bahwa sesunggulmya pesan!Ten dilahirkan atas kesadaran kewajiban dakwah islamiyah, yakni menyebarkan dan mengembangkan ajaran Islam, sekaligus mencetak kader-kader ulama dan da'i. Tentang kehadiran pesantren secara pasti di Indonesia pertama kalinya, di mana dan siapa pendirinya, tidak dapat diperoleh keterangan yang pasti. Berdasarkan hasil pendataan yang dilaksanakan oleh Departemen Agama pada tahun 1984-1985 diperoleh keterangan bahwa pesantren tertua didirikan pada talum 1062 di Pamekasan Madura, dengan nama Pesantren Jan Tarnpes IL Akan tetapi ha! ini juga diragukan, karena tentunya ada pesanh·en Jan Tampes I yang lebih tua. Kendatipun demikian, pesantren merupakan 17
Manfred Zan1ick, Pesantren dalan1 Perubahan Sosia/, (Jakarta: P3M, 1986), cet. ke-1.
18
I-I. FJaidar Putra J)aulay. [>endidikan ls/an1 dala1n Siste1n Pendidikan Nasional di
h. 86 Indonesia (Jakarta: Prenada Media I<encana, 2004), cet. 1, h. 26-27
16
lembaga pendidikan !shun tertua di Indonesia yang pesan sertanya tidak diragukan lagi, adalah sangat besar bagi perkembangan Islam di Nusantara. Pada masa penjajahan colonial Belanda, yaitu sekitar abad ke-18-an, nama pesantren sebagai lembaga pendidikan rakyat terasa sangat berbobot terulama dalam bidang penyiaran agama Islam. Kehadiran pesantren di tengah-tengah masyarakat tidak hanya sebagai lembaga pendidikan, tetapi juga sebagai lembaga penyiaran agama dan sosial keagamaan. Dengan sifatnya yang lentur (fleksibel), sejak awal kehadirannya, pesantTen ternyata mampu mengadaptasikan diri dengan masyarakat serta memenuhi tuntutan masyarakat. Walaupun pada masa pe1tjajahan, pondok pesantren mendapat tekanan dari pemerintah kolonial Belanda, pondok pesantTen masih bertahan terns dan tetap tegak berdiri, walaupun sebagian besar berada di daerah pedesaan. Penman mendidik dan mencerdaskan kehidupan bangsa tetap diernbannya. Telah banyak kader-kader bangsa dan tokoh-tokoh peijuangan nasional dilahirkan oleh pesantren. Bahkan pada saat pe1juangan kemerdekaan, banyak tokoh pejuang dan pahlawan kernerdekaan yang berasal dari pesantTen". 19 Tanpa menyebutkan kapan dan dimana persisnya pesantTen pertama didirikan, yang pasti pesantren berdiri setelah rnasulmya Islam ke Indonesia. Sejak abad ke-11 Masehi dipastikan Islam telah rnasuk ke pulau Nusantara melalui kota-kota pantai. Selaitjutnya bukti-bukti sejarah menunjukkan penyiaran dan pendalaman Islam secara intensif telah te1jadi sejak ab ad ke-13 Masehi.
2. Tu.iuan Pendidikan Pondok Pesantren Sekalipun tujuan pendidikan di pesanll·en belum secara nnc1 dijabar·kan dalam suatu sistem pendidikan yang lengkap dan konsisten, tetapi secara sistematis tujuarl-lujuan pendidikan di pesantren jelas menghendaki produk lulusan yang mandiri dar1 berakhlak baik serta bertakwa. 19
l-Iasbullah, Kapita Selekta Pendidikan l'lla111 di Indonesia, (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Peroada, 1996), cet. 1. h. 40-43
17
Menurut
Nurcholish
Madjid
berpendapat:"tujuan
pendidikan
pesantTen adalah: Membentuk manusia yang memiliki kesadaran tinggi bahwa ajaran Islam merupakan welstanchaung yang bersifat menyeluruh. Selain itu produk pesan!Ten juga diharapkan memiliki kemampuan tinggi untuk mengadakan responsi terhadap tantangan dan tuntutan hidup dalam konteks ruang dan waktu yang ada (Indonesia dan dunia abad sekarang)".
20
Walaupun tujuan pendidikan pesan!Ten kemungkinan ada perbedaan, tapi sebenarnya secara asasi sama. Pada dasamya tujuan pendidikan haruslah komprehensif yang mencalmp pendidikan intelektual, jasmani, dan yang terutama adalah akhlak sehingga harapan menjadikan manusia paripuma dapat terwujud dengan baik Pondok pesanlTen sebagai lembaga pendidikan diharapkan dapat merealisasikan harapan ini.
3. Kurikulum Pendidikan Pondok Pesantren lstilah kurikulum awal mulanya digunakan dalam dunia olallfaga pada zaman Yunani kuno. Curriculum dalam bal1asa Yunani berasal dari kata curir; artinya pelari, dan curere artinya tempat berpacu; curriculum dim·tikan "jm·ak" yang hams "ditempuh" oleh pelm'i. Mengmnbil malrna yang terkandung dalam rumusan di alas, k:urikulum dalmn pendidikan diartikan, sejumlah mata pelajaran yang hm·us ditempuh atau diselesaikan oleh anak didik untuk memperoleh ijazah".
21
Atau kurikulum dalmn arti sempit yaitu sejumlah mata
pelajaran yang diajarkan di dalmn kelas. Kurikulum selanjutnya mengalmni perkembangan yang isi kurikulum ini tidak terbatas pada mata pelajaran saja, tetapi juga semua pengalaman belajar yang diterima anak dan mempengaruhi perkembangan pribadinya. Macmn-macam definisi yang diberikan tentang kurikulum. Lazimnya kurikulum dipandang sebagai suatu rencana yang disusun unt:uk melancm·kan
20
Nurcholish Ivlacljid, Bilik-bilik Pesantren, (Jakarta: Paran1adina, 1997), cet. ke- 1, h. 18
21
Nana Sudjana, F1e111binaan dan F1e11gemba11gan Kurikulun1 di Sekolah, (Bandung: Sinar
Baru, 1991), cet. ke-2. h. 2
18
proses belajar mengajar di bawah bimbingan dan tanggung jawab sekolah atau lemb aga pendidikan beserta staf pengajamya ". 22 Dalam Islam, kurikulum pendidikan hams berdasarkan akidah Islam. Apabila akidah Islam sudah menjadi asas yang mendasar bagi kehidupan seorang muslim, asas bagi negaranya, asas bagi hubungan antar sesama muslim, asas bagi aturan dan masyarakat umumnya, maka seluruh pengetahuan yang diterima seorang muslim harus berdasarkan akidah Islam pula, baik hal itu berupa pengetahuan yang berkaitan dengan kehidupan pribadi, hubungan antara sesama muslim, masalah-masalah politik, dan kenegaraan atau masalah apapun yang ada kaitannya dengan kehidupan dunia dan kehidupan di akhirat. Dari pengertian di alas, dapat penulis pahami bahwa kurikulum adalah segala
usaha
sekolah
dalam
sejumlah mata pelajaran
yang
dapat
mempengaruhi belajar anak didik di dalam sekolah maupun di luar sekolah. Jadi dapat disimpulkan bahwa kurikulum adalah segenap pengalarnan dan kegiatan belajm yang direncanakan da:n diorganisasikan untuk diatasi oleh para siswa dalam mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan oleh suatu sekolah atau lembaga pendidikan. Secara ringkas dapat dijelaskan bahwa kurikulum adalah dasar dari pendidikan, sedangkan tujuan pendidikan merupakan sasaran yang dimaksud, dengan kata lain kmikulum pendidikan berkaitan dengan mata pelajaran, sedangkan tujuan pendidikan berkaitan dengan sistem penyampaian pelajaran tersebut. Tujuan kurikulum dan pendidikan Islam adalah membekali akal dengan pemikiran ide-ide yang sehat, baik itu mengenai akidah maupun lmkum. Islam telah memberikan dorongan agar manusia menuntut ilmu dan membekali dirinya dengan pengetahuan. Jadi kurikulum pondok pesantren adalah keseluruhan usaha lembaga pendidikan pondok pesantren yang telah direncanakan dan diorga:nisasikan
22
S. Nasution, Kurikuhan dan Pengajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), Cet. l(e-4, h. 5
19
untuk mempengaruhi kegiatan belajar mengajar para santTi dalam mencapai tujuan pendidikan pondok pesantTen yang telah ditetapkan.
