PEDOMAN DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PENEGEMBANGAN SARANA PRASARANA POKOK DAN PENUNJANG PELATIHAN Bagian I PERSYARATAN UMUM Pasal 1 Ketentuan Umum
Sumber dana
: APBN Tahun 2015
Kegiatan
: Penegembangan Sarana Prasarana Pokok Dan Penunjang Pelatihan
Pekerjaan
: Renovasi Asrama Peserta Pelatihan
Alamat
: Jl. Raya Banyuwangi-Situbando Kec. Wongsorejo Kab. Banyuwangi
Pemberi Tugas : Pejabat Pembuat Komitmen/Penanggung Jawab Kegiatan Teknis Bangunan Perencanaan
Gedung Asrama BPPP Banyuwangi
: Perencanaan Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan (BPPP) Banyuwangi
Pengelola
: Tim Renovasi Asrama Peserta Pelatihan
Pasal 2 Pengelolaan Pekerjaan Pengelolaan Pekerjaan Pengelolaan pekerjaan yang dilakukan oleh pihak Tim Pengelola Gedung Asrama, meliputi antara lain mendatangkan semua bahan, pengerahan tenaga kerja, mengadakan alat bantu dan sebagainya. Mekanisme pengadaannya langsung atau tidak langsung termasuk dalam usaha penyelesaian dan penyerahan pekerjaan dalam keadaan sempurna dan lengkap. Termasuk pekerjaan yang tidak ditentukan dengan jelas dalam persyaratan teknis dan gambar, tetapi masih dalam lingkup pekerjaan yang harus dilaksanakan sesuai dengan petunjuk Teknis Pemeliharaan Gedung Asrama BPPP Banyuwangi Lapangan pekerjaan, termasuk segala sesuatu yang berada didalamnya diserahkan sebagai tanggung jawab Tim Pemeliharaan
Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan (BPPP) Banyuwangi 1
Tim Rehabilitasi Gedung Asrama harus menyerahkan pekerjaan dengan sempurna dan dalam keadaan selesai, termasuk pembersihan lokasi pekerjaan. Pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Tim Rehabilitasi Gedung Asrama secara Kontraktual diborongkan kepada pihak ketiga (pemborong/rekanan)
meliputi
pekerjaan : 1). Pekerjaan Persiapan. 2). Pekerjaan Pelaksanaan. 3). Pekerjaan Administrasi dan Pelaporan. Pekerjaan Perawatan, termasuk pembersihkan lokasi sebelum penyerahan pekerjaan antara lain pembersihan bahan-bahan bangunan yang tidak terpakai, sampah, kerusakankerusakan atau hal-hal yang merupakan akibat dari pekerjaan. Pekerjaan lain yang tercantum ataupun yang dimaksudkan dalam gambar-gambar dan spesifikasi teknis.
Pasal 3 Ukuran Ukuran-ukuran telah ditetapkan seperti dalam gambar. Jika terdapat perbedaan antara ukuran yang terdapat didalam gambar utama dengan ukuran yang terdapat didalam gambar detail, maka yang mengikat adalah ukuran yang berada didalam gambar detail. Pengambilan dan pemakaian ukuran-ukuran yang keliru dan tidak sesuai dengan gambar perencanaan baik sebelum dan selama pelaksanaan pekerjaan ini adalah menjadi tanggung jawab Tim Pengelola sepenuhnya. Sebagai patokan/ukuran pokok ± 0.00 diambil dilapangan, yaitu diambil tinggi lantai (± 60 cm dari muka jalan raya). Ukuran tinggi yang tetap terhadap ukuran pokok (± 0.00) ditentukan oleh patok yang sudah ada diatas lahan proyek, dan tanda patokan ini harus terlindung dan jangan sampai berubah.
Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan (BPPP) Banyuwangi 2
BAGIAN II PERSYARATAN TEKNIS
Pasal 4 Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan Renovasi Asrama Peserta Pelatihan meliputi: 1. Sub pekerjaan rehabilitasi Gedung Asrama BPPP Banyuwangi (24 Local) dan R. Lobby Asrama ( 2 Local ) & KM/WC (24 Local), meliputi: a. pekerjaan persiapan b. pekerjaan tanah dan urugan c. pekerjaan beton d. pekerjaan pasangan e. pekerjaan plesteran f. pekerjaan pintu, jendela dan pengunci g. pekerjaan rangka atap dan penutup atap h. pekerjaan langit langit i. pekerjaan keramik j. pekerjaan cat catan k. pekerjaan sanitair l. pekerjaan instalasi listrik Pasal 5. Syarat Teknis Bahan 1.
Air. Untuk seluruh pelaksanaan pekerjaan dipakai air tawar bersih dan tidak mengandung minyak, asam alkali, garam, bahan-bahan organis atau bahan-bahan lain yang merusak bangunan,
2.
Pasir Urug. Pasir untuk pengurugan, peninggian, dan lain-lain tujuan, harus bersih dan keras. Pasir laut untuk maksud-maksud tersebut tidak dapat digunakan.
Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan (BPPP) Banyuwangi 3
3.
Pasir Pasang. Pasir untuk adukan pasangan, adukan plesteran dan beton Butiran-butiran harus tajam dan keras, tidak dapat dihancurkan dengan jari. Kadar lumpur tidak boleh melebihi 5%. Butiran butirannya harus dapat melalui ayakan berlubang 3 mm persegi. Pasir laut tidak boleh digunakan.
4.
Portland Cement (PC). a. Portland Cement (PC) yang digunakan harus PC sejenis (NI-8) dan masih dalam kantong utuh atau baru serta memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam PBI – 71/NI-2. b. Bila mengunakan Portland Cement (PC) yang telah disimpan lama harus diadakan pengujian terlebih dahulu oleh laboratorium yang berkompeten. c. Dalam pengangkutan Portland Cement (PC) ketempat pekerjaan harus dijaga agar tidak menjadi lembab, dan penempatannya harus ditempat yang kering. d. Portland Cement (PC) yang sudah membatu (menjadi keras) tidak boleh dipakai.
5.
Pasir Beton. Pasir harus terdiri dari butir-butir yang bersih dan bebas dari bahan-bahan organik lumpur dan sebagainya. Kadar lumpur tidak boleh melebihi 1%.
