Pastikan Keamaan, Kapolres Kebumen Turun Langsung Cek Gereja KEBUMEN, FP – Kapolres Kebumen AKBP Alpen, SH.,SIK.,SIK melakukan kontrol dan pengecekan secara langsung terhadap sejumlah gereja yang ada di Kebumen bersama Muspida Kabupaten Kebumen menjelang pelaksanaan malam Natal tadi malam, Sabtu (24/12/16). Kasubbag Humas Polres Kebumen AKP Willy Budiyanto, SH., MH. menerangkan, hal tersebut dilakukan untuk memastikan pelaksanaan ibadah Natal berjalan dengan aman dan untuk mengantisipasi adanya aksi dari orang tidak bertanggung jawab yang akan mengganggu pelaksanaan Natal di Kabupaten Kebumen. “Kita ingin memastikan, bahwa perayaan Natal kali ini dalam keadaan aman, sehingga umat Kristiani bisa khidmat dalam melaksanakan ibadahnya,” Ucap Kapolres Kebumen saat kontrol di GKJ jalan Pemuda. Dalam kesempatan itu, kapolres juga mengatakan, jika personel kepolisian sudah disebar di pos-pos maupun di gereja-gereja tempat melaksanakan ibadah Natal, dengan jumlah sebanyak 371 pesonil dan sesuai dengan karakter tingkat kerawanan serta jumlah jemaatnya, sehingga diyakini bahwa perayaan Natal kali ini aman. Kapolres Kebumen, juga menyampaikan pesan kamtibmas kepada para jemaat dan mengimbau kepada seluruh jemaat bahwa polisi telah menjamin keamanan warga Kebumen saat menjalankan ibadah terutama mendekati perayaan Natal. “Silahkan rayakan Natal dan Tahun Baru 2017 kami akan menjaga,” terang Kapolres Kebumen AKBP Alpen.
Warga Klirong Meninggal Dunia di Pabrik Genteng KEBUMEN,
FP
–
Mayat
seorang
laki-laki
yang
belakangan
diketahui bernama Anton Priyadi (38) warga RT 02 RW 02 desa Kedungwinangun, Kecamatan Klirong, Kebumen ditemukan di pabrik genteng, Minggu (25/12). Mayat ditemukan pertamakali oleh Lumanto, pemilik pabrik genteng. Menurut Laminto, pada Sabtu (24/12) dirinya melihat korban datang ke pabrik genteng miliknya dengan mengendarai sepeda motor. Pagi harinya, Minggu (25/12) sekitar pukul 04.00 WIB luminto merasa heran karena sepeda motor milik korban masih berada ditempat tersebut. Karena penasaran bercampur curiga, Luminto kemudian berusaha mencari pemilik sepeda motot dan betapa terkejut setelah melihat korban dalam posisi dan sudah meninggal dunia. Mengetahui korban sudah meninggal Luminto kemudian melaporkan kejadian itu ke Polsek Kkirong. Kapolsek Klirong AKP Diyono setelah mendapat laporan, langsung ke TKP bersama anggota dan Inafis Polres Kebumen, kemudian korban dibawa ke RSUD Kebumen untuk di lakukan Visum Et Repertum. “Dari hasil pemeriksaan medis / dokter tidak di temukan tanda tanda penganiayaan, di duga korban meninggal dunia karena sakit, selanjutnya korban diserahkan ke keluarganya untuk dimakamkan,” kata AKP Diyono.
