181
UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISTEM HIDROLIK MELALUI METODE JIGSAW LEARNING PADA SISWA KELAS X TKR 1 SMK MUHAMMADIYAH KARANGMOJO KABUPATEN GUNUNGKIDUL Muslimin Annas
[email protected] Pairun Roniwijaya
[email protected]
ABSTRACT Improving Learning Activity Hydraulic Systems by Jigsaw Learning Method in Class X TKR 1 SMK Muhammadiyah Karangmojo Gunungkidul. These Courses/Education of Mechanical Engineering Faculty of teacher training and Educational Sciences University Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta, 2014. This study aims to improve the learning activity through the hydraulic system of Jigsaw Learning method in class X TKR SMK Muhammadiyah 1 Karangmojo This study is an action research (PTK). The subjects were students of class X of SMK Muhammadiyah 1 Karangmojo TKR. Data was collected through observation, interviews, field notes, and nontes testing, documentation, and analysis of documents. This study consisted of three cycles. Each cycle consists of four stages, namely (1) the action plan; (2) the implementation of the action; (3) observation; and (4) reflection and revision. Data analysis was performed by descriptive qualitative and quantitative skills is to describe the hydraulic system before and after the implementation of the action. The validity of the data obtained through validity (the validity of the results, the validity of the process, the validity of the dialogic, democratic validity) and reliability. The results showed that there is an increase in the hydraulic system of learning activities in class class X TKR SMK Muhammadiyah 1 Karangmojo through Learning through Jigsaw method. This increase is reflected by an increase in the quality of the process and outcomes of learning activities hydraulic system. The increase reflected the quality of the increasing activity of students during the lesson. Improved quality of results reflected increased average value of the hydraulic system of students' learning activities before and after the action. Average ability of students before and after the action was 63.33 subject to measures for cycle three times the average value of students rose to 78.93. This shows that there has been growing positive attitude in students' learning activities so that the ability of the hydraulic system began to increase. Hydraulic system enhancements increase of 15.6 or 24.63%.
Keywords: activity, hydraulic systems, methods, Jigsaw Learning *Pendidikan Teknik Mesin Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa **Dosen Pendidikan Teknik Mesin UST Yogyakarta
A. PENDAHULUAN
disebabkan karena tingkat tingginya angka
Pada saat sekarang ini, persaingan di tenaga
kerja
serta
terbatasnya
lapangan
dalam dunia kerja semakin ketat. Hal tersebut pekerjaan. Oleh sebab itu, untuk menyikapi
Jurnal Taman Vokasi Vol. 2. No 1. 2014
181
182
hal tersebut, mutlak dibutuhkan sumber daya
Dalam
pembelajaran
SMK
terdapat
manusia yang berkualitas tinggi. Peningkatan kompetensi praktik dan teori. Keduanya harus kualitas
sumber
daya
manusia
(SDM) didalami siswa secara seimbang agar tercapai
merupakan prasyarat mutlak untuk bersaing. hasil pembelajaran yang maksimal. Untuk Salah
satu
wahana
untuk
meningkatkan mencapai proses pembelajaran yang maksimal
kualitas sumber daya manusia tersebut adalah diperlukan suatu metode yang efektif. Guru pendidikan.
dituntut untuk bisa membangun motivasi dan
Salah satu upaya untuk membangun keaktifan siswa agar pembelajaran tidak SDM,
yaitu
dengan
menyelenggarakan terpusat kepada guru. Hal itu dikarenakan
pendidikan kejuruan atau sekolah menengah selama ini masih banyak guru yang kurang kejuruan (SMK). Penyelenggaraan pendidikan mengasah kreativitas dan keaktifan siswa dan menengah
kejuruan
meningkatkan
bertujuan
kecerdasan,
untuk cenderung menggunakan metode ceramah.
pengetahuan, Metode ini kurang bisa memaksimalkan
kepribadian, ahklak mulia, serta keterampilan pembelajaran di samping dalam segi hasil, untuk hidup mandiri dan siap bekerja sesuai komunikasi dan keaktifan siswa juga kurang dengan bidangnya serta menguasai kompetensi diasah. Komunikasi dan keaktifan sangat program keahlian dan kewirausahaan baik diperlukan untuk meningkatkan pemahaman untuk memenuhi tuntutan dunia kerja maupun siswa. Hal ini terjadi pada siswa kelas X TKR untuk mengikuti pendidikan tinggi sesuai 1
SMK
Muhammadiyah
Karangmojo.
