PAPER JURNAL ONLINE PERAN DREAMERS RADIO JAKARTA DI ERA PERKEMBANGAN RADIO STREAMING (Studi Deskriptif Kualitatif Peran Dreamers Radio Jakarta Di Era Perkembangan Radio Streaming)
Disusun oleh: ZUL FAHMI ANKY D 0208160
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015
PERAN DREAMERS RADIO JAKARTA DI ERA PERKEMBANGAN RADIO STREAMING (Studi Deskriptif Kualitatif Peran Dreamers Radio Jakarta di Era Perkembangan Radio Streaming)
Zul Fahmi Anky Mahfud Anshori
Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta Abstract Dreamers Radio is different from any other streaming radio’s, the early emergence of Dreamers Radio was established in 2011 as a streaming radio. Dreamers Radio is one part of online division of PT. Mediaworks Indonesia which founded by Daniel T. Hartono whom very familiar in media industry. Dreamers Radio is the first professional streaming radio in Indonesia which targeted young people with active, energetic, and up to date lifestyle, also online characteristic. By utilizing Internet technology, Dreamers Radio as the only entertain media that combines between young people news portal and social media in Indonesia with the range target from the age of 15-25 years. Not only in the car just like the other conventional radio, but also Dreamersradio.com, can be enjoyed anywhere and anytime by Blackberry device users, Apple, Android, Windows Phone, Nux Radio, Tune In and PC without any buffering and free. This research is a qualitative descriptive research using literature data collection and interviews. The results of the studies are: (1) Dreamersradio.com as the main broadcast channel of Dreamers Radio (2) Dreamersradio.com as a place for community (3) Role of Dreamers Radio Jakarta in streaming radio development era, as the first streaming radio that managed professionally in Indonesia, as many as 50 articles per day are available at Dreamersradio.com Keywords: Streaming Radio, Dreamers Radio.
1
Pendahuluan Radio merupakan salah satu bentuk media yang memberikan informasi kepada masyarakat melalui audio. Berbeda dengan surat kabar atau majalah, radio hanya mentransmisikan suara termasuk musik. Saat ini radio begitu terkenal di masyarakat, dengan pendengarnya yang spesifik karena kemampuannya yang luar biasa untuk menciptakan “theatre of the mind” dalam pikiran pendengarnya.1 Di era modern saat ini, perkembangan radio cukup pesat. Terlebih setiap radio memiliki segmentasi pendengar yang berbeda–beda dan berlomba–lomba untuk selalu memberikan informasi, program acara, dan musik yang dapat diterima cepat oleh pendengarnya. Maka dari itu dengan memanfaatkan kemajuan teknologi yang ada. Misalnya, radio internet atau lebih dikenal dengan radio streaming atau e-Radio. Jangkauan radio internet jauh lebih luas dibandingkan radio konvensional. Radio internet bekerja dengan cara mentransmisikan gelombang suara lewat internet. Prinsip kerjanya hampir sama dengan radio konvensional yang gelombang pendek (short wave), yaitu dengan menggunakan medium streaming berupa gelombang yang kontinyu. Sistem kerja ini memungkinkan siaran radio terdengar ke seluruh dunia, asalkan pendengar memiliki perangkat internet. Siaran internet (streaming) dikenal juga web radio, atau e-Radio. Radio internet (streaming) merupakan layanan media komunikasi audio yang ditransmisikan oleh internet. Siaran radio streaming ini disebut juga dengan webcasting yang disebarkan tanpa menggunalan kabel. Pada pola streaming, suara langsung terdengar tanpa perlu kita men-downdload-nya. Melalui media streaming, saluran radio terus disebarluaskan tanpa ada kontrol operasional penyiaran seperti halnya radio konvensional. Berkembangnya radio internet (streaming), membuat pendengar lebih leluasa mendengar siaran radio tanpa terikat dengan batasan pemancar atau frekuensi. Oleh karena itu hingga saat ini banyak radio konvensional juaga menggunan layanan streaming, guna menarik pendengar yang lebih banyak. 1
Bungin H.M, 2006, Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat, Jakarta: Pernada Media Grup, hal. 131
2
