PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :
Ibadah, Doa, dan MUAMALAH
PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI: [Ibadah, Muamalah, dan Doa-Doa] Penulis: Agus Miswanto, MA. Drs. Mujahidun HN, M.Pd. Editor: M. Zuhron Arofi, M.Pd.I Eko Kurniasih Pratiwi, M.SI. Pra Cetak dan Distribusi Dede Asikin Noor, S.Ag.
Edisi pertama Maret 2014 ISBN: 978-602-18110-3-0 Penerbit: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Studi Islam (P3SI) Universitas Muhammadiyah Magelang
KATA PENGANTAR ْ ُ احل َ ْم ُد هلل ذَّال ْي أَ ْر َس َل َر ُس ْو هَ ُل ب اله َدى َو ِديْ ِن احل َ ِّق يِلُظ ِه َر ُه ع ِ ِ ِ َ َ َ ُ َ ْ ُ ْ َ ِّْ ْ لُ ِّ َ َ ْ َ ُ ر ْ اهلل َوأش َه ُد أش َه ُد أن ال ِإ َهل ِإال شك ْون ِ ادلي ِن ك ِه ولو ك ِره الم ُه ِّ ّٰ َ الل ُه َّم َص ِّل َو َسل ْم َو أَ َّن َسيِّ َدنَا حُمَ َّم ًدا َعبْ ُد ُه َو َر ُس ْو ُل َ َار ْك ىل ع ب ِ ََ ِّ َ حُ َ َّ لَى ِْع آل َوأَ ْص َحابه َو َم ْن تَب َع ُه ْم بإ ْح َسان إ ىَل يَوم ِ ِسي ِدنا مم ٍد َو ه ِِ ِ ٍ ِِ ِ ْ َ ِّ أ َّما َبع ُد ادليْ ِن Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT atas segala limpahan rahmat, nikmat, barakah-Nya kepada kita semua. Semoga shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan seluruh umatnya. Alhamdulillah, sekali lagi kami ucapkan syukur kepada Allah atas terbitnya buku saku tuntunan praktis ini. Dengan kemampuan yang terbatas di P3SI, kami berusaha mengumpulkan meterimateri yang terserak sehingga dapat dikompilasikan PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :
Ibadah, Doa, dan Muamalah
III
menjadi buku seperti yang ada di tangan pembaca saat ini. Penerbitan buku ini dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan civitas akademika dan masyarakat Muslim untuk bimbingan-bimbingan yang bersifat praktis tentang ibadah dan doa-doa penting dalam momen-momen tertentu. Karena sifatnya praktis, maka materi yang kami sajikan dalam buku ini tidak menyajikan dalil-dalil yang panjang lebar. Tapi kami sengaja hanya menghadirkan dalil-dalil yang bersifat teknis dan sangat terbatas. Sehingga bagi para pembaca ingin mendalami lebih lanjut kami sarankan untuk membaca buka-buku induk yang lebih mendetail. Walaupun demikian, kami berharap sajian buku ini tidak mengurangi kualitas yang ada. Mudah-mudahan dengan terbitnya buku ini, membantu masyarakat muslim dalam mengamalkan nilai-nilai Islam yang bersifat teknis dan praktis. Terakhir, kesempurnaan hanya milik Allah SWT, oleh karena itu, manakala para pembaca menemukan hal-hal yang tidak berkenan dan kekurangan dalam materi buku ini, maka saran dan pendapat dapat disampaikan ke penerbit atau penulis. Sehingga
IV
PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :
Ibadah, Doa, dan Muamalah
untuk penerbitan selanjutnya dapat dilakukan koreksi dan perbaikan. Trimakasih. Wassalam. Magelang, 20 Pebruari 2014 Pusat Pembinaan dan Pengembangan Studi Islam (P3SI) Ketua Ttd Agus Miswanto, MA
PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :
Ibadah, Doa, dan Muamalah
V
VI
PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :
Ibadah, Doa, dan Muamalah
Daftar Isi Kata Pengantar............................................................... III Daftar Isi . ..................................................................... VII
BAB I TUNTUNAN TOHARAH............................. 01 A. Tuntunan Wudhu............................................. 01 B. Tuntunan Tayamum......................................... 04
BAB II TUNTUNAN SHALAT................................ 06 A. B. C. D.
Cara Shalat..................................................... Cara Shalat Jenazah........................................ Shalat Malam, Tarawih, Tahajud...................... Shalat Gerhana Bulan (Khusuf) dan Mata Hari (Shalat Kusuf) . .............................................. E. Shalat Idul Fitri/Adha.......................................
06 24 30 36 40
BAB III TUNTUNAN MENYAMBUT RAMADHAN.... 49 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Pengertian Ramadhan..................................... Cara Mengetahui dan Menyambut Ramadhan.. Kedudukan Bulan Ramadhan........................... Orang Yang Tidak Diwajibkan Puasa Di Bulan Ramadhan...................................................... Yang Membatalkan Puasa .............................. Yang Harus Dijauhi Selama Berpuasa.............. Anjuran-Anjuran Selama Berpuasa Ramadhan. I’tikaf.............................................................. PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :
Ibadah, Doa, dan Muamalah
49 50 51 52 52 53 53 54
VII
BAB IV TUNTUNAN JENAZAH.............................. 56 A. B. C. D. E. F. G.
Saat Menghadapi Maut.................................... Cara Memandikan Mayat................................. Cara Mengkafani............................................. Mengiringi Jenazah......................................... Cara Mengubur............................................... Bertakziyah..................................................... Ziarah Kubur...................................................
56 57 61 63 67 69 73
BAB V TUNTUNAN SAAT SAKIT DAN MENJENGUK ORANG SAKIT.................... 75 A. B. C. D.
Hikmah Sakit.................................................. Adab-adab ketika Sakit.................................... Adab berkunjung Orang Sakit.......................... Doa-doa Yang Perlu dipanjatkan Ketika sakit....
75 77 84 85
BAB VI TUNTUNAN KHUTBAH JUM'AT................. 92 BAB VII TUNTUNAN WALIMATUN NIKAH (WALAIMATUL ‘ARUSY).......................... 97 A. Walimah ........................................................ 97 B. Doa-doa Pernikahan........................................ 109
BAB VIII TUNTUNAN MENYAMBUT KELAHIRAN ANAK....................................................... 111 A. Ajaran Islam Menyambut Kelahiran Bayi.......... 111 B. Ucapan Selamat Untuk Kelahiran Anak ........... 113 C. Doa-Doa Menyambut Kelahiran Anak............... 115
VIII
PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :
Ibadah, Doa, dan Muamalah
BAB IX TUNTUNAN MELEPAS DAN MENYAMBUT JAMA’AH HAJI......................................... 119 A. Melepas Jam’ah Haji....................................... 119 B. Menyambut Jam’ah Haji.................................. 126
BAB X TUNTUNAN BEPERGIAN DAN PERJALANAN (SAFAR)............................ 130 A. Adab-adab Safar ............................................ 130 B. Ibadah Shalat dan Puasa Saat Safar................ 138 C. Doa dan Zikir Ketika Safar................................ 143
BAB XI TUNTUNAN DOA SEHARI-HARI................ 151 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.
Doa Mau Makan.............................................. 151 Doa Setelah makan......................................... 152 Doa Sewaktu Minum Susu.............................. 152 Doa ketika bercermin...................................... 153 Doa Bangun Tidur........................................... 153 Doa Mau Tidur................................................ 153 Doa Mengenakan Pakaian............................... 154 Doa Masuk WC............................................... 154 Doa Keluar WC............................................... 154 Doa Keluar Rumah.......................................... 155 Doa Masuk Rumah......................................... 155 Doa Masuk Masjid.......................................... 155 Doa Keluar Masjid........................................... 156 Doa Ketika Berhubungan Badan....................... 156 Doa Kaffaratul Majelis..................................... 156 Doa Pada saat Ifthar (Berbuka puasa).............. 157
Daftar Pustaka............................................................... 158 PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :
Ibadah, Doa, dan Muamalah
IX
X
PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :
Ibadah, Doa, dan Muamalah
BAB I
TUNTUNAN TOHARAH
Taharah adalah suatu proses kegiatan penyucian dalam rangka untuk menghilangkan najis yang bersifat hukmi maupun aini; dan hadats baik kecil maupun besar yang tata caranya telah ditentukan oleh syara. Bersuci hukumnya wajib bagi setiap Muslim baik laki-laki maupun perempuan. Ini didasarkan firman Allah swt:
َُّ َ حُ ُّ َّ َ ح َ ي ُّب ال ْ ُمتَ َط ِّهر ين يب ِ اتل َّوابِني َو ِ إِن اهلل ِ
“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang taubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri”. (QS. Al-baqarah: 222). Sementara benda-benda yang dapat dimanfaatkan untuk alat bersuci adalah air, tanah, dan benda-benda padat lainya. A. Tuntunan Wudhu Menurut tuntunan Rasulullah saw, tata cara wudlu secara berturut-turut adalah sebagai berikut: BAB I
Tuntunan Toharah
01
َ َّْ م َّ حن 1. Membaca الر ِحيْ ِم ِ ِمْسِب ا ِ هلل الر Bismilla-hi Arrahma-ni Arrahimi, dengan niat ikhlas karena Allah SWT semata-mata. 2. Membersihkan telapak tangan dengan air sampai ke pergelangan tangan, sebanyak tiga kali. Dan hendaklah celah-celah jari dibersihkan sebaik mungkin. 3. Berkumur dan menghirup air kedalam hidung serta menyemburkannya kembali, dikerjakan tiga kali. Tetapi bila sedang berpuasa, maka tidak usah menghirup air kedalam hidung. 4. Membasuh muka secara merata dan membersihkan kedua ujung kelopak mata. Membasuh muka ini dikerjakan tiga kali. 5. Membasuh tangan kanan sampai siku tiga kali, kemudian baru membasuh tangan kiri sampai siku tiga kali. 6. Mengusap rambut dengan
02
PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :
Ibadah, Doa, dan Muamalah
air ke seluruh kepala dengan kedua tanganya, dimulai dari permulaan pangkal rambut dikening sampai ke tengkuk, dan dikembalikan lagi ke depan, kemudian diteruskan mengusap kedua telinga luar dan dalam, yang dikerjakan hanya satu kali untuk kedua pekerjaan tersebut. 7. Membasuh kaki kanan sampai dengan mata kaki tiga kali, kemudian kaki kiri sampai mata kaki tiga kali. Sewaktu membasuh kaki hendaknya tidak dilupakan membersihkan antara celahcelah jari. 8. Setelah dikerjakan semua dengan sempurna, kemudian diteruskan dengan membaca :
َّ َ ْ َ ََ ْ َ ُ َ ْ َ هَ َ َّ ُ َ ْ َ ُ َ رَ َ ه شيْك ُل َوأش َه ُد أن ِ أشهد ان ال ِإل ِإال اهلل وحده ال ُه َ ُح َ .م َّم ًدا عبْ ُد ُه َو َر ُس ْو ُل BAB I
Tuntunan Toharah
03
ASYHADU ALLA-ILA-HA ILLALLA-HU WA H DA HU-L A - S YA R I-K A L A HU-WA ASYAHADU ANNA MUHAMMADAN ‘ABDUHU-WA RASU-LUH. Saya bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah yang Maha Esa yang tiada sekutu bagi-Nya. Dan saya bersaksi bahwa Muhammad saw adalah hamba dan rasul-Nya. Tata cara mengerjakan wudlu seperti tersebut hendaklah dilakukan secara berurutan, serta harus sempurna agar jangan sampai ada bagian-bagian anggota wudlu yang tidak terkena air. B. Tuntunan Tayamum Tayamum adalah cara bersuci dalam keadaan darurat karena adanya halangan untuk berwudlu atau mandi yang disebabkan karena tidak mendapatkan air, sakit atau berhalangan memakai air atau dikhawatirkan terkena madlarat bila terkena air. Adapun tata cara/kaifiyat tayamum adalah sebagai berikut: 1. Mengikhlaskan niat kepada Allah dengan membaca Basmalah. 2. Meletakkan kedua telapak tangan pada debu/ pasir kemudian meniupnya.
04
PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :
Ibadah, Doa, dan Muamalah
3. Mengusapkan debu pada kedua telapak tangan tersebut pada wajah dan kedua tangan sampai pergelangan. Berdasarkan sebuah Hadits:
ُ ََ ْ َ ْ ْ َ َ َ َّ َ ْ َ أجنَبْ ُت فل ْم أ ِص ِب ال َم َاء فتَ َم َّعك ُت:ار قال ٍ لحِ ِدي ِث عم َّ َ َ َ َ َ َ ََّ َ ا َّ ُ ْ َّ ف َ ُ ِّ الص ِعيْ ِد َوصليت فذك ْرت ذلِك لِلن ب ص م إِنما كن ِى ِي َ َ َ ْ َ ْ َ ْ ْ َّ َ َ ْ َ َّ َ َ ََ ر ُّ انل ب ص م بِكفي ِه األرض ِ وضب ي,يك ِفيك هكذا ُ َّ َ ُ ْ َ ََ ) (متفق عليه.َونفخ ِفيْ ِه َما ث َّم َم َس َح َوج َهه َوكفيْ ِه Menurut hadits Ammar berkata: aku pernah berjanabat dan tidak mendapat air, lalu bergulinggulinglah aku dalam debu dan kemudian shalat. Maka aku sebutkan yang demikian itu kepada Nabi saw, maka beliau bersabda: Sesungguhnya mencukupi bagimu begini; lalu beliau meletakkan kedua tangannya di tanah dan meniupnya, kemudian mengusap mukanya dan telapak tangannya dengan kedua tangannya. (HR. Bukhari dan Muslim)
BAB I
Tuntunan Toharah
05
BAB II
TUNTUNAN SHALAT
A. CARA SHALAT 1. Berdiri tegak Kecuali bagi yang tidak kuasa berdiri, seperti sedang sakit atau lumpuh, maka boleh dengan duduk atau berbaring atau semampunya. a. Menghadapkan seluruh badan dan muka/wajah ke arah kiblat. b. Kedua belah kaki direnggangkan dengan jarak kira-kira satu jengkal. [HR Bukhari-Muslim] 2. Takbiratul ihram Yaitu takbir mulai shalat; ُ َهلل أَ ْك ر ُ َ أAllahu Akbar, seraya ب berniat dalam hati dengan ikhlas menunaikan shalat karena Allah semata, tanpa
06
PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :
Ibadah, Doa, dan Muamalah
dinyatakan dengan lisan ataupun diucapkan. a. Bersamaan dengan takbiratul ihram, kedua belah tangan diangkat sepadan dengan bahu, dan mensejajarkan ibu jari dengan daun telinga. [HR Abu Daud] b. Diteruskan dengan meletakkan telapak tangan kanan diatas punggung telapak tangan kiri, dan keduanya tepat diatas dada. [HR Abu Huzaimah] c. Kemudian membaca do’a iftitah atau do’a pembukaan:
َ َاي َك َما ب َ ْاع ْد َت َبين َ َأَللّٰ ُه َّم بَاع ْد بَيْن َو َبينْ َ َخ َطاي ِ ِى َْ خ ِّ َ َّ ُ ّٰ َ ْ َ ْ َ ْْ َ ر َّال َ َطايَا َك َما ُينَق أللهم نق ىِن ِمن.ش ِق والمغ ِر ِب ِ الم ْ َّ ُ ّٰ َ َ َّ َ ُ َ ْ َ ْ ُ ُ َّ َ َاغس ْل َخ َطاي اي ِ أللهم.اثلوب االبيض ِمن ادلن ِس ْ َبال ْ َما ِء َواثلَّلْج َوا ْ ر لب ِد ِ ِ ALLA-HUMMA BA-‘ID BAINI- WA BAINA KHATHA-YA-YA KAMA- BA-‘ATTA BAINAL MASYRIQI WAL MAGHRIB. ALLAHUMMA NAQQINI- MINAL KHATHA-YAKAMA-YUNAQQAST TSAUBUL ABYADLU MINADDANAS. ALLA-HUMMAGHSIL BAB II
Tuntunan Shalat
07
KHATHA-YA-YA BIL MA-I WAST TSALJI WAL BARAD. Ya Allah, jauhkanlah antara aku dan kesalahanku sebagaimana Engkau jauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, bersihkanlah aku dari segala kesalahan, sebagaimana dibersihkannya pakaian putih dari kotoran. Ya Allah, basuhlah segala kesalahanku dengan air, salju dan embun.[HR Bukhari-Muslim] Atau:
َ ْ ً َ َ َّ َ َ َ ََّو َّج ْه ُت َو ْج َ ذ ات َواال ْر ِض َح ِنيْفا ِ ه ل ِ ِلى فطر السمو ِي َ َ َّ َ ُْ ْ ً َ َ َ َ َ ْ ُ رْ ين َُ ُ وت ونسك ِ مس ِلما وما أنا ِمن الم ِ إِن صل ى. ش ِك َ َ َ ُ ََ ِّ ْ َ َ ينْ َ َ رَ ْ َ ه َ َ َ َ ْ َح شيك ل وبِذلِك ِ ِ َومياي َومم ىِات ِ ال. هلل رب العل ِم ْ َ َّ َْ ينْ َ ّٰ َ ْ ْ ُ َ ه ََ . ألل ُه َّم أن َت ال َم ِلك ال ِإ َل ِاال أن َت. َ َوأنا ِم َن ال ُم ْس ِل ِم َْ َ َ ْ َ ْ َْ ر َ َ َ َِّ ْ ى . ظل ْم ُت نف ىِس َواع َتف ُت بِذن ىِب.أن َت َرب َوأنا عبْ ُد َك ْ َ َّ ْ ُ ُّ ْ َ َ ْ ََ ْ ْ ُ ُ ْ م َواه ِدن. ال يغ ِف ُر اذلن ْو َب ِإال أن َت.جي ًعا ِ فاغ ِفر ىِل ذنو ىِب َ َ َّ َ ْ ْْ َ َ ر َ َْ ْ َ َْ َْ َ َ ْ اصف ِ و.ِألحس ِن األخال ِق ال يه ِد ِألحس ِنها إِال أنت 08
PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :
Ibadah, Doa, dan Muamalah
َ ْ َ َّ َ ُ َْ ىِّ َ ِّ َ َ َ َ ر بََّليْك.صف ع ىِّن َسيِّئَاتِ َها إِال أن َت ِ عن سيئاتِها ال ي َ َ َ ْ ََ َ ْ َ ْ َ َ خْ َ رْ ُ لُ ُّ ُ َ َ ْ َ َ رَّ ُّ َ ْ َ ي و سعديك والي كه ىِف يديك والش ليس ِإلك أنا ْ َ َ َ َ ْ ََ َ ي ْ َ ََ ى َ َي َُ .ارك َت َوت َعال أ ْستَغ ِف ُر َك َو أت ْو ُب ِإلْك تب.بِك و ِإلك
WAJJAHTU WAJHIYA LILLADZI FATHARASSAMA-WATI WAL ARDLI HANIFAN MUSLIMAN WAMA-ANA MINAL MUSYRIKIN. INNA SHALA-TI WA NUSUKIWAMAHYA-YA WAMA MA-TI LILLA-HI RABBIL ‘A-LAMI-N. LA-SYARIKALAH WA BIDZALIKA WA ANA- MINAL MUSLIMI-N. ALLA-HUMMA ANTAL MALIKU LA-ILAHA ILLA ANTA. ANTA RABBI-WA ANA‘ABDUKA. DHALAMTU NAFSI WA’TARAFTU BI DZAMBI-. FAGHFIRLI DHUNU-BI JAMI‘A . LA-YAGHFIRUDZ DZUNUBA ILLA ANTA. WAHDINI-LIAHSANIL AKHLA-QI LA-YAHDI LIAHSANIHA-ILLA-ANTA, WASHRIF’ANNISAYYIA-TIHA LA-YASHRIFU’ANNI-SYYIATIHA-ILLA-ANTA. LABBAIKA WA SA’DAIKA WAL KHAIRU KULLUHU FI-YADAIKA WASY-SYARRU LAISA ILAIKA ANA-BIKA BAB II
Tuntunan Shalat
09
WA ILAIKA. TABA-RAKTA WA TA’A-LAITA ASTAGHFIRUKA WA ATU-BU ILAI-K. Kuhadapkan wajahku kehadapan yang Maha Menjadikan semua langit dan bumi, dengan tulus hati dan menyerah diri dan aku bukanlah golongan orang-orang musyrik. Sungguh shalatku, ibadahku, hidup dan matiku adalah kepunyaan Tuhan yang menguasai semua alam, yang tidak ada sekutu dan bandingannya, maka dengan demikian aku diperintah dan aku menjadi orang yang mla-mula berserah diri (dari orang-orang yang berserah diri). Ya Allah, Engkaulah raja, yang tidak ada yang disembah selain Engkau. Engkaulah Tuhanku dan aku inilah hamba-Mu, aku telah berbuat aniaya terhdap diriku dan mengakui dosaku. Maka ampunilah dosa-dosaku semua, yang mana tidak ada yang merngampuni dosa selain Engkau. Dan berilah petunjuk-Mu padaku, budi perkerti yang bagus, yang mana tidak ada yang dapat memberikan petunjuk kepada bagusnya budi pekerti selain Engkau. Dan jauhkanlah daripadaku kelakuan yang jahat, yang mana tidak ada yang dapat menjauhkannya kecuali Engkau. Aku junjung dan aku turulah perintah Engkau; sedang semua kebaikan itu
10
PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :
Ibadah, Doa, dan Muamalah
ada pada tangan Engkau, dan kejahatan itu tidak kepada Engkau. Aku dengan Engkau dan kembali kepada Engkau. Engkaulah yang Maha Memberkati dan Maha Mulia, aku mohon ampun dan bertobat pada Engkau.[HR Muslim] 3. Membaca Al-Fatihah dan Surat Caranya didahului dengan ta’awudz dan basmalah;
ُُْ َ َّ َ َّ الشيْ َطان الر ِجيْ ِم هلل ِمن ِ أعوذ بِا ِ
A’U-DZU-BILLA-HI MINASY SYAITHANIRRAJI-M, Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk. [QS an-Nahl: 98]
َّ الر مْحن َّ هلل الر ِح ِيم ِ ِمْسِب ا ِ
BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHI-M. Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.[HR An-Nasai, Ibn Khuzaimah, dan Ibn Hibban]
َ الحْ َ ْم ُد َر ِّب الْ َعالَم ِّ ِ َمالك يَ ْوم.الرحيم َّ الر مْحن. َّ ني .ين ادل ِ ِ ِ ِلهل ِ ِ ِ ِ BAB II
Tuntunan Shalat
11
َ َّاك َن ْعبُ ُد َوإي َ َّإي ُ اك ن َ ْستَع َ الص َاط ال ْ ُم ْستَق َ ِّ ِا ْه ِدنَا ر. ني َ ِيم ر ص َاط ِ ِ ِ ِ َ َّذ ْ ِّ َ َ َ َ ْ ْ َّ َ ين أن َع ْم َت َعليْه ْم غ رْي ال َمغ ُضوب َعليْه ْم َوال الضال َ ال .ني ِ ِ ِ ِ ِ
1. ALHAMDULILLA-HI RABBIL ‘A-LAMI-N. 2. ARRAHMA-NIRRAHI-M. 3. MA-LIKI YAUMIDDI-N 4. IYYA-KA NA’BUDU WA IYYA-KA NASTA‘I-N. 5. IHDINASH SHIRATHAL MUSTAKI-M. 6. SHIRA-THALADZI-NA AN’AMTA ALAIHIM GHAIRIL MAGHDLU-BI ‘ALAIHIM WALADL DLA-LLI-IN. 1. Segala Puji hanya milik Allah Tuhan seru sekalian alam. 2. Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. 3. Yang menjadi raja pada hari Pengadilan. 4. Hanya kepada Engkau kami menyembah dan hanya kepada Engkau kami memohon pertolongan. 5. Tunjukkanlah kepada kami jalan yang lurus. 6. Yaitu jalan yang telah Engkau anugerahkan kepada mereka yang Engkau kasihi, bukan jalan mereka yang Engkau murkai dan bukan jalan meraka yang sesat. [HR Bukhari-Muslim] Sesudah itu hendaklah membaca; “ آ ِميA-mi-n”. yang artinya: Ya Allah, kabulkanlah permohonan kami. Kemudian membaca salah satu ayat atau surat
12
PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :
Ibadah, Doa, dan Muamalah
al-Qur’an secara tartil sambil menghayati arti dan maksudnya. [HR Bukhari dan Muslim] 4. Ruku’ Caranya: dengan membaca takbir intiqal (Alla-hu akbar), yaitu takbir sebagai isyarat perpindahan dari rukun ke rukun shalat lainnya, kemudian ruku’ dengan cara: a. Membungkukkan separoh badan kemuka, b. Punggung dan leher membentuk garis lurus, c. Kedua telapak tangan memegang kedua lutut, d. Membaca tasbih (do’a):
ّٰ َ ّٰ َ َ ْ ُسبْ َحانك الل ُه َّم َر َّبنَا َو حِبَ ْم ِد َك ألل ُه َّم إغ ِف ْرل
SUBHA-NAKA ALLA-HUMMA RABBANA-WA BIHAMDIKA ALLAH-HUMMAGHFIRLI. Maha Suci Engkau Ya Allah, dan dengan memuji-Mu Ya Allah Tuhan kami, aku memohon ampunan. [HR Bukhari dan Muslim] Atau :
ْ َ ُِّ ْ َ َ َ ي ×۳ ب ال َع ِظيْ ِم سبحان ر
SUBHA-NA RABBIYAL ‘ADZIM. (3 KALI) BAB II
Tuntunan Shalat
13
Maha Suci, Tuhan yang Maha Agung [HR Lima Imam] Atau :
َ َ َ ْ ُّ َ ٌ ْ ُّ ُ ٌ ْ ُّ ُ ُّ ك ِة َو الر ْو ُح ِسبوح قدوس رب المالئ
SUBBU-KHUN QUDDU-SUN RABBUL MALA-IKATI WARRU-KHI. Maha Suci, Maha Qudus (tidak ada campuran), Tuhan para malaikat dan ruh (jibril). [HR Muslim, Ahmad, Abu Dawud] 5. I’tidal a. Tegak berdiri seraya mengangkat dua tangan seperti waktu takbiratulihram, sekaligus membaca :
ََ َ ُ َ ْ م ح َد ُه س ِمع ِ اهلل لِمن
SAMI’ALLA-HU LIMAN HAMIDAH Semoga Allah berkenan memperhatikan orang yang memujinya. b. Bila kedua tangan telah kembali lurus seperti sedia kala, maka dilanjutkan dengan membaca tahmid (pujian) i’tidal:
14
PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :
Ibadah, Doa, dan Muamalah
َْ َ لح َر َّبنَا َولك ا َ ْم ُد RABBANA-WALAKALHAMD Ya Tuhan kami, dan segala puji itu hanya bagi-Mu semata. [HR Mutafaqun ‘alaih] Atau membaca :
ًَ َّ َ َ َ َ لحْ َ ْ ُ مَ ْ ً َ رْ ً َ ِّ ً ُ َ َ ا ارك ِفيْ ِه ربنا ولك ا مد حدا ك ِثيا طيبا مب
RABBANA WALAKALHAMDU HAMDAN KATSIRA-N THAYYIBA-N MUBA-RAKA-N FIH. Ya Tuhanku, bagi Engkau segala puji, pujian yang banyak, baik dan memberkahi. 6. Sujud a. Dari I’tidal ke sujud membaca takbir intiqal. b. Meletakkan kedua lutut dan jari-jari kaki yang dilipatkan keluar di atas lantai dan di hadapkan ke Kiblat. c. Meletakkan kedua telapak tangan ke tempat sujud yang BAB II
Tuntunan Shalat
15
disusul oleh dahi dan hidung yang dilekatkan ke tempat bersujud. [HR Imam Lima] d. Membaca tasbih (memuji kesucian Allah) dalam sujud, dengan membaca :
ّٰ َ ّٰ َ َ ْ ُسبْ َحانك الل ُه َّم َر َّبنَا َو حِبَ ْم ِد َك ألل ُه َّم إغ ِف ْرل
SUBHA-NAKA ALLA-HUMMA RABBANAWABIHAMDIKA ALLA-HUMMAGHFIRLI. Maha suci Engkau Ya Allah Tuhan kami, dan dengan memuji-Mu Ya Allah, aku memohon ampunan-Mu. Atau :
َُ ْ َ َ َ يِّ َ ْ َ لْى ×۳ ب االع سبحان ر
SUBHA-NA RABBIYAL A'LA. (3 KALI) Maha Suci, Tuhan yang Maha Agung. Atau :
َ َ َ ْ ُّ َ ٌ ْ ُّ ُ ٌ ْ ُّ ُ ُّ ك ِة َو الر ْو ُح ِسبوح قدوس رب المالئ
SUBBU-KHUN QUDDU-SUN RABBUL MALA-IKATI WARRU-KHI. Maha Suci, Maha Qudus (tidak ada campuran), Tuhan para malaikat dan ruh (jibril).
