PELAKSANAAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA PADA FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG TAHUN 2012 Edi Pramono Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya, Malang e-mail:
[email protected]
Abstract: The Implementation of Performance-Based Budgeting in Faculty of Administrative Sciences of Brawijaya University in 2012. The research method applied in this study is qualitative research method since this study is aimed at providing a comprehensive, scientific, in depth description of the implementation of performance-based budgeting in Faculty of Administrative Sciences of Brawijaya University in 2012. The result of this study shows that the implementation of performance-based budgeting system in the Sub Division of Finance and Personnel in Faculty of Administrative Sciences of Brawijaya University succeeds in providing a satisfactorily solution for carrying out all of the faculty’s programs, especially those dealing with financial matters. It is unavoidable, however, to meet some obstacles such as complications encounter during its application and its partial implementation. Performance indicators are used to assess level of success and failure in carrying out the programs and activities, as well as the policies in accordance to the objectives that have been set in order to fulfill the vision and mission of the faculty. Actually, Faculty of Administrative Sciences of Brawijaya University has already implemented performance-based budgeting system, but not in satisfactorily level because the budget ceiling for each program cannot be entirely achieved. Keywords: performance-based budgeting Abstrak: Pelaksanaan Anggaran Berbasis Kinerja di Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang, Tahun 2012. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif, sebab peneliti bermaksud memperoleh gambaran yang bersifat komprehensif, mendalam dan alamiah tentang Pelaksanaan anggaran berbasis kinerja di Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara umum : Pelaksanaan penganggaran berbasis kinerja pada Subag. Keuangan dan Personalia FIA Universitas Brawijaya yang diterapkan mampu memberikan solusi atau hasil yang memuaskan bagi penyelenggaran fakultas yang baik khususnya dalam di bidang pengelolaan keuangan , meskipun sangat rumit dan dalam pelaksanaannya belum dilaksanakan secara keseluruhan. Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan kegiatan, program, dan kebijakan sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi. Fakultas Ilmu Administrasi telah melaksanakan anggaran berbasis kinerja, akan tetapi belum dilaksanakan secara optimal, terbukti pagu tiap-tiap Kegiatan anggaran masih ada yang tidak bisa terserap keseluruhannya. Kata kunci: anggaran berbasis kinerja
menyatakan penganggaran adalah penjabaran
PENDAHULUAN
sumber daya keuangan ke dalam berbagai Penganggaran
merupakan
aktivitas
mengalokasikan sumber daya keuangan yang terbatas untuk pembiayaan belanja negara yang cenderung tanpa batas. Dengan arti lain, Wildavsky dalam Arief (2002:h.15).
tujuan manusia. Penganggaran merupakan aktivitas yang terus menerus dari mulai perencanaan,
penyusunan,
pelaporan dan pemeriksaan.
pelaksanaan,
Anggaran
merupakan
pernyataan
mengenai istimasi kinerja yang hendak
TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Anggaran
dicapai selama periode waktu tertentu yang
Penganggaran
merupakan
rencana
dinyatakan dengan ukuran uang, sedangkan
keuangan
penganggaran
dalam
menunjukkan alokasi sumber daya manusia,
mempersiapkan suatu anggaran. Mardiasmo
material dan sumber daya lainnya. Dalam
(2009: h. 61)
sistem penganggaran berbasis kinerja, setiap
adalah
proses
Perguruan Tinggi mempunyai otonomi untuk
mengelola
keuangan,
yang
secara
sistematis
pengeluaran dana atas beban anggaran
adapun
negara/daerah harus dipertanggungjawabkan
pengelolaan keuangan di perguruan tinggi
berupa hasil (outcome) yang diperoleh dari
selama ini menggunakan metode tradisional,
pelaksanaan suatu program/kegiatan dengan
metode anggaran seperti ini tidak didasarkan
menggunakan dana tersebut.
