PANDUAN PRAKTIKUM
Akademi Keperawatan Al Ikhlas Cisarua Bogor Jl. Hankam desa Jogjogan Kecamatan Cisarua kabupaten Bogor Telp/fax 0251. 8252780
Penyusun : TIM Kep. Maternitas Akademi Keperawatan Al Ikhlas
Akademi Keperawatan Al-Ikhlas Cisarua Yayasan Raudhatul Muta’alimin 2015/2016
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
KEPERAWATAN MATERNITAS I
Penyusun : Tim Kep. Maternitas Akademi Keperawatan Al Ikhlas
Akademi Keperawatan Al-Ikhlas Cisarua Yayasan Raudhatul Muta’alimin 2015/2016
BIODATA MAHASISWA
PAS FOTO
NAMA
: …………………………………….
NIM
: …………………………………….
ALAMAT : ……………………………………. NO TELP : …………………………………….
Akademi Keperawatan Al-Ikhlas Cisarua Yayasan Raudhatul Muta’alimin 2015/2016
MODUL KEPERAWATAN MATERNITAS I
I
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan karunia-Nya kepada kami sehingga buku panduan praktikum Keperawatan Maternitas I ini dapat diterbitkan sebagai alat untuk membantu mahasiswa Akademi Keperawatan Al Ikhlas Cisarua dalam meningkatkan ketrampilan praktek Keperawatan Maternitas. Kami menyadari bahwa Ilmu keperawatan berkembang sangat pesat dan buku panduan praktikum
ini masih banyak kekurangan.
Oleh karena itu,dengan kerendahan hati kami
mengharapkan pembaca/pengguna buku ini selalu menyesuaikan dengan perkembangan ilmu yang ada dengan selalu membaca berbagai buku lainya dan tidak selalu terpaku pada buku petunjuk praktikum ini.. Tak ada gading yang retak, saran dan masukan yang ditunjukan untuk penyempurnaan buku panduan praktikum ini sangat kami harapkan, Semoga buku panduan praktikum ini dapat bermanfaat dan membantu mahasiswa dalam proses pembelajaran.
Cisarua, Januari 2016
MODUL KEPERAWATAN MATERNITAS I
II
DAFTAR ISI BIODATA...................................................................................................................................
I
KATA PENGANTAR.................................................................................................................
II
DAFTAR ISI................................................................................................................................
III
KEGIATAN BELAJAR PRAKTIKUM......................................................................................
1
PEMERIKSAAN FISIK IBU HAMIL........................................................................................
3
PERTOLONGAN PERSALINAN..............................................................................................
5
PARTOGRAF.............................................................................................................................
7
MANAJEMEN NYERI PERSALINAN......................................................................................
11
PEMERIKSAAN FISIK IBU POST PARTUM..........................................................................
14
PEMERIKSAAN FISIK BAYI BARU LAHIR..........................................................................
16
PERAWATAN PERINEUM.......................................................................................................
17
PERAWATAN LUKA POST SC................................................................................................
18
PERAWATAN PAYUDARA......................................................................................................
19
MODUL KEPERAWATAN MATERNITAS I
III
Kegiatan Belajar Praktikum / Laboratorium Keperawatan Maternitas I
A. Deskripsi Mata Ajar
Mata kuliah ini menguraikan tentang konsep dasar obstetri ginekologi, konsep dasar keperawatan maternitas, asuhan keperawatan ibu hamil, persalinan, bayi baru lahir, dan ibu nifas baik fisiologis maupun patologis. Bedah kebidanan, keluarga berencana dalam konteks keluarga, kesehatan perempuan pada masa subur sampai deengan masa menopause dan gangguan sistem reproduksi. Pengalaman belajar diberikan melalui kuliah, penugasan dan praktikum di laboratorium.
B. Tujuan Umum
Memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk mendemonstrasikan pelaksanaan tindakan asuhan keperawatan pada klien prenatal, intranatal, postnatal, dan bayi baru lahir.
C. Tujuan Khusus
Mahasiswa diharapkan dapat mempraktekan ketrampilan : 1.
Prenatal (pemeriksaan fisik ibu hamil)
2.
Intranatal (asuhan persalinan normal, mengisi partograf, manajemen nyeri persalinan)
3.
Postnatal (pemeriksaan fisik post partum, perawatan perineum, perawatan luka post SC, perawatan payudara)
4.
Bayi Baru Lahir (pemeriksaan fisik bayi baru lahir)
D. Ketrampilan yang dipelajari 1.
Pemeriksaan fisik ibu hamil
2.
Asuhan persalinan normal
3.
Mengisi partograf
4.
Manajemen nyeri persalinan
5.
Pemeriksaan fisik ibu post partum
6.
Pemeriksaan fisik bayi baru lahir
7.
Perawatan perineum
8.
Perawatan luka post sc
9.
Perawatan payudara
E. Pelaksanaan Praktikum Sesuai jadwal
F. Metode Evaluasi Ujian praktikum NILAI BATAS LULUS PRAKTIKUM ADALAH : 75
MODUL KEPERAWATAN MATERNITAS I
1
G. Pembimbing Praktikum Terlampir sesuai jadwal
H. Tata Tertib 1. Kehadiran praktikum 100% 2. Berpakaian rapi dan sopan (tidak memakai sandal, kaos oblong, baju ketat, anting-anting dan rambut gondrong 3. Mengenakan jas laboratorium 4. Mengganti apabila menghilangkan, merusak alat laboratorium 5.
