KINERJA PELAYANAN AIR BERSIH PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
PDAM (MUNICIPALITY WATERWORKS) WATER SUPPLY SERVICE PERFORMANCE IN BANGGAI KEPULAUAN REGENCY Hendra Darmawan1, M. Saleh Pallu2, Mary Selintung2 1 Dinas Pekerjaan Umum, Kabupaten Kepulauan 2 Program Studi Teknik Perencanaan, Prasarana, Universitas Hasanuddin
Alamat Korespondensi: Hendra Darmawan Dinas Pekerjaan Umum Jln.bukit Trikora Salakan Kabupaten Kepulauan 085342656858
[email protected]
ABSTRAK
PDAM Kabupaten Banggai Kepulauan merupakan Badan Usaha Milik Daerah yang bertugas dan bertanggung jawab atas penyediaan air bersih kepada masyarakat pelanggan.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja pelayanan air bersih PDAM Kabupaten Banggai Kepulauan dalam rangka memenuhi kebutuhan air bersih.Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kuantitatif.Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pelanggan PDAM Kabupaten Banggai Kepulauan.Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan Probability Sampling dengan Sampel Proportionate Stratified Random Sampling.Data dianalisis dengan menggunakan analisis statistik regresi berganda dan aturan normatif.Kualitas pelayanan diukur berdasarkan persepsi pelanggan dengan kategori baik, kepuasan pelanggan diukur berdasarkan persepsi pelanggan kategori puas.Hasil penilaian kinerja pelayanan air bersih PDAM Kabupaten Banggai Kepulauan berdasarkan aturan normatif kategori PDAM kinerja kurang dan Kurang Sehat.Kondisi ini menunjukkan bahwa kinerja PDAM Kabupaten Banggai Kepulauan perlu perbaikan dan ditingkatkan agar memperoleh kinerja yang lebih baik. Kata kunci: PDAM, air bersih, kinerja. ABSTRACT TheBanggai Kepulauan Regency Municipality Waterworks is a Regionally-Owned Enterprise in charge and responsible for provide of clean water to the customer society. The research aimed to analyze service performance of manicipality waterworks, Banggai Kepulauan Regency to fulfill the need of clean water. The research used descriptive quantitative method. The population were all customersof Municipality Waterworks, Banggai Kepulauan Regency. The sample wasselected using probability sampling with proportionate stratified random sampling method.The data were analyzed using multiple regression statistic analysis and normative rules. The results of the research indicate that service quality is measured based on customers’ perception with good category; customers’ satisfaction is measured based on cuctomers’ perception with satisfied category. Based on normative rules, the assessment result indicates that Municipality Waterworks of Banggai Kepulauan Regency has a low service performance of water supply and it is also less healthy. Such a condition indicates that the performance of Municipality Waterworks, Banggai Kepulauan Regency needs improving and increasing so that it has a better performance. Key words:Municipality Waterworks, clean water, performance.
PENDAHULUAN Ketersediaan air bersih merupakan salah satu kebutuhan dasar permukiman yang harus tersedia guna menunjang standar kehidupan yang layak bagi manusia. Penyediaan air bersih dapat dilakukan dengan sambungan rumah tangga, pipa umum, sumur gali, dan air hujan (Howard dkk, 2003).Kebutuhan air yang dimaksud adalah kebutuhan air yang digunakan untuk menunjang segala kegiatan manusia, meliputi air bersih domestik dan air bersih non domestik, air irigasi baik pertanian maupun perikanan, dan air untuk penggelontoran kota (Kodoatie, 2008&2010).
Sumber air baku merupakan salah satu
komponen utama yang mutlak pada suatu sistem penyediaan air bersih karena tanpa sumber air bersih maka suatu sistem penyediaan air bersih tidak akan berfungsi. Sumber air baku yang dapat dimanfaatkan untuk air minum adalah (Selintung, 2011). Kualitas air yaitu memenuhi standar kesehatanberdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang persyaratan kualitas air minum. Kuantitasadalah ketersediaan air bersih dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.Kontinuitas dimana air bersih selalu mengalir selama 24 jam per hari secara terus menerus.
