Tanggal Pelaksanaan Masa Penawaran Tanggal Pelunasan Parsial
: 3 Oktober 2012 : Maksimum 90 Hari Bursa, terhitung sejak Tanggal Pelaksanaan : Disesuaikan dengan tanggal jatuh tempo pokok Efek bersifat utang dalam portofolio investasi yang menjadi basis nilai proteksi atas Pokok Investasi Tanggal Jatuh Tempo : Maksimum tahun 2022 Tanggal Penjualan Kembali : Setiap 3 (tiga) bulan sekali sejak tanggal penjualan kembali yang pertama kali Tanggal Pembagian Hasil Investasi: Setiap akhir bulan Januari, April, Juli dan Oktober Jangka waktu investasi : Direncanakan maksimum 10 (sepuluh) tahun Tanggal Pembayaran Pelunasan : Paling lambat T+7 setelah Tanggal Penjualan Kembali, Tanggal Pelunasan Parsial, Tanggal Jatuh Tempo, Tanggal Pembagian Hasil Investasi atau tanggal Pelunasan Lebih Awal
PROSPEKTUS REKSA DANA TERPROTEKSI OSO DANA TERPROTEKSI II BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM. Reksa Dana Terproteksi OSO DANA TERPROTEKSI II(d/h BRENT DANA TERPROTEKSI II)(selanjutnya disebut “OSO DANA TERPROTEKSI II”) adalah Reksa Dana Terproteksi berbentuk Kontrak Investasi Kolektif berdasarkan Undang-undang No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal beserta peraturan pelaksanaannya. Tujuan investasi OSO DANA TERPROTEKSI II adalah memberikan proteksi 100% (seratus persen) atas Pokok Investasi pada Tanggal Jatuh Tempo dengan melakukan investasi pada Efek bersifat utang yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia dan/atau obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan swasta yang masuk dalam kategori layak investasi (investment grade) dalam mata uang Rupiah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia dan memberikan investor potensi keuntungan terkait dengan imbal hasil (yield) dari Efek bersifat utang tersebut. OSO DANA TERPROTEKSI II akan berinvestasi maksimum 10 (sepuluh) tahun sejak Tanggal Emisi pada minimum 80% (delapan puluh persen) dan maksimum 100% (seratus persen) pada Efek bersifat utang yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia dan/atau obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan swasta yang masuk dalam kategori layak investasi (Investment Grade) dalam mata uang Rupiah yang diperdagangkan menurut peraturan perudang-undangan di Indonesia serta minimum 0% (nol persen) dan maksimum 20% (dua puluh persen) pada instrumen pasar uang antara lain Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Efek bersifat utang yang jatuh tempo kurang dari 1 (satu) tahun, deposito dan/atau setara kas sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
PENAWARAN UMUM II PT OSO Manajemen Investasi (d/h PT Brent Asset Management) sebagai Manajer Investasi melakukan Penawaran Umum II secara terus-menerus atas Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II dengan jumlah sekurang-kurangnya 25.000.000 (dua puluh lima juta) Unit Penyertaan sampai dengan jumlah sebanyak-banyaknya 250.000.000 (dua ratus lima puluh juta) Unit Penyertaan pada Masa Penawaran. Setiap Unit Penyertaan O S O DANA TERPROTEKSI II akan ditawarkan dengan harga sama dengan Nilai Aktiva Bersih awal yaitu sebesar Rp 1.000,- (seribu Rupiah) per Unit Penyertaan selama Masa Penawaran. Sebelum berakhirnya Masa Penawaran, Manajer Investasi dapat mempersingkat Masa Penawaran berdasarkan pada kondisi pasar dan akumulasi jumlah pembelian. Keterangan lebih lanjut mengenai Masa Penawaran dapat dilihat pada Bab II Prospektus.
Calon Pemegang Unit Penyertaan tidak dapat membatalkan permohonan pembelian Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II Pada Tanggal Jatuh Tempo, Manajer Investasi untuk kepentingan Pemegang Unit Penyertaan wajib melakukan pelunasan atas seluruh Unit Penyertaan yang telah diterbitkan, yang masih dimiliki oleh Pemegang Unit Penyertaan, dalam waktu yang bersamaan (serentak) dan dengan harga per Unit Penyertaan yang sama besarnya bagi semua Pemegang Unit Penyertaan berdasarkan Nilai Aktiva Bersih OSO DANA TERPROTEKSI II pada Tanggal Jatuh Tempo. Pembayaran pelunasan oleh Bank Kustodian akan dilakukan paling lambat 7 (tujuh) Hari Bursa setelah Tanggal Jatuh Tempo Pemegang Unit Penyertaan tidak dikenakan biaya pembelian Unit Penyertaan, namun dikenakan biaya penjualan kembali (pelunasan) sebesar maksimum 3% (tiga persen) dari nilai penjualan kembali (pelunasan) apabila melakukan penjualan kembali (pelunasan) Unit Penyertaan. Uraian lengkap mengenai biaya dapat dilihat pada Bab IX Prospektus.
MANAJER INVESTASI
BANK KUSTODIAN
PT OSO MANAJEMEN INVESTASI Gd. Cyber 2 Lantai 31 Jl. HR. Rasuna Said Blok X-5/13 Jakarta 12950 Telp. (021) 294 11 429 Fax. (021) 294 11 428
PT BANK DBS INDONESIA Plaza Permata Lt. 9 Jl. M.H. Thamrin Kav. 57 Jakarta 10350 Telp. (021) 390 3366 Fax. (021) 390 3494
SEBELUM ANDA MEMUTUSKAN UNTUK MEMBELI UNIT PENYERTAAN REKSA DANA INI ANDA HARUS TERLEBIH DAHULU MEMPELAJARI ISI PROSPEKTUS INI KHUSUSNYA BAB V MENGENAI TUJUAN, KEBIJAKAN INVESTASI DAN MEKANISME PROTEKSI POKOK INVESTASI, BAB VIII MENGENAI FAKTOR RISIKO UTAMA, BAB III MENGENAI MANAJER INVESTASI. Prospektus Pembaharuan ini diterbitkan di Jakarta tanggal 28 Mei 2013
UNTUK DIPERHATIKAN OSO DANA TERPROTEKSI II tidak termasuk instrumen investasi yang dijamin oleh Pemerintah dan Bank Indonesia. Sebelum membeli unit penyertaan, calon investor harus terlebih dahulu mempelajari dan memahami prospektus dan dokumen penawaran lainnya. Isi dari prospektus dan dokumen penawaran lainnya bukanlah suatu saran baik dari sisi bisnis, hukum maupun pajak. Oleh karena itu, calon pemegang unit penyertaan disarankan untuk meminta pertimbangan atau nasehat dari pihak -pihak yang berkompeten sehubungan dengan investasi dalam OSO DANA TERPROTEKSI II. Calon pemegang unit penyertaan harus menyadari bahwa terdapat kemungkinan pemegang unit penyertaan akan menanggung risiko sehubungan dengan unit penyertaan yang dipegangnya. Sehubungan dengan kemungkinan adanya risiko tersebut, apabila dianggap perlu calon pemegang unit penyertaan dapat meminta pendapat dari pihak-pihak yang berkompeten atas aspek bisnis, hukum, keuangan, pajak, maupun aspek lain yang relevan. Perkiraan yang terdapat dalam prospektus yang menunjukkan indikasi hasil investasi dari OSO DANA TERPROTEKSI II, bila ada, hanyalah perkiraan dan tidak ada kepastian atau jaminan bahwa pemegang unit penyertaan akan memperoleh hasil investasi yang sama dimasa yang akan datang, dan indikasi ini bukan merupakan janji atau jaminan dari manajer investasi atas target hasil investasi maupun potensi hasil investasi, bila ada, yang akan diperoleh oleh calon pemegang unit penyertaan. Perkiraan tersebut akan dapat berubah sebagai akibat dari berbagai faktor, termasuk antara lain faktor-faktor yang telah diungkapkan dalam BAB VIII mengenai faktor-faktor risiko utama.
DAFTAR ISI
BAB I
ISTILAH DAN DEFINISI .............................................................................. ................................... 1
BAB II
INFORMASI MENGENAI OSO DANA TERPROTEKSI II…..………….......................................... 6
BAB III
MANAJER INVESTASI ...................................................................................... .......................... 10
BAB IV
BANK KUSTODIAN .............................................................................................................. ....... 12
BAB V
TUJUAN, KEBIJAKAN INVESTASI DAN MEKANISME PROTEKSI POKOK INVESTASI ..................13
BAB VI
METODE PENGHITUNGAN NILAI PASAR WAJAR DARI EFEK DALAM PORTOFOLIO OSO DANA TERPROTEKSI II ................................................................................................... .. 18
BAB VII
PERPAJAKAN ............................................................................................................................ 20
BAB VIII
MANFAAT INVESTASI DAN FAKTOR-FAKTOR RISIKO UTAMA ................................................. 21
BAB IX
IMBALAN JASA DAN ALOKASI BIAYA ..................................................................................... 2 4
BAB X
HAK-HAK PEMEGANG UNIT PENYERTAAN ............................................................................. 2 6
BAB XI
LAPORAN KEUANGAN............ ................................................................................................. 2 8
BAB XII
PERSYARATAN DAN TATA CARA PENJUALAN UNIT PENYERTAAN ....................................... 29
BAB XIII
PERSYARATAN DAN TATA CARA PENJUALAN KEMBALI (PELUNASAN) UNIT PENYERTAAN ................................................................................................................... 31
BAB XIV
TATA CARA PELUNASAN UNIT PENYERTAAN PADA TANGGAL JATUH TEMPO ................... 32
BAB XV
TATA CARA PELUNASAN LEBIH AWAL UNIT PENYERTAAN …………............…………………. 34
BAB XVI
TATA CARA PELUNASAN PARSIAL UNIT PENYERTAAN PADA TANGGAL PELUNASAN PARSI AL......................................................................................................... ........ 35
BAB XVII
SKEMA PEMBELIAN, PENJUALAN KEMBALI, PELUNASAN PADA TANGGAL JATUH TEMPO, PELUNASAN LEBIH AWAL DAN PELUNASAN PARSIAL OSO DANA TERPROTEKSI II ....................................................................................................
36
BAB XVIII
PEMBUBARAN DAN LIKUIDASI ................................................................................................. 37
BAB XIX
PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL..................................................................................... 40
OSO DANA TERPROTEKSI II
1
BAB I ISTILAH DAN DEFINISI 1.1.
AFILIASI Afiliasi adalah: a. Hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horisontal maupun vertikal; b. Hubungan antara satu pihak dengan pegawai, Direktur, atau Komisaris dari pihak tersebut; c. Hubungan antara 2 (dua) perusahaan dimana terdapat satu atau lebih anggota Direksi atau Komisaris yang sama; d. Hubungan antara perusahaan dengan suatu pihak, baik langsung maupun tidak langsung, mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut; e. Hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan baik langsung maupun tidak langsung oleh pihak yang sama; atau f. Hubungan antara perusahaan dan pemegang saham utama.
1.2.
BANK KUSTODIAN Bank Kustodian adalah Bank Umum yang telah mendapat persetujuan Bapepam dan LK untuk menyelenggarakan kegiatan usaha sebagai Kustodian, yaitu memberikan jasa penitipan Efek (termasuk Penitipan Kolektif atas Efek yang dimiliki bersama oleh lebih dari satu Pihak yang kepentingannya diwakili oleh Kustodian) dan harta lain yang berkaitan dengan Efek serta jasa lain, termasuk menerima dividen, bunga, dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi Efek dan mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya.
1.3.
BAPEPAM DAN LK Bapepam dan LK adalah Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Pasar Modal.
1.4.
BUKTI KEPEMILIKAN Bukti Kepemilikan adalah Surat Konfirmasi Transaksi Unit Penyertaan yang menyatakan jumlah Unit Penyertaan yang dimiliki oleh Pemegang Unit Penyertaan.
1.5.
BURSA EFEK Bursa Efek adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan/atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli Efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan Efek di antara mereka, yang dalam hal ini adalah PT Bursa Efek Indonesia, yang berkedudukan di Jakarta Selatan, atau pengganti haknya.
1.6.
DOKUMEN KETERBUKAAN PRODUK Dokumen Keterbukaan Produk adalah dokumen yang memuat secara rinci instrumen-instrumen investasi yang akan ada di dalam portofolio investasi OSO DANA TERPROTEKSI II dan ilustrasi imbal hasil yang diharapkan dari OSO DANA TERPROTEKSI II serta informasi material lainnya. Dokumen ini akan disediakan oleh Manajer Investasi pada Masa Penawaran
1.7.
EFEK Efek adalah efek sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal beserta peraturan pelaksanaannya yang dapat dibeli oleh OSO DANA TERPROTEKSI II.
1.8.
EFEKTIF Efektif adalah terpenuhinya seluruh tata cara dan persyaratan Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif yang ditetapkan dalam Undang-undang Pasar Modal dan Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.C.5 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor Kep-430/BL/2007 tanggal 19 Desember 2007 tentang Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum Reksa Dana berbentuk Kontrak
OSO DANA TERPROTEKSI II
1
Investasi Kolektif sebagaimana tercantum dalam Surat Bapepam dan LK Nomor S-1195/BL/2011 tanggal 09 Februari 2011. 1.9.
FORMULIR PEMBELIAN UNIT PENYERTAAN Formulir Pembelian Unit Penyertaan adalah formulir asli yang digunakan oleh calon pembeli untuk membeli Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II yang harus diisi dengan lengkap serta ditandatangani dan diajukan oleh calon pembeli kepada Manajer Investasi.
1.10.
FORMULIR PENJUALAN KEMBALI UNIT PENYERTAAN Formulir Penjualan Kembali Unit Penyertaan adalah formulir asli yang berisi data mengenai kondisi penjualan kembali Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II oleh Pemegang Unit Penyertaan, sebagai persyaratan untuk menjual kembali Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II yang dimiliki oleh Pemegang Unit Penyertaan.
1.11.
FORMULIR PROFIL PEMODAL Formulir Profil Pemodal adalah formulir yang disyaratkan untuk diisi oleh pemodal sebagaimana disyaratkan oleh Peraturan Bapepam dan LK Nomor IV.D.2 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-20/PM/2004 tanggal 29 April 2004 tentang Profil Pemodal Reksa Dana (“Peraturan Bapepam Nomor IV.D.2”), yang berisikan data dan informasi mengenai profil risiko pemodal OSO DANA TERPROTEKSI II sebelum melakukan pembelian Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II yang pertama kali di Manajer Investasi atau Agen Penjual Efek Reksa Dana yang ditunjuk oleh Manajer Investasi (jika ada).
1.12.
HARI BURSA Hari Bursa adalah hari diselenggarakannya perdagangan efek di Bursa Efek, yaitu Senin sampai dengan Jumat, kecuali hari tersebut merupakan hari libur nasional atau dinyatakan sebagai hari libur oleh Bursa Efek.
1.13.
HARI KERJA Hari Kerja adalah hari Senin sampai dengan hari Jumat, kecuali hari libur nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia.
1.14.
KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF Kontrak Investasi Kolektif adalah kontrak antara Manajer Investasi dan Bank Kustodian yang mengikat pemegang Unit Penyertaan, dimana Manajer Investasi diberi wewenang untuk mengelola portofolio investasi kolektif dan Bank Kustodian diberi wewenang untuk melaksanakan penitipan kolektif, sebagaimana termaktub dalam Akta Nomor 22 tanggal 15 November 2010 jis Akta Addendum Nomor 11 tanggal 10 Januari 2011 dan Akta Addendum I No. 14 tanggal 18 Juli 2012 yang semuanya dibuat di hadapan Benediktus Andy Widyanto, S.H., Notaris di Tangerang.
1.15.
MANAJER INVESTASI Manajer Investasi adalah pihak yang kegiatan usahanya mengelola Portofolio Efek untuk para nasabahnya atau mengelola portofolio investasi kolektif untuk sekelompok nasabah.
1.16.
MASA PENAWARAN Masa Penawaran adalah masa dimana Manajer Investasi akan melakukan Penawaran Umum II atas Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II selama maksimum 90 (sembilan puluh) Hari Bursa sejak Tanggal Pelaksanaan sebagaimana dicantumkan di halaman muka (cover) Prospektus.
1.17.
METODE PENGHITUNGAN NAB Metode Penghitungan NAB adalah metode untuk menghitung NAB sesuai dengan Peraturan Bapepam dan LK Nomor IV.C.2 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor Kep402/BL/2008 tanggal 9 Oktober 2008 tentang Nilai Pasar Wajar Dari Efek dalam Portofolio Reksa Dana (“Peraturan Bapepam dan LK Nomor IV.C.2”).
OSO DANA TERPROTEKSI II
2
1.18.
NILAI AKTIVA BERSIH (NAB) NAB adalah nilai pasar yang wajar dari suatu Efek dan kekayaan lain dari OSO DANA TERPROTEKSI II dikurangi seluruh kewajibannya. Metode Penghitungan NAB Reksa Dana harus dilakukan sesuai dengan Peraturan Bapepam dan LK Nomor IV.C.2, dimana perhitungan NAB dilakukan oleh Bank Kustodian dengan menggunakan nilai pasar wajar yang ditentukan oleh Manajer Investasi. NAB OSO DANA TERPROTEKSI II akan diumumkan dan dipublikasikan di harian tertentu sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 1( satu) bulan pada Hari Bursa terakhir bulan berjalan dan pada Tanggal Pelunasan Parsial, Tanggal Penjualan Kembali, serta Tanggal Pembagian Hasil Investasi.
1.19.
NILAI PASAR WAJAR Nilai Pasar Wajar adalah nilai yang dapat diperoleh dari transaksi Efek yang dilakukan oleh Manajer Investasi secara bebas bukan karena paksaan atau likuidasi.
1.20.
PELUNASAN JATUH TEMPO Pelunasan Jatuh Tempo adalah pelunasan atas seluruh investasi Pemegang Unit Penyertaan pada OSO DANA TERPROTEKSI II yang dilakukan oleh Manajer Investasi yang berasal dari seluruh pelunasan pokok Efek bersifat utang yang menjadi basis nilai proteksi dalam portofolio investasi OSO DANA TERPROTEKSI II pada Tanggal Jatuh Tempo.
1.21.
PELUNASAN LEBIH AWAL Pelunasan Lebih Awal adalah suatu tindakan dari Manajer Investasi membeli kembali seluruh Unit Penyertaan (pelunasan) yang telah diterbitkan yang masih dimiliki Pemegang Unit Penyertaan sebelum Tanggal Jatuh Tempo yang wajib dilaksanakan dalam waktu yang bersamaan (serentak) dan dengan harga per Unit Penyertaan yang sama besarnya bagi semua Pemegang Unit Penyertaan yang ditetapkan berdasarkan Nilai Aktiva Bersih OSO DANA TERPROTEKSI II pada tanggal dilakukannya Pelunasan Lebih Awal tersebut (apabila tanggal dilakukannya Pelunasan Lebih Awal tersebut bukan merupakan Hari Bursa maka Nilai Aktiva Bersih yang dipergunakan adalah Nilai Aktiva Bersih pada akhir Hari Bursa berikutnya setelah tanggal dilakukannya Pelunasan Lebih Awal). Kondisi yang menyebabkan Manajer Investasi dapat melaksanakan pelunasan lebih awal ini diuraikan secara lebih rinci dalam Bab XV Prospektus.
1.22.
PELUNASAN PARSIAL Pelunasan Parsial adalah pelunasan bertahap atas investasi Pemegang Unit Penyertaan pada REKSA DANA TERPROTEKSI OSO DANA TERPROTEKSI II yang dilakukan oleh Manajer Investasi dengan membeli kembali Unit Penyertaan (pelunasan) dalam waktu bersamaan (serentak)yang disesuaikan dengan jatuh tempo dari atau pelaksanaan opsi untuk melunasi (jika ada) Efek bersifat utang yang menjadi basis nilai proteksi atas Pokok Investasi dalam portofolio investasi OSO DANA TERPROTEKSI II yang secara rinci akan dicantumkan dalam Dokumen Keterbukaan Produk.
1.23.
PEMEGANG UNIT PENYERTAAN Pemegang Unit Penyertaan adalah pihak-pihak yang memiliki Unit Penyertaan dalam OSO DANA TERPROTEKSI II.
1.24.
PENAWARAN UMUM II Penawaran Umum II adalah kegiatan penawaran Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II yang dilakukan oleh Manajer Investasi selama Masa Penawaran untuk menjual Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam Undang-Undang Pasar Modal beserta peraturan pelaksanaannya dan Kontrak Investasi Kolektif.
OSO DANA TERPROTEKSI II
3
1.25.
POKOK INVESTASI Pokok Investasi adalah investasi awal Pemegang Unit Penyertaan atau uang yang diinvestasikan pertama kali oleh Pemegang Unit Penyertaan dengan membeli Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II pada Masa Penawaran.
1.26.
