Pandangan Psikologi Islam terhadap Rokok dan Narkoba Muhammad Novvaliant, F.T., M.Psi., Psi.
Perspektif dalam Psikologi • • • •
Psikoanalisa ketidaksadaran, masa lalu, libido
Behavior, Kognitif kesadaran, logika, proses belajar Humanistik kesadaran, afeksi Transpersonal kesadaran dan ketidaksadaran, upaya
Perspektif Psikologi Islam • Allah SWT adalah sumber dari segala sumber ilmu pengetahuan • Ilmu pengetahuan ada 2 : • Ayat Qouliyah (Qur’an dan Hadits) • Ayat Qouniyah (apa yang ada dalam diri dan di luar diri kita)
MEMAHAMI EKSISTENSI MANUSIA
MEMAHAMI EKSISTENSI DIRI AL - KHALIQ
Nur (Cahaya) Ruh, Gaib
Hakekat Diri (Nur, Ruh)
Negatif Positif
Nafs / Jiwa
Qalbu (bimbang), Shadr (sadar), Fuad (mantap)
Menerangi Menghidupkan
Menggerakkan aktivitas diri
Menerima intuisi Wadah emosi Menerima fenomena transendental
Qalbu
Aqal (normatif) Fikr (filosofis) Lub (profetik)
Alat berfikir
Akal
Penglihatan, Pendengaran, Penciuman, Pengecap, Peraba
Indra
Alat menangkap sesuatu yang nyata
Kuat, Sehat, Bersih, Sensitif
Fisik/Jasad
Alat beradaptasi dgn keberadaan alam
Positif Negatif
Perilaku
Alat berinteraksi dgn lingkungan
Diri sendiri
Keluarga
Kerja
Sosial
Alam semesta
Nafs Ilahiyah • Berarti jiwa (gaib), darah, tubuh, orang • Berfungsi menggerakkan dan mendorong fisik mengimplementasikan kebenaran yang telah mantap dianalisis akal, qalbu, inderawi
Nafs/Nafsu Amarah Bissu’ • Pendorong yang cenderung kepada keburukan, kejahatan • “DAN AKU (YUSUF A.S) TIDAK DAPAT MEMBEBASKAN NAFSUKU.
Ssungguhnya nafsu itu benar-benar menyuruh kepada kejahatan, kecuali yang telah diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Penyayang” [QS Yusuf (12):53]
Nafsu Lawwamah • Telah mempunyai rasa insyaf & menyesal sesudah melakukan pelanggaran • “Dan demi jiwa yang amat menyesali (dirinya sendiri)” [qs alqiyamah (75): 2]
Nafsu Musawwalah • Telah dapat membedakan mana yang lebih baik dan yg buruk, tapi lebih memilih yang buruk, belum mampu memilih yang lebih baik, mencampuradukkan yang baik & buruk
• “Dia (Ya’qub AS) berkata,”tetapi hanya dirimu sendiri yang
memandang baik suatu perbuatan yang buruk, maka kesabaran yang indah itulah(kesabaran diriku)” [QS Yusuf (12):83)
Nafsu Mulhamah • Nafsu yg memperoleh ilham dari Allah SWT, dikaruniai ilmu pengetahuan, dihiasi akhlak terpuji, sumber kesabaran, ketabahan, keuletan
• “Demi jiwa dan penyempurnaannya, maka allah mengilhamkan kepada jiwa itu jalan kefasikan dan ketaqwaannya. Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwanya, dan sungguh telah merugi orang yang telah mengotorinya” [QS Asy-Syams (91):7-10]
Nafsu Muthmainnah • Nafsu yg telah mendapatkan tuntunan & pemeliharaan yg baik, shg menjadi tenteram, bersikap positif, menolak perbuatan jahat & keji, menjauhkan diri dari godaan manusia, jin, syetan, iblis, dapat mendorong melakukan kebajikan & mencegah kejahatan
• “Wahai jiwa yang tenang…” [QS Al Fajr (89) :27]