Dalam penyediaan air bersih,Kabupaten Banggai Kepulauan yang merupakan
daerah pemekaran dari Kabupaten Banggai di laksanakan oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).Berdirinya PDAM Kabupaten Banggai Kepulauan berawal dari adanya penyerahan aset PDAM Kabupaten Banggai kepada Kabupaten Banggai Kepulauan pada tanggal 16 Mei 2004. Hal tersebut dilakukan untuk menjalankan amanat Undang-Undang Nomor 51 tahun 1999 tentang pembentukan Kabupaten Buol, Kabupaten Morowali dan Kabupaten Banggai Kepulauan. Sebelum adanya penyerahan aset PDAM,untuk operasional pengelolaan air bersih kepada masyarakat, Bupati Banggai Kepulauan mengeluarkan Surat Keputusan Nomor 157 tahun 2002 tentang Pembentukan Badan Pengelolaan Penyediaan Air Bersih dimana ditunjuk Dinas Perkotaan dan Permukiman (Perkotmin) Kabupaten Banggai Kepulauan sebagai badan pengelola. Kemudian setelah adanya penyerahan aset PDAM dari kabupaten induk, maka secara resmi terbentuklah Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Banggai Kepulauan berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 3 tahun 2004 tentang pendirian Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Banggai Kepulauan tanggal 17 Mei 2004. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) merupakan perusahaan yang menjalankan dua fungsi yaitu social oriented (pelayanan yang baik terhadap masyarakat dalam penyediaan air bersih) dan profit oriented (menghasilkan laba sebagai dana untuk beroperasi dan sumber
penerimaan daerah). Implikasinya, bahwa kinerja PDAM menjadi ukuran penting dan menjadi harapan bagi keberhasilan sektor air bersih. Masyarakat Kabupaten Banggai Kepulauan pada beberapa wilayah mengalami kesulitan untuk mendapatkan air bersih yang sehat dan berkualitas serta kontinu mengalir hal ini disebabkan karena Kabupaten Banggai Kepulauan merupakan daerah kepulauan seta lokasi yang jauh dari sumber air bersih, masyarakat membutuhkan banyak waktu dan tenaga serta biaya yang tidak sedikit. Kebutuhan air bersih oleh PDAM Kabupaten Banggai Kepulauan belum dinikmati oleh seluruh masyarakat, umumnya memanfaatkan air tanah dangkal yang kualitasnya masih diragukan. Seiring dengan pertumbuhan penduduk, kebutuhan air bersih semakin meningkat. PDAM Kabupaten Banggai Kepulauan merupakan Badan Usaha Milik Daerah yang bertugas dan bertanggung jawab atas penyediaan air bersih di Kabupaten Banggai Kepulauan berusaha memberilkan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat pelanggan berupa penyediaan air bersih yang memadai baik secara kualitas, kuantitas maupun kontinuitasnya, sebagai penyedia pelayanan air bersih. Belum optimalnya kinerja dan pelayanan air bersih PDAM Kabupaten Banggai Kepulauan sehingga masih banyak masyarakat yang belum mendapatkan pelayanan air bersih PDAM serta dihadapkan pada keluhan pelanggan terhadap kinerja PDAM.Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kinerja pelayanan air bersih PDAM Kabupaten Banggai Kepulauan dalam rangka memenuhi kebutuhan air bersih
METODE PENELITIAN Lokasi dan Rancangan Penelitian Lokasi penelitian dilaksanakan di Kabupaten Banggai Kepulauan yaitu pada PDAM Kabupaten Banggai Kepulauan. Adapun lokasi penelitian yang dilakukan dapat dilihat pada lampiran 2 Peta Kabupaten Banggai Kepulauan.Penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan, mulai dari seminar usulan penelitian sampai menyelesaikan laporan tesis yaitu pada bulan April sampai bulan September 2013.Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang dilakukan dengan teknik pengumpulan data observasi (pengamatan langsung), wawancara mendalam, kuesioner (angket) dan dokumen dari instansi terkait. Penyajian analisis secara formal (dalam bentuk tabel) maupun informal (naratif) (Sugiyono, 2010& 2011).
Populasidan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pelanggan PDAM Kabupaten Banggai Kepulauan.
Jumlah pelanggan PDAM Kabupaten Banggai Kepulauan sebanyak 7.012
pelanggan, yang meliputi 11 Unit pelayanan PDAM.Teknik pengambilan sampel atau teknik sampling adalah suatu cara mengambil sampel yang representatif dari populasi.Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 50 Sampel. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti secara langsung kepada objek penelitian dilapangan meliputi Observasi (pengamatan), Wawancara Mendalam (in depth Interview), Kuesioner (angket). Analisis Data Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis normatif.Dalam penelitian ini norma yang digunakan untuk menilai kinerja pelayanan air bersih PDAM Kabupaten Banggai Kepulauan adalah berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 47 Tahun 1999 tentang pedoman penilaian kinerja PDAM menurut aspek keuangan, aspek operasional, aspek administrasi dan berdasarkan BPPSPAM Kementerian Pekerjaan Umum Tahun 2010 Tentang penyehatan PDAM.