Berkat Pemberitaan Media, Identitas Mayat di Pematang Sawah Akhirnya Terungkap KEBUMEN, FP – Setelah sebelumnya menjadi pertanyaan, siapa identitas mayat yang menggegerkan Alian pada hari Kamis (22/12) siang, kini pihak keluarganya sudah menjemputnya. Saat dikonfirmasi, Kapolres Kebumen AKBP Alpen, SH, SIK, MH, melalui Kasubbaghumas Polres Kebumen AKP Willy Budiyanto, SH, MH mengatakan mayat itu bernama Khotob (35) warga RT 03 RW 01Ds. Condong Campur, Kecamatan Kejawaran, Kabupaten Banjarnegara. Keterangan itu dipastikan dari pihak keluarga korban yang mengecek langsung jenazah di RSUD Kebumen pada Jumat (23/12) malam. Dijelaskan Willy, kedatangan Ahmad (44) dan Mahrur (50) yang merupakan tetangga sekaligus kerabat korban menjelaskan Khotob adalah suami dari Sutini (30) yang saat ini tinggal di Batur Banjarnegara. Sepengetahuan keluarga, korban sedang bekerja di Kalimantan namun sudah lama tidak kunjung pulang. “Kurang lebih sudah enam tahun korban tidak pulang, ” jelas AKP Willy. Dalam kesempatan itu, AKP Willy mewakili Kapolres Kebumen mengucapkan terimaksaih kepada warga serta media cetak maupun online, karena pemberitaan penemuan mayat dapat mempertemukan korban dengan pihak keluarga.
Warga Baledono Geger, Swiping Kos-kosan Dikira Penggerebegan Teroris PURWOREJO, FP – Jajaran Polsek Kota Purworejo melakukan swiping kos-kosan yang ada di wilayah Kecamatan Purworejo, Jumat (23/12). Tujuanya untuk cipta kondisi menjelang perayaan natal dan pergantian tahun baru. Sewaktu melakukan swiping kos-kosan di Kelurahan Baledono warga sekitar gempar lantaran menduga ada aksi penggerebegan teroris. Bahkan ada isu beredar ada dua teroris yang sudah tertangkap. Tak urung isu tersebut semakin membuat warga tambah geger sehingga lokasi kos-kosan dipenuhi warga yang ingin membuktikan kebenaran kabar itu. Menurut Amir Toberlan, Ketua RT swiping kos-kosan diwilayahnya. kalau ada teroris yang ditangkap. memang ada. Orangnya pakai cadar lalu, ” kata Emir Toberlan.
05 RW 04, memang benar ada Namun demikian tidak benar “Kalau wanita yang dicurigai tapi sudah pergi tiga hari
Menurut Emir, wanita itu tinggal di kos-kosan dekat Sanitasi milik warga setempat. Yang bersangkutan jarang keluar dan pernah beberapakali dikunjungi tamu tidak dikenal. “Warga pernah memergoki pada malam hari ada tamu yang tidak dikenal warga, ” ucapnya.
Kamar kos-kosan yang disewa Widia Sementara itu, Ngadiyah, pemilik kos-kosan mengatakan jika wanita itu mulai ngekos ditempatnya tanggal10 Desember 2016 lalu. Karena jarang keluar Ngadiyah mengaku belum sempat minta foto copi KTP wanita tersebut. “Wanita itu hanya mengenalkan namanya Widia Wiji Astuti usianya 25 tahun asal Gombong, ” kata Ngadiyah. Ngadiyah menuturkan, ditempat itu dia menyewa satu kamar dan ditempati bersama dua putranya. Sepengetahuan dia, keseharian Wida Wiji Astuti hanya mengasuh anak dan jarang keluar rumah. Hingga Selasa (20/12) lalu Widia Wiji Astuti didatangi ibunya dan dibawa pulang ke Gombong. “Pamitnya pada saya diajak ibunya mau pulang ke Gombong, barang-barangya juga masih ditinggal disini, ” tutur Ngadiyah. Ngadiyah mengaku tidak tahu menahu apakah yang tinggal di koskosanya ada kaitanya dengan teroris atau tidak. “Yang saya tahu ya itu, orangnya bercadar, punya dua anak, dan jarang keluar rumah, ” ucap Ngadiyah.