pada analisis rangkaian kegiatan yang harus
Kinerja
dihubungkan dengan tujuan yang telah Kinerja
ditentukan namun lebih difokuskan pada kebutuhan
untuk
belanja
dan
sistem
pertanggungjawabannya tidak diperiksa serta diteliti apakah dana tersebut telah digunakan secara efektif dan efisien atau tidak. Adanya reformasi sektor publik dengan munculnya
adalah
gambaran
mengenai
tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi organisasi yang tertuang dalam rencana strategi suatu organisasi. Penganggaran Berbasis Kinerja
era new public management yang ditandai
Seiring dengan semakin tingginya tuntutan
dengan pelaksanaan prinsip-prinsip good
masyarakat terhadap transparansi penganggaran
governance dalam segala
bidang telah
belanja publik, maka diperkenalkanlah sistem
mendorong usaha untuk mengembangkan
penganggaran yang berbasis kineija sebagai
pendekatan yang lebih sistematis dalam
pengganti sistem penganggaran tradisional.
perencanaan anggaran sektor publik. Seiring
METODE PENELITIAN
dengan perkembangan tersebut muncullah sistematika
Anggaran
Berbasis
Kinerja
(ABK) yang diartikan sebagai suatu bentuk anggaran
yang
sumber-sumbernya
dihubungkan dengan hasil dari pelayanan.
Penelitian
ini
adalah
penelitian
kualitatif, sebab dalam penelitan kualitattif ini,
peneliti
gambaran
yang
bermaksud bersifat
memperoleh komprehensif,
mendalam dan alamiah tentang Pelaksanaan Anggaran Berbasis Kinerja di Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Tahun
2012. Penentuan jenis penelitian mengacu
3.
Kegiatan
pada pendapat Kirk dan Miler (dalam
Pengabdian
pada
Masyarakat
Moleong, 2002, hal. 3) yang mendefinisikan
4.
Kegiatan Kemahasiswaan
penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu
5.
Kegiatan
dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara
Kerumahtanggaan
/
Lingkungan kampus
fundamental bergantung pada pengamatan
b. Faktor – faktor yang menjadi pendorong
manusia dalam lingkungannya sendiri dan
(pendukung) dalam menerapkan proses
berhubungan dengan orang-orang tersebut
penganggaran berbasis kinerja pada
dalam
Fakultas Ilmu Administrasi Universitas
bahasannya
dan
peristilahannya.
Penelitian kualitatif berusaha mencari dan memperoleh
informasi
mendalam
Brawijaya Malang,Tahun 2012”
suatu
c. Faktor – faktor yang menjadi dan
kasus/peristiwa, dalam tesis ini berusaha
penghambat dalam menerapkan proses
untuk menggambarkan konsep dan fakta
penganggaran berbasis kinerja pada
yang terjadi untuk menjawab pertanyaan
Fakultas Ilmu Administrasi Universitas
bagaimanakah
Brawijaya Malang, Tahun 2012”
Pelaksanaan
Anggaran
Berbasis Kinerja dilaksanakan di Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya.
HASIL
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN
Fokus dari penelitian ini dapat diuraikan Kegiatan Pendidikan dan Pengajaran
sebagai berikut: a. Pelaksanaan
penganggaran
Untuk
berbasis
Kegiatan
Pendidikan
dan
kinerja pada Fakultas Ilmu Administrasi
Pengajaran pagu yang dianggarkan dapat
Universitas
terealisasi penyerapannya, seperti dalam
Brawijaya
Malang,Tahun
tabel berikut ini:
2012”: 1.
Kegiatan
Pendidikan
dan
Pengajaran 2.