HASIL Analisis Penilaian Kinerja Pelayanan Air Bersih PDAM Kabupaten Banggai Kepulauan Berdasarkan Persepsi Pelanggan Analisis penilaian kinerja pelayanan air bersih PDAM Kabupaten Banggai Kepulauan berdasarkan persepsi pelanggan meliputi kualitas pelayan PDAM yang diterima pelanggan dan tingkat kepuasan pelanggan. Kualitas Pelayanan yang Diterima Pelanggan Hasilpenilaian kinerja pelayanan air bersih PDAM Kabupaten Banggai Kepulauan berdasarkan persepsi pelanggan terhadap variabel kualitas pelayanan masing-masing indikator diporoleh nilai akhir sebesar 71,21. Berdasarkan nilai kinerja menurut persepsi pelanggan berada pada skor >50 – 75 adalah kategoriBaik. Kepuasan Pelanggan Tingkat kepuasan pelanggan masing-masing indikator dapat dihitung dengan cara: Σ (Frekuensi Distribusi x Nilai Kepuasan pelanggan
=
Indikator) Nilai Maksimum x Σ Responden
x 100%
Hasil penilaian kinerja pelayanan air bersih PDAM Kabupaten Banggai Kepulauan berdasarkan persepsi pelanggan terhadapvariabelkepuasanpelangganmasing-masing indikator nilai akhir sebesar 66,83. Berdasarkan nilai kinerja kepuasan pelanggan berada pada skor >50 – 75 adalah tingkat kepuasan kategori Puas. Analisis Penilaian Kinerja Pelayanan Air Bersih PDAM Kabupaten Banggai Kepulauan Berdasarkan Kepmendagri No. 47 Tahun 1999 Penilaian kinerja pelayanan air bersih PDAM Kabupaten Banggai Kepulauan berdasarkan Kepmendagri No. 47 Tahun 1999 tentang Pedoman Penilaian Kinerja Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dilakukan meliputi tiga aspek kinerja yaitu aspek operasional, aspek keuangan dan aspek administrasi. Penilaian Kinerja Aspek Keuangan Penilaian kinerja aspek keuangan PDAM Kabupaten Banggai Kepulauan berdasarkan Kepmendagri No. 47 Tahun 1999 meliputi 10 aspek penilaian yaitu: Rasio laba terhadap aktiva produktif adalah merupakan prosentase perbandingan antara laba sebelum pajak dengan aktiva produktif. Aktiva produktif adalah aktiva lancar ditambah investasi jangka panjang ditambah aktiva tetap.Hasil analisis rasio laba terhadap aktiva produktif PDAM Kabupaten Banggai Kepulauan pada tahun 2011 adalah -16,63% berdasarkan Kepmendagri No. 47 Tahun 1999 mendapatkan nilai kinerja 1 dan rasio laba terhadap aktiva produktif pada tahun 2012 adalah -0,67% mendapatkan nilai kinerja 1 yang berarti mengalami kerugian. Rasio Laba Terhadap Penjualan Rasio laba terhadap penjualan adalah prosentase perbandingan antara laba sebelum pajak dengan penjualan.Hasil analisis rasio laba terhadap penjualan PDAM
Kabupaten
Banggai Kepulauan pada tahun 2011 adalah -31,35% berdasarkan Kepmendagri No. 47 Tahun 1999 mendapatkan nilai kinerja 1 dan rasio laba terhadap penjualan pada tahun 2012 adalah -7,46% mendapatkan nilai kinerja 1 yang disebabkan karena laba sebelum pajak negatif atau rugi. Rasio laba tahun lalu dikurangi tahun ini mendapat ninai bonus sebesar 0. Rasio Aktiva Lancar Terhadap Utang Lancar Rasio aktiva lancar terhadap utang lancar menunjukakan tingginya kemampuan pelunasan terhadap utang lancar dari aktiva lancar yang dimiliki.Dapat dilihat hasil analisis rasio aktiva lancar terhadap utang lancar pada tahun 2011 sebesar 0,00berdasarkan Kepmendagri No. 47 Tahun 1999 mendapatkan nilai kinerja 5, Pada tahun 2012 rasio aktiva lancar terhadap utang lancar sebesar 317,32 mendapatkan nilai kinerja 5.
