Pangan Fungsional dalam Pola Konsumsi Pangan untuk Hidup Sehat, Aktif dan Produktif Disampaikan pada “Kegiatan Apresiasi Pengembangan Pola Konsumsi Pangan” Hotel Royal-Bogor, 21-23 Maret 2013
Nurheni Sri Palupi
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor
Topik Bahasan
Pengertian Pangan Fungsional Pengertian
Potensi Pangan Lokal sebagai Pangan Fungsional
Teknologi Pengolahan Pangan Fungsional
Strategi Pengembangan Pangan Fungsional
Pola Pangan MODERN DIETARY HABIT
Defisiensi Nutrien esensial
Pangan Fungsional
Penting untuk kesehatan (sistem imun/kekebalan tubuh)
Perbaikan sistem imun
[email protected]
Pola Pangan Modern diet sangat kaya produk hewani Menyebabkan gangguan kesehatan Penyakit kardiovaskuler dan kanker Mengurangi konsumsi asal-hewani Meningkatkan konsumsi pangan asal-tanaman untuk mendapatkan kesehatan optimal “Let your food be your medicine; let your medicine be your food” (Hippocrates)
Industri Pangan Fungsional Global Penjualan Pangan Fungsional Global (% dari 2000 ritel per regional)
Eropa Barat $17.0B
Asia* $13.3B
33.9%
$ 50.2 Billion
Amerika Utara $18.9B Source: HBP Consulting
37.6%
26.5%
*termasuk Australia & New Zealand
2.0%
Negara lain $1.0B
Penggerak pasar Pangfung Profesional kesehatan
Konsumen
• Hal yang baru • Mengenalkan pangan sehat • Dukungan LSM
• Kesadaran lebih sehat • Pengobatan alami • Populasi lansia
Kecepatan perkembangan pangan fungsional
Pemerintah • Pedoman Pemerintah • Kerangka kerja regulasi (klaim) • Biaya kesehatan tinggi
Agen/distributor • Mencari kesempatan berkembang
Ingridien Pangan Fungsional Ingridien (parawit) Umum merupakan ingridien yang sudah umum terdapat pada produk pangan sejak dulu
membantu melancarkan saluran pencernaan
Vitamin
Mineral
Serat Pangan
Parawit Baru
Fitosterol
Kolin
Isoflavon
mengurangi risiko penyakit jantung penurunan kemampuan kognitif pada usia lanjut mengurangi risiko aterosklerosis dan penyakit jantung koroner.
10 Tren Pangan Fungsional 2012 Institute of Food Technologists (IFT) Konsumen menginginkan zat gizi dari bahan pangan, bukan dari suplemen
Trend 2012 ‘real food nutrition’ Pencampuran berbagai jenis pangan untuk mendapatkan manfaat kesehatan yang maksimum; Memilih pangan yang melekat dengan nilai gizinya (misalnya kacang-kavcangan dan buah-buahan); dan Integrasikan suplemen pangan secara utuh seperti santan ke dalam diet, dibandingkan dengan suplementasi vitamin. “Konsumen lebih menginginkan mendapat zat gizi secara alami, dibandingkan dengan pangan yang difortifikasi atau diseplmentasi vitamin dan mineral"
10 top tren pangan fungsional Konsumen menginginkan zat gizi dari bahan pangan, bukan dari suplemen
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Gizi dari bahan pangan Pengelolaan pilihan pangan (memilih yang sehat) Bioavailabilitas (ketersediaan bagi tubuh) Sumber protein Berbasis tanaman (pangan nabati) Makanan ringan (snack) bergizi Risiko baru (pencegahan stroke, serangan jantung) Bantuan pertama (sakit tenggorokan, sembelit & sulit tidur) Anak-anak, dewasa dan lansia (untuk kelompok tertentu) Minuman yang enak, sehat, dan alami
Wellness Foods Interface Pangan
Pangan
Pangan Kesehatan
Pangan Kesehatan
Suplemen
Farmasetikal
Obat
Pangan menuju obat ... Pangan baru
Peningkatan keuntungan Herbal
Pangan Fungsional
Pangan sehat/alami
Pangan Zat Gizi
Kebugaran
