PELAKSANAAN ADMINISTRASI SARANA DAN PRASARANA DALAM MENUNJANG KEBERHASILAN PENDIDIKAN DI SLTP ISLAM AL-AZIHAR 3 B!NTARO
Oleh MA'RIFAH
198018014479
,JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIl\: SYARIF HIDAYATULLAR JAKARTA 200312004
PENGI';SAIIAN pANlTlA lJ.IIAN
Skrip~i
yang bCljudul "PI':LAKSANAAN ADMINISTRASI SARANA
DAN PRASARANA DALAM II1ENlJNJANG KEBERHASILAN PENDIDIKAN DI
SL~pT
AL-AZHAR 3 Bl"lTARO" telah diujikan dalarn Sidang Muoaqas'fah
l'akultas I1mu Tarbiyah dan KCburuan UIN Syai1f Hidayat.ullah Jakarta pada tanggal
29 September 2003. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Strata Satu (8-1) paua JUlllsan Kependidikan Islam. J3.karta, 29 September 2003 Sidang Munaqasyah Dekan t: kultas tarbiyah Ketua ran l,ap Anggota
PembantuDckan II Sckretaris Merangkap Anggota
~--
Drs. M:lhs!ISi, 1\111, M M NIP. 15023307:;
Pro!'. Dr. II. SIllman" Nil'. 150 06:.>. 568
Anggota I'enguji II
Pengujl r
../
Drs~
H. Ahmad SYl! NIP. 150022781
I'
N0.2!:
Prof. DR·\. AI!!h1udin ,,~ :yae!. M.A NIP. 1 SO 011 333
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah S.W.T Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,. berkat Rahrnat dan Kasih Sayang NYA penulis dapat rnenulis dan menyelesaikan skripsi ini, Sholawat serta Salam senantiasa tecurah kepada Nabi Muhammad SAW
beserta keluarga
dan sahabatnya, kelak syafaat beliaulah
yang diharapkan urnatnya di akhir zaman. Dalam
penulisan
skripsi
yang
beJjudul
"PELAKSANAAN
ADMINISTRASI SARANA DAN PRASARANA DALAM MENUNJANG KEBERHASILAN PENDIDIKAN DI SLTPI AL-AZHAR 3 BIll/TARO". Banyak sekali kendala atau kesulitan yang penulis hadapi akan tetapi berkat birnbingan dan bantuan dari berbagai pihak maka skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu penulis rnengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
1. Prof DR. H. Salman Harun, Dekan Fakultas IImu Tarbiyah dan Keguruan UIN SyarifHidayatullah Jakarta 2. Ora. Yefuelty, Ketua Jurusan Kependidikan Islam yang telah membantu proses pembuatan skripsi ini 3. Prof DR. H. Aminuddin Rasyad, pembirnbing I yang telah banyak meluangkan
waktUllya
untuk
membimbing
penulis
selarna
proses
pembuatan skripsi. 4. Drs. H. Faridal Arkam M.Pd, pembimbing II yang telah mernberikan arahan dan birnbingan terhadap kelancaran penyelesaian skripsi ini.
5. Ahmad Fatoni, Kepala Sekolah SLTP Islam AI-A7.har 3 Bintarc, beserta \Vakil dan para staf administrasi yang telah memberikan izin menga:lakan riset dan membantu penulis dalarn mengunpulkan data di lapangan 6. Marna tercinta lij. Helen Herrnalina (AIm) yang telah mencmahkan kasih
dan sayang yang tak I.mhingga. Bapak tercinta H. Ma' ruf alas perhatiannya baik secara moriJ dan materiL Ibu Hj. Raudhatul Jannah alas do' a dan kel>adirannya yang t'olah menjadikan motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini. 7. Saudara-saudllraku ter£ayang Heni, Ela, ljah, Ujang, Putri, Aa Ridho, dan
semua saud"raku yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu atas bantuan dan do' anya. 8.
Ternan-teman baikku M. Shalahuddin, Tia, Lina, Ii, Syahlani, Nafl, Azis, KI angkatan' 98 alas buntuan dan rnotivasinya.
Akhimya kepada Allah j'Jgalah penuIis serahkan semoga mereka mendapal imbalan pahala y!mg berEpat ganda. Semoga pula skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi para r;embaca umurnnya.
Jakarta t 6 September 20m
Penulis
II
DAFTAR lSI
KATA PENGANTAR
.
DAFTAR lSI...................................................................................................
iii
DAFTAR TABEL...........................................................................................
v
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN
..
A. Latar Belakang Masalah
.
B. Identifikasi Masalah
..
2
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah
.
3
D. Tujuan Penelitian
.
3
E. Metodologi Penelitian
.
3
F. Sistematika Penulisan
.
4
KERANGKA TEORI
..
6
A. Administrasi Pendidikan
..
6
I. Pengertian Administrasi Pendidikan
.
6
2. Tujuan Administrasi Pendidikan
..
9
3. Fungsi Administrasi Pendidikan
.
10
4. Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan
..
14
Saralla dan Prasarana Pendidikan
..
21
I. Pengertian Sarana dan Prasarana Pendidikan
..
21
2. Fungsi Sarana dan Prasaralla Pendidikan
.
22
3. Macam-macam Sarana dan Prasarana Pendidikan
..
24
B.
III
C. Pendidikan.. 1. Pengertian Pendidikan...........................................................
26
2. Tujuan Pendidikan
28
D. Kerangka Bertikir........................................................................
34
E. Pertanyaan Penelitian
35
GAMBARAN UMUM...............................................................
BAB III
A.
BABIV
BABV
26
37
Sejarah singkat dan tujuan didirikannya SLTP Islam AIAzhar 3 Bintaro
37
B.
Visi dan Misi
40
C.
Keadaan Guru dan Karyawan..........
41
D.
Keadaan Siswa.........
43
E.
Sarana dan Prasarana
43
F.
Kurikulum
44
G.
Struktur Organisasi...................................................................
47
HASIL PENELlTlAN...............................................................
48
A. Deskripsi Data...................................
48
B. Analisa Data................................................................................
53 54
I'ENUTUP A. Kesimpulan .
54
B. Saran............................................................................................
55
DAFTAR PUSTAKA
.
LAMPmAN
IV
56
DAFTAR TABEL
Tabel T
Data Guru dan Karyawan SLTPT AI-Azhar 3 Bintaro." .. "".""
42
Tabel TT
Jum!ah Siswa SLTPT AI-Azhar 3 Bintaro .... "" .... """""""" .. "
43
Tabe! TTl
Sarana dan prasarana SLTPT AI-Azhar 3 Bintaro""",,,,,,,,,,,,,,,
44
Tabe! TV
Struktur Program Pengajaran SLTPT A!-Azhar 3 Bintaro ""''''
45
Tabe! V
Kurikulum Depdiknas """"" .... ",,,,,,,,,,,,.,, .. " .... "."" .. """".".
46
Tabe1 VT
Struktur Organisasi SLTPT A1-Azhar 3 Bintaro ." ... " .. """".....
47
v
_ _..LII
$'y4RIF I~~~il.l\.\."''t\ ....JAKARTA
BABI PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.
Keberhasilan pencapaian tujuan dalam proses belajar mengajar (PBM) dapat dijadikan batu loncatan untuk pencapaian tujuan pendidikan lembaga pendidikan yang bersangkutan. Salah satu unsur pendidikan yang memer/ukan perhatian adalah sarana dan prasarana pendidikan, karena sangat membantu proses belajar mengajar. Banyak sekali sekolah yang terganggu proses belajar mengajamya karena kurang memadainya fasilitas yang tersedia, dan berdampak kepada kegairahan murid dan guru dalam proses belajar mengajar Fasilitas yang memadai dapat kurang bermanfaat apabila keberadaannya tidak didukung oleh administrasi yang baik. Maka diperlukan pengadministrasian yang baik, sehingga sarana dan prasarana tersebut tersedia dan terawat dengan baik, sehingga sewaktu-waktu dapat digunakan. Suatu kegiatan administrasi yang baik dan tidak gegabah tentu diawali dengan suatu perencanaan yang matang dan baik dilaksanakan demi menghindari terjadinya kesalahan dan kegagalan yang tidak diinginkan. Perencanaan yang baik dan teliti akan didasarkan pada analisis kebutuhan dan penentuan skala prioritas bagi kegiatankegiatan unluk mendapatkan urutan pertama, kedlla, ketiga dan seterusnya untuk dilaksanakan yang disesllaikan dengan tersedianya dana dan tingkat k.epentingannya.
2
Dengan tersedianya sarana dan prasarana yang baik, guru tentu senang mengajar dan murid lebih bersemangat dalam belajar, sehingga proses belajar mengajar berjalan lancar dan dapat mencapai tujuannya. Proses belajar mengajar akan semakin sukses bila dituiljang dengan sarana dan prasarana yang pendidikan yang memadai, sehingga pemerintah pun
selalu
berupaya untuk secara terus menerus melengkapi sarana dan prasarana pendidikan bagi seluruh jenjang dan tingkat pendidikan, sehingga kekayaan lisik negara yang berupa sarana dan prasarana telah menjadi sangat besar. Semuanya itu dapat berjalan dengan arah yang tepat bila ada partisipasi penuh dari para peronei yang ditugasi serta yang terkait dengan pengelolaan fasilitas pendidikan tersebut berdasar rasa tanggung jawab yang tinggi. Mengingat pentingnya masalah sarana dan prasarana ini, penulis tertarik meneJiti mengenai masalah administrasi sarana dan prasarana dan proses belajar mengajar.Dengan judul "Pelaksanaan Administrasi Sarana dan Prasarana Dalam Menunjang Keberhasilan Pendidikan Di SLTP Islam AL-AZHAR 3 Bintaro".
B. Ideutifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas Peneliti mengidentifikasi masalah masalah yang diteliti sebagai berikut : 1. Pelaksanaan administrasi sarana dan prasarana
2. Dampak yang ditimbulkan dari pelaksanaan administrasi sarana dan prasarana
3
3. Faktor penghambat dalam pelaksanaan administrasi sarana dan prasarana
C. Pembatasan Dan Perumusan Masalah. Berdasarkan identifikasi di atas, maka masalah yang diteliti dibatasi kepada "pelaksanaan administrasi sarana dan prasarana dalam menunjang keberhasilan pendidikan" Perumusan masalah dapat dikemukakan berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah diatas, sebagai berikut : " Bagaimanakah Pelaksanaan Administrasi Sarana dan Prasarana Oi SLTPI AL-AZI-iAR Bintaro? Alasan penulis meneliti masalah di atas untuk mengetahui pelaksanaan administrasi sarana dan prasarana di sekolah tersebut.
D. Tujuan Penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk : Mengungkap pelaksanaan administrasi sarana dan prasarana yang dilakukan di SLTP Islam AL-AZHAR 3 Bintaro.
E. Metodologi Penelitian. Untuk mengumpulkan data digunakan metode penelitian berikut:
I. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Penelitian dan pengumpulan data dilakukan dengan cara membaca, mempelajari, menyimpulkan, dan menganalisa buku-buku yang reievan dengan
4
masalah yang diteliti. Melalui penelitian kepustakaan ini ditemukan teori yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
2. Penelitian Lapangan (Field Research). Peneliti melakukan penelitian di SLTP Islam AL-AZI-IAR 3 Bintaro dengan menggunakan tehnik pcngumpulan data sebagai berikut : a.
Observasi Peneliti mengadakan pengamatan ke objek penelitian seeara langsung.
Observasi ini dilakukan untuk memperoleh gambaran yang sebenarnya tentang SLTP Islam AL-Azhar 3 Bintaro.
b.
Wawancara Penulis mengumpulkan data dengan melakukan tanya jawab dengan
pihak terkait dalam penelitian ini yaitu Kepala Sekolah dan stafTata Usaha Penulisan hasil penelitian mengacu kepada buku Pedoman Skripsi, Tesis, dan Disertasi lAIN SyarifHidayatulJah Jakarta terbitan tahun 1998. o
F. Sistematika Penulisan Hasil penelitian ini ditulis dalam lima bab sebagai berikut :
Bah I Pendahuluan, Mengemukakan Latar belakang masalah, Identifikasi masalah, Pembatasan dan perumusan masalah, Tujuan penelitian, Metodologi penelitian dan Sistematika penulisan.