PORTOFOLIO EFEK Portofolio Efek adalah kumpulan Efek yang merupakan kekayaan OSO DANA TERPROTEKSI II.
1.27.
PROSPEKTUS Prospektus adalah setiap pernyataan yang dicetak atau informasi tertulis yang digunakan untuk Penawaran Umum II OSO DANA TERPROTEKSI II dengan tujuan pemodal membeli Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II , kecuali pernyataan atau informasi yang berdasarkan peraturan Bapepam dan LK dinyatakan bukan sebagai Prospektus.
1.28.
REKSA DANA Reksa Dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam Portofolio Efek oleh Manajer Investasi sesuai dengan Kontrak Investasi Kolektif.
1.29.
REKSA DANA TERPROTEKSI Reksa Dana Terproteksi adalah Reksa Dana sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor IV.C.4 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor Kep-262/BL/2011 tanggal 31 Mei 2011 Tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Terproteksi, Reksa Dana Dengan Penjaminan dan Reksa Dana Indeks (”Peraturan Bapepam dan LK Nomor IV.C.4”).
1.30.
SURAT KONFIRMASI TRANSAKSI UNIT PENYERTAAN Surat Konfirmasi Transaksi Unit Penyertaan adalah surat konfirmasi yang diterbitkan oleh Bank Kustodian, yang mengkonfirmasikan telah dilaksanakannya instruksi pembelian dan/atau penjualan kembali Unit Penyertaan oleh Pemegang Unit Penyertaan dan/atau menunjukkan jumlah Unit Penyertaan yang dimiliki oleh Pemegang Unit Penyertaan dan berlaku sebagai bukti kepemilikan dalam OSO DANA TERPROTEKSI II. Surat Konfirmasi Transaksi Unit Penyertaan akan disampaikan oleh Bank Kustodian dalam waktu paling lambat 7 (tujuh) Hari Bursa setelah (i) Tanggal Emisi; (ii) Tanggal Penjualan Kembali, dalam hal terdapat penjualan kembali Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II oleh Pemegang Unit Penyertaan; (iii) tanggal dilakukannya Pembagian Hasil Investasi; (iv) Tanggal Pelunasan Parsial; dan (v) Tanggal Jatuh Tempo atau tanggal dilakukannya Pelunasan Lebih Awal.
1.31.
TANGGAL EMISI Tanggal Emisi adalah tanggal dimana Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II diterbitkan dan pertama kali Nilai Aktiva Bersih OSO DANA TERPROTEKSI II dihitung sebesar Rp 1.000,- (seribu Rupiah), serta tanggal atau hari pertama dimulainya investasi dalam OSO DANA TERPROTEKSI II. Tanggal Emisi dimulai selambat-lambatnya pada Hari Bursa ke-3 (ketiga) setelah berakhirnya Masa Penawaran.
1.32.
TANGGAL JATUH TEMPO Tanggal Jatuh Tempo adalah suatu tanggal yang jatuh maksimum 10 (sepuluh) tahun sejak Tanggal Emisi, dimana seluruh Efek bersifat Utang yang menjadi basis nilai proteksi dalam portofolio investasi OSO DANA TERPROTEKSI II telah jatuh tempo dan/atau telah dijual untuk memenuhi kewajiban Manajer Investasi membeli kembali seluruh Unit Penyertaan (pelunasan) yang telah diterbitkan dan masih dimiliki Pemegang Unit Penyertaan dalam waktu yang bersamaan (serentak) dan dengan harga per Unit Penyertaan yang sama besarnya bagi semua Pemegang Unit Penyertaan, yang ditetapkan berdasarkan Nilai Aktiva Bersih OSO DANA TERPROTEKSI II pada Tanggal Jatuh Tempo tersebut (apabila tanggal Jatuh Tempo bukan Hari Bursa maka Nilai Aktiva Bersih yang dipergunakan adalah Nilai Aktiva Bersih pada akhir Hari Bursa berikutnya setelah Tanggal Jatuh Tempo).
OSO DANA TERPROTEKSI II
4
1.33.
TANGGAL PELAKSANAAN Tanggal Pelaksanaan adalah tanggal Surat Bapepam dan LK yang menyatakan bahwa rencana penggunaan kembali Kontrak Investasi Kolektif dapat dilaksanakan.
1.34.
TANGGAL PELUNASAN PARSIAL Tanggal Pelunasan Parsial adalah tanggal-tanggal sebelum Tanggal Jatuh Tempo, dimana Manajer Investasi wajib melakukan Pelunasan Parsial. Apabila Tanggal Pelunasan Parsial yang bersangkutan bukan merupakan Hari Bursa, maka Tanggal Pelunasan Parsial adalah Hari Bursa berikutnya setelah Tanggal Pelunasan Parsial.
1.35.
TANGGAL PEMBAGIAN HASIL INVESTASI Tanggal Pembagian Hasil Investasi adalah tanggal-tanggal dimana Manajer Investasi dapat membagikan hasil investasi kepada seluruh Pemegang Unit Penyertaan secara serentak dan proporsional sesuai dengan Unit Penyertaan yang dimiliki, yaitu setiap pertengahan bulan Juli, pertengahan bulan Oktober, pertengahan bulan Januari dan pertengahan bulan April. Apabila Tanggal Pembagian Hasil Investasi bukan merupakan Hari Bursa maka pembagian hasil investasi akan dilakukan pada Hari Bursa berikutnya.
1.36.
TANGGAL PEMBAYARAN PELUNASAN Tanggal Pembayaran Pelunasan adalah suatu tanggal dimana Bank Kustodian atas instruksi Manajer Investasi untuk kepentingan Pemegang Unit Penyertaan wajib melakukan pembayaran atas penjualan kembali oleh Pemegang Unit Penyertaan, maupun pelunasan Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II sesegera mungkin paling lambat 7 (tujuh) Hari Bursa setelah Tanggal Penjualan Kembali, Tanggal Pelunasan Parsial ,Tanggal Jatuh Tempo, Tanggal Pembagian Hasil Investasi atau terjadi Pelunasan Lebih Awal .
1.37.
TANGGAL PENJATAHAN Tanggal Penjatahan adalah tanggal dimana Manajer Investasi akan melakukan penjatahan atas kepemilikan Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II kepada masing-masing Pemegang Unit Penyertaan secara proporsional sesuai dengan jumlah dana yang disetor oleh Pemegang Unit Penyertaan. Penjatahan terjadi apabila total Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II yang terjual selama Masa Penawaran lebih dari jumlah maksimum yang ditawarkan. Tanggal Penjatahan jika ada, adalah Hari Bursa berikutnya setelah hari terakhir Masa Penawaran.
1.38.
TANGGAL PENJUALAN KEMBALI (PELUNASAN) Tanggal Penjualan Kembali (Pelunasan) adalah tanggal-tanggal dimana Pemegang Unit Penyertaan dapat melakukan penjualan kembali Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II yang dimilikinya. Tanggal Penjualan Kembali (Pelunasan) untuk pertama kali jatuh pada awal bulan ke 9 (sembilan) sejak Tanggal Emisi dan selanjutnya jatuh pada setiap awal bulan dari triwulan berikutnya sebagaimana diatur dalam BAB XIII Prospektus. Apabila Tanggal Penjualan Kembali (Pelunasan) tersebut bukan merupakan Hari Bursa, maka Nilai Aktiva Bersih yang dipergunakan adalah Nilai Aktiva Bersih pada akhir Hari Bursa setelah Tanggal Penjualan Kembali (Pelunasan).
1.39.
UNDANG-UNDANG PASAR MODAL Undang-Undang Pasar Modal adalah Undang-Undang Nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal.
1.40.
UNIT PENYERTAAN Unit Penyertaan adalah satuan ukuran yang menunjukkan bagian kepentingan setiap pihak dalam portofolio investasi kolektif.
OSO DANA TERPROTEKSI II
5
BAB II INFORMASI MENGENAI OSO DANA TERPROTEKSI II 2.1.
PEMBENTUKAN OSO DANA TERPROTEKSI II OSO DANA TERPROTEKSI II (d/h BRENT DANA TERPROTEKSI II) adalah Reksa Dana Terproteksi berbentuk Kontrak Investasi Kolektif berdasarkan Undang-Undang Pasar Modal beserta peraturan pelaksanaannya sebagaimana termaktub dalam Kontrak Investasi Kolektif REKSA DANA TERPROTEKSI OSO DANA TERPROTEKSI II Nomor 22 tanggal 15 November 2010 , Akta Addendum Nomor 11 tanggal 10 Januari 2011 dan Akta Addendum I No. 14 tanggal 18 Juli 2012 yang semuanya dibuat di hadapan Benediktus Andy Widyanto, S.H., Notaris di Tangerang dan Akta Addendum II Nomor 47 tanggal 27 Mei 2013 yang dibuat di hadapan Leolin Jayayanti S.H, Notaris di Jakarta , antara PT. OSO Manajemen Investasi (d/h PT BRENT ASSET MANAGEMENT) sebagai Manajer Investasi dan PT Bank DBS Indonesia sebagai Bank Kustodian. OSO DANA TERPROTEKSI akan menggunakan Kontrak Investasi Kolektif REKSA DANA TERPROTEKSI OSO DANA TERPROTEKSI II sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor IV.B.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor KEP-552/BL/2010 tanggal 30 Desember 2010 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (“Peraturan Bapepam dan LK Nomor IV.B.1”) angka 46, yang Pernyataan Pendaftarannya telah memperoleh Efektif dari Bapepam dan LK dengan Suratnya Nomor : S-1195/BL/2011 tanggal 09 Februari 2011.
2.2.
PENAWARAN UMUM II PT OSO MANAJEMEN INNVESTASI sebagai Manajer Investasi melakukan Penawaran Umum II secara terus menerus atas Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II dengan jumlah sekurang– kurangnya 25.000.000 (dua puluh lima juta) Unit Penyertaan sampai dengan sebanyak– banyaknya 250.000.000 (dua ratus lima puluh juta) Unit Penyertaan pada Masa Penawaran. Setiap Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II akan ditawarkan dengan harga sama dengan Nilai Aktiva Bersih awal yaitu sebesar Rp 1.000,- (seribu Rupiah) per Unit Penyertaan selama Masa Penawaran. Setelah Masa Penawaran berakhir, Nilai Aktiva Bersih Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II ditetapkan berdasarkan Nilai Pasar Wajar dari Efek yang termasuk dalam portofolio OSO DANA TERPROTEKSI II yang disampaikan oleh Manajer Investasi kepada Bank Kustodian pada akhir Hari Bursa yang bersangkutan. Masa Penawaran OSO DANA TERPROTEKSI II akan dimulai sejak Tanggal Pelaksanaan dan berlangsung selama maksimum 90 (sembilan puluh) Hari Bursa. Sebelum berakhirnya Masa Penawaran, Manajer Investasi dapat mempersingkat Masa Penawaran berdasarkan pada kondisi pasar dan akumulasi jumlah pembelian Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Manajer Investasi wajib membatalkan Penawaran Umum II atas Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II apabila sampai dengan akhir Masa Penawaran jumlah Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II yang terjual kurang dari jumlah minimum Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II sebagaimana ditentukan dan Manajer Investasi dapat membatalkan Penawaran Umum II atas Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II apabila dalam Masa Penawaran terdapat kondisi yang dianggap tidak menguntungkan atau dapat merugikan calon Pemegang Unit Penyertaan. Dalam hal Penawaran Umum II dibatalkan, maka dana investasi milik calon Pemegang Unit Penyertaan akan dikembalikan oleh Bank Kustodian atas instruksi Manajer Investasi (tanpa bunga) sesegera mungkin paling lambat 7 (tujuh) Hari Bursa terhitung sejak tanggal dibatalkannya Penawaran Umum II tersebut dengan pemindahbukuan dalam mata uang Rupiah ke rekening yang terdaftar atas nama calon Pemegang Unit Penyertaan dengan biaya transfer menjadi beban dan tanggungan Pemegang Unit Penyertaan. Calon Pemegang Unit Penyertaan tidak dapat membatalkan permohonan pembelian Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II.
OSO DANA TERPROTEKSI II
6
Dalam hal Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II yang terjual selama Masa Penawaran melebihi jumlah maksimum yang ditawarkan, maka pada Tanggal Penjatahan Manajer Investasi akan melakukan penjatahan atas kepemilikan Unit Penyertaan kepada masing–masing Pemegang Unit Penyertaan secara proporsional sesuai dengan jumlah dana yang disetor oleh calon Pemegang Unit Penyertaa Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II akan diterbitkan pada Tanggal Emisi. Manajer Investasi akan mengembalikan sisa dana milik calon Pemegang Unit Penyertaan yang tidak dapat digunakan tersebut melalui Bank Kustodian tanpa bunga sesegera mungkin setelah Masa Penawaran dengan cara pemindahbukuan ke rekening yang terdaftar atas nama oleh masing–masing calon Pemegang Unit Penyertaan. Biaya pemindahbukuan merupakan beban beban Pemegang Unit Penyertaan. 2.3.
PELUNASAN UNIT PENYERTAAN PADA TANGGAL JATUH TEMPO Pada Tanggal Jatuh Tempo, Manajer Investasi untuk kepentingan Pemegang Unit Penyertaan wajib melakukan pelunasan atas seluruh Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II yang telah diterbitkan yang masih dimiliki Pemegang Unit Penyertaan dalam waktu yang bersamaan (serentak) dan dengan harga per Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II yang sama besarnya bagi semua Pemegang Unit Penyertaan berdasarkan Nilai Aktiva Bersih OSO DANA TERPROTEKSI II pada Tanggal Jatuh Tempo. Penjelasan lengkap mengenai Pelunasan Unit Penyertaan Pada Tanggal Jatuh Tempo ini diuraikan pada Bab XIV Prospektus .
2.4.
PEMBAYARAN PELUNASAN UNIT PENYERTAAN Manajer Investasi akan melakukan pembayaran kepada seluruh Pemegang Unit Penyertaan secara serentak sesegera mungkin paling lambat 7 (tujuh) Hari Bursa setelah Tanggal Jatuh Tempo, Tanggal Pelunasan Parsial, Tanggal Pembagian Hasil Investasi, Tanggal Pembayaran Pelunasan atau terjadi Pelunasan Lebih Awal.
2.5.
PELUNASAN LEBIH AWAL Manajer Investasi untuk kepentingan Pemegang Unit Penyertaan dapat melakukan Pelunasan Lebih Awal yang disebabkan karena adanya keadaan yang dapat merugikan Pemegang Unit Penyertaan. Penjelasan lengkap mengenai Pelunasan Lebih Awal ini diuraikan pada Bab V dan XV Prospektus.
2.6.
PELUNASAN UNIT PENYERTAAN PADA TANGGAL PELUNASAN PARSIAL Pada Tanggal Pelunasan Parsial, Manajer Investasi untuk kepentingan Pemegang Unit Penyertaan wajib melakukan pelunasan atas sebagian Unit Penyertaan yang telah diterbitkan dan masih dimiliki oleh Pemegang Unit Penyertaan secara proporsional berdasarkan kepemilikan Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II dari setiap Pemegang Unit Penyertaan, dalam waktu yang bersamaan (serentak), dan dengan harga per Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II yang sama besarnya bagi semua Pemegang Unit Penyertaan berdasarkan Nilai Aktiva Bersih OSO DANA TERPROTEKSI II pada Tanggal Pelunasan Parsial tersebut. Pelunasan atas Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II pada Tanggal Pelunasan Parsial akan dilakukan sesuai dengan skema investasi yang akan diinformasikan secara lebih rinci dalam Dokumen Keterbukaan Produk yang akan dibagikan pada Masa Penawaran. Penjelasan lengkap mengenai Pelunasan Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II pada Tanggal Pelunasan Parsial ini diuraikan pada Bab XVI Prospektus.
2.7.
PEMBAGIAN HASIL INVESTASI Hasil investasi yang diperoleh OSO DANA TERPROTEKSI II dari dana yang diinvestasikan (jika ada), akan dibukukan ke dalam OSO DANA TERPROTEKSI II sehingga akan meningkatkan Nilai Aktiva Bersihnya. Manajer Investasi memiliki kewenangan untuk membagikan atau tidak membagikan hasil investasi yang diperoleh OSO DANA TERPROTEKSI II dan untuk menentukan waktu serta besarnya hasil investasi yang dibagikan selama hal tersebut tetap sesuai dengan tujuan investasi OSO DANA TERPROTEKSI II yaitu memberikan proteksi minimum 100% (seratus persen) atas Pokok Investasi. Penjelasan mengenai Pembagian Hasil Investasi ini diuraikan pada Bab V butir 5.7 Prospektus.
OSO DANA TERPROTEKSI II
7
2.8.
PENJUALAN KEMBALI (PELUNASAN) UNIT PENYERTAAN OSO DANA TERPROTEKSI II Pemegang Unit Penyertaan hanya dapat melakukan penjualan kembali Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II yang dimilikinya pada Tanggal Penjualan Kembali. Penjelasan lengkap mengenai Penjualan Kembali Unit Penyertaan ini diuraikan pada Bab XV Prospektus .
2.9.
PENGELOLA OSO DANA TERPROTEKSI II Dalam pengelolaan investasi, PT OSO ManajemenInvestasi didukung oleh 2 (dua) tim yaitu Komite Investasi dan Tim Pengelola Investasi. a.
Komite Investasi Komite Investasi akan mengarahkan dan mengawasi Tim Pengelola Investasi dalam menjalankan Kebijakan dan Strategi Investasi sehingga sesuai dengan tujuan investasi. Komite Investasi terdiri dari: Irfano Chamra, Ketua Warga Negara Indonesia, lulusan dari Universitas Indonesia tahun 1967 dengan gelar Sarjana Ekonomi dan Master in Public Administration dari University of Southern California tahun 1980. Sejak tahun 1968 sampai dengan 1997 bekerja di Bank Indonesia memulai karir sebagai staff umum. Pada tahun 1986 mengikuti Sekolah Pimpinan Bank Indonesia (SESPIBI) dan tahun 1987 diangkat menjadi Direktur dan memimpin Cabang Bank Indonesia Ujung Pandang kemudian Cabang Bank Indonesia Bandung, dan terakhir Pemimpin Cabang Bank Indonesia Surabaya sampai dengan tahun 1997. Tahun 1997 sampai dengan tahun 2002 diangkat menjadi Direktur PT. Askrindo dan dalam periode yang sama menjadi Komisaris Utama pada anak perusahaan PT Askrindo yaitu pada PT Reassuransi Nasional Indonesia dan periode tahun 2005 hingga 2012 menjadi Dosen Leadership dan Dosen Management Bank sejak tahun 2012 pada Indonesia Banking School. Maria Rosaline Nindita Radyati, Anggota Warga Negara Indonesia, Meraih gelar PhD di bidang manajemen dari University of Technology, Sydney (UTS), Magister Ekonomi dari Universitas Indonesia dan Sarjana Ekonomi dari Universitas Trisakti dan telah menjadi dosen di Univesitas Trisakti sejak 1990 dan memimpin CECT (Center for Entrepreneurship Change and Third Sector) mulai 2000 sekaligus menjadi Koordinator Program MM-CSR yang merupakan pendidikan S2 dengan konsentrasi CSR pertama di Indonesia. Aktif dalam penelitian di bidang CSR (Corporate Social Responsibility), social entrepreneurship, dan governance serta kerap menjadi nara sumber pada berbagai seminar, pelatihan dan workshop di dalam maupun luar negeri, Hasil penelitian beliau diterbitkan dalam beberapa buku, antara lain berjudul Third Sector Organisation Governance in Indonesia: Regulations, Initiatives and Models, in Comparative Third Sector Governance in Asia: Structure, Process, and Political Economy yang diterbitkan Springer, New York. Beberapa buku lainnya diterbitkan penerbit Indonesia adalah CSR untuk Pemberdayaan Ekonomi Lokal yang diterbitkan Indonesia Business Links (IBL). Deddy Laksana, Ketua Warga Negara Indonesia, lulusan dari Golden Gate University di San Fransisco, USA dengan gelar Bachelor of Science pada tahun 1996 dan Master of Science in Finance pada tahun 1997. Mengawali karirnya di industri keuangan dan pasar modal sebagai Credit Analyst di PT Bank Baja I nt ernational pada tahun 1997, dan kemudian pada tahun 1999 bergabung di MeesPierson Finas Investment Management (sekarang PT BNP Paribas Investment Partners) sebagai Fixed Income Fund Manager dan pada tahun 2003 sebagai Fund Manager di PT Mandiri Manajemen I nvestasi. Beliau terus mengembangkan minat dan pengetahuannya terhadap industry pasar modal mencakup strategi i nvestasi, alternatif investasi, sumber pendanaan, dan aset alokasi portofolio. Pada tahun 2012 menjabat sebagai direktur PT Pacific Capital Investment dan saat ini menjabat sebagai Direktur PT OSO Manajemen Investasi .Memiliki ijin sebagai Wakil Ma najer Investasi
OSO DANA TERPROTEKSI II
8
berdasarkan Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor Kep-118/PM/IP/WMI tanggal 23 Juli 2001, ijin sebagai Wakil Perantara Pedagang Efek berdasarkan Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor Kep 44/PM/IP/PPE/2000 tanggal 23 Februari 2000 dan ijin sebagai Wakil Penjamin Emisi Efek berdasarkan Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor -Kep 19/PM/WPEE/2004 tanggal 14 Juni 2004. b.