Proteksi/Penurunan Risiko
Perbatasan Regulasi
Suplemen
Pencegahan
Manfaat Produk
Drugs
Pengobatan
Definisi
Pangan Fungsional Suplemen pangan Nutrasetikal Fitokimia
3/22/2013
Definisi Pangan Fungsional Pangan fungsional adalah pangan segar atau olahan yang memberikan manfaat terhadap kesehatan dan/atau dapat pencegahan terhadap suatu penyakit, selain fungsi dasarnya sebagai penyedia zat. Pangan fungsional merupakan pengembangan dari ilmu pangan, dimana suatu pangan biasanya disertai dengan klaim kesehatan untuk tujuan pemasaran. Produk sereal dengan klaim menurunkan risiko penyakit kanker. Didasari dengan studi yang menunjukkan bahwa sereal merupakan sumber serat yang dapat menurunkan risiko penyakit jantung
[email protected]
Tiga Kondisi Deinisi Pangan Fungsional (Jepang) 1. Merupakan pangan (bukan kapsul, tablet atau powder) berasal dari ingredien alami. 2. Dikonsumsi sebagai bagian dari diet sehari-hari. 3. Mempunyai fungsi ketika dikonsumsi, mengatur proses metabolisme tertentu di dalam tubuh, seperti: • Meningkatkan mekanisme kekebalan tubuh • Mencegah penyakit tertentu • Pemulihan darisuatu penyakit tertentu • Memperlambat proses penuaan Functional food, designer food, pharmafood, dan nutraceuticals merupakan sinonim istilah pangan yang dapat mencegah penyakit tertentu
Suplemen Pangan Secara legal didefinisikan di dalam Dietary Supplement Health and Safety Act (DSHEA) 1994: “setiap produk yang dikonsumsi melalui mulut yang mengandung ingredien pangan dan disebutkan secara jelas dalam label sebagai suplemen diet” Ingredien pangan meliputi: Vitamin Mineral Herbal Asam amino Substansi seperti enzim, jaringan organ, metabolit, ekstrak atau konsentrat 3/22/2013
Nutrasetikal "Nutraceutical" merupakan kombinasi dari kata nutrition dan pharmaceuticals, yang menggambarkan konsep bahwa ekstrak dari bahan pangan dapat digunakan sebagai obat, yaitu suplemen pangan. Nutraceuticals (sering mengacu pada fitokimia atau pagan fungsional) merupakan senyawa kimia bioaktif, secara alami mempunyai manfaat terhadapkesehatan, pencegahan penyakit atau sifat pengobatan.
Pangan Fungsional Pangan yang secara alamiah maupun yang telah melalui proses pengolahan mengandung satu atau lebih komponen yang berdasarkan kajian-kajian ilmiah dianggap mempunyai fungsi fisiologis tertentu yang bermanfaat bagi kesehatan, disajikan dan dikonsumsi sebagaimana layaknya makanan atau minuman dan memiliki karakteristik sensori seperti penampakan, warna, tekstur atau konsistensi dan citarasa yang dapat diterima konsumen. Bahan Fungsional: Bahan pangan yang memberikan manfaat kesehatan di samping zat gizi yang dikandungnya
Komponen Fungsional: Komponen yang terdapat dalam pangan fungsional, yang berdasarkan kajian ilmiah terbukti tidak membahayakan kesehatan dan dapat memberikan manfaat kesehatan di luar manfaat yang umumnya diberikan oleh komponen tersebut.
Senyawa-senyawa dalam pangan fungsional
1. Vitamin
8. Prebiotik
2. Mineral
9. Probiotik
3. Gula Alkohol
10. Kolin, Lesitin, Inositol
4. Asam Lemak Tak Jenuh
11. Karnitin & Skualen
5. Peptida & protein tertentu
12. Isoflavon (kedelai)
6. Asam amino
13. Fitosterol & Fitostanol
7. Serat Pangan
14. Polifenol
Komponen lain dapat dipertimbangkan sebagai komponen fungsional dengan mengajukan bukti ilmiah dan klaim untuk dilakukan penilaian oleh Tim Mitra Bestari.