5
Bab
n Kerangka Teori
Dalam bab ini dikemukakan mengenai Administrasi
meliputi : Pengertian administrasi, Tujuan administrasi, fungsi, dan Ruang lingkup administrasi. Pengertian sarana dan prasarana meliputi : Pengertian, Tujuan, Ruang lingkup, dan Fungsi administrasi sarana dan prasarana pendidikan. Pendidikall meliputi Pengertian dan Tujuan pendidikan. Bab
m
Gambaran Umum, terdiri dari Sejarah singkat dan Tujuan
didirikannya SLTPI AI-Azhar Bintaro, Visi dan Misi, Keadaan guru dan karyawan, Keadaan siswa, Sarana dan prasarana,Kurikulum, Strutur organisasi,. Bab IV HasH Penelitian, Deskripsi data dan Analisa data Bab V Kesimpulan dan Saran
---..I,;.LII
8YARIFH~~~TU\.\.t-'I\....- JAK~,RTA
BABII TINJAUAN TEORI ADMINISTRASI SARANA DAN PRASARANA
A. Pengertian Administrasi Samna dan Prasarana Pendidikan 1. Pengertian Administrasi Pendidikan
Administrasi berasal dari bahasa latin lerdiri dari kala "ad" dan "ministrare", kata "ad" berarti ke atau kepada. Minis/rare yang berarti, me/ayani, memban/u, atau mengarahkan. I
Dalam bahasa Inggris disebut "to administer" (kata keIja) yang berarti mengurus atau menge/a/a, dan kata "administration" yang berarti adminis/rasi (kata
Dalam bahasa Belanda yaitu "administratie" berarti kegiatan ketatausahaan. Ketatausahaan merupakan salah satu bagian kegiatan dari beberapa kegiatan lembaga perkantoran secara luas. 3 Dalam pengertian sehari-hari administrasi menyangkut kegiatan perkantoran seperti : menyelenggarakan pekerjaan, surat-menyurat, mengatur dan mencatat penenmaan, penyimpanan, penggunaan dan pengeluaran barang-barang, mengurus 1 M. Ngalim Purwanto, Administrasi Pendididikan, (Jakarta: PT. Mutiara Sumber Widia Offset, 1996) Cet. 12, hal. II 2
Jhon Echol dan Hasan Shadily, Kalll/ls Inggris Indonesia, (Jakarta: PT, Gramedia), hal ]2
3 M.
Ngalim Purwanto, op.cit hal 12
6
7
keuangan dan sebagai nya. Kegiatan ini biasanya disebut kegiatan tata usaha (clerical work). Administrasi secara luas mencakup semua kegiatan yang berkaitan dengan pencapaian tujuan yang telah ditentukan, seperti : menentukan tempat, menyusun peraturan-peraturan, membagi-bagi tugas, mengawasi dan membimbing pelaksanaan, mengatur penempatan dan penggunaan personil, mengadakan, mengatur dan menggunakan materiil dan keuangan. Secara terminologis, kata administrasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan dengan : "Usaha dan kegiatan yang meliputi penetapan tujuan serta penetapan cara-cara penyelenggaraan pembinaan organisasi. Atau usaha dan kegiatan yang berkaitan dengan penyelenggaraan kebijaksanaan untuk mencapai tujuan."4 Oi bawah ini dikemukakan arti administrasi secara teoritis menurut beberapa pendapat ahli, yaitu : Sondang P. Siagian berpendapat bahwa administrasi adalah : "Keseluruhan proses pelaksanaan daripada keputusan yang telah diambil dan pelaksanaan itu pada umumnya dilakukan oleh dua orang manusia atau lebih untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya."s Menurut S. Prajudi Atmosudirjo, "administrasi merupakan suatu proses penyelenggaraan bersama atau proses kerja sama antara sekelompok orang-orang
4 Tim Penyusun Kamus Pusat dan Pengembangan Bahas,g, KaJJ1l1s Besar Bahasa indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1989). eel. ke-2, h. 5
, Sondang P. Siagian, Admillisfrasi l'emballglll111l1, (Jakarta: PT. Toko Gunung Agung, 1974), h. 2
8
secara tertentu untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang telah ditentukan dan direncanakan sebelumnya."(, Drs. The Liang Gie, sebagai mana yang telah dikutip oleh Suryo Subroto " Administrasi adalah segenap proses penyelenggaraan dalam setiap usaha kerja sarna sekelompok manusia untuk mencapai tujuan tertentu,,7 Dalam buku J. menuliskan
bahwa
Wayong yang berjuduI Fungsi administrasi Negara,
"Administrasi
adalah
kegiatan
yang
dilakukan
untuk
mengendalikan suatu usaha agar tujuan tercapai."g Dari pendapat-pendapat para ahli di atas dapat di ambiI kesimpulan, bahwa administrasi merupakan suatu proses kegiatan yang terdiri dari beberapa tahap kegiatan untuk mencapai tujuan, administrasi merupakan usaha kerja sarna sekelornpok manusia, usaha kerja sarna sekelompok manusia tersebut diarahkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama sebclumnya. Dari beberapa kutipan di atas, maka administrasi dapat didefinisikan dengan suatu proses kegiatan yang dilaksanakan dalam usaha kerja sarna sekelompok orang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
6 Prajudi Atmosudirjo, Adminisfrasi dan Manajemem Umllm, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1982), Cet. ke-9, h. 40
7 Suryo Subroto, Dimensi-dimensi Adminislrasi Pendidikan di Sekolah, (Jakarta: Bina Aksara, 1988). Cet. ke-2, h. 2
'1. Wayong, Flingsi Adminislra.\·/ Negara, (Jakarta: Djambatan, 1961), h. 22
9
Dalam
kegiatan
pendidikan juga terdapat administrasi, dan disebut
admimstrasi pendidikan. Dalam administrasi pendidikan semua proses kegiatan admimstrasi diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan.
2. Tujuan Administrasi Pendidikan Pada umumnya administrasi pendidikan bertujuan untuk mendukung semua kegiatan, sehingga tercapainya tujuan pendidikan. Semakin baik administrasi pendidikan ini, semakin terarah kegiatan untuk mencapai tujuan pendidikan dengan baik. Secara teoritis Sergiovanni dan carver menyebutkan terdapat empat tujuan administrasi yaitll : a. Efektifitas Produksi b. Efisiensi c. Kemampuan menyesllaikan diri (adaptivene.\) 9
d. Kepuasan kerja
Keempat tlljuan tersebut dapat digunakan sebagai kriteria llntuk menentukan keberhasilan daiam penyelenggaraan sekolah. Sebagai contoh: Sekolah memiliki fungsi llntuk mencapai efektivitas produksi, yaitu menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan kurikulum.Dalam pencapaian tujuan tersebut harus dilakukan usaha seefesien mungkin, yaitu dengan menggunakan kemampllan dana, dan tenaga seminimal lTIungkin, tetapi memberikan hasil sebaik mungkin, sehingga lulusan 9
Yusak Burhanuddin, Adminislrasi Pendidikan, (Bandung: CV Pustaka Selia, 1998) Cel. ke-l, h. 21
10
tersebut dapat melanjutkan ketingkat berikutnya dan dapat menyesuaikan diri (adapflvenes) dengan lingkungan sekolahnya yang baru. Selanjutnya lulusan ini dapat
mencari
peke~iaan
Dapat
pada perusahaan yang memberi kepuasan kerja kepada mereka.
dikatakan
bahwa
"Tujuan
administrasi
pendidikan
adalah
meningkatkan efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan kegiatan operasional kependidikan dalam mencapai tujuan pendidikan.,,10
3. Fungsi Administrasi Pendidilrnn Administrasi pendidikan tidak hanya menyangkut masalah tata usaha sekolah saJa, melainkan menyangkut semua kegiatan sekolah baik mengenai materi, personalia, perencallaan, kerja sama, kepemimpinan, kurikulum dan lain sebagaillya yang
harus
diatur
sedemikian
rupa
sehingga
menciptakan
suasana yang
memullgkinkan terselellggaranya kondisi-kolldisi belajar mengajar yang baik, sehingga mencapai tujuan pendidikan. Administrasi berjalan di dalam rangkaian proses··proses tertentu. Adapun proses administrasi itu meliputi fungsi administrasi yaitu : Perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, menggerakan, pengawasan, pembiayaan dan penilaian. Semua fungsi-fungsi tersebut satu sama lai berkaitan erat sekali. Untuk mendapat gambaran yang lebih jelas tentang fungsi-fungsi tersebut, di bawah ini akan dikemukakan satu persatu.
W
12
Hadari Nawawi, Adminis.!rasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Gunung Agung, 1997), eet. ke-4, h.
II
I) Perencanaan (Planning) Merencanakan berarti memikirkan cara untuk menghemat tenaga, biaya dan waktu serta mengantisipasi segala masalah yang mungkin teIjadi disertai cara pemecahannya agar tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai.Kegiatan ini sangat penting mengingat keterbatasan berbagai sumber baik sarana dan prasarana maupun manusia sebagai pelaksananya secara fisik,mental dan biologis. Perencanaan
memerlukan perhatian terhadap
perkembangan yang terjadi dalam masyarakat,apakah akan memperlancar kegiatan atau menghalangi pelaksanaan kegiatan. Perencanaan (Planning)
•
dapat dikatakan berbagai aktifitas memikirkan dan memilih rangkaian tindakan-tindakan yang tertuju pada tercapainya maksud dan tujuan pendidikan. 11 2) Pengorganisasian (Organizing) Pengorganisasian
merupakan
salah
satu
fungsi
administrasi
pendidikan yang menjadi tugas utama para pemimpin pendidikan termasuk kepala sekolah. Disini akan tampak keahlian mereka dalam mengorganisasi guru-guru dan para pegawai sekolah lainnya untuk ditugaskan dibagian yang sesuai dengan kemampuan, keahlian dan bakat masing-masing, sehingga akan tercipta
hubungan
kerja
yang
hannonis
dan
kooperatif
Dalam
pengorganisasian ini sudah mencakup fungsi staffing (penempatan pegawai) Ngalim Purwanto, Admillislrasi dall SlIperl'isi Pelldidikall, (Jakarta: Remaja Rosda Karya, 1992), Cet.ke-5, h. 16 II
12
yang berprinsip the right man in the right place, agar efesiensi dan efektifitas yang diharapkan dapat terlaksana, tanpa melupakan unsure balas jasa yang setimpal bagi masing-masing pelaksana. Dalam pelaksanaan tugas, setiap anggoa atau pelaksana hams memahami dan menerima tujmin yang ingin dicapai agar arah yang dituju dapat dicapai bersama-sama. Oleh karena itu, pengorganisasian hams memiliki dasar yang kokoh namun elastis, sebab tidak tertutup kemungkinan adanya pergantian jabatan, baik dari kalangan pelaksana maupun pimpinan (kepala sekolah).
Dengan demikian
pengorganisasian adalah proses
pengelompokan kegiatan, tugas, tanggung jawab dan wewenang bagi para pegawai dan juga mengenai peralatan, sehingga tercapai suatu kerja sarna yang bergerak sebagai suatu kesatuan (integral) dan terarah untuk mencapai .
suatu tUJuan.
12
3) Pengkoordinasian (Coordinating) Adanya koordinasi dimaksudkan untuk menghindari kemungkinan terjadinya persaingan kerja yang tidak sehat atau kesimpangsiuran dalam pelaksanaan tugas dan wewenang antar kelompok kerja. Koordinasi yang baik yaitu adanya kesinambungan antar kelompok kerja agar dapat menghargai hak dan kewajiban masing-masing.
11
YusufEnoch, Admillislrasi dall Supervisi, (Jakarta, 1989) cet.ke- 4, h. 12
13
4) Menggerakan (motivating) Upaya menggerakan suatu organisasi seperti lembaga pendidikan, kepala sekolah berusaha memberi motivasi semua bawahannya untuk bekerja dengan baik. Motivasi dapat berupa materi seperti uang, harta benda yang memadai, sedang non materi dapat berupa bimbingan (direction), instruksi, koreksi, nasehat atau pujian yang dapat meyakinkan dirinya dalam bekerja semaksimal mungkin. Motivasi ini sesuai dengan definisi pendidikan yaitu proses menggerakan personil dalam bekerja sehingga mereka mau bekerja dengan ikhlas untuk tercapainya tujuan organisasi dengan efisien dan . []
ekonomls.
5) Pengawasan (Controlling) Pengawasan dilakukan untuk meningkatkan efisiensi kerja di antara para pelaksana serta memastikan ketepatan menempatkan seseorang dibagian tertentu. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari penyelewengan jabatan atau keuangan dan memudahkan para pelaksana dalam bekerja, bukan justru menyulitkan dengan prasangka yang berlebihan. Oleh karena itu definisi pengawasan adalah proses pengamatan dari pada pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk menjamin agar semua pekerjaan yang sedang dilakukan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya. 14
13
Sondang P. Siagian, Filsafat Administrasi, (Jakarta: Haji Masagung, 1994), Cel. ke-22, h. 128
14
fbid., h. 135
14
6) Pembiayaan (Budgeting) Dalam
pelaksanaan
kegiatan
untuk
memenuhi
kebutuhan
organisasi pasti membutuhkan biaya, karena kegiatan tanpa biaya tidak akan terlaksana dengan baik. Kegiatan dalam budgeting ini meliputi penentuan
sumber-sumber keuangan,
distribusi
sumber keuangan,
mengatur pemasukan keuangan, penyusunan anggaran biaya, mengatur penggunaan •
keuangan,
menurut
bidang-bidang
kebutuhan
dalam
. 15
orgamsasI.