Mahasiswa menyiapkan alat sehari sebelum pelaksanaan perasat
MODUL KEPERAWATAN MATERNITAS I
2
PEMERIKSAAN FISIK IBU HAMIL A. Pengertian Pemeriksaan fisik pada kehamilan dilakukan melalui pemeriksaan pandang (inspeksi), pemeriksaan raba (palpasi), periksa dengar (auskultasi) dan periksa ketuk (perkusi). Pemeriksaan dilakukan dari ujung rambut sampai ke ujung kaki, yang dalam pelaksanaannya dilakukan secara sistematis atau berurutan. B. Alat – alat yang dibutuhkan 1. Timbangan badan 2. Tensimeter 3. Stetoscope 4. Termometer 5. Tisu pada tempatnya 6. Bengkok 7. Pen light 8. Meteran/pita 9. Laennec/Dopler elektrik 10. Hammer untuk memeriksa refleks 11. Sarung tangan bersih 12. Kapas kering dalam tempatnya 13. Pengalas 14. Bengkok 15. Alat – alat untuk pengendali infeksi seperti : 2 baskom, 2 buah waslap, tempat sampah medis dan non medis.
MODUL KEPERAWATAN MATERNITAS I
3
PEMERIKSAAN FISIK IBU HAMIL Nama Mahasiswa : No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Aspek Yang Dinilai
Ya
Tidak
Mencuci tangan Menjelaskan dan menyampaikan tindakan yang akan dilakukan, mencakup tujuan, hasil tindakan Melakukan penimbangan berat badan serta pengukuran tinggi badan, LILA dan panggul ibu Mengukur tanda vital ibu Menginspeksi dasar kulit kepala dan rambut ibu Melihat keadaan muka ibu hamil Memeriksa mata dan melihat konjungtiva ibu hamil Memeriksa lubang hidung dan sinus ibu hamil Memeriksa liang telinga ibu hamil Memeriksa keadaan rongga mulut dan Meraba kelenjar getah bening pada leher ibu hamil Meraba kelenjar tiroid ibu hamil sambil menganjurkan menelan Membuka pkaian atas ibu dan emndengarkan bunyi jantungnnya dengan menggunakan stetoscope Mendengarkan bunyi paru ibu hamil dgn stetoscope Memperhatikan dan meraba bentuk payudara ibu hamil Mengobservasi pengeluaran Asi dengan menekan areola mammae Meraba kelenjar didaerah aksila kiri dan kanan ibu hamil untuk memeriksa adanya pembesaran kelenjar Memasang pakaian atas dan membuka pakaian daerah perut serta memperhatikan bentuk abdomen ibu Melakukan pemeriksaan leopold I Mengukur tinggi fundus uteri ibu hamil dengan menggunakan meteran pita Melakukan pemeriksaan leopold II Melakukan pemeriksaan leopold III Melakukan pemeriksaan Leopold IV Mendengarkan DJJ dgn menggunakan stetoscope laennec/doppler Melakukan pemeriksaan perkusi ginjal Membuka pakaian bawah dan memeriksa ada tidaknya varises pada ekstremitas bawah ibu Melihat dan memalpasi tekan udema pada ekstremitas bawah kanan dan kiri ibu hamil Melakukan pemeriksaan refleks patela Mengatur posisi dorsal recumbent dan memasang pengalas Melakukan vulva higiene Melihat keadaan genitalia eksternal Menerapkan komunikasi terapeutik selama pemeriksaan Memperhatikan respon ibu selama pemeriksaan Mencatat hasil pemeriksaan fisik ibu hamil Jumlah:
MODUL KEPERAWATAN MATERNITAS I
4
PERTOLONGAN PERSALINAN
A. Pengertian Persalinan adalah pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup di dunia luar kandungan melalui jalan lahir atau jalan lain disusun dengan pengeluaran plasenta dan selaput janin dari dalam tubuh ibu.