Kegiatan pembelajaran yang dilakukan di
dengan kejuruannya.
SMK merupakan lembaga yang concern kelas X TKR 1 SMK Muhammadiyah dalam
keterampilan Karangmojo tampak kurang maksimal. Hal
mengembangkan
siswanya.
Dengan
dimilikinya
suatu tersebut
dapat
dilihat
dari
kurangnya
kompetensi tertentu, lulusan SMK diharapkan antusiasme siswa dalam mengikuti kegiatan dapat memenuhi kebutuhan dunia kerja yang pembelajaran. lebih memilih angkatan kerja khusus. Dengan
Dari hasil observasi menemukan bahwa
demikian, hal yang paling mendasar dari permasalahan ini tampak pada pembelajaran penyelenggaraan keterampilan
pendidikan
siswanya
SMK
pada
masing-masing.
yaitu sistem hidrolik. Kelas ini kurang memiliki
bidangnya pemahaman yang kurang maksimal pada materi sistem hidrolik yang berdampak pada prestasi nilai yang menurun. Menurut guru
Jurnal Taman Vokasi Vol. 2. No 1. 2014
183
pengampu,
masih
terdapat
yang konseling Undiksa. Oleh karena itu, metode
siswa
dinyatakan tidak lulus dalam pembelajaran ini. Jigsaw
ini
cocok
diterapkan
untuk
Kurangnya antusiasme siswa dalam mengikuti pembelajaran sistem hidrolik pada siswa kelas kegiatan pembelajaran dan rendahnya nilai di X TKR 1 SMK Muhammadiyah Karangmojo. antaranya
disebabkan
oleh
kurangnya
Berdasarkan permasalahan di atas perlu
pemahaman yang menyeluruh selama kegiatan dilakukan suatu pemecahan masalah untuk pembelajaran khususnya sistem hidrolik.
meningkatkan kualitas pembelajaran siswa
Sistem hidrolik merupakan materi yang dalam pembelajaran sistem hidrolik. Oleh penting dikuasai siswa kelas X TKR 1. Oleh karena itu, dilakukan suatu penelitian yang karena
itu,
diperlukan
suatu
sistem memfokuskan pada pembelajaran tersebut.
pembelajaran yang inovatif yang berpusat Dalam hal ini penulis ingin meneliti dengan pada siswa. Salah satunya dengan metode topik upaya peningkatan aktivitas belajar pembelajaran yang dapat mengembangkan sistem keterampilan
komunikasi
siswa,
hidrolik
melalui
metode
Jigsaw
yaitu Learning pada Siswa Kelas X TKR 1 SMK
pembelajaran kooperatif. Menurut Sugiyanto Muhammadiyah Karangmojo. (2009) pembelajaran kooperatif merupakan 1.
Pengertian Aktivitas Belajar
salah satu inovasi metode
Aktivitas merupakan prinsip atau asas
pembelajaran
dengan pendekatan pembelajaran terfokus yang sangat penting didalam interaksi belajarpada penggunaan kelompok kecil siswa, saling mengajar.
Dalam
aktivitas
belajar
ada
bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi beberapa prinsip yang berorientasi pada belajar untuk mencapai tujuan belajar.