16
PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :
Ibadah, Doa, dan Muamalah
7. Duduk di Antara Dua Sujud a. Takbir intiqal seraya mengangkat kepala dan duduk tenang, yang disebut duduk iftirasy. b. Duduk iftirasy, yaitu duduk di atas telapak kaki kiri, sedang kaki kanan bertumpu dengan ujung jari-jarinya yang dilipatkan kebawah. c. Meletakkan kedua telapak tangan di atas kedua lutut, seakan-akan telapak tangan menggenggam lutut. d. Membaca do’a :
ّٰ َ ْ ْ ْ َم ْ ألل ُه َّم إغ ِف ْر ىِل َو ْإرحْ ىِن َواج رُ ْب ىِن َوإه ِد ىِن َو ْار ُزقن
ALLA-HUMMAGHFIRLI-WARHAMNIWAJBURNI-WAHDINI-WARZUQNI Ya allah, ampunilah daku, belaskasihanilah diriku, cukupilah aku, berilah petunjuk diriku serta karuniakanlah rezeki padaku.[HR Tirmizi]
8. Sujud Yang Kedua Cara melakukan sujud kedua adalah sama seperti halnya sujud yang pertama. Apabila seseorang telah BAB II
Tuntunan Shalat
17
melakukan semua ketentuan sebagaimana di atas, maka berarti ia telah melakukan satu rakaat 9. Berdiri ke rakaat berikutnya Cara berpindah ke rakaat kedua: a. Mengangkat kepala seraya bertakbir intiqal, untuk berdiri ke rakaat kedua. b. Dari sujud kedua ke sikap berdiri, terlebih dahulu harus duduk iftirasy barang sebentar, dan ketika akan berdiri hendaknya menekankan kedua telapak tangan pada lantai untuk bertumpu. c. Dan untuk rakaat yang berikutnya dilaksanakan sebagaimana mengerjakan rakaat yang pertama. d. Rakaat kedua dan selanjutnya tidak diawali dengan do’a iftitah serta tidak membaca ta’awudz. Apabila mengerjakan shalat fardlu yang lebih dari dua rakaat seperti Maghrib, isya’, dhuhur dan ashar, maka pada rakaat yang ketiga dan keempat sesudah fatihah tidak perlu membaca ayat al-Qur’an. 10. Duduk Tasyahud Awal Shalat fardlu yang lebih dari dua rakaat, maka pada akhir rakaat kedua sebelum
18
PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :
Ibadah, Doa, dan Muamalah
berdiri lagi, harus duduk terlebih dahulu : a. Duduk iftirasy, seraya mengacungkan jari telunjuk tangan kanan, sementara jari-jari lainnya meng genggam. [HR Muslim] b. Telapak tangan kiri meng genggam lutut kiri ke mudian membaca tasyahud sebagai berikut :
َ َ َ َّ َ ُ َ ِّ َّ َ ُ َ َ َّ َ ُ َّ َ لسال ُم َعليْك ا.هلل والصلوات والطيبات ِ ِ ا َّتل ِحيات ََ َ َ اَ ُ ُ َ َّ َ َ لَى ُ َ َْ ُّ َ َّ ُّ َ م لسال ُم َعليْنَا َوع ِعبَا ِد ا.هلل وبركته ِ ب َورحة ا ِايها انل ي َ ْ ََّ ينْ َ ْ َ ُ َ ْ َ هَ َ َّ ُ َ ْ َ ُ َ ر شيك ِ ا ِ أشهد ان ال ِإل ِإال اهلل وحده ال. ِ ِ ِهلل الصالح ُهَ ُ َ َ ْ َ ُ َ َّ حُ َ َّ ً َ ْ ُ ُ َ َ ُ ْ ُه .ل وأشهد أن ممدا عبده ورسول ATTAHIYYA-TU LILLA-HI WASH SHALAWATU WATH-THAYYIBA-T. ASSALA-MU ’ALAIKA AYYUHAN NABIYYU WARAHMATULLA-HI WA BARAKATUH. ASSALAMU’ALAINA-WA’ALA-‘IBADILLAHISH SHALIHI-N. ASYHADU ALLA-ILAHA ILLALLA-H WA ASYHADU ANNA BAB II
Tuntunan Shalat
19
MUHAMMADAN ‘ABDUHU-WA RASULUH. Segala kehormatan, kebahagiaan dan kebaikan adalah kepunyaan Allah semata. Semoga keselamatan bagi engkau, wahai Nabi Muhammad, beserta rahamat dan kebahagiaan dari Allah. Semoga keselamatan juga bagi kita sekalian hamba-hamba Allah yang baik-baik. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah hamba dan utusan Allah. [HR Ahmad dan An-Nasai] c. Diteruskan dengan membaca shalawat :
َّ ّٰ َ َ َ ُلَىَ َ ح َ ُِّ لَىَ ح ك َما َصليْ َت ع.الل ُه َّم َصل ع م َّم ٍد َوع ا ِل م َّم ٍد َ َ ُْ َ ْ َ َ َ ْ َ ْ َ َ َ ْ لَىَ حُ َ َ ح ك َما.ارك ع م َّم ٍد َوا ِل م َّم ٍد ِ وب.ِابرا ِهيم وا ِل ِابرا ِهيم َج َ ٌ ٌ ْ ََ َ ْ َ لَىَ ْ َ ْ َ َ َ ْ َ ْ َ َّ م .ميْد ِ ِانك.باركت ع ِابرا ِهيم وا ِل ِابرا ِهيم ِ حيد ALLAHUMMA SHALLI ‘ALA MUHAMMAD WA ‘ALA ALI MUHAMMAD, KAMA SHALAITA ‘ALA IBRAHIM WA ALI IBRAHIM, WA BARIK ‘ALA MUHAMMAD WA ALI MUHAMMAD KAMA BARAKTA ‘ALA IBRAHIM WA ALI IBRAHIM, INNAKA HAMIDUM-MAJID.
20
PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :
Ibadah, Doa, dan Muamalah
Ya Allah karunaikanlah shawalat kepada Muhammad, dan keluarga Muhammad, sebagaimana engakau karuniakan shalawat kepada Ibrahim dan keluarga ibrahim. Ya Allah berkahilah Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana engkau berkahi Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Sesungguhnya engkau adalah maha terpuji lagi maha Mulia. [HR Imam Syafi’i] d. Sesudah itu kemudian bacalah do’a sebagai berikut :
َ ْ ُ ْ َ َ َ َِّ ّٰ ى َْ َ ُ ُّ َوال يغ ِف ُر اذلن ْو َب.الل ُه َّم ِان ظل ْم ُت نف ىِس ظل ًما ك ِث رْ ًيا ْ َ ْ َ َّ ْ َ َ َّ َم ْ ً ْ َمغ ِف َرة ِم ْن ِعن ِد َك َو ْارحْ ىِن ِانك ان َت.ِاال ان َت فاغ ِف ْر ىِل َّ الّ َغ ُف ْو ُر .الر ِحيْ ُم
ALLA-HUMMA INNI-DHOLAMTU NAFSIDHULMAN KATSIRA. WALA-YAGHFIRUDZ DZUNU-BA ILLA ANTA. FAGHFIRLIMAGHFIRATAN MIN ‘INDIKA WARHAMNIINNAKA ANTALGHAFU-RURRAHI-M. Ya Allah, sesungguhnya aku telah berbuat aniaya (dosa) yang begitu banyak terhadap diriku sendiri, BAB II
Tuntunan Shalat
21
sementara tidak ada yang dapat mengampuni segala dosa kecuali engkau, untuk itu ampunilah aku dengan penuh ampunan dari-Mu, dan kasihanilah aku. Sesungguhnya engkau adalah maha pengampun lagi maha penyayang. 11. Berdiri rakaat ketiga Lalu membaca takbir intiqal seraya berdiri, mengangkat kedua tangan sebagaimana takbir pertama, kemudian meletakkan kedua tangan di atas dada untuk memulai rakaat ketiga. 12. Duduk Tasyahud Akhir Pada rakaat terakhir, setelah sujud kedua lalu duduk tawarruq untuk tasyahud akhir dan membaca salam tanda bahwa shalat telah selesai. a. Duduk tawarruq; yaitu duduk dengan cara mempersilangkan kaki kiri, dibawah kaki kanan, sedang kaki kanan bertumpu dengan ujung jari yang dilipat kebawah (lantai) [HR Bukhari]. b. Mengacungkan telunjuk jari tangan kanan sebagaimana waktu tasyahud awal. c. Membaca shalawat sebagaimana yang dibaca sewaktu duduk tasyahud awal.
22
PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :
Ibadah, Doa, dan Muamalah
d. Membaca do’a :
َ َ ْ َ َ َّ َ َ َ َ ْ َ ُ ْ ُ َ َِّ ّٰ ُ َّ ى َْ اب الق رْ ِب ِ اب جهنم و ِمن عذ ِ اللهم ِان اعوذبِك ِمن عذ ْ ْ ِّ ََ ْ ر َ َْ َ َ ْ َْ َْ ْ َ ش ِفتنَ ِة ال َم ِسيْ ِح ات و ِمن ِ و ِمن ِفتن ِة المحيا والمم َّ َّ .ال ِ ادلج ALLA-HUMMA INNI A’U-DZUBIKA MIN ‘ADZA-BI JAHANNAMA WA MIN ‘ADZABIL QABRI WA MIN FITNATIL MAHYAWALMAMA-TI WA MIN SYARRI FITNATIL MASI-HID DAJJA-L. Ya Allah! Aku berlindung kepada-Mu dari siksa Jahannam dan dari siksa qubur, begitu juga dari fitnah hidup dan mati, serta dari jahatnya fitnah dajjal (pengembara yang dusta)[HR Muslim].
13. Membaca Salam a. Jari-jari tangan kanan diluruskan kembali sambil berpaling ke kanan hingga pipi kanan kelihatan seluruhnya dari arah belakang [HR Muslim]. Seraya membaca salam : BAB II
Tuntunan Shalat
23
ُ َ َْ َّ َ ُ َ َ ْ ُ ْ َ م ُ ُ َا .هلل َو َب َركته ِ السالم عليكم َورحة ا
b. Kemudian berpaling ke kiri seraya membaca salam seperti tersebut dia atas.
B. CARA SHALAT JENAZAH Shalat Jenazah cukup dilakukan dengan berdiri tegak dengan 4 (empat) kali takbir dan mengangkat kedua tangan. Berdasarkan sabda Rasulullah saw :
َ َ َ ََ ىَّ لَى َّ ع َّ َع ْن َجابر ا َ َّن َِّانل ي .اش فك رَّ َب ا ْر َب ًعا ِانل َج ى ب ص م صل ٍِ
)(رواه ابلخارى ومسلم
Dari Jabir bahwasanya Nabi Muhammad saw, menunaikan shalat jenazah atas raja Najasyi dengan takbir 4 (empat) kali. (HR. Bukhari dan Muslim) Pada saat shalat, bagi jenazah laki-laki, imam shalat di posisi samping kepala mayat, dan bagi jenazah perempuan Imam di posisi pinggang mayat. Takbir I Membaca Surat Al-Fatihah dan shalawat atas Nabi Muhammad saw.
ُُْ َ َّ َ ْ َّ الشيْ َطان َّ الر مْحن َّ هلل .الر ِح ِيم هلل ِمن ِ الر ِجي ِم ِمْسِب ا ِ أعوذ بِا ِ ِ 24
PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :
Ibadah, Doa, dan Muamalah
َْ ِّ ْ َ َ َ َّ م ُ ْ ْلح َ ِّ ْ َ َّ ين ِ ِ ا َمد ِ مال ِ ِك يومِ ادل.الرح ِن الر ِحيم. هلل رب العال ِمني َ َّاك َن ْعبُ ُد َوإي َ َّإي. ُ اك ن َ ْستَع َ الص َاط ال ْ ُم ْستَق َ ِّ ِا ْه ِدنَا ر. ني َ ِيم ر ص َاط ِ ِ ِ ِ َ ْ َ ْ ْذَّ َ ْ َ ْ َ َ َ ْ ْ َ ر َّ َ َ ْ ْ َ َ ُ َ. الضالِّني وب علي ِهم وال ِ ِ الين أنعمت علي ِهم غ ِي المغض
A’U-DZU-BILLA-HI MINASY SYAITHANIRRAJI-M, BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHI-M. 1. ALHAMDULILLA-HI RABBIL ‘A-LAMI-N. 2. ARRAHMA-NIRRAHI-M. 3. MA-LIKI YAUMIDDI-N 4. IYYA-KA NA’BUDU WA IYYA-KA NASTA‘I-N. 5. IHDINASH SHIRA-THAL MUSTAKI-M. 6. SHIRATHALADZI-NA AN’AMTA ALAIHIM GHAIRIL MAGHDLU-BI ‘ALAIHIM WALADL DLA-LLI-IN. Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.. Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. 1. Segala Puji hanya milik Allah Tuhan seru sekalian alam. 2. Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. 3. Yang menjadi raja pada hari Pengadilan. 4. Hanya kepada Engkau kami menyembah dan hanya kepada Engkau kami memohon pertolongan. 5. Tunjukkanlah kepada kami jalan yang lurus. 6. Yaitu jalan yang telah Engkau anugerahkan kepada mereka yang Engkau kasihi, bukan jalan mereka yang Engkau murkai dan bukan jalan meraka yang sesat. BAB II
Tuntunan Shalat
25
ّٰ َ َ َ ُلَىَ َ ح ََّ لَى َ ُِّ لَىَ ح ك َما َصليْ َت ع ِابْ َرا ِهيْ َم.الل ُه َّم َصل ع م َّم ٍد َوع ا ِل م َّم ٍد ْ َ َ َ َ َّ َ َُ َ ْ َ ْ َ َ َ ْ لَىَ حُ َ َّ َ َ ح ارك َت ع كما ب.ارك ع مم ٍد وا ِل مم ٍد ِ وب.وا ِل ِابرا ِهيم َج َ ٌ ٌ ْ َْ َ ْ َ َ َ ْ َ ْ َ َّ م .ميْد ِ ِانك.ِابرا ِهيم وا ِل ِابرا ِهيم ِ حيد ALLAHUMMA SHALLI ‘ALA MUHAMMAD WA ‘ALA ALI MUHAMMAD, KAMA SHALAITA ‘ALA IBRAHIM WA ALI IBRAHIM, WA BARIK ‘ALA MUHAMMAD WA ALI MUHAMMAD KAMA BARAKTA ‘ALA IBRAHIM WA ALI IBRAHIM, INNAKA HAMIDUM-MAJID. Ya Allah karunaikanlah shawalat kepada Muhammad, dan keluarga Muhammad, sebagaimana engakau karuniakan shalawat kepada Ibrahim dan keluarga ibrahim. Ya Allah berkahilah Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana engkau berkahi Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Sesungguhnya engkau adalah maha terpuji lagi maha Mulia. Takbir II Membaca do’a bagi si mayat:
َْ ُ َ ْ ُ َ ْ ُ ه َْ ه ّٰ َ ُ َم الل ُه َّم اغ ِف ْر ُل َو ْارحْه َو اَع ِف ِه َواعف عنه َواك ِر ْم ن ُز ُل َو َو ِّس ْع
26
PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :
Ibadah, Doa, dan Muamalah
ْخ َْ َ ِّ ُْ ْ َُ َ ْ َمدخله َواغ ِسله بِ َما ٍء َوثل ٍج َو َب ْر ٍد َونق ِه ِم َن ال َ َطايَا ك َما َ ْ َّْ َ َ ْ هْ َ ً َ ر ُ َ ْ َ ْ ُ ْ َّ َُّ َ ى ِينق اثلوب االبيض ِم َن ادلن ِس َواب ِد ُل دارا خ ًيا ِمن د ِاره َْ َ ْ َْ َ َ ً َْ َواهال خ رْ ًيا ِم ْن اه ِل ِه َو َز ْو ًجا خ رْ ًيا ِم ْن َز ْو ِج ِه َوقِ ِه فِتنَة الق رْ ِب َّ َ َ َ َ ) (رواه مسلم.ار ِ وعذاب انل ALLAHUMMAGHFIR LAHU WARHAMHU WA ‘AFIHI WA’FU ‘ANHU, WA AKRIM NUZULAHU WA WASSI’ MADHALLAHU WAGHSIL HU BI MAI-U-WASLJI-U-WA BARAD. WA NAQQIHI MINAL KHATAYA KAMA YUNAQATSTSAUBUL ABYADHU MINAD-DANAS. WA ABDILHU DARAN KHAIRAN MIN DARIHI WA AHLAN KHAIRAN MIN AHLIHI WA ZAUJAN KHAIRAN MIN ZAUJIHI. WA QIHI FITNATAL QABRI WA ‘A ZABAN-NAR. Ya Allah ampunilah dia, sayangilah dia, maafkanlah dia, muliakanlah tempat tinggalnya, luaskanlah tempat masuknya, sucikanlah dia dengan air, salju, dan empun. Bersihkanlah dia dari segala kesalahan sebagaimana bersihnya pakaian yang putih dari kotoran. Berilah ganti untuk tempat tinggalnya dengan tempat yang lebih baik, keluarga yang lebih baik, dan BAB II
Tuntunan Shalat
27
pasangan yang lebih baik. Lindungilah dia dari siksa kubur dan azab api neraka.(HR Muslim) Takbir III Membaca do’a untuk orang yang hidup:
ّٰ َ ْ َ َ ْ ُ َ َ َ َ ْرْ َ َ ر َ َ الل ُه َّم اغ ِف ْر لحِ َيِّنا َو َميِّتِنا َو َص ِغ ِينا َوك ِب ِينا َوذك ِرنا َوانثانا ّٰ َ َ ََ َ ا َ ْ ْ ََ ْ ْ ُ َّ َ َ ْ لَى ِ الل ُه َّم َم ْن احيَيتَه ِمنا فاح ِي ِه ع ا ِالسالم.َوشا ِه ِدنا َوغئِ ِبنا َ ْ َ ْ ْ ََ َ ْ َ َ َّ ْ َ ُ َّ َ َ َ َّ ُ لَى (رواه امحد.) ِان (ا ِال ْسالم ِ ومن توفيته ِمنا فتوفه ع ا ِاليم )واصحاب السنن
ALLAHUMAGHFIR LIHAYYINA WA MAYYITINA WA SHAGIRINA WA KABIRINA WA ZAKARINA WA UNTSA-NA, WA SYAHIDINA WA GHAIBINA. ALLAHUMA MAN AHYATAHU MINNA FAAHYIHI ‘ALAL ISLAM, WA MAN TAWAFAITAHU MINNA FATAWAFFAHU ‘ALAL IMAN (ISLAM). Ya Allah, ampunilah pada saat hidup dan kematian kami, pada saat kecil dan dewasa kami, pada saat ada dan tiadanya kami. Ya Allah, barangsiapa yang engkau hidupkan diantara kami, hidupkanlah di atas jalan
28
PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :
Ibadah, Doa, dan Muamalah
Islam, barangsiapa yang engkau matikan di antara kami, matikanlah di atas jalan iman (Islam). (HR Ahmad) (رواه امحد واصحاب
ّٰ َ ْ َ ْ ْ ََ ح ْ َّ ْ َ َ .الل ُه َّم الت ِرمنَا اج َر ُه َوال تف ِتنا َبع َد ُه )السنن
ALLAHUMMA LA TAHRIMNA AJRAHU, WALA TAFTINNA BA’DAHU Ya Allah, janganlah engkau halangi bagi kami terhadap pahala kebajikanya, dan janganlah engkau berikan fitnah kepada kami sepeninggalnya. (HR Ahmad) Dan apabila mayat masih bayi membaca:
ْ َ
ً ُ
ً َ َ ََ ّٰ ُ َّ ْ َ ْ ُ لن اللهم اجعله
) (رواه ابلخارى ومسلم.َا سلفا َوف ُرطا َوذخ ًرا
ALLAHUMMAJ’AL-HU LANA SALAFA-U WA FURUTHA-U WA DZAKHRA Ya Allah, jadikanlah dia pahala untuk kami, dan jadikanlah dia simpanan untuk kami (yang mana engkau memberikan izin untuk memberikan syafaat untuk kami di hari qiyamat nanti).(HR Bukhari dan Muslim)
BAB II
Tuntunan Shalat
29
Takbir IV Salam.
ُ َ َْ َّ َ ُ َ َ ْ ُ ْ َ م ُ ُ َا .هلل َو َب َركته ِ السالم عليكم َورحة ا
ASSALAMU’ALAIKUM WABARAKATUH
WARAHMATULLAH
CATATAN: 1. Bahwa dalam pelaksanaan shalat jenazah, doa pada masing-masing takbir di atas, bukanlah ketentuan baku. Ada cara lain yang berbeda dalam menempatkan masing-masing doa tersebut. C. SHALAT MALAM, TARAWIH, TAHAJUD Shalat shalat lail adalah shalat malam (tahajud, qiyamullail) dan khusus pada bulan Ramadlan disebut dengan shalat tarawih atau qiyamurramadlan. Ia dinamakan juga dengan shalat witir karena shalat malam ini akan berangkai dan akan berakhir dengan shalat witir, yaitu shalat yang rakaatnya gasal.
ُ َُ َ َ َ َ َُْ ُ َ َ َََُْ َ ْ َ ُ ول اهلل َص ىَّل اهلل عن أ يِب هريرة ر يِض اهلل عنه قال قال رس ِ َ َ َ َ َ ْ َ َ ِّ ُ َ ْ َ َ َّ َ َ ْ َ َ ُان َش ْه ُر اهلل ال ْ ُم َح َّرم علي ِه وسلم أفضل الصيامِ بعد رمض ِ 30
PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :
Ibadah, Doa, dan Muamalah
َّ ُ ََ َ ْ َ ُ َّلاَ َ ْ َ ْ َ َ لا يض ِة َص ة الليْ ِل وأفضل الص ِة بعد الف ِر
Seutama-atamanya puasa sesudah puasa Ramadlan ialah puasa sunnah pada bulan Muharram, dan seutama-utamanya shalat sesudah shalat fardlu, ialah shalat sunnah diwaktu malam (tahajud/Tarawih). [HR Muslim, Tirmizi,Abu Dawud, Ahmad] Tata Cara Pelaksanaannya: 1. Jumlah rakaat Shalat lail (tahajud/tarawih) dilaksanakan sebelas rakaat, dengan cara membagi rakaat menjadi empat, empat, tiga, atau dua-dua-dua-dua-dua-satu.
َ َ َ َْ ْ َ َ َ َ َ ْ َ ْ َّ م ُ ض َ ِحن أنَّ ُه َسأ َل اَعئ ِ َش َة َر ي اهلل ِ عن أ يِب سلمة ب ِن عب ِد الر ََّ َ َ ْ َ َ ُ ََّ ى ُ َ ُ ََ ْ َ َ ْ َ اَ َ ْ َ لا هلل صل اهلل علي ِه وسلم ِ ول ا ِ عنها كيف كنت ص ة رس ََ َ َ َ َ َ َ ْ َ اَ َ َ ُ َ َ َ َ لا َْ ر ِيِف رمضان فقالت ما كن ي ِزيد يِف رمضان َو يِف غ ِيه َ ِّلَىَ ْ َ َ رْ َ َ ْ ً ي َ ْ َ ََلا شة َرك َعة يُ َصل أ ْر َب ًعا ف ت َسل ع ْن ُح ْس ِن ِه َّن ع ِإحدى ع َُّ َّ ُ َ َّ ْ ُ ْ َ ْ َ َ ََ ُ َّ ُ َّ ُ َ يِّ َ ْ َ ً َلا وطول ِ ِهن ثم يصل أربعا ف تسل عن حس ِن ِهن وطول ِ ِهن ثم َ َ ُ ْ َ َ َ ُ َََ َ ُ َ َ ُ ْ ُ َ ً َُ َ يِّ َلا ام قبْل أن توتِ َر قال يَا هلل أتن ِ يصل ث ثا فقلت يا رسول ا BAB II
Tuntunan Shalat
31
ْ َ ُ َ َ َاَ َ ُ َّ َ ْ يََّ َ َ َ َ لا ام قلب ان و ين ِ عئِشة إِن عين تنام
Adalah Rasullullah saw melaksanakan shalat malam, baik di bulan Ramadlan maupun di bulan lainnya tidak melebihi dari sebelas rakaat. Beliau shalat empat rakaat, maka janganlah bertanya betapa bagus dan panjangnya (lamanya), kemudian shalat empat rakaat (lagi), maka janganlah bertanya betapa sempurna dan lamanya, Kemudian beliaupun shalat tiga rakaat. Akupun bertanya, wahai Rasulullah, apakah engkau akan tidur sebelum witir? Beliau menjawab, wahai Asiyah, kedua mataku terpejam, akan tetapi hatiku tetap tidak tidur. [HR Bukhari, Muslim, Tirmizi, Nasai, Abu Dawud, Ahmad, Malik]
َ ُ ََّ ْ ْ ُ َ َ َ ْ َّ ِّ َ ى ُ ََّ َ َّ ُ َ َ لا اهلل َعليْ ِه َو َسل َم أنه قال َص ة عن اب ِن عمر عن انل يِب صل َ ْ ْ َ ُّ َ ْ َ َ ََّ ْ َ ْ ىَ َ ْ ى الصبْ َح فأ ْوتِ ْر بِ َوا ِح َد ٍة َواج َعل اللي ِل مثن مثن فإِذا ِخفت ْ َ َلا آ ِخ َر َص تِك ِوت ًرا
Nabi SAW bersabda: Shalat malam itu adalah duadua, apabila kamu khawatir masuk waktu subuh maka berwitirlah dengan satu rakaat, jadikanlah akhir shalatmu menjadi ganjil. [HR Tirmizi, Bukhari,
32
PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :
Ibadah, Doa, dan Muamalah
Muslim, Nasai, Abu Dawud, Ibn Majah, Ahmad, Malik, Darimi] 2. Didahului oleh shalat Iftitah dua rakaat
َ َ َ َ َ َّ َ َ ْ َ َ ُ ََّ ى ُ َُ َ َ ُ ام أ َح ُدك ْم ِم ْن هلل صل اهلل علي ِه وسلم ِإذا ق ِ قال رسول ا َّْ ْ َ ْ َ ْ َ ْ ْ َ لاَ َ ُ َ ْ َ َينْ َ َ َين ِ اللي ِل فليستف ِتح ص ته بِركعت ِ خ ِفيفت
Apabila seseorang diantara kalian bangun malam, maka hendaklah memulai shalatnya dengan dua rakaat (shalat iftitah) yang ringan atau singkat. [HR Ahmad, Muslim, Abu Dawud]. 3. Waktu Waktu untuk melaksanakan shalat lail (tahajud/ tarawih) antara waktu sesudah shalat Isya sampai menjelang subuh. Namun diantara waktu tersebut, maka tengah malam yang terakhir adalah waktu yang paling utama.
ُ ُ َ َ ََ ْ اَ َ َ َ َ ُ َ ْ َ َ َ ْ ا ُ ول اهلل َص ىَّل اهلل عن عئِشة ر يِض اهلل عنها قالت كن رس ِ َ َ َْ َ ْ َ َ َّ َ ُ َ يِّ َ َينْ َ ْ َ ىَ ْ َ ْ ْ َ َ ر علي ِه وسلم يصل ما ب ال ِعشا ِء إِل الفج ِر إِحدى عشة ِّ ً ْ ْلُ ِّ ْ ين َرك َعة ي ُ َسل ُم يِف ك َرك َعتَ ِ َو ُيوتِ ُر بِ َوا ِح َد ٍة BAB II
Tuntunan Shalat
33
Rasulullah saw mengerjakan shalat (tahajud) pada waktu antara selesai shalat Isya’ yaitu orang yang menyebutnya al-Atamah, sampai fajar sebanyak sebelas rakaat. [HR Darimi, Nasai, Abu Dawud, Ibn Majah, Ahmad] Dalam riwayat lain, al-Aswad berkata: Aku bertanya kepada Aisyah ra bagaimana shalat nabi saw pada waktu malam? Beliau menjawab: adalah nabi saw tidur pada waktu awal malam dan bangun pada akhir malam kemudian shalat. [HR Bukhari, Muslim, Nasai,Ibn Majah, Ahmad] 4. Surat yang dibaca saat Witir Pada shalat witir hendaklah dibaca surat al-A’la pada rakaat pertama surat al-Kafirun pada rakaat kedua, dan surat Ikhlas pada rakaat ketiga.