B. Alat-alat yang dibutuhkan: 1. Bak instrumen berisi partus set (klem 2,gunting tali pusat 1,setengah koher 1, kateter 1) 2. Sarung tangan steril 3. Kom berisi kapas dan air DTT 4. Barak skort 5. Penghisap lendir atu delee 6. Oksitosin 7. Spuit 3cc 8. Umbilikal klem 9. Doppler 10. Kasa steril 11. Kain untuk ibu dan bayi 12. Bengkok 13. Tempat placenta 14. Baskom berisi air DTT dan waslap 15. Baskom berisi cairan klorin 0,5% 16. Tempat sampah basah dan kering
ASUHAN PERSALINAN NORMAL NO KALA I
ASPEK YANG DINILAI
Ya
Tidak
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Memastikan ibu sudah masuk fase intranatal Memastikan kelengkapan alat Menjelaskan dan menyampaikan tindakan yang akan dilakukan Mengukur tanda vital ibu Melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh (head to toe) Melakukan pemeriksaan leopold I, II, III, IV Mengukur fundus uteri Melakukan vulva higiene Melakukan periksa dalam dengan menggunakan sarung tangan Melakukan pemeriksaan his/kontraksi Melakukan pengelolaan nyeri persalinan Membuat catatan hasil observasi kemajuan persalinan di lembar partograf Melakukan manajemen nyeri persalinan dan melibatkan suami untuk 13 mensupport ibu KALA II 14 Mendengarkaan dan melihat adanya tanda persalinan kala II Menjelaskan kondisi ibu, tindakan dan tujuan serta hasil tindakan kepada ibu 15 dan keluarga
MODUL KEPERAWATAN MATERNITAS I
5
16 17 18
Mengajarkan kembali cara meneran Menyiapkan alat pertolongan persalinan Membersihkan vulva dan perineum dengan kapas basah Melakukan pemeriksaan dalam, pastikan pembukaan sudah lengkap dan 19 selaput ketuban sudah pecah Mencelupkan tangan kanan yang telah menggunakan sarung tangan ke dalam 20 larutan klorin 0,5% 21 Memeriksa DJJ setelah kontraksi uterus selesai Mengatur posisi melahirkan yg nyaman bagi ibu dan sesuai dengan keinginan 22 ibu 23 Memasang handuk di atas perut ibu 24 Membantu melahirkan kepala Menunggu hingga kepala janin selesai melakukan putaran paksi luar secara 25 spontan 26 Membersihkan mulut, hidung, dan mata bayi dengan kasa steril 27 Periksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat 28 Membantu melahirkan bahu Membantu melahirkan bagian tubuh yang lain (punggung, bokong dan 29 bagian tubuh bayi yang lain) 30 Setelah bayi lahir, melakukan penilaian APGAR Score 31 Meletakkan bayi diatas handuk yang berada diatas perut ibu 32 Mengeringkan bayi 33 Memriksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi dalam uterus Jepit tali pusat dengan klem kira – kira 3 cm dari umbilikal bayi. Klem kedua 34 dengan jarak 3 – 4 cm dari klem pertama 35 Melakukan pengguntingan tali pusat diantara 2 klem 36 Mengikat tali pusat dengan benang DTT Melakukan inisiasi menyusui dini dengan meletakkan bayi tengkurap di dada 37 ibu 38 Menyelimuti ibu dan bayi dengan kain hangat KALA III 41 Memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5 – 10 cm dari vulva 42 Memeriksa tinggi fundus uteri, kontraksi dan kandung kemih 43 Lakukan peregangan tai pusat terkendali (PTT) Setelah plasenta tampak pada vulva, teruskan untuk emalhirkan dengan hati 44 hati 45 Segera setelah plasenta lahir, lakukan masase pada fundus uteri 46 Periksa bagian maternal dan bagian fetal plasenta KALA IV 47 Evaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan perineum 48 Memastikan uterus berkontraksi dengan baik Membiarkan bayi tetap melakukan kontak kulit ke kulit di dada ibu paling 49 sedikit 1 jam Lakukan penimbangan/pengukuran bayi, obat tetes mata antibiotik profilaksis 50 dan pemberian vitamin K 51 Lanjutkan pemantauan kontraksi 52 Ajarkan ibu cara melakukan masase uterus 53 Evaluasi jumlah kehilangan darah 54 Memeriksa keadaan umum bayi 55 Menempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5% 56 Buang bahan – bahan yang terkontaminasi ke tempat sampah yang sesuai 57 Membersihkan ibu dengan menggunakan air DTT 58 Memastikan ibu merasa nyaman 59 Dekontaminasi tempat persalinan dengan larutan klorin 0,5% 60 Membersihkan sarung tangan di dalam larutan klorin 0,5% 61 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir 62 Mencatat proses pertolongan persalinan dan melengkapi partograf Jumlah:
MODUL KEPERAWATAN MATERNITAS I
6
PARTOGRAF A. Pengertian Partograf adalah catatan grafik mengenai kemajuan persalinan untuk memantau keadaan ibu dan janin, untuk menentukan adanya persalinan abnormal yang menjadi petunjuk untuk tindakan bedah kebidanan dan menemukan Disproporsi Kepala Panggul (DKP) jauh sebelum persalinan menjadi macet.