4. Metode Pengajaran Pondok Pesantren Pola pendidikan dan pengajaran di pondok pesantren erat kaitannya dengan tipologi pondok pesantren sebagaimana yang dituangkan dalam ciriciri pondok pesantren. 1. Metode pengajaran yang bersifat trndisional
a. Sorogan Sistem pengajaran dengan pola sorogan dilaksanakan dengan jalan santTi yang biasanya pandai menyodorkan sebuah lcitab kepada kyai untuk dibaca dihadapan kyai. b.
Weto11a11 Sistem pengajaran dengan jalan wetonan dilaksanakan dengan jalan kyai membaca suatu ldtab dalam waktu tertentu dan santri dengan membawa kitab yang sama mendengarkan dan menyimak bacaan kyai.
c.
Ba11(/ongan
Sistem pengajaran yang serangkaian dengan sistem sorogan dan wetonan adalah bandongan yang dilakukan saling kait mengkait dengan sistem yang sebelumnya.
2. Metode pengajaran yang bersifat modem a. Sistem klasikal Pola penerapan sistem klasikal ini adalah dengan pendirian sekolahsekolah baik kelompok yang mengelola pengajaran agama maupun ilmu yang dimasukkan dalam kategori umum dalam arti termasuk di dalam disiplin ihnu-ilmu kauni (ijtihad hasil perolahan manusia) yang berbeda dengan agama yang sifatnya tauqifi (dalam arti kata langsung ditetapkan bentuk dan wujud ajarannya). b. Sistem kursus Pola pengajaran yang ditempun melalui kursus (takhasshush) ini ditekankan pada pengembangan keterampilan berbahasa Inggris, disamping itu diadakan keterampilan tangan yang menjurus kepada
20
terbinanya kemampuan psikomotorik seperti kursus mengetik komputer dan sablon. c. Sistem pelatihan Metode pelatihan yang menekankan pada kemampuan psikomotorik, pola pelatihan yang dikembangkan adalah termaksud membutuhkan kemampuan praktis seperti: pelatihan pertukangan, perkebunan, perikanan, manajemen koperasi dan kerajinan-kerajinan yang mendukung terciptanya kemandirian integratif. 23
23
iVL Bahri (ihazali, Pendidikan Pesantren Berivalvasan Lingkungan, (Jakarta: Pedon1an llmu Jaya, 2001), Cet. Ke-I. 11. 28.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Deskl'ipsi Objek Penelitian
Dalam penulisan skripsi ini, penulis memilih Pondok Pesantren Daarul Rahman sebagai objek penelitian dengan menekankan atau fokus yang diteliti adalah sistem pendidikan Islam yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Daarul Rahman serta upaya-upaya pengembangannya. Penetapan objek tersebut di atas, berdasarkan atas pengamatan penulis bahwa Pondok Pesantren Daarul Rahman Kelurahan Senayan cukup menarik dan dianggap tepat untuk dijadikan objek penelitian karena sistem pendidikan yang dilaksanakannya adalah mengembangkan sistem terpadu, yaitu perpaduan antara sistem yang ada di Pondok Modem Gontor Ponorogo dengan sistem pondok pesantren salafiyah yang mengajarkan kitab-kitab kuning. Hal ini kemudian menjadi alasan pemilihan Pondok Pesantren Daarul Rahman sebagai objek penelitian dalrun penulisan skripsi ini, karena penulis berpendapat bahwa pondok pesantren seperti ini yang dapat dijadikan sebagai contoh untuk pesantren yang lain, juga sebagai alternatif pendidikan masa depan.
B. Metodologi Penelitian
Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode deskriptif, yaitu rnetode penelitian non-hipotesis yang langkah penelitiannya tidak perlu rnerumuskan hipotesis. Sifat dari metode deskriptif, menurut Winarno Surahmad adalah menuturkru1 dan menafsirkan data yang ada". 1 Karena penulis akan menggambarkan mengenai sistem pendidikan yang diselenggarakan di Pondok Pesantren Daarul Rahman Kelurahan Senayan. Untuk mengumpulkan data-data dalam penelitian ini, digunakan dua macam metode, yaitu: I.
Penelitian Kepustakaan (Library Research) 1
Winurno Surah1na
h. 139
22
Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh data-data atau teori dari berbagai surnber seperti buk:u, majalah, atau sumber-sumber lain yang ada hubungannya dengan masalah yang akan dibahas dalam shipsi ini, yaitu: Studi Pustaka adalah dengan mengumpulkan atau mencari data mengenai halhal yang merupakan catatan, arsip, dan lain-lain. Sebelum dan selama te1jun k:e lokasi penelitian, peneliti akan melakukan studi pustaka dan dokumentasi yang berkaitan dengan masalah yang dibahas yaitu tentang pelaksanaan pendidikan. S tudi ini dimak:sudkan agar data tentaug pendidikan bis a diperkuat dengan teori-teori yang ada. 2. Penelitian Lapangan (Field Research) Yaitu penelitian yang dilakukan dengan mendatangi langsung ke objek penelitian yaitu Pondok Pesanlren Daarul Rahman. Untuk mendapatkan data di lapangan ini, penulis menggunak:an beberapa telmik pengumpulan data yailu sebagai berikut: a. Observasi Observasi dapal disebut pula dengan pengamatan yang meliputi pemusatan perhatian terhadap sualu objek dengan menggunakan seluruh panca indra. Adapun jenis observasi yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah observasi non partisan, yaitu pengamatan yang dilakuk:an tidak dengan melibatkan peneliti dalarn kegiatan-kegiatan yang dijadikan objek penelitian. b. Interview lstilah interview atau wawancara mernpunyai arti sebagai sesuatu percakapan atau tanya jawab secara lisan antara dua orang atau lebih yang duduk berhadapan secara fisik, dan diarahkan pada masalah terlentu. Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai pengasuh pondok pesantren, kepala sekolah Aliyah, dan dewan guru. Penulis menggunakan metode interview untuk mendapatkan informasi, keterangan atau pemyataan yang berkaitan dengan persoalan yang diteliti. Adapun jenis interview yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah interview bebas terpimpin, yaitu wawanc
23
yang telah disusun sebelumnya tetapi tidak mengikat atau bebas disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada pada saat wawancara tengah berlangsung. Dengan kala lain, ketika penulis menyampaikan pertanyaan-pertanyaan kepada informan, penulis tidak sepenuhnya terkait kepada pedoman wawancara (interview guide) yang telah penulis susun sebelumnya. c. Studi Dokumentasi Studi dokumentasi merupakan data yang penulis dapatkan setelah penulis melakukan observasi. Adapun data-data yang penulis cantumkan dalam dokumen ini berupa: sejarah dan latar belakang Pondok Pesantren Daarul Rahman, jadwal kegiatan santri dan jumlah guru serta jumlah siswa. C. Tahap-tahap Penelitian
Tahap-tahap penelitian memberikan gambaran tentang keseluruhai1 perencanaan, pelaksanaan pengumpulan data, airnlisis dan penafsiran data (lemuan) sarnpai pada penulisan laporan. Tahap-tahap penelitian itu ada tiga sebagaimana penulis kutip dalain buku "Metode Penelitian Kualitatif' karangan Dr. Lexy J. Moleong, M.A. adalah sebagai berikut: I. Tahap Pralapai1ga11 Ada enam kegiatan yang dilakukan dalarn tahap ini dan ditambah dengan satu pertimbangan yang perlu dipahami, yaitu etika penelitian lapangan. Kegiatan tersebut yaitu: a. Menyusun rancangan penelitian b. Memilih lapangan penelitian c. Mengurns perizinan d. M enjajaki dan menilai keadaan lapangan e. Memilih dai1 memanfaatkan informan f