َ َ ْ ََع ْن َعبْ ِد الْ َعزيز بْن ُج َريْج قَ َال َسألنْ َا اَعئ ِ َش َة بأ ِّي ي ش ٍء ٍ ِ ِ ِ ُ َ ْ َ َ َاَ َ ُ ُ َ ُ ُ ِ َ ىَّ ُ َ َ ْ َ َ َّ َ َ َ ْ ا هلل صل اهلل علي ِه وسلم قالت كن يقرأ ِ كن يوتِر رسول ا َلأْ ُ ىَ َ ِّ ْ َ َ ِّ َ لأْ َ لْى َع َوف اثلَّانيَة ب ُق ْل يَا َأ ُّيها يِف ا ول بِسب ِح اسم ربك ا ِ ِ ِ ِي ْْ اَ ُ َ َ َّ َ ُ ْ ُ َ ُ َ َ ٌ َ ْ ُ َ ِّ َ َين ِ الكفِرون و يِف اثلالثِ ِة بِقل هو اهلل أحد والمعوذت 34
PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :
Ibadah, Doa, dan Muamalah
Sesungguhnya Nabi saw pada waktu shalat witir, beliau baca Sabikhis marabbikal a’la, dan Qul ya ayyuhal kafirun pada rakaat kedua, serta Qulhuwallahu ahad pada rakaat ketiga. [HR Tirmizi, Abu Dawud, Ibn Majah] 5. Zikir setelah Witir Diriwayatkan dari Ubay bin Ka’ab, bahwa Rasulullah pada shalat witir membaca Sabbikhisma rabbikal a’la dan Qulya ayyuhal kafirun dan Qul huwallahu ahad.Kemudian jika beliau telah membaca salam, beliau membaca:
ُّ ُ ْ َْ َ َ ْ ُ وس ِ سبحان الم ِل ِك القد
SUBHANAL MALIKI QUDDUS (3x). [HR Nasai dan Dawud] Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib sesungguhnya Nabi SAW pernah berdoa dalam shalat witirnya dengan:
ُ َ َ َ ُ ُ َ ِّّٰ ُ َّ ي َ َ َ وذ بر َض اك ِم ْن َسخ ِطك َوأ ُعوذ بِ ُم َعافاتِك ِم ْن ِ ِ اللهم ِإن أع َ َْ َ َ َ ْ ُ َُ ُ َ َ َ ُ َ ْ َ لا وب ِتك َوأ ُعوذ بِك ِمنك أح يِص ثنَ ًاء َعليْك أن َت ك َما عق َ ْ َ ََ ْ َ ْ َ لَى أثنيت ع نف ِسك BAB II
Tuntunan Shalat
35
ALLAHUMMA INNI A’UDZUBIKA BI RIDHAKA MIN SAKHATHIKA WA A’UDZUBIKA BI MU’AFATIKA MIN ‘UQUBATIK WA A’UDZUBIKA MINKA LA UHSHI TSANAAN ‘ALAIKA ANTA KAMA ATSNAITA ‘ALA NAFSIK. (HR Tirmizi dan Abu Dawud) Diriwayatkan dari Aisyah RA berkata: Saya bertanya Wahai rasulullah bagaimana pendapatmu sekiranya aku mengetahui suatu malam saat lailatul qadar, apa yang harus aku baca di malam tersebut. Dia (Rasulullah) menjawab: Berdoalah dengan:
ُّٰ ُ َّ َّ َ ُ ُ ٌّ َ ٌ ح َ ُْ َ ْ ْ ت ُّب ال َعف َو فاعف عن اللهم ِإنك عفو ك ِر ِ يم
ALLAHUMA INNAKA ‘AFUWUN KARIM TUHIBBUL ‘AFWA FA’FU ‘ANNI. (HR Tirmizy, hadis hasan sahih) D. SHALAT GERHANA BULAN (KHUSUF) DAN MATA HARI (SHALAT KUSUF) Islam menuntunkan pada umatnya agar sewaktu menjumpai peristiwa gerhana hendaklah melakukan shalat sunnah dua rakaat semata-mta karena Allah swt.
36
PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :
Ibadah, Doa, dan Muamalah
ُ َ ْ َ ُ ْ َُع ْن َعبْد ا ْ ُ َ َ َ َّ ُ اَ َ خ هلل َصل ِ ول ا ِ ِ ِ هلل ب ِن عمر أنه كن ي رِب عن رس َ ْ َُ َ َ ْ َ َ َّ َ َ َّ ُ َ َ َّ َّ ْ َ َ ْ َ َ َ لاَ خ ان ِ اهلل علي ِه وسلم أنه قال ِإن الشمس والقمر ي ِسف َ َ َ ْ ٌ َ َ ُ َّ َ َ َ ََ ْ َ َ لا هلل ف ِإذا ِ ات ا ِ لِمو ِت أح ٍد َو لحِ َياتِ ِه ول ِكنهما آية ِمن آي ُّ َ ُ ْ َ َرأيتُ ُموه َما ف َصلوا Rasulullah saw bersabda: Bahwasannya matahari dan bulan adalah dua tanda dari tanda-tanda (kekuasaan) Allah. Keduanya tidak akan gerhana karena kematian seseorang dan tidak pula karena hidupnya. Maka apabila kalian melihat keduanya (gerhana), maka shalatlah. [HR Muslim, Bukhari, Nasai, Ahmad] Tata Pelaksanaannya: 1. Dilaksanakan berjamaah atau munfarid Shalat gerhana dapat dikerjakan secara munfarid, tetapi yang lebih utama dikerjakan secar berjamaah.
ََ ْ اَ َ َ َ َّ َّ ْ َ َ َ َ ْ لَى ُ ع َع ْهد َر هلل َصل س عن عئِشة أن الشمس خسفت ِ ول ا ِ ِ ََّلا َ ُ ٌ ْ َ َ َ َّ ُ اهلل َعليْ ِه َو َسل َم فبَ َعث ُمنَا ِديًا الص ة َجا ِم َعة فاجتَ َم ُعوا BAB II
Tuntunan Shalat
37
َ َ َ َ َ ْ َ َ َْ ْ َ َين َ َ َ َ َ ْ َ ََّ َ َ َّ َ َ َ رَّ َ َ َ ى ات ٍ ات يِف ركعت ِ وأربع سجد ٍ وتقدم فكب وصل أربع ركع
Maka beliau mengutus seorang penyeru yang menyerukan: Asshalatu jami’ah, berkumpullah untuk shalat. [HR Muslim, Nasai, Abu Dawud, Ahmad]
2. Dengan Menyaringkan Bacaan Shalat gerhana, sekalipun siang dilakukan dengan menyaringkan suara bacaan fatihah maupun ayat/surat yang dibaca setelah fatihah.
َلا َّ َ ُ ََّ ْ اَ َ َ َ َّ َّ يَِّ َ ى اهلل َعليْ ِه َو َسل َم َج َه َر يِف َص ِة عن عئِشة أن انلب صل َ َ ْ َ ْين َ َ َ َ ْ ََّ َ َ َ ى ُ ُ ْخ ات يِف َرك َعتَ ِ َوأ ْر َب َع ِ الس ٍ وف بِ ِقراءتِ ِه فصل أربع ركع َ َ َ ات ٍ س جد
Bahwasannya Nabi saw menyaringkan bacaan pada shalat Kusuf, yaitu shalat dengan empat rukuk di dalam dua rakaat dan empat sujud. [HR Muslim, Bukhari, Tirmizi, Abu Dawud, Ahmad] 3. Shalat dengan empat ruku’ dan empat sujud. Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Aisyah RA, sesungguhnya Rasulullah saw pada hari terjadinya gerhana matahari, berdiri kemudian bertakbir, dan
38
PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :
Ibadah, Doa, dan Muamalah
membaca bacaan panjang kemudian melakukan ruku’ yang lama, kemudian mengangkat kepalanya dan membaca sami’allah liman hamidah, dan berdiri sebagaimana dia berdiri kemudian membaca bacaan yang panjang teapi lebih pendek dari bacaan yang pertama, kemudian melakukan ruku’ yang lama tetapi lebih pendek dari yang pertama. Kemudian melakukan sujud dengan sujud yang lama. Kemudian pada rakaat yang kedua melakukan hal yang sama seperti (pada rakaat pertama) kemdian salam dan matahari sudah terlihat. Maka beliau berkhutbah kepada manusia dan berkata: Bahwasannya gerhana matahari dan bulan adalah dua tanda dari tandatanda (kekuasaan) Allah. Keduanya tidak akan gerhana karena kematian seseorang dan tidak pula karena hidupnya. Maka apabila kalian melihat keduanya (gerhana), maka lakukanlah shalat. [HR Bukhari, Muslim, Tirmizi, Nasai, Abu Dawud, Ibn Majah, Ahmad, Malik, Darimi] 4. Khutbah setelah selasai shalat.
َ اهلل َعلَيْه َو َسلَّ َم َخ َط َب ح ُ ب َص ىَّل َّ َع ْن َس ُم َر َة أَ َّن َِّانل ي ني ِ ِ َ َ ْ َّ ْ َ َ ََ انك َسف ْت الش ْم ُس فقال أ َّما َبع ُد BAB II
Tuntunan Shalat
39
Sesungguhnya nabi saw berkhutbah ketika gerhana matahari, dan beliau berkata: ”Amma ba’du”. [HR Ahmad] E. SHALAT IDUL FITRI/ADHA 1. Dasar pensyariatan Hari Raya dan shalat id Sahabat Anas bin Malik menceritakan bahwa orang-orang Jahiliyah mempunyai dua hari raya dalam setahun, mereka merayakannya dengan bersukaria. Ketika Rasulullah datang di Madinah, beliau bersabda: “Kalian mempunyai dua hari raya yang kalian bersenang-senang di dalamnya, sungguh Allah telah mengganti keduanya dengan yang lebih baik yaitu Hari Raya Fitri dan Hari Raya Adha. (HR. Abu Dawud). Sementara ketentuan tentang shalat id ditegaskan dalam hadis berikut:
َ َ ُ ْ َ َ َ َّ َ ْ َ ِّ َال َة الْ ِف ْطر َم َع ن هلل َصل ع ِن اب ِن عب ٍاس قال ش ِهدت ص ِ با ِ ِي ُّ ِّ ُل َ ْ ْ َ َ َ َ َّ َ َ ْ َ َ ُ َ ُ َ كر َو ُع َم َر َوعث َمان فك ُه ْم يُ َصل يها ٍ اهلل علي ِه وسلم وأ يِب ب َْ َ خ …قبْل ال ُ ْطبَ ِة 40
PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :
Ibadah, Doa, dan Muamalah
Hadits dari Ibnu Abbas berkata: Aku melaksanakan shalat Idul Fitri bersama Nabi Allah SWT, Abu Bakar, Umar dan Utsman. Mereka semua melaksanakan shalat sebelum khutbah… (HR. Muslim). 2. Sebelum berangkat ke Tempat shalat Sebelum ke tempat shalat, kaum muslimin dianjurkan untuk mandi, berpakaian terbaik dan berwangian, dan makan. (1) Mandi. Diriwayatkan dari sahabat Ibnu Abbas bahwasanya Rasulullah SAW mandi pada hari raya Idul Fitri dan Hari Raya Idul Adha.(HR. Ibnu Majah). (2) Berpakaian terbaik. Diriwayatkan dari Abdullah bin Abbas bahwa Rasulullah SAW mengenakan pakaian bercorak pada tiap hari raya ‘Id. (HR. al-Baihaqi). (3) Makan, yaitu diriwayatkan dari sahabat Anas RA yang mengatakan bahwa Rasulullah belum pergi pada hari raya Idul Fitri sehingga beliau makan beberapa kurma. (HR. Bukhori). 3. Tempat Shalat id dan Cara Berangkat Shalat dilakukan di lapangan atau tempat yang terbuka, dan ketika hujan shalat dilaksanakan di masjid.
َ ُ ََّ ى ُ ُ َ َ َخْ ُ ْ ِّ َ َ ا َ َ ْ َ اهلل َعليْ ِه هلل صل ِ عن أ يِب س ِعي ٍد الد ِري قال كن رسول ا BAB II
Tuntunan Shalat
41
ْ ْ َى ْ ََّ خ َْ ْ َو َسل َم ي ُر ُج يَ ْو َم ال ِف ْط ِر َواألض ىَح إِل ال ُم َصل
Dari Abu Sa’id al-Khudriy berkata bahwa Rasululah SAW keluar ke tanah lapang untuk melaksanakan shalat ‘Idul Fitri dan ‘Idul Adha. (HR. Bukhori) Dalam riwayat Abu Hurairah diceritakan bahwa mereka (para sahabat) pernah kehujanan pada suatu hari raya maka Rasulullah memimpin mereka shalat hari raya di masjid. (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah). Sementara untuk berangkat ke tempat shalat, kaum muslimin dianjurkan: Pertama, Berangkat dan pulang melalui jalan yang berbeda. Hal ini berdasarkan hadits Abu Hurairah yang mengatakan: Apabila Rasulullah pergi shalat hari Raya beliau pulang tidak melalui jalan semula (HR. Muslim, Ahmad, at-Tirmidzi). Kedua, Pergi ke tempat sholat berjalan kaki. Hal ini berdasarkan suatu riwayat, Bahwa Rasulullah SAW pergi dan pulang pada saat shalat ‘Id dengan berjalan kaki.(HR. Ibnu Majah). Ketiga, disyariatkan bertakbiran ketika pergi ke tempat sholat ‘id. Hal ini berdasarkan riwayat dari sahabat Ibnu Umar bahwasanya ia ketika pergi pada pagi hari ke tempat shalat pada hari Ied ia bertakbir dan menyaringkan suaranya. (HR. Muslim).
42
PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :
Ibadah, Doa, dan Muamalah
4. Menyemarakan dengan Takbir Sebagaimana yang diceritakan oleh Jabir bin Abdullah, bahwa Rasulullah ketika melaksanakan shalat Shubuh pada pagi hari Arafah beliau menghadap ke arah para sahabatnya seraya berkata :”Tetaplah di tempat kalian.” Kemudian beliau mengucapkan:
ُ َُ َ ْ رَ ُ ُ َ ْ رَ ُ َ هَ َّ ُ ُ َ ْ رَ ُ ُ َ ْ ر هلل ِ اهلل أكب اهلل أكب ال إِ َل إِال اهلل َواهلل أكب اهلل أكب َو ْلح ا َ ْم ُد
ALLAHU AKBAR, ALLAHU AKBAR LAA ILAAHA ILLALLOOHU WALLOOHU AKBAR ALLOHU AKBAR WA LILLAAHIL HAMD. Maka mereka para sahabat bertakbir dari pagi hari Arofah sampai selesai shalat ‘Asar pada hari teakhir hari Tasyriq. (HR ad-Daruqathni) 5. Tidak ada Adzan dan Iqomah
َ َ َ َْ ْ َ ْ َ َ َْ َّ َ ْ َ ار ِّى قاال ل ْم ِ ع ِن اب ِن عب ٍاس َوعن جابِ ِر ب ِن عب ِد ا ِ هلل األنص ْ َ َْ ُ َّ َ ُ يَك ْن يُؤذن يَ ْو َم ال ِف ْط ِر َوال يَ ْو َم األضح
Hadits Ibnu Abbas dan Jabir yang mengatakan :Pada BAB II
Tuntunan Shalat
43
Hari raya Fithri maupun Adha tidak pernah ada orang yang mengumandangkan adzan.”(HR. Bukhari, Muslim). 6. Tidak ada sholat sunnah sebelum dan sesudah shalat ‘Id
َ َّ َعن ابْن َع َّب ٍاس أَ َّن َِّانل ى ب – صىل اهلل عليه وسلم – خ َر َج يَ ْو َم ِ ِ ٌ َ ُ َ َ َ َ َ ْ َ َ َ َ َ ْ َ ِّ َ ُ ْ َ ْْ ْ َ َ ىَّ َ ْ َ َين فصل ركعت ِ لم يصل قبلها وال بعدها ومعه بِالل، ال ِفط ِر Hadits Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa Rasulullah SAW keluar pada hari raya Adha atau hari raya Fithri lalu beliau shalat hari raya dua rakaat tanpa melaksanakan shalat sebelum ataupun sesudahnya sedangkan Bilal bersamanya (HR. Bukhari, Muslim). 7. Memasang Sutrah Sebelum Dimulai Sholat
َ ُ َ َّ َ َ ُ ْ َ َ ْ َ هلل – صىل اهلل عليه ِ عن نا ِف ٍع ع ِن اب ِن عم َر أن رسول ا َ ُوسلم – اَك َن إ َذا َخ َر َج يَ ْو َم الْعيد أَ َم َر بالحْ َ ْر َبة َفت َ ْوض ُع َبين ِ ِ ِ ِ ِ َ َ ُ َ ْ َ َ ََ َ ْ َ ُ َ ىِّ يَ ْ َ َ َّ ُ َ َ َ ُ َ ا وكن يفعل ذلِك ف، فيصل إِلها وانلاس وراءه، يدي ِه َ َّ السف ِر 44
PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :
Ibadah, Doa, dan Muamalah
Hadits Nafi’ dari Ibnu Umar yang mengatakan bahwa Rasulullah SAW apabila datang untuk shalat hari raya beliau menyuruh orang menancapkan tombak di depannya dan orang-orang ada dibelakangnya. Beliau melakukan hal itu ketika bepergian. (HR. Abu Dawud). 8. Takbir Zawaid Ketika Sholat ‘Id Rasulullah bertakbir Zawaid 12 kali selain takbirotiul ihrom dan takbir intiqol:
َ ْ َ َْ ُ ْ ْ َ ْ َ َ ُ َ َّ َ ِّ َ ْ َ هلل ِ عن عم ِرو ب ِن شعي ٍب عن أ ِبي ِه عن جدهِ أن رسول ا ْ ْ َ ك رَّ َب ىِف ال ِعي ِد يَ ْو َم ال ِف ْط ِر َسبْ ًعا ف-صىل اهلل عليه وسلمَُ ى َ َّ َ ْ َ َ ً ْ ََ م . الصال ِة األول َو ىِف اآل ِخر ِة خسا ِسوى تك ِبري ِة Dari Amr bin Syuaib dari ayahnya dari kakeknya bahwa Rasulullah bertakbir pada shalat ‘Idul Fitri tujuh kali pada rokaat pertma dan lima kali pada rokaat kedua selain takbir shalat (takbirotul ihram dan intiqol). (HR. al-Baihaqi).
9. Surat Yang Dibaca Ketika Sholat ‘Id Pada rokaat pertama dibaca surat Al-A’la, sedangkan pada rokaat kedua dibaca surat AlGhosyiyah. BAB II
Tuntunan Shalat
45
ُ ُ َ َ ََ ُّ ْ َ ْ َ َ َ ا صىل اهلل عليه- هلل ِ ان ب ِن ب ِش ٍري قال كن رسول ا ِ ع ِن انلعم ُ ْج ْ َ ِّ َ َ ْ ِّ َ َ َي ْق َرأ ف الع-وسلم يديْ ِن َو ىِف ال ُ ُم َع ِة ِب (سب ِح اسم ربك ِ ِى ْ َ ََ لْى َ َ َ ُ َ َ ََ ْ َ ْ اشيَ ِة) قال َوإِذا اجتَ َم َع ِ األع) َو (هل أتاك ح ِديث الغ َ ُ َْ ُ ْْ ُ ج َّْ َ َين . ِ الصالت يد َوال ُ ُم َعة ىِف يَ ْومٍ َوا ِح ٍد يق َرأ بِ ِه َما أيْ ًضا ىِف ال ِع Dari Nu’man bin Basyir ia berkata bahwa Rasulullah SAW selalu membaca sabbihisma rabbikal a’la dan hal ataaka hadiitsul ghoosyiyah pada shalat hari raya dan shalat jumat. Apabila berkumpul hari raya dan jumat pada suatu hari, Rasulullah SAW membaca suratsurat itu pada kedua shalat. (HR. Jamaah). 10. Khutbah ‘Id Rasulullah melaksanakan khutbah ‘Id satu kali sesudah sholat.
ِّ ََعن ابْن َع َّب ٍاس قَ َال َش ِه ْد ُت َصلاَ َة الْ ِف ْطر َم َع ن هلل َصل ِ با ِ ِ ِ ِي َ َ ْ ُ َ َ َ ُ َ ْ َ َ َ َ َّ َ َ ْ َ َ ُ َان فَ لُكُّ ُه ْم يُ َصلِّيها اهلل علي ِه وسلم وأ يِب بك ٍر وعمر وعثم َْ َ خ قبْل ال ُ ْطبَ ِة 46
PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :
Ibadah, Doa, dan Muamalah
Hadits dari Ibnu Abbas berkata: Aku melaksanakan shalat Idul Fitri bersama Nabi Allah SWT, Abu Bakar, Umar dan Utsman. Mereka semua melaksanakan shalat sebelum khutbah. (HR. Muslim). 11. Hari Raya Jatuh Pada Hari Jumat Bila hari raya jatuh pada hari Jumat, kita dibolehkan tidak melaksanakan Sholat Jumat. Tetapi, para Ulama Majlis Tarjih dan Tajdid PP. Muhammadiyah menghimbau shalat Jumat tetap dilaksanakan.
َ ُ ََّ ى ُ َّ َ َّ َُ ْ َ َََُْ َ ْ َ اهلل َعليْ ِه َو َسل َم أنه هلل صل ِ ول ا ِ عن أ يِب هريرة عن رس َ ْ َ َ َ َ َ َ ْ ُ َْ َ ََْ َ َ َ ان ف َم ْن ش َاء أج َزأ ُه ِم َن ِ قال ق ِد اجتمع يِف يو ِمكم هذا ِعيد ْج َ َ َُّ ج ال ُ ُم َع ِة َوإِنا م ِّم ُعون Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda : Pada hari ini telah berkumpul dua hari Raya, barangsiapa yang berkehendak shalat Jumat, diperbolehkan. Sedangkan kami tetap melaksanakannya. (HR. Abu Dawud).
BAB II
Tuntunan Shalat
47
12. Wanita Haid Dan Nifas Dianjurkan Hadir Di Tempat Shalat
ُ َ َ َ َ َ َُ ح ْ َ ْ ََ ُ َ َ ْ خ ع ْن م َّم ٍد قال قال ْت أ ُّم َع ِط َّية أ ِم ْرنا أن ن ُر َج فنُخ ِر َج ْ َ َ َ ُ ُ ْخ َ َ َ َ َ َ ْ َ َ َّ ْلح قال ْاب ُن َع ْو ٍن أ ِو ال َع َواتِ َق. ور ِ ا ُيض والعواتِق وذو ِ ات الد ْخ َ ج َ اع َة ال ْ ُم ْسلم َ َ فَأَ َّما الحْ ُ َّي ُض فَيَ ْش َه ْد َن م، ال ُ ُدور ََ ني ات ِِ ِ ذو ِ ْ َْ ز َ ْ َ ُ َّ َو َيع ِتل َن ُم َصاله ْم، َودع َوت ُه ْم Hadits Ummi ‘Athiyah yang mengatakan bahwa Rasulullah SAW memerintahkan kami agar membawa keluar para wanita pada hari raya Fithri dan Adha yakni semua gadis dan yang sedang haid serta gadis-gadis pingitan. Berkata Ibnu ‘Aun adapun wanita-wanita yang sedang haid maka hendaknya mereka mengasingkan diri dari shalat agar mereka menyaksikan kebajikan dan seruan orang Islam. (Riwayat Jama’ah lafadz Muslim).
48
PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :
Ibadah, Doa, dan Muamalah
BAB III
TUNTUNAN MENYAMBUT RAMADHAN
1. Pengertian Ramadhan Ramadhan jamaknya (plural) adalah ramadhanat atau armidha’ yang maknanya sangat terik, atau panas. Secara filosofis, Ramadhan, mengandung makna bahwa bulan tersebut adalah bulan ujian untuk bersabar baik dari segi fisik maupun batin, sehingga seorang mukmin bisa membakar segala kesalahan dan dosa yang ia milik ketika ia berhasil melalui ujian puasa tersebut. Nama-nama lain yang digunakan untuk menyebut ramadhan, yaitu: (1) Syahrullah, artinya bulan Allah; (2) Syahrul alai, yaitu bulan yang penuh nikmat dan limpahan karunia; (3) Syahrul qur’an, yaitu bulan diturunkanya permulaan al-Qur’an; (4) Syahrun najah, bulan pelepasan dari azab neraka; (5) Syahrul jud, yaitu bulan memberikan keihsanan kepada sesama manusia dan melimpahkan bantuan kepada fakir miskin atau bulan bermurah tangan; BAB III
Tuntunan Menyambut Ramadhan
49
(6) Syahrul Muwasah, yaitu bulan memberikan pertolongan kepada yang berhajat; (7) Syahrut Tilawah, yaitu bulan membacakan al-Qur’an atau bulan menekunkan diri untuk memahami makna al-Qur’an; (8) Syahrush shabri, yaitu bulan melatih diri bersabar atas penderitaan dengan ridha hati; (9) Syahrush shiyam, yaitu bulan melaksanakan ibadah puasa, ibadah yang Allah sandarkan untuk diri-Nya sendiri; (10) Syahrur rahmah, yaitu bulan Allah melimpahkan rahmat-Nya kepada hamba-Nya; (11) Syahrul ‘Id, yaitu bulan yang dirayakan hari berbukanya. 2. Cara Mengetahui dan Menyambut Ramadhan Cara mengetahui masuknya bulan ramadhan dengan (1) Melihat hilal (HR Bukhari dan Muslim); (2) Kesaksian orang yang adil (HR Ibn Hibban, ad-Daruquthni, al-baihaqi dan al-Hakim); (3) Menggenapkan bulan sya’ban sampai 30 hari apabila cuaca berawan (HR Bukhari dan Muslim); (4) Perhitungan hisab (QS Yunus: 5; HR Syaikhan, an-Nasa’i, dan Ibn Majah) Rasulullah SAW ketika menyambut kedatangan ramadhan dengan (1) Mengadakan ceramah diakhir bulan sya’ban untuk menyambut ramadhan; (2) Mengucapkan tahniah atas kedatangan bulan
50
PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :
Ibadah, Doa, dan Muamalah
Ramadhan; (3) memperbanyak puasa di bulan Sya’ban. 3. Kedudukan Bulan Ramadhan Kedudukan ramadhan dipanfang sangat penting dalam islam, karena (1) Bulan diturunkanya alQur’an; (2) Ramadhan satu-satunya bulan yang disebut di dalam al-Qur’an; (3) Bulan yang dipilh untuk kesuksesan peperangan badr al-Kubra; (4) Bulan yang dipilih Nabi menaklukan kota Makah dan mengambilnya dari kekuasaan kaum Musyrikin (Fathu Makkah); (5) Bulan telah dipilih Allah untuk bulan yang didalamnya ada malam kemuliaan yaitu lailatul qadar; (6)Bulan yang dipilh untuk shalat tarawih (shalatul qiyam/ qiyamul lail); (7) Bulan yang dipilh untuk melahirkan aktivitas-aktivitas ibadah; dan (8) Bulan yang dipilh untuk ibadah puasa sebagai tanda kesyukuran kepada Allah atas nikmat-Nya yang sangat besar, yaitu menurunkan Alqur’an yang membawa hidayah dan petunjuk untuk manusia. Sementara Puasa ramadhan mempunyai fungsi penting dalam Islam, yaitu: (1) Untuk pembinaan iman, (QS al-Baqarah 182-185); (2) Salah satu rukun Islam (HR bukhari dan Muslim dari Ibn Umar) BAB III
Tuntunan Menyambut Ramadhan
51
4. Orang Yang Tidak Diwajibkan Puasa Di Bulan Ramadhan 1) Yang tidak boleh berpuasa dan wajib melaksanakan puasanya diluar ramadhan sebagai pengganti puasa yang ditinggalkan karena halangan, yaitu: wanita yang haid dan nifas 2) Yang boleh menunda puasa di luar bulan Ramadhan sebagai pengganti puasa yang ditinggalkan karena rukhsah, yaitu (1) musafir dan (2) orang yang sakit. 3) Yang boleh mengganti puasanya dengan fidyah 1 mud (0,5 kg) makanan lengkap sehari-hari untuk setiap hari puasa yang ditinggalkanya, yaitu: (1) orang yang tidak mampu berpuasa seperti orang tua, pekerja berat, dan orang sakit menahun (kronis), (2) wanita hamil, dan (3) wanita menyusui. 5. Yang Membatalkan Puasa Hal-hal yang membatalkan puasa yaitu: (1) Makan, minum, serta merokok di siang hari ramadhan; (2) Melakukan hubungan seksual suami Istri di siang hari, maka harus mengganti puasanya di luar ramadhan ditambah dengan membayar kaffarat dengan membebaskan budak, atau Berpuasa dua
52
PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :
Ibadah, Doa, dan Muamalah
bulan berturut-turut, atau memberi makan 60 orang miskin x 1 mud; (3) Muntah dengan sengaja; (4) Mengeluarkan mani dengan sengaja baik dengan mencium, menghayal, melihat film dan sebagainya, maka ia wajib mengqadha puasanya. 6. Yang Harus Dijauhi Selama Berpuasa Hal-hal yang perlu dijauhi selama puasa, yaitu: (1) Berbicara atau berbuat yang tidak benar, pandir, jahil (bersikap bodoh), berbicara kotor, cabul, kelakar berlebihan, bersikap yang menimbulkan pertengkaran, perselisihan, dan konflik; (2) Berlebihan dalam berkumur dan istinsyaq, tetapi tidak mengapa menggosok gigi dan mandi karena panas; (3) Mencium Istri di siang hari (kalau tidak bisa menahan nafsu). 7. Anjuran-Anjuran Selama Berpuasa Ramadhan Hal-hal yang dianjurkan untuk dilakukan selama ramadhan, yaitu: (1) Melakukan qiyam Ramadhan/ qiyamul lail/shalat tarawih (lihat tuntunan shalat malam/tarawih di halaman sebelumnya); (2) Makan sahur di akhir waktu (mendekati fajar); (3) Menyegerakan berbuka di awal waktu (takjil) dengan kurma atau air; (4) Berdoa setelah berbuka; BAB III
Tuntunan Menyambut Ramadhan
53
(5) Memperbanyak shadaqah; (6) Memperbanyak tadarus Alqur’an; dan (7) Memperbanyak i’tikaf, khususnya di sepuluh hari yang terakhir; serta (8) Melakukan umrah bagi yang mampu. 8. I’tikaf 1) Secara syar’i i’tikaf adalah tinggal di masjid untuk kepentingan mendekatkan diri kepada Allah SWT. I’tikaf disyari’atkan berdasarkan firman Allah dalam QS al-baqarah [2]: 187. Dan berdasarkan sunnah rasulullah SAW, Aisyah berakata, “Nabi SAW beri’tikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Setelah Allah wafatkan beliau, Istri-istri beliau tetap melakukan i’tikaf sepeninggal beliau”, (HR Bukahri). 2) Syarat sahnya i’tikaf adalah: (1) Berpuasa, diriwayatkan dari Aisyah RA, “Siapa yang beri’tikaf maka dia harus berpuasa” HR Abdur Razzaq [8037]; (2) Harus dilakukan di masjid dan dengan niat mendekatkan diri kepada Allah dan tinggal di dalamnya; (3) Waktunya, orang yang beri’tikaf hendaknya masuk masjid pada waktu subuh (HR Bukhari) 3) hal-hal yang dianjurkan dalam beri’tikaf adalah (1) melakukan amalan-amalan sunnah seperti
54
PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :
Ibadah, Doa, dan Muamalah
shalat, membaca al-qur’an, dzikir, istighfar, berdoa, dll, (2) menjauhi hal-hal yang tidak perlu baik berupa perkataan maupun perbuatan seperti debat, mencela, perkataan keji dan kotor. 4) Hal-hal yang membatalkan i’tikaf adalah: (1) sengaja keluar masjid tanpa ada keperluan, (2) Murtad, (3) gila, (4) haid dan nifas, (5) melakukan hubungan suami Istri 5) Hal-hal yang dibolehkan selama beri’tikaf adalah: (1) buang air kecil maupun besar, (2) menyisir rambut dan menggeraikanya, (3) menggunakan wangi-wangian, (4) mandi dan bersih-bersih, (5) bercukur, (6) menggunakan tempat tidur.
