Papua dan Maluku
492
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
MOROTAI
MALUKU TENGGARA
TIDORE KEPULAUAN
RAJA AMPAT
HALMAHERA TENGAH
SORONG
HALMAHERA SELATAN
KAIMANA
SERAM BAGIAN TIMUR
BIAK NUMFOR
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
493
Kata Pengantar
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA Profil 113 Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil
PENGARAH: Sudirman Saad Direktur Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil
PENANGGUNGJAWAB: Agus Dermawan Direktur Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan
PENYUSUN: Agus Dermawan Syamsul Bahri Lubis Suraji Nilfa Rasyid, Muschan Ashari, Tendy Kuhaja, Ahmad Sofiullah, Muhammad Saefudin, Asri Setianingrum Kenyo Handadari, Ririn Widiastutik, Dyah Retno Wulandari. Tim Subdit Konservasi Kawasan – Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan
ISBN: 978-602-7913-22-6
© 2014 DITERBITKAN OLEH:
Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA Jl. Medan Merdeka Timur No. 16, Gedung Mina Bahari III Lantai 10 Jakarta 10110 Telp./Fax. (021) 3522045 http://kkji.kp3k.kkp.go.id
Foto Sampul: “Boo Windows in the Misool Area is a photo site which should feature in everyone’s Raja Ampat portfolio. Here I tried to take a different angle and exploit the schooling silversides for an original take on this beautiful scene”, Alex Tattersal, wetpixel.com
P
engelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan yang berkelanjutan tidak akan pernah terlepas dari fungsi konservasinya. Bahkan konservasi telah diyakini sebagai upaya penting yang mampu menyelamatkan potensi sumberdaya tetap tersedia dalam mewujudkan perikehidupan lestari yang menyejahterakan. Konservasi telah menjadi tuntutan dan kebutuhan yang harus dipenuhi sebagai harmonisasi atas kebutuhan ekonomi masyarakat dan keinginan untuk terus melestarikan sumberdaya yang ada bagi masa depan. Hingga tahun 2014, Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan telah membukukan luas kawasan konservasi perairan, pesisir dan pulau-pulau kecil di Indonesia mencapai 16,45 Juta Hektar (melebihi target 15,5 juta Hektar). Capaian ini merupakan hasil kolaborasi pemerintah dan pemerintah daerah bersama masyarakat dalam upaya konservasi sumberdaya ikan. Konservasi dalam pembangunan kelautan dan perikanan lima tahun kedepan dipastikan menjadi agenda utama dan tetap menjadi prioritas sebagai penyeimbang kebutuhan ekonomi dan kelestarian lingkungan. Disamping upaya pengembangan kawasan konservasi menjadi 20 juta hektar, pengelolaan efektif merupakan sasaran utama yang hendak dicapai, diantaranya melalui penguatan kelembagaan pengelolaan efektif yang mengedepankan prinsip-prinsip pengelolaan bersama (co-management). Melalui berbagai upaya ini, konservasi tengah mengukuhkan pilar-pilar perlindungan, pelestarian dan pemanfaatan berkelanjutan yang memberi manfaat keekonomian pendorong kesejahteraan masyarakat. Evaluasi tingkat efektivitas pengelolaan kawasan konservasi dilakukan dengan alat ukur E-KKP3K, berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Nomor Kep.44/KP3K/2012 tentang Pedoman Teknis Evaluasi Evektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K). Pedoman E-KKP3K memuat tata-cara atau panduan untuk mengevaluasi tingkat keberhasilan
pengelolaan berkelanjutan kawasan konservasi perairan, pesisir dan pulaupulau kecil. Pada tingkat makro, E-KKP3K digunakan Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk menilai tingkat pengelolaan kawasan konservasi perairan yang ada di Indonesia. Sementara pada tingkat mikro, E-KKP3K dapat pula digunakan swa-evaluasi terhadap kinerja pengelolaan suatu kawasan konservasi perairan sekaligus membuat perencanaan dalam rangka peningkatan kinerja. Pada pelaksanaannya, metode evaluasi ini disederhanakan menjadi tiga kategori yang terdiri dari Perunggu, Perak dan Emas. Peringkat Emas merupakan kawasan konservasi mandiri yang telah dikelola secara optimum, dimana masyarakat di sekitar kawasan sejahtera dan mempunyai pendanaan berkelanjutan. Pencapaian dan Upaya pengelolaan efektif kawasan konservasi perairan, pesisir dan pulau-pulau kecil yang telah dilakukan dituturkan secara runut dalam buku yang berjudul “Status Pengelolaan Efektif Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil di Indonesia”, edisi tahun 2014. Kehadiran buku ini diharapkan mampu memberikan sajian informasi kekayaan sumberdaya hayati dan ulasan yang memadai atas upaya pengelolaan efektif kawasan konservasi perairan, pesisir dan pulau-pulau kecil yang telah dilakukan serta dapat dipetik pembelajaran dalam rangka pengembangan pengelolaan efektif kawasan konservasi dimasa yang akan datang. Kami mengucapkan puji syukur kepada Allah Subhanallahuwata’ala atas terselesaikannya penyusunan buku ini. Apresiasi dan penghargaan yang tinggi kami sampaikan kepada para pihak yang telah membantu proses penyusunan, pembahasan hingga terselesaikannya buku ini.
Semoga bermanfaat.
Agus Dermawan
Dipersilahkan mengutip sebagian atau keseluruhan isi buku ini dengan menyebutkan sumber sitasi
ii
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
iii
Papua dan Maluku
492
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
MOROTAI
MALUKU TENGGARA
TIDORE KEPULAUAN
RAJA AMPAT
HALMAHERA TENGAH
SORONG
HALMAHERA SELATAN
KAIMANA
SERAM BAGIAN TIMUR
BIAK NUMFOR
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
493
Kawasan Konservasi Perairan Daerah
Kabupaten Pulau Morotai
494
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
495
Luas Kawasan : ,BXBTBO,POTFSWBTJJOJNFNJMJLJMVBT)B
Potensi Keanekaragaman hayati: 1FOZVIJKBVEBO1FOZV4JTJLNFSVQBLBOCFCFSBQBEJBOUBSB
Sekilas tentang Kawasan Kawasan konservasi yang terletak di Kabupaten Pulau Morotai ini tepatnya terletak di Pulau Rao. Pulau Rao terpisah dari daratan pulau Morotai yang terdiri dari 5 (lima) desa yaitu desa Saminyamao, Posi-posi Rao, Leo-leo Rao, Aru Burung, dan Lou Madoro. Masyarakat yang berdomisili di Pulau Rao memiliki 2 (dua) suku
ditemukan pada tiap sarang berkisar antara 80 – 140 telur. Menurut Nuitja (1992) penyu hijau dapat bertelur dalam rentang 80 – 195 telur, sedangkan penyu sisik sekitar 128 – 210 telur. Pemerintah setempat memiliki konsep pengelolaan kawasan ini dengan visi “Menjadikan Pulau Rao sebagai Kawasan Perlindungan Penyu (terutama jenis Penyu Sisik dan Penyu Hijau) di Indonesia Bagian Timur”.
yaitu Suku Sangir dan Suku Galela. Sebagian besar suku sangir berada pada desa Posi-posi Rao, Leo-leo Rao, dan Aru Burung. Sedangkan masyarakat suku Galela lebih
Nama Kawasan :
TVNCFSEBZBJLBOEJMJOEVOHJZBOHNFNJMJLJIBCJUBUEJTFLJUBS Pulau Rao. Sementara itu, dalam konteks sumberdaya UFSVNCVLBSBOH KFOJTZBOHTFSJOHEJUFNVLBOBEBMBIAcropora branching (ACB), Acropora digitate "
%$Acropora encrusting (ACE), Acropora submassive (ACS), Acropora tabulate (ACT), Coral branching (CB), Coral folious $'
Coral Massive $.
Coral Submassive (CS), dan Soft coral (SC)
Letak Geografis dan Administratif : ,BXBTBOJOJUFSMFUBLEJXJMBZBI1VMBV3BP ,BCVQBUFO1VMBV
banyak berdomisili pada desa Saminyamao dan desa
Kawasan Konservasi Perairan Pulau Rao Kabupaten Pulau
Lou Madoro. Panjang pantai pulau Rao yang merupakan
.PSPUBJ
.PSPSUBJ 1SPWJOTJ.BMVLV6UBSB
tempat bertelur penyu adalah 1.810 meter. Jumlah bekas sarang yang ditemukan sebanyak 2 sarang pada pantai pulau Rao yaitu pada titik pertama 02°18’45.93” LU dan
Dasar Hukum :
Status Pengelolaan : %JDBEBOHLBOQBEBUBIVONFMBMVJ4,#VQBUJ1FOHFMPMB
128°10’39.33” BT dengan diameter lubang 116 cm dan
Pencadangan melalui Keputusan Bupati Pulau Rao Nomor
pada titik kedua 02°18’39.01” LU dan 128°10’45.52”
/PNPS1.UFOUBOH1FOVOKVLBO1FODBEBOHBO
BT dengan diameter lubang 125 cm. Jumlah telur yang
-PLBTJ,BXBTBO1VMBV3BP4FCBHBJ,POTFSWBTJ1FSBJSBO%BFSBI
TBBUJOJNBTJINFMFLBUQBEBTBMBITBUV#JEBOHQBEB%JOBT ,FMBVUBO1FSJLBOBOTFUFNQBUEFOHBOESBGU[POBTJNBTJI dalam penyusunan.