Rasio Utang Jangka Panjang Terhadap Ekuitas Rasio utang jangka panjang terhadap ekuitas adalah menghitung perbandingan antara utang jangka panjang dengan modal sendiri.Padatahun 2011 PDAM Kabupaten Banggai Kepulauan tidak memiliki utang jangka panjang dan ekuitas sebesar Rp.2.720.664.979,00 sehingga rasio Utang jangka panjang terhadap ekuitas sebesar 0,00 mendapatkan nilai kinerja 5. Pada tahun 2012 PDAM kabupaten Banggai Kepulauan memiliki utang jangka panjang sebesar Rp.855.000 dan ekuitas sebesar Rp. 22.081.477.682,00 sehingga rasio utang jangka panjang terhadap ekuitas sebesar 0,00 mendapat nilai kinerja 5. Rasio Total Aktiva Terhadap Total Utang Rasio total aktiva terhadap total utang adalah rasio yang digunakan untuk menilai kecukupan dari seluruh aset yang tersedia dibanding total utang perusahaan. Hasil analisis rasio total aktiva terhadap utang lancar
pada tahun 2011 sebesar 0,00 berdasarkan
Kepmendagri No. 47 Tahun 1999 mendapatkan nilai kinerja 5, Pada tahun 2012 rasio total aktiva terhadap total utang sebesar 8.493,88
mampu menutupi seluruh utangnya,
mendapatkan nilai kinerja 5. Rasio Biaya Operasi Terhadap Pendapatan Operasi Analisis rasio biaya operasi terhadap pendapatan operasi seperti pada tabel 51 menunjukkan bahwa rasio biaya operasi terhadap pendapatan usaha pada tahun 2011sebesar 1,32 berdasarkan Kepmendagri No. 47 Tahun 1999 mendapatkan nilai kinerja 1. Pada tahun 2012 rasio biaya operasi terhadap pendapatan usaha sebesar 1,08 mendapatkan nilai kinerja 1. Rasio Laba Operasi Sebelum Biaya Penyusutan Terhadap Angsuran Pokok dan Bunga Jatuh Tempo Rasio laba operasi sebelum biaya penyusutan terhadap angsuran pokok dan bunga jatuh tempo adalahmengukur kemampuan perusahaan untuk membayar beban angsuran pokok dan bunga jatuh tempo dengan laba operasi yang diperoleh.Rasio laba operasi sebelum biaya penyusutan terhadap angsuran pokok dan bunga jatuh tempo menunjukkan bahwa PDAM kabupaten Banggai Kepulauan tidak mempunyai beban angsuran pokok utang jangka panjang yang jatuh tempo termasuk tunggakan dan bunga jatuh tempo, sehingga mendapatkan nilai kinerja 5. Rasio Aktiva Produktif Terhadap Penjualan Air Rasio aktiva produktif terhadap penjualan air menunjukkan bahwa aktiva produktif yang digunakan untuk operasi perusahaan telah cukup untuk menghasilkan penjualan bagi perusahaan.
Rasio aktiva produktif terhadap penjualan air pada tahun 2011 sebesar 2,08
berdasarkan Kepmendagri No. 47 Tahun 1999 mendapatkan nilai kinerja 4. Pada tahun 2012 rasio aktiva produksi terhadap penjualan air sebesar 11,90 mendapatkan nilai kinerja 1. Rasio
aktiva produktif terhadap penjualan air pada tahun 2012 dibandingkan dengan tahun 2011 mengalami peningkatan sebesar 9,82 dari 2,08 menjadi 11,901. Rasio Jangka Waktu Penagihan Piutang Rasio jangka waktu penagihan piutang pada tahun 2011 sebesar 112,85 berdasarkan Kepmendagri No. 47 Tahun 1999 mendapatkan nilai kinerja 3. Pada tahun 2012 rasio jangka waktu penagihan sebesar 115,36 mendapatkan nilai kinerja 3. Rasio Efektifitas Penagihan Dilihat dari rasio efektifitas penagihan pada tahun 2011 sebesar 70,62% berdasarkan Kepmendagri No. 47 Tahun 1999
mendapatkan nilai kinerja 1. Pada tahun 2012 rasio
efektifitas penagihan sebesar 79,80% mendapatkan nilai kinerja 2.Rasio efektifitas penagihan pada tahun 2012 dibandingkan dengan tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar 9,18% dari 70,62% menjadi 79,80%. Penilaian Kinerja Aspek Operasional Pendirian PDAM Kabupaten Banggai Kepulauan dimaksudkan untuk memberikan pelayanan dibidang penyediaan air bersih di Kabupaten Banggai Kepulauan. Sampai dengan bulan Desember 2012 jumlah keseluruhan pelanggan PDAM Kabupaten Banggai Kepulauan adalah sebesar 7.012 pelanggan. Dengan rata-rata jumlah anggota keluarga sebesar 4 jiwa/KK, maka jumlah penduduk yang sudah mendapatkan pelayanan air bersih adalah sebesar 28.048 jiwa.Cakupan pelayanan air bersih PDAM Kabupaten Banggai Kepulauan tahun 2011 sebesar 14,56 % dengan nilai kinerja sebesar 1, mengalami peningkatan pada tahun 2012 sebesar 15,86% dengan nilai kinerja sebesar 2, terjadi peningkatan 1,30%, mendapat bonus peningkatan cakupan pelayanan sebesar 1. Kualitas Air Distribusi PDAM Kabupaten Banggai Kepulauan sampai dengan tanggal 31 Desember 2012 belum pernah melakukan pemeriksaan Kualitas air Minum sesuai yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010 tanggal 19 April 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. Akibatnya kualitas air yang didistribusikan oleh PDAM Kabupaten Banggai Kepulauan yang dikonsumsi para pelanggan kurang dijamin tingkat kesehatannya. PDAM Kabupaten Banggai Kepulauan belum sepenuhnya melakukan kegiatan pengawasan secara internal atas kualitas air minum sesuai yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 736/MENKES/PER/VI/2010 tanggal 18 juni 2010 tentang Tata Laksana Pengawasan Kualitas Air Minum.
