PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DI DESA TOBAYAGAN SELATAN KECAMATAN PINOLOSIAN TENGAH KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW ERIN PUTRI S. PODOMI 110813068
ABSTRAK Wilayah negara kesatuan RI terbagi atas daerah provinsi, dan provinsi terbagi atas daerah yang lebih kecil yaitu Kabupaten/Kota, Kecamatan dan Desa sampai Kelurahan.Daerah-daerah tersebut manjadi satu kesatuan dalam wilayah nagara RI. Oleh karena itu pembangunan harus tersebar secara merata dari seluruh wilayah Republik Indonesia agar terwujud masyarakat yang adil dan makmur. Dalam hal ini, pembangunan dapat diartikan sebagai suatu upaya terkoordinasi untuk menciptakan alternatif yang lebih banyak secara sah kepada setiap warga negara untuk memenuhi dan mencapai aspirasinya yang paling manusiawi. Dalam Pembangunan infrastruktur, partisipasi masyarakat dari dulu hingga sekarang selalu menjadi tema yang menarik diperbincangkan dalam diskursus pembangunan.Hal ini dikarenakan partisipasi masyarakat dalam pembangunan infrastruktur merupakan bagian integral sekaligus titik sentral dari pembangunan nasional.Dalam pembangunan infrastruktur partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan baik partisipasi fisik maupun partisipasi nonfisik, oleh karena itu dalam partisipasi sangat dibutuhkan dalam kelangsungan pembangunan. Dalam merencanakan suatu program pembangunan, masyarakat haruslah menjadi prioritas utama dalam melakukan perencanaan pembangunan desa yang dilakukan, dimana masyarakat harus benar-benar terlibat di dalamnya. Apabila kerangka konsep partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa seperti di atas dapat diterapkan maka diharapkan dapat mewujudkan tujuan dari pembangunan desa, khususnya di Desa Tobayagan Selatan, dengan terwujudnya tujuan pembangunan Desa selanjutnya diharapkan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kata Kunci :Partisipasi, Masyarakat, Pembangunan Infrastruktur
PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Dalam Pembangunan infrastruktur, partisipasi masyarakat dari dulu hingga sekarang selalu menjadi tema yang menarik diperbincangkan dalam diskursus pembangunan.Hal ini dikarenakan partisipasi masyarakat dalam pembangunan infrastruktur merupakan bagian integral sekaligus titik sentral dari pembangunan nasional.Dalam pembangunan infrastruktur partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan baik partisipasi fisik maupun partisipasi nonfisik, oleh karena itu dalam partisipasi sangat dibutuhkan dalam kelangsungan pembangunan. Pembangunan infrastruktur adalah suatu proses kegiatan yang berlangsung dalam jangka waktu yang panjang dan terus-menerus. Pembangunan infrastruktur merupakan rangkaian kegiatan yang tidak pernah kenal berhenti, untuk terus-menerus mewujudkan perubahanperubahan dalam kehidupan masyarakat dalam rangka mencapai perbaikan mutu-hidup, dalam situasi lingkungan kehidupan yang juga terus-menerus mengalami perubahan-perubahan. Dalam proses pembangunan yang terjadi, bukanlah sesuatu yang sifatnya alami, melainkan suatu proses yang dilaksanakan dengan sadar dan terencana. Proses perubahan yang akan dilaksanakan dan ingin dicapai dalam setiap pembangunan adalah perubahan yang menyeluruh yang mencangkup beragam aspek dan tatahan kehidupan masyarakat yang besangkutan. Pembangunan, dimaksudkan untuk menghasilkan individu-individu yang senantiasa memiliki kepekaan tentang: keadaan-keadaan yang akan terjadi, masalah-masalah yang sedang dan akan terjadi, alternatif-alternatif yang mungkin dilaksanakan untuk mengatasi atau memecahkan masalah tersebut, dan dengan kemampuan sendiri untuk memilih alternatif-alternatif “terbaik yang dapat dilaksanakan” demi perbaikan mutu hidup masyarakat dan keluarganya. Pembangunan infrastruktur yang mengikutsertakan partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan terkandung suatu pengertian bahwa rakyat adalah subjek pembangunan, bukan