7) Penilaian (Evaluating) Penilaian merupakan upaya pengukuran dan perbandingan daripada hasil-hasil nyata yang telah dicapai dengan hasil yang diharapkan hendak dicapai.
16
Penilaian ini hendaknya dilakukan dengan terus menerus sesuai
dengan tujuan yang int,rin dicapai agar usaha peningkatan efesiensi dan efektifitas kerja dapat dicapai untuk menjaga kelangsungan hidup dan peningkatan mutu organisasi pada masa yang akan datang.
4. Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan
Setelah mengetahui makna administrasi pendidikan maka akan kita perhatikan unsusr-unsur yang ada dalam pengertian administrasi pendidikan "YusufEnoch, op.cit, h. 14 1<,
Ibid., h. 12
15
tersebut sehingga kita dapat menentukan manakah yang menjadi bidang garapan atau ruang lingkup administrasi pendidikan. Ruang lingkup administrasi pendidikan mencakup seluruh kegiatan untuk memberdayagunakan tenaga manusia, sarana dan prasarana, pembiayaan serta media pendidikan lainnya dalam rangka terlaksananya proses belajar mengajar yang relevan, efektif dan efesien untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan. Adapun ruang lingkup admunistrasi pendidikan dikelompokkan menjadi delapan bidang garapan, yaitu: a. Administrasi kurikulum b. Administrasi kesiswaan c. Administrasi personalia d. Administrasi sarana pendidikan e. Administrasi tata laksana pendidikan atau sekolah
f. Administrasi keuangan g. Administrasi pengorganisasian sekolah h. Administrasi hubungan sekolah dengan masyarakat (Humas). 17 Secara lebih terperinci, ruang lingkup administrasi pendidikan dapat penulis uraikan sebagai berikut:
Suryo Subroto, Dimensi-dimensi Adminislmsi Pendidikan di Sekolah, (Jakarta: Bina Aksara, 1988), Cet. ke-2, h. 7 17
16
a. Administrasi kurikulum Kegiatan administrsi ditujukan untuk membantu keberhcsilan kegiatan belajar mengajar seeara maksimal untuk meningkatkan kualitas interaksi belajar mengajar. Sceara umum, ruang lingkupnya meliputi kegiatan pereneanaan, pelaksanaan dan penilaian. 18 Dalam pengertian lain dikemukakan bahwa administrasi kurikulum adalah merupakan seluruh proses kegiatan yang direneanakan dan diusahakan dengan sengaja dan sungguh-sungguh serta pembinaan seeara kontinu terhadap situasi belajar mengajar seeara efektif dan efesien dalam membantu tereapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan,19 Ruang lingkup administrasi kurikulum meliputi : 1) Pemahaman tentang kurikulum
2) Pemahaman tentang bahan-bahan yang harus diajarkan 3) Menentukan prioritas kurikulum 4) Penyesuaian kurikulum untuk tiap-tiap sekolah 5) Pereneanaan kurikulum 6) Pemahaman tentang perbedaan individual
18 Subari, Slipervisi Pendidikan da/am Rangka Perhaikan Sitllasi Be/ajar Mengajar, (Jakarta: Bina Aksara, 1994), Cel. ke-I, h, 58
19
h, 58
Ary H Gunawan, Adminislrasi Pelldidikall Seko/ah, (Jakarta: Rineka Cipta, 1991) Cel. ke-3
17
7) Menentukan proses atau isi 20 b. Administrasi kesiswaan Kegiatan adrninistrsi kesiswaan adalah kegiatan pencatatan murid muJai dari proses penerimaan hingga murid tersebut keJuar dari sekoJah disebabkan karena sudah tamat atau sebab-sebab lain. 2I Dengan meJihat pada proses memasuki sekolah sampai murid meninggalkannya, terdapat empat macam pengadministrasian, yaitu: 1) Penerimaan murid baru
2) Ketatausahaan murid 3) Pencatatan bimbingan dan penyuluhan 4) Pencatatan prestasi belajar. 22 c. Administrasi personalia Yang dimaksud personil di sini ialah orang-orang yang melaksanakan tugas
untuk
mencapai
tujuan,
yang disebut
secara umum
adalah
pegawai.,Personil sekolah meliputi unsur guru disebut tenaga edukatif dan unsur karyawan disebut tenaga administratif. Secara rinci dapat disebutkan personil sekolah terdiri dari kepala sekolah, guru, pegawai administrasi (TU) dan pesuruh atau penjaga sekolah.
20
Yusak Burhanuddin, op.cil., h. 67
21
Suryo Suhroto. op.cit., h. 51
12
Ibid., h. 52
18
Kegiatan-kegiatan dalam administrasi personalia ini seperti bagaimana merekrut pegawai, syarat-syarat apa saja yang perlu dalam memperoleh pegawai, ujian dinas yaitu bagaimana menguji juga yang telah dilaksanakan oleh seorang pegawai, merencanakan kenaikan pangkat atau jabatan beserta pembinaannya, serta penilaian dan pemutusan hubungan kerja. d. Administrasi sarana dan prasaranapendidikan Adalah segenap proses penataan yang bersangkut paut dengan pengadaan, pendayagunaan dan pengelolahan sarana pendidikan agar tercapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efesien. Administrasi sarana dan pra sarana pendidikan dapat disebut juga sebagai administrasi material atau peralatan, yang dalam proses kegiatannya selalu berhubungan dengan benda-benda pendidikan, agar benda-benda pendidikan tersebut siap pakai sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan sebagaimana mestinya 23 e. Administrasi tata laksana pendidikan atau sekolah Adalah serangkaian kegiatan mencatat, menyimpan, mengadakan, menghimpun, mengolah, dan mengirim benda-benda tertulis serta warkat yang pada hakikatnya menunjang seluruh garapan administrasi pendidikan atau sekolah. 2-1
23
Subari, "p.cil., h. 8 J
'-I Ary H Gunawan, op.cil., h.
170
19
Administrasi tata Jaksana pendidikan atau sekolah ini bertujuan agar proses belajar mengajar semakin efektif dan efisien untuk membantu tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
f.
Administrasi keuangan Masalah keuangan sangat erat hubungannya dengan pembiayaan, dan
sangat penting dalam suatu organisasi, seperti halnya lembaga-lembaga pendidikan dan lembaga-Iembaga Iainnya. Ruang
lingkup
pembiayaan
meliputi
budgeting
(penyusunan
anggaran), accounting (pembukuan) dan auditing (pemeriksaan)25 g. Administrasi pengorganisasian sekolah Sekolah sebagai lembaga pendidikan sudah semestinya mempunyai organisasi yang baik agar tuj uan pendidikan formal ini tercapai sepenuhnya. Dalam pengorganisasian sekolah ada beberapa faktor yang mempengaruhi perbedaan susunan organisasi sekolah. Faktor-faktor itu ialah: I) Tingkat sekolah 2) Jenis sekolah
3) Besar kecilnya sekolah 4) Letak dan Iingkungan sekolah 26
" Subari, op.cil., h. 90 20
Ibid., h. 101
20
h. Administrasi hubungan sekolab dengan masyarakat (Humas) Adalah sel uruh kegiatan yang direncanakan dan di usahakan secara :;engaja dan bersungguh-sungguh. Dengan cara pembinaan secara kontinu untuk mendapatkan simpati dari masyarakat pada umumnya serta dari publik pada khususnya, sehingga kegiatan operasional pendidikan atau sekolah semakin efektif, demi membantu tercapainya tujuan pendidikanyang telah · k '7 dItetapan.-
Tujuan administrasi hubungan sekolah dengan masyarakat menurut Piet A. Sahertian antara lain: I) Mengembangkan tata hubungan antara sekolah dengan masyarakat.
2) Meningkatkan usaha masing-masing pihak masyarakat agar dapat meningkatkan pemahamannya terhadap sekolah dan perkembangan iImu pengetahuan dan teknologi. 3) Meningkatkan kualitas belajar siswa dan meningkatkan pertumbuhan pribadi tiap anak. 4) Menciptakan rasa ikut serta dan tanggungjawab bersama antara komponen rumah tangga, sekolah dan masyarakat dalam mengemban amanat pendidikan, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. 28
27
Ary H. Gunawan, op.cil., h. 186
" Pic! A. Sahertian, Dimellsi Admillislrasi Pelldidikall, (Surabaya: Usaha Nasional, 1994). Cet. ke-l, h. 234
21
B.
Sarana dan praSllrana Pengertian Sarana dan Prasarana Pendidilmn
1.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KEBI) dikatakan bahwa "Sarana adalah segala sesuatu yang dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud atau
tujuan.,,29 Sarana adalah berbagai alat yang dibutuhkan di dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Suatu kegiatan dalam hal ini adalah pendidikan, akan dapat berjalan dengan lancar dan baik apabila sarana pendidikan memenuhi kebutuhan. Sarana merupakan alat yang dapat digunakan dan dapat dimanfaatkan sesuai dcngan fungsinya masing-masing. Tanpa alat, pcndidikan dan pcngajaran akun mengalami hambatan-hambatan sehingga tujuan pendidikan sulit dicapai. Semakin lengkap sarana dan fasilitas pendidikan maka mudah bagi guru dan bagi siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Sarana pendidikan merupakan faktor penting dalam pengembangan pendidikan. Sarana pendidikan mencakup bangunan, alat pelajaran, alat peraga dan alat pengajaran, laboratorium, perpustakaan, dan manusia yang melaksanakan agar memperoleh hasil yang efektif dan efisien. Dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar ini maka dibutuhkan dua kekuatan sebagai penunjang yakni tcnaga manusia dan alat-alat yang membantu.
29
Tim Penyusun Kamus
PliSllt
Pcmbinaan dan Pcngcmbangan Bahasa, Op.Cil, h. 784
22
Dari pengertian-pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa sarana merupakan hal yang sangat penting dalam suatu proses karena ia adalah alat yang berhubungan langsung dengan usaha pencapaian tujuan. Sedangkan
"Prasarana
adalah
segala
yang
merupakan
penunJang
terselenggaranya suatu proses. ,,30 Menurut Drs. Ary H. Gunawan dalam bukunya Administrasi Sekolah mengatakan : "Prasarana pendidikan berfungsi tidak langsung (kehadirannya tidak sangat menentukan). Sedangkan sarana pendidikan kehadirannya sangat menentukan dan berfungsi langsung terhadap proses belajar mengajar." Prasarana merupakan pelengkap dalam setiap kegiatan. Keberadaannya tidak begitu penting dibandingkan dengan keberadaan sarana. Tanpa prasarana, suatu proses masih dapat berjalan walaupun dalam bentuk yang sangat sederhana.
2. Fungsi Sarana dan Prasarana Pendidikan Ditinjau dari fungsinya teradap PBM, prasarana pendidikan be.rfungfsi tidak langsung, yang tennasuk dalam prasarana pendidikan adalah tanah, halaman, pagar, tanaman, gedung dan bangunan sekolah, jaringan jalan, air, listrik, telepn, serta perabot.
3U
Tim penyusun kamus pusat pembinaan dan pengembangan bahasa, op.cit h. 784
23
Sarana pendidikan berfungsi langsung (kehadirannya sangat menentukan) terhadap PBM, seperti alat pelajaran, alat peraga, alat praktek dan media pendidikan 31 Alat pelajaran yaitu semua benda yang dapat dipergunakan secara langsung oleh guru maupun murid dalam proses belajar mengajar. Buku tu!is, gambar-gambar, alat-alat tulis menulis lain seperti kapur, penghapus, dan papan tulis maupun alat-alat praktek termasuk ke dalam lingkup alat pelajaran. Alat peraga mempunyai arti yang luas yaitu semua alat pembantu pendidikan dan pengajaran, dapat berupa benda maupun perbuatan dari yang tingkatnya paling konkrit sampai ke yang paling abstrak yang mempermudah pemberian pengertian (penyampaian konsep) kepada murid. Dengan pengertia ini maka alat pelajaran termasuk ke dalam lingkup alat peraga, tetapi belum tentu semua alat peraga merupakan alat pelajaran. Media pendidikan yang digunakan untuk sarana pendidikan dalam proses belajar mengajar dapat lebih mempertinggi efektifitas dan efisiensi penyampaian guru dan dapat pula sebagai pengganti peran guru. Biasanya klasifikasi media pendidikan didasarkan atas indera yang digunakan untuk menangkap isi dari materi yang disampaikan dengan media tersebut. 32
] 1Ary
H. Gunawan, op. cif, h. 115
32 Dr. Suharsirni Arikunto, Organisasi dan Adminisirasi Pendidikan l'ekn%gi dan KejuruGn, (Jakarta, RajawaJi 1990), eet. 1, h. 82-83
24
Menurut Drs. Harjanto fungsi dari media pendidikan antara lain: a.
Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran lebih baik.
b. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru mengajar untuk sctiap jam pelajaran. c.
Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktifitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dan lain-lain. Pengajaran akan lebih menarik perhatian slswa sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar.
11
3. Macam-macam sarana dan prasarana pendidikan
Sarana dan prasarana dapat diartikan sebagai fasilitas yaitu segala sesuatu yang dapat memudahkan dan melancarkan sesuatu usaha yang dapat berupa benda maupUII uang. Jadi dalam hal ini fasilitas dapat disamakan dengan sarana. Macama-macam fasilitas pendidikan dapat ditinjau dari jenis atau sifatnya. a. Ditinjau dari jenisnya fasilitas pendidikan dapat dibedakan menjadi fasilitas fisik dan non fisik. Fasilitas fisisk atau fasilitas material yaitu segala sesuatu
33
Drs. Harjanto, Perellcallaallpellgajarall. (Jakarta, Rincka Cipta), cet. I, h. 243-244
25
yang berwujud benda mati atau dibendakan yang mempunyai peran untuk memudahkan atau melancarkan suatu usaha seperti kendaraan, mesin tulis, komputer, perabot alat peraga, mod.::!, media dan sebagainya. Fasilitas non fisik yakni seseuatu yang bukan benda mati atau kurang dapat disebut benda atau dibendakan yang mempunyai peranan untnk memudahkan atau melancarkan suatu usaha seperti manusia, jasa dan uang. a.
Ditinjau dad sifat barangnya benda-benda pendidikan dapat dibedakan
menjadi barang bergerak dan barang tidak bergerak. Barang bergerak atan barang berpindah! dipindahkan dikelompokan menjadi barang habis pakai dan barang tak habis pakai I) Barang tidak habis pakai ialah barang yang susut volumenya pada waktu dipergunakan dan dalam jangka waktu tertentu barang tersebut dapat susnt terus sampai habis atau tidak bertungsi lagi seperti kapur tulis, tiota, kertas, spidol, penghapus, sapu dan sebagainya ( Keputusan Menteri Keuangan No 225/MK1V/1971 tanggall3 April 1971 ). 2) Barang tak habis pakai adalah barang-barang yang dapat dipakai berulang kali serta tidak susut volumenya semasa digunakan dalam jangka waktu yang relatif lama, tetapi tetap memerlukan perawatan agar selalu siap pakai untuk pelaksanaan tugas seperti mesin tulis, komputer, mesin stensil, kendaraan, perabot, media pendidikan dan sebagainya.
26
C. PENDIDIKAN 1. Pengertian Pendidikan
Secara harfiyah pendidikan berasal dari
kata "didik" yang berarti:
"Memelihara dan memberi latihan (ajaran) mengenai akhlak dan kecerdasan fikiran,,35 Dalam Ensiklopedi Indonesia pendidikan berarti "proses membimbing manusia dari kegelapan kebodohan ke kecerahan pengetahuan".36 Secara istilah, banyak para ahli pendidikan yang telah memberikan definisi tentang pendidikan, diantaranya: Crow and Crow; ia berpendapat bahwa "pendidikan adalah proses yang berisi bermacam-macam kegiatan yang cocok bagi individll lIntlik kehidllpan sosialnya dan membantu meneruskan adat dan blldaya serta kelembagaan sosial da:i generasi ke generast." . 37 Zahara Idris berpendapat bahwa "pendidikan adalah serangkaian kegiatan komunikasi yang bertujuan antara manusia dewasa dengan anak secara latap muka atau dengan menggunakan media dalam rangka memberikan bantuan terhadap perkembangan potensinya dalam arti supaya dapat mengembangkan potensi semaksimal mungkin agar dapat menjadi manusia dewasa yang bertanggung jawab,,38
,-' Depdikbud, Kal1llls Hesar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1988), Cet. Ke-l, h. 204 30
1":
FllSikl0l'edi Indollesia, (Jakarta: leht;a Bam, 1980), Jilid 5, h. 26-27
Fuad Ihsan, 1)asal'-1)",,(/1' Kepelldidik(/II, (Jakarta: Rincka Cil'la, 1997), Ccl. Kc-I, h. 4
" Zahara Idris, lJasar-dasar Kepelldidikan, (Bandung: Angkasa, 1982), Cet. Ke-IO, h. 10
27
Zuhairini menyatakan "pendidikan dalam arti luas meliputi semua perbuatan atau semua usaha dari generasi tua untuk mengalihkan atau meJimpahkan pengetahuannya, pengalamannya, kecakapannya serta keterampilannya kepada generasi muda, sebagai usaha untuk menyiapkan mereka agar dapat memenuhi fungsi hidupnya, baikjasmani maupun rohani".J9 Carter V Good memberikan definisi 'pendidikan adalah proses perkembangan pribadi, proses sosial dan proses scni untuk mcmbuat dan memahami ilmu pengetahuan yang tersusun yang diwarisi atau dikembangkan masa lampau oleh setiap generasi bangsa":o Berdasarkan definisi di atas pendidikan seeara sederhana dapat diartikan sebagai usaha manusia membina kepribadiannya sesuai dengan niJai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan.
Dengan demikian bagaimanapun sederhananya
peradaban suatu masyarakat, di dalamnya terjadi atau berlangsung suatu proses pendidikan. Karena itulah sering dinyatakan bahwa pendidikan telah ada sepanjang peradaban umat manusia. Pendidikan pada hakekatnya merupakan salah satu usaha manusia untuk meJestarikan hidupnya.
39
Zuhairini, Filsafat Pendidikan l,lam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1991), Cet. Ke-2, h.92
·IU
Tim Dasen IKIP Malang, Pcngal1lar lJ!lsar-dasar KlJpelldidilulII, (Surabaya: Usaha Nasional,
1989), Cet. Ke-3, h. 3
28
2.
Tujuan Peudidikau Tujuan umum pendidikan adalah untuk membantu anak didik supaya menjadi
orang dewasa yang bertanggung jawab atas pilihan dan tindakan yang dilakukannya 41
' 1, dI' 1apangan S05Ja
Tujuan pendidikan dibagi atas tujuan nasional, tujuan institusional, tujuan mata pelajaran dan tujuan pembelajaran. 42 I). Tujuan Nasional; yaitu tujuan yang ingin dicapai pada tingkat nasional
yang
pencapaiannya dapat
berwujud
sebagai
warga negara yang
berkepribadian nasioanal, yang bertanggung jawab atas kesejahteraan masyarakat dan tanah air. Untuk lebih jelasnya tujuan nasional ini termaktub dalam UUSPN, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. 2). Tuj uan Institusiona!; yaitu tujuan pendidikan yang ingin dicapai pada tingkat lembaga pendidikan yang dalam pencapaiannya dapat berwujud sebagai tamatan sekolah yang mampu melakukan bidang pekerjaan tertentu " SUlari Imam Bamadib, Pellgall1ar ilmll Pelldidikall Sistema/is, (Yogyakarta: FIP IKIP, 1993), eel. Ke-3, h, 49 42
Abd. Syukur I, dkk, relaah Kllrikll/lim SMA 1984
29
atau mampu dididik lebih lanjut menjadi tenaga profesional dalam ladang tertentu. 3). Tujuan Mata Pelajatan; yaitu tujuan pendidikan yang ingin dicapai pada tingkat
tataran mata pelajaran tertentu atllu dalam bidang studi yang
dalam pencapaiannya dapat berwujud sebagai siswa yang menguasai disiplin mata pelajaran atau bidang studi tertentu yang dipelajari. 4). Tujuan Pembelajaran; yaitu tujuan pendidikan yang ingin dicapai pada tataran pengajaran yang dalam pencapaiannya dapat berwujud sebagai pembentuk watak, kemampuan berpikir dan kemampuan teknologinya secara bertahap.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan :
1. Pengertian administrasi sarana dan prasarana pendidikan Suatu proses kegiatan yang dilaksanakan dalam usaha kerjasama sekelompok manusia dalam bidang sarana dan prasarana untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. 2. Tujuall Administrasi sarana dan Prasarana Pendidikan Pendidikan merupakan suatu proses yang melibatkan banyak faktor. Bukan hanya faktor guru dan murid, tetapi juga faktor kurikulum, organisasi, keuangan dan yang lainnya. Semua faktor-faktor tersebut harus diatur dan diarahkan sedemikian rupa dalam kegiatan administrasi pendidikan.
30
Di atas telah disinggung mengenai tujuan dari administrasi pendidikan adalah untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah diselenggarakan. Dengan pengelolaan administrasi yang baik mulai dari tahap perencanaan hingga pada tahap evaluasi, semua faktor pendidikan akan berjalan dengan baik, tidak ada bentrokan ataupun tumpang tindih. Proses beIajar mengajar antara guru dan muridpun akan berjaIan dengan Iancar sehingga pada akhimya tujuan pendidikan akan tercapai. SejaIan dengan tujuan administrasi pendidikan tersebut, maka tujuan dari administrasi sarana dan prasarana yang merupakan bagian dari administrasi pendidikan pada puncaknya adalah sama. Namun pada skala sempitnya administrasi sarana dan prasarana bertujuan
ag~r
scmua sarana dan prasama
pendidikan dapal selalu lerscdia, lerpelihara dan lcrawal dcngan baik schingga dapat mcmperlancar proses beIajar mcngajar adalah awaI dari keberhasilan pendidii suatu sekolah. 3. Ruang Lingkup Administrasi Sarana dan Prasarana Perlu diketahui mengenai hal-hal yang mcnjad ruang lingkup dalam administrasi sarana dan prasarana. Beberapa pakar menyebutkan secara berbeda, namun telap mengacu pada inti ruang lingkup administrasi sarana dan prasarana. Drs. Ary H. Gunawan dalam bukunya Administrasi sekolah menyebutkan 7 bidang yang tcrmasuk daIam ruang Iingkup administrasi sarana dan prasarana. Ketujuh bidang tersebut adalah : "perencanaan barang, prakualifikasi rekaan,
31
pengadaan
barang,
penyimpanan
meliputi
investasi
dan
penyaluran,
pemeliharaanl rehabilitasi, penghapusan dan pengendalian. ,,43 Sedangkan DR. Hadari Nawawi rnenuliskan dalam bukunya Administrasi Pendidikan mengenai 5 bidang ruang lingkup administrasi sarana dan prasarana, "yaitu perencanaan, pengadaan, inventarisasi, penyimpanan dan penghapusan. ,,44 Menurut buku pedoman yang dikeluarkan oleh Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah dikemukakan langkah-Iangkah dalam penataan perlengkapan sebagai berikut (dikutip dari buku Dimensi Administrasi Pendidikan karangan Drs. Piet. A. Sahertian) : perencanaan, pengadaan, penyimpanan dan penyaluran, pemeliharaan, penginvestasian dan penghapusan serta tata perlengkapan sekolah. Dari masing-masing pendapat diatas penulis melihat ada persamaan halhal pokok yang merupakan inti dari administrasi sarana dan prasarana. Hal-hal pokok atau inti tersebut adalah perencanaan, pengadaan, pemeliharaan, dan penghapusan barang. Berikut ini penjelasan masing-masingdari hal pokok tersebut:
a. l'erencanaan Perencanaan adalah satu hal yang sangat penting dalam kegiatan administrasi. Dalam bukunya Administrasi dan Management umum, Prof. Dr.
" Ny H. Gunawan, op.cit., h. 116 "Hadari nawawi, op.cit., h. 62-64
32
Mr.
S.
Prajdi Atmosudirjo
menuJiskan bahwa "perencanaan adalah
perhitungan dan penentuan daripada apa ·yang akan dijalankan di dalam rangka mencapai suatu prapta (objective) yang tertentu, di mana, bilamana, oleh siapa dan bagaimana tata caranya.'.45 Ada tiga alasan mengapa perencanaan sangat penting dan dibutuhkan : I) Dengan adanya perencanaan yang baik maka kegiatan yang akan dilaksanakan akan dapat berjalan dengan baik pula, sesuai dengan apa yang direncanakan. 2) Perencanaan juga dapat memudahkan para pengelola untuk mengetahui perkiraan biaya yang hams tersedia. 3) Selain itu perencanaan dapat memudahkan kita untuk mengawasi dan mengendalikan kegiatan, apakah sesuai dengan rencana yang dibuat atau tidak 46 Ada sebuah ayat dalam Alqur'an yang berkaitan dengan masalah perencanaan, yaitu surat AI-Hasyr ayat 18 :
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah
dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok" (Q,S. 59: 18).47
45
S. Prajudi AtmosudiJjo, op.cit., h. 177
46
Piet A. Sahertian, op.cit., h. 171
33
h. Pengadaan Mengenai pengertian pengadaan, Drs. Piet A. Sahertian menerangkan sebagai berikut : "pengadaan adalah semua kegiatan penyediaan perlengkapan untuk menunjang pelaksanaan tugas sekolah.,,48 Penyediaan perlengkapan tersebut dilaksanakan sesuai dengan barangbarang yang telah disepakati bersama dalam tahap perencanaan, dengan mempertimbangkan secara matang mengenai jumlah dana yang tersedia. "Pengadaan barang dilihat dari asal datangnya barang dapat dibedakan menjadi pengadaa dalam negeri dan pengadaan luar negeri.,,49 Pengadaan dalam negeri adalah pengadaan barang-barang yang ada di negeri sendiri. Pengadaan dalam negeri ini dapat berupa tender, perbandingan penawaran, pembelian langsung dan penunjukan. Sedangkan pengadaan luar negeri pada hakikatnya adalah merupakan program dari pemerintah. c.