Fitokimia Fitokimia merupakan senyawa kimia yang bekerja sebagai nutrasetikal atau suplemen diet yangberasal dari tanaman Isoflavon dari kedelai Antioksidan dari sayuran Likopen dari tomat
Fitokimia vs potensi kardiovaskuler ↑ aktivitas antioksidan ↓ permeabilitas
• Mencegah kebocoran dinding sel ↑ fleksibilitas
• aliran darah terganggu • pembentukan plak
Pembuluh Darah
↓ agregasi platelet Penyumbatan pembuluh darah ↓ inflamasi • aktivitas antibakteri
Keseimbangan Kesehatan Good
Stres
Olahraga
Tidak beraktivitas
Kontrol BB
Merokok
Serat
Lemak jenuh
Biji-bijian utuh
Garam
Buah & sayuran
Makan berlebihan
Antioksidan
Topik Bahasan
Pengertian Pangan Fungsional
Potensi Pangan Lokal sebagai Pangan Tradisional sebagai Pangan Fungsional
Teknologi Pengolahan Pangan Fungsional
Strategi Pengembangan Pangan Fungsional
Pangan Tradisional – Pangan Fungsional Pangan Tradisional
Pangan (makanan dan minuman) tradisi yang telah lama berkembang khas daerah atau masyarakat diolah dengan resep masyarakat setempat menggunakan bahan lokal berkhasiat bagi kesehatan
Pangan Fungsional
Tempe Produk fermentasi dari kedelai oleh kapang Rhyzopus oligosporus Khasiat tempe hipokolesterolemik antidiare untuk bakteri E. coli enteropatogenik antioksidan Peptida tempe merupakan senyawa bioaktif yang mempunyai fungsi penting bagi kesehatan: Membatu penyerapan kalsium dan besi senyawa antitrombotik menurunkan kolesterol toksik terhadap sel tumor
Sayuran dan Kacang-kacangan Contoh menu Sunda mengutamakan sayuran dan kacang-kacangan Kangkung
Tauge
Paria
Bayam
Daun singkong
Daun katuk
Labu siam
Kacang panjang
Leunca
Kecipir
serat pangan dan fitokomia tinggi berkhasiat bagi kesehatan
Cruciferae dan kanker
Cruciferae antikarsinogenik dan antioksidan » Konsumsi sayuran Cruciferous (kol, brokoli, lobak) lebih 1/2 gelas per minggu dapat menurunkan resiko kanker prostat hingga 40% » Komponen bioaktif sebagai antikanker dalam Cruciferae : glukosinolat, isotiosianat, ditioltion, indol, sulfonat, dan vitamin (E dan C)
Rempah-rempah Rempah-rempah sebagai jamu kunyit, temulawak, jahe, kencur, lempuyang lengkuas Khasiat: meningkatkan produksi cairan empedu melindungi kerusakan sel hati anti jamur dan anti bakteri analgenik dan antiradang (jahe) Dikonsumsi dalam bentuk minuman
minuman fungsional (karakteristik sensori)
Contoh: beras kencur, sari jahe, sari temulawak
Rempah-rempah Rempah-rempah sebagai ramuan bumbu masak Kluwek yang biasa digunakan dalam bumbu rawon mengandung senyawa aktif sebagai anti trombotik. Bawang putih memiliki khasiat dapat menurunkan kolesterol darah, mengatur tekanan darah, sebagai antioksidan, menghambat berkembangnya tumor, dan menghambat timbulnya agregasi trombosit.
Khasiat Ditanam beribu tahun lalu untuk tujuan pengobatan Tumor, luka, sakit kepala, kanker, jantung Kardiovaskuler Hiperlipidemia: menurunkan kandungan lipid serum Hipertensi: menurunkan tekanan darah, kolesterol & trigliserida Kanker kolon, payudara, prostat
Komposisi kandungan zat gizi dalam 100 g bawang putih Zat Gizi Air (g) Energi (Kkal)
Per 100 g 6.6 122.0
Protein (g)
7.0
Lemak (g)
0..3
Karbohidrat (g)
25.0
Serat (g) Kalsium (mg) Fosfor (mg) Besi (mg)
1.1 26.0 109.0 1.2
Efek terhadap kolesterol dan penurunan lemak
Tikus yang diberi makan bawang putih, kadar kolesterol, trigliserida, dan VLDL (very low-density lipoprotein) menurun , sementara kadar HDLnya meningkat Pemberian 7,2g ekstrak bawang putih per hari selama 6 bulan pada 56 pria dapat menurunkan 7% kadar kolesterol bawang putih mencegah arterosklerosis dengan cara mereduksi hiperlipidemia, hipertensi
Efek antitrombotik (agregasi platelet)
Penimbunan platelet dapat dihambat dengan ekstrak bawang. Senyawa yang berperan adenosin Allisin, ajoene, vinyl dithiins, dan dialil trisulfida efektif sebagai komponen penghambat agregasi platelet Komponen aktif yang paling efektif adalah alisin dan dialil trisulfida
Efek terhadap penggumpalan darah, fibrinolisis, dan aliran darah
Konsumsi bawang putih meningkatkan aktivitas fibrinolitik dan mengurangi kecenderungan pembentukan bekuan darah,sehingga mengurangi risiko terjadinya serangan jantung
Komponen aktif dalam bawang putih yang berperan adalah ajoen
Efek antioksidan
Komponen-komponen dalam bawang putih dapat menghambat pembentukan radikal bebas, meningkatkan proses radical scavenger, dan melindungi LDL dari oksidasi oleh radikal bebas.