Semakin berkembang dan bertumbuhnya radio streaming di Indonesia seperti yang telah disebutkan di atas, Dreamers Radio sebagai Profesional Streaming Radio yang pertama di Indonesia untuk anak muda yang aktif, enerjik, serta mengikuti perkembangan gaya hidup, dan sangat dekat dengan media online. Berbeda dengan radio streaming kebanyakan, awal kemunculan Dreamersradio pada tahun 2011 hingga kini selalu diminati oleh pendengar radio streaming. Pertama kali didirikan pada tahun 2011 Dreamers Radio merupakan salah satu bagian dari divisi online dari PT. Mediaworks Indonesia yang didirikan oleh Daniel T. Hartono yang sudah tidak asing lagi di duni media. Menyatakan diri sebagai profesional streaming radio pertama di Indonesia dengan tagline yang berani yaitu, The Best Streaming Radio in Town Dreamers Radio sebagai media hiburan satu-satunya yang menggabungkan portal berita anak muda serta social media pertama di Indonesia memiliki target pendengar mulai dari usia 15-25 tahun, serta tidak hanya itu Dreamers yang merupakan “call listener” bagi pendengar Dreamersradio, hingga saat ini berjumlah 19792 di facebook dan terhitung sejak tanggal 18 Juli 2011 sampai 28 Maret 2014 jumlah followers di media sosial Twitter @DreamersRadioID sudah mencapai 52.000, 7.860 likes pada fanpages Facebook dan total citizen 34.640 member. Pengunjung officially dreamersradio.com juga terhitung besar, karena selain pendengar dapat secara on air mendengar siaran, mereka juga mendapatkan beragam informasi terkini yang bermanfaat. Konsistensinya menggerakkan streaming radio di Indonesia pertama yang dikelola secara professional membuat Dreamers radio menjadi radio web nomor 1 di Indonesia berdasarkan www.alexa.com. Hal tersebut tentunya membuat Dreamers radio sebagai Profesional Streaming Radio di Indonesia semakin diakui dibandingkan dengan radio streaming lainnya. Berkaitan dengan hal di atas, Dreamers Radio sebagai radio pertama kali yang hadir dengan radio steamingnya dan dapat menyedot perhatiaan masyarakat, sehingga dapat dikenal banyak oleh anak muda dan mendapatkan feedback yang baik menjadi hal menarik untuk dikaji. Oleh karena itu, menganalisis Peran Dreamers Radio Jakarta di Era Perkembangan Radio Streaming. Radio streaming 3
Dreamers Radio dinilai efektif dan menjadi keunggulan, serta pembeda dari radio streaming lainnya adalah fokus dari penelitian ini. Rumusan Masalah Bagaimana peran Dreamers Radio Jakarta di era perkembangan radio streaming? Tinjauan Pustaka 1.
Komunikasi Menurut Deddy Mulyana dalam bukunya Ilmu Komunikasi Suatu
Pengantar, kata komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal dari kata latin communis yang berarti “sama”, communico, communicatto, atau communicare yang berarti “membuat sama” (to make common). Istilah communis adalah istilah yang paling sering disebut sebagai asal usul kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata latin lainnya yang mirip. Komunikasi meyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan diatus secara sama. Akan tetapi definisi-definisi kontemporer menyarankan bahwa komunikasi merujuk pada cara berbagai hal-hal tersebut.2 Secara ringkas, proses berlangsungnya komunikasi dapat digambarkan seperti berikut : - Komunikator (sender) yang mempunyai maksud berkomunikasi dengan orang lain mengirimkan suatu pesan kepada orang yang dimaksud. Pesan yang disampakan itu bisa berupa informasi dalam bentuk bahasa ataupun lewat symbol-simbol yang bisa dimengerti kedua pihak. - Pesan (message) itu disampaikan atau dibawa melalui suatu media atau saluran baik secara langsung maupun tidak langsung. Contohnya berbicara langsung melalui telepon, surat, e-mail, atau media lainnya. - Komunikan
(receiver)
menerima
pesan
yang
disampaikan
dan
menerjemahkan isi pesan yang diterimanya ke dalam bahasa yang dimengerti
2
oleh
komunikan
itu
sendiri.
Komunikan
(receiver)
Dedy Mulyana, 2005, Ilmu Komunikasi Suatu Pegantar, Bandung: Remaja Rosdakarya, hal. 41
4
memberikan unpan balik (feedback) atau tanggapan atas pesan yang dikirimkan kepadanya, apakah dia mengerti atau memahami pesan yang dimaksud oleh si pengirim. Selain itu menurut Dedy Mulyana, kounikasi massa (mass media communication) yang sering disingkat menjadi komunikasi massa, adalah komunikasi melalui penggunaan media. Dalam hal ini adalah media massa seperti majalah, surat kabar, televisi, radio dan sebagainya. Dalam penelitian ini yang menjadi fokus peneliti adalah komunikasi media massa. Karena obyek penelitiannya pada bidang radio. 2.