Pemeliharaan Pemeliharaan adalah usaha merawat dan memelihara keadaan barang-
barang agar tetap terjaga dengan baik dan terkontrol. Termasuk
didalam
tahap
pemeliharaan
Illl
adalah
inventarisasi/pencatatan barang dan penyimpanan. Setelah barang diterima, pihak penerima membuat catatan mengenai barang yang diterimanya. 47
A).Hakim, AI'll/Tan dan TeljemaJ1J1ya, Depag RI, (Semarang CY. Assy-Syifa, 1998), Cel. 1, it 473
.," Ibid., h. 176 47
Ibid., h. 177
34
Pencatatan barang tersebut mencakup tanggal penerimaan, sumber, jenis barang, merek dan ukuran barang, jumlah serta harga barang. Selanjutnya
dibuat
juga
daftar
inventarisasi
barang
selama
penyimpanan, meliputi nama barang, jumlah waktu diterima, tanggal penerimaan serta keadaannya. Daftar inventarisasi ini sekurang-kurangnya diperbaharui selama setahun sekali.
d Penghapusan Penghapusan adalah proses pemusnahan barang yang tidak diperlukan lagi. Barang tersebut sudah tidak digunakan lagi dan dimusnahkannya tidak akan menghambat kelancaran proses belajar mengajar. Barang-barang yang dihapuskan harus dikeluarkan dari daftar inventarisasi. "Pertimbangan yang digunakan dalam kegiatan penghapusan ini adalah menghindari kerugian yang lebih besar, selain itu meringankan tugas inventarisasi. 50
D. Kerangka Berfikir
Kegiatan belajar mengajar tidak akan berjalan dengan lancar tanpa adanya sarana dan prasarana pendidikan, guru akan merasa kesulitan dalam memberikan penjelasanJika materinya harus dijelaskan dengan menggunakan alat peraga a.tau alat
5" ihid., h. 198
35
untuk praktek, dan muridakan merasa kesulitan menerima materi jika hanya dijelaskan melalui lisan saja. Keberadaan
sarana
dan
prasarana
dapat
memudahkan
guru
dalam
menyampaikan materi dan memudahkan murid untuk menerimanya. Itu semua akan dapat menambah semangat dalam proses belajar mengajar. Sarana dan prasarana tidak akan tersedia dengan baik jika tidak diatur dalam administrasi yang baik, dalam administrasi pendidikan terdapat administrasi sarana dan prasarana yang merupakan seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh serta pembinaan secara kontinu terhadap benda pendidikan, agar senantiasa dapat siap pakai dalam proses belajar mengajar sehingga proses belajar mengajar semakin efektif dan efisien guna membantu tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Semuanya itu akan dapat berjalan dengan arah yang tepat bila ada partisipasi penuh dari para personel yang ditugasi serta terkait dcngan pengelolaan fasilitas pendidikan tersebut berdasar rasa tanggung jawab yang tinggi. Jika semuanya itu dapat berjalan dengan baik, lnsya Allah pelaksanaan administrasi sarana dan prasarana dapat menunjang keberhasilan pendidikan.
E. Pcrtanyaan Penclitian
Oalam penelitian ini penulis mengadakan wawancara kepada pihak sekolah, pertanyaan penulis seputar masalah administrasi sarana dan prasarana pendidikan, yaitu Apakah administrasi sarana dan prasarana yang dilakukan di SLTP Islam AI-
36
Azhar melakukan perencanaan, biasanya kapan perencanaan tersebut dilaksanakan dan apa saja yang dibahas dalam perencanaan tersebut. Dalam pengadaan barang dilakukan dengan cara apa saja, apakah ada anggaran khusus untuk pengadaannya. Setelah barang tersedia apakah selalu dicatat dalam buku inventaris, dan apakah setiap barang mempunyai nomor inventaris. Apakah setiap siswa yang merusak barang milik sekolah, akan mendapat sanksi dan apa saja sanksi yang diberikan. Bagaimana pelaksanaan administrasi sarana dan prasarana yang dilaksanakan di SLTP Islam AI-Azhar 3 Bintaro dan apa dampak yang ditimbulkan dati pelaksanaan administrasi sarana dan prasarana terhadap prestasi belajar siswa, dan apakah dapat menunjang keberhasilan peendidikan. Faktor-faktor apa saja yang dapat menghambat dan mendorong pelaksanaan administarsi sarana dan prasarana. Apakah kebutuhan sarana dan prasarana sudah terpenuhi semua.
__L.LI SYARIF H~~~lU\.\..~~ JAKArHA
BABIJI GAMBARAN UMUM
1. Gambaran Vmum SLTPI AI-Azhar 3 Bintaro A. Sejarah Singkat dan Tujuan Didirikannya Sekolah
Yayasan Pesantren Islam ini berdiri pada tanggal 7 April 1952 tercatat di dalam akta No. 25 Raden Kardiman. Awal perjuangan YPI bermula dari pembangunan sebuah masjid yang berlokasi di areal tanah seluas 43.3775 M2 terletak di Blok K. L Persil No. 2 Kelurahan Selong, Kecamatan Kebayoran Baru. Setelah enam tahun masa pembangunan fisik masjid bersamaan dengan diangkatnya Buya Prof. DR. Hamka sebagai imam masjid pada tahun 1958 dimulailah kegiatan peribadatan dan dakwah supaya membina ummat melalui jamaah masjid. Sejak itu masjid AI-Azhar menjadi salah satu pusat dakwah dan perjuangan ummat Islam terbesar di Wilayah Jakarta. SLTPI Al-Azhar 3 berdiri sejak 20 Juli 1992, langsung di bawah Yayasan o
Pesantren Islam (YPI) Al-Azhar, awalnya bertempat di JI. Ciputat Raya No. 5a Kebayoran Lama, sejak April 1994 SLTPI AI-Azhar 3 hijrah ke Bintaro tepatnya JI. Bonjol No.9 Kelurahan Pondok Karya kecamatan Pondok Aren Tangerang ( gedung TK Islam Al-Azhar 17 sekarang) sampai dengan Juni 1997 akhir tahun pelajaran 1996-1997. Adapun mulai tahun pelajaran 1997/1998, SLTP Islam AI-Azhar 3 menempati gedung bam 4 lantai, secara permanen dengan pasilitas sarana dan prasarana sangat memadai. 37
38
SLTPI
AI-Azhar
3
didirikan
supaya
mcmbantu
Pemerintah
dalam
melaksanakan program wajib belajar (wajar) sembilan tahun. Di samping itl! juga sebagai wadah untuk memenuhi aspirasi masyarakat, khususnya pada orang tua murid SD Islam AI-Azhar Kebayoran Lama Jakarta Selatan dan sekitamya dan sekaligus sebagai program jangka panjang dari Yayasan Pesantren Islam (YPI) AI-Azhar. SLTPI AI-Azhar 3 pertama kali dibuka pada tahun pelajaran 1992-1993 dengan j umlah siswa kelas I sebanyak 72 orang, menempati 2 ruang kelas yang terletak di lantai 3 gedung SD Islam AI-Azhar Kebayoran Lama Jakarta Selatan. Pada tahun kedua ( 1993-1994) SLTPI ini menerima siswa kelas satu sebanyak 56 orang. Untuk tahun kedua ini kelas 1 tetap menempati 2 ruang kelas di SD Islam AI-Azhar Kebayoran Lama, sedangkan kelas II menempati 2 ruang di AL-Azhar Pusat Kebayoran Baru Jkarta Selatan. Kemudian pada tahun ketiga (1994-1995), SLTPI ini menerima siswa kelas I sebanyak 82 orang. Untuk tahun ketiga ini kelas II dan III tetap menempati ruang kelas yang sarna, sedangkan kelas I belajar siang hari (pukul 12.30 s.d 17.30) menempati 2 ruang kelas yang sarna dengan kelas III di AI-Azhar Kebayoran Baru dan berlangsung selama dua caturwulan. Pada tahun ketiga itu pula, memasuki caturwulan 3 tepatnya pada bulan mare! J995, keluarga besar SLTPI AI-Azhar 3 pindah ke Jokasi bintaro, kecuali kelas III yang masih tetap di AI-Azhar pusat karena sudah mendekati pelaksanaan EBTNEBTANAS. Di tempat yang baru fasilitasnya sudah lebih lengkap dengan 6 ruang belajar ditambah dengan ruang penunjang lainnya seperti ruang komputer, ruang PSB (pusat sumber belajar), perpustakaan, dll.
39
Pada tahun ketiga ini juga SLTPI AI-Azhar 3 berhasil meluluskan angkatan pertama 100% (sebanyak 72 siswa) dengan jumlah NEM rata-rata 39,48. Untuk mengikuti EBTAIEBTANAS angkatan pertama ini SLTPI AI-Azhar 3 bergabung dengan SLTPI AI-Azhar I. Selanjutnya pada tahun keempat (1995- I996) SLTPI AIAzhar 3 menerima siswa kelas I sebanyak 72 orang menempati 2 nmng kelas dan jumlah ruang kelas parallel masing-masing 2 kelas. Pada tahun keempat ini SLTPI AI-Azhar 3 berhasil meluluskan angkatan kedua 100% (46 orang) dengan jumlah NEM
rata-rata
mengalami
peningkatan
yaitu
44,19.
Untuk
mengikuti
EBTAIEBTANAS angkatan kedua ini SLTPI AI-Azhar 3 bergabung dengan SMPN 177 Jakarta. Memasuki tahun kelima (1996-1997) SLTPI Al..Azhar 3 menenma Slswa kelas I sebanyak 84 orang, menempati 2 ruang kelas sehingga jumlah siswa selurulmya menjadi 226 orang.Pada tahun kelima SLTPI AI-Azhar 3 Bintaro melakasanakan EBTANAS sendiri untuk kelulusan angkatan ketiga, karena telah berhasil meraih status disamakan berdasarkan SK Kepala Kantor Wilayah DepDikBud Jawa Barat Nomor: 60/102.07/KepiOT/I997. TlIjuan dibentuknya Yayasan Pesantren Islam (YPI) sebagaimana tertllang dalam Anggaran dasar pertama yang di-aktenotaris-kan pada tanggal 7 April 1952 adalah untuk; "mendirikan atau memperbaiki pesantren-pesantren di tempat-tempat
yang dirasa penting di Jawa Bamt (jakarta waktu itu masuk dalam wilayah Jawa Barat, pen) untuk mendidik pemuda-pemuda Indonesia", agar menjadi (I) Kader
40
pembangunan akhlak guna kesejahteraan negara, (2) Alat negara yang berjiwa bersih dan suci, (3) Muballigh Islam Sesuai dengan hasil keputusan Rapat Pleno Badan Pengurus tanggal 5 April 1999, dan telah diaktekan tanggal28 Mei 1999 pada notaris Mas Soeroso Kamil SH, maka tujuan YPI disempurnakan menjadi:
Membina dan mengembangkan pendidikanlslam dafam arli kala yang sefuasluasnya serla meningkalkan mulu dan menyebarkan syiar Islam, baik mefalui media pendidikan, dakwah, bimbingan ihadah, seni-budaya dan lain sebaginya, pula membentuk masyarakal yang berilmu, beramal dan bertaqwa kepada Allah, cinta bangsa dan negara, serla bergerak dibidang sosial dalam rangka izzul Isfam walmuslimin Di bawah ini dilaksanakan Visi dan Misi 8LTPI AI-Azhar B. Visi dan Misi AI-Azhar 1) Visi AI-Azhar
a. Menjadikan Cendekiawan Muslim b.
Berlaqwa
c. Akhfak Mulia d.
Cerda.I'
e.
Terampil
I
Sehal Jasmani - Rohani
g.
Percaya Diri
h. Kepribadian Kual i.
Walak Pejuang
j.
Mampu Memgembangkan Diri dan Kefuarga
41
k.