,,1% ,BCVQBUFO1VMBV.PSPUBJ
496
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
497
Kawasan Konservasi Perairan Daerah
Tidore Kepulauan
498
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
499
Lampiran 1 Ikan ikan yang ditemukan di Pulau Filonga bagian Selatan, Kota Tidore Kepulauan No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
500
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
Spesies Caesio cunning Zanclus cornotus Aulostomus chinensis Scolopsis bilineatus Melichtthys vidua Chlorurus sirdodus Naso caesius Zebrasoma scopas Acanthurus pyroferus Acanthurus auranticavus Heniochus varius Forcipiger longirostris Chaetodon lunulatus Chaetodon klenii Labroides dimidiatus Thalassoma lunare Labroides bicolor Coris caudimacula Centropyge bicolor Pomacanthus navarchus Pygoplites diacanthus Pomacentrus moluccensis Chromis ternatensis Neoglyphidodon crossi Neoglyphidodon nigroris Chaetodon vagabundus Amphiprion sebae Dascyllus trimaculatus Ambliglyphidodon leucogaster Chromis margaritifer Pseudanthias huchti Pseudanthias tuka
Famili Caesionidae Zanclidae Aulostomidae Nemipteridae Balistidae Scaridae Acanthuridae Acanthuridae Acanthuridae Acanthuridae Chaetodontidae Chaetodontidae Chaetodontidae Chaetodontidae Labridae Labridae Labridae Labridae Pomacanthidae Pomacanthidae Pomacanthidae Pomacentridae Pomacentridae Pomacentridae Pomacentridae Pomacentridae Pomacentridae Pomacentridae Pomacentridae Pomacentridae Serranidae Serranidae
Lampiran 2 Ikan ikan yang ditemukan di Pulau Filonga bagian utara, Kota Tidore Kepulauan
Jumlah
No
34 5 1 5 1 3 46 8 6 7 3 2 3 5 4 2 2 4 1 1 1 53 31 6 11 2 2 18 36 38 28 37
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
Spesies Caesio teres Arothron nigropunctatus Pygoplites diacanthus Centropyge bicolor Siganus vulpinus Zanclus cornotus Melichtthys vidua Platax boersii Plectorhinchus chaetodonoides Pterois antennata Aulostomus chinensis Achanturus thompsoni Zebrasoma scopas Chaetodon lunulatus Heniocus varius Forcipiger longirostris Hemigymnus fasciatus Bodianus mesothorax Cheilinus fasciatus Cheilinus celebitus Thalassoma Hardwicke Chlorurus bleekeri Labroides dimidiatus Paracheilinus cyaneus Pomacentrus moluccensis Pomacentrus nigroris Neoglyphidodon thoracotaeniatus Neoglyphidodon nigroris Chromis scotochiloptera Ambliglyphidodon leucogaster Chromis ternatensis Ambiglyphidodon curacao Acanthocromis polyacanthus Ephinephelus ongus Pseudanthias huchti
Famili Caesionidae Tetraodontidae Pomacanthidae Pomacanthidae Siganidae Zanclidae Balistidae Ephipidae Haemulidae Scorpaenidae Aulostomidae Acanthuridae Acanthuridae Chaetodontidae Chaetodontidae Chaetodontidae Labridae Labridae Labridae Labridae Labridae Labridae Labridae Labridae Pomacentridae Pomacentridae Pomacentridae Pomacentridae Pomacentridae Pomacentridae Pomacentridae Pomacentridae Pomacentridae Serranidae Serranidae
Jumlah 70 1 2 1 2 8 1 1 1 1 1 6 8 2 5 4 3 1 5 2 3 5 6 14 57 48 35 59 64 75 134 32 43 1 34
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
501
Kawasan Konservasi Perairan Daerah
Kabupaten Halmahera Tengah Nama Kawasan : 4VBLB1VMBV,FDJM,BCVQBUFO)BMNBIFSB5FOHBI
Dasar Hukum :
1FODBEBOHBO4,#VQBUJ)BMNBIFSB5FOHBI/P ,&1UFOUBOHQFODBEBOHBO,BXBTBO,POTFSWBTJ 1FTJTJSEBO1VMBVQVMBV,FDJM ,,1, 1VMBV+JFXTFCBHJBO 4VBLB1VMBV,FDJM,BCVQBUFO)BMNBIFSB5FOHBI
Luas Kawasan Konservasi : 192 Ha Letak, Lokasi dan Batas-batas Kawasan: ,BXBTBO,POTFSWBTJZBOHEJDBEBOHLBOBEBMBI1FTJTJS1VMBV Jiew yang meliputi: ;POB 1FSMJOEVOHBS EFOHBO MVBT0,36 km2 BUBV IBCFSBEBEJ QBOUBJ1VMBV+JFXCFSGVOHTJ TFCBHBG LBXBTBOQFSMJOEVOHBO QFOVI UFSEJSJ EBSJ EBFSBI FLPTJTUFNUFSVNCVLBSBOH QFSBJSBOMBVU
IBCJUBU peneluran penyu dan burung (perairan darat) , ;POBQFNBOGBBUBOEFOHBOMVBT LN2BUBV)B BEBMBIQFSBJSBOMBVU ZBOHCFSBEBEJTFLJUBS1VMBV+JFX TFUFMBI[POBTJQFSMJOEVOHBOA ;POB,POTFSWBTJ EFOHBO MVBT LN BUBV IB Berfungsi sebagai Lokasi Pengelolaan, dengan luas UPUBM LFTFMVSVIBO )B 4FSBUVT 4FNCJMBO 1VMVI %VB)FLUBS
502
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
503
Kawasan Konservasi Perairan Daerah
Kabupaten Halmahera Selatan
504
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
505
Luas Kawasan : ,BXBTBO,POTFSWBTJJOJNFNJMJLJMVBT )B
Status Pengelolaan : 5FMBIEJJOJTJBTJEBOEJDBEBOHLBOQBEBUBIVO3FODBOB QFNFSJOUBITFUFNQBUBLBONFNCFOUVL615%LPOTFSWBTJ NBOEJSJVOUVLNFOHFMPMBLBXBTBOJOJ%SBGU[POBTJQVO UFMBIEJTVTVOEBOBLBOTFHFSBEJCVBUEPLVNFOSFODBOB QFOHFMPMBBOEBO[POBTJöOBM
Letak Geografis dan Administratif : ,BXBTBOJOJUFSMFUBLEJXJMBZBIBENJOJTUSBTJ,BCVQBUFO )BMNBIFSB4FMBUBO1SPWJOTJ.BMVLV6UBSB5FQBUOZBEJ LBXBTBOQFSBJSBOTFLJUBS,FQVMBVBO(VSBJDJ,PPSEJOBUMPLBTJ berada pada 127oo#5EBOo-4o-6
Sekilas tentang Kawasan
Dasar Hukum :
,BXBTBO,POTFSWBTJJOJUFSMFUBLEJXJMBZBI,FQVMBVBO(VSBJDJ
Pencadangan kawasan ini melalui Keputusan Bupati
3FTQPONBTZBSBLBUUFSIBEBQQFOFUBQBO,,1%EJXJMBZBI
)BMNBIFSB4FMBUBO/PNPS5BIVOUFOUBOH
,FQVMBVBO(VSBJDJ TBOHBUCBJL4FCBHJBOCFTBSNBTZBSBLBU
1FODBEBOHBO,POTFSWBTJ1FSBJSBO%BFSBI,FQVMBVBO(VSBJDJ
NFOZBUBLBOEVLVOHBOTFDBSBMBOHTVOHEBO
EBO-BVU4FLJUBSOZB%J,BC)BMNBIFSB4FMBUBO
NFOZBUBLBOUJEBLNFOPMBLEBOBLBONFMJIBUQFSLFNCBOHBO EBOCFSIBSBQLBXBTBOLPOTFSWBTJZBOHEJCBOHVO QFOHFMPMBBOOZBIBSVTCFSCBTJTNBTZBSBLBU4BMBITBUV LBXBTBOQBOUBJEJ,FQVMBVBO(VSBJDJZBLOJ1VMBV-FMFJLJOJ UFMBIEJUFUBQLBOTFCBHBJTBMBITBUVEBFSBILVOKVOHBOXJTBUB EJQSPQJOTJ.BMVLV6UBSB
Nama Kawasan : ,BXBTBO,POTFSWBTJ1FSBJSBO,BCVQBUFO)BMNBIFSB4FMBUBO
506
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
507
Kawasan Konservasi Perairan Daerah
Seram Bagian Timur Nama Kawasan : Kawasan Suaka Perikanan Kabupaten Seram Bagian Timur
Dasar Hukum :
1FODBEBOHBO4,#VQBUJ4FSBN#BHJBO5JNVS/P ,&1UFOUBOHQFODBEBOHBO,BXBTBO,POTFSWBTJ Sebagian Perairan Pulau Koon dan Pulau Neiden di Kabupaten Seram Bagian Timur