Turnamen Bola Volly Kapolres Cup 2016 Diikuti 28 Team KEBUMEN, FP – Sebanyak 28 team bola volly umum se Kabupaten Kebumen mengikuti turnamen bola volly Kapolres Cup 2016, dalam rangka hari jadi Kabupaten Kebumen yang ke 81 , dilapangan Volly Polres Kebumen, Jumat (23/12/16). Upacara pembukaan yang dibuka oleh Waka Polres Kebumen Kompol Umi Mariyati, SIK, yang diikuti oleh personil Polres Kebumen, para Kabag, para Kasat dan para perwira staf dan perwakilan team yang akan bertanding pada hari ini. Waka Polres Kebumen Kompol Umi Mariati, SIK, melalui Kasubbag Humas Polres Kebumen AKP Willy Budiyanto, SH., MH mengatakan turnamen bola volly antar club di Kabupaten dimulai dari hari jumat tanggal 23 – 25 Desember 2016 dan diikuti oleh 28 team yang terdiri dari 14 team putra dan 14 team putra, yang akan memperebutkan Tropi piala bergilir Kapolres Kebumen dan uang pembinaan sebesar Rp 9 juta. Terpisah, Kapolres Kebumen AKBP Alpen, SH., SIK., M.H berharap melalui event itu akan muncul bibit atlet muda yang berasal dari pelajar di Kebumen yang nantinya bisa membawa nama baik Kebumen. “Semoga pertandingan berjalan dengan kondusif serta junjung tinggi nilai sportifitas,” katanya.
Letto Bakal Isi Malam Tahun Baru
Panggung
PURWOREJO, FP – Grup band asal Yogyakarta, Letto, bakal mengisi panggung malam pergantian tahun yang akan digelar di ujung timur Jalan Dr Setiabudi Purworejo, Sabtu 31 Desember mendatang. Noe dkk itu direncanakan akan tampil menjelang detik-detik pergantian dari 2016 ke 2017. “Kami memilih Letto karena grup band itu akan mengusung musik edukatif sekaligus sosialisasi anti narkoba,” jelas Direktur Perusda Aneka Usaha, Adi Kurnia Putra, dalam jumpa pers tentang persiapan perayaan Natal dan Tahun Baru 2017, di Ruang Rapat Asisten I Sekda, Jumat (23/12). Selain Letto, panitia juga akan menampilkan sejumlah grup band lokal kelas atas. Bersama tampilan berbagai kesenian, mereka akan membuat perayaan Malam Tahun Baru jadi semarak dan gemerlap. “Setelah pukul 00.00, langsung dilakukan pesta kembang api selama 20 menit di Alun-alun Purworejo. Saat ini izin penggnaan kembang api masih diproses di Polda Jateng,” tandas Adi.
Sementara itu Kabid Pengujian pada Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika, Sudarto, SH menjelaskan, pada malam Tahun Baru mendatang, jalan di seputar alun-alun disterilkan dari semua jenis kendaraan. Hal itu untuk menghindari kemacetan yang dapat mengganggu kenyamanan pengunjung. “Dinas Perhubungan bersama polisi telah siap mengamankan malam pergantian tahun. Arus kendaraan yang menuju kawasan alun-alun akan dialihkan ke jalur lain,” ungkapnya. Sementara itu, Kasat Lantas Polres Purworejo AKP Johan Valentino Nanuru mengatakan, untuk kenyamanan pengunjung yang akan menyaksikan pergantian malam tahun baru di alun-alun Purworejo pihaknya akan melakukan penutupan dibeberapa titik ruas jalan dan pengalihan arus lalu lintas. Diantaranya, untuk dari arah barat jalan akan ditutup di lampu merah koplak, jalan Kartini arah Alun-alun, dari arah utara,