Sesuai dengan Kepmendagri No, 47 Tahun 1999,maka kualitas air bersih PDAM Kabupaten Banggai Kepulauan tahun 2011 dan tahun 2012 pada tahap memenuhi syarat air bersih dengan nilai kinerja 2. Kontinuitas Air Didaerah pelayanan air bersih PDAM Kabupaten Banggai Kepulauan belum semua pelanggan PDAM mendapat air bersih mengalir selama 24 jam.Hal ini disebabkan PDAM tidak mampu membiayai operasional selama 24 jam untuk sistem pompanisasi di Unit Bulagi dan tingginya tingkat kebocoran air yang mengakibatkan kontinuitas air yang diterima pelanggan kurang dari 24 jam perhari.Sesuai dengan Kepmendagri No, 47 Tahun 1999, maka kontinuitas air bersih PDAM Kabupaten Banggai Kepulauan tahun 2011 dan tahun 2012 belum semua pelanggan mendapat air mengalir selama 24 jammendapatkan nilai kinerja 1.
PEMBAHASAN Penelitian ini tampak Penilaian kinerja PDAM Kabupaten Banggai Kepulauan terhadap kualitas pelayanan berdasarkan persepsi pelanggan adalah kategori Baik.Penilaian kinerja PDAM Kabupaten Banggai Kepulauan terhadap kepuasan pelanggan berdasarkan persepsi pelanggan adalah kategori puas.Penilaian kinerja pelayanan air bersih PDAM Kabupaten Banggai Kepulauan ditinjau berdasarkan 2 acuan normatif yaitu:Penilai kinerja pelayanan air bersih PDAM Kabupaten Banggai Kepulauan berdasarkan Kepmendagri No. 47 Tahun 1999 dikategorikan sebagai PDAM Kinerja Kurang.Penilaian kinerja pelayanan air bersih PDAM Kabupaten Banggai Kepulauan berdasarkan kriteria BPPSPAM Kementerian Pekerjaan Umum Tahun 2010 termasuk dalam kategori PDAM Kurang Sehat.Produktifitas pemanfaatan instalasi produksi dapat dilihat bahwa kapasitas terpasang tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar 2.085.318 m3 dan kapasitas produksi tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar 417.255,68 m3. Berdasarkan pada Kepmendagri No. 47 Tahun 1999, dengan tingkat produktifitas pemanfaatan air bersih tahun 2012 sebesar 38,39%, PDAM Kabupaten Banggai Kepulauan berada pada rasio < = 70%, mendapatkan nilai kinerja 1. Tingkat kehilangan air dapat diketahui berdasarkan selisih antara jumlah air yang didistribusiksn
dikurangi jumlah air yang terjual dibagi dengan jumlah air yang
didistribusikan tersebut. Tingkat kehilangan air PDAM Kabupaten Banggai Kepulauan pada tahun 2012 sebesar 32,24%, berdasarkan Kepmendagri No. 47 Tahun 1999 rasio tingkat kehilangan air > 30% - 40% mendapatkan nilai kinerja 2. Tingkat kehilangan air pada tahun 2011 sebesar 31,61% berdasarkan Kepmendagri No. 47 Tahun 1999 rasio tingkat kehilangan air> 30% - 40% mendapatkan nilai kinerja 2.