Radio sebagai Media Massa Eksistensi radio hingga saat ini tidak terlepas dari karakteristiknya yang
mampu membuat penggunanya bertahan. Setidaknya terdapat lima karakteristik radio yaitu: 1. Radio terdapat dimana-mana 2. Radio bersifat memilih 3. Radio bersifat ekonomis 4. Radio bersifat cepat 5. Radio bersifat partisipatif Radio merupakan media massa yang dalam pentransmisian pesannya hanya melalui suara. Khalayak diberikan ruang untuk “theater of mind” dalam menginterpretasikan pesan yang disampaikan oleh radio. Berikut ini kelebihan dan kekurangan yang dimiliki radio: 1. Dalam segi teknologi radio memang terlebih dahulu diciptakan dalam mentransmisikan pesan massa dibandingkan televisi. Namun radio hanya menyajikan dalam bentuk auditif saja, sedangkan televisi bersifat auditif dan visual. 2. Dalam sistem produksinya radio terbilang cukup mudah, tidak serumit televisi, atau bahkan majalah. 3. Pendistribusian pesannya yang sangat aktual dibandingkan televisi dan majalah, berkaitan dengan sistem produksinya yang sederhana. 5
Radio sebagai salah satu media massa memegang peranan penting. Menurut Nurudin dalam bukunya Pengantar Ilmu Komunikasi Massa dijelaskan bahwa radio memiliki peran dan fungsi sebagai alat penerangan, pendidikan, mempengaruhi massa, dan hiburan. Tidak hanya itu, radio dalam peran komunikasi untuk menginformasikan berita tentang segala sesuatu, baik itu menyangkut peristiwa disekitar, pemerintah, ekonomi, sosial ataupun dalam betuk hiburan. Berkaitan dengan fungsi hiburan, radio tampil memenuhi kebutuhan afektif – estetis seperti emosi dan pengalaman estetis massa. Selain peran menginformasikan radio juga berperan dalam mengedukasi masyarakat, melalui informasi – informasi yang disampaikan melalui radio, sehingga masyarakat menjadi tahu dan paham tentang suatu informasi. Pola penggunaan radio merujuk pada sifat radio yang dapat digunakan dengan praktis tanpa harus melibatkan banyak indera dalam menangkap pesan. Pesan yang ditransmisikan melalui radio dapat didengar dimana saja dengan bersamaan melakukan aktivitas lain, seperti di mobil, ruang tidur, atau bahkan di dapur. Radio banyak didengar orang pada saat mereka bekerja dan berkendara di dalam mobil. Perbedaan yang mendasar antara media cetak dengan radio ialah media cetak dibuat untuk “konsumsi” mata, sedangkan radio untuk “konsumsi telinga. Pesan yang disusun untuk surat kabar akan sulit dimengerti oleh komunikan bila pesan itu disampaikan melalui radio. 3.
Internet sebagai Media Baru Dari serangkaian teknologi baru, internet muncul di pertengahan 1990-an
sebagai medium massa baru yang amat kuat. Internet adalah jaringan kabel dan telepon jugasatelit yang menghubungkan komputer. Kendati dalam beberapa hal internet mirip dengan medium massa tradisional yang mengirim pesan dari titik transmisi sentral, tetapi internet lebih dari itu. Penerima pesan bisa mengklik hampir seketika dari satu sumber ke sumber lain. Perbedaan signifikan lain dari media massa adalah internet bersifat interaktif. Internet punya kapasitas untuk
6
memampukan orang saling berkomunikasi,bukan sekedar menerima pesan belaka, dan mereka bisa melakukannya secara real time.3 Internet merupakan jaringan longgar dari ribuan jaringan komputer yang menjangkau jutaan orang di seluruh dunia. Awalnya internet adalah untuk menyediakan sarana bagi para peneliti untuk mengakses data dari sejumlah sumber daya perangkat – perangkat komputer. Namun, sekarang internet telah berkembang menjadi ajang komunikasi yang sangat cepat dan efektif sehingga telah menyimpang jauh dari mis awalnya. Dewasa ini, internet telah bertumbuh sangat pesat. Yang membedakan internet dari teknologi konvensional lainnya adalah tingkat interaksi dan kecepatan yang dapat dinikmati pengguna untuk menyiarkan pesannya. Internet unggul dalam menghimpun berbagai orang. Karena geografis tak lagi menjadi pembatas, berbagai orang dari negara dan latar belakang yang berbeda dapat saling bergabung berdasarkan kesamaan minat dan proyeknya.4 4.