sebelah barat Bank BRI purworejo atau depan Koramil Kota, arah timur depan BRI purworejo atau Kantor Pos, dan arah selatan akan ditutup di SMAN 7 Purworejo. “Penutupan total akan dimulai sekitar pukul 17.00 WIB sehingga diharapkan area alun-alun Purworejo steril dari kendaraan bermotor,” AKP Johan. (Nas / W5)
Pembunuhan di Buluspesantren, Ternyata Tersangka Ingin Menguasai Motor Korban PURWOREJO, FP – Polres Kebumen menangkapTusmadi alias Gudel (22) warga Dukuh Nagasari, Desa Ayamputih, Kecamatan Buluspesantren. Gudel ditangkap karena diduga kuat sebagai pelaku pembunuhan terhadap Rasno, karyawan KSP Rukun, Wonokriyo, Gombong yang ditemukan membusuk di rumah kosong beberapa waktu lalu. Kapolres Kebumen AKBP Alpen, SH, SIK, MH melalui Kasubbag Humas Polres Kebumen AKP Willy Budiyanto mengatakan, dihadapan Penyidik Sat Reskrim Polres Kebumen, Gudel mengakui bahwa tujuan nya mengakhiri hidup korban adalah ingin memiliki motor nya. Lelaki pengangguran yang pernah dihukum karena mencuri sapi itu mengaku bingung karena tidak punya uang untuk membiayai kelahiran anak pertama nya yang akan lahir sebentar lagi. Dijelaskan, didampingi oleh Penasihat Hukum yang ditunjuk oleh Penyidik, tersangka menceritakan bagaimana cara nya menghabisi korban menggunakan golok dan mengakhirinya dengan memjerat leher korban menggunakan tali jemuran.
“Pengakuan tersangka cocok dengan ditemukan nya sebilah senjata tajam yang menurut penduduk Kebumen disebut wadung dan tali jemuran yang terbuat dari plastik sepanjang kurang lebih satu meter yang masih melilit di leher korban saat ditemukan kali pertama, ” kata AKP Willy. Menurut tersangka, korban datang pada hari Rabu (14/12) kurang lebih pukul 12.30 wib, untuk menagih cicilan hutang nya yang tinggal 3 kali cicilan lagi dari jumlah total pinjaman sejumlah 1 juta rupiah, namun karena tidak punya uang, tersangka menyuruh korban untuk kembali lagi pada sore harinya. Dan kurang lebih pukul 17.00 wib, korban yang tidak menaruh curiga terhadap pelaku datang lagi menjumpai tersangka di rumah itu. Saat itu lah Tersangka melangsungkan niat jahat nya. Setelah korban meninggal dunia, tersangka membuka tas korban dan mendapatkan uang tunai Rp. 400.000 rupiah, diduga uang itu adalah uang cicilan dari para nasabah Sarno. Selain uang, tersangka juga mengambil telephone selular korban. Masih menurut tersangka, malam hari nya sepeda motor Honda Supra X 125 bernomor polisi H 3258 AFG milik korban Rasno di bawa ke daerah Klirong untuk digadaikan kepada kenalan nya. Uang hasil menggadaikan sepeda motor itu lah yang digunakan untuk ongkos pelarian nya ke Palembang. Sedangkan ponsel milik Sarno masih dibawa sampai diri nya di tangkap petugas Sat Reskrim Polres Kebumen. Saat press release kepada awak media pada Kamis (22/12), Kapolres Kebumen AKBP Alpen, SH, SIK, MH memaparkan barang bukti berupa sepeda motor dan helm milik korban, telephone genggam milik korban yang dibawa pelaku, sebilah golok wadung, seutas tali jemuran dan sejumlah uang tunai. “Barang bukti-barang bukti ini adalah barang bukti yang kita sita karena ini adalah alat yang digunakan oleh tersangka dalam menjalankan aksinya.” jelas AKP Willy.
Atas perbuatanya tersangka akan dikenai Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan, dengan ancaman pidana kurungan selama lama nya 15 tahun penjara.
