Pedoman Operasi & Pemeliharaan Sarana Sanitasi Komunal di Kabupaten Bandung DISAJIKAN OLEH: DINAS PERUMAHAN, PENATAAN RUANG DAN KEBERSIHAN KABUPATEN BANDUNG DISAMPAIKAN DALAM ;
PELATIHAN TFL SANITASI (SLBM & SANIMAS) 4 JULI 2013
PENDAHULUAN ! Untuk kesinambungan ! perlu dibentuk Organisasi
Pengelola (Operasi & Pemeliharaan) ! Tujuan Organisasi Pengelola !keberlanjutan pelayanan
dan pelestarian aset ! Karakteristik SANIMAS & SLBM ! keterlibatan Kelompok Masyarakat khususnya pengguna perempuan lebih diutamakan ! Masyarakat
perlu mendapat pelatihan tentang cara
penggunaan dan pemeliharaan sarana sanitasi agar tetap berfungsi dengan baik melalui sistem dan mekanisme operasi dan pemeliharaan yang baik
POKOK BAHASAN • ORGANISASI • ASPEK DAN SENDI-SENDI OPERASI DAN PEMELIHARAAN • OPERASI DAN PEMELIHARAAN SISTEM MCK • OPERASI DAN PEMELIHARAAN SISTEM KOMUNAL
1. ORGANISASI ! Agar pelaksanaan operasional dan pemeliharaan dapat
berjalan lancar, maka diperlukan organisasi untuk mengelola sarana sanitasi setelah masa pelaksanaan konstruksi ! Pada tahap ini berfungsinya Kelompok Pengelola untuk
operasional dan pemeliharaan berperan penting untuk keberlanjutan kegiatan SANIMAS & SLBM ! Kelompok pengelola ini berfungsi setelah adanya
keputusan dari Pemerintahan Desa/Kelurahan
! Kelompok pengelola juga harus memiliki aturan-aturan
organisasi dan operasional prasarana dan sarana, yang diputusakan bersama-sama secara musyawarah antar anggota Kelompok pengelola dengan masyarakat ! Peningkatan
kapasitas Kelompok pengelola tetap
dibutuhkan untuk keberlajutan Kegiatan SANIMAS & SLBM, sehingga masih diperlukan pelatihan lanjutan untuk memperkuat kapasitas dan meningkatkan jaringan kerja bagi Kelompok pengelola ! Kelompok pengelola diutamakan berasal dari kelompok
pemanfaat
ORGANISASI TUGAS-TUGAS POKOK PASCA KONSTRUKSI ADALAH : 1. Iuran Pengguna : " Membicarakan tentang besarnya iuran pemanfaatan sarana " Mengumpulkan iuran, " Membuat perencanaan belanja, " Membukukan, " Melaporkan secara rutin. 3. Operasional & Pemeliharaan " Mengoperasikan dan memelihara sarana fisik SANIMAS & SLBM " Mengontrol semua saluran perpipaan secara rutin " Mengembangkan mutu pelayanan & jumlah sarana pengguna 5. Penyuluhan Kesehatan " Melakukan kampanye tentang kesehatan rumah tangga dan lingkungan
2. ASPEK,SENDI-SENDI OPERASI DAN PEMELIHARAAN ! Pelestarian prasarana dan sarana SANIMAS & SLBM
sangat bergantung pada kemauan dan kemampuan masyarakat dalam mengoperasikan, memanfaatkan, dan memelihara prasarana dan sarana yang ada ! Secara umum, aspek yang perlu diperhatikan dalam
pelestarian adalah pengelolaan prasaran dan sarana, penyuluhan, dan pedoman pemeliharaan
ASPEK,SENDI-SENDI OPERASI DAN PEMELIHARAAN ! Aspek penting yang perlu di perhatikan : " pengelolaan " penyuluhan " pedoman " pendanaan
PENGELOLAAN ! Pengelolaan pada dasarnya merupakan aspek dan sendi utama
pelestarian hasil fisik terbangun ! Pengelola prasarana dan sarana perlu memperhatikan
beberapa hal : #
Kinerja prasarana yang dikelola
#
Jumlah prasarana dan sarana yang tersedia
#
Jumlah prasarana dan sarana yang digunakanTarget/sasaran perencanaan
#
Standar prosedur operasional dan pemeliharaan Standar kriteria teknis prasarana dan sarana
#
Rencana pengembangan sarana di masa datang
! Untuk mencapai keberhasilan pengelolaan, Kelompok
Pengelola harus melakukan langkah-langkah berikut : #
Melakukan pemantauan rutin untuk mengetahui kondisi prasarana dan sarana
#
Mengetahui kerusakan sedini mungkin agar dapat disusun rencana perawatan dan pemeliharaan yang baik
#
Melakukan rehabilitasi tepat waktu
#
Melakukan evaluasi kinerja pelayanan secara berkala
#
Melakukan pengelolaan sesuai standar operasional prosedur
PENYULUHAN ! Kelompok pengguna diharapkan mampu menindaklanjuti operasi
dan pemeliharaan (O&P) secara tepat ! Melalui kegiatan O&P diharapkan dapat mencapai umur teknis
prasarana dan sarana sesuai dengan target dan standar perencanaan ! Dalam pelaksanaan pelestarian prasarana & sarana, diharapkan
pemerintah desa dapat berperan aktif memberikan dukungan teknis kepada masyarakat (penyuluhan) agar mereka mampu mengoperasikan dan memanfaatkan prasarana dan sarana yang ada
PEDOMAN ! Kelompok pengelola perlu menyusun pedoman, yang akan
menjadi acuan dalam melakukan kegiatannya ! Selain pedoman untuk operasional kegiatan, juga
diperlukan aturan untuk organisasi Kelompok pengelola itu sendiri, yang di dalamnya mengatur hak dan kewajiban anggota serta pengurusnya, lama periode kepengurusan dan mekanisme pemilihannya, musyawarah berkala untuk pertanggungjawaban pengurus, dan sebagainya.