Allisin dan turunan alisin allil-sulfida yaitu alilmerkaptan diyakini sebagai komponen aktif dalam efek antioksidan bawang putih
Pangan Fungsional Lain Serat dan beta-glukan dalam oats dan bahan pangan yang mengandung oat, mengurangi kadar kolesterol darah Senyawa polifenol dalam anggur ungu berfungsi untuk kesehatan jantung Protein kedelai mereduksi kadar kolesterol darah Likopen dalam tomat dan produknya, mengurangi risiko kanker Probiotik dalam yogurt dan produk fermentasi susu mengingkatkan kesehatan usus
Topik Bahasan
Pengertian Pangan Fungsional
Potensi Pangan Lokal sebagai Pangan Fungsional
Teknologi Pengolahan Pangan Fungsional
Strategi Pengembangan Pangan Fungsional
Produk Pangan Fungsional
Produk konvensional yang dipasarkan dengan informasi baru Oat dengan klaim tinggi serat Tempe mengandung serat dan isoflavon
Produk koncensional dengan penambahan atau peningkatan ingredien Jam dengan sterol nabati Cokelat dengan peningkatan flavanol
Produk baru yang memberikan ingredien fungsional Minuman – teh fungsional
Menghilangkan fungsi negatif Minyak untuk kesehatan jantung (minyak nabati)
Komponen Pangan Fungsional
Komponen
Sumber
Inulin
Tomat dan produknya Biji-bijian utuh
Flavanol
Cokelat, teh
Sulforafan
Brokoli
Likopen
Manfaat Mencegah kanker prostat Meningkatkan kesehatan saluran pencernaan Melancarkan peredaran darah Antioksidan
Komponen Pangan Fungsional
Komponen Asam lemak Omega 3 Isoflavon Protein kedelai
FoodSumber Salmon, tuna Kedelai Kedelai
Manfaat Mengurangi risiko penyakit jantung Kesehatan tulang; menopaus Menurunkan kolesterol
Huruf yang dicetak miring telah disetujui oleh FDA untuk klaim kesehatan
Produk Biji-bijian Lemak, minyak, gula Digunakan bersama-sama
KUNCI Lemak (alami dan ditambahkan) Gula (ditambahkan) Simbol menunjukkan lemak dan gula dalam bahan pangan
Susu, yogurt, keju 2-3 sajian
Daging, unggas, ikan, kacang2an, telur 2-3 sajian Buah-buahan 2-4 sajian
Sayur-sayuran 3-5 sajian
Roti, sereal dan pasta 6-11 sajian
Produk biji-bijian merupakan dasar diet yang sehat
Penyosohan Biji-bijian
Biji-bijian utuh (fitonutrien 100%)
Penggilingan
Hasil Sosoh (Fitonutrin 15-35%)
Penyosohan menghilangkan fitonutrien sekitar 75%
Konsumsi Biji-bijian Utuh
Lain-lain 17% Makanan ringan 21% Sereal sarapan pagi 30%
Roti-rotian 32% Konsumsi biji-bijian utuh dapat ditingkatkan dengan mudah
Fitonutrien dalam biji utuh Vitamins & Minerals Serat
Antioksidan
aktivitas mikroflora usus
Fitin
Lignan
(inositol fosfat: regulator pembelahan sel & apoptosis)
(antioksidan, pencegah kanker)
Sfingolipid
Tokotrienol
(regulator aktivitas sel)
Fitosterol
(⇓ sintesis kolesterol, agregasi platelet)
(absorpsi kolesterol)
Biji-bijian utuh mengandung berbagai macam fitonutrien
Khasiat komponen bekatul
Oryzanol
Menurunkan kadar kolesterol dalam darah.