Radio Internet (Streaming Radio) Radio internet berbeda dengan radio frekuensi pada umumnya, dari segi
teknis bersiaran dan membuat program acara masih sama membedakan radio internet dengan radio frekuensi adalah teknis alatnya saja. Bila radio frekuensi membutuhkan pemancar untuk menyebarluaskan siarannya ke pendengar, maka radio internet hanya membuthkan jaringan internet untuk menyebarkan siaran radionya. Perbedaan yang paling utama antara streaming dan siaran radio konvensional adalah interaktif. Pada streaming, penonton bisa berinteraksi dengan media stream sesuai kebutuhan. Jadi penonton dapat memilih radio yang akan dijalankan. Perkembangan teknologi radio streaming akan coba dijelaskan dengan menggunakan konsep dasar teknologi komunikasi yaitu konsep Mediamorfosis. Konsep mediamorphosis ini dipaparkan oleh Roger Fidler. Menurut Roger Fidler dalam bukunya Mediamorfosis, medimorfosis adalah perubahan bentuk media 3
John Vivian, 2008, Teori Komunikasi Masa, Edisi Kedelapan, Jakarta: Kencana, hal. 262 Tracy LaQuey, 1997, Sahabat Internet: Pedoman bagi pemula untuk memasuki jaringan global, Edisi Kedua, Bandung: ITB, hal. 8 4
7
komunikasi, biasanya disebabkan oleh interaksi kompleks dari kebutuhan – kebutuhan penting,tekanan – tekanan kompetitif dan politis, dan inovasi – inovasi sosial dan teknologis. Konsep ini dapat tepat mengamati bagaimana perubahan dan perkembangan sistem teknologi tersebut seiring dengan berkembangnya teknologi lainnya. Untuk lebih menjelaskannya dapat mengelompokkannya ke dalam enam prinsip dasar yaitu yang pertama adalah Coevolution dan Coexistence. Pada prinsip ini terlihat bahwa seiring dengan pengembangan dan adaptasi yang panjang terjadi evolusi bentuk media-media komunikasi yang hadir secara bersamaan. Kemudian yang kedua adalah Metamorphosis yaitu media baru muncul secara bertahap dan melalui proses yang tidak spontan dan independen. Pada prinsip yang ketiga Propagation dapamenjelaskan pengaruh dari perkembangan media baru yang menanamkan dominasinya. Pada prinsip keempat yaitu Survival dapat dijelaskan bahwa seluruh media dan teknologi komunikasi harus melakukan proses adaptasi dan perkembangan apabila ingin meneruskan eksistensinya. Selanjutnya yaitu prinsip kelima Opportunity and Need, prinsip ini menekankan motivasi sosial, ekonomi dan politik yang dijelaskan bahwa teknologi
baru
memerlukan
waktu
yang
lebih
lama
dalam
proses
perkembangannya untuk menjadi lebih baik dan sukses. 5.
Peran Radio atas Penggunaan Teknologi Komunikasi Perbedaan yang nampak antara hadirnya media baru dan lama yang jelas
mencuat adalah dari segi penggunaannya secara individual yang diungkapkan oleh McQuail melalui tingkat interaktif penggunaan media yang diindikasikan oleh rasio respon pengguna terhadap pengirim pesan, tingkat sosialisasi pengguna dimana media baru lebih bersifat individual dan bukan bersifat interaksi sosial secara langsung, tingkat kebebasan dalam penggunaan media, tingkat kesenangan dan menariknya media yang digunakan sesuai keinginan serta tingkat privasi yang tinggi untuk penggunaan media baru.5
5
Dennis McQuail, 2002, Media Perfomance: Mass Communication and the Public Interest. London: Sage Publications, hal. 127 6 th Ibid, 2000. McQuail’s Communication Theory (4 edition). London: Sage Productions, hal. 119
8
Apa yang ditawarkan oleh media baru dibandingkan dengan media lama adalah kapasitas untuk memperluas volume informasi yang memungkinkan untuk individu melalui kontrol yang lebih besar dan suatu kapasitas untuk menyeleksi informasi tertentu yang mereka harapkan dapat diterima. Sebagaimana dikatakan MCQuail, dimana kebanyakan media baru ini memungkinkan komunikasi dua arah yang bersifat interaktif yang memungkinkan pengumpulan sekaligus pengiriman minformasi sehingga implikasinya bisa beragam.6 Radio sebagai teknologi komunikasi tidak dapat melepaskan perannya dalam komunikasi.