Luas Kawasan Konservasi : Letak, Lokasi dan Batas-batas Kawasan: ,BXBTBO,POTFSWBTJZBOHEJDBEBOHLBOBEBMBITFCBHJBO XJMBZBIQFSBJSBO1VMBV,PPOEBO1VMBV/FJEFOZBOHUFSMFUBL EJ,FDBNBUBO1VMBV(PSPNEBO,FDBNBUBO4FSBN5JNVS Kabupaten Seram Bagian Timur. Pencadangan tersebut terdiri EBSJXJMBZBIQFSBJSBOZBOHNFOHFMJMJOHJ1VMBV,PPOEBO1VMBV Neiden dengan radius 1 (satu) mil laut dari garis pantai Pulau ,PPOEBO1VMBV/FJEFOQBEBTBBUTVSVUUFSFOEBI
Target Konservasi: Suaka perikanan Kawasan Konservasi Perairan Pulau Koon dan 1VMBV/FJEFOEJMBLVLBOHVOBQFSMJOEVOHBOMPLBTJQFNJKBIBO ikan Kerapu (Epinephilus spp)
508
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
509
Kawasan Konservasi Perairan Daerah
Kabupaten Maluku Tenggara Nama Kawasan : ,BXBTBO,POTFSWBTJ1FSBJSBO%BFSBI ,,1% ,BCVQBUFO.BMVLV5FOHHBSB
Dasar Hukum : -
Pencadangan
:
3FODBOB1FOHFMPMBBOEBO;POBTJ
1SPTFT1FOZVTVOBO
SK Bupati Maluku Tenggara No 62 Tahun 2012
6OJU0SHBOJTBTJ1FOHFMPMB
1SPTFT*OJTJTBTJ
-
Penetapan Kawasan
:
,FUFSLBJUBOEFOHBOEBTBSIVLVN
LFCJKBLBOEBFSBI 1&3%" 1&3#61 EMM 1FSBUVSBO%BFSBI 1&3%" 1FNFSJOUBI,BCVQBUFO
- Belum -
.BMVLV5FOHHBSB/P5BIVOUFOUBOH 3FODBOB5BUB3VBOH8JMBZBI,BCVQBUFO.BMVLV 5FOHHBSB5BIVO
Luas Kawasan Konservasi
LBCVQBUFO.BMVLVUFOHHBSBEFOHBOMBOHHVSTFCBHBJJCVLPUB
:
kabupaten dan dibatasi antara lain :
150.000 Ha
Letak, Lokasi dan Batas-batas Kawasan
:
t
4FCFMBI4FMBUBO -BVU"SBGVSB
t
4FCFMBI6UBSB
t
4FCFMBI5JNVS 4FMBU/FSPOHEBO,FD1VMBV%VMMBI
,BCVQBUFO.BMVLV5FOHHBSBNFNJMJLJMVBT ,N¤ EFOHBOMVBTEBSBUBOTFCFTBS ,N¤EBOMVBTQFSBJSBO
t
,FD1VMBV%VMMBI6UBSB
4FMBUBOEBO
4FCFMB5JNVS
,FD5PZBOEP5BN
MBVUOZB ,N¤,BCVQBUFO.BMVLV5FOHHBSBIBOZB UFSEJSJBUBT(VHVTBO,FQVMBVBOZBJUV(VHVTBO,FQVMBVBO Kei yang terdiri atas Kepulauan Kei Kecil dengan Luas TFMVSVIOZB ,N¤EBO1VMBV,FJ#FTBSEFOHBO-VBT ,N¤%FOHBOKVNMBI1VMBVUFSTFCVUTFCBOZBLCVBI pulau ,BXBTBO,,1%,BCVQBUFO.BMVLV5FOHHBSBUFSMFUBLEJ TFCFMBICBSBUEBSJQVMBV,FJ,FDJMEBONFSVQBLBOLFQVMBVBO LFDJMEJCBHJBOUJNVSMBVUCBOEB,,1%,BCVQBUFO.BMVLV
Adapun titik batas atau Titik referensi adalah : No 1 2 3 4 5 6
Bujur 132° 36’ 35’’ BT 132° 29’ 51’’ BT 132° 22’ 59’’ BT 132° 26’ 27’’ BT 132° 33’ 30’’ BT 132° 41’ 39’’ BT
Lintang 5° 35’ 43’’ LS 5° 35’ 42’’ LS 6° 00’ 23’’ LS 6° 10’ 23’’ LS 6° 10’ 27’’ LS 5° 57’ 08’’ LS
5FOHHBSBTFDBSBBENJOJTUSBTJCFSBEBEJEBMBNXJMBZBI
510
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
511
Ekosistem Padang Lamun Perairan pesisir di kawasan konservasi Kei Kecil Barat memiliki KFOJTMBNVO HFOVTEBOGBNJMJ EFOHBOMVBTUPUBM EBFSBIQFSTFCBSBOOZBNFODBQBJLN2 EBSJ luas total kawasan. Terdapat 4 jenis lamun yang dijumpai QBEBTFMVSVIQVMBVZBLOJEnhalus acoroides, Halophila ovalis,
Target Konservasi: -
Cymodocea serrulata dan Thalassia hemprichii, dengan GSFLXFOTJLFIBEJSBO TFEBOHLBOKFOJTEFOHBOGSFLXFOTJ
Target Sumberdaya (Bioekologis) :
LFIBEJSBOOZBTBOHBUSFOEBIEJUFNVLBOTFCBOZBLKFOJT
1FSMJOEVOHBO#BHJ-PLBTJ1FNJKBIBO*LBOLBSBOH
EJBOUBSBOZBBEBMBIHalophila minor, Halophila spinulosa dan
MPLBTJ41"(T
Thalassodendrom ciliatumEFOHBOOJMBJGSFLXFOTJLFIBEJSBO
2. Perlindungan ekosistem laut (Terumbu Karang,Padang
relatifnya sebesar 57,14%. Ekosistem lamun di pulau-pulau
MBNVOEBO.BOHSPWF
JOJVNVNOZBNFOZFCBSCBJLEJTFMVSVIQFTJTJSQVMBVEBO
1FSMJOEVOHBOKBMVSSVBZBCBHJTQFTJFTMBOHLB (endemik spesies) utamanya spesies penyu belimbing (Demochelys coriacea), 1FSMJOEVOHBONBOUBSBZ EVHPOH IJVQBVTEBO beberapa spesies mamalia paus.
-
memiliki persen tutupan yang tinggi. Terumbu karang di perairan Pulau Kei memiliki 51 jenis karang batu (hard coral ZBOHUFSNBTVLLFEBMBNHFOFSBEBO
Jalur Migrasi bagi Spesies Langkah dan Di Lindungi
GBNJMZ'BNJMJLBSBOHCBUVUFSCBOZBLBEBMBIGBNJMJ'BWJJEBF
Jenis Mamalia Laut
KFOJT EBOGBNJMJ1PSJUJEBF KFOJT 'BNJMJEFOHBOKFOJT UFSFOEBIBEBMBIGBNJMJ)FMJPQPSJEBFEBO0DVMJOJEBF KFOJT
5FSJEJFOUJöLBTJUFSEBQBUKFOJTQBVT ZBJUVMegaptera
,POEJTJUFSVNCVLBSBOHEJ.BMVLV5FOHHBSBNFOVOKVLLBO
novaeangliae )VNQCBDLXIBMF
Balaenoplera borealis (Sei
kondisi yang baik. Hal ini ditunjukkan dengan nilai tutupan
XIBMF , Balaenoplera musculatus #MVFXIBMF
Balaenoplera
substrat dasar komponen abiotik (karang batu dan biota non
physalis 'JOXIBMF
Physeter catodon 4QFSNXIBMF EBO
mengimplementasikan praktek praktek perikanan
LBSBOHCBUV NFODBQBJ4FNFOUBSBLPNQPOFOBCJPUJL
Orcinus orca ,JMMFSXIBMF 4FMBJOQBVTQFNCVOVI NBLB
TFDBSBCFSLFMBOKVUBO
QBTJS LBSBOHNBUJEBOQBUBIBOLBSBOH NFODBQBJ
diduga rute migrasi dari 5 jenis paus lainnya dari Samudera
.FOEVLVOHQFOJOHLBUBOTFLUPSQBSJXJTBUB
(Sumber Profil Pulau-Pulau Perbatasan di Provinsi Maluku,
1BTJöLNFOVKV4BNVEFSB*OEPOFTJBBUBVTFCBMJLOZB BUBV
.FNBTUJLBOLFUFSMJCBUBONBTZBSBLBUIVLVNBEBU
2005 )
menuju dan kembali dari perairan Australia di bagian
Target Sosial, Budaya dan Ekonomi : 1. Pengelolaan Kawasan konservasi secara efektif yang
selatan melintasi perairan Laut Banda, kemudian membelok
EBMBNQFOHFMPMBBOLBXBTBOEBO 4. Adanya peningkatan kapasitas masyarakat pesisir
NFNBTVLJQFSBJSBO,BCVQBUFO.BMVLV5FOHHBSB EJNBOB kemudian jenis-jenis paus itu tersebar ke perairan Kawasan
Ekosistem Mangrove
EBMBNEJWFSTJöLBTJIBTJMQSPEVLTJQBOHBOMPLBM IBTJM Ekosistem mangrove di pulau-pulau ini umumnya berada
BMUFSOBUJGNBUBQFODBIBSJBOBMUFSOBUJG
pesisir atau pinggiran pulau dan memiliki persen tutupan
Selain Paus, terdapat lima jenis lumba-lumba di perairan
ZBOHUJOHHJEJCBOEJOHEFOHBOFLPTJTUFNIVUBOEBSBUBOOZB
QFTJTJSEBOMBVULFDJM,BXBTBO,,1,BCVQBUFO.BMVLV
-VBTBOLFTFMVSVIBOFLPTJTUFNNBOHSPWFQBEBLBXBTBO
Tenggara, yaitu Globicephala macrorhynchus, Pseudorca
LPOTFSWBTJ,FJ,FDJM#BSBUBEBMBITFCFTBSLN
crassidens, Delphinus delphis dan D. capensis (lumba-lumba
dari luas total kawasan. Ekosistem mangrove bagi masyarakat
biasa), serta Tursiops truncatus MVNCBMVNCBIJEVOHCPUPM
kawasan memiliki arti yang penting terutama pada saat
Jenis lumba-lumba yang umum berada di perairan pesisir dan
&LPTJTUFNUFSVNCVLBSBOHUVNCVITVCVSEBONFOZFCBSEJ
musim gelombang dimana nelayan takut untuk melaut,
MBVU,FDBNBUBOJOJBEBMBIMVNCBMVNCBCJBTBEBOMVNCB
TFMVSVIQFTJTJSQVMBVEJLBXBTBOLPOTFSWBTJ,FJ,FDJM#BSBU
maka kawasan ini dijadikan sebagai tempat mencari kerang-
MVNCBIJEVOHCPUPM
EFOHBOUPUBMMVBTBOTFCFTBSLN2 (2,77%) dari total luas
LFSBOHBO JLBOLFDJM VEBOHBUBVLFQJUJOHVOUVLQFNFOVIBO
kawasan.