Nafsu Radhiyah • Nafsu yang ridho kepada Allah SWT, mempunyai peranan penting dalam mewujudkan kesejahteraan
• “Wahai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Rabbmu dengan ridho…. ” [QS Al Fajr (89) :27-28]
Nafsu Mardhiyah • Nafsu yang telah diridhoi Allah • “Wahai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Rabbmu dengan
ridho, dan diridhoi, maka masuklah ke dalam golongan hambahambaku, dan masuklah ke dalam surgaKu (Allah) [QS Al Fajr (89) :27-30]
Nafsu Kamilah • Nafsu yang telah sempurna bentuk dan dasarnya, sudah dianggap cukup
untuk mengajarkan irsyad (petunjuk) dan menyempurnakan penghambaan diri kepada allah swt
• Menyatunya nafs muthmainnah, radhiyah, dan mardhiyah secara sempurna • Manusia yang memiliki nafs ini disebut Insan Kamil
Qalb Ilahiyah • Berarti membalikkan, memalingkan, menjadikan yg diatas • • • •
ke bawah, yg di dalam keluar Berarti pula lubuk hati, kekuatan, semangat, keberanian Bersifat gaib/rohaniyah Tempat/media menerima perasaan kasih sayang, pengajaran, pengetahuan, berita, ketakutan, keimanan, keislaman, keihsanan, ketauhidan Jenisnya : al-qalb, ash-shadr, al-fuad
Al-Qalb/Qalbu • Berarti lubuk hati, masih bolak-balik, belum mantap dalam memutuskan
suatu keyakinan dan kekuatan untuk mnerima berita antara yang haq dan bathil
• “Dan telah kami jadikan dalam qalbu orang-orang yang telah mengikutinya (Isa AS) sopan santun dan kasih sayang” [QS AlHadid (57):27] • “Sesungguhnya pada yg demikian itu benar-benar terdapat suatu peringatan bagi siapa saja yang memiliki qalbu, atau yang menggunakan pendengaran lagi menjadi saksi” [qs qaf (50):37]
Ash-Shadr • Berarti kejadian, kembali / sadar / insyaf, permulaan segala sesuatu, kukuh hati dan dada
• “Bukankah kami telah meluaskan kesadaran untukmu?” [QS Al Insyirah (94):1] • “Maka apakah orang-orang yang telah allah lapangkan dadanya /
kesadarannya kepada islam, lalu ia memperoleh cahaya dari tuhannya..” [QS Az-Zumar (34):22]
• “Dan kami telah mencabut apa yg terdapat dalam dada mereka perasaan dendam/iri, sehingga mereka dapat merasakan persaudaraan duduk berhadapan di atas dipan-dipan [Al-Hijr (15):47]
Al-Fuad • Berarti ketetapan, manfaat dan hasil, kematian • “Fuad (hati) itu tidak pernah dusta terhadap apa yang telah ia lihat” [QS An-Najm (53):11]
• Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan fuad (hati)
semuanya akan dimintai pertanggungjawaban [QS Al-Isra (17):36]
Akal Ilahiyan • Berarti ikatan, tambatan, benteng atau penghalang, • Sesuatu yg mengikat atau menghalangi seseorang untuk • • • •
terjerumus dalam dosa/kesalahan Daya untuk memahami dan menggambarkan sesuatu Dorongan moral Daya untuk mengambil pelajaran dan kesimpulan serta hikmah Jenis : „aql, fikr, lub
„Aql • Menunjukkan penggunaan akal fikiran pada umumnya, baik orang beriman / tidak, awam
• “Apakah kamu menyeru orang-orang kepada kebaikan sedangkan kamu melupakan dirimu sendiri, padahal kamu selalu membaca kitab, maka apakah kamu tidak menggunakan aql ?