B. Cara mengisi partograf 1. lnformasi Tentang Ibu Lengkapi bagian awal (atas) partograf secara teliti pada saat memulai asuhan persalinan. Waktu kedatangan (tertulis sebagai: jam atau pukul pada partograf) dan perhatikan kemungkinan ibu datang dalam fase laten. Catat waktu pecahnya selaput ketuban. 2. Kondisi Janin Bagan atas grafik pada partograf adalah untuk pencatatan denyut jantung janin (DJJ), air ketuban dan penyusupan (kepala janin) a. Denyut jantung janin Nilai dan catat denyut jantung janin (DJJ) setiap 30 menit (lebih sering jika ada tandatanda gawat janin). Setiap kotak di bagian atas partograf menunjukkan waktu 30 menit. Skala angka di sebelah kolom paling kiri menunjukkan DJJ. Catat DJJ dengan memberi tanda titik pada garis yang sesuai dengan angka yang menunjukkan DJJ. Kemudian hubungkan yang satu dengan titik lainnya dengan garis tegas dan bersambung Kisaran normal DJJ terpapar pada partograf diantara garis tebal pada angka 180 dan 100. Sebaiknya, penolong harus waspada bila DJJ mengarah hingga dibawah 120 atau diatas 160. untuk tindakan-tindakan segera yang harus dilakukan jika DJJ melampaui kisaran normal ini. Catat tindakan-tindakan yang dilakukan pada ruang yang tersedia di salah satu dari kedua sisi partograf. b. Warna dan adanya air ketuban Nilai air kondisi ketuban setiap kali melakukan periksa dalam dan nilai warna air ketuban jika selaput ketuban pecah. Catat temuan-temuan dalam kotak yang sesuai di bawah lajur DJJ. Gunakan lambang-lambang berikut ini: i. U : selaput ketuban masih utuh (belum pecah) ii. J : selaput ketuban sudah pecah dan air ketuban jemih iii. M : selaput ketuban sudah pecah dan air ketuban bercampur mekonium iv. D : selaput ketuban sudah pecah dan air ketuban bercampur darah v. K :selaput ketuban sudah pecah tapi air ketuban tidak mengalir lagi ("kering") c. Penyusupan (Molase) Tulang Kepala Janin Catat temuan yang ada di kotak yang sesuai di bawah lajur air ketuban. Gunakan lambang-lambang berikut ini:
MODUL KEPERAWATAN MATERNITAS I
7
0 : tulang-tulang kepala janin terpisah, sutura dengan mudah dapat dipalpasi 1 : tulang-tulang kepala janin hanya saling bersentuhan 2 : tulang-tulang kepala janin saling tumpang tindih tetapi masih dapat dipisahkan 3 : tulang-tulang kepala janin saling tumpang tindih dan tidak dapat dipisahkan 3. Pembukaan serviks Dengan menggunakan metode yang dijelaskan di bagian Pemeriksaan Fisik dalam bab ini, nilai dan catat pembukaan serviks setiap 4 jam (lebih sering dilakukan jika ada tanda-tanda penyulit). Saat ibu berada dalam fase aktif persalinan, catat pada partograf setiap temuan dari setiap pemeriksaan. Tanda 'X' harus dicantumkan di garis waktu yang sesuai dengan lajur besamya pembukaan serviks. 4. Penurunan bagian terbawah janin Setap kali melakukan periksa dalam (setiap 4 jam), atau lebih sering (jika ditemukan tandatanda penyulit). Cantumkan hasil pemeriksaan penurunan kepala (perlimaan) yang menunjukkan seberapa jauh bagian terbawah janin telah memasuki rongga panggul. Pada persalinan normal, kemajuan pembukaan serviks selalu diikuti dengan turunnya bagian terbawah janin. Tapi ada kalanya, penurunan bagian terbawah janin baru terjadi setelah pembukaan serviks mencapai 7 cm. Tulisan "Turunnya kepala" dan garis tidak terputus dari 0-5, tertera di sisi yang sama dengan angka pembukaan serviks. Berikan tanda '0' yang ditulis pada garis waktu yang sesuai. Sebagai cantah, jika hasil pemeriksaan palpasi kepaia di atas simfisi pubis adalah 4/5 maka tuliskan tanda "0" di garis angka 4. Hubungkan tanda '0' dari setiap pemeriksaan dengan garis tidak terputus 5. Garis waspada dan garis bertindak Garis waspada dimulai pada pembukaan serviks 4 cm dan berakhir pada titik dimana pembukaan lengkap diharapkan terjadi jika laju pembukaan adalah 1 cm per jam. Pencatatan selama fase aktif persalinan harus dimulai di garis waspada. Jika pembukaan serviks mengarah ke sebelah kanan garis waspada (pembukaan kurang dari 1 cm per jam), maka harus dipertimbangkan adanya penyulit (misalnya : fase aktif yang memanjang, serviks kaku, atau inersia uteri hipotonik, dll). 6. Waktu Mulainya Fase Aktif Persalinan Di bagian bawah partograf (pembukaan serviks dan penurunan) tertera kotak-kotak yang diberi angka 1-12. Setiap kotak menyatakan satu jam sejak dimulainya fase aktif persalinan. 7. Waktu Aktual Saat Pemeriksaan atau Penilaian Di bawah lajur kotak untuk waktu mulainya fase aktif, tertera kotak-kotak untuk mencatat waktu aktual saat pemeriksaan dilakukan. Setiap kotak menyatakan satu jam penuh dan berkaitan dengan dua kotak waktu tiga puluh menit yang berhubungan dengan lajur untuk pencatatan pembukaan serviks, DJJ di bagian atas dan lajur kontraksi dan nadi ibu di bagian bawah. Saat ibu masuk dalam fase aktif persalinan, cantumkan pembukaan serviks di garis waspada. Kemudian catatkan waktu aktual pemeriksaan ini di kotak waktu yang sesuai. Sebagai contoh, jika hasil periksa dalam menunjukkan pembukaan serviks adalah 6 cm pada pukul 15.00, cantumkan tanda 'X' di garis waspada yang sesuai dengan lajur angka 6 yang MODUL KEPERAWATAN MATERNITAS I
8
tertera di sisi luar kolom paling kiri dan catat waktu aktual di kotak pada lajur waktu di bawah lajur pembukaan (kotak ke tiga dari kiri). 8. Kontraksi uterus Di bawah lajur waktu partograf, terdapat lima kotak dengan tulisan "kontraksi per 10 menit" di sebelah luar kolom paling kiri. Setiap kotak menyatakan satu kontraksi. Setiap 30 menit, raba dan catat jumlah kontraksi dalam 10 menit dan lamanya kontraksi dalam satuan detik. Nyatakan jumlah kontraksi yang terjadi dalam waktu 10 menit dengan cara mengisi kotak kontraksi yang tersedia dan disesuaikan dengan angka yang mencerrninkan temuan dari hasil pemeriksaan kontraksi . Sebagai contoh jika ibu mengalami 3 kontraksi dalam waktu satu kali 10 menit, maka lakukan pengisian pada 3 kotak kontraksi.