objek pembangunan. Sebagai subjek pembangunan berarti rakyat didorong untuk aktif terlibat dalam proses pembangunan sejak perencanaan sampai dengan pelaksanaan serta pemeliharaan dan pengembangan suatu hasil pembangunan. RUMUSAN MASALAH Bagaimana Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Infrastruktur di Desa Tobayangan Selatan Kecamatan Pinolosian Tengah Tengah Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan. TUJUAN PENELITIAN untuk mengetahui gambaran tentang partisipasi masyarkat di desa Tobayangan Selatan Kecamatan Pinolosian Tengah Tengah Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan dalam bentuk ,Masukan Pikiran, Tenaga, Keahlian dan Materi TINJAUAN PUSTAKA KONSEP PARTISIPASI
Partisipasi merupakan peran serta seseorang atau kelompok masyarakat dalam proses pembangunan baik dalam bentuk pernyataan maupun dalam bentuk kegiatan dengan memberi masukan pikiran, tenaga, waktu, keahlian, modal dan atau materi, serta ikut memanfaatkan dan menikmati hasil-hasil pembangunan I Nyoman Sumaryadi (2010: 46).Pengertian tentang partisipasi dikemukakan oleh Fasli Djalal dan Dedi Supriadi, (2001:201-202) dimana partisipasi dapat juga berarti bahwa pembuat keputusan menyarankan kelompok atau masyarakat ikut terlibat dalam bentuk penyampaian saran dan pendapat, barang, keterampilan, bahan dan jasa.Partisipasi dapat juga berarti bahwa kelompok mengenal masalah mereka sendiri, mengangkat pilihan mereka, membuat keputusan, dan memecahkan masalahnya. H. A. R. Tilaar, (2009:287) mengungkapkan partisipasi adalah sebagai wujud dari keinginan untuk mengembangkan demokrasi melalui proses desentralisasi dimana diupayakan antara lain perlunya perencanaan dari bawahdengan mengikutsertakan masyarakat dalam proses perencanaan dan pembangunan masyarakatnya. Menurut Sundariningrum dalam Sugiyah (2001: 38) mengklasifikasikan partisipasi menjadi 2 (dua) berdasarkan cara keterlibatannya, yaitu: 1. Partisipasi Langsung Partisipasi yang terjadi apabila individu menampilkan kegiatan tertentu dalam proses partisipasi. Partisipasi ini terjadi apabila setiap orang dapat mengajukan pandangan, membahas pokok permasalahan, mengajukan keberatan terhadap keinginan orang lain atau terhadap ucapannya. 2. Partisipasi tidak langsung Partisipasi yang terjadi apabila individu mendelegasikan hak partisipasinya. Cohen dan yang dikutip oleh Siti Irene Astuti D (2011:61-63) membedakan patisipasi menjadi empat jenis, yaitu pertama, partisipasi dalam pengambilan keputusan. Kedua, partisipasi dalam pelaksanaan. Ketiga, partisipasi dalam pengambilan pemanfaatan. Dan Keempat, partisipasi dalam evaluasi. Pertama, partisipasi dalam pengambilan keputusan. Partisipasi ini terutama berkaitan dengan penentuan alternatif dengan masyarakat berkaitan dengan gagasan atau ide yang menyangkut kepentingan bersama. Wujud partisipasi dalam pengambilan keputusan ini antara lain seperti ikut menyumbangkan gagasan atau pemikiran, kehadiran dalam rapat, diskusi dan tanggapan atau penolakan terhadap program yang ditawarkan. Kedua, partisipasi dalam pelaksanaan meliputi menggerakkan sumber daya dana, kegiatan administrasi, koordinasi dan penjabaran program. Partisipasi dalam pelaksanaan merupakan kelanjutan dalam rencana yang telah digagas sebelumnya baik yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan maupun tujuan. Ketiga, partisipasi dalam pengambilan manfaat. Partisipasi dalam pengambilan manfaat tidak lepas dari hasil pelaksanaan yang telah dicapai baik yang berkaitan dengan kualitas maupun kuantitas. Dari segi kualitas dapat dilihat dari output, sedangkan dari segi kuantitas dapat dilihat dari presentase keberhasilan program. Keempat, partisipasi dalam evaluasi. Partisipasi dalam evaluasi ini berkaitan dengan pelaksanaan pogram yang sudah direncanakan sebelumnya. Partisipasi dalam evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui ketercapaian program yang sudah direncanakan sebelumnya.