M enyiapkan perlengkapan penelitian
g. Etika penelitian lapai1gan 2. Tahap kegiatan lapangan Tahap kegiatan lapai1ga11 ini dibagi alas tiga bagian, yaitu: a. Memahami latar penelitiai1 dai1 persiapan diri
24
b. Memasuki lapangan, seperti keakraban hubungan, mempelajari bahasa, dan peranan peneliti. c. Berperan serta sambil mengumpulkan data. 3. Tahap analisis data Tahap analisis data ini meliputi tiga pokok persoalan, yaitu: a. Konsep dasar analisis data, maksudnya adalah proses mengatur data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar. b. Menemukan tema, maksudnya adalah catatan lapangan yang sudah ada diteliti kepustakaan yang ada kaitannya dengan masalah dan latar penelitian. c. Menganalisis data". 2 D. Proses Pencatatan I. Proses Pencatatan Data Setelah diketalrni alau dirancang alat pengumpul data, maka perlu dirancang pula ialah pencatatan data yang pada dasarnya dapat ditinjau dari dua segi dimensi yaitu ketepatan dan slrnktur. "Ketepatan" maksudnya adalah kemampuan peneliti untuk bisa menghasilkan data "setepat" apa adanya. Dan slruklur maksudnya adalah dalam pencatatan data dilakukan dengan cm-a terprogram alau leratur dengan baik sesuai dengan yang direncanakan. E. Analisa Data Proses analisa data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu wawancara, pengamatan yang sudah ditulis dalam catatan lapangan, dokumen (arsip-arsip) dan lain-lain, kemudian data tersebut dibaca, dipelajari dan ditelaah secara cennat. Langkah selanjut11ya adalah mengolah data yang telah terkumpul dengan menguraikan data tersebut ke dalam bahasa yang mudah dipahami dan logis sesuai dengan penelitian yang dibahas, lalu dihubungkan dengan hipotesis-hipotesis untuk memperoleh kesimpulan yang objektif JLexy Nloleong, i'vferode J>enelitian Kua/itatij; (Bandung: Re1naja Rosda I<arya, 1999), Ce\. Ke-1, h. 86-108
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umnm Pondok Pesantren Daarnl Rahman 1. Letak Geografis Pondok Pesantren Daarnl Rahman
Pondok Pesantren Daarnl Rahman terletak di Kelurahan Senayan Kecamatan Kebayoran Barn Jakarta Selatan. Pondok Pesantren Daarul Rahman adalah sala11 satu lembaga pendidikan Islam: tempat mendidik pemuda/pemudi belajar ilmu agama (pelajaran pokok) dan ilmu pengetahuan umum (sebagai pelengkap). Pondok ini didirikan oleh Bapak Kyai Haji Syukron Ma'mun dengan dibantu kawan-kawannya, antara lain adalah Ustadz Antung Ghozali, BA., H. Masyhuri Baedlowi MA., Nurhazim BA., H. Abdul Kadir Ralnnan, keluarga Almarhum Bapak H. Abdurrahman bin Naidi dan para dermawan seperti Bapak H. Mochammad Noor Mughni serta para masyarakat. Pondok pesantren ini dibangun di atas tanah wakaf yang luasnya
±
2
7.800 m , terletak di Jin. Senopati Dalam II, di belakang Kompleks Mantan Wal,il Presiden RI Bapak Soedharmono SH., atau lebih jelasnya pondok pesantren tersebut beralamatkan: Jin. Senopati No. 35A Kebayoran Barn Jakarta Selatan Telp. 5226928. Status Pondok Pesantren Daarnl Rahman adalah swasta penuh, berdiri sendiri tanpa ada ikatan dari organisasi atau partai politik apapun.
2. Sejarah Singkat Berdirinya Pondok Pesantren Daarnl Rahman
Pondok Pesantren Daarnl Rahman berdiri tepatnya pada tanggal 11 Januari 1975, secara resmi berdirilah pondok pesantren ini yang dipimpin oleh KH. Syukron Ma ·mun dengan jumlah santri laki-laki dan perempuan sekitar 40 orang. Tahun berganti tahun santri-santri itu terns bertambal1 banyak. Sambil merayap, pembangunan itu pun dilanjutkan, baik asrarnanya maupun rnang belajarnya. Kemudian tempat ibadahnya sekaligus, dan semua bangunan itu
26
sengaja dibikin dengan konstruksi beton dan berlantai tiga mengingat areal tanah yang sangat terbatas. Dengan didasari ayat al-Qur'an nomor 7 surat Ibrahim:
/
Li.1~
/
oJ
)
/
/
(~
/
qi,,
"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu ''. (QS al-Ibrahim: 7).
Berbekal kesungguhan dan keyakinan, dari jumlah santri laki-laki dan perempuan sekitar 40 orang, kini pondok pesantren Daarul Rahman telah mencapai perkembangan yang demikian pesat dengan jumlah santri mencapai 759 orang putra-putri. 3. Sarana dan Prasarana Pondok Pesantren Daarnl Rahman
Sarana-sarana yang terdapat di Pondok Pesantren Daarul Rahman adalah sebagai berikut: l. Gedung sekolah pennanen 3 lantai
2. Mesjid pesantren 3. Sarana olahraga 4. Asrama santri putra-putri 5. Koperasi santri 6. Posketren (Pos Kesehatan Pesantren) 7. Lab Komputer 8. Lab Bahasa Arab dan lnggris 9. Aula Serbaguna I 0. Perpustakaan.
27
4. Keadaan Guru dan Peserta Didik a. Keadaan Guru Gurn mernpakan unsur yang hams ada dalam proses belajar mengajar. Tanpa guru, maka proses belajar mengajar tidak dapat berjalan dengan baik dan lancar. Jumlah gum yang mengajar di Pondok Pesan!Ten Daarul Rahman sebanyak 60 orang guru. Pendidikan terakhir dewan guru di Pondok PesantTen Daarul Ralunan antara lain (!PD Gontor Ponorogo, UIN, Medinah, UHAMKA, Al-Azhar, Al-Aqidah, !PB, UNISBA, STIAS Al-Ayyubi, Kairo Mesir, LIPIA, MIPA, Yaman Hadramaut, dan lain-lain). Adapun untuk mengetahui lebih lengkap tentang daftar guru di Pondok Pesan!Ten Daarul Rahman baik guru di Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah, dapat dilihat pada tab el di bawah ini: Tabel 1 Data Guru Madrasah Tsanawiyah dan Aliyah Pondok Pesantren Daarul Rahman ~-
No.
-~"'··-~~--
-
Nama Guru
Pendidikan Terakhir
Jabatan
I.
KH. Syukron Ma'mun
!PD Gontor Ponorogo
Pengasuh
2.
KH. Asmuni Rahman
Pesantren
Wk. Pengasuh
3.
KH. Drs. Lamberi Jiddy
Sl IAIN
Gurn
4.
KH. Ma'mun Mahbub
Pesantren Gontor
Bid. Kurikulum
5.
KH. DR. Abd. Muhith Fatah
S3 Madinah
Guru
6.
Ust. Ah. Qosim Susilo
S2 UHAMKA
Kep. Sek. Aliyah
7.
Us!. Ah. Kholiddin Sholeh
Pesanh·en Rembang
Guru
8.
Ust. Mu'izzuddin
Pesan!Ten Lirboyo
Gurn
9.
Ust. HM. Noer Dedy, M.Ed.
S2 Al-Azhar
Bid. Kurikulum
I 0.
Ust. Ah. Zarkasyi Z uh di, Le.
Sl Madinah
Guru
11.
Ust. Ah. Dhofir
Pesantren Daarul Rahman
Guru
12.
Ust. Ah. Shobari
Pesanh·en Daarul Rahman
Guru
13.
Ust. Ah. Fauzi Bukhori
Sl IAIN
Gurn
14.
Ust. H. Moh. Tafsir
Pesantren Daarul Rahman
Guru
15.
Ust. H. Abd. Hadi Tijan
Sl IAIN
Humas
28
16.
Ust. Ah. Zen Fikri
PesantTen Daarul Rahman
Kep. Koperasi
17.
Ust. Abd. Mu 'in Muhyi
Pesantren Daarul Rahman
Gum
18.
Ust. Drs. lmadHamdi
SI UHAMKA
Gum
19.
UsL Drs. Anwar Wahdi Hasyi
SI IAIN
Guru
20.
UsL Ah. Zaenal Ridlo SM.
Pesantren Daarul Rahman
Pengasuh Santri
21.
Ust. Drs. Ukar Rohili
SI IAIN
Sekretaris
22.
Ust. H.M. Taqwim
SI Al-Aqidah
Guru
23.
Ust. Salman Al-Parisi
PesanlTen Gontor
Guru
24.