Tim Pengelola Investasi Tugas dan tanggung jawab Tim Pengelola Investasi adalah sebagai berikut: Melakukan tugas sebagai pelaksanaan kegiatan investasi sehari–hari atas pengarahan yang telah diberikan oleh Komite Investasi. Menganalisa dan merekomendasikan portofolio Efek yang akan diinvestasikan ke dalam portofolio. Memantau semua informasi material mengenai portofolio Efek. Melakukan eksekusi dan penempatan efek–efek ke dalam portofolio Efek setelah mendapat persetujuan dari Tim Komite Investasi. Adapun anggota Tim Pengelola Investasi adalah sebagai berikut: Rusdi Oesman, Ketua Warga Negara Indonesia, lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Krisnadwipayana, Jakarta tahun 1989, memiliki Certified Wealth Manager (CWM) dari Erasmus University Roterdam dan MM UGM tahun 2010. Mendapat Ijin Wakil Manajer Investasi dari BAPEPAM berdasarkan Surat Keputusan No. KEP-82/BL/WMI/2012. Mulai bergabung dengan PT Brent Asset Manajemen pada Oktober 2012 sebagai Assosiate Director, Sebelum bergabung dengan PT OSO Manajemen Innvestasi, (d/h PT Brent Asset Management) ia berkarir sebagai Product & SME Development Manager di PT PNM Investment Management (2012), Manajer Investasi Dana Pensiun PLN (2002-Jan 2012) dan sebelum memasuki industri pasar modal, ia memiliki pengalaman yang luas di bidang Investasi selama bekerja di YDP/THT Bank Bumi Daya (1990 -2002). Soemarijadi, Anggota Warga Negara Indonesia, lulusan dari lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Jendral Sudirman, Purwokerto tahun 1980 dan mendapatkan gelar Strata 2 (dua) program studi Manajemen dari Universitas Gajah Mada pada tahun 1990. Memiliki ijin Wakil Manajer Investasi dari BAPEPAM-LK berdasarkan Surat Keputusan No. Kep-48/PM/IP/WMI/1999. Mengawali karirnya di industri pasar modal sebagai Fixed Income Associate di PT. Exim Securities pada tahun 1996. Kemudian menjabat sebagai Head of Accounting & Finance di PT. Mandiri Sekuritas dan di PT. Mandiri Manajemen Investasi sebagai Fund Manager Fixed Income(sejak tahun 2002-2009). Sebelum bergabung dengan PT. OSO Manajemen Investasi pada Maret 2013 , ia bergabung dengan PT. Pacific Capital Investment (sejak Nopember 2011-2013).
2.10
Ikhtisar Laporan Keuangan Singkat Reksa Dana Berikut adalah tabel ikhtisar rasio keuangan Reksa Dana untuk 1 (satu) tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2012 yang telah diperiksa oleh akuntan yang independen Akhyadi Wadisono: Ikhtisar Keuangan Singkat Hasil investasi Hasil investasi setelah memperhitungkan beban pemasaran Beban operasi Perputaran portofolio
31 Des 2012 2.36% -0.71% 1.76% 1 : 0.51
Tujuan tabel ini adalah semata-mata untuk membantu memahami kinerja masa lalu dari Reksa Dana, tetapi seharusnya tidak dianggap sebagai indikasi dari kinerja masa depan akan sama baiknya dengan kinerja masa lalu. OSO DANA TERPROTEKSI II
9
BAB III MANAJER INVESTASI 3.1.
KETERANGAN SINGKAT MENGENAI MANAJER INVESTASI Manajer Investasi pada awalnya didirikan dengan nama PT Brent Asset Management, merupakan perusahaan Manajer Investasi yang didirikan berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia sebagaimana termuat dalam akta pendirian Perseroan Terbatas No. 12 tanggal 14 September 2004, dibuat dihadapan Muhammad Hanafi, S.H., Notaris di Jakarta dan telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan surat keputusannya No. C-26010 HT.01.01.TH.2004, tertanggal 19 Oktober 2004, Tambahan No. 2372, Berita Negara Republik Indonesia No. 18 tanggal 4 Maret 2005. Anggaran Dasar tersebut telah mengalami beberapa kali perubahan yang dituangkan dalam Akta No. 2 tanggal 7 Mei 2008, dibuat di hadapan B. Andy Widyanto, SH., Notaris di Jakarta dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat keputusannya No. AHU-26295.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 19 Mei 2008, Akta No. 06 tanggal 14 Januari 2013, dibuat oleh Herlina Pakpahan, SH., Notaris di Jakarta dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat keputusannya No. AHU-0015837.AH.01.09 Tahun 2013 tanggal 26 Februari 2013, Kemudian pada tahun 2013, Manajer Investasi mengubah namanya menjadi PT OSO Manajemen Investasi berdasarkan Akta No. 08 tanggal 28-03-2013 yang dibuat dihadapan SRI RAHAYU, SH, Notaris di Bekasi dan telah dicatat oleh Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tanggal 12-04-2013 nomor : AHU-AH.01.10-13537, Akta No. 07 tanggal 29-042013 dibuat dihadapan SRI RAHAYU, SH, Notaris di Bekasi dan perubahan tersebut telah memperoleh Persetujuan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusannya tanggal 02-05-2013 nomor : AHU-23822.AH.01.02.Tahun 2013 dan perubahan terakhir Akta No. 07 tanggal 07-05-2013 yang dibuat dihadapan Leolin Jayayanti, SH, Notaris diJakarta. PT OSO Manajemen Innvestasi (d/h PT Brent Asset Management) sebagai Manajer Investasi telah mendapat ijin usaha dari Bapepam dan LK berdasarkan Surat Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. 01/PM/MI/2005 tanggal 17 Januari 2005. Susunan Direksi dan Komisaris PT OSO Manajemen Innvestasi pada saat Prospektus ini diterbitkan adalah sebagai berikut :
3.2.
Komisaris Komisaris Utama Komisaris
: Irfano Chamra : Maria Rosaline Nindita R
Direktur Direktur Utama Direktur
: Rusdi Oesman : Deddy Laksana
PENGALAMAN MANAJER INVESTASI PT Brent Asset Management sebelumnya adalah anak perusahaan PT. Brent Securities telah berpengalaman selaku Manajer Investasi sejak 1997. Dalam rangka pengembangan perusahaan pada bulan Oktober 2004, PT Brent Securities melakukan pemisahan (spin off) Divisi Asset Management menjadi anak perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas di bidang Manajer Investasi dan Penasehat Investasi. Pada bulan Januari 2013 PT Brent Securities mengalihkan kepemilikan sahamnya atas PT Brent Asset Manajemen kepada PT OSO Securities, sehingga Perseroan menjadi anak perusahaan OSO Securities dan sekaligus sebagai pemegang saham pengendali. Hingga saat ini Manajer Investasi mengelola produk Reksa Dana diantaranya Reksa Dana Terproteksi OSO Dana Terproteksi II (d/h. Reksa Dana Terproteksi Brent Dana Terproteksi II) dan Reksa Dana Terproteksi OSO Dana Terproteksi III (d/h. Reksa Dana Terproteksi Brent Dana Terproteksi III)
OSO DANA TERPROTEKSI II
10 10
3.3.
PIHAK YANG TERAFILIASI DENGAN MANAJER INVESTASI Pihak-pihak yang terafiliasi dengan Manajer Investasi sebagaimana didefinisikan dalam Undang-Undang Pasar Modal yang bergerak di bidang pasar modal lembaga-lembaga keuangan adalah PT. OSO Securities.
OSO DANA TERPROTEKSI II
11 11
BAB IV BANK KUSTODIAN 4.1.
KETERANGAN SINGKAT BANK KUSTODIAN PT Bank DBS Indonesia, untuk selanjutnya disebut DBSI adalah subsidiari dari DBS Bank Ltd. Singapore dengan reputasi baik dan telah beroperasi sejak 30 Juni 1989 di bawah nama PT Bank Mitsubishi Buana Bank, sebuah bank campuran antara The Bank of Tokyo-Mitsubishi Ltd., Japan dengan PT Bank Buana Indonesia. Pada tahun 1997 Bank DBS Ltd.Singapore membeli saham the Bank of Tokyo – Mitsubishi Ltd di PT Mitsubishi Buana Bank dan berubah namanya menjadi PT Bank DBS Indonesia pada tanggal 23 Mei 1997. DBSI dengan jaringan kerjanya di Indonesia yang luas sebanyak 40 cabang. Salah satu jasa perbankan yang ditawarkan oleh DBSI adalah jasa Kustodian berdasarkan persetujuan dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) sebagai Bank Kustodian melalui Surat Keputusan Nomor KEP02/BL/Kstd/2006 tertanggal 9 Agustus 2006.
4.2.
PENGALAMAN BANK KUSTODIAN Sejak beroperasi sebagai Bank Kustodian pada bulan Maret 2007, DBSI telah menyediakan jasa Kustodian dengan mengutamakan kepentingan pemodal agar investasi yang dilakukan melalui pasar modal Indonesia bisa dilakukan dengan aman dan efisien. Dalam menjalankan operasional sebagai Bank Kustodian, DBSI didukung oleh karyawan yang memiliki pengalaman di pasar modal dan perbankan lebih dari 10 tahun serta sistem yang dilengkapi dengan teknologi terkini.
4.3.
PIHAK YANG TERAFILIASI DENGAN BANK KUSTODIAN Pihak atau perusahaan yang terafiliasi dengan Bank Kustodian di pasar modal atau yang bergerak di bidang jasa keuangan di Indonesia adalah PT DBS Vickers Securities Indonesia.
OSO DANA TERPROTEKSI II
12 12
BAB V TUJUAN, KEBIJAKAN INVESTASI DAN MEKANISME PROTEKSI POKOK INVESTASI 5.1.
TUJUAN INVESTASI OSO DANA TERPROTEKSI II bertujuan untuk memberikan proteksi 100% (seratus persen) atas Pokok Investasi pada Tanggal Jatuh Tempo dengan melakukan investasi pada Efek bersifat utang yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia dan/atau obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan swasta yang masuk dalam kategori layak investasi (investment grade) dalam mata uang Rupiah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia dan memberikan investor potensi keuntungan terkait dengan imbal hasil (yield) dari Efek bersifat utang tersebut.
5.2.
KEBIJAKAN INVESTASI Dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan ketentuanketentuan lain dalam Kontrak Investasi Kolektif, OSO DANA TERPROTEKSI II akan berinvestasi maksimum 10 (sepuluh) tahun sejak Tanggal Emisi, pada minimum 80% (delapan puluh persen) dan maksimum 100% (seratus persen) pada Efek bersifat utang yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia dan/atau obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan swasta yang masuk dalam kategori layak investasi (investment grade) dalam mata uang Rupiah yang diperdagangkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan di Indonesia serta minimum 0% (nol persen) dan maksimum 20% (dua puluh persen) pada instrumen pasar uang antara lain Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Efek bersifat utang yang jatuh tempo kurang dari 1 (satu) tahun, deposito dan/atau setara kas sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Kebijakan Investasi sebagaimana disebutkan di atas wajib dipenuhi oleh Manajer Investasi selambat-lambatnya 120 (seratus dua puluh) Hari Bursa setelah Tanggal Pelaksanaan. Manajer Investasi dilarang mengubah Portofolio Efek yang menjadi basis proteksi sebagaimana ditentukan dalam paragraf pertama dari butir 5.2. di atas, kecuali dalam rangka pemenuhan penjualan kembali Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II yang telah diterbitkan atau dalam hal terjadi penurunan peringkat Efek.
5.3
KRITERIA PEMBELIAN EFEK DAN INSTRUMEN INVESTASI Sasaran komposisi investasi OSO DANA TERPROTEKSI II adalah sebagai berikut : Efek
Minimum
Maksimum
Efek bersifat utang
80 %
100 %
Instrumen pasar uang dan/atau setara kas
0%
20 %
Deskripsi Efek dan kriteria pembelian Efek yang dimaksud adalah sebagai berikut: o Efek bersifat utang terdiri dari obligasi dengan peringkat Efek dari perusahaan pemeringkat Efek yang mendapat persetujuan Bapepam dan LK. Obligasi tersebut diterbitkan oleh pemerintah maupun perusahaan yang berbadan hukum di Indonesia dan dijual melalui penawaran umum dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia o Metodologi pemilihan Efek Pendapatan Tetap antara lain berdasarkan nilai pengembalian yang tinggi dan termasuk kategori tingkat investasi yang baik dan memiliki rating investasi dengan minimum investment grade yaitu BBB. o Instrumen pasar uang terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), deposito serta Obligasi berjangka waktu jatuh tempo kurang dari 12 (dua belas) bulan dan/atau setara kas sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Penjelasan lebih rinci mengenai Efek-Efek yang akan menjadi portofolio investasi OSO DANA TERPROTEKSI II, akan dijelaskan lebih lanjut di dalam Dokumen Keterbukaan Produk yang akan dibagikan oleh Manajer Investasi pada Masa Penawaran. Manajer Investasi akan selalu
OSO DANA TERPROTEKSI II
13 13
menyesuaikan kebijakan investasi tersebut di atas dengan Peraturan Bapepam dan LK yang berlaku dan kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh Bapepam dan LK. 5.4
MEKANISME PROTEKSI POKOK INVESTASI a.
Proteksi Modal Pada Saat Jatuh Tempo Mekanisme proteksi atas Pokok Investasi OSO DANA TERPROTEKSI II sepenuhnya dilakukan melalui mekanisme investasi dan bukan melalui mekanisme penjaminan oleh Manajer Investasi maupun pihak ketiga. Manajer Investasi akan melakukan investasi sesuai dengan kebijakan investasi, dimana pada Tanggal Jatuh Tempo, Efek bersifat utang dalam portofolio investasi OSO DANA TERPROTEKSI II yang merupakan basis nilai proteksi atas Pokok Investasi tersebut sekurang-kurangnya akan memiliki Nilai Aktiva Bersih sama dengan Pokok Investasi yang terproteksi.
b.
Pokok Investasi yang Terproteksi Pokok investasi yang diproteksi adalah sebesar 100% (seratus persen) dari Pokok Investasi. Dalam hal Pemegang Unit Penyertaan telah melakukan penjualan kembali Unit Penyertaan yang dimilikinya, maka Pokok Investasi yang terproteksi adalah Pokok Investasi sesuai jumlah Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II yang masih dimiliki oleh Pemegang Unit Penyertaan pada Tanggal Jatuh Tempo.
c.
Jangka Waktu Berlakunya Ketentuan Proteksi Proteksi atas Pokok Investasi berlaku hanya pada Tanggal Jatuh Tempo.
d.
Ruang Lingkup dan Persyaratan Bagi Berlakunya Proteksi Mekanisme proteksi OSO DANA TERPROTEKSI II hanya akan berlaku apabila: i. Tidak ada penerbit Efek bersifat utang dalam portofolio investasi yang menjadi basis proteksi gagal dalam membayarkan kewajibannya baik pokok utang maupun bunga hingga Tanggal Jatuh Tempo; dan/atau ii. Tidak terdapat perubahan dan/atau penambahan peraturan perundang-undangan yang menyebabkan nilai yang diproteksi berkurang atau hilang; dan/atau iii. Tidak terjadi risiko-risiko investasi sebagaimana dimaksud dalam angka 8.2.1 Bab VIII Prospektus.
e.
Hilangnya atau berkurangnya hak Pemegang Unit Penyertaan atas proteksi Hak Pemegang Unit Penyertaan atas proteksi Pokok Investasi dalam Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II dapat hilang atau berkurang apabila Pemegang Unit Penyertaan menjual kembali sebagian atau seluruh Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II yang bersangkutan sebelum Tanggal Jatuh Tempo atau terjadi Pelunasan Lebih Awal. Penjelasan lebih lanjut diuraikan dalam Bab XIII dan Bab XV Prospektus.
5.5
PELUNASAN LEBIH AWAL Manajer Investasi untuk kepentingan Pemegang Unit Penyertaan dapat melakukan pelunasan lebih awal apabila : 1. Terdapat perubahan yang material dalam peraturan di bidang perpajakan dan/atau perubahan yang material dalam interpretasi peraturan perpajakan oleh pejabat pajak dan/atau terdapat perubahan politik, perubahan peraturan perundangundangan yang berlaku, perubahan ekonomi yang ekstrim sebelum Tanggal Jatuh Tempo, yang berdasarkan pertimbangan Manajer Investasi dapat merugikan Pemegang Unit Penyertaan secara signifikan; 2. Mekanisme proteksi Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II tidak dapat dipenuhi karena sebab-sebab sebagaimana disebut dalam angka 5.4. huruf d Prospektus. Pelunasan Lebih Awal atas seluruh Unit Penyertaan yang telah diterbitkan yang masih dimiliki Pemegang Unit Penyertaan dilakukan dalam waktu yang bersamaan (serentak) dan dengan harga per Unit Penyertaan yang sama besarnya bagi semua Pemegang Unit Penyertaan berdasarkan Nilai Aktiva Bersih OSO DANA TERPROTEKSI II pada tanggal Pelunasan Lebih Awal tersebut, hal mana harga Pelunasan Lebih Awal
OSO DANA TERPROTEKSI II
14 14
tersebut dapat lebih rendah dari tingkat proteksi Pokok Investasi untuk setiap Unit Penyertaan . 5.6
NILAI AKHIR PELUNASAN PADA SAAT JATUH TEMPO Harga pelunasan untuk setiap Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II pada Tanggal Jatuh Tempo adalah harga setiap Unit Penyertaan yang ditentukan berdasarkan Nilai Aktiva Bersih OSO DANA TERPROTEKSI II pada Tanggal Jatuh Tempo. Apabila Tanggal Jatuh Tempo bukan Hari Bursa maka Nilai Aktiva Bersih yang dipergunakan adalah Nilai Aktiva Bersih pada Hari Bursa berikutnya setelah Tanggal Jatuh Tempo.
5.7
PEMBATASAN INVESTASI Sesuai dengan Peraturan Bapepam dan LK Nomor IV.B.1 junctis Peraturan Bapepam dan LK Nomor IV.B.2 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor KEP-553/BL/2010 tanggal 30 Desember 2010 tentang Pedoman Kontrak Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif dan Peraturan Bapepam dan LK Nomor IV.C.4 dalam melaksanakan pengelolaan OSO DANA TERPROTEKSI II, Manajer investasi dalam menentukan komposisi Portofolio Efek OSO DANA TERPROTEKSI II wajib memperhatikan ketentuan sebagai berikut: a.
b.
paling kurang 70% (tujuh puluh persen) dari Nilai Aktiva Bersih OSO DANA TERPROTEKSI II diinvestasikan pada: 1) portofolio Efek yang diterbitkan, ditawarkan dan/atau diperdagangkan di Indonesia berdasarkan peraturan perundang-undangan di Indonesia; dan/atau 2) Efek bersifat utang yang diperdagangkan di luar negeri, namun diterbitkan oleh: a) Pemerintah Republik Indonesia; b) badan hukum Indonesia yang merupakan Emiten dan/atau Perusahaan Publik sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Pasar Modal; c) badan hukum asing yang sebagian besar atau seluruh sahamnya secara langsung maupun tidak langsung dimiliki oleh Emiten atau Perusahaan Publik sebagaimana dimaksud pada huruf b) tersebut di atas, dan badan hukum asing tersebut khusus didirikan untuk menghimpun dana dari luar negeri bagi kepentingan Emiten atau Perusahaan Publik dimaksud; dan/atau d) badan hukum asing yang sebagian besar atau seluruh sahamnya secara langsung maupun tidak langsung dimiliki oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN). paling banyak 30% (tiga puluh persen) dari Nilai Aktiva Bersih OSO DANA TERPROTEKSI II diinvestasikan pada Efek yang diperdagangkan di Bursa Efek luar negeri yang informasinya dapat diakses dari Indonesia melalui media massa atau fasilitas internet.