KONSEP MASYARAKAT Masyarakat dalam istilah bahasa Inggris adalah society yang berasal dari kata Latin sociusyang berarti (kawan).Istilah masyarakat berasal dari kata bahasa Arab syaraka yang berarti (ikut serta dan berpartisipasi). Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul, dalam istilah ilmiah adalah saling berinteraksi.Suatu kesatuan manusia dapat mempunyai prasarana melalui warga-warganya dapat saling berinteraksi. Definisi lain, masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu, dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama. Kontinuitas merupakan kesatuan masyarakat yang memiliki keempat ciri yaitu: 1)Interaksi antar warga-warganya, 2). Adat istiadat, 3) Kontinuitas waktu, 4)Rasa identitas kuat yang mengikat semua warga (Koentjaraningrat, 2009: 115-118). Semua warga masyarakat merupakan manusia yang hidup bersama,hidup bersama dapat diartikan sama dengan hidup dalam suatu tatanan pergaulan dan keadaan ini akan tercipta apabila manusia melakukan hubungan, Mac lver dan Page (dalam Soerjono Soekanto 2006: 22), memaparkan bahwa masyarakat adalah suatu sistem dari kebiasaan, tata cara, 19 dari wewenang dan kelima sama antara berbagai kelompok, penggolongan, dan pengawasan tingkah laku serta kebiasaan-kebiasaan manusia. Masyarakat merupakan suatu bentuk kehidupan bersama untuk jangka waktu yang cukup lama sehingga menghasilkan suatu adat istiadat, menurut Ralph Linton (dalam Soerjono Soekanto, 2006: 22) masyarakat merupakan setiap kelompok manusia yang telah hidup dan bekerja bersama cukup lama, sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai suatu kesatuan sosial dengan batas-batas yang dirumuskan dengan jelas sedangkan masyarakat menurut Selo Soemardjan (dalam Soerjono Soekanto, 2006: 22) adalah orang-orang yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan dan mereka mempunyai kesamaan wilayah, identitas, mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap, dan perasaan persatuan yang diikat oleh kesamaan. KONSEP PEMBANGUNAN Pembangunan dapat diartikan sebagai upaya terencana dan terprogram yang dilakukan secara terus menerus oleh sutau Negara untuk menciptakan masyarakat yang lebih baik. Setiap individu (society) atau Negara (state) akan selalu bekerja keras untuk melakukan pembangunan demi kelangsungan hidupnya untuk masa ini dan masa yang akan datang. Pembangunan dapat diartikan sebagai upaya terencana dan terprogram yang dilakukan secara terus menerus oleh suatu Negara untuk menciptakan masyarakat yang lebih baik, dan merupakan proses dinamis untuk mencapai kesejahtraan masyarakat. proses kegiatan yang dilakukan dalam rangka pengembangan kegiatan ekonomi dan peningkatan taraf hidup masyarakat. Tiap-tiap Negara selalu mengejar dengan yang namanya pembangunan. Dengan tujuan semua orang turut mengambil bagian. Sedangkan kemajuan ekonomi adalah suatu komponen esensial dari pembangunan itu,walaupun bukan satu-satunya.hal ini disebabkan pembangunan itu bukanlah semata-mata fenomena ekonomi. Didalam negara kita yang sedanng membangun ini, istilah pembangunan telah menjadi bahan pembicaraan baik oleh pemerintah atau para penyelenggara negara maupun dikalangan
masyarakat itu sendiri. Hal ini disebabkan oleh karena pembangunan itu merupakan tugas utama yang tengah dihadapi dan harus dilaksanakan oleh pemerintah dengan dukungan partisipasi yang aktif dari seluruh lapisan masyarakat dalam rangkaian mengisi kemerdekaan untuk mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia yakni masyarakat adil dan makmur serta materil maupun spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Pembangunan merupakan bagian integral dari perjuangan nasional, serta sebagai usaha untuk merubah kehidupan bangsa kita baik fisik maupun non fisik menuju pada peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran bangsa dan negara baik lahiriah maupun batiniah secara seimbang. Istilah pembangunan banyak para sarjana atau ahli mengemukakan pendapatnya dalam bentuk definisi, yang mempunyai aneka ragam gaya bahasa yang cukup menarik perhatian pembaca, namun mengandung unsur-unsur maksud dan pengertian yang