Panduan Untuk Observer Yang Ikut Kapal Longline – ACIAR Proyek FIS/2002/074
PANDUAN UNTUK OBSERVER YANG IKUT KAPAL LONGLINE
Andamari, R1 Proctor, C2 Bersama dengan Para Observer3 ACIAR Project FIS/2002/074
1 Balai Besar Riset Perikanan Budidaya Laut, Gondol, Bali, Indonesia 2 CSIRO Marine and Atmospheric Research, Hobart, Tasmania, Australia 3 Stasiun Monitoring Perikanan Tuna, Bali, Indonesia
1
Panduan Untuk Observer Yang Ikut Kapal Longline – ACIAR Proyek FIS/2002/074
1. 1.1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dalam rangka kerjasama penelitian antara Pusat Riset Perikanan Tangkap (PRPT), Badan Riset Kelautan dan Perikanan (BRKP)) dan Australian Centre for Agricultural Research (ACIAR) dan Commowealth Scientific and Industrial Research Organisation (CSIRO) Marine Research telah melakukan penelitian yang berawal pada tahun 1992 untuk monitoring tuna sirip biru termasuk mengumpulkan otolit untuk menentukan umur ikan. Kemudian pada tahun 2002 dimulai program monitoring dengan dana dari ACIAR dan Department of Agriculture Fisheries and Forestry (DAFF), program ini adalah perluasan dari program pengumpulan data Southern Bluefin Tuna (SBT). Disamping program monitoring sejak bulan Juni 2005 dilakukan uji coba program observer untuk melengkapi program monitoring. Para observer sebelum kelaut telah dibekali dengan latihan (training) diikuti sebanyak 6 orang observer. Pengajar berasal dari CSIRO Hobart, Australian Volunteer International (AVI), PRPT, Asosiasi Tuna Longline Indonesia (ATLI) dan Satuan Pengawas Kapal Ikan (WASKI).
1.2
Tujuan
Tujuan utama dari Ujicoba Program Observer Ilmiah di pelabuhan Benoa adalah: 1 Mengumpulkan informasi di laut sehingga dapat memberikan/menyediakan data Hasil Tangkapan Per Satuan Upaya (Catch Per Unit Effort; CPUE) dari perikanan longline, seperti tuna, marlin. Swordfish, hiu dan beberapa spesies hasil tangkap sampingan (by catch). 2
Mengumpulkan informasi yang akan memberikan pemahaman lebih baik tentang cara pengoperasian kapal tuna longline.
3
Mendapatkan kesempatan untuk mengkoleksi sampel biologi untuk keperluan analisa genetik, kematangan gonad atau penelitian yang lain.
4
Mengumpulkan informasi yang mungkin berguna bagi perusahaan tuna seperti informasi yang tidak dikumpulkan secara rutin oleh nakhoda atau perusahaan itu sendiri.
1.3.
Tanggungjawab
Sebagai seorang observer ilmiah anda mempunyai tanggung jawab yaitu: 1. Mengamati dan mencatat operasi kapal secara akurat dan memberikan informasi hasil tangkapan secara spesifik. Semua catatan dan informasi anda akan berguna bagi nakoda dan perusahaan perikanan. Bukan tugas anda untuk mengevaluasi atau mengeinterpretasikan data, tetapi tugas anda hanya mencatat dan mengamati halhal yang sesuai dengan formulir data dan dalam buku catatan anda. 2. Membina komunikasi secara terbuka dengan nakoda kapal dan para anak buah kapal (ABK) untuk memastikan bahwa mereka memahami dengan jelas tujuan umum dari program observer dan data yang dikumpulkan serta kegunaannya. 3. Harus selalu diingat anda adalah observer ilmiah; bukan seorang pengawas anda tidak mempunyai wewenang untuk menulis, mengutip (sitasi), menangkap atau menjalankan kegiatan pengawasan. Anda juga bukan anak praktik yang bisa 2
Panduan Untuk Observer Yang Ikut Kapal Longline – ACIAR Proyek FIS/2002/074
disuruh-suruh ABK atau melakukan tugas-tugas ABK (seperti menarik ikan, menggulung pancing dan lain sebagainya). 4. Selama mengamati dan mencatat data anda sesedikit mungkin mengganggu kegiatan operasi penangkapan. Demikian juga dengan nakoda dan anak buah kapal tidak terganggu oleh tugas anda. 5. Yakinkan bahwa kapal yang dipilih untuk anda ikuti adalah memenuhi kelayakan laut (laik laut) dan memiliki peralatan keselamatan. Anda tidak boleh masuk atau berenang dilaut pada saat di kapal, hal ini untuk pertimbangan keamanan dan anda berhak menolak bila disuruh masuk ke dalam laut. 6. Anda harus yakin bahwa Anda dalam keadaan sehat dan mempunyai persiapan yang baik sebelum bertugas di kapal. Hal ini untuk menjaga kesehatan, keselamatan dan kondisi yang baik selama di laut. 7. Hindari penggunaan alkohol atau obat-obat terlarang hal ini tidak sesuai dengan penampilan dan tugas anda sebagai observer. Apabila anda melanggar peraturan ini posisi anda sebagai observer akan dipertimbangkan dan kemungkinan bisa diberhentikan. 8. Tidak membuat catatan harian pribadi waktu berada di laut. 9. Hindari mengambil sisa spesimen (terutama spesimen yang dapat dimakan) untuk semua jenis keperluan pribadi. Hanya spesimen untuk keperluan penelitian biologi yang boleh diambil. 10. Perhatikan keselamatan anda sendiri.untuk menghindari jatuh ke dalam laut dari kapal secara tidak sengaja pada saat ada kegiatan di kapal, 11. Yakinkan bahwa anda mempunyai persiapan yang cukup sebelum kapal berangkat dari pelabuhan sehingga bila ada pemberitahuan dalam waktu singkat (mendadak) tidak menyebabkan keberangkatan kapal tertunda karena anda. Anda harus mempersiapan diri untuk berlayar jangka panjang dan jangka waktu yang tidak tertentu di laut. 12. Anda akan mengikuti kapal (trip) sampai kapal tersebut kembali dan bongkar di pelabuhan. 13. Anda harus menjamin bahwa anda tidak meninggalkan kapal pada saat kapal berlabuh di daerah internasional (sebagai contoh bukan di pelabuhan Indonesia). Bila anda lakukan itu kemungkinan akan terjadi persoalan yang serius dengan penguasa lokal karena anda tidak mempunyai dokumen visa maupun paspor. 14. Anda harus menjaga dan menjamin bahwa data dan informasi yang diperoleh selama kapal melaut adalah rahasia selamanya.
2.
TUGAS ATAU KEWAJIBAN
2.1.
Ringkasan umum kewajiban observer
Selama ke laut di atas kapal yang diikuti, anda berkewajiban mengumpulkan data yang dikumpulkan, secara objektif dan akurat, informasi tersebut adalah sebagai berikut: 1. Karakeristik alat tangkap pada kapal dan cara pengoperasiannya. 2. Komposisi spesies hasil tangkapan tuna dan juga seluruh spesies hasil tangkapan yang lain.
3
Panduan Untuk Observer Yang Ikut Kapal Longline – ACIAR Proyek FIS/2002/074
3. Kondisi lingkungan seperti kondisi laut, kondisi cuaca, penutupan awan, suhu permukaan lautdan sebagainya. 4. Melakukan pengamatan aktivitas spesies lain, seperti ikan paus, lumba-lumba, penyu, burung. 5. Tugas lain di laut bila diperlukan mengumpulkan sampel biologi. Selama di darat, sebelum ikut kapal lagi, kewajiban anda adalah sebagai berikut: 1. Menyalin data atau membuat copy data sesuai lembaran form isian data observer. 2. Memasukan data yang diperoleh selama berlayar ke dalam database observer dan dilihat kembali (cross check) untuk memastikan bahwa data yang dimasukkan (data entry) benar dan akurat. 3. Menyiapkan Laporan Trip untuk setiap kapal yang diikuti dan menyediakan Laporan Trip ke setiap perusahaan sesegera mungkin setelah trip berakhir. 4. Menghubungi perusahaan perikanan dan satuan WASKI untuk menentukan kapal yang sesuai untuk diikuti pada trip berikutnya.
2.2.
Persiapan sebelum berangkat ke laut
Setelah ditentukan kapal yang akan diikuti dan sebelum kapal berangkat ke laut anda harus melakukan hal-hal sebagai berikut: 1. Temui pemilik kapal atau pemilik perusahaan dan nakhoda (secara bersamaan ataupun secara terpisah) dan berikan kepada mereka lembar informasi (Lampiran 1) yang memberikan informasi tentang tujuan dari program observer dan kegunaan aktivitas anda di laut. (termasuk penggunaan GPS, kamera digital dan membawa EPIRB). Tanyakan kepada mereka apakah ada pertanyaan atau kepedulian tentang kegiatan yang akan anda lakukan dan berilah jawaban yang jujur dan lengkap. Apabila ada pertanyaan yang tidak dapat dijawab katakan pada mereka bahwa Anda akan mencari informasi tentang jawaban tersebut dan akan menjawab secepat mungkin. Hal ini penting dilakukan untuk memulai membina hubungan baik dengan nakhoda khususnya pada tahap awal. 2. Minta ijin pada nakhoda untuk mendapatkan kesempatan melihat kapal dan menanyakan tentang alat keselamatan.yang ada. Hal ini sangat penting dilakukan sedini mungkin setelah kapal yang akan diikuti diketahui. Bila memungkinkan anda jangan menunda melihat kapal sampai pada saat kapal akan berangkat dari pelabuhan. Bila ada gambaran dari kapal yang akan diikuti ternyata peralatan keselamatan kapal tidak terpenuhi laporkan segera dan diskusikan dengan Manager Program Observer dan atau WASKI untuk mencari pemecahan nya atau bisa juga menolak mengikuti kapal tersebut. Sebagai bagian dari proses melihat kapal anda harus berdiskusi dengan nakoda dan menanyakan dimana tempat tidur anda di atas kapal dan ketersediaan makanan dan air minum. Anda juga harus berdiskusi dengan nakoda tentang pendapat dia tempat yang paling baik dan tepat bila anda akan mencatat hasil tangkapan selama hauling. 3. Pastikan anda mempunyai perlengkapan dan persediaan yang cukup (seperti air minum, beberapa jenis makanan, obat-obatan) selama anda dilaut dan untuk segala keperluan kegiatan observer. Lihat Lampiran 2 untuk daftar peralatan yang direkomendasikan.