OSO DANA TERPROTEKSI II hanya dapat melakukan pembelian dan penjualan atas: a. Efek yang telah dijual dalam Penawaran Umum dan/atau diperdagangkan di Bursa Efek baik di dalam maupun di luar negeri; b. Efek bersifat utang seperti surat berharga komersial (commercial paper) yang sudah mendapat peringkat dari perusahaan pemeringkat efek, Surat Utang Negara, dan/atau Efek bersifat utang yang diterbitkan oleh lembaga internasional dimana Pemerintah Indonesia menjadi salah satu anggotanya; c. Efek Beragun Aset yang ditawarkan melalui Penawaran Umum dan sudah mendapat peringkat dari perusahaan pemeringkat Efek; d. instrumen pasar uang dalam negeri yang mempunyai jatuh tempo kurang dari 1 (satu) tahun, meliputi Sertifikat Bank Indonesia, Surat Berharga Pasar Uang, Surat Pengakuan Hutang, dan Sertifikat Deposito, baik dalam rupiah maupun dalam mata uang asing; dan/atau e. Surat berharga komersial dalam negeri yang jatuh temponya di bawah 3 (tiga) tahun dan telah diperingkat oleh perusahaan pemeringkat Efek. Manajer Investasi dilarang melakukan tindakan-tindakan sebagai berikut : a. memiliki Efek yang diperdagangkan di Bursa Efek luar negeri yang informasinya tidak dapat diakses dari Indonesia melalui media massa atau fasilitas internet; b. melakukan transaksi lindung nilai atas pembelian Efek yang diperdagangkan di Bursa Efek luar negeri lebih besar dari nilai Efek yang dibeli; c. memiliki Efek yang tidak ditawarkan melalui Penawaran Umum dan/atau tidak dicatatkan pada Bursa Efek di Indonesia, kecuali Efek yang sudah mendapat peringkat dari Perusahaan Pemeringkat Efek, Efek pasar uang yaitu Efek bersifat utang dengan jatuh tempo kurang dari 1 (satu) tahun, dan Efek yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik
OSO DANA TERPROTEKSI II
15 15
d.
e.
f. g. h. i. j. k.
l. m.
Indonesia dan atau lembaga keuangan internasional dimana Pemerintah Republik Indonesia menjadi salah satu anggotanya; memiliki Portofolio Efek berupa Efek yang diterbitkan oleh pihak yang terafiliasi dengan Manajer Investasi lebih dari 20% (dua puluh persen) dari Nilai Aktiva Bersih OSO DANA TERPROTEKSI II, kecuali hubungan Afiliasi yang terjadi karena kepemilikan atau penyertaan modal pemerintah; memiliki Efek yang diterbitkan oleh pemegang Unit Penyertaan dan atau Pihak terafiliasi dari pemegang Unit Penyertaan berdasarkan komitmen yang telah disepakati oleh Manajer Investasi dengan pemegang Unit Penyertaan dan atau pihak terafiliasi dari pemegang Unit Penyertaan; terlibat dalam kegiatan selain dari investasi, investasi kembali, atau perdagangan Efek; terlibat dalam penjualan Efek yang belum dimiliki (short sale); terlibat dalam Transaksi Marjin; melakukan penerbitan obligasi atau sekuritas kredit; terlibat dalam berbagai bentuk pinjaman, kecuali pinjaman jangka pendek yang berkaitan dengan penyelesaian transaksi dan pinjaman tersebut tidak lebih dari 10% (sepuluh persen) dari nilai portofolio OSO DANA TERPROTEKSI II pada saat pembelian; membeli Efek yang sedang ditawarkan dalam Penawaran Umum, jika: 1) Penjamin Emisi Efek dari Penawaran Umum tersebut merupakan suatu kesatuan badan hukum dengan Manajer Investasi; atau 2) Penjamin Emisi Efek dari Penawaran Umum dimaksud merupakan Pihak terafiliasi dari Manajer Investasi, kecuali hubungan Afiliasi tersebut terjadi karena kepemilikan atau penyertaan modal Pemerintah; terlibat dalam transaksi bersama atau kontrak bagi hasil dengan Manajer Investasi atau pihak afiliasinya; membeli Efek Beragun Aset yang sedang ditawarkan dalam Penawaran Umum, jika: 1) Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset tersebut dan Kontrak Investasi Kolektif OSO DANA TERPROTEKSI II dikelola oleh Manajer Investasi yang sama; 2) Penawaran Umum tersebut dilakukan oleh Pihak terafiliasi dari Manajer Investasi, kecuali hubungan Afiliasi tersebut terjadi karena kepemilikan atau penyertaan modal Pemerintah; dan atau 3) Manajer Investasi OSO DANA TERPROTEKSI II terafiliasi dengan Kreditur Awal Efek Beragun Aset, kecuali hubungan Afiliasi tersebut terjadi karena kepemilikan atau penyertaan modal Pemerintah;
Selain pembatasan tersebut di atas, sesuai dengan Peraturan Bapepam dan LK Nomor IV.C.4 angka 6 huruf a (2) terdapat aturan tambahan dalam melakukan pengelolaan Reksa Dana Terproteksi yaitu sebagai berikut: a. b.
c.
Manajer Investasi wajib melakukan investasi pada efek bersifat utang yang masuk dalam kategori layak investasi (investment grade), sehingga nilai efek bersifat utang pada saat jatuh tempo sekurang-kurangnya dapat menutupi jumlah nilai yang diproteksi. Manajer Investasi dilarang mengubah portofolio Efek sebagaimana ketentuan butir a di atas (Efek bersifat utang yang merupakan basis nilai proteksi), kecuali dalam rangka pemenuhan penjualan kembali dari pemegang Unit Penyertaan atau terjadinya penurunan peringkat Efek. Manajer Investasi dapat melakukan investasi pada Efek derivatif tanpa harus terlebih dahulu memiliki Efek yang menjadi underlying dari derivatif tersebut dengan memperhatikan ketentuan bahwa investasi dalam Efek bersifat utang tetap menjadi basis nilai proteksi.
Pembatasan investasi tersebut di atas didasarkan pada peraturan yang berlaku saat Prospektus diterbitkan, yang mana dapat berubah sewaktu-waktu sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Pemerintah di bidang Pasar Modal termasuk Surat Persetujuan lain yang dikeluarkan oleh Bapepam dan LK berkaitan dengan pengelolaan OSO DANA TERPROTEKSI II berbentuk Kontrak Investasi Kolektif. Dalam hal Manajer Investasi bermaksud membeli efek yang diperdagangkan di bursa Efek luar negeri, pelaksanaan pembelian Efek tersebut baru dapat dilaksanakan setelah tercapainya kesepakatan mengenai tata cara pembelian, penjualan, penyimpanan, pencatatan dan halhal lain sehubungan dengan pembelian Efek tersebut antara Manajer Investasi dan Bank Kustodian.
OSO DANA TERPROTEKSI II
16 16
5.8
KEBIJAKAN PEMBAGIAN HASIL INVESTASI Hasil investasi yang diperoleh OSO DANA TERPROTEKSI II dari dana yang diinvestasikan (jika ada), akan dibukukan ke dalam OSO DANA TERPROTEKSI II sehingga akan meningkatkan Nilai Aktiva Bersihnya. Manajer Investasi akan membagikan hasil investasi yang diperoleh OSO DANA TERPROTEKSI II kepada seluruh Pemegang Unit Penyertaan secara serentak dan proporsional sesuai dengan Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II yang dimiliki pada tanggal pembagian hasil investasi dan memiliki kewenangan dalam menentukan besarnya hasil investasi yang dibagikan selama hal tersebut tetap sesuai dengan Tujuan Investasi OSO DANA TERPROTEKSI II yaitu memberikan proteksi minimum 100% (seratus persen) pada Tanggal Jatuh Tempo atas Pokok Investasi. Tanggal Pembagian Hasil Investasi tersebut jatuh setiap pertengahan bulan Juli, pertengahan bulan Oktober, pertengahan bulan Januari dan pertengahan bulan April. Apabila Tanggal Pembagian Hasil Investasi bukan merupakan Hari Bursa maka pembagian hasil investasi akan dilakukan pada Hari Bursa berikutnya. Dalam hal Manajer Investasi memutuskan untuk melakukan pembagian hasil investasi, hasil investasi tersebut akan didistribusikan oleh Manajer Investasi dengan cara membeli kembali Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II yang dimiliki oleh setiap Pemegang Unit Penyertaan secara serentak dan proporsional berdasarkan kepemilikan Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II dari setiap Pemegang Unit Penyertaan. Pembagian hasil investasi dengan cara tersebut di atas akan menyebabkan jumlah Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II yang dimiliki oleh Pemegang Unit Penyertaan menjadi berkurang tetapi Nilai Aktiva Bersih per Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II tidak terkoreksi sehingga Tujuan Investasi untuk memberikan proteksi 100% (seratus persen) pada Tanggal Jatuh Tempo atas Pokok Investasi tetap terpenuhi. Pembayaran pembagian hasil investasi tersebut akan dilakukan melalui pemindahbukuan ke rekening Pemegang Unit Penyertaan sesegera mungkin paling lambat 7 (tujuh) Hari Bursa sejak Tanggal Pembagian Hasil Investasi. Semua biaya bank termasuk biaya pemindahbukuan sehubungan dengan pembayaran pembagian keuntungan berupa uang tunai tersebut (jika ada) menjadi beban Pemegang Unit Penyertaan.
OSO DANA TERPROTEKSI II
17 17
BAB VI METODE PENGHITUNGAN NILAI PASAR WAJAR DARI EFEK DALAM PORTOFOLIO OSO DANA TERPROTEKSI II Metode penghitungan nilai pasar wajar Efek dalam portofolio OSO DANA TERPROTEKSI II yang digunakan oleh Manajer Investasi adalah sesuai dengan Peraturan Bapepam dan LK Nomor IV.C.2, Surat Edaran Bapepam dan LK Nomor SE-02/PM/2005 tertanggal 9 Juni 2005 tentang Batas Toleransi (Standar Deviasi) Penentuan Nilai Pasar Wajar Obligasi Perusahaan dan Surat Edaran Bapepam dan LK Nomor SE-03/PM/2005 tertanggal 29 Juli 2005 tentang Batas Toleransi (Standar Deviasi) Penentuan Nilai Pasar Wajar Surat Utang Negara. Peraturan Bapepam dan LK Nomor IV.C.2, memuat antara lain ketentuan sebagai berikut: 1.
2.
Nilai Pasar Wajar dari Efek dalam portofolio Reksa Dana wajib ditentukan dan disampaikan oleh Manajer Investasi kepada Bank Kustodian selambat – lambatnya pada pukul 17.00 WIB setiap hari kerja, dengan ketentuan sebagai berikut: a.
Penentuan Nilai Pasar Wajar dari Efek yang aktif diperdagangkan di Bursa Efek menggunakan informasi harga perdagangan terakhir Efek di Bursa Efek;
b.
Dalam hal harga perdagangan terakhir Efek di Bursa Efek tidak mencerminkan Nilai Pasar Wajar pada saat itu, Manajer Investasi wajib menentukan Nilai Pasar Wajar dari Efek dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab berdasarkan metode yang ditetapkan dalam Kontrak Investasi Kolektif dan Prospektus dengan mempertimbangkan: 1. Harga perdagangan sebelumnya; atau 2. Harga perbandingan Efek sejenis;
c.
Penentuan Nilai Pasar Wajar dari Efek yang diperdagangkan di luar Bursa Efek (over the counter) menggunakan harga referensi, sebagai berikut: 1. Surat Utang Negara menggunakan informasi harga yang dikeluarkan oleh Penyelenggara Perdagangan Surat Utang Negara di luar Bursa Efek; 2. Obligasi perusahaan menggunakan informasi harga yang tersedia dalam sistem yang ditetapkan oleh Bapepam dan LK sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam Nomor X.D.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-06/PM/2004 tanggal 9 Pebruari 2004 tentang Laporan Reksa Dana (”Peraturan Bapepam Nomor X.D.1”);
d.
Penentuan Nilai Pasar Wajar dari Efek yang diperdagangkan di Bursa Efek luar negeri menggunakan informasi harga dari sumber yang dapat dipercaya dan dapat diakses melalui media massa atau fasilitas internet yang tersedia;
e.
Penentuan Nilai Pasar Wajar dari Efek dari perusahaan yang dinyatakan pailit atau kemungkinan besar akan pailit, atau gagal membayar pokok utang atau bunga dari Efek tersebut, wajib berdasarkan itikad baik dan penuh tanggungjawab oleh Manajer Investasi dengan menggunakan asas konservatif dan diterapkan secara konsisten. Nilai yang diperkirakan tersebut wajib didasarkan perkiraan harga yang paling mungkin terjadi antara penjual dan pembeli yang memiliki Fakta Material mengenai Efek tersebut serta tidak melakukan transaksi secara terpaksa. Fakta yang wajib dipertimbangkan oleh Manajer Investasi dalam membuat evaluasi antara lain adalah: 1. Harga terakhir Efek yang diperdagangkan, kecenderungan harga saham dan tingkat bunga umum sejak perdagangan terakhir; 2. Informasi material yang diumumkan mengenai Efek tersebut sejak perdagangan terakhir; 3. Dalam hal saham, perkiraan rasio pendapatan harga (price earning ratio), dibandingkan dengan rasio pendapatan harga untuk Efek sejenis; 4. Dalam hal Efek Bersifat Utang, tingkat bunga pasar dari Efek sejenis pada saat tahun berjalan dengan peringkat kredit sejenis; dan 5. Dalam hal waran, right atau obligasi konversi, harga pasar terakhir dari Efek yang mendasari; dan
f.
Efek yang diperdagangkan dalam denominasi mata uang yang berbeda dengan denominasi mata uang Reksa Dana wajib diperhitungkan dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku.
Perhitungan nilai aktiva bersih Reksa Dana, wajib menggunakan Nilai Pasar Wajar dari Efek yang ditentukan oleh Manajer Investasi.
OSO DANA TERPROTEKSI II
18 18
3.
Penentuan nilai aktiva bersih Reksa Dana Pasar Uang wajib menggunakan metode harga perolehan yang diamortisasi. Yang dimaksud dengan metode harga perolehan yang diamortisasi adalah penilaian harga Efek dalam portofolio Reksa Dana Pasar Uang berdasarkan harga perolehan yang disesuaikan dengan cara melakukan amortisasi atas premium atau accretion atas diskonto.
4.
Penentuan Nilai Pasar Wajar Surat Utang Negara yang menjadi portofolio Efek Reksa Dana Terproteksi, dapat menggunakan metode harga perolehan yang diamortisasi, sepanjang Surat Utang Negara dalam portofolio Efek Reksa Dana Terproteksi tersebut tidak dialihkan sampai dengan tanggal jatuh tempo.
5.
Bagi Reksa Dana Terproteksi yang portofolionya terdiri dari Surat Utang Negara yang tidak dialihkan sampai dengan tanggal jatuh tempo dan menggunakan metode harga perolehan yang diamortisasi dalam penentuan Nilai Pasar Wajarnya, pembelian kembali atas Unit Penyertaan hanya dapat dialihkan pada tanggal pelunasan sesuai dengan Kontrak Investasi Kolektif dan Prospektus.
6.
Nilai aktiva bersih per saham atau Unit Penyertaan dihitung berdasarkan nilai aktiva bersih pada akhir hari yang bersangkutan, setelah penyelesaian pembukuan Reksa Dana dilaksanakan, tetapi tidak termasuk permohonan pembelian dan atau pelunasan yang diterima oleh Bank Kustodian pada hari yang sama.
Manajer Investasi dan Bank Kustodian akan memenuhi ketentuan dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor IV.C.2 tersebut diatas, Surat Edaran Bapepam dan LK Nomor SE-02/PM/2005 tertanggal 9 Juni 2005 tentang Batas Toleransi (Standar Deviasi) Penentuan Nilai Pasar Wajar Obligasi Perusahaan dan Surat Edaran Bapepam dan LK Nomor SE-03/PM/2005 tertanggal 29 Juli 2005 tentang Batas Toleransi (Standar Deviasi) Penentuan Nilai Pasar Wajar Surat Utang Negara dengan tetap memperhatikan peraturan, kebijakan dan persetujuan Bapepam dan LK yang mungkin dikeluarkan atau diperoleh kemudian setelah dibuatnya Prospektus.
OSO DANA TERPROTEKSI II
19 19
BAB VII PERPAJAKAN Berdasarkan Peraturan Perpajakan yang berlaku, penerapan Pajak Penghasilan (PPh) atas pendapatan Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif, adalah sebagai berikut : No. A.
Uraian Penghasilan Reksa Dana yang berasal dari : a. Dividen
Perlakuan Pph
PPh tarif umum
Dasar Hukum
Pasal 4 (1) dan Pasal 23 UU No. 36 Tahun 2008 tentang PPh (“UU PPh”)
PPH Final* b. Bunga dan Diskonto Obligasi*
Pasal 4 (2) dan pasal 17(7) UU PPh jo. Pasal 2(1) dan 3 PP Nomor 16 tahun 2009. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 85/PMK.03/2011 & 07/PMK.011/2012
B.
*)
c. Realisasi atas kenaikan mata uang asing
PPh tarif umum
d. Bunga Deposito
PPh Final (20 %)
Pasal 4 (2) UU PPh jo. Pasal 2 PP 131 tahun 2000 jo. Pasal 3 Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor 51/KMK.04/2001
e. Capital gain Saham di Bursa
PPh Final (0,1 %)
Pasal 4 (2) UU PPh jo. PP 41 tahun 1994, jo. PP Nomor14 tahun 1997
f. Surat Berharga Komersial dan Surat Hutang lainnya
PPh Tarif Umum
Pasal 4 (1), UU PPh
Bagian laba termasuk Pembelian Kembali Unit Penyertaan Unit Penyertaan yang diterima Pemegang Unit Penyertaan
Bukan objek PPh
Pasal 4 (3) huruf h UU PPh
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 16 tahun 2009 tentang Pajak Penghasilan Atas penghasilan Berupa Bunga Obligasi (“PP Nomor 16 Tahun 2009”) besarnya pajak penghasilan atas bunga dan/atau diskonto dari Obligasi yang diterima dan/atau diperoleh Wajib Pajak Reksa Dana yang terdaftar pada Bapepam dan LK adalah sebesar: 1) 0% (nol persen) untuk tahun 2009 sampai dengan tahun 2010; 2) 5% (lima persen) untuk tahun 2011 sampai dengan tahun 2013; 3) 15% (lima belas persen) untuk tahun 2014 dan seterusnya.
Adalah penting bagi Institusi/Perusahaan Asing untuk meyakinkan kondisi perpajakan yang dihadapinya dengan berkonsultasi pada penasehat pajak sebelum melakukan investasi pada OSO DANA TERPROTEKSI II. Informasi perpajakan tersebut di atas dibuat oleh Manajer Investasi berdasarkan pengetahuan dan pengertian dari Manajer Investasi atas peraturan perpajakan yang ada sampai dengan prospektus dibuat. Apabila dikemudian hari terdapat perbedaan interpretasi atas peraturan perpajakan yang berlaku maka Manajer Investasi akan menyesuaikan informasi perpajakan di atas. Merupakan hal penting bagi investor untuk memastikan mengenai konsekuensi pajaknya dengan berkonsultasi pada penasehat pajak sebelum membeli OSO DANA TERPROTEKSI II. Dalam hal terdapat pajak yang harus dibayar oleh Pemegang Unit Penyertaan sesuai peraturan perundangundangan di bidang perpajakan yang berlaku, pemberitahuan kepada Pemegang Unit Penyertaan tentang pajak yang harus dibayar tersebut akan dilakukan dengan mengirimkan surat tercatat kepada calon Pemegang Unit Penyertaan segera setelah Manajer Investasi mengetahui adanya pajak tersebut yang harus dibayar oleh calon Pemegang Unit Penyertaan.
OSO DANA TERPROTEKSI II
20 20
BAB VIII MANFAAT INVESTASI DAN FAKTOR-FAKTOR RISIKO UTAMA 8.1.
MANFAAT INVESTASI Pemegang Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II dapat memperoleh manfaat investasi sebagai berikut: a.
Pengelolaan Secara Profesional Pengelolaan secara profesional adalah pengelolaan portofolio investasi di pasar modal dan pasar uang antara lain meliputi pemilihan efek utang, pemilihan bank, penentuan jangka waktu penempatan serta administrasi investasinya memerlukan analisa yang sistematis, monitoring yang terus menerus serta keputusan investasi yang cepat dan tepat (market timing). Di samping itu diperlukan keahlian khusus serta hubungan dengan berbagai pihak untuk dapat melakukan pengelolaan suatu portofolio investasi yang terdiversifikasi. Hal ini akan sangat menyita waktu dan konsentrasi bagi pemodal jika dilakukan sendiri. Melalui OSO DANA TERPROTEKSI II pemodal akan memperoleh kemudahan karena terbebas dari pekerjaan tersebut dan mempercayakannya kepada Manajer Investasi yang profesional di bidangnya.
b.
Proteksi Atas Modal Tujuan investasi OSO DANA TERPROTEKSI II adalah memberikan Pemegang Unit Penyertaan proteksi atas modal sebesar 100% (seratus persen) pada Tanggal Jatuh Tempo. OSO DANA TERPROTEKSI II juga memberikan kesempatan untuk memperoleh bunga dan atau kupon atas investasinya pada Efek bersifat Utang yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia atau Surat Utang Negara dan swasta dalam mata uang Rupiah.
c.