Kegiatan Penelitian Tabel 1. Realisasi Penyerapan (%) Pagu Untuk Kegiatan Pendidikan
Kode akun/ MAK
Nama MAK
525111
Belanja Gaji dan Tunjangan
525112 525113 525114 525115 525119
Belanja Barang Belanja Jasa Belanja Pemeliharaan Belanja Perjalanan Belanja Penyediaan
Saldo
% Penyerapan
Rencana
Realisasi
11.406.210.000
11.405.214.062
995.938
99,99
632.000.000
540.550.360
91.449.640
85,53
500.000.000 2.037.303.315
489.550.360 1.399.072.315
10449.114 638.231.000
97,91 68,67
Kode akun/ MAK
537112 537113 537115
Nama MAK
Rencana
Barang dan Jasa BLU Lainnya Belanja Modal Peralatan dan Mesin Belanja Modal Gedung dan Bangunan Belanja Modal Fisik Lainnya
Jumlah Sumber: data wawancara yang diolah
Realisasi
% Penyerapan
Saldo
64.600.000
28.486.500
36.113.500
44,09
14.640.113.315
13.862.874.123
777.239.192
94,69
Kegiatan Penelitian
Dari Tabel diatas dapat diketahui bahwa penyerapan (%) untuk kegiatan Pendidikan sebesar 94,69 %, berarti bahwa ada sebagian
Pagu yang dianggarkan dari kegiatan Penelitian terealisasi penyerapannya, seperti dalam tabel berikut ini:
kegiatan yang tidak dilaksanakan dalam kegiatan pendidikan karena anggaran tidak terserap 100%. Tabel 2. Realisasi Penyerapan (%) Pagu Untuk Kegiatan Penelitian Kode akun/ MAK 525111 525112 525113 525114 525115 525119 537112 537113 537115
Nama MAK
Pagu
Belanja Gaji dan Tunjangan Belanja Barang Belanja Jasa Belanja Pemeliharaan Belanja Perjalanan Belanja Penyediaan Barang dan Jasa BLU Lainnya Belanja Modal Peralatan dan Mesin Belanja Modal Gedung dan Bangunan Belanja Modal Fisik Lainnya
17.630.000
17.630.000
0
100
20.000.000
19.417.060
582.940
97,08
255.000.000
255.000.000
0
100
292.630.000
275.630.000
17.000.000
94,19
Jumlah Sumber: data wawancara yang diolah
Dari Tabel diatas dapat diketahui bahwa penyerapan (%) untuk kegiatan Penelitian sebesar 94,19 %, berarti bahwa ada sebagian
Realisasi
Saldo
% Penyerapan
Jasa, maka di pagu penelitian ini terjadi penghematan sebesar 2,02%. Jumlah
anggaran penelitian
yang
kegiatan yang tidak dilaksanakan dalam
terserap tersebut dialokasikan untuk kegiatan
kegiatan penelitian karena anggaran tidak
penelitian Dosen, baik untuk penelitian
terserap 100%, tapi kalau dilihat mata
individu maupun kelompok, sebagaimana
anggaran yang tidak terserap yaitu Belanja
terlihat dalam tabel berikut ini:
Tabel 3. Rencana Dan Realisasi Pagu Untuk Kegiatan Penelitian Uraian Judul Dana Rencana Realisasi Penelitian 53 3.000.000 159.000.000 159.000.000 1. Individu Penelitian 8 12.000.000 96.000.000 96.000.000 2. Kelompok Jumlah 61 255.000.000 255.000.000 Sumber: data wawancara yang diolah No.
Saldo 0 0 0
Dari dana Rp 255.000.000,- tersebut
menyelesaikan penelitian pada akhir tahun
terserap untuk penelitian individu sebesar Rp
anggaran sejumlah 5 judul dan sejumlah 3
159.000.000.- untuk 53 judul penelitian,
judul
untuk penelitian kelompok sebesar Rp
penelitian kelompok.
