KATA PENGANTAR Study Environmental Health Risk Assessment (EHRA) atau Studi Penilaian Risiko Kesehatan Lingkungan merupakan salah satu dari beberapa studi primer yang harus dilakukan oleh Kelompok Kerja (Pokja) Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Kabupaten Rokan Hulu dalam menyusun Buku Pemetaan Kondisi Sanitasi yang terdiri dari : 1. Buku Putih Sanitasi (BPS), 2. Strategi Sanitasi Kota (SSK) dan 3 Memorandum Program Sanitasi (MPS) Kabupaten Rokan Hulu berdasarkan pendekatan Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP).
Metode Pelaksanaan Studi EHRA, sebelum menentukan jumlah sampel Pokja AMPL Kabupaten Rokan Hulu dalam melakukan Klastering Desa / Kelurahan berdasarkan 4 (empat) kriteria yaitu kepadatan penduduk, angka kemiskinan, dinilai sering mengalami banjir dan dilalui sungai yang berpotensi digunakan untuk sarana sanitasi. Penarikan sampel Studi EHRA sesuai dengan ketersediaan anggaran pada APBD Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2015, namun demikian tetap memenuhi kaidah-kaidah penelitian ilmiah dengan tingkat kepercayaan 95%.
Akhirnya kami berharap, Hasil Studi EHRA ini dapat menggambarkan keadaan sanitasi yang sebenarnya di Kabupaten Rokan Hulu, sehingga Hasil Studi EHRA ini merupakan dasar dalam penyusunan Buku Putih Sanitasi (BPS) dan Strategi Sanitasi Kota (SSK), sampai pada tahap penyusunan terakhir yaitu Memorandum Strategi Sanitasi (SSK) di Kabupaten Rokan Hulu.
Pedoman ini diharapkan Kabupaten / Kota dapat menghasilkan sebuah dokumen yang komprehensif, sesuai dengan kebutuhan daerah dan dapat dipertanggung-jawabkan dari sisi teknis maupun dari aspek lainnya seperti pendanaan, kelembagaan dan kebijakan. Dan tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan bekerja sama dalam pelaksanaan Studi EHRA ini, sehingga Studi EHRA dapat berjalan lancar dan menghasilkan hasil yang semaksimal mungkin dalam pelaksanaan selanjutnya. Semoga Hasil Studi EHRA ini dapat bermanfaat bagi Pembangunan Sanitasi di Kabupaten Rokan Hulu di masa yang akan datang.
Pasir Pengaraian,
Mei 2015
Bupati Rokan Hulu
H. Achmad, M.Si
Laporan Studi EHRA KELOMPOK KERJA AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN ROKAN HULU
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR………….....................................................................................
i
PRAKATA …………......................................................................................................
iii
RINGKASAN EKSEKUTIF .........................................................................................
iv
DAFTAR ISI ...................................................................................................................
ix
DAFTAR ISTILAH ..................................................................................................... ..
xi
DAFTAR TABEL ...........................................................................................................
xvi
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................................
xvii
I.
PENDAHULUAN .................................................................................................
1
1.1. Latar Belakang ………………......................................................................
1
1.2. Maksud dan Tujuan ………………...............................................................
2
1.3. Metodologi Pelaksanaan ………………........................................................
2
1.4. Pelaksana Kegiatan .………….......................................................................
3
1.5. Wilayah Cakupan Studi EHRA ……………….............................................
3
METODOLOGI DAN LANGKAH STUDI EHRA ..........................................
4
2.1. Penentuan Kebijakan Sampel Pokja Sanitasi Kabupaten..............................
6
2.2. Penentuan Strata Desa …………………......................................................
7
2.3. Penentuan Jumlah Desa / Kelurahan Target Area Studi................................
8
2.4. Penentuan RT / Responden di Area Studi ………………............................
11
2.5. Karakteristik Enumerator dan Supervisor Serta Wilayah Tugasnya..............
13
III. HASIL STUDI EHRA ………………………………..........................................
15
3.1. Informasi Responden……..…………………………...................................
15
3.2. Pengelolaan Sampah Rumah Tangga ………………………........................
19
3.3. Pembuangan Air Kotor / Limbah Tinja Manusia dan Lumpur Tinja.............
23
II.
PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN
ix
Laporan Studi EHRA KELOMPOK KERJA AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN ROKAN HULU 3.4. Drainase Lingkungan / Selokan Sekitar Rumah dan Banjir...........................
30
3.5. Pengelolaan Air Minum Rumah Tangga…………………………................
38
3.6. Perilaku Higiene dan Sanitasi…………………………….............................
41
3.7. Kejadian Penyakit Diare…………………………………….……................
45
3.8. Indeks Resiko Sanitasi..…………………………………….……................
47
IV. PENUTUP …………..………………………………............................................
58
4.1. Kesimpulan…………………………………….............................................
58
4.2. Rekomendasi ……………………….............................................................
59
LAMPIRAN …………..………………………………..................................................
60
PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN
x
Laporan Studi EHRA KELOMPOK KERJA AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN ROKAN HULU
DAFTAR ISTILAH •
Sanitasi : Secara umum mengacu pada penyediaan fasilitas dan layanan untuk pembuangan urin dan tinja yang aman. Sanitasi yang tidak memadai adalah penyebab utama penyakit di seluruh dunia dan sanitasi diketahui memiliki dampak positif bagi kesehatan baik di lingkungan rumah tangga dan di masyarakat pada umumnya. Kata 'Sanitasi„ juga mengacu pada kemampuan menjaga kondisi higienis, melalui layanan
pengumpulan sampah dan
pembuangan air limbah (WHO). •
Air Limbah : Air yang dihasilkan dari aktivitas manusia yang mengandung zat-zat yang dapat mempengaruhi kualitas lingkungan
•
Air limbah domestik : Air limbah yang berasal dari usaha dan atau kegiatan permukiman, rumah makan, perkantoran, perniagaan, apartemen, dan asrama
•
Badan air penerima : Sungai, kali, danau, saluran, kolam, dan lain-lain yang menerima pembuangan limbah
•
Bangunan atas jamban :
•
Bagian dari fasilitas pembuangan yang berfungsi melindungi pemakai dari gangguan
cuaca,
kontaminasi
dari
tinja
manusia
dan/atau
melalui
lingkungannya, baik secara langsung maupun tidak langsung, melalui sektor pembawa penyakit •
Bangunan bawah : Bangunan penampung dan pengolah tinja yang bisa berupa cubluk atau tangki septik
PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN
xi
Laporan Studi EHRA KELOMPOK KERJA AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN ROKAN HULU •
Bangunan tengah jamban : Bangunan yang terdiri dari plat jongkok dan lantai jamban
•
Bidang resapan : Daerah permukaan untuk menampung air yang keluar dari suatu sistem pengolahan air limbah rumah tangga
•
Black water : Air limbah yang berasal dari jamban atau WC saja
•
Cubluk : Sistem pembuangan tinja sederhana, terdiri atas lubang yang di gali secara manual dilengkapi dengan dinding rembes air.
•
Feces (faeces) : Buangan tinja dari manusia atau hewan tanpa urine
•
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) : Instalasi pengolahan air limbah yang didesaign hanya menerima lumpur tinja melalui mobil atau gerobak tinja (tanpa perpipaa)
•
Jamban : Fasilitas pembuangan tinja
•
Lantai jamban : Sarana atau perlengkapan bangunan atas, agar bangunan kuat menopang leher angsa
•
Leher angsa : Komponen plat jongkok yang berisi air perapat untuk menahan bau agar tidak keluar dari jamban
•
Pencemaran : Masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia. Akibatnya kualitas air
PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN
xii
Laporan Studi EHRA KELOMPOK KERJA AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN ROKAN HULU turun sampai ke tingkat yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai peruntukannya •
Pengolahan air limbah : Perlakuan terhadap air limbah, agar air dapat dibuang ke badan air sesuai baku mutu yang disyaratkan
•
Penyaluran resapan aliran atas : Salah satu alternatif pengolahan lanjutan untuk limbah tangki septik
•
Plat jongkok : Sarana atau perlengkapan jamban, yang dilengkapi lubang masuk tinja dan air kotor untuk dialirkan ke cubluk atau tangki septik
•
Saluran : Pipa untuk menyalurkan air limbah dari jamban ke cubluk atau tangki septik
•
Sistem sanitasi off site : Sistem pembuangan air limbah dimana air limbah dibuang serta diolah secara terpusat di Instalasi Pengolahan Limbah Kota. Sebelumnya lebih dulu melalui penyaluran perpipaan air limbah kota (sewer pipe)
•
Sistem sanitasi onsite : Sistem pembuangan air limbah secara individual yang diolah dan dibuang di tempat. Sistem ini meliputi cubluk, tangki septik dan resapan, unit pengolahan setempat lainnya, sarana pengangkutan, dan pengolahan akhir lumpur tinja
•
Tangki septik (septic tank) : Ruang kedap air yang berfungsi menampung dan mengolah air limbah rumah tangga
•
3R ( Reduce, Reuse, dan Recycle ) : Sebuah pendekatan untuk mengurangi timbulan sampah melalui atau mengurangi, menggunakan kembali, serta mendaur ulang sampah
PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN
xiii
Laporan Studi EHRA KELOMPOK KERJA AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN ROKAN HULU •
Bangunan sarana pembuatan kompos : Prasarana pembuatan kompos yang terdiri dari kantor, gudang, pemilihan pengomposan (berfungsi sebagai tempat kegiatan pengomposan yang terlindung dari gangguan cuaca)
•
Daur ulang kertas : Usaha pengolahan kertas bekas menjadi kertas yang dapat dipakai kembali melalui cara-cara sederhana
•
Kompos : Produk lumpur atau material lain yang teroksidasi secara thermophilic dan biologis
•
Pengelolaan sampah : Kegiatan sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah
•
Sampah : Sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat
•
Tempat Penampungan Sementara (TPS) : Tempat sebelum sampah diangkut ke tempat pendauran ulang, pengolahan, dan/atau tempat pengolahan sampah terpadu
•
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) : Tempat dilaksanakannya kegiatan pengumpulan, pemilahan, penggunaan ulang, pendauran ulang, pengolahan, dan pemrosesan akhir sampah
•
Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) : Tempat untuk memroses dan mengembalikan sampah ke media lingkungan secara aman bagi manusia dan lingkungan
•
Drainase : Prasarana yang berfungsi mengalirkan air permukaan ke badan air penerima air dan atau ke bangunan resapan manusia
PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN
xiv
Laporan Studi EHRA KELOMPOK KERJA AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN ROKAN HULU •
Drainase perkotaan : Drainase di wilayah perkotaan yang berfungsi mengendalikan air permukaan sehingga tidak mengganggu masyarakat dan dapat memberikan manfaat bagi kehidupan manusia
•
Saluran primer : Saluran drainase yang menerima air dari saluran sekunder dan menyalurkannya ke badan penerima air
•
Saluran sekunder : Saluran drainase yang menerima air dari saluran tersier dan menyalurkannya ke saluran primer
•
Saluran tersier : Saluran yang menerima air dari sistem drainase lokal dan menyalurkannya ke saluran drainase sekunder
•
Sistem drainase lokal : Saluran dan bangunan pelengkap yang melayani sebagian wilayah perkotaan
•
Sistem drainase utama : Saluran dan bangunan pelengkap yang melayani seluruh wilayah perkotaan
•
Cuci Tangan Pakai Sabun : Perilaku cuci tangan dengan menggunakan sabun dan air bersih yang mengalir
•
Sanitasi total : Kondisi ketika suatu komunitas : –
Tidak Buang Air Besar Sembarangan (BABS)
–
Mencuci tangan pakai sabun
–
Mengelola air minum dan makanan
PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN
xv
Laporan Studi EHRA KELOMPOK KERJA AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN ROKAN HULU
DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Kategori Klaster Berdasarkan Kriteria Indikasi Lingkungan Beresiko….......
8
Tabel 2.2 Hasil Klastering Desa / Kelurahan Se – Kabupaten Rokan Hulu...................
8
Tabel 3.1 Informasi Responden.....…………………………………….........................
16
Tabel 3.2 Area Beresiko Persampahan Berdasarkan Hasil Studi EHRA………............
22
Tabel 3.3 Area Beresiko Air Limbah Domestik Berdasarkan Hasil Studi EHRA…......
29
Tabel 3.4 Area Beresiko Genangan Air Berdasarkan Hasil Studi EHRA……..............
37
Tabel 3.5 Area Beresiko Sumber Air Berdasarkan Hasil Studi EHRA……………......
40
Tabel 3.6 Area Beresiko Perilaku Higiene dan Sanitasi Berdasarkan Hasil Studi EHRA……………………………………………………………………………………
44
Tabel 3.7 Kejadian Diare Berdasarkan Hasil Studi EHRA………………….................
46
Tabel 3.8 Komulatif Indeks Resiko Sanitasi Berdasarkan Hasil Studi EHRA………....
49
Tabel 3.9 Komulatif Indeks Resiko Sanitasi Berdasarkan Hasil Studi EHRA ..............
50
Tabel 3.10 Nilai IRS – Input Instrument BPS ……………………………….................
51
PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN
xvi
Laporan Studi EHRA KELOMPOK KERJA AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN ROKAN HULU
DAFTAR GAMBAR Gambar 3.1 Grafik Hubungan Responden Dengan Kepala Keluarga …………............
19
Gambar 3.2 Grafik Pengelolaan Sampah Di Kabupaten Rokan Hulu..............................
19
Gambar 3.3 Grafik Perilaku Praktik Pemilahan Sampah Oleh Rumah Tangga Di Kabupaten Rokan Hulu………………………………...........................
21
Gambar 3.4 Grafik Persentase Keluarga Yang Memiliki Jamban Di Kabupaten Rokan Hulu…………….....………………………………….....................
23
Gambar 3.5 Grafik Persentase Tempat Buang Air Besar Di Kabupaten Rokan Hulu......
24
Gambar 3.6 Grafik Tempat Penyaluran Akhir Tinja Di Kabupaten Rokan Hulu….........
25
Gambar 3.7 Grafik Waktu Terakhir Pengurasan Tanki Septik Di Kabupaten Rokan Hulu……………....................……………………..........................
26
Gambar 3.8 Grafik Praktik Pengurasan Tanki Septik Di Kabupaten Rokan Hulu...........
27
Gambar 3.9 Grafik Persentase Tanki Septik Suspek Aman dan Tidak Aman Di Kabupaten Rokan Hulu…………………………...………..........................
28
Gambar 3.10 Grafik Persentase Rumah Tangga Yang Pernah Mengalami Banjir Di Kabupaten Rokan Hulu………...……………………………....................
31
Gambar 3.11 Grafik Persentase Rumah Tangga yang Mengalami Banjir Rutin Di Kabupaten Rokan Hulu......…………………….………...........................
31
Gambar 3.12 Grafik Lama Air Menggenang Jika Terjadi Banjir Di Kabupaten Rokan Hulu…………………………….………………………...........................
32
Gambar 3.13 Grafik Lokasi Genangan Di Sekitar Rumah Di Kabupaten Rokan Hulu.....
33
Gambar 3.14 Grafik Persentase Kepemilikan SPAL Di Kabupaten Rokan Hulu.............
34
Gambar 3.15 Grafik Akibat Tidak Memiliki SPAL Rumah Tangga Di Kabupaten Rokan Hulu......………………………………...........................................
34
Gambar 3.16 Grafik Persentase SPAL yang Berfungsi Di Kabupaten Rokan Hulu.........
35
Gambar 3.17 Grafik Penceraman SPAL Berdasarkan Kluster Di Kabupaten Rokan Hulu……………………………………………………………………….
PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN
xvii
36
Laporan Studi EHRA KELOMPOK KERJA AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN ROKAN HULU Gambar 3.18 Grafik Akses Terhadap Air Bersih Di Kabupaten Rokan Hulu...………....
38
Gambar 3.19 Grafik Sumber Air Minum dan Memasak Di Kabupaten Rokan Hulu…...
39
Gambar 3.20 Grafik CTPS Di Lima Waktu Penting ……………………………...…....
41
Gambar 3.21 Grafik Waktu Melakukan CTPS Di Kabupaten Rokan Hulu..…………...
42
Gambar 3.22 Grafik Persentase Praktek BABS Di Kabupaten Rokan Hulu……..….....
43
Gambar 3.23 Grafiks Indeks Resiko Sanitasi ( IRS ) Kabupaten Rokan Hulu…..….......
47
Gambar 3.24 Peta Indeks Resiko Sanitasi ( IRS ) Kabupaten Rokan Hulu…..…............
56
Gambar 3.25 Grafiks Indeks Resiko Sanitasi ( IRS ) Kabupaten Rokan Hulu…..….......
57
PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN
xviii
Laporan Studi EHRA KELOMPOK KERJA AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN ROKAN HULU
PRAKATA Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkah dan bimbinganNya kami dapat menyelesaikan Laporan Hasil Studi Environmental Health Risk Assessment (EHRA) atau studi Penilaian Risiko Kesehatan Lingkungan merupakan salah satu dari beberapa studi primer yang harus dilakukan oleh Kelompok Kerja (Pokja) Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) Kabupaten Rokan Hulu untuk menyusun buku Pemetaan Kondisi Sanitasi (Buku Putih Sanitasi) dan Strategi Sanitasi Kota (SSK) berdasarkan pendekatan Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP). Secara substansi, hasil Studi EHRA memberi data ilmiah dan faktual tentang ketersediaan layanan sanitasi di tingkat rumah tangga dalam skala kota Sub sektor sanitasi yang menjadi objek studi meliputi limbah cair domestik, limbah padat/sampah dan drainase lingkungan, serta Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) termasuk praktek Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS). Muatan pertanyaan dalam kuesioner dan lembar pengamatan telah diarahkan sesuai dengan lima pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang dikembangkan oleh Kementerian Kesehatan RI. Laporan hasil Studi EHRA ini diharapkan dapat meningkatkan kemandirian Pokja PPSP Kabupaten Rokan Hulu dengan sumber daya yang dimiliki. Kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan untuk perbaikan laporan ini. Pasir Pengaraian,
Mei 2015
Ketua Pokja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan
Ir. DAMRI Sekretaris Daerah
PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN
iii
Laporan Studi EHRA KELOMPOK KERJA AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN ROKAN HULU
RINGKASAN EKSEKUTIF Studi Penilaian Risiko Kesehatan Lingkungan (Envinronmental Health Risk Assessment = EHRA) adalah sebuah survey partisipatif di tingkat Kabupaten/Kota untuk memahami kondisi fasilitas sanitasi dan higinitas serta perilaku-perilaku masyarakat pada skala rumah tangga. Dalam pelaksanaan studi EHRA menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menerapkan 2 (dua) teknik pengumpulan data, yakni 1) wawancara (interview) dan 2) pengamatan (observation). Pewawancara dan pelaku pengamatan dalam EHRA adalah Enumerator yang dipilih oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Rokan Hulu. Sementara Sanitarian bertugas menjadi Supervisor selama pelaksanaan survey. Unit sampling utama (Primary Sampling) adalah RT (Rukun Tetangga). Jumlah sampel RT per Desa / Kelurahan minimal 8 RT dan jumlah sampel per RT sebanyak 5 responden. Dengan demikian jumlah sampel per Desa / kelurahan adalah minimal 40 responden. Metode penentuan target area survey dilakukan secara geografi dan demografi melalui proses yang dinamakan Stratifikasi. Hasil stratifikasi ini juga sekaligus bisa digunakan sebagai indikasi awal lingkungan berisiko. Kriteria utama penetapan klaster tersebut adalah kepadatan
penduduk,
angka
kemiskinan,
daerah/wilayah
yang
dialiri
sungai/kali/saluran drainase/saluran irigasi, daerah terkena banjir. Dari wilayah kajian studi EHRA terbagi menjadi 4 Klaster yaitu Klaster 0 mewakili 5 Desa, Klaster 1 mewakili 10 Desa, Klaster 2 mewakili 12 Desa, Klaster 3 mewakili 3 Desa. Hasil wilayah kajian studi EHRA diatas dapat kita lihat pada table 2.1 dibawah ini :
PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN
iv
Laporan Studi EHRA KELOMPOK KERJA AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN ROKAN HULU
Tabel 2.1. Hasil Klaster Desa / Kelurahan berdasarkan studi EHRA di Kabupaten Rokan Hulu No 1 2
Klaster Jumlah Nama Desa/Kelurahan 4 Muara Musu, Rantau Binuang Sakti, Rambah Utama 3 3
3
2
12
4
1
10
5
0
5
Rambah Tengah Hilir, Rambah Hilir, Bangun Purba Timur, Lubuk Kerapat, Lubuk Bendahara Timur, Cipang Kanan, Rawa Makmur, Kelurahan Kota Lama, Kabun, Sangkir, Lubuk Bilang dan Tali Kumain. Ujung Batu Timur, Cipang Kiri Hilir, Bagan Tujuh, Bono Tapung, Sungai Kandis, Kumain, Bencah Kesumah, Rambah Samo, Rantau Panjang dan Mahato Pasir Baru, Pasir Intan, Kepenuhan Raya, Muara Jaya dan Mahato Sakti
Dari Hasil studi EHRA di Kabupaten Rokan Hulu, responden yang status di dalam rumah tangga sebagai istri sejumlah 1178 (98,8%) dan status sebagai anak perempuan yang sudah menikah sejumlah 22 (1,8% ). Kondisi sumber air yang terdapat di Kabupaten Rokan Hulu dari hasil studi EHRA didapatkan sebanyak 54,08% sumber air yang terdapat di lokasi studi sudah terlindungi dan sisanya 45,92% tidak terlindungi. Untuk penggunaan sumber air yang tidak terlindungi didapatkan persentase sumber air yang aman digunakan sebesar 51,50% dan yang tidak aman untuk digunakan sebesar 49,50%. Jumlah daerah yang mengalami kelangkaan air sebesar 23,17% sedangkan yang tidak mengalami kelangkaan air sebesar 76,93%. Untuk kondisi air limbah domestic yang terdapat di Kabupaten Rokan Hulu dari hasil studi EHRA menerangkan bahwa persentase tangki septic suspek yang aman sebesar 81,58% sedangkan yang tidak aman sebesar 88,42%. Jumlah persentase pencemaran yang terjadi dikarenakan pembuangan isi dari tangki septik
adalah 22,22% yang aman dari pembuangan isi dari tangki septik
sedangkan sisanya yaitu 81,78% tidak aman . Kondisi sampah di Kabupaten Rokan Hulu dari hasil studi EHRA menerangkan bahwa sebanyak 98,66% pengelolaan sampah masih tidak memadai
PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN
v
Laporan Studi EHRA KELOMPOK KERJA AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN ROKAN HULU
dan hanya 1,34% yang memadai. Untuk pengangkutan sampah tidak semua desa terlayani dan hanya 50 % yang terlayani oleh pengangkutan sampah sedangkan sisanya tidak terlayani. Dalam hal ketepatan waktu pengangkutan sampah, didapat sebesar 50 % pengangkutan sampah yang dilakukan tepat waktu sedangkan sisanya tidak tepat waktu. Untuk pengelolaan sampah, didapatkan 82,92% tidak dilakukan pengelolaan terhadap sampah sedangkan sisanya 17,08% yang melakukan pengelolaan itupun dilakukan hanya dengan cara dibakar. Untuk daerah yang mengalami banjir ketika terjadi hujan sebesar 21,92% daerah yang mengalami genangan air. Sedangkan yang tidak mengalami sebesar 78,08%. Persentase untuk pelaksanaan praktek Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) pada lima waktu penting yaitu sebesar 84,82% tidak melaksanakan dan yang melaksanakan hanya 15,08 %. Untuk kondisi jamban berdasarkan hasil studi EHRA, persentase untuk lantai dan dinding pada jamban yang bebas dari kotoran adalah 74,92% sedangkan yang terdapat kotoran sebesar 25,08%. Kondisi jamban yang terbebas dari kecoa dan lalat sebesar 73,50% dan sisanya tidak terbebas yaitu 26,50%. Pada jamban yang di survey tersebut didapatkan persentase mengenai penggelontoran yang berfungsi sebesar 68,25% dan yang tidak berfungsi sebesar 31,75%. Jumlah persentase adanya sabun yang terdapat pada jamban yaitu 51,25% yang terdapat sabun sedangkan yang tidak terdapat adalah 48,75%. Untuk persentase jumlah pencemaran yang terdapat pada wadah penyimpanan dan penanganan air didapat 15% yang tercemar dan sisanya sebanyak 85% tidak tercemar. Untuk perilaku Buang Air Besar Sembarangan ( BABS ) yang dilakukan oleh masyarakat, jumlah persentase yang didapat sebesar 40,75% masyarajat masih melakukan BABS sedangkan sisanya 59,25% sudah tidak melakukan. Hasil analisa indeks risiko sanitasi berdasarkan hasil analisis data EHRA dan mengisi instrument profil sanitasi adalah sebagai berikut : 1.
Kategori area berisiko sangat tinggi untuk sumber air adalah Desa Muara Musu, Desa Rantau Benuang Sakti, Desa Rambah Utama sedangkan area berisiko yang rendah adalah Desa Ujung Batu Timur, Desa Cipang Kiri Hilir,
PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN
vi
Laporan Studi EHRA KELOMPOK KERJA AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN ROKAN HULU
Desa Bagan Tujuh, Desa Bono Tapung, Desa Sungai Kandis, Desa Kumain, Desa Bencah Kesuma, Desa Rambah Samo, Desa Rantau Panjang, Desa Mahato Utama. 2.
Kategori area berisiko sangat tinggi pada Air Limbah Domestik adalah Desa Ujung Batu Timur, Desa Cipang Kiri Hilir, Desa Bagan Tujuh, Desa Bono Tapung, Desa Sungai Kandis, Desa Kumain, Desa Bencah Kesuma, Desa Rambah Samo, Desa Rantau Panjang, Desa Mahato Utama sedangkan area berisiko yang rendah adalah Desa Muara Musu, Desa Rantau Benuang Sakti, Desa Rambah Utama.
3.
Kategori area berisiko sangat tinggi pada Persampahan adalah Desa Ujung Batu Timur, Desa Cipang Kiri Hilir, Desa Bagan Tujuh, Desa Bono Tapung, Desa Sungai Kandis, Desa Kumain, Desa Bencah Kesuma, Desa Rambah Samo, Desa Rantau Panjang, Desa Mahato Utama sedangkan area berisiko yang rendah adalah Desa Pasir Baru, Desa Pasir Intan, Desa Kepenuhan Raya, Desa Muara Jaya, Desa Mahato Sakti.
4.
Kategori area berisiko sangat tinggi pada genangan air adalah Desa Muara Musu, Desa Rantau Benuang Sakti, Desa Rambah Utama sedangkan yang berisiko rendah adalah Desa Pasir Baru, Desa Pasir Intan, Desa Kepenuhan Raya, Desa Muara Jaya, Desa Mahato Sakti.
5.
Kategori area berisiko sangat tinggi untuk perilaku hidup sehat adalah Desa Muara Musu, Desa Rantau Benuang Sakti, Desa Rambah Utama sedangkan area berisiko yang rendah adalah Desa Pasir Baru, Desa Pasir Intan, Desa Kepenuhan Raya, Desa Muara Jaya, Desa Mahato Sakti.
Indeks resiko sanitasi merupakan nilai yang menentukan batas bawah dan batas akhir dari kategori daerah berisiko sanitasi, indeks ini di dapatkan dari hasil survey studi EHRA. Adapun kategori dari daerah berisiko sanitasi itu terdiri dari kurang berisiko, berisiko sedang, berisiko tinggi dan berisiko sangat tinggi.
PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN
vii
Laporan Studi EHRA KELOMPOK KERJA AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN ROKAN HULU
Dari hasil pengolahan / analisis studi EHRA, di Kabupaten Rokan Hulu terdapat tiga (3) kategori daerah berisiko sanitasi yaitu; strata 0 merupakan daerah kurang berisiko, strata 1 merupakan daerah berisiko tinggi, strata 2 dan strata 3 merupakan daerah berisiko sanitasi sangat tinggi. Untuk lebih jelasnya, mengenai indeks resiko sanitasi di Kabupaten Rokan Hulu dapat dilihat pada gambar grafik indeks resiko sanitasi dibawah ini ;
Grafik Indeks Risiko Sanitasi Kabupaten Rokan Hulu 2015 300 250 200 150 100 50 -
34 9 42 52 20
43 14
54
72
45 26 45
50
58
53
46
30
41
49
56
STRATA STRATA STRATA STRATA STRATA 0 1 2 3 4
5. PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT. 4. GENANGAN AIR. 3. PERSAMPAHAN. 2. AIR LIMBAH DOMESTIK. 1. SUMBER AIR
Grafik 2.1. Grafik Indeks Resiko Sanitas berdasarkan studi EHRA di Kabupaten Rokan Hulu
PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN
viii
Laporan Studi EHRA KELOMPOK KERJA AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN ROKAN HULU
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang
Studi Penilaian Resiko Kesehatan Lingkungan Envinronmental Health Risk Assessment (EHRA) adalah sebuah survey partisipatif di tingkat Kabupaten/Kota untuk memahami kondisi fasilitas sanitasi dan higinitas serta perilaku-perilaku masyarakat pada skala rumah tangga. Data yang dihasilkan dapat dimanfaatkan untuk pengembangan program sanitasi termasuk advokasi di tingkat Kabupaten/kota sampai dengan tingkat desa/kelurahan. Data yang dikumpulkan dari STUDI EHRA akan digunakan Pokja Kabupaten/Kota sebagai salah satu bahan untuk menyusun Buku Putih sanitasi (BPS), penetapan area beresiko dan Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK). STUDI EHRA dipandang perlu dilakukan oleh karena: 1. Pembangunan sanitasi membutuhkan pemahaman kondisi wilayah yang akurat 2. Data terkait dengan sanitasi dan higienitas terbatas dimana data umumnya tidak bisa dipecah sampai tingkat kelurahan/desa dan data tidak terpusat melainkan berada di berbagai kantor yang berbeda 3. Isu sanitasi dan higienitas masih dipandang kurang penting sebagaimna terlihat dalam prioritas usulan melalui Musrenbang 4. Terbatasnya kesempatan untuk dialog antara masyarakat dan pihak pengambil keputusan 5. EHRA secara tidak langsung memberi amunisi bagi stakeholder dan masyarakat di tingkat desa/kelurahan untuk melakukan kegiatan advokasi ke tingkat yang lebih tinggi maupun advokasi secara horizontal ke sesama masyarakat atau stakeholder desa/kelurahan
PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN
1
Laporan Studi EHRA KELOMPOK KERJA AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN ROKAN HULU
6. EHRA merupakan studi yang menghasilkan data representative ditingkat Kabupaten/kota dan kecamatan sehingga dapat dijadikan panduan dasar di tingkat kelurahan/desa
1.2
Maksud dan Tujuan
Maksud dari pelaksanaan Studi Ehra ini adalah untuk mendapatkan gambaran / data ilmiah faktual tentang ketersediaan layanan sanitasi di tingkat rumah tangga dalam skala kabupaten / kota Tujuan dari pelaksanaan Studi Ehra ini adalah untuk mengumpulkan data primer sebagai bahan untuk mengetahui : 1.
Gambaran kondisi fasilitas sanitasi dan perilaku masyarakat yang beresiko terhadap kesehatan lingkungan
2.
Informasi dasar yang valid dalam penilaian Resiko Kesehatan lingkungan
3.
Memberikan advokasi kepada masyarakat akan pentingnya layanan sanitasi
4.
Hasil survey digunakan sebagai salah satu bahan penyusunan Buku Putih Sanitasi Kabupaten (BPSK) dan Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK)
1.3
1
Metodologi Pelaksanaan
Metode yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penyusunan study Ehra ini dilakukan dengan 2 ( dua ) cara yaitu teknik wawancara ( interview ) dan teknik pengamatan ( observation ).
2
Proses pengambilan sampel yang digunakan dalam penentuan sampling utama yaitu dengan metode random berdasarkan total desa / kelurahan di Kabupaten Rokan Hulu.
PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN
2
Laporan Studi EHRA KELOMPOK KERJA AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN ROKAN HULU
1.4
Pelaksana Kegiatan
Pelaksana dari kegiatan studi EHRA ini adalah: 1.
Kepala Puskesmas sebagai koordinator wilayah
2.
Petugas Sanitarian sebagai supervisor
3.
Kader sebagai enumerator
4.
Masyarakat sebagai responden
1.5
Wilayah Cakupan Studi EHRA
Wilayah cakupan dari penyusunan survey Ehra ini adalah seluruh desa yang terdapat kecamatan yang berada di Kabupaten Rokan Hulu. Dari setiap desa diambil unit sampling utama ( primary sampling ). Jumlah sampel yang diambil dari setiap desa / kelurahan ditentukan sebanyak 40 responden.
PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN
3
Laporan Studi EHRA KELOMPOK KERJA AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN ROKAN HULU
BAB II METODOLOGI DAN LANGKAH STUDI EHRA EHRA adalah studi yang menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menerapkan 2 (dua) teknik pengumpulan data, yakni 1) wawancara (interview) dan 2) pengamatan (observation). Pewawancara dan pelaku pengamatan dalam EHRA adalah Enumerator yang dipilih secara kolaboratif oleh Pokja AMPL dan Dinas Kesehatan Kabupaten Rokan Hulu. Sementara Sanitarian bertugas menjadi Supervisor selama pelaksanaan survey. Sebelum turun ke lapangan, para sanitarian dan enumerator diwajibkan mengikuti pelatihan enumerator selama 2 (dua) hari berturut-turut. Materi pelatihan mencakup dasar-dasar wawancara dan pengamatan; pemahaman tentang instrumen EHRA; latar belakang konseptual dan praktis tentang indikator-indikator; uji coba lapangan; dan diskusi perbaikan instrumen. Unit sampling utama (Primary Sampling) adalah Desa/Kelurahan). Unit sampling ini dipilih secara proporsional dan random berdasarkan total Desa/Kelurahan di wilayah Kabupaten Rokan Hulu Desa/Kelurahan yang telah ditentukan menjadi area survey. Jumlah sampel responden tiap Desa/Kelurahan sebanyak 20 responden.. Yang menjadi responden adalah Bapak (Kepala Rumah Tangga) atau Ibu atau anak yang sudah menikah, dan berumur antara 18 s/d 60 tahun. Panduan wawancara dan pengamatan dibuat terstruktur dan dirancang untuk dapat diselesaikan dalam waktu sekitar 30-45 menit. Panduan diuji kembali dalam hari kedua pelatihan enumerator dengan try out ke lapangan. Untuk mengikuti standar etika, informed consent wajib dibacakan oleh sanitarian sehingga responden memahami betul hak-haknya dan memutuskan keikutsertaan dengan sukarela dan sadar. Pekerjaan entri data dikoordinir oleh Tim Teknis dari Bappeda Kabupaten Rokan Hulu. Sebelum melakukan entri data, tim data entri terlebih dahulu mengikuti pelatihan singkat data entry EHRA yang difasilitasi oleh Tim
PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN
4
Laporan Studi EHRA KELOMPOK KERJA AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN ROKAN HULU
Fasilitator yang telah terlatih dari PIU Advokasi dan Pemberdayaan. Selama pelatihan itu, tim data entri dikenalkan pada struktur kuesioner dan perangkat lunak yang digunakan serta langkah-langkah untuk uji konsistensi yakni program EPI Info dan SPSS. Untuk quality control, tim spot check mendatangi 5% rumah yang telah disurvey. Tim spot check secara individual melakukan wawancara singkat dengan kuesioner yang telah disediakan dan kemudian menyimpulkan apakah wawancara benar-benar terjadi dengan standar yang ditentukan. Quality control juga dilakukan di tahap data entri. Hasil entri dire-check kembali oleh tim Pokja AMPL. Sejumlah 5% entri kuesioner diperiksa kembali. Kegiatan Studi EHRA memerlukan keterlibatan berbagai pihak dan tidak hanya bisa dilaksanakan oleh Pokja Kabupaten Rokan Hulu semata. Agar efektif, Pokja AMPL Kabupaten Rokan Hulu diharapkan bisa mengorganisir pelaksanaan secara menyeluruh. Adapun susunan Tim EHRA sebagai berikut:
1. Penanggungjawab
: Pokja AMPL Kabupaten Rokan Hulu
2. Koordinator Survey
: Dinas Kesehatan – Bappeda Kabupaten Rokan Hulu
3. Anggota
:
-
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
-
Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya
-
Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga
-
Dinas Kehutanan dan Perkebunan
-
Badan Lingkungan Hidup
-
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa
-
Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset
-
Humas Sekretariat Daerah
4. Koordinator wilayah/kecamatan
: Kepala Puskesmas
5. Supervisor
: Bidan Desa
6. Tim Entry data
: Dinas Kesehatan, Bappeda
PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN
5
Laporan Studi EHRA KELOMPOK KERJA AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN ROKAN HULU
7. Tim Analisis data
: Pokja Kabupaten Rokan Hulu
8. Enumerator
:
Kader aktif kelurahan
(PKK,
Posyandu, KB)
2.1
Penentuan Kebijakan Sampel Pokja Sanitasi Kabupaten
Metoda penentuan target area survey dilakukan secara geografi dan demografi melalui proses yang dinamakan Klastering. Hasil klastering ini juga sekaligus bisa digunakan sebagai indikasi awal lingkungan berisiko. Proses pengambilan sampel dilakukan secara random sehingga memenuhi kaidah ”Probability Sampling” dimana semua anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk menjadi sampel. Sementara metoda sampling yang digunakan adalah “Cluster Random Sampling”. Teknik ini sangat cocok digunakan di Kabupaten Rokan Hulu mengingat area sumber data yang akan diteliti sangat luas. Pengambilan sampel didasarkan pada daerah populasi yang telah ditetapkan. Penetapan klaster dilakukan berdasarkan kriteria yang sudah ditetapkan oleh Program PPSP sebagai berikut : 1.
Kepadatan penduduk yaitu jumlah penduduk per luas wilayah. Pada umumnya tiap kabupaten/ kota telah mempunyai data kepadatan penduduk sampai dengan tingkat kecamatan dan kelurahan/ desa.
2.
Angka kemiskinan dengan indikator yang datanya mudah diperoleh tapi cukup representatif menunjukkan kondisi sosial ekonomi setiap kecamatan dan/atau kelurahan/desa. Sebagai contoh ukuran angka kemiskinan bisa dihitung berdasarkan proporsi jumlah Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera 1 dengan formula sebagai berikut: (Σ Pra-KS + Σ KS-1) Angka kemiskinan = ---------------------------------- X 100% Σ KK
PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN
6
Laporan Studi EHRA KELOMPOK KERJA AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN ROKAN HULU
3.
Daerah/wilayah yang dialiri sungai/kali/saluran drainase/saluran irigasi dengan potensi digunakan sebagai MCK dan pembuangan sampah oleh masyarakat setempat
4.
Daerah terkena banjir dan dinilai mengangggu ketentraman masyarakat dengan parameter ketinggian air, luas daerah banjir/genangan, lamanya surut.
5.
2.2
Dan daerah pesisir sebagai kriteria tambahan dalam penentuan klastering,
Penentuan Klaster Desa
Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan oleh kebijakan dari Pokja, klastering wilayah Kabupaten Rokan Hulu menghasilkan kategori klaster sebagaimana
diperlihatkan
pada
Tabel
2.1
Wilayah
(kecamatan
atau
desa/kelurahan) yang terdapat pada klaster tertentu dianggap memiliki karakteristik yang identik/homogen dalam hal tingkat risiko kesehatannya. Dengan demikian, kecamatan/desa/kelurahan yang menjadi area survey pada suatu klaster akan mewakili kecamatan/desa/kelurahan lainnya yang bukan merupakan area survey Studi Ehra. Berdasarkan asumsi ini maka hasil Studi Ehra ini bisa memberikan peta area berisiko Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2014.
PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN
7
Laporan Studi EHRA KELOMPOK KERJA AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN ROKAN HULU
Tabel 2.1 Kategori Klaster berdasarkan kriteria indikasi lingkungan berisiko Kategori Klaster Klaster 0
Klaster 1
Klaster 2
Klaster 3
Klaster 4
Kriteria Wilayah desa/kelurahan yang tidak memenuhi sama sekali kriteria indikasi lingkungan beresiko. Wilayah desa/kelurahan yang memenuhi minimal 1 kriteria indikasi lingkungan beresiko Wilayah desa/kelurahan yang memenuhi minimal 2 kriteria indikasi lingkungan beresiko Wilayah desa/kelurahan yang memenuhi minimal 3 kriteria indikasi lingkungan beresiko Wilayah desa/kelurahan yang memenuhi minimal 4 kriteria indikasi lingkungan beresiko
Tabel 2.2 Hasil Klastering Desa / Kelurahan se Kabupaten Rokan Hulu JUMLAH
TARGET
JUMLAH DESA YANG
DESA
DESA
TIDAK DIAMBIL
Klaster 0
23
5
18
2
Klaster 1
52
10
42
3
Klaster 2
64
12
52
4
Klaster 3
14
3
11
5
Klaster 4
0
0
0
153
30
123
NO
KLASTER
1
TOTAL
PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN
8
Laporan Studi EHRA KELOMPOK KERJA AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN ROKAN HULU
2.3
Penentuan Jumlah Desa / Kelurahan Target Area Studi
Penentuan jumlah desa yang diambil melalui metode yang telah disepakati oleh kebijakan pokja yaitu dengan menggunakan cluster random sampling. Teknik pengambilan data ini digunakan karena metode ini sangat cocok dengan kondisi daerah Kabupaten Rokan Hulu mengingat area sumber data yang akan diteliti sangat luas dan akses menuju lokasi tidak semuanya dapat dilalui. Berdasarkan hasil dari metode pengambilan sampling diatas, maka didapatkan hasil sebagai berikut : 1.
Kecamatan Rambah Di Kecamatan Rambah diambil sampel EHRA di 2 desa yaitu Desa Pasir Baru dan Desa Rambah Tengah Hilir. Di Desa Pasir Baru diambil sampel sebanyak 40 sampel, dan di Desa Rambah Tengah Hilir diambil sampel sebanyak 40 sampel.
2.
Kecamatan Rambah Hilir Di Kecamatan Rambah Hilir diambil sampel EHRA di 3 Desa yaitu Desa Rambah Hilir, Desa Muara Musu, Desa Lubuk Kerapat. Di Desa Rambah Hilir diambil sampel sebanyak 40 sampel, di Desa Muara Musu diambil sampel sebanyak 40 sampel dan di desa Lubuk Kerapat diambil sampel sebanyak 40 sampel.
3.
Kecamatan Rambah Samo Di Kecamatan Rambah Samo diambil sampel EHRA di 3 Desa yaitu Desa Rambah Samo, Desa Lubuk Bilang dan Desa Rambah Utama. Di Desa Rambah Samo diambil sampel sebanyak 40 sampel, di Desa Lubuk Bilang diambil sampel sebanyak 40 sampel dan di Desa Rambah Utama diambil sampel sebanyak 40 sampel.
4.
Kecamatan Bangun Purba Di Kecamatan Bangun Purba diambil sampel EHRA di 2 Desa yaitu Desa Pasir Intan dan Desa Bangun Purba Timur. Di Desa Pasir Intan diambil sampel sebanyak 79 sampel dan di Desa Bangun Purba Timur diambil sampel sebanyak 41 sampel
PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN
9
Laporan Studi EHRA KELOMPOK KERJA AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN ROKAN HULU
5.
Kecamatan Ujung Batu Di Kecamatan Ujung Batu diambil sampel EHRA di 1 Kelurahan yaitu Kelurahan Ujung Batu. Di Kelurahan Ujung Batu diambil sampel sebanyak 40 sampel.
6.
Kecamatan Pagaran Tapah Darussalam Di Kecamatan Pagaran Tapah Darussalam diambil sampel EHRA di 1 Desa yaitu Desa Sangkir Indah. Di Desa Sangkir Indah diambil sampel sebanyak 41 sampel.
7.
Kecamatan Kunto Darussalam Di Kecamatan Kunto Darussalam diambil sampel EHRA di 1 Desa dan 1 Kelurahan yaitu Desa Bagan Tujuh dan Kelurahan Kota Lama. Di Desa Bagan Tujuh diambil sampel sebanyak 40 sampel dan di Kelurahan Kota Lama diambil sampel sebanyak 40 sampel.
8.
Kecamatan Bonai Darussalam Di Kecamatan Bonai Darussalam diambil sampel EHRA di 1 Desa yaitu Desa Rawa Makmur. Di Desa Rawa Makmur diambil sampel sebanyak 40 sampel.
9.
Kecamatan Tandun Di Kecamatan Tandun diambil sampel EHRA di 2 Desa yaitu Desa Bono Tapung dan Desa Kumain. Di Desa Bono Tapung diambil sampel sebanyak 40 sampel dan di Desa Kumain diambil sampel sebanyak 40 sampel.
10. Kecamatan Kabun Di Kecamatan Kabun diambil sampel EHRA di 2 Desa yaitu Desa Kabun dan Desa Bencah Kesuma. Di Desa Bencah Kesuma diambil sampel sebanyak 40 sampel dan di Desa Kabun diambil sampel sebanyak 40 sampel. 11. Kecamatan Rokan IV Koto Di Kecamatan Rokan IV Koto diambil sampel EHRA di 3 Desa yaitu Desa Lubuk Bendahara Timur, Desa Cipang Kiri Hilir dan Cipang Kanan. Di Desa Lubuk Bendahara Timur diambil sampel sebanyak 40 sampel, di Desa
PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN
10
Laporan Studi EHRA KELOMPOK KERJA AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN ROKAN HULU
Cipang Kiri Hilir diambil sampel sebanyak 40 sampel dan di Desa Cipang Kanan diambil sampel sebanyak 40 sampel. 12. Kecamatan Tambusai Di Kecamatan Tambusai diambil sampel EHRA di 2 Desa yaitu Desa Tali kumain dan di Desa Rantau Panjang. Di Desa Tali kumain diambil sampel sebanyak 40 sampel dan di Desa Rantau Panjang diambil sampel sebanyak 40 sampel. 13. Kecamatan Tambusai Utara Di Kecamatan Tambusai Utara diambil sampel EHRA di 1 Desa yaitu Desa Mahato Sakti. Di Desa Mahato Sakti diambil sampel sebanyak 40 sampel. 14. Kecamatan Pendalian IV Koto Di Kecamatan Pendalian IV Koto diambil sampel EHRA di 1 Desa yaitu Desa Sei Kandis. Di Desa Sei Kandis diambil sampel sebanyak 40 sampel. 15. Kecamatan Kepenuhan Di Kecamatan Kepenuhan diambil sampel EHRA di 2 Desa yaitu Desa Kepenuhan Raya dan Desa Rantau Binuang Sakti. Di Desa Kepenuhan Raya diambil sampel sebanyak 40 sampel dan Desa Rantau Binuang Sakti diambil sampel sebanyak 40 sampel. 16. Kecamatan Kepenuhan Hulu Di Kecamatan Kepenuhan Hulu diambil sampel EHRA di 1 Desa yaitu Desa Muara Jaya. Di Desa Muara Jaya diambil sampel sebanyak 40 sampel dan Desa Rantau Binuang Sakti diambil sampel sebanyak 40 sampel.
2.4
Penentuan RT / Responden di Area Studi
Unit sampling primer (PSU = Primary Sampling Unit) dalam EHRA adalah RT. Karena itu, data RT per RW per kelurahan mestilah dikumpulkan sebelum memilih RT. Pemilihan RT per kelurahan adalah 8 (delapan) RT untuk desa / kelurahan yang RTnya sama dengan 8 atau lebih. Rumah tangga/responden dipilih dengan menggunakan cara acak (random sampling), hal ini bertujuan agar seluruh rumah tangga memiliki
PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN
11
Laporan Studi EHRA KELOMPOK KERJA AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN ROKAN HULU
kesempatan yang sama untuk terpilih sebagai sampel. Artinya, penentuan rumah itu bukan bersumber dari preferensi enumerator/supervisor ataupun responden itu sendiri Jumlah sampel untuk tiap kelurahan/desa diambil sebesar 40 responden. Sementara itu jumlah sampel per RT yang dipilih secara random dan mewakili semua RT yang ada dalam Kelurahan/Desa tersebut. Berdasarkan kaidah statistik, untuk menentukan jumlah sampel minimum dalam skala kabupaten digunakan “Rumus Slovin” sebagai berikut: Dimana: • n adalah jumlah sampel. • N adalah jumlah populasi • d
adalah
persentase
toleransi
ketidaktelitian
karena
kesalahan
pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir 5% (d = 0,05) • Asumsi tingkat kepercayaan 95%, karena menggunakan α=0,05, sehingga diperoleh nilai d=1,96 yang kemudian dibulatkan menjadi d=2. Dalam studi Ehra, disyaratkan jumlah sampel total responden minimum yang harus dipenuhi adalah sebanyak 400 Responden. Namun demikian untuk keperluan keterwakilan desa/kelurahan berdasarkan hasil klastering, Pokja AMPL Kabupaten Rokan Hulu menetapkan jumlah kelurahan yang akan dijadikan target area survey sebanyak 30 desa, sehingga jumlah sampel yang harus diambil sebanyak 30 X 40 = 1200 responden. Rumah tangga/responden dipilih dengan menggunakan cara acak (random sampling), hal ini bertujuan agar seluruh rumah tangga memiliki kesempatan yang sama untuk terpilih sebagai sampel. Artinya, penentuan rumah itu bukan bersumber dari preferensi enumerator/supervisor ataupun responden itu sendiri. Tahapannya adalah sbb. –
Pergi ke RT terpilih. Minta daftar rumah tangga atau bila tidak tersedia, buat daftar rumah tangga berdasarkan pengamatan keliling dan wawancara dengan penduduk langsung.
PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN
12
Laporan Studi EHRA KELOMPOK KERJA AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN ROKAN HULU
–
Bagi jumlah rumah tangga (misal 25) dengan jumlah sampel minimal
diperoleh Ang
yang akan diambil, misal 5 (lima) 25/5 = 5 –
Ambil/kocok angka secara random antara 1 – AI untuk menentukan Angka Mulai (AM), contoh dibawah misal angka mulai 2
–
2.5
Menentukan rumah selanjutnya adalah 2 + AI, 2 + 5 = 7 dst.
Karakteristik Enumerator dan Supervisor Serta Wilayah Tugasnya.
Pemilihan supervisor dan enumerator untuk pelaksanaan Studi EHRA sepenuhnya merupakan kewenangan Tim studi EHRA. Dalam pelatihan supervisor dan enumerator, materi yang dilatih adalah cara pengumpulan data yang merupakan salah satu bagian penting dari rangkaian kegiatan studi untuk memperoleh data yang akurat dan valid. Tugas utama supervisor studi EHRA selama pelaksanaan studi adalah : 1.
Menjamin proses pelaksanaan studi sesuai dengan kaedah dan metoda pelaksanaan studi EHRA yang telah ditentukan.
2.
Menjalankan arahan dari koordinator kecamatan dan Pokja Kabupaten
3.
Mengkoordinasikan pekerjaan enumerator
4.
Memonitor pelaksanaan studi EHRA di lapangan
5.
Melakukan pengecekan/pemeriksaan hasil pengisian kuesioner oleh Enumerator
6.
Melakukan spot check sejumlah 5% dari total responden
7.
Membuat laporan harian dan rekap harian untuk disampaikan kepada coordinator kecamatan
PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN
13
Laporan Studi EHRA KELOMPOK KERJA AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN ROKAN HULU
Selanjutnya Tim EHRA bersama koordinator Kecamatan dan Supervisor menentukan antara lain : 1.
Menetukan criteria Enumerator
2.
Memilih Enumerator
3.
Menentukan perencanaan sampling berdasarkan kebijakan sampling
4.
Tata cara memilih responden dalam satu RT
5.
Menentukan responden pengganti bila responden terpilih tidak ada atau tidak bersedia diwawancara
PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN
14
Laporan Studi EHRA KELOMPOK KERJA AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN ROKAN HULU
BAB III HASIL STUDI EHRA
3.1
Informasi Responden
Hasil klastering desa di Kabupaten Rokan Hulu yang terdiri atas 30 desa dengan 1200 responden menghasilkan distribusi sebagai berikut: 1.
Klaster 0 sebanyak 159 esponden dengan persentase 13,3%.
2.
Klaster 1 sebanyak 401 responden dengan persentase 33,4%.
3.
Klaster 2 sebanyak 560 responden dengan persentase 46,7%.
4.
Klaster 3 sebanyak 80 responden dengan persentase 6,67%.
5.
Klaster 4 sebanyak 0 responden dengan persentase 0%.
Pada pelaksanaan studi EHRA memerlukan bantuan enumerator untuk melakukan wawancara dan pengamatan langsung ke rumah responden. Persyaratan responden antara lain istri, anak perempuan yang sudah menikah, umur antara 18-60 tahun. Dalam melakukan pemilihan sampel, apabila dalam rumah bersangkutan terdapat 2 (dua) kepala keluarga, maka yang diwawancarai hanya 1 (satu) kepala keluarga dan diutamakan keluarga yang mempunyai balita dan apabila tidak mempunyai balita, yang diwawancarai adalah keluarga yang lebih lama tinggal di rumah tersebut. Informasi responden dapat dilihat pada tabel berikut :
PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN
15
Laporan Studi EHRA KELOMPOK KERJA AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN ROKAN HULU
Tabel 3.1 Informasi Responden Klaster Desa/Kelurahan 0 n Kelompok Umur Responden
B2. Apa status dari rumah yang anda tempati saat ini?
%
n
Total
1 %
n
2 %
n
3 %
n
%
n
%
<= 20 tahun
0
.0
1
.6
7
1.8
10
1.8
4
5.0
22
1.8
21 - 25 tahun
0
.0
4
2.5
36
9.0
54
9.7
6
7.5
100
8.3
26 - 30 tahun
0
.0
24
15.1
72
18.0
87
15.6
10
12.5
193
16.1
31 - 35 tahun
0
.0
37
23.3
77
19.3
125
22.4
16
20.0
255
21.3
36 - 40 tahun
0
.0
22
13.8
65
16.3
101
18.1
15
18.8
203
16.9
41 - 45 tahun
0
.0
31
19.5
54
13.5
63
11.3
9
11.3
157
13.1
> 45 tahun
0
.0
40
25.2
89
22.3
119
21.3
20
25.0
268
22.4
Milik sendiri
1
100.0
134
84.3
337
84.0
470
84.1
59
73.8
1001
83.4
Rumah dinas
0
.0
0
.0
1
.2
5
.9
0
.0
6
.5
Berbagi dengan keluarga lain
0
.0
0
.0
2
.5
2
.4
1
1.3
5
.4
Sewa
0
.0
0
.0
13
3.2
10
1.8
1
1.3
24
2.0
Kontrak
0
.0
3
1.9
16
4.0
16
2.9
0
.0
35
2.9
Milik orang
0
.0
12
7.5
32
8.0
52
9.3
0
.0
96
8.0
PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN
16
Laporan Studi EHRA KELOMPOK KERJA AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN ROKAN HULU
tua Lainnya
0
.0
10
6.3
0
.0
4
.7
19
23.8
33
2.8
Klaster Desa/Kelurahan 0 n B3. Apa pendidikan terakhir anda?
B4. Apakah ibu mempunyai Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari desa/kelurahan? B5. Apakah ibu mempunyai Kartu Asuransi Kesehatan bagi Keluarga Miskin (ASKESKIN)? B6. Apakah ibu mempunyai anak?
%
n
Total
1 %
n
2 %
n
3
Tidak sekolah formal
0
.0
10
6.3
20
5.0
33
% 5.9
n 8
% 10.0
SD
0
.0
59
37.1
185
46.1
296
53.0
41
SMP
1
100.0
43
27.0
104
25.9
126
22.5
SMA
0
.0
34
21.4
66
16.5
79
SMK
0
.0
8
5.0
16
4.0
Univers itas/Ak ademi
0
.0
5
3.1
10
2.5
Ya
0
.0
11
6.9
40
Tidak
1
100.0
148
93.1
Ya
0
.0
27
Tidak
1
100.0
Ya
0
Tidak
1
n
% 71
5.9
51.3
581
48.4
9
11.3
283
23.6
14.1
20
25.0
199
16.6
12
2.1
2
2.5
38
3.2
13
2.3
0
.0
28
2.3
10.0
60
10.7
18
22.5
129
10.8
361
90.0
499
89.3
62
77.5
1071
89.3
17.0
96
23.9
165
29.5
22
27.5
310
25.8
132
83.0
305
76.1
394
70.5
58
72.5
890
74.2
.0
153
96.2
366
91.3
490
87.7
67
83.8
1076
89.7
100.0
6
3.8
35
8.7
69
12.3
13
16.3
124
10.3
PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN
17
Laporan Studi EHRA KELOMPOK KERJA AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN ROKAN HULU
Dari tabel 3.1 diatas, didapatkan hasi yang dapat menjelaskan informasi responden dari sampel di desa/kelurahan terpilih pelaksanaan studi EHRA adalah sebagai berikut : 1. Kelompok umur <=20 tahun diambil sampel sebanyak 1,8%. 2. Kelompok umur 21-25 tahun sebanyak 8,3%. 3. Kelompok umur 26-30 tahun sebanyak 16,1%. 4. Kelompok umur 31-35 tahun sebanyak 21,3% 5. Kelompok umur 36-40 tahun sebanyak 16,9%. 6. Kelompok umur 41-45 tahun sebanyak 13,1%. 7. Kelompok umur >45 tahun sebanyak 22,4%. Jumlah persentase masing-masing kelompok umur merupakan jumlah persentase dari total keseluruhan sampel yang diambil. Pendidikan tertinggi responden pada tingkat kabupaten adalah pendidikan SD sebesar 48,4%, disusul pendidikan SMP sebesar 23,6%; SMA sebesar 16,6%; SMK sebesar 3,2%; Tidak Sekolah Formal 5,9%; dan sisanya Universitas sebesar 2,3%. Dari Gambar 3.1 di bawah, menjelaskan bahwa Hubungan Responden dengan Kepala Keluarga pada tingkat kabupaten di Kabupaten Rokan Hulu diperoleh seperti grafik dibawah, yaitu responden istri sebanyak 1178 responden dengan persentase 98,2 % dan anak perempuan yang sudah menikah sebanyak 22 responden dengan persentase 1,8%.
PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN
18
Laporan Studi EHRA KELOMPOK KERJA AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN ROKAN HULU
Gambar 3.1 Grafik Hubungan Responden Dengan Kepala Keluarga
Hubungan Responden Dengan Kepala Keluarga 100%
1.3
1.0
2.7
1.3
1.8
98.7
99.0
97.3
98.8
98.2
90% 80% 70% 60% 50% 40%
Anak perempuan yg sudah menikah Istri
30% 20% 10% 0%
3.2
%
%
%
%
%
0
1
2
3
TOTAL
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Gambar 3.2 Grafik Pengelolaan Sampah
Pengelolaan Sampah Berdasarkan Klaster Di Kabupaten Rokan Hulu 100.0 90.0 80.0 70.0 60.0 50.0 40.0 30.0 20.0 10.0 \ .0
.6 3.1.0 7.5 .6
87.4
1.1 .0 2.8 2.81.3 1.6 6.1 .5 1.8.5
90.3
88.0
.0 6.3.0 1.3 .0
92.5
.6 2.5 3.8 2.3.5
89.0
Lain-lain
Dibuang ke lahan kosong/kebun/hutan dan dibiarkan membusuk Dibuang ke sungai/kali/laut/danau
.6 0
2.0 1
.9 2
.0 3
1.2 Total
Dibuang ke dalam lubang tetapi tidak ditutup dengan tanah
Strata Desa/Kelurahan
PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN
19
Laporan Studi EHRA KELOMPOK KERJA AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN ROKAN HULU
Gambar 3.2 diatas menjelaskan mengenai pengelolaan sampah berdasarkan klaster di Kabupaten Rokan Hulu, dari keseluruhan jumlah hasil survey menerangkan terdapat beberapa perilaku pengelolaan sampah di tingkat masyarakat antara lain : 1. Dikumpulkan oleh kolektor informal yang mendaur ulang hanya sebanyak 0,2%. 2. Sampah dibuang ke dalam lubang dan di tutup dengan tanah hanya sebanyak 0,5%. 3. Sampah dibiarkan saja sampai membusuk sebanyak 2,5%. 4. Sampah ditumpuk dan dibuang ke TPS hanya sebanyak 1,2% masyarakat saja. 5. Sampah dibuang ke lahan kosong/kebun/hutan dan di biarkan sampai membusuk sebanyak 2,5%. 6. Sampah dibuang ke dalam lubang tetapi tidak ditutup dengan tanah sebanyak 2,3%. 7. Sampah dibuang ke saungai/kali/laut/danau sebanyak 3,8%. 8. Dan perilaku pengelolaan sampah yang mempunyai nilai pengaruh yang sangat besar yaitu sampah di bakar yaitu sebanyak 89%, Masing-masing klaster untuk praktik pemilahan sampah oleh rumah tangga di Kabupaten Rokan Hulu kebanyakan sampah tidak dipilah/dipisahkan. Pencapaian nilai persentase yang paling tinggi untuk pemilahan sampah ada pada Klaster 2, yaitu sebanyak 20% masyarakat yang melakukan pemilahan sampah, sedangkan sebanyak 80% masyarakat tidak melakukan pemilahan. Secara keseluruhan total masyarakat yang melakukan pemilahan sampah hanya sebanyak 22,2% dan sebagian besar yaitu sebanyak 77,8% masyarakat tidak melakukan pemilahan sampah. Hasil dari praktek pemilahan sampah oleh rumah tangga yang terdapat di Kabupaten Rokan Hulu dapat kita lihat pada gambar 3.3 dibawah ini.
PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN
20
Laporan Studi EHRA KELOMPOK KERJA AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN ROKAN HULU
Gambar 3.3 Grafik Perilaku Praktik Pemilahan Sampah Oleh Rumah Tangga
Praktik Pemilahan Sampah Oleh Rumah Tangga Di Kabupaten Rokan Hulu 100.0 90.0 80.0 70.0 60.0 50.0 40.0 30.0 20.0 10.0 .0
50.0 81.8
80.0
77.8
86.4
Tidak Dipilah / Dipisahkan Dipilah / Dipisahkan
0
1
2
3
Total
Strata Desa/Kelurahan
PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN
21
Laporan Studi EHRA KELOMPOK KERJA AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN ROKAN HULU
Tabel 3.2 Area Beresiko Persampahan Berdasarkan Hasil Studi EHRA Klaster Desa/Kelurahan 0 n 0
.0
158
% 99.4
0
.0
1
3.2 Frekuensi pengangkutan sampah
Tidak memadai Ya, memadai
0
.0
0
3.3 Ketepatan waktu pengangkutan sampah
Tidak tepat waktu Ya, tepat waktu Tidak diolah Ya, diolah
3.4 Pengolahan sampah setempat
%
n
1
Tidak memadai Ya, memadai
3.1 Pengelolaan sampah
Total
n
2
390
% 97.5
.6
10
0
.0
.0
0
0
.0
0
n
3
552
% 99.1
2.5
5
1
50.0
.0
1
0
.0
.0
0
0
.0
1
100.0
n
11
12
80
% 100.0
n 1180
% 98.66
.9
0
.0
16
1.34
0
.0
0
.0
1
50.00
50.0
0
.0
0
.0
1
50.00
1
50.0
0
.0
0
.0
1
50.00
.0
1
50.0
0
.0
0
.0
1
50.00
107
67.3
356
88.8
452
80.9
80
100.0
995
82.92
52
32.7
45
11.2
107
19.1
0
.0
205
17.08
Tabel 3.2 tersebut diatas menjelaskan bahwa area berisiko persampahan berdasarkan studi EHRA yang telah dilakukan untuk pengelolaan sampah di Kabupaten Rokan Hulu masih dikatakan tidak memadai, yaitu sebanyak 98,7 % pengelolaan persampahan tidak memadai dan hanya 1,3% pengelolaan sampah memadai. Frekuensi pengangkutan sampah pun tidak memadai yaitu hanya 50% yang terlayani pengangkutan sampah sedangkan sisanya 50% tidak terlayani oleh pengangkutan sampah. Sedangkan untuk ketepatan waktu pengangkutan sampah hanya 50% yang tepat waktu sedangkan 50% lagi tidak tepat waktu. Sedangkan untuk pengolahan sampah setempat sebanyak 82,9 % tidak dilakukan pengolahan terhadap sampah setempat sedangkan sisanya 17,1% dilakukan pengolahan sampah setempat.
PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN
22
Laporan Studi EHRA KELOMPOK KERJA AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN ROKAN HULU
3.3
Pembuangan Air Kotor/Limbah Tinja Manusia Dan lumpur Tinja
Pengelolaan pembuangan air limbah domestik merupakan pembuangan dari limbah air kotor yang ada di Rumah Tangga. Dalam hal ini pembuangan air limbah domestik antara lain septitank, lobang tanah, langsung ke drainase atau langsung ke aliran sungai atau sawah. Dalam hal ini pengelolaan pembuangan sumber limbah domestik yang aman untuk kesehatan lingkungan adalah menggunajkan septitank. Dalam hal ini jumlah keluarga yang memiliki jamban pribadi dari hasil survey adalah sebesar 970 keluarga sedangkan 230 keluarga tidak memiliki jamban pribadi. Untuk lebih jelasnya jumlah keluarga yang memiliki jamban pribadi dapat dilihat pada grafik berikut ini.
Gambar 3.4 Grafik Persentase Keluarga Yang Memiliki Jamban Di Kabupaten Rokan Hulu
PERSENTASE KELUARGA YANG MEMILIKI JAMBAN PRIBADI DI KABUPATEN ROKAN HULU
19.167% Tidak Memiliki Jamban Pribadi 80.833%
Memiliki Jamban Pribadi
Perilaku atau jenis Tempat buang Air besar (BAB) masyarakat di Kabupaten Rokan Hulu dalam dapat dibagi menjadi beberapa jenis. Dalam hal ini pembagian tempat buang air besar yang ada di masyarakat Kabupaten Rokan Hulu antara lain Jamban Pribadi, MCK/WC Umum, Ke WC helikopter, Ke Sungai/Pantai Laut, Ke
PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN
23
Laporan Studi EHRA KELOMPOK KERJA AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN ROKAN HULU
Kebun/Pekarangan, Ke Selokan/Parit/Got, ke Lubang galian, Dan lain Sebagainya. Pada umumnya Masyarakat Kabupaten Rokan Hulu menurut dari sampel desa yang telah dilakukan survey, sebagian besar telah menggunakan Jamban Pribadi yaitu lebih dari 80 %. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran akan pentingnya Buang Air Besar (BAB) yang sehat dan higienis cukup tinggi. Untuk Melihat kondisi yang lebih terinci mengenai kondisi Orang Dewasa Bila BAB di Kabupaten Rokan Hulu dapat dilihat Pada tabel Dan Grafik Berikut.
Gambar 3.5 Grafik Persentase Tempat Buang Air Besar Di Kabupaten Rokan Hulu
PERSENTASE TEMPAT BUANG AIR BESAR DI KABUPATEN ROKAN HULU 2.17 1.83
0.92
2.42
0.42
Jamban pribadi MCK/WC Umum
16.58
2.08
Ke WC helikopter Ke sungai/pantai/laut
5.08 80.83
Ke kebun/pekarangan Ke selokan/parit/got Ke lubang galian Lainnya, Tidak tahu
Dari gambar 3.5 diatas dapat kita lihat bahwa penggunaan jamban Pribadi di Kabupaten Rokan hulu merupakan penggunaan yang tertinggi yaitu sebesar 80.8 %. Penggunaan Sungai/pantai/laut sebagai tempat penggunaan Buang Air Besar (BAB) merupakan jenis penggunaan kedua tertinggi yang digunakan masyarakat kabupaten Rokan Hulu Sebagai Tempat buang air besar. Dalam hal ini karena Kabupaten Rokan Hulu tidak terdapat pantai atau laut, maka dalam hal ini penggunaan tempat buang air besar yaitu di Sungai, karena Kabupaten Rokan PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN
24
Laporan Studi EHRA KELOMPOK KERJA AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN ROKAN HULU
Hulu terdapat beberapa aliran Sungai Besar yaitu Sungai Rokan Kanan Dan Rokan Kiri. Selain itu dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa masih tingginya angka/jumlah masyakat di Kabupaten Rokan Hulu yang Buang Air besar Sembarangan (BABS). Tempat Seperti Ke WC Helikopter sebesar 2.1%, Ke Sungai/Pantai/Laut sebesar 16.6 %, Ke Kebun/Pekarangan sebesar 1.8 %, Ke Selokan/parit/Got sebesar 0.9% Dan Ke Lubang galian sebesar 2.2% merupakan bagian dari Buang Air Besar Sembarangan.
Gambar 3.6 Grafik Tempat Penyaluran Akhir Tinja
TEMPAT PENYALURAN AKHIR TINJA DI KABUPATEN ROKAN HULU Tangki septik .08 2.00
Pipa sewer
20.50
Cubluk/lobang tanah
1.00
Langsung ke drainase
.33 15.75
58.75
Sungai/danau/pantai Kolam/sawah Kebun/tanah lapang
1.58
Tidak tahu
Selanjutnya di Kabupaten Rokan Hulu Jenis Penyaluran Akhir tinja sebagian besar sudah berupa tangki septic. Hal ini dapat dilihat pada gambar 3.6 yang menunjukan bahwa 58,8% responden menyatakan tempat pembuangan tinja dengan tanki septik, pipa sewer 1,6 %, cubluk 15,8%, langsung ke drainase 0,3%, masih ada juga yang langsung ke sungai sebesar 2 %.
PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN
25
Laporan Studi EHRA KELOMPOK KERJA AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN ROKAN HULU
Gambar 3.7 Grafik Waktu Terakhir Pengurasan Tanki Septik
WAKTU TERAKHIR PENGURASAN TANKI SEPTIK DI KABUPATEN ROKAN HULU 100%
1.5
4.7
.0
5.5
4.3
90% 80% 60%
79.2 91.8
50%
90.1
40%
10% 0%
3.6
87.2
7.7 10.0 1.5 0
Lebih dari 10 tahun Lebih dari 5-10 tahun yang lalu
25.0
30% 20%
Tidak pernah
53.6
70%
Tidak tahu
1-5 tahun yang lalu .4 1.2 1.6 1
1.0 1.01.7 2
17.9
2.1 4.0 2.0
3
Total
0-12 bulan yang lalu
Desa / Kelurahan
Dari gambar 3.7 diatas dapat diketahui bahwa kegiatan pengurasan tangki septic yang ada di Kabupaten Rokan Hulu. Sebagian besar masyarakat yang ada di Kabupaten Rokan Hulu tidak pernah melakukan pengurasan. Ini dapat dilihat pada tiap klaster yang ada dan sebagian besar tiap kalster tersebut rata-rata hampir di atas 70% masyarakatnya tidak pernah sama sekali melakukan pengurasan tangki septic. Sedangkan pada klaster 3 memiliki persentase mencapai 53,6% masyarakatnya tidak pernah sama sekali melakukan pengurasan tangki septic. Hanya sedikit masyarakat yang melakukan pengurasan tangki septic pada rentang waktu 0-12 bulan yaitu sebesar 2%, sedangkan rentang waktu 1-5 tahun sebesar 4%, untuk pengurasan terakhir pada waktu 5-10 tahun 2% dan lebih dari 10 Tahun sebesar 0,4% sedangkan sisanya menjawab tidak tahu.
PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN
26
Laporan Studi EHRA KELOMPOK KERJA AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN ROKAN HULU
Gambar 3.8 Grafik Praktik Pengurasan Tanki Septik
PRAKTIK PENGURASAN TANKI SEPTIK BERDASARKAN KLASTER DI KABUPATEN ROKAN HULU 100 90 80 70 60 50
25.93 11.11
Grafik 66.67
68.97 Persentase Tangki Septic Suspek Aman dan tidak aman
18.52
100.00
40 30 20
44.44
10 0 0
45.56
14.29 4.76
24.44
3.45 10.34
14.29
17.24
1
2
7.78
Tidak tahu Dikosongkan sendiri Membayar tukang Layanan sedot tinja
22.22 3
Total
Klaster Desa / Kelurahan
Dilihat dari masing-masing klaster desa/kelurahan pada gambar 3.8, tentang praktik pengurasan tanki septik didapat hasil sebagai berikut : 1. Untuk klaster 0 jumlah masyarakat yang melakukan pengurasan tanki septik dengan
memanfaatkan layanan sedot tinja sebanyak 44,,4%, membayar
tukang 18,5%, Dikosongkan sendiri 11,1% dan yang tidak tahu 25,9% 2. Pada klaster 1 jumlah masyarakat yang melakukan pengurasan tanki septik dengan memanfaatkan layanan sedot tinja sebanyak 14,3%, membayar tukang 4,8%, Dikosongkan sendiri 14,3% dan yang tidak tahu 66,7% 3. Pada klaster 2 jumlah masyarakat yang melakukan pengurasan tanki septik dengan memanfaatkan layanan sedot tinja sebanyak 17,2%, membayar tukang 10,3%, Dikosongkan sendiri 3,4% dan yang tidak tahu 69,0% 4. Pada klaster 3 jumlah masyarakat yang melakukan pengurasan tanki septik dengan memanfaatkan layanan sedot tinja sebanyak 0%, membayar tukang 100,0%, Dikosongkan sendiri 0% dan yang tidak tahu 0% 5. Jadi total keseluruhan yang terjadi pada setiap klaseter yang terdapat di Kabupaten Rokan Hulu, jumlah masyarakat yang melakukan pengurasan
PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN
27
Laporan Studi EHRA KELOMPOK KERJA AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN ROKAN HULU
tanki septik dengan memanfaatkan layanan sedot tinja sebanyak 22,2%, membayar tukang 24,4%, Dikosongkan sendiri 7,8% dan yang tidak tahu 45,6%
Gambar 3.9 Grafik Persentase Tanki Septik Suspek Aman dan Tidak Aman
TANKI SEPTIK SUSPEK AMAN & TIDAK AMAN DI KABUPATEN ROKAN HULU 100 90 80 70 60
66.04
78.05
50
86.40
96.25
81.58
40
Suspek aman
30
Tidak aman
20 10
33.96
21.95
0
\
13.60
3.75
18.42
%
%
%
%
%
0
1
2
3
Total
Klaster Desa/Kelurahan
Dari gambar 3.8 di atas dapat diketahui bahwa kondisi tangki septic yang ada di masyarakat Kabupaten Rokan Hulu dalam kondisi aman. Rata-rata pada tiap klaster yang ada lebih dari 66% kondisi tangki septic yang aman. Kondisi tangki saptic yang suspek aman paling tinggi terdapat pada klaster 3 yang mancapai 96,3%. Sedangkan untuk kondisi tangki septik yang dalam kondisi tidak aman paling tinggi terdapat pada kluster 0 yaitu 33,96 %.
PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN
28
Laporan Studi EHRA KELOMPOK KERJA AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN ROKAN HULU
Tabel 3.3 Area Beresiko Air Limbah Domestik Berdasarkan Hasil Studi EHRA
Klaster Desa/Kelurahan 0 n 2.1 Tangki septik suspek aman 2.2 Pencemaran karena pembuangan isi tangki septik 2.3 Pencemaran karena SPAL
%
n
Total
1
Tidak aman
0
.0
54
% 34.0
Suspek aman Tidak, aman
1
100.0
105
0
.0
Ya, aman
0
Tidak aman Ya, aman
n
2
88
% 21.9
66.0
313
15
55.6
.0
12
0
.0
1
100.0
n
3
76
% 13.6
78.1
483
18
85.7
44.4
3
108
67.9
51
32.1
n 3
% 3.8
n 221
% 18.42
86.4
77
96.3
979
81.58
24
82.8
13
100.0
70
77.78
14.3
5
17.2
0
.0
20
22.22
264
65.8
348
62.3
27
33.8
747
62.25
137
34.2
211
37.7
53
66.3
453
37.75
Tabel 3.3 diatas menunjukkan bahwa area berisiko air limbah domestik itu dipengaruhi oleh tanki septik suspek aman dan tanki septik suspek tidak aman, dengan jumlah persentase tanki septik suspek aman sebanyak 81.6%, sedangkan tanki septik suspek tidak aman sebanyak 18.4%. Selain itu area berisiko air limbah domestik di masyarakat juga dipengaruhi oleh pencemaran karena pembuangan isi tanki septik, dengan jumlah persentase pencemaran yang aman hanya sebanyak 22.2% saja, sedangkan pencemaran karena pembuangan isi tanki septik yang tidak aman sebanyak 77.8%. Dan juga pencemaran karena saluran pembuangan air limbah (SPAL) yang tidak aman secara keseluruhan sebanyak 62.3% sedangkan pencemaran yang terjadi karena SPAL yang aman hanya sebanyak 37.8%.
PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN
29
Laporan Studi EHRA KELOMPOK KERJA AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN ROKAN HULU
3.4
Drainase Lingkungan/Selokan Sekitar Rumah dan Banjir
Pada Gambar 3.10 dibawah ini menunjukkan tentang grafik persentase rumah tangga yang pernah mengalami banjir di Kabupaten Rokan Hulu. Dari hasil pengamatan yang dilakukan didapatkan hasil sebagai berikut : 1.
Pada klaster 0, sebanyak 99,4 % masyarakat tidak pernah mengalami banjir sama sekali, hanya terdapat masyarakat yang mengalami banjir sekali dalam setahun sebanyak 0,6%.
2.
Pada klaster 1 masyarakat yang tidak pernah mengalami banjir sama sekali sebanyak 93,5%, masyarakat yang mengalami banjir sekali dalam setahun sebanyak 2,2%, masyarakat yang mengalami banjir beberapa kali dalam setahun sebanyak 2,2%.
3.
Pada klaster 2, masyarakat yang tidak pernah mengalami banjir sebanyak 80%, masyarakat yang mengalami banjir sekali dalam setahun sebanyak 12,9%, masyarakat yang mengalami banjir beberapa kali dalam setahun sebanyak 3,2% dan masyrakat yang mengalami banjir sekali atau beberapa dalam sebulan sebanyak 2,1%.
4.
Pada klaster 3, masyarakat yang tidak pernah mengalami banjir sebanyak 52,5%, masyarakat yang mengalami banjir sekali dalam setahun sebanyak 43,8% dan masyarakat yang mengalami banjir beberapa kali dalam setahun sebanyak 3,8%.
5.
Desa/kelurahan yang selalu mengalami banjir sekali dalam setahun terdapat pada klaster 2 dan klaster 3. Dengan jumlah total dari keseluruhan desa yang mengalami banjir sekali dalam setahun tersebut sebanyak 56,6%.
PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN
30
Laporan Studi EHRA KELOMPOK KERJA AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN ROKAN HULU
Gambar 3.10 Grafik Persentase Rumah Tangga yang Pernah Mengalami Banjir
PERSENTASE RUMAH TANGGA YANG PERNAH MENGALAMI BANJIR DI KABUPATEN ROKAN HULU 100.0 90.0 80.0 70.0 60.0 50.0 40.0 30.0 20.0 10.0 .0
.6 .0
2.2 2.2
3.2 12.9
3.8
2.6 9.7
Tidak tahu
43.8 99.4
93.5
Sekali atau beberapa dalam sebulan
85.3
80.0
Beberapa kali dalam
52.5
Sekali dalam setahun
0
%
%
%
%
1
2
3
Total
Tidak pernah
Klaster Desa / Kelurahan
Gambar 3.11 Grafik Persentase Rumah Tangga yang Mengalami Banjir Rutin
PERSENTASE RUMAH TANGGA YANG MENGALAMI BANJIR RUTIN DI KABUPATEN ROKAN HULU 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0%
.0 26.3 73.1
60.5
69.6
100.0 73.7
0
Tidak 39.5
26.9
30.4
%
%
%
%
1
2
3
Total
Ya
Klaster Desa / Kelurahan
PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN
31
Laporan Studi EHRA KELOMPOK KERJA AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN ROKAN HULU
Dari grafik yang terdapat pada gambar 3.11 diatas menjelaskan bahwa grafik yang menunjukkan persentase rumah tangga yang mengalami banjir rutin di Kabupaten Rokan Hulu sebesar 39,5% sedangkan yang tidak mengalami banjir rutin sebesar 60,5%. Untuk lama genangan air jika terjadi banjir di Kabupaten Rokan Hulu dapat kita lihat dari gambar 3.12 dibawah ini. Dari grafik dibawah didapatkan hasil untuk lama genangan air jika terjadi banjir di keseluruhan klaster desa / kelurahan pada Kabupaten Rokan Hulu adalah sebagai berikut : 1.
Lama genangan banjir yang kurang dari 1 jam sebanyak 12,6%
2.
Lama genangan banjir antara 1 sampai 3 jam sebanyak 12,6%
3.
Lama genangan banjir selama setengah hari sebanyak 8,0%
4.
Lama air banjir menggenang jika terjadi banjir selama 1 hari sebanyak 13,8
5.
Lama air banjir menggenang jika terjadi banjir lebih dari 1 hari sebanyak 50,6
Gambar 3.12 Grafik Lama Air Menggenang Jika Terjadi Banjir
LAMA AIR MENGGENANG JIKA TERJADI BANJIR DI KABUPATEN ROKAN HULU 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0%
10.0 .0 20.0
22.0
100.0 60.0
.0 0
34.0
10.0
50.6 96.2
20.0
Lebih dari 1 hari 13.8 8.0 12.6
10.0 10.0
%
%
3.8 .0 %
1
2
3
Tidak tahu
12.6 %
Satu hari Setengah hari Antara 1 - 3 jam Kurang dari 1 jam
Total
Klaster Desa / Kelurahan
PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN
32
Laporan Studi EHRA KELOMPOK KERJA AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN ROKAN HULU
Gambar 3.13 dibawah ini, menjelaskan bahwasanya sebanyak 70,4% genangan disekitar rumah terjadi di halaman rumah. Kemudian, genangan disekitar rumah yang sering terjadi juga di dekat dapur, yaitu sebanyak 23,5% dari total jumlah seluruh klaster desa/kelurahan yang ada di Kabupaten Rokan Hulu. Begitu juga di dekat kamar mandi, terdapat sebanyak 20,0% rumah yang mengalami genangan apabila terjadi banjir. Dan di dekat penampungan terjadi sebanyak 19,1% disekitar rumah.
Gambar 3.13 Grafik Lokasi Genangan Di Sekitar Rumah LOKASI GENANGAN DI SEKITAR RUMAH Lainnya
6.1%
Di dekat bak penampungan
19.1%
Di dekat kamar mandi
20.0%
Di dekat dapur
23.5%
Dihalaman rumah
PERSENTASE %
70.4% .0%
20.0% 40.0% 60.0% 80.0% 100.0%
Persentase masyarakat yang memiliki saluran pembuangan air limbah (SPAL) berdasarkan hasil survey dilapangan hanya sebanyak 72,2%. Dan sebanyak 27,8% masyarakat di seluruh klaster desa/kelurahan tidak ada saluran pembuangan air limbah (SPAL). Persentase tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.13 dan Gambar 3.14
PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN
33
Laporan Studi EHRA KELOMPOK KERJA AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN ROKAN HULU
Gambar 3.14 Grafik Persentase Kepemilikan SPAL PERSENTASE KEPEMILIKAN SPAL DI KABUPATEN ROKAN HULU
27.8% Ya, Ada Tidak Ada
72.2%
Seperti yang dijelaskan pada gambar 3.15, akibat tidak memiliki SPAL rumah tangga berdasarkan klaster desa/kelurahan secara keseluruhan di Kabupaten Rokan Hulu terdapat sebanyak 9,6%
terjadi
genangan
di
lingkungan rumah masyarakat. Sedangkan tidak terjadi genangan akibat tidak mempunyai SPAL sebanyak 90,4%.
Gambar 3.15 Grafik Akibat Tidak Memiliki SPAL Rumah Tangga
AKIBAT TIDAK MEMILIKI SPAL RUMAH TANGGA BERDASARKAN KLASTER 100.0 90.0 80.0 70.0 60.0 50.0
91.8
92.0
90.3
80.0
90.4
40.0
Tidak Ada Genangan
30.0
Ya Ada Genangan
20.0 10.0 .0
20.0
8.2
8.0
9.7
%
%
%
%
%
0
1
2
3
Total
9.6
Strata Desa/Kelurahan
PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN
34
Laporan Studi EHRA KELOMPOK KERJA AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN ROKAN HULU
Gambar 3.16 dibawah, merupakan grafik yang menjelaskan persentase SPAL yang berfungsi berdasarkan klaster desa/kelurahan. Berdasarkan pengamatan yang didapat di lapangan, didapatkan hasil sebagai berikut : 1. Pada klaster 0, SPAL masyarakat yang berfungsi sebanyak 68.6% 2. Pada klaster 1 terdapat sebanyak 73,3% SPAL yang berfungsi. 3. Pada klaster 2 terdapat 55,1% SPAL yang berfungsi. 4. Pada klaster 3 terdapat sebanyak 36.3%
SPAL
masyarakat
yang
berfungsi. 5. Persentase keseluruhan dari keseluruhan klaster SPAL yang berfungsi yaitu sebanyak 61.8%.