BAB III
Tuntunan Menyambut Ramadhan
55
BAB IV
TUNTUNAN JENAZAH A. SAAT MENGHADAPI MAUT Hal-hal yang perlu dilakukan saat sakaratul maut dan sesaat setelah kematian, yaitu: (1) dianjurkan untuk mentalqinya saat syakaratul maut [HR. Muslim dan At-Tirmidzi]. Dan kaum muslimin boleh mentalqin orang kafir yang sekarat sehingga masuk Islam. [HR Bukhari]. (2) Memejamkan Matanya [HR. Ahmad, Ibnu Ibnu Majah dan Al-Hakim]. (3) Membaringkan menghadap Qiblat [HR Abu daud dan An-Nasai]; dan menutup tubuhnya dengan kain. (4) Apabila berhutang dan berwasiat hendaklah segera diselesaikan. Nabi bersabda: Jiwa seorang mukmin terikat dengan hutangnya hingga dilunasi. [HR Ahmad, At Tirmidzi]. (5) Diperbolehkan berduka, menangis, tetapi dilarangi meratapi mayat [HR Muslim]. (6) Bersegera untuk mengurus jenazahnya. Rasulullah bersabda: Tidak pantas bagi mayat seorang Muslim untuk ditahan di antara keluarganya[HR Abu Dawud]. (7) Diperbolehkan untuk menyampaikan berita kematianya kepada
56
PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :
Ibadah, Doa, dan Muamalah
orang lain. (8) Diperbolehkan untuk membuka dan mencium wajah mayit. [HR Abu Dawud dan At Tirmidzi]. B. CARA MEMANDIKAN MAYAT 1. Orang Yang Berhak Memandikan 1) Dan yang paling utama melakukannya, adalah seseorang yang sudah diwasiati oleh si mayit untuk itu. Setelah itu kerabatnya yang terdekat, kemudian siapa saja yang masih ada hubungan rahim dengannya. 2) Seorang lelaki boleh memandikan istrinya, dan seorang istri boleh memandikan suaminya. Wanita juga boleh memandikan anak kecil lelaki yang belum berumur tujuh tahun. Dan seorang lelaki boleh memandikan perempuan kecil yang belum berumur tujuh tahun. 3) Tetapi seorang wanita tidak boleh memandikan lelaki, meski ia mahramnya sendiri. Dan seorang lelaki tidak boleh memandikan wanita, meski wanita itu adalah ibu atau putrinya, ia hanya boleh mentayamumi mereka dengan debu. 2. Cara Memandikan Jenazah 1) Jika kita hendak memandikan jenazah, maka BAB IV
Tuntunan Jenazah
57
jenazah itu harus ditutup auratnya jika berumur lebih dari tujuh tahun. Yang ditutupi adalah daerah antara pusar hingga lutut. Kemudian ia melepaskan seluruh bajunya, dan menutupinya dari pandangan orang lain, yaitu jenazah itu dimandikan di dalam rumah atau di dalam tenda. 2) Tidak boleh ada orang lain hadir dalam pemandian ini, selain seseorang yang membantu dalam proses pemandian. 3) Memulai dengan membaca basmalah. Setelah itu kita mengangkat kepalanya hingga mendekati posisi duduk. Kita memijit perutnya pelan-pelan, pada saat ini kita banyak-banyak menyiramkan air dengan wewangian, juga perlu mengasapi ruangan dengan wewangian jika dikawatirkan ada sesuatu yang keluar dari perutnya. 4) Lalu kita membelitkan kain ke tangan kita untuk membersihkan jenazah tadi dan menggosokgosok kedua kemaluannya. kita tidak boleh menyentuh aurat jenazah yang sudah berumur tujuh tahun keatas kecuali dengan penghalang. Dan lebih utama jika tidak menyentuh seluruh anggota tubuh lainnya kecuali dengan sarung
58
PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :
Ibadah, Doa, dan Muamalah
tangan atau kain yang dibelitkan ke tangan kita. 5) Setelah itu, kita membelitkan sepotong kain pada kedua jari untuk membersihkan gigigigi, dan kedua lobang hidungnya, tanpa memasukkan air ke dalam mulut atau hidung. 6) Kemudian membasuhi seluruh anggota wudhunya. Kemudian menyiapkan air yang bercampur daun bidara atau bercampur sabun pembersih. Lalu kita membersihkan kepala, serta jenggotnya dengan busa air tersebut. Dan membasuh sekujur tubuhnya dengan sisa air tadi. Kemudian kita membasuh bagian samping kanan, lalu samping yang kiri, dimulai dari kulit lehernya. Kemudian bahu hingga akhir telapak kakinya. 7) Lalu membalikkannya sembari membasuh tubuhnya. Kita mengangkat sisi bagian kanannya sambil membasuh punggung dan pantatnya. Lalu membasuh sisi bagian kiri juga seperti itu. Kita tidak boleh menelungkupkan jenazah di atas wajahnya. Setelah itu kita menyiramkan air ke sekujur tubuhnya. 8) Memandikan mayat dengan bilangan ganjil, seperti mengulang tiga, lima, tujuh. Pada pemandian yang terakhir, kita mencampur BAB IV
Tuntunan Jenazah
59
airnya dengan kapur barus dan daun bidara. 9) Lalu kita cukur kumisnya, dan kita potong kukunya jika panjang-panjang. Jika wanita, maka kita mengelabang rambutnya menjadi tiga kali dan kita letakkan pada bagian belakang kepalanya. Kemudian kita handuki. 10) Jika jenazah yang kita mandikan adalah seseorang yang sedang ihram, maka kita memandikannya tanpa minyak wangi dan tanpa harum-haruman. Tubuhnya dibersihkan dengan sabun dan daun bidara jika perlu saja. Dan kepalanya tetap dibiarkan terbuka. 11) Anak yang gugur (lahir dalam keadaan mati) jika sudah berumur empat bulan, juga orangorang yang sulit dimandikan seperti yang mati terbakar dan yang hancur lebur, maka ia hanya ditayammumi. Sedang orang yang memandikan, ia wajib menutupi bagian tubuhnya yang buruk. 12) Disyariatkan mandi, setelah memandikan jenazah
ْ َّ َ َ ْ َ ُ َ َ ََ ْ َ َّ َ َ ِّ ً َ ْ َ ْ َ ْ َ ْ م من غسل ميتا فليغت ِسل َومن حله فليت َوضأ
Barangsiapa memandikan orang mati, maka hendaklah ia mandi. Sedangkan siapapun yang menggotongnya maka hendaknya ia berwudhu.
60
PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :
Ibadah, Doa, dan Muamalah
[HR. Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Hibban, dan Ahmad] C. CARA MENGKAFANI 1) Untuk kain kafan, kita mengutamakan membelinya terlebih dahulu dari harta pribadinya, sebelum kita gunakan untuk melunasi hutang dan tanggungannya yang lain. Jika si mayit tidak memiliki harta, maka kita mengambil uang untuk membeli kain kafan itu dari orang yang wajib menafkahinya, yaitu pada saat tak ada seorangpun yang berderma untuk membelikan kain kafan buat si mayit. 2) Jenazah seorang lelaki, dikafani dengan tiga lembar kain putih dari katun atau semisalnya. Lalu sebagian kain itu dibentangkan atas sebagian yang lain. Dan sebelumnya kain-kain itu sudah disemprot dengan air, kemudian diasapi dengan semisal kayu gaharu. Bagian paling atas sendiri, kita taruh kain yang terbaik. Lalu kita menebar harum-haruman diantara kain yang atas ini, dan memberi parfum pada setiap lembar kain-kain tersebut. 3) Setelah itu si mayit diletakkan di atasnya, kita mengambil sedikit harum-haruman lalu BAB IV
Tuntunan Jenazah
61
ditaruh pada kapas dan diletakkan diantara kedua pantatnya. Kemudian kita mengikatnya dari atas dengan kain yang terbelah ujungnya, seperti bentuk celana dalam, yang bisa mengikat erat antara dua pantat dan kandung kemihnya. 4) Kemudian harum-haruman yang masih tersisa kita letakkan pada setiap lobang yang ada pada wajah dan anggota-anggota wudhunya. Jika kita mengharumi seluruh tubuhnya, maka itu lebih baik. 5) Setelah itu kain paling atas, yang ada di sebelah kanan mayit, ditutupkan pada bagian kirinya. Dan kain yang disebelah kiri ditutupkan pada bagian kanannya. Kemudian seperti itu pula kita lakukan pada kain kedua dan ketiga. Dan kita menjadikan kain yang banyak lebihnya ada di bagian kepala. Lalu bagian tengah setiap kain itu kita ikat. Ikatan itu baru dibuka kembali saat jenazah dimasukkan dalam kuburan. Kita juga dibolehkan, jika mengkafani jenazah lelaki dengan baju, sarung dan selembar kain. 6) Adapun yang disunnahkan pada jenazah seorang wanita, ia harus dikafani dalam lima kain. Sarung untuk menutupi aurat, kerudung untuk menutup kepala, baju gamis yang
62
PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :
Ibadah, Doa, dan Muamalah
dilobangi tengahnya untuk memasukkan kepala dari lobang tersebut, kemudian dua lembar kain yang ukurannya seperti kain kafan jenazah lelaki. D. MENGIRINGI JENAZAH 1) Hukum mengiringi jenazah adalah fardhu kifayah, karena termasuk hak seorang Muslim.
ْ ْ َلَى ْ َج ِي ُب لِل ُم ْس ِل ِم:َح ُّق ال ُم ْس ِل ِم ع ال ُم ْس ِل ِم َو يِف ِر َوايَ ٍة ُ ِّ َ ْ ُ َ َ َ َلَىَ َ ْ مَ ْ ٌ َ ُّ َّلا يض َواتبَاع ِ ع أ ِخي ِه خس رد الس مِ و ِعيادة الم ِر ْج ْ ُ ْ َ َ َ ْ َّ ُ َ َ َ رواه. يت ال َعا ِط ِس الَنَائِ ِز وإِجابة ادلعو ِة وتش ِم
ابلخاري ومسلم
Kewajiban seorang Muslim terhadap Muslim yang lain ada lima, (yaitu): menjawab salam, menjenguk orang sakit, mengiringi jenazah, menghadiri undangannya dan mendo’akan orang yang bersin. [HR Bukhari dan Muslim]. 2) Disunnahkan untuk bersegera ketika berjalan mengangkat jenazah.
BAB IV
Tuntunan Jenazah
63
َْ ىَ خ َ ً َ َجْ َ َ َ َ ْ ا َْ ر از ِة ف ِإن كن ْت َصالحِ َة ق َّربْتُ ُموها إِل ال َ رْ ِي س ُعوا بِالن ِ أ َ ْ َ ُ َ ُ َ َ ًّ ََ ْ اَ َ ْ َ رْ َ َ َ اَ َ ر ُْ وإِن كنت غي ذلِك كن شا تضعونه عن ِرقابِكم رواه مسلم Bersegaralah kalian ketika membawa jenazah. Apabila dia orang shalih, maka kalian akan segera mendekatkannya kepada kebaikan. Dan apabila bukan orang shalih, maka kalian segera meletakkan kejelekan dari punggung-punggung kalian. [HR Muslim]. 3) Dianjurkan untuk mengangkat jenazah dari seluruh sudut keranda dengan sifat tarbi’, yakni mengangkat dari empat sudut keranda. [HR Ibnu Majah]. 4) Mengiringi dan mengangkat jenazah adalah khusus bagi kaum lelaki. Tidak boleh bagi wanita untuk mengiringi jenazah, karena hadits Ummu Athiyah menyatakan: Kami dilarang untuk mengiringi jenazah, akan tetapi tidak ditekankan kepada kami. [HR Bukhari]. 5) Diperbolehkan berjalan di belakang jenazah atau di depannya. Sedangkan orang yang naik kendaraan berjalan di belakang jenazah.
64
PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :
Ibadah, Doa, dan Muamalah
َّْ ُ َ ُ َ ْ َ ج َ َالَن از ِة رواه أبو داود الرا ِكب ي ِسري خلف
6)
7)
8)
9)
Seorang yang naik kendaraan berjalan di belakang jenazah. [HR Abu Dawud dan dishahihkan oleh Syaikh Al Albani]. Tidak diperbolehkan mengiringi jenazah dengan sesuatu yang menyelisihi Sunnah. Misalnya seperti mengeraskan suara ketika menangis, berdzikir, mengucapkan tarahhum (berdo’a untuk mayit agar diberi rahmat). Diharamkan mengiringi jenazah dengan sesuatu yang mungkar, seperti memukul kendang, alat musik yang mencerminkan kesedihan, meratap dan yang lainnya. Demikian pula apabila wanita memukul rebana ketika jenazah diberangkatkan ke kuburan. Apabila pada acara mengiringi jenazah terdapat kemungkaran, sedangkan dia tidak mampu untuk menghilangkan seluruhnya, maka dia tetap mengikuti jenazah tersebut, demikian menurut pendapat yang benar. Tidak mengapa mengiringi jenazah dengan naik mobil atau kendaraan yang lain apabila kuburan letaknya jauh. Dianjurkan bagi orang yang mengiringi jenazah untuk khusyu’ menghayati BAB IV
Tuntunan Jenazah
65
kematian dan memikirkan apa yang akan dialami oleh si mayit dan tidak membicarakan masalah duniawi. 10) Disunnahkan untuk tidak duduk hingga jenazah diletakkan di tanah. Rasullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
َ ُاز ًة فَلاَ جَتْل ُسوا َح ىَّت ت َ َإ َذا َّاتبَ ْعتُ ْم َجن وض َع رواه ابلخاري ِ ِ
ومسلم
Apabila kalian mengikuti jenazah, maka janganlah duduk hingga diletakkan. [HR Bukhari dan Muslim]. 11) Disunnahkan bagi orang yang telah selesai mengangkat jenazah untuk wudhu’.
ْ َّ ْ َ ُ َ َ ََ ْ َ َّ َ َ ِّ ً َ ْ َ ْ َ ْ َ ْ م حله فليَتَ َوضأ رواه أبو من غسل ميتا فليغت ِسل َومن داود والرتمذي
Barangsiapa yang memandikan mayit, maka hendaklah dia mandi. Dan barangsiapa yang mengangkatnya, maka hendaklah dia berwudhu’. [HR Abu Dawud, At Tirmidzi].
66
PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :
Ibadah, Doa, dan Muamalah
E. CARA MENGUBUR 1) Dan bentuk lahat lebih utama dari bentuk Syaqq. Dalam penggalian kuburan, kita disunnahkan memperdalam kuburan dan melebarkannya, sekiranya hal itu membuat baunya tidak tercium dan jenazah menjadi aman dari gangguan binatang buas. 2) Yang sesuai dengan sunnah, seharusnya kita memasukkan jenazah ke liang lahat dari kaki kuburan, jika itu mudah kita lakukan. Jika kondisinya tidak memungkinkan, maka kita boleh memasukkan jenazah dari bagian tengah kuburan. 3) Kuburan jenazah lelaki tidak perlu ditutupi, kecuali ada udzur seperti penyakit atau angin. Adapun alasan kenapa kuburan wanita harus ditutup dengan kain, hal itu agar proses pemasukannya ke dalam lahat bisa berjalan dengan sempurna. 4) Sedangkan orang yang paling utama dalam memasukkan jenazah adalah orang yang paling dekat nasabnya kepada jenazah itu. Tetapi jika ada orang yang lebih mengerti cara meletakkan posisi jenazah di liang lahat, maka ia lebih utama dibanding para kerabat jenazah yang tidak BAB IV
Tuntunan Jenazah
67
mengerti. 5) Disunnahkan memasukkan jenazah di dalam lahatnya di sisi bagian kanan, dengan menghadap kiblat. Ketika memasukkannya kita sambil mengucap:
ْ ُ َ َّ َلَى هلل ِ هلل َوع ِمل ِة رسو ِل ا ِ ِمْسِب ا
Dengan menyebut nama Allah SWT dan sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW. 6) Kemudian kita menancapkan batu bata pada lahat itu. Setelah itu kita meletakkan tanah liat pada setiap ujung batu bata tadi, dan menutupi setiap kerenggangan yang ada padanya. Dan yang sunnah kita memastikan kembali apakah wajah sang jenazah sudah menghadap kiblat atau tidak.Kemudian disunnahkan pada setiap pengiring untuk menciduk dengan tangannya sebanyak tiga cidukan, lalu dilemparkan ke dalam kuburannya. Setelah itu baru ditimbuni dengan tanah. Lalu kuburannya ini kita naikkan sejengkal dari permukaan tanah, agar jika ada orang yang lewat, ia bisa membedakannya dengan tanah yang lain. Kemudian kita meletakkan kerikil di atasnya agar tanah menjadi
68
PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :
Ibadah, Doa, dan Muamalah
kuat dan tidak berhamburan. Lalu kita siramkan air di atasnya. 7) Setelah proses penguburan selesai, kita disunnahkan untuk mendoakan ketetapan buat sang mayit saat berjumpa dengan dua orang malaikat. Kita disunnahkan mengucapkan doa seperti di bawah ini,
َ ْلح َ ْ ُ ْ َ ّٰ َ ُ ُ ْ ِّ َ ّٰ َ الل ُه َّم ثبِّته بِالق ْو ِل اثلَّابِ ِت يِف ا َيا ِة،الل ُه َّم لقنه ُح َّجتَه ْ َ ْ ُّ ادلنيا َو يِف اآل ِخ َر ِة
Ya Allah! Ajarkan kepada dia hujjahnya. Ya Allah! Tetapkan dia dengan perkataan yang tetap di dunia dan akhirat." 8) Dimakruhkan bagi kita dalam kondisi di atas kuburan seperti ini untuk berbicara tentang urusan dunia, tertawa atau tersenyum. Dan tidak mengapa jika kita menakuti-nakuti manusia dan mengingatkan mereka dengan kecemasan alam barzakh. F. BERTAKZIYAH 1) Menyalami, Menghibur, sahibul musibah
dan
mendoakan
BAB IV
Tuntunan Jenazah
69
ْ َ ُْ ََُ ً َ ُ َ ْ َ ِمن ع َّزى مصابا فله ِمثل أج ِره
"Barangsiapa menghibur seseorang yang tertimpa musibah, maka ia mendapat pahala seperti orang yang tertimpa musibah itu." [HR. At-Tirmidzi, no. 993] 2) Ucapan Takziyah:
َ ْ َ َ ْ َإ َّن لهلِ ِ َما أ َخ َذ َو هَ ُل َما أ ْع َطى َو لُ ُّك ي ش ٍء ِعن َد ُه بِأ َج ٍل ِ َ ْ َ ُْ َ ىًّ َ ْ َ ْ ْ َ لت ْ رواه ابلخاري-- مسم فلتص رِب و حت ِسب
Sesungguhnya milik Allah, segala yang diambilnya dan milikNya, segala yang diberkan, dan segala sesuatu disisiNya dengan ketentuan yang sudah ditetapkan waktunya. Maka, hendaknya engkau sabar dan ihtisab. [HR Bukhari]. 3) Disyariatkan membuatkan makanan diberikan kepada Sahibul Musibah. Rasulullah berkata kepada istri-istri beliau, saat meninggalnya Ja’far:
ُ ْ َْ َْ ُ ََ ْ َ َ ً ِا ْصنَ ُع ْوا ِأله ِل َجعف َر َط َعاما فقد أتاه ْم َما يُش ِغل ُه ْم
Buatlah makanan buat keluarga Ja`far, karena mereka mendapat musibah yang menyibukkan
70
PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :
Ibadah, Doa, dan Muamalah
mereka. [HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah] 4) Tidak disyariatkan membaca al-qur`an ketika takziyah, terlebih menyewa orang-orang untuk membaca Al Qur’an dan berkumpul dengan suatu hidangan makanan, membaca al-Qur’an di samping kuburan dan membaca al-qur`an tiga hari di rumah si mayit. 5) Dilarang membuat pesta dan menyembelih binatang ketika seorang kerabatnya meninggal dunia. Dari Jarir bin Abdullah Al-Bajali Radhiyallahu ‘anhu ia berkata,
ْ َ َّ َ َ ْ ُ َ ِّ َ ْ ْ َ َُ َّ َ ُ ُّ ْ ْ َ َ ى الطعامِ َبع َد كنا نعد ا ِالج ِتماع ِإل أه ِل المي ِت وصنعة َ ْ َّ ادلف ِن ِم َن انلِّيا َح ِة
Kami dulu (pada zaman Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam) menganggap perkumpulan di rumah keluarga si mayit dan membuat makanan setelah mayit dikubur adalah termasuk niyahah.[HR. Ahmad] 6) Bagi orang yang sedih, tidak boleh merobek bajunya atau menampar pipinya atau berteriak dengan ucapan jahiliyah.[HR bukhari dan Muslim]. Diperbolehkan menangisi mayit. BAB IV
Tuntunan Jenazah
71
Karena Rasulullah SAW menangis ketika Ibrahim, putra Beliau meninggal dunia. [HR Bukhari dan Muslim] 7) Para ulama telah sepakat haramnya niyahah, yaitu dengan menyebut-nyebut kebaikan mayit dengan mengeraskan suaranya. Karena dalam hal ini terdapat perbuatan jahiliyah, serta tidak menerima terhadap taqdir dan ketentuan Allah. 8) Tidak diperbolehkan mencela orang yang sudah meninggal dunia.
َى ْ َ ْ َ َّ َ َ ْ َ ْلأ َ َلا َّ َ ت ُس ُّبوا ا م َوات فإِن ُه ْم قد أف َض ْوا إِل َما قد ُموا رواه ابلخاري
Janganlah kalian mencela orang yang sudah mati, karena mereka mendapatkan dari apa yang telah mereka kerjakan. [HR Bukhari]. 9) Tidak boleh bagi wanita untuk ihdad (berkabung) lebih dari tiga hari, kecuali apabila ditinggal mati suaminya; maka dia ihdad selama empat bulan sepuluh hari. Kecuali apabila dia hamil, maka selesai masa ihdadnya ketika dia melahirkan kandungannya.
72
PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :
Ibadah, Doa, dan Muamalah
G. ZIARAH KUBUR 1. Ziarah kubur yang terlarang Ada beberapa sebab ziarah kubur dilarang, yaitu: (1) Menjadikan kuburan sebagai berhala yang disembah [HR Bukhari]; (2) Menjadikan kuburan sebagai masjid [HR Abu Dawud dan Ibn Majah]; (3) Membuat penerangan berupa lampu-lampu; (4) Menjadikan kuburan sebagai tawasul [QS azZumar: 3]; (5) Menjadikan kuburan sebagai tempat mencari berkah [QS al-Hajj: 73 dan QS Yunus: 106]; (6) Membacakan al-Qur’an di atas kuburan [QS an-Naml: 80]; (7) Menghadiahkan pahala kepada mayit [QS an-Najm: 38-39 danQS Fushilat: 46]; (8) Tercetus kata-kata yang tidak layak [HR Ibn Majah]; (9) Penziarah Wanita, sebagaimana sabda Nabi: Allah melaknat wanita-wanita yang selalu berziarah kubur. (HR. Ibn Majah) 2. Ziarah yang disyariatkan Ziarah yang disyariatkan adalah sebagai berikut: (1) Disunnahkan untuk ziarah kubur dengan tujuan untuk mengambil pelajaran dan mengingatkan kematian, meskipun ziarah kubur orang yang mati dalam keadaan kafir. [HR Muslim]. (2) Membuka BAB IV
Tuntunan Jenazah
73
alas kaki ketika berjalan di sela-sela kuburan. Bahwa rasulullah SAW melihat seorang laki-laki berjalan dengan terumpah di kuburan, maka beliau bersabda: “Hai orang yang berterompah, bukalah terompahmu”. (HR. Abu Dawud, Ahmad, Imam Empat). (3) Menghadap kiblat berdoa kepada Allah memohonkan ampun dan kebaikan untuk mereka: “Bahwasanya Rasulullah SAW duduk menghadap kiblat ketika pergi berziarah kubur (HR Abu Dawud). (4) Disunnahkan bagi orang yang ziarah kubur ketika masuk kuburan untuk mengucapkan do’a:
َّ َ ْ ُ ْ َ َ ْ ُ ْ ْ َ ِّ َ ْ َ ْ ُ ْ َ َ ُ ََّلا ني َوإِنا ار ِمن المؤ ِم ِنني والمس ِل ِم ِ الس م عليكم أهل ادلي َ َح َلن َ َ ْ َ ْ َ ُ َْ َ َ ُ ُ َلا ُ اهلل بِك ْم ل ِحقون أنتُ ْم َا ف َر ٌط َون ُن لك ْم تبَ ٌع ِإن شاء َ َ َ ْ ْ ُ َ َ ََ َ َُ ْ َ رواه مسلم- أسأل اللهلنا ولكم العا ِفية
Semoga keselamatan bagi kalian yang ada di sini dari kaum mukminin dan muslimin. Dan kami, insya Allah, sungguh akan menyusul kalian. Kalian lebih dahulu daripada kami dan kami mengikuti kalian. Saya minta kepada Allah kesejahteraan untuk kami dan kalian. [HR Muslim].
74
PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :
Ibadah, Doa, dan Muamalah
BAB V:
TUNTUNAN SAAT SAKIT DAN MENJENGUK ORANG SAKIT
A. Hikmah Sakit 1. Ujian dan cobaan Sikap seorang muslim tatkala menghadapi berbagai ujian dan cobaan adalah senantiasa berusaha sabar, ikhlas, mengharapkan pahala dari Allah SWT, terus-menerus memohon pertolongan Allah SWT sehingga tidak marah dan murka terhadap taqdir yang menimpa dirinya, tidak pula putus asa dari rahmat-Nya. Allah berfirman: Dialah Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. (QS Al-Mulk: 2). Dan dalam firman yang lain: Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan. (QS Al-Anbiya`: 35)
BAB V:
Tuntunan Saat Sakit dan Menjenguk Orang Sakit
75
2. Penghapus dosa Diriwayatkan dari Abu Sa’id Al-Khudri dan Abu Hurairah RA, Nabi SAW bersabda:
َ َ َ َ َ ُ َما يُص َ يب ال ْ ُم ْس لم ِم ْن ن َص ٍب َوال َو َص ٍب َوال ه ٍ ّم َوال ُح ْز ٍن ِ َ َّ َ ُ َ ُ َ ْ َّ ََّ َ َ ً َ َ َ ّ َ ى َاهلل بها ُ ك َّف َر وال أذى وال غ ٍم حت الشوك ِة يشاكها إِال ِ َ ِم ْن خ َطايَ ُاه Tidaklah menimpa seorang Muslim kelelahan, sakit, kekhawatiran, kesedihan, gangguan dan duka, sampai pun duri yang mengenai dirinya, kecuali Allah akan menghapus dengannya dosa-dosanya. (Muttafaqun alaih) 3. Pengingat Nikmat Kesehatan Ibnu Abbas RA berkata, Rasulullah SAW bersabda:
ٌ َُْ ََْ َّ ون ِفيْه َما َكث ٌري ِم َن انل ِاس ان مغب ِ ِ ِ نِعمت
Dua kenikmatan yang kebanyakan orang terlupa darinya, yaitu kesehatan dan waktu luang. (HR. AlBukhari)
76
PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :
Ibadah, Doa, dan Muamalah
B. Adab-adab ketika Sakit 1) Sabar, ridha, dan husnu zhann Sabar dan ridha atas ketentuan Allah SWT, serta berbaik sangka kepada-Nya. Rasulullah SAW bersabda:
َ َ َ َ ْ َ ٌ َّْ َ ْ ُ لَُّ ُ هَ ُ َ ر ْ ْ َْ اك لأِ َح ٍد ِإن أم َره كه ل خي َوليس ذ،َع َجبًا لأِ م ِر ال ُمؤ ِم ِن َْ َ َ َ ْ ُ رََّ َ َ َ اَ َ َ رْ ه َ ْ ْ َّ َوإِذا،س ُاء شك َر فكن خ ٌي ُل إِن أصابته،إِال لِل ُمؤ ِم ِن ََ اَ َ َ ه ََّأَ َص َابتْ ُه ر ض ُاء َص رَ َب فكن خ رْ ٌي ُل Sungguh menakjubkan urusan orang yang beriman. Sesungguhnya semua urusannya baik baginya, dan sikap ini tidak dimiliki kecuali oleh orang yang mukmin. Apabila kelapangan hidup dia dapatkan, dia bersyukur, maka hal itu kebaikan baginya. Apabila kesempitan hidup menimpanya, dia bersabar, maka hal itu juga baik baginya. (HR. Muslim) Dari Jabir RA diceritakan, bahwasa Nabi SAW bersabda:
َ ْ َُ َ ُ َ َّ َ َ ُ ُ ْ َّ ُ ح َّ َّ هلل ت َعال ِ ال يموتن أحدكم ِإال َوه َو ي ِس ُن الظن بِا
Janganlah salah seorang di antara kalian itu mati, BAB V:
Tuntunan Saat Sakit dan Menjenguk Orang Sakit
77
kecuali dalam keadaan dia berbaik sangka kepada Allah swt. (HR. Muslim). 2) Berobat dengan cara yang dibenarkan oleh syariat. Diriwayatkan dari Abud Darda` RA:
ََ َ َ َ َّ ادل َاء َو َّ اهلل َخلَ َق َ إ َّن ٍادل َو َاء فتَد َاو ْوا َوال تد َاو ْوا حِبَ َرام ِ
Sesungguhnya Allah menciptakan penyakit dan obatnya. Maka berobatlah kalian, dan jangan berobat dengan sesuatu yang haram. (HR. Ad-Daulabi)1 Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA bahwa Nabi SAW bersabda:
َ ََّ َ ْ َ ه َ ُ ُ ُ َما أَنْ َز َل َع ِل َمه َم ْن َع ِل َمه،اهلل ِم ْن دا ٍء إِال أن َزل ُل ِشف ًاء َُ َُ َو َج ِهله َم ْن َج ِهله
Tidaklah Allah menurunkan satu penyakit pun melainkan Allah turunkan pula obat baginya. Telah mengetahui orang-orang yang tahu, dan orang yang tidak tahu tidak akan mengetahuinya. (HR. AlBukhari dan Muslim). 1 Asy-Syaikh Al-Albani menyatakan sanad hadits ini hasan. Lihat Ash-Shahihah no. 1633
78
PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :
Ibadah, Doa, dan Muamalah
Adapun berobat kepada tukang sihir atau dukun, atau dengan cara-cara perdukunan semacam mantera yang mengandung unsur syirik, atau rajahrajah yang tidak diketahui maknanya, maka haram hukumnya, dan bisa menyebabkan seseorang keluar (murtad) dari Islam. Dari Shafiyyah bintu Abi ‘Ubaid, dari sebagian istri Nabi SAW, Nabi SAW bersabda:
ََ ْ َ ىَ َ َّ ً َ َ َ هَ ُ َ ْ يَ ْ َ َّ َ ُ َ ُ ْ ْ ه ٌَ ش ٍء ف َصدقه ل ْم تقبَل ُل َصالة من أت عرافا فسأل عن َ أَ ْر َبع ني يَ ْو ًما ِ
Barangsiapa mendatangi peramal, kemudian dia bertanya kepadanya tentang sesuatu lalu dia membenarkannya, maka tidak akan diterima shalatnya selama 40 hari. (HR. Muslim).