96.000.000,-
Kegiatan
untuk
8
judul
penelitian
kelompok.
belum
menyelesaikan
Pengabdian
laporan
dan
Pada
Masyarakat
Dari hasil survei dan wawancara yang
Pagu yang dianggarkan dari kegiatan
peneliti peroleh dari 53 judul penelitian
Pengabdian pada Masyarakat
individu yang telah menyelesaikan penelitian
penyerapannya, seperti dalam tabel berikut
pada akhir tahun anggaran sejumlah 39 judul
ini:
terealisasi
dan sejumlah 14 judul belum menyelesaikan laporan penelitian, dan untuk penelitian kelompok sejumlah 8 judul yang telah Tabel 4. Realisasi Penyerapan (%) Pagu Untuk Kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat Kode akun/ MAK 525111 525112 525113 525114 525115 525119
537112
537113 537115
Nama MAK Belanja Gaji dan Tunjangan Belanja Barang Belanja Jasa Belanja Pemeliharaan Belanja Perjalanan Belanja Penyediaan Barang dan Jasa BLU Lainnya Belanja Modal Peralatan dan Mesin Belanja Modal Gedung dan Bangunan Belanja Modal Fisik Lainnya
Jumlah Sumber: data wawancara yang diolah
Pagu
Realisasi
% Penyerapan
Saldo
17.630.000
17.630.000
0
100
129.750.000
120.750.000
9.000.000
93,06
147.380.000
138.380.000
9.000.000
93,89
Dari Tabel diatas dapat diketahui bahwa
masyarakat yaitu 6,11% atau sejumlah Rp
penyerapan (%) untuk kegiatan Pengabdian
9.000.000,-, dikarenakan ada dosen yang
pada Masyarakat sebesar 93,89 %, berarti
tidak mengumpulkan proposal Pengabdian
bahwa ada sebagian kegiatan yang tidak
pada Masyarakat.
dilaksanakan dalam kegiatan pengabdian
Jumlah
anggaran Pengabdian pada
pada Masyarakat karena anggaran tidak
Masyarakat
terserap 100%, tapi kalau dilihat mata
dialokasikan untuk kegiatan Pengabdian
anggaran yang tidak terserap yaitu Belanja
pada masyarakat, baik untuk Pengabdian
Penyediaan BLU lainnya, maka pada pagu
pada
pengabdian pada Masyarakat ini, tidak
kelompok, sebagaimana terlihat dalam tabel
menyerap sebagian pagu Pengabdian pada
berikut ini:
yang
terserap
masyarakat
tersebut
individu
maupun
Tabel 5. Realisasi Dan Penyerapan (%) Pagu Untuk Kegiatan Pengabdian Pada Masyarat No.
Uraian
Judul
Dana
Pengabdian 4 Individu Pengabdian 2. 22 Kelompok Jumlah 26 Sumber: data wawancara yang diolah 1.
Rencana
Realisasi
Saldo
1.500.000
6000.000
6.000.000
0
5.000.000
110.000.000
110.000.000
0
116.000.000
0
116.000.000
pada akhir tahun anggaran sejumlah18 judul
Dari dana Rp 116.000.000,- tersebut terserap untuk Pengabdian pada Masyarakat individu sebesar Rp 6.000.000.- untuk 4
dan sejumlah 5 judul belum menyelesaikan laporan sampai akhir anggaran. Dilihat
dari
tingkat
penyelesaian
judul Pengabdian pada Masyarakat, untuk
pelaporan
Pengabdian pada Masyarakat
kelompok
sampai pada akhir tahun anggaran yang
sebesar Rp 116.000.000,- untuk 22 judul
belum menyelesaikan laporan Pengabdian
Pengabdian pada Masyarakat kelompok.
pada Masyarakat, maka untuk kegiatan
Pengabdian
pada
Masyaraka
Dari hasil survei dan wawancara yang
Pengabdian pada Masyarakat dapat dinilai
peneliti peroleh dari 4 judul Pengabdian pada
tidak disiplin dalam anggaran dan tidak
Masyarakat
telah
efisien, karena tidak sesuai dengan prinsip-
menyelesaikan Pengabdian pada Masyarakat
prinsip anggaran, telah melewati batas tahun
pada akhir tahun anggaran sejumlah 1 judul
anggaran.