Ust. Drs. Hadi Musthofa
SI IAIN
Guru
25.
Ust. Drs. Abd. Syakur
SJ !PD Gontor
Guru
26.
Ust. Moh. Naufal
Pesantren Daarul Rahman
Bendahara
27.
Ust. Halwani
SMA
Gurn
28.
Ust. H. Ah. Muchtar, Le.
SI Al-Azhar
Bid. Kurikulum
29.
Ust. M. Sidup
BAIPB
Guru
30.
UsL M. Sahrul Arif
Pesantren
Gum
31.
Ust. Isma'il
SJ Al-Aqidah
Guru
32.
Ustz. Dra. Hj. Umi Afifah
SJ UNISBA
Guru
33.
Ustz. St. Rahmah
Pesan!Ten
Guru
34.
Ust. Drs. Syihabuddin Q.
SI IAIN
Gum
35.
Ust. Moh. Kholili Ridwan
Pesantren
Guru
36.
UsL M. Umar
SJ STIA S Al-Ayubi
Gurn
37.
Ust. Ors. Zubair Dimyati
SJ IAIN
Guru
38.
Ustz. SL Tarwiyah
SJ IAIN
Guru
39.
Ust. Nasir Yahya
Pesantren
Guru
40.
KH. Hulaimi Hatami
S2 Kairo Mesir
Guru
41.
Ust. lsma'il
Pesanl1·en
Guru
42.
Ust. H. AR. Musyaffa Basya
BA IAIN
Wakasek Tsanawiyah
43.
Ust. Ah. Baijuri
Pesantren
Guru
44.
Ustz. SL Romlah Asmuni
IID
Guru
45.
Ust. Susanto Eling Waspodo
BAIPB
Gum
46.
Ust. Suandi
SJ Al-Aqidah
! ....... ·-·····~ ··-·-·-·····-··----"'-
Guru ·-·····
29
47.
Ust. Doni Romdhoni
Pesan!Ten
Guru
48.
UsL M. Hi dayatullah
LIP IA
Guru
49.
Ust. M. Rafi Affani
SI UIN
Guru
50.
Ust. Abdul Hasyim
Pesan!Ten Daarul Rahman
Gum
51.
UsL Ah. Syatibi
Salafiyah Sarang
Guru
52.
Ust. Abdul Khoir
SI MIPA
Guru
53.
UsL Kurdi Rahman
SI S Al-Ayubi
Guru
54.
Ust Ah. Hafidz
Pesantren Gontor
Gum
55.
Ust. Ghufron Fatieh
MA
Gum
56.
Ust. Abd. Hakim Ya'kub
Yarnan Hadramaut
Guru
57.
UsL Abd. Aziz
Yarnan Hadramaut
Guru
58.
Ustz. Maimun Zakiah
PesanlTen Daarul Rahman
Gum
59.
Ust. Bukhori Muslim
Pesanh·en Daarnl Rahman
Guru
60.
UsL Abd. Aziz
Pesanh·en Daarul Rahman
Guru
Diantara guru-guru di Pondok Pesanh·en Daarul Rahman ada yang tinggal di Pondok sebagai pembimbing dan mengawasi san11·i selama 24 jam. 1
b. Peserta Didik Faktor anak didik (santri) merupakan salah satu faktor pendidikan yang tidak kalah pentingnya dibanding dengan faktor-faktor lainnya karena tanpa adanya faktor tersebutpendidikan tidak akan berlangsung. Jumlah san!Ti yang belajar di Pondok Pesan11·en Daarul Rahman adalah b e1jumlah 3 98 santri pu11·a dan 361 santri pu!Ti. 2 Berikut ini penulis akan jelaskan keberadaan san!Ti Pondok PesanlTen Daarul Rahman dalarn bentuk label:
1
\Vcnv::u1cara penulis dengan J(epala ivladrasah Aliyah Pondok Pesantren Da;:uul R.ahnian. !bid.
2
30
Tabel II Data Siswa-Siswi Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren Daarul Rahman
Kelas
No.
Jenis
I
Jumlah
-·-·--·~-
Laki-laki 1.
2.
'
Perempuan
214
I
119
95
11
41
35
Ill
45
33
78
205
163
368
'
76
I 3. I !
Jumlah
Melihat dari table diatas jumlah murid Tsanawiyah
sekolah Daarul
Rahman tersebut te1masuk dalam katagori "sangat maju " karena letak geografisny ditengah-tengah penduduk kota jakarta sehingga kapasitas kelas dan jumlah muridnya sangat banyak dan kelasnya pun dapat menampung murid-murid yanga ada, dengan keadaan seperti ini dapat memudahkan pengelola sekolah dalam mengkondisikan ruang kelas dengan jumlah murid yang ada. Dengan jumlah murid laki-laki Tsanawiyah dari kelas satu, kelas dua, dan tiga berjumlah 205 siswa sedangkan untuk jumlah siswi perempuan Tsanawiyah dmi kelas satu, kelas dua, dan tiga be1jumlah 163 siswi , jadi jumlah keseluruhannya adalah 3 68 murid.
31
Tabel III Data Siswa-Siswi Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Daarul Rahman
.I
I
I
No.
I
Kelas
I
" I --2--!-1-1-~ I
I
I_;
I
3.
Jumlal1
I
\ Laki:iaki- Perempuan
I
I
-
Jenis
I
Ill
•
I
Jumlah
I I
·~·~---
"~----
141
68 -
.•
35 -
40
85
90
175
193
198
391
75
Melihat dari table di alas murid Aliyah sekolah Daarnl Rahman tersebut te1masuk dalam katagori "sangat maju"karena letak geografisnya
di
tengah-tengah penduduk kola Jakarta sehingga kapasitas kelas dan jumlah muridnya sangat banyak dan kelasnya pun dapat menan\mpung muridmurid yang ada.Dengan jumlah murid Aliyah laki-laki dari kelas satu,dua,tiga be1jumlah 193 siswa sedangkan untuk jumlah siswi Aliyah perempuan dari kelas satu,dua,tiga berjumlah 198 siswi,jadi jumlah keseluruhannya adalah 398 murid. 5. Tujuan dan Kurikulum Pondok Pesantren Daarul Rahman
Pendidikan di Pondok Pesantren Daarul Rahman semuanya diarahkan pada satu tujuan yaitu menciptakan generasi yang bertaqwa, berakhlak karimah dan berwawasan luas serta mandiri. Dalam pembangunan manusia seutuhnya ini, klmsusnya dalam bidang mental, moril dan spiritual, maka hanya agamalah yang mampu menjawab. Justru karena itulah pondok pesantren ini akan menjawab tantangan-tantangan kemajuan teknologi. Pondok mengisi mental-mental manus1a ini dengan mental agama, baik tercapainya kesejahteraan manusia baik lahir maupun batin, baik dunia maupun akhirat.
32
Maka di sinilah ajaran Islam menduduki tempat utama sebagai dasar pembangunan seutulmya dengan arah pendidikan sebagai berikut: a. Keikh las an Pondok pesantTen harus selalu dalam suasana keikhlasan, ikhlas dalam nasehat menasehati, ikhlas memimpiu dau dipimpin, gum ikhlas mengajar, murid ikhlas dalam belajar dan diajar, dan seterusnya. b. Kemasyarakatan Segala apa yang akan ditemui di masyarakat, itulah yang dididikkan di pondok, mereka dari masyarakat untuk masyarakat; yaitu untuk berbakti dan beramal di masyarakat, maka masyarakatlah yang akan menilai kita. c. Tholabul 'ibni
Menuntut ilmu adalah perintah agama yang diwajibkan kepada semua umat Islam, baik laki-laki maupun perempuan. Daarul Rahman merupakan lembaga pendidikan dengan sistem terpadu. Kurikulum yang digunakan adalah perpaduan antara sistem yang ada di Pondok Modem Gontor Ponorogo dengan sistem pondok pesanlTen Salafiyah yang mengajarkan kitab-kitab kuning.
6. Kegiatan Waktu Belajar Siswa
Waktu belajar sebagai berikut: a.
