Pergeseran Fungsi Atribusi Penggiat Alam Bebas Sebagai Penanda Gaya Hidup Studi Kasus pada Produk Busana, Alas Kaki (Sepatu dan Sandal Gunung), Jam Tangan dan Tas | Muchlis
2012
PERGESERAN FUNGSI ATRIBUSI PENGGIAT ALAM BEBAS SEBAGAI PENANDA GAYA HIDUP STUDI KASUS PADA PRODUK BUSANA, ALAS KAKI (SEPATU DAN SANDAL GUNUNG), JAM TANGAN DAN TAS MUCHLIS Program Studi Desain Produk, STISI Telkom e-mail :
[email protected] dipublikasikan pada Jurnal Seni Rupa & Desain Vol.1 No.1 2012
Abstract Safety and comfort of doing adventure activities highly depend on various matters, such as physical ability, technical , environmental understanding, and human factor. In term of technical factor, surely, it relates to equipment and product understanding which support the mentioned activities. These products include: flannel clothes, bags, watches, and others. These products for the adventure activities are not only used when the activity takes place, nowadays, the products has been a lifestyle. These proven that the products are not only used when the activities take place but is also used in daily activities. The methods of the research about the product understanding which becomes lifestyle used in this research is descriptive analysis. The data obtained were processed and described in such a way so that can be concluded about the adventure attribute product and its relation to lifestyle. The research results show that the orientation of adventure attribute completeness which is most prominent as the images are shirts, watches, handbags and shoes. From these four products, it appears that the attributes become a background symbol of adventure activities which the users apply as their hobbies or use the signs from the adventure activity images from the used products. Keywords: Adventure activities, lifestyle change, lifestyle product
1.1
Latar Belakang Masalah
“Kondisi fisik merupakan komponen penting saat mendaki gunung. Tetapi ada elemen1 Jurnal Seni Rupa & Design Vol.1 No.1 2012
elemen lain yang juga penting yang tidak bisa dilatih didalam ruangan" Jon Krakauer .
Pergeseran Fungsi Atribusi Penggiat Alam Bebas Sebagai Penanda Gaya Hidup Studi Kasus pada Produk Busana, Alas Kaki (Sepatu dan Sandal Gunung), Jam Tangan dan Tas | Muchlis
2012
Menyimak kalimat yang ditulis oleh Jon Krakauer dalam bukunya Into Thin Air tersebut, sebagai penggiat kegiatan alam bebas tentunya kita memaknainya dengan berbagai hal. Dimulai dari kesiapan mental, kemampuan teknis, kerjasama mental, kemampuan teknis, kerjasama
membedakan fungsi maupun peralatannya. Sebuah perlengkapan perjalanan secara sederhana dapat dibagi menjadi dua, yaitu ;
tim, dan tentunya perlengkapan yang memadai. Senada dengan itu, Colin Mortlok seorang pakar pendidikan alam terbuka menjabarkan empat kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang penggiat alam bebas diantaranya:
Perlengkapan pribadi tentunya berkaitan dengan perlengkapan yang digunakan sebagian besar untuk kepentingan si individu penggiat alam bebas masing-masing, sedangkan perlengkapan tim berkaitan untuk kepentingan sebuah tim atau kelompok yang melakukan kegiatan perjalanan tersebut. Sebuah produk (dalam hal ini perlengkapan kegiatan alam bebas) diciptakan pada awalnya berkenaan dengan fungsinya, tetapi saat ini dalam perkembangannya dibutuhkan lebih dari sebuah fungsi saja. Sebuah produk saat ini sudah terkait dengan selera/taste, kelas dan status sosial, situasi, identitas, gaya hidup/life style dan lain-lain. Sebagai sebuah identitas, perlengkapan penggiat alam bebas saat ini tidak hanya digunakan pada saat seseorang akan melakukan kegiatan saja, perlengkapan tersebut akhirnya menjadi sebuah kebutuhan sehari-hari (casual) yang akhirnya menjadi sebuah identitas. Seperti halnya seorang penggila sepakbola, dia dapat diketahui dari gaya berpakaiannya yang khas dengan warna sebuah team sepak bola, dengan nomor punggung serta nama pesepak bola
1. Kemampuan teknis. 2. Kemampuan kebugaran 3. Kemampuan kemanusiawian 4. Kemampuan pemahaman lingkungan. Keempat kemampuan tersebut setidaknya harus dipahami oleh seseorang yang ingin melakukan sebuah perjalanan di alam terbuka, sehingga sebuah perjalanan dapat berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan awal dari masing-masing individunya. Berkaitan dengan kemampuan teknis, diperlukan tidak hanya sekedar memahami sebuah fungsi peralatan saja, tetapi dalam hal ini diperlukan kemampuan untuk menentukan dan memilih sebuah perlengkapan yang tentunya disesuaikan dengan lokasi dan medan tempat kita akan melakukan kegiatan. Perlengkapan dalam sebuah perjalanan mempunyai pengertiannya sendiri-sendiri tetapi tidak 2 Jurnal Seni Rupa & Design Vol.1 No.1 2012
1.