individu
yang
dan sejumlah 3 judul Pengabdian Pada Masyarakat belum menyelesaikan laporan, dan untuk Pengabdian pada Masyarakat kelompok sejumlah 22 judul yang telah menyelesaikan Pengabdian pada Masyarakat
Kegiatan Kemahasiswaan Adapun
dana
kemahasiswaan
yang
terserap dalam kegiatan kemahasiswaan dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 6. Realisasi Penyerapan (%) Pagu Untuk Kegiatan Kemahasiswaan Kode akun/ MAK 525111 525112 525113 525114 525115 525119 537112 537113 537115
Nama MAK
Rencana
Belanja Gaji dan Tunjangan Belanja Barang Belanja Jasa Belanja Pemeliharaan Belanja Perjalanan Belanja Penyediaan Barang dan Jasa BLU Lainnya Belanja Modal Peralatan dan Mesin Belanja Modal Gedung dan Bangunan Belanja Modal Fisik Lainnya
Jumlah Sumber: data wawancara yang diolah
terserap
untuk
65.425.000
43,35
461.007.685
392.850.600
68.157.085
85,21
576.507.685
442.925.600
133.582.085
76,82
Prasarana kegiatan
atau terserap 76,82%, adapun penggunaan terbesar
adalah
Mahasiswa
sebesar Rp 392.850.600,- atau
85,21%
Saldo
50.075.000
Kemahasiswaan sebesar Rp 442.925.600,-
untuk
Saldo
115.500.000
Dari dana sebesar Rp 576.507.685,diatas
Realisasi
Kegiatan
yaitu Mata Anggaran Belanja
Penyediaan barang dan Jasa BLU Lainnya, dibandingkan dengan Belanja gaji dan Tunjangan sebesar Rp 50.075.000,- atau 43,35%.
Prasarana
yang
berada
dibawah
kewenangan Fakultas Ilmu Administrasi hingga Tahun Anggaran 2012/2013 ini, yang berupa lahan adalah seluas 23.675 m2. Di atas lahan seluas itu,
10 (sepuluh) buah
gedung, 5 (lima) gedung berlantai 1 (satu), 2 (dua) gedung berlantai 2 (dua),
1 (satu)
gedung berlantai 3 (tiga), 1 (satu) gedung berlantai 4 (empat), dan 1 (satu)
gedung
berlantai 6 (enam). Dari kesepuluh gedung tersebut terdiri dari kurang lebih 150
Kegiatan Kerumahtanggaan/ Lingkungan
ruangan.
Kampus
untuk menyelenggarakan kegiatan-kegiatan
Mutu sarana dan prasarana pembelajaran terus mengalami perbaikan, baik fasilitas ruang kuliah, alat peraga pembelajaran serta fasilitas ruang baca/ perpustakaan fakultas.
Jumlah tersebut sangat memadai
akademik dan rutin administratif fakultas. Sarana Sarana yang dimiliki oleh fakultas dari tahun ke tahun juga selalu ditingkatkan baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya. Peningkatan
ini
diharapkan
dapat
memperlancar pelaksanaan kerja baik yang
signifikan, untuk itu diperlukan perawatan
dilakukan oleh tenaga pengajar maupun
dan
tenaga kependidikan.
kebutuhan sarana dan prasarana yang semua
Perkembangan kepemilikan sarana dan
pemeliharaan
itu
serta
dianggarkan
penambahan
pada
kegiatan
parasarana yang ada di Fakultas Ilmu
kerumahtanggaan dan linmgkungan kampus
Administrasi
yang dapat dilihat pada tabel berikut:
hingga
sekarang
secara
kuantitatif mengalami penambahan yang Tabel 7. Realisasi Penyerapan (%) Pagu Untuk Kegiatan Kerumahtanggaan/ Lingkungan Kampus Kode akun/ MAK
Nama MAK
Rencana
Belanja Gaji dan Tunjangan 525112 Belanja Barang 525113 Belanja Jasa Belanja 525114 Pemeliharaan Belanja 525115 Perjalanan Belanja Penyediaan 525119 Barang dan Jasa BLU Lainnya Belanja Modal 537112 Peralatan dan Mesin Belanja Modal 537113 Gedung dan Bangunan Belanja Modal 537115 Fisik Lainnya Jumlah Sumber: data wawancara yang diolah 525111
Belanja
1.294.752.228,-
% Penyerapan
Saldo
4.183.342.000
3.535.247.985
648.094.015
84,50
1.822.132.500
1.294.752.228
527.380.272
71,05
1.169.792.500
922.077.068
247.714.532
78,82
883.500.000
660.343.064
223.156.936
74,74
1.389.400.000
1,177.446.885
211.953.115
84,74
580.202.000
569.918.350
10.283.650
98,22
10.028.369.000
8.159.786.582
1.868.582.520
81,36
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa untuk
Realisasi
Barang
sebesar
Rp
Belanja
Pemeliharaan
dan parasarana, selebihnya sebesar Rp 3.535.247.985,- dipergunakan untuk belanja gaji dan tunjangan.