6.
Koral Beton/Split. Digunakan koral yang bersih, bermutu baik, tidak berpori serta mempunyai gradasi kekerasan sesuai dengan syarat-syarat pelaksanaan PBI-1971. Butiran-butiran split harus dapat melelaui ayakan berlubang persegi 76mm dan tertinggal diatas ayakan berlubang 20mm. Koral/split hitam mengkilap keabu-abuan.
Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan (BPPP) Banyuwangi 4
7.
Kayu. a. Pada umumnya kayu bersifat baik dan sehat dengan ketentuan, bahwa segala akibat dari kekurangan-kekurangan yang berhubungan dengan pemakaian tidak akan merusak atau mengurangi nilai konstruksi, memenuhi syarat-syarat pelaksanaan yang ditentukan dalam PPKKI-1961. b. Mutu kayu ada 2 (dua) macam yaitu mutu A dan mutu B. c. Yang dimaksud kayu mutu A adalah memenuhi syarat-syarat pelaksanaan sebagai berikut: Harus kering udara (kadar lengas 5%). Besar mata kayu tidak melebihi 1/6 dari lebar balok dan juga tidak boleh lebih dari 3,5 cm. Balok tidak boleh mengandung lubang radial kayu yang lebih besar dari 1/10 dari tinggi balok.. Retak dalam arah radial tidak boleh melebihi ¼ tebal kayu, dan retak-retak menurut lingkaran tidak melebihi 1/5 tebal kayu. Miring arah serat (tangensial) tidak melebihi 1/10. d. Yang dimaksud dengan kayu mutu B, kayu yang tidak termasuk dalam mutu A, tetapi memenuhi syarat-syarat Pelaksanaan sebagai berikut : 1). Kadar lengas kayu 30%. 2). Besar mata kayu tidak melebihi ¼ dari lebar balok dan juga tidak boleh lebih dari 5 cm. 3). Balok tidak boleh mengandung lubang radial kayu radial kayu yang lebih besar 1/10 dari tinggi balok. 4). Retak dalam arah radial tidak boleh melebihi 1/3 tebal kayu, dan retak-retak menurut lingkaran tidak melebihi ¼ tebal kayu. 5). Miring arah serat (tangensial) tidak melebihi 1/7.
Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan (BPPP) Banyuwangi 5
8.
Beton a. Pekerjaan ini meliputi Beton tumbuk/ranbat, beton sloof, kolom praktis, beton ring balok untuk pekerjaan beton bukan struktur, seperti yang ditunjukan dalam gambar. b. Mutu campuran beton yang dicapai dalam pekerjaan non struktur/ struktur pendukung menggunakan campuran1 Pc ; 2 Psr : 3 Split. hingga setara dengan mutu beton K-175 dan harus memenuhi persyaratan dalam PBI-1971. c. Campuran beton menggunakan perbandingan volume. d. Untuk Pekerjaan Plat Beton, balok dan kolom mengguakan mutu beton K-225. Mutu beton yang digunakan adalah K – 225 dan perbandingan, jika dalam pengujian tidak mencapai K-225 maka harus diadakan mix design, biaya ditanggung oleh kontraktor.
9.
Besi Beton. a. Besi beton yang digunakan mutu U-24, dan seterusnya sesuai yang ditentukan. b. Besi harus bersih dan tidak mengandung minyak/lemak, asam, alkali dan bebas dari cacat seperti serpi-serpi. Penampang besi harus bulat serta memenuhi persyaratan NI-2 (PBI-1971).
10. Batu Bata Merah. Persyaratan bata merah harus melalui persyaratan seperti tertera dalam NI-10 atau dengan persyaratan-persyaratan sebagai berikut : a. Bata merah harus satu pabrik, satu ukuran, satu warna, satu kualitas. b. Ukuran yang digunakan : 1). Panjang 24 cm, lebar 11,5 cm, tebal 5,2 cm atau. 2). Panjang 24 cm, lebar 11,5 cm, tebal 5 cm.
Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan (BPPP) Banyuwangi 6
c. Penyimpangan terbesar dari ukuran seperti tersebut diatas adalah panjang maksimal 3%, lebar maksimal 4% tebal maksimal 5% dengan selisih maksimal ukuran antara bata terkecil. d. Warna, satu sama lain harus sama, dan apabila dipatahkan warna penampang harus sama merata kemerah-merahan. e. Bentuk, bidang-bidang harus rata atau rusuk-rusuknya harus siku atau bersudut 90 derajat. Bidangnya tidak boleh retak-retak. f. Suara apabila dipukul oleh benda keras suaranya nyaring. g. Pemasangan batu bata setiap maksimal 12 m2 = (3m x 4m) luas bidang harus diberi kolom praktis. 11. Keramik. Ukuran 25 x 40 cm untuk dinding KM/WC, 40 x 40 cm untuk lantai KM/WC dan ukuran 40 x 40 cm motif untuk lantai ruang Lobby . Ketebalan minimum 8 mm, dengan kuat tekan minimum 900 kg/cm, produk Roman, Diamond, Asia Tile atau yang setara.
Pasal 6 Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan persiapan meliputi: a. Pembresihan lokasi yang akan dibangun b. pembongkaran bagian bangunan yang akan direhab yaitu dinding batu bata dan pembokaran selasar c. pengukuran d. pembersihan kembali bangunan yang direhab dari bekas bongkaran maupun dari sisa pekerjaan e. Pemborong wajib memasang Papan Nama Kegiatan ukuran serta model tulisannya akan ditentukan kemudian. Biaya pembuatan Papan Nama Kegiatan menjadi tanggung jawab pemborong.
Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan (BPPP) Banyuwangi 7
Pasal 7. Pekerjaan Galian dan Urugan Meliputi penggalian tanah untuk pondasi yang rusak dan pekerjaan lainnya yang memerlukan penggalian tanah, kemudian mengurug kembali galian disisi kanan-kiri pondasi atau bagian lain dari bangunan. Pengurugan yang tebalnya lebih dari 20 cm harus dilaksanakan selapis demi selapis setiap 10 cm, dan setiap lapisan harus dipadatkan menggunakan alat pemadat (misal mesin compactor) ataupun dikerjakan secara manual sehingga tidak terjadi penurunan tanah yang dapat mengakibatkan kerusakan pada pondasi, seperti pondasi patah/putus, pondasi menggantung, ataupun kerusakan pada lantai bangunan.
