Foto cover : Ario
Pimpinan Wisatahati
Foto : Ario
PANGGUNG SANDIWARA H. Radit T.A,SE (Pimpinan) Dunia ini panggung sandiwara Cerita yang mudah berubah Kisah Mahabarata atau tragedi dari Yunani Setiap kita dapat satu peranan Yang harus kita mainkan Ada peran wajar ada peran berpura pura
B
Sesungguhnya ujian dan cobaan yang datang bertubitubi menerpa hidup manusia merupakan satu ketentuan yang telah ditetapkan oleh Allah Azza wa Jalla. Tidak satu pun diantara kita yang mampu menghalau ketentuan tersebut.
Mengapa kita bersandiwara Mengapa kita bersandiwara
eberapa tahun lalu, lirik lagu di atas mungkin sangat popular di kalangan remaja muda saat itu.
Menarik perhatian saya, jika kita telaah dengan kejadian-kejadian yang hadir dalam keseharian kita akhirakhir ini. Di Negara tercinta Indonesia ini, akhir-akhir ini kita dengar, baca, lihat di media-media banyak kejadian, mulai dari banjir, tanah longsor, kebakaran hutan, sampai tragedi jatuhnya salah satu maskapai penerbangan yang cukup terkenal di Indonesia. Di lain pihak ada juga kejadian, carutmarut perebutan kekuasaan, jabatan, posisi, mulai dari pengelolaan Kebun Binatang di Surabaya, naik-turunnya harga BBM yang membuat bingung beberapa kalangan industry maupun yang dampaknya dirasakan rakyat, termasuk yang terakhir diramaikan di media-media kasuskasus yang terungkap di lakukan para pejabat negri kita. Masya Allah. Memang benar jika kita kembali pada lirik lagu di atas. Dunia kita ini seperti panggung sandiwara, sinetron yang tidak ada habisnya. Dimana ada kepentingan baik, di sisi lain ada juga yang buruk dan sebagainya. Bagaimana kita sebagai umat muslim menyikapi panggung sandiwara ini. Kemanakah kita harus berlindung bilamana sampai pada pejabat yang seharusnya menjadi ayoman rakyat malah bertindak sebalinya. Semua kejadian ini mungkin menjadi bentuk “teguran” Allah pada kita semua untuk introspeksi diri.
Oleh karena itu, dalam keadaan apapun, kita sebagai hamba yang beriman kepada Allah SWT harus berbaik sangka kepada Allah. Dan haruslah diyakini bahwa tidaklah Allah menurunkan berbagai musibah melainkan sebagai ujian atas keimanan yang kita miliki. Allah sebagaimana tertulisa dalam firman-Nya : “Apakah kalian mengira bahwa kalian akan masuk ke dalam surga, padahal belum datang kepada kalian (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kalian? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam goncangan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang bersamanya : Bilakah datang pertolongan Allah? Ingatlah sesungguhnya pertolongan Allah amatlah dekat.” (QS. Al Baqarah : 214) Kesabaran merupakan perkara yang amat dicintai oleh Allah dan sangat dibutuhkan seorang muslim dalam menghadapi ujian atau cobaan yang dialaminya. Sebagaimana dalam firman-Nya : “…Allah mencintai orang-orang yang sabar.” (QS. Al Imran : 146). Mari kita mengambil peran kebaikan dalam “panggung” dunia kita, berikhtiyar untuk mendapatkan pertolongan Allah SWT, mulai dari diri kita dan keluarga. Karena keluarga juga merupakan fondasi dasar terbentuknya masyarakat suatu bangsa. Semoga Allah SWT berkenan segera menghadirkan solusi dari permasalahan-permasalahan di negara kita, Allah kuatkan para pemimpin dan pejabat negara yang memiliki integritas yang baik buat kemajuan bangsa, dan Allah hadirkan para ulama yang dapat menjadi penyejuk umat, sehingga Allah-pun ridho untuk menjadikan Indonesia sebagai negara yang baldatun thayyibatun waRabbun Ghafur. Allahuma Aamiin. (RTA).
Edisi 49 | I/Februari/2015 | Robi’ul Awal 1436H
3
Dari Redaksi
Refleksi 28 Desember 2014 A ssalamu’alaikum,Wr,Wb. Kalau kehidupan dunia bisa diumpamakan dengan pentas sandiwara, maka kematian adalah akhir segala peran. Apapun dan siapa pun peran yang pernah dimainkan, ketika sutradara mengatakan ‘habis’, usai sudah permainan. Semua kembali kepada peran yang sebenarnya. Sebagusbagusnya peran yang kita mainkan, tak akan pernah melekat selamanya. Silakan kita bangga ketika dapat peran sebagai orang kaya. Silakan menangis ketika berperan sebagai orang miskin yang menderita. Tapi bangga dan menangis itu bukan untuk selamanya. Semuanya akan berakhir. Dan, peran-peran itu akan dikembalikan kepada sang sutradara untuk dimasukkan ke lacilaci peran. Teramat naïf kalau ada manusia yang berbangga dan yakin bahwa dia akan menjadi orang yang kaya dan berkuasa selamanya. Pun begitu, teramat naïf kalau ada manusia yang merasa akan terus menderita selamanya. Semua berawal, dan juga akan berakhir. Dan akhir itu semua adalah kematian.
Kematian mengingatkan bahwa kita tidak memiliki apa-apa. Fikih islam menggariskan kita bahwa tidak ada satu benda pun yang boleh ikut masuk ke liang lahat kecuali kain kafan. Siapa pun dia. Kaya atau miskin. Penguasa atau rakyat jelata, semuanya akan masuk lubang kubur bersama bungkusan kain kafan. Cuma kain kafan itu. Lalu, masih layakkah kita mengatasnamakan kesuksesan diri ketika kita meraih keberhasilan. Patutkah kita membanggakan harta dengan dengan sebutan kepemilikan. Kita datang dengan tidak membawa apaapa dan pergipun bersama sesuatu yang tak berharga. Ternyata, semua hanya peran. Dan pemilik sebenarnya hanya Allah. Ketika peran usai kepemilikan pun kembali kepada Allah. Lalu, dengan keadaaan seperti itu, masihkah kita menyangkal bahwakita bukan apa-apa, Dan, bukan siapa-siapa. Kecuali, hanya hamba Allah. Setelah itu, kehidupanpun berlalu melupakan peran yang pernah kita mainkan. Dunia…oh dunia. (red-wh)
Surat Pembaca
Pertanyaan Asssalamu’alaikum.Wr.Wb. Saya suka membaca majalah Wisatahati tapi pinjam punya teman. Saya ,emilai bacaan ini sangat perlu sebab banyak berita yang menulis tentang kegiatan santri dan materi agama. Tapi sayang, seharusnya saya harus punya sendiri dengan infak berapa ya? Terima kasih Soelaiman – Tenggilis Mejoyo Surabaya
Jawaban Waalaikumsalam, Wr. Wb. Terima kasih Anda telah menjadi pembaca yang budiman. Alahamdulillah selalu mengikuti perkembangan majalah. Untuk bias memiliki najalah ini, Anda bias menjadi donator, agar mengapat majalah ini secara rutin. Sedangkan untuk besaran Infaqnya, Anda bisa hubungi kantor Yayasan Daarul Quran Jawa Timur, jalan Ruko Permata Bintorojalan Taman Ketampon Kav. 79 Surabaya. Terima kasih(red).
Kepada Pembaca Majalah Wisata Hati yang budiman. Redaksi menerima surat pembaca berupa kritikan maupun usulan tentang apa saja. Mengenai isis majalah, keorganisasian maupun layanan lain yang berkaitan dengan kegiatan Yayasan Darul Qur’an Wisata Hati. Selain itu apabila anda tertarik menulis artikel, esai, cerpen, puisi, junal ilmiah, kartun, humor dan lain-lain. Silahkan hubungi: Redaksi Wisatahati, E-mail:
[email protected]
4
Edisi 49 | I/Februari/2015 | Robi’ul Awal 1436H
Foto : Ario
Do’a
Edisi 49 | I/Februari/2015 | Robi’ul Awal 1436H
5
Teras Ustadz YM
KETIKA COBAAN HIDUP MENJADI JALAN BERIBADAH Oleh : Ust. Yusuf Mansur
‘L
ife is not easy‘, memang hidup itu akan terasa berat jika kita tidak pernah tahu apa tujuan hidup ini. Ibarat orang berjalan di tengah gurun yang terik tanpa pernah tahu kearah mana tujuannya, sejauh mata memandang hanya hamparan pasir yang ada. Terik sinar matahari makin menampakkan betapa tidak bersahabatnya kehidupan diluar sana dengan diri kita. Hingga hidup seperti hanya sekedar untuk mengejar oase-oase fatamorgana yang tampak rindang dan sejuk tapi hilang seketika kita sampai di sana. Mata air-mata air palsu bualan penglihatan manusia tak mampu menebus dahaga yang ada. Tapi kami punya tujuan hidup. Beribadah, that’s all. Hanya karena alasan itu kenapa kami diciptakan di dunia ini dan hanya karena alasan itu pulalah sehingga kami masih ada di dunia saat ini. Hingga kami harus senantiasa bersyukur ketika diri ini masih dimampukan untuk beribadah kepada-Nya. Seorang telah banyak mengingatkan kami akan hal ini, pada masa-masa yang tidak cukup mudah bagi kami saat ini. Saat segala keterbatasan melingkupi kehidupan kami, meski kami tak akan pernah mengatakan bahwa saat ini kami sedang mengalami ‘kekurangan’. Sungguh Allah SWT telah mencukupi rizqi untuk kami meskipun bagi sebagian orang kondisi kami berkekurangan. Rabb kami pasti memiliki rencana besar di balik semua ini, Dia pasti telah memiliki rasio dan rumusan yang pasti benar atas ‘jatah’ rizqi kami di dunia ini. Jikapun suatu saat telah
6
habis, maka itulah giliran kami menghadap-Nya untuk mengharap bentuk cinta-Nya yang lain di akhirat nanti. Hari ini memang seperti hari lainnya, hanya saja dana yang seharusnya digunakan untuk makan sehari-hari harus berkurang alokasinya karena aku gunakan untuk ongkos ke Jakarta memenuhi panggilan interview sebuah perusahaan pagi tadi. Seperti biasa pula kami makan bersama-sama, aku, bidadariku tercinta, dan kedua penyejuk hati kami, Salsabila dan Azzam. Dua piring nasi dengan warna hitam dari kecap yang sangat mewarnai telah disiapkan. Memang itu yang menjadi favorit kami saat ini, malah terkadang meski lauk masih ada Salsabila dan Azzam tetap minta suapan nasi kecap tanpa lauk. Bergantian mereka minta disuapkan entah dari aku atau sang bunda, yang posisinya paling dekat dengan mereka. Alhamdulillah hingga pada paruh terakhir nasi di piring tersisa, mulut-mulut mungil mereka masih tetap terbuka. Tapi rupanya kali ini keaktifan bermain mereka membutuhkan energi cukup besar sehingga mereka makan cukup lahap. Yaa Rabbi, bagaimana mungkin tanganku menyuapkan nasi ke mulutku sementara mulutmulut mungil mereka masih terbuka lebar… yaa Rabbi, bagaimana mungkin diri ini tega mengharapkan masih akan tersedia sisa nasi dari mereka setelah mereka kenyang nanti. Yaa Rabbi, aku percaya bahwa diri ini telah Engkau berikan rizqi tersendiri, Engkau Maha Kuasa sehingga
Edisi 49 | I/Februari/2015 | Robi’ul Awal 1436H
Foto : Ario
Teras Ustadz YM
aku tak akan pernah bisa mengetahui cara-Mu menyampaikan rizqi kepadaku.
bersungguh-sungguh menjalani syari'at-Nya.