Obat-Obatan Dan Cairan Yang Diberikan Dibawah lajur kotak observasi kontraksi uterus tertera lajur kotak untuk mencatat oksitosin, obatobat lainnya dan cairan IV. 1. Oksitosin
Jika tetesan (drip) oksitosin sudah dimulai, dokumentasikan setiap 30 menit jumlah unit oksitosin yang diberikan per volume cairan IV dan dalam satuan tetesan per menit. 2. Obat-obatan lain dan cairan IV
Catat semua pemberian obat-obatan tambahan dan/atau cairan IV dalam kotak yang sesuai dengan kolom waktunya.
Kondisi Ibu Bagian terbawah lajur dan kolom pada halaman depan partograf, terdapat kotak atau ruang untuk mencatat kondisi kesehatan dan kenyamanan ibu selama persalinan. 1. Nadi, tekanan darah dan suhu tubuh
Angka di sebelah kiri bagian partograf ini berkaitan dengan nadi dan tekanan darah ibu. -
Nilai dan catat nadi ibu setiap 30 menit selama fase aktif persalinan (lebih sering jika diduga adanya penyulit). Beri tanda titik (.) pada kolom waktu yang sesuai.
-
Nilai dan catat tekanan darah ibu setiap 4 jam selama fase aktif persalinan (lebih sering jika diduga adanya penyulit). Beri tanda panah pada partograf pada kolom waktu yang sesuai.
-
Nilai dan catat temperatur tubuh ibu (lebih sering jika teIjadi peningkatan mendadak atau diduga adanya infeksi) setiap 2 jam dan catat temperatur tubuh pada kotak yang sesuai.
2. Volume urin, protein dan aseton 3. Ukur dan catat jumlah produksi urin ibu sedikitnya setiap 2 jam (setiap kali ibu berkernih).
Jika memungkinkan, setiap kali ibu berkernih, lakukan pemeriksaan aseton dan protein dalam urin.
MODUL KEPERAWATAN MATERNITAS I
9
MODUL KEPERAWATAN MATERNITAS I
10
MANAJEMEN NYERI PERSALINAN A. Pengertian Nyeri persalinan merupakan pengalaman subjektif tentang sensasi fisik yang terkait dengan kontraksi uterus, dilatasi dan penipisan serviks, serta penurunan janin selama persalinan. Respon fisiologis terhadap nyeri meliputi peningkatan tekanan darah, denyut nadi, pernapasan, keringat, diameter pupil, dan ketegangan otot.
B. Metode penangananan nyeri persalinan 1. Aromaterapi
Aromaterapi/bau-bauan yang menyenangkan dan memberikan rasa nyaman serta relaksasi pada tubuh dan pikiran ibu akan mereduksi nyeri dan cemas, sehingga nyeri akan berkurang. 2. Transcutaneus Elektrical Nerve Stimulation (TENS)
Transcutaneus Elektrical Nerve Stimulation (TENS) membantu menurunkan nyeri dengan cara menstimulasi pelepasan endorphin. TENS terdiri atas baterai kecil dalam generator dihubungkan oleh satu atau dua elektroda yag ditempelkan pada kulit. TENS merupakan alat penurun nyeri yang bersifat noninfasif dan murah, tidak mempunyai efek samping (seperti iritasi kulit pada area elektroda) dan dapat dikontrol oleh ibu sendiri. TENS adalah alat yangportable dapat dibawa ke mana-mana) dan tidak mengganggu pergerakan ibu. 3. Relaksasi
Beberapa manfaat relaksasi untuk ibu diantaranya yaitu stres ibu bersalin berkurang atau teratasi sehingga ibu mempunyai pengalaman yang positif tentang persalinan dan aliran darah tubuh tidak dialihkan dari uterus sehingga mencegah kelelahan, terutama pada otot uterus. Ada beberapa posisi relaksasi yang dapat dilakukan selama dalam keadaan istirahat atau selama proses persalinan : a. Berbaring telentang, kedua tungkai kaki lurus dan terbuka sedikit, kedua tangan rileks di samping di bawah lutut dan kepala diberi bantal. b. Berbaring miring, kedua lutut dan kedua lengan ditekuk, di bawah kepala diberi bantal dan di bawah perut sebaiknya diberi bantal juga, agar perut tidak menggantung. c. Kedua lutut ditekuk, berbaring terlentang, kedua lutut ditekuk, kedua lengan di samping telinga. d. Duduk membungkuk, kedua lengan diatas sandaran kursi atau diatas tempat tidur. Kedua kaki tidak boleh mengantung. e. Keempat posisi tersebut dapat dipergunakan selama ada his dan pada saat itu ibu harus dapat mengonsentrasikan diri pada pernapasan atau pada sesuatu yang menyenangkan. 4. Teknik Pernafasan
Dibawah ini tiga alternatif panduan untuk ibu melakukan teknik pernapasan sederhana yaitu : a. Pikirkan kata ”rileks” yang terdiri dari dua suku kata, yaitu ”ri” dan ”leks”. Selanjutnya, cobalah latihan ini. Ketika menarik napas, pikirkan kata ”ri”,saat menghembuskan , pikirkan kata ”leks”. Jangan alihkan pikiran dari kata ”rileks”
MODUL KEPERAWATAN MATERNITAS I
11