Pasal 8. Pekerjaan beton 1.
Lingkup Pekerjaan. 1). Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan seperti dinyatakan dalam gambar, dengan hasil yang baik dan rapih. 2). Pengadaan dan pemasangan pelat fondasi beton bertulang, sloof, rollag, stek besi untuk kolom, dibawah pasangan dinding batu bata dan selasar. 3). Pengadaan besi beton dan merakit tulangan untuk sloof, pelat fondasi beton, kolom dan lain-lain komponen yang ditunjukkan pada gambar. 4). Jenis pekerjaan meliputi : - Pek. Balok Beton 15/15 - Plat Beton tebal 10 cm - Pek. Sloof Beton 15/20 - Pek. Kolom 20/30 - Pek. Kolom 20/40 - Pek. Kolom 15/30 - Pek. Kolom Praktise 15/15 Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan (BPPP) Banyuwangi 8
- Pek. Balok 15/15 - Pek. Balok 15/25 - Rabat Beton Bawah Lantai
2.
Syarat-syarat Bahan (lihat syarat-syarat pelaksanaan teknis bahan).
3.
Syarat-syarat Pelaksanaan. Beton Kualitas beton yang digunakan adalah dengan campuran /perbandingan 1Pc: 2 Psr : 3 Split hingga mempunyai kekuatan tekan setara dengan mutu beton K. 175 dan harus memenuhi ketentuan-ketentuan lain sesuai dengan Peraturan Beton Bertulang’ 1971 (PBI-1971) dan SK. SNI. T-15. 1991-03 Pembuatan tulangan untuk batang yang lurus atau dibengkokkan, (tiap ujung besi diberi hak/tekukan) sambungan dan kait-kait dalam pembuatan sengkangsengkang harus sesuai dengan persyaratan yang tercantum pada PBI-1971 dan SK.SNI.T. T-15. 1991-03 Pemasangan tulangan besi beton harus sesuai dengan gambar konstruksi. Tulangan besi beton harus diikat dengan kawat beton untuk menjamin besi tersebut tidak berubah anyamannya selama pengecoran, dan tebal selimut beton ± 2cm. Pekerjaan Bekisting. Bekisting harus dipasang sesuai dengan bentuk dan ukuran-ukuran yang telah ditetapkan dalam gambar. Bekisting harus dipasang sedemikian rupa dengan perkuatan-perkuatan cukup kokoh dan dijamin tidak berubah bentuk dan tetap pada kedudukan selama pengecoran. Bekisting harus rapat dan tidak bocor permukaanya, bebas dari kotoran seperti serbuk gergaji, potongan-potongan kayu, tanah dan sebagainya, agar mudah pada saat dibongkar tanpa merusak permukaan beton. Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan (BPPP) Banyuwangi 9
Pembukaan bekisting baru dilakukan setelah memenuhi syarat-syarat yang dicantumkan dalam PBI-1971 dan SNI.T-15-1991-01.yaitu kurang lebih 21 hari.
Pengecoran Beton. Cara pengadukan bisa menggunakan mesin molen atau diaduk dengan cara manual. Sebelum pengecoran, cetakan harus bersih dari kotoran baik sampah bekas bekisting maupun kotoran. Ukuran-ukuran dan ketinggian, penulangan dan penempatan penahanan jarak harus selalu diperiksa sebelum pengecoran dilaksanakan. Pengecoran harus dilakukan sebaik mungkin dengan menggunakan alat penggetar untuk menjamin beton cukup padat dan harus dihindarkan terjadinya cacat pada beton seperti kropos yang dapat memperlemah konstruksi.
4.
Syarat-syarat Pengiriman dan Penyimpanan a. Bahan didatangkan ke tempat pekerjaan dalam keadaan utuh dan tidak cacat. b. Bahan harus disimpan ditempat terlindung, kering, tidak lembab dan bersih sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan oleh pabrik. c. Tempat penyimpanan harus cukup, bahan ditempatkan dan dilindungi sesuai dengan jenisnya. d. Pemborong/kontraktor bertanggung jawab terhadap kerusakan selama pengiriman dan penyimpanan, bila ada kerusakan Pemborong/kontraktor wajib mengganti.
5.
Syarat-syarat Pengamanan Pekerjaan 1). Beton yang telah dicor dihindarkan dari benturan benda keras selama 3 x 24 jam setelah pengecoran.
Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan (BPPP) Banyuwangi 10
2). Beton harus dilindungi dari kemungkinan cacat yang diakibatkan dari pekerjaanpekerjaan lain. 3). Bila terjadi kerusakan, wajib untuk diperbaiki dengan tidak mengurangi kualitas pekerjaan. 4). Bagian-bagian beton setelah dicor selama dalam masa pengerasan harus dibasahi dengan air terus menerus selama 1 mingu atau sesuai ketentuan dalam peraturan beton bertulang, PBI-1971 dan SK.T-15.1991-03.
Pasal 9. Pekerjaan Pasangan 1.
Lingkup Pekerjaan. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan dan alat bantu untuk: 1). Pekerjaan aantamping/pasangan batu kosong bawah pondasi 2). Pasangan pondasi batu kali 3). Pasangan rolaght 4). Pasangan bata merah 5). Pasangan beton garis/ramin 6). Pasangan batu andesit