Yaa Rabbi, ampunilah hamba-Mu ini, yang sering tak mampu menyadari, isteriku tercinta pasti lebih sering mengalami hal ini. Mulutnya tetap mampu berkata kenyang meski lambungnya berteriak lapar. Beberapa sendok nasi tambahan yang kuselipkan sembunyi-sembunyi pasti tak akan cukup membungkam teriakan lapar lambungnya. Yaa Rabbi, ampunilah hamba-Mu ini. Subhanallah…ternyata masih ada beberapa sendok nasi tersisa. Maha Besar Allah SWT yang telah membuat lambung ini tak lagi perih. Alhamdulillah karena rasa lapar itu telah hilang. Laa hawla walaa quwwata illa billah…
"Percaya sama Allah berarti kamu harus percaya juga sama aturannya, mas, itu baru jadi jalan ibadah", Ujar seorang ustadz Alhamdulillah memang doa dan usaha yang baik akan melahirkan ketenangan, Rahmat dan tidak membuahkan kegelisahan hati, serta keragu-raguan. Hidup ini terlalu singkat, amal kebaikanlah yang menjadi bekal. Hindarilah segala sesuatu yang belum jelas hukumnya dalam syari'at. Ibadah selalu akan ada ujiannya, jalannya tidaklah mudah perlu kekritisan dalam mengkajinya. Doa memohon pertolongan-Nya agar Dia memberikan petunjuk kepada kita.
Perlahan-lahan kehidupan ini mulai dapat kami nikmati, ‘enjoy your life‘ kata orang di sana. Masalah-masalah yang mengejar memang tak pernah hilang atau berhenti barang sejenak. Masalah itu masih ada, tak akan hilang sampai kami sendiri yang menyelesaikannya, tak bisa berharap dari orang lain meski sebenarnya masalah itu tanggung jawab bersama. Dalam sabar mengharap ridho-Nya kehidupan akan menjadi ibadah, keluarga kami menjadi pelaksana-pelaksana ibadah. Dalam tahajud ada kesabaran, dalam berinfaq ada kesabaran, dalam bekerja ada kesabaran. Kesabaran dibutuhkan jika
Bagaimana kita menghindari lambaian ditengah perjalanan hidup ini, lambaian dan ajakan-ajakan yang bertabur bunga namun dibaliknya adalah jeratan rentenir, bagaimana kita tetap tegar untuk tidak menghalalkan segala cara, dengan hanya bertawakal kepada jalan aturan-Nya. Inilah jalan seorang hamba Allah menemukan hikmah yang besar dalam rahmatNya. Dialah sebaik-baiknya pemberi rejeki, Dialah sebaik-baiknya pemberi jalan dalam aturan-Nya yang tidak menyia-nyiakan hamba-Nya yang berbuat taat kepada syariat-Nya. By Abu Hasan (*.*)
Edisi 49 | I/Februari/2015 | Robi’ul Awal 1436H
7
Foto : Ist.
Tauladan
8
Kisah Nekat Pemuda Islam yang Akhirnya Menjadi Tokoh Dunia Edisi 49 | I/Februari/2015 | Robi’ul Awal 1436H
D
i era tahun 1930-an, dikisahkan ada seorang mahasiswa baru di fakultas pertanian di sebuah perguruan tinggi di Mesir. Ketika waktu sholat tiba, diceritakanjn bahwa mahasiswa itu mencari-cari tempat sholat. Setelah mencaricari dengan susah payah, akhirnya ia tak mendapatkan apa yang ia cari. Akhirnya ia bertanya kepada mahasiswa-mahasiswa kampus. “Di fakultas ini tidak ada mushola, yang ada hanya ruangan kecil dibawah lorong sana,” jawab salah satu mahasiswa. mahasiswa pun akhirnya berangkat menuju lokasi yang dimaksud di bawah lorong tersebut. Sambil menggeleng-gelengkan kepala, seolah tidak percaya atas apa yang ia lihat. Sebuah kamar kecil, kumuh, jorok dan tidak terawat, itulah yang ia dapatkan. “Mereka yang ada di kampus ini, sholat apa tidak ya….,” Tanya mahasiswa ini dalam hatinya dengan terheran-heran. Karena melihat tempat sholat didepannya, tidak layak untuk disebut sebagai mushola. Ia pun tidak pedulikan dengan pertanyaanpertanyaan hatinya tersebut. Tanpa panjang kata, ia segera masuk ke ruangan kecil lagi kumuh tersebut. Ia dapatkan tikar lama dan kotor. Ia juga melihat ada satu orang yang sedang sholat. Setelah selesai sholat, bertanyalah mahasiswa ini kepada orang yang sholat tadi, yang ternyata karyawan di kampus. “Maaf pak, apa bapak sholat disini?” “Iya, emang kenapa?” jawab karyawan penuh yakin. “Orangorang yang diatas itu, tidak ada yang sholat dan tempat ini satu-satunya mushola yang ada di kampus,” tambah karyawan memberikan informasi kepada mahasiswa baru tersebut. Dengan penuh yakin dan semangat yang tinggi, si mahasiswa berkata kepada karyawan, “Kalau saya, saya tidak akan sholat dibawah lorong ini.” Bergegaslah ia keluar ke atas dan mencari-cari lapangan yang layak yang ada di kampus. Setelah menemukan tempat yang layak, ia melakukan hal-hal yang aneh, menurut mahasiswa-mahasiswa fakultas. Ia mengumandangkan adzan dengan suara yang sangat keras dan kencang. Melihat apa yang dilakukan oleh yuniornya, para mahasiswa itu terkejut dengan kejadian
Tauladan yang mereka lihat. Sambil mengejek dan mengolok-olok mahasiswa baru, para senior dari mahasiwa baru ini menuding-nudingnya dan mengatakan, “Huuuuuu, kampungan, kuno ….” Bahkan yang lebih menyakitkan hati adalah katakata mereka, “Gila kamu ya….!” Namun mahasiwa baru tetap bertahan dan tak bergeming. Ia duduk sejenak kemudian bangkit dan mengumandangkan iqomat, “Allahu Akbar Allahu Akbar……” dan tak satupun yang ikut sholat bersamanya. Sehari dua hari….. mahasiswa ini selalu diledek dan dicibiri oleh teman-teman mahasiswa lainnya. Akhirnya, ledekan dan cibiran para mahasiswa itu menjadi pemandangan setiap hari. Tak ada hari selain menertawakan dan mengejek-ejek mahasiswa baru itu. Setelah beberapa hari, ada kejadian aneh. Karyawan yang biasa sholat di tempat yang kumuh dan jorok dibawah lorong itu, akhirnya ikut sholat berjamaah dengan mahasiswa. Hari berikutnya, jamaah sholat bertambah menjadi empat termasuk sang mahasiswa. Tepat satu pekan, salah satu dosen kampus akhirnya ikut sholat berjamaah. Berita tentang sholat berjamaah di tempat terbuka itu, kini tersebar di fakultas dan menjadi buah bibir para mahasiswa. Dekan fakultas pun akhirnya memanggil mahasiswa tersebut. “Wahai anakku, apa yang terjadi itu seharusnya tidak boleh terjadi. Pemandangan yang tidak wajar, sholat di lapangan terbuka.” Tapi melihat kegigihan dari mahasiwa baru ini, pihak dekan memberikan aspirasinya dengan membangunkan sebuah mushola baru. “Yang bersih dan layak untuk sholat berjamaah bagi siapa yang mau sholat didalamnya,” kata dekan penuh ekspresi. Dan akhirnya…. Sebuah masjid pertama telah dibangun di fakultas perguruan tinggi di Mesir Melihat kejadian itu, ternyata mahasiswamahasiswa lain dari fakultas-fakultas yang lain, ikut cemburu. “Kenapa kok fakultas pertanian saja, fakultas kita tidak dibangun masjid….” Teriak mereka memprotes rektorat. Dan ….. akibat protes itu, semua fakultas di perguruan tinggi itu dibangunkan masjid. Hingga hari ini, baik masih hidup atau sudah wafat, amal mahasiswa ini akan terus dikenang. Akibat kejadian di fakultas pertanian itu, semua kampus di Mesir dibangunkan masjid yang mengumandangkan kebesaran Allah ta’ala. Allahu Akbar….Allahu Akbar…. Lalu, tahukah Anda siapa gerangan mahasiswa itu…..? Itulah Hasan Al-Banna “Bertindaklah secara positif dan katakan, bahwa Anda mampu untuk merubah…..” # Subhanallah. (Armahedi Mahzar, Fecebook, 17/10/2014). Edisi 49 | I/Februari/2015 | Robi’ul Awal 1436H
9
Dari Masjid Ke Masjid
Tiga Tempat Imam Foto : Ist.
Masjid Ampel Surabaya kayu jati: Interior masjid peninggalan Sunan Ampel
Bentuk bangunguna ini seolah-olah seperti segi panjang dan segi empat di tiap ujungnya serta mempunyai menara. Masjid ini memanjang ke samping bukan ke depan. Uniknya, menurut pak Syuhadak, masjid ini memiliki 3 tempat imam. “yang itu bekasnya mbah Sunan (Sunan Ampel) saat jadi imam, yang tengah itu untuk imam shalat lima waktu, dan tempat imam yang barat daya itu khusus untuk imam shalat jum’at. Jadi satu masjid berisi tiga tempat imam shalat” tuturnya. Jadi, keunikan masjid Agung Sunan Ampel ini tidak hanya dari sejarah, maupun komposisi bangunanya yang berupa kayu jati, tapi tiga tempat imam shalat dalam satu masjid. (BenZ)
Menurut pak Syuhadak,warga sekitar, masjid ini sudah berdiri sejak zaman majapahit. Adapun mengenai tahun pembuatannya belum diketahui secara pasti, ada yang mengungkapkan tahun 1450 dan ada juga yang berpendapat tahun 1421. Meminjam literatur dari gmail.blogspot.com, masjid ini didiperluas dalam empat tahapan. Perluasan pertama, dilakukan olehAdi Pati Aryo Cokro Negoro dengan menambah bangunan di sebelah utara bangunan lama. Perluasan kedua dilakukan oleh Adi Pati Regent Raden Aryo Niti Adiningrat pada tahun 1926 M yang menambah dan memperluas bagian utara lagi. Konon perlusan itu mendapat dukungan penuh dari masyarakat sekitar. Perluasan ketiga dilakukan setelah masa kemerdekaan dari 30 Agustus 1954 sampai 21 februari 1958 dengan perluasan sebelah utara lagi dan sebelah barat. Perluasan keempat dilakukan pada tahun 1974 dengan memperluas bagian barat. Dengan demikian luas bangunannya sekarang ada 4. 780 m2. Menurut pak Syuhadak, konstruk masjid
10
Edisi 49 | I/Februari/2015 | Robi’ul Awal 1436H
masjid Ampel: genteng hitam(kanan bawah) merupakan tinggalan Ampel,masjid induk.
Foto : Ist.
Jika kita dari arah timur menuju masjid ini, masjid yang terlihat adalah masjid yang asli peniggalan Raden Rahmatullah (Raden Rahmat yang kemudian secara umum dikenal Sunan Ampel), Yaitu masjid yang terbuat dari kayu jati dan beratap genteng. Itulah masjid induk yang dibangun Sunan Ampel pertamakali. Masjid peninggalan Sunan Ampel hanya memliki luas 2.069 m2. Di samping masjid induk ini terdapat bangunan menara yang tinggi dan puncaknya terliat konstruksi seperti payung.
ampel ini sempat direncanakan agar konstruksi bangunannya masjid bisa mengelilingi makam Sunan Ampel. “sayang itu tidak bisa terjadi karena permasalahan lahan pada zaman pak harto” ungkapnya.
Barat daya: perluasan keempat yang kemudian dijadiakan temapt imam shalat jum’at.
Foto : Ist.