Diversifikasi Investasi Diversifikasi investasi adalah penyebaran investasi dengan maksud mengurangi resiko investasi. Jika dana investasi yang dimiliki relatif kecil, sulit untuk memperoleh manfaat diversifisikasi tanpa kehilangan kesempatan memperoleh hasil investasi yang baik. Melalui OSO DANA TERPROTEKSI II dimana dana dari berbagai pihak dapat dikumpulkan, diversifikasi investasi dapat lebih mudah dilakukan.
d.
Potensi Pertumbuhan Nilai Investasi Dengan akumulasi dana dari berbagai pihak, OSO DANA TERPROTEKSI II mempunyai kekuatan penawaran (bargaining power) dalam memperoleh tingkat suku bunga yang lebih tinggi serta biaya investasi yang lebih rendah, serta akses kepada instrumen investasi yang sulit jika dilakukan secara individual. Hal ini memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh Pemegang Unit Penyertaan memperoleh hasil investasi yang relatif baik sesuai tingkat resikonya.
e.
Pencairan Investasi Dalam memenuhi kebutuhan likuiditas bagi investor, OSO DANA TERPROTEKSI II menyediakan fasilitas pencairan Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II sebelum jatuh tempo dengan cara melakukan penjualan kembali unitnya ke Manajer Investasi sesuai dengan persyaratan dan ketentuan yang berlaku dalam Kontrak Investasi Kolektif. Pencairan investasi sebelum waktunya ini hanya dapat dilakukan pada setiap Tanggal Penjualan Kembali.
f.
Pembebasan Pekerjaan Analisa investasi dan Administrasi Investasi dalam Efek berpendapatan tetap di Pasar Modal membutuhkan tenaga, pengetahuan investasi dan waktu yang cukup banyak serta berbagai pekerjaan administrasi. Dengan pembelian OSO DANA TERPROTEKSI II maka Pemegang Unit Penyertaan tersebut bebas dari pekerjaan tersebut.
OSO DANA TERPROTEKSI II
21 21
8.2.
FAKTOR-FAKTOR RISIKO UTAMA Sedangkan risiko investasi dalam OSO DANA TERPROTEKSI II dapat disebabkan oleh beberapa faktor antara lain: 8.2.1. Risiko yang Mempengaruhi Nilai Proteksi a.
Risiko Perubahan Kondisi Ekonomi dan Politik Perubahan atau memburuknya kondisi perekonomian dan politik di dalam maupun di luar negeri atau perubahan peraturan dapat mempengaruhi perspektif pendapat yang dapat pula berdampak pada kinerja bank-bank serta penerbit surat berharga / surat utang atau pihak dimana OSO DANA TERPROTEKSI II melakukan investasi. Hal ini juga akan mempengaruhi kinerja portofolio investasi OSO DANA TERPROTEKSI II.
b.
Risiko Wanprestasi dan Pelunasan Dipercepat Manajer Investasi akan berusaha memberikan hasil investasi terbaik kepada Pemegang Unit Penyertaan. Namun dalam kondisi luar biasa, bank dan penerbit surat berharga dimana OSO DANA TERPROTEKSI II berinvestasi atau pihak lainnya yang berhubungan dengan OSO DANA TERPROTEKSI II dapat wanprestasi (default) atau dapat melakukan pelunasan dipercepat dalam memenuhi kewajibannya maka hal ini akan mempengaruhi proteksi dan hasil investasi OSO DANA TERPROTEKSI II.
c.
Risiko Pelunasan Lebih Awal Dalam hal terjadi Pelunasan Lebih Awal terdapat risiko harga Pelunasan Lebih Awal tersebut mungkin lebih rendah dari tingkat proteksi Pokok Investasi untuk setiap Unit Penyertaan.
d.
Risiko Perubahan Peraturan Adanya perubahan peraturan perundang-undangan yang berlaku atau adanya kebijakan-kebijakan Pemerintah, terutama dalam bidang ekonomi makro yang berkaitan dengan Surat Utang Negara dapat mempengaruhi tingkat pengembalian dan hasil investasi yang akan diterima oleh OSO DANA TERPROTEKSI II. Perubahan peraturan perundang-undangan dan kebijakan di bidang perpajakan dapat pula mengurangi penghasilan yang mungkin diperoleh Pemegang Unit Penyertaan.
e.
Risiko Pembubaran dan likuidasi Reksa Dana Dalam hal OSO DANA TERPROTEKSI II wajib dibubarkan karena perintah Bapepam dan LK, atau dalam kurun waktu 90 (sembilan puluh) Hari Bursa berturut-turut Nilai Aktiva Bersihnya kurang dari Rp 25.000.000.000,- (dua puluh lima milliar Rupiah) sesuai dengan peraturan yang berlaku, maka terdapat kemungkinan hasil likuidasi yang diterima masing-masing Pemegang Unit Penyertaan dapat lebih kecil dari Pokok Investasi yang disetorkan .
8.2.2. Risiko Yang Tidak Mempengaruhi Nilai Proteksi a.
Risiko Pasar Nilai Unit Penyertaan dapat berfluktuasi sejalan dengan berubahnya kondisi pasar seperti pada tingkat bunga, ekuitas dan kredit. Penurunan Nilai Aktiva Bersih OSO DANA TERPROTEKSI II dapat disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut: o Perubahan tingkat suku bunga pasar yang dapat mengakibatkan fluktuasi tingkat pengembalian pada efek berpendapatan tetap.; o Perubahan harga dari Efek bersifat Ekuitas dan Efek lainnya yang dapat mengakibatkan fluktuasi tingkat pengembalian pada Efek Berpendapatan Tetap.; o Setiap penurunan peringkat atau dalam hal terjadinya Wanprestasi dari penerbit obligasi dan setiap pihak-pihak terkait dengan Reksa Dana. o Force Majeure
OSO DANA TERPROTEKSI II
22 22
b.
Risiko Tingkat Suku Bunga Sehubungan dengan proteksi atas modal, Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana dapat berubah sesuai dengan perubahan tingkat suku bunga Rupiah. Dengan kenaikan tingkat suku bunga, maka Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana dapat turun sehubungan dengan turunnya nilai pasar dari obligasi.
c.
Risiko Likuiditas Risiko yang mungkin dihadapi Pemegang Unit Penyertaan adalah tidak likuidnya Efek bersifat Utang/Obligasi yang menjadi portofolio. Investasi yang menjadi basis nilai proteksi atas pokok investasi di Bursa Efek Indonesia. Dengan tujuan investasi jangka panjang maka risiko ini tidak mempengaruhi mekanisme proteksi.
OSO DANA TERPROTEKSI II
23 23
BAB IX IMBALAN JASA DAN ALOKASI BIAYA Dalam pengelolaan OSO DANA TERPROTEKSI II terdapat biaya-biaya yang harus dikeluarkan oleh OSO DANA TERPROTEKSI II, Manajer Investasi, Pemegang Unit Penyertaan maupun Bank Kustodian. Perincian biaya-biaya dan alokasinya adalah sebagai berikut: 9.1.
BIAYA YANG MENJADI BEBAN OSO DANA TERPROTEKSI II a.
b.
c. d. e. f. g. i. j. 9.2.
BIAYA YANG MENJADI BEBAN MANAJER INVESTASI a.
b. c. d. e. f. g.
9.3.
Imbalan jasa Manajer Investasi yang dihitung secara harian dari Nilai Aktiva Bersih OSO DANA TERPROTEKSI II berdasarkan 365 (tiga ratus enam puluh lima) hari per tahun atau 366 (tiga ratus enam puluh enam) hari per tahun untuk tahun kabisat dan dibayarkan setiap bulan. Imbalan jasa Bank Kustodian yang dihitung secara harian dari Nilai Aktiva Bersih OSO DANA TERPROTEKSI II berdasarkan 365 (tiga ratus enam puluh lima) hari per tahun atau 366 (tiga ratus enam puluh enam) hari per tahun untuk tahun kabisat dan dibayarkan setiap bulan. Biaya transaksi Efek dan registrasi Efek. Biaya pencetakan dan distribusi pembaharuan Prospektus, termasuk laporan keuangan tahunan kepada Pemegang Unit Penyertaan setelah Tanggal Pelaksanaan. Biaya pemasangan berita/pemberitahuan di surat kabar mengenai rencana perubahan dan perubahan Kontrak Investasi Kolektif dan/atau Prospektus (jika ada) setelah Tanggal Pelaksanaan. Biaya distribusi Surat Konfirmasi Transaksi Unit Penyertaan yang timbul setelah Tanggal Pelaksanaan. Biaya jasa auditor yang memeriksa laporan keuangan tahunan OSO DANA TERPROTEKSI II; Biaya dan pengeluaran dalam hal terjadi keadaan mendesak untuk kepentingan OSO DANA TERPROTEKSI II; Pengeluaran pajak berkenaan dengan pembayaran imbalan jasa dan biaya–biaya di atas.
Biaya persiapan pembentukan OSO DANA TERPROTEKSI II termasuk biaya pembuatan Kontrak Investasi Kolektif dan Prospektus awal (termasuk biaya distribusi Prospektus awal) serta penerbitan dokumen-dokumen yang dibutuhkan, termasuk imbalan jasa Akuntan, Konsultan Hukum dan Notaris. Biaya administrasi pengelolaan portofolio OSO DANA TERPROTEKSI II yaitu biaya telepon, faksimili, fotokopi dan transportasi. Biaya pemasaran termasuk biaya pencetakan brosur, biaya promosi dan iklan OSO DANA TERPROTEKSI II. Biaya pencetakan dan distribusi Formulir Profil Pemodal, Formulir Pembelian Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II dan Formulir Penjualan Kembali Unit Penyertaan (jika ada). Biaya pencetakan Surat Konfirmasi Transaksi Unit Penyertaan setelah Tanggal Pelaksanaan. Biaya pengumuman di surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional mengenai laporan penghimpunan dana kelolaan OSO DANA TERPROTEKSI II paling lambat 90 (sembilan puluh) Hari Bursa setelah Tanggal Pelaksanaan. Imbalan jasa Konsultan Hukum, Akuntan, Notaris dan biaya lainnya kepada pihak ketiga berkenaan dengan pembubaran dan likuidasi OSO DANA TERPROTEKSI II atas harta kekayaannya.
BIAYA YANG MENJADI BEBAN PEMEGANG UNIT PENYERTAAN a.
b.
Biaya-biaya bank (jika ada) untuk pembayaran, pemindahbukuan sehubungan dengan pembelian Unit Penyertaan oleh Pemegang Unit Penyertaan, pengembalian sisa uang pembelian Unit Penyertaan yang ditolak, hasil penjualan kembali Unit Penyertaan dan hasil pelunasan, yang besarnya tergantung pada bank bersangkutan. Biaya penjualan kembali (redemption fee) adalah maksimum 3% (tiga persen) dari Nilai Aktiva Bersih OSO DANA TERPROTEKSI II yang dijual kembali. Dengan perincian sebagai berikut sebesar maksimum 3% (tiga persen) atas kepemilikan Unit Penyertaan selama kurang dari 1 (satu) tahun, sebesar maksimum 2% (dua persen) atas kepemilikan Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II selama 1 (satu) tahun sampai kurang dari 2 (dua) tahun, sebesar maksimum 1% (satu persen) atas kepemilikan Unit Penyertaan selama 2 (dua) tahun sampai kurang dari 3 (tiga) tahun; sebesar 0% (nol persen) atas kepemilikan Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II lebih dari 3 (tiga) tahun dari Nilai Aktiva Bersih OSO DANA TERPROTEKSI
OSO DANA TERPROTEKSI II
24 24
c.
II yang dijual kembali. Biaya Penjualan Kembali tersebut akan dibukukan sebagai pendapatan Manajer Investasi. Biaya Penjualan Kembali tersebut dikenakan pada saat Pemegang Unit Penyertaan melakukan Penjualan Kembali Unit Penyertaan. Pajak-pajak yang berkenaan dengan Pemegang Unit Penyertaan (jika ada).
OSO DANA TERPROTEKSI II tidak membebankan biaya pembelian Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II dan penjualan kembali (pelunasan) Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II. 9.4.
Biaya Konsultan Hukum, biaya Notaris dan atau biaya Akuntan setelah Tanggal Pelaksanaan menjadi beban Manajer Investasi, Bank Kustodian dan atau OSO DANA TERPROTEKSI II sesuai dengan pihak yang memperoleh manfaat atau yang melakukan kesalahan sehingga diperlukan jasa profesi dimaksud.
9.5.
ALOKASI BIAYA Alokasi biaya yang ada adalah sebagai berikut: Jenis Biaya Dibebankan ke OSO DANA TERPROTEKSI II o Imbalan Jasa Manajer Investasi o Imbalan Jasa Bank Kustodian Dibebankan kepada Pemegang Unit Penyertaan o Biaya Pembelian (subscription fee) o Biaya Pembayaran Pelunasan o Biaya Penjualan Kembali
o o
Semua biaya bank Pajak-pajak yang berkenaan dengan biaya Pemegang Unit Penyertaan
OSO DANA TERPROTEKSI II
Biaya Maksimum 0,50 % p.a Maksimum 0,15% p.a
Tidak ada Tidak ada maksimum 3% (tiga persen) atas kepemilikan Unit Penyertaan selama kurang dari 1 (satu) tahun; maksimum 2% (dua persen) atas kepemilikan Unit Penyertaan selama 1 tahun sampai kurang dari 2 (dua) tahun; maksimum 1% (satu persen) atas kepemilikan Unit Penyertaan selama 2 tahun sampai kurang dari 3 (tiga) tahun; 0% (nol persen) atas kepemilikan Unit Penyertaan lebih dari 3 tahun. Jika ada Jika ada
25 25
BAB X HAK-HAK PEMEGANG UNIT PENYERTAAN OSO DANA TERPROTEKSI II adalah Reksa Dana Terproteksi berbentuk Kontrak Investasi Kolektif, sehingga setiap Pemegang Unit Penyertaan mempunyai hak sesuai dengan sifat dari Kontrak Investasi Kolektif. Adapun hak Pemegang Unit Penyertaan adalah sebagai berikut: 10.1.
Mendapatkan Bukti Kepemilikan Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II, yaitu Surat Konfirmasi Transaksi Unit Penyertaan Pemegang Unit Penyertaan akan mendapatkan Surat Konfirmasi Transaksi Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II dari Bank Kustodian setelah pemodal membeli Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II. Surat Konfirmasi Transaksi Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II akan disampaikan oleh Bank Kustodian paling lambat 7 (tujuh) Hari Bursa setelah setelah (i) Tanggal Emisi, (ii) Tanggal Penjualan Kembali Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II, dalam hal terdapat penjualan kembali oleh Pemegang Unit Penyertaan; (iii) tanggal dilakukanya Pembagian Hasil Investasi; (iv) Tanggal Pelunasan Parsial; dan (v) Tanggal Jatuh Tempo atau tanggal dilakukannya Pelunasan Lebih Awal.
10.2.
Memperoleh proteksi atas Pokok Investasi sesuai Mekanisme Proteksi Pokok Investasi Pemegang Unit Penyertaan mempunyai hak untuk memperoleh proteksi atas Pokok Investasi sesuai dengan ketentuan proteksi sebagaimana dimaksud dalam Bab V Prospektus.
10.3.
Memperoleh Pembagian Hasil Investasi Sesuai Kebijakan Pembagian Hasil Investasi Pemegang Unit Penyertaan mempunyai hak untuk memperoleh pembagian hasil investasi sesuai dengan Kebijakan Pembagian Hasil Investasi.
10.4.
Menjual Kembali Sebagian atau Seluruh Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II sesuai dengan syarat dan ketentuan dalam Prospektus Pemegang Unit Penyertaan berhak menjual kembali sebagian atau seluruh Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II yang dimilikinya sebelum OSO DANA TERPROTEKSI II jatuh tempo pada setiap Tanggal Penjualan Kembali sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku dalam Prospektus.
10.5.
Memperoleh Pelunasan Pada Tanggal Jatuh Tempo atau Pelunasan Secara Bertahap Pada Tanggal Pelunasan Parsial Dengan Nilai Aktiva Bersih per Unit Penyertaan Yang Sama Besarnya Bagi Semua Pemegang Unit Penyertaan. Pada Tanggal Jatuh Tempo yaitu dimana seluruh Efek dalam portofolio investasi OSO DANA TERPROTEKSI II telah jatuh tempo atau dijual atau pada Tanggal Pelunasan Parsial, Manajer Investasi untuk kepentingan Pemegang Unit Penyertaan akan melakukan pelunasan atas seluruh atau sebagian Unit Penyertaan yang telah diterbitkan yang masih dimiliki Pemegang Unit Penyertaan dalam waktu yang bersamaan (serentak) dan dengan harga per Unit Penyertaan yang sama besarnya bagi semua Pemegang Unit Penyertaan berdasarkan Nilai Aktiva Bersih OSO DANA TERPROTEKSI II pada Tanggal Jatuh Tempo atau pada Tanggal Pelunasan Parsial.
10.6.
Memperoleh Pelunasan Lebih Awal Dengan Nilai Aktiva Bersih Per Unit Penyertaan Yang Sama Besarnya Bagi Semua Pemegang Unit Penyertaan. Sebelum Tanggal Jatuh Tempo, apabila terdapat perubahan peraturan di bidang perpajakan dan/atau perubahan yang material dalam interpretasi peraturan perpajakan oleh pejabat pajak dan atau terdapat perubahan politik, perubahan hukum yang berlaku, perubahan ekonomi yang ekstrim, yang berdasarkan pertimbangan Manajer Investasi dapat merugikan Pemegang Unit Penyertaan, maka Manajer Investasi untuk kepentingan Pemegang Unit Penyertaan dapat melakukan Pelunasan Lebih Awal. Manajer Investasi untuk kepentingan Pemegang Unit Penyertaan wajib melakukan Pelunasan Lebih Awal atas seluruh Unit Penyertaan yang telah diterbitkan yang masih dimiliki Pemegang Unit Penyertaan dalam waktu yang bersamaan (serentak) dan dengan harga per Unit Penyertaan yang sama besarnya bagi semua Pemegang Unit Penyertaan berdasarkan Nilai Aktiva Bersih OSO DANA TERPROTEKSI II pada tanggal Pelunasan Lebih Awal tersebut.
OSO DANA TERPROTEKSI II
26 26
10.7.
Memperoleh Informasi Nilai Aktiva Bersih Per Unit Penyertaan dan kinerja OSO DANA TERPROTEKSI II Sekurang-Kurangnya Satu Kali Dalam Sebulan Pemegang Unit Penyertaan berhak mendapatkan informasi tentang Nilai Aktiva Bersih per Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II sekurang-kurangnya satu kali dalam satu bulan pada Tanggal Pengumuman Nilai Aktiva Bersih melalui surat kabar yang berperedaran nasional pada Hari Bursa atau dengan menghubungi Manajer Investasi.
10.8.
10.9.
Memperoleh Laporan – Laporan Sebagaimana Dimaksud Dalam Peraturan Bapepam Nomor X.D.1. Setiap Pemegang Unit Penyertaan mempunyai hak untuk mendapatkan informasi yang berkenaan dengan OSO DANA TERPROTEKSI II dan laporan-laporan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam Nomor X.D.1. dengan ketentuan sebagai berikut: a.
selambat-lambatnya pada hari ke-12 (kedua belas) bulan berikutnya: i. apabila pada bulan sebelumnya terjadi mutasi atas Unit Penyertaan yang dimiliki Pemegang Unit Penyertaan, memuat sekurang-kurangnya informasi sebagaimana dimaksud pada point (3) di bawah; ii. apabila pada bulan sebelumnya tidak terjadi mutasi atas Unit Penyertaan yang dimiliki Pemegang Unit Penyertaan, memuat sekurang-kurangnya (a) Nilai Aktiva Bersih per Unit Penyertaan pada akhir bulan, (b) jumlah Unit Penyertaan yang dimiliki oleh Pemegang Unit Penyertaan, (c) total nilai Unit Penyertaan yang dimiliki oleh Pemegang Unit Penyertaan, dan (d) informasi bahwa tidak terdapat mutasi atas Unit Penyertaan yang dimiliki oleh Pemegang Unit Penyertaan pada bulan sebelumnya
b.
selambat-lambatnya hari ke-12 (kedua belas) bulan Januari yang menggambarkan posisi akun pada tanggal 31 Desember tahun sebelumnya.
c.
Laporan sekurang-kurangnya memuat informasi sebagai berikut: i. Nama, alamat, judul akun, nomor akun dari pemegang Unit Penyertaan; ii. Jumlah Unit Penyertaan yang dimiliki pada awal periode; iii. Tanggal Nilai Aktiva Bersih OSO DANA TERPROTEKSI II, dan jumlah setiap Unit Penyertaan yang dibeli atau dijual kembali (dilunasi) pada setiap transaksi selama periode; iv. Tanggal setiap pembagian dividen atau pembagian uang tunai dan jumlah Unit Penyertaan yang menerima dividen; v. Rincian dari portofolio yang dimiliki; dan vi. Rincian status pajak dari penghasilan yang diperoleh Pemegang Unit Penyertaan selama periode tertentu dengan tetap memperhatikan kategori penghasilan dan beban;
Memperoleh Bagian Atas Hasil Likuidasi Secara Proporsional Dengan Kepemilikan Unit Penyertaan Dalam Hal OSO DANA TERPROTEKSI II Dibubarkan dan Dilikuidasi Dalam hal OSO DANA TERPROTEKSI II dibubarkan dan dilikuidasi maka pemodal akan mendapatkan hasil likuidasi yang dihitung secara proporsional menurut komposisi jumlah Unit Penyertaan yang dimiliki oleh masing-masing Pemegang Unit Penyertaan.