pandangan
ilmu
jiwa,
yakni
menurut
Salah satu model pembelajaran kooperatif pandangan ilmu jiwa lama dan ilmu jiwa adalah Jigsaw,
Jigsaw. Pada pembelajaran metode modern. Menurut pandangan ilmu jiwa lama siswa
dituntut
agar
dapat aktivitas didominasi oleh guru sedang menurut
mendiskusikan dan mempresentasikan suatu padangan
ilmu
jiwa
modern,
aktivitas
topik tertentu sehingga siswa menjadi terlatih didominasi oleh siswa. untuk berkomunikasi ilmiah. Hasil penelitian
Adapun
pengertian
aktivitas
belajar
Partadjaja dan Sulastri (2007) menyimpulkan Menurut Sardiman (2011) aktivitas belajar bahwa penerapan pembelajaran kooperatif – adalah
kegiatan-kegiatan
siswa
yang
Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar dan menunjang keberhasilan belajar. Rochman aktivitas mahasiswa jurusan bimbingan dan Natawijaya
Jurnal Taman Vokasi Vol. 2. No 1. 2014
dalam
Depdiknas
(2005)
184
mengemukakan bahwa belajar aktif adalah terampil, dari belum dapat melakukan sesuatu suatu
sistem
belajar
mengajar
yang menjadidapat melakukan sesuatu dan lain
menekankan keaktifan siswa secara fisik, sebagainya. Belajar merupakan proses dalam mental
intelektual
dan
emosional
guna diri
individu
yang
berinteraksi
dengan
memperoleh hasil belajar berupa perpaduan lingkungan untuk mendapatkan perubahan antara aspek koqnitif, afektif dan psikomotor. dalam
perilakunya
(Purwanto,
2011).
Menurut Dimyati dan Mudjiono (1999:7) Perubahan tersebut adalah perubahan yang aktivitas belajar adalah merupakan tindakan timbul karena adanya pengalaman dan latihan. dan perilaku siswa yang kompleks.
Jadi belajar bukanlah suatu hasil, akan tetapi
Jadi aktivitas belajar adalah kegiatan- merupakan suatu proses untuk mencapai kegiatan siswa yang menunjang keberhasilan tujuan dalam rangka memenuhi kebutuhan siswa. Dari
uraian
pengertian
diatas
aktivitas
dapat
belajar
diambil menuntut
ilmu.
adalah mengemukakan
Sardiman
bahwa
belajar
(2012) adalah
keterlibatan siswa dalam bentuk sikap, pikiran, rangkaian kegiatan jiwa-raga, psikofisik untuk kegiatan belajar guna menuju ke perkembangan pribadi manusia
perhatian dalam menunjang mengajar
keberhasilan dan
proses
memperoleh
belajar seutuhnya, yang berarti menyangkut unsur
manfaat dari cipta, rasa, dan karsa, ranah kognitif, afektif,
kegiatan tersebut.Dapat kita pahami bahwa dan psikomotorik. segala
sesuatu
yang
dilakukan
Dari beberapa pendapat di atas mengenai
atau
kegiatan-kegiatan baik secara jasmani atau pengertian belajar dapat disimpulkan bahwa rohani yang dilakukan dalam proses interaksi belajar antara
guru
dan
siswa
sehingga
merupakan
suatu
proses
untuk
dapat melakukan perubahan baik dalam pemahaman
mencapai tujuan belajar.
ilmu dan proses memahami agar terjadi
2.
peningkatan
Pengertian Belajar Belajar
merupakan
suatu
kualitas
diri
serta
dapat
proses menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
perubahan tingkah laku yang dilakukan secara 3.
Metode Pembelajaran Jigsaw Learning
sengajauntuk mendapatkan perubahan yang
Metode pembelajaran Jigsaw merupakan
lebih baik. Arti dari disengaja sebenarnya salah satu jenis dari model pembelajaran proses belajar timbul karena ada suatu niatan, kooperatif, yaitu suatu model pembelajaran sedangkan perubahan itu misalnya, dari tidak yang mengarahkan siswa untuk mendapatkan tahu menjadi tahu, dari tidak terampil menjadi pengetahuan melalui proses interaksi, dan
Jurnal Taman Vokasi Vol. 2. No 1. 2014
185
kerjasama dalam suatu kelompok. Sugiyanto b. (2009:37)
mendefinisikan
Hidrodinamik
pembelajaran
Yaitu mekanika fluida yang bergerak,
kooperatif sebagai suatu model pembelajaran
disebut juga teori aliran fluida yang
yang terfokus pada penggunaan kelompok
mengalir. Dalam hal ini kecepatan aliran
kecil, siswa saling bekerja sama untuk
fluida cair yang berperan memindahkan
memaksimalkan kondisi belajar agar tujuan
energi. Contohnya Energi pembangkit
belajar dapat tercapai. Metode Jigsaw juga
listrik tenaga turbin air pada jaringan
dikenal sebagai metode tim ahli karena pada
tenaga hidro elektrik. Jadi perbedaan yang
pembelajaran
menonjol dari kedua sistem diatas adalah
ini
siswa
dibagi
menjadi
keadaan fluida itu sendiri.
kelompok-kelompok yang ahli terhadap topik tertentu.