D
i Surabaya utara, kalau kita berjalan sekitar 2 kilo meter ke arah Timur dari JMP (Jembatan Merah Plaza), maka kita akan menemukan kawasan religi Sunan Ampel. Di sana terdapat makam Sunan Ampel ,kerabat, sahabat, dan juga keluarga Sunan Ampel berserta peninggalannya, yaitu masjid agung Sunan Ampel. Nah, kali ini tim redaksi akan mengulas tentang keunikan masjid ini.
Laporan Utama
Berakhirnya Pentas
‘Sandiwara’
A
Foto : Ario
ssalamu’alaikum.Wr.Wb. Pembaca yang budiman. Tragedi Air Asia, tentu masih segar dalam ingatan kita. Pesawat berpenumpang sesuai manifest 165 orang ini mengalami musibah dan telah menyita perhatian masyarakat dunia untuk menyaksikan tragedi mengerikan itu. Sampai majalah ini terbit, masih belum diketahui penyebabnya dan masih dalam proses penyidikan pihak Komite Nasional Keselamatan Transportasi(KNKT). Bisa dibayangkan pasca kecelakaan yang melibatkan berbagai pihak, mulai kepolisian, TNI, BASARNAS, dan lembaga lainnya, dikerahkan untuk proses pencarian, evakuasi korban maupun material badan pesawat. Dan berapa besar biaya yang telah dihabiskan?.
Edisi 49 | I/Februari/2015 | Robi’ul Awal 1436H
11
Laporan Utama
“
Tidaklah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih, maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalangumpalan awan seperti) gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendakiNya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan. (Q.S. An-Nur : 43)
Foto : Ario
”
Kalau bersandar pada ayat (Q.S. An-Nur : 43) Artinya : “Tidaklah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih, maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gununggunung, maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendakiNya. Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan.” Nah sekarang apa yang ada di benak setiap orang yang mendengar adanya tragedi itu?,
12
Hikmah apa yang dapat dipetik dari musibah itu?. Dihadapan Allah SWT, semua peristiwa apapun didunia ini dari yang kecil dan besar, bagi Allah SWT adalah hal kecil. Karena semua yang ada didunia ini kecil bagi Allah SWT yang Maha besar itu. Bagaimana mengambil hikmah dari segala peristiwa buruk yang pernah terjadi? menurut Sayyid Moh. Syauqi, mahasiswa Sastra Arab UIN Maliki Malang, “Ada dua bentuk untuk mengambil hikmah dari sebuah bencana, yaitu dari pihak yang tertimpa bencana dan yang mengamati bencana. Itu akan menjadi asupan gizi keimanan bagi yang merasakan dan evaluasi dan proyeksi bagi yang mengamati.”
Edisi 49 | I/Februari/2015 | Robi’ul Awal 1436H
Lain halnya dengan Ahmad Zaini, seorang wiraswastawan menggambarkan kematian dalam tragedy Air Asia itu mengatakan, “Bisa saja diumpamakan kematian seorang manusia tak ubahnya seperti matinya seekor semut. Semut juga sama-sama bernyawa, kemudian mati entah itu terinjak oleh kaki manusia atau tertimpa barang Lalu mati. Jadi kejadian proses kematiannya tidak ada yang beda sedikitpun karena semua mahluk bernyawa pasti mati. Sebab Allah SWT untuk mengambil nyawa makhluknya ini dengan cara apa saja. Baik dengan kecelakaan, mati tertidur, saat sholat, ketika mabuk dan lain-lain. DihadapanNya adalah sama. Refleksi ini, harus menumbuhkan iman agar bisa membedakan matinya semut dan manusia?. Untuk itu ada 3 perkara yang harus selalu ada dalam hidup kita. sebagaimana jantung terus berdetak, mata berkedip dan paru-paru senantiasa memompa darah, seperti itu pula dalam kehidupan kita secara spiritual. Ada perkara-perkara yang tak boleh lemah, apalagi hilang dalam jiwa kita. Lebih-lebih jika dalam hidup ini kita memiliki tujuan mulia. Tiga hal itu merupakan perkara yang sangat sederhana, namun kala iman melemah, sangat berat rasanya untuk bisa menekuninya dengan istiqomah. Akan tetapi, jika diamalkan sepenuh hati, perkara sederhana ini sungguh akan mendatangkan banyak manfaat dalam kehidupan seorang Muslim, dunia dan akhirat. Bahkan akan semakin mempertajam keimanan kita dan kepercayaan diri dalam menghadapi suka-duka kehidupan. Ada tiga perkara yang kaum Muslim tak boleh lemah apalagi hilang dalam keseharian. Sebut saja bencana atau cobaan yang pernah terjadi pada Nabi Ibrahim AS. Saat beliau diperintah oleh Allah SWT untuk menyembelih putranya (Ismail), saat dibakar hidup-hidup oleh kaumnya, beliau menjalaninya penuh ketabahan dan keimanan. Ini adalah hikmah spiritual yang diperolehnya. Hikmah yang lain adalah hikmah duniawi. Sebagai contoh, terjadinya banjir bandang, jaturnya Air Asia dll, para pengamat akan mengevaluasi kejadian yang tidak diinginkan tersebut. Barangakali akan meningkatkan keamanan transportasi udara, menanggulai, meminimalisir, dan atau mencegah terjadinya banjir. “mengevaluasi kejadian untuk proyeksi yang lebih baik kedepannya”pungkasnya.
Pertama, doa Doa merupakan permohonan seorang hamba kepada Allah Ta’ala yang memiliki kedudukan agung di sisi-Nya. Rasulullah bersabda, “Tidak ada sesuatu yang lebih mulia di sisi Allah, selain daripada doa.” (HR. Ibnu Majah). Bahkan, sebaliknya, siapa yang tidak mau berdoa kepada Allah, sungguh kemurkaanNya pasti menghampiri kehidupannya. Rasul bersabda, “Siapa saja yang tidak mau memohon (sesuatu) kepada Allah, maka Allah akan murka kepadanya.” (HR Tirmidzi). Pertanyaanya kemudian adalah, apakah Allah akan mengabulkan doa kita? Jawabannya tentu
Edisi 49 | I/Februari/2015 | Robi’ul Awal 1436H
13
Laporan Utama
“
Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar orang yang beriman. (QS: Al-Maidah [5]: 24)
saja iya. Hal ini termaktub dalam Al-Qur’an. “(Dan) Tuhanmu berfirman: ‘Berdoalah kepadaKu, niscaya akan Aku kabulkan bagimu.” (QS. Al Mukmin [40] : 60). Kemudian firman-Nya; “(Dan) apabila hamba-hamba-Ku bertanya tentang Aku, maka (jawablah) bahwasanya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia berdoa kepada-Ku.” (QS: AlBaqarah [2] : 186). Tetapi, bagaimana dengan mereka yang sudah sekian lama berdoa, namun tak kunjung ada jawaban dari-Nya? Sungguh Allah tidak akan menolak doa. Dalam konteks ini kita harus belajar bagaimana Nabi Ayyub tak berhenti berdoa, Nabi Zakaria, dan Nabi Ibrahim. Para Nabi itu diuji sangat berat, namun mereka tetap istiqomah berdoa kepada Allah Ta’ala semata. Selain itu agar doa kita diterima oleh Allah Ta’ala kita harus memastikan setiap apa yang ada dalam diri kita, terutama urusan makanan benarbenar bersih dari unsur-unsur keharaman. Karena makanan haram akan menyebabkan doa kita tertolak.
mengedepankan hawa nafsu. Seperti marah, yang penting beres, merendahkan orang lain atau apapun yang intinya tidak sesuai dengan ajaran Islam. Seringkali orang tidak sabar dalam hal mencari rizki, akhirnya mencuri, korupsi, mengurangi takaran. Bahkan sampai ada yang ikut membungakan uang pinjaman. Jika dinalar, mengapa itu semua dilakukan? Jawabannya tentu karena ingin cepat banyak uang atau ingin cepat kaya. Seorang Muslim tidak boleh asal dapat, harus memperhatikan sumber dan caranya, halal atau tidak. Nah, ketika seorang Muslim menghalalkan segala cara maka dia sudah tidak sabar dalam menjaga imannya. Dan, ini adalah awal ketidakbaikan bagi masa depannya, baik dunia maupun akhirat. Oleh karena itu, dalam posisi apapun kita saat ini, berapapun penghasilannya, sabar harus menjadi pilihan. Sebab, tidak ada jalan terbaik untuk sukses sejati di hadapan Ilahi, kecuali dengan bersabar. Ketiga, tawakkal
Sekalipun kata ini sangat umum disampaikan, namun tidak sedikit yang masih salah dalam menerapkan sabar.
Hidup ini ada yang mengatur, tidak semua yang direncanakan akan sesuai 100%. Ada yang tidak terealisasi bahkan ada yang sangat mengecewakan hati. Akan tetapi, sebagi Muslim kita tak perlu depresi atau frustasi. Serahkan saja semua kepada yang Maha Mengatur, Allah Ta’ala.
Sabar dalam Islam hanya berlaku pada segala kesungguhan jiwa dalam menekuni kebaikan dan kebenaran, meskipun kadangkala demi mempertahankannya harus bertaruh nyawa.
Tawakkal berarti menyerahkan setiap urusan yang kita jalani, meski itu telah kita upayakan dengan segenap daya ikhtiar dan doa. Dan, ini merupakan perintah dari-Nya;
Jadi, perkara apapun selain yang Allah dan Rasul-Nya perintahkan, bagaimanapun gigihnya tidak termasuk kategori sabar. Seperti dua insan yang berpacaran, lamanya mereka pacaran sampai pada hari pernikahan tidak bisa disebut sebagai kesabaran. Sebab pacaran saja sudah salah dan tentu dosa. Bagaimana mungkin orang yang berlama-lama dalam dosa bisa disebut sebagai sabar?
“Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar orang yang beriman.” (QS: Al-Maidah [5]: 24).
Kedua, sabar
Sabar dalam Islam adalah upaya kuat dalam menahan diri dari melakukan hal-hal yang
14
”
Dengan demikian, maka mari kita isi hari-hari kita dengan ikhtiar yang maksimal sembari terus menghidupkan doa, sabar dan tawakkal. Insya Allah kebaikan, kesuksesan dan kebahagiaan yang akan kita raih tidak saja di dunia tetapi juga di akhirat. Tidak saja bagi diri dan keluarga tetapi juga bagi umat manusia. Wallahu a’lam.*
Edisi 49 | I/Februari/2015 | Robi’ul Awal 1436H
MENCARI MAKNA KEHIDUPAN MANUSIA D i dalam al-Qur’an menjelaskan bahwa Allah SWT telah menciptakan dunia ini dengan penuh keragaman. Berbeda-beda tapi, katanya, saling melengkapi. Ada yang cantik dengan jelek, kaya dengan miskin, besar dengan pintar, pintar dengan bodoh, bahagia dengan kecewa dan seterusnya. Allah SWT telah menciptakan semua ini dengan penuh hikmah yang ada di dalamnya. Sekarang, bisakah manusia mengambil hikmah dari apa yang telah diciptakan Allah SWT ini? Manusia pada dasarnya adalah serakah dan merasa selalu tidak puas tanpa adanya hati dan pikiran. Keduanyalah yang bisa mengontrol manusia dari keserakahan. Bersyukurlah manusia yang masih punya hati dan pikiran. Ketika sisi kehewanan manusia tak terkontrol, manusia tidak akan peduli dengan apapun, penuh nafsu. Ini salah satu penyebab manusia tidak bisa mengambil hikmah dari sekitanya. Manusia yang tidak bisa mengambil hikmah dari sesuatu yang terjadi di sekitar atau yang terjadi pada diriya sendiri biasanya menyalahkan atau memandang negative sesuatu yang lain di luar dirinya. Misalnya, ketika terjadi bencana alam dimana salah satu keluarganya ada yang meninggal, ia merasa kejadian tersebut tidaklah adil jika terjadi pada dirinya. Padahal kejadian tersebut, bukan masalah adil atau tidak. Inilah salah satu rahasia Allah SWT yang tidak bisa disangka manusia sebelumnya. Allah SWT mempunyai tiga rahasia yang secara mutlak tidak bisa manusia ketahui, yaitu rezeki, jodoh, dan kematian. Dalam hal ini menurut Muhammad Shofa As-Syadili seorang dosen pada UIN Sunan Ampel, bahwa manusia hanya bisa berusaha dan ikhtiar. Manusia tidak dapat berbicara mengenai takdir suatu kejadian atau perkara sebelum itu menjadi kenyataan. “intinya seberapa jauh manusia sudah berusaha, maka di salah takdirnya akan diketahui. Untuk hal yang lainnya Allah SWT sudah menjamin bahwa manusia bisa melalui permasalahan (cobaan) yang dihadapi manusia. “laa yukallivullaaha navsaan illa wus’aha”. Allah tidak akan memberi cobaan di luar batas kemampuan manusia. Allah SWT sudah memberi fasilitas yang sangat lengkap untuk ciptaanya, tinggal bagaimana cara manusia memanfaatkan fasilitas tersebut dengan baik.