konsumsi protein mereka
Potensi Ekologis - Keanekaragaman Hayati : Ekosistem Terumbu Karang
512
,,1,BCVQBUFO.BMVLV5FOHHBSB
perikanan tangkap dan budidaya laut sebagai bentuk
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
2
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
513
Selain pela, masyarakat juga mengenal sistem sasi. Sasi
XJMBZBIQFSBJSBOQFTJTJSTFQFSUJEJEFTB:FUGBG QVMBV8BSCBM
berperan dalam mengatur waktu penangkapan, alat yang
EBO0IPJEFSUVUV"EBQVOVTBIBCVEJEBZBQFSBJSBOZBOH
digunakan serta ukurannya. Sasi umumnya dilakukan
dapat dikembangkan dalam kawasan Konservasi Periaran
UFSIBEBQTJQVUNVUJBSB UFSJQBOHEBOMPMBEJMBVUEBOTBHV
,BCVQBUFO.BMVLV5FOHHBSBBEBMBICFCFSBQBKFOJT3VNQVU
LFMBQBEBOCVBICVBIBOEJEBSBU4BTJCJBTBOZBEJUBOEBJ
Laut, jenis kerang-kerangan seperti Trochus niloticus, Malaeus
EFOHBONFOBODBQLBOEBIBOEBIBOQPIPOUFSUFOUV NFMJIBU
malaeus, Lambis lambis, Lambis corcata, Tripeneustus gratilla
5FOHHBSBEBMBNQFOZVTVOBOEPLVNFO3FODBOB;POBTJ
UBOEBUFSTFCVUNBTZBSBLBUMBOHTVOHNFOHFUBIVJCBIXBEJ
dan jenis teripang Holothuria scabra serta Beberapa jenis
1FTJTJSEBO1VMBVQVMBVLFDJM 3;18, ,BC.BMVLV
petuanan (meti) tersebut sedang dilakukan sasi.
ikan seperti ikan kerapu (Epinephelus spp, napoleon (Cheilinus
UFOHHBSB
undulates) dan Cromileptis altivelis CFSPOBOH Siganus
Potensi Perikanan
:
,POTFSWBTJ1FSBJSBOZBOHDVLVQQFOUJOHEBOEJLFUBIVJ menempati perairan pesisir yang relatif dangkal Kawasan KKP ,BCVQBUFO.BMVLV5FOHHBSBBEBMBIDugong dugon %VHPOH Hasil pengamatan dan laporan masyarakat yang bermukim di QFTJTJSNFOVOKVLLBOEVHPOHIBEJSEJCFCFSBQBCBHJBOQFSBJSBO
QFOHHVOBOLBXBTBONFSVQBLBOKFOJTVTBIBCBTJTFLPOPNJ perikanan. Hal ini terbukti dari besaran kontribusi jenis
.FOEPSPOHTJOLSPOJTBTJUBUBSVBOHLBCVQBUFOEFOHBO LBXBTBOLPOTFSWBTJ .FMBLVLBOQFOHVBUBOLBQBTJUBT4UBG1FNEB,BC.BMVLV
.FOEPSPOHBEBOZBLFCJKBLBOUBUBLFMPMBQFTJTJSMBVU
spp), bobara (CaranxTQQ EBOLBLBQ Lutjanus sp dan Lates
berdasarkan adat istiadat dan kearifian lokal masyarakat
calcarifer).
EBMBNLBXBTBOLPOTFSWBTJQFSBJSBOLBCVQBUFO.BMVLV
6TBIBQFSJLBOBOUBOHLBQZBOHEJLFNCBOHLBONBTZBSBLBU +FOJTTQFTJFTMBOHLBIZBOHNBTJIBEBEJQFSBJSBO,BXBTBO
Upaya Pengelolaan Kawasan:
tenggara utamanya dalam perlindungan penyu belimbing
Potensi Pariwisata
EBOQFOHBXBTBOLBXBTBOLPOTFSWBTJQFSBJSBO
:
VTBIBQFSJLBOBOUBOHLBQZBOHEJLFNCBOHLBONBTZBSBLBU
Kawasan pesisir dan pulau pulau kecil dalam Kawasan
QFOHHVOBTFCFTBS 6TBIBQFSJLBOBOUBOHLBQZBOH
LPOTFSWBTJ,,1%,BCVQBUFO.BMVLV5FOHHBSBNFNJMJLJ
EJLFNCBOHLBOEJBSBILBOQBEBVTBIBQFOBOHLBQBOJLBO
potensi pariwisata yang dapat dikembangkan, adapun bentuk
pelagis kecil, pelagis besar, demersal maupun ikan karang.
XJTBUBZBOHEJMBLVLBOBEBMBIXJTBUBQBOUBJ XJTBUBCBIBSJ
4. Penguatan kapasitas bagi ibu-ibu nelayan untuk NFOHPMBIIBTJMQFSJLBOBOEBOEJTFSUJöLBTJQSPEVLQBOHBO seperti pembuatan bakso ikan, krupuk dan abon ikan TFCBHBJNBUBQFODBIBSJBOBMUFSOBUJG
(snorkling dan diving)EBOXJTBUBNJOBULIVTVTCFSVQBXJTBUB
.FMBLVLBO.POJUPSJOHEBO1FOHBXBTBOCFSTBNBQJIBL
NJOBULIVTVTNBOHSPWF XJTBUBNJOBULIVTVTMBNVO XJTBUB
UFSLBJUEBOQFOEBUBBOTVNCFSEBZBQFSJLBOBOEBO
QFTJTJSEBOQVMBVQVMBVLFDJM,BXBTBO,,1,BCVQBUFO.BMVLV
Jenis sumberdaya ikan pelagis kecil ekonomis penting antara
5FOHHBSB,FIBEJSBOEVHPOHQBEBCFCFSBQBCBHJBOQFSBJSBO
lain, ikan teri (Stolephorus spp.), ikan layang (Decapterus spp.),
pesisir dan pulau-pulau kecil Kecamatan ini berkaitan dengan
ikan kembung (Rastrelliger spp.), ikan selar (Selaroides spp.),
LFIBEJSBOWFHFUBTJMBNVOTFCBHBJTVNCFSNBLBOBOOZB)BTJM
ikan tembang (Sardinela spp.), ikan terbang (Cypsilurus spp.)
-PLBTJMPLBTJQPUFOTJBMZBOHUFMBIEJLFNCBOHLBO
UFOHHBSBEFOHBO1FMBUJIBOTFMBNEBONPOJUPSJOH
penelitian menunjukkan terdapat jenis lamun Syringodium
dan lain sebagainya. Kepadatan sumberdaya ikan pelagis
maupun berpotensi untuk dikembangkan antara lain: (1)
FLPTJTUFNEBOTVNCFSEBZBMBVUEBO.BOBKFNFO
isoetifolium, Halophila ovata dan Halodule uninervis sebagai
LFDJMTFCBHBJNBOBUFSEFUFLTJEFOHBOUFLOJLIJESPBLVTUJLEJ
QFSLBNQVOHBOBEBUEBO(PB 5BOJNCBS,FJ QBOUBJ6S
pengelolaan Kawasan konservasi
sumber makanan (nutrisi) utama dugong.
QFSBJSBOLFDBNBUBOJOJBEBMBICFSLJTBSEBSJ
1VMBV QBOUBJQVMBV8BSCBM UBOKVOH,PPSEBO
individu/km BUBVUPOLN , dengan nilai rata-rata
perairan Pulau Nai, Pulau Amut, Pulau Lea, Pulau Nura, Pulau
penyu menempati perairan pesisir, laut dan pulau-pulau kecil
TFCFTBS JOEJWJEVLN atau 2.81 ton/km
8BSIV 1VMBV/HVSOHVWB 1VMBV8BS 1VMBV/HJSJU 1VMBV4JMBBS
,BXBTBO,,1,BCVQBUFO.BMVLV5FOHHBSB ZBJUV1FOZV4JTJL
Jenis sumberdaya ikan pelagis besar yang dominan dijumpai
(Eretmochelys imbricata), Penyu Hijau (Chelonia mydas), Penyu
BEBMBIJLBONBEJEJIBOH Thunnus albacares EFOHBO+VNMBI
Belimbing (Dermochelys coriacea
EBOQFOZVQJQJI
UBOHLBQBOEJQFSCPMFILBOTFCFTBSUPOUBIVO DBLBMBOH
2
%BOTQFTJFTUFSBLIJSBEBMBIQFOZVTFUJEBLOZBFNQBUKFOJT
2
2
2
(Katsuwonus pelamis +5#UPOUBIVO EBOUPOHLPM (Euthynus affinis, Auxis thazard TFCFTBSUPOUBIVO
Potensi Sosial Budaya dan Ekonomi : Budidaya Laut .BTZBSBLBUEJ,BCVQBUFO.BMVLV5FOHHBSBNBTJI NFOKVOHKVOHUJOHHJBEBUJTUJBEBU JOJUFSMJIBUEBSJBEBOZB aturan atau sistem pela di masyarakat dalam mengelola kawasan lautnya. Sistem pela berfungsi sebagai kontrol adat EBMBNQFNBOGBBUBOTVNCFSEBZBBMBN TFIJOHHBLPOøJL sumberdaya kerap terjadi. Namun demikian penyelesaiannya akan dilakukan secara adat.
514
budaya dan wisata pendidikan/penelitian.
1FOHVBUBOLBQBTJUBTDBMPOQFOHFMPMB,,1%,BC.BMVLV
1VMBV/VIVUB 1VMBV5BOJNCBS,FJ 1VMBV'BS 1VMBV5BOHXBJO
Draft Peta Rencana KKP Kabupaten Maluku Tenggara 150.000 Ha :
Pulau Labulin dan Pulau Liksebagai sebagai spot penyelaman.