tersebut. Ketika menghembuskan napas, singkirkan segala ketegangan dari tubuh, khususnya otot-otot yang biasanya mudah tegang setiap kali stres. b. Cobalah menghitung pernapasan. Begitu bernapas, hitung tiga sampai empat, atau lebih secara perlahan-lahan. Ketika menghembuskan napas, hitung sampai tiga atau empat lagi. c. Cobalah bernapas melalui hidung dan menghembuskan melalui mulut. Embuskan napas dari mulut dengan lembut. Banyak ibu merasa lebih enak mengeluarkan suara saat menghembuskan napas, misalnya ”fuuuuuuuuuh” 5. Kompres Panas / Dingin
Kompres panas meningkatkan suhu kulit lokal, sirkulasi, dan metabolisme jaringan. Kompres panas mengurangi spasme otot dan meningkatkan ambang nyeri. Kompres panas lokal atau selimut hangat akan menenangkan wanita. Sedangkan kompres dingin terutama berguna untuk nyeri musculoskeletal atau sendi. Kompres dingin mengurangi ketegangan otot (lebih lama dibandingkan dengan kompres panas). Kompres dingin juga mengurangi pembengkakan dan menyejukkan bagi kulit. 6. Intradermal Water Blocks
Intradermal Water Blocks atau yang disebut injeksi intra kutan air steril menurunkan nyeri tulang belakang (low back pain) selama persalinan. Intradermal water block terdiri atas empat injeksi aquabides (water steril) intradermal dosis 0,05-0,1 mL dengan menggunakan syringe 1 mL, 25 gauge needle. Injeksi disemprotkan dalam waktu 20-30 detik. Penggunaan larutan saline untuk menggunakan water steril menyebabkan penurunan nyeri pada umumnya namun kurang efektif untuk menurunkan nyeri pinggang. 7. Hidroterapi
Air merupakan hal yang mengagumkan dalam penurunan nyeri. Saat persalinan air dapat membuat ibu menjadi rileks, membawa perasaan seolah berada pada dunia sendiri tanpa seorang pun masuk didalamnya. Hidroterapi dapat dilakukan dengan cara menyiram tubuh dengan shower ke area punggung, atau perut untuk menurunkan stimulus nyeri akibat kontraksi. Selain itu, hidroterapi dapat juga dilakukan dengan cara berendam dalam kolam atau bak untuk persalinan dan berakhir sampai bayi lahir. Teknik ini lebih dikenal dengan nama waterbirth. Penggunaan hidroterapi tersebut tidak dapat menghilangkan nyeri secara keseluruhan, namun hidroterapi dapat membuat ketidaknyamanan selama persalinan dapat diatasi. 8. Hypnobirthing
Hypnobirthing merupakan metode yang cukup baru yang mulai dikenal oleh masyarakat kita. Metode ini berfokus pada self-hypnosis untuk menciptakan suasana tenang dan nyaman selama proses menjelang kelahiran buah hati anda. Metode ini juga berfokus pada olahraga yang dilakukan selama proses kehamilan agar tubuh anda siap saat menghadapi proses kelahiran. Metode ini mengajarkan anda cara pernapasan pada perut, panduan secara visualisasi mengenai self-hypnosis untuk membantu anda mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan pada saat proses melahirkan. Anda akan diajarkan juga bagaimana MODUL KEPERAWATAN MATERNITAS I
12
menggunakan alat bantuan untuk bisa menempatkan dari anda pada keadaan hypnotis. Banyak dari para ibu yang sudah melakukan teknik Hypnobirthing ini mengaku bahwa rasa sakit pada saat proses kelahiran itu berkurang, bahkan tidak merasakan sakit lagi. 9. Massage
Umunnya ada dua teknik pemijatan yang dilakukan dalam persalina, yaitu effleurage dan countepressure. Effleurage adalah teknik pemijatan berupa usapan lembut, lambat, dan panjang atau tidak terputus-putus. Teknik ini menimbulkan efek relaksasi. Sedangkan massage countepressure adalah pijatan tekanan kuat dengancara meletakkan tumit tangan atau bagian datar dari tanagn, atau juga menggunakan bola tenis. Tekanan dapat diberikan dalam gerakan lurus atau lingkaran kecil. Teknik ini efektif menghilangkan rasa sakit punggung akibat persalinan. 10. Metode Lamaze
Metode Lamaze merupakan metode tertua yang ada di Amerika. Metode ini menggunakan beberapa teknik pengalih perhatian, seperti berkonsentrasi, mengatur pola pernapasan, dan point yang terpenting untuk anda yaitu, untuk membantu anda mengatasi rasa sakit dan ketidaknyamanan pada saat proses persalinan dan kelahiran. Anda dan pasangan anda akan diajarkan beberapa posisi melahirkan yang berbeda dan efek yang ditimbulkan pada proses kelahiran, serta kemampuan berkomunikasi yang baik yang akan membantu anda dengan tim perawat dalam proses kelahiran. Menurut Metode Lamaze, dukungan merupakan kunci utama untuk proses kelahiran yang baik dan setelah proses kelahiran. Pasangan anda akan diajarkan teknik memijat serta cara yang lain untuk membantu anda mengatasi rasa sakit pada saat proses kelahiran buah hati anda.