sama pula yang pada hakekatnya adalah menyangkut usaha perubahan dan pertumbuhan untuk menuju pada keadaan yang lebih baik dari sebelumnya. Jadi dapat dilihat bahwa pembangunan adalah usaha untuk membangun atau membuat apa yang belum ada menjadi ada, atau membuat apa yang sudah ada menjadi lebih baik dari apa yang sebelumnya, atau dengan kata lain pembangunan adalah suatu usaha untuk merubahbentuk dari yang sebelumnya menjadi lebih baik, atau sebagai usaha untuk menjaga kelestariannya agar dapat dinikmati terus menerus. KONSEP DESA Desa dalam pengertian umum adalah sebagai suatu gejala yang bersifat universal, terdapat dimana pun di dunia ini, sebagai suatu komunitas kecil, yang terikat pada lokalitas tertentu baik sebagai tempat tinggal (secara menetap) maupun bagi pemenuhan kebutuhannya, dan yang terutama yang tergantung pada sektor pertanian. Pengertian Desa secara umum lebih sering dikaitkan dengan pertanian. Misalnya, Egon E. Bergel (1955:121), mendefinisikan desa sebagai “setiap pemukiman para petani (peasants)”. Sebenarnya, faktor pertanian bukanlah ciri yang harus melekat pada setiap desa.Ciri utama yang terlekat pada setiap desa adalah fungsinya sebagai tempat tinggal (menetap) dari suatu kelompok masyarakat yang relatif kecil. Sementara itu Koentjaraningrat (1977:162) memberikan pengertian tentang desa melalui pemilahan pengertian komunitas dalam dua jenis, yaitu komunitas besar (seperti: kota, Negara bagian, negara) dan komunitas kecil (seperti: desa, rukun tetangga dan sebagainya). Dalam hal ini Koentjaraningrat mendefinisikan desa sebagai “komunitas kecil yang menetap tetap di suatu tempat”(1977:162). Koentjaraningrat tidak memberikan penegasan bahwa komunitas desa secara khusus tergantung pada sektor pertanian. Dengan kata lain artinya bahwa masyarakat desa sebagai sebuah komunitas kecil itu dapat saja memiliki ciri-ciri aktivitas ekonomi yang beragam, tidak di sektor pertanian saja. Selanjutnya, menurut Paul H. Landis (1948:12-13), seorang sarjana sosiologi perdesaan dari Amerika Serikat, mengemukakan definisi tentang desa dengan cara membuat tiga pemilahan berdasarkan pada tujuan analisis.
METODE PENELITIAN JENIS PENELITIAN Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian deskiptif yang memfokuskan pada penelitian kualitatif dengan menggambarkan bagaimana besarnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa ditinjau dari keadaan yang ada didesa Tobayagan Selatan. Metode kualitatif lebih berdasarkan pada filsafat fenomenologis yang mengutamakan penghayatan (verstehen). Metode kualitatif berusaha memahami dan menafsirkan makna suatu peristiwa interaksi tingkah laku manusia dalam situasi tertentu menurut prespektif peneliti sendiri. LOKASI PENELITIAN Lokasi penelitian di Desa Tobayagan Selatan Kecamatan Pinolosian Tengah Tengah Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan. FOKUS PENELITIAN Dalam penelitian ini memfokuskan tentang partisipasi masyarakat desa Tobayagan Selatan dalam memberi masukan seperti ; 1. Pikiran, seperti memberi masukan kepada pemerintah desa tentang pembangunan yang layak bagi masyarakat. 2. Tenaga, partisipasi seperti tenaga (fisik) yang disumbangkan dalam pelaksanaan pembangunan infrastruktur (tanggul) 3. Keahlian, partisipasi seperti masyarakat yang memiliki keahlian khusus dalam pelaksanaan pembangunan infrastruktur (tanggul) 4. Materi, (Uang dan Matrial dalam Pembangunan Tanggul) JENIS DAN SUMBER DATA Adapun jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari narasumber/responden yang berhubungan langsung dengan obyek penelitian maupun permasalahan yang ada yang berupa kata-kata lisan. Adapun yang menjadi sumber data primer dalam penelitian ini sebagai berikut : - Sangadi/Pimpinan Desa Tobayagan Selatan Kecamatan Pinolosian Tengah Tengah, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan. - Aparat Desa Tobayagan Selatan Kecamatan Pinolosian Tengah Tengah, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan. - Masyarakat Desa Tobayagan Selatan Kecamatan Pinolosian Tengah Tengah, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan b. Data sekunder yaitu data yang diperoleh melalui dokumen atau data-data dan laporan yang akan melengkapi serta memperkaya sumber data primer. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