Perlengkapan pribadi.
2.
Perlengkapan tim.
Pergeseran Fungsi Atribusi Penggiat Alam Bebas Sebagai Penanda Gaya Hidup Studi Kasus pada Produk Busana, Alas Kaki (Sepatu dan Sandal Gunung), Jam Tangan dan Tas | Muchlis
maupun tim bola yang diidolainya. Untuk penggiat alam bebas, dia akan lebih dikenal dengan perlengkapannya berupa topi lapangan-baju lapangan dengan warna khas coklat muda (khaki) — celana lapangan — sepatu trekking — disertai bawaan berupa ransel (backpack). Semua peralatan (artificial) tersebut kemudian membentuk satu kesatuan penampakan visual yang ditangkap oleh seseorang yang kemudian dimaknai menjadi sebuah identitas atau citra (Image). Gaya hidup (life styles) menurut Alvin Toffler, yaitu " Alat yang dipakai oleh individu untuk menunjukkan identifikasi mereka dengan subkultur-subkultur tertentu". Sebagai sebuah "alat", gaya hidup tentunya merupakan wahana ekspresi, dan ekspresi ini dituangkan dalam bentuk-bentuk sedemikian rupa sehingga membentuk gaya hidup (life stylesl). Gaya hidup mempunyai sifat "artifisial" dan cenderung tidak disadari. Gaya hidup juga membentuk pola (tampil secara berturutan, berulang-ulang), dia mempunyai pengikut dan mempunyai daur hidup (life cyclel) artinya ada masa kelahiran, berkembang, surut dan mati. Perlengkapan pecinta alam saat ini dapat diartikan juga sebagai sebuah gaya hidup, dia saat ini cenderung digunakan dan tanpa disadari, menjadi sebuah trend dalam arti banyak yang meminjam tandatanda dari kepecinta alaman sebagai sebuah gaya atau styles. 3 Jurnal Seni Rupa & Design Vol.1 No.1 2012
1.2 Identifikasi Masalah
dan
2012
Perumusan
Dari data serta fakta yang telah diuraikan dalam latar belakang masalah, maka diidentifikasi yaitu "apakah sebuah produk selain mempunyai kegunaan sesuai fungsinya, dapat juga menjadi sebuah gaya hidup?". Perumusan permasalahanpermasalahan yang akan dikaji lebih lanjut adalah : 1.
Bagaimana pengertian gaya hidup dikaitkan dengan sebuah produk ? 2.
Faktor-faktor apa saja yang akhirnyamenjadi penanda sebuah gaya hidup seseorang sehingga akhirnya dikatakan menjadi sebuah citra atau image ? 3.
Attribusi produk apa saja yang menjadi faktor-faktor image seorang penggiat alam bebas? 1.3 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif analisis, dimana data-data yang didapatkan dilapangan diolah dan dijelaskan sedemikian rupa serta sehingga akhirnya dapat disimpulkan tentang sebuah produk penggiat alam bebas dan keterkaitannya dengan gaya
Pergeseran Fungsi Atribusi Penggiat Alam Bebas Sebagai Penanda Gaya Hidup Studi Kasus pada Produk Busana, Alas Kaki (Sepatu dan Sandal Gunung), Jam Tangan dan Tas | Muchlis
hidup. Penelitian ini menggunakan teknik-teknik penelitian antara lain : 1. Pengamatan langsung dilapangan 2. Penyebaran Angket yang disebar secara acak (random sampling) berjumlah 50 data responden. 3.
Wawancara, berupa tanya jawab yang berkenaan dengan data-data yang dibutuhkan untuk penelitian ini antara lain dikalangan anak-anak pecinta alam di sekitar kota Bandung. Selain itu digunakan juga pencarian data dari literatur-literatur terkait tentang gaya hidup / life styles. 2. Kelengkapan Penggiat Alam Bebas dan Gaya Hidup Pada bab sebelumnya telah dibahas tentang latar belakang masalah tentang produk sebagai sebuah gaya hid up penggiat alam bebas serta gambaran u mum yan g te rjadi t erkait den gan fenomenanya di masyarakat, selain itu dikemukakan juga tentang identifikasi serta perumusan masalah dari penelitian ini. Dalam bab sebelumnya juga dibahas tentang metode yang digunakan dalam penelitian ini serta teknik-teknik penelitian yang digunakan. Pada bab ini akan dibahas tentang landasan teori yang digunakan dalam penelitian, baik tentang produk dan gaya hidup/life styles. 4 Jurnal Seni Rupa & Design Vol.1 No.1 2012
2012
2.1 Atribusi Penggiat Alam Bebas Saat ini kegiatan kepecinta alaman seperti mendaki gunung atau disebut pendaki gunung/ hiker, pemanjat/ climber, susur gua/caver bahkan yang menjadi trend saat ini pesepeda gunung/biker menjadi aktifitas yang sering dilakukan disela-sela kesibukan di akhir minggu/weekend. Kegiatan ini tidak hanya dinikmati atau dilakoni oleh kalangan tertentu, tetapi sudah menjadi trend disemua kalangan. Saat melakukan kegiatan tersebut, p e n g g i at a l a m b e b a s itu tentunya membutuhkan peralatan-peralatan yang baik untuk mendukung aktifitasnya, sehingg a dapat melakukan kegiatan tersebut dengan aman dan nyaman. Peralatan standar yang wajib dibawa saat melakukan kegiatan tersebut setidaknya terbagi atas perlengkapan yang menempel atau digunakan ditubuh maupun produkproduk untuk melakukan aktifitasnya semacam tas punggung/ backpack, selimut tidur/sleeping bag, peralatan masak, dan lain-lain. Untuk peralatan yang menempel di tubuh antara lain, baju lapangan, celana lapangan, topi rimba, jam tangan yang dapat menunjukkan arah, ketinggian maupun suhu, alat komunikasi yang tahan terhadap
Pergeseran Fungsi Atribusi Penggiat Alam Bebas Sebagai Penanda Gaya Hidup Studi Kasus pada Produk Busana, Alas Kaki (Sepatu dan Sandal Gunung), Jam Tangan dan Tas | Muchlis
cuaca baik hujan maupun benturan, serta alat dokumentasi yang mempunyai fungsi yang tahan terhadap cuaca baik hujan, kedalaman air, maupun b e n t u ran . P ro d u k produk t e r se b u t tentunya mempunyai fungsi maupun ke gu n a a n n ya m asin g - m a sin g ya n g disesuaikan dengan situasi maupun kondisi kegiatan yang akan dilakukan. Terkait dengan attribusi tentunya berhubungan dengan produk-produk pakai yang dapat digunakan atau melekat ditubuh yang terdiri antara lain; baju lapangan, ikat pinggang, celana lapangan, sepatu, dan jam tangan. 2.1.1 Busana untuk kegiatan alam bebas. Dari beberapa produk yang penting untuk k e g i a t a n a l a m t e n t u n y a b u s a n a memegang peranan yang sangat penting. Busana atau yang lebih sering disebut pakaian merupakan salah satu indikator dari kemajuan peradaban umat manusia pada zamannya. "Kata "busana" diambil dari bahasa Sansekerta "bhusana". Dalam bahasa Jawa dikenal "buson o". Pada kedua bahasa itu artinya sama yaitu "perhiasan". Namun, dalam bahasa Indonesia terjadi pergeseran arti "busana" menjadi padanan "pakaian". Meskipun 5 Jurnal Seni Rupa & Design Vol.1 No.1 2012
2012
demikian, pengertian busana dan pakaian ada bedanya, dimana busana mempunyai konotasi "pakaian yang indah atau bagus". Pendek kata busana itu "pakaian yang enak dipandang mata, serasi, selaras, harmonis dengan pemakai dan kesempatan pemakaian". In' sesuai dengan arti semula dari kata benda busana yaitu "perhiasan", sebagai sesuatu yang memiliki makna yang indah, bagus, atau bernilai seni" (Arifah A. Riyanto, 2003;1). Penggunaan busana, atau lebih sering disebut pakaian tentunya akan merujuk pada fungsi dan kegunaannya masingmasing. Ada pakaian untuk pesta, pakaian untuk tidur, pakaian untuk ke kantor, pakaian untuk olahraga dan lain-lain. a. Busana Sebagai penutup tubuh yang paling utama, busana mempunyai fungsi yang sangat vital bagi penggiat alam bebas. Busana atau pakaian penggiat alam bebas mempunyai bentuk yang sedikit berbeda dengan pakaian pada umumnya. Pakaian penggiat alam bebas mempunyai bentuk menyesuaikan dengan fungsi yang sesuai dengan kegiatan yang dilakukan.
Pergeseran Fungsi Atribusi Penggiat Alam Bebas Sebagai Penanda Gaya Hidup Studi Kasus pada Produk Busana, Alas Kaki (Sepatu dan Sandal Gunung), Jam Tangan dan Tas | Muchlis
2012
benturan-benturan dengan batu, rantingranting yang tajam maupun dari gigitan serangga dan hewan-hewan lainnya.
Gambar : Contoh desain kemeja untuk kegiatan alam bebas (kemeja untuk wanita) Sumber : Google, Kemeja Pendaki Gunung
Gambar : Contoh desain sepatu untuk kegiatan alam bebas Sumber : Google, Sepatu Pendaki Gunung
Gambar : Contoh desain kemeja untuk kegiatan alam bebas, jenis kemeja flanel ini dapat digunakan untuk laki-laki maupun wanita. Sumber : Google, Flanel Pendaki Gunung.
b. Sepatu Sepatu pada penggiat alam bebas juga mempunyai fungsi yang sangat vital. Sepatu itu berfungsi sebagai alas kaki yang melindungi kaki saat berjalan. Sepatu tersebut melindungi kaki terhadap 6 Jurnal Seni Rupa & Design Vol.1 No.1 2012
Gambar : Contoh desain sepatu untuk kegiatan alam bebas Sumber : Google, Sepatu Pendaki Gunung c. Jam Tangan Produk jam tangan pada penggiat alam bebas selain berfungsi sebagai penunjuk waktu, jam tangan untuk kegiatan alam bebas mempunyai fungsi lain untuk menunjukkan letak ketinggian, penunjuk arah/kompas, maupun petunjuk suhu.
Pergeseran Fungsi Atribusi Penggiat Alam Bebas Sebagai Penanda Gaya Hidup Studi Kasus pada Produk Busana, Alas Kaki (Sepatu dan Sandal Gunung), Jam Tangan dan Tas | Muchlis
2012
kegiatan sehari/one day trip.
Gambar : Contoh desain jam tangan untuk kegiatan alam bebas Sumber : Google, Jam Pendaki Gunung Gambar : Contoh desain tas punggung untuk kegiatan alam bebas Sumber : Google, Daypack Hiking
Gambar : Contoh desain jam tangan untuk kegiatan alam bebas Sumber : Google, Jam Pendaki Gunung d. Tas Produk tas pada penggiat alam bebas berfungsi untuk menempatkan dan membawa peralatan ataupun keperluan pribadi. Tas pada penggiat alam bebas mempunyai kapasitas yang disesuaikan dengan lama perjalanan dan kegiatan yang dilakukan. Tas penggiat alam bebas yang mempunyai fungsi untuk kebutuhan 7 Jurnal Seni Rupa & Design Vol.1 No.1 2012
Gambar: Contoh desain tas punggung untuk kegiatan alam bebas Sumber : Google, Daypack Hiking
Pergeseran Fungsi Atribusi Penggiat Alam Bebas Sebagai Penanda Gaya Hidup Studi Kasus pada Produk Busana, Alas Kaki (Sepatu dan Sandal Gunung), Jam Tangan dan Tas | Muchlis
2012
laku yang tertuang dalam minat, aktivitas dan opininya sehingga akan terbentuk pola perilaku tertentu. Pola perilaku tersebut akan membentuk citra dihada pan orang yang melihatnya yang kadang kala terjadi tanpa disadari.
Gambar: Contoh desain tas punggung untuk kegiatan alam bebas. Sumber: Google, Daypack Hiking 2.2 Gaya Hidup / Life Styles Gaya hidup/life styles tentunya tidak akan lepas dari suatu citra diri/se/f image , budaya dan unsur-unsur komunikasi. Sebuah gaya hidup dapat diikuti, difahami dan akhirnya merubah mental seseorang maupun sebuah kumpulan masyarakat yang akhirnya menjadi suatu kesepakatan yang akhirnya menjadi suatu trend yang " w a j i b " d i i k u t i a p ab i l a t i d a k i n g in tertinggal. Citra diri/se/f im a g e dapat diartikan s e b a g a i " b a g a i m a n a seseorang memandang dirinya sendiri. Atau mungkin diartikan sebagai bagaimana persepsi orang lain terhadap seseorang (susanto: 5). Berdasarkan bagaimana seseorang ingin dipersepsikan oleh orang lain inilah salah satu faktor terpenting yang mempengaruhi gaya hidup seseorang. Seseorang memiliki frame of reference yang dipakai seseorang dalam bertingkah 8 Jurnal Seni Rupa & Design Vol.1 No.1 2012
Didalam kehidupan masyarakat yang serba pluralistik sekarang, semua produk dapat menjadi sebuah status dan akhirnya mengakibatkan terbentuknya sebuah kelas-kelas status / class of statue. Bagaimana sebuah mobil keluaran Cina akan dipersepsikan, bagaimana sebuah mobil keluaran Jepang akan diklasifikasikan, dan bagaimana sebuah mobil keluaran Jerman akan ditempatkan. Produk-produk tersebut semuanya akan mengkomunikasikan sebuah status dan semuanya mempunyai konsekuensinya sendiri-sendiri. 2.2 Gaya Hidup / Life Styles Gaya hidup/life styles tentunya tidak akan lepas dari suatu citra diri/se/f image , budaya dan unsur-unsur komunikasi. Sebuah gaya hidup dapat diikuti, difahami dan akhirnya merubah mental seseorang maupun sebuah kumpulan masyarakat yang akhirnya menjadi suatu kesepakatan yang akhirnya menjadi suatu trend yang " w a j i b " d i i k u t i a p ab i l a t i d a k i n g in tertinggal. Citra diri/ self i m a g e dapat diartikan sebagai" b a g a i m a n a s e s e o r a n g
Pergeseran Fungsi Atribusi Penggiat Alam Bebas Sebagai Penanda Gaya Hidup Studi Kasus pada Produk Busana, Alas Kaki (Sepatu dan Sandal Gunung), Jam Tangan dan Tas | Muchlis
memandang dirinya sendiri. Atau mungkin diartikan sebagai bagaimana persepsi orang lain terhadap seseorang (susanto: 5). Berdasarkan bagaimana seseorang ingin dipersepsikan oleh orang lain inilah salah satu faktor terpenting yang mempengaruhi gaya hidup seseorang. Seseorang memiliki frame of reference yang dipakai seseorang dalam bertingkah laku yang tertuang dalam minat, aktivitas dan opininya sehingga akan terbentuk pola perilaku tertentu. Pola perilaku tersebut akan membentuk citra dihada pan orang yang melihatnya yang kadang kala terjadi tanpa disadari. Didalam kehidupan masyarakat yang serba pluralistik sekarang, semua produk dapat menjadi sebuah status dan akhirnya mengakibatkan terbentuknya sebuah kelas-kelas status / class of statue. Bagaimana sebuah mobil keluaran Cina akan dipersepsikan, bagaimana sebuah mobil keluaran Jepang akan diklasifikasikan, dan bagaimana sebuah mobil keluaran Jerman akan ditempatkan. Produk-produk tersebut semuanya akan mengkomunikasikan sebuah status dan semuanya mempunyai konsekuensinya sendiri-sendiri. 2.3 Penanda Gaya Hidup Sebuah produk apapun yang dibuat oleh manusia pasti akan memberikan tanda 9 Jurnal Seni Rupa & Design Vol.1 No.1 2012
2012
yang dapat mengkomunikasikan hal-hal tertentu. Produk tersebut akan berkomunikasi/ mengkomunikasikan sesuatu. Dalam bahasa rupa tentunya akan mengkomunikasikan tanda antara lain dari ; warna, bentuk, dimensi, lebar, tinggi, lekukan, cahaya, suara dan lain-lain. Produk tersebut akan lebih berkomunikasi apabila digunakan oleh "seseorang" atau sebaliknya "seseorang" tersebut akan dipersepsikan sesuai dengan produk tersebut. Sebuah model makna memiliki bentuk yang secara luas mirip. Masing-masing memperhatikan tiga unsur yang mesti ada dalam setiap studi tentang makna. Ketiga unsur itu adalah (fiske;61); 1.
Tanda.
2.
Acuan tanda.
3.
Pengguna tanda.
Tanda merupakan sesuatu yang bersifat f i s i k , b i s a d i r a sa k an o le h in d e r a , sedangkan tanda mengacu pada sesuatu diluar tanda itu sendiri dan bergantung pada pengenalan, pengalaman dan penggunaannya sehingga bisa disebut tanda. Konsep kata SEPATU baik itu berupa tertulis ataupun suara yang diperdengarkan memiliki konsep mental yang melekat pada sepatu tersebut. Diantara sekian banyak orang setidaknya akan memiliki konsep mental yang sama tentang SEPATU, walaupun dalam objek
Pergeseran Fungsi Atribusi Penggiat Alam Bebas Sebagai Penanda Gaya Hidup Studi Kasus pada Produk Busana, Alas Kaki (Sepatu dan Sandal Gunung), Jam Tangan dan Tas | Muchlis
realitasnya akan terjadi perbedaan perbedaan terutama terkait dengan brand identity/brand image, bentuk, status dan lain-lain.
2.4 Sistem Kerja Sebuah Tanda Seperti dijelaskan sebelumnya, produk akan mengkomunikasikan sesuatu, produk tersebut mempunyai tanda, yang secara sengaja dibentuk, diolah yang akhirnya dimaknai oleh seseorang. Sebuah tanda tersusun atas dua komponen; 1.
Penanda, yaitu eksistensi fisik dari sebuah tanda. 2.
Petanda, yaitu konsep mental Kedua komponen tersebut bekerja dengan membentuk sistem tanda yang akhirnya dipersepsikan oleh seseorang. Berdasarkan sistem tanda tersebut, bidang realitas atau pengalaman tersebut menjadi acuan petanda, yakni signifikasi tanda, ditentukan bukan oleh sifat realitas/pengalaman itu, melainkan oleh batas-batas dari petanda terkait di dalam sistem. 3. Pergeseran Fungsi Attribusi Penggiat Alam Bebas Sebagai Gaya Hidup di Masyarakat Pada bab sebelumnya telah dibahas tentang kelengkapan yang digunakan oleh 10 Jurnal Seni Rupa & Design Vol.1 No.1 2012
2012
penggiat alam bebas, maupun teori-teori tentang tanda dan bagaimana tanda itu bekerja. Selain itu, juga dijelaskan juga tentang definisi gaya hidup. Pada bab ini akan ditinjau tentang attribusi yang digunakan seseorang penggiat alam bebas yang ada di masyarakat. Attribusi yang ditinjau berkaitan dengan produk-produk yang digunakan pada saat melakukan kegiatan luar, tetapi ju ga digun akan d alam keseharian. 3.1. Attribusi Penggiat Alam Bebas Yang Berkaitan Dengan Kemeja Se perti telah dijelaskan sebelumnya, busana/pakaian pada penggiat alam bebas merupakan produk yang memegang peranan sangat penting saat melakukan kegiatan alam bebas. Pakaian itu berfungsi untuk menjaga suhu tubuh agar tetap stabil sehingga dapat melakukan kegiatan alam bebas dengan aman dan nyaman. Jenis-jenis pakaian yang digunakan untuk penggiat alam bebas saat ini akhirnya banyak digunakan juga dalam keseharian.
Pergeseran Fungsi Atribusi Penggiat Alam Bebas Sebagai Penanda Gaya Hidup Studi Kasus pada Produk Busana, Alas Kaki (Sepatu dan Sandal Gunung), Jam Tangan dan Tas | Muchlis
Gambar : Contoh Kemeja untuk kegiatan alam bebas yang dipakai sehari-hari Sumber : Dokumentasi Pribadi
2012
peranan sangat penting saat melakukan kegiatan alam bebas. Sepatu selain sebagai alas kaki juga berfungsi untuk menjaga kaki terhadap binatang-binatang at au se r an g ga y an g mu n g kin b i sa menyebabkan luka pada kaki. Sepatu pada penggiat alam bebas saat ini tidak hanya digunakan pada saat seseorang melakukan kegiatan alam bebas, tetapi saat ini juga sering terlihat seseorang menggunakan sepatu tersebut dalam kesehariannya.
Gambar : Contoh Kemeja untuk kegiatan alam bebas yang dipakai sehari-hari Sumber : Dokumentasi Pribadi Kem ej a p en ggiat alam be bas yang se kar ang ban yak d igunakan untuk keseharian seseorang menurut beberapa r e sp o n d e n y an g m e n ggu n a k an n ya kebanyakan mereka menyukai motif maupun corak kemeja flannel yang mereka gunakan. Beberapa responden menyukai dari fungsinya, yaitu sebagai penghangat tubuh. 3.2. Attribusi Penggiat Alam Bebas Yang Berkaitan Dengan Alas Kaki (Sepatu dan Sandal Gunung) S e p a tu p ad a p e n ggiat alam b e b as merupakan produk yang juga memegang 11 Jurnal Seni Rupa & Design Vol.1 No.1 2012
Gambar : Contoh Alas kaki (sepatu) untuk kegiatan alam bebas yang dipakai sehari-hari Sumber : Dokumentasi Pribadi
Pergeseran Fungsi Atribusi Penggiat Alam Bebas Sebagai Penanda Gaya Hidup Studi Kasus pada Produk Busana, Alas Kaki (Sepatu dan Sandal Gunung), Jam Tangan dan Tas | Muchlis
2012
Produk jam tangan pada penggiat alam bebas selain berfungsi sebagai penunjuk waktu, jam tangan untuk kegiatan alam bebas mempunyai fungsi lain untuk menunjukkan letak ketinggian, penunjuk arah/kompas, maupun petunjuk suhu. Saat ini jam tangan tidak hanya sebagai aksesoris saja, tetapi sudah menjadi gaya hidup dan kebutuhan seseorang untuk memperlihatkan image latar belakang kepecinta alamannya.
Gambar : Contoh Alas kaki (sepatu) untuk kegiatan alam bebas yang dipakai sehari-hari Sumber : Dokumentasi Pribadi Alas kaki yang digunakan berimbang antara sepatu maupun sandal gunung. Alas kaki ini kebanyakan dipakai untuk ke kampus, beberapa digunakan untuk bepergian sehari-hari di dalam kota. Alas kaki ini terutama sepatu, tidak saja digunakan oleh kalangan mahasiswa, tetapi orang-orang yang telah bekerja pun menggunakan beberapa sepatu yang mempunyai fungsi utama untuk kegiatan alam bebas. 3.3. Attribusi Penggiat Alam Bebas Yang Berkaitan Dengan Jam Tangan 12 Jurnal Seni Rupa & Design Vol.1 No.1 2012
Pergeseran Fungsi Atribusi Penggiat Alam Bebas Sebagai Penanda Gaya Hidup Studi Kasus pada Produk Busana, Alas Kaki (Sepatu dan Sandal Gunung), Jam Tangan dan Tas | Muchlis
2012
berbusana. Produk jam tangan ternyata menjadi salah satu aksesoris yang wajib mereka punyai dan ingin mereka gunakan saat melakukan aktifitas sehari-hari. 3.4. Attribusi Penggiat Alam Bebas Yang Berkaitan Dengan Tas Produk tas pada penggiat alam bebas berfungsi untuk menempatkan dan membawa peralatan ataupun keperluan pribadi. Tas pada penggiat alam bebas mempunyai kapasitas yang disesuaikan dengan lama perjalanan dan kegiatan yang dilakukan. Tas penggiat alam bebas yang mempunyai fungsi untuk kebutuhan kegiatan sehari/one day trips
Gambar : Contoh beberapa jam tangan untuk kegiatan alam bebas yang dipakai sehari-hari Sumber : Dokumentasi Pribadi Jam tangan saat ini bukan saja sebagai aksesoris yang melengkapi seseorang pada busananya, tetapi sudah menjadi kebutuhan. In' terlihat di survai tentang kelengkapan seseorang pada saat mereka 13 Jurnal Seni Rupa & Design Vol.1 No.1 2012
Tas punggung yang dipakai untuk kegiatan alam bebas saat ini banyak juga yang dipakai untuk dipakai sehari-hari dan sudah menjadi bagian dari gaya hidup seseorang. Fenomena yang terjadi untuk produk tas punggung ini, tidak saja hanya dipakai oleh anak-anak muda, tetapi orang dewasa pun menggunakannya. Tas punggung tersebut selain dipakai untuk keperluan ke kampus juga dipakai untuk ke kantor.
Pergeseran Fungsi Atribusi Penggiat Alam Bebas Sebagai Penanda Gaya Hidup Studi Kasus pada Produk Busana, Alas Kaki (Sepatu dan Sandal Gunung), Jam Tangan dan Tas | Muchlis
2012
penelitian ini. 4.1 Kesimpulan Produk-produk untuk kegiatan alam bebas sangat beragam bentuk maupun jenisnya. Dari beberapa produk tersebut ternyata banyak yang digunakan untuk kegiatan keseharian di lingkungan masyarakat. Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini antara lain :
Gambar : Contoh tas punggung untuk kegiatan alam bebas yang dipakai sehari-hari Sumber : Dokumentasi Pribadi Tas punggung saat ini merupakan salah satu produk yang hampir selalu hadir di kegiatan sehari-hari seseorang. Hal ini dapat dimungkinkan oleh adanya kebutuhan untuk menyimpan alat komunikasi maupun laptop/notebook yang saat ini memang sedang menjadi trend. 4. Kesimpulan dan Saran Pada bab sebelumnya telah dijelaskan tentang beberapa produk yang menjadi studi kasus di penelitian ini, antara lain kemeja, alas kaki (sepatu maupun sandal), jam tangan dan tas yang dipakai didalam aktifitas keseharian seseorang. Pada bab ini akan coba ditarik beberapa kesimpulan singkat, serta beberapa saran terkait dengan 14 Jurnal Seni Rupa & Design Vol.1 No.1 2012
1. Gaya Hidup apabila dikaitkan dengan sebuah produk akan sangat berbanding lurus, karena gaya hidup terkait dengan sebuah trend produk yang banyak digunakan, sedangkan produk dapat menjadi sebuah “simbol” bagi penggunanya, mengangkat derajat maupun citra diri/ self image penggunanya, 2. Faktor- faktor yang menjadi penanda sebuah gaya hidup seseorang terutama berupa produk-produk yang dipakai dan digunakannya. Seseorang yang menggunakan produk tersebut bisa saja tidak menyadarinya, bahwa dengan menggunakan produk tersebut akan berdampak pada citra yang akhirnya muncul dibenak seseorang yang melihatnya. Produk-produk tersebut, terutama barangbarang pakai antara lain; busana utama maupun aksesoris menjadi sebuah penanda yang kuat dari citra diri yang ingin ditampilkan, baik secara sadar maupun tidak.
Pergeseran Fungsi Atribusi Penggiat Alam Bebas Sebagai Penanda Gaya Hidup Studi Kasus pada Produk Busana, Alas Kaki (Sepatu dan Sandal Gunung), Jam Tangan dan Tas | Muchlis
3. Attribusi atau kelengkapan busana yang paling menonjol sebagai image antara lain baju/kemeja, jam tangan, tas dan sepatu. Dari keempat produk tersebut, ternyata menjadi simbol dari latar belakang kegiatan kepecinta alaman yang memang mereka jadikan sebagai hobi mereka atau hanya sekedar meminjam tanda-tanda dari image kepecinta alaman dari produkproduk yang digunakan. 4.2 Saran Penelitian ini masih perlu dikembangkan lebih lanjut, terkait dengan hal tersebut penelitian ini diharapkan: 1.
Dapat bermanfaat bagi masyarakat terutama orang-orang yang menggunakan produk-produk untuk kegiatan alam bebas. 2.
Penelitian ini diharapkan dapat dikembangkan lebih lanjut mengingat keterbatasan waktu proses penelitian dimana tentu membutuhkan waktu untuk dilakukan proses sampai sejauh mana produk-produk tersebut akhirnya menjadi sebuah symbol bahkan menjadi kebutuhan yang wajib mereka gunakan/fetishistic.
15 Jurnal Seni Rupa & Design Vol.1 No.1 2012
2012
Pergeseran Fungsi Atribusi Penggiat Alam Bebas Sebagai Penanda Gaya Hidup Studi Kasus pada Produk Busana, Alas Kaki (Sepatu dan Sandal Gunung), Jam Tangan dan Tas | Muchlis
2012
DAFTAR PUSTAKA
CommunicationStudies. Bandung.
Adlin, Alfathri (editor), 2006. Resistensi Gaya Hidup, Teori dan Realitas. Jalasutra, Bandung.
Heskett, John. 1986. Desain lndustri. C.V. Rajawali, Jakarta.
Amir Piliang, Yasraf. Hipersemiotika — Tafsir Cult ural Studies Atas Matinya Makna, Jalasutra, Yogyakarta, 2003. Aminuddin, Drs.Mpd. Semantik, Pengantar S t u d i T e n t a n g M a k n a , S in a r Ba r u Algensindo. Bandung, 2001.
Jalasutra,
Kaplan, David. Teori Budaya, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2002. Luscher, Max, Dr. 1995. The Luscher Colour Test. Simon & Schuster. New York. Montagnier, Luc, 1987. AIDS. Graffiti Pers, Jakarta
Cavallaro, Dani. Critical and Cultural Theory. Niagara, 2001.
Morse, Stephen, 1998. Suceesful Product Management. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
E. Davies, BJ, 1996. Pemasaran Yang Sukses. Kesaint Blanc, Jakarta.
Susanto. AB, 2001. Potret-potret Gaya Hidup. Kompas, Jakarta.
Fiske.
John,
2005.
Cultural
and
16 Jurnal Seni Rupa & Design Vol.1 No.1 2012