2. Syarat-syarat Bahan (lihat syarat-syarat pelaksanaan teknis bahan).
3. Syarat-syarat Pelaksanaan. a. Pekerjaan aantamping/pasangan batu kosong bawah pondasi pekerjaan batu kosong/aanstamping terletak dibawah pondasi dengan tebal 20 cm dengan sela selanya di isi pasir urug, disiram air sampai penuh dan d tumbuk hingga padat dan rata. yang berfungsi sebagai penahan beban pondasi dan bangunan b. Pasangan pondasi batu kali Pasangan pondasi adalah dari batu kali, ukuran pondasi sesuai dengan gambarrencana pondasi atau pondasi batu belah dengan perekat 1pc : 6 pp dan kemudian diplester kasar Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan (BPPP) Banyuwangi 11
c. Pasangan rolaght Rollag adalah pasangan bata yang dipasang bata berdiri dengan campuran 1 pc : 4 pp d. Pasangan bata merah Sebagian besar dinding dari batu bata merah, dengan menggunakan adukan campuran 1 pc : 6 pasir. Untuk semua dinding luar maupun dalam, dilantai dasar maupun lantai tingkat, mulai dari permukaan
sloof/balok sampai ketinggian 30 cm,
diatas permukaan lantai dan daerah basah digunakan adukan kedap air dengan campuran 1 pc : 3 pasir. Sebelum digunakan, batu bata harus direndam dalam bak air atau drum hingga basah merata. Setelah batu bata merah terpasang dengan adukan, nat/siar-siar harus dikorek sedalam 1 cm dan dibersihkan dengan sapu lidi dan kemudian disiram air. Pasangan dinding batu bata sebelum diplester harus dibasahi dengan air terlebih dahulu dan siar telah dikorek serta dibersihkan dari sisa luluhan. Pemasangan dinding dilakukan bertahap, setiap tahap terdiri maksimum 24 lapis atau maksimum tinggi 1 m, diikuti dengan cor kolom praktis. Bidang dinding ½ bata yang luasnya lebih besar 9 m2 = (3m x 3m) maksimal 12 m2 = (3m x 4m) harus ditambahkan kolom dan balok penguat (kolom praktis) dengan ukuran 15x15 cm dengan tulangan pokok 4 Ø 10 mm begel Ø 6 – 200 mm, jarak antara kolom 3-3,5 m. Bagian pasangan bata yang berhubungan dengan setiap bagian pekerjaan beton (kolom) harus diberi penguat stek-stek besi beton Ø 8 mm, jarak 40 cm, yang terlebih dahulu ditanam dengan baik pada bagian pekerjaan beton dan bagian yang ditanam dalam pasangan bata sekurang-kurangnya 30 cm.
Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan (BPPP) Banyuwangi 12
Pasangan batu bata untuk dinding ½ batu harus menghasilkan dinding finis setebal 15 cm dan untuk dinding 1 (satu) batu finis adalah 25 cm. Pelaksanaan pasangan harus cermat rapi dan benar-benar tegak lurus. e. Pasangan beton garis/ramin dan batu andesit bakar Bahan beton garis/ramin dengan ukuran 40 x 20 cm dan batu andesit bakar dengan ukuran 10 x 20 cm yang digunakana yang bermutu baik, adukan terdiri dari 1 pc : 3 pp bahan perekat keramik yang di pergunakan untuk pemasangan bahan tersebut.
Pasal 10. Pekerjaan Plesteran 1.
Lingkup Pekerjaan. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan dan alat bantu untuk: a. Plesteran dibagian luar dan dalam ruang serta nat dan acian di seluruh bagian dinding ruang/bangunan, b. Peralatan yang diperlukan termasuk alat bantu dan alat angkut yang diperlukan untuk melaksanakan pekeerjaan ini sesuai dengan yang ditentukan. c. Sesuai dengan gambar yang telah disepakati untuk dilaksanakan.
2.
Persyaratan Bahan (lihat syarat-syarat pelaksanaan teknis bahan).
3.
Syarat-syarat Pelaksanaan. a. Pekerjaan Plesteran Bersihkan permukaan sampai benar-benar siap menerima adukan plesteran, singkirkan semua hal yang dapat merusak atau mengganggu pekerjaan. Pada permukaan dinding yang akan diplester, siar-siar sebelumnya harus dikerok sedalam 1 cm untuk memberikan pegangan pada plesteran.
Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan (BPPP) Banyuwangi 13
Dinding disikat sampai bersih dan disiram air, barulah plesteran lapis pertama dapat dikerjakan. Plesteran kedua berupa acian semen (PC). Tebal plesteran dinding tidak boleh kurang dari 1 cm atau lebih dari 2 cm, kecuali ditetapkan lain. Pekerjaan plesteran akhir harus lurus, sama rata, datar, dan tegak lurus. Jika hasil plesteran menunjukkan hasil yang tidak memuaskan, tidak rata, tidak tegak lurus, bengkok adanya pecahan atau retak, keropos, maka bagian tersebut harus dibongkar untuk diperbaiki. Pemborong/kontraktor bertanggung jawab atas penentuan prosedur/cara perbaikan dan hal-hal lain yang terjadi selama pelaksanaan, seperti plesteran retak, rusak selama waktu pelaksanaan.
4.
Syarat-syarat Pelaksanaan Pengiriman dan Penyimpanan Barang. Selain batu bata merah, pasir, batu kali, dan kerikil, bahan bangunan yang dikirim ke lokasi (site), terutama semen harus dalam keadaan tertutup atau dalam dalam kantong yang masih disegel dan berlabel pabrik, bertuliskan tipe dan tingkatannya, dalam keadaan tidak cacat. Bahan harus diletakan ditempat yang kering, berventilasi baik, terlindung, bersih. terlindung, bersih. Pemborong/kontraktor bertanggung jawab atas kerusakan bahan-bahan yang disimpan baik sebelum dan selama pelaksanaan. Bila ada hal-hal yang tidak pada tempatnya, bahan rusak Pemborong/kontraktor harus menggantinya.
Pasal 11. Pekerjaan Pintu, Jendela dan Pengunci
1.