Pagi dari jam 7 .20 s/d 12.40 semua santri belajar di dalam kelas
b. Siang dari jam 14.00 s/d 15.00 Kelas I dan Kelas II Tsanawiyah kursus bahasa Arab dan bahasa lnggris c. Sore darijam 16.00 s/d 17.30 Kelas III s/d VI belajar kitab kuning (kitab salafiyah) d. Habis Maghrib sampai dengan waktu shalat lsya', Kelas II sampai dengan Kelas VI belajar kitab kuning e. Kelas I, setelah Maghrib dan Sub uh membaca Al-Qur' an
r
Jam 20.00 s/d 23.30 malam, belajar terpimpin di kelas dibawah pengawasan guru-gum.
33
7. Disiplin Pondok Dirnana saja rnanusia ini hidup dan tinggal, pasti akan terikat dengan peraturan/disiplin: apalagi dunia pendidikan seperti Pondok PesanlTen Daarul Rahman yang letaknya di kota metropolitan Jakarta. Apa jadinya kira-kira, seandainya disiplin ini tidak diperketat rnisalnya: santri bebas pulang ke rumah semaunya, pergi ke pasar, keluar masuk kornpleks tanpa ijin, bebas bergaul dengan pernuda atau pernudi di luar pondok. Maka dibuatlah peraturan-peraturan seperti: a. Anak laki-laki boleh pulang ke rumah sebulan sekali dengan membawa surat ijin dari kearnanan. b. Anak putTi tidak boleh pulang kecuali dijemput oleh orang tua/wali murid. c. Apabila ada siswa atau siswi pulang ke rumah dengan tidak membawa surat ijin dari keamanan, maim orang tua hams segera mengantarkan kembali ke pondok. d. Lain-lain disiplin dan sunah pondok yang tidak tertulis.
8. Sistem Pengajaran yang Digunakan Pondok Pesantren Daarul Rahman Sistem pengajaran yang digunakan di Pondok PesantTen Daarul Rahman adalah perpaduan antara sistem yang ada di Pondok Pesantren Modem Gontor Ponorogo dengan sistem pondok pesantTen salafiyah yang mengajarkan kitab-kitab hming. Sistem pengajaran di Pondok Pesantren Daarul Rahman adalah dengan menggunakan sistem klasikal dimana siswa dipisahkan sesuai dengan jenjang pendidikan layaknya sekolah umum. Dan materi yang diajarkan di kelas adalah pengetahuan umum yang berpedoman pada kurikulum nasional dan pengetahuan
agama
dengan
pedoman
kurikulum
pesantren.
Materi
pengetahuan urnum menggunakan panduan yang dikeluarkan oleh Depdiknas dan Departemen Agama, sedangkan materi agarna menggunakan panduan kitab-kitab kuning (salafi) dan kitab-kitab ulama modern.
34
Dengan sistem ini diharapkan siswa tidak hanya memiliki bekal pengetahuan umum namun juga memiliki dasar-dasar yang kuat dalam bidang keagamaan. Sehingga akan tercipta generasi yang berkualitas dalam !MTAQ dan IPTEK. Baik ilmu pengetahuan umum maupun ilmu pengetahuan agama, maka sumbemya adalah dua unsur pokok. llmu pengetahuan umum yang sumbemya dari Barnt dapat kita gali dengan memakai bahasa lnggris, dan ilmu pengetalman agama dapat kita gali dengan memakai bahasa Arab. Maka dua bahasa inilah yang ditekankan pimpinan pondok kepada anak didiknya untuk diperdalam, dan dipelajari dengan sebaik-baiknya. Dengan sistem ini diharapkan siswa tidak hanya memiliki bekal pengetahuan umum saja, namun juga memiliki dasar-dasar yang !mat dalam bidang keagamaan.
B. Pelaksanaan Pendidikan Islam di Pondok Pesantren Daarul Rahman
Sejarah mencatat bahwa pada awalnya sistem pendidikan pondok pesantren adalah dengan menggunakan sistem sorogan dan sistem bandungan atau wetonan. Kedua sistem tersebut biasa dipakai pada lembaga pendidikan pesantren tradisional atau salafiyah. Ada beberapa pondok pesantren yang tetap bertahan dengan menggunakan metode mengajar kedua jenis sistem pendidikan tersebut, tanpa ada variasi dan pernbahan. Ada pula beberapa pondok pesantren dewasa ini mengadakan perubahan atau variasi pada metode atau sistem pengajarannya dan pendidikannya yailu dengan menggunakan metode klasikal. Dalam hal ini, pelaksanaan pendidikan Pesantren Daarul Rahman adalah mengembangkan sistem pendidikan terpadu antara sistem modem Gontor Ponorogo dengan sislem pondok pesantren salafiyah (tradisional), yang lebih mengutamakan bahara Arab dan bahasa lnggris serta penekanan pada pemahaman dan pengkajian kitab-kitab kuning (salafiyah), dengan maksud agar kekurangan sistem yang satu akan terpenuhi dengan kelebihan sistem yang lainnya. Selain dengan menggunakan sistem yang disebut di alas, Pondok Pesantren Daarul Rahman menggunakan dua macam, yaitu pertama, sistem
35
pendidikan pesantren, yang mana pendidikan dan pengajarannya mengacu pada silabus pondok pesantTen. Kedua, sistem pendidikan yang bersifat umum yang pendidikan dan pengaja.rannya mengacu kepada Departemen Agama dan Depdiknas Selama
1111
orang sering membuat kategorisasi pesanlTen di Indonesia
secara sederhana ke dalam dua bentuk, yaitu pesantren salaf dan pesa.ntTen modern. PesantTen salaf sering juga diidentikkan dengan pesantren tradisional, sehingga pesantren yang tidak tergolong salaf dikategmikan sebagai pesantren modern. Penyebutan istilah trndisional bagi pesanlTen salaf dan modem bagi pesantren non salaf sebetulnya tidak memadai lagi, sebab pada perkemba.ngan pesantren selama ini, banyak terjadi perubahan yang mengaldbatkan munculnya saling keterkaitan antara nilai trndisionalitas dan modernitas pada diri pesantren. Meskipun masyarakat sering menyederhanakan tipologi pesantren ke dalam dua bentuk, yaitu pesantren salaf dan pesantren modern, secara lebih terinci, sesungguhnya terdapat tipologi pesantTen". 3 1. Pendidikan Modern
Menyikapi realitas pendidikan sekarang, Nurcholish Madjid tampil memodernisasi pendidikan Islam. Usaha ini dimaksudkan untuk menemukan format pendidikan ideal sebagai sistem pendidikan alternatifbangsa Indonesia masa depan. Kelebihan dan keunggulan lembaga pendidikan masa lampau dijadikan
sebagai
kerangka
acuan
untuk merekonstt·uksikan
konsep
pendidikan yang dimaksudkan. Sedangkan sebagai bentuk sistem pendidikan yang lama tidak relevan lagi untuk ruang dan waktu, akan ditinggalkan. Usaha-usaha ke arah modernisasi pendidikan Islam pada awal abad ke-20, nampaknya masih relatif terbatas, usaha-usaha pembaman dalam dunia
3
Saifullah l'vla'shunt, Dinatnika [Jesantren, Telaah Kritis Keberadaan F>esantren Saal Ini,
(Jakarta: Yayasan Islam al-Hamidiyah, 1998), Cet. Ke-I, h. 43-44.
36
pendidikan ini terilhami oleh wacana modernisasi yang te1jadi di berbagai belahan dunia Islam lainnya". 4 Secara
lebih
luas,
te1jadi
integrasi
sistem
pendidikan
yang
dilaksanakan sehingga benar-benar terwujud pondok pesantTen komprehensif. Disebut komprehensif karena merupakan sistem pendidikan dan pengajaran gabungan antara yang tradisional dan yang modern. Artinya di dalamnya ditetapkan pendidikan dan pengajaran kitab laming dengan metode sorogan, wetonan, atau bandongan dan hapalan, namun secara reguler sistem
persekolahan terns dikembangkan, bahkan pendidikan keterampilan pun diaplikasikan sehingga menjadikannya berbeda daii pesan!Ten yang tradisional maupun yang modern. Lebih jauh daripada itu pendidikan masyarakat pun menjadi garapannya, dalam arti yang sedemikian rupa dapat dikatakan bahwa pondok pesai1tTen telah berkiprah dalam pembangunan sosial kemasyarakatan. Pai·a santTi pesantren modern dituntu! untuk lebih mainpu dalain memahami aspekaspek keagamaan dan keduniawian agar dapat menyesuaikan diri secara lebih baik dengan kehidupan modem. Di dalam sistem pengajarannya menggunakan bahasa pengantar di dalam kelas yaitu bahasa Arab untuk pelajaran agama dan bahasa Arab, dan bahasa lnggris untuk pelajai·an bahasa lnggris. Untuk pelajaran umum lainnya digunakan bahasa Indonesia. Program pendidikan Daai·ul Rahman adalah 6 tahun dengan pembagian menjadi dua tahapan dimana setiap tahapan tersebut, para santTi mempelajari pelajai·an sesuai dengan silabus yang diolah oleh Pondok Pesan!Ten Daarul Ralnnan yang mencakup: I. Madrasah Tsanawiyah (MTs), setai·af dengaI1 Kelas I s.d 3 SMP, memakai kurikulum pesantren yang telah dipadukai1 dengan Depag. 2. Madrasah Aliyah, setai·af dengan Kelas 1 s/d SMU menggunakan kurikulum pesantTen yang telah dipadukan dengan Depag. 4f)rs. Yasn1acli, Ivf.A. lvlodern;sasi Pesantren, (Jakiuta: Ciputat Press, 2002), Cet. l(e-1, h. 112-113.