10.10.
Memperoleh Laporan Keuangan Secara Periodik Pemegang Unit Penyertaan berhak mendapatkan laporan keuangan tahunan OSO DANA TERPROTEKSI II yang disertai dengan laporan Akuntan yang terdaftar di Bapepam dan LK dengan pendapat yang lazim sekurang-kurangnya sekali dalam 1 (satu) tahun yang akan dimuat di dalam pembaharuan Prospektus.
OSO DANA TERPROTEKSI II
27 27
BAB XI LAPORAN KEUANGAN
OSO DANA TERPROTEKSI II
28 28
REKSA DANA TERPROTEKSI BRENT DANA TERPROTEKSI II Laporan Keuangan Untuk periode mulai tanggal 3 Oktober 2012 sampai dengan yang berakhir tanggal 31 Desember 2012 Beserta Laporan Auditor Independen
DAFTAR ISI Halaman SURAT PERNYATAAN MANAJER INVESTASI DAN BANK KUSTODIAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
i
LAPORAN KEUANGAN Laporan posisi keuangan (Neraca)
1
Laporan laba rugi komprehensif
2
Laporan perubahan aset bersih yang dapat diatribusikan kepada pemegang unit
3
Laporan arus kas
4
Catatan atas laporan keuangan
5 - 21
II
II II
Surat Pernyataan Manajer Investasi dan Bank Kustodian It It
• •
..
•
•, , , , , , ,
,, Laporan Auditor Independen
•,
, , II
II
• • II II
, •
Laporan Keuangan
,
REKSA DANA TERPROTEKSI BRENT DANA TERPROTEKSI II Laporan posisi keuangan (Neraca) 31 Desember 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah) Catatan
2012
Aset Kas
3d,4,5
Portofolio efek Instrumen pasar uang
3c,4,6
54.284.307
2.200.000.000
Efek utang (biaya perolehan sebesar Rp. 100.000.000.000 pada tanggal 31 Desember 2012).
100.150.000.000
Jumlah
102.350.000.000
Piutang bunga
3c,4,7
80.868.542
Piutang lain-lain
3c,4,8
360.703.125 102.845.855.974
Jumlah aset Liabilitas Biaya yang masih harus dibayar
3c,4,9
45.683.674 45.683.674
Jumlah liabilitas Aset bersih yang dapat diatribusikan kepada pemegang unit
102.800.172.300
Jumlah unit penyertaan yang beredar
10
100.430.000,0000
Nilai aset bersih per unit penyertaan
3b
1.023,60
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak dari laporan keuangan secara
REKSA DANA TERPROTEKSI BRENT DANA TERPROTEKSI II Laporan laba rugi komprehensif Untuk periode mulai tanggal 3 Oktober 2012 sampai dengan yang berakhir tanggal 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah) Catatan
2012
Pendapatan Pendapatan bunga Keuntungan (kerugian) investasi yang telah direalisasi Keuntungan (kerugian) investasi yang belum direalisasi
3e,11 12 13
2.446.788.845 150.000.000 2.596.788.845
Jumlah pendapatan Beban operasi Pengelolaan investasi Kustodian Lain-lain
3e,14 3e,15 3e,16
62.876.345 20.958.782 142.781.418 226.616.545
Jumlah beban operasi
2.370.172.300
Laba/rugi sebelum pajak 3g,17
Pajak penghasilan Kenaikan/penurunan aset bersih yang dapat diatribusikan kepada pemegang unit
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak dari laporan keuangan secara
-
2.370.172.300
REKSA DANA TERPROTEKSI BRENT DANA TERPROTEKSI II Laporan perubahan aset bersih yang dapat diatribusikan kepada pemegang unit Untuk periode mulai tanggal 3 Oktober 2012 sampai dengan yang berakhir tanggal 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah) Catatan Aset bersih yang dapat diatribusikan kepada pemegang unit awal periode Kenaikan/penurunan aset bersih yang dapat diatribusikan kepada pemegang Penjualan unit Pendapatan yang Jumlah kenaikan/penurunan dari Aset bersih yang dapat diatribusikan pemegang unit akhir
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak dari laporan keuangan secara
2012
-
REKSA DANA TERPROTEKSI BRENT DANA TERPROTEKSI II Laporan arus kas Untuk periode mulai tanggal 3 Oktober 2012 sampai dengan yang berakhir tanggal 31 Desember 2012 (Dalam
Arus kas dari aktivitas Pendapatan Pembelian portofolio Pembayaran biaya Jumlah bersih arus kas dari aktivitas Arus kas dari aktivitas Penjualan unit Jumlah bersih arus kas dari aktivitas Kas pada awal Kas pada akhir periode
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
54.284.307
REKSA DANA TERPROTEKSI BRENT DANA TERPROTEKSI II Catatan atas laporan keuangan Untuk periode mulai tanggal 3 Oktober 2012 sampai dengan yang berakhir tanggal 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah) 1.
Umum Reksa Dana Terproteksi Brent Dana Terproteksi II adalah Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif didirikan berdasarkan Undang - Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995 dan Keputusan Ketua Otoritas Jasa Keuangan (d/h Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan) No. KEP-552/BL/2010 tanggal 30 Desember 2010 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif dan No. KEP262/BL/2011 tanggal 31 Mei 2011 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Terproteksi. Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana Terproteksi Brent Dana Terproteksi II antara PT Brent Asset Management sebagai Manajer Investasi dan PT Bank DBS Indonesia sebagai Bank Kustodian dituangkan dalam Akta No.22 tanggal 15 November 2010 dihadapan Benediktus Andy Widyanto, S.H, Notaris di Jakarta, selanjutnya diubah dengan Akta No. 14 tanggal 18 Juli 2012 dengan notaris yang sama. Tanggal efektif pelaksanaan Reksa Dana Terproteksi Brent Dana Terproteksi II adalah 3 Oktober 2012. Sesuai KIK, tahun buku Reksa Dana mencakup periode dari tanggal 1 Januari dan berakhir pada tanggal 31 Desember. Manajer Investasi melakukan Peanawaran Umum II secara terus menerus atas unit Penyertaan sekurangkurangnya 25.000.000 (dua puluh lima juta) Unit Penyertaan sampai dengan 250.000.000 (dua ratus lima puluh juta) Unit Penyertaan pada Masa Penawaran, dengan harga Nilai Aset Bersih awal sebesar Rp 1.000;. Sesuai dengan pasal 4 dari Akta tersebut diatas, Reksa Dana Terproteksi Brent Dana Terproteksi II bertujuan untuk memberikan proteksi sebesar 100% (seratus persen) atas Pokok Investasi pada Tanggal jatuh tempo dengan melakukan investasi pada Efek bersifat utang yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia dan/atau obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan swasta yang masuk dalam kategori layak investasi (investment grade) dalam mata uang Rupiah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia dan memberikan investor potensi keuntungan yang terkait dengan yield dari efek bersifat Utang tersebut. Reksa Dana akan berinvestasi dengan kisaran waktu selama maksimum 4 tahun sejak Tanggal Emisi pada minimum 80% (delapan puluh persen) dan maksimum 100% (seratus persen) pada Efek Bersifat Utang yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia dan/atau obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan swasta yang masuk dalam kategori layak investasi (investment grade) dalam mata uang Rupiah, dan minimum 0% (nol persen) dan maksimum 20% (dua puluh persen) pada instrumen pasar uang antara lain Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Efek bersifat utang yang jatuh temponya kurang dari 1 (satu) tahun, deposito dan/atau setara kas sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
2.
Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Baru PSAK No. 1 (Revisi 2009) : Penyajian Laporan Keuangan Perubahan atas standar berikut wajib diterapkan untuk pertama kali untuk tahun buku yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2011 yang berdampak terhadap penyajian laporan keuangan: Efektif 1 Januari 2011, Reksa Dana telah menerapkan PSAK 1 (revisi 2009) "Penyajian Laporan Keuangan". Revisi standar tersebut mensyaratkan seluruh perubahan yang terkait dengan pemilik disajikan dalam laporan perubahan ekuitas, perubahan selain yang terkait dengan pemilik disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif.
REKSA DANA TERPROTEKSI BRENT DANA TERPROTEKSI II Catatan atas laporan keuangan Untuk periode mulai tanggal 3 Oktober 2012 sampai dengan yang berakhir tanggal 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah) 2.
Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Baru - lanjutan PSAK No. 1 (Revisi 2009) : Penyajian Laporan Keuangan - lanjutan Penerapan standar revisi ini hanya berpengaruh dalam penyajian saja dan tidak memiliki dampak terhadap laporan keuangan (posisi keuangan atau kinerja) Reksa Dana karena Reksa Dana tidak memiliki ekuitas dan tidak ada komponen pendapatan komprehensif lainnya selain laba atau rugi selama periode. PSAK No. 2 (Revisi 2009) : Laporan Arus Kas Memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan (financing) selama suatu periode. Penerapan standar revisi ini tidak memiliki dampak terhadap posisi keuangan dan kinerja Reksa Dana. Berikut adalah standar baru, perubahan atas standar dan interprestasi standar wajib diterapkan untuk pertama kalinya untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2012, namun tidak berdampak material kebijakan akuntansi, posisi keuangan dan kinerja Reksa Dana: -
PSAK No. 10 (Revisi 2010) PSAK No. 13 (Revisi 2011) PSAK No. 16 (Revisi 2011) PSAK No. 18 (Revisi 2010) PSAK No. 24 (Revisi 2010) PSAK No. 26 (Revisi 2011) PSAK No. 28 (Revisi 2010) PSAK No. 30 (Revisi 2011) PSAK No. 33 (Revisi 2011) PSAK No. 34 (Revisi 2010) PSAK No. 36 (Revisi 2011) PSAK No. 45 (Revisi 2011) PSAK No. 46 (Revisi 2010) PSAK No. 50 (Revisi 2010) PSAK No. 53 (Revisi 2010) PSAK No. 55 (Revisi 2011) PSAK No. 56 (Revisi 2011) PSAK No. 60 PSAK No. 61 PSAK No. 62 PSAK No. 63 PSAK No. 64 ISAK No. 13
: Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing : Properti Investasi : Aset Tetap : Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya : Imbalan Kerja : Biaya Pinjaman : Akuntansi untuk Asuransi Kerugian : Sewa : Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Pada Pertambangan Umum : Kontrak Kontruksi : Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa : Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba : Pajak Penghasilan : Instrumen Keuangan: Penyajian : Pembayaran Berbasis Saham : Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran : Laba per Saham : Instrumen Keuangan: Pengungkapan : Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah : Kontrak Asuransi : Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi : Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral : Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri
REKSA DANA TERPROTEKSI BRENT DANA TERPROTEKSI II Catatan atas laporan keuangan Untuk periode mulai tanggal 3 Oktober 2012 sampai dengan yang berakhir tanggal 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah) 2.
3.
Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Baru - lanjutan -
ISAK No. 15
-
ISAK No. 16 ISAK No. 18 ISAK No. 19
-
ISAK No. 20
-
ISAK No. 22 ISAK No. 23 ISAK No. 24
-
ISAK No. 25 ISAK No. 26
: PSAK 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimun dan Interaksinya : Perjanjian Konsesi Jasa : Bantuan Pemerintah - Tidak Berelasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi : Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali PSAK 63 Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi : Pajak Penghasilan - Perubahan Dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham : Perjanjian Konsesi Jasa: Pengungkapan : Sewa Operasi - Insentif : Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa : Hak Atas Tanah : Penilaian Ulang Derivatif Melekat
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi a.
Penyajian Laporan Keuangan Laporan keuangan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Penyusunan laporan keuangan Reksa Dana berdasarkan keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Peraturan No.VIII.G.8 Pedoman Akuntansi Reksa Dana dan Peraturan No.X.D.1 Laporan Reksa Dana. Dasar penyusunan laporan kecuali untuk laporan perubahan aset bersih yang dapat diatribusikan kepada pemegang unit, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan Reksa Dana adalah Rupiah (Rp). Laporan keuangan tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengakuan lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
b.
Nilai aset bersih per unit Nilai aset bersih per unit penyertaan dihitung dengan cara membagi aset bersih Reksa Dana dengan jumlah unit penyertaan yang beredar. Nilai aset bersih dihitung pada setiap hari bursa berdasarkan nilai wajar dari aset dan liabilitas.
c.
Aset dan Liabilitas Keuangan Efektif tanggal 1 Januari 2012, Reksa Dana telah menerapkan PSAK 50 (Revisi 2010) "Instrumen Keuangan: Penyajian dan pengungkapan" dan PSAK 55 (Revisi 2011) "Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran" yang menggantikan PSAK 50 (Revisi 2006) "Akuntansi Investasi Efek Tertentu" dan PSAK 55 (Revisi 2006) "Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai".
REKSA DANA TERPROTEKSI BRENT DANA TERPROTEKSI II Catatan atas laporan keuangan Untuk periode mulai tanggal 3 Oktober 2012 sampai dengan yang berakhir tanggal 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah) 3.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi - lanjutan c.
Aset dan Liabilitas Keuangan c.1. Aset Keuangan Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku. Aset keuangan diukur dengan nilai wajarnya pada saat pengakuan awal. Dalam hal aset keuangan tidak diukur dengan nilai wajarnya melalui laporan laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan aset tersebut. Aset keuangan diklasifikasi dalam kategori aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, dimiliki hingga jatuh tempo dan pinjaman yang diberikan dan piutang. Pengklasifikasian ini tergantung pada sifat dan tujuan aset keuangan dan ditetapkan pada saat pengakuan awal. c.1.1. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Aset keuangan diklasifikasi dalam aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, jika aset keuangan sebagai kelompok diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Aset keuangan diklasifikasi sebagai kelompok diperdagangkan, jika : -
Diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat; atau
-
Merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini; atau
-
Merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai.
Aset keuangan selain aset keuangan sebagai kelompok diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi pada pengakuan awal, jika : Penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidakkonsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau -
-
Aset keuangan merupakan bagian dari kelompok aset keuangan atau liabilitas atau keduanya, yang dikelola dan kinerjanya berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan dokumentasi manajemen risiko atau strategi investasi Manajer Investasi; atau Merupakan bagian dari kontrak yang mengandung satu atau lebih derivatif melekat, dan PSAK 55 (revisi 2006) memperbolehkan kontrak gabungan (aset atau liabilitas) ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
REKSA DANA TERPROTEKSI BRENT DANA TERPROTEKSI II Catatan atas laporan keuangan Untuk periode mulai tanggal 3 Oktober 2012 sampai dengan yang berakhir tanggal 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah) 3.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi - lanjutan c.
Aset dan Liabilitas Keuangan c.1.1. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi disajikan sebesar nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laporan laba rugi. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laporan laba rugi mencakup dividen atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan. Nilai wajar ditentukan dengan cara seperti dijelaskan pada catatan c.5. c.1.2. Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas, portofolio efek-deposito, piutang bunga dan piutang transaksi efek dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai "pinjaman yang diberikan dan piutang", yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material. c.1.3. Penurunan nilai aset keuangan Aset keuangan, selain aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal laporan keuangan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti obyektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Untuk aset keuangan lainnya, bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut : -
Kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau
-
Pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau
-
Terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.
Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, penurunan nilai aset dievaluasi secara individual. Bukti obyektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Reksa Dana atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan default atas piutang.
REKSA DANA TERPROTEKSI BRENT DANA TERPROTEKSI II Catatan atas laporan keuangan Untuk periode mulai tanggal 3 Oktober 2012 sampai dengan yang berakhir tanggal 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah) 3.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi - lanjutan c.
Aset dan Liabilitas Keuangan c.1.3. Penurunan nilai aset keuangan Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan piutang diakui dalam laporan laba rugi. c.1.4. Reklasifikasi aset keuangan Reklasifikasi hanya diperkenankan dalam situasi yang jarang terjadi dan dimana aset tidak lagi dimiliki untuk tujuan dijual dalam jangka pendek. Dalam semua hal, reklasifikasi aset keuangan hanya terbatas pada instrumen utang. Reklasifikasi dicatat sebesar nilai wajar aset keuangan pada tanggal reklasifikasi. c.2. Liabilitas keuangan Liabilitas keuangan yang tidak dimiliki untuk diperdagangkan atau tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, liabilitas keuangan tersebut pada saat pengakuan awal diukur dengan nilai wajar setelah dikurangi dengan biaya transaksi selanjutnya diukur dengan biaya perolehan yang diamortisasi. Liabilitas keuangan yang termasuk dalam kategori ini utang transaksi efek, utang pembelian kembali unit penyertaan, Biaya yang masih harus dibayar dan utang lain-lain.
c.3. Metode suku bunga efektif Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset dan liabilitas keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga/beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan/pembayaran kas di masa datang selama perkiraan umur Aset dan liabilitas keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari Aset dan liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.
REKSA DANA TERPROTEKSI BRENT DANA TERPROTEKSI II Catatan atas laporan keuangan Untuk periode mulai tanggal 3 Oktober 2012 sampai dengan yang berakhir tanggal 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah) 3.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi - lanjutan c.
Aset dan Liabilitas Keuangan c.4. Penghentian pengakuan Aset dan Liabilitas keuangan Reksa Dana menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Reksa Dana mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Reksa Dana tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Reksa Dana mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Reksa Dana memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Reksa Dana masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima. Reksa Dana menghentikan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Reksa Dana telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. c.5. Nilai wajar Aset dan Liabilitas keuangan Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian dan asumsi sebagai berikut: - Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan syarat dan kondisi standar dan diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan mengacu pada harga kuotasi pasar. Untuk aset keuangan, nilai wajar digunakan harga penawaran, sedangkan untuk liabilitas keuangan digunakan harga permintaan.
d.
-
Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan lainnya ditentukan sesuai dengan model penentuan harga yang berlaku umum berdasarkan analisis arus kas yang didiskontokan dengan menggunakan harga transaksi pasar kini yang diobservasi dan kuotasi dealer untuk instrumen serupa.
-
Jika harga tersebut diatas tidak tersedia, analisis arus kas yang didiskontokan bisa dilakukan dengan menggunakan tingkat bunga pengembalian sesuai dengan durasi instrumen keuangan.
Kas Kas meliputi kas di bank yang bebas dipergunakan untuk membiayai kegiatan Reksa Dana.
REKSA DANA TERPROTEKSI BRENT DANA TERPROTEKSI II Catatan atas laporan keuangan Untuk periode mulai tanggal 3 Oktober 2012 sampai dengan yang berakhir tanggal 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah) 3.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi - lanjutan e.
Pendapatan dan beban Pendapatan bunga dari instrumen pasar uang dan efek utang diakui secara akrual berdasarkan proporsi waktu, nilai nominal dan tingkat bunga yang berlaku. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan harga pasar (nilai wajar) serta keuntungan atau kerugian investasi yang telah direalisasi disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan. Beban yang berhubungan dengan pengelolaan investasi diakui secara akrual dan harian.
f.
Transaksi dengan pihak- pihak yang berelasi Dalam usahanya, Reksa Dana melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi. Sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 7 (Revisi 2010 ) pihak-pihak yang berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas yang menyiapkan Laporan Keuangannya (dalam Pernyataan ini dirujuk sebagai "Entitas Pelapor" ). (a) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut (i) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; (ii) memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor ; atau (iii) personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor. (b) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut : (i) Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain). (ii) Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya). (iii) Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. (iv) Suatu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga. (v) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.
REKSA DANA TERPROTEKSI BRENT DANA TERPROTEKSI II Catatan atas laporan keuangan Untuk periode mulai tanggal 3 Oktober 2012 sampai dengan yang berakhir tanggal 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah) 3.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi - lanjutan f.
Transaksi dengan pihak- pihak yang berelasi (vi) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a). (vii) Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas ( atau entitas induk dari entitas ). Transaksi pihak berelasi adalah suatu pengalihan sumber daya, jasa atau kewajiban antara entitas pelapor dengan pihak pihak berelasi terlepas apakah ada harga yang dibebankan.
g.
Pajak penghasilan Beban pajak kini ditentukan berdasarkan kenaikan aset bersih dari aktivitas operasi kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan aset dan liabilitas. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi komprehensif. Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di dalam laporan aset dan liabilitas atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini. Penghasilan utama Reksa Dana, merupakan obyek pajak final dan atau obyek pajak tidak final merupakan obyek pajak penghasilan, sehingga Reksa Dana tidak mengakui aset dan liabilitas pajak tangguhan dari perbedaan temporer jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas yang berhubungan dengan penghasilan tersebut. Pada tanggal 9 Februari 2009, Pemerintah mengeluarkan PP No.16/2009 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan berupa Bunga Obligasi. Peraturan tersebut antara lain mengatur besaran tarif pajak penghasilan final atas bunga dan diskonto obligasi yang diterima oleh Reka Dana yang terdaftar pada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, yakni 0% untuk tahun 2009 sampai dengan tahun 2010, 5% untuk tahun 2011 sampai dengan 2013, dan 15% untuk tahun 2014 dan seterusnya.
REKSA DANA TERPROTEKSI BRENT DANA TERPROTEKSI II Catatan atas laporan keuangan Untuk periode mulai tanggal 3 Oktober 2012 sampai dengan yang berakhir tanggal 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah) 3.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi - lanjutan g.
Pajak penghasilan Penegasan atas pelaksanaan pasal 31E ayat (1) Undang-Undang No. 7 tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 36 tahun 2008 (Undang-Undang Pajak Penghasilan), berdasarkan Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE 66/PJ/2010 tanggal 24 Mei 2010 dan Surat No. S-560/PJ.031/2012 tanggal 23 Mei 2012 tentang Pajak Biaya Bersama Wajib Pajak Reksa Dana.
h.
Penggunaan estimasi Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan Manajer Investasi membuat taksiran dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas, serta pengungkapan aset dan liabilitas kontijensi pada tanggal laporan keuangan dan jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan taksiran tersebut.
4.
Instrumen Keuangan 4.1. Klasifikasi Aset dan Liabilitas keuangan Rincian kebijakan akuntansi dan metode yang diterapkan (termasuk kriteria untuk pengakuan, dasar pengukuran dan dasar pengakuan pendapatan dan beban) untuk setiap klasifikasi aset dan liabilitas keuangan diungkapkan dalam catatan 3. Klasifikasi aset keuangan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut : 2012 Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Portofolio efek Kas
100.150.000.000 -
Pinjaman yang diberikan dan piutang 2.200.000.000 54.284.307
Jumlah 102.350.000.000 54.284.307
Piutang bunga
-
80.868.542
80.868.542
Piutang lain-lain
-
360.703.125
360.703.125
2.695.855.974
102.845.855.974
Jumlah
100.150.000.000
REKSA DANA TERPROTEKSI BRENT DANA TERPROTEKSI II Catatan atas laporan keuangan Untuk periode mulai tanggal 3 Oktober 2012 sampai dengan yang berakhir tanggal 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah) 4.
Instrumen Keuangan - lanjutan 4.1. Klasifikasi Aset dan Liabilitas keuangan Klasifikasi liabilitas keuangan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut : 2012 Liabilitas keuangan lainnya
Jumlah
Biaya yang masih harus dibayar
45.683.674
45.683.674
Jumlah
45.683.674
45.683.674
4.2. Manajemen Risiko Manajer Investasi telah mendokumentasikan kebijakan manajemen risiko keuangan Reksa Dana antara lain: risiko pasar, risiko tingkat suku bunga dan risiko likuiditas. a.
Risiko pasar Nilai Unit Penyertaan dapat berfluktuasi sejalan dengan berubahnya kondisi pasar seperti pada tingkat bunga, ekuitas dan kredit. Penurunan Nilai Aset Bersih Reksa Dana Brent Dana Terproteksi II dapat disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut : -
Perubahan tingkat suku bunga pasar yang dapat mengakibatkan fluktuasi tingkat pengembalian pada efek berpendapatan tetap.;
-
Perubahan harga dari Efek bersifat Ekuitas dan Efek lainnya yang dapat mengakibatkan fluktuasi tingkat pengembalian pada Efek Berpendapatan Tetap.; Setiap penuruan peringkat atau dalam hal terjadinya Wanprestasi dari penerbit obligasi dan setiap pihak-pihak terkait dengan Reksa Dana.; Force Majure .
b.
Risiko tingkat suku bunga Sehubungan dengan proteksi atas modal, Nilai Aset Bersih Reksa Dana dapat berubah sesuai dengan perubahan tingkat suku bunga Rupiah. Dengan kenaikan tingkat suku bunga, maka Nilai Aset Bersih Reksa Dana dapat turun sehubungan dengan turunnya nilai pasar dari obligasi.
c.
Risiko likuiditas Risiko yang mungkin dihadapi Pemegang Unit Penyertaan adalah tidak likuidnya Efek bersifat Utang/Obligasi yang menjadi portofolio. Investasi yang menjadi basis nilai proteksi atas pokok investasi di Bursa Efek Indonesia. Dengan tujuan investasi jangka panjang maka risiko ini tidak mempengaruhi mekanisme proteksi.
REKSA DANA TERPROTEKSI BRENT DANA TERPROTEKSI II Catatan atas laporan keuangan Untuk periode mulai tanggal 3 Oktober 2012 sampai dengan yang berakhir tanggal 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah) 4.
Instrumen Keuangan - lanjutan 4.2. Manajemen Risiko c.
Risiko likuiditas Analisis aset keuangan Reksa Dana berdasarkan transaksi penerimaan atau jatuh tempo dari tanggal laporan keuangan sampai dengan tanggal transaksi penerimaan atau jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2012 diungkapkan dalam tabel sebagai berikut : 2012 Kurang dari satu tahun Portofolio efek
Jumlah
102.350.000.000
102.350.000.000
Kas
54.284.307
54.284.307
Piutang bunga
80.868.542
80.868.542
360.703.125
360.703.125
102.845.855.974
102.845.855.974
Piutang lain-lain Jumlah
Analisis liabilitas keuangan Reksa Dana berdasarkan transaksi pembayaran atau jatuh tempo dari tanggal laporan keuangan sampai dengan tanggal transaksi pembayaran atau jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2012 diungkapkan dalam tabel sebagai berikut : 2012 Kurang dari satu tahun
5.
Jumlah
Biaya yang masih harus dibayar
45.683.674
45.683.674
Jumlah
45.683.674
45.683.674
Kas Akun ini merupakan saldo rekening koran (giro) pada : 2012 PT Bank DBS Indonesia
54.284.307
Jumlah
54.284.307
REKSA DANA TERPROTEKSI BRENT DANA TERPROTEKSI II Catatan atas laporan keuangan Untuk periode mulai tanggal 3 Oktober 2012 sampai dengan yang berakhir tanggal 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah) 6.
Portofolio efek Portofolio efek yang diperdagangkan terdiri dari : 2012 Persentase
Tanggal Tingkat Jenis Efek
Jatuh Tempo
Bunga %
Nilai Nominal
Harga Perolehan
Nilai Wajar/ Nilai Nominal
Terhadap Jumlah Portofolio efek
Efek Utang Sukuk Sub Mudharabah Berkelanjutan I Thp 1 29-Jun-22 10,125
15.000.000.000
15.000.000.000
15.150.000.000
14,80%
27-Jun-19 11,00
85.000.000.000
85.000.000.000
85.000.000.000
83,05%
100.000.000.000
100.000.000.000
100.150.000.000
97,85%
PT Bank DBS Indonesia
2.200.000.000
2.200.000.000
2.200.000.000
2,15%
Jumlah Portofolio Efek
102.200.000.000
102.200.000.000
102.350.000.000
Bank Muamalat Th 2012 Obligasi Subordinasi Bank Victoria II Tahun 2012 Jumlah Deposito
7.
100,00%
Piutang bunga Akun ini merupakan pendapatan bunga yang masih akan diterima dari : 2012
8.
Bunga atas : - Efek utang - Instrumen pasar uang
80.138.021 730.521
Jumlah
80.868.542
Piutang lain-lain Akun ini merupakan pendapatan atas kupon Sukuk Sub Mudharabah Berkelanjutan I Tahap I Bank Muamalat Tahun 2012 yang jatuh tempo tanggal 29 Desember 2012 sebesar Rp 360.703.125.
REKSA DANA TERPROTEKSI BRENT DANA TERPROTEKSI II Catatan atas laporan keuangan Untuk periode mulai tanggal 3 Oktober 2012 sampai dengan yang berakhir tanggal 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah) 9.
Biaya yang masih harus dibayar Akun ini merupakan biaya yang masih harus dibayar untuk : 2012 26.012.755 8.670.919 11.000.000
Pengelolaan investasi Kustodian Audit Jumlah
45.683.674
10. Unit penyertaan yang beredar Jumlah unit penyertaan yang dimiliki oleh Pemodal pada 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: 2012 Nilai aset
Persentase terhadap total
Unit Penyertaan
Bersih
Unit penyertaan
Pemodal
100.430.000,0000
102.800.172.300
100%
Jumlah
100.430.000,0000
102.800.172.300
100%
Pemegang Unit Penyertaan
11. Pendapatan bunga Akun ini merupakan pendapatan bunga yang berasal dari : 2012 - Efek utang - Instrumen pasar uang - Jasa giro Jumlah
12. Keuntungan (Kerugian) investasi yang telah direalisasi Akun ini merupakan keuntungan (kerugian) realisasi atas penjualan investasi. 13. Keuntungan (Kerugian) investasi yang belum direalisasi Akun ini merupakan keuntungan (kerugian) atas portofolio investasi yang belum direalisasi.
2.445.468.750 913.151 406.944 2.446.788.845
REKSA DANA TERPROTEKSI BRENT DANA TERPROTEKSI II Catatan atas laporan keuangan Untuk periode mulai tanggal 3 Oktober 2012 sampai dengan yang berakhir tanggal 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah) 14. Beban pengelolaan investasi Akun ini merupakan beban yang dibayarkan kepada PT Brent Asset Management sebagai Manajer Investasi sebesar 0,50% per tahun yang dihitung secara harian dari nilai aset bersih berdasarkan 365 (tiga ratus enam puluh lima) hari per tahun atau 366 (tiga ratus enam puluh enam) hari per tahun untk tahun kabisat dan dibayarkan setiap bulan. 15. Beban kustodian Akun ini merupakan beban pengelolaan administrasi dan imbalan jasa penitipan atas aset Reksa Dana pada PT Bank DBS Indonesia sebagai bank kustodian maksimum 0,15% per tahun yang dihitung secara harian dari nilai aset bersih berdasarkan 365 (tiga ratus enam puluh lima) hari per tahun atau 366 (tiga ratus enam puluh enam) hari per tahun untk tahun kabisat dan dibayarkan setiap bulan.
16. Beban lain-lain Akun ini merupakan beban yang terjadi atas: 2012 Jasa audit Administrasi Pajak final Pajak pertambahan nilai
10.000.000 860.448 122.537.457 9.383.513
Jumlah
142.781.418
17. Pajak penghasilan Pajak kini Rekonsiliasi antara kenaikan aset bersih dari aktivitas operasi sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif dengan laba (rugi) fiskal adalah sebagai berikut : 2012 Kenaikan aset bersih dari aktivitas operasi sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif
2.370.172.300
- Perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal : Kerugian (Keuntungan) investasi yang belum direalisasi Pendapatan bunga Beban pajak final Beban investasi
(150.000.000) (2.446.788.845) 122.537.457 104.079.088
Jumlah
(2.370.172.300)
Laba ( rugi ) fiskal
-
REKSA DANA TERPROTEKSI BRENT DANA TERPROTEKSI II Catatan atas laporan keuangan Untuk periode mulai tanggal 3 Oktober 2012 sampai dengan yang berakhir tanggal 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah) 18. Ikhtisar pembelian dan penjualan efek Ikhtisar pembelian dan penjualan efek merupakan transaksi efek Reksa Dana dengan rincian sebagai berikut:
2012 Jenis Efek
Nilai Nominal Beli
Jumlah Harga Beli
Nilai Nominal Jual
Jumlah Harga Jual
Efek utang Sukuk Sub Mudharabah Berkelanjutan I Tahap 1 Bank Muamalat Th 2012
15.000.000.000
15.000.000.000
-
-
85.000.000.000
85.000.000.000
-
-
100.000.000.000
100.000.000.000
-
-
Obligasi Subordinasi Bank Victoria II Tahun 2012 Jumlah
19. Transaksi dengan pihak- pihak yang berelasi PT Brent Asset Management adalah sebagai Manajer Investasi. Reksa Dana membayar beban pengelolaan investasi termasuk pajak pertambahan nilai untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2012 sebesar Rp 62.876.345. 20. Ikhtisar keuangan singkat 2012 Jumlah hasil investasi (%)
2,36%
Hasil investasi setelah memperhitungkan beban pemasaran ( % )
-0,71%
Biaya operasi (%) Perputaran portofolio Persentase penghasilan kena pajak
1,76% 1 : 0,51 -
Tujuan tabel ini adalah semata-mata untuk membantu memahami kinerja masa lalu dari Reksa Dana. Tabel ini seharusnya tidak dianggap sebagai indikasi bahwa kinerja masa depan akan sama dengan kinerja masa lalu.
REKSA DANA TERPROTEKSI BRENT DANA TERPROTEKSI II Catatan atas laporan keuangan Untuk periode mulai tanggal 3 Oktober 2012 sampai dengan yang berakhir tanggal 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah) 21. Standar akuntansi baru Ikatan Akuntan Indonesia (“IAI”) telah menerbitkan beberapa standar akuntansi yang akan berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2013 sebagai berikut: -
ISAK No. 21
: Perjanjian Konstruksi Real Estate
Manajer Investasi sedang mengevaluasi dampak dari standar akuntansi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan.
22. Penyelesaian laporan keuangan Manajer Investasi bertanggung jawab atas penyajian laporan keuangan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing sebagai Manajer Investasi dan Bank Kustodian sebagaimana tercantum dalam Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana dan peraturan perundangan yang berlaku, yang telah diselesaikan pada tanggal 15 Februari 2013.
BAB XII PERSYARATAN DAN TATA CARA PENJUALAN UNIT PENYERTAAN 12.1.
12.2.
PENJUALAN UNIT PENYERTAAN. a.
Manajer Investasi akan menjual Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II pada Masa Penawaran dan Unit Penyertaan akan diterbitkan oleh Bank Kustodian pada Tanggal Emisi, dimana calon Pemegang Unit Penyertaan menyampaikan formulir pemesanan pembelian Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II kepada Manajer Investasi atau melalui Agen Penjual Efek Reksa Dana (jika ada) yang ditunjuk oleh Manajer Investasi dan setelah pembayaran untuk pembelian tersebut diterima dengan baik (in good funds) dalam mata uang Rupiah pada rekening OSO DANA TERPROTEKSI II di Bank Kustodian pada Masa Penawaran.
b.
Manajer Investasi dapat menjual Unit Penyertaan melalui Agen Penjual Efek Reksa Dana (jika ada) yang ditunjuk oleh Manajer Investasi dan Bank Kustodian menerima pembayaran melalui pemindahbukuan dalam mata uang Rupiah kepada rekening OSO DANA TERPROTEKSI II yang ada di Bank Kustodian.
PROSEDUR PENJUALAN UNIT PENYERTAAN. a.
Calon pemegang Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II yang bermaksud melakukan pembelian Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II, mengisi dan menandatangani formulir pembukaan rekening OSO DANA TERPROTEKSI II serta harus terlebih dahulu mengisi dan menandatangani formulir profil pemodal sebagaimana disyaratkan dalam Peraturan Bapepam Nomor : IV.D.2 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor : Kep-20 PM/2004tanggal 29-04-2004 (dua puluh sembilan April tahun dua ribu empat) tentang Profil Pemodal Reksa Dana, melengkapinya dengan-fotokopi bukti jati diri (Kartu Tanda Penduduk untuk perorangan lokal/Paspor/KIMS/KITAS untuk perorangan asing dan fotokopi anggaran dasar, NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) serta Kartu Tanda Penduduk/Paspor pejabat yang berwenang untuk badan hukum) dan dokumen-dokumen pendukung lainnya sesuai dengan Prinsip Mengenal Nasabah Oleh Penyedia Jasa Keuangan Di Bidang Pasar Modal sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor V.D.10.
b.
Pembelian Unit Penyertaan dilakukan oleh pemodal hanya pada Masa Penawaran dengan mengisi formulir pemesanan pembelian Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II dan melengkapinya dengan bukti pembayaran.
c.
Formulir pemesanan pembelian Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II beserta bukti pembayaran dan foto kopi bukti jati diri tersebut harus disampaikan kepada Manajer Investasi baik secara langsung maupun melalui Agen Penjual Efek Reksa Dana (jika ada) yang ditunjuk oleh Manajer Investasi pada Masa Penawaran.
d.
Formulir profil pemodal dan formulir pemesanan pembelian Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II dapat diperoleh dari Manajer Investasi atau Agen Penjual Efek Reksa Dana (jika ada) yang ditunjuk oleh Manajer Investasi. Dalam hal terdapat keyakinan adanya pelanggaran ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor V.D.10 tersebut, Manajer Investasi atau Agen Penjual Efek Reksa Dana (jika ada) yang ditunjuk oleh Manajer Investasi wajib menolak pesanan pembelian Unit Penyertaan dari calon Pemegang Unit Penyertaan. Pembelian Unit Penyertaan oleh calon Pemegang Unit Penyertaan tersebut harus dilakukan sesuai dengan syarat dan ketentuan yang tercantum dalam Kontrak ini, Prospektus dan dalam formulir pemesanan pembelian Unit Penyertaan.
e.
Pembelian Unit Penyertaan oleh pemodal yang dilakukan menyimpang dari ketentuanketentuan dan persyaratan tersebut di atas tidak akan dilayani.
12.3. HARGA PENJUALAN UNIT PENYERTAAN Setiap Unit Penyertaan ditawarkan dengan harga sama dengan Nilai Aktiva Bersih awal yaitu sebesar Rp.1.000,00 (seribu rupiah) setiap Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II pada Masa Penawaran yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan Fomulir Pembelian Unit Penyertaan.
BRENT DANA TERPROTEKSI II
29 29
12.4. PEMROSESAN PENJUALAN UNIT PENYERTAAN a. Formulir Pembelian Unit Penyertaan beserta bukti pembayaran dan fotokopi bukti jati diri yang diterima secara lengkap dan disetujui oleh Manajer Investasi atau Agen Penjual Efek Reksa Dana yang ditunjuk oleh Manajer Investasi (jika ada) dan pembayaran untuk pembelian tersebut diterima dengan baik (in good funds) oleh Bank Kustodian selambatlambatnya pada Tanggal Emisi, maka pembelian akan diproses oleh BankKustodian berdasarkan Nilai Aktiva Bersih awalper Unit Penyertaan pada Tanggal Emisi. b.
Pada hari terakhir dalam Masa Penawaran,Formulir Pembelian Unit Penyertaan beserta bukti pembayaran hanya dapat diterima secara lengkap oleh Manajer Investasi atau Agen Penjual Efek Reksa Dana yang ditunjuk oleh Manajer Investasi (jika ada) paling lambat pukul 13.00 (tigabelas) Waktu Indonesia Barat dan uang pembelian diterima dengan baik (in good funds) oleh Bank Kustodian paling lambat pukul 16.00 (enam belas) Waktu Indonesia Barat pada hari terakhir dalam Masa Penawaran tersebut. Formulir Pembelian Unit Penyertaan yang diterima oleh Manajer Investasi atau Agen Penjual Efek Reksa Dana yang ditunjuk oleh Manajer Investasi (jika ada) setelah pukul 13.00 (tiga belas) Waktu Indonesia Barat pada hari terakhir dalam Masa Penawaran akan ditolak dan tidak diproses.
12.5. SYARAT PEMBAYARAN. Pembayaran pembelian Unit Penyertaan dilakukan dengan pemindahbukuan dalam mata uang Rupiah ke dalam rekening OSO DANA TERPROTEKSI II yang berada pada Bank Kustodian selambat-lambatnya pada Tanggal Emisi. Pembayaran harus ditujukan ke rekening bank di bawah ini: PT. Bank DBS Indonesia, Cabang Thamrin, Jakarta Atas nama : OSO DANA TERPROTEKSI II Nomor Rekening : 3020012078 Semua biaya Bank, pemindahbukuan sehubungan dengan pembayaran tersebut menjadi tanggung jawab Pemegang Unit Penyertaan. Bagi pembelian Unit Penyertaan yang ditolak seluruhnya atau sebagian, sisanya akan dikembalikan oleh Bank Kustodian atas instruksi Manajer Investasi dengan pemindahbukuan (tanpa bunga) ke rekening yang terdaftar atas nama Pemegang Unit Penyertaan sesegera mungkin paling lambat 7 (tujuh) Hari Bursa setelah pembayaran diterima dengan baik. 12.6.
BATAS MINIMUM PENJUALAN UNIT PENYERTAAN. Batas minimum penjualan Unit Penyertaan adalah sebesar Rp.100.000.000,00 (seratus juta rupiah) bagi setiap Pemegang Unit Penyertaan.
12.7.