Asam Ferulat
Menurunkan tekanan darah dan glukosa darah.
Omega-3
Memacu kerja otak, indera penglihatan, dan fungsi – fungsi kelenjar hormon.
Tokoferol
Antioksidan yang kuat sehingga penting menjaga kesehatan manusia.
Khasiat Komponen utama BEKATUL
Serat
Vit B15
Diabetes Hipertensi Asma Kolestrol Jantung Hati
Jantung Pembuluh darah Diabetes Obesitas Hipertensi Gangguan usus
Konsumsi oat bran 50 g/hari menurunkan kolesterol total 19% dan LDL 23%. (serat larut tinggi, 14,0%. Oat bran atau oatmeal setiap hari mampu menurunkan kolesterol hingga 3%
Produk Olahan Bekatul
Bekatul dapat dicampur dengan bahan untuk membuat pembuatan biskuit, kue, dan lain-lain. Substitusi bekatul 15 % pada tepung terigu pada sereal makanan sarapan memberikan hasil yang optimal terhadap penerimaan cookies dan roti manis dan meningkatkan kandungan serat pangan. Penggunaan bekatul secara komersial di luar negeri dalam bentuk ekstrak minyak bekatul. Di Jepang, gamma oryzanol dijual secara komersial sebagai makanan dan antioksidan
KOMPONEN SUSU sebagai sumber pangan fungsional
PANGAN-SEHAT (awareness ↑)
Tren Ilmu Gizi
EFEK KESEHATAN
(perhatian >)
Peranan diet & pangan spesifik dlm mencegah penyakit serta meningkatkan fungsinya bagi tubuh semakin berkembang
[email protected]
KOMPONEN SUSU sebagai sumber pangan fungsional
Adanya Perkembangan Ilmu Gizi
Daya beli Populasi Manula
Kesempatan industri pangan dan masyarakat untuk meningkatkan & mengembangkan produk pangan baru
KOMPONEN SUSU sebagai sumber pangan fungsional Bahan dasar berbagai produk pangan (mengandung zat gizi esensial & komponen bioaktif)
- Isolat - Konsentrat - Komponen termodifikasi (pangan fungsional) - Suplemen pangan - Pangan fungsional (functional foods)
Susu sapi
Fitokimia Potensial Bahan pangan
Kandungan
Reduksi resiko
Cruciferous: brokoli, bunga kol, kubis brussels, kubis, sayuran berdaun hijau tua, bayam
Senyawa organosulfur
kanker
Brokoli
sulforafan
kancer payudara
Teh hijau
polifenol
kanker
Seleri
butilftalat
Tekanan darah tinggi
Kedelai
isoflavon
kanker
Tahu, susu kedelai, tepung kedelai
(hitoestrogen) saponin
penyakit jantung
Tomat dan semangka
likopen*
kanker prostat, penyakit jantung
Bawang-bawangan: bawang bombay, bawang putih, daun bawang
Senyawa alium
kanker, jantung
Anggur, strawberi, kacang-kacangan
Asam elagat*
kanker
Fitokimia Potensial Bahan pangan
Kandungan
Reduksi resiko
Jus anggur merah,
resveratrol*
penyakit jantung kanker
Buah jeruk, sayuran, dan daun hijau: , vegetables, and dark greens: wortel, ubi jalar, waluh, mangga, bayam
beta-karoten*
kanker
Buah sitrus
monoterpena
kanker
Flaxseed
Lignan, asam lemak omega-3
kanker penyakit jantung
Kacang-kacangan, vitamin E
Asam lemak omega-3
penyakit jantung
Onion, kubis, brokoli, anggur merah, apel dan sereal
kuersetin
kanker penyakit jantung
*Several different classes of compounds are very potent antioxidant and free radical scavengers. Source:Vegetables, fruit and cancer prevention/Amer. Diet Assoc. 1996; 96: 1027-1039, Phytochemicals. Amer. Diet Assoc. 1997;97(suppl 2): s199-s204. B. Clevidence, Ph.D.,USDA Phytonutrient Laboratory
Topik Bahasan
Pengertian Pangan Fungsional
Potensi Pangan Lokal sebagai Pangan Fungsional
Teknologi Pengolahan Pangan Fungsional
StrategiPengembangan PengembanganPangan PanganFungsional Fungsional Strategi
Strategi pengembangan pangan fungsional
Pangan
Identifikasi Mekanisme
Fungsi
Efek Fungsional Studi klinis berdasarkan hipotesa (dugaan)
Peningkatan Fungsi
Klaim
Penurunan risiko penyakit
Pengembangan Pangan Fungsional: Konsep menuju Kenyataan 1. Pengembangan pangan fungsional melibatkan beberapa tahap yang berbeda dari konsep, sampai pelaksanaan di pasar. 2. Proses yang terlibat di setiap tahap, dimulai dengan menerjemahan konsep esensial ke dalam prototipe yang dapat diterima dan dijual/dipasarkan..