71mggungjawah l'emhangunan Ummal dan Hangsa
2) Misi AI-Azhar
a. Mewujudkan sislem pendidikanJIMTAQ-lPTEK b. Melahirkan guru berkualilas linggi ilmu agama dan umum c. Menjadikan Al-Azhar sekolah unggulan d.
Sumber penyebarluasan pendidikan berkua1ilas dijiwai lslam
e.
Pendidikan anak di luar jam sekolah Iradisional l
c. Keadaan Guru
dan Karyawan
Dalam dunia pendidikan
guru mempunyat peranan yang sangat penting,
karena guru adalah pelaksana dari prises belajar mengajar dan bertanggungjawab terhadap tercepainya tujuan pendidikan. Di dalam proses belajar mengajar guru berkewajiban memberikan pengetahuan yang dibutuhkan anak didiknya sesuai dengan kurikulum sekolah. Di bawah ini dikemukakan keadaan guru dan karyawan yayasasan pendidikan islam AI-Azhar 3 Guru-guru SLTPI AI-Azhar 3 Bintaro terdiri dari sarjana S-I Iulusan IKIP dan DIN yang berkualitas dalam bidangnya masing-masing. J umlah guru di sekolah ini pada (tahun pelajaran 2002-2003) adalah 23 orang, dan karyawan sekolah berjumlah tujuh orang, dan bagian keamanan sebagai berikut :
I
Sumber dari sekilas perjalanan YPI AJ-Azhar dalam rangka Milad YPI AI-khar ke-48
42
Tabel I Guru dan Karyawan SLTPI AL-Azhar 3
No J 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Nama Ahmad Fatoni Drs.H.M. Lutfi Drs. Ihsan A.Hsb Arifin M. Rais Sunardi Suhendarto Drs. Nuri.M Ai Arsih Nurhavati M.Ihsan Drs. Fauzi Abdullah Dra. Amini Drs. Nasihun Susilowati Edi Kushartono SPd Nida Husna SAg Drs. Dadav Hidavat Drs. Anwar Sadat Irmayeti Sod Mombo Kumiati Spd Dadyo Basuki Spd Utami Diana Spd Unaini Zahro Sod Dedi susanto Sod Wibowo Agus.S Siti Kholisoh Wiwin Sugiarti Svamsudin Amelia.A Hilda Yanti Darpin Iduo Maulana ZulKhaidir
Pendidikan Terakhir SM.IAIN Jakarta S. J lAIN Jakarta S. I lAIN Jakarta SM. IKIP Moo. Jkt D.3 IKIP Jakarta PGSMTP Jakarta S.l IKIP Jakarta PGAN Jakarta S.I lAIN Jakarta S.l IKIP Jakarta S. I lAIN Jakarta S. I lAIN Jakarta S. I UT Jakarta S. I IKIP Jakarta S. I lAIN Jakarta S. I lAIN Jakarta S. 1 lAIN Jakarta S.l IKIP Jakarta S.l IKIP Bandung S.l lKIP Jakarta S.l 1KIP Jakarta S.l UMHamka S. I IKIP Jakarta S.l UNS S.l IKIP Jogjakarta SMEA Jakarta SMA Jakarta D3 UI Jakarta D3 STIE A. Dahlan SM.P Subang SD Tangerang STMJakarta
Jabatan KeoaJa SckoJah Wk. Keoala. Sekolah Guru Bahasa. Arab Guru Bhs Indonesia Guru Geografi Guru Peniaskes Guru Bolol!i Guru AIQuran Guru Matematika Guru PPKN Guru Bahasa Inggris Guru Agama Guru Bhs Indonesia Guru Fisika Guru Bahasa Inggris Guru Agama,AIQuran Guru bahasa Sunda Guru Matematika Guru biologi Guru Fisika GuruBP Guru Ekonomi GuruPPKN GuruKTK Guru Bhs Indonesia Tata Usaha ADM Tata Usaha ADM Tata Usaha PSB Tata Usaha ADM Karvawan Karyawan Karvawan Tekhnisi
I
43
D. Keadaan Siswa
Siswa bagian dari dunia pendidikan. Kemajuan suatu sekolah tidak hanya diukur dari segi fasilitas , bisa dinilai dad kuantitas dan kualitas siswa dan Iulusannya. Oi bawah ini dikemukakan keadaan siswa SLTPI AI-Azhar 3 Bintaro: Tabel II Jumlah siswa AI-Azhar 3
-No
Tahun Pelajaran
I 2 3 4 5 6 7 7 8 9 10
1992-1993 1993-1994 1994-1995 1995-1996 1996-1997 1997-1998 1998-1999 1999-2000 2000-2001 2001-2002 2002-2003
._----.. --_._----._...--_..
~.-
----
-_.-._..
LK ,,--------_._~
39 70 105 98 112 129 165 205 245 242 245
PR
._--_._._..
~._.,~--_.
32 58 99 97 111 127 170 206 213 212 208
__
Jumlah
.~---
_.._..- , - - - - - - - - ---
71 128 204 195 223 256 335 411 458 458 454
E. Sarana dan Prasarana
SLTPI AI-Azhar 3 memiliki sarana dan prasarana yang memadai, untuk lebih jelasnya kemukakan dalam tabel berikut :
44
Tabel III Sarana dan Prasarana SLTPI Al-Azhar 3
NO 1 2 3
4 5 6 7 8 9 10
NAMA
JUMLAH
KETERANGAN
Pemustakaan Lab. Biologi Lab. Fisika Ruang Komputer Ruang Audio Visual (AVA) RuangBP Ruang Peraga Matematika Ruang Kesenian RuanQ' Olah raQ'a Jumlah Ruang Kelas Belaiar Standar
1 1
Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik
I
1 1 1 I
1 1 12-_._----
F. Kurikulum Yang Dipakai I-lielda Taba mengemukakan bahwa kurikulum adalah " a plan jiJr learning,. yaitu seperangkat buku yang isinya menjelaskan tentang rencana pengajaran. Adapin yang dimaksud kurikulum dalam penelitian ini adalah sekumpulan buku pedoman pengajaran yang digunakan oleh SLTP AI-Azhar yaitu yang disusun oleh tim dl bawah naungan Departemen Pendidikan dan Kebudayan atau Depertemen Negara. Oi SLTPI ini Ada dua kurikulum yamg dipergunakan datam proses pembelajaran yaitu (I) kurikulum Oepartemen Pendidikan Nasional (DEPDlKNAS) untuk mata pelajaran umum,
dan (2) kurikulum AI-Azhar untuk mata pelajaran
agama. Kedua kurikulum tersebut diintegrasikan, sehingga materi pelajaran umum dan agama dilaksanakan serentak. Oi sekolah Islam AI-Azhar kurikulum tersebut diberi nama "Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) yang dikaitkan dengan IMTAQ".
45
Tabel IV 2 5truktur Program Pengajaran 5LTPI AI-Azhar B.
Jumlah Jam Kls I Kls II 2 2
NO
A.
1
AI-Qur'an
2
Pendidikan Agama
2
2
2
3
PPKN
3
3
3
4
Bahasa Indonesia
2
2
2
5
Matematika
5
5
5
6
6.1. IPA Fisika
4
4
4
6.2. IPA Biologi
3
3
3
7.1. IPS Geografi
2
2
2
7.2. IPS Ek & Koperasi
2
2
2
7.3. IPS Sejarah
2
2
2
Kerajinan Tangan & Kesenian
2
r-y-
8
Mata Pelajaran
2 --~--
-----------~--
Kls III 2
2 -----
9
Penjas
2
2
2
10
Bahasa Inggris
4
4
4
1 2 2 46
1 2 2 46
1 2 2 46
11
C.
Muatan Lokal a. Budi Pekerti b. Komputer c. Bahasa Arab Jumlllh
2
Al-Azhar)
Kurikulum SLTPI AI-Azhar Mata Pelaiaran Pendidikan Agama Islam dan AI-Our'an, (YPI
46
Tabel V Kurikulum Depdiknas NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Mata Pelajaran Pendidikan Agama PPKN Bahasa Indonesia Matematika IPA IPS Keraiinan Tam!an & Kesenian Penias Bahasa Inrwris Muatan Lokal Jumlah
Kls I 2 2 2 6 6 6 2 2 4 6 42
JumlahJam Kis II 2 2 2 6 6 6 2 2 4 6 42
Kls III 2 2 2 6 6 6 2 2 4 6 42
Berdasarkan tabel IV Struktur Program Pengajaran SLTPI AI-Azhar) dan tabel V (Kurikulum Depdiknas) dapat dilihat bahwa SLTPI Al-Azhar 3 Bintaro selain menggunakan kurikulum Depdiknas juga menggunakan Kurikulum dari SLTPI AIAzhar sendiri.
47
f.
Struktur Organisasi
STRUKTUR ORGANISASI SLTP ISLAM AL AZHAR 3
KEPALA SEKOLAH
!WAKIL KEPALA SEKOLAH
I
JAMIYYAH/POMDj
...................................
TATAUSAHA TU. PSB
I KARYAWAN KEBERSlHAN
KETUA URUSAN KURIKULUM PRASARANA
SARANA
KOORDINATOR MGMP
PEMBINAAN KESISWAAN
WALl KELAS
HUBUNGAN KERJASAMA MASYARAKAT
GURUMATA PELAJARAN
GURU BPIBK
SISWA - SISWI
Keterangan :
: Garis Komando : Garis Kerjasama
BIDANG KEAGAMAAN
GURU KETERAMPILAN
--..lo.I..II
SVJlRIF" H'tok~w\.\.f>,~ JAKARTA
BABIV HASlL PENELlTIAN
A. Deskripsi Data
Pengumpulan data ini menggunakan wawancara dan observasi. Wawancara penulis lakukan untuk mengetahui pelaksanaan administrasi sarana dan prasarana di SLTPI AI-Azhar 3 Bintaro. Wawancara dilakukan dengan wakil kepala sekolah dan staf tata usaha bagian sarana dan prasarana (hasil wawancara terlampir). Untuk mengetahui kondisi sekolah baik guru, siswa, terutama keadaan sarana dan prasarana, penulis mengadakan observasi langsung ke sekolah ini untuk mendapatkan data asli dan akural. Adminintrasi sarana dan prasarana di sualu sckolah dikalakan baik apabila semua kebutuhan adminislrasi sarana dan prasarana tersedia dengan CUkllP dan ditata. Adanya sarana dan prasarana dapat membllat kegiatan belajar mengajar berjalan dengan lancar, artinya KBM tidak bisa dilakllkan lanpa adanya sarana dan prasarana. Pelaksanaan administrasi sarana dan prasarana di sekolah ini
selalu
membuat perencanaan terlebih dahulu untuk menyiapkan kebutuhan kegiatan belajar mengajar dan dilakukan seliap tahun, dan pengadaan barang untuk biaya dengan jumlah nominal kccil disediakan oleh uang kas AI-Azhar bintaro, tetapi kalau jumlahnya besar semua disediakan oleh pihak yayasan yaitu AI-Azhar pusat di
48
49
kebayoran Bam, dan untuk pemeliharaan dan penghapusan semua dilakukan oleh AIAzhar Bintaro. Kebutuhan sarana dan prasarana di SLTP Islam AI-Azhar sampai saat ini sudah dapat dibilang eukup, apalagi sekarang sudah dilengkapi dengan lapangan olah raga basket. Alhamdulillah dengan lengkapnya sarana dan prasarana yang ada, sekolah ini mempunyai tingkat keberhasilannya eukup memuaskan, terbukti dengan banyaknya prestasi akademis yang di raih oleh para siswa l Administrasi sarana dan prasarana di SLTP Islam Al-Azhar 3 Bintaro dilaksanakan sesuai dengan ruang Iingkup administrasi sarana dan prasarana, l11elalui pereneanaan, pengadaan barang, pemeliharaan dan penghapusan. Di bawah ini dijelaskan pelaksanaannya sesuai dengan ruang lingkup administrasi sarana dan prasarana di sekolah ini. 1. Perencanaan
SLTP Islam AI-Azhar 3 Bintaro dalam membuat pereneanaan biasanya l11engadakan rapat kerja terlebih dahulu yang terdapat dalam buku program tahunan. SLTP Islam AI-Azhar 3 Bintaro adalah eabang dari SLTP Islam
AI-A~har
Kebayoran
Bam dari yayasan yang sarna. Semua reneana yang sudah dibuat diajukan ke yayasan dan oleh pusat disediakan. Anggaran yang diprogramkan diajukan ke yayasan untuk l11endapat persetujuan. Dalam proses pereneanaan dilakukan oleh kelompok kerja yang membahas khusus sarana dan prasarana seeara rinei, misalnya : kebutuhan I Wawaancara penulis dengan Syamsudin, kepala tata usaha adm SLTP Islam Al-Azhar 3 di Bimara 17 juli 2003 (hasil wawancara selengkapnya dapat dilihat pada lampiran hal. 59)
50
belajar mengajar, ekstra kurikuler dan non ekstra kurikuler. Semua permasalahan dibiearakan kelompok kerja guru. Penyelenggara rapat kerja guru adalah pihak sekolah yang dihadiri oleh kepala sekolah, wakil kepala sekolah, staf-staf dan tata usaha. Hal tersebut di atas tentu saja sangat bergantung pada banyaknya dana yang dimiliki, semakin sedikit dana yang tersedia, maka semakin keeil kemungkinan untuk dapat memenuhi semua kebutuhan yang diperlukan. Dalamhal ini, harus benar-benar dipilih kebutuhan yang merupakan prioritas. Sebaliknya jika dana meneukupi, maka sekolah akan dapat dengan leluasa memenuhi kebutuhan sarana dan prasarananya. Di SLTP Islam Al-Azhar sarana dan prasarana mempunyai anggaran khusus yang diajukan terdapat di PKT (Program Kerja Tahunan).