1. Wawancara Langsung (interview) Wawancara langsung merupakan teknik atau usaha pengumpulan data atau informasi secara lansung yang berkaitan dengan obyek penelitian dengan cara mengadakan tanya jawab dengan informan yang telah ditetapkan yang menggunakan panduan wawancara. 2. Pengamatan (observasi) Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui pengamatan secara langsung di lapangan guna memperoleh data untuk melengkapi atau menyempurnakan data yang diperoleh lewat wawancara. 3. Dokumentasi. Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mempelajari berbagai laporan, dokumen dan data-data yang relevan yang ada kaitannya dengan permasalahan yang diangkat dalam penelitian. TEKNIK ANALISIS DATA Analisis data merupakan upaya mencari dan menata secara sistematis catatan hasil observasi, wawancara dan dokumentasi, untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang temuan-temuan yang berdasarkan permasalahan yang diteliti. Analisis data menurut Patton (dalam Moleong, 2003 : 103) adalah prosesmengatur urutan data, mengorganisasikan ke dalam suatu pola, kategori dan satuan urutan dasar. Dalam penelitian kualitatif, analisis dilakukan sepanjang penelitian berlangsung. Sejak pengumpulan data dimulai, analisis data dilangsungkan secara terus menerus hingga pembuatan laporan penelitian. Untuk mendapatkan hasil yang optimal dan objektif sesuai dengan tujuan penelitian, maka setiap analisa dilakukan untuk melukiskan, merangkum, mengamati, menggambarkan bahkan meringkas hasil pengamatan yang telah dilakukan dilapangan. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Keberhasilan suatu proses pembangunan tidak dapat dilepaskan dari adanya partisipasi anggota masyarakatnya, baik sebagai kesatuan sistem maupun sebagai individu yang merupakan bagian yang sangat integral yang sangat penting dalam proses dinamika pembangunan, karena secara prinsip pembangunan ditunjukkan guna mewujudkan masyarakat yang sejahtera. Oleh sebab itu tanggung jawab berhasil tidaknya pembangunan tidak saja ditangan pemerintah tetapi juga ditangan masyarakat. Oleh karena itu kesadaran dan partisipasi aktif dari masyarakat merupakan salah satu kunci keberhasilan pembangunan, dalam hal ini mencapai target pembangunan perlu ditunjukkan oleh kebijaksanaan pemerintah. Sehubungan dengan itu dapat dikatakan bahwa pembangunan yang sedang dalam proses ditentukan oleh besar kecilnya partisipasi masyarakat. Melihat bentuk partisipasi yang dikemukakan di atas, bagi masyarakat Desa Tobayagan Selatan dengan corak kehidupannya untuk mencapai sukses pembangunan hendaknya lebih mengetahui kemampuan
dan keadaan nyata dengan memperhatikan aspek-aspek pokok yang berkaitan dengan pembangunan. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Berdasarkan hasil penelitian, baik dengan melakukan wawancara dengan kepala desa, sekretaris desa dan BPD sebagai informan kunci dan tokoh masyarakat sebagai informan utama serta studi kepustakaan. Maka akan dilakukan analisa terhadap setiap data dan faktafakta yang telah didapat melalui interpretasi dan penguraian masalah-masalah yang terjadi. Oleh karena itu dapat diuraikan dua faktor yang berpengaruh dalam partisipasi masyarakat dalam pembangunan di desa Tobayagan Selatan yaitu faktor pendukung dan faktor penghambat. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat sebagai berikut: 1. Faktor Pendukung Sebagai pemerintah yang melaksanakan fungsi pemerintahan sebagai pengatur (regulasi) masyarakat, maka sudah selayaknya apabila seseorang aparat desa mengetahui kondisi atau keadaan penduduk desanya yang sebenarnya.Sebab dengan mengetahui kondisi masyarakat yang sebenarnya maka dapat diambil langkah-langkah yang tepat dalam mengambil keputusan dan tindakan. Sebab jika pemimpin tidak mengetahui kondisi masyarakat maka akan menjadi suatu kesalahpahaman yang tidak dapat diterima oleh masyarakat. Partisipasi Masyarakat merupakan hal yang tak kalah penting dalam sebuah