PEDOMAN (2) ! Pedoman ini disusun oleh pengurus bersama Kelompok
pemanfaat, dimusyawarahkan bersama dalam forum musyawarah desa, dan setelah dicapai mufakat disahkan oleh Kepala Desa/ Lurah ! Setiap RT/RW dapat mengembangkan pedoman kerjanya
sendiri, sesuai dengan kondisi, kemampuan dan budaya yang ada di daerahnya masing-masing
! Dalam upaya mencapai keberhasilan pengelolaan perlu
didukung organisasi yang handal, dimana organisasi tersebut harus : #
Mampu mengorganisasikan anggotanya untuk mendukung program kerja yang telah dibuat
#
Dapat menjamin kepentingan pemanfaat dan mencarikan alternative pemecahan permasalahan yang dihadapi
#
Mampu melakukan hubungan kerja dengan lembaga lain di luar Kelompok pengelola
#
Mampu menerapkan sanksi organisasi bagi anggota yang melanggar peraturan
! upaya melestarikan prasarana dan sarana terbangun
perlu adanya dukungan kemampuan teknis, seperti : #
Kemampuan menyusun rencana operasional dan Pemeliharaan
#
Kemampuan untuk mempelajari prinsip dasar cara kerja prasarana terbangun, dan melakukan inventarisasi kerusakan serta usulan perbaikannya
#
Kemampuan untuk menyusun rencana kegiatan operasi dan pemeliharaan (O&P) serta pelaksanaannya
PENDANAAN ! Sumber dana berasal dari masyarakat, berupa iuran yang
dihitung berdasarkan kesepakatan bersama akan kebutuhan operasional dan pemeliharaan serta rencana pengembangan sarana di masa datang ! Pendanaan
diperuntukkan bagi operasional dan
pemeliharaan ditambah honorarium pengelola untuk melakukan operasional dan pemeliharaan serta orang yang bertugas untuk melakukan perbaikan jika terjadi kerusakan
! Komponen yang perlu dipertimbangkan dalam menghitung
biaya pengoperasian dan pemeliharaan meliputi : #
Biaya penggantian komponen yang rusak sesuai dengan sistem sarana yang dibangun
#
Biaya perbaikan sarana
#
Biaya Operasional (solar, listrik, dll)
#
Honorarium pengelola
#
Depresiasi alat / sarana
! Sesuai dengan tipe dan jenis prasarana dan sarana, dapat
disusun mekanisme pendanaan pengelolaannya ! Pendanaan untuk prasarana dan sarana kelompok dapat
dilakukan dengan mekanisme penarikan pembayaran atas penggunaan/ pemanfaatan prasarana dan sarana atau iuran bersama masyarakat ! Sedangkan pendanaan untuk prasarana umum, yang
dimanfaatkan oleh orang banyak dapat dilakukan melalui pengenaan tarif kepada pegguna
! Pada dasarnya yang membiayai Kelompok Pengelola adalah
warga pemanfaat prasarana berlandaskan gotong-royong dan kesadaran bahwa pemeliharaan, perbaikan, dan pengembangan prasarana adalah tugas bersama ! Namun hal ini tidak menutup kemungkinan pengurus
Kelompok Pengelola untuk mencari sumber dana di luar iuran warga pemanfaat
! Sumber dana lain meliputi : #