2. Pengadaan Barang
Administrasi sarana dan prasarana adalah suatu kegiatan yang meliputi hal pengadaan barang. Apabila barang-barang yang diperlukan belum dimiliki oleh sekolah, maka harus ada dan disediakan. Hal tersebut tentu saja untuk menunjang kelanearan dan kesuksesan proses belajar mengajar. Pengadaan barang di sekolah ini dilakukan oleh yayasan, yang dikelola oleh bagian umum. Pihak sekolah mengusulkan semua kebutuhan sekolah seperti peralatan olahraga, kebutuhan ekstrakurikuler dan fasilitas yang dibutuhkan oleh guru bidang studi, ke pusat dan pihak yayasan yang menyediakan. Walaupun semua kebutuhan disediakan oleh yayasan, para orang tua murid juga berperan serta
51
terhadap program-program yang menunjang kegiatan sekolah melalui perkumpulan orang tua wali murid yaitu POMG. Oi SLTP Islam AI-Azhar POMG disebutjam 'iyah yang ikut membantu sekolah dalam pengadaan barang dan kebutuhan kegiatan sekolah. 3. Pemeliharaan
Dalam kegiatan pendidikan masalah sarana dan prasarana sangat diperlukan sekali, terutama pendidikan formal yang diselenggarakan oleh pemerintah. Yang menjadi pokok dalam kegiatan ini perlunya sarana dan prasarana yang memadai sehingga dapat menunjang kelancaran pendidikan. Oleh karena itu perhatian sekolah dan masyarakat dalam perbaikan dan pemeliharaan sangatlah penting. Setelah tersedia maka barang yang telah dimiliki harus dipelihara dan di rawat. Pemeliharaan dan perawatan ini termasuk di dalamnya penyimpanan dan inventarisasi. Setiap barang yang dibeli oleh sekolah selalu dicatat dalam sebuah buku catatan khusus dan diberi nomor inventarisasi barang. Semua barang perlengkapan sekolah menjadi tanggungan sekolah. 4. Penghapusan
Dalam proses penghapusan barang-barang yang rusak seperti barang yang dipakai setiap hari, kursi, meja, dan alat kebersihan. Apabila barang tersebut masih dapat diperbaiki maka diperbaiki misalnya barang-barang yang rusaknya tidak parah, seperli bulan maret kemarin kami mengadakan servis sekitar 50 kursi yang rusaknya
52
tidak terlalu parah hanya goyang-goyang atau lepas sandarannya dan apabila rusaknya parah tentu harus diganti 2 Setiap perbuatan merusak akan dikenakan sanksi. Oemikian halnya kepada siswa yang merusak barang atau perlengkapan sekolah lain akan terkena sanksi. Namun demikian sekolah adalah Iingkungan pendidikan maka bentuk sanksi yang kami berikan kepada siswa tujuannya adalah untuk mendidik. Kami mendidk mereka agar l11emiliki rasa tanggung jawab.jika ada seorang siswa yang melakuka tindak perusakan maka siswa harus bertanggung jawab dengan cara menggantinya. Itupun pada hal yang kira-kira tidak memberatkan sebatas yang ringan-ringan saja. Misalnya jika rnereka l11encoret-coret kursi l11aka besoknya mereka disuruh membawa amplas atau plitur untuk memperbaikinya. Faktor penghambat dalam administrasi sarana dan prasarana yaitu sistem yang dipakai sentralisasi. Semua disediakan dari pusat yayasan, dan terkadang mengalami keterlambatan pengadaan atau atau pengiriman juga hal-hal yang sifatnya insidental. Sedangkan faktor pendorong administrasi sarana dan prasarana salah satunya adalah aktifnya peran serta orang tua murid. Oi sini ada perkumpulan orang tua murid yang bemama jam'iyah mereka ikut mel11bantu sekolah dalam pengadaan barang dan kebutllhan sekolah seperti pel11belian tempat minllm semacam galon agar anak-anak
, Wawancara penulis dengan H.M Lutli, Wakil Kepala Sekolah SLTP Islam AI-Azhar 3 di Bintaro 17 juli 2003 (hasil wawancara selengkapnya dapat dilihat pada lampiran hal. 56 )
53
tidak jajan di luar. Dukungan mereka sangat berarti agar administrasi sarana dan prasarana berjalan dengan baik 3
B. Analisa Data
Administrasi sarana dan prasarana di SLTP Islam Al-Azhar 3 Bintaro telah dilaksanakan sesuai dengan fungsinya. Hal tersebut dapat dilihat dari pelaksanaan yang dilakukan oleh staftata usaha bagian sarana dan prasarana. Administrasi sarana dan prasarana berfimgsi menunjang keberhasilan pendidikan, hal ini dapat dilihat dari banyaknya prestasi yang diraih oleh para siswa AI-Azhar 3 Bintaro (data dapat dilihat pada lampiran hal.(61) Sedikit yang menjadi faktor penghambat dalam pelaksanaan administrasi sarana dan prasarana, hanya pada masalah waktu pengiriman barang. Dan faktor pendorong kelancaran pelaksanaan administrasi sarana dan prasarana selain dari pihak yayasan, ada juga partisipasi dari pihak orang tua murid.
:I
Ibid
--..L.l.II 8YARI~H'tol~i\l\.\.f>.1(. JAKARTA
BABV }'ENUTUP
A. Kesimpulan
Mengacu kepada perumusan masalah penelitian yang berjudul Pelaksanaan Adnintrasi Sarana dan prasarana, dan hasil penelitian yang dikemukakan dalam bab IV, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : I. Pelaksanaan Administrasi sarana dan prasarana di sekolah ini cukup baik, hal tersebut dapat dilihat dari diterapkannya konsep administrasi sarana dan prasarana
yaitu:
perencanaan,
pengadaan
barang,
pemeliharaan dan
penghapusan. 2. Kendala yang dihadapi o1eh SLTP Islam Al-azhar 3 Bintaro dalam melaksanakan administrasi sarana dan prasarana yaitu sistem yang dipakai adalah sentralisasi, sehingga menyebabkan keterlambatan dalam pengiriman sarana dan prasarana. 3. Yayasan AI-Azhar sebagai penyelenggara pendidikan sangat membantu te\laksananya proses belajar mengajar mclalui penyediaan sarana dan prasarana yang memadai, sehingga dapat meningkatkan kualitas hasil didiknya.
54
55
B. Saran-saran I. Sarana dan prasarana adalah alat yang dapat membantu keberhasi!an pendidikan, untuk itu pihak sekolah dan yayasan hendaknya mencari altematif lain untuk melengkapi sarana dan prasarana yang belUln ada. 2. Hendaknya Kepala Sekolah lebih meningkatkan pelaksanaan administrasi sarana pendidikan yang digunakan dalam upaya peningkatan kegiatan belajar mengajar yang sudah berjalan baik, sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan dan lulusan yang lebih baik. 3. Kepala Sekolah hendaknya mengambiI langkah lebih bermakna dalam upaya mengatasi masalah keterlambatan dalam pengiriman prasarana kegiatan belajar mengajar yang diperlukan dari pihak yayasan, agar pada saat dibutuhkan fasilitas sudah tersedia.
--....... S'1'.qRIFH'to~~ilj\.\.I>-'I\....",..... JAKARTA
DAFfARPUSTAKA
Al-Quran dan Terjemahnya, Depag RI , Semarang : CV. Assy-Syifa, 1998, Cet. I Arikunto, Suharsimi, Dr, Organisasi dan Adminislrasi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Jakarta, Rajawali 1990, eel. I Atmosudirjo, Prajudi, Administrasi dan Manajemen Indonesia, 1982, Cet. 9
Umum, Jakarta: Ghalia
Barnadib Sutari Imam, Penganlar ilmll Pendidikan Sistemalls, (Yogyakarta: FIP IKIP, 1993), eel. 3 Burhanuddin, Yusak , Adminislrasi Pendidikan, Bandung: CV Pustaka Setia, 1998, Cet. 1 Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:Balai Pustaka, 1988),Cet. I Eehol, Jhon dan Shadily, Hasan, Kamlls Inggris Indonesia, Jakarta: PT, Gramedia
Ensiklopedi Indonesia, (Jakarta: lehtia Baru, 1980), Jilid 5 Gunawan, Ary, H, Administrasi Pendidikan Sekolah, Jakarta: Rineka Cipta, 1991 Cel. 3 Harjanto, Drs, Perencanaan Pengajaran, Jakarta, Rineka Cipta, Cel. I
1. Abd. Syukur, dkk, Telaah KlIriklllum SMA 1984 Idris Zahara, Dasar-dasar Kependidikan, (Bandung: Angkasa, 1982), Cel. 10 Ihsan Fuad, Dasar-Dasar Kependidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), Cel. 1 Nawawi, Hadari, Administrasi Pendidikan, Jakarta: PT. Gunung Agung, 1997, Cet. 4 Purwanto, M, Ngalim, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Jakarta: Remaja Rosda Karya, 1999, Cet. 5 Purwanto, M, Ngalim, Adminislrasi Pendididikan, Jakarta: PT. Mutiara Sumber Widia Offset, 1996, Cet. 12 Sahertian, Piet, A., Dimensi Adminislrasi Pendidikan, Surabaya: Usaha Nasional, 1994. Cet. 1 Siagian Sondang P, Filsafat Administrasi, Jakarta: Haji Masagung, 1994, Cel. 2
56
57
Siagian, Sondang, P., Administrasi Pembangunan, Jakarta: PT. Toko Gunung Agung, ]974 Subari, Supervisi Pendidikan da/am Rangka Perbaikan Situasi Be/ajar Mengajar, Jakarta: Bina Aksara, ]994, Cet.l Subroto, Suryo, Dimensi-dimensi Administrasi Pendidikan di Seko/ah, Jakarta: Bina Aksara, 1988. Cel. 2 Tim Dosen IKIP Malang, Pengantar Dasar-dasar Kependidikan, (Surabaya: Usaha Nasional, 1989), Cel. 3 Tim Penyusun Kamus Pusat dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, ]989, Cel.2 Wayong, .J, Fungsi Administrasi Negara, Jakarta: Djambatan, 1961 Zuhairini, Fi/safat Pendidikan Is/am. (Jakarta: Bumi Aksara, ]991), Cel. 2
58
DE,PARTEM1.l:1Il AGAMA
IN8TITUT AGAMA ISLMf NEGJi;RI SYARIF IDDAYATLTLLAH JAKARTA F'AKITL'fA." TARBIYAllr Teillpon: 7401925 Fax: 7402982
r, 11. Juanda No. 95 Clputat 15412
Jakarta, . 0.'). Juni 2002
,omo! : ET/TL.02,2/ .amp. lal.
: RISET/WAWANCARA
I<.cpacta
YthKep., ,sele. SW:PI Al- Azhar nin'ba,r, d:i.....T.E3.D
p.a.t.
J\~jsalarlllJ'
Dengall horrnat kamt si\mpaikan bahwa : ' Ma: .,...... r j fall . Nnma
A J a m a l J l . J?omlok ,Be'l.;l).nl~' ri2.,ya. Ho. 24 PD, Karya· ftdalah rnahasiswrI Fakultns Tarbiyah lAIN SY:'lrif'IlicLlvClltJllnh ,l:1k:lfla No.lnduk h,lusan
.1981.8144.79 Xependj.,dikB.,.'1 Ielam.
Semester
VIII,." .
Tahun Akaclemik
.200.1/ .2002 , .
Sehubungan dengall lllgas pellyclcsainn sk:'jP~;l ynng bCI".I lH.lul
)\!EN:u::N
di .... Olch karena itu, kami mohon kcsediaan Bapak/lbu/Saudnra untuk rncnerima mahasiswa tnrsebut cbll l1lcmbcl'ikfill bantualHlyll, Dcrniki!Ul ata::; perh:ltian dan bantuan Dapak/lI,II/S:'llldara l~ami Tllcnp,ucapkan
teirm:; kasih.