Lingkup Pekerjaan. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang baik. Pekerjaan ini meliputi: Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan (BPPP) Banyuwangi 14
1). Pemasangan kembali Kembali jendela kamar 2). Pemasangan Kusen Pintu Alluminium Coklat 3). Pemasangan Pintu Alluminium coklat Strip Lebar 8 cm 4). Pemasangan. Lemari Alumunium coklat. 5). Pemasangan Kusen Pintu dan Kusen Jendela, Kayu Kamper 6). Pemasangan Daun Pintu Panel, Kayu Kamper 7). Pemasangan Pintu dan Jendela Kaca, Kayu Kamper
2. Persyaratan Bahan.
Engsel pintu
Engsel Jendela Grendel jendela Hak angin Kunci tanam Pegangan pintu Kunci dua putar Kayu Jenis kayu yang dipakai adalah Kayu Kamper Samarinda atau Kayu kelas II kering (diawetkan), mutu A digunakan untuk seluruh pekerjaan kayu yang disebutkan diatas. Dihindarkan adanya cacat kayu antara lain yang berupa putik kayu, pecah-pecah, mata kayu, melintang, basah dan lapuk. Syarat-syarat kelembaban kayu yang dipakai harus memenuhi syarat PPKI. Untuk kayu kelas II kering setempat kelembaban tidak dibenarkan melebihi 12%. Jenis kayu yang dipakai harus sesuai dengan pekerjaan kayu yang disebutkan diatas, terkecuali untuk seluruh jenis kayu lain seperti dinyatakan dalam gambar. Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan (BPPP) Banyuwangi 15
Bahan Perekat : - Untuk perekat digunakan lem kayu yang bermutu baik. - Semua permukaan rangka kayu harus diserut halus, rata, lurus dan siku. Bahan Finishing, untuk permukaan teakwood dari cat kayu yang bermutu baik.
Aluminium a. Kusen alumunium yang digunakan : - Bahan
: Dari bahan alumunium framing system. Buatan Alcan, Intalan atau setara.
- Bentuk Profil : Sesuai shop drawing yang disetujui Perencana/ Konsultan Pengawas. Untuk kusen jendela dan curtain wall luar dibuat dengan sistem frameless. - Warna Profil : Sesuai Dengan rencana. - Lebar Profil
: 10 cm (pemakaian lebar bahan sesuai yang ditunjukkan dalam gambar).
- Tebal Profil
: 1.20 mm
b. Persyaratan bahan yang digunakan harus memenuhi uraian dan syarat-syarat dari pekerjaan alumunium serta memenuhi ketentuan-ketentuan dari pabrik yang bersangkutan. c. Konstruksi kusen alumunium yang dikerjakan seperti yang ditunjukkan dalam detail gambar termasuk bentuk dan ukurannya. d. Bahan yang akan diproses fabrikasi harus diseleksi terlebih dahulu sesuai dengan bentuk toleransi ukuran, ketebalan, kesi-kuan, kelengkungan dan pewarnaan yang dipersyaratkan. e. Untuk keseragaman warna disyaratkan, sebelum proses fabrikasi warna profilprofil harus diseleksi secermat mungkin. Kemudian pada waktu pabrikasi unit-unit, jendela, pintu dll, profil harus diseleksi lagi warnanya sehingga dalam tiap unit didapatkan warna yang sama.
Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan (BPPP) Banyuwangi 16
Pekerjaan memotong, punch dan drill, dengan mesin harus sedemikian rupa sehingga diperoleh hasil yang telah dirangkai untuk jendela, dinding dan pintu mempunyai toleransi ukuran sebagai beikut : - Untuk tinggi dan lebar 1mm - Untuk diagonal 2mm
3. Syarat-syarat Pelaksanaan. Kayu 1). Semua ukuran kayu yang tertera pada gambar adalah ukuran jadi (sesudah diserut dan difinishing) dan harus lurus tanpa cacat, tidak bengkah dan lainlain, yang dapat menurunkan kualitas kayu serta kualitas pekerjaan. 2). Untuk semua kayu seperti diuraikan diatas, dipotong dan diserut dengan kualitas terbaik, halus dan licin. 3). Pelaksanaan pekerjaan harus ditempat yg baik, ruang yang kering dan terjaga agar tidak terkena cuaca langsung dan rusak yang diakibatkan oleh benturan. 4). Harus diperhatikan semua sambungan siku/sudut untuk rangka kayu dan penguat lain yang diperlukan hingga terjamin kekuatannya, dengan memperhatikan/menjaga kerapihan terutama untuk bidang-bidang yang tampak, tidak boleh ada lubang-lubang atau bekas penyetelan. 5). Bahan kayu halus tidak diperkenankan dipasang dengan cara dipaku. 6). Permukaan kayu yang terlihat bekas pemakuan harus didempul atau sejenisnya sehingga permukaan menjadi rata kembali. 7). Semua pekerjaan kayu harus memenuhi syarat, jika ada yang tidak memenuhi syarat, maka Pemborong/kontraktor harus mengganti atas tanggung jawabnya.
Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan (BPPP) Banyuwangi 17
Aluminium 1). Sebelum memulai pelaksanaan Pelaksana diwajibkan meneliti gambar-gambar dan kondisi dilapangan (ukuran dan peil lubang dan membuat contoh jadi untuk semua detail sambungan dan profil alumunium yang berhubungan dengan sistem konstruksi bahan lain). 2). Prioritas proses fabrikasi, harus sudah siap sebelum pekerjaan dimulai, dengan membuat lengkap dahulu shop drawing dengan petunjuk Konsultan Pengawas meliputi gambar denah, lokasi, merk, kualitas, bentuk dan ukuran. 3). Semua frame/ kusen baik untuk dinding, jendela dan pintu dikerjakan secara fabrikasi dengan teliti sesuai dengan ukuran dan kondisi lapangan agar hasilnya dapat dipertanggung jawabkan. 4). Pemotongan alumunium hendaknya dijauhkan dari material besi untuk menghindarkan penempelan debu besi pada permukaannya. Didasarkan untuk mengerjakannya pada tempat yang aman dengan hati-hati tanpa menyebabkan kerusakan pada permukaannya. 5). Akhir bagian kusen harus disambung dengan kuat dan teliti dengan sekrup, rivet, stap dan harus cocok. 6).
Pengelasan harus rapi untuk memperoleh kualitas dan bentuk yang sesuai dengan gambar.