Bantuan Pemerintah Pemerintah Daerah dapat mengalokasikan APBD untuk kegiatan Pembinaan (Peningkatan Kapasitas)
#
Bantuan dari pihak lain yang tidak mengikat Pengurus Kelompok Pengelola dapat mencari sumber dana dari Ormas, LSM, Orsospol, Perusahaan Swasta atau Yayasan selama bantuan ini tidak bersifat mengikat
#
Usaha lain yang sesuai dengan peraturan yang ada
3. OPERASI DAN PEMELIHARAAN SISTEM MCK ! Terdiri dari : # Petunjuk operasi dan pemeliharaan bagi
pengguna MCK # Petunjuk operasi dan pemeliharaan bagi
pengelola MCK/operator # Petunjuk pelaksanaan pengurasan IPAL # Biaya Operasi dan Pemeliharaan Sistem MCK
PETUNJUK OPERASI DAN PEMELIHARAAN BAGI PENGGUNA MCK
PETUNJUK OPERASI DAN PEMELIHARAAN BAGI PENGELOLA MCK/OPERATOR a. Setiap hari bersihkan gayung dengan sikat atau sabuk b. 2 (dua) kali per hari gunakan pel untuk membersihkan teras luar
(gunakan
bahan
pembersih jika sangat kotor saja) c. S e t i a p h a r i b e r s i h k a n saringan di lantai KM/WC dari kotoran padat d. Setiap hari buang sampah dalam kamar mandi/WC
PETUNJUK OPERASI DAN PEMELIHARAAN BAGI PENGELOLA MCK/OPERATOR (2) e. Setiap hari bersihkan lantai dan dinding
kamar
mandi/WC
menggunakan sikat (gunakan bahan pembersih jika sangat kotor saja) f. Setiap hari bersihkan kloset g. Setiap hari bersihkan kuras bak dengan sikat (gunakan bahan pembersih jika sangat kotor saja) h. 1 (satu) kali perminggu kuras dan bersihkan tangki/tendon air dari lumut dan kotoran lainnya i. Setiap hari bersihkan/sapu taman
PETUNJUK OPERASI DAN PEMELIHARAAN BAGI PENGELOLA MCK/OPERATOR (3)
j. 1 (satu) kali perminggu rapikan taman (tanaman k. 1 (satu) kali perbulan bersihkan langit-langit kamar mandi/WC dari sarang laba-laba l. 1 (satu) kali perminggu periksa bak kontrol, jika terdapat kotoran padat/sampah, keluarkan kemudian buang ke tempat sampah
PETUNJUK OPERASI DAN PEMELIHARAAN BAGI PENGELOLA MCK/OPERATOR (4)
m. 1 (satu) kali per 6 bulan, buang kotoran padat dan kotoran yang mengapung tepat di bawah manhole. n. 1 (satu) kali per 6 bulan, tes kualitas air limbah Pemeriksaan sampel untuk parameter pH, BOD5, COD, TSS dan lemak ke laboratorium yang di rujuk.
PETUNJUK PELAKSANAAN PENGURASAN IPAL a. 1 (satu) kali per 2 tahun, pengurasan dengan truk tinja b. Telepon perusahaan jasa. c. Buka semua tutup manhole pada IPAL. d. Angkat kotoran mengapung dan buang ke tempat sampah. e. Masukkan pipa sedot dari truk tinja sampai ke dasar bak, sedot mulai dari bak pertama. Hentikan pengurasan jika lumpur yang disedot adalah lumpur yang masih segar.
BIAYA OPERASI DAN PEMELIHARAAN SISTEM MCK I. Biaya Operasi dan Pemeliharaan No Kebutuhan Keterangan 1. Operator dan Penjaga Pekerjaan yang tidak tetap 2. Listrik 250 Watt (Pompa dan Lampu) 3. Pengurusan IPAL Rp. 400.000,-/2 tahun 4.
Peralatan pembersihan
5.