Aksesibilitas : .FOVKV,BXBTBO,POTFSWBTJ1FSBJSBOLBCVQBUFO.BMVLV tenggara dapat dilalui jalur laut dan jalur udara. Jalur udara
8JMBZBIQFSBJSBO,BXBTBO,,1,BCVQBUFO.BMVLV5FOHHBSB
melalui bandara Pattimura Ambon, terdapat 2 maskapai
berpotensi untuk dimanfaatkan untuk pengembangan
penerbangan menuju bandara Langgur yaitu Wings Air dan
VTBIBCVEJEBZBTFTVBJEFOHBOQFSVOUVLBOOZB)BTJMBOBMJTJ
Trigana Air. Sedangkan jalur laut menggunakan Kapal pelni
EJLFUBIVJMVBTQFSBJSBO,,1,BCVQBUFO.BMVLV5FOHHBSBZBOH
EBO,BQBM'FSZ
EBQBUEJHVOBLBOVOUVLLFHJBUBOCVEJEBZBBEBMBI Ha. Luasan lokasi budidaya tersebut tersebar pada beberapa
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
515
Kawasan Konservasi Perairan Daerah
Kabupaten Kepulauan Raja Ampat
516
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
517
Keanekaragaman Hayati : ,BCVQBUFO3BKB"NQBUNFNJMJLJLFBOFLBSBHBNBOIBZBUJMBVU ZBOHNFMJNQBI(VHVTQVMBVLFDJM JOJUFSMFUBLEJXJMBZBIA$PSBM5SJBOHMFZBOHNFSVQBLBOAKBOUVOH keanekaragaman terumbu karang di dunia dengan segala biota yang ber asosiasi dengannya, seperti jenis ikan-ikan karang, moluska dan LSVTUBTFB,POEJTJUFSVNCVLBSBOHTFCBOZBLEBMBN LFBEBBOCBJLEBOTBOHBUCBJL#FSEBTBSLBOIBTJMTVSWFJZBOH EJMBLVLBOPMFI$* $POTFSWBUJPO*OUFSOBUJPOBM CFLFSKBTBNB EFOHBO6OJWFSTJUBT$FOEFSBXBTJIEBO-*1*EBMBNLFHJBUBO .3"1 .BSJOF3BQJE"TTFTTNFOU1SPHSBN EJ3BKB"NQBU QBEBUBIVO UFMBIUFSJEFOUJöLBTJTFCBOZBLKFOJT CJPUBQBEBUJUJLQFOZFMBNBO ZBJUVKFOJTLBSBOH KFOJTEJBOUBSBOZBCFMVNQFSOBIEJUFNVLBOEJEVOJBKFOJT ikan karang, 4 jenis tergolong baru bagi dunia, yaitu: Eviota (sejenis gobi), Apogon (ikan kardinal-2 jenis), Hemiscyllium TFKFOJTIJV EBOKFOJTNPMVTLB 4FDBSBVNVN KFOJTMBNVOZBOHUFSEBQBUEJ1BQVBBEBMBI Enhalus acroides, Halodule sp., Halophila sp., Thalassia hemprichii,Cymodocea TQ )VUPNP EBMBN%BIVSJELL &LPTJTUFNQBEBOHMBNVOUFSEBQBUEJCBHJBO5JNVS Selatan dan Barat Pulau Kofiau, sekitar Pulau Ayau, bagian
Nama Kawasan :
#BSBU1VMBV#BUBOUB TFLJUBS1VMBV(BNEBOEJCBHJBO#BSBU
Kawasan Konservasi Perairan Kabupaten Kepulauan Raja "NQBU 5BNBO1VMBV1VMBV,FDJM%BFSBI3BKB"NQBU
Pulau Waigeo. Sementara rumput laut banyak terdapat di EBFSBI%JTUSJL.JTPPM 4BNBUFEBO8BJHFP6UBSB
Letak Geografis dan Administratif : Kawasan Konservasi ini dibagi menjadi menjadi beberapa
Dasar Hukum :
XJMBZBIZBLOJ
%BTBSIVLVNQFODBEBOHBOQFSBJSBO,BXBTBO,POTFSWBTJ-BVU
,BXBTBO,POTFSWBTJ1FSBJSBO,FQVMBVBO"ZBV"TJB
3BKB"NQBUBEBMBI1FSBUVSBO#VQBUJ3BKB"NQBU/P5BIVO ZBOHEJUBOEBUBOHBOJUBOHHBM+VOJEBO1FSBUVSBO #VQBUJ/P5BIVOUBOHHBM"QSJM
,BXBTBO,POTFSWBTJ1FSBJSBO4FMBU%BNQJFS ,BXBTBO,POTFSWBTJ1FSBJSBO5FMVL.BZBMJCJU 5BNBO1VMBV,FDJM,PöBV 5BNBO1VMBV,FDJM.JTPPM
Luas Kawasan : ,BXBTBO,POTFSWBTJJOJNFNJMJLJMVBTTFLJUBS Hektar.
518
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
519
Aksesibilitas : *CVLPUB,BCVQBUFO3BKB"NQBUBEBMBI8BJTBJZBOHUFSMFUBL di Pulau Waigeo. Waisai dapat dijangkau dari Kota Sorong menggunakan transportasi laut, yaitu kapal nelayan yang memakan waktu perjalanan 5 jam atau dengan kapal cepat (speed boat) yang memakan waktu perjalanan 2 jam. Transportasi laut memiliki peranan sangat penting untuk Kabupaten Raja Ampat yang terdiri dari ratusan gugus pulau kecil. Sementara itu, Trayek transportasi laut untuk Kabupaten Raja Ampat dengan Sorong berupa : Pelayaran rakyat : Sorong o8BJHFPo#BUBOUBo4BMBXBUJo.JTPPM EBOBOHLVUBO4VOHBJ %BOBVEBO'FSSZ+BMVS4VOHBJ,MBNPOPo4VOHBJ8BJHFP Pelayanan transportasi laut di Kabupaten Raja Ampat sangat bergantung pada musim. Pada bulan-bulan tertentu (April - Agustus) kondisi HFMPNCBOHTBOHBUCFTBSTFIJOHHBUSBOTQPSUBTJMBVUUJEBL EBQBUNFOKBOHLBVEBFSBIEBFSBITFQFSUJ,FQVMBVBO"ZBV ,PöBVBUBV.JTPPM ,PNPEJUBTJOJUFMBIEJCVEJEBZBLBOPMFINBTZBSBLBU LIVTVTOZBEuchema cottoni. Jenis crustacea banyak terdapat EJXJMBZBIQFSBJSBO3BKB"NQBU CBJLCFSVQBVEBOHIJBT maupun udang konsumsi. Jenis udang yang bernilai ekonomi UJOHHJBEBMBIVEBOHCBSPOH Panulirus sp) yang terdapat di FLPTJTUFNUFSVNCVLBSBOH,PNPEJUBTMBJOOZBBEBMBILFQJUJOH (Scylla serrata) dan rajungan (Portunnus sp) yang terdapat EJEBFSBIIVUBONBOHSPWF#FSEBTBSLBOIBTJMQFOFMJUJBO$** UFSEBQBUKFOJTNPMVTDBZBOHUFSEBQBUEJQFSBJSBO3BKB Ampat. Beberapa jenis yang bernilai ekonomis, antara lain
Potensi Pariwisata :
kerang-kerangan, cumi-cumi (Loligo sp), sotong (Sepia sp),
+FOJTQPUFOTJQBSJXJTBUBCBIBSJZBOHVUBNBEJXJMBZBIHVHVT
gurita (Octopus sp), teripang, tiram mutiara (Pinctada TQ %J
QVMBVLFDJM3BKB"NQBUBEBMBIXJTBUBQBOPSBNBBMBN TFQFSUJ
LBXBTBOJOJCBILBOUFSEBQBUKFOJTLJNBSBLTBTB Tridacna
QBTJSQVUJI HVB CFUJOHCFUJOHLBSBOH TFSUBXJTBUBdiving.
gigas ZBOHCFSVLVSBOIJOHHB NZBOHEBQBUEJUFNVLBO
%BFSBIQFOHFNCBOHBOQBSJXJTBUBBEBMBIEJ1VMBV,PöBV
EFOHBONVEBI,FCFSBEBBOLFSBOHJOJNFOKBEJJOEJLBUPS
.JTPPM 8BJHFP4FMBUBOEBO#BSBU TFSUB,FQVMBVBO"ZBV
CBIXBLPOEJTJUFSVNCVLBSBOHEJXJMBZBIJOJUFSHPMPOHTFIBU
/BNVOEFNJLJBOTFKBLUBIVOIJOHHBTFLBSBOHCBSV
8JMBZBIHVHVTQVMBVLFDJMEJ,BCVQBUFO3BKB"NQBUKVHB
UFSEBQBUMPLBTJZBOHEJLFMPMBPMFI151BQVB%JWJOH LIVTVT
memiliki kekayaan satwa penyu yang sebagian merupakan
VOUVLXJTBUBCBIBSJEBOXJTBUBBMBN ZBJUVEJXJMBZBI%JTUSJL
jenis yang dilindungi, seperti penyu sisik (Eretmochelys
8BJHFP4FMBUBO 8BJHFP#BSBUEBO5FMVL.BZBMJCJU
imbricata 4BUXBMBJOOZBEJXJMBZBIQFSBJSBO3BKB"NQBU BEBMBINBNBMJBMBVU ZBJUVMVNCBMVNCB Cetacean).
520
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
521
Kawasan Konservasi Perairan Daerah
Kabupaten Sorong Letak Geografis dan Administratif : 4FDBSBHFPHSBöT ,,-%"CVOUFSMFUBLQBEBQPTJTJ¡w 132°20'0"E
132°30'0"E
¡w-4EBOPwPw#5NFNJMJLJMVBT
132°40'0"E
XJMBZBITFLJUBS IB4FNFOUBSBTFDBSBBENJOJTUSBUJG
PETA KAWASAN KONSERVASI LAUT DAERAH PERAIRAN DAN PESISIR DISTRIK ABUN KABUPATEN SORONG PROVINSI PAPUA BARAT
-3750
-47
0 50 -4
50
132°10'0"E
50 -42
,,-%"CVOCFSCBUBTBOEFOHBO4BNVEFSB1BTJöLEJTFCFMBI
Indek Lokasi
6UBSB TFCFMBI4FMBUBO%JTUSJL:FNCVO 'FGEBO.JZBI TFCFMBI
BOLAANGMONGONDOW HALMAHERA TENGAH HALMAHERA TIMUR KOTA TIDORE
00 -40
RAJAAMPAT KOTA SORONG SORONG
-32 50
0°10'0"S
0°10'0"S
LAU T PAS I F I K -3500
HALMAHERA SELATAN
-30 00
WAROPEN SERAM BAGIAN BARATMALUKU TENGAH SERAM BAGIAN TIMUR BURU KOTA AMBON
FAK-FAK
KAIMANA
TOLIKARA NABIRE PANIAI PUNCAKJAYA WNNP JAYAWIJAYA
L
KEPULAUAN-ARU
Legenda -1250
-75 0
! ! !