Pemkab Serap Aspirasi Publik, Bedah Pariwisata Purworejo PURWOREJO, FP – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purworejo kembali menyerap aspirasi berbagai elemen masyarakat melalui kegiatan Forum Komunikasi Dengar Aspirasi Publik (Critical Voice Point) di Pendopo Kabupaten, Rabu (21/12). Kali ini, Critical Voice Point mengangkat tajuk “Bedah Pariwisata Purworejo dalam Rangka menyongsong Visit Purworejo 2020”. Kegiatan yang dikemas dengan konsep tanya jawab dan diskusi tersebut dihadiri langsung Bupati Purworejo Agus Bastian SE MM diikuti seratusan peserta, terdiri atas berbagai elemen dan unsur masyarakat, antara lain FKPD, para kepala SKPD, Camat, perguruan tinggi, Ormas, LSM, pengelola desa wisata, dan unsur media. Hadir perwakilan dari Kementrian Pariwisata. Bupati Purworejo Agus Bastian dalam salah satu sesi diskusi menyampaikan bahwa pengembangan Purworejo tidak hanya bergantung pada sektor pertanian. Beragam potensi yang ada harus dikembangkan. “Ini tidak hanya menjadi tanggung jawab bupati dan wakilnya saja. Tapi juga seluruh elemen. Purworejo itu milik kita bersama,” kata Bupati. Bupati berharap Purworejo tidak akan kalah dengan Jogjakarta. Sebagai wilayah tetangga, semua potensi dapat dikerjasamakan. Terlebih ada dua proyek besar yang akan mengimbas ke
Purworejo, salah satunya yakni pembangunan Bandara di Kulon Progo. “Melalui forum seperti ini kami berharap akan banyak masukan untuk kemajuan pembangunan Purworejo. Silakan kami dikritik, tapi kritik tersebut harus membangun dan disertai dengan solusi,” ungkapnya. Beragam keluhan, aspirasi, kritik, atau pujian pun mencuat dalam diskusi yang berlangsung selama setengah hari tersebut. Aspirasi salah satunya disampaikan oleh Mukti Ali, perwakilan dari Ormas Suluh. Dalam paparannya, Ali menyebutkan bahwa sejumlah kawasan wisata di Purworejo masih minim akses transportasi dan komunikasi. Di Desa Kaliwungu Kecamatan Bruno yang memiliki wisata Curug Muncar misalnya. Menurut Ali, lokasi yang kini telah ramai dikunjungi wisatawan tersebut tidak terjangkau internet. “Sinyal di lokasi tersebut masih sulit. Hal itu dapat menyebabkan wisatawan enggan untuk berkunjung. Pemkab dapat menggandeng pihak terkait untuk mengatasi masalah ini,” tandasnya. Sementara itu, Plt Kasubbag Humas Setda Purworejo, Agung Wibowo AP saat dimintai keterangan usai acara mengungkapkan bahwa Critical Voice Point merupakan agenda Pemkab untuk menyerap aspirasi Publik dalam berbagai sektor. Rencananya, pada tahun 2017 akan digelar lebih rutin dengan peningkatan kualitas dan kuantitas. Berbagai masukan yang muncul dalam forum tersebut nantinya akan ditindaklanjuti dengan memberikan rekomendasi kepada dinas-dinas terkait. “Misalnya soal minimnya sinyal di lokasi wisata tadi, nanti akan kita sampaikan kepada Dinhubkominfo,” ungkapnya.
375 Personil Polres Purworejo Siap Amankan Natal Dan Tahun Baru PURWOREJO, FP – Perkembangan dunia global pada saat ini masih diwarnai dengan beberapa aksi teror yang berlangsung di beberapa tempat. Konflik berkepanjangan di sebagian negara juga masih terjadi disertai trend perlambatan ekonomi yang melanda dunia internasional. Hal tersebut disampaikan Kapolres Purworejo AKBP Satrio Wibowo, SIK dalam Gelar Pasukan Operasi Lilin Candi 2016 di halaman Mapolres Purworejo, Kamis, (22/12). Lanjut Kapolres, disamping itu, dinamika kehidupan nasional yang terjadi beberapa bulan terakhir juga menunjukan adanya potensi gangguan dalam bentuk kejadian toleransi, baik inter maupun antar agama. “Berbagai hal tersebut menjadi tantangan tugas bagi polri dan seluruh element terkait, khususnya dalam menjaga dan pelaksanaan ibadah Natal 2016 dan perayaan pergantian tahun 2017,” kata Kapolres.