B. METODE PENELITIAN
4.
1.
Konsep Dasar Sistem Hidrolik Hidrolik menurut “bahasa greek” berasal
Jenis Penelitian Jenis
penelitian
ini termasuk dalam
dari kata “hydro” = air dan “aulos” = pipa. kategori penelitian tindakan yang berhubungan Jadi hidrolik bisa diartikan suatu alat yang dengan bekerjanya
berdasarkan
air
dalam
pendidikan,
penelitian
pipa tindakan banyak digunakan untuk meneliti
Prinsip yang digunakan upaya
(Sisyono, 1991).
kegiatan
perbaikan
pembelajaran
di
kelas.
adalah Hukum Pascal, yaitu : benda cair yang Penelitian ini dikenal dengan istilah penelitian ada di ruang tertutup apabila diberi tekanan, tindakan kelas (classroom action research). maka tekanan tersebut akan dilanjutnya ke Suharsimi (2010: 2) menjelaskan penelitian segala arah dengan sama besar (Sisyono, tindakan kelas melalui paparan gabungan 1991). Pada prinsipnya mekanika fluida dibagi definisi dari tiga kata, penelitian, tindakan dan menjadi 2 bagian yaitu.
kelas.
a.
mencermati suatu obyek dengan menggunakan
Hidrostatik
Penelitian
adalah
suatu
kegiatan
Yaitu mekanika fluida dalam keadaan cara dan aturan metodologi tertentu untuk diam disebut juga teori persamaan kondisi memperoleh dalam
fluida
diam.
Energi
data
atau
informasi
yang
yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu
dipindahkan dari satu bagian ke bagian hal yang menarik minat dan penting bagi lain
dalam
Contohnya
bentuk adalah
energi pesawat
hidrolik.
Jurnal Taman Vokasi Vol. 2. No 1. 2014
tekanan. peneliti. Tindakan sendiri mempunyai arti tenaga sesuatu gerak kegiaan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu yang dalam penelitian
186
berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk
a.
Observasi atau monitoring kelas Observasi
siswa. Sedangkan kelas adalah sekelompok
atau monitoring kelas
siswa yang dalam waktu bersamaan menerima
dilakukan untuk memperoleh data tentang
pelajaran yang sama dari guru yang sama pula.
perilaku siswa dan perilaku guru dalam
Setiap tahap memiliki empat langkah yakni,
proses pembelajaran. Dalam observasi ini
planning, acting, observing dan reflecting.
peneliti dibantu oleh seorang observer
2.
pendukung. Observasi kelas dilakukan
Analisis Data Penelitian
ini
menggunakan
teknik
dengan
berpegang
pada
pedoman
analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif,
observasi dan didukung oleh fotografi,
yaitu untuk mendeskripsikan proses dan hasil
semua
pembelajaran sistem hidrolik
dicatat dalam catatan lapangan dengan
sesudah
implementasi
sebelum dan
tindakan.
Analisis
peristiwa
dalam
menggunakan panduan catatan lapangan.
kualitatif digunakan untuk data kualitatif yang
b.
Penilaian
berupa hasil observasi lapangan, catatan
1)
Penilaian Proses
lapangan, dan wawancara. Analisis kuantitatif digunakan
untuk
data
kuantitatif
yang
pembelajaran
Penilaian
proses
didapatkan
dari
observasi ketika pembelajaran sistem
diperoleh dari hasil tes pemahaman materi ini
hidrolik
sebelum
tindakan.
berlangsung. Penilaian ini berdasarkan
Kemampuan dan pemahaman menggunakan
proses pembelajaran siswa di kelas.
metode Jigsaw siswa dimulai dengan pedoman
Misalnya keaktifan siswa, minat dan
penilaian yang sudah ditentukan.
respon siswa terhadap tanggung jawab
3.