Fikr • Kerja otak para ahli, intelektual, kelompok manusia yg memiliki potensi melakukan perenungan rasional yang ilmiah (obyektif, sistematis, metodologis, argumentatif)
• “Katakanlah apakah sama orang yang buta dengan orang yang melihat ? Maka apakah kamu tidak merenungkannya/menggunakan fikr ?” [QS Al-An‟am (6):50]
Lub • • • •
Kerja otak para rasul, nabi, auliya, atau ahli waris mereka (ulama) Menjauhkan diri dari taghut & tidak menyembahnya lagi Senantiasa menggantungkan hidup dan kehidupannya kepada Allah semata Menerima berita gembira melalui musyahadah (menyaksikan langsung) dari Allah • Mengikuti ajaran Allah secara aplikatif maupun empirik • Senantiasa memperoleh hidayah Allah
• “Mereka itu adalah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk, mereka itulah orang-orang ulul albab” [qs az-zumar (39):18]
Merokok • Merupakan aktivitas membakar tembakau kemudian menghisap asapnya menggunakan rokok ataupun pipa
• Kategori perokok didasarkan pada jumlah yang dikonsumsinya : • Ringan (1-10 batang/hari) • Sedang (11-20 batang/hari) • Berat (>20 batang/hari)
Tahapan Merokok • • • •
Initiation awal merokok Maintenance terbiasa untuk merokok Cessation berhenti merokok Relapse kekambuhan
Tipe Perilaku Merokok • • • •
Positive affect smoking Negative affect smoking Addictive smoking Habitual smoking
Maintenance Factor • Psikofisiologis menstimulasi ACTH, menimbulkan efek yang menenangkan, mengurangi berat badan, mengurangi perasaan mudah tersinggung, meningkatkan kesiagaan dan memperbaiki fungsi kognitif
• Kognitif menghubungkan perilaku merokok dengan kesenangan, kebahagiaan, keberanian, kesetiakawanan, percaya diri dan kreativitas
• Sosial tekanan dari sebaya, keluarga yang merokok, kultur lingkungan, tidak adanya kebijakan terkait dengan perilaku merokok
NAPZA • Narkoba adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bahan sintesis maupun semi sintesis yang dapat menyebabakan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan • Psikotropika adalah zat atau obat baik alamiah maupun sintesis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental perilaku • Zat aditif adalah bahan lain atau obat baik alamiah maupun psikotropika yang penggunaannya dapat menimbulkan ketergantungan.
Faktor Resiko • Faktor kepribadian • Faktor keluarga • Faktor sosial
Kecanduan • Keinginan yang tak tertahankan (habituasi) untuk mengkonsumsi sesuatu
dalam jumlah yang semakin lama semakin meningkat sehingga terjadi ketergantungan secara fisik dan psikis (tolerans) dan jika dilakukan penghentian dengan tiba-tiba terjadi gejala putus zat (withdrawal symptoms)
Psikologi Junkie • Pecandu miskin secara emosi. Perasaan-perasaan yang mereka identifikasi
hanyalah sebatas sangat senang dan sangat tidak menyenangkan. Mereka digerakkan oleh kedua perasaan ini.Manakala dalam keadaan “Sangat Tidak senang” mereka lari ke dalam pemakaian zat dan bukannya mencari sebab timbulnya perasaan tersebut. • Pecandu memiliki “Guilt” atau rasa bersalah yang akut. Hal ini menyebabkan mereka tidak dapat berfikir dengan adekuat sehingga mereka berada dalam cara pandang “ Faulty Belief System “
Psikologi Junkie • Perasaan berdosa dengan keinginan untuk berhenti berhadapan dengan
ketidakberdayaan diri untuk berhenti menggunakan menimbulkan “Grief ” atau depresi yang mendalam • Kecemasan yang mendalam disertai ketakutan akan akibat pemakaian mendorong mereka melakukan self injury, yakni usaha untuk menyakiti diri sendiri .Seperti ;mengiris kulit, membenturkan kepala, mencongkel mata, mematahkan tulang, mengamputasi anggota badan dll. • Semua pecandu memiliki Kepribadian Ganda. Secara Internal, mereka memiliki kepribadian low self esteem, namun secara eksternal mereka memiliki sifat yang sangat sombong • Mood Swing, Pecandu memiliki suasana hati yang cepat berubah-ubah tanpa mereka sadari
Kembali ke Islam • Khamr khamara yang berarti “menutupi” • Definisi lebih lanjut “apa-apa yang dapat menutupi (merusak) akal (jalan pikiran)” (HR Bukhari)
• “Baik sedikit atau banyak dilarang” (HR Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Madjah, Tirmidzi)
• “Semua yang bersangkut paut dengan khamr hukumnya haram” (HR Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Madjah, Tirmidzi)
Lalu bagaimana hukum rokok dalam Islam? • Secara umum, masih terdapat khilafiyah (perbedaan pendapat di kalangan ulama
• Ada 3 pendapat mengenai hukum rokok, yakni mubah, makruh dan haram • Ada beberapa ulama dari 4 mazhab yang membolehkan rokok, termasuk juga yang mengharamkannya
Argumentasi yang membolehkan • Tidak ada ketetapan yang pasti terkait anggapan bahwa rokok itu memabukkan atau membahayakan
• Hukum asal dari segala sesuatu adalah boleh kecuali ada nash yang mengharamkan. Tidak ada nash yang membahasnya secara khusus dalam dalil
• Jika dihukumi haram karena menimbulkan dampak negatif bagi orang lain, maka hukum haramnya bukan untuk rokok itu sendiri
Argumentasi yang membolehkan • Jika dikatakan haram karena dianggap perilaku mubadzir, maka kurang tepat karena membelanjakan harta untuk sesuatu yang mubah tidak bisa disebut tabdzir
• Mengharamkan rokok dapat memberikan madharat yang lebih besar karena membuat sebagian muslimin menggolongkan muslimin yang lain sebagai orang yang fasik atau jahat
• Tidak wajib mengikuti pendapat ulama yang memberikan fatwa haram terkait rokok karena tidak memenuhi semua syarat ijtihad
Argumentasi yang mengharamkan • Dalil Al-Quran (QS 2 : 195, QS 4 : 29), (QS 17 : 27) • Perintah untuk menjauhi perbuatan yang merusak diri sendiri dan bunuh diri. Rokok dianggap sebagai benda yang memiliki kandungan beracun dan dapat menyebabkan munculnya berbagai macam penyakit.
• Termasuk juga dengan perbuatan tabdzir. Jika ada ulama yang mengatakan bahwa berlebihan dalam berinfak itu sebagai tindakan pemborosan, maka apalagi dengan merokok
Argumentasi yang mengharamkan • Dalil Hadits • “Di antara baiknya Islam seseorang adalah ia meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat.” (HR Tirmidzi)
• “Barangsiapa yang memudharatkan (merusak) seorang muslim yang lain, maka Allah akan memudharatkannya, barang siapa menyulitkan orang lain, maka Allah akan menyulitkan orang itu.” (HR Abu Daud dan Tirmidzi)
• “Barangsiapa menyerupai suatu kaum, maka ia telah menjadi bagian dari kaum itu.” (HR Abu Daud, Ahmad dan Ibn Hibban)
Argumentasi yang mengharamkan • Kaidah Fiqh • Sesuatu yang membawa pada yang haram, hukumnya haram • Jangan merusak diri sendiri dan orang lain • Menghindari kerusakan lebih diutamakan dari mengambil manfaat
Alternatif Penyelesaian • Qalbun Saliim • Taqwa • Awareness
• Kaidah Amar ma’ruf Nahi Munkar • Tangan • Lisan • Pengingkaran