Menurut
menginformasikan,
Pavlik7
salah
satu
radio fungsi
dengan radio
peran
komunikasi
sekarang
adalah
untuk untuk
menginformasikan berita tentang segala sesuatu, baik itu menyangkut peristiwa disekitar, pemerintah, ekonomi, sosial ataupun dalam bentuk hiburan. Selain peran menginformasikan radio juga berperan dalam mengedukasi masyarakat, melalui informasi – informasi yang disampaikan melalui radio, masyarakat menjadi tahu dan paham tentang suatu informasi. Namun pada zaman dulu terutama dimana perkembangan informasi masih sangat terbatas, dan radio menjadi salah satu sumber informasi yang ada,membuat radio memiliki hegemoni untuk mengontrol masyarakat. Tetapi saat ini karena sifat manusia yang dinamis dan pada zaman sekarang akses untuk informasi mudah dan manusia dapat bebas memilih dan manusia memiliki kontrol untuk dapat menyeleksi informasi manakah yang akan diterimanya dan mana yang ditolaknya. Hal ini membuat manusia dapat memandang informasi yang diberikan dari berbagai sudut pandang dan tidak lagi subjektif dari satu sudut pandang saja. Dalam konsep komunikasi, radio memegang peran sebagai channel atau perantara. Radio digunakan sebagai sarana untuk mengirimkan informasi dari sumber kepada receiver (penerima). Perannya sebagai channel menurut efektifnya peran dan fungsi dari radio dalam mengirimkan informasi ke receiver. Pada zaman dahulu dengan keterbatasan radio yang hanya dapat mengirimkan infromasi dalam bentuk radio sudah dianggap cukup efektif, namun tentu tuntutan 7
John V Pavlik, 1998, New Media Technology: Cultural and Commercial Perspectives. Boston: Allyn and Bacon, hal. 57
9
zama menuntut informasi yang disampaikan agar lebih lengkap dan mencakup semua hal baik audio maupun visual, membuat radio sudah cukup jarang dipergunakan untuk saat ini, namun bukan berarti ditinggalkan secara total oleh semua masyarakat. Eksistensi radio sudah berkembang mengikuti zaman sekarang ini, perkembangannya membuat komunikasi dalam radio tidak terbatas hanya satu arah saja, namun jika dikombinasikan dapat menjadi komunikasi semi dua arah ataupun dua arah. Dengan memanfaatkan perkembangan teknologi komunikasi yang sudah cukup canggih penyiaran radio dapat dilakukan melalui internet yang memungkinkan jangkauan bebas untuk semua orang selama memiliki akses internet dan jika dikombinasikan dengan telepon maka interaksi antara sumber informasi dari radio dan pendengar ataupun receiver informasi dari radio dapat saling berinteraksi yang bersifat dua arah. Metode Penelitian Artikel yang ditulis berdasarkan hasil penelitian ini berfokus pada memaparkan bagaimana peran Dreamers Radio di era perkembangan radio streaming beserta kelemahan dan kelebihannya. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah metode peneitian
kualitatif dengan jenis pendekatan deskriptif, yaitu suatu
metode yamg memaparkan situasi atau peristiwa. Jenis metode deskriptif ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hiptesis atau memberikan prediksi. Selain itu, teknik pengambilan sampling bertujuan (purposive sampling) ini juga digunakan apabila anggota sampel yang dipilih secara khusus berdasarkan tujuan penelitiannya. Sebagai contoh peneliti saat ini meneliti tentang peran dreamers radio Jakarta di era perkembangan radio streaming, maka hanya mereka pihak internal Dreamers Radio (General Manager, Kepala Divisi Redaksi, Kepala Divisi Radio, Dreamers Market, Marketing & Media Promotion Relation) dan pihak eksternal yakni, Admin junior fanbase Maliq & D’essentials Jabodetabek (@DessentialsTeam) dan Pendengar Dreamers Radio yang dijadikan anggota
10
sampel. Di dalam teknik ini, ada tiga komponen pokok analisis, yaitu: reduktif data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil dan Pembahasan 1.