37
Pondok pesantren ini menggunakan sistem asrama sebagaimana pondok pesanlTen lainnya, karena dengan sistem ini diharapkan agar tujuan dan asas pendidikan dapat dibina dan dikembangkan secara lebih efisien dan efektif, maka memungkinkan penambahan jam-jam pelajaran dan juga penambahan jumlah materi yang dipelajari di kelas-kelas. Penambahan tersebut dilaksanakan di pagi hari atau sore hari bahkan pada malam hari.
2. Pendidikan Pesantren Salaf Di kalangan masyarakat pesanlTen masih tetap kukuh keyakinan bahwa ajaran-ajaran yang terkandung dalam kitab kuning tetap merupakan pedoman hidup dan kehidupan yang sah dan relevan. Sah, artinya ajaranajaran itu diyakini bersumber pada kitab Allah dan Smmah Rasulnya, dan tidak ketinggalan sebagai unsur pelengkap adalah daTi ulama-ulama salafyang saleh. Relevan artinya bahwa ajaran-ajaran itu masih tetap cocok dan berguna untuk meraih kebahagiaan hidup kini, maupun nanti. Di sinilah letak perbedaan antara masyarakat pesantren yang oleh sementara pengamat disebut "trndisional" dan masyarakat Islam lain yang disebut "modern". Masyarakat pesanll·en, pengikut kitab laming mempercayai bahwa pedoman hidup adalah Kilabullah dan Sunnah Rasulullah, tapi mereka hanya mempedomaninya melalui tafsiran-lafsiran dan penjabaran-penjabaran yang telah diupayakan oleh ulama-ulama yang dinilai terpercaya". 5 Dalam ha! ini, pelaksanaan pendidikan Pondok PesantTen Daarul Rahman adalah mengembangkan sistem pendidikan terpadu dengan maksud agar kekurangan sistem yang satu akan terpenuhi dengan kelebihan sistem yang lainnya. Kitab laming sebagai khazanah keilmuan dan wansan para ulama terdahulu, sangat akrab di lingkungan pesantJ·en. Kitab yang sejatinya hasil karya tulis para ulama masa lampau itu bahkan menjadi ikon yang khas untuk
5
Nl. Da\varn Rahardjo, Pergulatan Durlia F1esantren; 1\Ie1nbangun Dari Baivah, (Jakarta: Media PralatmOffset LP3ES, 1985), Cet. Ke-I, h. 57.
38
bagi para pesantren. Misalnya pesantren tanpa kitab kuning seakan lubuk l>mpa ada ikannya. Melalui kitab kuning inilah santri belajar dan mempelajari pengetahuan Islam diwarisi dari generasi muslim sebelumnya". Kitab
kuning
merupakan
salah
satu
sarana
6
keiimuan
untuk
mempelajari ajaran agama Islam. Pada umumnya, kitab ini di Indonesia diajarkan dalam lingkungan pendidikan pondok pesan!Ten dan selalu dijadikan sebagai kepustakaan para kyai dan ulama. Adapun kitab ktming yang dikaji di Pondok Pesantren Daarul Rahman dapat dilihat pada label berikut:
TabeI IV Kitab-kitab Kuning yang Dikaji di Pondok Pesantren Daarul Rahman No.
Bidang-bidang
NamaKitab
I
Aqoiduddiniyyah
2
Qotrul Ghoits
3
Aqidah
Tij an Darory
~
Fatlrnl Majid
4 f-----
-·····----~··-----
5
Diyanah
6
Fiqhul Wadih
;.--
7
Safinatun Naja
;.--
8
Nailul Roja
~
9 ~
Fiqih & Ushul Fiqih
Fathul Qonb Fathul Mu'in
10 ~
Kifayatul Akhyar
11 ;.--
Diyanah
12 ~
Ushul Fiqih
13 14
Akhlaq
Akhlaq Lil Banin & Lil Banat ·-·
----~
15
6
Washoya
··-
Muha111nmd Ivl. Basyuni, Revitalisasi Spirit Pesantren, (Jakarta: Direktorat Pendidikan Diniyah clan Pondok Pesantren 2006), Cet. Ke-1, h. 231.
39
16
Nashoilml '!bad
'--
17
Nashoih Diniyyah
---
-
Ta'limul Muta'alim
19
Amtsilah Tashrifiyyah
20
Matan Bina
'--
-
-
18
21
Kailani
22
Al-Mathlub
23
Nahwu Wadih
A dab
24
'
Jurumiyah
25
Imriti
'--
-
26
Alfiyah lbnu Malik
27
Al-Mantiq
~--
-
28
Balaghah Wadihah
29
Tafsir Jalalain
30
Tafsir Ayatul Ahkam Tafsir Qur' an &
~
31
-
Musthalahnl Hadits
Hadits
32
Mukhtarul Hadits
'---
33
Bulughul Maram
34
Tarikh (Sejarah)
35
Khulashoh Nurul Yaqin Tarikh Tasyri'
Tabel V Aktivitas Santri Pondok Pesantren Daarul Rahman Aktivitas Harian Waktu
Aktivitas
03.30 ---~·-----
Bangun pagi .. _,.-
--
-·
- ··--
04.30 - 05.00
Shala\ Shubuh berjamaah
05.00 - 05.30
Belajar Al-Qur'an untuk Ke las I dan mengaji kitab kuning untuk Kelas II s/d VI
40
05.30 - 06.30
Makan pagi
06.30 - 07.00
Persiapan untuk sekolah
07.15 -12.40
Belajar di kelas
13.00 - 14.00
Makan siang
14.00 - 15.00
Kursus bahasa Arab dan Inggris, Kelas I
·····---···.. -·-
s/d II 15.00 - 15.30
Shala! Ashar be1jarnaah
15.30 - 17.00
Mengaji kitab salafiyah, Kelas II s/d VI
17.00-18.00
Persiapa.n shalat Maghrib
-"""
- - - - ·..· - - - - - -----
--
--·
18.00-18.30
Shala! Maghrib berjamaah
18.30 - I 9.00
Membaca Al-Qur'an untuk Kelas I dan mengaji salafiyah untuk Kelas II s/d VI
19.00-19.30
Makanmalam
19.30 -20.00
Shalat Isya be1jamaah
20.00 - 22.30
Belajar malarn di kelas
22.30 - 03.30
Tidurmalam .
·~--
-
---
Aktivitas Mingguan
Waktu
Hari
06.30 - 07.00
Selasa & Karnis
Aktivitas Muhadatsah
bahasa
Arab
Inggris
I
I
11.20 - 12.40
Sabtu
Muhadloroh (pidato 3 bahasa)
20.30 - 22.30
Ma.lam Minggu
Muhadloroh (pidato 3 bahasa)
05.30 - 06.30
Minggu
Olahraga
&
41
No.