4
Panduan Untuk Observer Yang Ikut Kapal Longline – ACIAR Proyek FIS/2002/074
4. Catat secara lengkap nama kapal, nama perusahan, nomor registrasi kapal, radio call sign, dan tanggal keberangkatan dan berikan pada Manager Program Observer sebelum berangkat, juga harus melaporkan secara detil nomor EPIRB yang di bawa ke laut. 5. Berikan nama kapal secara detil dan tanggal keberangkatan kepada keluarga anda.
2.3.
Aktivitas selama berlayar
Selama diatas kapal pada saat mengikuti kegiatan penangkapan ikan adalah sangat penting menunjukkan sikap: 1. Tunjukan tugas anda sesuai pada tempatnya sehingga tidak mengganggu operasi penangkapan ikan. Harus selalu mengikuti instruksi dari nakhoda dan ABK tentang dimana anda boleh berada selama setting dan hauling. 2. Meminta ijin kepada nakhoda atau fishing master sebelum menggunakan salah satu alat milik kapal. 3. Meminta ijin kepada nakhoda atau ABK untuk mengambil foto pada saat penangkapan. Kamera terutama digunakan untuk memotret spesies yang tidak lazim tertangkap pada saat ikan naik di dek, tetapi mungkin juga dapat digunakan untuk memotret ABK dan operasi penangkapan jika mereka senang anda melakukan itu. (Biasanya mereka akan senang jika anda menawarkan kepada mereka untuk memperoleh foto tersebut setelah kembali ke pelabuhan). 4. Simpan peralatan yang rapi dan teratur dan juga dengan bagian tidur anda bersihkan segera setelah selesai kegiatan anda di dek (contohnya jangan biarkan ada peralatan tergeletak di sekitar dek). 5. Simpan GPS, kamera Digital, EPIRB dan perlatan lain yang sangat berharga di tempat yang aman. Jangan meletakkan peralatan tergeletak sembarangan sehingga memberikan peluang untuk hilang atau dicuri. 6. Lakukan kebersihan bersama-sama dengan ABK secara rutin seperti mencuci piring dan kebersihan pada saat kapal akan tiba di pelabuhan. 7. Hanya menawarkan bantuan pada saat operasi penangkapan bila nakoda atau fishing master merasa aman anda mengerjakannya dan bila kegiatan ini tidak mempengaruhi tugas observer yang seharusnya dilakukan. Catatan tentang informasi saat setting, hauling, spesies yang tertangkap, dan kondisi lingkungan selalu menjadi prioritas utama kegiatan observer. Jangan membantu aktivitas yang berhubungan dengan penangkapan, kalau hal tersebut kemungkinan dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan dan kemungkinan menyebabkan anda terluka secara serius (termasuk kegiatan selama setting dan hauling). 8. Bina komunikasi secara terbuka dan membuat hubungan yang baik dengan nakhoda dan ABK dengan memberikan informasi tentang program observer, tentang aspek biologi per spesies ikan dan dengan menanyakan pengenalan dan keahlian mereka untuk hidup di laut. Meskipun demikian tidak seharusnya mendiskusikan secara detail tentang kapal terdahulu yang pernah diikuti pada pemilik perusahaan yang lain. (Hal ini untuk menjaga kerahasiaan.kapal/perusahaan). 9. Pelihara kebersihan anda sendiri. Mandi pada saat yang diperbolehkan, seperti diketahui kadang-kadang pada kapal perikanan air tawar sangat terbatas. 10. Beritahu nakhoda bila terluka atau merasa kurang sehat. Tugas Anda sebagai observer adalah sangat penting tetapi keselamatan dan kesehatan Anda lebih penting. Jangan lanjutkan pekerjaan apabila anda sakit atau mengalami luka yang 5
Panduan Untuk Observer Yang Ikut Kapal Longline – ACIAR Proyek FIS/2002/074
sangat parah. Untuk kasus tertentu beritahu nakhoda tentang keadaan anda dan kemudian beristirahatlah. Lihat Lampiran 4 untuk instruksi apa yang harus anda lakukan jika terjadi kasus luka yang cukup serius atau menderita sakit. Sebagai observer perikanan ilmiah anda tidak boleh melakukan hal-hal sebagai berikut :
2.4.
Mendikte cara kerja atau mengatur secara langsung operasi penangkapan.
Menyimpan buku harian pribadi dalam bentuk apapun atau merupakan bagian dari buku catatan lapangan yang berisi catatan hasil tangkapan yang berhubungan dengan informasi kondisi lingkungan, termasuk kejadian-kejadian yang menyimpang (aneh) dan seterusnya. Dalam kondisi seperti itu catatan tentang sifat (karakter) nakoda atau ABK harus disimpan.
Membawa alat perekam pribadi (tape, MP3)
Melakukan penelitian pribadi atau semacamnya kecuali anda mendapat ijin atau persetujuan dari Manager Program Observer sebelumnya dan dari pemilik kapal atau nakhoda.
Menyimpan, memakan atau menjual hasil tangkapan untuk kepentingan pribadi.
Campurtangan dan gangguan
Bila nakhoda atau ABK ada yang berusaha mengganggu atau mencampuri terhadap kegiatan anda sebagai observer selama di laut anda diharapkan membuat laporan di buku catatan anda. Laporan tersebut berisi Siapa, Apa yang dilakukan, Bagaimana melakukannya, Dimana, Kapan, Mengapa dan berapa kali mereka ikut campur dan mengganggu anda. Yang dimaksud dengan gangguan adalah dengan sengaja melakukan sesuatu tindakan/campur tangan yang tidak masuk akal terhadap pekerjaan observer sehingga menimbulkan ancaman, permusuhan atau serangan yang mengakibatkan kenyamanan lingkungan terganggu.
2.5.
Aktivitas setelah kembali ke pelabuhan
Setelah kembali ke pelabuhan sehabis melaksanakan tugas di laut anda harus mengerjakan hal-hal sebagai berikut: 1. Pastikan bahwa peralatan, formulir data atau sampel biologi tidak ada yang tertinggal di kapal setelah anda meninggalkan kapal. 2. Cek dengan nakhoda bahwa tidak ada persoalan dengan tugas anda di kapal. juga tanyakan apakah ada informasi khusus yang nakhoda inginkan untuk ditambahkan dalam Laporan Trip anda. 3. Jangan lupa menyampaikan terima kasih kepada Nakhoda dan ABK atas keramahan dan kerjasamanya. 4. Pada kesempatan pertama kunjungi pemilik perusahaan dan sampaikan terima kasih karena telah diperbolehkan ikut serta pada kapal miliknya, dan sampaikan bahwa Laporan Trip akan segera diberikan kepada mereka secepat mungkin setelah anda memasukkan data dalam Database Observer. 6
Panduan Untuk Observer Yang Ikut Kapal Longline – ACIAR Proyek FIS/2002/074
5. Laporkan pengalaman dan masalah-masalah anda di laut pada Manager Observer Program dan seharusnya dilaporkan juga ke WASKI bila masalah tersebut berhubungan langsung dengan fasilitas kapal dan operasinya. 6. Periksa peralatan dan pastikan bahwa tidak ada kerusakan yang memerlukan perbaikan atau penggantian. Bila ada hal tersebut harus diperbaiki atau diganti sebelum dilaksanakan trip berikutnya. 7. Diskusikan dengan Manager Program Observer tentang waktu yang tepat untuk beristirahat (cuti) yang merupakan bagian dari pemulihan pasca ke laut. 8. Masukkan data anda dalam Database Observer. Idealnya DATA SEHARUSNYA SELESAI DIMASUKAN SEBELUM ANDA MENGAMBIL CUTI, sehingga data tersebut masih segar. dalam ingatan Anda. Apabila anda memasukkan data setelah beberapa saat mungkin anda mendapatkan kesulitan untuk mengingat kembali dengan baik secara rinci dari trip tersebut sehingga interpretasi dari catatan anda di lapangan mungkin menjadi lebih sulit lagi. 9. Setelah semua data masuk ke dalam database harus dilakukan cek ulang dengan teliti untuk meyakinkan bahwa tidak ada kesalahan dalam membuat Laporan Trip. 10. Sediakan Laporan Trip untuk perusahaan pemilik kapal, nakhoda dan Manager Program Observer. Anda harus ingat dan memperlakukan Laporan Trip adalah dengan menjaga kerahasiaan yang tinggi dan dilarang menyebarkan kepada orang lain tanpa ijin dan persetujuan dari Manager Program Observer.
3.
PENGUMPULAN DATA
3.1
Petunjuk umum
Berikut ini adalah langkah-langkah yang harus diingat berkenaan dengan data yang dikumpulkan di laut. 1. Data yang dikumpulkan dan dicatat pada saat pengamatan adalah tugas yang paling penting dari Observer Perikanan. Makin bagus atau tinggi kualitas data yang dikumpulkan, data tersebut akan semakin berguna. Pencatatan data yang tidak baik bisa menimbulkan kesalahan dan sedikit kegunaannya. Anda harus membuat catatan data yang berkualitas baik dan pengamatan anda adalah prioritas utama dan anda harus bangga dengan kemampuan dan kecekatan anda di laut. 2. Amati secara teliti dan catat dengan baik, penjelasan yang bagus bila perlu catat data dan amati setiap kejadian jangan hanya tergantung pada daya ingat dan mencatatnya kemudian, kelelahan seringkali akan mempengaruhi kemampuan daya ingat anda secara rinci. 3. Bila mencatat data dan membuat catatan di buku lapangan, tulis dengan jelas dan mudah dibaca. Anda perlu untuk dapat menginterpretasikan catatan anda secara jelas pada lain waktu dan memungkinkan orang lain untuk bisa menginterpretasikannya juga. Bila menggunakan pensil pastikan bahwa pensil tersebut cukup hitam dan dapat dibaca kemudian dan tulisan jangan tertalu kecil. 4. Bila anda tidak dapat menyelesaikan bagian kolom pada formulir data koleksi karena data tersebut tidak tersedia atau karena anda tidak yakin bahwa informasinya benar, anda harus membiarkan kolom data tersebut kosong atau beri tanda “?”, atau membuat catatan yang menyatakan kenapa bagian tersebut tidak dapat dilengkapi. 7
Panduan Untuk Observer Yang Ikut Kapal Longline – ACIAR Proyek FIS/2002/074
5. Pastikan anda membawa cukup banyak formulir Observer Data Colletion Forms (LL 1 – LL 4) untuk selama di laut dan membawa map untuk menyimpan formulir tersebut dalam urutan yang baik dan benar. 6. Jika anda mencatat di buku lapangan dan tidak langsung di Observer Data Collection Forms maka anda harus memindahkan catatan tersebut sesegera mungkin (sebaiknya pada hari yang sama).