! !
! ! !
! ! !
!
!
! ! !
! ! !
!
!
!
!
!
!
!
!
!
! ! !
0°20'0"S
!
!
! ! !
! ! !
!
! !
! ! !
! !
! ! ! !
!
!
!
!
!
!
!
!
! ! !
!
!
! ! !
!
! !
! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! !
! ! !
!
!
!
! ! !
!
!
!
! !
!
! ! !
! !
! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! !
!
!
!
!
0°40'0"S
! !
!
! ! ! ! ! !
! ! !
! ! !
! ! ! ! ! !
! ! !
,POEJTJUFSVNCVLBSBOHEJ,BCVQBUFO4PSPOHNBTJI
Kawasan Konservasi Perairan Abun Kabupaten Sorong
tergolong cukup baik dengan persentase penutupan NFODBQBJ EFOHBOMVBTIBNQBSBOLBSBOHEJQFSLJSBLBO
Satker Direktorat Konservasi dan Taman Nasional Laut Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir, Pulau-Pulau Kecil Departemen Kelautan Dan Perikanan Tahun Anggaran 2009
!
132°40'0"E
IB5FSVNCVLBSBOHIBOZBEJKVNQBJQBEBEBFSBI
!
! ! !
! ! !
! ! !
0°30'0"S
!
! ! ! ! ! ! !
! ! !
! ! ! ! ! ! ! ! !
! ! ! ! ! !
!
! ! !
! ! !
! ! ! ! ! !
! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
!
!
! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! !
! ! ! ! ! ! ! ! !
! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! !
!
!
! ! ! ! !
! ! !
! ! ! ! ! ! ! ! !
! ! ! ! ! !
! ! ! ! ! !
! ! ! !
! ! !
! !
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
! ! !
!
! ! !
!
! ! !
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
! ! !
!
! ! !
! ! !
! ! !
! ! ! ! ! !
! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! !
! ! !
! ! !
! ! ! ! ! !
!
! ! ! ! ! ! ! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! ! ! ! !
!
! ! !
!
!
! ! ! ! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
!
! ! !
! ! !
! ! ! ! ! !
!
! ! !
! ! ! ! ! !
! ! !
! ! ! ! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
!
! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! ! ! ! ! ! ! !
! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! !
! ! !
!
! !
! ! !
! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! !
! ! !
! !
!
!
!
! ! !
! ! !
!
!
!
!
!
!
! !
!
! ! !
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
! !
!
!
!
!
Skala 1: 100.000
!
!
!
!
!
!
! ! !
! ! !
!
! ! !
! ! !
!
!
!
!
!
!
!
!
! ! ! !
!
Nama Kawasan :
!
!
!
!
!
! ! !
! ! !
!
!
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
!
!
! ! !
! ! !
! !
!
!
&SFUNPDIFMZTimbricate), 1FOZVMFLBOH -FQJEPDIFMZToliace).
! !
! ! !
!
!
WAU
!
!
! ! !
! ! !
! ! !
!
! ! !
!
! ! !
!
! ! !
! ! !
! ! !
!
! ! !
!
! ! !
!
! ! !
!
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
!
!
!
!
!
!
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
!
! ! !
! ! !
! !
! ! !
! ! !
! !
±
!
!
! ! !
coreacea), 1FOZVIJKBV $IFMPOJBmydas), Penyu sisik
! ! !
! ! !
! ! !
%JTUSJL"CVOBEBMBIKFOJT1FOZV#FMJNCJOH %FSNPDIFMZT
! ! !
! ! !
! ! !
!
! ! !
! ! !
! ! !
! !
! ! !
! ! !
! ! !
!
! ! !
!
!
! ! !
!
! ! !
! !
!
! ! !
!
! ! !
QFOFMVSBOQFOZV LIVTVTOZBKFOJTQFOZVIJKBVEBOQFOZV
!
! !
!
7FHFUBTJJOJTBOHBUCBJLVOUVLNFOFEVIJLBXBTBOQBOUBJ
132° 21’ 00” BT, 0° 22’ 36” LS 132° 20’ 56” BT, 0° 17’ 22” LS 132° 37’ 11” BT, 0° 17’ 26” LS 132° 37’ 11” BT, 0° 21’ 44” LS
! !
!
! ! !
!
! !
!
!
!
! ! !
!
!
!
!
! !
!
! ! !
Pegunungan Tamrau
! !
!
ketapang, batatas laut, bakung laut, waru laut, dan putat laut.
TJTJL"EBQVOKFOJTQFOZVZBOHCJBTBEJUFNVLBOEJEBFSBI
!
! !
! !
!
!
!
! !
! !
!
!
1. 2. 3. 4.
!
! !
!
NBOHSPWF 7FHFUBTJEJEPNJOBTJPMFIKFOJTKFOJTQBOEBOMBVU
!
!
! ! !
!
!
! ! !
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
Tg
!
0°30'0"S
! ! !
!
!
!
> 5000 m
Koordinat Titik Batas
!
!
!
Kawasan Konservasi
! ! !
!
!
WFHFUBTJIVUBOQBOUBJ OBNVOUJEBLUFSEBQBUIVUBOCBLBV
!
!
! ! !
!
!
!
! ! !
! ! !
!
! ! !
! !
B
!
! ! !
!
3000 - 5000 m
!
! ! !
!
! ! !
!
Batas Desa
Luas Kawasan = 26.795,53 Ha
! ! !
! ! !
132°30'0"E
!
Tg. Ban
!
! ! !
! ! !
! ! !
!
!
! !
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
0°40'0"S
! ! !
! !! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! ! ! ! !
! ! ! ! !
! ! !
!
! ! !
!
! ! !
!
! ! ! !
132°20'0"E
! ! !
!
!! !
! ! !
! ! !
! !
! ! !
!
!
!
! ! !
!
!
! ! !
!
! ! !
!
!
!
! !
!
! ! !
!
!
! ! !
!
!
! ! !
!
!
!
132°10'0"E
! !
!
!
!
!
! ! !
! !
!
!
! ! !
! ! !
!
!
! ! !
! ! !
! ! !
!
! ! !
! ! !
! ! !
!
! ! !
! ! !
! !
!
! ! !
! ! !
! ! !
!
!
! ! !
! ! !
! ! !
! !
!
! ! !
!
! ! !
!
! ! !
!
! ! !
! ! !
! ! !
!
!
!
!
!
!
! ! !
! ! !
! ! !
!
!
! ! !
! ! !
!
! !
!
!
!
! ! !
!
! ! !
! ! !
!
! ! !
! ! !
!
! ! !
! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
!
!
! ! !
! ! !
Sepanjang pesisir pantai Kabupaten Sorong merupakan tipe
500 - 1000 m 1000 - 3000 m
Jalan
!
!
! ! !
! ! !
! ! !
!
! ! !
! ! !
! ! !
! !
!
!
! ! !
! ! !
!
! ! !
! ! !
! ! !
! !
KWOOR !
! !
Ibu Kota Kabupaten
0 - 500 m
Sungai
! ! !
! ! ! ! !
! ! !
! !
! ! !
! ! !
!
SAUBEBA
! ! !
! ! !
! ! !
! !
! ! !
!
!
WARMANDI
!
! ! !
! ! !
! ! !
! !
!
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
!
N
! ! !
! ! !
! ! !
!
! ! !
! ! !
! ! !
BIKAR
! ! !
! ! !
! ! !
! !
! ! !
! ! !
! ! !
WERUR BESAR
4
Tg. Weyos
Tg. Warmadi
Kota Koordinat Titik Batas
! ! !
HOPMARE
! ! !
! ! !
! ! !
!
! ! !
!
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
!
! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
!
! ! !
!
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
!
!
!
!
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
!
! !
! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
!
!
! ! !
! ! !
! ! !
WERUR
! ! !
!
!
!
!
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
!
!
!
!
!
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
!
!
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
SAUSAPOR
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! !
!
! ! !
!
!
!
! ! !
! ! !
! ! !
!
! ! !
!
! ! !
! ! !
!
! ! !
!
!
! ! !
! ! !
!
!
! ! !
! ! !
! !
! !
PEG. STEILE
!! ! ! !
!
! ! !
!
!
!
!
!
!
!
!
! ! !
!
! ! !
! ! !
!
! ! !
! ! !
!
! ! !
! !
!
!
. !
!
!
! ! !
!
! ! !
!
! ! !
! ! !
! ! !
!
! ! ! ! ! !
!
! ! !
! ! !
!! !
!
!
!
! ! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
!
1
!
! !
!
! ! !
!
!!
!
! ! !
!
! ! !
! ! !
!
! ! !
Tg. Waimak
. !
Tg. Hopmarie
Yogya (Baturumah)Tg. Rapon Tg. Rakrak Tg. Bangkaweyos
! ! !
! ! !
!
! ! !
! . !
" /
-10 00
-250
-500
Keanekaragaman Hayati :
Bathimetri
3
!
0°20'0"S
. !
!
BOVENDIGOEL MAPPI
MERAUKE
MALUKU TENGGARA BARAT
2
! !
.PSBJE
MALUKU TENGGARA WAKATOBI
-1500
Tg. Yamursba (Tg. Refun)
KOTA JAYAPURA JAYAPURA KEEROM
YAHUKIMO
MIMIKA
-1750
. !