Komputer
I 2
Kursus Ke!erampilan
I • Hadroh I
Mawarits
3
4 5
1 i
Pencak Silat
I Kasidah
C. Upaya-upaya Pengembangan yang Dilakukan Pondok Pesantren Daarnl Rahman
Sesuai dengan !untutan kebutuhan dan kemajnan perkembangan zaman, pondok pesanlTen selalu berusaha meningkatkan kualitas pendidikan dan pengembangannya untuk berbakti kepada masyarakat. Demi mempertahankan dan mengembangkan eksistensi Pondok Pesantren Daa:rul Rahman di masyarakat, maka perlu adanya upaya-upaya peningkatan yang hams dilakukan. Adapun upaya-upaya yang dilakukan oleh Pondok Pesant:ren Daarul Rahman adalah dengan menyiapkan tenaga kependidikan maupun pengaja:r yang profesional. Diantara usaha ke arah ·itu adalah dengan mengintruksikan kepada se!iap pengaja:r untuk membuat pe:rsiapan mengajar dalam setiap kegiatan mengajar di kelas maupun di halaqoh. Upaya lain yang dilakukan Pondok Pesantren Daarul Rahman adalah dengan memperbanyak kegiatan eks!rn kurikuler dengan tujuan untuk memicu semanga! dalam proses belajar mengajar, disamping menggali potensi dan bakat yang dimiliki oleh san!ri, sehingga san!ri mampu mengembangkan kreativitas sesuai dengan bakat dan minat masing-masing. Disamping itu pula demi peningkatan dan pengembangan Pondok Pesantren Daarul Ralnnan senantiasa berupaya menambah sarana dan prasarana pondok pesantren seperti laboratorium, perpustakaan dan balai latihan santri dan lain-lain.
42
D. Kendala-kendala yang Dihadapi Pondok Pesantren Daarul Rahman Dalam melaksanakan berbagai macam kegiatan pendidikan tersebut, Pondok
PesantTen
Daarul
Rahman juga menghadapi
beberapa kendala,
diantaranya adalah: 1. Kurangnya sarana dan prasarana yang terkait langsung dengan proses pendidikan dan pengajaran. 2. Kurangnya tenaga pendidik dan pengajar. 3. Masih kurangnya peningkatan profesionalisme tenaga pendidik dan karyawan. 4. Minimnya kitab dan buku referensi belajar yang dibutuhkan.
BABY
PE NUT UP
A. Kesimpulan
Sesuai dengan perumusan masalah yang diajukan dan berdasarkan penelitian yang dilakukan, kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut: I. Pelaksanaan pendidikan Islam di Pondok Pesantren Daarul Rahman adalah: a. Kegiatan belajar mengajar dilakukan dari pagi hingga malam b. Membekali para siswanya dengan pengetahuan agama dan umum c. Memiliki tenaga pengajar yang culrnp
aktif dalam
menjalankan
kewajibannya d. Metode pengajaran yang digunakan adalah metode campuran, yaitu perpaduan metode ceramah, tanyajawab dan diskusi secara bergantian e. Evaluasi yang digunakan adalah evaluasi lisan dan tulisan secara bergantian f
Kedisiplinan tenaga pengajar cukup baik
g. Materi pelajaran yang diberikan sesuai dengan kurikulum yang digunakan h. Para siswa aktifmengikuti kegitan ekstra kurikuler L
Kemampuan guru sesuai dengan materi yang diaj arkan
J.
Para siswa mampu memahami materi pelaja:ran yang diberikan.
2. Upaya-upaya yang dilakukan Pondok Pesantren Daarul Rahman untuk meningkatkan pendidikan adalah: a
Melakukan pembenahan di segala bidang, terutama profesionalisme tenaga pengajar dan karyawan
b. Menambah sarana dan prasarana Pondok Pesantren Daarul Rahman.
44
B. Saran-Saran 1.
Kepada pembina Pondok Pesan!Ten Daarul Rahman disarankan: a. Hendaknya terns mengawasi dan mengontrol segala kegiatan yang dilaksanakan di Pondok Pesan!Ten Daarul Rahman agar program pendidikan be1jalan dengan lebih baik
2. Kepada Majlis Guru hendaknya: a. Berusaha untuk lebih meningkatkan kualitas semua kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan, sehingga akan lebih bermanfaat bagi para siswa dalam kehidupannya kelak b. Lebih banyak memberikan keterampilan multiguna kepada siswa. c. Mempererat koordinasi antara sesama guru, agar segala hambatan yang dihadapi dapat terselesaikan. 3. Kepada para siswa, walaupun para guru telah banyak memberikan pengetahuan,
hendaknya
selalu
berusaha
menambah
wawasan
dan
pengetahuannya. Tidak hanya dari guru, tetapi melalui sumber-sumber yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Arief. Armai, Pengantar I/mu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat Pers, 2002, Cet. Ke- I. Azra, Azyumardi, Prof Dr., Pendidikan Islam. 7/·adisi dan Modernisasi Menuju Milenium Bani, Jakarta: PT. Logos Wacana Ilmu, Cet. Ke-2. Basyuni, M. Muhammad, Revitalisasi Spirit Pesantren, (Jakarta: Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, 2006), Cet. Ke-I. Daulay, H. Haidar Putra, Pendidikan Islam dalam Sistem Pendidikan Nasional di Indonesia, Jakarta: Prenada Media Kencana, 2004, Cet. Ke-I. Departemen Pendidikan da Kebudayaan, Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta:Balai Pustaka, 1990 Dhofier, Zamakhsyari, Tradisi Pesantren; Studi Tentang Pandangan Hidup Kyai, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 1999, Cet. Ke-2. Ekosusilo, Madyo, Dasar-dasar Pendidikan, Semarang: Effhar Offset, 1990, Cet. Ke-I. Ghajali, M. Bahri, Pendidikan Pesantren Berwawasan Lingkungan, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2001, Cet. Ke-1. Hasbullah Drs., Kapila Selekta Pendidikan Islam di Indonesia, Jakarta: PT. R;'\jaGrafindo Persada, 1996, Cet. Ke-1. Hasbullah Drs., Kapila Selekta Pendidikan Islam, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 1999, Cet. Ke-2. Jalaluddin dan Usman Said, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: PT. Grafindo Persada, Cet. Ke-2. Ma'shum, Saifullah, Dinamika Pesantren; Telaah Kritis Keberadaan Pesantren Saal Ini, Jakarta: Yayasan Islam al-Hamidiyah, 1998, Cet. Ke-1. Madjid, Nurcholish, Bilik-Bilik Pesantren, Jakarta: Paramadina, 1997, Ce!. Ke-1. Maksum, H., Madrasah. Sejarah dan Perkembangannya, Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999, Cet. Ke-2. Masyhud. Sulthon, Manajemen Pondok Pesantren, Jakarta: Diva Pustaka, Cet. Ke-2.
46
Munir, Warson, KamltS Al-Munawir, Yogyakarta:Unit Pengadaan buku Ilmiah Keagamaan, 1984, Cet Ke-1 Moloeng, J. Lexy, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosda Karya, 1999, Cet. Ke-1. Nasution, S., Kurikulum dan Pengajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2006, Cel. Ke-4. Nasution, S., Teknologi Pendidikan, Bandung: CV. Jemmars, 1982, Cet. Ke-1. Nizar, H. Samsul, Filsafat Pendidikan Islam; Pendekatan Historis, Teoritis dan Praktis, Jakarta: Ciputat Press, 2002, Cet. Ke-1. Nizar, Samsul, Pengantar Dasar-dasar Pemikiran Pendidikan Islam, Jakarta: Gaya Media Predama, 2001, Cet. Ke-I. Nuruhbiyati, I-1., llmu Pendidikan Islam 2, Bandung: Pustaka Selia, 1997. Purwadaiminta, W.J.S., Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pttslaka, 1991, Cet. Ke-12. Rahardjo, M. Dawam, Pergulatan Dunia Pesantren; Membangun dari Bawah, (Jakarta: Media Pratama Offset LP3ES, 1985), Cet. Ke-I. Ramayulis, 1-1., llmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2002, Cet. Ke-4. Shaleh, Abdul Raclunan, Pendidikan Agama dan Pembangunan Watak Bangsa, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2005, Cet. Ke-2. Shihab, Quraish, Prof Dr., Membumikan Al-Qur'an, Bandung: Mizan, 1992, Cet. Ke-2. Sudjai1a, Nana, Pembinaan dan Pengembangan Kurilatlum di Seka/ah, Bai1dung: Sinar Barn, 1991, Cet. Ke-2. Suralnnad, Winarno, Pengantar Penelitian Ilmiah, Bandung: Tarito, 1990, Cet. Ke-6.
sikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bai1dung: PT. Remaja Rosda Karya, 2003, Cet. Ke-8. Undang-Undai1g RI No. 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bandung: Citra Umbai·a, 2003. Yasmadi, Ors., Modernisasi Pesantren, (Jakarta: Ciputat Press, 2002, Cet. Ke-1. Zamiek, Mamfred, Pesantren da/am Perubahan Sosial, Jakarta: P3M, 1986, Cet. Ke-I.