sebesar Rp 922.077.068,-Belanja Penyediaan
Faktor
Barang dan Jasa BLU lainnya sebesar Rp
Penghambat
660.343.064,-, Belanja Modal Peralatan dan
Penganggaran Berbasis Kinerja
Mesin sebesar Rp 1.177.446.885,-, Belanja
1) Faktor Pendorong
Modal Gedung dan bangunan 569.918.350,dengan
total
anggaran
sebesar
Rp
4.624.538.597,- untuk peningkatan sarana
–
Faktor
Pendorong
Dalam
Dan
Pelaksanaan
Beberapa faktor yang mempengaruhi Pelaksanaan
Anggaran
adalah sebagai berikut:
Berbasis
kinerja
a. Sumber daya manusia
Keterbatasan
b. Tingkat koordinasi
menjadi problem secara umum.
c. Sistem yang dipakai (top-down, buttomup atau kombinasi top-down, buttom-up)
sumber
daya
manusia
b. Sistem pelaksanaan Sistem pelaksanaan yang dilakukan belum
d. Sistem pemantauan dan pengawasan
dibarengi dengan sistem evaluasi yang
e. Transparansi dan Evaluasi
sesuai. Misalnya penentuan
f. Faktor sistem yang digunakan
input, ouput,
g. Faktor perkembangan ilmu dan teknologi;
masih belum dibarengi dengan sistem
outcome
indikator,
dan
impact
evaluasi/ pemantauan yang tepat.
dan
c. Keterbatasan
h. Faktor pendanaan. Faktor Pendorong dalam Pelaksnaan
dropping anggaran dari
rektorat
Anggaran Berbasis Kinerja antara lain :
Pagu yang diterima setiap bulan kurang
1. Ketersediaan sarana dan prasarana yang
mencukupi dalam pelaksanaan anggaran,
cukup, dapat diterjemahkan bahwa proses
sehingga
pelaksanaan Anggaran Berbasis Kinerja
prasarana mengalami hambatan.
di
Fakultas Ilmu Administrasi realistis
belanja
untuk
sarana
dan
d. Waktu
dimana kebutuhan pekerjaan pelaksanaan
Waktu sering menjadi problem dalam
Anggaran Berbasis Kinerja didukung
proses pencairan dana dari rektorat,
dengan fasilitas yang diperlukan.
karena pencairan atau dropping yang
dukungan
turun sekitar tanggal 10 tiap bulannya,
Rektorat terhadap penerapan Anggaran
dengan demikian pasti banyak kegiatan
Berbasis Kinerja
yang terhambat terutama untuk membayar
2. Kebijakan
Fakultas
dan
3. Sistem yang digunakan adalah pendekatan
ujian yang setiap kali diadakan.
bottom up planning.
e. Kebijakan
2) Faktor Penghambat Faktor
Penghambat,
gaji tenaga kontrak atau untuk membayar
dalam
proses
Kebijakan pimpinan yang dalam kegiatan
pelaksanaan Anggaran Berbasis Kinerja di
yang
Fakultas Ilmu Administrasi antara lain
pelaksana
adalah :
menerapkan anggaran berbasis kinerja.