3) Menyelesaikan kewajiban adami Apabila dirinya mempunyai kewajiban (seperti hutang, pinjaman, dll), atau amanah yang belum ditunaikan, atau kezaliman terhadap hak orang lain yang dia lakukan, hendaknya dia bersegera menyelesaikannya dengan yang bersangkutan, bila memungkinkan. Bila tidak memungkinkan, karena jauh tempatnya, atau belum ada kemampuan, atau BAB V:
Tuntunan Saat Sakit dan Menjenguk Orang Sakit
79
sebab lainnya, hendaknya dia berwasiat (kepada ahli warisnya) dalam perkara tersebut. Dari Abu Huraiah diceritakan, Nabi SAW bersabda:
َ َ ْ ََم ْن اَكنَ ْت ِعنْ َد ُه َم ْظلَ َم ٌة لأِ ِخيْ ِه ِم ْن ِع ْر ِض ِه أ ْو ِم ْن ي ش ٍء ْ َ َ ُ َ َ ْ َ َ ْ َ َ ْ َْ ْ َ َ َ َّ ْ ُ ْ ُ ي ٌ َون د ْين إِن،ار َو ِد ْره ٌم ِ فليتحلله ِمنه الَوم قبل أن ال يك َ ْ َ ْ ْ َ ُْ َ ُ ٌ َ َاَ َ ه ُ َوإِن ل ْم يَك ْن،كن ُل ع َمل َصا ِل ٌح أ ِخذ ِمنه بِقد ِر َمظل َم ِت ِه َ َ َ َ ّ َ ْ َ ُ ٌ َ َ َ ُ َه ات َصا ِح ِب ِه ف ُح ِمل َعليْ ِه ِ ل حسنات أ ِخذ ِمن س ِيئ
Barangsiapa berbuat kezaliman terhadap saudaranya, baik pada harga dirinya atau sesuatu yang lain, hendaknya dia minta agar saudaranya itu menghalalkannya (memaafkannya) pada hari ini, sebelum (datangnya hari) yang tidak ada dinar maupun dirham. Apabila dia memiliki amal shalih, akan diambil darinya sesuai kadar kezalimannya (lalu diberikan kepada yang dizaliminya). Apabila dia tidak memiliki kebaikan-kebaikan, akan diambil dari kejelekan orang yang dizalimi lalu dipikulkan kepadanya. (HR. Al-Bukhari) 4) Menuliskan wasiyat Disyariatkan segera menulis wasiat dengan
80
PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :
Ibadah, Doa, dan Muamalah
saksi dua orang lelaki muslim yang adil. Allah SWT berfirman: Hai orang-orang yang beriman, apabila salah seorang kamu menghadapi kematian, sedang dia akan berwasiat, maka hendaklah (wasiat itu) disaksikan oleh dua orang yang adil di antara kamu, atau dua orang yang berlainan agama dengan kamu, jika kamu dalam perjalanan di muka bumi lalu kamu ditimpa bahaya kematian. (Al-Ma`idah: 106) Dari Ibnu Umar RA, Nabi SAW berkata:
َ ُ ُ ٌ ََ َ َّ ْ ٌ ُ ْ ٌ َ ْ ُ يَ ْ َ َينْ َ هَ ُ ي ْ ما حق ام ُرؤ مس ِلم يبيت للت ول َ ِيد أ ْن يُ ي وص شء ي ِر ِ ِ ْ َّ ُض اهلل َ ِ َوقَ َال ْاب ُن ُع َم َر َر ي.ال َو َو َّصيْتُ ُه ِعنْ َد َرأ ِس ِه ِفي ِه ِإ َي َ َ ٌ ُ َما َم َّر ْت َع يََّل لْلة ُمنْ ُذ َسم ْع ُت َر ُسول اهلل َص ىَّل:َعنْ ُه َما اهلل ِ ِ َ ْ َّ َ َ َ َ َّ َّ َ َِعليْ ِه َو َسل َم قال ذلِك إِال َو ِعن ِدي و ِصيتي
Tidak berhak seorang Muslim melalui dua malam dalam keadaan dia memiliki sesuatu yang ingin dia wasiatkan kecuali wasiatnya berada di sisinya. Dan Ibnu Umar RA berkata: Tidaklah berlalu atasku satu malam pun semenjak aku mendengar Rasulullah SAW berkata demikian, kecuali di sisiku ada wasiatku. (Muttafaqun ‘alaih) BAB V:
Tuntunan Saat Sakit dan Menjenguk Orang Sakit
81
Wasiat harta maksimal sepertiga dari hartanya. Wasiat tersebut tidak boleh untuk ahli waris yang berhak mendapatkan warisan, kecuali dengan kerelaan dari seluruh ahli waris lainnya. Rasulullah SAW bersabda:
َ َ ُ َّ َُّل َ ْ َ ْ َ َ َّ اهلل قد أع َطى ك ِذي َح ٍّق َحقه فال َو ِص َّية ل ِ َو ِار ٍث إِن
Sesungguhnya Allah telah memberi setiap yang memiliki hak akan haknya, maka tidak ada wasiat untuk ahli waris. (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi)
5) Berwasiat agar jenazahnya diurus dan dikuburkan sesuai As-Sunnah Asy-Syaikh Al-Albani dalam Ahkamul Jana`iz, hal. 17-18) berkata: “Ketika adat kebiasaan yang dilakukan mayoritas kaum muslimin pada masa ini adalah bid’ah dalam urusan agama, lebih-lebih dalam masalah jenazah, maka termasuk perkara yang wajib adalah seorang muslim berwasiat (kepada ahli warisnya) agar jenazahnya diurus dan dikuburkan sesuai As-Sunnah. Para sahabat RA banyak memberikan contoh dalam hal ini. Diceritakan dari Amir bin Sa’d bin Abi Waqqash, bahwa ayahnya (yakni Sa’d bin Abi Waqqash) berkata ketika sakit yang mengantarkan
82
PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :
Ibadah, Doa, dan Muamalah
kepada wafatnya: “Buatlah liang lahat untukku, dan tegakkanlah atasku bata sebagaimana dilakukan demikian kepada Rasulullah SAW.” Demikian juga Abu Burdah bercerita bahwa Abu Musa RA mewasiatkan ketika hendak meninggal: “Apabila kalian berangkat membawa jenazahku maka cepatlah dalam berjalan. Jangan mengikutkan (jenazahku) dengan bara api. Sungguh jangan kalian membuat sesuatu yang akan menghalangiku dengan tanah. Janganlah membuat bangunan di atas kuburku. Aku mempersaksikan kepada kalian dari al-haliqah (wanita yang mencukur gundul rambutnya karena tertimpa musibah), as-saliqah (wanita yang menjerit karena tertimpa musibah), dan al-khariqah (wanita yang merobek-robek pakaiannya karena tertimpa musibah).” Mereka bertanya: “Apakah engkau mendengar sesuatu dari Nabi SAW tentang hal itu?” Dia menjawab: “Ya, dari Rasulullah SAW.” (HR Ahmad, Al-Baihaqi, dan Ibnu Majah) Al-Imam An-Nawawi berkata dalam AlAdzkar: “Disunnahkan baginya dengan kuat untuk mewasiatkan kepada mereka (ahli waris) untuk menjauhi adat kebiasaan yang berupa bid’ah dalam pengurusan jenazah. Dan dikuatkan perkara tersebut (dengan wasiat).” BAB V:
Tuntunan Saat Sakit dan Menjenguk Orang Sakit
83
C. Adab berkunjung Orang Sakit Mengunjungi orang sakit sangat dianjurkan dalam Islam. Dalam suatu riwayat Rasulullah SAW bersabda: Apabila seorang laki-laki berkunjung kepada saudaranya yang Muslim, maka seakanakan dia berjalan di kebun Surga hingga duduk. Apabila sudah duduk, maka dituruni rahmat dengan deras. Apabila berkunjung di pagi hari, maka tujuh puluh ribu malaikat akan mendoakannya, agar mendapat rahmat hingga sore. Apabila berkunjung di sore hari, maka tujuh puluh ribu malaikat akan mendoakannya agar diberi rahmat hingga pagi.[HR. At-Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad]. Sementara adab islam ketika berkunjung adalah: 1. Menanyakan keadaannya dan Menghiburnya Tanyakanlah keadaan si sakit entah itu secara langsung kepada penderita atau melalui keluarganya. Jangan lupa memberi pesan atau nasehat agar sabar menjalani ujian sakit tersebut. Tapi jangan lupa pula ingatkan agar si sakit itu tetap beribadah terutama dalam hal shalat.
84
PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :
Ibadah, Doa, dan Muamalah
2. Mendoakan untuk kesembuhanya. Hendaknya mendoakan si sakit agar cepat sembuh. Doa yang dipakai bisa menggunakan bahasa apa saja karena Allah SWT Maha Menerima Doa. D. Doa-doa Yang Perlu dipanjatkan Ketika sakit 1. Doa yang dibacakan kepada Orang yang Sakit Tuntunan doa yang dapat dibaca saat berkunjung kepada orang yang sakit. Doa Pertama:
ْ َ ُ ال بَأ َس َط ُه ْو ٌر إ ْن َش َاء .اهلل ِ
Tidak mengapa, semoga sakitmu ini membuat dosamu bersih, insya Allah. [HR Bukhari] Doa Kedua:
ْ ْ ْ َ َُ ْ َ َ ْ َْ .اهلل ال َع ِظيْ َم َر َّب ال َع ْر ِش ال َع ِظيْ ِم أن يَش ِفيَك أسأل
)7x(
Aku mohon kepada Allah Yang Maha Agung, Tuhan BAB V:
Tuntunan Saat Sakit dan Menjenguk Orang Sakit
85
yang menguasai arasy yang agung, agar menyembuhkan penyakitmu. [HR Tirmizi dan Abu Dawud] Doa Ketiga: Dari Aisyah RA berkata: “Nabi SAW biasa membacakan doa perlindungan kepada sebagian mereka (sahabatnya), beliau mengusap orang tersebut dengan tangan kanan beliau lalu beliau membacakan doa:
َ َ َ َْ ْ َّ َ ابل ّ اس َر َّب َ أ ْذ ِهب ال ِشف َاء ِإل، َواش ِف أن َت الش يِاف،انلَ ِاس ِ َ ُ َ َُ َ َ ِشف ًاء ال يغا ِد ُر َسق ًما،ِشفاؤ َك Hilangkanlah penyakit wahai Rabb manusia dan berilah kesembuhan, sesungguhnya Engkau adalah Maha Menyembuhkan, tidak ada kesembuhan kecuali dengan kesembuhan dari-Mu, (berilah) kesembuhan total yang tidak menyisakan penyakit. (HR.Bukhari dan Muslim)
Doa Keempat: Dari Abdurrahman bin Saib keponakan Maimunah Al-Hilaliyah RA bahwasanya Maimunah bertanya kepadanya, “Wahai anak saudaraku, maukah apabila aku bacakan kepadamu doa
86
PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :
Ibadah, Doa, dan Muamalah
kesembuhan yang biasa dibaca oleh Rasulullah SAW?” Abdurrahman menjawab, “Tentu.” Maimunah berkata:
َْ َ َ ّ َُ ْ َ َ ُ َ ْ َ ْ ل أذ ِه ِب،ك دا ٍء ِفيك ِ ِمْسِب ا ِ ِمن، واهلل يش ِفيك،هلل أر ِقيك َ َ ّا َ َلا ْ ْ َّ َ ْ َ ال ّ اس َر َّب َ ْب َ ِ َش ي،الش يِاف َواش ِف أنت،انلَ ِاس اف إِل أن َت
Dengan nama Allah aku membacakan doa kesembuhan untukmu, Allah-lah Yang menyembuhkanmu, dari segala penyakit yang ada padamu. Hilangkanlah penyakit wahai Rabb manusia dan berilah kesembuhan, sesungguhnya Engkau adalah Maha Menyembuhkan, tidak ada yang mampu memberi kesembuhan kecuali Engkau. (HR. Ahmad, An-Nasai, Ibnu Hibban, dan Ath-Thabrani) 2. Doa Yang Dibaca Oleh Orang Yang Sakit Doa Pertama: Dari Abu Abdillah Utsman bin Abil ‘Ash RA: Dia mengadukan kepada Rasulullah SAW tentang rasa sakit yang ada pada dirinya. Rasulullah SAW berkata kepadanya: “Letakkanlah tanganmu di atas tempat yang sakit dari tubuhmu, lalu bacalah:
,)x3( هلل ِ ِمْسِب ا BAB V:
Tuntunan Saat Sakit dan Menjenguk Orang Sakit
87
kemudian bacalah:
َ ّ ََ ُ ْ َ ْ ر ُ ُ َُ )7x( ش َما أ ِج ُد َوأ َحا ِذ ُر ِ أعوذ بِ ِع َّز ِة ا ِ هلل وقدرتِ ِه ِمن
"A'UDZU BI'IZZATILLAHI WA QUDRATIHI MIN SYARRI MAA AJIDU WA UHAADLIRU." 7X Aku berlindung dengan keperkasaan Allah dan kekuasaan-Nya, dari kejelekan yang aku rasakan dan yang aku khawatirkan. (HR. Muslim) Doa kedua: Membacakan surat Al-Falaq, An-Nas, AlFatihah atau doa-doa perlindungan lainnya dan mengusapkannya ke anggota badan yang sakit
َ ُ ََّ ْ اَ َ َ َ َّ َّ َّ َ ى ْ َ َ ََّ ا أن انل يِب صل:عن عئِشة اهلل َعليْ ِه َو َسل َم كن ِإذا اشتَك َّ َ ُْ ْ َ ََ ْ َ ُ لَى ُْ ُ َّ ْ َ َ ُ ُ ْ فل َّما اشتَد َو َج ُعه كن ُت، َو َينفث،ات ِ يقرأ ع نف ِس ِه بِالمع ِوذ َ َْ َ ُ َْ َُْ َر َج َاء بَ َرك ِت َها،ِ َوأم َس ُح عنه بِيَ ِده،أق َرأ َعليْ ِه
Dari Aisyah ra berkata: Jika Nabi SAW sedang sakit, maka beliau membacakan untuk dirinya sendiri almu’awwidzat (surat-surat Al-Qur’an dan doa-doa perlindungan) lalu meniupkannya pada diri beliau
88
PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :
Ibadah, Doa, dan Muamalah
sendiri. Namun ketika sakit beliau telah parah, sayalah yang membacakan al-mu’awwidzat untuk beliau, lalu saya (tiupkan bacaan tersebut ke tangan beliau dan) usapkan tangan beliau ke badan beliau, dengan mengharap keberkahan tangan beliau.(HR. Muslim)
ُ ُ َ َ ََ ْ اَ َ َ َ َ ُ َ ْ َ َ َ ْ ا هلل َصل ِ ر ي،عن عئِشة ِ «كن رسول ا:ض اهلل عنها قالت ُ َ َن َف َث ف َك َّفيْ ِه ب ُق ْل ُهو،اهلل َعلَيْ ِه َو َسلَّ َم إ َذا أَ َوى إ ىَل فِ َراش ِه ِ ِي ِ ِ ِ َ ُ ً ََ َ ٌ َ ْ ُ َ ّ َ َينْ م ُ ْ َو َما، ث َّم ي ْم َس ُح بِ ِه َما َوج َهه،يعا ج ِ ِ الل ُهَّ أحد وبِالمع ِوذت ََ َ ََ َ ْ اَ َ ُ َ َ َّ ْ َ ىَ ا «فلما اشتك كن:بَلغ ْت يَ َد ُاه ِم ْن َج َس ِدهِ» قالت عئِشة ْ َ َ َ َْ ْ َ »يَأ ُم ُر يِن أن أف َعل ذلِك بِ ِه Dari Aisyah RA berkata: Jika Rasulullah SAW berbaring di tempat tidurnya untuk tidur, maka beliau membaca surat Al-Ikhlas dan dua surat Al-Mu’awidzatain (Al-Falaq dan An-Nas) lalu meniupkannya kepada kedua telapak tangan beliau, lalu beliu mengusapkan kedua telapak tangannya ke wajahnya dan seluruh anggota badannya yang bisa dijangkau dengan kedua tangannya. Tatkala beliau sakit keras, maka beliau memerintahkan kepadaku untuk melakukan hal itu bagi beliau.(HR. Bukhari) BAB V:
Tuntunan Saat Sakit dan Menjenguk Orang Sakit
89
3. Doa Orang Sakit Yang Tidak Ada Harapan Untuk Sembuh Bila sakitnya bertambah parah atau tidak kunjung sembuh, tidak diperbolehkan mengharapkan kematian. Diriwayatkan dari Anas RA dia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Janganlah salah seorang kalian mengharapkan kematian karena musibah yang menimpanya. Apabila memang harus melakukannya, maka hendaknya dia berdoa:
َ ُ ْاَ َ لح ْ َ ّٰ ُ َ ْ َ ََ َّ َ ا الل ُه َّم أح ِي يِن َما كن ِت ا َيَاة خ رْ ًيا يِل َوت َوف يِن ِإذا كن ِت ال َوفاة ً َ خ رْيا ل
Ya Allah, hidupkanlah aku bila kehidupan itu adalah kebaikan bagiku dan wafatkanlah aku bila kematian itu adalah kebaikan bagiku. (Muttafaqun ‘alaih)
َ َْ َ لْى َّ ن ب ْ ْ َْ ّٰ ُ َّ ْ ْ ْ َ ْ مَ ْ ْ َ لح .الر ِفيْ ِق األع ِ ِاللهم اغ ِفر يِل وارح يِن وأ ِق ي
Ya Allah, ampunilah dosaku, berilah rahmat kepadaku dan pertemukan aku dengan Kekasih Yang Maha Tinggi. [HR Bukhari dan Muslim]
َّ َ َ َ ْ ُ َّ َ َ َ ُ ََ َ َ َّ ُ َ ُ َ ْ ر ال ِإلـه ِإال،اهلل َوح َد ُه ال ِإلـه ِإال،ال ِإلـه ِإال اهلل واهلل أكب
90
PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :
Ibadah, Doa, dan Muamalah
ُْ َ ْ َ ُ َ رَ ْ َ هَ ُ َ َ َ َّ ُ هَ ْ ْ ُ هَ لح ،اهلل ُل ال ُملك َو ُل ا َ ْم ُد ال إِلـه إِال،شيك ل ِ اهلل وحده ال َّ َ َّ ُ َ َ َ ْ َ َ َ ُ َّ َ َ َ .هلل ِ ال ِإلـه ِإال اهلل وال حول وال قوة ِإال بِا Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, Allah Maha Besar. Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagiNya, tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, bagiNya kerajaan dan bagiNya pujian. Tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah. Tidak ada daya dan kekuatan, kecuali dengan pertolongan Allah. [HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah]
BAB V:
Tuntunan Saat Sakit dan Menjenguk Orang Sakit
91
BAB VI
TUNTUNAN KHUTBAH JUM'AT
Shalat Jum'at diawali dengan khutbah Jum'at yang dapat dilakukan oleh imam shalat atau oleh orang lain. Khutbah terbagi dua, khutbah pertama dan khutbah kedua yang biasanya dipisah dengan duduk sebentar. Secara prinsip, isi khutbah harus mengandung lima unsur, yaitu: 1. Membaca Tahmid (alhamdulillah) disertai lafadz jalalah (lafadz Allah). 2. Membaca shalawat. 3. Berwasiat atau berpesan pada jamaah agar bertakwa. 4. Membaca ayat Al Quran pada salah satu dari dua khutbah. 5. Berdo'a dengan segala hal yang bersifat ukhrowi (keakhiratan) pada waktu khutbah kedua. Berikut contoh khutbah Jum'at pendek dalam Bahasa Arab yang sudah memenuhi 5 unsur rukun khutbah. Dan biasaya digunkan untuk muqadimah
92
PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :
Ibadah, Doa, dan Muamalah
saat khutbah. Anda dapat Menambahnya dengan bahasa Indonesia pada khutbah pertama. Khutbah Pertama
حَ ْ َ ُ ُ َ ْ َ ْ ُ ُ َ ْ َ ْ ْ َ ُ ُ َّ لحْ ْ َ هلل ِم ْن ِإن ا َمد لهلِ ِ نمده َونست ِعينه َونستغ ِف ُره َونعوذ بِا ِ ُ َ َ رُ ُ ْ َ ْ ُ َ َ ْ َ ِّ َ َ ْ َْ اهلل فال ات أع َمالنِ َاَ ،م ْن يه ِد ِه شو ِر أنف ِسنا و ِمن سيئ ِ َ َ هَ هَ َّ َ ُ َّ هَ ُ َ َ ْ ُ ْ ْ َ َ ال َها ِد َي ُلَ .وأ ْش َه ُد أ ْن ال إ َل إال ُ اهلل م ِضل ل ومن يض ِلل ف ِ ِ َ ْ َُ َ ال رَشيْ َك هَ ُل َوأَ ْش َه ُد أَ َّن حُمَ َّم ًدا َعبْ ُد ُه َو َر ُس ْو هُ ُل .اَللّٰ ُهمَّ وحده ِ لَىَ لَىَ حُ َ َْ َ ْ َ ُ َص ِّل ع م َّمد َوع َ َ َ ْ َ ْ ان ِإل هِ ِ ٍ آل وصح ِب ِه ومن ت ِبعهم بِ ِإحس ٍ َ َ َّ ُ َ َ َ َ ْ ِّ ْ َ َ ُّ َ ذَّ ْ َ َ َ ُ َّ ُ الين ءامنوا اتقوا اهلل حق تقاتِ ِه وال يومِ ادلي ِن .يا أيها ِ َ َ لحْ َ َ ُ ْ ُ َّ َّ َ ُ ْ ُّ ْ ُ ْ َ َّ َ ْ ُ َّ ْ َ َ يث تموتن ِإال َوأنتم مس ِلمون .أما بعد؛ ف ِإن أصدق ا َ ِد ِ َّ َ ىَّ َ ُ َ َ ْ ْ َ ْ حُ َ اهللَ ،وخ رْ َي ال َهد ِي هد ُي م َّم ٍد َصل اهلل َعليْ ِه َو َسل َم ِكتاب ُ ٌََ َ رَّ َ ُ حُ ْ َ ُ لَُّ حُ ْ َ ْ ٌ لَُّ ْ ور م َدثات َها َوك م َدث ٍة بِد َعة َوك بِد َع ٍة َضاللة وش األم ِ َ لَُّ َ َ َ َّ ار وك ضالل ٍة يِف انل ِ 93
BAB VI
Tuntunan Khutbah Jum’at
Jama’ah Jum’ah yang dirahmati Allah. ------------------------------------------------------------------[selanjutnya anda tambah dengan materi yang coc ok]--------------------------------------------------------------
ُ َ َ َ ُ ْ ََ ُ ْ ُْ ْ آن الْ َع ِظيْ ِمَ ،و َن َف َع ْ ن َوإِيَّاك ْم بارك اهلل يِل ولكم يِف القر ِ يِ ِّ ْ لحْ ْ َ ُ ُ َ َ َ َ ْ َ ْ َ ات َواذلك ِر ا َ ِكي ِم .أق ْول ق ْو يِ ْل هذا بِما ِفي ِه ِمن اآلي ِ ََ ْ َْ ُ َ ْ لُ ِّ ْ ينْ َ ُ اهلل ال َع ِظيْ َم يِ ْل َولك ْم َول ِ َسائِ ِر ال ُم ْس ِل ِم َ ِم ْن ك وأستغ ِفر ْ َذنْب .فَ ْ استَ ْغف ُر ْو ُه ،إنَّ ُه ُه َو ال َغ ُف ْو ُر َّ الر ِحيْ ُم ِ ِ ٍ Khutbah Kedua
حَ ْ َ ُ ُ َ ْ َ ْ ُ ُ َ ْ َ ْ ْ َ ُ ُ َّ لحْ ْ َ هلل ِم ْن ِإن ا َمد لهلِ ِ نمده َونست ِعينه َونستغ ِف ُره َونعوذ بِا ِ ُ َ َ َ ْ َْ ش ْور أَ ْن ُفسنَا َوم ْن َسيِّئَ َ ْ َ رُ ُ اهلل فال ِ ات أعمالنِ َا ،من يه ِدهِ ِ ِ ِ ُ َّ هَ ُ َ َ ْ ُ ْ ْ َ َ َ َ هَ ُ َ َ ْ َ ُ َ ْ َ هَ َ َّ ال ُ اهلل م ِضل ل ومن يض ِلل فال ها ِدي ل .وأشهد أن ال إِل إِ َ ْ َُ َ ال رَشيْ َك هَ ُل َوأَ ْش َه ُد أَ َّن حُمَ َّم ًدا َعبْ ُد ُه َو َر ُس ْو هُ ُل .أَ َّما َب ْعد؛ُ وحده ِ َّ َ َ َ َ َ َ ُ ُ َ ُّ ْ َ لَىَ َّ ِّ َ َ ُّ َ ذَّ ْ الي َن َء َامنُ ْوا ِإن اهلل ومالئِكته يصلون ع انل يِب ،يا أيها ِ PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :
Ibadah, Doa, dan Muamalah
94
َ ّٰ ُّ َ ِّ َ ِّ لَىَ حُ َ َصل ْوا َعليْ ِه َو َسل ُم ْوا ت ْس ِليْ ًما .الل ُه َّم َصل ع م َّم ٍد َوع حُ َ َّ َ َ َ َّ ْ َ لَىَ ْ َ ْ َ َ لَىَ َّ َ آل ِإبْ َرا ِهيْ َمِ ،إنك آل مم ٍد كما صليت ع ِإبرا ِهيم وع ِ ِ حُ َ َّ َ َ َ َ ْ مَ ْ ٌ جَ ْ ٌ َ َ ْ لَىَ حُ َ َّ َ لَىَ َ آل مم ٍد كما باركت ع ِ ارك ع مم ٍد وع ِ حيد ِ ميد .وب ِ لَىَ ْ َ ْ َ َّ َ مَ ْ ٌ جَ ٌ َْ َْ َ ميْد. آل ِإبرا ِهيمِ ،إنك ِ ِإبرا ِهيم وع ِ حيد ِ َ ْ ُ ْ ينْ َ َ ْ ُ ْ َ َ َّ ُ َّ ْ ْ ْ ُ ْ ينْ َ َ ْ ُ ْ َ ات ات ،والمؤ ِم ِن والمؤ ِمن ِ اللهم اغ ِفر لِلمس ِل ِم والمس ِلم ِ ْ َ َْ ُْ ْ َْ َ أل ْم َوات ،إنَّ َك َسميْ ٌع قَريْ ٌب جُ ْ ُ ّ َ َ ات. األحيا ِء ِمنهم وا ميب ادلعو ِ ِ ِ ِ ِ ِ َ ّ َ َ ُ َ ْ َ ْ َ ْ َ َ ْ َ ْ َ ْ َ َ ّ َ َ َ حَ ْ ْ َ ْ ََ ربنا التؤا ِخذ نا ِإن ن ِسينا أو أخطأنا ربنا وال ت ِمل علينا َ حً ْ َ رْ ً َ َ مَ َ ْ ُ لَ َىَ ّ ْ َ حلتَه ع ا ِذلي َن ِم ْن قبْ ِلنَا َر ّبنَا َوال تَ ّملنَا َماال ِإصا كما َ َ لنَ َ ْ ُ َ ّ َ ْ ْ لنَ َ َ ْ مَ ْ َ َ ْ َ َ ْ ََ َطاقة َا بِ ِه واعف عنا واغ ِفر ا وارحنا أنت موالنا ً َ ْ رُ ْ َ لَىَ ْ َ ْ اَ ّْ ادلنيَا َح َسنَة َوف صنا ع الق ْومِ الكفِ ِريْ َن َ.ر َبنَا َءاتِنَا يِف فان َ ً َ َ َ َ َ َ َ ّ َ ْ َ ار .واحلمد هلل رب العاملني األ ِخر ِة حسنة وقِنا عذاب انل ِ َ َ َّ َ َ ْ ُ ُ ُ ك ْم بالْ َع ْدل َواْإل ْح َسان َوإيتَ آئ هللِ ،إن اهلل يأمر ِعباد ا ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ 95
BAB VI
Tuntunan Khutbah Jum’at
ْ ُ ْ ىَ َ َ ْ ىَ َ ْ َ ْ َ َ ْ ُ َ َ بْ َ يْ ُ ُ غ يَ ِعظك ْم ِذي القرب وينه ع ِن الفحشآ ِء والمنك ِر وال ِ َ َّ ُ َ َ َّ َ َ ْ ُ َ ْ َ ْ َ َ ْ ُ ْ ُْ ل َعلك ْم تذك ُر ْون .فاذك ُروا اهلل الع ِظيم يذكركم َ ْ ُ ُ ْ ُ لَىَ َ َ ْ ُ ْ َ ْ َ ُ َ ْ ُْ ُ اسأل ْو ُه ِم ْن فض ِل ِه يع ِطك ْم واشكروه ع نِع ِم ِه ي ِزدكم و َْ ذَ ْ هلل أك رَ ُب َو ِلك ُر ا ِ
PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :
Ibadah, Doa, dan Muamalah
96
BAB VII
TUNTUNAN WALIMATUN NIKAH (WALAIMATUL ‘ARUSY)
A. WALIMAH 1. Hukum Walimah Dianjurkan bagi yang menikah, orang tua dan walinya agar menyelenggarakan walīmah atau resepsi pernikahan. Dasarnya adalah hadits Anas bin Malik RA, bahwa Rosululloh SAW melihat bercak kuning pada pakaian ‘Abdur Rahman bin ‘Auf RA. Maka Rosululloh SAW bertanya: “Apa itu?”. ‘Abdur Rahman RA menjawab: “Wahai Rosululloh, sesungguhnya aku baru saja menikahi seorang wanita dengan mahar satu keping emas. Maka Rosululloh SAW bersabda:
َ َ َ ُ ََ َ َ َ أ ْول ِ ْم َول ْو بِشا ٍة،اهلل لك بارك
“Semoga Alloh memberkahimu. Adakanlah walimah walau hanya dengan menyembelih seekor kambing!” (HR. al-Bukhari dan Muslim) BAB VII
Tuntunan Walimatun Nikah (Walaimatul ‘Arusy)
97
Adapun tentang hukum walimah, jumhur ulama berpendapat hukumnya adalah sunnah. Ibnu Qudamah berkata: Tidak ada perbedaan pendapat di antara ahli ilmu bahwa hukum pesta perkawinan adalah sunnah dan disyariatkan. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata: Adapun walīmah al-‘urs, maka hukumnya adalah sunnah. Kemudian ia menambahkan: dianjurkan untuk menyelenggarakannya (walimah) berdasarkan kesepakatan ulama’, bahkan di antara mereka ada pula yang mewajibkannya. 2. Adab Penyelenggaraan Walimah Agar walimah pernikahan memiliki nilai ibadah dan mendapatkan pahala di sisi Alloh SWT serta terselenggara dengan baik, maka ada beberapa rambu yang harus diperhatikan oleh para penyelenggara walimah tersebut, baik kedua mempelai pengantin, orang tuanya maupun panitia pembantunya, yaitu: a) Meluruskan Niat dan Mengikuti Sunnah Diniatkan dengan ikhlash untuk mendapatkan pahala di sisi Alloh SAW, bukan karena kepentingan lainnya. Diselenggarakan sesuai dengan Sunnah dan tuntunan Rosululloh SAW serta dilandasi kecintaan kepada tuntunan
98
PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :
Ibadah, Doa, dan Muamalah
tersebut sebagai sebuah tradisi yang harus dibiasakan, bahkan untuk menggilas tradisi jahiliyah. Agar mendapatkan “doa keberkahan” sebagaimana yang disunnahkan oleh Rosululloh SAW. Doa tersebut adalah:
َ ُ ْ َ ََ َ َ ُ َ َ َ َ َ َ ُ َ َ ْ َ َ م ج َع بَينَك َما خِب رْ ٍي و، وبارك اهلل عليك،بارك اهلل لك
“Semoga Allah memberkahimu, melimpahkan keberkahan atasmu dan mengumpulkan kalian berdua dalam kebaikan.” b) Waktu Penyelenggaraan Walimah Disunnahkan bagi mempelai laki-laki untuk menyelenggarakan walimah setelah ia bertemu dengan isterinya, yaitu setelah aqad-nikāh dan selesainya ījāb-qabūl. Dalilnya adalah hadits Anas bin Malik RA, ia berkata: “Rosululloh SAW menikah dengan seorang wanita, lalu mengutusku agar mengundang beberapa orang untuk makanmakan.” (HR. al-Bukhari). Dan telah disebutkan sebelumnya pada kisah ‘Abdur Rahman bin ‘Auf RA, bahwa Rosululloh SAW memerintahkannya untuk mengadakan walimah, dan itu diselengga-rakan setelah ia bertemu dan berkumpul dengan isterinya. BAB VII
Tuntunan Walimatun Nikah (Walaimatul ‘Arusy)
99
c) Lama Penyelenggaraan Walimah Dianjurkan agar pesta walimah diselenggarakan selama tiga hari. Dasarnya adalah hadits Anas bin Malik RA, ia berkata:
َ َ ُّ َّ َ َّ َ َ َ َ َْ َ َو َج َعل، َو َج َعل ِعتق َها َص َداق َها،ص ِف َّية تزوج انلب ََّ َ َ َ ِْ َ ْ َ َ َ ي ٍالو يِلمة ثالثة أيام Rosululloh SAW menikahi Shafiyah, dan menjadikan pembebasan dirinya (dari tawanan perang) sebagai maharnya. Dan Rosululloh SAW menyelenggarakan walimah tersebut selama tiga hari. (HR. al-Bukhari dan Muslim)
d) Walimah dengan Daging Disunnahkan menghidangkan daging kambing, namun diperbolehkan untuk meyelenggarakan walimah tanpa daging. Hal ini berdasarkan hadits Shafiyyah binti Syaibah RA, ia berkata: “Rosululloh SAW mengadakan walimah sebagian istri-istri beliau dengan dua mud gandum.” (HR. al-Bukhari). Walimah boleh diselenggarakan atau diadakan sesuai dengan kemampuan “sederhana” yang dimiliki, karena fungsi walimah adalah sebagai sarana
100
PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :
Ibadah, Doa, dan Muamalah
“mengumumkan” pernikahan. e) Tidak menghidangkan Makanan dan Minuman yang haram Ada beberapa makanan dan minuman oleh syariat dilarang untuk dikonsumsi, seperti khamar (minuman keras, rokok), daging babi, darah, bangkai, binatang disembelih bukan atas nama Allah, dan lain-lain. f) Tidak membeda-bedakan undangan Dan dianjurkan bagi para penyelenggara walimah, agar tidak membeda-bedakan orang yang diundangnya untuk walimah, antara orang miskin dan orang kaya. Namun hendaklah ia mengundang mereka semua. Karena adanya larangan jika hanya mengundang orang-orang kaya saja tanpa mengundang para fakir miskin. Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, bahwa Rosululloh SAW bersabda:
ْ ُ َ َ َ َّ ُّ َر ْ َ َ َْ ى ْر ام ال َو يِل َم ِة يُدع ل َها األغ ِنيَ ُاء َو ُي َت ُك ش الطعامِ طع ََ َ َ ُ ُه َْ ُ َ َ ُ َ َ ْ َ َ َ َّ ْ َ َ َ ْ ى ادلع َوة فقد َعص اهلل ورسول ومن ترك،الفقراء
Seburuk-buruk
hidangan
adalah
hidangan
BAB VII
Tuntunan Walimatun Nikah (Walaimatul ‘Arusy)
101
wali-mah, yang diundang padanya orang-orang kaya saja dan tidak diundang para fakir miskin. Barangsiapa yang tidak menghadiri undangan, maka ia telah mendurhakai Alloh dan Rosul-Nya. (HR. al-Bukhari dan Muslim) g) Tidak menyelenggarakan Standing Party Dari Anas RA, beliau mengatakan bahwa Nabi SAW melarang sambil minum berdiri. (HR Muslim no. 2024, Ahmad no. 11775 dll). Dari Abu Sa’id al-Khudriy, beliau mengatakan bahwa Nabi SAW melarang minum sambil berdiri. (HR Muslim no. 2025). Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, “Janganlah kalian minum sambil berdiri. Barang siapa lupa sehingga minum sambil berdiri, maka hendaklah ia berusaha untuk memuntahkannya.” (HR Ahmad no 8135) Dari hadis-hadis di atas, banyak ulama yang menghukumi makan berdiri (standing party) adalah haram. Perspektif yang berbeda dikemukakan oleh ulama-ulama mazhab, seperti tiga aliran mazhab fiqh dalam Islam, menyatakan bahwa makan minum sambil berdiri adalah makruh (suatu yang dibenci), tidak
102
PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :
Ibadah, Doa, dan Muamalah
sampai haram. Mazhab as-Safi’iyah, misalnya mengatakan bahwa minum sambil berdiri adalah khilaful aula (menyalahi keutamaan). Jadi bukan berarti haram hukumnya secara total.1 Dalam pandangan salah satu riwayat mazhab alHanabilah, mengatakan karahah (kebencian).2 Dan mazhab al-Hanafiyah berpendapat, makan dan minum sambil berdiri hukumnya adalah karahah tanzih, maksudnya dibenci atau tidak disukai. Namun mazhab ini mengecualikannya dengan mengatakan bahwa dibolehkan minum air zamzam atau air bekas wudhu sambil berdiri,3 hal ini berdasarkan hadis:
رشب انليب ص من زمزم:عن ابن عباس قال )وهو قائم (رواه الرتمذي Dari Ibnu Abbas RA berkata, "Nabi SAW minum air zamzam dalam keadaan berdiri (HR AtTirmizy 4/301 dengan status Hasan Shahih) 1 Raudhatuttalibin, VII: 340 dan Mughni Al-Muhtaj, I: 250. 2 Kasysyaf Al-Qinna', V: 177 dan kitab Al-Adab Asy-Syar'iyah, III: 175-176. 3 Lihat Ibnu Abidin, I: 387. BAB VII
Tuntunan Walimatun Nikah (Walaimatul ‘Arusy)
103
3. Menghadiri Walimah dan Adabnya Menghadiri undangan walimah merupakan suatu kewajiban bagi setiap Muslim. Diriwayatkan dari ‘Abdullah bin ‘Umar RA, Rosululloh SAW bersabda:
َ ُ َ َُ ى َْ َ ِإذا د ي ع أ َح ُدك ْم إِل َو يِل َم ِة ُع ْر ٍس فليُ ِج ْب ِ
Jika salah seorang dari kalian diundang ke resepsi pernikahan, maka hendaklah ia datang memenuhinya. (HR. Muslim) Bahkan sekalipun orang yang diundang itu berpuasa, maka tetap dianjurkan untuk menghadiri undangan walimah walaupun dia tidak menyantap hidangan yang disediakan. Bahkan ia pun diperbolehkan untuk memakannya dan membatalkan puasanya. Dari Abu Hurairah RA, ia berkata bahwa Rosululloh SAW bersabda:
َ ُ َ َْ ُ ِّ ْ َ ْ َ ََ ْ ا َ ِإذا د ي َوإِن، ف ِإن كن َصائِ ًما فليُ َصل،ع أ َح ُدك ْم فليُ ِج ْب ِ ْاَك َن ُم ْفط ًرا فَلْيَ ْط َعم ِ
“Jika salah seorang dari kalian diundang, maka hendaklah ia menghadirinya. Jika ia sedang puasa, maka hendaklah ia berdoa untuk tuan rumah, jika
104
PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :
Ibadah, Doa, dan Muamalah
ia tidak puasa, maka hendaklah ia makan.” (HR. Muslim)
َ ُ َ َُ ى َْ ْ َ ْ َ َ ِإذا د ي َوإِن، فإِن ش َاء َط ِع َم،ع أ َح ُدك ْم إِل َط َعامٍ فليُ ِج ْب ِ ََش َاء تَ َرك
Apabila salah seorang dari kalian diundang makan, maka hendaklah ia menghadirinuya. Jika menghendaki ia diperbolehkan makan dan jika tidak menghendaki, maka iapun diperbolehkan untuk tidak makan. (HR. Muslim) Beberapa adab penting dalam Islam ketika diundang dalam acara walimah al-‘arusy (resepsi nikah): a) Berterimakasih atas undangan sahibul hajat Dari Abu Hurairah RA, ia berkata bahwa Rosululloh SAW bersabda:
َ ْ َ َ ُُ َْ َ َ انل َّ ال ي َ ْش ُك ُر اس ال يشكر اهلل من
Tidak bersyukur kepada Alloh, orang yang tidak mampu berterima kasih kepada manusia (orang lain). (HR. Ahmad, Abu Dawud, dan at-Tirmidzi) BAB VII
Tuntunan Walimatun Nikah (Walaimatul ‘Arusy)
105
b) Mendoakan Pihak yang Mengundang pada Acara Walimah Diriwayatkan dari ‘Abdullah bin Busr RA, ia berkata: Rosululloh SAW datang bertamu ke rumah ayahku, dan aku menghidangkan kepada beliau makanan dan kurma yang segar, maka beliau menyantapnya. Kemudian di-hidangkan kepada beliau kurma lain dan beliau memakannya. Beliau mengeluarkan biji kurma di antara dua jari beliau, dengan merapatkan jari telunjuk dan jari tengah. Kemudian dihidangkan kepada beliau minuman dan beliau meminumnya, kemudian beliau memberikannya kepada orang yang ada di kanannya. Ayahku berkata (pada saat itu ia memegang tali kekang kendaraan Rosululloh): “Berdoalah kepada Alloh untuk kami”. Rosululloh SAW berdoa:
َ ْ َ ْ َ َّ ُ ّٰ ْ َم َو ْارحْ ُه ْم، َواغ ِف ْر ل ُه ْم،ارك ل ُه ْم يِف َما َر َزقتَ ُه ْم ِ اللهم ب
Ya Alloh berkahilah mereka pada rezeki yang telah Engkau berikan pada mereka dan ampunilah mereka serta rahmatilah mereka.” (HR. Muslim)
106
PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :
Ibadah, Doa, dan Muamalah
c) Mendoakan Pengantin dan Keluarganya Dengan Keberkahan dan Kebaikan Telah disebutkan pada hadits Anas RA, bahwa Rosululloh SAW berkata kepada ‘Abdur Rahman bin Auf RA: “Semoga Alloh memberkahimu”. Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, ia berkata: “Bahwa jika Rosululloh SAW mengucapkan selamat atas pernikahan seseorang, beliau berdoa:
َ ُ ْ َ ََ َ َ ُ َ َ َ َ َ َ ُ َ َ ْ َ َ م ج َع بَينَك َما خِب رْ ٍي و، وبارك اهلل عليك،بارك اهلل لك
“Semoga Alloh memberkahimu, dan semoga Alloh memberikan berkah atasmu, dan mengumpulkan kalian berdua dalam kebaikan.” (HR. Sa’id bin Manshur) d) Membawakan hadiah manakala ada dan mampu Dan dari hadits Anas bin Malik RA tentang kisah per-nikahan Nabi SAW dengan Ummul Mukminin Shafiyyah binti Huyay RA, ia berkata bahwa Rosululloh SAW bersabda:
ْ ش ٌء فَلْيَج ْ ََم ْن اَك َن ِعنْ َد ُه ي ئ بِ ِه ِ BAB VII
Tuntunan Walimatun Nikah (Walaimatul ‘Arusy)
107
Barangsiapa yang memiliki sesuatu, hendaklah ia datang membawanya. Maka dibentangkanlah sebuah hamparan, di antara para sahabat ada yang membawa keju, ada yang membawa kurma dan ada pula yang membawa minyak samin, lalu mereka menikmatinya, itulah walimah Rosululloh SAW. (HR. al-Bukhari dan Muslim) e) Tidak makan minum dalam keadaan Berdiri f) Tidak menyia-nyiakan makanan dan Minuman yang sudah diambil (membuangnya) Menyia-nyiakan makanan yang sudah diambil adalah termasuk sifat tabzir yang dilarang oleh agama. Oleh karena itu, untuk menghindari prilaku tabzir, maka dalam mengambil hidangan harus selektif dan menghindari sikap berlebih-lebihan (israf), karena sikap tersebut juga dilarang oleh agama. [QS al-A’raf: 31]
108
PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :
Ibadah, Doa, dan Muamalah
B. DOA-DOA PERNIKAHAN 1. Do’a untuk mendapatkan jodoh yang baik
ْ ُْ ْ ً َلح ْ َ ّ َّ َ الصا ني ِ َِر ِب هب يِل حكما َوأ ِق يِن بِ لح
Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku Hikmah (agar aku menjadi orang yang bijaksana) dan pertemukanlah aku dengan orang-orang yang shaleh. [Q.S. Asy-Syu’ara (26): 83] 2. Do’a saat menikah
ْ َْ ْ ُْ َ َ ْ َ ْ ْ خ ْ ْ َّر ِّب أد ِخل يِن ُمدخل ِصد ٍق َوأخ ِرج يِن م َر َج ِصد ٍق َواج َعل َّ ً ْ َ َّيّ لد ِل ِمن ُ نك ُسل َطانا ن ِص ًريا Ya Tuhan-ku, masukkanlah dengan cara yang baik dan keluarkanlah (pula) aku dengan cara keluar yang baik dan berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuasaan yang menolong. [QS.Al Isra’(17): 80] 3. Do’a Saat Senggama
ّٰ َ َ ْ َّ َ ْ ّ ّ َ َّْ م َّ حن الر ِح ِيم الل ُهم َجـ ِنـبناالشـي َطان َو َج ِن ِب ِ ِمْسِب ا ِ هلل الر ْ َ َ ْ َّ َ ان َم ار َزقـتَـنَا الشـيط BAB VII
Tuntunan Walimatun Nikah (Walaimatul ‘Arusy)
109
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih Maha Penyayang. Ya Allah Ya Tuhan kami, jauhkanlah kami dari syaithon dan jauhkanlah syaithon dari (anak) yang Engkau karuniakan/berikan kepada kami. [HR Ahmad] 4. Doa Pengantin Kepada pasanganya a. Doa Pengantin laki-laki kepada pasanganya:
ْ َ ُ َ َ َ َ َ ُ َ َ ْ َّ ّٰ ُ َّ ي َوأ ُع ْوذ،ن أ ْسألك خ رْ َيه َاوخ رْ َي َما َجبَلتَ َها َعليْ ِه ِ ِاللهم إ َ َ َ َ ْ َ َ َ ّ ََ ْ رَ ّ َ َ ر ْ ش ما جبلتها علي ِه ِ شهاو ِ بِك ِمن
Ya Allah! Sesungguhnya aku mohon kepadaMu kebaikan laki-laki (perempuan) ini dan apa yang telah Engkau ciptakan dalam wataknya. Dan aku mohon perlindungan kepadaMu dari kejelekan laki-laki (perempuan) ini dan apa yang telah Engkau ciptakan dalam wataknya.[HR. Abu Dawud, Ibnu Majah] b. Doa Pengantin pasanganya:
Perempuan
َ َُ ْ َ َْ ُ ْ َ ْي ُه َو َخ ر َ ْك َخ ر ،ي َما َجبَلتَه َعلي ِه أسأل
110
PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :
Ibadah, Doa, dan Muamalah
kepada
ْ ّاَللّٰ ُه َّم إ ي ن ِِ
َ ُ ْ َ ُْ ُ ََ ّ َشهِ َو ر ّ َك ِم ْن ر ش َما َجبَلتَه َعليْ ِه ِوأعوذ ب ِ ِ
Ya Allah! Sesungguhnya aku mohon kepadaMu kebaikan laki-laki (perempuan) ini dan apa yang telah Engkau ciptakan dalam wataknya. Dan aku mohon perlindungan kepadaMu dari kejelekan laki-laki (perempuan) ini dan apa yang telah Engkau ciptakan dalam wataknya.[HR. Abu Dawud, Ibnu Majah] 5. Do’a kepada Sang Pengantin
ْج َع بَيْنَ ُك َما ْ َ ر َ َار َك َعلَيْ َك َو م َ اهلل ل َ َك َو َب َ َب ُ ار َك .ف خ ٍي ِي
Semoga Allah memberi berkah kepadamu dan atasmu serta mengumpulkan kamu berdua (pengantin lakilaki dan perempuan) dalam kebaikan. (HR Ahmad, Ibn Hibban, Tirmizi)
BAB VII
Tuntunan Walimatun Nikah (Walaimatul ‘Arusy)
111
BAB VIII
TUNTUNAN MENYAMBUT KELAHIRAN ANAK A. AJARAN ISLAM MENYAMBUT KELA HIRAN BAYI 1) Mengazankan (mendoakan) Diazankan di telinga kanan dan diiqamatkan di telinga kiri bayi. Nabi SAW bersabda: barangsiapa yang dianugerahkan seorang bayi, lalu dia mengumandangkan azan di telinga kanannya dan iqamat di telinga kirinya, maka bayi itu akan dijauhkan dari Ummu Syibyan.1 [HR Baihaqi] 2) Hendaklah ditahnikkan bayi itu. Abu Musa RA berkata: “Saya dikurniai seorang anak laki-laki. Lalu saya membawanya kepada Nabi SAW. Baginda SAW memberinya nama Ibrahim dan mentahniknya dengan kurma.” [HR al-Bukhari dan Muslim]. 1 jin perempuan/yang menakutkan anak/ angin yang menyebabkan sakit
112
PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :
Ibadah, Doa, dan Muamalah
3) Memberikan nama untuk anak Menamakan anak yang baru dilahirkan dengan dengan nama-nama yang baik. 4) Mencukur rambut bayi. Dari Abi Rafi’ Maula Rasulullah SAW bahawa ketika Hasan bin Ali lahir, ibunya Fatimah ingin mengakikahkannya dengan dua ekor kambing. Lalu Rasululullah SAW bersabda: “....cukurlah rambutnya kemudian sedekahlah dengan perak seberat timbangan rambutnya di jalan Allah atau berikan kepada orang musafir.” Kemudian (tahun berikutnya) ketika lahirnya Husain, Fatimah melakukan seperti itu juga. [HR al-Baihaqi] 5) Melakukan akikah Dari Aisyah RA, beliau berkata: “Rasulullah menyuruh kami supaya mengakikahkan anak perempuan dengan seekor kambing dan anak lelaki, dua ekor kambing.” [HR Ahmad] 6) Mengkhitankan Khitan merupakan kewajiban dan bagian dari fitrah yang merupakan hak anak yang harus ditunaikan. Rasulullah SAW bersabda: BAB VIII
Tuntunan Menyambut Kelahiran Anak
113
ُ ْخ ُ ْ ْ ْ ٌ ْ َْ ْ ُ مَ ْ ٌ َ م التَان َوا ِال ْس ِتح َداد ِ – ال ِفط َرة خس – أ ْو خس ِم َن ال ِفط َر ِة َّ ُّ َ َ ْ ََُْ َ َْ ُ ََْ ارب الش ص ق و ط ب اإل ف ار ونت ِ ِ ِ ِ وتق ِليم األظف Fitrah itu ada lima perkara: khitan, mencukur bulu kemaluan, menggunting kuku, mencabut bulu ketiak, dan mencukur kumis.(H.R Muslim).
B. UCAPAN SELAMAT UNTUK KELAHIRAN ANAK Tidak terdapat satu hadits pun dari Rasulullah SAW tentang ucapan selamat, dan tidak ada sesuatu pun kecuali atsar yang diriwayatkan dari tabi’in. Dari Hasan Al-Bashri rahimahullah, bahwasanya ada seseorang yang bertanya kepadanya,“Bagaimana cara saya mengucapkan ucapan selamat (kelahiran)?” Beliau menjawab, “Ucapkanlah olehmu:
َ َُ َ َ ُ ُ َ َ اً َ َ لَىَ ُ ح ارك َعليْك َو ع أ َّم ِة م َّم ٍد جعل اهلل مب
JA’ALALLAHU MUBAAROKAN ‘ALAIKA WA ‘ALA UMMATI MUHAMMADIN. Semoga Allah menjadikannya anak yang diberkahi atasmu dan atas umat Muhammad SAW.
114
PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :
Ibadah, Doa, dan Muamalah
(Atsar ini diriwayatkan oleh Imam Thabrani).” Selain dari ucapan tersebut, ada ucapan lainnya:
ْ َ َ َ َ َ َ َ ُ ََ َ ََ ُ ْ َو َبلغ، َوشك ْرت ال َوا ِه َب،اهلل لك يِف ال َم ْوه ْو ِب لك بارك ْ َّ ُ َ . َو ُر ِزق َت بِ َّر ُه،أشد ُه
BAAROKALLOHU LAKA FIL MAUHUUBI LAKA WA SAYAKARTAL WAAHIB WA BALAGHO ASYUDDAHU WA RUZIQTA BIRROHU. Semoga Allah memberkahimu dalam anak yang diberikan kepadamu. Kamu pun bersyukur kepada Sang Pemberi, dan dia dapat mencapai dewasa, serta kamu dikaruniai kebaikannya. Sedang orang yang diberi ucapan selamat membalas dengan mengucapkan:
َ َو َج َز،ار َك َعلَيْ َك َ اهلل ل َ َك َو َب َ َب ُ َو َر َزقَ َك،اهلل َخ رْ ًيا ُ اك ُ ار َك اهلل َ َ َ ْ َ َُْ َوأج َزل ث َوابَك،ِمثله
BAAROKALLOHU LAKA WA BAAROKA ‘ALAIKA WA JAZAAKALLOHU KHOIRON WA ROZAQOKALLOHU MITSLAHU AW AJZALALLOHU TSAWAABAK. BAB VIII
Tuntunan Menyambut Kelahiran Anak
115
Semoga Allah juga memberkahimu dan melimpahkan kebahagiaan untukmu. Semoga Allah membalasmu dengan sebaik-baik balasan, mengaruniakan kepadamu sepertinya dan melipat gandakan pahalamu.2 C. DOA-DOA MENYAMBUT KELAHIRAN ANAK 1) Doa untuk ibu hamil (dibaca oleh ibu hamil)
َ ََر ّب إ يّن نَ َذ ْر ُت ل َ َك َما ف َب ْطن حُمَ َّررا ً َفتَ َق ّبَ ْل م يّن إنَّ َك أ نت ِي ِِ ِ ِ ِِ ِي ُ السم َّ ُيع الْ َعليم ِ ِ
Ya Tuhanku, Sesungguhnya aku bernadzar kepada Engkau anak yang ada dalam kandunganku menjadi hamba yang saleh dan berkhidmat (kepada Mu). karena itu terimalah (doaku) ini. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui. [Q.S. Ali Imran (3): 35]
ً ْ َ َ ُ َ ْ َ َ ْ ُ َ َّ ُ ُُ ّ ُ َ َْ َ ُ َ ون أمهاتِكم ال تعلمون شيئا ِ واهلل أخرجكم ِمن بط 2 An-Nawawi, Al-Adzkar, hal. 349. Salim Al-Hilali, Shahih Al-Adzkar lin Nawawi, II: 713.
116
PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :
Ibadah, Doa, dan Muamalah
َ ُ ْ َ ُ َّ َ َ ْ َ َ َ ْ َ َ َ ْ َّ ْ ُ ُ َ َ َ َ َ ار َواألفئِ َدة ل َعلك ْم تشك ُرون وجعل لكم السمع واألبص
dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur. [Q.S. An Nahl(16): 78] 2) Do’a untuk ibu hamil dibaca oleh suami-istri.