Perbaikan pompa
Sabun, pemebersih lantai, dll
Rp. 250.000,-/tahun Serok, lampu, kran, cat dinding, 6. Lain-lain dll Total biaya operasi dan pemeliharaan I. Biaya Pemakaian No Fasilitas Rp./pakai 1. Kamar mandi 150 – 600 2. WC/Jamban 150 – 400 3. Mencuci & ambil air 150 – 500
Rp./Bulan 400.000,250.000,16.650,35.000,20.830,30.000,622.480,Rata-rata per KK*)/perhari Rp. 750,- s/d Rp. 3.000,Rp. 750,- s/d Rp. 2.000,Rp. 750,- s/d Rp. 2.500,-
5. PETUNJUK OPERASI DAN PEMELIHARAAN BAGI PENGGUNA SISTEM KOMUNAL a. Jangan membuang minyak bekas ke saluran pembuangan dapur b. Jangan memasukkan limbah padat ke jamban c. Jangan membuang bahan kimia ke saluran d. Jangan menanam pohon di dekat saluran perpipaan dan IPAL e. Gunakan secukupnya sabun cuci dan pembersih karena baik untuk sistem pengolahan dan menghemat
5. PETUNJUK OPERASI DAN PEMELIHARAAN BAGI PENGGUNA SISTEM KOMUNAL (2) f. Ambil kotoran mengapung dari bak penangkap lemak setiap 3 hari sekali g. Buanglah hanya limbah cair dari kamar mandi dan dapur, dan beri saringan untuk memisahkan limbah padat h. Periksa bak kontrol di rumah setiap 3 (tiga) hari sekali i. Buang limbah padat, pasir/lumpur, dengan sekop/serok kumpulkan dalam tas plastick dan bawa ke tempat pembuangan
PETUNJUK OPERASI DAN PEMELIHARAAN BAGI PENGELOLA SISTEM KOMUNAL, YANG DILAKUKAN SEKALI SEMINGGU
a. Periksa setiap bak kontrol pada sistem perpipaan b. Buang limbah padat dan kotoran mengapung c. Jika tidak ada aliran air dalam bak kontrol, mungkin pipa tersumbat atau rusak • Hentikan kegiatan di rumah • Buka perpipaan, minta tukang untuk memperbaiki kerusakan
PETUNJUK OPERASI DAN PEMELIHARAAN BAGI PENGELOLA SISTEM KOMUNAL, YANG DILAKUKAN SEKALI SEMINGGU (2) d. Jika ada luapan air dari bak kontrol, mungkin pipa tersumbat •
Hentikan kegiatan di rumah, segera perbaiki jika ada kerusakan pipa
•
Sodok dari bak kontrol ke bak kontrol lain
•
Minta tukang untuk memperbaiki kerusakan secepatnya
f. Buang limbah padat dan kotoran mengapung dari bak inlet g. Semua tutup bak kontrol dan manhole IPAL harus bisa dibuka untuk mempermudah pengoperasian dan pemeliharaan h. Kumpulkan semua kotoran, masukkan dalam tas plastik. Buang ke tempat sampah
PETUNJUK OPERASI DAN PEMELIHARAAN BAGI PENGELOLA SISTEM KOMUNAL, YANG DILAKUKAN SEKALI 2 MINGGU Buang kotoran padat dan kotoran yang mengapung tepat di bawah manhole • Mulai dari bak inlet, dilanjutkan ke bak-bak berikutnya • Ambil kotoran tepat di bawah manhole • Gunakan alat T untuk mengumpulkan kotoran tepat di bawah manhole • Keluarkan semua kotoran yang terkumpul sampai tidak ada yang tersisa
PETUNJUK OPERASI DAN PEMELIHARAAN BAGI PENGELOLA SISTEM KOMUNAL, YANG DILAKUKAN SETIAP 6 BULAN SEKALI Tes kualitas air limbah •
Telepon dinas terkait
•
Ambil 2 sample air limbah dari bak inlet dan bak outlet, masing-masing 2 liter dalam botol terpisah
•
Bawa 2 botol sample ke laboratorium yang dirujuk, minta pemeriksaan pH, BOD5, COD, TSS dan lemak
PETUNJUK PELAKSANAAN PENGURASAN IPAL KOMUNAL 1 (satu) kali per 2 tahun, pengurasan dengan truk tinja •
Telepon perusahaan jasa pengurasan tinja
•
Buka semua tutup manhole pada IPAL
•
Angkat kotoran mengapung dan buang ke tempat sampah
•
Masukkan pipa sedot dari truk tinja sampai ke dasar bak, sedot mulai dari bak pertama
•
Lumpur yang disedot adalah lumpur yang berwarna hitam
•
Hentikan pengurasan jika lumpur yang disedot adalah lumpur yang masih segar
BIAYA OPERASI DAN PEMELIHARAAN SISTEM KOMUNAL Biaya Operasi dan Pemeliharaan I. Jamban/Kakus I. Sambungan Rumah I. Pipa utama dan IPAL 1. Operator inspeksi 4x/bulan di IPAL, pipa utama, pipa sekunder @ Rp. 75.000,-/inspeksi 1. Pengurasan setiap 2 tahun Rp. 600.000,1. Lain-lain: perbaikan pipa, bak kontrol, IPAL (Asumsi: perbaikan pipa 40 m setiap 2 tahun) Total biaya operasi dan pemeliharaan Biaya operasi dan pemeliharaan/KK/bulan Dibulatkan
Rp./bulan B i a y a o p e r a s i d a n pemeliharaan menjadi tanggung jawab setiap pengguna (KK) 300.000,25.000,70.000,395.000,2.633,33,2.650,-
TERIMA KASIH