a. Sumber daya manusia
mendesak anggaran
sering
membuat
kesulitan
dalam
KESIMPULAN DAN SARAN
kebijakan sesuai dengan sasaran yang
Kesimpulan
telah
1. Pelaksanaan
penganggaran
kinerja pada Subag.
berbasis
Keuangan dan
Personalia FIA Universitas Brawijaya yang diterapkan mampu memberikan solusi atau hasil yang memuaskan bagi penyelenggaran
fakultas
yang
baik
khususnya dalam di bidang pengelolaan keuangan, meskipun sangat rumit dan dalam
pelaksanaannya
belum
2. Anggaran berbasis kinerja merupakan metode penganggaran yang mengkaitkan setiap pendanaan yang dituangkan dalam kegiatan-kegiatan dengan keluaran dan hasil yang diharapkan termasuk efisiensi dalam pencapaian hasil dari keluaran tersebut. Keluaran dan hasil tersebut dituangkan dalam target kinerja pada setiap unit kerja, sebagaiman tujuan ini dituangkan
dalam
program.
Program pada anggaran berbasis kinerja didefinisikan sebagai instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang akan
dilaksanakan
untuk
mencapai
sasaran dan tujuan serta memperoleh
menilai
kinerja
digunakan
keberhasilan
pelaksanaan
rangka
mewujudkan visi dan misi Fakultas Ilmu Administrasi
telah
melaksanakan
anggaran berbasis kinerja, akan tetapi belum
dilaksanakan
secara
optimal,
terbukti pagu tiap-tiap Kegiatan anggaran masih ada yang tidak bisa terserap keseluruhannya (100%). 4. Beberapa faktor yang bersifat mendukung proses pelaksanaan Anggaran Berbasis
dokumen antara lain: a. Ketersediaan sarana dan prasarana yang
cukup,
dapat
diterjemahkan
bahwa proses pelaksanaan Anggaran Berbasis Kinerja di Administrasi
Fakultas Ilmu
realistis
kebutuhan pekerjaan
dimana pelaksanaan
Anggaran Berbasis Kinerja didukung dengan fasilitas yang diperlukan. b. Kebijakan Fakultas dan dukungan Rektorat terhadap penerapan Anggaran Berbasis Kinerja. c. Sistem
yang
digunakan
adalah
pendekatan bottom up planning. 5. Beberapa kendala yang merupakan faktor penghambat antara lain adalah :
alokasi anggaran. 3. Pengukuran
dalam
Kinerja berdasarkan hasil wawancara dan
dilaksanakan secara keseluruhan.
dicapai
ditetapkan
kegiatan,
atau
untuk
kegagalan
program,
dan
a. Sumber daya manusia. b. Sistem pelaksanaan. c. Keterbatasan dropping anggaran dari rektorat
d. Waktu
ed. Terjemahan Kumiawan Tjakrawala
e. Kebijakan
dan Krista. Salemba Empat, Jakarta. Asmoko,
Saran Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat dikemukakan beberapa saran yang dapat dipertimbangkan oleh Fakultas Ilmu Administrasi khususnya
Universitas Subbag.
Brawijaya,
Keuangan
dan
aparatur
kualitas
Subbag.
sumber
daya
Keuangan
dan
Personalia yang memiliki kapasitas dan kompetensi sesuai dengan kualifikasi kemampuan dalam pelaksanaan Anggaran Berbasis Kinerja. Disamping kualitas, juga penting untuk peningkatan kuantitas tenaga kependidikan kecakapan
dan
yang memiliki
kompetensi
dalam
pelaksanaan Anggaran Berbasis Kinerja. b. Mengkaji
secara
mendalam
berbagai
kebijakan yang ada baik di tingkat fakultas maupun rektorat yang berkaitan dengan penganggaran berbasis kinerja.. c. Penting
untuk
terus
2006,
Pengaruh
Penganggaran Berbasis Kinerja Terhadap Efektivitas Pengendalian Berman, Evan M, 2008, Performance and and Produvtivity in Public and Non profit organizations, Second Edition, USA, M.E. Sharpe, Inc.