3.2
Prioritas pengumpulan data
Berikut ini urutan prioritas data yang anda kumpulkan dan catat selama pengamatan di kapal (di laut) 1. Catatan kapal dan alat tangkap secara rinci (dicatat pada Form LL 1& LL 1 A) 2. Informasi hasil tangkapan (dicatat pada Form LL 4) 3. Informasi hauling (dicatat pada form LL 3) 4. Informasi setting (dicatat pada Form LL 2) 5. Pengamatan lain 6. Pengumpulan contoh (specimen) untuk data biologi Pada kenyataannya catatan anda tidak akan dikerjakan seperti urutan diatas (sebagai contoh anda mencatat Setting akan lebih dulu sebelum mencatat Hauling). Meskipun demikian bila anda tidak dapat melengkapi catatan anda pada kegiatan bagian tertentu karena anda perlu tidur, urutan diatas bisa digunakan untuk menentukan prioritas. Sebagai contoh lebih baik tidur sejenak waktu Setting daripada pada waktu Hauling. Mencatat semua hasil tangkapan di dek selama Hauling adalah merupakan prioritas yang sangat tinggi.
3.3
Formulir data observer
Pada bagian berikut ini disediakan untuk Observer Data Collection Form. Tidak semua bagian disebutkan, karena untuk banyak hal, informasi yang diminta sudah sangat jelas. 3.3.1. Form LL1 - Informasi Umum RincianTrip Trip ID: Format dari Trip ID berdasarkan code pribadi anda terdiri dari dua huruf (biasanya inisial nama anda) diikuti dengan tanggal keberangkatan kapal dari pelabuhan dan nomor yang menunjukkan berapa trip yang telah anda lakukan sampai tanggal tersebut. Sebagai contoh bila nama anda adalah “Anwar Susanto” dan sekarang berangkat dari pelabuhan tanggal 23 Maret 2007 pada tugas anda yang ke empat maka Trip ID anda adalah “AS230307-004” Apabila Nama anda “Kusno Marwoto” dan berangkat kelaut tanggal 17 Juni 2008 pada tugas anda yang ke 15 maka Trip Id anda adalah “KM170608-015” Tanggal dan Waktu Pindah Kapal: Kolom bagian ini hanya digunakan bila anda pindah dari satu kapal ke kapal yang lain di laut. Pada kasus ini anda harus mencatat data Latitude dan Longitude dari lokasi anda pada saat pindah kapal.Latitude (lintang) dan Longitude (bujur) gunakan format desimal ddomm.mmm’ 8
Panduan Untuk Observer Yang Ikut Kapal Longline – ACIAR Proyek FIS/2002/074
Kapal No. Surat Izin:
Untuk mendapatkan nomor surat ijin penangkapan ikan “Surat Ijin Berlayar” anda perlu berkonsultasi ke nakhoda atau mendapatkannya dari WASKI sebelum kapal berangkat ke laut.
Tanda Selar:
Nomor registrasi kapal biasanya terlihat jelas menempel di kapal. Cek ulang catatan anda dengan nakhoda.
Nama Fishing Master:
Kapal longline Indonesia biasanya mempunyai Fishing Master tetapi pada kasus tertentu Nakhoda juga bisa merangkap sebagai Fishing Master.
Radio Call Sign:
Untuk memperoleh “Radio Call Sign” kapal harus ditanyakan pada Nakhoda.
Anak Buah Kapal:
Ringkasan kebangsaan ABK konsultasikan dengan Nakhoda.
Peralatan Elektronik:
Pada diskusi awal dengan Nakhoda anda harus mengikuti daftar (checklist) Peralatan Elektronik untuk menentukan ada dan tidaknya peralatan tersebut dan fasilitas yang ada di atas kapal
Alat Tangkap:
Pada diskusi awal anda dengan Nakoda atau Fishing Master anda harus membawa daftar (check list) Alat Tangkap dan Catat ada tidaknya serta type alat tangkap yang digunakan dalam operasi penangkapan. Hal ini penting untuk membuat catatan khususnya untuk sistim tali (blong, basket, arranger, atau sistem yang lain).
3.3.2. Form LL1A - Informasi Umum Untuk form ini harus sudah dilengkapi pada saat kembali ke pelabuhan atau dalam kasus tertentu bila harus pindah ke kapal penangkap yang lain atau ke kapal pengangkut harus sudah dilengkapi pada saat pindah kapal (sebagai contoh termasuk informasi pada kapal kedua). RincianTrip
Informasi ini termasuk data dan waktu anda meninggalkan pelabuhan dan jika anda pindah ke kapal ke dua di laut anda juga harus mencatat tanggal dan waktu pindah serta posisinya (Latitude dan Longitude) pada saat pindah (transfer).
9
Panduan Untuk Observer Yang Ikut Kapal Longline – ACIAR Proyek FIS/2002/074
3.3.3. Form LL2 - Informasi Setting Form ini harus dilengkapi setiap kali setting selama anda di laut. Bila terjadi setting pada saat anda tidur. Anda harus memperoleh informasi setting dari Nakhoda atau Fishing Master setelah itu anda kembali bertugas. Tanggal dan waktu kapal:
Bila anda memakai jam tangan anda dapat mengeset pada Waktu Kapal. Cocokan dengan Nakhoda secara berkala untuk memastikan bahwa waktu yang anda gunakan sesuai dengan waktu mereka.
Tanggal dan waktu UTC:
Hal ini sangat penting untuk tambahan catatan anda Tanggal Kapal dan Waktu Kapal, juga catat Tanggal dan waktu UTC yang dapat diperoleh dari GPS yang anda bawa. UTC = “Coordinated Universal Time” dan juga dikenal sebagai “Greenwich Mean Time” Istilah ini menunjukkan waktu pada Greenwich meridian (longitude nol) dan hampir selalu diberikan istilah 24 jam . jadi 14;42 (sering secara sederhana ditulis 1442) adalah jam 2:42 siang (p m) dan 21:17 (2117) adalah jam 9;17 pm (malam). Waktu seperti ini dipertahankan sebagai waktu laboratorium diseluruh dunia dan ditentukan dengan jam atom dengan ketelitian yang sangat tinggi. Biro Internasional Timbangan dan Ukuran (di Indonesia Kantor Metrologi) menggunakan data pada saat laboratorium menyediakan standar internasional UTC yang mana ketepatannya kurang lebih nanodetik (nanosecond) atau sepermilyar detik per hari. Dapat diperoleh siap pakai dari satelit Global Positioning System (GPS)
Spesifikasi Longline:
Bagian dari ini dapat dilengkapi melalui konsultasi dengan Nakhoda dan atau Fishing Master, tetapi juga dari pengamatan anda sendiri. Anda juga harus mengecek informasi yang diperoleh dari nakhoda atau Fishing Master dengan perhitungan anda sendiri dari jumlah pelampung dan jumlah pancing antar pelampung.
Umpan yang digunakan:
Catat jenis/tipe umpan yang digunakan dan rata-rata berat umpan per setting (mata pancing).
Posisi Pancing:
Jenis umpan mungkin bervariasi tergantung dari posisi mata pancing dan sangat penting anda membuat catatan untuk pola penggunaan umpan oleh kapal yang mana informasi ini akan berguna untuk memahami posisi dari spesies yang tertangkap pada long line.
Set Log:
Bila memungkinkan waktu harus dicatat secara teratur dengan interval waktu tertentu selama Setting (paling sedikit setiap 30 menit). Meskipun demikian ini prioritas yang lebih rendah dibandingkan waktu Hauling. Bila anda memerlukan tidur selama setting, agar anda siap/segar sebelum memulai pencatatan sewaktu Hauling silakan anda lakukan. Bagaimanapun jika anda tidur sewaktu setting anda harus berusaha mencari informasi dari Nakhoda atau Fishing Master untuk mengisi Set Log. Misalnya tanyakan dan catat posisi kapal dan kondisi laut/cuaca pada saat periode Setting. 10
Panduan Untuk Observer Yang Ikut Kapal Longline – ACIAR Proyek FIS/2002/074
Waktu:
Catat waktu menggunakan Waktu UTC
Angin:
Beberapa kapal biasanya membawa alat untuk menentukan kecepatan/arah angina (anemometer) Tanyakan dan minta ijin pada Nakhoda untuk mecatatnya secara berkala. Bila kapal tidak mempunyai peralatan seperti itu anda harus memperkirakan kecepatan angin (knot) dan arahnya.
Kondisi Laut (Beaufort Scale): Gunakan skala Beaufort untuk mencatat kondisi laut (lihat Lampiran 3) Kode Cuaca:
Gunakan kode dan catat kondisi cuaca seperti berikut ini : 00 - Tidak dapat ditentukan 01 - Bagus (tidak ada hujan) 02 - Gerimis (Lambat- presipitasi jatuh dalam bentuk bulatan air kecil dengan diameter 0,02 inchi atau 0,5 milimeter. Kondisi seperti ini mendung dan sering berasosiasi dengan jarak pandang yang pendek dan berkabut). 03 - Hujan (Presipitasi dengan ciri-2 mendadak pada permulaan dan segera berakhir, berubah intensitasnya dan cepat berubah penampakan di langit/angkasa). 04 - Hujan lebat/deras (presipitasi teratur dalam bentuk cairan air dan bulatan air berukuran lebih besar dari 0.5 mm. jika tersebar luas, ukuran air yang jatuh mungkin lebih kecil 05 - Hujan badai Juga catat dan jelaskan kondisi/kejadian yang tidak umum (seperti badai yang besar)
Awan %:
Estimasi % awan yang menutupi. Juga catat tipe awan kalau memungkinkan (Lihat Lampiran XXX untuk tipe awan).
Catatan:
Gunakan kolom ini untuk membuat catatan tambahan saat di laut atau kondisi cuaca, tetapi juga untuk mencatat kejadian yang aneh/tidak semestinya atau keterlambatan Setting (sebagai contoh setting line terhenti karena alat tidak berfungsi atau ABK terluka).
Soak Time:
Waktu soak adalah jangka waktu antara akhir Setting dan awal Hauling .Catat waktu dan kondisi lingkungan yang sesuai serta komentar umum selama kondisi Soak-Time. Tanyakan periode Setting bila anda tertidur dan anda harus berusaha mencari petujuk dari Nakhoda atau Fishing Master untuk memperoleh informasi jangka waktu SoakTime.
3.3.4. Form LL3 - Informasi Haul Formulir ini harus diisi lengkap setiap kali seting longline selama anda dilaut. Pencatatan hasil tangkapan (pada form LL 4) dan pengamatan (pada form ini) selama 11
Panduan Untuk Observer Yang Ikut Kapal Longline – ACIAR Proyek FIS/2002/074
Hauling adalah salah satu dari kegiatan-kegiatan utama anda. Adalah sangat penting bilamana memungkinkan anda membuat catatan selama periode Hauling secara keseluruhan. Tetapi akan ada waktu untuk anda ketika harus berhenti sejenak (sebagai contoh ke kamar kecil) dan pada kasus-kasus tertentu anda mencari petunjuk dari Fishing Master atau ABK untuk mendapatkan informasi pada saat anda tidak mencatat dan mengamati. Haul Log:
Kolom bagian ini adalah sama dengan kolom bagian Set Log dan sama pula instruksi yang diterapkan. Walaupun demikian, harus dibuat catatan lebih sering dibandingkan dengan periode Setting: yaitu setiap 15 – 20 menit bila memungkinkan. Gunakan bagian “catatan” untuk mencatat kejadian yang tidak umum atau tertunda selama operasi hauling.
3.3.5. Form LL4 - Monitoring Hasil Tangkapan Formulir ini harus dilengkapi untuk setiap setting longline selama anda di laut. Kalau memungkinkan setiap pancing harus dimonitor pada saat ditarik dikapal. Walaupun demikian seperti disebutkan diatas bila anda meninggalkan kegiatan ini (sebagai contoh ke kamar kecil) dan pada kasus-kasus tertentu, anda harus memperoleh informasi dari Nakhoda/Fishing Master atau ABK untuk mendapatkan catatan hasil tangkapan dan posisi pancing pada saat anda tidak berada ditempat. Persiapkan untuk menyediakan peralatanperalatan bagi orang yang membantu (seperti pena dan kertas, papan kecil untuk membuat catatan-catatan tersebut). Hal yang perlu diperhatikan: beberapa formulir LL-4 mungkin dibutuhkan untuk mencatat hasil tangkapan pada satu kali seting, tergantung dari berapa banyak ikan yang tertangkap. Halaman-halaman ini harus diberi nomer 1,2,3 dan seterusnya. Rincian Hasil Tangkapan : Posisi Pancing:
Bilamana memungkinkan catat posisi pancing untuk masing-masing ikan yang tertangkap. Posisi pancing berkaitan dengan jumlah mata pancing dalam catenary tersebut yaitu; posisi pancing antar pelampung (Lihat Lampiran 4).
Kode Spesies:
Kode spesies yang digunakan dalam Program ini adalah Kode Spesies FAO. Hal ini penting bahwa anda hanya menggunakan Kode Spesies FAO dan jangan membuat kode anda sendiri. Lihat Lampiran 5 untuk daftar kode FAO untuk spesies 2 yang mungkin akan anda temui di perikanan longline di Indonesia. Jika anda tidak yakin dengan identifikasi ikan tertentu anda harus gunakan kode “UNK” untuk Unknown. Pada kasus-kasus tertentu sebaiknya spesies yang tidak diketahui dipotret dan dibuat catatan di catatan buku lapangan sehingga setelah anda kembali ke pelabuhan dapat anda cari identifikasi spesies tersebut.
Kode Kondisi Ikan – Tertangkap:
Gunakan kode berikut ini untuk mengindikasikan kondisi setiap ikan yang tertangkap, kalau sudah berada di dek kapal. A0 - hidup, tetapi tidak termasuk dalam kategori 12
Panduan Untuk Observer Yang Ikut Kapal Longline – ACIAR Proyek FIS/2002/074
A1 - hidup dan sehat A2 – hidup tetapi terluka A3 - hidup tapi hampir mati (sekarat) A4 - mati A5 - mati dan rusak (misal dimakan oleh hiu waktu masih ada di pancing. Kode Kondisi Ikan – Dilepas:
Gunakan salah satu kode diatas untuk mencirikan kondisi ikan yang tertangkap dan dilepas ke laut dari kapal ataupun dari mata pancing sebelum branch line di tarik ke kapal (hauling).
Panjang - Kode:
Gunakan salah satu kode ukuran panjang dari IOTC (Lihat Lampiran 6) untuk gambaran ukuran panjang yang anda catat. Tipe pengukuran akan bervariasi tergantung dari spesies (tuna, billfish, hiu dan lain nya) dan juga kondisi hasil tangkapan sebagai contoh jika bagian ekor tuna rusak maka mungkin anda dapat menggunakan panjang cagak (FL) dan mungkin hanya menggunakan ukuran panjang sirip punggung bagian depan (LD1).
Cara Pengukuran:
Gunakan salah satu metoda pengukuran ikan dengan kode pengukuran (Lihat Lampiran 7) hal ini menunjukkan metoda yang digunakan untuk setiap hasil tangkapan. Kode itu adalah sebagai berikut: CM - kaliper TS - tape, lurus (perlu photo Lampiran 7) TU - tape, dibawah ikan (need photo Lampiran 7) TC - tape, melengkung (need photo for Appendix 7) EE - estimasi dengan mata (melihat)(perlu diagram) Tape atau meteran hanya menggunakan meteran tukang (steel)
Prosesing:
Gunakan salah satu kode prosesing IOTC (lihat Lampiran 8) untuk menunjukkan tipe dari prosesing; bila ada hasil tangkapan yang sudah melewati dek sebagai contoh mungkin hasil tangkapan utuh (tidak diproses), tanpa kepala dan atau tanpa ekor, tanpa insang dan tanpa sirip dan seterusnya.
Jenis kelamin:
Gunakan “M” untuk jantan, “F” untuk betina. Bila jenis kelamin tidak dapat ditentukan karena tidak tahu cara menentukannya untuk spesies tertentu atau karena gonadnya atau penampilannya belum matang gunakan “I” sebagai indeterminate (tidak dapat ditentukan).untuk spesies tertentu
Catatan:
Buat catatan yang menyangkut semua kejanggalan setiap hasil tangkapan. Contohnya bila anda melihat tuna hidup di pancing longline dimangsa oleh hiu sesaat sebelum ditarik ke atas kapal anda bisa 13
Panduan Untuk Observer Yang Ikut Kapal Longline – ACIAR Proyek FIS/2002/074
membuat catatan tentang itu. Bila anda menemukan spesies yang belum pernah anda lihat sebelumnya harap memotretnya dan buat catatan yang menunjukkan kapan foto tersebut diambil. Ini hanya dua buah contoh saja. Selama proses hauling kalau ada kejadian yang tidak biasa (janggal) harus dicatat. Nomor catenary dari:
Terhitung:
Total:
Kolom ini digunakan untuk mencatat jumlah catenary secara berkesinambungan untuk ikan yang sudah ditarik dikapal. (Lihat contoh di lampiran xx)
4.
PENGOPERASIAN LONGLINE TUNA
4.1.
Deskripsi longline tuna Pengoperasian longline tuna di Benoa pada dasarnya dibedakan menjadi 2 sistem,
yaitu sistem arranger dan non arranger (blong dan basket). Satu unit longline terdiri atas pelampung (float), tali pelampung (float line), tali utama (main line) dengan sejumlah tali cabang (branch line) yang berpancing (hook). Bahan tali utama dan tali cabang dapat terbuat dari bahan monofilament (PA) atau bahan PE seperti kuralon. Perbedaan pemakaian bahan ini mempengaruhi jenis line hauler yang diperlukan. Saat setting (penebaran pancing) diawali dengan menyiapkan umpan. Ada umpan hidup seperti Bandeng dan umpan mati/beku seperti lemuru, belo, layang, cumi dan tongkol. Setting biasanya dilakukan pada pagi hari, tetapi ada juga yang dilakukan malam hari. Jumlah pancing yang digunakan tiap pelampung bervariasi, ada yang menggunakan 5 mata pancing, 7, 11, 13, bahkan 17 mata pancing disertai 2-3 jenis umpan berbeda. Tim kerja saat setting terbagi menjadi 2 kelompok. Tiap kelompok terdiri atas 5-6 anak buah kapal (ABK) dan mendapat tugas masing-masing secara bergilir. Adapun tugas tiap-tiap orang adalah: a. Satu orang sebagai pembuang umpan. b. Satu orang pembuang main line. c. Satu orang bagian buang pelampung. d. Satu orang yang mengikat branch line pada main line. e. Satu orang mengatur blong dan menyiapkan umpan. f. Satu orang yang memegang kemudi kapal dengan pola setting menurut petunjuk kapten kapal. Hauling dilakukan setelah 3 sampai 6 jam istirahat dari selesai setting. Awal hauling dilakukan dengan mencari Radio Bouy atau pelampung bendera, setelah Radio 14
Panduan Untuk Observer Yang Ikut Kapal Longline – ACIAR Proyek FIS/2002/074
Bouy ditemukan maka saat itulah hauling dimulai dengan ditariknya main line pertama dengan Main Line Hauler. Pada saat hauling berlangsung Observer menunggu ikan yang tertangkap, saat ada ikan yang naik mulailah mengadakan pendataan. Adapun data yang diambil meliputi, jenis ikan, panjang ikan, waktu ikan naik, nomor pancing, jenis kelamin, kondisi ikan dan posisi ikan tertangkap (BlueFin). Selain itu, Observer mencatat posisi dan mengamati kondisi ombak laut dan cuaca seperti kegiatan setting. Lamanya hauling berkisar antara 10 sampai 12 jam tergantung kondisi pada saat hauling berlangsung, semakin banyak ikan yang tertangkap maka hauling akan semakin lama, begitu pula bila terjadi kusut pada main line ataupun tali main line putus akan sangat mempengaruhi lamanya hauling.
4.2.
Perbedaan sistem pengoperasian longline
4.2.1. Sistem arranger Pada sistem ini, bahan tali pancing terbuat dari bahan PE atau kuralon. Diameter main line 7mm dan tali cabang berdiameter 4mm. Penebaran tali utama tidak dilakukan secara manual tetapi menggunakan line shooter. Kecepatan setting tali utama sudah diatur antara 9-10m/s. Pemasangan tali cabang berpancing pada tali utama langsung dikaitkan dengan snape. Pada saat hauling, main line ditarik dengan hauler khusus yang dihubungkan melalui pipa panjang menuju wadah penampung main line. Konstruksi longline pada sistem ini lebih kuat dan jarang terjadi putus main line.
4.2.2. Sistem non arranger Sistem ini meliputi sistem blong dan basket ataupun perpaduan keduanya. Perbedaaan dengan sistem arranger terletak pada bahan tali, hauler, penyusunan main line dan pemasangan branch line. Sistem non arranger lebih banyak dioperasikan secara manual. Bahan tali terbuat dari monofilament yang berdiameter 3mm untuk main line dan 2mm untuk branch line. Penebaran main line dilakukan secara manual oleh anak buah kapal. Pada saat hauling, main line ditarik oleh hauler dan disusun pada blong-blong yang ada. Branch line dipasang pada tali penghubung (join line) yang dipasang pada main line. Pemasangan branch line pada main line ada yang menggunakan snape dan dengan ikat simpul. Pengoperasian pada sistem ini, sering terjadi kusut dan putus main line. Akan tetapi, bila dilihat dari biaya operasional atau permodalan, sistem non arranger lebih murah bila dibandingkan sistem arranger.
15
Panduan Untuk Observer Yang Ikut Kapal Longline – ACIAR Proyek FIS/2002/074
DAFTAR PUSTAKA Smith, T dan S. Davidson. 2005. Pertolongan Pertama. Dokter di rumah anda. Dian Rakyat, Jakarta. White, W.T., P.R. Last, J.D. Stevens, G.K. Yearsley, Fahmi dan Dharmadi.2006. Economicacally Important sharks rays Indonesia. ACIAR monograph Series
16
Panduan Untuk Observer Yang Ikut Kapal Longline – ACIAR Proyek FIS/2002/074
LAMPIRAN-LAMPIRAN
17
Panduan Untuk Observer Yang Ikut Kapal Longline – ACIAR Proyek FIS/2002/074
Lampiran 1. Lembar penjelasan untuk perusahaan dan nakhoda Kegiatan observer diperlukan untuk melengkapi data monitoring yang sudah ada di pelabuhan. Tetapi dari data monitoring hanya menggambarkan jumlah ikan yang tertangkap pada waktu tertentu tidak bisa menggambarkan besarnya satuan upaya per unit usaha (CPUE). Untuk mengetahui gambaran tersebut perlu dilakukan pencatatan kegiatan di kapal, dengan diperolehnya data tersebut diharapkan dapat memberikan gambaran atau status sumberdaya ikan tuna. Hasil riset ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan pengelolaan sumberdaya ikan tuna sehingga pemerintah dapat mengambil langkah langkah kebijakan yang nyata. Waktu ke perusahaan dan bertemu nakhoda: 1. Observer perlu membawa surat ijin mengikuti kapal yang dibuat oleh Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan setempat. 2. Surat dukungan dari ATLI/ASTUIN 3. Surat dukungan dari WASKI 4. Surat dari Manager program observer ke perusahaan/nakhoda.
18
Panduan Untuk Observer Yang Ikut Kapal Longline – ACIAR Proyek FIS/2002/074
Lampiran 2. Peralatan dan perlengkapan Berikut ini adalah daftar peralatan dan perlengkapan yang harus dibawa ke laut pada saat bertugas. Ini adalah kebutuhan minimum dan mungkin ada peralatan dan perlengkapan yang diperlukan tergantung pada kegiatan penelitian pada waktu itu. Untuk kegiatan observer: 1. Formulir data koleksi (LL1, LL1A, LL2, LL3, LL4) 2. Buku catatan lapangan 3. Pensil, rautan, penghapus, pena 4. GPS (Coba dulu sebelum berangkat) sesuai petunjuknya. 5. Kamera digital 6. Lampu kepala (Head-lamp) 7. Lampu Senter 8. Cadangan baterai untuk GPS, kamera, dan untuk senter (misalnya baterai alkalin AA, AAA) 9. Tape ukuran dan atau kaliper 10. Pisau 11. Tempat peralatan untuk menyimpat alat-alat selama di kapal. 12. Sarung tangan 13. Serbet 14. Perlengkapan untuk sampling biologi (bila diperlukan termasuk pinset, skalpel, pisau yang tajam, cool box, blue ice, preservasi (formalin, alcohol), kertas label tahan air, kantong plastik) Untuk kenyamanan pribadi: 1. Jas hujan 2. Sepatu bot 3. Topi wol (untuk menahan dingin) 4. Topi (untuk menahan panas) 5. Sleeping bag 6. Bantal 7. Botol minum Untuk kesehatan dan keamanan: 1. PPK (termasuk plester, alat penggendong, pinset,gunting, krim antiseptik, bubuk antiseptik,lakban (isolasi) 2. Emergency Position Indicating Radio Beacon (EPIRB) 3. Pelampung (life jacket) 4. Krim/minyak pelindung matahari. 19
Panduan Untuk Observer Yang Ikut Kapal Longline – ACIAR Proyek FIS/2002/074
5. Obat-obat keperluan pribadi . Mis. CDR, Sunchlorella dll.
20
Panduan Untuk Observer Yang Ikut Kapal Longline – ACIAR Proyek FIS/2002/074
LAMPIRAN 3 Instruksi Penggunaan P-EPIRB dan GPS - Catatan Penting!!! P-EPIRB hanya digunakan saat mengalami kondisi yang sangat-sangat berbahaya dan tidak ada pertolongan yang lain (telepon satelit, radio, pistol kembang api, dll) PEPIRB adalah merupakan pilihan alat keselamatan terakhir. Mengaktifkan P-EPIRB berarti ’mencari dan menolong kamu’, ’dimana kamu’, dan ’situasi dimana kamu merasa sangat terancam’.
- Cara menggunakan P-EPIRB: 1. Lepaskan antena dan putar hingga posisinya menghadap ke atas (langit). 2. Buka penutup. 3. Tekan dan tahan selama 1-5 detik tombol biru (TEST & GPS I/O) secara bersamaan. 4. P-EPIRB sekarang sudah aktif (lampu merah akan berkedip setiap 2 detik). 5 Jika lampu merah tidak berkedip, maka ulangi langkah ke-3. 6. Jika satelit sudah mengetahui posisi p-epirb, maka lampu merah akan mati dan lampu hijau akan berkedip setiap 2 detik.
- Tambahan: - Usahakan lingkaran kuning (bertuliskan ’ACR’) tetap menghadap ke atas (langit) dan tidak terhalang oleh air, tubuh, atau pakaian, dll. Agar pengiriman sinyal tidak terganggu. - Usahakan jangan sampai terkena air meskipun EPIRB ini anti air.
- Cara mematikan P-EPIRB: - tekan dan tahan tombol ’OFF’ selama 1 detik. Maka semua lampu akan mati, dan PEPIRB tidak akan mengirim sinyal lagi.
False Alarm (tanpa sengaja mengaktifkan P-EPIRB, padahal situasi tidak berbahaya)
Jika terjadi False Alarm Yang harus dilakukan: 1. Meminta kapten untuk melapor ke perusahaan/waski bahwa tidak terjadi keadaan yang berbahaya di kapal. 2. Memberi informasi tentang UIN, tanggal, waktu, dan penyebab pengaktifan, serta posisi (Lintang/Bujur). Petunjuk Penggunaan GPS (tergantung merk dan tipe GPS) 1. Tekan tombol ”power” pada sisi kanan bawah untuk menghidupkan GPS 2. Tunggu sampai GPS berhubungan dengan satelit (di hidupkan di luar ruangan) 3. Tekan tombol ”Page”untuk mencari menu yang diinginkan - untuk melihat lajur kapal tekan tombol page sekali - untuk meliha kompas tekan tombol page 2 kali - untuk melihat posisi, kecepatan kapal, dan waktu tekan tombol page 3 kali 4. Pemakaian GPS pada saat setting dan hauling dengan interval 1 jam 5. Posisi kapal di catat dalam buku jurnal setiap jam
21
Panduan Untuk Observer Yang Ikut Kapal Longline – ACIAR Proyek FIS/2002/074
Lampiran 4. Pertolongan Pertama* Pada beberapa kasus, tindakan segera bisa menyelamatkan jiwa. Pertolongan pertama adalah bantuan perawatan seketika kepada penderita sakit atau cedera sebelum kedatangan perawat kesehatan profesional. Tujuannya adalah menyelamatkan jiwa, mencegah pemburukan kondisi, dan memulihkan si penderita selekas mungkin. Rumus ABC resusitasi Oksigen sangat penting(vital) bagi kehidupan . Pada keadaan normal, oksigen diperoleh dengan bernafas dan diedarkan dalam aliran darah ke seluruh tubuh. Bila proses pernafasan dan peredaran darah gagal, diperlukan tindakan yang disebut resusitasi untuk memberikan oksigen pada tubuh. Tindakan ini didasarkan pada 3 (tiga) pemerikasaan yang disebut langkah-langkah ABC resusitasi : Airway (saluran nafas), Breathing (bernafas) dan Cirkulation (peredaran darah). Untuk orang yang tidak sadar ikuti urutan ABC sebelum memberikan pertolongan yang lain. Buka saluran nafas, usahakan agar si pasien bernafas, dan periksa kelancaran peredaran darahnya dari denut nadi dan petunjuk lain seperti kewajaran warna kulitnya. Bila pasien tidak bernafas, segera berikan pernafasan bantuan untuk meniupkan oksigen ke tubuhnya. Bila tidak ada denyut atau tanda peredaran darah lain, segeralah lakukan CPR (cardiopulmonary resuscitation; resusitasi jantung-paru). Airways (saluran nafas) Untuk membuka saluran nafas, letakkan satu tangan di dahi pasien dan dua jari tangan yang lain di bawah dagunya. Dengan lembut dongakkan kepalanya dengan menekan dahi sambil sedikit mendorong dagu pasien. Breathing (Bernafas) Memeriksa ada tidaknya nafas, dengarkan bunyi nafasnya atau rasai dengan pipi anda sampai 10 detik. Bila tak ada tanda bernafas, mulailah pernafasan bantuan. Circulation (Peredaran darah) Untuk memeriksa peredaran darah, raba denyut nadi dengan dua jari selama 10 detik. Untuk orang dewasa raba denyut karotid di leher di rongga antara trakhea (saluran udara) dengan otot besar leher. Periksa tanda-tanda lain peredaran darah, misalnya kewajaran warna kulitnya. Bila tak ada tanda-tanda peredaran darah, segera lakukan CPR. Tindakan dalam keadaan darurat Ketika menghadapi keadaan darurat, senantiasa bekerjalah dengan rencana jelas, tetap tenang dan terkendali, agar bisa bertindak efektif. Ambil nafas dalam dan perlahan beberapa kali untuk membantu menenangkan diri, bila perlu. Sebelum mencoba menolong korban, pastikan dulu bahwa anda tidak membahayakan diri sendiri. Ingat bahwa anda tidak bisa menolong orang lain bila anda sendiri menjadi korban.
Cedera atau Retak tulang lengan 22
Panduan Untuk Observer Yang Ikut Kapal Longline – ACIAR Proyek FIS/2002/074
Anda harus menduga ada retak tulang bila seseorang tidak bisa menggerakan bagian yang cedera atau bila tampak ganjil atau terasa sangat nyeri. Sangat mungkin akan timbul bengkak dan memar serta mungkin ada perdarahan dan luka yang terlihat. Pada gambar dibawah ini terlihat cara pertolongan pada penderita yang cedera tangan atau lengan. Sumber :Dr. Tony Smith dan Dr. Sue Davidson (2005)
23
Panduan Untuk Observer Yang Ikut Kapal Longline – ACIAR Proyek FIS/2002/074
Lampiran 5. Skala Beaufort dan pendugaan cuaca
Force 0
Kecepatan angin lebih kecil dari 1 knot Laut seperti kaca/cermin
Force 1
Kecepatan angin 1-3 knot Laut : tinggi gelombang 0,1 m Beriak secara berkala
Force 2 Kecepatan angin 4-6 knot Laut : tinggi gelombang 0,2-03 m Berombak kecil, warna cerah tetapi ombak tidak pecah
Force 3
Kecepatan angin 7-10 knot Laut : tinggi gelombang 0,6-1 m Alun gelombang besar, ombak mulai pecah menyebar dengan puncak berbuih putih
24
Panduan Untuk Observer Yang Ikut Kapal Longline – ACIAR Proyek FIS/2002/074
Force 4
Kecepatan angin 11-17 knot Laut : tinggi gelombang 1,0-1,5 m Ombak kecil menjadi panjang dan riak berbuih putih
Force 5
Kecepatan angin 17-21 knot Laut : tinggi gelombang 2,0-2,5 m Gelombang cukup besar, dengan bentuk lebih panjang, benyak ombak putih dan sebagian memercik
Force 6
Kecepatan angin 22-27 knot Laut : tinggi gelombang 3-4 m Membentuk gelombang besar, puncak berbuih putih tersebar dimana-mana, lebih banyak percikan
Force 7
Kecepatan angin 28-33 knot Laut : tinggi gelombang 4-5 m Ombak menumpuk, ombak yang pecah berbentuk buih putih dan mulai terlihat lapisan putih bertiup ke arah datangnya angin
25
Panduan Untuk Observer Yang Ikut Kapal Longline – ACIAR Proyek FIS/2002/074
Force 8
Kecepatan angin 33-40 knot Laut : tinggi gelombang 5,5-7,5 m Gelombang cukup tinggi dan lebih panjang, ujung ombak mulai pecah menjadi putaran, buih bertiup membuat lintasan yang jelas
Force 9
Kecepatan angin 41-47 knot Laut : tinggi gelombang 7-10 m Ombak tinggi, laut mulai bergulung, membentuk aliran seperti busa yang pekat sepanjang arah angin, memercik, mungkin mengurangi jarak pandang
Kecepatan angin 48-55 knot
Force 10
Laut : tinggi gelombang 9-12,5 m Gelombang sangat tinggi dengan ombak bergantung, air laut seperti busa dan membuat aliran yang pekat, bergulung sangat tinggi dan bergerak sangat cepat, jarak pandang berkurang
26
Panduan Untuk Observer Yang Ikut Kapal Longline – ACIAR Proyek FIS/2002/074
Lampiran 6. Gambar Konstruksi Longline Tuna (Sistem arranger)
Gambar Konstruksi Longline Tuna (Sistem non arranger)
27
Panduan Untuk Observer Yang Ikut Kapal Longline – ACIAR Proyek FIS/2002/074
28
Panduan Untuk Observer Yang Ikut Kapal Longline – ACIAR Proyek FIS/2002/074
Lampiran 7. Gambar Perlengkapan Longline 1. Pelampung Radio
29
Panduan Untuk Observer Yang Ikut Kapal Longline – ACIAR Proyek FIS/2002/074
2. Pelampung Bola
30
Panduan Untuk Observer Yang Ikut Kapal Longline – ACIAR Proyek FIS/2002/074
3. Pelampung Lampu
4. Tali Pelampung
31
Panduan Untuk Observer Yang Ikut Kapal Longline – ACIAR Proyek FIS/2002/074
5. Tali Utama
32
Panduan Untuk Observer Yang Ikut Kapal Longline – ACIAR Proyek FIS/2002/074
6. Tali Cabang + Pancing
33
Panduan Untuk Observer Yang Ikut Kapal Longline – ACIAR Proyek FIS/2002/074
7. Line Hauler
34
Panduan Untuk Observer Yang Ikut Kapal Longline – ACIAR Proyek FIS/2002/074
8. Alat Bantu Lainnya
35
Panduan Untuk Observer Yang Ikut Kapal Longline – ACIAR Proyek FIS/2002/074
9. Umpan
36
Panduan Untuk Observer Yang Ikut Kapal Longline – ACIAR Proyek FIS/2002/074
Lampiran 8 Kode spesies FAO Kode FAO
Nama Ilmiah Nama Indonesia
Nama Inggris
Tuna dan spesies sejenis tunaALB
Thunnus alalunga
Albakora
Albacore
YFT
Thunnus albacares
Madidihang
Yellowfin tuna
BET
Thunnus obesus
Tuna mata besar
Bigeye tuna
SBF
Thunnus maccoyii
Tuna sirip biru selatan
Southern bluefin tuna
LOT
Thunnus tonggol
Tongkol abu-abu
Longtail tuna
SKJ
Katsuwonus pelamis
Cakalang
COM
Scomberomorus commerson
Tenggiri
Skipjack tuna Narrow-barred Spanish mackerel
GUT
Scomberomorus guttatus
Tenggiri
Indo-Pacific king mackerel
WAH
Acanthocybium solandri
Ngunglas
Wahoo
KAW
Euthynnus affinis
Tongkol, Kawa-kawa
Eastern little tuna, Kawakawa
BLT
Auxis rochei
Lisong
Bullet tuna
FRI
Auxis thazard
Tongkol banyar
Frigate tuna
BIP
Sarda orientalis
Striped bonito
DOT
Gymnosarda unicolor
Kenyar, Walang kekek Tongkol sirara, Gigi anjing
Dogtooth tuna
BAR
Sphyraena spp
Alu-alu
Barracuda
Billfish (Ikan paruh panjang) - Marlins, sailfish, & spearfish ( Marlin, ikan layaran dan pedang) Marlins, sailfish, spearfish etc. BIL Istiophoridae nei BLM
Makaira indica
Setuhuk hitam
Black marlin
BLZ
Makaira mazara
Setuhuk biru
Indo-Pacific blue marlin
MLS
Tetrapturus audax
Setuhuk loreng
Striped marlin
SWO
Xiphias gladius
Ikan pedang
Swordfish, Broadbill swordfish
SSP
Tetrapturus angustirostris
Ikan todak
Shortbill spearfish
SFA
Istiophorus platypterus
Ikan layaran
Indo-Pacific sailfish
37
Panduan Untuk Observer Yang Ikut Kapal Longline – ACIAR Proyek FIS/2002/074
Kode FAO
Nama Ilmiah Nama Indonesia
Nama Inggria
Hiu (cucut) dan pari:
Alopias pelagicus
Hiu tikus, Hiu ekor panjang Hiu tikus, Hiu ekor panjang
Pelagic thresher shark
RSK
Carcharhinidae
Hiu kejen
Whaler sharks
TIG
Galeocerdo cuvier
Hiu macan
Tiger shark
BSH
Prionace glauca
Cucut selendang
Blue shark
OCS
Carcharhinus longimanus
Cucut koboy
Oceanic whitetip shark
ALS
Carcharhinus albimarginatus
Hiu plen
Silvertip shark
FAL
Carcharhinus falciformis
Mungsing (Bali)
Silky shark
CCP
Carcharhinus plumbeus
Cucut lanjaman (Jawa)
Sandbar shark
DUS
Carcharhinus obscurus
Cucut lanjaman (Jawa)
Dusky shark
CCA
Carcharhinus altimus
Merak bulu (Lombok)
Bignose shark
CCL
Carcharhinus limbatus
Hiu kejen
Blacktip shark
CCB
Carcharhinus brevipinna
Hiu plen (Bali)
Spinner shark
SPY
Sphyrnidae
Hiu kepala martil
Hammerhead sharks nei
SPL
Sphyrna lewini
Hiu kepala martil
Scalloped hammerhead shark
SPK
Sphyrna mokkoran
Hiu kepala martil
Great hammerhead shark
SPZ
Sphyrna zygaena
Hiu kepala martil
MSK
Lamnidae
Hiu tenggiri, Hiu moro
Smooth hammerhead shark Mackerel sharks: mako, porbeagles, white sharks nei
SMA
Isurus oxyrhyncus
Hiu tenggiri, Hiu moro
Shortfin mako shark
LMA
Isurus paucus
Hiu tenggiri, Hiu moro
Longfin mako shark
CSK
Pseudocarcharhinidae
Hiu bojor
Crocodile sharks nei
PSK
Pseudocarcharias kamoharai
Hiu bojor
Crocodile shark
DGX
Squalidae
Hiu botol
Dogfish sharks nei
STT
Dasyatidae
Pari
Stingrays, butterfly rays nei
PLS
Dasyatis violacea
Pari lampin, Pari lumpur
Pelagic stingray
BTH
Alopias superciliosus
PTH
Bigeye thresher shark
38
Panduan Untuk Observer Yang Ikut Kapal Longline – ACIAR Proyek FIS/2002/074
Kode FAO
Nama Ilmiah Nama Indonesia
Nama Inggris
Spesies lain: DOL
Coryphaena hippurus
Lemadang
Common dolphinfish
HAR
Harriotta spp
Layur
Longnose chimaeras
GEP
Gempylidae
?
Snake mackerels, escolars nei
LEC
Lepidocybium flavobrunneum
?
Escolar
OIL
Ruvettus pretiosus
?
Oilfish
LLL
Lophotus lacepede
?
Crested oarfish
SAP
Cololabis saira
?
Pacific saury
TRX
Trachipteridae
?
Ribbonfish nei
TJZ
Trachipterus jacksonensis
?
Blackflash ribbonfish
LAG
Lampris guttatus
?
Opah, moonfish
MOX
Mola mola
?
Ocean sunfish
ALI
Alepisaurus spp
Naga
Lancetfish nei
POB
Parastromateous niger
Bawal hitam
Black pomfret
BRA
Brama spp
Kasper
Ray's bream, Pomfret
CEO
Centrolophus niger
OTH
Other fish nei
? Other fish nei Spesies lain)
Rudderfish
Other fish nei
39
Panduan Untuk Observer Yang Ikut Kapal Longline – ACIAR Proyek FIS/2002/074
Lampiran 9 Cara pengukuran dan pengkodean Panjang seharusnya diukur dengan kaliper atau tape. Ukuran panjang diperlihatkan berdasarkan urutan prioritas (Urutan pertama didalam daftar ini adalah yang terutama disarankan, diikuti oleh urutan kedua dan selanjutnya.)
Tuna: Tipe Fork Length (panjang cagak)
Deskripsi Ukur lurus dari rahang atas ke sirip ekor yang terpendek (Fork). Ukur badan dengan tape melengkung dari ujung rahang atas ke sirip ekor yang terpendek (Fork)
Pre-dorsal Length (panjang bagian depan sirip punggung)
Ukur lurus dari ujung rahang atas ke bagian duri sirp punggung pertama yang masuk kedalam.
Kode
FL FLT LD1
Ukur badan dengan tape melengkung dari ujung rahang atas ke bagian duri sirip pinggung pertama yang masuk kedalam.
LD1T
Deskripsi
Kode
Billfish (Ikan paruh panjang): Tipe Lower jaw-Fork Length (Panjang rahang bawah ke cagak)
Ukur lurus dari ujung rahang bawah ke sirip ekor yang terpendek. (fork) Ukur badan dengan tape melengkung dari ujung rahang bawah ke sirip ekor yang terpendek (Fork)
Pectoral-Fork Length (Panjang sirip dada ke cagak)
Ukur lurus dari sirip punggung yang paling depan ke fork (cagak)dari ekor. Ukur badan dengan tape melengkung dari sirip punggung yang paling depan ke fork (cagak) dari sirip ekor.
Pectoral-Dorsal Length (Panjang sirip dada ke sirip punggung)
Pectoral-Anal Length (Panjang sirip dada ke sirip anal)
Ukur lurus dari bagian depan sirip dada ke bagian paling depan sirip punggung yang kedua
LJFL LJFLT PFL PFLT PDL
Ukur badan dengan tape melengkung dari sirip dada paling depan ke bagian depan sirip punggung kedua.
PDLT
Ukur lurus lurus antara sirip dada paling depan ke bagian depan (lubang) sirip dubur (anal).
PAL
Ukur badan dengan tape melengkung antara sirip dada paling depan ke paling belakang (lubang) sirip anal (anal sphincter).
PALT
40
Panduan Untuk Observer Yang Ikut Kapal Longline – ACIAR Proyek FIS/2002/074
Hiu/cucut: Tipe Fork Length (panjang cagak)
Deskripsi Ukur lurus dari ujung hidung (snout) ke cagak ekor. Ukur badan melengkung dari ujung hidung (snout) ke cagak ekor.
Pectoral-Pelvic Length (Panjang sirip dada ke sirip perut)
Ukur lurus dari bagian paling belakang sirip dada ke bagian paling depan sirip perut. Ukur melengkeng bagian bagian paling belakang sirip dada ke bagian paling depan sirip perut.
Interdorsal Space (Jarak antara sirip punggung)
Pectoral-Anterior Margin
Ukur lurus bagian paling belakang sirip punggung pertama ke bagian paling depan sirip punggung kedua (bila ada). Ukur melengkung jarak badan dari bagian paling belakang sirip punggung pertama ke bagian paling depan sirip punggung kedua (bila ada). Ukur lurus jarak antara ujung dan dasar bagian pinggir depan dari sirip dada (sirip hiu) Ukur melengkung jarak antara ujung dan dasar bagian pinggir depan dari sirip dada (sirip hiu)
Kode
FL FLT PPS PPST
IDS
IDST P1A P1AT
41
Panduan Untuk Observer Yang Ikut Kapal Longline – ACIAR Proyek FIS/2002/074
Lampiran 10. Tipe prosesing dan pengkodean. Tipe
Berdasarkan ciri yang tampak
Utuh (bulat) Whole (Round)
Tidak dilakukan pemrosesan ikan. Spesimen kecil tuna, bill fish dan hiu umumnya tidak diproses (ikan beku)
Tanpa insang (Gilled)
Kode
WHO
Paruh (bila ada) dan insang dipotong.darah dibersihkan, dan, sirip jarang dipotong
GIL Tanpa sirip (Gutted)
Paruh (kalau ada), insang dan sirip dipotong dan dibuang. Tuna segar biasanya diproses dengan cara ini.
GGT Tanpa kepala (Headed)
Tanpa ekor (Tailed)
Tanpa pendukel (Penducle off)
Loins
Sirip hiu (Sharks fin)
Dibuat karkas tanpa kepala dan tanpa sirip tetapi ada ekor. Ikan paruh panjang di ekspor dan rejeck spesimen serta beberapa jenis kakap seringkali diproses seperti ini. Dibuat karkas tanpa kepala dan tanpa sirip dan pendukel pada ekor masih ada. Ikan paruh panjang di ekspor dan rejeck spesimen serta beberapa jenis kakap seringkali diproses seperti ini Dibuat karkas tanpa kepala, sirip dan pendukel pada sirip ekor. Ikan paruh panjang di ekspor dan rejeck spesimen serta beberapa jenis kakap seringkali diproses seperti ini Hanya daging ikan loin yang disimpan. Ini biasanya diproses pada kapal longline yang besar untuk ikan paruh panjang dan hiu Sirip dada, sirip punggung dan kadangkadang sirip dubur bagian bawah serta sirip ekor diambil. Sirip ini disimpan bersama ikan beku dan dijual di pasar lokal atau pembeli di ekspor
HDD
TAL
PDD
LON SKF
42
Panduan Untuk Observer Yang Ikut Kapal Longline – ACIAR Proyek FIS/2002/074
Lampiran 11. Data collection forms (LL1, LL1A, LL2, LL3, LL4)
43
Panduan Untuk Observer Yang Ikut Kapal Longline – ACIAR Proyek FIS/2002/074 FORM: LL1
INFORMASI UMUM DETAIL TRIP Nama Observer
Tanggal dan Waktu Keberangkatan
Bambang Suherman
TRIP ID
1
Tipe Trip
2
3
dd
mm
yy
hh
mm
07
08
05
10
15
4
No. Surat Ijin
POSISI
dd
mm
yy
hh
mm
08
09
05
11
05
KAPAL
Nama Pemilik Kapal Nama Kapten Kapal
Latitude
KM LirubJaya
Tanda Selar
:
SBY/GT.87.No.505/KD
Kebangsaan
:
:
PT Maju Mundur
Bendera
:
INA
Kebangsaan
:
Rahmat
:
YE 5555
:
Iwan Kamal
:
11.03.0029.03
Radio Call Sign
Longitude
ANAK BUAH KAPAL (ABK)
:
Nama Fishing master
BENOA
Tanggal dan Waktu Pindah Kapal
-
Nama Kapal
PELABUHAN ASAL
Indonesia
Jumlah
:
:
Jumlah
:
Kebangsaan
:
Jumlah
:
Kebangsaan
:
Jumlah
:
Catatan
11
:
Jumlah Total ABK
11
PERALATAN ELEKTRONIK Lingkari Y atau N
NAMA PERALATAN
BUATAN
MODEL
Jepang
CATATAN
JMA 2144
Radar #1
Y/N
Radar #2
Y/N
Depth Sounder # 1
Y/N
Depth Sounder # 2
Y/N
Sonar
Y/N
GPS
Y/N
KGP 30
Track Plotter
Y/N
FURUNO
Radio Beacon Direction Finder
Y/N
TAIYO
Radio Bouys - Non Call Up
Y/N
TAIWAN
NEWSTAR
Jumlah
:
1
Radio Bouys - Call Up
Y/N
TAIWAN
TD A157
Jumlah
:
1
Doppler Current Meter
Y/N
Bathythermograph / XBT
Y/N
Sea Surface Temp. Gauge
Y/N
Wind Speed / Direction Finder
Y/N
Weather Facsimile
Y/N
VMS (FFA type-Approved)
Y/N
JERMAN
ORB comm. V
Disegel ? Y/ N
Telephone / Facsimile
Y/N
J Fv - 86
Nomor Telp/Fax
:
ALAT TANGKAP Main Line Hauler
Y/N
Line Shooter
Y/N
Branch Line Hauler
Y/N
Main Line Material
Nilon/monofil
Branch Line Material
Automatic Bait Thrower
Nilon/monofil
Y/N
Diameter
3
Diameter
2
Catatan
Branch line hauler rusak
44
Panduan Untuk Observer Yang Ikut Kapal Longline – ACIAR Proyek FIS/2002/074 Umur Main Line (Year)
5
Line System
BO
FORM: LL1A
INFORMASI UMUM DETAIL TRIP Nama Observer
Bambang Suharman Trip ID
B
S
0
7
0
8
0
5
0
0
:
Nama Pemilik Kapal
:
Nama Kapten Kapal
:
No. Surat Ijin
:
dd
mm
yy
hh
mm
08
09
05
11
05
1
KAPAL Nama Kapal
Asal Kapal
Tanggal dan Waktu Keberangkatan
dd
mm
yy
hh
mm
12
09
05
17
30
SBY/GT80No.300/KD
Kebangsaan
:
Bendera
:
INA
Kebangsaan
ISKANDAR
Nama Fishing master
:
Azis IrawanI
15.04.0021.03
Radio Call Sign
:
YE 2500
Indonesia
Jumlah
:
:
Jumlah
:
Kebangsaan
:
Jumlah
:
Kebangsaan
:
Jumlah
:
Catatan
:
Jumlah Total ABK
15
15
PERALATAN ELEKTRONIK NAMA PERALATAN
Lingkari Y atau N
BUATAN
MODEL
CATATAN
Radar #1
Y/N
Radar #2
Y/N
Depth Sounder # 1
Y/N
Depth Sounder # 2
Y/N
Sonar
Y/N
GPS Track Plotter
Y/N Y/N
Radio Beacon Direction Finder
Y/N
Radio Bouys - Non Call Up
Y/N
Jumlah
:
Radio Bouys - Call Up
Y/N
Jumlah
:
Doppler Current Meter
Y/N
Bathythermograph / XBT
Y/N
Sea Surface Temp. Gauge
Y/N
Wind Speed / Direction Finder
Y/N
Weather Facsimile
BENOA
ANAK BUAH KAPAL (ABK) :
PT GEMAH RIPAH
Pelabuhan Kembali
Tanggal dan Waktu Tiba
Tanda Selar
KM Popoli
Y/N
VMS (FFA type-Approved)
Y/N
Disegel ? Y/ N
Telephone / Facsimile
Y/N
Nomor Telp/Fax
:
ALAT TANGKAP Main Line Hauler
Y/N
Line Shooter
Y/N
Branch Line Hauler
Y/N
Automatic Bait Thrower
Y/N
BENOA
Catatan
45
Panduan Untuk Observer Yang Ikut Kapal Longline – ACIAR Proyek FIS/2002/074 Main Line Material
Branch Line Material
Diameter
Diameter
Umur Main Line (Year)
Line System
FORM: LL2
INFORMASI SETTING
HAL:
B
No. Setting
S
0
8
0
0
1
TRIP ID
B
S
0
7
0
8
0
5
Awal Setting
dd
mm
yy
hh
mm
Tanggal dan waktu kapal
11
08
05
05
30
Tanggal dan waktu UTC
11
08
05
21
30
-
Semua Harus Dicatat !!!
SPESIFIKASI LONGLINE
Umpan Yang Digunakan
Jumlah Pancing Antar Pelampung
:
17
Kecepatan Kapal (Knot)
Jumlah Pelampung
:
69
Kecepatan Setting Tali (m/s)
Jumlah Total Pancing
:
1156
Interval Setting Branchline (s)
:
7
Panjang Tali Pelampung (m)
:
25
Jarak Antar Branchline (m)
:
45
Panjang Branchline (m)
:
Jumlah Tali Shark (pd Pelampung)
:
6
5.6
:
:
(*)
Species
Posisi Pancing
Kg
LMR
80
BDG
116
1 - 10
0
SET LOG SET
Waktu
Latitude
N/S
(dd°mm.mmm')
Longitude
(kts)
(°)
Kondisi Laut (Beaufort Scale)
Angin
E/W
(dd°mm.mmm')
Kode Cuaca
Awan (%)
Start
05.30
15º55'
S
114º25’
E
10
90
Force 3
1
25
1
06.00
15º50'
S
114º40’
E
10
90
Force 3
1
25
(°)
Kondisi Laut (Beaufort Scale)
Kode Cuaca
Awan (%)
Catatan
Ada kapal Lain yang beroper asi
Stop
SOAK TIME Record times and environmental conditions when suitable and comment generally on conditions throughout soak time.
Angin
Waktu sesuai Jam Kapal
(kts)
09.00
6
Force 2
1
25º
46
Catatan
Panduan Untuk Observer Yang Ikut Kapal Longline – ACIAR Proyek FIS/2002/074
(*) Untuk kapal yang menggunakan arranger
FORM: LL3
INFORMASI HAUL
HAL:
8
No. Setting
5
0
8
0
0
1
Tagnggal dan Waktu Start Set
Trip ID
8
5
0
7
0
8
0
5
0
0
1
Tanggal dan Waktu Haul
dd
mm
yy
hh
mm
dd
mm
yy
hh
mm
11
08
05
05
30
11
08
05
15
00
HAUL LOG HAUL
Waktu
Latitude
N/S
(dd°mm.mmm')
Start
15:00
15º37’
Longitude
E/W
(dd°mm.mmm')
S
113º55’
Angin (kts)
E
10
(°)
Kondisi Laut (Beaufort Scale)
Kode Cuaca
Awan (%)
Catatan
Force 2
1
25
Kec. Kapal 3.1 knot
47
Panduan Untuk Observer Yang Ikut Kapal Longline – ACIAR Proyek FIS/2002/074 01.25
Stop
15º10’
S
114º20’
E
Force 3
1
25
Catatan
FORM LL 4
MONITORING HASIL TANGKAPAN
Hal: Tangal dan Waktu Mulai Setting
8
NO. SETTING
5
0
8
0
0
1
dd
mm
yy
hh
mm
11
08
05
05
30
TRIP ID
8
5
Tanggal Mulai Haul
0
7
0
8
0
5
0
0
1
dd
mm
yy
11
08
05
DETAIL HASIL TANGKAPAN Kode Kondisi Ikan
Panjang
SEX
Waktu Kapal
Posisi Pancing
Kode Spesies
Dilepas
(cm)
Kode
Cara Pengukuran
Processing
Tertangkap
12.18
8
BSH
A1
A5
133
FLT
TC
RND
F
13.21
15
ALB
A4
109
FLT
TC
RND
F
Catatan
M-F-I
48
Panduan Untuk Observer Yang Ikut Kapal Longline – ACIAR Proyek FIS/2002/074
Nomor Catenary dari :
Terhitung:
Total:
49
Panduan Untuk Observer Yang Ikut Kapal Longline – ACIAR Proyek FIS/2002/074
Lampiran 12 Identifikasi Spesies
Tuna: Madidihang (Yellowfin Tuna), Thunnus albacares
Sirip ’finlet’ berwarna kuning bertepi sedikit hitam. Lunas berwarna hitam.
Sirip dorsal kedua dan sirip anal memanjang berwarna kuning terang. Panjang sirip dada sedang, 1/3 – 1/4 kali panjang badan Sirip ekor mempunyai lekukan yang jelas, berbentuk “V” atau ”M” pada pusat cagaknya
Pada ikan yuwana, terdapat kira-kira 20 garis putus-putus berwarna pucat, menyilang sisi sebelah bawah
Badan memanjang, ekor panjang
Matabesar (Bigeye Tuna), Thunnus obesus Badan lebar, membulat Pada ikan dewasa matanya relatif besar dibandingkan dengan tuna-tuna yang lain
Sirip dada pada ikan dewasa, 1/4 - 1/3 kali panjang badan, tetapi pada ikan yuwana sirip dada lebih panjang
Sirip ekor mempunyai lekukan yang dangkal pada pusat celah sirip ekor
Ikan-ikan yuwana sering mempunyai 7-10 strip-dtrip yang berwarna putih dan tidak terputus-putus, menyilang tegak lurus pada sisi-sisi bagian bawah, jauh lebih sedikit dibandingkan dengan madidihang
Sirip ’finlet’ berwarna kuning bertepi hitam. Lunas berwarna hitam.
50
Panduan Untuk Observer Yang Ikut Kapal Longline – ACIAR Proyek FIS/2002/074
Tuna Sirip Biru Selatan (Southern Bluefin Tuna), Thunnus maccoyii Sirip ekor mempunyai lekukan yang jelas berbentuk ”V”
Badan lebar, membulat Sirip dada pendek, sedang, 4 – 5 kali lebih pendek dari panjang badan tetapi relatif lebih panjang pada ikan yuwana
Lunas berwarna kuning pucat Sirip ’finlet’ berwarna kuning bertepi hitam
Badan bagian atas berwarna biru kehitamhitaman Sisi-sisi bagian bawah dan perut berwarna putih keperak-perakan dengan baris-baris titik-titik terang dan garis-garis yang berselang seling
Albakora (Albacore), Thunnus alalunga Sirip dada sangat panjang, 1/3 atau lebih kali panjang badan, dan melewati sirip anal Tepi belakang sirip ekor berwarna putih Sirip dorsal pertama kuning gelap
Sirip dorsal kedua dan sirip anal kuning pucat
51
Panduan Untuk Observer Yang Ikut Kapal Longline – ACIAR Proyek FIS/2002/074
Kepala bagian bawah
Gigi bagian atas
Gigi bagian bawah
52
Panduan Untuk Observer Yang Ikut Kapal Longline – ACIAR Proyek FIS/2002/074
Kepala bagian bawah
Gigi bagian atas
53
Panduan Untuk Observer Yang Ikut Kapal Longline – ACIAR Proyek FIS/2002/074
Gigi bagian atas Kepala bagian bawah
Gigi bagian bawah
54
Panduan Untuk Observer Yang Ikut Kapal Longline – ACIAR Proyek FIS/2002/074
Gigi bagian atas Kepala bagian bawah
55
Panduan Untuk Observer Yang Ikut Kapal Longline – ACIAR Proyek FIS/2002/074
Kepala bagian bawah
Gigi bagian atas
Gigi bagian bawah
56
Panduan Untuk Observer Yang Ikut Kapal Longline – ACIAR Proyek FIS/2002/074
Kepala bagian bawah Gigi bagian atas
Gigi bagian bawah
57
Panduan Untuk Observer Yang Ikut Kapal Longline – ACIAR Proyek FIS/2002/074
Kepala bagian bawah Gigi bagian atas
58
Panduan Untuk Observer Yang Ikut Kapal Longline – ACIAR Proyek FIS/2002/074
Kepala bagian bawah
Gigi bagian atas
59
Panduan Untuk Observer Yang Ikut Kapal Longline – ACIAR Proyek FIS/2002/074
Kepala bagian bawah
Gigi bagian atas
60
Panduan Untuk Observer Yang Ikut Kapal Longline – ACIAR Proyek FIS/2002/074
Kepala bagian bawah
Gigi bagian atas
61
Panduan Untuk Observer Yang Ikut Kapal Longline – ACIAR Proyek FIS/2002/074
Kepala bagian bawah
Gigi bagian atas
62
Panduan Untuk Observer Yang Ikut Kapal Longline – ACIAR Proyek FIS/2002/074
Kepala bagian bawah
Gigi bagian atas
63
Panduan Untuk Observer Yang Ikut Kapal Longline – ACIAR Proyek FIS/2002/074
Kepala bagian bawah Gigi bagian atas
Gigi bagian bawah
64
Panduan Untuk Observer Yang Ikut Kapal Longline – ACIAR Proyek FIS/2002/074
Gigi bagian atas Kepala bagian bawah
Gigi bagian bawah
65
Panduan Untuk Observer Yang Ikut Kapal Longline – ACIAR Proyek FIS/2002/074
Kepala bagian bawah
Gigi bagian atas
Gigi bagian bawah
66
Panduan Untuk Observer Yang Ikut Kapal Longline – ACIAR Proyek FIS/2002/074
Kepala bagian bawah
Gigi bagian atas
67
Panduan Untuk Observer Yang Ikut Kapal Longline – ACIAR Proyek FIS/2002/074
Kepala bagian bawah
Gigi bagian atas
68
Panduan Untuk Observer Yang Ikut Kapal Longline – ACIAR Proyek FIS/2002/074
Kepala bagian bawah
69