Muhammad Shofa As-Syadili Dosen UIN Sunan Ampel Sementara bencana-bencana alam yang terjadi dunia ini, menurutMuhammad Shofa As-Syadili, sebenarnya adalah ulah makhluq yang menempati bumi ini. Hal ini disebabkan manusia tidak mampu mengelola alam dan seisinya dengan baik. “manusia yang menggugat akan keadilan Allah tidak ikhlas dengan apa yang terjadi, padahal itu hanya sangat sementara, besok-besok juga bisa senyum lagi” tuturnya. “Nah, apakah manusia mau menggugat atau tidak, ia sudah diberi kemerdekaan. Ikhlas atau tidak itu pilihannya. Setiap pilihan tentu mengandung konsekuensi nantinya”. imbuhnya Muhammad Shofa As-Syadili menjelaskan bahwa segala yang dinikmati manusia di dunia ini akan lenyap dan akan kembali padaNya. kullu nafsin dzaiqatul maut, wainnama tuwaffauna ujurkum yaumal qiyamah, faman zuhjiha ‘anin nari wa udkhilal jannata faqad faaza. Wa mal hayaatud dunya illa mataa’ul ghuruur. Oleh karena itu jangan sombong” ungkapnya. “Sebagaimana yang diungkapan rasullullah SAW, diriwayatkan oleh Imam Bukhari bahwa kita hidup di dunia ini ibarat orang asing yang hanya sekedar untuk berteduh saja kemudian melanjutkan perjalanan lagi” tambahnya. “Jalani hidup ini dengan benar. Orientasi dan tujuan hidup haruslah diarahkan untuk menunggalkan tujuan hidup padaNya semata. Hidup hanyalah sarana menuju padaNya. Ladang untuk akhirat, jadi ayat tersebut sebenarnya hendak berbicara persiapan kita sebelum menghadapi kematian” tandas pengurus Bakornas lapmi PB HMI. (wh/karim)
Edisi 49 | I/Februari/2015 | Robi’ul Awal 1436H
15
Senyum Itu Amal
Memberi Nasihat Gratis
S
uatu hari Nasrudin pergi ke rumah hartawan untuk mencari dana. "Bilang sama tuanmu," kata Nasrudin kepada penjaga pintu gerbang, "Mullah Nasrudin datang, mau minta uang."
Foto : Ist
Sang penjaga masuk, dan kemudian ke luar lagi. "Aku khawatir, jangan-jangan, tuanku sedang pergi," katanya.
16
"Ke sini. Ini ada pesan untuk tuanmu," kata Nasrudin. "Meskipun ia belum memberi sumbangan, tapi tidak apa-apa, ini nasihat gratis buat tuanmu. Lain kali, kalau tuanmu pergi, jangan sampai ia meninggalkan wajahnya dijendela. Bisa-bisa dicuri orang nantinya."(*) Edisi 49 | I/Februari/2015 | Robi’ul Awal 1436H
Senyum itu Amal
Nasrudin Pergi Bercukur
Tukang cukur cepat ceoaf mengambil sejumput kapas dan meletakkannya pada luka itu. Hal ini berlangsunq terus hingga
beberapa kali. Sampai wajah Nascudin penuh dengan jumputan-jumputan kapas. Ketika si tukang cukur hendak melanjutkan dengan pipi Nasrudin yang satunya, tiba-tiba saja Nasrudin melompat dan memandangi wajahnya di kaca. "Cukup, terima kasih, Saudara! Aku telah memutuskan untuk menanam kapas di pipi kiri dan gandum di pipi yang lain!"(*)
Edisi 49 | I/Februari/2015 | Robi’ul Awal 1436H
Foto : Ario
N
asrudin dianggap sebagai guru sufi bahkan ia dipanggil sebagai Mullah, hal ini menujukkan dia memang berilmu. Pada suatu hari -Nasrudin pergi ke tukang cukur. Sialnya si tukang cukur bekerja amat lamban karena pisaunya tumpul. Setiap kali pipi Nasrudin tergores hingga berdarah.
17
Tokoh Islam
H Foto : Ist.
. Agus Salim terlahir dengan nama Mashudul Haq, yang bermakna "pembela kebenaran" di kota Gadang, Bukit Tinggi, Minangkabau pada 8 Oktober 1884. H. Agus Salim terlahir dari pasangan Angku Sutan Mohammad Salim dan Siti Zainab. Ayahnya seorang kepala jaksa di Pengadilan Tinggi Riau. H. Agus Salim menikah dengan Zaenatun Nahar dan dikaruniai 8 orang anak.
H. Agus Salim
Berjuang Tak Kenal Usia
Pendidikan dasar H. Agus Salim ditempuh di Europeesche Lagere School (ELS), sekolah khusus untuk anak-anak Eropa. Ia lalu melanjutkan pendidikan ke Hoogere Burger School (HBS) di Batavia. Ketika lulus, ia berhasil menjadi lulusan terbaik di HBS se-Hindia Belanda. Setelah lulus, ia bekerja sebagai penerjemah dan pembantu notaris di sebuah kongsi pertambangan di Indragiri, Riau. Pada 1906, ia berangkat ke Jeddah, Arab Saudi untuk bekerja di Konsulat Belanda di sana. Di sana, ia berguru kepada pamannya, Syekh Ahmad Khatib. H. Agus Salim kemudian menekuni dunia jurnalistik sejak 1915 di harian Neratja sebagai Redaktur II. Setelah itu, ia diangkat menjadi Ketua Redaksi. Hingga akhirnya ia menjadi Pimpinan harian Hindia Baroe di Jakarta. Kemudian, ia pun mendirikan surat kabar Fadjar Asia. Selanjutnya, ia menjadi redaktur di harian Moestika di Yogyakarta, dan membuka kantor Advies en Informatie Bureau Penerangan Oemoem (AIPO). Bersamaan dengan itu, ia terjun dalam dunia politik sebagai pemimpin Sarekat Islam. Karir politiknya dimulai pada 1915, ketika ia bergabung dengan Sarekat Islam (SI) dan menjadi pemimpin kedua di SI setelah H.O.S. Tjokroaminoto. Sejak itu,
18
Edisi 49 | I/Februari/2015 | Robi’ul Awal 1436H
Tokoh Islam
H. Agus Salim banyak terlibat dalam pentas politik bangsa ini, terutama berperan pada masa perjuangan kemerdekaan. Peran sertanya dalam perjuangan kemerdekaan RI antara lain sebagai anggota Volksraad (1921 - 1924), anggota panitia 9 BPUPKI yang mempersiapkan UUD 1945, Menteri Muda Luar Negeri Kabinet Sjahrir II 1946 dan Kabinet II 1947, pembukaan hubungan diplomatik Indonesia dengan negara-negara Arab. Selain itu, ia juga menjadi Menteri Luar Negeri pada Kabinet Amir Sjarifuddin (1947) dan Menteri Luar Negeri Kabinet Hatta (1948 - 1949). Di antara tahun 1946 - 1950, H. Agus Salim laksana bintang cemerlang dalam pergolakan politik Indonesia. Dengan demikian, ia kerap kali digelari "Orang Tua Besar" (The Grand Old Man). Pada 1950 sampai akhir hayatnya, ia dpercaya sebagai Penasihat Menteri Luar Negeri. Pada 1952, ia menjabat Ketua di Dewan Kehormatan PWI. Walaupun penanya tajam dan kritikannya pedas, Haji Agus Salim masih mengenal batasbatas dan menjunjung tinggi kode etik jurnalistik. Pada 1953, ia menulis buku Bagaimana Takdir, Tawakal dan Tauhid Harus Dipahamkan? Kemudian, buku itu diperbaiki menjadi Keterangan Filsafat tentang Tauhid, Takdir, dan Tawakal. H. Agus Salim wafat pada 4 November 1954 di RSU Jakarta. Beliau dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta. Sebagai bentuk penghargaan atas jasa-jasanya bagi negeri ini, pemerintah Indonesia menganugerahinya sebagai seorang pejuang kemerdekaan Indonesia. Edisi 49 | I/Februari/2015 | Robi’ul Awal 1436H
19
Cerpen
Ku Pilih Jalan ‘Kekasihku atau Agamaku’ Oleh: Widi Astuti
V
ika Laura terlahir dari keluarga yang sederhana. Tepatnya di Banyumas, dia di kenal seorang gadis yang baik, ceria, pintar dan pandai menyanyi bahkan anak yang rajin mengaji. Dari kecil dia sering sekali mengikuti lomba menyanyi dan dia selalu juara. Setelah Vika lulus dari SMA, orangtuanya tidak mampu untuk meneruskan ke jenjang perguruan tinggi. Kemudian, dia berambisi mengukuhkan dirinya sebagai penyanyi papan atas. Karena dia pandai menyanyikan lagu dari segala musik. Vika memulai karirnya itu di mulai show dari panggung ke panggung dan dari kafe ke kafe. Vika melakukan semua kegiatan yang dapat menjulangkan namanya. Sehingga dia mulai dikenal banyak orang. Vika terus bekerja keras. Hingga akhirnya, dia bertemu dengan seorang produser musik di kafe, tempat dia show. Sejak itulah Vika mendapat tawaran untuk menyanyi di Inggris. Lalu mendapat tawaran beasiswa di Amerika dan banyak tawaran yang lain yang membuatnya kian terkenal dan kaya raya. Orangtuanya tentu sangat bangga dengan keberhasilan anaknya. Di saat Vika yang sedang naik daun dalam karirnya. Namun, ketika infotainment bertanya tentang masa lalu Vika, dia tak pernah malu-malu menceritakan pribadinya dulu ke media massa. Kejujuran Vika tentang menceritakan masa lalunya ke media, membuat para fansnya semakin mencintainya. Bersamaan dengan itu pula, Vika dilamar oleh seorang lelaki yang cukup terpandang di London, Inggris. Lelaki itu bernama Christian. Padahal, di Indonesia banyak sekali lelaki yang mau melamarnya. Baik dari kalangan artis, pengusaha, bahkan pejabat-pejabat tinggi. Namun, Vika menolaknya karena tak ada satu pun yang bisa meluluhkan hatinya. Hanya Christian lah yang membuat Vika jatuh hati. Hanya saja dia berlainan agama. Vika saat itu sangat bimbang dan bingung atas permintaan calon suaminya itu. Karena dia,
20
menginginkan Vika memeluk agama yang dianut Christian. Di kesunyian malam dia berpikir, “Ku pilih kekasihku atau agamaku? Ya Tuhan.. aku sangat mencintainya”. Karena kecintaannya yang emosial, dia rela murtad dan menikah dengan Christian. Awalnya, orangtuanya tidak setuju. Tapi, akhirnya dia menyutujuinya karena ingin anaknya bahagia. Setelah setahun mereka menikah, mereka dikaruniani satu anak laki-laki yang tampan. Yang menjadikan keluarga mereka semakin harmonis. Disaat-saat kebahagiaan itu, diam-diam Vika menaruh rindunya terhadap Tuhan di masa lalunya. Bahkan suaminya pun merasakan ada yang beda dari Vika. Detik demi detik, hari demi hari, dia selalu memikirkannya dan itu membuat batinnya tersiksa. Karena dia belum melihat jalan yang mesti tempuh, maka Vika mendatangi seorang psikiater. Hasil pemeriksaan dokter ahli kejiwaan segera diketahui dan cukup membuatnya terkejut. “Dok, bagaimana hasilnya?” tanya Vika penasaran. “Anda mengalami tekanan yang cukup berat karena endapan perasaan yang telah mengkristal!” jawab dokter. Setelah pemeriksaan itu, Vika tak ragu-ragu mengucapkan, “Aku ingin kembali ke Islam”. Ketika sedang makan malam, Vika membicarakan hal itu kepada suaminya. Betapa marah suaminya mendengarkan permintaan Vika. Sebulan kemudian, mereka resmi berpisah dengan suaminya. Vika harus berpisah dengan suami yang sangat dicintainya itu dan yang Vika lebih terpukul adalah dia harus berpisah dengan anak kesayangannya “Jesson Christian”, hasil pernikahannya itu untuk diserahkan kepada Christian, mantan suaminya. Karena Vika tak tahu hukum tentang hak asuh anaknya itu di bukan negaranya itu. Setelah mereka berpisah, lalu Vika kembali ke tanah air, Indonesia. Namun, dia tinggal di Jakarta, di rumah barunya. Orangtuanya sangat mengerti keadaan Vika dan mau menerimanya
Edisi 49 | I/Februari/2015 | Robi’ul Awal 1436H
Foto : Ario