7). Angkur-angkur untuk rangka/ kusen alumunium terbuat dari steel plate setebal 2-3mm dan ditempatkan pada interval 600 mm. 8). Penyekrupan harus dipasang tidak terlihat dari luar dengan sekrup anti karat/ stainless steel, sedemikian rupa sehingga hair line dari tiap sambungan harus kedap air dan memenuhi syarat kekuatan terhadap air sebesar 1000 kg/m2. 9). Celah antara kaca dan sistem kusen alumunium harus ditutup oleh sealant. 10). Disyaratkan bahwa kusen alumunium dilengkapi oleh kemungkinankemungkinan sebagai berikut: - Dapat menjadi kusen untuk dinding kaca mati. - Dapat cocok dengan jendela geser, jendela putar, dll. Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan (BPPP) Banyuwangi 18
- Sistem kusen dapat menampung pintu kaca frameless. 11). Untuk sistem partisi, harus mampu moveable dipasang tanpa harus dimatikan secara penuh yang merusak baik lantai maupun langit-langit. 12). Mempunyai accesories yang mampu mendukung kemungkinan diatas. 13). Untuk fitting hard ware dan reinforcing materials yang mana kusen alumunium akan kontak dengan besi, tembaga atau lainnya maka permukaan metal yang bersangkutan harus diberi lapisan chormium untuk menghindari kontak korosi. 14). Toleransi pemasangan kusen alumunium disatu sisi dinding adalah 10-25mm yang kemudian diisi dengan beton ringan/ grout. 15). Untuk memperoleh kekedapan terhadap kebocoran udara terutama pada ruang yang dikondisikan hendaknya ditempatkan mohair dan jika perlu dapat digunakan synthetic rubber atau bahan dari synthetic resin. Penggunaan ini pada swing door dan double door. 16). Sekeliling tepi kusen yang terlihat berbatasan dengan dinding agar diberi sealant supaya kedap air dan kedap udara.
4. Syarat-syarat Pengiriman dan Penyimpanan Barang. Bahan harus didatangkan ketempat pekerjaan dalam keadaan utuh dan tidak cacat/rusak. Bahan harus disimpan ditempat yang kering, berventilasi baik, terlindung dari cuaca, benturan-benturan dan bersih. Tempat penyimpanan bahan harus cukup luas, bahan ditimbun dan dilindungi sesuai dengan jenisnya. Pemborong/Kontraktor bertanggung jawab terhadap kerusakan dalam pengiriman, penyimpanan dan pelaksanaan. Bila ada kerusakan, Pemborong/Kontraktor wajib menggantinya.
Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan (BPPP) Banyuwangi 19
5. Syarat-syarat Pengamanan Pekerjaan. Bahan-bahan kayu dan aluminium di hindarkan/dilindungi dari hujan dan
terik
matahari juga terhadap penggunaan yang tidak sesuai dengan kebutuhan. Kayu dan aluminium yang sudah terpasang dilindungi dari kemungkinan cacat atau rusak yang diakibatkan dari pekerjaan-pekerjaan lain. Bila terjadi kerusakan, Pemborong/Kontraktor diwajibkan memperbaikinya dengan tidak mengurangi kualitas pekerjaan.
Pasal 11. Pekerjaan rangka atap dan penutup atap 1.
Lingkup Pekerjaan.
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang baik. Pekerjaan ini meliputi: 1). Pasangan Rangka atap baja ringan Persyaratan Bahan. a. Bahan untuk kuda - kuda menggunakan kontruksi baja ringan profil C – 85 b. Profil harus sudah mempunyai sertifikat ISO 9001. c. Menyerahkan surat dukungan dari suplier baja dan menyertakan contoh serta garansi dari pabrik yang sudah pernah dilaksanakan. d. Surat Penunjukan sebagai distributor dan aplikator resmi dari pabrik. e. Type screw / mur dan baut menggunakan self drilling screw (SDS). f. Pelaksanaan harus disertakan brosur, hasil tes laboratorium, perhitungan struktur dan surat garansi. g. Bahan baku yang digunakan plat galvalume, plat dasar baja mutu tinggi. h. Pelapis yang dugunakan untuk ketahanan terhadap karat adalah Zinc 43,5%, Aluminium 55% dan silikon 1,5%.
Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan (BPPP) Banyuwangi 20
Syarat - syarat Pelaksanaan. a. Konstruksi baja ringan harus dikerjakan oleh tenaga Profesional atau tenaga kerja yang sudah bersertifikat pada konstruksi baja, dengan menunjukkan sertifikat resmi. b. Konstruksi baja ringan dirancang hanya berupa system struktur kuda kuda langsung diikuti dengan reng dari baja tanpa gording dan kaso / usuk. c. Semua penggunaan aksesories seperti baut reng, baut lisplank dan dinabold Ø 10 –65 harus memakai pedoman dari pabrik yang memproduksi baja ringan. i. Untuk menghindari salah potong material, pengerjaan atau pemotongan dilakukan di lapangan agar sesuai dengan ukuran yang ada dilapangan. Pekerjaan ini pada rangka atap ruang lobby d. Sebelum dilakukan pemasangan baja, semua bahan ditest pembebanan terlebih dahulu dan dilaporkan kepada direksi. e. Sebelum pemasangan agar menunjukkan perhitungan struktur dan shop drawing kepada direksi / konsultan pengawas. 2). Pekerjaan pemasangan lisplank menggunakan kalsiplank ukuran 8 x 300 x 3000 mm 3). Pemasanngan penutup atap Bahan Penutup. a. Penutup atap adalah genteng Kodok Karang Pilang setara GOOD YEAR b. Bubungan menggunakan bubungan genteng karang pilang kualitas baik. c. Genteng yang cacat dan rusak tidak boleh dipasang dan harus diganti dengan yang baru. d. Semua genteng dan bubungan yang dipakai adalah bahan yang kedap air memenuhi peraturan yang berlaku.