Personalia, antara lain sebagai berikut : a. Meningkatkan
Hindri,
melakukan
pemantapan dan pemahaman terhadap pelaksanaan anggaran berbasis kinerja. DAFTAR PUSTAKA Andayani, Wuryan. 2007. Akuntansi Sektor Publik. Bayumedia, Malang. Anthony, Robert N dan Govindarajan, Vijay. 2005. Management Control Systems, 1 lth
Durachman,
2005,
Anggaran
Proses
Penyusunan
Berbasis
Kinerja,
Provensi
BPKP.
2005.
Pedoman
Anggaran
Berbasis
Jambi Deputi
IV
Penyusunan Kinerja
(Revisi).
Pengawasan
Direktorat
Penyelenggaraan
Keuangan Daerah Wilayah 3. Fakultas
Ilmu
Adm;nistrasi.
2011.
Pedoman Pendidikan Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas
Brawijaya
Tahun Akademik 2011/2012. Fakultas limu Administrasi Universitas Brawijaya, Malang. Hartono,
Jogiyanto.
2004.
Meiodologi
Penelitian Bisnis: Salah Kaprah don Pengalaman-Pengalarnan. BPFE UGM, Yogyakarta. John M,.Kim dan Nowook Park ,2007, Performance Budgeting in Korea Mahmud, 2010, Manajemen Kinerja Sektor Publik, Edisi Kedua, Jogjakarta, UUPM STIM YKPN
Mardiasmo, 2009. Akuntansi Sektor Publik. Andi, Yogyakarta. Moleong,
Lexy
Pemerintah Kabupaten Karo
J.
Penelitian
2004.
Metodologi
Sidik, 2004, Kendala-kendala yang dihadapi
Kualitarif.
RemajE
oleh Pemerintah Kota Blitar dalam
Rosdakarya, Bandung. Nafarin,
M.
Daerah Berbasis Kinerja Studi Empiris di
Proses Penyusunan Anggaran
2004.
Penganggaran
Perusahaan. Salemba Empat, Jakarta.
Sugiyono. 2007. /Verna/K.1mi Penelitian Kualitatif. CV Alfabeta, Bandung.
Natsir, Yunardi. 2008. Evaluasi Anggaran
Utomo, Adi Nugroho; Putu Oka Ngakan dan
Berbasis Kinerja. Modus Aceh. Minggu
Ahmad Dermawan. 2007. Anggaran
I Februari hal 29.
Berbasis
Noorhayati, atik, 2011, Proses Perencanaan dan
Penganggaran
Dalam
Upaya
Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (Studi pada Badan layanan Umum daerah RSUD Nganjuk)
2009. Panduan Singkat Penggunaan SIPAA
(Sistern
Informasi
Penyusunan Anggaran dan Akuntansi).
Menuju Tata Kelola Kehutanan yang Balk Governance Brief. September 2007 nomor 37. Undang Undang Republik Indonesia No. 12
10 Agustus 2012 2011. Reneana Strategis Universitas Brawijaya
Brawijaya, Malang. Sancoko, Bambang; L)jang Tjik AS; Noor Cholis Majid; Sumini; dan Hery Triatmoko. 2008. Kajian Terhadap
Kinerja
Penganggaran di
Berbasis
Indonesia.
Badan
Pendidikan dan Pelatilian Keuangan Depkeu RI, Jakarta. Sembiring, Baik Benar, 2009, Faktor-Faktor yang
mempengaruhi
Anggaran
dan
Penyusunan
Pendapatan
Belanja
(RENSTRA).
www.brawijaya.ac.id diakses
PPAB Fakultas Ekonomi Universitas
Penerapan
Tantangannya
tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi,
Pusat Pengembangan Akuntansi dan Bisnis.
Aplaws'
Kinerja:
.