َ ْ ْ ََ ح َّ َْ ْ َ َ َْ ُ َ َر َّبنَا ال ت َؤا ِخذنا ِإن ن ِسينَا أ ْو أخ َطأنا َر َّبنَا َوال ت ِمل َعليْنَا َّرْ ً َ َ مَ َ ْ َ ُ لَىَ ذ ْ َُ ح َ َ ال ين ِمن قبْ ِلنَا َر َّبنَا َوال تَ ِّملنَا َما ِ ِإصا كما حلته ع ْ ََ َ َ ََ َ َ َ ُْ َ َاغف ْرلنَ َا َو ْار مَحْنَا أ نت َم ْوالنا ِ ال طاقة لـنا بِ ِه َواعف ع َّنـا َو ََ رُ ْ َ لَى َ ع الْ َق ْومِ الْ اَكفِر ين فانصنا ِ Ya Tuhan kami, janganlah Engkau menghukum kami jika kami lupa atau salah. Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang kami tidak sanggup untuk memikulnya. Berilah kami maaf, ampunilah kami dan rahmatilah kami. Engkaulah BAB VIII
Tuntunan Menyambut Kelahiran Anak
117
penolong kami, maka berilah kami pertolongan (untuk menang didalam menghadapi) orang-orang kafir. [Q.S. Al Baqarah(2): 286]
ْ ْ ُ ْ َ َ ُ َ ْ َ ْ َ ََ َّ َ َ ْ لن اجنَا َوذ ِّر َّياتِنَا ق َّرة أعينُ ٍ َواج َعلنَا ِ ربنا هب ا ِمن أزو ً َ َ َّ ُ ْ لِلمت ِقني إِماما Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami dari isteri-isteri kami dan anak keturunan kami penyenang hati (keturunan yang baik), dan Jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.[Q.S. Al Furqan(25): 74]
ُ ْ ْ ُ َُ ْ َ اهلل َونِع َم ال َو ِكيل حسبنا
Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah Sebaik-baik Pelindung. [Q.S. Ali Imran(3): 173]
َّ نِ ْع َم ال ْ َم ْو ىَ ٰل َونِ ْع َم انل ِص ُري
Dia adalah Sebaik-baik pelindung dan Sebaik-baik penolong. [Q.S. Al Anfal(8): 40]
118
PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :
Ibadah, Doa, dan Muamalah
3) Doa Supaya anak terhindar dari gangguan syaitan
َ َ َ َ ُ ْ َ ِّ ا َ ْ َ ِّ ُّ َّ ْ ل ان َوه َّام ٍة َو ِم ْن ِ ىن أ ِعيذك بِك ِلما ِة ا ِ ٍ هلل اتلام ِة ِمن ك شيط ََّ ْلُ ِّ َين رواه ابلخارى.ك ع ٍ الم ٍة
INNÏ U’ÏDZUKA BI KALIMÄTI-L-LÄHIT-TÄMMATI MIN KULLI SYAITHÄNIN WA HÄMMATIN WA MIN KULLI ‘AININ LÄMMATIN. Sesungguhnya aku memperlindungkan kepadaMu (anak ini) dengan kalimat-kalimat Allah yang Sempurna, dari segala gangguan syetan dan gangguan binatang, serta gangguan sorotan mata yang dapat membawa akibat buruk bagi apa yang dilihatnya. (HR Bukhari)
BAB VIII
Tuntunan Menyambut Kelahiran Anak
119
BAB IX
TUNTUNAN MELEPAS DAN MENYAMBUT JAMA’AH HAJI
A. MELEPAS JAM’AH HAJI 1. Menggembirakan dan memberikan nasihat yang baik 2. Menitip doa untuk kebaikan Diriwayatkan oleh Imam Muslim (hadits no. 2542), yaitu cerita tentang khoirut-tabi’in (sebaikbaiknya tabi’in) Uwais Al-Qorni Al-Yamani, dimana ketika itu Nabi memerintahkan Umar bin Khoththob untuk meminta kepada Uwais agar didoakan dan dimintakan ampun kepada Allah swt.
ْ َ ُ ََّ ى َ َُ ُ ْ َ ُ ُ َ َّ «يَأت: يقول،اهلل َعليْ ِه َو َسل َم هلل صل ِ س ِمعت رسول ا َْ ْ ي َْ ْ ُ ُ َ ُ َه ل..… ، َعليْك ْم أ َوي ُس ْب ُن اَع ِم ٍر َم َع أم َدا ِد أه ِل الَ َم ِن ََ ٌ ُ َ َ َ ْ َ ْ َ لَى ْ َ ْ ْ َ ُ َّ َ َ َلأ استَ َطع َت أن ف ِإ ِن،هلل بره ِ لو أقس َم ع ا،َوالدِ ة ه َو بِها ب ٌّر 120
PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :
Ibadah, Doa, dan Muamalah
ْ ْ َ َ َ ْ »ي َ ْستَغ ِف َر لك فاف َعل
Umar berkata: “Aku mendengar Rasul saw bersabda: akan datang nanti Uwais bin ‘Amir bersama rombongan dari Yaman…. Dia punya ibu yang ia sangat berbekati sekali kepada ibunya, kalau dia bersumpah kepada Allah, pastilah Allah mengabulkannya, kalau kamu bisa memintakan ampun kepada Allah melalui dia, maka lakukanlah” Maka ketika musim haji datang, Umar ra menunggu-nunggu kedatangan rombongan dari Yaman guna mencari Uwais Al-Qorni agar bisa didoakan oleh beliau. Akhirnya beliau bertemu juga dengan Uwais dan meminta dimohonkan ampun kepada Allah untuknya atas rekomendasi dari Rasul saw. 3. Doa-Doa Melepas Jama’ah haji 1) Doa Berangkat Haji (Doa Safar)
ْ َّ َ َِّّٰ ُ َّ َّ َ ْ َ ُ َ ْ َ َ َ َ َ ْ ر َو ِم َن،اتلق َوى اللهم إِنا نسألك يِف سف ِرنا هذا الب و ْ َ ْ َ ّٰ ََ ى َ َ َ َ الل ُه َّم ه ِّون َعليْنَا َسف َرنا هذا َو ْاط ِو،ال َع َم ِل َما ت ْرض ُ َ ْخ َ َّ َّ اللّٰ ُه َّم أَنْ َت،َع َّنا ُب ْع َد ُه السف ِر َوال َ ِليْفة ِي الصا ِح ُب ف BAB IX 121 Tuntunan Melepas dan Menyambut Jama’ah Haji
َ َ َّ َ ْ َ ْ َ ُ ْ ُ َ ْ ّّٰ ُ َّ ي َْ ْ اللهم إِ ِن أعوذ بِك ِمن وعثا ِء،يِف األه ِل السف ِر َوكآبَ ِة َ َْ ُْ ْ ُ َ َْ َْ ْ َ ْ َْ ال َواأله ِل ِ المنظ ِر وسو ِء المنقل ِب يِف الم
Ya Allah, kami mohon kepadamu dalam perjalanan ini kebajikan katakwaan dan amal yang Engkau ridhoi Ya Allah, ringankanlah atas kami perjalanan ini, dekatkanlah jaraknya perjalanan ini, Ya Alloh Engkaulah temanku dalam perjalanan ini dan Engkaulah sebagai pengganti yang melindungi keluarga. Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari pada kesusahan perjalanan ini, dari pemandangan yang menyakitkan dan dari nasib yang sial dalam harta dan keluarga. (HR. Muslim) 2) Doa Yang dibacakan kepada orang yang berangkat haji
َ َ َ َ َ َ َ ْ َ ،اهلل ِدينَك َوأ َمانتَك َوخ َوا ِتيْ َم ع َم ِلك ْ َ ََ ْ َ َ َ َ َ َ َ َ ْ َ َ َ َ ر َ َ س اخل َ رْ َي لك اتلقوى وغفر لك ذنبك وي
َ َ أ ْستَ ْو ِد ُعك ُ َز َو َد َك اهلل ُْ ُ َحيْث َما كن َت
122
PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :
Ibadah, Doa, dan Muamalah
Aku mohonkan engkau kepada Allah untuk menjaga agamamu, amanah-amanahmu, dan amal akhirmu (dengan segala kebajikan), semoga Allah membekalimu dengan ketakwaan, mengampuni segala dosamu, dan memudahkanmu segala kebajikan dimanapun kamu berada. (HR at-Tirmizi). 3) Doa Selamat untuk Pemberangkatan Ibadah Haji
َ َ َ َ َ ُ َ ُ َ َ َّ َ ُ ّٰ مح ِتك َو َع َزائِ َم َمغ ِف َرتِك ات ر ِ وجب ِ اللهم ِانا نسئلك م َُ َّ َ َ َ ل َّ َ َ َ َ ٍّ َُ َ َ َ ل ك بِر والفوز بِاجلن ِة ِ ك ِا ٍثم والغ ِنيمة ِمن ِ والسالمة ِمن ََ َّ َ َ َ َّ َ ّٰ َ َ لن َ َ َ َ الل ُه َّم ال ت َدع َا يِف َمقا ِمنَا هذا ذنبًا, .ار ِ وانلجاة ِمن انل َ َ ُ َ َّ َ َ ًَّ َ َ ُ َ ََّ َ َ َ ُ َ َ َ ً َ َ ر ِاال غفرته وال عيبا ِاال ستته وال هما ِاال فرجته وال َ َ َ َ َ ًَ َ َ َال قَ َضيتَ َها يَاأ َ اح َّ رح َم ني حاجة يِه لك ِرضا ِا ِ ِالر م Ya allah, kami memohon kepada-Mu untuk dikaruniakan rahmat-Mu, segala ampunan-Mu, keselamatan dari segala dosa, pendapatan dari setiap kebajikan, keuntungan berupa surga, dan perlindungan dari siksa api neraka. Ya Allah, BAB IX
Tuntunan Melepas dan Menyambut Jama’ah Haji
123
janganlah engaku tinggalkan untuk kami dosa kecuali engkau mengampuninya, tidak pula aib (cela) kecuali engaku menutupnya, tidak pula kesulitan kecuali engkau memberikan jalan keluarnya, tidak pula kebutuhan yang mana engkau rida kecuali engkau memenuhinya. Wahai Tuhan yang maha pengasih.
َ َ اجاتنَا ُخ ُص ْو ًصا َ َ َ له َّم انَّا نَسئَلُ َك اَن َت ْق ُ َّ اج ِة ِلح ِ ضح ِ ال ِي َ ََ َ ا ِخيْنَا _____ بن _______(م َع َز ْو َج ِت ِه) ِم ْن ادا ِء َ ََ َ ْ َ ّ َ ْ ُ ْ َ َ َّ َ ْ ُ رََّ َ َ ِّ َ َ ى والزي, والعمر ِة بِمكة المشف ِة,ِعباد ِة احل ِج ِار ِة ِال َمقام ْ ْ ْ َ َّ انل يِب صىل اهلل عليه وسلم بِا َلم ِدينَ ِة ا ُلمنَ َّو َر ِة يِف ه ِذ ِه َ َ ََ ا َ السنَ ِة ب ِ ُس ُه ْول ٍة َوك ِمل ٍة ىِف ِص َّح ٍة َو اَع ِفيَ ٍة َو َسال َم ٍة ِم ْن ُ َ ُ َ َ ا)(ه َما) َح َوك ْن,ىت ُر ُج ْو ِع ِه ىِف َو َط ِن ِه ِابْ ِت َدا ِء َسف ِرهِ (ه َه َْ ًَ َ َ ,ُل َصا ِحبًا ىِف َسف ِرهِ َوخ ِليْفة ىِف اه ِل ِه Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepadaMu untuk memenuhi segala hajat kami, khususnya hajat saudara kami ini: __________bin _______bersama istrinya, untuk menunaikan
124
PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :
Ibadah, Doa, dan Muamalah
ibadah haji dan Umrah di makah syarif, dan ziarah ke makam nabi SAW di Madinah alMunawarah pada tahun ini, dengan kemudahan dan kesempurnaan baik dalam kesehatan dan keselamatan dari permulaan perjalanan hingga pulangnya ke tanah air. Dan jadilah teman dalam perjalananya dan pemimpin dalam keluarganya.
َ ْ الرفَث َوا ْ ُلف ُس ْوق َوا َ ُ ْ ْ َّ ُ ّٰ َو ِم َن,ال ِ َ اللهم اع ِصمه ِمن ِ جلد ِ ِ ّٰ َْ َ َ َ ْ َ َ َ َ َ َ َ رْ ْ َ ْ ُ لُ َ ر الل ُه َّم,ش ٍ اصف عنه ك ِ و, ابلال ِء والوبا ِء وانلقم ِة َ َ َ َْ َ َ َ َ ُ ّٰ ُ َّ َ ْ ُ ُ ْ َ َ َ ْ َ َ ْ لَى وس ِهل ع مشق ِة, ِ اللهم زلِل صعوبة ام ِره,اك ِف ِه ما اهمه َ ُ ْ َ ُ ُ ْ َ َ َ ََ َ َ ْ ُ ْ ُ َ ْ َ رْ َ ْ ر ,)ان ِ وارزقه ِمن اخل ِي اكث ِمما يطلب(يطلب,سف ِر ِه َ َ ُ ْ َ َ ُ ْ َ ْ َ َ َ ُ ْ َ ْ َ َ َ ُ َ ْ َ َ َّ ُ ّٰ اللهم ِانا نسئلك ونستح ِفظك ونستو ِدعك انفسنا َ ْ َ ْ َ َ َ َ َ َ ََ َ ْ ُ َ ُ َ ْ رُ ْ ُ ىل ىت يع َمل بِاِخال ٍص وانفسه وانصه ع ِعبادتِ ِه ح َ َ َْ ر َ َ ,َو َسال َم ٍة ِم ْن غ ِي ش ِك َوال ت ْر ِديْ ٍد Ya Allah lindungilah dia dari perkataan yang tidak perlu, kefasikan, dan perdebatan. Lindungilah dia dari segala balak, cobaan, dan penyakit serta hindarkanlah dia dari segala BAB IX
Tuntunan Melepas dan Menyambut Jama’ah Haji
125
keburukan. Ya Allah cukupkanlah dia dari apa yang menjadi keinginanya. Ya Allah hilangkanlah segala kesulitannya, mudahkanlah perjalananya, karunikanlah rizki untuknya dari segala kebaikan yang lebih banyak dari apa yang ia minta. Ya allah sesungguhnya kami memohon kepada-Mu, mohon perlindungan kepada-Mu, memasrahkan kepadaMu segala jiwa kami dan dia, tolonglah dia atas ibadahnya hingga ia dapat beramal secara ikhlas dan selamat dari keragu-raguan dan kebimbangan.
َ ْ اتل ْق َوى َوم َن ا َ ْ اللّٰ ُه َّم انَا ن َ ْسئَلُ َك َه َذا ا َ لب َو لع َم ِل َما ِ ِ ِر َحُ ُ َ َ ْ ى ُ َ َ ْ ُ َ ً ْ ُ ّْٰ ُ َّ ْ َ ْ َ َ ُ َ ً َ ر اللهم اجعل حجه حجا مبورا وعمرته,تب وترض ِ ً ُ َ َ ْ ْ ْ ْ ْ ُ ْ ْ ً ُ ُ ُ ْ َ َ َ عم َرة مقبُ ْوال َو َسعيَه َسعيًا مشك ْو ًرا َوذنبَه ذنبًا مغف ْو ًرا َ َ ً َ َ ُ َ َ َ َ ًَ َ َ َ ُ َ َ ً ُ َ َ ا َر َبنَا,ارة ل ْن تبُ ْو َر و ِزيارته ِزيارة مبارك و جِتارته جِت َ َ َ ُ َ ْ السميْ ُع ا َ َ َْ َ َ َ ْ َ َ َ لع ِليْ ُم َوت ْب َعليْنَا ِانك ِ تقبل ِمنا ِانك انت ُ اتل َو َ اب َ اَنْ َت الر ِحيْ ُم Ya Allah sesungguhnya kami memhon kepadaMu kebajikan dan takwa, dan dari segala amal yang mana engkau sengan dan ridha. Ya Allah
126
PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :
Ibadah, Doa, dan Muamalah
jadikanlah hajinya haji yang mabrur, umrahnya umrah yang maqbul, dan sainya sai yang penuh kesyukuran, dosoanya diampuni, ziarahnya diberkahi, dan perniagaanya tidak pernah merugi. Ya Tuhan kami, kabulkanlah permohonan kami ini, sesungguhnya engaku adalah maha mendengar lagi maha mengetahui. Dan terimalah tobat kami, sesungguhnya Engkau adalah maha penerima taubat lagi penyayang. CATATAN: ini bukan doa yang ma’tsur, tetapi do’a ini sering dibacakan ketika pemberangkatan hajji. B. Menyambut Jam’ah Haji 1. Menyambut mereka dan memohon mereka mendoakan kebaikan. Ketika menyambut kepulangan jemaah haji, adalah dianjurkan melakukan berikut: (1) Mengucapkan Salam, Menjabat tangan mereka, dan menanyakan khabar; (2) Sebelum jemaah memasuki rumah, mintalah mereka agar mendoakan dosadosa kita untuk diampuni Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda: “Apabila kamu bertemu orang haji (yang baru pulang BAB IX
Tuntunan Melepas dan Menyambut Jama’ah Haji
127
haji), maka bersalamlah dan berjabat tanganlah dengannya dan suruhlah dia berdoa memohon keampunan untuk dirimu sebelum dia masuk ke rumahnya, maka sesungguhnya dia itu telah mendapat keampunan Allah Taala (doanya dikabulkan).” Doa yang dibacakan seperti berikut: Allahumagfir lilhajji Walimanistagfaralahulhaj (Ya Allah berikanlah keampunan kepada orang yang mengerjakan haji dan kepada mereka yang dimohonkan ampun oleh orang yang haji). (Riwayat Ahmad) 2. Mengucapkan selamat dan Mendoakan kebaikan Ada riwayat yang dikeluarkan oleh Ibnu Sunni dan At-Thabrani dari Ibnu Umar RA berkata: seorang pemuda datang kepada Nabi SAW dan berkata: sesungguhnya aku berhaji, lalu Nabi SAW berjalan bersamanya, dan berkata: “wahai pemuda, semoga Allah membekalimu dengan ketakwaan, dan menuntunmu kepada kebaikan, dan mencukupimu dari kesedihan”, maka tatkala pemuda tersebut pulang dia mengucapkan salam kepada Nabi SAW, maka beliau berkata: wahai Pemuda!
َ َ ََ َ َ َ ََ ْ ََ َ ََْ َ َ َ َ َ َ َ ُ ََ ََ عليْك نفقتَك تقبل اهلل حجك وغفر ذنبك وأخلف
128
PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :
Ibadah, Doa, dan Muamalah
TAQABALALLAH HAJJAKA WA GHAFARA DZANBAKA WA AKHLAFA ‘ALAIKA NAFAQATAKA Semoga Allah menerima hajimu, dan mengampuni dosamu, dan menggantikan nafkahmu. (HR Ibnu Sunny dan At-Thabrani) Dalam riwayat lain oleh Sa’id bin Manshur dalam sunannya dari Ibnu Umar bahwa beliau mengucapkan kepada orang yang kembali dari haji:
َ َََ ََ ْ َ ْ َ َ ْ َ َ ْ ُ ََََ . َوأخلف نفقتَك،اهلل َسعيَك َوأعظ َم أج َر َك تقبل
TAQABBALALLAHU SA’YAKA WA A’DZAMA AJRAKA WA AKHLAFA NAFAQATAKA Artinya: (semoga Allah menerima sa’imu (usahamu), dan membesarkan pahalamu, dan mengganti nafkahmu).
BAB IX
Tuntunan Melepas dan Menyambut Jama’ah Haji
129
BAB X
TUNTUNAN BEPERGIAN DAN PERJALANAN (SAFAR)
A. ADAB-ADAB SAFAR 1. Berpamitan Dan Saling Mendoakan Bagi musafir dianjurkan untuk berpamitan kepada keluarga, kerabat dan saudara-saudaranya dan saling mendoakan. Sebagaimana diriwayatkan oleh Qaz`ah, dia berkata: Ibnu Umar berkata kepadaku: Kemarilah, akan saya berpamitan kepada engkau sebagaimana Rasulullah SAW berpamitan kepadaku, yaitu beliau mengucapkan doa:
ََّ ْ َ ْ ُ ُ ُ َ ذ َ َ ُ َ ال ْي ال ت ِضيْ ُع َودائِ ُعه أستو ِدعكم ِ اهلل
Aku menitipkan kamu kepada Allah yang tidak akan hilang titipan-Nya. [HR. Ahmad, Ibnu Majah].
2. Tidak berpergian Sendirian Perjalanan dapat menimbulkan bahaya jika berjalan sendiri, oleh karena itu dianjurkan mencari
130
PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :
Ibadah, Doa, dan Muamalah
teman, terutama yang sholeh yang dapat menjaga agama dan menegurnya jika berbuat salah. Dari Abdullah bin ‘Amr RA, dari Nabi SAW, bersabda:
َ ُ انل َ اس َما ف ال ْ َو ْح َدة َما أَ ْعلَ ُم َما َس َّ ل َ ْو َي ْعلَ ُم ار َرا ِك ٌب بِليْ ٍل ِ ِي ْ َوح َد ُه
Sekiranya manusia mengetahui apa-apa yang terjadi sewaktu bersafar sendirian sebagaimana yang aku ketahui. Niscaya tidak seorangpun yang akan melakukan safar di waktu malam sendirian. [HR. Bukhari]. Larangan safar sendirian juga terdapat dalam hadits Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Ash RA, berkata: Rasulullah SAW bersabda: Yang bersafar sendirian maka temannya adalah syaithan, dan yang bersafar hanya berdua maka temannya adalah syaithan, dan yang bersafar bertiga maka dia yang dinamakan bersafar. [HR. Abu Daud]. 3. Mengangkat Pemimpin Jika Safarnya Tiga Orang Atau Lebih Apabila pada safar yang jumlahnya tiga orang atau lebih tersebut, maka dianjurkan untuk mengangkat salah seorang dari mereka sebagai pemimpin yang BAB X
Tuntunan Bepergian dan Perjalanan (Safar)
131
akan membimbing dan mengarahkan mereka bagi kemaslahatan mereka. Diriwayatkan dari Abu Said Al-Khudri RA bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Jika tiga orang keluar untuk safar maka angkatlah salah satu di antara kalian sebagai pemimpin.” [HR. Abu Daud] 4. Dilarang Bagi Wanita Safar Tanpa Ada Mahram Abu Hurairah RA berkata: Nabi SAW bersabda:“Tidak halal bagi wanita yang beriman kepada Allah dan hari akhir untuk bersafar dalam jarak sehari semalam tanpa didampingi mahram.” [HR. Bukhari]. Dalam hadis lain: “Tidak halal bagi wanita Muslimah untuk safar dalam jarak semalam kecuali bersamanya seorang laki-laki yang merupakan mahramnya.” [HR. Muslim]. 5. Disunnahkan safar pada waktu terbaik Dianjurkan untuk melakukan safar pada hari Kamis, saat pagi, dan saat malam hari. Dari Ka’ab bin Malik, beliau berkata:
َ َْ َ َ َ ْ َ خ َّ أَ َّن َِّانل ى يس ف ِ ب – صىل اهلل عليه وسلم – خرج يوم ال ِم َ َُغ ْز َوة َتب َ ْ َو اَك َن حُ ُّ َ ْ خَ ْ ُ َ َ ْ َ خ، وك يس ِ ِ ِ يب أن يرج يوم ال ِم 132
PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :
Ibadah, Doa, dan Muamalah
Nabi saw keluar menuju perang Tabuk pada hari Kamis. Dan telah menjadi kebiasaan beliau untuk bepergian pada hari Kamis.[HR. Bukhari] Dianjurkan pula untuk mulai bepergian pada pagi hari karena waktu pagi adalah waktu yang penuh berkah. Sebagaimana do’a Nabi SAW pada waktu pagi:
َ ُ ُ َّ ُ ْ َاللّٰ ُه َّم ب ورها ِ ارك ألم ىِت ىِف بك ِ
Ya Allah, berkahilah umatku di waktu paginya. [HR. Abu Daud dan At Tirmidzi] Juga waktu terbaik untuk melakukan safar adalah di waktu duljah. Dari Anas bin Malik, Rasulullah SAW bersabda:
َّ ُ َ َ َّ َ َْ َ ْ ُ ْ ُّ ج ادلل َ ِة ف ِإن األ ْرض ت ْط َوى بِالليْ ِل ِعليكم ب
Hendaklah kalian melakukan perjalanan di malam hari, karena seolah-olah bumi itu terlipat ketika itu. [HR. Abu Daud, Al Hakim, dan Al Baihaqi] 6. Dianjurkan bersabar, berhati-hati, dan tidak tergesa-gesa.
ُ ْ َ ْ َ َُ َ لإْ ْ َ ُ ْ َ َ َ ُ ُ ْ َ َلا ون ِ خ ِلق ا ِ نسان ِمن عج ٍل ۚسأ ِريكم آي يِات ف تستع ِجل BAB X
Tuntunan Bepergian dan Perjalanan (Safar)
133
Manusia telah dijadikan (bertabiat) tergesa-gesa. Kelak akan Aku perIihatkan kepada kalian tandatanda (azab-Ku), Oleh karena itu, janganlah kalian minta kepada-Ku untuk mendatangkannya dengan segera! [QS al-Anbiyâ:37] Rasûlullâh SAW bersabda:
َّ َ ُ َ َ َ ْ َ َ ْالشي َ اتل َأ يِّن ِم َّ ان ط ن م ة ل ج ع ال و ، هلل ا ن ِ ِ ِ
Tidak tergesa-gesa/ketenangan datangnya dari Allâh, sedangkan tergesa-gesa datangnya dari setan.[HR Baihaqi] 7. Dianjurkan untuk singgah dan makan secara bersama di satu tempat. Diriwayatkan oleh Abu Tsa`labah Al-Khusyani ra, beliau berkata: “Ketika para sahabat singgah di suatu tempat, para sahabat tersebut berpencar di lembah dan wadi, maka Rasulullah SAW bersabda: Jika kalian berpencar seperti ini ada yang di bukit ada yang di lembah, sungguh yang demikian ini adalah termasuk dari godaan syaithan. Setelah itu apabila mereka turun singgah disuatu tempat mereka tidak lagi berpencar melainkan mereka saling berkumpul sebagian dengan sebagian lainnyahingga apabila
134
PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :
Ibadah, Doa, dan Muamalah
dihamparkan sebuah pakaian kepada mereka niscaya akan mencakup mereka semua.[HR. Abu Daud]. Dari Husyai bin Harb dari Bapaknya dari Kakeknya, beliau berkata: Para sahabat Rasulullah SAW bertanya: “Wahai Rasulullah, kami telah makan namun kami tidak bisa kenyang.” Rasulullah saw bersabda: “Mungkin karena kalian makan dengan terpisah-pisah?Para sahabat menjawab: “Benar.” Rasulullah saw besabda: “Berkumpullah kalian dalam makan di satu tempat dan sebutlah nama Allah, niscaya Allah akan memberikan barakah pada makanan tersebut bagi kalian.” [HR. Abu Daud] 8. Ketika Singgah (berhenti), dianjurkan untuk menepi dan tidak duduk di jalanan Abu Sa’id al-Khudri RA pernah mengkhabarkan sebuah hadis Nabi berkaitan hak-hak jalan. Kata beliau, Nabi SAW bersabda:
َ ُّ ََّ ُ ْ َ جْ ُ َ لَى َ ِات َف َقالُوا َما لنَ َا بُ ٌّد إ َّن َما ي ه ِ ِإياكم والُلوس ع الط ُرق ِ ْ َّجَ َ ُ َ َ َ َ َّ ُ َ َ َ َ َ َ ْ لا ْ ََ يها قال فإِذا أبَيتُ ْم إِ ال َم َجال ِ َس فأع ُطوا مالِسنا نتحدث ِف ُّ َ َ ََ َ َ ُّ بْ َ ر َ َ ُّ َّ َ ُ َ َ َّ َ َ َّ ص وكف ِ الط ِريق حقها قالوا وما حق الط ِر ِ يق قال غض ال BAB X
Tuntunan Bepergian dan Perjalanan (Safar)
135
َ ْ ْ َ ٌ َْ َ ي ْ َ ْ ْ َ َلأْ َ َ َ ُّ َّلا ه ع ْن ال ُمنك ِر وف ون ِ ا ذى َورد الس مِ َوأم ٌر بِالمع ُر
“Janganlah kamu duduk-duduk di atas jalan.” Maka mereka (para sahabat) berkata, “Sesungguhnya kami perlu duduk-duduk untuk berbincang-bincang.” Nabi menjawab, “Jika kamu tidak dapat berganjak melainkan perlu duduk-duduk, maka berikanlah hakhak jalan tersebut.” Mereka bertanya, “Apa hak-hak jalan tersebut wahai Rasulullah?” Nabi menjawab, “Menundukkan pandangan, tidak mengganggu (atau menyakiti) orang, menjawab salam, dan memerintahkan kepada yang ma’ruf serta mencegah dari kemungkaran.” [HR al-Bukhari] 9. Dianjurkan untuk segera kembali ke keluarganya setelah selesai urusannya Disunnahkan bagi seorang musafir apabila dia telah mencapai maksud dari perjalanannya tersebut agar segera kembali kepada keluarga.Tidak berdiam melebihi kebutuhannya. Dalam hadits Abu Hurairah RA dari Nabi SAW, beliau bersabda: “Safar itu adalah bagian dari adzab, karena dengan safar ia terhalang untuk makan, minum, dan tidur. Maka jika telah selesai keperluannya maka hendaklah ia segera kembali kepada keluarganya.”[HR. Bukhari].
136
PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :
Ibadah, Doa, dan Muamalah
10. Ketika pulang menjumpai keluarganya, tidak dianjurkanpada malam hari tanpa menginformasikan sebelumnya Diriwayatkan dari Jabir bin Abdillah RA, beliau berkata:“Nabi SAW melarang seseorang untuk mengetuk pintu rumah istrinya pada malam hari.” [HR Muslim]. Dalam hadis lain: “Jika salah seorang dari kalian datang dari suatu perjalanan, janganlah mengetuk pintu rumah istrinya hingga istrinya tersebut telah merapikan dan menyisir rambutnya. [HR Muslim] Dari hadits-hadits ini juga dianjurkannya para istri untuk berhias untuk suaminya untuk melayani suaminya yang baru datang dari safar. 11. Apabila telah sampai di rumah, disunnahkan berjima’ dengan istri Ka’ab bin Malik RA: Rasulullah SAW bersabda: Jangan tergesa-gesa hingga engkau dapat datang pada waktu malam (‘Isya’), agar ia (isterimu) sempat menyisir rambut yang kusut dan mencukur bulu kemaluannya. Selanjutnya, hendaklah engkau menggaulinya”(HR. Bukhari, Muslim, Ahmad, alBaihaqiy]
BAB X
Tuntunan Bepergian dan Perjalanan (Safar)
137
B. IBADAH SHALAT DAN PUASA SAAT SAFAR 1. Hendaknya melakukan shalat dua raka’at ketika hendak pergi Dari Abu Hurairah, Nabi SAW bersabda:
َ ْزْ َ َ ّ ْ ين َ ْ َ َ ِإذا خ َرج َت ِم ْن َم ِنلِك ف َص ِل َرك َعتَ ِ ي ْمنَ َعانِك ِم ْن ُّْ ْ َ َ َ َ ْ َ ىَ َ زْ َ َ َ ّ َ ْ َ َين َ ْ َخ ِ مر ِج السو ِء وإِذا دخلت إِل م ِنلِك فص ِل ركعت ُّ َي ْمنَ َعان َك ِم ْن َم ْد َخل الس ْو ِء ِ ِ
“Jika engkau keluar dari rumahmu, maka lakukanlah shalat dua raka’at yang dengan ini akan menghalangimu dari kejelekan yang berada di luar rumah.Jika engkau memasuki rumahmu, maka lakukanlah shalat dua raka’at yang akan menghalangimu dari kejelekan yang masuk ke dalam rumah.”[HR. Al Bazzar]
2. Disunnahkan shalat dua rakaat ketika kembali Ka’ab bin Malik RA mengatakan: Bahwa sesungguhnya Nabi SAW, apabila beliau tiba dari suatu perjalanan pada waktu dhuha,beliau
138
PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :
Ibadah, Doa, dan Muamalah
mendatangi masjid lalu mengerjakan shalat dua raka’at sebelum beliau duduk.[HR.Bukhari, Muslim dan Ahmad]. 3. Shalat diatas kendaraanya ketika dalam perjalanan Ibnu Umar RA meriwayatkan, beliau berkata: “Adalah Rasulullah SAW mengerjakan shalat di atas tunggangan beliau ketika dalam safar dimana beliau mengarahkan tunggangannya ke arah kiblat dan shalat dengan memberi isyarat. Beliau mengerjakannya hanya pada shalat al-lail tidak pada shalat fardhu dan beliau mengerjakan shalat witir di atas kendaraan beliau.”[HR. Al-Bukhari]. 4. Disunnahkan Ketika Safar Untuk Mengqashar Shalatnya Dan Boleh baginya untuk menjama’ (menggabung) shalatnya
َ ٌ َ ُ ْ ُ َْ َ اح أن عليكم جن ََّ َ ْ َ ُ ُ ذ َالين ِ أن يف ِتنكم
َ ََْ َ ََوإ َذا ر ضبْتُ ْم يِف األ ْر ِض فلي َس ِ َ َّ َ ْ ُ َُ ْ ر ْالة إ ْن خ ْفتُم ِ ِ ِ تقصوا ِمن الص ْ ََُ كفروا BAB X
Tuntunan Bepergian dan Perjalanan (Safar)
139
Dan apabila kamu berpergian di muka bumi, maka tidaklah mengapa kamu meng-Qashar shalatmu, jika kamu takut diserang orang-orang kafir.Sesungguhnya orang-orang kafir itu musuh yang nyata bagimu.” [QS an-Nisa’: 101] Ibnu ‘Umar berkata: “Aku pernah menemani Rasulullah dalam perjalanannya dan beliau tidak pernah mengerjakan shalat lebih dari dua rakaat (bagi setiap shalat). Demikian juga dengan Abu Bakar, ‘Umar, dan ‘Usman RA. [HR Muslim]. Dan dalam riwayat lain, dari Ibnu ‘Abbas RA, dia menyatakan: “Allah telah mewajibkan shalat melalui lisan Nabi Kalian ketika tidak dalam perjalanan (musafir) adalah empat rakaat dan ketika dalam perjalanan dua rakaat, serta ketika menghadapi rasa takut adalah satu rakaat.” [HR Muslim] 5. Menjadi Imam dan makmum saat safar Apabila mengimami shalat wajib 4 raka’at (zhuhur, ashr, ‘isya) (baik makmumnya mukim atau safar) tetap mengqasharkan shalat. Apabila diimami shalat wajib 4 raka’at (zhuhur, ashr, ‘isya) oleh mukim, tetap menyempurnakan shalatnya. Ibnu ‘Abbas RA (ketika bermusafir),
140
PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :
Ibadah, Doa, dan Muamalah
dia akan shalat empat rakaat jika shalat bersama imam (yang mukim) dan dua rakaat (Qashar) jika shalat sendirian.[HR Muslim] 6. Tidak ada shalat sunnah kecuali shalat sunnah fajar, witir dan shalat sunnah muthlaqah Imam Ibnul Qayyim RA berkata:“Kegigihan dan kesungguhan Rasulullah SAWdalam memelihara shalat sunnah sebelum Subuh lebih besar daripada shalat sunnah yang lainnya sehingga beliau tidak pernah meninggalkannya. Begitu pula shalat witr, baik ketika dalam perjalanan mau pun ketika sedang di rumah. Tidak pernah dinukil bahwa Rasulullah SAW mengerjakan shalat sunnah rawatib selain shalat sunnah sebelum subuh dan shalat witr dalam perjalanannya.”1 7. Tidak ada shålat jum’at bagi musafir Ibnu Umar RA berkata “Tidak ada shalat Jum’at bagi Musafir”[HR Ibnu Abi Syaibah, Ibnul Munzdir dan Al-baihaqi]
1 Ibn al-Qayyim, Zaadul Ma’aad fii Hadyi Khairil ‘Ibaad, Jilid I:315) BAB X
Tuntunan Bepergian dan Perjalanan (Safar)
141
8. Boleh untuk tidak berpuasa, bahkan dianjukan untuk tidak puasa bagi yang kepayahan, tapi dianjurkan puasa bagi yang mampu.
َ ّ ٌ َّ َ َ َُ َّ ً َ ْ لَى ٰ َف َمن اَك َن ِمنكم م ِريضا أو ٍع َسف ٍر ف ِعدة ِم ْن أيَّام َُ َ َ َ لَى َ ْ ُ َ َ ٌ َ ْ ُ َ ُ ُ َ َّع ذ ۚ و أخر ۖ ف َمن ني ِ ٍ الين ي ِطيقونه فِدية طعام ِمس ِك َ َّه َّ َ ُ ُ َ َ ُ ٌ َْ َ َّ َ َ رْ ً َ ُ َ َ ر ُ ۖ ِإن وموا خ رْ ٌي لك ْم ۚ وأن تص تطوع خيا فهو خي ل َ ََْ ُ كنتُ ْم تعل ُمون Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. [QS al-Baqarah: 184]
142
PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :
Ibadah, Doa, dan Muamalah
C. DOA DAN ZIKIR KETIKA SAFAR Safar merupakan waktu yang mustajab untuk berdoa. Rasulullah SAW bersabda, “Terdapat tiga doa yang mustajab yang tidak diragukan lagi padanya: do’a orang yang dizhalimi, do’a orang yang bersafar, dan do’a orang tua kepada anaknya.” [HR. at-Tirmidzi]. 1. Doa Musafir kepada yang ditinggalkan:
ََّ ْ َ ْ ُ ُ ُ َ ذ َ َ ُ َ ال ْي ال ت ِضيْ ُع َودائِ ُعه أستو ِدعكم ِ اهلل
ASTAWDI’UKUMULLAH ALLADZI LA TADHI’U WA DAI’UHU Aku menitipkan kamu kepada Allah yang tidak akan hilang titipan-Nya. [HR. Ahmad, Ibnu Majah]. 2. Doa Orang yang ditinggalkan kepada Orang yang hendak bersafar
َ ْ َ َ َ َ َ َ ْ َ ُ ََْْ اهلل ِدينَك َوأ َمانتَك َوخ َوا ِتيْ َم أع َمالِك أستو ِدع
ASTAUDI’ULLAHA DIINAKA, WA AMANA TAKA WA KHAWATIMA A’MAALIKA Aku titipkan kepada Allah pemeliharaan agama BAB X
Tuntunan Bepergian dan Perjalanan (Safar)
143
kalian, amanat yang kalian emban, dan akhir penutup amal kalian.” [HR. Ahmad, at-Tirmidziy] 3. Doa ketika meninggalkan rumah
َْ َ ََ لَّ ْ ُ لَى َ َّ ُ ,هلل ِ ال حول َوال قوة ِإال بِا،هلل ِ هلل ت َوكت ع ا ِ ِمْسِب ا َّ َ ُ َّ َ َ َّ َ ُ َّ َ َ ، أو أ ِزل أو أزل، امهلل إين أعوذ بك أن أ ِضل أو أضل َ َأو أ َّجه َل أو جُي َه َل عيل BISMILLAH, TAWWAKALTU ‘ALALLAH, LA HAWLA WA LA QUWWATA ILLA BILLAAH, ALLAHUMMA INNI ‘AUDZUBIKA AN ADHILLA AU A-DHALLA, AU AZHILLA AU UZALLA, AU AJHALA AU YUJHALA ‘ALAIY Dengan nama Allah, aku bertawakkal kepada Allah, dan tidak ada daya dan upaya kecuali dengan izin Allah, Ya Allah! sesungguhnya aku berlindung kepadaMu, jangan sampai aku sesat atau disesatkan (syetan atau orang yang berwatak syetan), atau tergelincir dan digelincirkan (orang lain), atau dari berbuat bodoh atau dibodohi. [Abu Daud].
144
PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :
Ibadah, Doa, dan Muamalah
4. Doa menaiki kendaraan
َُّ ْ َ َ ذ َ َ ََّ لن ُ ْ ِْمْسِب ا لح ال ْي َسخ َر َا هذا َو َما ِ ا َمد لهلِ ِ {سبحان،هلل ِ ْلح َى َ َّ َ َْ ُْ َّ هَ ْ ين ،ِ ِ َوإِنا ِإل َر ِّبنَا ل ُمنق ِلبُ ْون} ا َ ْم ُد لهل. َ كنا ُل ُمق ِر ِن ْلح ْلح ْ َ ُ ُ َُ َ ْ رَ ُ ُ َ ْ ر ،اهلل أك رَ ُب ، اهلل أكب، اهلل أكب،ِ ِ ا َ ْم ُد لهل،ِ ِا َ ْم ُد لهل َ ُ َّ َ ْ َ ْ ْ َ ُ ْ َ َ ْ ُِّ ْ َ َ َ ّٰ ُ َّ ي فإِنه ال،س فاغ ِف ْر يِ ْل ِسبحانك اللهم إِن ظلمت نف ي َْ ْ َ َّ ُ ُّ .يغ ِف ُر اذلن ْو َب إِال أن َت Dengan nama Allah, segala puji bagi Allah, Maha Suci Tuhan yang menundukkan kendaraan ini untuk kami, padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya. Dan sesung-guhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami (di hari Kiamat). Segala puji bagi Allah (3x), Maha Suci Engkau, ya Allah! Sesungguhnya aku menganiaya diriku, maka ampunilah aku.Sesungguhnya tidak ada yang mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau. (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidz)
5. Doa bepergian
ْ َّ َ ََِّ َ َ َ َ ر َ ُ َ َ َّ َو ِم َن، اتلق َوى امهلل إِنا ن ْسألك يِف سف ِرنا هذا الب و BAB X
Tuntunan Bepergian dan Perjalanan (Safar)
145
َ َ َ َ َ َ ْ َ ََ ى َ ْا َوا ْط ِو، امهلل ه ِّون َعليْنَا يِف َسف ِرنا هذا، لع َم ِل َما ت ْرض ُ َ ْخ َ َّ َّ امهلل أَنْ َت، َع َّنا ُب ْع َد ُه َوال َ ِليْفة ف،السف ِر الصا ِح ُب يِف َ َ َّ َ ُ َ ّ َْ ْ َْ َوكآبَ ِة،السف ِر ين أ ُع ْوذ بِك ِم ْن َوعثا ِء امهلل ِإ,األه ِل ِ َْ َ ْ ْ لد َ َْ ُ ْ ُ َ َْ َْ َْ ِ ال َو األه ِل َوال َو ِ وسو ِء المنقل ِب يِف الم، المنظ ِر ALLAHUMMA INNI NAS-ALUKA FI SAFARINA HADZAA BIRRA WAT-TAQ’WA, WA MINAL ‘AMALI MA TARDHA, ALLAHUMMA HAWWIN ‘ALAYNAA FII SAFARINA HADZA WA ATH-WI ‘ANNA BU’DAH, ALLAHUMMA ANTASHSHAHIBU FIS-SAFAR, WAKH-LIFATU FIL AHL, ALLAHUMMA INNI A’UDZUBIKA MIN WA’TSA-IS-SAFAR, WA KABATIL MUNZHAR, WA SU-IL MUNQALABI FIL MALI WAL AHLI WAL WALAD Ya Allah! Sesungguhnya aku memohon kepadaMu kebaikan dan ketakwaan di dalam perjalanan kami. Begitu pula amal yang Engkau ridhai. Ya Allah mudahkan/ ringankanlah perjalanan kami ini, dan jadikan perjalanan yang jauh menjadi dekat dari kami. Ya Allah! Engkaulah teman
146
PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :
Ibadah, Doa, dan Muamalah
di dalam perjalanan, dan Pemimpin/ Penjaga keluarga dan harta. Ya Allah! sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari lelahnya perjalanan, dan sedihnya pemandangan, serta kesia-siaan tempat kembali, dan buruknya pemandangan pada harta, keluarga, dan anak. [HR. Abu Daud]. 6. Doa Apabila kembali dari safar Doa di atas dibaca (yakni doa bepergian), dan ditambah:
َ َ َ َ َ َ آيِبُ ْون تائِبُ ْون اَعبِ ُد ْون ل َر ّبِنَا َحا ِم ُد ْون
A-IBUNA TA-IBUNA ‘ABIDUNA LI RABBINA HAMIDUN Kami kembali dengan bertaubat, tetap beribadah dan selalu memuji kepada Rabb kami. [HR. Muslim]. 7. Doa ketika singgah di suatu tempat Dari Khaulah binti Hakim As-Sulamiyyah RA, beliau berkata: Saya mendengar Nabi SAW bersabda: “Barangsiapa yang singgah di suatu tempat kemudian dia berdoa:
َ َ ّ َْ ر َ ُُْ َ َّ اتل َ كل َّ هلل ش َما خل َق ن م ات ام ا ات م ِ ِ ِ ِ ِ ِأعوذ ب ِ BAB X
Tuntunan Bepergian dan Perjalanan (Safar)
147
A’UDZUBIKALIMATILLAHIT-TAMMAATI MIN SYARRI MA KHALAQ Aku berlindung kepada dengan kalimat Allah yang sempurna dari kejelekan makhluk yang Engkau ciptakan. (maka) Tidak akan ada sesuatupun yang dapat memudharatkan sampai ia berlalu dari tempat tersebut. [HR. Muslim]. 8. Apabila takut terhadap gangguan manusia, maka hendaklah ia berdoa:
ُ ُاللّٰ ُه َّم إنَّا جَنْ َعلُ َك ف حُنُ ْ َ َ ُ ُ َ ْ ر ور ِه ْم ِي ِ ِ ونعوذ بِك ِمن ش،ور ِهم ِ
ALLAHUMMA INNA NAJ'ALUKA FI NUHURIHIM WA NA’UDZUBIKA MIN SYURURIHIM Ya Allah, Sesungguhnya kami menjadikan Engkau sebagai Penolong dalam menghadapi mereka, dan sesungguhnya kami berlindung kepadaMu dari kejahatan-kejahatan mereka. [HR. Abu Dawud] 9. Doa Musafir Ketika Bertemu Waktu Sahur (Menjelang Shubuh) NabiSAWketika bersafar dan bertemu dengan waktu sahur, beliau mengucapkan:
148
PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :
Ibadah, Doa, dan Muamalah
َ َ ْ َ ٌ َ َ َّ َ هلل َو ُح ْس ِن بَالئِ ِه َعليْنَا َر َّبنَا َصا ِحبْنَا ِ سمع سا ِمع حِبم ِد ا ً ََ َ ْ ْ َ َ ْ َ ا َّ هلل ِم َن ار انل ا ب ا ذ ِ ِ ِوأف ِضل علينا عئ ِ
SAMMA’A SAMI’UN BI HAMDILLAHI WA HUSNI BALAA-IHI ‘ALAINA. ROBBANA SHOHIBNA WA AFDHIL ‘ALAINA ‘A-IDZAN BILLAHI MINAN NAR Semoga ada yang memperdengarkan pujian kami kepada Allah atas nikmat dan cobaan-Nya yang baik bagi kami.Wahai Rabb kami, peliharalah kami dan berilah karunia kepada kami dengan berlindung kepada Allah dari api neraka.”[HR. Muslim] 10. Bertakbir (Allahu Akbar) ketika melewati tempat yang tinggi, bertasbih (subhanallah) ketika melewati jalan menurun. Jabir RA menuturkan: “Apabila (jalan) kami menanjak, maka kami bertakbir, dan apabila menurun maka kami bertasbih”. [HR. Al-Bukhari].
BAB X
Tuntunan Bepergian dan Perjalanan (Safar)
149
11. Hendaklah mengucapkan “basmalah” jika mengalami gangguan dalam perjalanan Dari Abul Malih dari seseorang, dia berkata, “Aku pernah diboncengi Nabi SAW, lalu tunggangan yang kami naiki tergelincir. Kemudian aku pun mengatakan, “Celakalah syaithan”. Namun Nabi SAW menyanggah ucapanku tadi:
َ َُْ َ َ َ َ َ ْ ُ َ َ َّ َ ُ َّ ال تقل ت ِع َس الشيْ َطان ف ِإنك ِإذا قل َت ذلِك ت َعاظ َم َ َ َّ ُ َ ُ َ َ ْ َ َْ ىَّ َ ُ َ ْ َ ب ُْ ك ْن قل حت يكون ِمثل ِ الي ِت ويقول بِقو ىِت ول َ ْ َ ُ َ ََّ َّ َ َ ُ ْ َ َ َ َ َ َ َ َ ى هلل ف ِإنك إِذا قلت ذلِك تصاغر حت يكون ِمثل ِ ِمْسِب ا َ ُّ اب ِ اذلب Janganlah engkau ucapkan ‘celakalah syaithan’, karena jika engkau mengucapkan demikian, setan akan semakin besar seperti rumah. Lalu setan pun dengan sombongnya mengatakan, ‘Itu semua terjadi karena kekuatanku’.Akan tetapi, yang tepat ucapkanlah “Bismillah”.Jika engkau mengatakan seperti ini, setan akan semakin kecil sampai-sampai dia akan seperti lalat.”[HR. Abu Daud]
150
PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :
Ibadah, Doa, dan Muamalah
BAB XI
TUNTUNAN DOA SEHARI-HARI
1. Doa Mau Makan
ْ َ َ ََّ مْ َ َّ ْ ّٰ ُ َّ َ ْ لن َوقِنَا، يما َر َزقتَنَا ارك ا ِف ِ ِمْسِب ا ِ اللهم ب. هلل الرح ِن الر ِحي ِم َّ َ َ َ ار ِ عذاب انل
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM. ALLAHUMMA BARIK LANA FIMA RAZAKTANA WA QINA ‘ADZABAN NAR. Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih dan Penyayang. Ya Allah berkahi untuk kami apa yang telah engkau anugerahkan kepada kami, dan jagalah kami dari siksa api neraka. (HR Ibn Sunni dan Ahmad) Atau
َّٰ ُ َّ َ ْ لن َ ْ ُْ ارك َا ِفي ِه َو ْار ُزقنَا خ رْ ًيا ِمنه ِ اللهم ب
Ya Allah berkatilah kami pada makanan ini dan berilah kami makanan yang lebih baik lagi. (HR Ibn majah) BAB XI
Tuntunan Doa Sehari-Hari
151
2. Doa Setelah makan
َ َّذ َ َ ُ ْ ْلح الى أ ْط َع َمنَا َو َسقانا ِ ِ ِا َمد لهل
ALHAMDULILLAH-HILAZI ATH’AMAN WA SAQANA. Segala puji bagi Allah yang telah memberikan makan dan minum untuk kami. (HR Ahmad)
َ َّذ َ َ َ َْ ر ُ ْ ْلح الى أ ْط َع َم ىِن هذا َو َر َزق ِني ِه ِم ْن غ ِي َح ْو ٍل ِمن ِ ِ ِا َمد لهل ُ َ .َوال ق َّو ٍة Segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan kepadaku makanan ini, telah menjadikanya sebagai rezekiku tanpa daya dan kekuatan dari diriku sendiri. (HR Tirmiziy) 3. Doa Sewaktu Minum Susu
َّٰ ُ َّ َ ْ لن ُْ َْ ارك َا ِفي ِه َو ِزدنا ِمنه ِ اللهم ب
Ya Allah Berkatilah kami pada susu ini, dan tambahkanlah lebih dari itu. (HR Ibn Majah)
152
PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :
Ibadah, Doa, dan Muamalah
4. Doa ketika bercermin
ُُ َ ْ َ ْ ْ َ َ ّٰ َ ف َح ِّس ْن خلق,الل ُه َّم ك َما أح َسن َت خل يِق
ALLAHUMMA KAMA AHSANTA KHALQI, FAHASSIN KHULUQI Ya Allah, engkau telah menjadikan ku makhluk yang baik, maka baguskanlah akhlakku. (HR Ahmad dan Ibn Hiban) 5. Doa Bangun Tidur
َّذ ُ ْ ْلح ُ الى أَ ْحيَانَا َب ْع َد َما أَ َم َاتنَا َوإ يَلْه النُّ ُش ور ِ ِ ِا َمد لهل ِ ِ
Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami kembali setelah sebelumnya mematikan kami, dan hanya kepada-Nyalah tempat kembali. (HR Bukhari Muslim) 6. Doa Mau Tidur
ُ َ َ ْ َ َ ْ َ َ ْ َّ ُ ّٰ اس ِمك أ ُموت ِاللهم بِاس ِمك أحيا وب
“Ya Allah, dengan menyebut nama-Mu aku hidup dan dengan menyebut nama-Mu aku mati” (HR. Muslim)
BAB XI
Tuntunan Doa Sehari-Hari
153
7. Doa Mengenakan Pakaian
َ ُ َ ْ َ َ َ ْ َ ْ ّْٰ َ َ لح َْ رْ َ ر الل ُه َّم لك ا َم ُد أن َت ك َس ْوت ِني ِه أسألك ِم ْن خ ِيهِ َوخ ِي َما َه ُ ُ َ َ ُ َُ َ ه ِّ َش ِه َو ر ِّ َوذ ب َك ِم ْن ر ش َما ُص ِن َع ُل ِ ص ِنع ل وأع Ya Allah, segala puji bagi-Mu, engkau telah mengkaruniai pakaian ini kepadaku. Aku memohon kepada-Mu kebaikan dari pakaian ini dan kebaikan dari tujuan pakaian ini dibuat. Aku berlindung kepadaMu dari keburukan pakaian ini dan keburukan dari tujuan pakaian ini dibuat. (HR. Abu dawud) 8. Doa Masuk WC
ْخ ْخ َ ُ َ ِّّٰ ى الل ُه َّم إِن أ ُعوذ بِك ِم َن الُبُ ِث َوالَبَائِ ِث
Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari syetan laki-laki dan syetan perempuan. (Hr. Bukhari) 9. Doa Keluar WC
َ َ ُْ غف َرانك
Ya Allah, ampunilah diriku. (HR. Abu Dawud)
154
PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :
Ibadah, Doa, dan Muamalah
10. Doa Keluar Rumah
َّ َ َّ ُ َ َ ْ َ َ ََ لَّ ْ ُ لَى .هلل ِ هلل ال حول َوال قوة ِإال بِا ِ هلل ت َوكت ع ا ِ ِمْسِب ا
Dengan nama Allah aku keluar rumah, aku bertawakal kepada Allah, tidak ada daya dan kekuatan melainkan dengan pertolongan Allah. (HR Tirmiziy) 11. Doa Masuk Rumah
َج ْ َ ْ َْ ر ْ َ ْ ّْٰ ُ َّ ىِّ َ ْ َ ُ َ َ ر هلل َولْنَا ِ اللهم إِن أسألك خ َي المو ِل ِج َوخ َي المخ َر ِج ِمْسِب ا ْ ََّ ل ََ ْ َ لَى هلل َر ِّبنَا ت َوكنَا ِ هلل خ َرجنا َوع ا ِ َوِمْسِب ا
Ya Allah, Sesungguhnya Aku memohon kepada-Mu sebaik-baik tempat masuk dan keluar, dengan nama Allah kami masuk (rumah) dan dengan nama Allah kami keluar (rumah), dan kepada Allah, Tuhan kami, kami bertawakal. (HR Abu Dawud) 12. Doa Masuk Masjid
َ َ ّْٰ ُ َّ ْ َ ْ َ ْ َ َ َ م ح ِتك اللهم افتح ىِل أبواب ر
“Ya Allah, Bukakanlah pintu-pintu rahmat-Mu untuk ku” (HR Muslim) BAB XI
Tuntunan Doa Sehari-Hari
155
13. Doa Keluar Masjid
َ ْ َ َ ُ َ َ ِّّٰ ى الل ُه َّم ِإن أ ْسألك ِم ْن فض ِلك
Ya Allah, Sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dari segala keutamaan-Mu. (HR Muslim) 14. Doa Ketika Berhubungan Badan
ّٰ ْ َ َّ ِّ َ َّ ْ ِّ هلل الل ُه َّم َجنبنَا الشيْ َطان َو َجن ِب الشيْ َطان َما َر َزقتَنَا ِ ِمْسِب ا
Dengan menyebut nama Allah. Ya Allah, jauhkanlah kami dari syaitan, dan jauhkanlah syaitan dari apa yang engkau anugerahkan kepada kami. (HR bukhari) 15. Doa Kaffaratul Majelis
ّٰ َ َ ْ َ ْ َ َّ ََ ْ َ ْ َ ه ُسبْ َحانك الل ُه َّم َو حِبَ ْم ِد َك أش َه ُد أن ال ِإ َل ِإال أن َت أ ْستَغ ِف ُر َك َ ََ َ ُ ُ ي وب ِإلْك وأت
“Maha suci Engkau ya Allah dengan memuji-Mu, aku bersaksi tidak ada yang berhak diibadahi kecuali Engkau, aku memohon ampun kepada-Mu dan aku bertaubat kepada-Mu.” (HR Tirmiziy)
156
PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :
Ibadah, Doa, dan Muamalah
16. Doa Pada saat Ifthar (Berbuka puasa) Dibaca Setelah minum saat berbuka puasa:
َ ُ ْ َّ ُ َّ َ ْ َْ ََ ذه َب الظ َمأ َو ْابتَل ِت ال ُع ُروق َوثبَ َت األج ُر إِن ش َاء اهلل
Dahaga telah hilang, kerongkongan telah basah, dan Insya Allah pahala diperoleh. [HR Abu dawud dan Baihaqi] Dibaca Setelah berbuka Puasa:
َلَى َ َ ّٰ ُ َْ الل ُه َّم لك ُص ْم ُت َوع ِر ْزقِك أف َط ْرت
Ya Allah untuk-Mu aku telah berpuasa, dan atas rizkiMu aku telah berbuka” [HR baihaqi dan Abu dawud] Atau:
َلَى ْ َ َ ُ َْ َ ْ َ َ َّ َ َ ّٰ الل ُه َّم لك ُص ْم ُت َوع ِر ْزقِك أف َط ْرت فتَق َّبل ِم يِّن إِنك أن َت ُ السم َّ ُ يع الْ َعل يم ِ ِ
Ya Allah, untuk-Mu aku telah berpuasa, dan atas rizki-Mu aku telah berbuka, maka kabulkanlah ibadahku sesungguhnya engkau maha mendengar lagi maha mengetahui. [HR Ibn Sunny)
BAB XI
Tuntunan Doa Sehari-Hari
157
DAFTAR PUSTAKA Abdullah Aly, Drs., M.Ag dan Syamsul Hidayat, Drs., M.Ag, 2009, Serial al-Islam dan Kemuhammadiyahan: alUbudiyah, Surakarta: LPID Agung Danarta, M.Ag., 2003, Cara berwudhu Menurut rasulullah, Yogyakarta: Suara Muhammadiyah Agung Danarta, M.Ag., 2004, Cara Shalat Menurut Rasulullah, Yogyakarta: Suara Muhammadiyah Agus Miswanto, S.Ag., dkk, 2005, Tuntunan Jenazah, Yogyakarta: Suara Muhammadiyah Asep Shalahudin, S.Ag., 2006, Tuntunan Ibadah Praktis, Yogyakarta: Suara Muhammadiyah Asjmuni Abdurahman, Prof. Drs. H. 2000, Tuntunan Shalat ‘Idul Fitri dan Idul Adha, Yogyakarta: Pustaka SM Asjmuni Abdurahman, Prof. Drs. H. 2010, Shalat Berjama’ah, Yogyakarta: Suara Muhammadiyah Hasbi ash-Shidiqiy, 1992, Pedoman Puasa, Jakarta: Bulan Bintang Majelis Tabligh dan Dakwah khusus PP Muhammadiyah, 2003, Tuntunan Ramdhan dan ‘Idul Fitri, Yogyakarta: MTDK PP Muhammadiyah, Himpunan Putusan Tarjih Muhammadiyah, Yogyakarta: Suara Muhammadiyah Said bin Ali bin Wahf al-qohthoni, 2000, Kumpulan Doa dalam al-Qur’an dan Hadits, Surabaya: Duta Ilmu Sulaiman Rasjid, 2008, Fiqih Islam, Bandung: Sinar baru algensindo Syaikh Abdullah bin Abdurrahman al-Jibrin, 2002, Shalat Jenazah Disertai Tata cara Mengurusnya, Solo: at-Tibyan Maktabah Syamilah, Program Penelurusan Kitab
158
PANDUAN PRAKTIS HIDUP ISLAMI :
Ibadah, Doa, dan Muamalah