Syarat - syarat Pelaksanaan. Penutup genteng a. Genteng harus dipasang dipilih yang tidak cacat / pecah baling, ukuran dan warna genteng seragam dan presisi yang baik. Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan (BPPP) Banyuwangi 21
b. Dalam pemasangan, alur genteng harus lurus dari lapisan yang terbawah. Ujung lapisan pertama harus rata dan sejajar dengan garis listplank, jarak ujung genteng ke ujung listplank max. 10 cm. c. Pemasangan genteng paling bawah harus di perkuat ke bidang reng baja ringan dengan mempergunakan bout skrup. d. Barisan genteng dan bubungan pada bagian-bagian / daerah yang kemungkinan terhempas angin isap, dipasang sesuai dengan dimensinya. e. Pemotongan genteng pada pertemuan bubungan harus menggunakan alat pemotong yang baik. f. Pada pekerjaan ini hanya pada atap ruang lobby g. Pemborong harus terlebih dahulu menunjukan contoh-contoh genteng dan bubungan yang akan dipakai, untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi Teknis. h. Pemasangan genteng dilaksanakan setelah jarak ujung pertama genteng dari tatab lisplank ditentukan bersama-sama dengan Direksi Teknis. i. Setelah itu pemasangan dilakukan sedemikian rupa secara bertahap,sehingga menghasilkan pasangan genteng yang kuat dan rapi. j. Sebelum Genteng bubungan dipasang, pemborong harus memasang benang sepat untuk mendapatkan pasangan bubungan yang lurus dan rapi. k. Perekat genteng bubungan menggunakan spesi 1 Pc : 3 Ps, dengan pasir yang telah diayak halus. l. Pemborong harus menyiapkan genteng cadangan ( ekstra ) satu biji setiap 100 buah genteng, dan 10 buah genteng bubungan. Bubungan genteng a.
Sebelum bubungan dipasang, sepanjang balok jurai luar dan balok bubungan harus dipasang spesi agar pemasangan genteng kelihatan rapi .
b.
Dipasang lurus dan rata atau menurut petunjuk Direksi dengan perekat 1pc : 4 pp. Pada kiri kanan genteng bubungan diplester halus 1 pc : 2 pp dengan ayakan halus setebal 1,5 cm dari sisi bubungan. Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan (BPPP) Banyuwangi 22
Pasal 12. Pekerjaan Langit-langit
1).
Lingkup Pekerjaan. a.
Termasuk dalam pekerjaan ini adalah pengadaan tenaga kerja, penyediaan bahan/material, peralatan serta alat bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaaan pekerjaan ini, sehingga pekerjan langit-langit eternit dapat dilaksanakan dengan hasil yang baik dan sempurna.
b.
Yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah seluruh Ruang Lobby.
c.
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan pemasangan plafon eternit dengan seluruh detail seperti yang disebutkan/disyaratkan dalam dokumen gambar.
d.
Cara pengerjaan, bentuk, volume serta detail ukuran lainya sesuai dengan yang tercantum dalam gambar dan RAB.
2).
Persyaratan Bahan. a.
Bahan yang digunakan adalah Gypsum board 9 mm uk. 1,20 x 2,40 m
b.
Rangka plafon menggunakan Besi Hollow 4 Cm x 4 Cm, Besi Hollow 4 Cm x 2 Cm
c.
Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus memenuhi persyaratan pada NI-5 dan memenuhi SII-0404/81.
d.
Alat dan bahan penunjang - Waterpas - Benang - Meteran - Paku eternit - Kawat penggantung.
3). Syarat-syarat Pelaksanaan. a.
Rangka langit-langit dipasang setelah sisi bagian bawah diratakan, pemasangan sesuai dengan pola yang ditunjukkan/disebutkan dalam gambar dengan memperlihatkan modul pemasangan penutup langit-langit yang dipasangnya. Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan (BPPP) Banyuwangi 23
b.
Bidang pemasangan bagian rangka langit-langit harus rata, tidak cembung, kaku dan kuat, kecuali bila dinyatakan lain, misal permukaan merupakan bidang miring/tegak sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar.
c.
Bahan penutup langit-langit adalah gypsum dengan mutu bahan seperti yang telah dipersyaratkan dengan pola pemasangan sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar.
d.
Jarak pemasangan antara unit-unit penutup langit-langit harus presisi dan tidak kelihatan atau sesuai yang ditunjukkan dalam gambar.
e.
Hasil pemasangan penutup, langit-langit harus rata, tidak melendut.
f.
Seluruh pertemuan antara permukaan langit-langit dan dinding dipasang list profil dari gypsum dengan bentuk dan ukuran sesuai gambar.
Pasal 13. Pekerjaan Penutup/keramik
1. Lantai Keramik (1).
Lingkup Pekerjaan.
Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga, bahan-bahan dan peralatan yang dibutuhkan untuk terlaksananya pekerjaan ini, serta mencapai hasil yang baik.
Pekerjaan keramik dinding dan lantai dilaksanakan Keseluruhan KM/WC serta lantai ruang lobby
(2).
Persyaratan Bahan.
Lantai Keramik yang digunakan, sesuai dengan persyaratan bahan
Semen Portland, Pasir dan Air, sesuai dengan persyaratan bahan
Bahan lain yang tidak terdapat dalam daftar diatas akan tetapi dibutuhkan untuk penyelesaian/penggantian pekerjaan dalam bagian ini, harus diadakan baru dan berkualitas terbaik dari jenisnya.
(3).
Syarat-syarat Pelaksanaan.
Adukan pengikat dengan campuran 1 pc : 3 pasir ditambah bahan perekat, atau dapat digunakan acian PC ditambah bahan perekat. Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan (BPPP) Banyuwangi 24
Bidang lantai keramik yang terpasang harus benar-benar rata, jika dianggap perlu dengan memperhatikan kemiringan lantai untuk memudahkan pengaliran air.
Lebar siar-siar harus sama dan kedalaman maksimum 3 mm membentuk garis lurus atau sesuai dengan gambar, siar-siar diisi dengan bahan pengisi berwarna/grout semen.
Pemotongan keramik harus menggunakan alat potong khusus sehingga hasil potongan presisi dan tidak retak-retak.
Keramik yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala macam noda yang melekat, sehingga benar-benar bersih.
(4).
Syarat-syarat Pengiriman dan Penyimpanan Bahan.
Selain pasir, semen, yang dikirim ke lokasi pelaksanaan harus dalam keadaan tertutup, atau kantong yang masih disegel dan berlabel dari pabrik, bertuliskan tipe dan tingkatannya, dalam keadaan utuh dan tidak cacat.
Bahan-bahan diletakkan ditempat yang kering berventilasi baik, terlindung dan bersih.
(5).
Syarat-syarat Pengamanan Pekerjaan.
Bahan keramik yang telah terpasang dihindarkan dari injakan selama 3x 24 jam setelah pemasangan.
Bila terjadi kerusakan kontraktor diwajibkan untuk memperbaiki dengan tidak mengurangi kualitas pekerjaan.