Wassalam, A 1\
Deb 11 Pcrnbantu Dckan I U.~ag ::".U
~~~
59
OEPARTEMEN AGAMA tJNiVERSlTAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF I-BOA YATULLAH JAKARTA FAKULTAS TARBIYAH [ .11l;lIlC1:ll\!O.lJ).
.,. " '" (.
Ciplllal 15;112. Ill(lollCsiil
Tell'.
(62-21) 7443328. 7401925 Fa,. (iJ2-21)
Eillail
1!i!li.!H(i/i.caJ2i. net. iQ
1/ Kepada
YII,
., Do:;cn Fakultas Thrbiyah
{ I'J Sy"rif Hidayatullah .1;\1(;\1<1';\
KI
Pt~i!UlISa;l skrllLI (!\(lh,ISIS\Va tcrsCOlll
:uk..lll ::,c]Jk tal1l-!g,d
deng;lll t;lllgga!
7 ~-~f:U~ i.:v~
7?pbru~~r-i
telah
halHS batas
200"'"
\\'aktu
yang
tclah diten-
dan diperpanjang sampai
2007
DCf1likJal\lall al:L; kL">L'dlan SauJara ki.\llli llcapkan !C-flTlltl
k:l.,;ih.
\Vas~;aiam.
A.Il.
DFKAN
P!:illb;1!ltU Dekan I,
~'r .
Up" Nil'
'0..
XefneltLL. I JU
• i ... _
7402~82
DEPARTEMEN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDA YATULLAH JAKARTA
60
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN JLlr.lU\land.:t \01ll0r <)5, CipUt3t 15412,
Nomor
ET/PP.Oll/..
[nd\)ll~~ia
ro:lp
(,2·21) 7'14J.Ut-:. 74(11 n~. l';lx.(,2·21) 7'102'}X2
Email :
llinjkl~.~i;."ahi.n~t.id
... /200
Lamp. Perihal
Perpanjangan Shipsi
Kepada
Yth. 1. t"TC!.•.. :Jr.... Aminu.tiin .. .::.cs;>".::J.d .... 2. ?~~.~ X0.~~(~~.~ ... !'~!::~~.! .. rIF
..
Dosen PembimbingSkripsj Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta. Assalamu 'alaikum wr, wb.
Karni mengharapkall kesediaan Saudara untuk ll1cmperpanjang waktu Bimbingan lilt (materilteknis) *) penuhsan skrirsi mahasiswa: l,t,..':'. l
Nama NOIlW[
~',IFjJi
Pokok
42:
Jurusan .Iudul Sknpsi
. :'..l_i,i{~~;J
~-;'ZIJ.;·J{ " BINI' AOO
Penulisan sknpsi mahasiswa tersebut telah habis batas waktu yang telah ditentukan sejak tanggal
Q.7 ..r.!C);l.r;).(l;\~t".oQ:':....
tanggal
.07..Ji~f:".::.UE...::.OO~ .....
.
dan diperpanjang sampai dengan
Demikianlah, atas kesediaan Saudara kami ucapkan terima kasih. Wassalam. A.n. Dekan Pembantu Dekan I,
Tembusan : I. Dekan (sebagai laporan) 2. Ketua Jurusan ..... K:); .. 3. Mahasiswa yang bersangkutan
*) corel yang tidak perhl.
61
llASIL WAWANCARA
Wawancara oleh
: Bpk. Drs. RM. Lutfi
.labatan
: Wakil Kepala Sekolah
1: Tanya: Apakah SLTP Islam AI-Azhar 3 Bintaro dalam kegiatan administrasi
sarana dan prasarana melakukan perencanaan ? .Jawah : Tentu saja. Dalam kegiatan adminitrasi sarana dan prasarana kami melakukan perencanaan terlebih dahulu. 2. Tanya: Kapan perencanaan tersebut dilakllkan ? Jawah : Perencanaan administrasi sarana dan prasarana dilakllkan pada saat rapat kerja yang telah masuk dalam buku program tahunan. Di AI-Azhar perencanaan tersebut langsung dikelola oleh yayasan. Semua rencana yang sudah dibuat diajukan kepusat kemudian mereka yang menyiapkan segala sarana dan prasarana yang kami butuhkan. Hal itu dilakukan setiap tahun. Dalam rapat kerja tadi ada kelompok keIja yang khusus membahas sarana dan prasarana untuk tahun ajaran yang akan datang. 3. Tanya: Apa saja yang dibahas dalam perencanaan tersebut ? Jawab : Banyak hal, misalnya kebutuhan belajar mengajar, ekstra kuriklller, non ekstra kurikuler, semuanya dibicarakan. Kemudian terangkum dalam hasil kelompok kerja guru. 4. Tanya: siapa sajakah yang ikut dalam perencanaan tersebut ?
Jawab : Seperti tadi disebutkan, perencanaan dibahas dalam rapat kerja dan yang terlibat di dalamnya adalah kepala sekolah, wakil kepala sekoIah, staf TV dan guru. Dalam rapat kerja tadi di bentuk lima kelompok kerja yang diantaranya membicarakan tentang sarana dan prasarana. 5. Tanya: Melalui cara apa pengadaan barang dilakukan ? Jawab : Pengadaan barang dilakukan melalui pusat yayasan. Di yayasan ada bagian umum yang salah satunya mengurusi pengadaan barang. Caranya sckolah mengusllikan barang yang dibutuhkan seperti peralatan olah raga, perlengkapan ekstra kuriklller, perlengkapan laboratorium baik bahasa maupun IPA kemudian pihak yayasan yang menyediakan barang-barang tadi. 6. Tanya: Apakah SLTP Islam AI-Azhar mempunyai anggaran khusus untuk pcngadaan sarana dan prasarana ? Jawab : Iya. Sarana dan prasarana mempunyai anggaran khusus yang terdapat diprogram kerja tahunan (PKT). 7. Tanya : Apakah setiap barang yang masuk selalu dicatat dalam buku inventaris ? Jawab : Benar. Setiap barang yang masuk selalu dicatat dalam buku inventaris. Kami mempunyai bllku khusus untuk hal itu. 8. Tanya: Apakah setiap barang milik sekolah mempunyai nomor inventaris ? Jawab : Betul semua barang dan jenis benda apapun mempunyai nomor inventaris seperti meja, file, kursi, lemari dan lain-lain. Semua barang tersebut yang memberi nomor inventarisnya yayasan. Di sana ada petugas khusus
63
bagian inventaris pusat. Namun demikian kami juga mempunyai data inventaris sendiri. 9. Tanya: Sanksi apa yang diberikan kepada siswa yang merusak barang milik sekolah? Jawab : Setiap perbuatan merusak akan dikenakan sanksi, Demikian halnya kepada siswa yang mel1lsak barang atau perlengkapan sekolah lain akan terkena sanksi, Namun demikian sekolah adal2h lingkunagan pendidikan maka bentuk sanksi yang kami berikan kepada siswa tujuannya adalah untuk mendidik. Kami mendidk mereka agar memiliki rasa tanggung jawab.jika ada seorang siswa yang melakuka tindak perusakan maka siswa harus bertanggung jawab dengan cara menggantinya, hupun pada hal yang kira-kira tidak memberatkan sebatas yang ringan-ringan saja, Misalnyajika mereka mencoret-corel kursi maka besoknya merel", disul1lh mernbawa amplas atau plitur llntuk mernperbaikinya, 10. Tanya: Apakah faktor penghambat dan pendorong bagi pelaksanaan administrasi sarana dan prasarana ? Jawab : Sedikit faktor penghambat dalam administrasi sarana dan prasarana yaitu sistem yang dipakai sentralisasi semua disediakan dan pusat yayasan, terkadang mengalami keterlambatan pengadaan atau atau pengirimanjuga halhal yang sifatnya insidental. Sedangkan factor pendorong administrasi sarana dan prasarana salah satunya adalah aktifhya peran serta orang tua rnllrid, Di sini ada perkumpulan orang
64
tua murid yang bernama jam' iyah mereka ikut membantu sekolah dalam pengadaan banll1g dan
k(~butuhan
sckolah seperti pembelian tempat minum
semacam galon agar anak-anak tidak jajan di luar. Dukungan mereka sangat berarti agar administrasi saran a dan prasarana berjalan c:engan baik 11 Tanya' Apakah selama ini sudab ada barang sekolah yang mengalami kcrusakan ')
Jmvab S'Jdah, teruuuna
~1arangwharang
yang mempunyai S11'at ketahanan
tidak lama, seperti alat kcbersihnn. 12. Tanya' Apakah yang dila!:ukan terhadap barang yang sudah mengalami kerusakan? .Iawab: Apabila barang masih dalam keadaan baik, maka akr,n diperbaiki s"perti bulan maret kCl11arin kal11i mengadakan servis sekitar 50 kursi yang rusaknya tidak tcrlalu pmah hanya goyang-goyang atau lepas sandarannya. Tetap; kalau barangnya sudah rusak parah atau tidak bisa diperbaiki lagi maka barang ter~,ehl1t akan digunti
Bintaro, 17 Juli 2003
Interviwee
Interviwer
(Bpk. Drs. H.M Lutfi )
(Madfah)
65
HASIL WAWANCARA
Wawancara Oleh Jabatan
Bpk. Syamsudin Tata Usaha ADM
I. Tanya: Bagaimana pandangan bapak terhadap administrasi sarana dan Prasarana ? Apakah itu Il1cnunjang kcbcrhasilan pcndidikun ? Jawab: Tentu, karena tanpa adanya sarana dan prasarana kegiatan kegiatan pendidikan tidak akan beIjalan, artinya kegiatan belajar ll1engajar tidak bisa dilakukan tanpa adanya sarana dan prasarana. 2. Tanya: Bagaimana pelaksanaan administrasi sarana dan prasarana di SLTPI AlAzhar 3 Bintaro ? Jawab: Pelaksanaan adll1inistrasi sarana dan prasarana di sekolah ini selalu ll1embuat perencanaan untuk menyiapkan kebutuhan kegiatan belajar mengajar dan dilakukan setiap tahun, dan pengadaan barang untuk biaya dengan jumlah nominal keciJ disediakan oleh uang kas Al-Azhar bintaro, tetapi kalau jumlahnya be::ar semua disediakan eleh pihak yayasan yaitu AI-Azhar pusat di kebayoran Baru, dan untuk pemeliharaan dan penghapusan semua dilakukan eleh Al-Azhar Bintaro. 3. Tanya :Sampai saat ini, apakah kebutuhan sarana dan prasarana sudah terpenuhi semua?
66
Jawab: Sampai saat ini sudah dapat dibilang cukup, apalagi sekarang sudah dilengkapi dengan lapangan olah raga basket. 4. Tanya: Dengan lengkapnya sarana dan prasarana yang ada, bagaimana tingkat keberhasilan pendidikan SLTPI AI-Azhar 3 Bintaro ini ? Jawab: Tingkat keberhasilannya cukup memuaskan, terbukti dengan banyaknya prestasi akademis yang di raih oleh para siswa, Bintaro, 17 Juli 2003
Interviwee
lnterviwer
(Bpk. Syamsudin)
(Marifah)
67 Lampiran 5
Daftar Prestasi Siswa SLTPI AI-Azhar 3 Biotaro
1. Peringkat ke- I EBTANAS (NEM) tahun pelajaran 1995/1996 se-rayon 09 kec.
Pesanggrahan dan kebayoran lama dari (69 SMP negerilswasta)
danperingkat ke-I se-AI-Azhar (7 SMP Islam AI-Azhar) dengan NEM rata-rata 44,19. 2. -Peringkat ke 13 EBTANAS (NEM) tahun pelajaran 1996/1997 se-jawa barat dari 2385 sekolah dan ke- 3 se- kabupaten Tangerang dari 233 sekolah. 3. Peringkat ke-53 EBTANAS (NEM) tahun pelajaran 1997/1998 se-jawa barat. 4. Peringkat ke-36 EBTANAS (NEM) tahun pelajaranl998/1999 se-jawa barat. 5. Peringkat ke-I UUB Cawu 2 TP. 97/98 se- AI-Azhar. 6. Peringkat ke-T UUB Cawu 3 TP. 97/98 se- AI-Azhar. 7. Peringkat ke-I UUB Cawll 2 kls 11 tahlln pelajaran 1998/1999 se-Kabllpaten/ Kodya Tangerang. 8. Peringkat ke-I TJUB Cawll 1 TP. 97/98 se- AI-Azhar. 9. Peringkat ke- 2 TJUB Cawll I kls Ttahun pelajaran 1997/1998 se-Kabupaten/ Kodya Tangerang. 10. Peringkat kl)- 2 UUB Cawu T kls 1,2,3 tahlln pelajaran 1998/1999 seKabupaten/ Kadya Tangerang. 1I. Peringkat ke.. 2 WB Cawu 3 kls 3 tahun pelajaran 1998/1999 se-Kabupaten/ Kodya Tangerang.