Dreamersradio.com sebagai Saluran Siaran Utama Dreamers Radio Dalam perkembangan radio streaming di era digital ini, ada tiga elemen
pokok yang perlu diketahui dalam munculnya perkembangan radio streaming (digital radio). Pertama, yakni adanya penggunaan teknologi digital (internet) dalam produksi, penyimpanan, reproduksi dan proses editing. Kedua proses distribusi online, konten radio, termasuk program, iklan dan musik. Dan yang ketiga, meningkatnya penggunaan internet sebagai sarana untuk penerimaan sinyal siaran radio, yang mana sebagai perluasan perangkat baru.8 Dreamers Radio sebagai salah satu media yang bergerak di bidang online, tentu menyadari akan pentingnya sebuah website. Sebagai radio yang berbasis streaming, website bagi Dreamers Radio merupakan salah satu alat komunikasi yang tepat untuk memperkenalkan Dreamers Radio kepada calon pendenngarnya. Karena Dreamers Radio tidak menggunakan sebuah frekuensi pemancar untuk menyiarkan siarannya, oleh karena itu internet merupakan senjata utamanya. Fungsi website bagi Dreamers Radio: 1. Sebagai media informasi, website digunakan sebagai sarana memberikan informasi produk kepada pengakses atau pendengar. Sebuah halaman web hendaknya memberikan informasi yang benar kepada pengakses, biasa berupa streaming radio tersebut, berita terkini, dan sebagainya. Selain itu seharusnya menyiapkan halaman khusus untukmemberikan alamat email yang jelas. 2. Media Promosi, fungsi website yang lebih spesifik digunakan sebagai media promosi sebuah produk atau jasa. 3. Media Pembelajaran, jenis web ini biasa disebut e-learning atau layanan website
yang
dibuat
untuk
mempermudah
pengakses
dalam
pembelajaran. Bisa berupa tanya jawab antar user. 8
Terry Flew, 2002, New Media: an introduction, New York, Oxford University Press, hal. 106
11
4. Media Komunikasi, di dalamnya bisa berupa forum chat dengan sesama pendengar. Web ini bisa melakukan interaksi antara satu dengan yang lainnya. 5. Media Hiburan, web ini bisa memutarkan lagu-lagu terkini. Web ini sanagat dimanfaatkan oleh pengguna radio streaming, termasuk Dreamers Radio. Dengan seiring berjalannya waktu dreamersradio.com, sudah memiliki banyak fitur di dalamnya, dan terlihat pihak Dreamers Radio begitu bekerja keras dengan terus memperbaharui konten maupun fitur yang ada di website dreamersradio.com. 2.
Dreamersradio.com sebagai Wadah Komunitas Dalam sebuah organisasi bisnis peran komunitas ternyata dinilai
mempunyai dampak besar bagi kemajuan Dreamers Radio. Komunitas merupakan suatu kumpulan masyarakat yang mempunyai minat yang sama dan berkumpul untuk saling memperoleh atau menerima informasi.9 Biasanya komunitas tergabung
dalam
satu
letak
wilayah
geografis
saja,
namun
semakin
berkembangnya teknologi kini komunitas juga bisa terbentuk dalam dunia maya, dimana interaksi dari satu individu dengan individu lain bisa terhubung tidak terbatas ruang dan waktu. Peran komunitas maupun fanbase terbilang banyak, sehingga nama Dreamers Radio bisa semakin ikut terbawa dalam kegiatan komunitas. Sadar akan hal tersebut, Dreamers Radio tentunya tidak ingin disamakan atau hanya menjadi pengikut radio yang sudah ada. Sebagai radio streaming, untuk menarik pendengar baru cukup sulit. Konten fanbase community yang ada di dreamersradio.com sangat tepat untuk membidik pendengar baru dengan memanfaatkan teknologi internet. Seperti yang diungkapkan Ghinza Reza General Manager Dreamers Radio, mengenai fanbase & community:
9
Georgia Arum Yudarwati, Personal Influence Modal of Public Relations: A Case Study in Indonesia’s Mining Industry, Jurnal ILMU KOMUNIKASI, Volume VII, 2 (Desember 2010)
12
“Fanbase & Community merupakan pondasi dari dreamersradio.com karena merelalah warga dan pendengar setia Dreamers Radio.” (Ghinza Reza, General Manager Dreamers Radio, wawancara tanggal 10 Oktober 2014) Pada dasarnya peneliti mengamati komunitas atau fanbase yang tergabung di Dreamers Radio adalah suatu kumpulan masyarakat yang mendukung kinerja perusahaan untuk mencapai tujuan utamanya. Di dalam naungan Dreamers Radio para komunitas dan fanbase diberikan halaman khusus di dreamersradio.com, yaitu Fanbase Lounge. Berikut kutipan wawancara dengan Ghinza Reza selaku General Manager Dreamers Radio: “Fanbase Lounge adalah ruang atau wadah dimana para fanbase berkumpul dan melakukan aktifitas apapun baik menulis maupun bertukar informasi.” (Ghinza Reza, General Manager Dreamers Radio, wawancara tanggal 10 Oktober 2014) Fanbase Lounge merupakan dimana aktifitas menulis atau sharing informasi dapat dilakukan, baik antara Fanbase Manager dengan komunitasnya maupun antar sesama komunitas. Bahkan tidak hanya diberikan halaman khusus di dreamersradio.com, namun seperti yang juga dijelaskan oleh Greg dari fanbase D’essentials Team, program khusus untuk para komunitas dan fanbase pun diberikan, yaitu program Fanbase Zone dimana para fanbase yang aktif akan mendapatkan kesempatan untuk berbincang –bincang mengenai artis idolanya. Tidak hanya itu pada program Fridaykustik pun dimana musisi diundang secara langsung untuk siaran dan tampil secara langsung di depan penggemarnya. Dimana program – program tersebut juga peneliti menilai sebagai kontribusi yang bisa Dreamers Radio berikan kepada pihak eksternalnya yakni komunitas dan fanbase. Peneliti melihat bahwa melalui fanbase & community, pihak Dreamers Radio selaku pihak internal selalu membuka ruang untuk di evaluasi oleh pihak eksternal. Selain itu dengan hadirnya fanbase & community dapat mendorong mereka yang kurang aktif berkontribusi dengan Dreamers Radio agar terpacu dalam bekerjasama yang telah dilakukan. Dengan adanya kegiatan ini, menurut
13
peniliti dapat menambah semangat para rekan – rekan kerja media, fanbase dan komunitas karena merasa kinerjanya telah bermanfaat dan dihargai. 3.