SARMI
TELUKWONDAMA
-2250 -2000
5JNVS4BVLPSFNEBO"NCFSCBLFO EBOTFCFMBI#BSBU%JTUSJL
YAPEN
ASMAT
-2750
-2500
SUPIORI BIAKNUMFOR
MANOKWARI
SORONG SELATAN TELUKBINTUNI
KEPULAUAN-SULA
Dasar Hukum :
di sekitar tubir, dan reef flatnya EJEPNJOBTJPMFILBSBOH
%BTBSIVLVN1FDBEBOHBO,BXBTBO,POTFSWBTJ1FSBJSBO"CVO BEBMBI4,#VQBUJ,BCVQBUFO4PSPOH/P5BIVO %JUFUBQLBOTFCBHBJ,BXBTBO,POTFSWBTJ-BVU%BFSBI
QBQBO1BEBCFCFSBQBEBFSBIUFSVNCVLBSBOHIJEVQ EJUFNVLBOQBEBLFEBMBNBON%JLBXBTBOJOJEJUFNVLBO 8 jenis seagrass yang tergolong dalam 2 family, yakni Hydrocharitaceae dan Cymodoceae.
Luas Kawasan : Kawasan Konservasi ini memiliki luas 2 IB
522
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
523
Potensi Pariwisata : 0CZFLXJTBUBEJ,BCVQBUFO4PSPOHUFSTFCBSEJCFCFSBQB LBXBTBO OBNVOTFDBSBLFTFMVSVIBONVEBIEJKBOHLBVEBSJ
,PUB4PSPOH%JLBXBTBOQBOUBJJUVUFSEBQBUIBNQBSBO QBTJSQVUJIZBOHQBOKBOHOZBNFODBQBJQVMVIBOLJMPNFUFS z Sementara lokasi yang cocok untuk berselancar air,
z 4FMBJOJUV ,BCVQBUFO4PSPOHKVHBNFNJMJLJTFKVNMBIøPSB
sekitar 8 jam dengan menggunakan speed boat. Satu-satunya
dan fauna yang dapat menarik wisatawan. Antara lain,
LBQBMQFSJOUJTZBOHSVUJONFMBZBOJEJLBXBTBOJOJBEBMBI,.
IBCJUBUQFOZVCFMJNCJOH %FSNPDIFMZTcoriacea vandelli).
.FSBOUJ EFOHBOKBEXBMIBSJTFLBMJ
1FOZVUFSTFCVUUFSEBQBUEJ,BNQVOH:BNVSTCB.FEJEBO
pusat Kota Aimas (ibu kota Kabupaten Sorong) melalui darat
KVHBUFSEBQBUEJ,BNQVOH.PSBJE NFNBOKBOHLF
8BV%JTUSJL"CVOEBO4BVTBGPS LNEBSJQVTBU,PUB
EBOMBVU0CZFLXJTBUBVOHHVMBOEJ,BCVQBUFO4PSPOHBOUBSB
BSBI,BNQVOH%FMB%JTFQBOKBOHQBOUBJUFSTFCVUKVHB
4PSPOHBUBVBOLNEBSJ,PUB"JNBT
lain:
UFSEBQBUIBNQBSBOQBTJSQVUJIZBOHJOEBIVOUVLSFLSFBTJ
z Wisata alam Pantai Katatop lengkap dengan gugusan 1VMBV.BOHSPWF-PLBTJXJTBUBJUVUFSMFUBLTFLJUBSLN EBSJ"JNBTBUBVTFLJUBSLNEBSJQVTBU,PUB4PSPOH%J sini para wisatawan bisa menyaksikan gugusan pulau yang TBOHBUJOEBIEBOJEFBMVOUVLSFLSFBTJQBOUBJ z 1VMBV6N1VMBVJOJNFNJMJLJLFJOEBIBOQBOUBJZBOH MBOEBJ%JTFLJUBSQBOUBJJUVIJEVQEBOCFSLFNCBOHSJCVBO ekor kelelawar dan burung elang laut (sea hawk). z .BJOTFMBODBSBOHJODPDPLTFLBMJEJMBLVLBOXJTBUBXBOEJ
QBOUBJ.FOZBOHLVUXJTBUBQBOUBJ XJTBUBXBOKVHBCJTB EBUBOHMBOHTVOHLF,BNQVOH.BLCPO LNEBSJQVTBU
dicapai dengan menggunakan jalan darat, karena saat ini TFEBOHEJCBOHVOKBMBOEBSBUZBOHNFOHIVCVOHLBO,PUB
z #BUV3VNBI CBUVZBOHNFOZFSVQBJCFOUVLSVNBI z +VHBBEBQFOZVKFOJTMBJO TFQFSUJQFOZVIJKBV $IFMPOJB
Kota Aimas, atau sekitar 21 km dari pusat Kota Sorong.
mydas), QFOZVTJTJL &SFUOPDIFMJTimbrikata), dan penyu
1BOUBJJOJTBOHBUJOEBIEBOQBOKBOH"JSMBVUOZBCFOJOH
MFLBOH -FQJEPDIFMJTolivasia). Lokasinya dapat dicapai
mirip benar dengan permandian di kolam buatan.
melalui darat dan lau
4PSPOHEFOHBO.BOPLXBSJ4FIJOHHBVOUVLNFODBQBJ"CVO EBQBUEJDBQBJEBMBNXBLUVZBOHMFCJITJOHLBU
z 0CZFLXJTBUBBJSUFSKVOUFSMFUBLEJ,BNQVOH,MBCPUEBO ,BNQVOH$MBSJPO %JTUSJL#FSBVS8BOVSJBO ,BCVQBUFO 4PSPOH,BXBTBOBJSUFSKVOJOJCFSKBSBLLNEBSJQVTBU JCVLPUBEJTUSJL LFDBNBUBO "JSUFSKVOJOJEJLFMJMJOHJPMFI HVHVTBO1FHVOVOHBO,MJEBO,BMJG%BJM1FHVOVOHBO
1BOUBJ8BMJP EJ%JTUSJL4FHFU4FMBUBO TFLJUBSLNEBSJ
JUVNFNJMJLJQFNBOEBOHBOBMBNZBOHBTSJEBOJOEBI
QVTBU,PUB"JNBT"UBV LVSBOHMFCJILNEBSJQVTBU
(VHVTBOQFHVOVOHBOJOJCFSKBSBLLNEBSJQVTBUJCV LPUB%JTUSJL#FSBVS
524
%BMBNCFCFSBQBXBLUVLFEFQBO ,,-%"CVOBLBOEBQBU
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
Aksesibilitas : ,,-%"CVONFNJMJLJBLTFTJCJMJUBTSFMBUJGNVEBIEJKBOHLBV melalui laut dibanding melalui darat ataupun udara. Kawasan ini dapat dicapai dengan menggunakan kapal perintis, motor tempel (longboat) dan speedboat. %BSJLPUB4PSPOH ,,-%"CVOEBQBUEJDBQBJEBMBNXBLUV
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
525
Kawasan Konservasi Perairan Daerah
Potensi Pariwisata :
Kabupaten Kaimana
Kawasan wisata yang dapat dikembangkan terletak di Teluk Triton.Berdasarkan usulan rekomendasi, kawasan perairan 5FMVL5SJUPOZBOHUFSNBTVLEBMBN[POBJOJEJQFSVOUVLLBO sebagai kawasan Taman Wisata Laut (wisata selam, snorkeling, berenang, memancing, QBTJSQVUJI KFMBKBIQVMBV QFOHBNBUBOCVSVOHEBOTBUXB MJBS %JEBMBNLBXBTBOJOJUFSEBQBUFLPTJTUFNUFSVNCV karang, pantai berpasir, pantai berbatu, pantai berlumpur dan FLPTJTUFNFTUVBSJ4FSUBUFSEBQBUQFOJOHHBMBOTFKBSBITFQFSUJ MVLJTBOUFCJOHZBOHCFSBEBEJTFLJUBSXJMBZBIJOJ
Nama Kawasan : Aksesibilitas :
Kawasan Konservasi Perairan Kabupaten Kaimana
Dasar Hukum : %BTBSIVLVNQFODBEBOHBO,BXBTBO,POTFSWBTJ-BVU,BJNBOB BEBMBI1FSBUVSBO#VQBUJ,BJNBOB/P5BIVO
Luas Kawasan : ,BXBTBO,POTFSWBTJJOJNFNJMJLJMVBTTFLJUBS)FLUBS
Letak Geografis dan Administratif : Kabupaten Kaimana yang terletak pada posisi geografis 2owoow-4EBOowoow#5 4FNFOUBSBTFDBSBHFPHSBöT EJTFCFMBI5JNVS,BCVQBUFO ,BJNBOBCFSCBUBTBOEFOHBO%JTUSJL:BZVS %JTUSJL8BOHHBS EBO%JTUSJL.BQJB ,BCVQBUFO/BCJSFTFSUB%JTUSJL1PUPXBZ #VSV EBO,BCVQBUFO.JNJLB4FCFMBI#BSBUEFOHBO-BVU "SBGVSV %JTUSJL'BLGBL5JNVSEBO%JTUSJL,PLBT TFCFMBI6UBSB EFOHBO%JTUSJL#BCP %JTUSJL,VSJEBO%JTUSJL*UPSVUV,BCVQBUFO Teluk Bintuni.
Kabupaten Kaimana memiliki banyak Teluk di sekitarnya TFIJOHHBBLTFTUSBOTQPSUBTJMFCJINFOHBOEBMLBOUSBOTQPSUBTJ BJSTFCBHBJTBSBOBQFSIVCVOHBOBOUBSLFDBNBUBO5BLIFSBO di setiap kecamatan di Kaimana terdapat dermaga meskipun TFEFSIBOBEBOUFSCVBUEBSJLBZV%J,FDBNBUBO5FMVL"SHVOJ NJTBMOZB EFSNBHBLBZVIBOZBEBQBUNFOBNQVOHLBQBM kecil yang masuk keluar ke Teluk Arguni. Kondisi serupa EJKVNQBJQVMBEJ,FDBNBUBO5FMVL&UOBEBO#VSVXBZ%J Kecamatan Buruway terdapat jalan darat, terbatas pada ibu kota kecamatan dan di Pulau Adi, sedangkan jalanakses keluar kecamatan belum tersedia. Selain lewat laut, Kaimana mengandalkan transportasi udara. Bandar Udara Utarum Kaimana dapat didarati pesawat jenis Boeing. Selama ini NBTZBSBLBU,BJNBOBEJMBZBOJNBTLBQBJQFOFSCBOHBO.FSQBUJ EBO%BEBMJ"JSEBO-JPO"JS
Keanekaragaman Hayati : Spesies ikan yang paling sering dijumpai di kawasan ini BEBMBILutjanus decussatus,Parupeneus barberinus, Parupeneus multifasciatus, Ctenochaetusbinotatus dan Scarus flavipectoralis. 4FNFOUBSBMFCJIEBSJTFUFOHBIEBSJCJPNBTJLBOUBSHFUZBOH tercatat terdiri dari famili Caesionidae (fusiliers), Scaridae (parrot fish) dan Acanthuridae (surgeon fish).
