PAK POS UMROH MURAH (2) Passport
(Suasana menjelang iqomat di depan Multazam, daerah dimana posisi Imam sholat berjamaah di Masjidil Haram Mecca) 1
Sebelum mengurus visa umroh, jamaah harus memiliki passport dengan minimal masa laku 6 bulan sebelum digunakan menjalani ibadah umroh. Nama di passport juga minimal terdiri dari 3 suku kata. Sebaiknya passport diurus sendiri, tidak melalui calo, mengingat pengurusannya demikian mudah dan menghilangkan biaya yang tidak perlu. Pada saat mengurus passport di imigrasi, kita harus mengisi formulir data pribadi, istri dan orang tua dan melampirkan Kartu Keluarga asli, KTP asli, akte kelahiran asli serta surat pernyataan di atas materai rencana penggunaan passport. Jika tidak memiliki akte kelahiran, bisa diganti dengan akte nikah atau ijasah yang mencantumkan nama orang tuanya. Agar mendapat prioritas dalam pengurusan passport, sebaiknya melakukan entry di http://imigrasi.go.id dan melakukan pembayaran di bank yang kerjasama dengan imigrasi. Dalam pembayaran, baik melalui ATM/on line maupun teller bank, sebaiknya membawa print out attache file email konfirmasi dari web agar tidak mengalami kesulitan. Setelah melakukan pembayaran, kita mengentry beberapa data dari print out ATM/on line ke web imigrasi lagi. Print out konfirmasi pembayaran yang dikirim ke email yang digunakan pada saat melakukan pendaftaran on line, akan dijadikan lampiran dokumen yang diserahkan ke imigrasi. Setiap pendaftaran pembuatan suatu passport dalam jangka waktu tertentu, harus menggunakan suatu email. Jika ingin melakukan pendaftaran untuk 4 passport, ya harus menyiapkan 4 email yang berbeda. Pihak imigrasi memberikan batasan maksimal 7 hari untuk penyerahan dokumen fisik sejak dilakukan pendaftaran secara on line. Jika pernah punya passport, passport sebelumnya harus dilampirkan juga. Usahakan passport sebelumnya tidak hilang/rusak. Jika passport lama rusak/hilang, untuk mengurus passport baru membutuhkan proses panjang dan waktu yang lama. Sebelum mengurus passport, sebaiknya diperiksa lebih dulu dokumen-dokumen yang akan dilampirkan. Jangan sampai terdapat perbedaan nama, tempat dan tanggal lahir dan alamat dari masing-masing dokumen. Jika terdapat perbedaan, sebaiknya diurus terlebih dahulu ke lembaga-lembaga yang menerbitkan, minimal kecamatan. Untuk orang-orang yang bernama satu suku kata, sebagai contoh yahya, bisa ditambahkan nama bapak dan kakek. Jika menambahkan nama bapak, biasanya petugas imigrasi langsung menyetujui penambahan nama tersebut, karena nama bapak sudah tercantum di akte
2
kelahiran dan Kartu keluarga. Sedangkan untuk penambahan nama kakek, pihak imigrasi meminta surat keterangan minimal diterbitkan oleh Kepala Desa/Kelurahan.
(Surat Keterangan Tambah Nama)
3
Jika pada surat pernyataan penggunaan passport dicantumkan untuk umroh, maka petugas imigrasi biasanya meminta surat rekomendasi dari travel yang memberangkatkan umroh. Oleh karena itu, pada surat pernyataan sebaiknya ditulis untuk wisata ke Malaysia/negara Asean lain yang untuk memasuki Negara tersebut cukup dengan Visa On Arrivel (visa diberikan pada saat memasuki Negara tersebut), tetapi kadang-kadang petugas imigrasi tidak percaya, karena untuk ke Malaysia tidak perlu nama dengan 3 suku kata. Untuk menghindari hal ini terjadi, sebaiknya dilengkapi surat-surat yang diperlukan terutama surat keterangan nama kakek dan alasan yang mudah diterima oleh mereka. Rombongan Rombongan kami terdiri dari 6 orang wanita dan 5 orang pria. Saya bersama istri dan 2 anak wanita. Bapak Badrowi bersama 2 anak wanita. Bapak Suwadi bersama istri yang berusia lanjut dan terkena strook ringan, jika berjalan harus pelan-pelan, sehingga kemana-mana sering digandeng suaminya atau istriku. Anggota rombongan yang lain adalah Bapak Sukamto dan Bapak Fakih. Kami semua belum pernah melakukan perjalanan Haji/Umroh. Kemampuan bahasa Inggris dan Arab kami pun pas-pasan. Di KINGDOM OF SAUDI ARABIA banyak sekali orang yang bisa bahasa Melayu, baik orang Indonesia yang mukim/menetap di sana, maupun warga Negara lain. Hal ini terjadi karena sepanjang waktu terutama di Mecca dan Madinah, tidak pernah sepi dari jamaah Umroh dan Haji dari Indonesia. Seminggu sebelum pengurusan visa, pada saat pembelian tiket pesawat kuketahui bahwa nama Izza, anak tiri Bapak Badrowi di passport hanya 2 kata, yaitu Aqidatul Izza. Hal ini langsung kuinformasikan ke Bapak Badrowi. Dia sempat kaget. Sejak passport jadi sampai kukonfirmasi, dia baru tahu bahwa nama anaknya di passport hanya 2 suku kata, padahal dia sudah mewanti-wanti kepada anaknya agar dibuat minimal 3 suku kata. Ada kemungkinan anaknya merasa segan menambahkan nama bapak kandungnya di passport, karena selama ini dia menerima kasih sayang dan segala keperluannya dipenuhi dari bapak tirinya termasuk biaya umroh ini, sementara bapak kandungnya sudah sibuk dengan keluarga barunya. Bapak Badrowi langsung beraksi, dia menyiapkan dokumen yang diperlukan. Untuk penambahan nama di passport, ternyata dokumen dan prosesnya hampir sama dengan 4
pembuatan passport baru. Dia teringat bahwa Kartu Keluarga aslinya saat ini berada di pengadilan negeri Gresik. Dia sedang mengurus perubahan nama istrinya. Dia berhasil mengambil Kartu Keluarga aslinya 3 hari berikutnya. Waah menambah deg degan saja masalah ini. Dia mencoba mengurus di kantor imigrasi Waru, dimana dia melakukan pembuatan passport. Oleh petugas imigrasi untuk penambahan nama, dia diminta menyerahkan surat rekomendasi dari travel umroh dan penambahan nama passport akan jadi minimal dalam waktu 3 hari. Kemudian dia mencoba menanyakan permasalahannya kepada salah seorang calo yang berkeliaran di kantor tersebut. Sang calo menyatakan bisa mengurus dalam waktu 1 hari dengan biaya Rp. 600.000, tetapi pemilik passport harus dihadirkan di kantor imigrasi. Waah ini kesulitan baru. Izza kan di Maospati Magetan ??? Saya coba cari relasi yang biasa mengurus passport di kantor imigrasi Madiun. Begitu dapat kontak personnya, langsung saya berikan kepada Bapak Badrowi. Sang Relasi di Madiun menyatakan bisa membantu menguruskan dalam waktu 1 hari dengan biaya Rp. 100.000, tetapi tetap minta surat rekomendasi dari travel umroh atau dia yang menguruskan surat tersebut dengan tambahan biaya Rp. 100.000. Kebetulan pada saat itu, saya ada janjian dengan sahabatku penyelenggara umroh di Gresik yang pernah mengatakan bisa membantu pengurusan visa umroh. Kuajak Bapak Badrowi menemui dia. Ternyata dia tidak bisa hanya menguruskan visa umroh, dia hanya bisa menjual paket umroh. Paket umroh termurahnya 1.950 USD. Dia menyarankan dan menunjukkan beberapa website yang bisa menguruskan visa umroh bagi backpeckers. Bagiku, pengurusan visa umroh kenal melalui website sangat berisiko. Mending tidak usah umroh, daripada kena tipu beberapa juta rupiah. Akhirnya kami minta dibuatkan surat rekomendasi. Dia memberikan surat tersebut keesokan harinya tanpa biaya. Setelah proses penambahan nama passport Izza jadi, ternyata namanya menjadi Aqidatul Izza Abd Mujib, padahal nama yang direncanakan adalah Aqidatul Izza Mujib dan nama inilah yang tercantum di tiket. Semoga perbedaan nama di tiket dan passport ini tidak menjadi masalah pada saat boording atau check in di bandara. Sebelum berangkat kami musyawarah untuk menentukan siapa pimpinan rombongan dan pada saat itu yang dijadikan pimpinan rombongan adalah saya. Berikutnya saya memilih Bapak Badrowi sebagai bendahara. Beliau yang menghimpun uang dari peserta rombongan 5
dan membayarkan kepada pihak-pihak yang kami gunakan jasanya setiap kali diperlukan. Penghimpunan uang dari peserta umroh hanya dilakukan pada saat diperlukan, sedangkan system umroh konvensional setiap peserta harus bayar semua biaya sebelum keberangkatan pesawat. (Bersambung)
6