pembangunan. Rakyat adalah komponen utama yang harus dilibatkan dalam pembangunan.Kebutuhan kepentingan dan harapan rakyat menjadi arah setiap kebijakan. Pemberian kesempatan bagi masyarakat untuk ikut berpartisipasi merupakan salah satu komponen untuk mencapai pembangunan yang intensif, sebab tanpa dukungan dan partisipasi penduduk maka pembangunan tidak akan berhasil. Oleh sebab itu untuk kelancaran pembangunan maka masyarakat harus berpartisipasi di mana dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk seperti kesediaan masyarakat untuk memberi ide pemikiran atau gagasan tertentu, menyumbang bantuan baik berupa tenaga maupun dalam bentuk materi seperti uang ataupun barang. Dan hal tersebut bukan sesuatu yang jarang ditemukan di Desa. 2. Faktor Penghambat Dalam pelaksanaan tugasnya pemerintah desa Tobayagan Selatan membutuhkan fasilitas atau peralatan dalam menjalankan fungsinya, Kegiatan masyarakat dalam berpartisipasi untuk pembangunan desa seringkali diperlambat dengan kurangnya koordinasi dari aparat desa dan kurangnya kesadaran masyarakat desa tentang pentingnnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa. Terkadang jika ada kegiatan dalam hal ini pembangunan sebagian masyarakat seringkali tidak ikut serta bekerja sama dalam pelaksanaanya karena kurangnya informasi dari pemerintah desa. Oleh karena itu kerjasama dan partisipasi masyarakat desa dalam pembangunan sangat diharapkan demi perkembangan desa tobayagan selatan dalam pembangunan. Oleh karena itu, berpartisipasi dalam pembangunan yang seperti ini menjadi
harapan dan keinginan pemerintah dan masyarakat desa tobayagan selatan. Dan kesemuanya itu dapat terpenuhi lewat musyawarah. Musyawarah merupakan salah satu asas dasar negara Indonesia.Musyarawah pembangunan yang diadakan oleh Pemerintah Desa disebut Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Desa. Perencanaan Pembangunan Desa/Kelurahan adalah forum musyawarah tahunan para pemangku kepentingan yang menyepakati rencana kegiatan untuk tahun anggaran berikutnya. Musrenbang desa/kelurahan dilakukan setiap bulan Januari untuk menyusun rencana kegiatan tahunan desa dengan mengacu/ memperhatikan kepada rencana pembangunan jangka menengah desa (RPJM Desa) yang sudah disusun. 3. Masyarakat Desa Dari begitu banyaknya permasalahan dalam pembangunan desa maka diperlukan suatu strategi untuk mengatasinya, strategi dasar dalam pembuatan kebijakannya adalah pembangunan yang diarahkan seminimal mungkin terjadinya kesenjangan antara lain dengan memberikan pemahaman kepada masyarakat desa tentang bagaimana pentingnya pembangunan. Selain strategi dasar tersebut maka perlu adanya strategi pendukung dalam mengatasi masalah pembanguanan desa yaitu dengan pembangunan infrastruktur lainnya serta pelibatan masyarakat dalam pembangunan. Pembangunan pada dasarnya bertujuan untuk memberikan kehidupan yang lebih makmur dan sejahtera bagi masyarakat. Dan dalam mengembangkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan, masyarakat mempunyai peran yang sangat penting karena pembangunan ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dari masyarakat itu sendiri dan dengan adanya partisipasi masyarakat desa dalam proses pembangunan diharapkan hasil dari pembangunan sesuai dengan apa yang diharapkan dan dibutuhkan oleh desa tobayagan selatan. Partisipasi masyarakat desa tobayagan selatan sangatlah penting perannya, seperti kerjasama masyarakat dengan pemerintah dalam merencanakan, melaksanakan, dan membiayai pembangunan dalam hal ini Desa Tobayagan Selatan. PENUTUP KESIMPULAN Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik kesimmpulan bahwa ; 1. Partisipasi masyarakat sangat penting dalam pembangunan infrastruktur karena masyarakatlah yang lebih tahu apa yang mereka butuhkan, sehingga pembangunan infrastruktur tersebut akan dapat berjalan lebih efektif dan efisien, dan dengan sendirinya masyarakat akan mempunyai rasa tanggung jawab. 2. Partisipasi masyarakat dalam pembangunan infarstruktur dapat dilihat mulai dari perencanaan pembangunan, penyusunan program-program pembangunan sampai pada tahap pengawasannya.