dengan senang hati. Pada masa itu, Vika merasakan berada dalam tahapan hidup yang penuh dengan guncangan. Pengorbanan untuk meninggalkan dunia panggung yang dibanggabanggakan dan yang sempat terjauhnya dari restu orangtua, tidak lain untuk membuktikan kesetian padanya. Rumah tangga yang dijalani selama empat tahun, harus kandas. Kegagalan berumah tangga yang dirasakannya sebagai pukulan jiwa yang amat berat. Bersamaan dengan itu pula, Vika merasakan keinginan rasa aman dan sejuk pada jiwanya. Dua ajaran yang pernah diyakininya, membuat Vika tahu mana agama yang baik untuk kehidupannya. Vika pun tetap akan memilih Islam sebagai agamanya. Sebabnya sangat sederhana, “Suara adzan yang mengalun sering mengalirkan perasaan sejuk. Suara orang mengaji membuatku ingin menangis. Kenangan masa kecilku di Banyumas silih berganti muncul, saat itu aku belajar alif-ba’-ta dan belajar shalat. Dan semuanya terputus karena aku mengutamakan dunia. Yang semua itu justru tak bisa menolong apa-apa dalam keadaanku seperti itu”. Sejak tahun 2010, Vika kembali menjadi pemeluk Islam. Dia kembali sosok Vika yang seperti dulu. Walau dia kaya, namun dia sangat sederhana. Dia pun mulai memakai jilbab
(muslimah sejati) semenjak dia membuka usahanya sebagai pengusaha butik perlengkapan pakaian muslimah di Jakarta. Usahanya sangat sukses, hingga butiknya sudah memiliki cabang di seluruh Indonesia. Perjuangan itu dia lalui dengan lancar. Namun, di sela-sela kesibukannya dia tak pernah meninggalkan ibadahnya. Bahkan dia sering sekali memanggil dari yayasan anak panti asuhan untuk berbagi rejeki kepada mereka di rumahnya. Apalagi kemudian Vika bertemu dengan seorang lelaki yang banyak membimbingnya mengenal Islam lebih banyak. Laki-laki itu berasal dari keluarga santri. Dia adalah seorang ustadz terkondang di Indonesia. Para jama’ahnya sangat banyak dan sedang dalam proses mendirikan sebuah pondok pesantren. Yang kemudian, dia menjadi suaminya. mereka saling mencintai. Dan nama Vika Laura pun menjadi terkenal lagi. Suaminya tak pernah melarang usaha yang dijalaninya. Kemudian hari-harinya mereka lalui dengan cinta sejati yang hakiki dan lebih lengkap. Perasaan jiwa yang damai dan sejuk. Cinta terhadap Tuhan, suami, orangtua dan anak-anak. (*)
Edisi 49 | I/Februari/2015 | Robi’ul Awal 1436H
21
Konseling Fiqih
Mensucikan Jenazah Membusuk
Pertanyaan
"U
stad, bagaimana hukum dari mensucikan jenazah yang mengalami kecelakaan lama tidak di temukan atau membusuk?
Foto : Ario
Oleh : Ust. Fuad Romzy
Jawaban Saudara penanya yang berbahagia, sebagaimana yang kita ketahui bersama bahwa ada empat macam yang harus dilakukan dalam pengurusan Jenazah, Sedangkan hukumnya fardhu kifayah (bila tidak ada seorang pun dari penduduk desa atau kota yang melaksanakannya maka semuanya berdosa). Keempat hal itu adalah: 1. Memandikan mayit 2. Mengkafani 3. Menshalati 4. Menguburkan. Sedangkan yang berkewajiban melakukan perawatan pada mayit adalah wali mayit, yaitu orang yang mempunyai tanggung jawab terhadap mayit di mana dia berada. Semisal anak pondok meninggal, maka wali mayitnya adalah pengurus pondok. Juga setiap orang yang mengetahui atau menyangka tentang kematiannya. Bila yang mengetahui hanya satu orang, maka bagi dia fardhu‘ain hukumnya. Keempat prosesi ini
22
hendaknya segera dilakukan, khawatir kondisi mayit berubah atau membusuk. Imam Ahmad berkata : “Mempercepat perawatan mayit berarti memuliakannya”. Rasulullah SAW pernah bersabda pada sayyidina Ali RA. “Tiga hal, wahai Ali, jangan diakhirkan : 1.Shalat jika masuk waktunya, 2.Jenazah jika nyata kematiannya, 3. Janda jika menemukan pasangan yang serasi (kufu’)”.(Imam Turmudzi dan Imam Ahmad) Tidak semua mayit bisa dirawat (ditajhiz) dengan sempurna. Karenanya, untuk memudahkan pemahaman, terlebih dahulu ada pengelompokan pada beberapa orang mati. 1. Mati Syahid Mati syahid adalah, orang yang mati dalam pertempuran melawan orang kafir karena membela agama Allah. Ia diistilahkan “syahid” sebab Allah dan Rasul-Nya menyaksikan dia untuk masuk surga. Sebagian pendapat mengatakan, sebab kematiannya disaksikan (syahid) oleh para
Edisi 49 | I/Februari/2015 | Robi’ul Awal 1436H
malaikat. Ada tiga macam istilah syahid, yaitu : a. Syahid dunia dan akhirat, yaitu orang yang meninggal dalam pertempuran melawan orang kafir karena membela agama Allah. Syahid seperti ini hanya wajib dikuburkan dengan pakaian yang melekat di tubuhnya, tanpa dimandikan dan disholati. b. Syahid dunia saja , yaitu orang yang mati berperang melawan orang kafir, tapi bukan untuk membela agama Allah (untuk tujuan dunia), seperti mendapatkan harta rampasan. Syahid seperti ini ditajhiz sama seperti syahid dunia akhirat. Hanya saja tidak mendapatkan fadilah dan pahala mati syahid. c. Syahid akhirat saja . Yang masuk kelompok ini sangat banyak. Seperti, orang mati teraniaya, mati karena sakit perut, mati tenggelam, mati dalam menuntut ilmu, dan lain sebagainya. Syahid seperti ini wajib ditajhiz secara sempurna. 2. Siqthu (bayi Prematur) Siqthu adalah bayi yang lahir sebelum kandungan berusia enam bulan (waktu paling
sedikitnya masa kandungan). Tata cara mentajhiznya diperinci a. Bila sesudah lahir ada tanda-tanda kehidupan, seperti menjerit dan bergerak, maka hukumnya seperti orang yang dewasa, yakni ditajhiz secara sempurna. b. Bila tidak ada tanda-tanda kehidupan, maka diperinci lagi ; 1. bila sudah berwujud manusia, maka wajib dimandikan, dikafani dan dikubur tanpa dishalati. 2. bila tidak berwujud manusia seperti berbentuk segumpal darah, maka tidak wajib ditajhiz sama sekali, namun sunnah dikafani dan dikuburkan. 3. Mayit Muhrim (sedang melakukan ihram) Mayit muhrim ditajhiz secara sempurna. Namun hal-hal yang diharamkan dalam ihram, tetap tidak boleh dilakukan. Kuku dan rambutnya tidak boleh dipotong, juga tidak boleh diberi minyak wangi. Bila perempuan, saat mengkafani, wajahnya tidak boleh ditutup, bila laki-laki, kepalanya tidak boleh ditutup. Hukum-hukum ihram ini ditetapkan, sebab mati tidak bisa membatalkan ibadah Haji, yaitu apabila muhrim meninggal sebelum tahallul awal. Apabila mati setelahnya, maka hal ini tidak berlaku. 4. Mayit Rapuh Mayit rapuh adalah, seandainya ia dimandikan maka anggota tubuhnya akan terceraiberai. Semisal orang yang mati terbakar, matitenggelam, atau mati terkena zat yang dapat merapuhkan tubuh. Mayit seperti ini tidak boleh dimandikan. Tetapi cukup ditayammumi dengan cara yang biasa. Dan juga tidak usah dishalati, sebab di antara syarat wajib shalat jenazah adalah mayit harus dimandikan. 5. Mayit Terpotong-Potong Mayit terpotong-potong maksudnya adalah tubuh mayit tidak utuh lagi. Seperti, mati karena tabrakan keras, mati karena terjatuh dari tempat yang tinggi, sehingga tubuhnya terpotong-potong, atau hancur tidak dikenali. Bila menemukan mayit seperti ini, maka pertama diusahakan mencari potongan tubuh mayit hingga sempurna, lalu disambung kembali. Bila anggota tubuh mayit yang lain tidak diketemukan, maka anggota tubuh yang ada wajib ditajhiz seperti biasa. 6. Mayit Biasa Mayit biasa adalah orang yang mati secara wajar dan lazim. Maksudnya, mayit yang tidak masuk golongan di atas, demikian wallohu a'lam bis showab(*)
Edisi 49 | I/Februari/2015 | Robi’ul Awal 1436H
23
Kesehatan
Foto : Ario
Jenis Asma yang Perlu Anda Ketahui
T
ahukah Anda apa saja jenis-jenis asma? Memperdalam pemahaman mengenai asma dapat membantu dokter Anda untuk menentukan jenis asma secara spesifik. Dengan begitu, Anda dapat bekerja sama dengan dokter dalam upaya mencari pengobatan terbaik bagi Anda. Asma yang Diakibatkan Alergi Asma dan alergi adalah kedua hal yang sering berdampingan. Alergi rhinitis (juga disebut sebagai hay fever) merupakan peradangan di bagian dalam hidung dan adalah penyebab paling utama dari penyakit alergi kronis. Apabila menderita alergi rhintitis, tubuh Anda akan meningkatkan sensitivitasnya terhadap berbagai zat sehingga sistem imun melepaskan histamin sebagai respon. Histamin, bersama dengan zat kimia yang dilepaskan lainnya, memicu reaksi alergi. Zat alergen (pemicu reaksi) paling banyak terdapat di udara serta mudah terhirup. Ketika terserang alergi rhintitis, Anda kemungkinan akan bersin terus-menerus, hidung meler, saluran hidung yang membengkak, mukus (lendir) berlebih, mata berair, dan gatal di tenggorokan. Kerap kali gejala asma dipicu oleh alergi rhintitis. Dalam upaya mengobatinya, dokter Anda mungkin meresepkan obat untuk mengendalikan reaksi alergi sehingga gejala asma yang menyertainya bisa dicegah. Asma yang Diakibatkan Olahraga Banyak penderita asma mengalami sejumlah gejala asma selama beraktivitas fisik. Jika Anda memiliki asma jenis ini, saluran pernapasan akan menyempit selama 5-20 menit setelah mulai berolahraga, menyebabkan Anda sulit bernapas. Gejala asma lain mungkin juga menyertai, seperti suara bengek dan batuk. Untuk mencegah kekambuhan selama berolahraga atau aktivitas
24
fisik lain, dokter biasanya menyarankan Anda menggunakan inhaler sebelum memulai olahraga. Asma dengan Gejala Batuk Asma yang Anda alami bisa saja didominasi oleh gejala batuk yang bervariasi. Batuk yang parah mungkin juga disebabkan oleh rhintitis kronis, sinusitis, atau GERD (heartburn). Asma yang didominasi oleh batuk sering diabaikan dan kurang mendapat perawatan. Pemicu jenis asma ini biasanya berhubungan dengan infeksi pernapasan. Jika Anda mengalami batuk membandel, konsultasikanlah dengan dokter. Dokter mungkin akan menjalankan sejumlah tes spesifik, semisal tes fungsi paruparu, untuk melihat seberapa baik kinerja paruparu Anda. Asma yang Kambuh di Malam Hari Jenis asma ini, yang disebut juga sebagai asma nokturnal, adalah salah satu jenis yang paling umum. Penderitanya sering mengalami gejala asma ketika sedang tidur, karena asma sangat dipengaruhi oleh siklus atau tahap dalam tidur. Bahkan, banyak studi memperlihatkan bahwa kematian akibat asma sering kali disebabkan oleh asma yang kambuh di malam hari. Diyakini hal ini mungkin dikarenakan peningkatan paparan terhadap alergen melalui pernapasan, posisi berbaring, atau perubahan hormon selama Anda tertidur. Adakalanya heartburn di malam hari turut menyebabkan kekambuhan. Apabila Anda seorang penderitan jenis asma tertentu dan sadar bahwa gejalanya sudah semakin parah, jangan tunda-tunda lagi untuk mengunjungi dokter dan mencari tahu apa penyebabnya. Memahami pengobatan yang tepat serta tahu kapan harus mencari pertolongan merupakan kunci dalam mencegah asma kambuh dan mendapatkan kualitas tidur yang baik (*.*)
Edisi 49 | I/Februari/2015 | Robi’ul Awal 1436H
Buah Pikir
BIRRUL WALIDAIN
P
Foto : Ario
ada tanggal 27 Desember 2014 Wisatahati Surabaya, kali ini memberi sub tema yang disesuaikan dengan hari-hari besar pada bulan Desember. Kebetulan sekali pada bulan tersebut, ada hari ibu, tepatnya tanggal 22 Desember. Namun demikian, untuk memperingati hari ibu itu, pengurus Wisatahati Surabaya meberikan alokasi waktu yang berbeda kepada jama’ah, yaitu 5 hari setelah hari ibu.
“ dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan denganaKu sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, Maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, Maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (15)
Acara siraman rohani dimulai sekitar jam 10.00 wib, tepatnya setelah ustadz Purwanto tiba di lokasi. Sampai di sana langsung membuka laptop dan menjelaskan tema “birrulwalidain”. Menurutnya birrulwalidain merupakan akhlaq moral kepada orang tua yang mana hukum daripada menghormati dan berakhlaq mulia kepada orang tua adalah wajib, selama tidak bertentangan dengan syari’at. “dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibubapanya; ibunya telah mengandungnya dalam Keadaan lemah yang bertambahtambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepadaKulah kembalimu.” (14)
Dan ada hadis yang menjelaskan lagi tentang birrulwalidain, yaitu: “keridhaan Allah ada pada keeridhaan orang tua dan kemurkaan Allah ada pada kemurkaan orang tua” (H.R. Tirmidzi) Adapun keutamaan birrulwalidain dapat dilihat dari percakapan shahabat kepada Raulullah SAW. “oleh Abdurrahma Abdillah Ibnu Mas’ud RA: “aku pernah bertanya kepada Nabi SAW, amalapa yang paling dicintai oleh Allah? Nabi menjawab: “shalat tepat pada waktunya”. “apalagi selain itu?” nabi menjawab: “berbakti kepada kedua orang tua” “apalagi selain itu?”, Nabi menjawab: “Jihad di jalan Allah”. Dari dialog tersebut menjelaskan bahwa berbakt ikepada kedua orang tua mendapatkan posisi di nomer dua setelah melakukan sholat. Hal ini menandakan
Edisi 49 | I/Februari/2015 | Robi’ul Awal 1436H
25
Buah Pikir
bahwa setelah shalat yang merupakan pengabdian kepada Allah, orang tua menempati posis tempat mengabdi yang nomer dua. Jadi urutannya adalah, Allah, kedua orang tua, dan kemudian jihad di jalan Allah.Tidak dibenarkan jika shalat dan jihad jika kita meninggalkan, melalikan pengabdian kepada orang tua. Dengan demikian, Allah sebagai yang Maha Mujib, kedua orang tua juga memiliki doa yang mustajab. Doa yang selalu direspon oleh Allah. Sebagaimana hadis yang disampaikan Anas bin Malik RA: “ada tidak doa yang tidak tertolak, yaitu doa kedua orang tua, doa orang yang berpuasa, dan doa seorang musafir”. Oleh sebab itu, seorang anak jangan sampai membuat kedua orang tua berdoa jelek kepadanya.Lantas bagaimana bentuk pengabdian kepada orang tua (birrulwalidain)??
saat meninggal ada yang mendoakannya” pungkasnya seraya tersenyum. Setelah ustad Purwanto selesai menjelaskan tentang birrrulwalidain, ia memutar video klip dengan proyektornya dan dipertunjukan kepada jamah. Judul video klip tersebut adalah “sepucu ksurat dari orang tua”.Di tengah perjalanan video tersebut, par ajamaah tersedu-sedu dan mengeluarkan air mata.Tak luput jug tim redasi yang meliput di dalamnya pun ikut meneteskan air mata. Subhanallah.Selepas pemutaran video itu, ada beberapa jamaah yang mencurahkan isi hatinya. “saya merasa bersalah kepada kedua orang tua saya ustad, sejak ia sakit saya tidak merawatnya sepenuh hati” ungkap salah satu jamaah seraya menangis. Ustad pun merespon, “kewajiban sampean sekarang hanyalah mendoakannya”.
Menurut ustad Purwanto, untuk pengabdian kepada kedua orang tua, kita hanya memiliki dua kesempatan, yaitu selama orang tua kita hidup dan saat kedua orang tua kita meninggal. Di saat orang tua masih hidup, sebagai seorang anak wajib hukumnya berbakti, menaati mereka, berbicara lemah lembut dan sopan, meminta izinnya sebelum berjihad, dan mendahulukan atau memberikan kebutuhan orang tua. (“engkau dan hartamu milik ayahmu”). Sementara berbakti kepada kedua orang tua saat orang tua telah meninggal maka hal yang bias dilakukan sebagai seorang anak adalah selalu mendoakannya, dan menunaikan janji atau wasiat kedua orang tua. Ustad Purwanto juga menganjurkan kepada jamaah bahwa kelak harus memiliki minimal 2 orang anak, “tidak boleh 1 orang anak”. Pertimbangannya adalah 1 orang anak harus bias dididik dalam hal-hal keagamaan, agar nantinya
26
Edisi 49 | I/Februari/2015 | Robi’ul Awal 1436H
Kabar Rumah Tahfidz
Lebih Dekat dengan Rumah Tahfidz
K
ali ini team redaksi megabarkan kegiatan rumah tahfid secara umum.Sebuah kegiatan untuk melancarkan proses hafalan santri Rumah Tahfidz. Sesuai nama, Rumah Tahfidz adalah rumah yang di isi dengan kegiatan terkait dengan quran, khususnya menghafal quran (Tahfidz Quran). Kegiatan semacam itu, harus dijalankan oleh seluruh pengasuh Rumah Tahfidz, di bawah naungan Wisatahati. Jika tidak, maka harapan untuk mencetak kader pengahafal quran pasti akan tidak tercapai. Oleh karena itu, semua Rumah Tahfidz harus melaksanakan program-program yang di kemas oleh Wisatahati untuk mencetak yang sesuai harapan bersama. Di antara berbagai kegiatan yang berada dari kegiatan yang harus dilaksanakan oleh Rumah Tahfidz adalah ziyadah (tambahan) dan muroja’ah (mengulang kembali hafalan yang telah disetorkan ke pengasuh). Dua kegiatan itu sangat menunjang untuk menjadikan para santri Wisatahati menjadi penghafal quran. Ziyadah, adalah menambah hafalan quran yang harus disetorkan kepada pengasuh. Hafalan quran setiap hari harus bertambah, kecuali di hari libur. Dengan kegiatan semacam ini, santri akan terus menambah dan menambah, dan akhirnya mereka akan hafal quran 30 juz. Sebuah prestasi yang gemilang untuk generasi di zaman sekarang. Hafalan baru, harus disetorkan ke pengasuh. Hal ini untuk menjaga dari
kesalahan-kesalahan fatal, baik skala kecil ataupun besar. Semisal, kesalahan dalam bidang tajwid, atau kesalahan dalam harakat. Selain itu, karena hal ini berhubungan quran, maka harus ada silsilah yang jelas, ke siapa ayat per ayat tersebut di lafalkan, sehingga jika di urutkan, silsilah tersebut sampai kepada Rasulullah Saw. Dalam istilahnya, disebut dengan sanad. Target untuk menghafal sampai selesai 30 juz pasti ada. Namun, Wisatahati tidak menginginkan para santri hafal quran kemudian mereka lupa. Oleh karena itu, selain ziyadah, ada kegiatan yang merupakan satu paket dengan ziyadah, yaitu muroja’ah. Muroja’ah, adalah mengulang kembali hafalan yang telah dihafal. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menjaga hafalan santri tidak menguap begitu saja. Karena, untuk menghafal butuh proses ekstra, maka sia-sia jika hafalan yang telah dihafalnya lenyap. Ziyadah dan muroja’ah, adalah satu paduan kegiatan untuk santri dengan bimbingan pengasuh Rumah Tahfidz, dengan tujuan mengantarkan mereka menjadi insan qurani, karena di tangan merekalah masa depan bangsa dan agama. Pasti akan bangga, lembaga maupun siapa saja yang ber-mitra denga Wisatahati melihat mereka di masa depan menjadi ujung tombak dalam masyarakat. Ujung tombak yang mempunyai modal kuat, yaitu al-Quran.(*)
Edisi 49 | I/Februari/2015 | Robi’ul Awal 1436H
27
Kabar Rumah Tahfidz
‘Kado’ santri Penghujung Tahun
M
engakhiri tahun 2014, WeHa Sulsel memberikan ‘kado’ akhir tahun kepada para santri berupa rekreasi ke salah satu tempat pemandian yang ada di kabupaten Gowa, Sulawesi selatan. Tepatnya pada hari Ahad pagi, 28 Desember 2014 para santri baik dari Rumah Tahfidz Kumala maupun Rumah Tahfidz Pallangga beserta asatidz dan Tim WeHa Sulsel berangkat bersama dari rumah tahfidz Kumala.
