Pekerjaan yang Layak untuk Ketahanan Pangan Program sektoral ILO untuk mempromosikan pekerjaan yang layak dan mata pencaharian yang berkelanjutan melalui pengembangan rantai nilai pangan berbasis pertanian
Ketahanan Pangan dan Fakta Ketenagakerjaan • Kelaparan masih menjadi tantangan serius yang mempengaruhi 870 juta orang di seluruh dunia • Kenaikan harga pangan lebih dari 2x lipat dalam 5 tahun; 2008 krisis kenaikan harga pangan menyebabkan kerusuhan sosial dan ketidakstabilan politik di beberapa 30 negara • 200 juta orag diseluruh dunia tidak bekerja, dimana 75 juta adalah laki-laki dan perempuan muda • Hampir 30% dari seluruh pekerja, atau lebih dari 910 juta tidak mampu mengangkat keluarga mereka di atas US$ 2/hari dari garis kemiskinan • Hanya 1 dari 5 orang yang memiliki akses ke perlindungan sosial yang memadai
Bagaimana ILO Terlibat? • Pekerjaan yang Layak – jalan keluar utama dari kemiskinan dan kelaparan • Target 1B pada pekerjaan yang layak untuk semua dibawah MDG1 menggarisbawahi peran dasar dari pekerjaan yang layak dan produktif dalam mengatasi kemiskinan dan kerawanan pangan dengan cara yang berkelanjutan • 4 pilar strategis dari Agenda Pekerjaan yang Layak – (1) ketenagakerjaan; (2)Hak-hak dalam bekerja; (3) Perlindungan sosial; (4) Dialog sosial – berkontribusi untuk 4 dimensi dari ketahanan pangan – (1) ketersediaan pangan; (2) akses terhadap pangan; (3) pemanfaatan, (4)stabilitas pangan
Latar Belakang • Juni 2008 – Konferensi Buruh Internasional (the International Labour Conference/ILC) mengadopsi Resolusi peran ILO dan konstituen tripartite untuk mengatasi krisis pangan global • Juni 2009 – ILO bergabung dengan Gugus Tugas Tingkat Atas untuk Ketahanan Pangan Global (High-Level Task Force on Global Food Security/HLFT), Sekretaris Jenderal PBB • Juni 2009 – ILC mengadopsi Resolusi promosi pembangunan pedesaan untuk mengurangi kemiskinan • November 2011 – Badan pemerintahan …….strategi untuk Program Pekerjaan yang Layak untuk Ketahanan Pangan (DW4FS)
Dasar-dasar dari DW4FS global DW4FS bertujuan mempromosikan penghidupan yang berkelanjutan dan ketahanan pangan produsen skala kecil, pekerja pertanian dan keluarganya melalui pekerjaan yang layak dalam rantai nilai pangan pertanian yang padat karya, peningkatan pendapatan dan produktivitas. Intervensi DW4FS terfokus pada 3 area yang saling terhubung: 1. Promosi pekerjaan yang layak, peningkatan pendapatan dan pengembangan produktivitas di rantai nilai 2. Peningkatan kewirausahaan, kesempatan kerja dan peningkatan keterampilan 3. Peningkatan kapasitas dan penciptaan lingkungan yang kondusif melalui dialog sosial untuk mempromosikan kebijakan pekerjaan yang layak, khususnya yang berhubungan dengan perlindungan sosial dan daya saing bisnis pertanian
What DWFS does and how? • Programme promotes food security through better functioning food system by tackling decent work challenges in sectors along agro-food value chains; • A diagnostic analysis, using a Decent Work lens, helps identify major decent work challenges (e.g. low wages, poor OSH conditions, lack of organization and dialogue, lack of skills, etc.)
• Activities: No one size fits all, country-specific approach
Decent Work
Decent work challenges along sectors of agrofood value chains
DW4FS and Sustainable Rural Development in Nusa Tenggara Timur Objective: To promote food security and poverty reduction in local communities, especially small-scale producers and agricultural workers and their families, through increased productivity and enhanced decent employment and entrepreneurial opportunities in key agro-food value chains with high employment and income generation potential.
Outcome: Decent work and food security of target districts in NTT province is enhanced through the improvement of value chains for selected commodities, implementation of sustainable agricultural practices and decent work principles.
Provisional outputs of the programme in NTT 1. A comprehensive and participatory strategy on DW4FS developed and implemented by national and provincial policy makers; 2. Improved production and processing through implementation of sustainable agricultural practices and decent work; 3. Improved entrepreneurial capacity, employability and skills; 4. Improved access to social protection services, basic rural infrastructure
Examples of ILO Instruments / Approaches • ILO Conventions: Minimum Wage Fixing Machinery (Agriculture), 1951 (No. 99); on Plantations, 1958 (No. 110); Labour Inspection (Agriculture) 1969 (No. 129); Rural Workers’ Organizations 1975 (No. 141); Safety and Health in Agriculture, 2001 (No. 184) • WIND (Work Improvement in Neighbourhood Development) • WISE (Work Improvement in Small Enterprise) • SIYB (Start and Improve Your Business: Entrepreneurship Module) • GET Ahead (Gender and Entrepreneurship Together for Women in Enterprise) • TREE (Training for Rural Economic Empowerment)