Peran Dreamers Radio Jakarta di Era Perkembangan Radio Sebagai radio streaming Dreamers Radio memeiliki keunggulan di
bandingkan radio konvensional (Radio FM) salah satunya adalah jangkauan siarannya yang tidak hanya bersifat lokal namun dapat dinikmati secara luar tanpa adanya batasan ruang dan wilayah atau geografis tertentu. Sifatnya yang portable juga menjadi salah satu keunggulan yang tidak dimiliki radio konvensional yang terbatas oleh sinyal frekuensi. Dengan adanya teknologi internet pengguna tentunya masih dapat terus menikmati layanan radio streaming Deamers Radio dimanapun dan kapan pun. Dengan semakin meluasnya kegiatan menyusul perannya yang terus meningkat dan semakin dibutuhkan masyarakat dalam ruang informasi dan hiburan, peneliti berani menjamin bisnis radio dapat menguntungkan. Namun, apa sebenarnya yang diinginkan dari masyarakat masa depan. Keinginan masyarakat yang dari waktu ke waktu selalu berubah – ubah. Berikut wawancara dengan Ghinza Reza selaku General Manager Dreamers Radio, tentang peran yang dilakukan Dreamers Radio terkait perkembangan era radio streaming saat ini: “Kita memberikan informasi yang fresh, actual, terpercaya dan berkualitas kepada para pendengar dreamersradio.com” (Ghinza Reza, General Manager Dreamers Radio, wawancara tanggal 10 Oktober 2014) Sedangkan peranan Dreamers Radio juga dirasakan oleh pendengar loyal Dreamers Radio selama dua tahun, Lutfi Wahyu Irfananda. Berikut hasil wawancara dengan Lutfi: “Sebagai radio anak muda saya sudah sudah dapatkan disini dengan bahasanya yang santai yang dapat dimengerti oleh anak muda, selain itu dapat diakses kapan pun dan dimana pun sehingga anak muda tidak ketinggalan informasi terkini” (Lutfi Wahyu Irfananda, Mahasiswa Program Studi Broadcasting Akademi Komunikasi Bina Sarana dan Informatika, Jakarta, wawancara tanggal 22 Februari 2015)
14
Sedangkan Greg, mewakili fanbase D’essentials Team merasakan peranan yang diberikan oleh Dreamers Radio. Berikut ini wawancara dengan Gregorius Anggoro selaku Admin Junior D’essentials Team (@DessentialsTeam): “Untuk itu kebetulan saya baru sekali ke Dreamers, tapi benefit yang di dapat mungkin Dreamers bisa jadi tempat hang out buat para fanbase” (Gregorius Anggoro, Admin Junior fanbase D’essentials Team, wawancara tanggal 21 Februari 2015) Dari ketiga informan di atas memiliki jawaban masing – masing yang peneliti amati ketiganya ternyata memberikan dampak positif bagi peran Dreamers Radio di masa datang. Salah satu yang terlihat adalah adanya arus informasi yang menjadi magnet bagi Dreamers (sebutan pendengar Dreamers Radio) baik pendengar lama maupun visitor dreamersradio.com yang mungkin nantinya bisa menjadi pendengar baru Dreamers Radio. Informasi yang terkini dengan artikel pilihan dan bahasa yang dekat serta mudah dipahami oleh anak muda tentu bisa menjadi daya tarik bagi pendengar baru Dreamers Radio. Sedangkan jawaban yang berbeda terlihat dari Greg yang mewakili fanbase ia melihat dari sudut pandang sebagai fanbase dan komunitas ternyata Dreamers Radio memiliki perhatian khusus terhadap fanbase dan komunitas. Mereka diberikan ruang untuk berekspresi dan bertukar informasi tentang artis/idolanya. Itu yang selama ini Greg belum pernah lihat di radio – radio anak muda lainnya. Selama ini radio – radio anak muda mempertemukan fanbase dan komunitasnya pada acara – acara tertentu saja dan tidak ada ruang bagi mereka untuk berekspresi. Hal tersebut juga sama dikemukakan oleh Marko Ala-Fossi dari University of Tempere dalam jurnalnya yang berjudul Future of Community Radio in the Digital Era.10 Ia menjelaskan bahwa keberadaan radio internet di era digital saat ini tidak serta merta menggantikan radio analog (radio FM), karena bagaimanapun juga cita rasa pendengar itu berbeda – beda ketika ia menikmati siaran radio baik itu radio analog maupun digital (streaming). Yang membedakan hanyalah 10
Marko Ala-Fossi, Future of Community Radio in the Digital Era:Nordic Community Radio Conferense, (Oktober 2008), http://sockom.helsinki.fi/commedia/ala_fossi.pdf, diunduh pada 18 Januari 2015
15
penerimaan konten yang diterima oleh pendengar radio analog dan radio digital (streaming). Kesimpulan Dari penelitian yang dilakukan selama Februari 2014 hingga Oktober 2014, dan dilanjutkan kembali Februari 2015, didapatkan kesimpulan tentang peran Dreamers Radio Jakarta di era perkembangan radio streaming. Dengan berkembanganya penggunaan teknologi komunikasi, peran media juga mengalami perkembangan atas penggunaan teknologi komunikasi tersebut. Peran Dreamers Radio Jakarta saat ini bukan hanya sebagai media inforrmasi satu – satunya yang dapat menginformasikan tentang segala sesuatu yang mana dapat diterima begitu saja oleh penerima informasi, namun seiring perkembangannya karena sifat manusia yang dinamis. Akses untuk informasi dapat lebih mudah di dapatkan dengan terkoneksinya internet mereka dapat dengan mudah menerima informasi. Selain itu Radio Dreamers Radio sebagai channel efektif berperan untuk mengirimkan informasi tidak hanya dalam format audio yang hanya satu arah, dengan adanya kombinasi melalui internet dan telepon makan terjadi interaksi dua arah antara sumber informasi dari Dreamers Radio Jakarta dan pendengar ataupun receiver informasi dari radio tersebut dapat saling berinteraksi. Dengan memanfaatkan penggunaan internet Dreamersradio.com juga berhasil menjadi wadah berkumpulnya bagi fanbase dan komunitas untuk dapat saling bertukar informasi dan kegiatan. Saran Dari hasil penelitian yang dilakukan peneliti terdapat saran yang diberikan oleh pendengar, anggota fanbase dan peneliti yang mana diharapkan dapat bermanfaat bagi peningkatan peran Dreamers Radio kedepannya. Saat melakukan kerjasama apabila ada kewajiban yang tidak dilakukan oleh pihak eksternal harus bisa lebih menghargai kehadiran fanbase dan komunitas dalam hal merespon kerjasama baik melalui email ataupun evaluasi terbuka terkait komplain kelalaian pihak internal. 16
Daftar Pustaka Bungin, H.M,. 2006. Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat. Jakarta: Pernada Media Group. Fossi – Ala, Marko. 2008. Future of Community Radio in the Digital Era, Nordic Community Radio Conference, University of Tampere, Oktober 2008. Diunduh melalui http://sockom.helsinki.fi/commedia/ala_fossi.pdf , diunduh pada 18 Januari 2015. LaQuey, Tracy. 1997. Sahabat Internet: Pedoman Bagi Pemula Untuk Memasuki Jaringan Global, Edisi Kedua. Bandung: ITB Press. McQuail, Dennis. 2000. McQuail’s Communication Theory (4th ed). London: Sage Publications. -----------. 2002, Media Perfomance: Mass Communication and the Public Interest. London: Sage Publications. Mulyana, Dedy. 2005. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Pavlik, John V. 1998. New Media Technology: Cultural and Commercial Perspectives. Boston: Allyn and Bacon. Vivian, John. 2008. Teori Komunikasi Massa, Edisi Kedelapan. Jakarta: Kencana. Yudarwati, Georgia Arum. 2010. Personal Influence Modal of Public Relations: A Case Study in Indonesia’s Mining Industry. Yogyakarta: Jurnal Ilmu Komunikasi. Vol. 7, No. 2, (Desember 2010).
17