28
Kegiatan ini sebagai penyegaran bagi santri-santri yang selama ini menghafal Al-Qur’an, namun tidak serta merta melupakan proses edukatif kepada para santri. Tim WeHa Sulsel mengadakan “games” bagi para santri, berupa Sambung Ayat dan Estafet Ayat. Dimana games ini di pandu langsung oleh asatidz Wisatahati Sulsel bersama tim WeHa Sulsel menyediakan hadiah untuk para pemenang. Untuk estafet ayat, tersedia 4 pos, yakni para santri disuruh untuk mendatangi pos tersebut dan menjawab soal yang telah siapkan. Berikut penjaga Pos 1, M. Ilyas Nawawi, Pos 2, Amirul Haq, Pos 3, Suhardi dan Pos 4 Sulaiman. Sedangkan Sambung Ayat, para santri berjejer membelakangi kolam renang kemudian diberi pertanyaan oleh asatidz kumala sebagai pemandu. Barang siapa yang tidak bisa menjawab atau menyambung ayat yang di bacakan oleh pemandu, maka santri tersebut didorong mencebur kolam renang. Setelah para santri berenang dan mengikuti games, rombongan menuju kebun binatang yang berada di samping permandian tersebut. Para santri dan tim weha berfoto-foto dengan back ground kandang-kandang hewan yang ada. Alhasil, para santri mengaku senang dan puas dengan ,model rekreasi tersebut. (weh.sulsel/sule)
Edisi 49 | I/Februari/2015 | Robi’ul Awal 1436H
Kabar Rumah Tahfidz
Launching Rumah Qur’an Wisatahati Probolinggo
A
ssalamualaikumwr.Wb. Pada akhir 2014 lalu, Wisatahati cabang Probolinggo Jawa Timur telah melaunching Rumah Qur’an Wisatahati(RQP) yang memiliki program khusus untuk para santri belajar Menghafal Al-Qur’an yang berlatar belakang belum bisa membaca Al-Qur-an. Tepatnya lokasi yakni di Kav. Angguran Gg 4 no.22 Kebonsari Kulon Kota Probolinggo. Di Rumah Qur’an ini terdiri dari beberapa santri berusia rata-rata 3-6 tahun. Acara ini dihadiri oleh Kepala divisi pendidikan Wisatahati Jawa Timur , hal ini beliau memberikan sambutannya kepada masyarakat sekitar warga kav. Angguran. Yang intinya, Program ini lahir karena antusiasme masyarakat Probolinggo yang ingin menanamkan pemahaman Al Quran kepada putra-putri ibarat seperti menanamkan bibit Penghafal Qur’an sejak dini. Edisi 49 | I/Februari/2015 | Robi’ul Awal 1436H
29
Kabar Rumah Tahfidz
untuk mengajak putra-putrinya untuk menggali pengetahuan agama di rumah Qur’an maupun Rumah Tahfidz Daarul Qur’an Wisatahati.” Tambah Ustadz Rozikin, kepala divisi pendidikan yayasan Daarul Quran Jawa Timur.
“Mengingat terbatasnya waktu para orang tua karena pekerjaan. Juga minimnya organisasi atau lembaga yang membuat program ‘pembibitan’ penghafal Qur’an sejak usia dini. Karena itu Wisatahati Probolinggo memberikan kesempatan kepada masyarakat
30
Edisi 49 | I/Februari/2015 | Robi’ul Awal 1436H
Sementara itu, Wisatahati Probolinggo menggandeng para kawula muda, yang tergabung dalam komunitas pecinta alam taekwondo Uti pro untuk mewarnai dengan taushiah sesuai dengan tagline “yang muda yang bersedekah” ditengah-tengah kegiatan Wisata alam di tepi pantai yang disambut oleh angin laut yang lumayan kencang, sambil membagikan majalah Wisatahati.(*)
Kabar Rumah Tahfidz
Banjari Meriahkan Mauludan
D
i sela-sela kesibukan Rumah Tahfid Lamongan dalam melaksanakan tugas mulia menghafal al-Qur’an, Rumah Tahfidz tersebut memberanikan diri dan meluangkan waktunya untuk merayakan lahirnya sang Penerima Wahyu, Sang Pembawa Perubahan Muhammad SAW. Acara ini ada dua tujuan yakni merayakan kelahiran Nabi Muhammad, sekaligus juga merayakan hari kelahiran Yayasan darul Qur’an Wisatahati Lamongan yang tepat pada masa Robiul Awwal. Untuk memeriahkan acara maulidun yang diadakan tiap tahun ini, Rumah Tahfidz Lamongan juga mengundang beberapa kelompok banjari dan marawis. Ada lima penampilan dari tiap kelompok tersebut. Setiap kelompok tampil dengan cirri khas masing-masing menggunakan seragam yang berbeda dan redaksi shalawan serta intonasi yang berbeda pula. Ini bukanlah lomba, hanya sebuah perayaan saja untuk mengungkap rasa cintanya kepada Rasulllah SAW. Setelah acara shalawatan bersama selesai, para undangan banjari dan marawis beserta santri, mereka menikmati hidangan bersama untuk memperkuat persaudaraan Islam. (wh/karim) Edisi 49 | I/Februari/2015 | Robi’ul Awal 1436H
31
Kilas Dunia
Foto : Ario
Mukjizat Allah yang Mencengangkan Para Ilmuwan Barat 32
Edisi 49 | I/Februari/2015 | Robi’ul Awal 1436H
Kilas Dunia
P
ada sebuah penelitian ilmiah yang diberitakan oleh sebuah majalah sains terkenal, Journal of Plant Molecular Biologies, menyebutkan bahwa sekelompok ilmuwan yang mengadakan penelitian mendapatkan suara halus yang keluar dari sebagian tumbuhan yang tidak bisa didengar oleh telinga biasa. Suara tersebut berhasil disimpan dan direkam dengan sebuah alat perekam tercanggih yang pernah ada. Para ilmuwan selama hampir 3 tahun meneliti fenomena yang mencengangkan ini berhasil menganalisis denyutan atau detak suara tersebut sehingga menjadi isyarat-isyarat yang bersifat cahaya elektrik (kahrudhoiyah ) dengan sebuah alat canggih yang bernama Oscilloscope. Akhirnya para ilmuwan tersebut bisa menyaksikan denyutan cahaya elektrik itu berulang lebih dari 1000 kali dalam satu detik!!!
Tidaklah suara denyutan halus tersebut melainkan lafazh jalalah (nama Allah) sebagaimana tampak dalam layar. Maka keheningan dan keheranan yang luar biasa menghiasi aula di mana ilmuwan muslim tersebut berbicara. Subhanallah, Maha suci Allah! Ini adalah salah satu mukjizat dari sekian banyak mukjizat agama yang haq ini! Segala sesuatu bertasbih mengagungkan nama Allah. Akhirnya orang yang bertanggung jawab terhadap penelitian ini, yaitu profesor William Brown menemui sang ilmuwan muslim untuk mendiskusikan tentang agama yang di bawa oleh seorang Nabi yang ummi (tidak bisa baca tulis) sebelum 1.400 tahun lalu tentang fenomena ini. Maka ilmuwan tersebut pun menerangkan kepadanya tentang Islam, setelah itu ia memberikan hadiah al-Qur`an dan terjemahnya kepada sang profesor.
Prof. William Brown yang memimpin para pakar sains untuk mengkaji fenomena tersebut mengisyaratkan setelah dicapainya hasil bahwasanya tidak ada penafsiran ilmiah atas fenomena tersebut. Padahal seperti diakui oleh sang profesor bahwa pihaknya telah menyerahkan hasil penelitian mereka kepada universitas-universitas serta pusatpusat kajian di Amerika juga Eropa, akan tetapi semuanya tidak sanggup menafsirkan fenomena bahkan semuanya tercengng tidak tahu harus berkomentar apa. Pada kesempatan terakhir, fenomena tersebut dihadapkan dan dikaji oleh para pakar dari Britania, dan di antara mereka ada seorang ilmuwan muslim yang berasal dari India. Setelah 5 hari mengadakan kajian dan penelitian ternyata para ilmuwan dari Inggris tersebut angkat tangan. Sang ilmuwan muslim tersebut mengatakan: “Kami umat Islam tahu tafsir dan makna dari fenomena ini, bahkan semenjak 1.400 tahun yang lalu!” Maka para ilmuwan yang hadir pun tersentak dengan pernyataan tersebut, dan meminta dengan sangat untuk menunjukkan tafsir dan makna dari kejadian itu. Sang ilmuwan muslim segera menyitir firman Allah Subhanahu wa Ta’ala : “…Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.” (QS. Al-Isra`: 44)
Selang beberapa hari setelah itu, profesor William mengadakan ceramah di Universitas Carnich – Miloun, ia mengatakan: “Dalam hidupku, aku belum pernah menemukan fenomena semacam ini selama 30 tahun menekuni pekerjaan ini, dan tidak ada seorang ilmuwan pun dari mereka yang melakukan pengkajian yang sanggup menafsirkan apa makna dari fenomena ini. Begitu pula tidak pernah ditemukan kejadian alam yang bisa menafsirinya. Akan tetapi satu-satunya tafsir yang bisa kita temukan adalah dalam al-Qur`an. Hal ini tidak memberikan pilihan lain buatku selain mengucapkan syahadatain: “Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang haq melainkan Allah, dan bahwa Muhammad adalah hamba dan utusannya!” Seorang profesor ini telah mengumumkan Islamnya di hadapan para hadirin yang sedang terperangah. Allahu akbar! Kemuliaan hanyalah bagi Islam, ketika seorang ilmuwan sadar dari kelalaiannya, dan mengetahui bahwa agama yang haq ini adalah Islam! (DZ/Faiz-senyum muslim)*
Edisi 49 | I/Februari/2015 | Robi’ul Awal 1436H
33
Profil Pengasuh
‘Ummu Ziyad-nya’ Rumah Tahfidz Kediri Putri Meneropong kegiatannya tiap hari, pasca sholat subuh ustadza Faizah langsung duduk bersila menerima setoran hafalan atau muroja'ah dan tausiyah para santrinya. “Sesi ini untuk memotivasi supaya para santri tetap memiliki power dan spirit dalam menghafal Al Quran.” Ujarnya dengan kalem “Jika kalian menginginkan ilmu, maka selamilah Al quran. Karena didalamnya terdapat ilmu orang orang terdahulu dan yang akan dating,” jelasnya mengungkap dari sahabat Rasulullah, Abdullah bin Mas'ud R.A. Meski sibuk di pondok, ustadza Faizah juga mewarnai kegiatan bersama masyarakat sekitar tempat pondoknya, seperti kegiatan istimaul Quran. Sepulangnya langsung sholat dzuhur berjamaah dengan para santri.
A
ssalamu’alaikum.Wr.Wb. pembaca majalah Wisatahati yang budiman. Siapa sudah kenal dengan Ustadzah Faizah, begitu biasa ia disapa. Ia selalu istiqomah mengajak para santri bersahrul layali lewat sholat malam, sholat taubat, sholat hajat, sholat tahajud, dan sholat witir. Ia juga tidak pernah absen dengan ibadah sunah yang lain seperti puasa sunah senin dan kamis.
34
Sementara itu, sebulan sekali ia mengajak para santri berziaroh ke makam para auliya' dan bersilaturrahim kepada ulama' di Kediri agar membawa pelajaran dan bisa meneladani akhlak Rasulullah SAW melalui mereka, dan berharap mendapat tsawab barokah dari para ulama itu. Dalam sebulan sekali ustadzah Faisah juga secara rutin mengapresikan setoran hafalan para santri dalam wujud kegiatan khotmil Quran. Semua ini adalah wujud dari implementasi nilai nilai luhur Al Quran yang saya terapkan di Rumah Tahfidz Kediri Putri. Bolehlah, majalah Wisatahati menyebut ustadza seperti Ummu Ziyad pada zaman Rasulullah, yakni turut berjuang di jalan Allah. “Semoga semua perjuangan senantiasa mendapat ridho dari Allah dan mambawa barokah semuanya. Amin,” pungkasnya seraya berdoa. Wallahu a'lam bisshowab.(wh/Kediri)
Edisi 49 | I/Februari/2015 | Robi’ul Awal 1436H
Profil Santri
Pengalaman Pertama Ubai Yang membanggakan
S
iapa yang sudah kenal dengan sosok dengan perawakan kecil, sederhana dan kalem ini?. Kalau belum kenal, ia adalah pemenang lomba MHQ se kabupaten Bondowoso Jawa Timur. Ia lahir 16 tahun lalu, tepatnya 04 April 1999. Ubai begitu biasa dipanggil, memiliki prinsip yang sangat mantap, yakni terus ingin terus menjalani proses belajar di pondok. Ia bangga menjadi santri pondok rumah tahfidz cabang Situbondo. Dengan pengasuh Ustad Moh. Haryanto. Berkat kegigihannya ustadz yang sabar ini berhasil mendidik anak didiknya hingga bisa mengikuti lomba MTQ.