Gambar 3.16 Grafik Persentase SPAL yang Berfungsi
PERSENTASE SPAL YANG BERFUNGSI DI KABUPATEN ROKAN HULU 100.0 90.0 80.0 70.0 60.0 50.0 40.0 30.0 20.0 10.0 .0
28.9 2.5
.0
68.6
22.7 1.7 2.2
34.3
39.9 3.0
63.8 2.0
73.3 55.1
.0
2.3 1.7
Tidak ada saluran Tidak dapat dipakai, saluran kering
61.8
Tidak
36.3 Ya %
%
%
%
%
0
1
2
3
Total
Kluster Desa/Kelurahan
PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN
35
Laporan Studi EHRA KELOMPOK KERJA AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN ROKAN HULU
Gambar 3.17 Grafik Penceraman SPAL Berdasarkan Kluster
PENCEMARAN SPAL BERDASARKAN KLUSTER DI KABUPATEN ROKAN HULU 100.0 90.0
32.1
80.0
34.2
37.7
70.0
66.3
60.0 50.0
100.0
40.0
67.9
30.0
65.8
Tidak 62.3
20.0
33.8
10.0 .0
Ya
.0 %
%
%
%
%
0
1
2
3
Total
Kluster Desa/Kelurahan
Gambar 3.17 diatas menjelaskan tentang pencemaran SPAL yang terjadi berdasarkan klaster di Kabupaten Rokan Hulu. Adapun hasilnya adalah : 1. Pada klaster 0, stara/desa yang terjadi pencemaran oleh SPAL sebesar 0%, sedangkan yang tidak terjadi pencemaran oleh SPAL sebesar 100%. 2. Pada klaster 1, terdapat sebanyak 67,9% terjadi pencemaran karena SPAL dan tidak terjadi pencemaran oleh SPAL sebanyak 32,1% . 3. Pada klaster 2, terjadi pencemaran oleh SPAL sebanyak 65,8%
dan
tidak terjadi pencemaran oleh SPAL sebanyak 34,2%. 4. Sedangkan pada klaster 3 desa/kelurahan yang terjadi pencemaran oleh SPAL sebanyak 42,2% dan tidak terjadi pencemaran oleh SPAL sebanyak 47,8%. Secara keseluruhan nilai persentase rata-rata dari masing-masing klaster terdapat 48,4% terjadi pencemaran oleh SPAL dan tidak terjadi pencemaran oleh SPAL sebanyak 51,6%.
PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN
36
Laporan Studi EHRA KELOMPOK KERJA AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN ROKAN HULU
Tabel 3.4 Area Beresiko Genangan Air Berdasarkan Hasil Studi EHRA Klaster Desa/Kelurahan 0 n 4.1 Adanya genangan air
Ada genangan air (banjir) Tidak ada genangan air
%
n
Total
1 %
n
2
0
.0
14
8.8
57
% 14.2
1
100.0
145
91.2
344
85.8
n
3
147
% 26.3
412
73.7
n 45
% 56.3
35
43.8
n 263
% 21.92
937
78.08
Dapat dilihat pada tabel 3.4 diatas menjelaskan bahwa adanya genangan air secara keseluruhan di klaster desa / kelurahan terdapat sebanyak 56,3 % sedangkan area yang tidak terdapat genangan air sebanyak 43,7 %.
PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN
37
Laporan Studi EHRA KELOMPOK KERJA AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN ROKAN HULU
3.5
Pengelolaan Air Minum Rumah Tangga
Di Kabupaten Rokan Hulu terdapat beberapa sumber air minum yang dapat di akses oleh masyarakatnya. Seperti air botol kemasan, air isi ulang, air ledeng dari PDAM, air hidran umum dari PDAM, air sumur pompa tangan, air sumur terlindungi, mata air terlindungi, mata air tidak terlindungi, air hujan dan air dari sungai/danau. Untuk lebih jelasnya persentase penggunaan air berdasarkan sumbernya dapat dilihat pada gambar 3.18 di bawah ini.
Gambar 3.18 Grafik Akses Terhadap Air Bersih
GRAFIK PENGGUNAAN SUMBER AIR DI KABUPATEN ROKAN HULU
Gosok gigi
Lainnya
Air Dari Waduk / Danau
Air Dari Sungai
Air Hujan
Mata Air Tidak…
Mata Air Terlindungi
Air Sumur Gali Tidak…
Air Sumur Gali Terlindung
Air Sumur Pompa Tangan
Air Kran Umum -PDAM…
Air Hidran Umum - PDAM
Air Ledeng Dari PDAM
Air Isi Ulang
Cuci Pakaian Air Botol Kemasan
100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
Cuci Piring & Gelas Masak Minum
Dari gambar 3.18 diatas dapat diketahui bahwa akses sumber air yang ada pada masyarakat Kabupaten Rokan Hulu tertinggi yaitu bersumber pada air sumur gali terlindungi. Akses dengan sumber air sumur gali terlindungi yang digunakan untuk air minum sebesar 49,8%, untuk penggunaan masak sebesar 61,1%, untuk kegiatan cuci piring/gelas sebesar 60,3%. Sedangkan sumber air minum isi ulang yang digunakan untuk minum cukup tinggi sebesar 40,0%.
PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN
38
Laporan Studi EHRA KELOMPOK KERJA AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN ROKAN HULU
Untuk lebih jelasnya lagi, mengenai sumber air minum dan memasak di Kabupaten Rokan Hulu dapat dilihat pada gambar 3.19 dibawah ini.
Gambar 3.19 Grafik Sumber Air Minum dan Memasak
SUMBER AIR MINUM DAN MEMASAK Air Sumur Gali Terlindung Air Sumur Pompa Tangan Air Kran Umum -PDAM / PROYEK Masak
Air Hidran Umum - PDAM
Minum Air Ledeng Dari PDAM Air Isi Ulang Air Botol Kemasan .0
20.0
40.0
60.0
PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN
80.0
100.0
39
Laporan Studi EHRA KELOMPOK KERJA AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN ROKAN HULU
Tabel 3.5 Area Beresiko Sumber Air Berdasarkan Hasil Studi EHRA
Klaster Desa/Kelurahan 0 n 1.1 Sumber air terlindungi
1.2 Penggunaan sumber air tidak terlindungi. 1.3 Kelangkaan air
%
n
Total
1
Tidak, sumber air berisiko tercemar
0
.0
38
% 23.9
Ya, sumber air terlindungi Tidak Aman
1
100.0
121
1
100.0
Ya, Aman
0
Mengalami kelangkaan air Tidak pernah mengalami
n
2
171
% 42.6
76.1
230
72
45.3
.0
87
1
100.0
0
.0
n
3
308
% 55.1
57.4
251
158
39.4
54.7
243
10
6.3
149
93.7
n 34
% 42.5
44.9
46
308
55.1
60.6
251
78
19.5
323
80.5
n 551
% 45.92
57.5
649
54.08
43
53.8
582
48.50
44.9
37
46.3
618
51.50
149
26.7
40
50.0
278
23.17
410
73.3
40
50.0
922
76.83
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa Sumber air terlindungi pada klaster 0 sebesar 76,1%, sedangkan beresiko tercemar sebesar 23,9%. Pada klaster 1 sumber air terlindungi sebesar 57,4% sedangkan sumber air beresiko sebesar 42,6%. Pada klaster 2 sumber air terlindungi sebesar 44,9% dan sumber air beresiko tercemar 55,1% dan pada klaster 3 sumber air terlindungi sebesar 57,5% dan sumber air beresiko tercemar 42,5%. Penggunaan sumber air tidak terlindungi tertinggi terdapat di klaster 2 yaitu sebesar 55,1% sedangkan kelangkaan air yang terjadi pada masyarakat Kabupaten Rokan Hulu terjadi di Klaster 3 yaitu sebesar 50% dan kelangkaan air yang paling rendah di Kabupaten Rokan Hulu yaitu terjadi pada klaster 0 yaitu sebesar 6,3%.
PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN
40
Laporan Studi EHRA KELOMPOK KERJA AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN ROKAN HULU
3.6
Perilaku Higiene dan Sanitasi
Perilaku Higiene dan sanitasi yang ada di Kabupaten Rokan Hulu mulai dilakukan beberapa tahun terakhir dengan adanya beberapa program-program pendukung antara lain PAMSIMAS dan juga di dukung oleh sanitarian-sanitarian dari Puskesmas. Hal ini dapat dilihat dari adanya kegiatan-kegiatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) antara lain di masyarakat dan di sekolah. Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat di sekolah antara lain memberikan pelatihan kepada siswa tentang pentingnya Cuci Tangan pakai Sabun pada 5 +1 waktu penting.
Salah satu upaya dalam mendukung perilaku tersebut antara lain
dibuatnya kran-kran cuci tangan di depan kelas sehingga nantinya siswa sebelum masuk belajar sesudah istirahat melakukan kegiatan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS). Pembuatan kran-kran air untuk cuci tangan di depan kelas telah ada di beberapa sekolah di Kabupaten Rokan Hulu.
Gambar 3.20 Grafik CTPS Di Lima Waktu Penting
CTPS DI LIMA WAKTU PENTING
38.610% 61.390%
PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN
Tidak Ya
41
Laporan Studi EHRA KELOMPOK KERJA AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN ROKAN HULU
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa tingkat kesadaran dalam perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun Di kabupaten Rokan Hulu tergolong masih rendah sebesar 38.61% yang tidak melaksanakan CTPS di lima waktu penting sedangkan yang melaksanakan CTPS di lima waktu penting sebesar 61.39%. Dari gambar 3.21 dapat diketahui bahwa kegiatan CTPS masyarakat di Kabupaten Rokan Hulu tertinggi dilakukan pada waktu sebelum makan yaitu sebesar 65,5%. Sedangkan untuk kegiatan CTPS pada waktu sebelum sholat sebesar 38,0%, CTPS waktu setelah memegang hewan sebesar 47,7%, CTPS waktu sebelum menyiapkan masakan sebesar 39,6%, CTPS sebelum memberi menyuapi anak sebesar 25,7%, CTPS setelah makan sebesar 62,4%, CTPS setelah buang air besar sebesar 58,7%, CTPS waktu setelah menceboki bayi/anak sebesar 30,8 dan CTPS sebelum ke toilet sebesar 5,9%.
Gambar 3.21 Grafik Waktu Melakukan CTPS
WAKTU MELAKUKAN CTPS DI KABUPATEN ROKAN HULU Lainnya Sebelum sholat Setelah memegang hewan Sebelum menyiapkan masakan Sebelum memberi menyuapi anak
Tidak
Setelah makan
Ya
Sebelum makan Setelah dari buang air besar Setelah menceboki bayi/anak Sebelum ke toilet .0% 10.0%20.0%30.0%40.0%50.0%60.0%70.0%80.0%90.0% 100.0%
Gambar 3.22 dibawah ini, grafik yang menjelaskan persentase dari jumlah masyarakat yang masih melakukan BABS di Kabupaten Rokan Hulu. Sebanyak
PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN
42
Laporan Studi EHRA KELOMPOK KERJA AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN ROKAN HULU
59,2% masyarakat masih melakukan BABS dan 40,8% sudah tidak melakukan BABS lagi.
Gambar 3.22 Persentase Praktek BABS
PERSENTASE PRAKTEK BABS DI KABUPATEN ROKAN HULU 100.0 90.0 80.0 70.0 60.0 50.0 40.0 30.0 20.0 10.0 .0
Tidak Ya, BABS
%
%
%
%
%
0
1
2
3
Total
Klaster Desa / Kelurahan
PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN
43
Laporan Studi EHRA KELOMPOK KERJA AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN ROKAN HULU
Tabel 3.6 Area Beresiko Perilaku Higiene dan Sanitasi Berdasarkan Hasil Studi EHRA
Klaster Desa/Kelurahan 0 n
116
% 73.0
% 87.0
% 84.6
% 100.0
n 1019
% 84.92
.0
43
100.0
13
27.0
52
8.2
128
13.0
86
15.4
31.9
136
24.3
0
.0
181
15.08
23
28.8
301
25.08
.0
146
91.8
273
68.1
423
75.7
57
71.3
899
74.92
1
100.0
32
20.1
117
29.2
134
24.0
34
42.5
318
26.50
Ya
0
.0
127
79.9
284
70.8
425
76.0
46
57.5
882
73.50
5.2.c. Keberfungsian penggelontor.
Tidak
1
Ya, berfungsi
0
100.0
27
17.0
128
.0
132
83.0
273
31.9
201
36.0
24
30.0
381
31.75
68.1
358
64.0
56
70.0
819
68.25
5.2.d. Apakah terlihat ada sabun di dalam atau di dekat jamban? 5.3 Pencemaran pada wadah penyimpanan dan penanganan air 5.4 Perilaku BABS
Tidak
1
100.0
77
48.4
214
53.4
255
45.6
38
47.5
585
48.75
Ya
0
.0
82
51.6
187
46.6
304
54.4
42
52.5
615
51.25
Ya, tercemar
0
.0
11
6.9
69
17.2
76
13.6
24
30.0
180
15.00
Tidak tercemar
1
100.0
148
93.1
332
82.8
483
86.4
56
70.0
1020
85.00
Ya, BABS
1
100.0
54
34.0
128
31.9
266
47.6
40
50.0
489
40.75
Tidak
0
.0
105
66.0
273
68.1
293
52.4
40
50.0
711
59.25
1
Ya
0
5.2.a. Apakah lantai dan dinding jamban bebas dari tinja? 5.2.b. Apakah jamban bebas dari kecoa dan lalat?
Tidak
1
Ya
0
Tidak
PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN
n
n
3
473
Tidak
n
2
349
5.1 CTPS di lima waktu penting
% 100.0
Total
1
n 80
44
Laporan Studi EHRA KELOMPOK KERJA AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN ROKAN HULU
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa tingkat CTPS tertinggi berada di klaster 0 yaitu sebesar 27%. Hal ini berarti masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam hal melakukan kegiatan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS). Untuk aspek lantai dan dinding jamban bebas dari tinja sudah termasuk tinggi, yang terendah berada pada klaster 1 yaitu sebesar 68,1% sedangkan tertinggi yaitu pada klaster 91,8%. Sedangkan jamban bebas dari kecoa dan lalat termasuk tinggi. Klaster tertinggi jamban bebas kecoa dan lalat berada pada klaster 0 yaitu sebesar 79,9% dan terendah di klaster 3 sebesar 57,5%. Untuk keberfungsian penggelontor, klaster 0 tertinggi yaitu sebesar 83,0% dan klaster ternedah yaitu sebesar 64% terdapat di klaster 2. Untuk aspek adanya sabun dalam atau dekat jamban, klaster 2 tertinggi yaitu sebesar 54,4% dan terendah di klaster 1 yaitu sebesar 46,6%. Untuk aspek pencemaran pada wadah penyimpanan dan penanganan air, tertinggi ada di klaster 0 sebesar 93,1% tidak tercemar dan terendah tidak tercemar ada di klaster 3 yaitu sebesar 70,0%. Dalam hal perilaku BABS tertinggi ada di klaster 3 yaitu sebesar 50% dan perilaku masyarakat yang masih BABS ada di klaster 0 sebesar 34%. 3.7
Kejadian Penyakit Diare
Berdasarkan hasil studi EHRA yang telah dilakukan, dapat dijelaskan kejadian diare pada penduduk masing-masing klaster desa/kelurahan di Kabupaten Rokan Hulu. Untuk lebih jelasnya mengenai kejadian diare dapat dilihat pada tabel 3.7 berikut ini :
PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN
45
Laporan Studi EHRA KELOMPOK KERJA AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN ROKAN HULU
Tabel 3.7 Kejadian Diare pada Penduduk Berdasarkan Hasil Studi EHRA Klaster Desa/Kelurahan 0 n H.1 Kapan waktu paling dekat anggota keluarga ibu terkena diare
%
n
Total
1 %
n
2 %
n
3 %
n
%
n
%
Hari ini
0
.0
0
.0
6
1.5
8
1.4
5
6.3
19
1.6
Kemarin
0
.0
0
.0
10
2.5
5
.9
6
7.5
21
1.8
1 minggu terakhir
0
.0
6
3.8
17
4.2
17
3.0
13
16.3
53
4.4
1 bulan terakhir
0
.0
4
2.5
30
7.5
43
7.7
15
18.8
92
7.7
3 bulan terakhir
0
.0
5
3.1
38
9.5
33
5.9
17
21.3
93
7.8
6 bulan yang lalu
0
.0
4
2.5
12
3.0
27
4.8
4
5.0
47
3.9
Lebih dari 6 bulan yang lalu Tidak pernah
0
.0
7
4.4
23
5.7
45
8.1
0
.0
75
6.3
1
100.0
133
83.6
265
66.1
381
68.2
20
25.0
800
66.7
Tidak
0
.0
20
76.9
94
69.1
105
59.0
40
66.7
259
64.8
Ya
0
.0
6
23.1
42
30.9
73
41.0
20
33.3
141
35.3
Tidak
0
.0
24
92.3
127
93.4
157
88.2
44
73.3
352
88.0
Ya
0
.0
2
7.7
9
6.6
21
11.8
16
26.7
48
12.0
Tidak
0
.0
26
100.0
123
90.4
163
91.6
56
93.3
368
92.0
Ya
0
.0
0
.0
13
9.6
15
8.4
4
6.7
32
8.0
D. Anak remaja perempuan
Tidak
0
.0
23
88.5
129
94.9
165
92.7
52
86.7
369
92.3
Ya
0
.0
3
11.5
7
5.1
13
7.3
8
13.3
31
7.8
E. Orang dewasa laki-laki
Tidak
0
.0
19
73.1
85
62.5
137
77.0
49
81.7
290
72.5
Ya
0
.0
7
26.9
51
37.5
41
23.0
11
18.3
110
27.5
Tidak
0
.0
13
50.0
74
54.4
121
68.0
40
66.7
248
62.0
Ya
0
.0
13
50.0
62
45.6
57
32.0
20
33.3
152
38.0
A. Anak-anak balita B. Anak-anak non balita C. Anak remaja laki-laki
F. Orang dewasa perempuan
PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN
46
Laporan Studi EHRA KELOMPOK KERJA AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN ROKAN HULU
3.8
Indeks Resiko Sanitasi Indeks resiko sanitasi merupakan nilai yang menentukan batas bawah dan
batas akhir dari kategori daerah berisiko sanitasi, indeks ini di dapatkan dari hasil surney studi EHRA. Adapun kategori dari daerah berisiko sanitasi itu terdiri dari kurang berisiko, berisiko sedang, berisiko tinggi dan berisiko sangat tinggi. Dari hasil pengolahan/analisis studi EHRA, di Kabupaten Rokan Hulu terdapat tiga (3) kategori daerah berisiko sanitasi yaitu; klaster 0 merupakan daerah kurang berisiko, klaster 1 merupakan daerah berisiko tinggi, klaster 2 dan klaster 3 merupakan daerah berisiko sanitasi sangat tinggi. Untuk lebih jelasnya, mengenai indeks resiko sanitasi di Kabupaten Rokan Hulu dapat dilihat pada gambar 3.23 grafik indeks resiko sanitasi dibawah ini ;
Gambar 3.23 Grafiks Indeks Resiko Sanitasi ( IRS )
Grafik Indeks Risiko Sanitasi Kabupaten Rokan Hulu 2015 300 250 54 200 150 100 50 -
43 14 34 9 42 52 20
45 26
56
72
45
50
58
53
46
30
41
49
5. PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT. 4. GENANGAN AIR. 3. PERSAMPAHAN. 2. AIR LIMBAH DOMESTIK. 1. SUMBER AIR
KLASTER KLASTER KLASTER KLASTER KLASTER 0 1 2 3 4
PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN
47
Laporan Studi EHRA KELOMPOK KERJA AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN ROKAN HULU
Dari grafik di atas bahwa Indeks Resiko Sanitasi Kabupaten Rokan Hulu menjelaskan bahwa persentase tertinggi adalah klaster 3 sebesar 255, kemudian diikuti klaster 1 sebesar 217 , klaster 2 sebesar 210 dan klaster 0 sebesar 158.
PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN
48
Laporan Studi EHRA KELOMPOK KERJA AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN ROKAN HULU
Tabel 3.8 Komulatif Indeks Resiko Sanitasi Berdasarkan Hasil Studi EHRA Variabel 1. SUMBER AIR 2. AIR LIMBAH DOMESTIK. 3. PERSAMPAHAN. 4. GENANGAN AIR. 5. PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT.
KLASTER 0
KLASTER 1
KLASTER 2
KLASTER 3
KLASTER 4
20
30
41
49
-
52
58
53
46
-
42
72
45
50
-
9
14
26
56
-
34
43
45
54
-
158
217
210
255
-
Dari table 3.8 diatas menjelaskan bahwa variabel dengan nilai indeks resiko sanitasi yang terbesar adalah Air Limbah domestic sebesar 209, Persampahan sebesar 208, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat sebesar 176 , Sumber Air sebesar 141, dan yang terakhir adalah genangan air sebesar 106.
PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN
49
Laporan Studi EHRA KELOMPOK KERJA AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN ROKAN HULU
Tabel 3.9 Komulatif Indeks Resiko Sanitasi Berdasarkan Hasil Studi EHRA
Total Indeks Resiko Maksimal Total Indeks Resiko Minimal Interval Kategori Area Beresiko Kurang Beresiko Beresiko Sedang Resiko Tingi Resiko Sangat Tinggi
Batas Nilai Resiko 255 158 24 Batas Bawah 158 183 209 234
Keterangan
Batas Atas 182 208 233 258
Dari keterangan tabel 3.9 diatas, didapatkan hasil batas atas dan batas bawah untuk pengkategori area beresiko dimana area dengan resiko sangat tinggi memiliki batas bawah 234 dan batas atas 258 sedangkan untuk area beresiko kurang beresiko memiliki batas bawah 158 dan batas atas 182.
PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN
50
Laporan Studi EHRA KELOMPOK KERJA AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN ROKAN HULU
Tabel 3.10 Nilai IRS-Input Instrument BPS
Persampahan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Air Limbah Domestik
Sumber Air Rumah Tangga
Desa Pasir Baru Desa Pasir Intan Desa Kepenuhan Raya Desa Muara Jaya Desa Mahato Sakti Desa Pasir Maju Desa Sejati Desa Rambah Muda Desa Rambah Jaya Desa Pasir Agung Desa Kepenuhan Barat Desa Kepenuhan Makmur Desa Kepenuhan Baru Desa Kepenuhan Sejati Desa Kepenuhan Jaya
9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9
42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42
34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34
52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
9
42
34
52
20
Desa Rimba Makmur Desa Tambusai Barat Desa Tingkok Desa Suka Damai Desa Pagar Mayang Desa Simpang Harapan Desa Mekar Jaya Desa Bangun Jaya
9 9 9 9 9 9 9 9
42 42 42 42 42 42 42 42
34 34 34 34 34 34 34 34
52 52 52 52 52 52 52 52
20 20 20 20 20 20 20 20
Nama Kelurahan / Desa
Total
Genangan Air
Nilai IRS
Klaster 0
PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN
158
51
Laporan Studi EHRA KELOMPOK KERJA AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN ROKAN HULU Klaster 1 Desa Cipang Kiri Hilir Desa Bagan Tujuh Desa Bono Tapung Desa Sungai Kandis Desa Kumain Desa Bencah Kesuma Desa Rambah Samo Desa Rantau Panjang Desa Rambah Tengah Utara Desa Pematang Berangan Desa Menaming Desa Suka Maju Desa Pasir Utama Desa Pasir Jaya Desa Sei Mandian Desa Kepenuhan Barat Mulya Desa Pekan Tebih Desa Kepayang Desa Alahan Desa Tibawan Desa Pagaran Tapah Desa Rimba Jaya Desa Muara Intan Desa Intan Jaya Desa Tanah Datar Desa Kota Raya Desa Kota Baru Desa Sei Kuti Desa Pendalian Desa Bengkolan Salak Desa Suligi Desa Air Panas Desa Dayo Desa Tapung Jaya Desa Sungai Kuning Desa Tandun Desa Puo Raya Desa Koto Tandun Desa Tandun Barat
14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14
72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72
PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN
43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43
58 58 58 58 58 58 58 58 58 58 58 58 58 58 58 58 58 58 58 58 58 58 58 58 58 58 58 58 58 58 58 58 58 58 58 58 58 58 58
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
217
52
Laporan Studi EHRA KELOMPOK KERJA AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN ROKAN HULU
Klaster 2
Desa Giti Desa Ujung Batu Timur Desa Rambah Samo Barat Desa Marga Mulya Desa Lubuk Napal Desa Sei Kuning Desa Pasir Makmur Desa Batas Desa Sialang Rindang Desa Suka Maju Desa Rantau Panjang Desa Rantau Sakti Desa Payung Sekaki Desa Mahato
14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14
72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72
43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43
58 58 58 58 58 58 58 58 58 58 58 58 58 58
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Desa Rambah Tengah Hilir Desa Rambah Hilir Desa Bangun Purba Timur Desa Lubuk Kerapat Desa Lubuk Bendahara Timur Desa Cipang Kanan Desa Rawa Makmur Kelurahan Kota Lama Desa Kabun Desa Sangkir Indah Desa Lubuk Bilang Desa Tali Kumain Kelurahan Ujung Batu Desa Tanjung Belit Desa Babussalam Desa Rambah Tengah Hulu Desa Rambah Tengah Barat Desa Sialang Jaya Desa Rambah Desa Serombou Indah Desa Sungai Dua Indah Desa Rambah Hilir Tengah Desa Rambah Hilir Timur Desa Sei Sitolang Desa Bangun Purba
26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26
45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45
45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45
53 53 53 53 53 53 53 53 53 53 53 53 53 53 53 53 53 53 53 53 53 53 53 53 53
41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41
PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN
210
53
Laporan Studi EHRA KELOMPOK KERJA AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN ROKAN HULU
Desa Kepenuhan Timur Desa Kepenuhan Hilir Kelurahan Kepenuhan Tengah Desa Kepenuhan Barat Sei Rokan Desa Kepenuhan Hulu Kelurahan Rokan Desa Rokan Koto Ruang Desa Sikebau Jaya Desa Lubuk Bendahara Desa Lubuk Betung Desa Rokan Timur Desa Cipang Kiri Hulu Desa Sontang Desa Kasang Mungkal Desa Teluk Sono Desa Bonai Desa Pauh Desa Kembang Damai Kelurahan Kota Lama Desa Kota Intan Desa Bukit Indah Makmur Desa Pasir Indah Desa Muara Dilam Desa Pasir Luhur Desa Aliantan Desa Koto Ranah Desa Batu Langkah Besar Desa Ngaso Kelurahan Ujung Batu Desa Suka Damai Desa Pematang Tebih Desa Langkitin Desa Sei Salak Desa Karya Mulya Desa Rambah Baru Desa Masda Makmur Kelurahan Tambusai Tengah Desa Sungai Kumango Desa Batang Kumu Desa Lubuk Soting
26 26 26
45 45 45
45 45 45
53 53 53
41 41 41
26
45
45
53
41
26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26
45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45
45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45
53 53 53 53 53 53 53 53 53 53 53 53 53 53 53 53 53 53 53 53 53 53 53 53 53 53 53 53 53 53 53 53 53 53 53 53
41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41
PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN
54
Laporan Studi EHRA KELOMPOK KERJA AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN ROKAN HULU
Klaster 3
Desa Tanjung Medan
26
45
45
53
41
Desa Muara Musu Desa Rantau Binuang Sakti Desa Rambah Utama Kelurahan Pasir Pengaraian Desa Koto Tinggi Desa Tangun Desa Bangun Purba Barat Desa Ulak Patian Desa Tanjung Medan Desa Pemandang Desa Kasang Padang Desa Teluk Aur Desa Tambusai Timur Desa Tambusai Utara
56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56
50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46
49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49
PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN
255
55
Laporan Studi EHRA KELOMPOK KERJA AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN ROKAN HULU
Gambar 3.24 Peta Indeks Resiko Sanitasi ( IRS ) Kabupaten Rokan Hulu
PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN
56
Laporan Studi EHRA KELOMPOK KERJA AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN ROKAN HULU
Gambar 3.25 Peta Kategori Daerah Beresiko Sanitasi (KDBS) Kabupaten Rokan Hulu
PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN
57
Laporan Studi EHRA KELOMPOK KERJA AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN ROKAN HULU
BAB IV PENUTUP 4.1
Kesimpulan Dari uraian yang telah disampaikan pada bab-bab sebelumnya telah
diuraikan hal-hal sebagai berikut : 1. Manfaat Studi EHRA dari aspek promosi dengan keterlibatan kader/ petugas kesehatan adalah sebagai pembelajaran bagaimana mengumpulan data dari rumah ke rumah serta mengetahui bagaimana pengelolaan sampah rumah tangga , jamban keluarga , sumber – sumber air serta pilihan sarana CTPS . 2. Rencana pemanfaatan hasil
Studi EHRA sebagai bahan advokasi
pembangunan sanitasi di Kabupaten Sarolangun Manfaat Studi EHRA adalah untuk memahami kondisi
sanitasi dan hyginitas serta perilaku-perilaku
masyarakat pada skala rumah tangga serta pengembangan program sanitasi termasuk advokasi di tingkat kabupaten sampai dengan tingkat kelurahan.Data yang dikumpulkan dari studi EHRA akan digunakan Pokja Kabupaten sebagai salah satu bahan untuk menyusun Buku Putih Sanitasi, penetapan area beresiko dan Strategi Sanitasi Kabupaten ( SSK ) 3. Studi EHRA ideal dilaksanakan secara berkala dan studi pertama merupakan pengalaman atau pembelajaran bagi hasil studi EHRA selanjutnya diharapkan untuk lebih valid dalam penilaian Risiko Kesehatan Lingkungan dan memberikan advokasi kepada masyarakat akan pentingnya layanan sanitasi.
PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN
58
Laporan Studi EHRA KELOMPOK KERJA AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN ROKAN HULU
4.2
Rekomendasi Agar pelaksanaan studi EHRA lebih optimal, maka disarankan untuk
melakukan beberapa hal, antara lain : 1. Pemilihan supervisor dan enemurator untuk melaksanakan
Studi EHRA
haruslah tepat. 2. Supervisor serta Enemurator harus memahami tata cara pelaksanaan survey, pemahaman kuesioner , tehnik wawancara dan pengamatan serta cara mengisi jawaban dengan benar, agar pengisian tidak terdapat kesalahan. 3. Menganggarkan kegiatan studi Ehra untuk pelaksanaan Ehra yang akan datang. 4. Supervisor menjamin proses pelaksanaan survey sesuai dengan kaidah dan metoda pelaksanaan Studi EHRA yang telah ditentukan serta berkoordinasi dengan Enemurator.
PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN
59
A. IDENTITAS WILAYAH. Strata Desa/Kelurahan 0 n Kode Kecamatan
Kode Kelurahan/Desa
A8. Hubungan Responden dengan Kepala Keluarga
%
n
Total
1 %
n
2 %
n
11 n
3 %
n
%
12 %
01
0
.0
0
.0
1
.2
40
7.2
0
.0
41
3.4
03
0
.0
0
.0
0
.0
37
6.6
0
.0
37
3.1
10
0
.0
0
.0
40
10.0
40
7.2
0
.0
80
6.7
11
0
.0
0
.0
39
9.7
0
.0
0
.0
39
3.3
20
0
.0
0
.0
80
20.0
0
.0
0
.0
80
6.7
21
0
.0
0
.0
40
10.0
40
7.2
0
.0
80
6.7
22
0
.0
0
.0
40
10.0
0
.0
0
.0
40
3.3
30
0
.0
0
.0
80
20.0
2
.4
0
.0
82
6.8
40
0
.0
39
24.5
1
.2
40
7.2
0
.0
80
6.7
41
1
100.0
0
.0
0
.0
79
14.1
40
50.0
120
10.0
42
0
.0
0
.0
0
.0
120
21.5
0
.0
120
10.0
50
0
.0
0
.0
40
10.0
40
7.2
0
.0
80
6.7
51
0
.0
40
25.2
0
.0
0
.0
0
.0
40
3.3
60
0
.0
40
25.2
0
.0
0
.0
40
50.0
80
6.7
61
0
.0
40
25.2
0
.0
0
.0
0
.0
40
3.3
70
0
.0
0
.0
40
10.0
40
7.2
0
.0
80
6.7
71
0
.0
0
.0
0
.0
41
7.3
0
.0
41
3.4
72
0
.0
0
.0
0
.0
40
7.2
0
.0
40
3.3
001
0
.0
0
.0
4
1.0
40
7.2
0
.0
44
3.7
002
0
.0
40
25.2
80
20.0
80
14.3
0
.0
200
16.7
003
0
.0
40
25.2
77
19.2
119
21.3
0
.0
236
19.7
004
0
.0
0
.0
120
29.9
0
.0
0
.0
120
10.0
005
0
.0
0
.0
39
9.7
82
14.7
0
.0
121
10.1
006
0
.0
40
25.2
40
10.0
80
14.3
0
.0
160
13.3
008
0
.0
0
.0
40
10.0
0
.0
0
.0
40
3.3
009
1
100.0
0
.0
0
.0
79
14.1
0
.0
80
6.7
013
0
.0
0
.0
0
.0
39
7.0
0
.0
39
3.3
015
0
.0
0
.0
0
.0
0
.0
40
50.0
40
3.3
016
0
.0
0
.0
0
.0
0
.0
40
50.0
40
3.3
019
0
.0
0
.0
0
.0
39
7.0
0
.0
39
3.3
020
0
.0
39
24.5
1
.2
0
.0
0
.0
40
3.3
200
0
.0
0
.0
0
.0
1
.2
0
.0
1
.1
Istri
1
100.0
157
98.7
397
99.0
544
97.3
79
98.8
1178
98.2
Anak perempuan yg sudah menikah
0
.0
2
1.3
4
1.0
15
2.7
1
1.3
22
1.8
B. INFORMASI RESPONDEN. Strata Desa/Kelurahan 0 n B3. Apa pendidikan terakhir anda?
%
Tidak sekolah formal SD
0
SMP
n
Total
1 %
n
2 %
n
3 %
n
%
n
%
.0
10
6.3
20
5.0
33
5.9
8
10.0
71
5.9
0
.0
59
37.1
185
46.1
296
53.0
41
51.3
581
48.4
1
100.0
43
27.0
104
25.9
126
22.5
9
11.3
283
23.6
SMA
0
.0
34
21.4
66
16.5
79
14.1
20
25.0
199
16.6
SMK
0
.0
8
5.0
16
4.0
12
2.1
2
2.5
38
3.2
Universitas/ Akademi
0
.0
5
3.1
10
2.5
13
2.3
0
.0
28
2.3
B4. Apakah ibu mempunyai Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari desa/kelurahan?
Ya
0
.0
11
6.9
40
10.0
60
10.7
18
22.5
129
10.8
Tidak
1
100.0
148
93.1
361
90.0
499
89.3
62
77.5
1071
89.3
B5. Apakah ibu mempunyai Kartu Asuransi Kesehatan bagi Keluarga Miskin (ASKESKIN)?
Ya
0
.0
27
17.0
96
23.9
165
29.5
22
27.5
310
25.8
Tidak
1
100.0
132
83.0
305
76.1
394
70.5
58
72.5
890
74.2
B6. Apakah ibu mempunyai anak?
Ya
0
.0
153
96.2
366
91.3
490
87.7
67
83.8
1076
89.7
Tidak
1
100.0
6
3.8
35
8.7
69
12.3
13
16.3
124
10.3
B. 5 Berapa jumlah anak laki-laki yang tinggal di rumah ini ?. Strata Desa/Kelurahan 0 n B7. Kurang dari 2 tahun B7. 2-5 tahun
B7. 6-12 tahun
B7. Lebih dari 12 tahun
Jumlah anak laki-laki
%
n
Total
1 %
n
2 %
n
3 %
n
%
11
12
n
%
0
1
100.0
152
95.6
365
91.0
524
93.7
75
93.8
1117
1
0
.0
7
4.4
36
9.0
35
6.3
5
6.3
83
6.9
0
1
100.0
135
84.9
334
83.3
463
82.8
62
77.5
995
82.9
1
0
.0
22
13.8
62
15.5
91
16.3
15
18.8
190
15.8
2
0
.0
1
.6
4
1.0
4
.7
3
3.8
12
1.0
3
0
.0
0
.0
1
.2
0
.0
0
.0
1
.1
4
0
.0
0
.0
0
.0
1
.2
0
.0
1
.1
5
0
.0
1
.6
0
.0
0
.0
0
.0
1
.1
0
1
100.0
115
72.3
298
74.3
408
73.0
61
76.3
883
73.6
1
0
.0
38
23.9
87
21.7
133
23.8
19
23.8
277
23.1
2
0
.0
4
2.5
12
3.0
16
2.9
0
.0
32
2.7
3
0
.0
0
.0
2
.5
0
.0
0
.0
2
.2
4
0
.0
0
.0
1
.2
0
.0
0
.0
1
.1
6
0
.0
2
1.3
0
.0
0
.0
0
.0
2
.2
7
0
.0
0
.0
1
.2
2
.4
0
.0
3
.3
0
1
100.0
91
57.2
240
59.9
318
56.9
47
58.8
697
58.1
1
0
.0
46
28.9
112
27.9
172
30.8
25
31.3
355
29.6
2
0
.0
14
8.8
37
9.2
48
8.6
4
5.0
103
8.6
3
0
.0
4
2.5
9
2.2
11
2.0
4
5.0
28
2.3
4
0
.0
3
1.9
2
.5
9
1.6
0
.0
14
1.2
5
0
.0
1
.6
1
.2
1
.2
0
.0
3
.3
.00
1
100.0
41
25.8
111
27.7
150
26.8
22
27.5
325
27.1
1.00
0
.0
72
45.3
173
43.1
240
42.9
35
43.8
520
43.3
2.00
0
.0
33
20.8
83
20.7
116
20.8
16
20.0
248
20.7
3.00
0
.0
6
3.8
22
5.5
35
6.3
5
6.3
68
5.7
4.00
0
.0
3
1.9
8
2.0
13
2.3
2
2.5
26
2.2
5.00
0
.0
1
.6
1
.2
3
.5
0
.0
5
.4
6.00
0
.0
1
.6
1
.2
0
.0
0
.0
2
.2
7.00
0
.0
0
.0
1
.2
1
.2
0
.0
2
.2
8.00
0
.0
1
.6
1
.2
1
.2
0
.0
3
.3
10.00
0
.0
1
.6
0
.0
0
.0
0
.0
1
.1
93.1
B. 6 Berapa jumlah anak perempuan yang tinggal di rumah ini ?. Strata Desa/Kelurahan 0 n B8. Kurang dari 2 tahun
B8. 2-5 tahun
B8. 6-12 tahun
B8. Lebih dari 12 tahun
Jumlah anak perempuan
%
n
Total
1 %
n
2 %
n
3 %
n
%
11
12
n
%
0
1
100.0
154
96.9
379
94.5
512
91.6
68
85.0
1114
92.8
1
0
.0
5
3.1
22
5.5
46
8.2
12
15.0
85
7.1
2
0
.0
0
.0
0
.0
1
.2
0
.0
1
.1
0
1
100.0
134
84.3
348
86.8
456
81.6
64
80.0
1003
83.6
1
0
.0
24
15.1
50
12.5
97
17.4
15
18.8
186
15.5
2
0
.0
0
.0
3
.7
4
.7
1
1.3
8
.7
3
0
.0
0
.0
0
.0
1
.2
0
.0
1
.1
4
0
.0
0
.0
0
.0
1
.2
0
.0
1
.1
5
0
.0
1
.6
0
.0
0
.0
0
.0
1
.1
0
1
100.0
112
70.4
270
67.3
417
74.6
65
81.3
865
72.1
1
0
.0
42
26.4
112
27.9
132
23.6
13
16.3
299
24.9
2
0
.0
5
3.1
19
4.7
8
1.4
2
2.5
34
2.8
3
0
.0
0
.0
0
.0
2
.4
0
.0
2
.2
0
1
100.0
97
61.0
263
65.6
336
60.1
47
58.8
744
62.0
1
0
.0
46
28.9
83
20.7
149
26.7
23
28.8
301
25.1
2
0
.0
11
6.9
42
10.5
44
7.9
8
10.0
105
8.8
3
0
.0
3
1.9
10
2.5
16
2.9
2
2.5
31
2.6
4
0
.0
2
1.3
1
.2
11
2.0
0
.0
14
1.2
5
0
.0
0
.0
0
.0
2
.4
0
.0
2
.2
6
0
.0
0
.0
2
.5
1
.2
0
.0
3
.3
.00
1
100.0
41
25.8
124
30.9
156
27.9
21
26.3
343
28.6
1.00
0
.0
77
48.4
164
40.9
235
42.0
38
47.5
514
42.8
2.00
0
.0
33
20.8
79
19.7
108
19.3
13
16.3
233
19.4
3.00
0
.0
5
3.1
22
5.5
40
7.2
6
7.5
73
6.1
4.00
0
.0
2
1.3
9
2.2
13
2.3
1
1.3
25
2.1
5.00
0
.0
1
.6
1
.2
6
1.1
1
1.3
9
.8
6.00
0
.0
0
.0
2
.5
1
.2
0
.0
3
.3
1
100.0
9
5.7
29
7.2
30
5.4
8
10.0
77
6.4
1.00
0
.0
41
25.8
92
22.9
136
24.3
14
17.5
283
23.6
2.00
0
.0
50
31.4
142
35.4
180
32.2
24
30.0
396
33.0
3.00
0
.0
34
21.4
76
19.0
113
20.2
24
30.0
247
20.6
4.00
0
.0
13
8.2
35
8.7
57
10.2
4
5.0
109
9.1
5.00
0
.0
5
3.1
20
5.0
22
3.9
5
6.3
52
4.3
6.00
0
.0
5
3.1
1
.2
10
1.8
1
1.3
17
1.4
7.00
0
.0
0
.0
1
.2
4
.7
0
.0
5
.4
8.00
0
.0
1
.6
2
.5
6
1.1
0
.0
9
.8
9.00
0
.0
0
.0
1
.2
1
.2
0
.0
2
.2
10.00
0
.0
1
.6
1
.2
0
.0
0
.0
2
.2
12.00
0
.0
0
.0
1
.2
0
.0
0
.0
1
.1
Jumlah anak laki-laki dan perempuan yang ada dalam rumah .00
C. 1 Bagaimana kondisi sampah di lingkungan RT/RW rumah ibu?. Strata Desa/Kelurahan 0 n
%
Total
1
n
%
n
2 %
n
11 n
3 %
n
%
12 %
A. Banyak sampah berserakan atau bertumpuk di Tidak sekitar lingkungan Ya
1
100.0
153
96.2
287
71.6
338
60.5
43
53.8
822
68.5
0
.0
6
3.8
114
28.4
221
39.5
37
46.3
378
31.5
B. Banyak lalat di sekitar tumpukan sampah
Tidak
1
100.0
155
97.5
359
89.5
410
73.3
71
88.8
996
83.0
Ya
0
.0
4
2.5
42
10.5
149
26.7
9
11.3
204
17.0
Tidak
1
100.0
157
98.7
379
94.5
478
85.5
74
92.5
1089
90.8
Ya
0
.0
2
1.3
22
5.5
81
14.5
6
7.5
111
9.3
Tidak
1
100.0
81
50.9
302
75.3
272
48.7
32
40.0
688
57.3
C. Banyak tikus berkeliaran D. Banyak nyamuk
Ya
0
.0
78
49.1
99
24.7
287
51.3
48
60.0
512
42.7
E. Banyak kucing dan anjingmendatangi tumpukan sampah
Tidak
1
100.0
153
96.2
379
94.5
510
91.2
80
100.0
1123
93.6
Ya
0
.0
6
3.8
22
5.5
49
8.8
0
.0
77
6.4
F. Bau busuk yang menggangu
Tidak
1
100.0
150
94.3
379
94.5
479
85.7
79
98.8
1088
90.7
Ya
0
.0
9
5.7
22
5.5
80
14.3
1
1.3
112
9.3
Tidak
1
100.0
158
99.4
398
99.3
542
97.0
78
97.5
1177
98.1
Ya
0
.0
1
.6
3
.7
17
3.0
2
2.5
23
1.9
Tidak
1
100.0
149
93.7
367
91.5
441
78.9
41
51.3
999
83.3
Ya
0
.0
10
6.3
34
8.5
118
21.1
39
48.8
201
16.8
Tidak
1
100.0
125
78.6
365
91.0
527
94.3
53
66.3
1071
89.3
Ya
0
.0
34
21.4
36
9.0
32
5.7
27
33.8
129
10.8
G. Menyumbat saluran drainase H. Ada anak-anak yang bermain di sekitarnya I. Lainnya
C. PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA. Strata Desa/Kelurahan 0 n C2. Bagaimana sampah rumah tangga dikelola?
%
Dikumpulkan oleh kolektor informal yang mendaur ulang Dikumpulkan dan dibuang ke TPS Dibakar
1 n
Total 2
%
n
9 n
3 %
n
%
0
.0
2
.5
0
.0
0
.0
2
.2
1
.6
8
2.0
5
.9
0
.0
14
1.2
139
87.4
361
90.3
490
88.0
74
92.5
1064
89.0
1
.6
2
.5
3
.5
0
.0
6
.5
12
7.5
5
1.3
10
1.8
1
1.3
28
2.3
Dibuang ke dalam lubang dan ditutup dengan tanah Dibuang ke dalam lubang tetapi tidak ditutup dengan tanah Dibuang ke sungai/kali/laut/danau
0
.0
11
2.8
34
6.1
0
.0
45
3.8
Dibuang ke lahan kosong/kebun/hutan dan dibiarkan membusuk Lain-lain
5
3.1
11
2.8
9
1.6
5
6.3
30
2.5
1
.6
0
.0
6
1.1
0
.0
7
.6
C3. Pemilahan Sampah Rumah Tangga Strata Desa/Kelurahan 0 n C3. Apakah ibu melakukan pemilahan sampah di 1 rumah sebelum dibuang? 2
n
n
8 %
2
18.2
1
20.0
4
22.2
1
50.0
9
81.8
4
80.0
14
77.8
n
Total 3 n
%
4 %
Tidak
1
50.0
1
Ya
1
50.0
1
50.0
B. Plastik
Ya
2
100.0
2
100.0
C. Gelas/kaca
Tidak
1
50.0
1
50.0
Ya
1
50.0
1
50.0
Tidak
1
50.0
1
Ya
1
50.0
1
50.0
E. Besi/logam
Tidak
2
100.0
2
100.0
F. Lainnya,
Tidak
2
100.0
2
100.0
G. Tidak tahu
Tidak
2
100.0
2
100.0
50.0
50.0
C. PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA. Strata Desa/Kelurahan n
Total 3 n
1 %
4 %
Tiap hari
1
50.0
1
50.0
Tidak pernah
1
50.0
1
50.0
Strata Desa/Kelurahan n
Total 3 n
1 %
4 %
C6. Dari pengalaman, dalam sebulan terakhir ini, Tepat waktu apakah sampah selalu diangkut tepat waktu? Tidak tahu
1
50.0
1
50.0
1
50.0
1
50.0
C7. Apakah layanan pengangkutan sampah oleh Ya petugas sampah dibayar? Tidak
1
50.0
1
50.0
1
50.0
1
50.0
C8. Kepada siapa ibu membayarnya ?
Pemungut uang sampah dari Kelurahan 0
1
100.0
1
100.0
1
12.5
1
12.5
1
7
87.5
7
87.5
C9. Berapa biaya yang dikeluarkan dalam sebulan untuk membayar layanan sampah?
%
50.0
1
C5. Seberapa sering petugas mengangkut sampah dari rumah?
7 n
2 %
1
Strata Desa/Kelurahan
D. Kertas
Total
1 %
C. 4 Bagaimana sampah rumah tangga dikelola?.
A. Sampah organik/sampah basah
10 %
D. 1 Dimana anggota keluarga yang sudah dewasa bila ingin buang air besar?. Strata Desa/Kelurahan 0 n A. Jamban pribadi B. MCK/WC Umum C. Ke WC helikopter D. Ke sungai/pantai/laut E. Ke kebun/pekarangan F. Ke selokan/parit/got G. Ke lubang galian H. Lainnya, I. Tidak tahu
%
n
Total
1 %
n
2 %
n
11 n
3 %
n
%
12 %
Tidak
1
100.0
2
1.3
68
17.0
136
24.3
23
28.8
230
19.2
Ya
0
.0
157
98.7
333
83.0
423
75.7
57
71.3
970
80.8
Tidak
1
100.0
130
81.8
390
97.3
543
97.1
75
93.8
1139
94.9
Ya
0
.0
29
18.2
11
2.7
16
2.9
5
6.3
61
5.1
Tidak
1
100.0
159
100.0
393
98.0
545
97.5
77
96.3
1175
97.9
Ya
0
.0
0
.0
8
2.0
14
2.5
3
3.8
25
2.1
Tidak
1
100.0
158
99.4
350
87.3
426
76.2
66
82.5
1001
83.4
Ya
0
.0
1
.6
51
12.7
133
23.8
14
17.5
199
16.6
Tidak
1
100.0
159
100.0
397
99.0
544
97.3
77
96.3
1178
98.2
Ya
0
.0
0
.0
4
1.0
15
2.7
3
3.8
22
1.8
Tidak
1
100.0
159
100.0
397
99.0
552
98.7
80
100.0
1189
99.1
Ya
0
.0
0
.0
4
1.0
7
1.3
0
.0
11
.9
Tidak
1
100.0
159
100.0
398
99.3
539
96.4
77
96.3
1174
97.8
Ya
0
.0
0
.0
3
.7
20
3.6
3
3.8
26
2.2
Tidak
1
100.0
152
95.6
397
99.0
541
96.8
80
100.0
1171
97.6
Ya
0
.0
7
4.4
4
1.0
18
3.2
0
.0
29
2.4
Tidak
1
100.0
157
98.7
400
99.8
557
99.6
80
100.0
1195
99.6
Ya
0
.0
2
1.3
1
.2
2
.4
0
.0
5
.4
Column N % A. Jamban pribadi B. MCK/WC Umum
Tidak
19.2%
Ya
80.8%
Tidak
94.9%
Ya C. Ke WC helikopter
Tidak
5.1% 97.9%
Ya D. Ke sungai/pantai/laut E. Ke kebun/pekarangan
2.1%
Tidak
83.4%
Ya
16.6%
Tidak
98.2%
Ya F. Ke selokan/parit/got
Tidak
1.8% 99.1%
Ya G. Ke lubang galian
Tidak
.9% 97.8%
Ya H. Lainnya,
Tidak
2.2% 97.6%
Ya I. Tidak tahu
Tidak
2.4% 99.6%
Ya
.4% D. 2 Apakah masih ada orang di luar anggoata keluarga yang sering BAB di tempat terbuka?. Strata Desa/Kelurahan 0 n
%
n
Total
1 %
n
2 %
n
11 n
3 %
n
%
12 %
A. Anak laki-laki umur 5-12 tahun
Tidak
1
100.0
159
100.0
357
89.0
426
76.2
74
92.5
1017
84.8
Ya
0
.0
0
.0
44
11.0
133
23.8
6
7.5
183
15.3
B. Anak perempuan umur 512 tahun
Tidak
1
100.0
159
100.0
361
90.0
453
81.0
75
93.8
1049
87.4
Ya
0
.0
0
.0
40
10.0
106
19.0
5
6.3
151
12.6
C. Remaja laki-laki
Tidak
1
100.0
159
100.0
362
90.3
443
79.2
75
93.8
1040
86.7
Ya
0
.0
0
.0
39
9.7
116
20.8
5
6.3
160
13.3
Tidak
1
100.0
159
100.0
362
90.3
454
81.2
74
92.5
1050
87.5
Ya
0
.0
0
.0
39
9.7
105
18.8
6
7.5
150
12.5
Tidak
1
100.0
159
100.0
350
87.3
446
79.8
70
87.5
1026
85.5
Ya
0
.0
0
.0
51
12.7
113
20.2
10
12.5
174
14.5
Tidak
1
100.0
159
100.0
354
88.3
455
81.4
72
90.0
1041
86.8
Ya
0
.0
0
.0
47
11.7
104
18.6
8
10.0
159
13.3
Tidak
1
100.0
159
100.0
360
89.8
458
81.9
78
97.5
1056
88.0
Ya
0
.0
0
.0
41
10.2
101
18.1
2
2.5
144
12.0
Tidak
1
100.0
159
100.0
361
90.0
459
82.1
78
97.5
1058
88.2
Ya
0
.0
0
.0
40
10.0
100
17.9
2
2.5
142
11.8
I. Masih ada tapi tidak jelas siapa
Tidak
1
100.0
159
100.0
350
87.3
400
71.6
55
68.8
965
80.4
Ya
0
.0
0
.0
51
12.7
159
28.4
25
31.3
235
19.6
J. Lainnya,
Tidak
1
100.0
156
98.1
401
100.0
541
96.8
79
98.8
1178
98.2
Ya
0
.0
3
1.9
0
.0
18
3.2
1
1.3
22
1.8
Tidak
1
100.0
19
11.9
222
55.4
294
52.6
37
46.3
573
47.8
Ya
0
.0
140
88.1
179
44.6
265
47.4
43
53.8
627
52.3
D. Remaja Perempuan E. Laik-laki dewasa F. Perempuan dewasa G. Laki-laki tua H. Perempuan tua
K. Tidak ada
D. KEPEMILIKAN JAMBAN PRIBADI. Strata Desa/Kelurahan 0 n Apakah di rumah Ibu mempunyai jamban pribadi?
Kloset jongkok leher angsa Kloset duduk siram leher angsa
1 %
n
Total 2
%
n
9 n
3 %
n
%
10 %
156
98.1
328
82.2
419
75.8
58
72.5
961
80.7
3
1.9
71
17.8
134
24.2
22
27.5
230
19.3
D. PEMBUANGAN AIR KOTOR/LIMBAH TINJA MANUSIA, DAN LUMPUR TINJA. Strata Desa/Kelurahan 0 n D4. Jenis kloset apa yang anda pakai di rumah?
D5. Kemana tempat penyaluran buangan akhir tinja?
D8. Siapa yang mengosongkan tangki septik Ibu
n
%
n
2 %
n
11 n
3 %
n
%
12 %
1
0
.0
131
82.4
299
74.6
366
65.5
55
68.8
851
70.9
2
0
.0
2
1.3
4
1.0
7
1.3
0
.0
13
1.1
3
0
.0
21
13.2
25
6.2
12
2.1
1
1.3
59
4.9
4
0
.0
2
1.3
0
.0
36
6.4
2
2.5
40
3.3
5
1
100.0
3
1.9
73
18.2
138
24.7
22
27.5
237
19.8
Tangki septik Pipa sewer
0
.0
130
81.8
255
63.6
292
52.2
28
35.0
705
58.8
0
.0
0
.0
3
.7
16
2.9
0
.0
19
1.6
Cubluk/loba ng tanah
0
.0
26
16.4
58
14.5
78
14.0
27
33.8
189
15.8
Langsung ke drainase
0
.0
0
.0
2
.5
1
.2
1
1.3
4
.3
Sungai/dan au/pantai
0
.0
0
.0
3
.7
19
3.4
2
2.5
24
2.0
Kolam/saw ah Kebun/tana h lapang Tidak tahu
0
.0
0
.0
6
1.5
6
1.1
0
.0
12
1.0
0
.0
0
.0
0
.0
1
.2
0
.0
1
.1
1
100.0
3
1.9
74
18.5
146
26.1
22
27.5
246
20.5
0
.0
6
4.6
20
7.8
32
11.0
2
7.1
60
8.5
1-5 tahun yang lalu Lebih dari 510 tahun yang lalu
0
.0
60
46.2
143
56.1
181
62.0
13
46.4
397
56.3
0
.0
48
36.9
57
22.4
46
15.8
4
14.3
155
22.0
Lebih dari 10 tahun Tidak tahu
0
.0
13
10.0
22
8.6
21
7.2
9
32.1
65
9.2
0
.0
3
2.3
13
5.1
12
4.1
0
.0
28
4.0
0-12 bulan yang lalu
0
.0
2
1.5
4
1.6
3
1.0
5
17.9
14
2.0
1-5 tahun yang lalu Lebih dari 510 tahun yang lalu
0
.0
13
10.0
3
1.2
5
1.7
7
25.0
28
4.0
0
.0
10
7.7
1
.4
3
1.0
1
3.6
15
2.1
Lebih dari 10 tahun Tidak pernah Tidak tahu
0
.0
0
.0
1
.4
2
.7
0
.0
3
.4
0
.0
103
79.2
234
91.8
263
90.1
15
53.6
615
87.2
0
.0
2
1.5
12
4.7
16
5.5
0
.0
30
4.3
Layanan sedot tinja Membayar tukang Dikosongka n sendiri
0
.0
12
44.4
3
14.3
5
17.2
0
.0
20
22.2
0
.0
5
18.5
1
4.8
3
10.3
13
100.0
22
24.4
0
.0
3
11.1
3
14.3
1
3.4
0
.0
7
7.8
Tidak tahu
0
.0
7
25.9
14
66.7
20
69.0
0
.0
41
45.6
0
.0
10
37.0
2
9.5
6
20.7
9
69.2
27
30.0
0
.0
1
3.7
1
4.8
0
.0
0
.0
2
2.2
0
.0
0
.0
0
.0
1
3.4
0
.0
1
1.1
0
.0
2
7.4
2
9.5
2
6.9
0
.0
6
6.7
D6. Sudah berapa lama tangki 0-12 bulan septik ini dibuat/dibangun? yang lalu
D7. Kapan tangki septik terakhir dikosongkan
%
Total
1
D9. Apakah ibu tahu, kemana Sungai, lumpur tinja dibuang pada sungai kecil saat tangki septik dikosongkan? Dikubur di halaman Dikubur di tanah orang lain Lainnya
D10. Apakah anak balita di rumah ibu masih terbiasa buang air besar di lantai, di kebun,
Tidak tahu
0
.0
14
51.9
16
76.2
20
69.0
4
30.8
54
60.0
Ya, sangat sering
0
.0
1
.6
67
16.7
77
13.8
17
21.3
162
13.5
Ya, kadangkadang
0
.0
11
6.9
31
7.7
93
16.6
7
8.8
142
11.8
Tidak biasa
0
.0
80
50.3
120
29.9
116
20.8
12
15.0
328
27.3
Tidak tahu
1
100.0
67
42.1
183
45.6
273
48.8
44
55.0
568
47.3
0
.0
79
49.7
114
28.4
124
22.2
16
20.0
333
27.8
0
.0
2
1.3
4
1.0
18
3.2
7
8.8
31
2.6
0
.0
0
.0
9
2.2
26
4.7
4
5.0
39
3.3
0
.0
6
3.8
31
7.7
54
9.7
6
7.5
97
8.1
D11. Ibu biasanya membuang Ke tinja anak kemana? WC/Jamba n Ke tempat sampah Ke kebun/peka rangan/jala n Ke sungai/selo kan/got Lainnya Tidak tahu
0
.0
0
.0
16
4.0
15
2.7
0
.0
31
2.6
1
100.0
72
45.3
227
56.6
322
57.6
47
58.8
669
55.8
Column N % D5. Kemana tempat penyaluran buangan akhir tinja?