Perayaa n Natal dan Tahun Baru, lanjut Kapolres, merupakan moment berlibur bagi sebagian kalangan masyarakat di Indonesia. Karena itu diprediksi akan terjadi mobilisasi masyarakat dari satu tempat ke tempat lain serta munculnya titik konsentrasi massa ditempat tertentu. Peningkatan aktifitas tersebut harus diantisipasi dengan baik oleh aparat keamanan. “Karena itu polri menggelar Operasi Lilin 2016 yang dilaksanakan selama 10 hari mulai 23 Desember 2016 sampai 1 Januari 2017,” tambahnya. Dikatakan, untuk operasi candi 2016 ini Polres Purworejo menerjunkan 375 personilnya. Jumlah personil tersebut nantinya akan bekerjasama dengan Kodim 0708 Purworejo dan Banser mengamankan seluruh gereja yang ada di Purworejo. “Ada 81 gereja di Purworejo, secara bersama-sama para personil akan menjaga kamtibmas, ” kata Kapolres. Disinggung prioritas gereja, kapolres msngungkapkan jika semua gereja yang ada di Purworejo akan menjadi prioritas. Dijelaskan, khusus untuk pengamanan gereja polres juga akan bekerjasama dan melibatkan pengurus gereja setempat. Sebab hanya pengurus gereja setempat yang mengenal betul siapa saja
jemaat gereja itu. ” Sehingga nantinya jika ada jemaat asing dan tidak dikenal dan patut dicurigai akan mudah koordinasi, ” pungkas Kapolres.
Lagi, Polres Kebumen Temukan Mayat KEBUMEN, FP – Sesosok tubuh yang sudah tidak bernyawa lagi ditemukan di pematang sawah Desa Sawangan Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen pada hari Kamis (22/12/16) siang. Kasubbag Humas AKP Willy Budiyanto, SH, MH menerangkan bahwa mayat lelaki itu yang belum diketahui identitasnya itu ditemukan pertama kali oleh Wasiran (55) dan Sulastri (60) saat hendak menyebar pupuk di sawah mereka pukul 08.00 Wib. Saat ditemukan mayat dalam posisi terlentang dengan kepala disebelah utara. Lanjut Willy, ciri – ciri mayat itu adalah seorang laki laki umur lebih kuranh 30 tahun, rambut cepak lurus, kulit sawo matang, gigi rata /geraham ompong, memakai celana kain warna biru dongker, jaket warna kombinasi hijau biru dongker merk JACK WOLFSKIN, Kaos oblong hitam merk Gibson, sepatu kulit merk New Paradise, kaos kaki hitam, celana dalam warna abu-abu merk GT Man. Adapun barang barang yang ditemukan dalam diri korban yaitu uang tunai Rp.262.000, kunci yamaha, kunci gembok, tutup kepala/ ketu warna hitam kuning, Hp merk Mito warna hitam, Hp merk Gosko warna hitam merah, tusuk gigi 6 biji dan permen alpenlieble 6 butir. Kapolres Kebumen AKBP Alpen, SH, SIK, MH mengatakan langkah pertama yang akan dilakukan mencari identitas korban terlebih
dahulu, diharapkan dapat memperjelas penyebab kematian korban. “Ini adalah jenasah ketiga yang ditemukan di wilayah hukum Polres Kebumen di bulan Desember 2016 ini. Setelah kasus pencurian dengan kekerasan di Buluspesantren, lalu seorang kakek yang sakit hingga meninggal di pekarangan kosong di Ambal dan ini yang paling akhir. Dan semoga ini yang paling akhir,” Kata Kapolres. “Dugaan sementra korban meninggal karena sakit karena tidak ada tanda – tanda penganiayaan dan luka-luka karena benda tajam”, kata Kapolres. “Untuk masyarakat kebumen yang mengetahui ciri – ciri orang tersebut bisa dilaporkan ke Polres Kebumen atau polsek terdekat,” tutup Kapolres.