Dengan semangat yang tinggi untuk menjaga hafalan alQur’an, akhirnya pada 26 Desember 2014 lalu, ia meberanikan diri untuk mengikuti lomba MTQ se kabupaten Bondowoso. Sebab bekal untuk mengikuti lomba tersebut Ubai sudah memenuhi syarat, mulai umur dan jumlah hafalannya. Memang syarat hafalan MHQ maksimal 10 juz. Dengan modal atau bondo, kata orang Jawa, dengan 12 juz yang ia miliki, akhirnya bisa lolos mengikuti kompetisi itu. Kini ia bersyukur bisa meraih juara juara 2 dari 12 orang pesaingnya. “Meski dalam posisi juara 2 dari 12, hal itu sudah menjadi suatu yang menambah percaya diri saya dan mensyukurinya” ungkap Ubai sembari sedikit malu-malu. Ia mengakui keikut sertaan dalam lomba itu sebagai pengalaman pertama baginya. Jadi sedikit banyak menambah spirit untuk terus meraih menjadi penghafal Quran. “Kedepannya tentu menambah semangat bagi saya untuk lebih termotivasi lagi dalam menyelesaikan hafalan Al Quran 30 juz” paparnya dengan semangat. Tapi tidak hanya dari pengalaman saja ia memompa semangatnya. Namun ia percaya juga bahwa sumber dukungan dan doa berasal dari para donator Wisatahati. Semoga bermanfaat. (wh/benz) Edisi 49 | I/Februari/2015 | Robi’ul Awal 1436H
35
Testimoni
Diganti Dengan Yang Lebih Besar
Foto : Ario
Oleh : Fajar – Tangerang
S
aya seorang hamba Alloh yang merasakan karunia yang tak terhingga berkat sedekah, atau sesuatu yang saya keluarkan. Disini saya ingin menceritakan kisah hidup saya, yang menjadi inspirasi bagi saya pribadi untuk tetap mengulurkan tangan, Untuk tetap menjaga tangan selalu di atas, dan untuk tetap menjadi perpanjangan tangan dari Allah kepada orang lain. Saya mengalami pengurangan karyawan di perusahaan saya, hanya bisa pasrah pada saat menerima uang pesangon, Tidak banyak yang bisa saya lakukan selain menitipkan persoalan ini ke yang Maha Kuasa. Mungkin ini teguran bagi saya, Yang ada dalam pikiran saya hanyalah itu, satu hari setelah tidak bekerja lagi saya memutuskan untuk mencari kerja setelah Bulan ramadhan, saya ingin memusatkan diri saya untuk beribadah ke yang Maha Merencanakan, tapi itulah hanya rencana Saya. Keesokan harinya, seseorang dari perusahaan saya memberikan beberapa referensi untuk mengirimkan CV, maka Dengan Bismillah saya mengirimkan itu, sambil berdoa, “jika ini rezeki hamba, maka mudahkanlah, sebenarnya hamba ingin Memusatkan berpuasa di bulan ramadhan”. Alhamdulillah saya mendapat panggilan kerja, hanya setelah 1 minggu dirumah, proses Demi proses saya lalui, hingga tibalah keputusan untuk menandatangani kontrak. Subhanallah, baru dapat
36
pesangon ternyata Rezeki saya dialirkan kembali oleh Yang Maha kaya.
Inilah yang menjadi inti testimony saya, setelah terkena PHK saya rajin bersedekah ke Dompet keajaiban Sedekah minimal Rp.10.000 begitu Saya akan transfer yang terakhir kali, saya mendapatkan uang saya bertambah, saya bingung, uang siapa, apakah ada yang salah transfer, untuk itu Saya memastikan dulu uang itu dari mana. Akhirnya buku saya print, subhanallah, ternyata Uang tersebut dari kantor lama saya yang merupakan uang THR. Saya tidak dapat membayangkan betapa Alloh sangat sayang sama Saya, rezeki dengan rezeki Dia kirimkan kepada saya, akhirnya saya selalu rajin bersedekah. Selang satu minggu kemudian, saya mendapatkan tambahan lagi, itu merupakan gaji pertama saya diperusahaan yang baru padahal saya Baru bekerja 2 minggu, Alhamdulillah, Alloh telah mengabulkan doa-doa saya, insya Alloh saya tidak menjadi hamba yang riya dan sombong, Saya yakin ini hanyalah titipan Alloh yang harus saya keluarkan kembali untuk orang-orang yang membutuhkan.
Edisi 49 | I/Februari/2015 | Robi’ul Awal 1436H
Kuliner
Foto : ISt.
ES Pisang Coklat Warna Warni
A
ssalamualaikum Wr.Wb. Pembaca Wisatahati yang budiman. Jajanan satu ini sangat disukai anak anak maupun dewasa, Es Piscok Coklat juga dapat anda gunakan sebagai alternatif buat peluang usaha dengan menjual nya di rumah atau menitipkannya di warung sekitar rumah Anda. Sesuai namanya, bahan baku utama jajanan Es satu ini adalah pisang. Sebenarnya, tidak ada kekhususan untuk pisang nya, tetapi karena jajanan ini biasanya di buat utuk konsumsi anak-anak, maka Anda harus mencari jenis pisang yang ukurannya cukup kecil. Biasanya jenis pisang muli atau pisang mas yang dipakai. Oke, sekarang kita coba bikin sendiri yuk.
Bahan-bahan : •
4 buah pisang
•
100 gram coklat batang
•
1 bungkus coklat tabur atau mesis
•
Stik es cream atu juga bisa memakai tusuk sate yang sudah di haluskan
Cara membuat ES Pisang Coklat Warna warni: 1.
Potong pisang sekitar 2,5 cm.
2.
Lalu tusukkan stick es krim/tusuk gigi ke dalam pisang.
3.
Dinginkan pisang di kulkas selama 1-2 jam di freezer.
4.
Lelehkan coklat batang dengan menggunakan api kecil.
5.
Celupkan pisang ke dalam cokelat cair. boleh di kasih topping sesuai selera :)
Ternyata mudah dan cepatkan cara membuat ES Pisang Coklat di atas. Anda juga bisa berkreasi dengan mencampurkan coklat rasa strawbery, anggur atau yang lain nya. Selamat mencoba.(*)
38
Edisi 49 | I/Februari/2015 | Robi’ul Awal 1436H
Keladi Tikus, Penyembuh Penyakit Kanker? K
Dunia Herbal
hasiat Keladi Tikus sudah banyak dikenal sebagai obat penyembuh penyakit kanker. Keladi Tikus merupakan jenis tumbuhan yang nama latinnya adalah Typhonium Flagelliaforme.
Foto : ISt.
Tumbuhan Keladi Tikus yang masuk dalam famili tumbuhan Araceae ini telah di riset oleh berbagai pakar dan ahli kesehatan dan memiliki khasiat sebagai obat penghambat dan penghancur sel kanker. Fungsi lain Keladi Tikus adalah kemampuannya untuk menghilangkan efek negatif dari kemoterapi, serta berfungsi sebagai anti-virus dan anti-bakteri. Keladi Tikus yang dalam bahasa asing dikenal dengan nama RodentTuber ini merupakan tanaman sejenis talas yang memiliki tinggi antara 25 cm-30 cm. Tanaman Keladi Tikus ini tumbuh di semak-semak yang tidak terkena sinar matahari langsung. Prof Dr Chris K.H. Teo, Dip Agric dari Universitiy Sains Malaysia telah meneliti Keladi Tikus sejak tahun 1995. Dan melalui lembaga perawatan kanker Cancer Care Penang di Malaysia yang di pimpinnya, ribuan orang penderita kanker dari berbagai penjuru dunia berhasil disembuhkan. Di Indonesia, Keladi Tikus pertama kali ditemukan di Pekalongan. Bermula dari sakit payudara stadium 3 yang diderita istri Patoppoi Pasau, sang suami berupaya mencari cara agar istrinya sembuh. Mulanya istri Patoppoi diupayakan dengan pendekatan medis. Operasi kanker dilakukan untuk menyembuhkan penyakit kanker tersebut. Tidak cukup hanya dengan operasi, penyembuhan kanker dilanjutkan dengan kemoterapi.
Sampai di Indonesia, Patoppoi mulai mencari tanaman Keladi Tikus. Dia menghubungi sejumlah sahabat, keluarga, dan teman-temannya sampai ada kabar baik dari Pekalongan, tanaman Keladi Tikus ditemukan di sana. Keladi Tikus yang sudah didapatkannya itu dipelajarinya sambil menghubungi Dr Teo di Malaysia untuk menanyakan khasiat Keladi Tikus untuk mengobati kanker. Jawaban dari Dr Teo memang benar bahwa Keladi Tikus sangat ampuh untuk mengobati kanker. Karena itu tidak perlu ragu untuk menggunakannya. Patoppoi yang juga ahli biologi tersebut lalu memproses Keladi Tikus untuk djadikan obat antikanker. Kemudian obat Keladi Tikus itu diminumkan ke istrinya. Khasiatnya pelan tapi mulai terlihat. Istri Patoppoi yang sebelumnya masih mengalami efek dari kemoterapi berupa rambut rontok, kulit rusak, dan nafsu makan hilang, mulai mengalami perbaikan. Rambutnya tidak lagi rontok, kulitnya berhenti rusak, dan nafsu makan kembali normal. Tiga bulan setelah rutin meminum obat Keladi Tikus, istri Patoppoi memeriksakan penyakit kankernya di Jakarta. Hasilnya mengejutkan para dokter. Tidak ada lagi sel kanker yang bersarang di tubuhnya.
Saat melakukan kemoterapi itu, Patoppoi tidak berhenti berupaya mencari kesembuhan istrinya dengan juga mencari pengobatan alternatif kanker. Patoppoi kemudian mendengar mengenai teh Lin Qi di Malaysia untuk pengobatan kanker. Dia lalu terbang ke Malaysia untuk membeli teh tersebut. Namun saat tengah berada di sebuah toko obat, Patoppoi melihat buku berjudul "Cancer,YetThey Live" yang ditulis oleh Dr Chris K.H. Teo. Setelah dibacanya sekilas, Patoppoi lalu membelinya dan langsung pulang ke Indonesia. Dalam buku tersebut, khasiat Keladi Tikus dipaparkan dengan jelas untuk membunuh sel kanker.
Para dokter itu bahkan bertanya apa yang dilakukan sehingga sel kanker itu bisa musnah. Patoppoi pun menjelaskan mengenai obat Keladi Tikus yang diminum istrinya. Ternyata, Keladi Tikus benar-benar ampuh telah menyelamatkan istri Patoppoi dari kanker. Sejak itu, khasiat dari Keladi Tikus menyebar di Indonesia dan banyak digunakan sebagai obat antikanker. Manfaat Keladi Tikus yang luar biasa telah menyelamatkan banyak orang penderita kanker agar kembali sembuh dan bisa menjalani hidupnya seperti sedia kala (*.*)
Edisi 49 | I/Februari/2015 | Robi’ul Awal 1436H
39