PEDOMAN LEMBAGA KEMAHASISWAAN SEKOLAH TINGGI SENI RUPA DAN DESAIN INDONESIA TELKOM MUQADDIMAH Mahasiswa. Demikian orang mengenalnya sebagai komunitas ilmiah yang bercekimpung dalam dunia intelektualitas dan moralitas. Kiprah keilmiahannya mewarnai dinamika kehidupan manusia sebagai makhluk Homo Sapien. Dengan perkataan lain aktivitas gerakan yang dilakukan oleh mahasiswa selaku masyarakat ilmiah berkontribusi positif bagi perkembangan kehidupan manusia dan lingkungannya. Eksistensi mahasiswa sebagai agent of change diakui sebagai moment tepat untuk dioptimalkan. Gerakan ini dapat dilakukan melalui legal means yang disebut lembaga kemahasiswaan seperti yang terekplisit dalam undang-undang sistem pendidikan nasional yang berlaku di Indoneisa. Aktivitas lembaga kemahasiswaan inilah yang menjadi corong dan power of bargaining mahasiswa dalam menyalurkan aspirasinya. Menyadari pentingnya eksistensi dan peranan lembaga kemahasiswaan di sebuah perguruan tinggi, Sekolah Tinggi Seni Rupa dan Desain Indonesia Telkom (selanjutnya disebut STISI Telkom) melakukan berbagai terobosan dalam rangka mengoptimalkan fungsi lembaga kemahasiswaan sebagai wadah dan sarana penyaluran aspirasi dan pengembangan kemampuan diri, baik pengembangan kecerdasan intelektual maupun spiritualitas keagamaan mahasiswa STISI Telkom ke arah perluasan wawasan dan intergitas diri. Aktivitas lembaga kemahasiswaan merupakan bagian integral dalam kehidupan dunia kampus. Pola dan karakter yang variety yang dimiliki oleh masing-masing mahasiswa STISI Telkom disinergikan akan melahirkan kemajuan dan mengharumkan nama STISI Telkom baik di tingkat regional, nasional, maupun internasional. Untuk merealisasikan kehidupan kampus yang dinamis, harmonis, dan mandiri dalam naungan lembaga kemahasiswaan maka dianggap perlu dibuatkan pedoman Lembaga Kemahasiswaan Sekolah Tinggi Seni Rupa dan Desain Indonesia Telkom.
1
BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Lembaga kemahasiswaan adalah organisasi intra kampus dibentuk dan didirikan oleh mahasiswa Sekolah Tinggi Seni Rupa dan Desain Indonesia Telkom di bawah pembinaan ketua STISI Telkom. Pasal 2 Sekretariat lembaga kemahasiswaan berkedudukan di Sekolah Tinggi Seni Rupa dan Desain Indonesia Telkom. Pasal 3 Kedudukan organisasi kemahasiswaan sebagai kelengkapan non struktural BAB II BENTUK DAN KEDAULATAN Pasal 4 Bentuk/sistem lembaga kemahasiswaan STISI Telkom adalah Demokrasi dan Kedaulatan berada di tangan mahasiswa dan dilaksanakan menurut Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. BAB III DASAR DAN ASAS Pasal 5 Lembaga Kemahasiswaan di STISI Telkom adalah organisasi kemahasiswaan yang dijalankan berdasarkan musyawarah dan berasaskan Pancasila.
2
BAB IV FUNGSI Pasal 6 Fungsi lembaga kemahasiswaan STISI Telkom adalah penampung dan penyalur aspirasi, pemersatu, wahana pengembangan kepribadian, pengembangan bakat dan minat, pengembangan kompetensi, kepemimpinan, wawasan keagamaan dan kebangsaan bagi mahasiswa. BAB V TUJUAN Pasal 7 Tujuan lembaga kemahasiswaan STISI Telkom adalah: 1. Terbentuknya mahasiswa yang memiliki daya kritis kreatif dan inovatif sehingga dapat berkotribusi positif bagi diri dan lembaga kemahasiswaannya, serta menjadi pelopor dalam menciptakan dunia usaha creatif Indonesia; 2. Mengaktualisasikan dan menyebarluaskan nilai-nilai ilmu pengetahuan teknologi dan seni bagi kehidupan manusia; 3. Ikut serta dan aktif mewujudkan mahasiswa seni dan desain yang memiliki kapasitas intelektual yang konstruktif dan creatif.
BAB VI USAHA Pasal 8 Usaha yang dilakukan oleh lembaga kemahasiswaan STISI Telkom adalah: 1. Mengembangkan potensi kreatif dan menggali pemikiran serta penalaran mahasiswa. 2. Meningkatkan peran serta dalam pengembangan mutu akademik. 3. Menyalurkan kepedulian mahasiswa terhadap dunia usaha kreatif. 4. Mengembangkan pola dan metode pembinaan mental, sikap, dan perilaku mahasiswa.