3. Dengan adanya partisipasi masyarakat ini, maka dapat dikatakan bahwa pemerintah desa sudah dapat menjalankan perannya, yaitu melaksanakan peranan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan. SARAN Berdasarkan uraian dari kesimpulan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka dapat disarankan sebagai berikut ; 1. Pemerintah Desa agar tetap berupaya semaksimal mungkin membuka ruang kepada masyarakat agar tidak segan memberi aspirasinya demi kepentingan bersama yaitu pembangunan di Desa Tobayagan Selatan. 2. Bagi aparat pemerintah Desa tingkatkan kerjasama yang baik dan hubungan yang harmonis dengan Masyarakat Desa demi terciptanya pelayanan yang optimal kepada masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan. 3. Masyarakat seharusnya lebih memahami pentingnya pembangunan infrastruktur di desa dan lebih sadar akan pentingnya tentang pembangunan desa yang kesemuanya itu demi kepentingan bersama. DAFTAR PUSTAKA Egon E. Bergel dalam Rahardjo.1999.Pengantar Sosiologi Pedesaan dan Sosiologi Pertanian. Yogyakarta: UGM Press. Emile Durkheim dalam Djuretnaa Imam Muhni.(1994). Moral dan Religi.Yogyakarta: Kanisius. Emile Durkheim dalam Soleman B. Taneko.(1984). Struktur dan Proses Sosial Suatu Pengantar Sosiologi pembangunan. Jakarta: RaJawali. Fasli Jalal dan Dedi Supriadi. (2001) Reformasi Pendidikan dalam Konteks Otonomi Daerah.Yogyakarta,Adicita. Iver, R. M Mac dan Page, Charles H. 1961.Society an Introductory.Analysis.Macmillan& Co. Ltd. Koentjaraningrat. 1997. Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka UtamaLofland (dalam Moleong, 2000 : 157) Metodologi Penelitian Kualitatif, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 1973. Patton (dalam Moleong, 2003 :103) Metodologi Penelitian Kualitatif, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 1973. Paul H. Landis, 1948 Pengantar Sosiologi Pedesaan dan Pertanian, PT. Gramedia Pustaka Utama. Paul P.streeten, Teori Pembangunan (Chairman of Editorial advisord Board,world development, 1967). Rahim (Schramm dan Lerner, 1976) pengertian pembangunan Soekanto, Soerjono. 2006. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo. Persada. Soetrisno, Lukman. 1995. Menuju Masyarakat Partisipatif. Yogyakarta: Kanisius
Sumaryadi, I. Nyoman. (2010). Sosiologi pemerintahan.Dari prespektif pelayanan, pemberdayaan, interaksi dan system kepemimpianan pemerintahan. Indonesia. Jakarta Ghalia Indonesia. Sondang P. Siagian, dalam bukunya Administrasi Pembangunan, Jakarta :Gunung Agung, 1983. Tilaar, H. A. R. 1999. Pendidikan, Kebudayaan, dan masyrakat madani Indonesia. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Tjiptoherijanto, Prijono & Said Z. Abidin.1993. Reformasi Administrasi DanPembangunan Nasional.Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI. Sumber-suber lain - UU No 6 Tahun 2014 Tentang Desa - Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2014 Tentang Desa - Permendagri No 114 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa