UNDIP PRESS
PARTISIPASI KELOMPOK TANI DALAM PENGELOLAAN SUMBERDAYA LOKAL UNTUK MENINGKATKAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT Sularno dan Bambang Supriyanto Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah Bukit Tegalepek Kotak Pos 101 Ungaran 50501
[email protected]
ABSTRACT Sularno and Bambang S. Farmer’s Group Participation in Local Resources Management to Improve Public Welfare. The success of a business in the farmer groups can not be separated from the role of the board and its members and the surrounding community. So that any activity involving farmer groups and communities have always played an active role in supporting the implementation of togetherness. Therefore, studies have been conducted farmer group participation in the management of local resources to improve economy. Studies conducted in the village of Madura, District Wanareja, Cilacap Regency month from May to October 2012. Methods of assessment through Participatory Rural Apraisal, focus group discussion and surveys. The study results show that the performance of the group members volunteered to form a working group. In the respective working groups formed board section which is solely responsible for successful execution of activities that have been agreed. Initial participants in the activity consisted of 50 families, while in the period of 2 months to grow to 72 heads of families. Seeing the success of this performance there are other household regions joined by 52 heads of families. To support joint activities, sharing the labor and the means at their disposal. Community participation is evidenced dry season when the water crisis, in order to save the plant willingly hauled water to water the plants in mutual cooperation, so that even during the dry season to reap the results. Besides the participation of farmer groups is evidenced by forming small groups, from each group managing crops, the results of this management are contested, so that can stimulate the activity Keywords: participation, a group of farmers, the economy, society
PENDAHULUAN Sektor pertanian adalah merupakan salah satu sector yang sangat berperan dalam penopang kebutuhan pangan yang dibutuhkan oleh seluruh masyarakat, oleh karena itu penyediaan kebutuhan pangan yang telah diprogramkan oleh pemerintah wajib didukung agar supaya dapat tercapai sesuai apa yang diharapkan. Dalam penyediaan kebutuhan bahan pangan tersebut keberadaan kelompok tani dan masyarakat sebagai ujung tombak di lapangan serta sumber daya lokal yang tersedia dilingkungan masyarakat mempunyai andil yang cukup besar. Oleh karena itu yang selama ini kebutuhan pangan yang identik hanya pangan beras, jagung dan kedelai, saat ini maka dapat dipenuhi dengan melalui bahan pangan lain yang beraneka ragam
dengan melalui diversifikasi pangan. Dalam rangka penyediaan bahan pangan yang beraneka ragam dengan melalui diversifikasi pangan dapat dilakukan oleh kelompok tani – kelompok tani yang cukup banyak tersebar di Indonesia ini dapat diberdayakan, sehingga diversifikasi pangan dan peningkatan produksi dapat tercapai sehingga tidak terjadi kerawanan pangan. Peningkatan ketahanan pangan berarti mencakup peningkatan produksi tanaman pangan, menjaga kecukupan pangan dan selalu waspada agar tidak terjadi kerawanan pangan, (Sri Budiastuti, 2009),. Sehubungan hal tersebut diatas yang berkaitan dengan pangan maka pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah No. 68 Tahun 2002 tentang ketahanan pangan bahwa
“Optimalisasi Lahan Pekarangan Untuk Peningkatan Perekonomian Masyarakat dan Pengembangan Agribisnis”
265
UNDIP PRESS
masyarakat memiliki kesempatan untuk berperan seluas-luasnya dalam mewujudkan ketahanan pangan melalui pelaksanaan produksi (Kementan, 2012). Dalam rangka mendukung program pemerintah dalam penyediaan bahan pangan agar lebih tersedia di masyarakat, maka telah dilakukan kajian partisipasi kelompok tani dalam pengelolaan sumber daya lokal untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Tujuan kajian ini untuk mengetahui sampai sejauh mana peran kelompok tani dalam penyediaan bahan pangan melalui berbagai kegiatan usaha kelompok tani. METODE Kegiatan partisipasi kelompok tani dalam pengelolaan sumber daya lokal untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dilaksanakan di Desa Madura, Kecamatan Wanareja, Kabupaten Cilacap pada Maret – Juli 2012. Petani kooperator yang terlibat adalah seluruh anggota kelompok tani Barokah Sri sebanyak 72 KK. Sumber daya lokal yang dimanfaatkan untuk membuat pupuk organik antara lain: kotoran ternak, limbah kulit singkong, jerami, gedebog pisang, batang papaya. Bahan baku lokal untuk membuiat MOL nutrisi antara lain : keong, rebung, anak pisang, bluluk (calon buah kelapa yang masih kecil), mangga muda. Bahan baku lokal untuk membuat MOL nabati antara lain : Gadung, daun sirsak, daun glereside, daun mimba, daun ketepeng. Bahan untuk membuat pakan ternak domba antara lain : rumput, jerami, singkong, ampas tahu, bekatul, tetes tebu, garam dan nutrisi padat. Metodologi pengkajian menggunakan pendekatan Participatory Rural Appraisal (PRA), focus groups discussion (FGD) dan survey. Data primer diperoleh melalui survei dan wawancara terhadap anggota kelompok dan masyarakat dengan menggunakan kuesioner terstruktur dan data sekunder diperoleh dari institusi terkait. Dari data yang telah dikumpulkan dianalisis secara deskriptif, HASIL DAN PEMBAHASAN Letak Geografis dan Potensi Lahan Desa Madura Kecamatan Wanareja, Kabupaten Cilacap mempunyai luas wilayah 1.320 ha, dengan ketinggian 100 diatas
266
permukaan (dpl.), pH tanah 6-7, dengan drainase dan kesuburan tanah pada level sedang. Lahan sawah seluas 318 ha terdiri atas 225 ha sawah irigasi dan 93 ha sawah tadah hujan. Potensi lahan kering 1.002 ha dan sudah diguanakan untuk usaha tani seluas 820 ha. Desa Madura berada di wilayah Kecamatan Wanareja, Kabupaten Cilacap dimana posisinya merupakan Kabupaten di Propinsi Jawa Tengah paling ujung barat, perbatasan dengan Propinsi Jawa Barat. Bila dilihat dari letak batas wilayah kecamatan Wanareja posisinya sebagai berikut : Sebelah Utara : Kabupaten Kuningan, Sebelah Barat : Kabupaten Ciamis, Sebelah Selatan : Kecamatan Cipari, Sebelah Timur : Kecamatan Majenang. (Monografi, , 2011). Potensi Pertanian dan Peternakan Sawah irigasi seluas 225 ha yang telah dikelola oleh 120 kepala keluarga (KK) tani mampu menghasilkan padi sebanyak 2.525 ton/tahun/GKG, sedangkan lahan kering seluas 820 ha sudah dimanfaatkan sebagian besar untuk tanaman ketela pohon sepanjang tahun. Rata-rata hasil produksi ketela pohon mencapai 22 ton/ha. Dengan adanya hasil produksi dari tanaman ketelah pohon secara kontinue setiap tahun, sehingga komoditas ini dapat menggantikan sebagian bahan pangan dari beras. Disamping itu disektor peternakan juga mempunyai potensi untuk dikembangkan. Jenis ternak yang sudah ada di wilayah Desa Madura, Kecamatan Wanareja antara lain : Ayam 32.881 ekor, Kambing 1.234 ekor, Bebek 400 ekor, Domba 231 ekor. Kerbau 18 ekor dan Sapi 8 ekor, (PRA, 2012). Kelembagaan Gapoktan Kelompok Tani Barokah Sri berada dalam kelembagaannya tergabung di dalam Gapoktan Sinar Harapan yang ada di wilayah Desa Madura, Kecamatan Wanareja, Kabupaten Cilacap. Dalam kelembagaan Gapoktan Sinar Harapan (Kelompok Agribisnis Terpadu) di Desa Madura, Kecamatan Wanareja merupakan gabungan dari 10 kelompok tani, yaitu Kelompok Tani Baokah Sri, Kelompok Tani Srimukti, Bina Usaha, Panca Karya, Mekar Sari, Mekar Asih, Harapan, Madura Lestari, Sari Mukti dan Wanita Tani. Dari masing-masing
Prosiding Seminar Nasional Optimalisasi Pekarangan, Semarang 6 November 2012
UNDIP PRESS
kelompok tani memiliki Ketua, Seksi Usaha, Seksi Humas, Seksi Pertanian, Seksi Peternakan, dan Seksi Pekerjaan Pengelolaan Sumberdaya Lokal Untuk menunjang kelancaran pelaksanaan kegiatan usaha pada Kelompok Tani Barokah Sri telah dipersiapkan sarana produksi sesuai kebutuhan dalam usaha tani dari hasil buatan kelompok petani sendiri. Bidang usahatani diantaranya adalah dalam penyediaan bahan pangan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga tani yaitu tanaman sayur-sayuran, umbiumbian dilahan pekarangan, tanaman padi dilahan tadah hujan maupun dilahan sawah irigasi dan usaha ternak domba. Pupuk Organik Dalam pembuatan pupuk organik bahanbahan yang dibutuhkan tidak mengalami kesulitan, karena bahan-bahan yang dibutuhkan diwilayah Desa Madura, Kecamatan Wanare, Kabupaten Cilacap cukup tersedia seperti kotoran ternak, limbah kulit singkong, jerami, gedebog pisang, batang pepaya, serta bahanbahan lain. Dari semua bahan-bahan tersebut digiling dan difermentasi menjadi pupuk organik. Pupuk organik hasil dari kelompok tani digunakan untuk memupuk tanaman yang diusahakan oleh anggota kelompok, disamping itu juga dijual kepada pihak luar yang membutuhkan.
mesin tersebut dalam proses pengelolaan pembuatan pupuk semakin menjadi maksimal, sehingga dapat meningkatkan pendapatan kelompok. Untuk menambah semangat pembuatan pupuk organik yang digunakan dalam usahatani, nama Kelompok Tani Barokah Sri mempunyai makna tersendiri. BAROKAH Artinya : (B)ertani adalah pekerjaanku, (A)manah dari moyangku, (R)asa percaya diri sambil meneliti, (O)rganik pupuk buatan sendiri, (K)elestarian tanah dari pencemaran, (A)spirasi jadi bukti dan kenyataan, dan (H)asilnya meningkat berlipat-lipat. MOL Nutrisi MOL nutrisi ini digunakan untuk perangsang pertumbuhan tanaman. Mol nutrisi ini dibuat sendiri oleh kelompok tani Barokah Sri. Bahan yang digunakan antara lain dari keong, rebung, anak pisang, bluluk (calon kelapa yang masih kecil), mangga muda. MOL buatan dari kelompok tani ini bisa digunakan untuk merangsang atau mempercepat pertumbuhan tanaman, sehingga pertumbuhan tanamannya bisa maksimal, batang lebih kuat dan isinya lebih maksimal MOL Nabati Disamping MOL perangsang pertumbuhan kelompok tani Barokah Sri juga membuat MOL nabati. Bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan MOL nabati ini berasal dari bahan lokal juga yaitu diantaranya : Gadung, daun sirsak, daun glereside, daun mimba, daun ketepeng dan lain-lain. Untuk pembuatan MOL nabati ini bahan yang digunakan disesuaikan dengan hama dan penyakit yang akan dikendalikan. Hasil pembuatan MOL ini digunakan untuk mengendalikan hama penyakit pada semua jenis tanaman yang diusahakan oleh anggota kelompok tani Barokah Sri. Usaha Tanaman Sayuran dan Empon-Empon
Gambar 1. Proses Pembuatan Pupuk Organik Dalam rangka meningkatkan pembuatan pupuk organik, Kelompok Tani Barokah Sri sudah mempunyai mesin pengolah bahan organik dengan kapasitas 0,7 ton/jam. Dengan adanya
Untuk mencukupi kebutuhan perekonomian rumah tangga kelompok wanita tani Barokah Sri yang beranggotakan Ibu-Ibu PKK melakukan usaha tanaman sayur-sayuran dan empon-empon. Pelaksanaan usaha tani tanaman sayuran dan empon-empon dengan memanfaatkan lahan pekarangan di sekitar rumah masing-masing dan dilahan kebun benih desa (KBD). Dalam
“Optimalisasi Lahan Pekarangan Untuk Peningkatan Perekonomian Masyarakat dan Pengembangan Agribisnis”
267
UNDIP PRESS
Gambar 2. Sebagaian Tanaman Sayuran Yang Dikelola Kelompok Tani Dan Aktivitas Mencari Air Untuk Menyirami Tanaman pelaksanaannya partisipasi masyarakat (Ibu-Ibu PKK dan Bapak-bapak) sebagai anggota kelompok tani dimulai dari persiapan media tanam, pemeliharaan sampai panen sangat tinggi, bahkan pada saat musim kering gotong royong mencari air untuk menyirami tanaman. Ibu-ibu juga membentuk beberapa kelompok pengelola berbagai jenis tanaman sayuran dan obat-obatan seperti disajikan pada tabel 1. Tabel 1. Pembagian Kelompok Kerja Di Sekitar Wilayah Kebun Bibit Desa (KBD) Kelompok Usahatani Tanaman Sayuran Cabe Tomat Jahe Terong Seledri Ketua : Ketua : Ketua : Ketua : Ketua : Icih Elis Eja Sarmi Engkai Anggota :Anggota : Anggota: Anggota : Anggota: Bu Ningsih, Onah, Karti, Nyai Amah, Hj Oon, Iin, Surti, Taskam, Utin, Keti, Hj Tini, Kusniti, Widi, Ipih, Teti, Nunung, Karni, Toni, Esin, Sri, Tarsih, Abdul, Keneng, Suryani Miah, Lilis, Karsih, Ade ido, Dede, Tayung, Pipit, Aah, Sarmo, Susi, Engkom, Hayun, Ipik, Onoh, Ming, Titi, Ade, Icah, Nani. Yati, Ojoh, Tatik, Priyati, Miin, Heri, Yati Nina, Yani, Bu RW, Semi Edah. Mae Yati Ningsih, Heni Yana. Lilik. Nia Jujuk. Usahatani Tanaman Padi Di wilayah Desa Madura, dalam usahatani padi sudah cukup maju dibandingkan dengan wilayah desa lainnya. Di Kelompok Tani