526
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
527
Kawasan Konservasi Perairan Daerah
Kabupaten Biak Numfor 136°10'0"E
136°20'0"E
0°50'0"S
-75
136°30'0"E
0°50'0"S
136°0'0"E
0
PETA KAWASAN KONSERVASI LAUT DAERAH KABUPATEN BIAK NUMFOR PROVINSI PAPUA Indek Lokasi
-5 0
Korem
!
BOLAANGMONGONDOW
LAUT PASIFIK
HALMAHERA TIMUR KOTA TIDORE RAJAAMPAT
KOTA SORONGSORONG
0
HALMAHERA SELATAN
SUPIORI BIAKNUMFOR
MANOKWARI
SORONG SELATAN TELUKBINTUNI
KEPULAUAN-SULA BANGGAI KEPULAUAN
YAPEN
SARMI
WAROPEN FAK-FAK
SERAM BAGIAN BARATMALUKU TENGAH SERAM BAGIAN TIMUR BURU KOTA AMBON
KAIMANA
KEEROM
JAYAWIJAYA
00
0 -1
0
KOTA JAYAPURA JAYAPURA
TOLIKARA NABIRE PANIAIPUNCAKJAYA WNNP
YAHUKIMO
MIMIKA
-1 5
-2 5
TELUKWONDAMA
ASMAT
00
MALUKU TENGGARA WAKATOBI
BOVENDIGOEL MAPPI KEPULAUAN-ARU
MALUKU TENGGARA BARAT
MERAUKE
Legenda
1°0'0"S
2 -1
1°0'0"S
ALOR
! .
!
! .
Koordinat Titik Batas
/ "
Ibu Kota Kabupaten Sungai
1
0 - 500 m 500 - 1000 m
Jalan !
!
Batas Administrasi
!
00
! .
3
!
1000 - 3000 m
Garis Kontur
-1 0
! .
2
Bathimetri
Kota
!
50
Syabes
!
3000 - 5000 m
!
!
!
Daratan
> 5000 m
!
!
!
!
!
P. BIAK
Kawasan Konservasi
Adibai 1°10'0"S
1°10'0"S
!
Basnik
!
BIAK / "
! .
7 Mokmer
!
! .
! .
SELAT YAPEN
136° 22’ 31” BT, 01° 04’ 09” LS 136° 26’ 29” BT, 01° 02’ 26” LS 136° 29’ 51” BT, 01° 05’ 00” LS 136° 14’ 59” BT, 01° 14’ 56” LS 136° 14’ 59” BT, 01° 17’ 01” LS 136° 10’ 01” BT, 01° 17’ 01” LS 136° 06’ 31” BT, 01° 11’ 36” LS
5
1°20'0"S
6
1°20'0"S
! .
4
Luas Kawasan = 24.910,00 Ha Koordinat Titik Batas
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
±
-250
Skala 1 : 250.000 Satker Direktorat Konservasi dan Taman Nasional Laut Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Departemen Kelautan Dan Perikanan Tahun Anggaran 2009 136°0'0"E
136°10'0"E
136°20'0"E
136°30'0"E
38
528
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
529
t
1BOUBJ*OQFOEJ UFSMFUBLEJ%FTB"EPLJ %JTUSJL:FOEJEPSJ EBOEBQBUEJUFNQVITFMBNBNFOJUEBSJ,PUB#JBL 1BOUBJJOJEBQBUEJUFNQVITFLJUBSNFOJUEBSJ,PUB#JBL dengan menggunakan berbagai jenis kendaraan pribadi dan angkutan umum.
t
1BOUBJ8BSJ UFSMFUBLEJ,BNQVOH#PTOBCSBJEJ%JTUSJL#JBL 6UBSB ZBOHEBQBUEJUFNQVITFLJUBS KBNEBSJLPUB#JBL
t
1BOUBJ4BOTVOEJ QBOUBJJOJNFNJMJLJMFUBLZBOHTUSBUFHJT UFSMFUBLEJ%FTB4BOTVOEJEBONFSVQBLBOQBOUBJQFSUBNB yang dijumpai saat wisatawan memasuki Kabupaten Biak /VNGPSEBSJBSBI,BCVQBUFO4VQJPSJ
Cymodocea rotundata, Syringodium isoetifolium dan Enhalus acoroides. Adapun rata-rata persentase penutupan berkisar ZBOHEJUFNVLBOEJ:FOVTJEBO ZBOH ditemukan di Woniki.
Aksesibilitas : Untuk mencapai Biak sebagai ibukota Kabupaten Biak Numfor dapat dicapai melalui transportasi udara dan laut. Untuk transportasi udara rute Jakarta-Biak PP tersedia penerbangan
Potensi Pariwisata :
EBSJEBOLF#JBLZBOHEJLFMPMBPMFINBTLBQBJQFOFSCBOHBO
#JBL/VNGPSNFNJMJLJTFKVNMBIMPLBTJQBSJXJTBUBNFOBSJL
(BSVEBEBO.FSQBUJ TFEBOHLBOVOUVLUSBOTQPSUBTJMBVU
antara lain :
EJLFMPMBPMFI1&-/*EBOQFMBZBSBOSBLZBU6OUVLUSBOTQPSUBTJ
t
1BOUBJ,PSFN QBOUBJJOJDVLVQJOEBILBSFOBUFMVLOZBZBOH melengkung sekitar 1 km sekitar areal pasir delta. Jarak Biak dengan menggunakan kendaraan darat.
#JBLEBO1VMBV/VNGPS TFSUBMFCJIEBSJQVMBVTBOHBU
Kawasan Konservasi Perairan Kabupaten Biak Numfor
LFDJMZBOHUFSNBTVLLFEBMBN,FQVMBVBO1BEBJEP8JMBZBI
Dasar Hukum :
t
,BCVQBUFO#JBL/VNGPSEFOHBOMVBTLNEBOTFCBHBJ
.BOPLXBSJEJTFCFMBI#BSBU TFCFMBI6UBSBEFOHBO4BNVEFSB
Taman Wisata Alam. t
Selatan dengan Selat Yapen.
LFOEBSBBOTFMBNBMFCJILVSBOHNFOJU
EJUBOEBUBOHBOJUBOHHBM"QSJM
Keanekaragaman Hayati :
t
LFOEBSBBOEFOHBOXBLUVUFNQVITFLJUBSNFOJUEBSJ
IBOZBCFSBTBMEBSJKFOJTZBJUVRhizophora mucronata, R.
Kawasan Konservasi Perairan Biak Numfor terletak pada posisi
Kota Biak.
apiculata, Bruguiera gymnorrhiza dan Nypa. Kerapatan yang tinggi berasal dari jenis R. mucronata dan B. gymnorrhiza
Letak Geografis dan Administratif :
1BOUBJ#PTOJL 1BOUBJ4FHBSB*OEBI
UFSMFUBLEJ%JTUSJL#JBL Timur dan dapat dicapai menggunakan berbagai jenis
.BOHSPWFZBOHCFSLFNCBOHEJQFTJTJS#JBL5JNVSEBO0SJEFL
,BXBTBO,POTFSWBTJJOJNFNJMJLJMVBTTFLJUBS)FLUBS
1BOUBJ"OHHBEVCFS QBOUBJJOJUFSMFUBLEJCBHJBO5JNVS ,PUB#JBLEBOEBQBUEJUFNQVIEFOHBOCFSCBHBJKFOJT
%BFSBI ,,-% BEBMBI4,#VQBUJ/P5BIVOZBOH
Luas Kawasan :
,FQVMBVBO1BEBJEP NFSVQBLBOTBMBITBUVEJTUSJLEJ
Kabupaten Biak Numfor berbatasan dengan Kabupaten 1BTJöL TFCFMBI5JNVSEFOHBO4BNVEFSB1BTJöL EBOTFCFMBI %BTBSIVLVNQFODBEBOHBO,BXBTBO,POTFSWBTJ-BVU
UFSTFEJBoLBMJEBMBNTFNJOHHV
UFNQVIVOUVLNFODBQBJQBOUBJJOJTFLJUBSLNEBSJ,PUB
Kabupaten Biak Numfor terdiri dari 2 pulau kecil yaitu Pulau
Nama Kawasan :
VEBSBUFSTFEJBTFUJBQIBSJ TFEBOHLBOVOUVLUSBOTQPSUBTJMBVU
t
1BOUBJ"TBJCPSJ QBOUBJJOJDPDPLEJHVOBLBOVOUVLSFLSFBTJ
ZBOHIBNQJSEJUFNVLBOEJTFNVBMPLBTJ4FMBJOUFSVNCV
pantai seperti berenang, snorkeling serta berjemur sinar
LBSBOH IBTJMTVSWFJEJTFQBOKBOHQFTJTJS#JBL5JNVSEBO0SJEFL
NBUBIBSJ LBSFOBQBOUBJOZBCFSQBTJSQVUJICFSTJIEBO
ditemukan ada 4 jenis lamun, yaitu Thallasia hemprichii,
EJEVLVOHPMFIHBSJTQBOUBJZBOHQBOKBOH
HFPHSBöT w w-4EBO w o
530
o
o
o
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
531
532
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
533
Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kementerian Kelautan dan Perikanan Gedung Mina Bahari III Lantai 10 Jalan Medan Merdeka Timur No 16 Jakarta Pusat 10110 Telp/Fax: (021) 3522045, Surel:
[email protected] Situs resmi: http://kkji.kp3k.kkp.go.id 342
2014
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
343