Teknik Pengumpulan Data
memahami
dan
Penelitian tindakan kelas ini mengandung
terhadap
teman
dan
sesudah
diberi
dengan
metode
mengajarkan
Jigsaw
materi
sekelompoknya.
data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif
Selanjutnya, pada saat melaporkan hasil
berupa perilaku siswa selama proses diskusi
diskusi dengan kelompoknya.
kelompok dalam pembelajaran Jigsaw. Data
2) Penilaian Hasil
kuantitatif berupa tingkat kemampuan siswa
Hasil di sini adalah berupa laporan
yang ditunjukkan dengan nilai tes akhir untuk
pertanggungjawaban materi yang sudah
mengukur pemahaman materi. Data atau
dipelajari
informasi yang diperlukan dalam penelitian ini
evaluasi secara individu. Adapun materi
diperoleh melalui beberapa cara yaitu:
yang dievaluasikan terkait dengan materi
Jurnal Taman Vokasi Vol. 2. No 1. 2014
dan
didiskusikan
melalui
187
yaitu konsep dasar,
Wawancara dilakukan dengan guru
komponen dan fungsi, istilah-istilah di
dan siswa. Tidak semua siswa diberi
bidang
wawancara.
yang diajarkan,
hidrolik,
karakteristik
fluida
dan
jenis
pada
siklus
dan
Hanya
perwakilan
dari
beberapa siswa saja.
I
d.
kemudian pada siklus II mengulang
Analisis Dokumen
materi yang belum maksimal pencapaian
Dokumen dalam penelitian ini berupa
skornya, yaitu komponen dan fungsi,
hasil pekerjaan siswa berupa laporan hasil
pemasangan hidrolik dan aplikasi pesawat
pekerjaan siswa pada materi system
hidrolik. Selanjutnya, pada siklus III
hidrolik.
jenis-jenis kerusakan dan gangguan pada C. HASIL
PENELITIAN
DAN
sistem hidrolik, prosedur pemeriksaan
PEMBAHASAN
bagian sistem hidrolik, dan pemeliharaan 1.
Deskripsi Data Hasil Penelitian
peralatan yang bekerja berdasarkan sistem
Hasil Observasi Keaktifan Siswa Kelas X
hidrolik.
TKR 1 selama Kegiatan Belajar Mengajar
c.
Berlangsung pada Pratindakan sampai Siklus
Wawancara
III.
No. 1.
2.
3.
4.
Aspek yang diamati
Pra tindakan
Siswa yang berani mengeluarkan 2 (6,06%) pendapat (K) (partisipasi) Siswa berani 2 (6,06%) bertanya jika ada (K) yang kurang paham (bertanya) Siswa antusias menjawab soal-soal 6(18,18%) (K) lisan dari guru (menanggapi) Siswa antusias 8 mengerjakan soal(24,24%) soal tertulis/ tugas menulis puisi (K) (keseriusan)
Jurnal Taman Vokasi Vol. 2. No 1. 2014
Siklus 1
13(39,39%) (C) 16 (48,48%) (C)
Siklus II
Siklus III
19 (57,57%) (B)
22 (66,66%) (B)
25 (75,75%) (B)
14 (42,42%) (C)
22 (66,66%) (B)
23 (69,69%) (B)
30 (90,90%) (SB)
28 (84,84%) (B)
24 (72,72%) (B)
32 (96,96%) (SB)
188
8 (24,24%) (K)
Jumlah keseluruhan siswa yang aktif
Keterangan: K = Kurang, C = Cukup, B = Baik, SB = Sangat Baik,
24 (72,72%) (B)
1- 8 siswa 9- 17 siswa 18- 25 siswa 26- 32 siswa
30 (90,90%) (SB)
33 (100%) (SB)
= 1% - 25% = 26% - 50% = 51% - 75% = 76% - 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diperoleh menjawab pertanyaan lisan dari guru pada informasi bahwa dari pertemuan ke pertemuan pratindakan 6 siswa, siklus I menjadi 14 siswa, keaktifan siswa semakin meningkat. Angka siklus II meningkat menjadi 30 siswa, dan tersebut diperoleh dari rata-rata persentase pada silklus III meningkat menjadi 32 siswa. peningkatan
keaktifan
siswa
mulai
dari Jumlah siswa keseluruhan yang antusias juga
pratindakan, siklus I, dan siklus II, dan siklus meningkat. Dari 30 siswa menjadi 33 siswa III. Ditunjukkan misalnya, siswa yang antusias atau 100%.
Profil Kelas X TKR 1 Sebelum dan Sesudah Dilakukan Tindakan Siklus III
Aspek
Siklus II
Siklus III
77,16
78,93
Pratindakan
Siklus I
Rata-rata nilai sistem hidrolik siswa
63,33
72,63
Jumlah siswa yang tuntas standar KKM
10
26
33
33
78,78%
100%
100%
Jumlah siswa yang tuntas standar KKM (%) Untuk
mengungkap
30.30%
apakah
ada meningkatkan aktivitas dan hasil pembelajaran
peningkatan sistem hidrolik pada setiap siklus sistem hidrolik pada siswa TKR 1 SMK diberi skor dengan menggunakan pedoman Muhammadiyah Karangmojo. penilaian.
Berdasarkan
pedoman
tersebut 2.
prestasi belajar siswa sudah mulai meningkat. a.
Pembahasan Penelitian Aktivitas Belajar Sistem
Hal tersebut membuktikan bahwa penerapan Hidrolik Siklus I metode
Jigsaw
Learning
telah
Jurnal Taman Vokasi Vol. 2. No 1. 2014
mampu
189
Dari hasil penelitian, penggunaan sebanyak 1 orang dan terendah 65 sebanyak 1 metode pembelajaran Jigsaw Learning orang.
Nilai rata-rata kemampuan sistem
memberikan pengaruh positif terhadap hidrolik pada siklus I sebesar 72,63 sedangkan proses pembelajaran sistem hidrolik pada pada siswa
kelas
X
TKR
pratindakan
SMK menunjukkan
1
sebesar
bahwa
terjadi
63,33.
Ini
peningkatan
Muhammadiyah Karangmojo. Pada siklus sebesar 9,3 atau 14,68%. I diperoleh rata-rata siswa yang aktif b.
Penelitian Kemampuan Menulis pada
dalam
Siklus II
pembelajaran
meningkat
dari
pratindakan. Dari 8 siswa menjadi 24 siswa.
Ini
menunjukkan
adanya
Dari hasil penelitian, penggunaan metode Jigsaw Learning memberikan
peningkatan yang siginfikan, yaitu dua
pengaruh
kali lipat jumlah siswa yang aktif pada
pembelajaran sistem hidrolik siklus II
pratindakan. Oleh karena itu, metode
siswa
pembelajaran Jigsaw Learning ini telah
Muhammadiyah Karangmojo. Pada siklus
mampu meningkatkan keaktifan belajar
II diperoleh rata-rata siswa yang aktif
sistem hidrolik di kelas X TKR 1 SMK
dalam pembelajaran meningkat dari siklus
Muhammadiyah Karangmojo.
I. Dari 24 siswa menjadi 30 siswa. Ini
Pemahaman siswa terhadap materi sistem
menunjukkan
hidrolik
mengalami
peningkatan
positif
kelas
X
terhadap
TKR
adanya
1
proses
SMK
peningkatan
dengan
keaktifan sebesar 25% dari siklus I ke
digunakannya metode pembelajaran Jigsaw
siklus II. Oleh karena itu, metode Jigsaw
Learning ini. Siswa yang tuntas dalam menulis
Learning ini telah mampu meningkatkan
(mencapai nilai 70) pada kondisi awal hanya
aktivitas belajar sistem hidrolik di kelas X
30,30% siswa yaitu hanya 10 siswa. Nilai rata-
TKR
rata keseluruhan kelompok sebesar 63,33.
Karangmojo.
Nilai tertinggi 80 hanya diraih oleh 1 siswa dan nilai terendah 50 diraih 3 orang. Pada hasil dari tindakan siklus I didapat
1
SMK
Muhammadiyah
Pada siklus II terdapat 100% siswa telah tuntas pada nilai evaluasi. Terjadi peningkatan kemampuan siswa dalam
ada 7 siswa yang belum tuntas dalam menulis
menulis
yaitu sebesar 21,21% dan ada 26 siswa yang
(kondisi awal rata-rata 63,33 berubah
tuntas dalam menulis yaitu sebesar 78,78%.
menjadi 77,16 pada siklus II). Nilai rata-
Nilai tertinggi
rata kemampuan sistem hidrolik pada
yang didapat adalah 85
Jurnal Taman Vokasi Vol. 2. No 1. 2014
sebesar 13,83 atau 21,83%
190
siklus II mencapai 77,16. Nilai tertinggi
adalah 85 sebanyak 8 orang dan nilai
adalah 82,5 sebanyak 6 orang dan nilai
terendah adalah 70 sebanyak 3 orang.
terendah adalah 70,5 sebanyak 2 orang. c.
D. PENUTUP
Penelitian Kemampuan Menulis pada 1. Kesimpulan Siklus III
Berdasarkan
hasil
penelitian
dan
Dari hasil penelitian, penggunaan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat metode Jigsaw Learning memberikan disimpulkan pengaruh
positif
terhadap
bahwa
proses pembelajaran
penggunaan
metode
Learning
Jigsaw
dapat
pembelajaran sistem hidrolik siklus III meningkatkan aktivitas belajar sistem hidrolik siswa
kelas
X
TKR
SMK pada
1
siswa
kelas
Muhammadiyah
Muhammadiyah Karangmojo.
X
TKR
Karangmojo.
1
SMK
Dari
hasil
Pada siklus III ini seluruh siswa penelitian terbukti bahwa penggunaan metode sudah aktif dalam pembelajaran sistem pembelajaran Jigsaw Learning ini dinilai hidrolik. Dari 30 siswa menjadi 33 siswa. berhasil dengan baik dan dapat meningkatkan Ini menunjukkan adanya peningkatan keaktifan dan pemahaman siswa siswa kelas X yang siginfikan dari pratindakan hingga TKR 1 SMK Muhammadiyah Karangmojo siklus III. Motivasi siswa dan antusias khususnya pada materi sistem hidrolik. siswa
untuk
mengikuti
pembelajaran 2.
sistem hidrolik sangat meningkat. Oleh
Saran Beberapa saran yang dapat disampaikan
karena itu, metode Jigsaw Learning ini dengan hasil penelitian ini adalah sebagai telah
mampu
meningkatkan
aktivitas berikut.
belajar sistem hidrolik di kelas X TKR 1 a.
Bagi
siswa,
perlu
meningkatkan
SMK Muhammadiyah Karangmojo.
pemahaman pada materi sistem hidrolik
Pada siklus III sama halnya dengan
dengan membiasakan mengembangkan
siklus II, terdapat 100% siswa telah tuntas
ide dan gagasan agar hasil pembelajaran
pada nilai evaluasi. Terjadi peningkatan
meningkat.
nilai rata-rata siswa sebesar 15,60 atau b.
Bagi guru, dituntut untuk menguasai dan
24,63% (dari pratindakan sampai siklus
berkonsentrasi dalam penggunaan metode
III) yaitu kondisi awal nilai rata-rata 63,33
pembelajaran. Penguasaan metode yang
berubah menjadi 78,93. Nilai tertinggi
baik
akan
menentukan
keberhasilan
pembelajaran dan kemampuan guru untuk
Jurnal Taman Vokasi Vol. 2. No 1. 2014
191
terus melakukan perubahan dan inovasi Partadjaja, T.R. dan M. Sulastri. 2007. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw untuk Meningkatkan Aktivitas dan proses pembelajaran. Penalaran Mahasiswa Pada Mata Kuliah Ilmu Bagi sekolah, diharapkan mampu Budaya Dasar. Jurnal Penelitian dan mendukung tenaga pendidik agar Pengembangan Pendidikan, 1(1): 65-67. dalam meningkatkan mutu dan kualitas
c.
melakukan pembelajaran yang inovatif
Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. dengan berbagai metode pembelajaran Yogyakarta: Pustaka Pelajar. sehingga dapat menunjang keberhasilan pembelajaran di kelas.
DAFTAR PUSTAKA
Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers. Sisyono. 1991P. Dasar-dasar Bandung : PPPGT Bandung.
Hidrolik.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Penelitian Tindakan. Yogyakarta: Aditya Media. Sugiyanto. 2009. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Panitia Sertifikasi Guru Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Rayon 13 FKIP UNS. Pendidikan Kewarganegaraan, Strategi dan Metode Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Depdiknas. Dimyati dan Mudjiono. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Hartono, Sugi. 1988. Sistim Kontrol Dan Pesawat Tenaga Hidrolik. Bandung: Tarsito.
Jurnal Taman Vokasi Vol. 2. No 1. 2014