Kotler (2000) mendefinisikan konsumen sebagai individu atau kelompok yang berusaha untuk memenuhi atau mendapatkan barang atau jasa untuk kehidupan pribadi atau kelompoknya.Jumlah seluruh pelanggan merupakan jumlah pelanggan sambungan aktif pada akhir tahun. Sesuai dengan Kepmendagri No, 47 Tahun 1999, maka peneraan meter air bersih PDAM Kabupaten Banggai Kepulauan tahun 2011 dan tahun 2012 belum melaksanakan peneraan meter air pelanggan,sehingga mendapatkan nilai kinerja 0.Laporan penyambungan baru PDAM Kabupaten Banggai Kepulauan pada tahun 2011 sebanyak 424 sambungan dan tahun 2012 penyambungan baru sebanyak 653 sambungan. Kecepatan sambungan baru dilaksanakan lebih dari 6 hari kerja.Sesuai dengan Kepmendagri No, 47 Tahun 1999, maka kecepatan penyambungan baru pelanggan PDAM Kabupaten Banggai Kepulauan tahun 2011 dan tahun 2012 mendapatkan nilai kinerja 1.Menurut Gronroos dalam Winarsih (2005), pelayanan adalah suatu aktivitas atau serangkaian aktivitas yang bersifat tidak kasat mata (tidak dapat diraba) yang terjadi sebagai akibat adanya interaksi antara konsumen/pelanggan dengan karyawan atau hal-hal yang disediakan oleh perusahaan pemberi pelayanan yang dimaksudkan untuk memecahkan permasalahan pelanggan. Jumlah pengaduan yang dilaporkan pelanggan PDAM Kabupaten Banggai Kepulauan pada tahun 2011 adalah 496 pengaduan dan jumlah pengaduan yang telah selesai ditangani adalah 496 pengaduan.Jumlah pengaduan yang dilaporkan pelanggan PDAM Kabupaten Banggai Kepulauan pada tahun 2012 adalah 1.146 pengaduan dan jumlah pengaduan yang telah selesai ditangani adalah 1.146 pengaduan. Berdasarkan Kepmendagri Nomor 47 Tahun 1999, menyatakan untuk kemampuan kecepatan penyambungan baru pelanggan PDAM Kabupaten Banggai Kepulauan rasio > 80% mendapatkan nilai kinerja 2. Sampai saat initidak tersedia Service point diluar Kantor Pusat PDAM Kabupaten Banggai Kepulauan, menyebabkan kurangnya komunikasi antara pelanggan dengan petugas PDAM
sehingga
tidak
optimalnya
tindakan
penyelesaian
berbagai
kasus
dilapangan.Berdasarkan Kepmendagri No.47 tahun 1999, penilaian kinerja kemudahan pelayanan PDAM Kabupaten Banggai Kepulauan dengan rasio tidak tersedianya service poin diluar kantor pusat mendapat nilai kinerja 1. Rasio karyawan per 1000 pelanggan PDAM Kabupaten Banggai Kepulauan tahun 2011 sebesar 7,86 mendapatkan nilai kinerja 5 danrasio karyawan per 1000 pelanggan PDAM Kabupaten Banggai
Kepulauan tahun 2012 sebesar 9,00 mendapatkan nilai kinerja 4,
mengalami penurunannilai kinerja pada tahun 2012. Penilaian kinerja pelayanan air bersih PDAM
Kabupaten
Banggai
Kepulauan
berdasarkan
Kriteria
BPPSPAM
KementerianPekerjaan Umum Tahun 2010 tentang Penyehatan PDAM dilakukan meliputi aspek Keuangan, aspek pelayanan, aspek operasional dan aspek sumber daya manusia. Hasil analisis return on equity tahun 2011 adalah - 0,17% sesuai BPPSPAM mendapatkan nilai kinerja 1 dan return on equity pada tahun 2012 adalah - 0,01% sesuai BPPSPAM mendapatkan nilai kinerja 1. Rasio operasional tahun 2011 sebesar 1,31 sesuai BPPSPAM mendapatkan nilai kinerja 1 dan pada tahun 2012 sebesar 1,07 sesuai BPPSPAM mendapatkan nilai kinerja 1. Dari hasil analisis memperhatikan bahwa pendapatan yang dihasilkan dari operasi lebih kecil dari biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan operasi tersebut.Ini dapat dikatakan bahwa kinerja operasi perusahaan dalam kategori kurang sehat. Rasio kas tahun 2011 sebesar 0,00% tidak memiliki utang lancar sesuai BPPSPAM mendapatkan nilai kinerja 5 dan pada tahun 2012 rasio kas sebesar 2028,96% PDAM memiliki utang sesuai BPPSPAM mendapatkan nilai kinerja 5. Ini dapat dikatakan bahwa PDAM dapat menutupi utang yang ada. Efektifitas penagihan tahun 2011 adalah 70,62% nilai rasio 60% - < 80% sesuai BPPSPAM mendapatkan nilai kinerja 3 dan pada tahun 2012 adalah 79,80% nilai rasio 60% - < 80% sesuai BPPSPAM mendapatkan nilai kinerja 3. Solvabilitas tahun 2011 sebesar 0,00% tidak memiliki utang sesuai BPPSPAM mendapatkan nilai kinerja 5 dan pada tahun 2012 sebesar 849387,60% PDAM memiliki utang sebesar Rp. 2.600.000 sesuai BPPSPAM mendapatkan nilai kinerja 5. Jumlah keseluruhan pelanggan PDAM Kabupaten Banggai kepulauan pada tahun 2012 sebesar 7.012 pelanggan dengan rata-rata jumlah anggota keluarga 4 jiwa/KK, maka jumlah penduduk yang sudah mendapatka air bersih adalah 28.048 jiwa. Cakupan pelayanan air bersih PDAM tahun 2012 sebesar 15,86% dengan jumlah penduduk sebesar 176.869 jiwa. Sesuai kritria BPPSPAM berada pada rasio < 20% sehingga mendapatkan nilai kinerja 1. Jumlah pelanggan tahun ini yang masih aktif dikurangi jumlah pelanggan tahun lalu sehingga memperoleh selisih sebesar 189,00 pelanggan. Rasio pertumbuhan pelanggan pada tahun 2012 sebesar 2,9% berada pada nilai rasio < 4%, sesuai kriteria BPPSPAM mendapatkan nilai kinerja 1. Jumlah pengaduan yang dilaporkan pelanggan pada tahun 2012 sebesar 1.146 dan seluruh pengaduan dapat diselesaikan. Rasio penyelesaian pengaduan sebesar 100%,, sesuai BPPSPAM mendapatkan nilai kinerja 5. PDAM Kabupaten Banggai Kepulauan sampai dengan desember 2012 belum pernah melakukan pemeriksaan kualitas air sesuai Permenkes No. 492/PERMENKES/PER/IV/2010. Jumlah air yang terjual domestik rata-rata sebesar 76.224,33 m3 dibagi dengan jumah pelanggan domestik diperoleh nilai konsumsi air domestik sebesar 12,77 m3/bulan, sesuai BPPSPAM berada pada rasio < 15 m3/bulan sehingga diperoleh nilai kinerja 1.Hal ini berarti
jika semakin kecil konsumsi air domestik berarti terjadi kekeliruan pada pembacaan meter air.Pada tabel 86 volume produksi sebesar 1.623.991.68 m3 sedangkan jumlah kapasitas terpasang sebesar 4.229.766,00. M3Hasil analisis rasio produksi sebesar 38,39% berada pada nilai rasio < 60% sehingga memperoleh nilai kinerja 1, ini berarti kapasitas produksi yang belum digunakan sebesar 2.605.774,32 m3 penyebabnya adalah jumlah pelanggan yang lebih sedikit, sebagian jaringan distribusi rusak berat. Kehilangan air PDAM pada tahun 2012 sebesar 32,24% berada pada rasio > 30% 35% mendapatkan nilai kinerja 3.Hal ini berarti tingkat kehilangan air cukup tinggi, disebabkan oleh water meter induk tidak berfungsi, water meter pelanggan rusak, pemakaian air tanpa rekening, kesalahan catat meter.Jam operasi layanan air PDAM pada tahun 2012 sebesar 20,64 berada pada rasio 18 - < 21 jam sesuai BPPSPAM mendapatkan nilai kinerja 4. Jam operasi layanan mengidentifikasi kemampuan sistem penyediaan air bersih. Semakin tinggi jam operasi, semakin baik pemanfaatan sistem penyediaan air bersih yang ada. Jumlah pelanggan aktif pada tahun 2012 sebesar 6.552 pelanggan.Tekanan air pada sambungan tahun 2012 sebesar 58,18% berada pada rasio 40% - < 60% sesuai BPPSPAM mendapatkan nilai kinerja 3.PDAM Kabupaten Banggai kepulauan belum melaksanakan penggantian/kalibrasi meter air pelanggan. Sehingga nilai rasio 0,00% mendapatkan nilai kinerja 1.Rasio pegawai terhadap pelanggan mengidentifikasikan perbandingan pelayanan atau penanganan terhadap berbagai permasalahan pelayanan pelanggan.Oleh sebab itu diperlukan upaya dalam peningkatan kemampuan dan kapasitas pegawai sesuai bidangnya masing-masing, sehingga fungsi pelayanan dapat berjalan dengan baik. Hasil analisis rasio pegawai terhadap pelanggan pada tahun 2012 sebesar 9 berada pada nilai rasio > 8 – 10 orang sehingga memperoleh nilai kinerja 3.Hasil analisis rasio diklat pegawai pada tahun 2012 sebesar 5,08% berada pada nilai rasio < 20% sesuai kriteria BPPSPAM