Tangki septik Pipa sewer
58.8%
Cubluk/loba ng tanah
15.8%
Langsung ke drainase
.3%
Sungai/dan au/pantai
2.0%
Kolam/saw ah Kebun/tana h lapang Tidak tahu
1.0%
Lainnya
1.6%
.1% 20.5% .0%
E. DRAINASE LINGKUNGAN/SELOKAN SEKITAR RUMAH DAN BANJIR. Strata Desa/Kelurahan 0 n E1. Apakah di rumah mempunyai sarana pengolahan air limbah selain tinja?
Ya Tidak ada
1 %
n
Total 2
%
n
9
3 %
n
%
10
n
%
134
88.7
267
69.0
356
66.9
72
92.3
829
72.2
17
11.3
120
31.0
176
33.1
6
7.7
319
27.8
Persentase Kepemilikan SPAL Column N % E1. Apakah di rumah mempunyai sarana pengolahan air limbah selain tinja?
Ya
72.2%
Tidak ada
27.8%
E.2 Kemana air bekas buangan/air limbah selain tinja dibuang yang berasal dari: Strata Desa/Kelurahan 0 n A. Ke sungai/kanal (Dapur) A. Ke sungai/kanal (Kamar mandi) A. Ke sungai/kanal (Tempat cuci pakaian) A. Ke sungai/kanal (Westafel)
558
64.0
Ya
69
48.6
109
38.9
121
32.2
15
20.3
314
36.0
Tidak
73
51.4
171
61.1
250
66.5
57
77.0
551
63.2
Ya
69
48.6
109
38.9
126
33.5
17
23.0
321
36.8
Tidak
74
52.1
172
61.4
251
66.8
58
78.4
555
63.6
Ya
68
47.9
108
38.6
125
33.2
16
21.6
317
36.4
129
90.8
230
82.1
357
94.9
59
79.7
775
88.9
13
9.2
50
17.9
19
5.1
15
20.3
97
11.1
140
98.6
249
88.9
327
87.0
60
81.1
776
89.0
2
1.4
31
11.1
49
13.0
14
18.9
96
11.0
140
98.6
251
89.6
333
88.6
69
93.2
793
90.9
2
1.4
29
10.4
43
11.4
5
6.8
79
9.1
140
98.6
251
89.6
334
88.8
69
93.2
794
91.1
Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Ya
D. Saluran tertutup (Kamar mandi)
Tidak Ya
D. Saluran tertutup (Tempat cuci pakaian)
Tidak Ya
D. Saluran tertutup (Westafel)
Tidak Ya
E. Lubang galian (Dapur)
Tidak Ya
E. Lubang galian (Kamar mandi)
Tidak Ya
E. Lubang galian (Tempat cuci pakaian)
Tidak Ya
E. Lubang galian (Westafel)
Tidak Ya
F. Pipa saluran pembuangan (Dapur)
Tidak Ya
F. Pipa saluran pembuangan (Kamar mandi)
Tidak Ya
F. Pipa saluran pembuangan (Tempat cuci pakaian)
Tidak
F. Pipa saluran pembuangan (Westafel)
Tidak
Ya Ya
G. Pipa IPAL Sanimas (Dapur)
Tidak Ya
G. Pipa IPAL Sanimas (Kamar mandi)
Tidak Ya
G. Pipa IPAL Sanimas (Tempat cuci pakaian)
%
79.7
Ya D. Saluran tertutup (Dapur)
10
n
59
Ya C. Saluran terbuka (Westafel)
%
67.8
Ya C. Saluran terbuka (Tempat cuci pakaian)
n
255
Ya C. Saluran terbuka (Kamar mandi)
%
61.1
Ya C. Saluran terbuka (Dapur)
n
171
Ya B. Ke jalan, halaman (Westafel)
%
51.4
Ya B. Ke jalan, halaman (Tempat cuci pakaian)
n
9
3
73
Ya B. Ke jalan, halaman (Kamar mandi)
%
Total 2
Tidak
Ya B. Ke jalan, halaman (Dapur)
1
Tidak Ya
2
1.4
29
10.4
42
11.2
5
6.8
78
8.9
142
100.0
262
93.6
376
100.0
70
94.6
850
97.5
0
.0
18
6.4
0
.0
4
5.4
22
2.5
117
82.4
172
61.4
217
57.7
37
50.0
543
62.3
25
17.6
108
38.6
159
42.3
37
50.0
329
37.7
117
82.4
170
60.7
220
58.5
30
40.5
537
61.6
25
17.6
110
39.3
156
41.5
44
59.5
335
38.4
117
82.4
170
60.7
220
58.5
32
43.2
539
61.8
25
17.6
110
39.3
156
41.5
42
56.8
333
38.2
137
96.5
175
62.5
328
87.2
41
55.4
681
78.1
5
3.5
105
37.5
48
12.8
33
44.6
191
21.9
137
96.5
272
97.1
302
80.3
66
89.2
777
89.1
5
3.5
8
2.9
74
19.7
8
10.8
95
10.9
137
96.5
271
96.8
296
78.7
67
90.5
771
88.4
5
3.5
9
3.2
80
21.3
7
9.5
101
11.6
136
95.8
271
96.8
297
79.0
67
90.5
771
88.4
6
4.2
9
3.2
79
21.0
7
9.5
101
11.6
139
97.9
272
97.1
350
93.1
67
90.5
828
95.0
3
2.1
8
2.9
26
6.9
7
9.5
44
5.0
106
74.6
240
85.7
276
73.4
72
97.3
694
79.6
36
25.4
40
14.3
100
26.6
2
2.7
178
20.4
106
74.6
239
85.4
285
75.8
65
87.8
695
79.7
36
25.4
41
14.6
91
24.2
9
12.2
177
20.3
108
76.1
239
85.4
286
76.1
65
87.8
698
80.0
34
23.9
41
14.6
90
23.9
9
12.2
174
20.0
133
93.7
249
88.9
358
95.2
67
90.5
807
92.5
9
6.3
31
11.1
18
4.8
7
9.5
65
7.5
133
93.7
271
96.8
357
94.9
74
100.0
835
95.8
9
6.3
9
3.2
19
5.1
0
.0
37
4.2
132
93.0
271
96.8
356
94.7
74
100.0
833
95.5
10
7.0
9
3.2
20
5.3
0
.0
39
4.5
135
95.1
271
96.8
356
94.7
74
100.0
836
95.9
7
4.9
9
3.2
20
5.3
0
.0
36
4.1
127
89.4
275
98.2
369
98.1
74
100.0
845
96.9
15
10.6
5
1.8
7
1.9
0
.0
27
3.1
142
100.0
279
99.6
375
99.7
74
100.0
870
99.8
0
.0
1
.4
1
.3
0
.0
2
.2
142
100.0
279
99.6
375
99.7
74
100.0
870
99.8
0
.0
1
.4
1
.3
0
.0
2
.2
142
100.0
279
99.6
375
99.7
74
100.0
870
99.8
0
.0
1
.4
1
.3
0
.0
2
.2
G. Pipa IPAL Sanimas (Westafel)
Tidak
142
100.0
280
100.0
376
100.0
74
100.0
872
100.0
H. Tidak tahu (Dapur)
Tidak
142
100.0
280
100.0
376
100.0
74
100.0
872
100.0
H. Tidak tahu (Kamar mandi)
Tidak
142
100.0
280
100.0
376
100.0
74
100.0
872
100.0
H. Tidak tahu (Tempat cuci pakaian)
Tidak
142
100.0
280
100.0
376
100.0
74
100.0
872
100.0
H. Tidak tahu (Westafel)
Tidak
142
100.0
280
100.0
376
100.0
74
100.0
872
100.0
Strata Desa/Kelurahan 0 n E3. Apakah rumah yang ditempati saat ini atau lingkungan sekitar rumah pernah terkena banjir?
E4. Apakah banjir biasa terjadi secara rutin? E5. Terakhir kali banjir terjadi, apakah air memasuki rumah Ibu?
E8. Pada saat terakhir kali banjir, berapa lama air banjir akan mengering?
C. Di dekat kamar mandi D. Di dekat bak penampungan E. Lainnya
n
%
n
%
n
%
11
12
n
%
100.0
158
99.4
375
93.5
447
80.0
42
52.5
1023
85.3
0
.0
0
.0
9
2.2
72
12.9
35
43.8
116
9.7
0
.0
1
.6
9
2.2
18
3.2
3
3.8
31
2.6
0
.0
0
.0
0
.0
12
2.1
0
.0
12
1.0
Tidak tahu
0
.0
0
.0
8
2.0
10
1.8
0
.0
18
1.5
Ya
0
.0
1
100.0
7
26.9
34
30.4
28
73.7
70
39.5
Tidak
0
.0
0
.0
19
73.1
78
69.6
10
26.3
107
60.5
Ya
0
.0
1
100.0
10
38.5
50
44.6
26
68.4
87
49.2
Tidak
0
.0
0
.0
16
61.5
62
55.4
12
31.6
90
50.8
0
.0
1
100.0
4
40.0
15
30.0
5
19.2
25
28.7
0
.0
0
.0
2
20.0
13
26.0
12
46.2
27
31.0
Selutut orang dewasa Sepinggang orang dewasa Sebahu orang dewasa Lebih tinggi dari orang dewasa
0
.0
0
.0
2
20.0
15
30.0
7
26.9
24
27.6
0
.0
0
.0
1
10.0
3
6.0
2
7.7
6
6.9
0
.0
0
.0
0
.0
3
6.0
0
.0
3
3.4
0
.0
0
.0
0
.0
1
2.0
0
.0
1
1.1
Tidak tahu
0
.0
0
.0
1
10.0
0
.0
0
.0
1
1.1
Tidak pernah Kadangkadang Sebagian
0
.0
1
100.0
8
80.0
23
46.0
2
7.7
34
39.1 21.8
0
.0
0
.0
2
20.0
13
26.0
4
15.4
19
0
.0
0
.0
0
.0
2
4.0
0
.0
2
2.3
Selalu
0
.0
0
.0
0
.0
7
14.0
19
73.1
26
29.9
Tidak tahu
0
.0
0
.0
0
.0
5
10.0
1
3.8
6
6.9
Kurang dari 1 jam
0
.0
0
.0
1
10.0
10
20.0
0
.0
11
12.6
Antara 1 - 3 jam Setengah hari Satu hari
0
.0
0
.0
6
60.0
5
10.0
0
.0
11
12.6
0
.0
0
.0
2
20.0
5
10.0
0
.0
7
8.0
0
.0
0
.0
0
.0
11
22.0
1
3.8
12
13.8
Lebih dari 1 hari Tidak tahu
0
.0
1
100.0
1
10.0
17
34.0
25
96.2
44
50.6
0
.0
0
.0
0
.0
2
4.0
0
.0
2
2.3
Column N %
B. Di dekat dapur
%
3
1
Persentase Lokasi Genangan Air di Rumah
A. Dihalaman rumah
n
2
Tidak pernah Sekali dalam setahun Beberapa kali dalam Sekali atau beberapa dalam sebulan
E6. Pada saat terakhir kali banjir, berapa tinggi air Setumit yang masuk ke dalam rumah Ibu? orang dewasa Setengah lutut orang dewasa
E7. Pada saat terakhir kali banjir, apakah kamar mandi dan WC/jamban juga terendam banjir?
%
Total
1
Tidak
29.6%
Ya
70.4%
Tidak
76.5%
Ya
23.5%
Tidak
80.0%
Ya
20.0%
Tidak
80.9%
Ya
19.1%
Tidak
93.9%
Ya
6.1%
F. PENGELOLAAN AIR MINUM, MASAK, MENCUCI & GOSOK GIGI YANG AMAN DAN HIGIENE. Strata Desa/Kelurahan 0 n A. Air botol kemasan (Minum) A. Air botol kemasan (Masak)
%
n
Total
1 %
n
2 %
n
11 n
3 %
n
%
12 %
Tidak
1
100.0
147
92.5
388
96.8
473
84.6
77
96.3
1086
Ya
0
.0
12
7.5
13
3.2
86
15.4
3
3.8
114
90.5 9.5
Tidak
1
100.0
156
98.1
398
99.3
551
98.6
80
100.0
1186
98.8
Ya
0
.0
3
1.9
3
.7
8
1.4
0
.0
14
1.2
A. Air botol kemasan (Cuci piring&gelas)
Tidak
1
100.0
156
98.1
401
100.0
555
99.3
80
100.0
1193
99.4
Ya
0
.0
3
1.9
0
.0
4
.7
0
.0
7
.6
A. Air botol kemasan (Cuci pakaian)
Tidak
1
100.0
159
100.0
401
100.0
558
99.8
80
100.0
1199
99.9
Ya
0
.0
0
.0
0
.0
1
.2
0
.0
1
.1
Tidak
1
100.0
156
98.1
399
99.5
552
98.7
80
100.0
1188
99.0
Ya
0
.0
3
1.9
2
.5
7
1.3
0
.0
12
1.0
Tidak
0
.0
87
54.7
278
69.3
316
56.5
39
48.8
720
60.0
Ya
1
100.0
72
45.3
123
30.7
243
43.5
41
51.3
480
40.0
Tidak
1
100.0
149
93.7
355
88.5
500
89.4
79
98.8
1084
90.3
Ya
0
.0
10
6.3
46
11.5
59
10.6
1
1.3
116
9.7
Tidak
1
100.0
159
100.0
395
98.5
533
95.3
80
100.0
1168
97.3
Ya
0
.0
0
.0
6
1.5
26
4.7
0
.0
32
2.7
Tidak
1
100.0
159
100.0
396
98.8
557
99.6
80
100.0
1193
99.4
Ya
0
.0
0
.0
5
1.2
2
.4
0
.0
7
.6
Tidak
1
100.0
159
100.0
393
98.0
535
95.7
80
100.0
1168
97.3
Ya
0
.0
0
.0
8
2.0
24
4.3
0
.0
32
2.7
Tidak
1
100.0
159
100.0
398
99.3
556
99.5
80
100.0
1194
99.5
Ya
0
.0
0
.0
3
.7
3
.5
0
.0
6
.5
Tidak
1
100.0
159
100.0
396
98.8
557
99.6
80
100.0
1193
99.4
A. Air botol kemasan (Gosok gigi) B. Air isi ulang (Minum) B. Air isi ulang (Masak) B. Air isi ulang (Cuci piring&gelas) B. Air isi ulang (Cuci pakaian) B. Air isi ulang (Gosok gigi) C. Air Ledeng dari PDAM (Minum) C. Air Ledeng dari PDAM (Masak)
Ya
0
.0
0
.0
5
1.2
2
.4
0
.0
7
.6
C. Air Ledeng dari PDAM (Cuci piring&gelas)
Tidak
1
100.0
159
100.0
395
98.5
557
99.6
80
100.0
1192
99.3
Ya
0
.0
0
.0
6
1.5
2
.4
0
.0
8
.7
C. Air Ledeng dari PDAM (Cuci pakaian) C. Air Ledeng dari PDAM (Gosok gigi)
Tidak
1
100.0
159
100.0
401
100.0
559
100.0
80
100.0
1200
100.0
Tidak
1
100.0
159
100.0
394
98.3
557
99.6
80
100.0
1191
99.3
Ya
0
.0
0
.0
7
1.7
2
.4
0
.0
9
.8
1
100.0
159
100.0
400
99.8
559
100.0
80
100.0
1199
99.9
D. Air hidran umum - PDAM (Minum) Tidak Ya D. Air hidran umum - PDAM (Masak) Tidak
0
.0
0
.0
1
.2
0
.0
0
.0
1
.1
1
100.0
159
100.0
400
99.8
559
100.0
80
100.0
1199
99.9
Ya
0
.0
0
.0
1
.2
0
.0
0
.0
1
.1
D. Air hidran umum - PDAM (Cuci piring&gelas)
Tidak
1
100.0
159
100.0
399
99.5
559
100.0
80
100.0
1198
99.8
Ya
0
.0
0
.0
2
.5
0
.0
0
.0
2
.2
D. Air hidran umum - PDAM (Cuci pakaian) D. Air hidran umum - PDAM (Gosok gigi)
Tidak
1
100.0
159
100.0
401
100.0
559
100.0
80
100.0
1200
100.0
Tidak
1
100.0
159
100.0
399
99.5
559
100.0
80
100.0
1198
99.8
Ya
0
.0
0
.0
2
.5
0
.0
0
.0
2
.2
E. Air kran umum -PDAM/PROYEK (Minum)
Tidak
1
100.0
159
100.0
377
94.0
537
96.1
80
100.0
1154
96.2
Ya
0
.0
0
.0
24
6.0
22
3.9
0
.0
46
3.8
E. Air kran umum -PDAM/PROYEK (Masak)
Tidak
1
100.0
159
100.0
377
94.0
536
95.9
80
100.0
1153
96.1
Ya
0
.0
0
.0
24
6.0
23
4.1
0
.0
47
3.9
E. Air kran umum -PDAM/PROYEK (Cuci piring&gelas)
Tidak
1
100.0
159
100.0
376
93.8
539
96.4
80
100.0
1155
96.3
Ya
0
.0
0
.0
25
6.2
20
3.6
0
.0
45
3.8
E. Air kran umum -PDAM/PROYEK (Cuci pakaian)
Tidak
1
100.0
159
100.0
391
97.5
558
99.8
80
100.0
1189
99.1
Ya
0
.0
0
.0
10
2.5
1
.2
0
.0
11
.9
E. Air kran umum -PDAM/PROYEK (Gosok gigi)
Tidak
1
100.0
159
100.0
377
94.0
539
96.4
80
100.0
1156
96.3
Ya
0
.0
0
.0
24
6.0
20
3.6
0
.0
44
3.7
F. Air sumur pompa tangan (Minum)
Tidak
1
100.0
100
62.9
342
85.3
517
92.5
77
96.3
1037
86.4
Ya
0
.0
59
37.1
59
14.7
42
7.5
3
3.8
163
13.6
Tidak
1
100.0
87
54.7
335
83.5
490
87.7
76
95.0
989
82.4
Ya
0
.0
72
45.3
66
16.5
69
12.3
4
5.0
211
17.6
F. Air sumur pompa tangan (Cuci piring&gelas)
Tidak
1
100.0
88
55.3
335
83.5
482
86.2
76
95.0
982
81.8
Ya
0
.0
71
44.7
66
16.5
77
13.8
4
5.0
218
18.2
F. Air sumur pompa tangan (Cuci pakaian)
Tidak
1
100.0
159
100.0
366
91.3
523
93.6
80
100.0
1129
94.1
Ya
0
.0
0
.0
35
8.7
36
6.4
0
.0
71
5.9
F. Air sumur pompa tangan (Gosok gigi)
Tidak
1
100.0
87
54.7
334
83.3
485
86.8
76
95.0
983
81.9
Ya
0
.0
72
45.3
67
16.7
74
13.2
4
5.0
217
18.1
0
.0
106
66.7
208
51.9
263
47.0
26
32.5
603
50.3
1
100.0
53
33.3
193
48.1
296
53.0
54
67.5
597
49.8
0
.0
73
45.9
171
42.6
217
38.8
6
7.5
467
38.9
Ya
1
100.0
86
54.1
230
57.4
342
61.2
74
92.5
733
61.1
Tidak
0
.0
70
44.0
163
40.6
234
41.9
9
11.3
476
39.7
Ya
1
100.0
89
56.0
238
59.4
325
58.1
71
88.8
724
60.3
F. Air sumur pompa tangan (Masak)
G. Air sumur gali terlindungi (Minum) Tidak Ya G. Air sumur gali terlindungi (Masak) Tidak G. Air sumur gali terlindungi (Cuci piring&gelas)
Persentase Sumber Air Untuk Kebutuhan Sehari-hari Column N % A. Air botol kemasan (Minum)
Tidak Ya
A. Air botol kemasan (Masak)
Tidak Ya
A. Air botol kemasan (Cuci piring&gelas)
Tidak
A. Air botol kemasan (Cuci pakaian)
Tidak
Ya Ya
A. Air botol kemasan (Gosok gigi)
Tidak Ya
B. Air isi ulang (Minum) B. Air isi ulang (Masak)
1.0% 40.0% 90.3%
Tidak Tidak Tidak Tidak Ya
C. Air Ledeng dari PDAM (Masak)
.1% 99.0%
Tidak
Ya C. Air Ledeng dari PDAM (Minum)
.6% 99.9%
Ya
Ya B. Air isi ulang (Gosok gigi)
1.2% 99.4%
60.0%
Ya B. Air isi ulang (Cuci pakaian)
9.5% 98.8%
Tidak
Ya B. Air isi ulang (Cuci piring&gelas)
90.5%
Tidak Ya
C. Air Ledeng dari PDAM (Cuci piring&gelas)
Tidak
C. Air Ledeng dari PDAM (Cuci pakaian)
Tidak
Ya Ya
D. Air hidran umum - PDAM (Minum) Tidak Ya D. Air hidran umum - PDAM (Masak) Tidak Ya
9.7% 97.3% 2.7% 99.4% .6% 97.3% 2.7% 99.5% .5% 99.4% .6% 99.3% .7% 100.0% .0% 99.9% .1% 99.9% .1% 99.8%
D. Air hidran umum - PDAM (Cuci piring&gelas)
Tidak
D. Air hidran umum - PDAM (Cuci pakaian)
Tidak
D. Air hidran umum - PDAM (Gosok gigi)
Tidak
E. Air kran umum -PDAM/PROYEK (Minum)
Tidak
E. Air kran umum -PDAM/PROYEK (Masak)
Tidak
E. Air kran umum -PDAM/PROYEK (Cuci piring&gelas)
Tidak
E. Air kran umum -PDAM/PROYEK (Cuci pakaian)
Tidak
E. Air kran umum -PDAM/PROYEK (Gosok gigi)
Tidak
F. Air sumur pompa tangan (Minum)
Tidak
86.4%
Ya
13.6%
Tidak
82.4%
Ya
17.6%
F. Air sumur pompa tangan (Cuci piring&gelas)
Tidak
81.8%
Ya
18.2%
F. Air sumur pompa tangan (Cuci pakaian)
Tidak
94.1%
F. Air sumur pompa tangan (Gosok gigi)
Tidak
81.9%
Ya
18.1%
F. Air sumur pompa tangan (Masak)
Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya
Ya
G. Air sumur gali terlindungi (Minum) Tidak Ya G. Air sumur gali terlindungi (Masak) Tidak
.2% 100.0% .0% 99.8% .2% 96.2% 3.8% 96.1% 3.9% 96.3% 3.8% 99.1% .9% 96.3% 3.7%
5.9%
50.3% 49.8% 38.9%
Ya
61.1%
G. Air sumur gali terlindungi (Cuci piring&gelas)
Tidak
39.7%
Ya
60.3%
G. Air sumur gali terlindungi (Cuci pakaian)
Tidak
86.2%
Ya
13.8%
G. Air sumur gali terlindungi (Gosok gigi)
Tidak
41.1%
Ya
58.9%
H. Air sumur gali tdk terlindungi (Minum)
Tidak
88.3%
Ya
11.8%
H. Air sumur gali tdk terlindungi (Masak)
Tidak
86.8%
Ya
13.3%
H. Air sumur gali tdk terlindungi (Cuci piring&gelas)
Tidak
86.3%
Ya
13.8%
99.0%
H. Air sumur gali tdk terlindungi (Cuci pakaian)
Tidak
H. Air sumur gali tdk terlindungi (Gosok gigi)
Tidak
86.5%
Ya
13.5%
I. Mata air terlindungi (Minum)
Tidak
99.6%
Ya
Ya I. Mata air terlindungi (Masak)
Tidak Ya
I. Mata air terlindungi (Cuci piring&gelas)
Tidak
I. Mata air terlindungi (Cuci pakaian)
Tidak
Ya Ya
I. Mata air terlindungi (Gosok gigi)
Tidak Ya
J. Mata air tdk terlindungi (Minum)
Tidak Ya
J. Mata air tdk terlindungi (Masak)
Tidak Ya
J. Mata air tdk terlindungi (Cuci piring&gelas)
Tidak
J. Mata air tdk terlindungi (Cuci pakaian)
Tidak
J. Mata air tdk terlindungi (Gosok gigi)
Tidak
K. Air hujan (Minum)
Tidak
Ya Ya Ya Ya
K. Air hujan (Masak)
Tidak Ya
K. Air hujan (Cuci piring&gelas)
Tidak Ya
K. Air hujan (Cuci pakaian)
Tidak Ya
K. Air hujan (Gosok gigi)
Tidak Ya
L. Air dari sungai (Minum)
Tidak Ya
L. Air dari sungai (Masak)
Tidak Ya
L. Air dari sungai (Cuci piring&gelas) Tidak Ya L. Air dari sungai (Cuci pakaian)
Tidak Ya
L. Air dari sungai (Gosok gigi)
Tidak Ya
M. Air dari waduk/danau (Minum)
Tidak Ya
M. Air dari waduk/danau (Masak)
Tidak Ya
M. Air dari waduk/danau (Cuci piring&gelas)
Tidak
M. Air dari waduk/danau (Cuci pakaian)
Tidak
Ya Ya
M. Air dari waduk/danau (Gosok gigi) Tidak Ya N. Lainnya (Minum)
Tidak Ya
N. Lainnya (Masak)
Tidak Ya
N. Lainnya (Cuci piring&gelas)
Tidak Ya
N. Lainnya (Cuci pakaian)
Tidak Ya
N. Lainnya (Gosok gigi)
Tidak Ya
1.0%
.4% 99.4% .6% 99.4% .6% 99.9% .1% 99.4% .6% 99.3% .8% 99.3% .7% 98.0% 2.0% 99.8% .2% 98.4% 1.6% 99.2% .8% 99.1% .9% 95.6% 4.4% 100.0% .0% 96.8% 3.3% 98.1% 1.9% 97.6% 2.4% 90.9% 9.1% 99.8% .2% 91.6% 8.4% 99.8% .2% 99.9% .1% 99.8% .3% 99.9% .1% 99.8% .3% 98.2% 1.8% 98.0% 2.0% 97.7% 2.3% 98.4% 1.6% 98.3% 1.7%
F. PENGELOLAAN AIR MINUM, MASAK, MENCUCI & GOSOK GIGI YANG AMAN DAN HIGIENE. Strata Desa/Kelurahan 0 n
%
n
Total
1 %
n
2 %
n
11 n
3 %
n
%
12 %
G. Air sumur gali terlindungi (Cuci pakaian)
Tidak
0
.0
159
100.0
298
74.3
497
88.9
80
100.0
1034
86.2
Ya
1
100.0
0
.0
103
25.7
62
11.1
0
.0
166
13.8
G. Air sumur gali terlindungi (Gosok gigi)
Tidak
0
.0
76
47.8
163
40.6
242
43.3
12
15.0
493
41.1
Ya
1
100.0
83
52.2
238
59.4
317
56.7
68
85.0
707
58.9
H. Air sumur gali tdk terlindungi (Minum)
Tidak
1
100.0
154
96.9
343
85.5
482
86.2
79
98.8
1059
88.3
Ya
0
.0
5
3.1
58
14.5
77
13.8
1
1.3
141
11.8
H. Air sumur gali tdk terlindungi (Masak)
Tidak
1
100.0
153
96.2
337
84.0
471
84.3
79
98.8
1041
86.8
Ya
0
.0
6
3.8
64
16.0
88
15.7
1
1.3
159
13.3
H. Air sumur gali tdk terlindungi (Cuci piring&gelas)
Tidak
1
100.0
153
96.2
336
83.8
466
83.4
79
98.8
1035
86.3
Ya
0
.0
6
3.8
65
16.2
93
16.6
1
1.3
165
13.8
H. Air sumur gali tdk terlindungi (Cuci pakaian)
Tidak
1
100.0
158
99.4
394
98.3
555
99.3
80
100.0
1188
99.0
Ya
0
.0
1
.6
7
1.7
4
.7
0
.0
12
1.0
H. Air sumur gali tdk terlindungi (Gosok gigi)
Tidak
1
100.0
152
95.6
338
84.3
468
83.7
79
98.8
1038
86.5
Ya
0
.0
7
4.4
63
15.7
91
16.3
1
1.3
162
13.5
I. Mata air terlindungi (Minum)
Tidak
1
100.0
159
100.0
400
99.8
555
99.3
80
100.0
1195
99.6
Ya
0
.0
0
.0
1
.2
4
.7
0
.0
5
.4
Tidak
1
100.0
159
100.0
400
99.8
554
99.1
79
98.8
1193
99.4
I. Mata air terlindungi (Masak)
Ya
0
.0
0
.0
1
.2
5
.9
1
1.3
7
.6
I. Mata air terlindungi (Cuci piring&gelas)
Tidak
1
100.0
159
100.0
400
99.8
554
99.1
79
98.8
1193
99.4
Ya
0
.0
0
.0
1
.2
5
.9
1
1.3
7
.6
I. Mata air terlindungi (Cuci pakaian)
Tidak
1
100.0
159
100.0
401
100.0
558
99.8
80
100.0
1199
99.9
Ya
0
.0
0
.0
0
.0
1
.2
0
.0
1
.1
Tidak
1
100.0
159
100.0
400
99.8
554
99.1
79
98.8
1193
99.4
Ya
0
.0
0
.0
1
.2
5
.9
1
1.3
7
.6
Tidak
1
100.0
159
100.0
400
99.8
551
98.6
80
100.0
1191
99.3
Ya
0
.0
0
.0
1
.2
8
1.4
0
.0
9
.8
Tidak
1
100.0
159
100.0
400
99.8
552
98.7
80
100.0
1192
99.3
I. Mata air terlindungi (Gosok gigi) J. Mata air tdk terlindungi (Minum) J. Mata air tdk terlindungi (Masak)
Ya
0
.0
0
.0
1
.2
7
1.3
0
.0
8
.7
J. Mata air tdk terlindungi (Cuci piring&gelas)
Tidak
1
100.0
159
100.0
400
99.8
536
95.9
80
100.0
1176
98.0
Ya
0
.0
0
.0
1
.2
23
4.1
0
.0
24
2.0
J. Mata air tdk terlindungi (Cuci pakaian)
Tidak
1
100.0
159
100.0
400
99.8
558
99.8
80
100.0
1198
99.8
Ya
0
.0
0
.0
1
.2
1
.2
0
.0
2
.2
J. Mata air tdk terlindungi (Gosok gigi)
Tidak
1
100.0
159
100.0
400
99.8
541
96.8
80
100.0
1181
98.4
Ya
0
.0
0
.0
1
.2
18
3.2
0
.0
19
1.6
K. Air hujan (Minum)
Tidak
1
100.0
159
100.0
400
99.8
550
98.4
80
100.0
1190
99.2
Ya
0
.0
0
.0
1
.2
9
1.6
0
.0
10
.8
Tidak
1
100.0
159
100.0
400
99.8
549
98.2
80
100.0
1189
99.1
Ya
0
.0
0
.0
1
.2
10
1.8
0
.0
11
.9
Tidak
1
100.0
158
99.4
398
99.3
510
91.2
80
100.0
1147
95.6
K. Air hujan (Masak) K. Air hujan (Cuci piring&gelas)
Ya
0
.0
1
.6
3
.7
49
8.8
0
.0
53
4.4
K. Air hujan (Cuci pakaian)
Tidak
1
100.0
159
100.0
401
100.0
559
100.0
80
100.0
1200
100.0
K. Air hujan (Gosok gigi)
Tidak
1
100.0
159
100.0
400
99.8
521
93.2
80
100.0
1161
96.8
Ya
0
.0
0
.0
1
.2
38
6.8
0
.0
39
3.3
Tidak
1
100.0
159
100.0
393
98.0
545
97.5
79
98.8
1177
98.1
Ya
0
.0
0
.0
8
2.0
14
2.5
1
1.3
23
1.9
Tidak
1
100.0
159
100.0
393
98.0
541
96.8
77
96.3
1171
97.6
Ya
0
.0
0
.0
8
2.0
18
3.2
3
3.8
29
2.4
1
100.0
159
100.0
374
93.3
483
86.4
74
92.5
1091
90.9
L. Air dari sungai (Minum) L. Air dari sungai (Masak)
L. Air dari sungai (Cuci piring&gelas) Tidak L. Air dari sungai (Cuci pakaian) L. Air dari sungai (Gosok gigi) M. Air dari waduk/danau (Minum) M. Air dari waduk/danau (Masak)
Ya
0
.0
0
.0
27
6.7
76
13.6
6
7.5
109
9.1
Tidak
1
100.0
159
100.0
401
100.0
557
99.6
80
100.0
1198
99.8
Ya
0
.0
0
.0
0
.0
2
.4
0
.0
2
.2
Tidak
1
100.0
159
100.0
381
95.0
484
86.6
74
92.5
1099
91.6
Ya
0
.0
0
.0
20
5.0
75
13.4
6
7.5
101
8.4
Tidak
1
100.0
159
100.0
400
99.8
558
99.8
80
100.0
1198
99.8
Ya
0
.0
0
.0
1
.2
1
.2
0
.0
2
.2
Tidak
1
100.0
159
100.0
400
99.8
559
100.0
80
100.0
1199
99.9
Ya
0
.0
0
.0
1
.2
0
.0
0
.0
1
.1
M. Air dari waduk/danau (Cuci piring&gelas)
Tidak
1
100.0
159
100.0
398
99.3
559
100.0
80
100.0
1197
99.8
Ya
0
.0
0
.0
3
.7
0
.0
0
.0
3
.3
M. Air dari waduk/danau (Cuci pakaian)
Tidak
1
100.0
159
100.0
401
100.0
558
99.8
80
100.0
1199
99.9
Ya
0
.0
0
.0
0
.0
1
.2
0
.0
1
.1
1
100.0
159
100.0
400
99.8
558
99.8
79
98.8
1197
99.8
M. Air dari waduk/danau (Gosok gigi) Tidak N. Lainnya (Minum)
Ya
0
.0
0
.0
1
.2
1
.2
1
1.3
3
.3
Tidak
1
100.0
159
100.0
398
99.3
540
96.6
80
100.0
1178
98.2
Ya
0
.0
0
.0
3
.7
19
3.4
0
.0
22
1.8
F. PENGELOLAAN AIR MINUM, MASAK, MENCUCI & GOSOK GIGI YANG AMAN DAN HIGIENE. Strata Desa/Kelurahan 0 n N. Lainnya (Masak) N. Lainnya (Cuci piring&gelas) N. Lainnya (Cuci pakaian) N. Lainnya (Gosok gigi)
%
n
Total
1 %
n
2 %
n
11 n
3 %
n
%
12 %
Tidak
1
100.0
159
100.0
397
99.0
539
96.4
80
100.0
1176
Ya
0
.0
0
.0
4
1.0
20
3.6
0
.0
24
2.0
Tidak
1
100.0
159
100.0
397
99.0
535
95.7
80
100.0
1172
97.7
Ya
0
.0
0
.0
4
1.0
24
4.3
0
.0
28
2.3
Tidak
1
100.0
159
100.0
397
99.0
544
97.3
80
100.0
1181
98.4
Ya
0
.0
0
.0
4
1.0
15
2.7
0
.0
19
1.6
Tidak
1
100.0
159
100.0
397
99.0
543
97.1
80
100.0
1180
98.3
Ya
0
.0
0
.0
4
1.0
16
2.9
0
.0
20
1.7
Strata Desa/Kelurahan 0 n
%
n
Total
1 %
n
2 %
98.0
n
11 n
3 %
n
%
12 %
0
.0
149
93.7
310
77.3
401
71.7
40
50.0
900
75.0
0
.0
0
.0
13
3.2
9
1.6
0
.0
22
1.8
0
.0
1
.6
5
1.2
27
4.8
8
10.0
41
3.4
0
.0
2
1.3
4
1.0
13
2.3
1
1.3
20
1.7
Lebih dari seminggu Tidak tahu
1
100.0
7
4.4
62
15.5
93
16.6
30
37.5
193
16.1
0
.0
0
.0
7
1.7
16
2.9
1
1.3
24
2.0
F1.3 Apakah ibu puas dengan kualitas air yang digunakan saat ini?
Ya
1
100.0
158
99.4
375
93.5
488
87.3
67
83.8
1089
90.8
Tidak
0
.0
1
.6
26
6.5
71
12.7
13
16.3
111
9.3
F1.4 Berapa jarak sumber air tsb ke tempat penampungan/pembuangan tinja?
Kurang 10 m
0
.0
24
15.1
110
27.4
212
37.9
25
31.3
371
30.9
Lebih 10 m
1
100.0
122
76.7
249
62.1
257
46.0
46
57.5
675
56.3
3
0
.0
13
8.2
32
8.0
53
9.5
5
6.3
103
8.6
Tidak tahu
0
.0
0
.0
10
2.5
37
6.6
4
5.0
51
4.3
Ya
1
100.0
156
98.1
304
75.8
459
82.1
66
82.5
986
82.2
Tidak
0
.0
3
1.9
97
24.2
100
17.9
14
17.5
214
17.8
Direbus
1
100.0
156
100.0
292
96.1
433
94.3
65
98.5
947
96.0
Ditambahkan kaporit Menggunakan filter keramik Lainnya
0
.0
0
.0
6
2.0
8
1.7
1
1.5
15
1.5
0
.0
0
.0
0
.0
3
.7
0
.0
3
.3
0
.0
0
.0
3
1.0
1
.2
0
.0
4
.4
Tidak tahu
0
.0
0
.0
3
1.0
14
3.1
0
.0
17
1.7
F2.3 Apakah Ibu menyimpan air yang Tidak disimpan sudah diolah ditempat yang aman? Ya, dalam Panci terbuka Ya, dalam Panci dengan tutup
0
.0
1
.6
8
2.6
12
2.6
2
3.0
23
2.3
0
.0
2
1.3
2
.7
4
.9
0
.0
8
.8
0
.0
68
43.6
110
36.2
120
26.1
4
6.1
302
30.6
Ya, dalam Teko/ketel/ceret
1
100.0
71
45.5
129
42.4
267
58.2
50
75.8
518
52.5
Ya, dalam Botol/termos Ya, dalam Galon isi ulang
0
.0
0
.0
13
4.3
18
3.9
1
1.5
32
3.2
0
.0
11
7.1
30
9.9
29
6.3
8
12.1
78
7.9
Lainnya
0
.0
3
1.9
9
3.0
6
1.3
1
1.5
19
1.9
Tidak tahu
0
.0
0
.0
3
1.0
3
.7
0
.0
6
.6
Langsung dari dispenser Dengan menggunakan gayung Dengan menggunakan gelas Lainnya
0
.0
5
3.2
27
8.9
33
7.2
9
13.6
74
7.5
1
100.0
138
88.5
206
67.8
350
76.3
31
47.0
726
73.6
0
.0
5
3.2
59
19.4
58
12.6
26
39.4
148
15.0
0
.0
6
3.8
8
2.6
6
1.3
0
.0
20
2.0
Tidak tahu
0
.0
2
1.3
4
1.3
12
2.6
0
.0
18
1.8
F1.2 Apakah pernah mengalami Tidak pernah kesulitan mendapatkan air untuk Beberapa jam kebutuhan sehati-hari, berapa lama? saja Satu sampai beberapa hari Seminggu
F2.1 Apakah Ibu mengolah/menangani air sebelum digunakan untuk minum dan masak? F2.2 Bagaimana cara Ibu mengolah air untuk diminum?
F2.4 Bagaimana Ibu mengambil air untuk minum, masak, cuci piring & gelas dan gosok gigi dari tempat penyimpan air?
G. PERILAKU HIGIENE DAN SANITASI. Strata Desa/Kelurahan 0 n G.1 Apakah Ibu memakai sabun pada Ya hari ini atau kemarin ? Tidak
%
n
Total
1 %
n
2 %
n
11 n
3 %
n
%
12 %
1
100.0
159
100.0
387
98.2
539
98.5
78
100.0
1164
98.7
0
.0
0
.0
7
1.8
8
1.5
0
.0
15
1.3
G.2 Untuk apa saja sabun itu ibu gunakan?. Strata Desa/Kelurahan 0 n A. Mandi B. Memandikan anak C. Menceboki panta anak D. Mencuci tangan sendiri E. Mencuci tangan anak F. Mencuci peralatan G. Mencuci pakaian H. Lainnya I. Tidak tahu
%
n
Total
1 %
n
2 %
n
3 %
n
%
n
%
Tidak
0
0.0
3
1.9
5
1.3
22
4.0
0
0.0
30
2.5
Ya
1
100.0
156
98.1
387
98.7
528
96.0
80
100.0
1152
97.5
Tidak
0
0.0
82
51.6
209
53.3
309
56.2
41
51.3
641
54.2
Ya
1
100.0
77
48.4
183
46.7
241
43.8
39
48.8
541
45.8
Tidak
1
100.0
83
52.2
245
62.5
381
69.3
59
73.8
769
65.1
Ya
0
0.0
76
47.8
147
37.5
169
30.7
21
26.3
413
34.9
Tidak
1
100.0
47
29.6
146
37.2
187
34.0
37
46.3
418
35.4
Ya
0
0.0
112
70.4
246
62.8
363
66.0
43
53.8
764
64.6
Tidak
1
100.0
69
43.4
228
58.2
355
64.5
61
76.3
714
60.4
Ya
0
0.0
90
56.6
164
41.8
195
35.5
19
23.8
468
39.6
Tidak
0
0.0
31
19.5
104
26.5
40
7.3
3
3.8
178
15.1
Ya
1
100.0
128
80.5
288
73.5
510
92.7
77
96.3
1004
84.9
Tidak
0
0.0
26
16.4
105
26.8
56
10.2
3
3.8
190
16.1
Ya
1
100.0
133
83.6
287
73.2
494
89.8
77
96.3
992
83.9
Tidak
1
100.0
146
91.8
383
97.7
536
97.5
79
98.8
1145
96.9
Ya
0
0.0
13
8.2
9
2.3
14
2.5
1
1.3
37
3.1
Tidak
1
100.0
155
97.5
382
97.4
534
97.1
77
96.3
1149
97.2
Ya
0
0.0
4
2.5
10
2.6
16
2.9
3
3.8
33
2.8
G.3 Dimana saja anggota keluarga biasanya mencuci tangan?. Strata Desa/Kelurahan 0 n A. Di kamar mandi B. Di dekat kamar mandi C. Di jamban D. Di dekat jamban E. Di sumur F. Di sekitar penampungan G. Di tempat cuci piring H. Di dapur I. Lainnya J. Tidak tahu
%
n
Total
1 %
n
2 %
n
11 n
3 %
n
%
12 %
Tidak
1
100.0
48
30.2
110
27.4
230
41.1
14
17.5
403
33.6
Ya
0
.0
111
69.8
291
72.6
329
58.9
66
82.5
797
66.4
Tidak
1
100.0
118
74.2
376
93.8
525
93.9
73
91.3
1093
91.1
Ya
0
.0
41
25.8
25
6.2
34
6.1
7
8.8
107
8.9
Tidak
1
100.0
150
94.3
348
86.8
456
81.6
58
72.5
1013
84.4
Ya
0
.0
9
5.7
53
13.2
103
18.4
22
27.5
187
15.6
Tidak
1
100.0
151
95.0
394
98.3
542
97.0
78
97.5
1166
97.2
Ya
0
.0
8
5.0
7
1.7
17
3.0
2
2.5
34
2.8
Tidak
0
.0
99
62.3
270
67.3
235
42.0
40
50.0
644
53.7
Ya
1
100.0
60
37.7
131
32.7
324
58.0
40
50.0
556
46.3
Tidak
1
100.0
134
84.3
375
93.5
488
87.3
73
91.3
1071
89.3
Ya
0
.0
25
15.7
26
6.5
71
12.7
7
8.8
129
10.8
Tidak
1
100.0
104
65.4
234
58.4
361
64.6
11
13.8
711
59.3
Ya
0
.0
55
34.6
167
41.6
198
35.4
69
86.3
489
40.8
Tidak
0
.0
139
87.4
282
70.3
332
59.4
42
52.5
795
66.3
Ya
1
100.0
20
12.6
119
29.7
227
40.6
38
47.5
405
33.8
Tidak
1
100.0
149
93.7
387
96.5
515
92.1
78
97.5
1130
94.2
Ya
0
.0
10
6.3
14
3.5
44
7.9
2
2.5
70
5.8
Tidak
1
100.0
157
98.7
397
99.0
504
90.2
78
97.5
1137
94.8
Ya
0
.0
2
1.3
4
1.0
55
9.8
2
2.5
63
5.3
G.4 Kapan biasanya Ibu mencuci tangan dengan menggunakan sabun?. Strata Desa/Kelurahan 0 n A. Sebelum ke toilet B. Setelah menceboki bayi/anak C. Setelah dari buang air besar D. Sebelum makan E. Setelah makan F. Sebelum memberi menyuapi anak G. Sebelum menyiapkan masakan H. Setelah memegang hewan I. Sebelum sholat J. Lainnya
%
D. Sebelum makan E. Setelah makan F. Sebelum memberi menyuapi anak G. Sebelum menyiapkan masakan H. Setelah memegang hewan I. Sebelum sholat J. Lainnya
%
n
%
n
%
12 %
1
100.0
159
100.0
390
97.3
500
89.4
79
98.8
1129
0
.0
0
.0
11
2.7
59
10.6
1
1.3
71
5.9
Tidak
1
100.0
93
58.5
272
67.8
403
72.1
61
76.3
830
69.2
Ya
0
.0
66
41.5
129
32.2
156
27.9
19
23.8
370
30.8
Tidak
1
100.0
56
35.2
176
43.9
232
41.5
31
38.8
496
41.3
Ya
0
.0
103
64.8
225
56.1
327
58.5
49
61.3
704
58.7
Tidak
1
100.0
24
15.1
124
30.9
206
36.9
59
73.8
414
34.5
Ya
0
.0
135
84.9
277
69.1
353
63.1
21
26.3
786
65.5
Tidak
0
.0
28
17.6
143
35.7
216
38.6
64
80.0
451
37.6
Ya
1
100.0
131
82.4
258
64.3
343
61.4
16
20.0
749
62.4
Tidak
0
.0
99
62.3
294
73.3
423
75.7
76
95.0
892
74.3
Ya
1
100.0
60
37.7
107
26.7
136
24.3
4
5.0
308
25.7
Tidak
1
100.0
92
57.9
275
68.6
297
53.1
60
75.0
725
60.4
Ya
0
.0
67
42.1
126
31.4
262
46.9
20
25.0
475
39.6
Tidak
1
100.0
50
31.4
265
66.1
269
48.1
43
53.8
628
52.3
Ya
0
.0
109
68.6
136
33.9
290
51.9
37
46.3
572
47.7
Tidak
1
100.0
63
39.6
306
76.3
333
59.6
41
51.3
744
62.0
Ya
0
.0
96
60.4
95
23.7
226
40.4
39
48.8
456
38.0
Tidak
1
100.0
139
87.4
365
91.0
475
85.0
78
97.5
1058
88.2
Ya
0
.0
20
12.6
36
9.0
84
15.0
2
2.5
142
11.8
Tidak Ya
C. Setelah dari buang air besar
n
11 n
3
Ya
Column N %
B. Setelah menceboki bayi/anak
%
2
Tidak
Persentase Waktu Melakukan CTPS
A. Sebelum ke toilet
n
Total
1
94.1% 5.9%
Tidak
69.2%
Ya
30.8%
Tidak
41.3%
Ya
58.7%
Tidak
34.5%
Ya
65.5%
Tidak
37.6%
Ya
62.4%
Tidak
74.3%
Ya
25.7%
Tidak
60.4%
Ya
39.6%
Tidak
52.3%
Ya
47.7%
Tidak
62.0%
Ya
38.0%
Tidak
88.2%
Ya
11.8%
94.1
H. KEJADIAN PENYAKIT DIARE. Strata Desa/Kelurahan 0 n H.1 Kapan waktu paling dekat Hari ini anggota keluarga ibu terkena diare Kemarin
A. Anak-anak balita B. Anak-anak non balita C. Anak remaja laki-laki D. Anak remaja perempuan E. Orang dewasa laki-laki F. Orang dewasa perempuan
%
n
Total
1 %
n
2 %
n
3 %
n
%
n
%
0
.0
0
.0
6
1.5
8
1.4
5
6.3
19
1.6
0
.0
0
.0
10
2.5
5
.9
6
7.5
21
1.8
1 minggu terakhir
0
.0
6
3.8
17
4.2
17
3.0
13
16.3
53
4.4
1 bulan terakhir
0
.0
4
2.5
30
7.5
43
7.7
15
18.8
92
7.7
3 bulan terakhir
0
.0
5
3.1
38
9.5
33
5.9
17
21.3
93
7.8
6 bulan yang lalu
0
.0
4
2.5
12
3.0
27
4.8
4
5.0
47
3.9
Lebih dari 6 bulan yang lalu
0
.0
7
4.4
23
5.7
45
8.1
0
.0
75
6.3
Tidak pernah
1
100.0
133
83.6
265
66.1
381
68.2
20
25.0
800
66.7
Tidak
0
.0
20
76.9
94
69.1
105
59.0
40
66.7
259
64.8
Ya
0
.0
6
23.1
42
30.9
73
41.0
20
33.3
141
35.3
Tidak
0
.0
24
92.3
127
93.4
157
88.2
44
73.3
352
88.0
Ya
0
.0
2
7.7
9
6.6
21
11.8
16
26.7
48
12.0
Tidak
0
.0
26
100.0
123
90.4
163
91.6
56
93.3
368
92.0
Ya
0
.0
0
.0
13
9.6
15
8.4
4
6.7
32
8.0
Tidak
0
.0
23
88.5
129
94.9
165
92.7
52
86.7
369
92.3
Ya
0
.0
3
11.5
7
5.1
13
7.3
8
13.3
31
7.8
Tidak
0
.0
19
73.1
85
62.5
137
77.0
49
81.7
290
72.5
Ya
0
.0
7
26.9
51
37.5
41
23.0
11
18.3
110
27.5
Tidak
0
.0
13
50.0
74
54.4
121
68.0
40
66.7
248
62.0
Ya
0
.0
13
50.0
62
45.6
57
32.0
20
33.3
152
38.0
AO.1 Apakah terlihat sumber air untuk minum, masak dan mencuci peralatan. Strata Desa/Kelurahan 0 n A. Ya, air ledeng PDAM - berfungsi/mengalir B. Ya, air ledeng PDAM - tidak berfungsi C. Ya, dari sumur gali yg terlindungi D. Ya, dari sumur gali yg tidak terlindungi E. Ya, dari sumur bor/pompa tangan F. Ya, dari sumur bor/pompa tangan mesin G. Ya, dari hidran umum/kran umum PDAM H. Ya, dari kran umum PROYEK/HIPPAM I. Ya, dari penjual air keliling J. Lainnya K. Tidak ada
%
n
Total
1 %
n
2 %
n
3 %
n
%
11
12
n
%
Tidak
1
100.0
159
100.0
390
97.3
553
98.9
80
100.0
1183
Ya
0
.0
0
.0
11
2.7
6
1.1
0
.0
17
1.4
Tidak
1
100.0
159
100.0
399
99.5
559
100.0
80
100.0
1198
99.8
Ya
0
.0
0
.0
2
.5
0
.0
0
.0
2
.2
Tidak
0
.0
64
40.3
145
36.2
219
39.2
12
15.0
440
36.7
Ya
1
100.0
95
59.7
256
63.8
340
60.8
68
85.0
760
63.3
Tidak
1
100.0
153
96.2
332
82.8
457
81.8
73
91.3
1016
84.7
Ya
0
.0
6
3.8
69
17.2
102
18.2
7
8.8
184
15.3
Tidak
1
100.0
158
99.4
398
99.3
558
99.8
80
100.0
1195
99.6
Ya
0
.0
1
.6
3
.7
1
.2
0
.0
5
.4
Tidak
1
100.0
87
54.7
342
85.3
505
90.3
76
95.0
1011
84.3
Ya
0
.0
72
45.3
59
14.7
54
9.7
4
5.0
189
15.8
Tidak
1
100.0
159
100.0
397
99.0
554
99.1
80
100.0
1191
99.3
Ya
0
.0
0
.0
4
1.0
5
.9
0
.0
9
.8
Tidak
1
100.0
159
100.0
378
94.3
540
96.6
80
100.0
1158
96.5
Ya
0
.0
0
.0
23
5.7
19
3.4
0
.0
42
3.5
Tidak
1
100.0
147
92.5
354
88.3
449
80.3
72
90.0
1023
85.3
Ya
0
.0
12
7.5
47
11.7
110
19.7
8
10.0
177
14.8
Tidak
1
100.0
156
98.1
386
96.3
488
87.3
77
96.3
1108
92.3
Ya
0
.0
3
1.9
15
3.7
71
12.7
3
3.8
92
7.7
Tidak
1
100.0
159
100.0
395
98.5
516
92.3
80
100.0
1151
95.9
Ya
0
.0
0
.0
6
1.5
43
7.7
0
.0
49
4.1
Strata Desa/Kelurahan 0 n
%
n
n
2 %
n
11
3 %
n
%
%
10.6
1
1.3
82
6.8
14.0
61
10.9
16
20.0
137
11.4
59.4
412
73.7
55
68.8
804
67.0
83
20.7
21
3.8
8
10.0
165
13.8
4
1.0
6
1.1
0
.0
12
1.0
5.7
46
11.5
55
9.8
24
30.0
134
11.2
148
93.1
332
82.8
483
86.4
56
70.0
1020
85.0
2
1.3
23
5.7
21
3.8
0
.0
46
3.8
0 0
.0
4
YA, dalam panci tertutup
1
100.0
98
lainnya
0
.0
53
Tidak tahu
0
.0
2
Tangan menyentuh air
0
.0
Tangan tidak menyentuh air
1
Tidak tahu
0
2
1.3
20
5.0
2.5
56
61.6
238
33.3 1.3
9
100.0 .0
Strata Desa/Kelurahan 0 n Amati, apakah tersedia air untuk cuci tangan di dapur?
%
12
n
59
AO.2.1 Amati, Apa wadah/tempat yang digunakan untuk Tidak disimpan menyimpan air minum di dapur? YA, dalam panci terbuka
AO.2.2 Amati, Bagaimana ibu mengambil air untuk minum dan masak dari wadah peyimpanan air?
.0
Total
1 %
98.6
n
Total
1 %
n
2 %
n
11 n
3 %
n
%
12 %
Ya
1
100.0
53
33.3
297
74.1
392
70.1
39
48.8
782
65.2
Tidak
0
.0
106
66.7
104
25.9
167
29.9
41
51.3
418
34.8
AO.3.2 Amati, apakah terlihat ada sabun untuk mencuci Ya tangan dll Tidak
1
100.0
55
34.6
265
66.1
443
79.2
40
50.0
804
67.0
0
.0
104
65.4
136
33.9
116
20.8
40
50.0
396
33.0
AO.3.3 Amati, apakah makanan ditutup/dilindungi dari lalat, kecoa, cicak dan lainnya
YA, disimpan di atas ditutup
1
100.0
124
79.0
260
65.5
387
69.6
45
56.3
817
68.6
YA, disimpan dalam lemari makan
0
.0
15
9.6
36
9.1
50
9.0
3
3.8
104
8.7
YA, disimpan dalam lemari yang tertutup YA, di dalam kulkas
0
.0
15
9.6
47
11.8
115
20.7
32
40.0
209
17.5
0
.0
1
.6
0
.0
1
.2
0
.0
2
.2
lainnya
0
.0
2
1.3
54
13.6
3
.5
0
.0
59
5.0
AO.4.1 Amati, apakah ada wadah yang dipakai untuk mengumpulkan sampah di dapur?. Strata Desa/Kelurahan 0 n A. Kantong plastik tertutup B. Kantong plastik terbuka C. Keranjang sampah terbuka D. Keranjang sampah tertutup E. Lainnya F. Tidak ada AO.5.1 Amati, kemana air limbah bekas cuci peralatan minum/makan dan masak dibuang?
%
n
Total
1 %
n
2 %
n
11 n
3 %
n
%
12 %
Tidak
1
100.0
122
76.7
362
90.3
484
86.6
78
97.5
1047
87.3
Ya
0
.0
37
23.3
39
9.7
75
13.4
2
2.5
153
12.8
Tidak
1
100.0
141
88.7
357
89.0
388
69.4
74
92.5
961
80.1
Ya
0
.0
18
11.3
44
11.0
171
30.6
6
7.5
239
19.9
Tidak
0
.0
56
35.2
119
29.7
239
42.8
38
47.5
452
37.7
Ya
1
100.0
103
64.8
282
70.3
320
57.2
42
52.5
748
62.3
Tidak
1
100.0
151
95.0
362
90.3
524
93.7
75
93.8
1113
92.8
Ya
0
.0
8
5.0
39
9.7
35
6.3
5
6.3
87
7.3
Tidak
1
100.0
152
95.6
386
96.3
526
94.1
80
100.0
1145
95.4
Ya
0
.0
7
4.4
15
3.7
33
5.9
0
.0
55
4.6
Tidak
1
100.0
155
97.5
378
94.3
526
94.1
56
70.0
1116
93.0
Ya
0
.0
4
2.5
23
5.7
33
5.9
24
30.0
84
7.0
Ke sungai/kanal/kolam/selokan
0
.0
76
47.8
156
38.9
158
28.3
9
11.3
399
33.3
Ke jalan, halaman, kebun
0
.0
4
2.5
45
11.2
70
12.5
8
10.0
127
10.6
Saluran terbuka
1
100.0
35
22.0
119
29.7
121
21.6
43
53.8
319
26.6
Saluran tertutup
0
.0
9
5.7
8
2.0
71
12.7
10
12.5
98
8.2
Lubang galian
0
.0
26
16.4
44
11.0
89
15.9
9
11.3
168
14.0
Pipa saluran pembuangan kotoran (SPAL) Tidak tahu
0
.0
7
4.4
10
2.5
19
3.4
0
.0
36
3.0
0
.0
2
1.3
6
1.5
7
1.3
0
.0
15
1.3
Tidak ada bak cuci peralatan dapur
0
.0
0
.0
13
3.2
24
4.3
1
1.3
38
3.2
Strata Desa/Kelurahan 0 n
%
n
Total
1 %
n
2 %
n
11 n
3 %
n
%
12 %
BO.1 Amati, apakah ada sabun mandi, shampoo dan sabun cuci tangan di kamar mandi?
Ya
1
100.0
156
98.1
361
90.0
501
89.6
75
93.8
1094
Tidak
0
.0
3
1.9
40
10.0
58
10.4
5
6.3
106
8.8
BO.2 Amati, kemana air limbah bekas cuci tangan dari wastafel dibuang?
Ke sungai/kanal/kolam/selokan
0
.0
70
44.0
154
38.4
143
25.6
12
15.0
379
31.6
Ke jalan, halaman, kebun
0
.0
7
4.4
45
11.2
60
10.7
9
11.3
121
10.1
Saluran terbuka
1
100.0
35
22.0
102
25.4
124
22.2
40
50.0
302
25.2
Saluran tertutup
0
.0
7
4.4
6
1.5
95
17.0
8
10.0
116
9.7
Lubang galian
0
.0
26
16.4
57
14.2
55
9.8
10
12.5
148
12.3
Pipa saluran pembuangan kotoran (SPAL) Pipa IPAL Sanimas
0
.0
12
7.5
12
3.0
16
2.9
0
.0
40
3.3
0
.0
0
.0
0
.0
1
.2
0
.0
1
.1
Tidak tahu
0
.0
2
1.3
25
6.2
65
11.6
1
1.3
93
7.8
Ya
0
.0
10
6.3
47
11.7
115
20.6
6
7.5
178
14.8
Tidak
0
.0
146
91.8
327
81.5
376
67.3
72
90.0
921
76.8
Tidak tahu
1
100.0
3
1.9
27
6.7
68
12.2
2
2.5
101
8.4
BO.3 Amati, Bila ada bak penampung air, apakah terlihat ada jentik nyamuk didalamnya?
91.2
CO. LIHAT DAN AMATI WC/JAMBAN. Strata Desa/Kelurahan 0 n CO.1.1 Amati, apakah tersedia air di dalam ruangan jamban/WC?
CO.1.2 Amati, apakah terlihat ada sabun di dalam atau di dekat jamban?
%
n
Total
1 %
n
2 %
n
11
3 %
n
%
12
n
%
YA, dalam bak air/ember
1
100.0
147
92.5
295
73.6
432
77.3
53
66.3
928
77.3
YA, dari kran & berfungsi
0
.0
7
4.4
29
7.2
10
1.8
4
5.0
50
4.2
YA, dari kran, tidak berfungsi
0
.0
0
.0
1
.2
0
.0
0
.0
1
.1
Tidak ada
0
.0
5
3.1
76
19.0
117
20.9
23
28.8
221
18.4
Ya
0
.0
82
51.6
187
46.6
304
54.4
42
52.5
615
51.3
Tidak
1
100.0
77
48.4
214
53.4
255
45.6
38
47.5
585
48.8
CO.1.3 Amati, Apakah terlihat ada jentik nyamuk dalam Ya bak air/ember? Tidak
0
.0
14
8.8
49
12.2
131
23.4
9
11.3
203
16.9
1
100.0
145
91.2
352
87.8
428
76.6
71
88.8
997
83.1
CO.2.1 Amati, termasuk tipe apakah WC/jamban yang anda lihat?
Kloset jonghkok leher angsa
0
.0
127
79.9
303
75.6
391
69.9
58
72.5
879
73.3
Kloset duduk leher angsa
0
.0
4
2.5
8
2.0
10
1.8
0
.0
22
1.8
Plengsengan
0
.0
21
13.2
26
6.5
12
2.1
1
1.3
60
5.0
Cemplung
1
100.0
3
1.9
7
1.7
48
8.6
3
3.8
62
Lainnya
0
.0
0
.0
17
4.2
27
4.8
9
11.3
53
4.4
Tidak tahu
0
.0
4
2.5
40
10.0
71
12.7
9
11.3
124
10.3
Cubluk
1
100.0
27
17.0
70
17.5
84
15.0
10
12.5
192
16.0
Tangki Septik
0
.0
122
76.7
241
60.1
302
54.0
28
35.0
693
57.8
Sungai, kanal, kolam
0
.0
0
.0
21
5.2
28
5.0
15
18.8
64
5.3
Jalan, halaman, kebun
0
.0
1
.6
1
.2
5
.9
4
5.0
11
.9
Saluran terbuka
0
.0
1
.6
6
1.5
11
2.0
0
.0
18
1.5
Saluran tertutup
0
.0
0
.0
4
1.0
19
3.4
0
.0
23
1.9
Pipa saluran pembuangan kotoran
0
.0
4
2.5
2
.5
17
3.0
18
22.5
41
3.4
Pipa IPAL Sanimas
0
.0
0
.0
0
.0
25
4.5
3
3.8
28
2.3
Tidak tahu
0
.0
4
2.5
56
14.0
68
12.2
2
2.5
130
10.8
CO.2.2 Amati, kemana saluran pembuangan dari WC/jamban disalurkan/terhubungkan
5.2
CO.3.1 Amati, apakah lantai dan dinding jamban bebas Ya dari tinja? Tidak
0
.0
146
91.8
273
68.1
423
75.7
57
71.3
899
74.9
1
100.0
13
8.2
128
31.9
136
24.3
23
28.8
301
25.1
CO.3.2 Amati, apakah jamban bebas dari kecoa dan lalat?
Ya
0
.0
127
79.9
284
70.8
425
76.0
46
57.5
882
73.5
Tidak
1
100.0
32
20.1
117
29.2
134
24.0
34
42.5
318
26.5
CO.3.3 Amati, jika ada kloset jonkok leher angsa, apakah ada gayung dan air untuk menyiram?
Ya, ada keduanya
1
100.0
131
82.4
275
68.6
373
66.7
56
70.0
836
69.7
Tidak ada salah satu atau keduanya Bukan kloset jongkok
0
.0
3
1.9
50
12.5
64
11.4
20
25.0
137
11.4
0
.0
25
15.7
76
19.0
122
21.8
4
5.0
227
18.9
Ya, berfungi
0
.0
48
30.2
40
10.0
40
7.2
1
1.3
129
10.8
Tidak berfungsi
0
.0
22
13.8
22
5.5
181
32.4
42
52.5
267
22.3
Bukan kloset duduk
1
100.0
89
56.0
339
84.5
338
60.5
37
46.3
804
67.0
CO.3.4 Amati, jika ada kloset duduk, cobalah menekan alat penyiram, apakah berfungsi
DO. 2 Amati, darimana sumber air untuk mencuci pakaian?'. Strata Desa/Kelurahan 0 n
%
n
Total
1 %
n
2 %
n
11 n
3 %
n
%
12 %
DO.1 Amati, apakah ada sabun cuci, shampoo, tempat cuci pakaian ?
Ya
1
100.0
150
94.3
322
80.3
470
84.1
74
92.5
1017
84.8
Tidak
0
.0
9
5.7
79
19.7
89
15.9
6
7.5
183
15.3
A. Ya, air ledeng PDAM - berfungsi/mengalir
Tidak
1
100.0
159
100.0
393
98.0
551
98.6
80
100.0
1184
98.7
Ya
0
.0
0
.0
8
2.0
8
1.4
0
.0
16
1.3
Tidak
1
100.0
158
99.4
400
99.8
559
100.0
80
100.0
1198
99.8
Ya
0
.0
1
.6
1
.2
0
.0
0
.0
2
.2
Tidak
0
.0
67
42.1
160
39.9
221
39.5
17
21.3
465
38.8
Ya
1
100.0
92
57.9
241
60.1
338
60.5
63
78.8
735
61.3
Tidak
1
100.0
152
95.6
335
83.5
457
81.8
75
93.8
1020
85.0
Ya
0
.0
7
4.4
66
16.5
102
18.2
5
6.3
180
15.0
Tidak
1
100.0
159
100.0
398
99.3
556
99.5
80
100.0
1194
99.5
Ya
0
.0
0
.0
3
.7
3
.5
0
.0
6
.5
Tidak
1
100.0
86
54.1
344
85.8
492
88.0
75
93.8
998
83.2
Ya
0
.0
73
45.9
57
14.2
67
12.0
5
6.3
202
16.8
Tidak
1
100.0
159
100.0
400
99.8
558
99.8
80
100.0
1198
99.8
Ya
0
.0
0
.0
1
.2
1
.2
0
.0
2
.2
Tidak
1
100.0
159
100.0
382
95.3
547
97.9
80
100.0
1169
97.4
Ya
0
.0
0
.0
19
4.7
12
2.1
0
.0
31
2.6
Tidak
1
100.0
159
100.0
400
99.8
532
95.2
80
100.0
1172
97.7
Ya
0
.0
0
.0
1
.2
27
4.8
0
.0
28
2.3
Tidak
1
100.0
159
100.0
371
92.5
466
83.4
71
88.8
1068
89.0
Ya
0
.0
0
.0
30
7.5
93
16.6
9
11.3
132
11.0
Tidak
1
100.0
159
100.0
396
98.8
552
98.7
80
100.0
1188
99.0
Ya
0
.0
0
.0
5
1.2
7
1.3
0
.0
12
1.0
B. Ya, air ledeng PDAM - tidak berfungsi C. Ya, dari sumur gali yg terlindungi D. Ya, dari sumur gali yg tidak terlindungi E. Ya, dari sumur bor/pompa tangan F. Ya, dari sumur bor/pompa tangan mesin G. Ya, dari hidran umum/kran umum PDAM H. Ya, dari kran umum PAMSIMAS/HIPPAM I. Ya, dari penjual air keliling J. Lainnya K. Tidak
DO.3 Amati, kemana air limbah bekas mencuci pakaian Ke sungai/kanal/kolam/selokan dibuang Ke jalan, halaman, kebun
0
.0
76
47.8
164
40.9
163
29.2
11
13.8
414
0
.0
4
2.5
44
11.0
56
10.0
4
5.0
108
34.5 9.0
Saluran terbuka
1
100.0
35
22.0
111
27.7
114
20.4
44
55.0
305
25.4
Saluran tertutup
0
.0
9
5.7
22
5.5
85
15.2
10
12.5
126
10.5
Lubang galian
0
.0
26
16.4
41
10.2
79
14.1
10
12.5
156
13.0
Pipa saluran pembuangan kotoran (SPAL) Tidak tahu
0
.0
6
3.8
10
2.5
18
3.2
0
.0
34
2.8
0
.0
3
1.9
9
2.2
44
7.9
1
1.3
57
4.8
EO. LIHAT DAN AMATI HALAMAN/PEKARANGAN/KEBUN. Strata Desa/Kelurahan 0 n
%
n
Total
1 %
n
2 %
n
11
3 %
n
%
12
n
%
EO.1.1 Amati, apakah jarak tangki septik dengan sumber air minimal 10 meter?
Ya
1
100.0
142
89.3
291
72.6
374
66.9
52
65.0
860
71.7
Tidak
0
.0
17
10.7
110
27.4
185
33.1
28
35.0
340
28.3
EO.2.1 Amati, bagaimana cara mengelola sampah di rumah?
Dibuang dan dikubur di lobang galian Dibuang dlm lubang galian dan dibakar Dijadikan makanan binatang
0
.0
1
.6
9
2.2
10
1.8
0
.0
20
1.7
0
.0
65
40.9
62
15.5
115
20.6
6
7.5
248
20.7
0
.0
2
1.3
2
.5
2
.4
0
.0
6
.5
Dikumpulkan dlm keranjang sampah permanen Langsung dibakar
0
.0
12
7.5
45
11.2
11
2.0
0
.0
68
5.7
1
100.0
79
49.7
261
65.1
378
67.6
69
86.3
788
65.7
Dibuang ke sungai/danau/laut
0
.0
0
.0
10
2.5
31
5.5
0
.0
41
3.4
Dibuang ke lahan kosong/kebun/hutan Dibiarkan saja
0
.0
0
.0
9
2.2
10
1.8
4
5.0
23
1.9
0
.0
0
.0
1
.2
2
.4
0
.0
3
.3
Lainnya
0
.0
0
.0
2
.5
0
.0
1
1.3
3
.3
EO.2.2 Amati, apakah sekeliling halaman bersih dari sampah ?
Ya
1
100.0
150
94.3
331
82.5
430
76.9
48
60.0
960
80.0
Tidak
0
.0
9
5.7
70
17.5
129
23.1
32
40.0
240
20.0
EO.2.3 Amati, apakah terlihat bahwa sampah dipilah/dipisahkan
Ya
1
100.0
50
31.4
38
9.5
104
18.6
0
.0
193
16.1
Tidak
0
.0
109
68.6
363
90.5
455
81.4
80
100.0
1007
83.9
EO.2.4 Jika sampah dipilah, apa saja yang terlihat dipilah. Strata Desa/Kelurahan 0 n A. Sampah organic/sampah basah
%
n
Total
1 %
n
2 %
n
11 n
3 %
n
%
12 %
Tidak
1
100.0
45
90.0
6
15.8
62
59.6
0
.0
114
59.1
Ya
0
.0
5
10.0
32
84.2
42
40.4
0
.0
79
40.9
Tidak
1
100.0
3
6.0
23
60.5
86
82.7
0
.0
113
58.5
Ya
0
.0
47
94.0
15
39.5
18
17.3
0
.0
80
41.5
Tidak
0
.0
21
42.0
19
50.0
38
36.5
0
.0
78
40.4
Ya
1
100.0
29
58.0
19
50.0
66
63.5
0
.0
115
59.6
Tidak
1
100.0
32
64.0
27
71.1
88
84.6
0
.0
148
76.7
Ya
0
.0
18
36.0
11
28.9
16
15.4
0
.0
45
23.3
Tidak
1
100.0
41
82.0
33
86.8
64
61.5
0
.0
139
72.0
Ya
0
.0
9
18.0
5
13.2
40
38.5
0
.0
54
28.0
Tidak
0
.0
48
96.0
35
92.1
88
84.6
0
.0
171
88.6
Ya
1
100.0
2
4.0
3
7.9
16
15.4
0
.0
22
11.4
EO.2.5 Amati, apakah ada tempat untuk membuat kompos ?
Ya
0
.0
2
1.3
23
5.8
8
1.4
0
.0
33
2.8
Tidak
1
100.0
155
98.7
373
94.2
548
98.6
80
100.0
1157
97.2
EO.2.6 Amati, Apakah ada kompos yang sudah bisa dipakai?
Ya
0
.0
0
.0
7
29.2
7
87.5
0
.0
14
41.2
Tidak
0
.0
2
100.0
17
70.8
1
12.5
0
.0
20
58.8
B. Plastik C. Gelas/kaca D. Kertas/kardus E. Besi/logam F. Lainnya
EO.2. 7 Untuk apa saja kompos dipakai oleh responden?. Strata Desa/Kelurahan 1 n A. Pupuk tanaman hias B. Pupuk tanaman buah C. Dijual D. Tidak dimanfaatkan
Total 5 n
2 %
n
%
6 %
Tidak
2
28.6
6
85.7
8
57.1
Ya
5
71.4
1
14.3
6
42.9
Tidak
3
42.9
1
14.3
4
28.6
Ya
4
57.1
6
85.7
10
71.4
Tidak
7
100.0
6
85.7
13
92.9
Ya
0
.0
1
14.3
1
7.1
Tidak
7
100.0
5
71.4
12
85.7
Ya
0
.0
2
28.6
2
14.3
Strata Desa/Kelurahan 0 n EO.3.1 Amati, apakah halaman/bagian depan rumah ada genangan air?
%
n
Total
1 %
n
2 %
n
11 n
3 %
n
%
12 %
Ya
0
.0
13
8.2
32
8.0
54
9.7
16
20.0
115
9.6
Tidak
1
100.0
146
91.8
369
92.0
505
90.3
64
80.0
1085
90.4
EO.3.2 Dimana air biasanya tergenang?. Strata Desa/Kelurahan 0 n A. Dihalaman rumah B. Di dekat dapur C. Di dekat kamar mandi D. Di dekat bak penampungan
%
n
Total 2
%
n
9
3 %
n
%
10
n
%
Tidak
9
69.2
16
50.0
9
16.7
0
.0
34
29.6
Ya
4
30.8
16
50.0
45
83.3
16
100.0
81
70.4
Tidak
8
61.5
19
59.4
48
88.9
13
81.3
88
76.5
Ya
5
38.5
13
40.6
6
11.1
3
18.8
27
23.5
Tidak
9
69.2
19
59.4
50
92.6
14
87.5
92
80.0
Ya
4
30.8
13
40.6
4
7.4
2
12.5
23
20.0
12
92.3
25
78.1
41
75.9
15
93.8
93
80.9
1
7.7
7
21.9
13
24.1
1
6.3
22
19.1
12
92.3
30
93.8
50
92.6
16
100.0
108
93.9
1
7.7
2
6.3
4
7.4
0
.0
7
6.1
Tidak Ya
E. Lainnya
1
Tidak Ya
EO.3.3 Darimana air genangan berasal?. Strata Desa/Kelurahan 0 n A. Air limbah kamar mandi B. Air limbah dapur C. Hujan D. Air limbah lainnya
n
Total 2
%
n
9
3 %
n
%
10
n
%
Tidak
6
46.2
20
62.5
48
88.9
16
100.0
90
78.3
Ya
7
53.8
12
37.5
6
11.1
0
.0
25
21.7
Tidak
7
53.8
20
62.5
51
94.4
16
100.0
94
81.7
Ya
6
46.2
12
37.5
3
5.6
0
.0
21
18.3
Tidak
9
69.2
13
40.6
8
14.8
1
6.3
31
27.0
Ya
4
30.8
19
59.4
46
85.2
15
93.8
84
73.0
13
100.0
24
75.0
50
92.6
15
93.8
102
88.7
0
.0
8
25.0
4
7.4
1
6.3
13
11.3
13
100.0
25
78.1
49
90.7
16
100.0
103
89.6
0
.0
7
21.9
5
9.3
0
.0
12
10.4
Tidak Ya
E. Tidak tahu
1 %
Tidak Ya
Strata Desa/Kelurahan 0 n EO.3.4 Amati, Apakah halaman bersih dari benda yg dapat menyebabkan air tergenang
EO.3.5 Amati, Apakah anda dapat melihat saluran air hujan dekat rumah
EO.3.6 Amati, apakah air di saluran dapat mengalir?
EO.3.7 Amati, apakah saluran air bersih dari sampah?
%
n
Total
1 %
n
2 %
n
11 n
3 %
n
%
12 %
Ya, halaman bersih dari benda
1
100.0
151
95.0
366
91.3
458
81.9
67
83.8
1043
Tidak, halaman penuh dengan benda Ya, terbuka
0
.0
8
5.0
35
8.7
101
18.1
13
16.3
157
13.1
1
100.0
79
49.7
213
53.1
234
41.9
25
31.3
552
46.0
Ya, tertutup, tidak terlihat
0
31
19.5
34
8.5
65
11.6
3
3.8
133
11.1
Tidak, tidak terlihat
0
.0
49
30.8
154
38.4
260
46.5
52
65.0
515
42.9
Ya
1
100.0
109
68.6
294
73.3
308
55.1
29
36.3
741
61.8
Tidak
0
.0
0
.0
9
2.2
11
2.0
0
.0
20
1.7
Tidak dapat dipakai, saluran kering Tidak ada saluran
0
.0
4
2.5
7
1.7
17
3.0
0
.0
28
2.3
0
.0
46
28.9
91
22.7
223
39.9
51
63.8
411
34.3
Ya, bersih atau hampir selalu bersih Tidak bersih dari sampah, tapi masih dapat mengalir Tidak bersih dari sampah, saluran tersumbat Tidak bersih dari sampah, tapi saluran kering Tidak ada saluran
1
100.0
75
47.2
176
43.9
227
40.6
23
28.8
502
41.8
0
.0
33
20.8
126
31.4
91
16.3
5
6.3
255
21.3
0
.0
2
1.3
7
1.7
1
.2
1
1.3
11
.9
0
.0
4
2.5
10
2.5
17
3.0
0
.0
31
2.6
0
.0
45
28.3
82
20.4
223
39.9
51
63.8
401
33.4
.0
86.9
1. SUMBER AIR Strata Desa/Kelurahan 0 n 1.1 Sumber air terlindungi
Tidak, sumber air berisiko tercemar Ya, sumber air terlindungi
1.2 Penggunaan sumber air tidak terlindungi. Tidak Aman 1.3 Kelangkaan air
%
n
Total
1 %
n
2 %
n
3 %
n
%
n
%
0
.0
38
23.9
171
42.6
308
55.1
34
42.5
551
45.92
1
100.0
121
76.1
230
57.4
251
44.9
46
57.5
649
54.08
1
100.0
72
45.3
158
39.4
308
55.1
43
53.8
582
48.50
Ya, Aman
0
.0
87
54.7
243
60.6
251
44.9
37
46.3
618
51.50
Mengalami kelangkaan air
1
100.0
10
6.3
78
19.5
149
26.7
40
50.0
278
23.17
Tidak pernah mengalami
0
.0
149
93.7
323
80.5
410
73.3
40
50.0
922
76.83
2. AIR LIMBAH DOMESTIK. Strata Desa/Kelurahan 0 n 2.1 Tangki septik suspek aman
%
n
Total
1 %
n
2 %
n
3 %
n
%
n
%
Tidak aman
0
.0
54
34.0
88
21.9
76
13.6
3
3.8
221
18.42
Suspek aman
1
100.0
105
66.0
313
78.1
483
86.4
77
96.3
979
81.58
2.2 Pencemaran karena pembuangan isi tangki septik
Tidak, aman
0
.0
15
55.6
18
85.7
24
82.8
13
100.0
70
77.78
Ya, aman
0
.0
12
44.4
3
14.3
5
17.2
0
.0
20
22.22
2.3 Pencemaran karena SPAL
Tidak aman
0
.0
108
67.9
264
65.8
348
62.3
27
33.8
747
62.25
Ya, aman
1
100.0
51
32.1
137
34.2
211
37.7
53
66.3
453
37.75
3. PERSAMPAHAN. Strata Desa/Kelurahan 0 n 3.1 Pengelolaan sampah 3.2 Frekuensi pengangkutan sampah
n
%
n
2 %
n
11 n
3 %
n
%
12 %
Tidak memadai
0
.0
158
99.4
390
97.5
552
99.1
80
100.0
1180
Ya, memadai
0
.0
1
.6
10
2.5
5
.9
0
.0
16
1.34
Tidak memadai
0
.0
0
.0
1
50.0
0
.0
0
.0
1
50.00
Ya, memadai
0
.0
0
.0
1
50.0
0
.0
0
.0
1
50.00
0
.0
0
.0
1
50.0
0
.0
0
.0
1
50.00
Ya, tepat waktu
0
.0
0
.0
1
50.0
0
.0
0
.0
1
50.00
Tidak diolah
0
.0
107
67.3
356
88.8
452
80.9
80
100.0
995
82.92
Ya, diolah
1
100.0
52
32.7
45
11.2
107
19.1
0
.0
205
17.08
3.3 Ketepatan waktu pengangkutan sampah Tidak tepat waktu 3.4 Pengolahan sampah setempat
%
Total
1
98.66
4. GENANGAN AIR. Strata Desa/Kelurahan 0 n 4.1 Adanya genangan air
%
n
Total
1 %
n
2 %
n
3 %
n
%
n
%
Ada genangan air (banjir)
0
.0
14
8.8
57
14.2
147
26.3
45
56.3
263
21.92
Tidak ada genangan air
1
100.0
145
91.2
344
85.8
412
73.7
35
43.8
937
78.08
5. PERILAKU HIGIENE DAN SANITASI. Strata Desa/Kelurahan 0 n 5.1 CTPS di lima waktu penting
%
n
Total
1 %
n
2 %
n
3 %
n
%
n
%
Tidak
1
100.0
116
73.0
349
87.0
473
84.6
80
100.0
1019
84.92
Ya
0
.0
43
27.0
52
13.0
86
15.4
0
.0
181
15.08
Tidak
1
100.0
13
8.2
128
31.9
136
24.3
23
28.8
301
25.08
Ya
0
.0
146
91.8
273
68.1
423
75.7
57
71.3
899
74.92
5.2.b. Apakah jamban bebas dari kecoa dan Tidak lalat? Ya
1
100.0
32
20.1
117
29.2
134
24.0
34
42.5
318
26.50
0
.0
127
79.9
284
70.8
425
76.0
46
57.5
882
73.50
5.2.c. Keberfungsian penggelontor.
Tidak
1
100.0
27
17.0
128
31.9
201
36.0
24
30.0
381
31.75
Ya, berfungsi
0
.0
132
83.0
273
68.1
358
64.0
56
70.0
819
68.25
5.2.d. Apakah terlihat ada sabun di dalam atau di dekat jamban?
Tidak
1
100.0
77
48.4
214
53.4
255
45.6
38
47.5
585
48.75
Ya
0
.0
82
51.6
187
46.6
304
54.4
42
52.5
615
51.25
5.3 Pencemaran pada wadah penyimpanan dan penanganan air
Ya, tercemar
0
.0
11
6.9
69
17.2
76
13.6
24
30.0
180
15.00
Tidak tercemar
1
100.0
148
93.1
332
82.8
483
86.4
56
70.0
1020
85.00
5.4 Perilaku BABS
Ya, BABS
1
100.0
54
34.0
128
31.9
266
47.6
40
50.0
489
40.75
Tidak
0
.0
105
66.0
273
68.1
293
52.4
40
50.0
711
59.25
5.2.a. Apakah lantai dan dinding jamban bebas dari tinja?