3
BAB VII KEPENGURUSAN KEANGGOTAAN DAN MASA BAKTI Pasal 9 1. Anggota pengurus lembaga kemahasiswaan STISI Telkom adalah mahasiswa STISI Telkom yang masih aktif dan tidak dalam status berhenti sementara kuliah dan dibentuk melalui tata cara dan mekanisme yang ditetapkan oleh mahasiswa sesuai AD dan ART. 2. Masa bakti pengurus lembaga kemahasiswaan pada masing-masing tingkat adalah 1 (satu) tahun dan dapat dipilih kembali. 3. Ketua umum lembaga kemahasiswaan tidak dapat dipilih kembali untuk periode kepengurusan berikutnya. Pasal 10 Lembaga kemahasiswaan STISI Telkom terdiri atas: 1. Badan Perwakilan Mahasiswa disingkat BPM adalah lembaga legislatif di tingkat STISI Telkom. 2. Badan Eksekutif Mahasiswa disingkat BEM adalah lembaga eksekutif di tingkat STISI Telkom. 3. Himpunan Mahasiswa Jurusan disingkat HIMA adalah lembaga kemahasiswaan yang berkedudukan di tingkat prodi. 4. Unit Kegiatan Mahasiswa, disingkat dengan UKM adalah lembaga kemahasiswaan yang berkedudukan ditingkat STISI Telkom. 5. Pembina UKM STISI Telkom adalah dosen atau karyawan tetap STISI Telkom yang diangkat melalui Surat Keputusan Ketua STISI Telkom. Pasal 11 Segala bentuk organisasi yang tidak sesuai dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam Pasal 10, keberadaannya tidak diakui dan dilarang melakukan kegiatan dan mengatasnamakan lembaga kemahasiswaan STISI Telkom.
BAB VIII PENGESAHAN DAN PENCABUTAN KEPENGURUSAN Pasal 12
1. Kepengurusan lembaga kemahasiswaan yang telah dibentuk sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 harus mendapat pengesahan dari Ketua STISI Telkom melalui Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan dan layanan karir. 4
2. Pengesahan dapat dilakukan apabila pengurus lembaga kemahasiswaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyerahkan susunan pengurus dan AD dan ART. 3. Pengesahan susunan pengurus sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dikeluarkan dalam bentuk Surat Keputusan Ketua STISI Telkom. Pasal 13 1.
Kepengurusan lembaga kemahasiswaan yang telah dibentuk dan disahkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12, dapat dicabut pengesahannya, apabila:
a. Pengurus lembaga kemahasiswaan tidak melakukan kegiatan sesuai dengan AD dan ART; dan/atau b. Pengurus diketahui dan terbukti telah melakukan kegiatan/tindak pelanggaran terhadap peraturan-peraturan yang berlaku di STISI Telkom. Pencabutan pengesahan kepengurusan lembaga kemahasiswaan sebagaimana di maksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Ketua STISI Telkom, melalui WAKA III untuk BPM, BEM, dan UKM. Sedangkan untuk kepengurusan HIMA ditetapkan oleh Ketua Program Studi dalam bentuk Surat Keputusan. 3. . 2.
BAB IX STRUKTUR ORGANISASI KEMAHASISWAAN STISI TELKOM Pasal 13
5
BAB X KEGIATAN DAN PEMBIAYAAN Pasal 14 1. Kegiatan lembaga kemahasiswaan adalah wahana pembelajaran pembentukan karakter, kreativitas, inovasi, kepemimpinan, manajerial, dan kerjasama sebagai upaya membangun pribadi yang unggul dan berahlakulkarimah. 2. Segala kegiatan kemahasiswaan yang dilakukan lembaga kemahasiswaan harus mendukung pencapaian visi dan misi STISI Telkom 3. Semua kegiatan kemahasiswaan yang dilaksanakan oleh lembaga kemahasiswaan harus dengan persetujuan dan dipertanggungjawabkan kepada Ketua STISI Telkom/Waka III. 4. Dalam memberikan persetujuan atas bentuk kegiatan yang akan dilakukan oleh lembaga kemahasiswaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1). Pembiayaan bersifat stimulus sehingga dimungkinkan mahasiswa mencari sumber dana seijin Ketua STISI Telkom/Waka III.
Pasal 15 1. STISI Telkom menyediakan dana untuk kegiatan lembaga kemahasiswaan secara proporsional. 2. Pembiayaan lembaga kemahasiswaan bersumber dari iuran anggota; usaha organisasi yang dilakukan secara sah dan legal sesuai dengan ketentuan yang berlaku; dan dana lainnya yang tidak mengikat. 3. Pendanaan kegiatan disesuaikan dengan anggaran kemahasiswaan STISI Telkom selama satu periode kepengurusan. 4. Anggaran yang digunakan sesuai dengan keuangan institusi dan mengambil dari dana yang telah dianggarkan untuk kemahasiswaan. 5. Setiap kegiatan yang memerlukan anggaran menggunakan proposal dengan rincian anggaran yang logis dan wajar. 6. Setiap kegiatan dilaporkan hasilnya dan pendanaan berikutnya tidak dikeluarkan pendanaannya sebelum kegiatan sebelumnya dilaporkan. 7. Pengajuan proposal kegiatan minimal 1 (satu) minggu sebelum acara dilaksanakan. 8. Segala bentuk proposal/surat keluar harus diketahui oleh Ketua BEM dan atau Pembina masing-masing organisasi kemahasiswaan.
6
BAB XI PERUBAHAN Pasal 16 Perubahan pedoman dan dasar lembaga kemahasiswaan dilakukan oleh Ketua STISI Telkom dan dihadiri oleh Perwakilan BPM dan BEM melalui musyawarah forum kerja. BAB XII ATURAN TAMBAHAN Pasal 17 Hal-hal yang belum diatur dalam pedoman dasar lembaga kemahasiswaan ini akan diatur kemudian berdasarkan saran tertulis dari lembaga kemahasiswaan. Pasal 18 Pedoman dasar dan lembaga Kemahasiswaan ini berlaku sejak ditetapkanya. Ditetapkan di : Bandung Pada Tanggal : 11 November 2011 Ketua STISI TELKOM
IMELDA USNADIBRATA, SH., MM., Medm., M.Sc
7