[email protected]
3. Bebera prototipe kemudian memerlukan pengujian khasiat dan keamanan menggunakan hewan coba dan manusia melalui uji klinis. 4. Publikasi data efikasi dan keamanan akan meningkatkan kredibilitas produk pangan fungsional yang akan digambarkan dengan peningkatan kesadaran konsumen, yang juga dapat digunakan sebagai dasar untuk memperoleh perijinan dan pengembangan klaim kesehatan. 5. Penerimaan konsumen dan adanya klaim kesehatan memudahkan dalam penetrasi pasar pangan fungsional, yang dengan sendirinya meningkatkan inisiatif untuk penciptaan produk baru.
Pengembangan Pangan Fungsional Multi tahap: Konsep ⇒ Pemasaran Produk KONSEP menerjemahkan PROTOTIPE
PUBLIKASI
• Penerimaan panelis • Penerimaan pasar
• Khasiat • Keamanan
• Penerimaan konsumen ⇑ • Kredibilitas produk ⇑
• Penyusunan Regulasi • Klaim kesehatan
PENCIPTAAN PRODUK BARU
Contoh
Teh Hijau
Contoh lain: Beras hipoalergenik Sereal sarapan ubi jalar Minuman fungsional instan berbasis kedelai
Hasil riset (klaim kesehatan) Promosi
Variasi penyajian
Aturan
Minuman Fungsional
Antisipasi pasar (booming)
Contoh Label Minuman Fungsional BERAT BERSIH
17 g
KOMPOSISI
Susu Full Cream, Gula, Isolat Protein Whey, Isolat Protein Kedelai, Emulsifier (E472A), Stabiliser (E466), garam, Maltodekstrin, 50 mg Aspartam/sachet (ADI : 50 mg/kg berat badan), 50 mg Asesulfam-K/sachet (ADI : 15 mg/kg berat badan), vitamin, perisa karamel dan pewarna karamel
PETUNJUK PENGGUNAAN
Penyajian sebagai minuman hangat : Masukkan 1 sachet produk ke dalam gelas, tambahkan 150 ml air matang hangat, aduk hingga larut Penyajian sebagai minuman dingin : Masukkan 1 sachet produk ke dalam gelas shaker, tambahkan 150 ml air matang dingin, hingga berbuih Rendah kocok lemak
• PETUNJUK PENYIMPANAN Simpan di tempat kering dan sejukbermanfaat • Mengandung karotenoid yang antioksidan dalam tubuh KLAIM KANDUNGAN sebagai & •Rendah lemak FUNGSI GIZI a) • Tinggi akan vitamin C yang berperan •Mengandung karotenoid yang bermanfaat antioksidanyang dalam tubuh sebagaisebagai antioksidan bekerja bersama •Tinggi akan vitamin C yang berperan sebagai antioksidan lain yang terutama vitamin E serta antioksidan bekerja bersama antioksidan lain terutamapembentukan vitamin E serta berperan dalam berperan dalam jaringan pembentukan jaringan kolagen kolagen•Kaya akan vitamin E yang berperan sebagai antioksidan • Kaya akan vitamin E yang berperan sebagai •Mengandung isoflavon dan protein whey antioksidan KETERANGAN TENTANG Mengandung fenilalanin, tidak cocok untuk • Mengandung isoflavon dan protein whey PENGGUNAAN PEMANIS penderita Fenilketonurik BUATAN
b)
Pangan Tradisional -------- Pangan Fungsional Berbasis komoditas lokal Dukungan penelitian yang berkesinambungan (hulu – hilir) Adanya sentuhan inovasi teknologi Membangun brand image dan penumbuhan rasa kecintaan Promosi (paket promosi wilayah) Penampilan produk (kemasan dan penyajian) Pendampingan (materi B2SA)