Pasal 14. Pekerjaan Pengecatan
1) Lingkup Pekerjaan.
Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga, bahan-bahan dan peralatan yang dibutuhkan untuk terlaksananya pekerjaan ini, serta mencapai hasil yang baik. Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan (BPPP) Banyuwangi 25
Pekerjaan pengecatan meliputi pengecatan dinding, Plafon, dan kayu.
Pelaksanaan pekerjaan harus mengacu pada gambar dan detill yang disebutkan/ditunjukkan dalam daftar finishing bahan.
2) Persyaratan Bahan.
Cat tembok menggunakan cat merk Avitex atau yang sekualitas
Cat kayu menggunakan merk Emco atau yang sekualitas
3) Syarat-syarat Pelaksanaan.
Kayu kusen, daun pintu dan jendela sebelum dicat harus dimeni, diplamir, dan digosok secara rata dan tampak halus
Dinding yang akan dicat harus diplamir dahulu hingga rata dan digosok hingga tampak halus.
Pengecatan tembok lama 1 Lapis Cat Dasar, 2 Lapis Cat Penutup
Pengecatan tembok baru 1 Lapis Plamir, 1 Lapis Cat Dasar, 2 Lapis Cat Penutup
4) Syarat-syarat Pengiriman dan Penyimpanan Bahan.
Cat yang dikirim ke lokasi pelaksanaan harus dalam keadaan tertutup, atau kantong yang masih disegel dan berlabel dari pabrik, bertuliskan tipe dan tingkatannya, dalam keadaan utuh dan tidak cacat.
Bahan-bahan diletakkan ditempat yang kering berventilasi baik, terlindung dan bersih.
5) Syarat-syarat Pengamanan Pekerjaan.
Bila terjadi kerusakan kontraktor diwajibkan untuk memperbaiki dengan tidak mengurangi kualitas pekerjaan.
Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan (BPPP) Banyuwangi 26
Pasal 15. Pekerjaan Sanitair
1). Lingkup Pekerjaan 1). Lingkup Pekerjaan Instalasi Air Bersih.
Pengadaan, pemasangan dan pengujian secara sempurna unit-unit peralatan utama yang diperlukan dalam sistem penyediaan air bersih yaitu instalasi pipa beserta alat bantunya.
Pengadaan dan pemasangan kran air, Shower Kamar Mandi, Closet duduk dan Avour
Pemasangan dan pengujian pipa-pipa distribusi kesetiap peralatan sanitasi dan lain-lain seperti tercantum dalam gambar.
2). Bahan Yang Digunakan - Kran Air ½ “ - Shower Kamar Mandi - Kloset duduk - Avour - Pipa PVC ½ “
3). Persyaratan Instalasi Air Bersih.
Syarat-syarat penerimaan untuk bahan-bahan dan peralatan, caracara pemasangan, kualitas pekerjaaan, harus sesuai dengan standar yang berlaku peraturan plumbing dan tergantung dari bahan yang dipakai. Peraturan tersebut antara lain : - PPI (Pedoman Plumbing Indonesia). - SII (Standar Industri Indonesia). - Standar ISO, BSW, DIN, ASTM.
Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan (BPPP) Banyuwangi 27
Seluruh perpipaan air bersih memakai PVC klas D Merk Maspion atau Setara. Alat-alat penyambung adalah type-type sambungan yang dihasilkan oleh pabrik yang sama dengan pipanya.
4). Syarat syarat pelaksanaan
Semua fixtures harus dipasang dengan baik, sebelum pemasanganharus diperiksa/dibersihkan dari kotoran-kotoran.
Pelaksana pekerjaan bertanggung jawab atas komponen yang perlu (misalnya fixtures, fitting trust bloc dan lain-lain) untuk melengkapi instalasi.
Alat-alat sanitair harus dipasang dalam keadaaan kokoh dan rapi pada dinding atau lantai, dan tidak terjadi kerusakan pada alat-alat tersebut pada klos-klos dudukannya pada dinding atau lantai.
Pasal 16. Pekerjaan Instalasi Listrik
1). Lingkup Pekerjaan Listrik. Pekerjaan yang termasuk pekerjaan instalasi ini merupakan pekerjaan pemasangan titik lampu pada kamar asrama jumlah titik lampu disesuaikan dengan yang tertera pada gambar sedangkan untuk ruang lobby pemasangan instalsi secara keseluruhan
2). Bahan Bahan Yang Digunanakan Semua kabel yang akan dipergunakan untuk instalasi listrik harus memenuhi peraturan SII dan SPLN. Semua kabel harus baru dan harus jelas ukuran, jenis kabel, nomor dan jenis pintalannya. Semua kabel dengan penampang 6 mm2 keatas harus jenis pilin (stranded) dan instalasi tidak boleh memakai kabel dengan penampang lebih lecil dari 2,5 mm2. Kabel NYM Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan (BPPP) Banyuwangi 28
- Kabel dengan 3 inti untuk satu pass - Inti copper dibungkus dengan isolasi - Isolasi 2 lapis menyelubungi inti - Stopkontak dan saklar - Lampu TL 20watt merk philip atau yang setara
3). Syarat Syarat Pelaksanaan a. Pemasangan instalasi listrik dan tata letak titik lampu/stop kontak serta jenis armatur lampu yang dipakai harus dikerjakan sesuai dengan gambar instalasi listrik. Sedangkan sistem pemasangan pipa-pipa listrik pada dinding maupun beton harus ditanam (sistem inbouw) dan penarikan kabel (jaringan kabel) di atas plafond diikat dengan isolator khusus dengan jarak 1,00 atau 1,20 m, atau jaringan kabel di atas plafond tersebut dimasukkan dalam pipa PVC. Khusus untuk instalasi stop kontak harus dilengkapi kabelarde (pertanahan) sesuai dengan peraturan yang berlaku (mencapai dan terendam air tanah). b. Pemasangan instalasi listrik berikut penggunaan bahan atau komponenkomponennya harus disesuaikan dengan sistem tegangan c. Pengujian instalasi listrik harus dilakukan pada beban penuh selama 1 x 24 jam secara terus menerus.
Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan (BPPP) Banyuwangi 29