memperoleh nilai kinerja 3. Hasil analisis rasio biaya diklat pegawai pada tahun 2012 sebesar 0,07% berada pada nilai rasio <2,5% sesuai kriteria BPPSPAM memperoleh nilai kinerja 1. Dari hasil penilaian kinerja PDAM Kabupaten Banggai Kepulauan sebagaimana pada tabel 94 diperoleh nilai akhir sebesar 2,20. Dengan nilai akhir sebesar 2,20 berada pada nilai skor 2,2 – 2,8, maka kinerja PDAM Kabupaten Banggai Kepulauan berdasarkan kriteria BPPSPAM dikategorikan sebagai PDAM Kurang Sehat.Artinya PDAM kurang berkembang, pendapatan hanya bisa menutupi biaya operasi. Hasil penilaian kinerja dari dua acuan normatif memberikan penilaian yang lebih detail terhadap kinerja PDAM. Penilaian kinerja PDAM sesuai Kepmendagri No,47 Tahun 1999 bertujuan untuk mengetahui kinerja PDAM terhadap aspek keuangan, aspek operasional
dan aspek administrasi. Berdasarkan kriteria BPPSPAM Kementerian Pekerjaan Umum Tahun 2010 untuk mengetahui kondisi kesehatan PDAM meliputi aspek keuangan, aspek pelayanan, aspek operasional dan aspek sumber daya manusia. Penilaian kinerja dari dua acuan normatif tersebut dapat saling melengkapi indikator aspek penilaian kinerja PDAM. Berdasarkan Kepmendagri No. 47 Tahun 1999 penilaian kinerja PDAM Kabupaten Banggai Kepulauan
yang ditinjau dari aspek keuangan, aspek operasional dan aspek
administrasi mendapatkan nilai kinerja sebesar 42,88 dengan Kategori Kurang. Penilaian kinerja PDAM Kabupaten Banggai Kepulauan berdasarkan kriteria BPPSPAM Tahun 2010 ditinjau dari aspek keuangan, aspek pelayanan, aspek operasional dan aspek sumber daya manusia mendapatkan nilai kinerja 2,20 termasuk dalam Kategori Kurang Sehat.Dari dua acuan normatif tersebut dapat disimpulkan bahwa PDAM Kabupaten Banggai Kepulauan termasuk dalam kategori PDAM Kurang Sehat dan Kurang Memenuhi Pada Kinerja yang diharapkan.
KESIMPULAN DAN SARAN PDAM Kabupaten Banggai Kepulauan dalam operasinya perlu meningkatkan kualitas pelayanan untuk mencapai tingkat kepuasan pelanggan yang optimal.PDAM Kabupaten Banggai Kepulauan perlu mencermati upaya pemenuhan pelayanan kebutuhan air bersih untuk dapat mewujudkan mutu pelayanan yang berkualitas.Untuk mendapatkan hasil kinerja PDAM Kabupaten Banggai Kepulauan yang lebih baik, PDAM segera membenahi indikator-indikator nilai kinerja kurang:Kepmendagri No.47 Tahun 1999,Meliputi aspek keuangan, aspek operasional, aspek admininstrasi.BPPSPAM Kementrian PU Tahun 2010, Meliputi aspek keuangan, aspek pelayanan, aspek operasional, aspek sumber daya manusia.
DAFTAR PUSTAKA Badan Pendukung Pengembangan Penyediaan Sistem Penyediaan Air minum Kementerian Pekerjaan Umum Tahun 2010 Tentang Penyehatan Perusahaan Daerah Air Minum. Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 1999 Tentang Pedoman Penilaian Kinerja Perusahaan Daerah Air Minum. Kodoatie, Robert J dan Syarief, Rustam.(2010). Tata Ruang Air. Andi, Yogyakarta. Kodoatie, Robert J dan Syarief, Rustam.(2008). Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu. Andi, Yogyakarta. Kotler, Philip. (1994). Marketing Management Analysis and Planning Implementation and Control.Prentice Hall International Edition Eight Edition. USA Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010 Tentang Persyaratan Kualitas Air Minum.
Setiasih, Wati. (2006). Hubungan Antara Kepuasan Kerja Perawat dan Kepuasan Klien di Rumah Sakit Husada Jakarta.Tesis Manajemen Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia. Depok Selintung, Mary. (2011). Pengenalan Sistem Penyediaan Air Minum. AsPubushing, Makassar. Sugiyono.(2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Alfabeta, Bandung. Sugiyono.(2010). Statistik Untuk Penelitian. Alfabeta, Bandung. Winarsih.(2005). Manajemen Pelayanan. Pustaka Pelajar, yogyakarta