MODUL KEPERAWATAN MATERNITAS I
13
PEMERIKSAAN FISIK IBU POST PARTUM A. Pengertian Pemeriksaan fisik pada ibu postpartum dilakukan untuk mendapatkan data terkait adaptasi fisiologis ibu dan perubahan – perubahan yang terjadi selama periode postpartum. Pemeriksaan fisik semala kala IV (1 – 2 jam postpartum) meliputi pengkajian stabilitas fisik ibu.
B. Alat dan bahan 1. Timbangan badan 2. Spigmomanometer 3. Stetoscope 4. Termometer 5. Jam dengan second 6. Tisu dalam tempatnya 7. Bengkok kosong 8. Pen light 9. Meteran pita 10. Reflek Hammer 11. Sarung tangan 12. Kapas kering
MODUL KEPERAWATAN MATERNITAS I
14
PROSEDUR PEMERIKSAAN FISIK IBU POST PARTUM No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Aspek Yang Dinilai
Ya
Tidak
Menyiapkan alat Menjelaskan dan menyampaikan tindakan yang akan dilakukan, tujuan dan hasil tindakan Melakukan penimbangan berat badan Mengukur tanda vital Memeriksa dasar kulit kepala dan rambut ibu Memeriksa keadaan muka ibu Memeriksa mata dan konjungtiva ibu Memeriksa lubang hidung ibu menggunakan pen light Memeriksa liang telinga ibu menggunakan pen light Memeriksa keadaan rongga mulut dan gigi ibu Meraba kelenjar getah bening pada leher ibu Mendengarkan bunyi paru ibu menggunakan stetoscope Memperhatikan dan meraba bentuk payudara Mengobservasi pengeluaran ASI dengan menekan areola mammae sambil memegang puting mamae dengan jari telunjuk dan ibu jari Meraba daerah aksila kiri dan kanan Memeriksa abdomen ibu Mengukur tinggi fundus uteri, kontaksi uteri dan posisi uterus serta memeriksa diatasis rektus abdominis Memeriksa ekstremitas bawah terhadap adanya varises, serta melakukan pemeriksaan homan sign Palpasi kedua ekstremitas untuk melihat adanya odema Melakukan pemeriksaan refleks patela Melakukan pemeriksaan terhadap vulva ivu (kaji kondisi episiotomi, dan catat adanya tanda REEEDA, perhatikan pengeluaran lokea : warna, jumlah dan bau Menerapkan komunikasi terapeutik selama melakukan pemeriksaan Memperhatikan respon ibu selama pemeriksaan Mencatat hasil pemeriksaan fisik ibu Jumlah:
MODUL KEPERAWATAN MATERNITAS I
15
PEMERIKASAAN FISIK BAYI BARU LAHIR A. Pengertian Pemeriksaan ini meliputi pemeriksaan antropometri, head to toe pada bayi baru lahir yang meliputi inspeksi, palpasi, dan auskultasi, dan pemeriksaan refleks.
B. Alat-alat yang dibutuhkan 1. Timbangan bayi 2. Pengukur tinggi bayi 3. Stetoskop bayi 4. Termometer bayi 5. Penlight
PROSEDUR PEMERIKSAAN FISIK BAYI BARU LAHIR No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Aspek Yang Dinilai Menjelaskan dan menyampaikan tindakan yang akan dilakukan,tujuan dan hasil tindakan Mempersiapkan alat sesuai kebutuhan Mencuci tangan dengan benar Melakukan inspeksi keadaan umum Memeriksa kulit bayi yang meliputi warna, turgor dan lanugo Melakukan penimbangan BB dan mengukur TB Mengukur tanda vital Memeriksa kepala Mengukur lingkar kepala Memeriksa telinga Memeriksa mata Memeriksa mulut , terutama area mulut dan langit – langit Rangsang refleks hisap Memriksa dada Memeriksa jantung Memeriksa bahu, lengan dan tangan. Perhatikan gerakan dan jumlah jari Memeriksa abdomen Memeriksa alat genitali anak Memeriksa ekstremitas atas dan bawah, perhatikan gerakan ekstremitas, bentuk, serta hitung jumlah jari Memeriksa tulang punggung Memeriksa keadaan neuromuskular meliputi : refleks morro, refleks genggam, refleksrooting, refleks tonik leher, refleks babinski. Tonus otot dan tremor Pemeriksaan mekonium dan urin Merapikan kembali pakaian bayi Mencuci tangan Mencatat hasil pemeriksaan dengan singkat dan benar Jumlah:
MODUL KEPERAWATAN MATERNITAS I
Ya
Tidak
16
PERAWATAN PERINEUM A. Pengertian Membersihkan area vulva dan perineum ibu setelah melahirkan. B. Alat-alat yang dibutuhkan 1. Kom tertutup berisi savlon 1 % steril 2. 1 pasang sarung tangan steril 3. Korentang dalam tempatnya 4. 1 bengkok 5. Bak instrument steril 6. Air untuk cebok (sebaiknya air hangat)dalam tempatnya 7. Pispot 8. Kapas desinfektan / sublimat dalam tempatnya 9. Tempat sampah 10. Perlak dan pengalasnya
PROSEDUR PERAWATAN PERINEUM No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Aspek Yang Dinilai Mempersiapkan alat sesuai kebutuhan Menjelaskan dan menyampaikan tindakan yang akan dilakukan dan tujuan Melakukan persiapan diri seperti mencuci tangan Membuka pakaian bawah ibu, pasang pengalas, atur posisi ibu. Perhatikan jumlah dan kondisi lochea yang terdapat di pembalut, lalu buang pembalut ke tempat sampah Mencuci tangan kembali Memasang sarung tangan,jaga tangan kanan tetap steril (jika prosedur dilakukan tanpa menggunakan pinset) Mengajurkan ibu menarik nafas dalam agar relaks dan menjaga agar bokong tidak diangkat-angkat. Bersihkan vulva dan perineum dari arah atas ke bawah, lalu buang ke bengkok Lakukan pengeringan area vulva dan perineum dengan menggunakan kassa kering Buka sarung tangan Memasang kembali pembalut dan celana dalam ibu Tanyakan ibu apakah sudah merasa nyaman, rapikan posisi ibu seperti semula, bereskan semua alat-alat, kemudian perawat mencuci tangan Lakukan pencatatan pada status pasien seperti: kondisi lochea, TFU, kontraksi, dan keadaan perineum Jumlah:
MODUL KEPERAWATAN MATERNITAS I
Ya
Tidak
17
PERAWATAN LUKA POST SC A. Pengertian Perawatan luka pada post operasi sectio caesarea yang bertujuan untuk penyembuhan jaringan dan juga untuk mencegah infeksi.
B. Alat-alat yang dibutuhkan 1. Bak instrumen steril 2. Pinset steril (2 anatomis, 2 cirurgis) 3. Hansdscoon steril 4. Gunting perban 5. Kom steril 6. Plester 7. Larutan NaCl 0,9% 8. Alas perlak 9. Larutan klorin 10. Tempat sampah medis
PROSEDUR PERAWATAN LUKA POST SC No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Aspek Yang Dinilai
Ya
Tidak
Menyiapkan alat Mencuci tangan Menjelaskan dan menyampaikan tindakan yang akan dilakukan dan tujuan Menjaga privacy klien Buka alat-alat steril, tuangkat larutan klorin ke bengkok, tuangkan NaCl 0,9% ke bengkok, dan persiapkan plester Atur posisi klien, berikan pengalas Memakai sarung tangan Lepaskan plester dan balutan menggunakan pinset Kaji kondisi luka post op SC Bersihkan luka, pertahankan sterilitas Keringkan luka menggunakan kassa kering Tutup luka dengan kassa steril Membuka sarung tangan Fiksasi kassa dengan plester Atur kembali posisi klien Evaluasi kegiatan Membereskan alat dan cuci tangan Mendokumentasikan kegiatan Jumlah:
MODUL KEPERAWATAN MATERNITAS I
18
PERAWATAN PAYUDARA A. Pengertian Perawatan payudara dilakukan pada ibu baik pada masa kehamilan maupun pada masa menyusui, perawatan payudara bertujuan untuk memperlancar pengeluaran ASI
B. Alat-alat yang dibutuhkan 1. Handuk 2 buah 2. Waslap 2 buah 3. Sarung tangan 4. Baskom 2 buah yang berisi air hangat dan dingin 5. Kapas dan minyak kelapa/baby oil 6. Sarung tangan
PROSEDUR PERAWATAN PAYUDARA No 1 2 3 4 5 5 6 7 8
9
10
11 12 13 14
Aspek Yang Dinilai Mempersiapkan alat sesuai kebutuhan Menjelaskan dan menyampaikan tindakan yang akan dilakukan dan tujuan Melakukan persiapan diri seperti mencuci tangan Mengatur privacy Atur posisi klien, lalu membuka pakaian atas klien Basahi kapas dengan minyak / baby oil, dan kompres puting susu dengan kapas minyak tersebut selama 3-5 menit Setelah 3-5 menit, bersihkan puting susu dengan gerakan memutar, bersihkan sampai bersih Ketuk-ketuk payudara dengan jari-jari tangan dengan gerakan memutar Gerakan I : Licinkan kedua telapak tangan dengan minyak, Kedua tangan diletakkan diantara kedua payudara kearah atas, samping, bawah dan lepaskan ke arah depan (lakukan gerakan 30 kali) Gerakan II : Licinkan kedua telapak tangan dengan minyak , Telapak tangan kiri menopang payudara kiri, dan jari-jari tangan saling dirapatkan, Sisi kelingking kanan mengurut payudara kiri dari pangkal payudara ke arah puting, demikian pula pada payudara sebelah kanan (lakukan 30 kali). Gerakan III : Licinkan kedua telapak tangan dengan minyak, Telapak tangan kiri menopang payudara kiri, jari-jari tangan dikepalkan, tulangtulang kepalan tangan kanan mengurut payudara dari pangkal ke arah puting (lakukan 30 kali) Selanjutnya rangsang payudara dengan air hangat dingin bergantian, siram / kompres payudara dengan air hangat dulu baru air dingin, siram bergantian sampai 5 menit. Keringkan payudara dengan handuk Gunakan BH yang menopang payudara bukan yang menekan payudara. Rapikan alat-alat, dan cuci tangan Jumlah:
MODUL KEPERAWATAN MATERNITAS I
Ya
Tidak
19