268
Barokah dalam usaha tani padi sudah berjalan selama 4 (empat) tahun yaitu menanam padi dengan jarak tanam 30 x 30 cm, Jumlah bibit per lubang : 1 (satu) batang, Umur tanaman 7 (tujuh) hari setelah semai, dan membuat persemaian tidak dilahan sawah, melainkan dengan system dapok menggunakan nampan dan alat sejenisnya yang diletakan disekitar halaman rumah, setelah siap tanam baru dibawa ke sawah. Jadi sistem semai sudah mengacu pada sistem tanam dengan alat mesin tanam (Transplanter) yang akhir-akhir ini sedang digalakan pemerintah. Apabila dilihat dari penggunaan pupuknya sudah 95 % menggunakan pupuk organik yang dibuat sendiri dari bahan baku lokal. Penggunaan pupuk ini juga sudah berjalan selama 4 (empat) tahun dan diharapkan dalam waktu tidak terlalu lama pada semua usahatani menggunakan pupuk organik murni 100 %, tanpa menggunakan pupuk an-organik. Para anggota kelompok tani kenapa bertekad dalam usahatani menggunakan pupuk organik, karena selama ini kondisi lahan pada umumnya menggunakan pupuk an-organik secara berlebihan sehingga mengakibatkan tingkat kesuburan tanah menurun dan kandungan unsur organik sudah berkurang. Sehubungan hal tersebut diatas sangat tepat bila kelompok tani Barokah Sri sangat giat menggalakan penggunaan pupuk organik. Produksi hasil panen dikonsumsi lebih sehat, ramah lingkungan dan lahan sawah menjadi gembur dan subur. Ini sesuai pendapat Henny K., et al., dalam Sularno (2011) Pupuk organik memperbaiki produktivitas tanah melalui beberapa aspek. Pupuk organik yang sudah terdekomposisi dapat berfungsi sebagai sumber unsur hara, menahan unsur Ca, Mg, NH4 dan K,
Prosiding Seminar Nasional Optimalisasi Pekarangan, Semarang 6 November 2012
UNDIP PRESS
sehingga mengurangi pencuciannya, meningkatkan kapasitas tanah, menahan air, memperbaiki aerasi dan menggemburkan tanah. Usaha Perikanan Dalam rangka mencukupi kebutuhan protein hewani rumah tangga terdapat 13 kepala keluarga yang memanfaatkan lahan pekarangannya dengan membuat kolam untuk memelihara ikan. Luas kolam yang dimiliki bervariasi mulai dari skala untuk konsumsi rumah tangga sampai dengan luasan untuk agribnisnis yaitu seluas 20 M3 sampai dengan 150 M3. Jenis ikan yang banyak dibudiayakan di Desa Madura adalah : Munjaher, Tawes, Mas, dan Lele. Hasil usaha dibidang perikanan ini untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan sebagian dijual. Dengan adanya usaha budidaya perikanan ini juga sangat membantu sebagian masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan pangan rumah tangga tani, sehingga dapat mengurangi pengeluaran kebutuhan rumah tangga. Disamping keberadaan kolam di lahan sekitar pekarangan rumah tangga, kelompok tani Barokah Sri secara bersama-sama berpartisipasi
membuat kolam ikan dilingkungan Gedung GAPOKTAN Sinar Harapan yang bersebelahan dengan kebun bibit desa (KBD). Luas kolam ikan 4 x 5 M3 . Ikan yang dibudidayakan bersama-sama ini jenisnya Munjaher. Hasil dari budidaya ikan ini adalah milik bersama dalam kelompok tani. Pakan Ternak Domba Dalam rangka menunjang kebutuhan pakan ternak domba yang dikelola oleh anggota kelompok tani, maka untuk mencukupi kebutuhan pakan ternak domba telah dilakukan pembuatan pakan ternak yang dibuat oleh kelompok tani Barokah Sri. Untuk pembuatan pakan ternak domba menggunakan bahan baku lokal, yaitu diantaranya : rumput, jerami, singkong, ampas tahu, bekatul, tetes tebu, garam dan nutrisi padat. Tujuan pembuatan pakan ternak domba ini adalah untuk efisiensi waktu dan menambah gizi makanan ternak, karena di lokasi kegiatan sumber daya pakan lokal cukup melimpah. Pada dasarnya semua jenis limbah pertanian dapat digunakan untuk pakan kambing, domba kelinci dan atau ternak lainnya setelah dilakukan proses awal seperti fermentasi ini, limbah pertanian yang biasanya tidak disukai oleh ternak tersebut kita olah sedemikian rupa sehingga ternak mau memakannya dan memenuhi kebutuhan akan gizinya. Pemeliharaan Ternak Domba
Gambar 3. Kolam Ikan Dekat KBD Wilayah Gapoktan
Usahatani ternak domba dilakukan secara berkelompok dengan menggunakan kandang panggung. Sistem pengelolaan dibagi menjadi 8 (delapan) pemelihara anggota kelompok yang mengelola ternak domba. Setiap pemelihara terdiri dari 2 (dua) orang anggota kelompok tani. Introduksi teknologi yang dilakukan adalah
Gambar 4. Proses Pembuatan Pakan Ternak Domba Dan Pakan Ternak Yang Sudah Jadi “Optimalisasi Lahan Pekarangan Untuk Peningkatan Perekonomian Masyarakat dan Pengembangan Agribisnis”
269
UNDIP PRESS
perbaikan pakan. Selain itu juga dilakukan introduksi kandang panggung komunal dengan perbandingan 1 domba jantan dan 9 domba betina. Untuk pemeliharaan sepenuhnya menjadi tanggung jawab dari masing-masing anggota kelompok Barokah Sri yang telah ditunjuk sesuai dengan musyawarah bersama. Untuk menjaga keamanan terhadap domba di kandang panggung komunal dilakukan sistem jaga secara bergiliran. yaitu mulai dari pemberian pakan ternak, menjaga kesehatan dan sampai jaga malam. KESIMPULAN Bahan baku lokal cukup banyak disekitar masyarakat, sehingga pembuatan ssarana produksi organik untuk mendukung usahatani kelompok tani dan masyarakat dapat terpenuhi • Bahan pakan lokal untuk pakan ternak domba juga cukup memadai sehingga usaha ternak domba dapat dikembangkan. • Partisipasi anggota kelompok yang cukup tinggi merupakan kunci keberhasilan usaha dalam kelompok tani, sehingga hasilnya dapat memberikan kontribusi terhadap perekonomian di masyarakat. •
DAFTAR PUSTAKA Henny Kunstyastuti, T. Adisarawnto dan A.G. Manshuri, 2.000. Pemupukan Organik dan Anorganik Pada Kedelai di Tanah Vertisol,
270
Entisol dan Alfisol. Prosiding Seminar Pengembangan Teknologi Pertanian. Dalam Upaya Mendukung Ketahan Pangan Nasional. 47-58. Kementrian Pertanian, 2012. Pedoman Pelaksanaan Gerakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP). Pusat Penganekaragaman Konsumsi dan Ketahanan Pangan Badan Ketahanan Pangan. Monografi Kecamatan, 2011. Batas-batas Wilayah Kecamatan Wanareja dan Potensi sumber daya alam PRA., 2012. Hasil Parcipatory Rural Appraisal Dalam Rangka Kegiatan Model Kawasan Rumah Pangan Lestari (M-KRPL) di Desa Madura, Kecamatan Wanareja, Kabupaten Cilacap. Sri Budiastuti, 2009. Potensi Usaha Tani Dalam Menghadapi Krisis Global Pasca Revitalisasi Pertanian. Prosiding Seminar dan Temu Ilmiah Nasional. Revitalisasi Pertanian dalam Menghadapi Krisis Ekonomi Global, Hal. 100-104. ISBN.978-979-17638-3-7. Sularno, 2011. Pemberdayaan Kelompok Tani Melalui Agribisnis Pertanian Organik. Prosiding seminar Nasional Hasil Penelitian social Ekonomi Pertanian. Penguatan Social ekonomi Pertanian Menuju Kesejahteraan Masyarakat. Hal. 249-253. ISBN.978-979-97149-3-0.
Prosiding Seminar Nasional Optimalisasi Pekarangan, Semarang 6 November 2012