DEPARTF.MEN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF IUDAYATULLAH JAKARTA ~'AKULTAS
_,.
-·
ILMU TARBIYAH DAN KEGURU/u"f
anda Nomor 95, Cipmat 15412, Indonesia
Nomor Lamp. Hal
--·--IQll~
.-
: Ft.Il/TL.02.1/ VI i2007 : Abstraksi/Outline
Telp.
: (62-2J) 7443328, 7401925, Fax. (62-21) 744332
-----
Email :
[email protected]~t.id
Jakarta, 29 Juni 2007
: BIMBINGAN SY.RIPS! Kepada Yth. Ors. Saf;udin Sidiq, M.Ag Pembimbing Skripsi . Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UJN SyarifHidayatullah Jaka11a..
Assalamu 'alaikum wr. wb. Dengar! ini diharapk&n kesediaan Saudara untuk menjadi Pembimbing !III (r:iateri/teknis) penulisan skripsi mahasisw1: N1ma
Siti Khozanah
NIM
103011026737
Jurusan
Pendidikan Agama Uam
Semester
VIII
Judul Skripsi
Pelaksanaan pendidikan isla•n di pondok pesantren Daarul Rahman dan upaya pengcmbangannya ( JI. SenopatlN0.35 A Kebayoran Baru Jakarta Selatan ) .
.Judul tersebut telah disetujui oleh Jurusan yar.g bersan&kutan pada tanggal 29 Juni 2007 dengan abstr2.k/outline sebagaimana terlampir. Meskipun demikian Pembimbing berhak untuk mengubah judul tersebut bila dipandang tid1k /kurang sesuai. Bimbngan skripsi ini diharapkan seles<.i dalam waktu 6 (enam) bulan, dan dapat diperpanjang selama 6 bulan berikutnya tanpa surat perpanjangan . Atas perhatian dan kerja sama Saudara, l:ami ucapkan terima kasih.
Wassalwnu 'c/aikum wr. we.
Tembusan: I. Dekan FITK 2. Mahasi swaYb~
DEPARTEMEN AGAMA UNIVERSITAS ISLAl\1 NEGJF,ru SYARIF HiDAYATULLAH JAKARTA
FAKUL'l'AS ILMVJ 'rAREIYAH DAN KEGURUAN Telp. : (62-21) 7443328, 7,101925, Fax. (62-21) 744332
01da Nomor 95, Ciputat 15412, Indonesia
Email :
[email protected]
.........!1!!!!!=="""'=-!!!!!l•"'""''e=!!!!!!"!!!-!!!""''P-!!!!
~!!!!-""'!!!!!!!"""'!!!!!!!!!!!--~~-!!!!!!!~~=!!!!!!!!!!!'!!!•"' ..."'"'_""_"'_===-.,,~--
Nomor Lamp. Hal
: Ft.ll/TL.02.2/ VJI!/2007 : Outline/Propcsa/ : Permohonan Izin Penelitian
Jakarta, 8 Agustus 2007'
Kepada Yth:
KeprJa Darul Rahmah Jakarta Assalatnu 'alaikun1
Yi'f.
1vb.
Dengan hormat kami snmpaikan bahwa, Narna
Siti Khozanah
N!M
l 03011026737
Jurusan
Pendidikan Agama Islam
Semester Judul Skripsi
IX
Peiaksanaan pendidikan islam di pondok pesantren Daarul Rahman dan upa)'a pengembangannya ( Jl. Senopati N0.35 A Kebayoran Baru Jabrta Selatan ).
adalah benar mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah rlan Keguruan UlN Jakarta yang sedang menyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian di instansi/sekolah yang Saudara pimpin. Untuk itu karni mohon Saudara dapat me;1gizinkan maha;iswa tersebut melaksanakan penelitian dimaksud. Atas perhatian dan bamuan Saudara, kami ucapkan terima kasih. Wassalamu 'alaikum wr. wb.
•
Tembusan: l. Dekan FITK 2. Mahasis\Va yang bersangkutan.
--
DEPARTEMEN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGEID
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
li'AKUL'l'AS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
--
Tclp. : (62-21) 7'43328, 740192~, Fax. (62-21) 74433~:
oda Nomor 95, Ciputat 15412, Indonesia
Nomor L~mp.
l-I a I
Email :
[email protected]
-
·=
-~'-'=""'-'=""~~·~,,,,,,"""~~,,,,,,!!!!!!~~!!!!2!:!!!!!!!!~~-"!!!~·~~~!!!!!!~~~~ -~ ;;;;;;;
: Ft.l\ffl •. 02.21 V\11/2007 : Instriane11 Rise/ : RISET/WAWANCARA
Jakarta, 8 Agustus 2007
Kep"da Yth: Kcpala l.larul Rahmah
Jakarta
Assalan111 'alaiku1n wr. 1vt.
Dengan honnat kam i sampaika,-i bahwa, Siti Khozanah NIM
103011026737
Jurusan
Pendidikan Agama Islam
Scmest.'!r
IX
Judul Skripsi
Pelaksanaan pendidikan islam di pondok pesantren Daarul Rahma,-i dan upaya pengembangannya ( JI. Senopati N0.35 A Kebayoran llaru Jakarta Selatan ).
adalab cenar mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Kegurunn UIN Jakarta yang sedang rnenyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian (riset) di instansi/sekolah yang Saudara pimpin. u.1tuk itu kami mohon bantuan Saudarn terhadap mahasiswa tersebut dalam melaksa•mkan penelitian dimaksud. Atas perhatian dan hantuan Saudara, kami. ucapkan terima kasih. Wassalamu 'alaikum 1vr.wb.
An. Dek n
Tembusan:
1. Dekan F!TK 2. Mahasiswa yanf: bersangkutan.
Jr')IJI.') ~')L.i':il 4.JJI~ LElVIBAGA PENDIDII\:AN ISLA.l\1
PONDOK PESANTREN DAAR.UL RAHMAN JI. Se11opati Dalam II No. 35 A Keb. Baru, Jakarta Selatan _(12190) -Telp. 522692' Kp. fambu, Sibanteng, Lcuwiliang, Bogor Telp. (0251) 648443
SURAT KETERANGA.f'i
'{ ang bcrta::da tang<m di bawah ini menerangkan bahwa: Narna 1''IM Faku\ta'.3 Jurusan
: SIT! KHOZANAH : 103011026737 : !lmu Tarbiyah dan Kegurnan
·PAI
Sc\rnbungan dengan penyelesaian skripsi yang berjudul "Pelaksanaan Pendidikan \;;Jam di Pondok Pesantren Daarul Rahman dan Upaya Pengtmbtmgannya" telah mdaksanakan riset/wawancara di Pondok Pesantren Daarul Rahman. Demikianlah untuk menjadikan bukti.
Pengasuh Lembaga Pendidik.1m Islam
Jakarta, 23 November 2007
'
·en D!lllrul Rahman
(UST. A
.Jr')1)1.:i ~')Li~l
:i:{_jJI~
LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM
PONDOI( PESANTREl'~ DAA.RUL RAIIMAN JI. Senopati Dalam Il No. 35 A Keb. Baru, Jakarta Selatan _(12190) -Telp. 522692~ Kp. Jambu, Sibanteng, Leuwiliang, Bogor Telp. (0251) 648443
-
-
BERITA WAWANCARA Lampiran I A. Idcnti!as Interviewee N
B. M.ateri \·l/a·1vancara l'crtanyaan: I. Sejak bpankah berdirinya Pondok Pesantren Daaru1 RaJunan? ' Apakah tujuan didiribnnva Pondok Pesantren Daarnl Rahinan? 3. Sarana dan prasarana apa saja yang terdapat di Pondok Pesantren Daarnl Rahmrn? Jawaban: I. Pondok Pesantren Daarul Ralunar, berdiri tepatnya pada tanggal 11 Januari 1975, secarn resmi berdirilllil pondok pesantren ini yang
~11tcrvie~
Interviewer