BUKTI KONFIRMASI PELAKSANAAN PERINTAH PEMBELIAN DARI PEMEGANG UNIT PENYERTAAN. Manajer Investasi atau Bank Kustodian wajib mengirimkan bukti konfirmasi atas pelaksanaan perintah pembelian Unit Penyertaan dari Pemegang Unit Penyertaan dalam waktu paling lambat 7 (tujuh) Hari Bursa setelah diterimanya perintah tersebut dengan ketentuan seluruh pembayaran telah diterima dan formulir pembelian Unit Penyertaan dari Pemegang Unit Penyertaan telah lengkap dan diterima dengan baik (in good fund and in complete application).
BRENT DANA TERPROTEKSI II
30 30
BAB XIII PERSYARATAN DAN TATA CARA PENJUALAN KEMBALI (PELUNASAN) UNIT PENYERTAAN 13.1.
PENJUALAN KEMBALI (PELUNASAN) UNIT PENYERTAAN Pemegang Unit Penyertaan hanya dapat melakukan penjualan kembali Unit Penyertaan yang dimilikinya dan Manajer Investasi wajib melakukan penjualan kembali (pelunasan) Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II tersebut pada setiap Tanggal Penjualan Kembali, dengan pemberitahuan terlebih dahulu 7 (tujuh) Hari Bursa sebelumnya kepada Manajer Investasi
13.2.
PROSEDUR PENJUALAN KEMBALI UNIT PENYERTAAN Penjualan kembali (Pelunasan) Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II oleh Pemegang Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II dilakukan dengan mengisi formulir penjualan kembali (pelunasan) Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II yang ditujukan kepada Manajer Investasi yang dapat disampaikan secara langsung atau melalui Agen Penjual Efek Reksa Dana yang ditunjuk oleh Manajer Investasi (jika ada) selambat-lambatnya 7 (tujuh) Hari Bursa sebelum Tanggal Penjualan Kembali (Pelunasan)yang bersangkutan. Penjualan kembali (Pelunasan) oleh Pemegang Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II tersebut harus dilakukan sesuai dengan syarat dan ketentuan yang tercantum dalam Kontrak ini, Prospektus dan dalam formulir penjualan kembali UnitPenyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II. Penjualan kembali (pelunasan) oleh Pemegang Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II yang dilakukan menyimpang dari ketentuan-ketentuan dan persyaratan-persyaratan tersebut di atas tidak akan dilayani.
13.3.
PEMBAYARAN PENJUALAN KEMBALI (PELUNASAN) Pembayaran penjualan kembali (pelunasan) Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II dilakukan sesegera mungkin paling lambat 7 (tujuh) Hari Bursa sejak Tanggal Penjualan Kembali (pelunasan) yang bersangkutan sebagai berikut: a. Pembayaran penjualan kembali (pelunasan) Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II akan dilakukan oleh Bank Kustodian dalam bentuk pemindahbukuan ke rekening yang terdaftar atas nama Pemegang Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II. b. Biaya transfer, jika ada akan merupakan beban dari Pemegang Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II.
13.4..
HARGA PENJUALAN KEMBALI (PELUNASAN) UNIT PENYERTAAN Harga pembelian kembali setiap Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II adalah harga setiap Unit Penyertaan pada Hari Bursa yang ditentukan berdasarkan Nilai Aktiva Bersih OSO DANA TERPROTEKSI II pada Tanggal Penjualan Kembali (pelunasan) yang bersangkutan.
13.5.
PEMROSESAN PENJUALAN KEMBALI (PELUNASAN) UNIT PENYERTAAN Pemrosesan Penjualan Kembali (Pelunasan) Unit Penyertaan sebagai berikut: a. Formulir Penjualan Kembali (pelunasan) Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II yang telah dipenuhi sesuai dengan syarat dan ketentuan yang tercantum dalam Kontrak ini, Prospektus dan Formulir Penjualan Kembali (pelunasan) Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II, diterima secara lengkap oleh Manajer Investasi atau Agen Penjual Efek Reksa Dana yang ditunjuk oleh Manajer Investasi (jika ada) sampai dengan pukul 13.00 (tiga belas) Waktu Indonesia Barat pada selambat-lambatnya 7 (tujuh) Hari Bursa sebelum Tanggal Penjualan Kembali (pelunasan) yang bersangkutan, akan diproses oleh Bank Kustodian berdasarkan Nilai Aktiva Bersih OSO DANA TERPROTEKSI II pada Tanggal Penjualan Kembali (pelunasan) yang bersangkutan. b. Formulir Penjualan Kembali (pelunasan) Unit Penyertaan yang telah dipenuhi sesuai dengan syarat dan ketentuan yang tercantum dalam Kontrak ini, Prospektus dan Formulir Penjualan Kembali (pelunasan) Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II, diterima secara lengkap oleh Manajer Investasi atau Agen Penjual Efek Reksa Dana yang ditunjuk oleh Manajer Investasi (jika ada) setelah pukul 13.00 (tiga belas) Waktu Indonesia Barat pada selambat-lambatnya 7 (tujuh) Hari Bursa sebelum Tanggal Penjualan Kembali (pelunasan) Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II yang bersangkutan, akan diproses oleh Bank Kustodian berdasarkan Nilai Aktiva Bersih OSO DANA TERPROTEKSI II pada Tanggal Penjualan Kembali (pelunasan) berikutnya.
BRENT DANA TERPROTEKSI II
31 31
13.6.
BUKTI KONFIRMASI PERINTAH PENJUALAN KEMBALI (PELUNASAN) DAN SURAT KONFIRMASI TRANSAKSI UNIT PENYERTAAN Bank Kustodian atas instruksi Manajer Investasi wajib mengirimkan bukti konfirmasi atas pelaksanaan perintah penjualan kembali (pelunasan) Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II dari Pemegang Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II dalam waktu paling lambat 7 (tujuh) Hari Bursa setelah diterimanya perintah tersebut dengan ketentuan Formulir Penjualan Kembali (pelunasan) Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II dari Pemegang Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II telah lengkap dan diterima dengan baik (in complete application).
13.7.
BATAS MINIMUM PENJUALAN KEMBALI (PELUNASAN) UNIT PENYERTAAN Pada Tanggal Penjualan Kembali (pelunasan), batas minimum penjualan kembali (pelunasan) OSO DANA TERPROTEKSI II untuk setiap Pemegang Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II adalah setara dengan Rp.1.000.000,- (satu juta rupiah). Manajer Investasi berhak menolak penjualan kembali (pelunasan) dari Pemegang Unit Penyertaan apabila nilai penjualan kembali Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II tersebut lebih kecil dari Rp.1.000.000,- (satu juta rupiah). Saldo Minimum Kepemilikan Unit Penyertaan OSO DAN A TERPROTEKSI II yang harus dipertahankan oleh Pemegang Unit Penyertaan OSO DAN A TERPROTEKSI II adalah sebesar Rp. 100.000.000 (seratus juta rupiah). Apabila saldo kepemilikan Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II yang tersisa kurang dari Saldo Minimum Kepemilikan Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II sesuai dengan yang dipersyaratkan, maka Manajer Investasi, dengan pemberitahuan terlebih dahulu kepada Pemegang Unit Penyertaan, berhak untuk menutup rekening Pemegang Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II, mencairkan seluruh Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II yang tersisa milik Pemegang Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II tersebut sesuai dengan Nilai Aktiva Bersih per Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II pada akhir Hari Bursa ditutupnya rekening tersebut dan mengembalikan dana hasil pencairan tersebut dengan pemindahbukuan/ditransfer langsung dalam mata uang Rupiah ke rekening yang terdaftar atas nama Pemegang Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II.
13.8.
BATAS MAKSIMUM PENJUALAN KEMBALI (PELUNASAN) UNIT PENYERTAAN Manajer Investasi berhak membatasi jumlah Penjualan Kembali (pelunasan) Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II setiap Tanggal Penjualan Kembali (pelunasan) sampai dengan 10% (sepuluh persen) dari total Nilai Aktiva Bersih OSO DANA TERPROTEKSI II. Apabila Manajer Investasi menerima atau menyimpan permohonan penjualan kembali (pelunasan) Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II pada Tanggal Penjualan Kembali (pelunasan) lebih dari 10% (sepuluh persen) dari total Nilai Aktiva Bersih OSO DANA TERPROTEKSI II, maka kelebihan tersebut dapat disimpan untuk diproses dan dibukukan serta dianggap sebagai permohonan pembelian kembali pada tanggal penjualan kembali berikutnya yang ditentukan berdasarkan urutan permohonan (first come first serve) di Manajer Investasi.
BRENT DANA TERPROTEKSI II
32 32
BAB XIV TATA CARA PELUNASAN UNIT PENYERTAAN PADA TANGGAL JATUH TEMPO 14.1.
PELUNASAN UNIT PENYERTAAN PADA TANGGAL JATUH TEMPO Pada Tanggal Jatuh Tempo, Manajer Investasi untuk kepentingan Pemegang Unit Penyertaan wajib melakukan pelunasan atas seluruh Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II yang telah diterbitkan yang masih dimiliki Pemegang Unit Penyertaan dalam waktu yang bersamaan (serentak) dan dengan harga per Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II yang sama besarnya bagi semua Pemegang Unit Penyertaan berdasarkan Nilai Aktiva Bersih OSO DANA TERPROTEKSI II pada Tanggal Jatuh Tempo.
14.2 .
PROSEDUR PELUNASAN PADA TANGGAL JATUH TEMPO Manajer Investasi wajib membeli kembali seluruh Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II yang telah diterbitkan yang masih dimiliki Pemegang Unit Penyertaan dalam waktu yang bersamaan pada Tanggal Jatuh Tempo dengan harga yang ditetapkan berdasarkan Nilai Aktiva Bersih OSO DANA TERPROTEKSI II pada Tanggal Jatuh Tempo. Dalam hal ini Pemegang Unit Penyertaan tidak perlu mengisi Formulir Penjualan Kembali Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II. Manajer Investasi akan mengirimkan Surat Pemberitahuan Rencana Pelunasan Pada Tanggal Jatuh Tempo kepada Pemegang Unit sesegera mungkin paling lambat 7 (tujuh) Hari Bursa sebelum tanggal dilakukannya Pelunasan Pada Tanggal Jatuh Tempo.
14.3.
PEMBAYARAN PELUNASAN UNIT PENYERTAAN Pembayaran pelunasan Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II akan dilakukan dalam bentuk pemindahbukuan/transfer ke rekening yang ditunjuk oleh Pemegang Unit Penyertaan. Biaya transfer, bila ada, akan merupakan beban dari Pemegang Unit Penyertaan. Pembayaran pelunasan Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II dilakukan sesegera mungkin paling lambat 7 (tujuh) Hari Bursa sejak Tanggal Jatuh Tempo.
14.4.
HARGA PELUNASAN UNIT PENYERTAAN PADA TANGGAL JATUH TEMPO Harga pelunasan setiap Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II pada Tanggal Jatuh Tempo adalah harga setiap Unit Penyertaan yang ditentukan berdasarkan Nilai Aktiva Bersih OSO DANA TERPROTEKSI II pada Tanggal Jatuh Tempo. Apabila Tanggal Jatuh Tempo bukan merupakan Hari Bursa maka Nilai Aktiva Bersih yang dipergunakan adalah Nilai Aktiva Bersih pada akhir Hari Bursa berikutnya setelah Tanggal Jatuh Tempo.
14.5.
SURAT KONFIRMASI TRANSAKSI UNIT PENYERTAAN Bank Kustodian akan menyampaikan Surat Konfirmasi Transaksi Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II yang menyatakan antara lain jumlah Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II yang dimiliki serta Nilai Aktiva Bersih setiap Unit Penyertaan pada saat pelunasan Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II paling lambat 7 (tujuh) Hari Bursa setelah Tanggal Jatuh Tempo.
BRENT DANA TERPROTEKSI II
33 33
BAB XV TATA CARA PELUNASAN LEBIH AWAL UNIT PENYERTAAN 15.1.
PELUNASAN LEBIH AWAL (DINI) UNIT PENYERTAAN Sebelum Tanggal Jatuh Tempo, apabila terdapat perubahan peraturan di bidang perpajakan dan/atau interpretasi peraturan perpajakan yang material oleh pejabat pajak dan/atau terdapat perubahan politik, perubahan hukum yang berlaku, perubahan ekonomi yang ekstrim, yang berdasarkan pertimbangan Manajer Investasi dapat merugikan Pemegang Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II, maka Manajer Investasi untuk kepentingan Pemegang Unit Penyertaan dapat melakukan Pelunasan Lebih Awal. Manajer Investasi untuk kepentingan Pemegang Unit Penyertaan wajib melakukan Pelunasan Lebih Awal atas seluruh Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II yang telah diterbitkan yang masih dimiliki Pemegang Unit Penyertaan dalam waktu yang bersamaan (serentak) dan dengan harga per Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II yang sama besarnya berdasarkan Nilai Aktiva Bersih OSO DANA TERPROTEKSI II pada tanggal Pelunasan Lebih Awal tersebut. Apabila tanggal dilakukannya Pelunasan Lebih Awal bukan Hari Bursa maka Nilai Aktiva Bersih yang dipergunakan adalah Nilai Aktiva Bersih pada akhir Hari Bursa berikutnya setelah tanggal dilakukannya Pelunasan Lebih Awal.
15.2.
PROSEDUR PELUNASAN LEBIH AWAL (DINI) UNIT PENYERTAAN Manajer Investasi wajib membeli kembali seluruh Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II yang telah diterbitkan yang masih dimiliki Pemegang Unit Penyertaan dalam waktu yang bersamaan (serentak) dan dengan harga per Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II yang sama besarnya yang ditetapkan berdasarkan Nilai Aktiva Bersih OSO DANA TERPROTEKSI II pada tanggal dilakukannya Pelunasan Lebih Awal. Dalam hal ini Pemegang Unit Penyertaan tidak perlu mengisi Formulir Penjualan Kembali Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II. Manajer Investasi akan mengirimkan Surat Pemberitahuan Rencana Pelunasan Lebih Awal kepada Pemegang Unit sesegera mungkin paling lambat 7 (tujuh) Hari Bursa sebelum tanggal dilakukannya Pelunasan Lebih Awal.
15.3.
PEMBAYARAN PELUNASAN LEBIH AWAL (DINI) UNIT PENYERTAAN Pembayaran Pelunasan Lebih Awal Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II akan dilakukan dalam bentuk pemindahbukuan/transfer ke rekening yang ditunjuk oleh Pemegang Unit Penyertaan. Biaya transfer akan merupakan beban dari Pemegang Unit Penyertaan. Pembayaran Pelunasan Lebih Awal Unit Penyertaan dilakukan sesegera mungkin paling lambat 7 (tujuh) Hari Bursa sejak tanggal dilakukannya Pelunasan Lebih Awal.
15.4.
HARGA PELUNASAAN UNIT PENYERTAAN PADA TANGGAL PELUNASAN LEBIH AWAL (DINI) Harga pembelian kembali setiap Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II adalah harga setiap Unit Penyertaan yang ditentukan berdasarkan Nilai Aktiva Bersih OSO DANA TERPROTEKSI II pada tanggal dilakukannya Pelunasan Lebih Awal. Hal mana harga tersebut dapat lebih rendah dari Nilai Aktiva Bersih awal setiap Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II.
15.5.
SURAT KONFIRMASI TRANSAKSI UNIT PENYERTAAN Bank Kustodian akan menyampaikan Surat Konfirmasi Transaksi Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II yang menyatakan antara lain jumlah Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II yang dimiliki serta Nilai Aktiva Bersih setiap Unit Penyertaan pada saat pelunasan Unit Penyertaan paling lambat 7 (tujuh) Hari Bursa setelah tanggal dilakukannya Pelunasan Lebih Awal.
BRENT DANA TERPROTEKSI II
34 34
BAB XVI TATA CARA PELUNASAN PARSIAL UNIT PENYERTAAN PADA TANGGAL PELUNASAN PARSIAL 16.1.
PELUNASAN PARSIAL UNIT PENYERTAAN PADA TANGGAL PELUNASAN PARSIAL Pada Tanggal Pelunasan Parsial, Manajer Investasi untuk kepentingan Pemegang Unit Penyertaan wajib membeli kembali sebagian Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II (pelunasan) yang telah diterbitkan dan masih dimiliki oleh Pemegang Unit Penyertaan pada waktu yang bersamaan (serentak) dan proporsional berdasarkan kepemilikan Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II dari setiap Pemegang Unit Penyertaan serta dengan harga per Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II yang sama besarnya bagi semua Pemegang Unit Penyertaan, yang ditetapkan berdasarkan Nilai Aktiva Bersih OSO DANA TERPROTEKSI II pada Tanggal Pelunasan Parsial. Pelunasan Parsial dengan cara tersebut di atas merupakan pelunasan bertahap atas investasi Pemegang Unit Penyertaan pada OSO DANA TERPROTEKSI II. Dengan demikian akumulasi pelunasan Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II pada Tanggal Pelunasan Parsial dan Tanggal Jatuh Tempo sekurang-kurangnya akan memenuhi nilai proteksi 100% (seratus persen) atas Pokok Investasi.
16.2.
PROSEDUR PELUNASAN PARSIAL UNIT PENYERTAAN Pada Tanggal Pelunasan Parsial, Pemegang Unit Penyertaan tidak perlu mengisi Formulir Penjualan Kembali Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II. Manajer Investasi akan mengirimkan Surat Pemberitahuan Rencana Pelunasan Parsial kepada Pemegang Unit sesegera mungkin paling lambat 7 (tujuh) Hari Bursa sebelum tanggal dilakukannya Pelunasan Parsial. Pemegang Unit Penyertaan tidak dikenakan biaya penjualan kembali atas Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II yang dibeli kembali oleh Manajer Investasi dalam rangka pelunasan pada Tanggal Pelunasan Parsial.
16.3.
PEMBAYARAN PELUNASAN PARSIAL UNIT PENYERTAAN Pembayaran Pelunasan Parsial Unit Penyertaan akan dilakukan dalam bentuk pemindahbukuan /transfer dalam mata uang Rupiah ke rekening yang ditunjuk oleh Pemegang Unit Penyertaan. Biaya pemindahbukuan/transfer akan merupakan beban dari Pemegang Unit Penyertaan. Pembayaran Pelunasan Parsial Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II dilakukan sesegera mungkin paling lambat 7 (tujuh) Hari Bursa sejak Tanggal Pelunasan Parsial.
16.4.
HARGA PELUNASAN UNIT PENYERTAAN PADA TANGGAL PELUNASAN PARSIAL Harga Pelunasan Parsial setiap Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II pada Tanggal Pelunasan Parsial adalah harga setiap Unit Penyertaan yang ditentukan berdasarkan Nilai Aktiva Bersih OSO DANA TERPROTEKSI II pada Tanggal Pelunasan Parsial. Apabila Tanggal Pelunasan Parsial yang bersangkutan bukan merupakan Hari Bursa, maka Tanggal Pelunasan Parsial adalah Hari Bursa berikutnya dan Nilai Aktiva Bersih yang dipergunakan adalah Nilai Aktiva Bersih pada akhir Hari Bursa berikutnya setelah Tanggal Pelunasan Parsial tersebut.
16.5.
SURAT KONFIRMASI TRANSAKSI UNIT PENYERTAAN Bank Kustodian akan menerbitkan Surat Konfirmasi Transaksi Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II yang menyatakan antara lain jumlah Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II yang dilunasi dan dimiliki serta Nilai Aktiva Bersih setiap Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II pada saat Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II dilunasi dan akan disampaikan kepada Pemegang Unit Penyertaan paling lambat 7 (tujuh) Hari Bursa setelah Tanggal Pelunasan Parsial.
BRENT DANA TERPROTEKSI II
35 35
BAB XVII SKEMA PEMBELIAN, PENJUALAN KEMBALI, PELUNASAN PADA TANGGAL JATUH TEMPO, PELUNASAN LEBIH AWAL DAN PELUNASAN PARSIAL OSO DANA TERPROTEKSI II 17.1.
Pembelian Surat Konfirmasi Transaksi
Nasabah
Formulir
Manajer Investasi
Formulir
Bank Kustodian
Uang
17.2.
Penjualan Kembali Surat Konfirmasi Transaksi
Nasabah
Formulir
Manajer Investasi
Formulir
Bank Kustodian
Uang
17.3.
Pelunasan Pada Tanggal Jatuh Tempo / Pelunasan Lebih Awal/ Pelunasan Parsial Surat Konfirmasi Transaksi
Nasabah
Surat Pemberitahuan
Manajer Investasi
Instruksi
Bank Kustodian
Uang
BRENT DANA TERPROTEKSI II
36 36
BAB XVIII PEMBUBARAN DAN LIKUIDASI 18.1.
OSO DANA TERPROTEKSI II berlaku sejak Tanggal Pelaksanaan dan wajib dibubarkan apabila terjadi salah satu dari hal-hal sebagai berikut: a. b. c. d.
18.2.
dalam jangka waktu 90 (sembilan puluh) Hari Bursa sejak Tanggal Pelaksanaan, memiliki dana kelolaan kurang dari Rp.25.000.000.000,- (dua puluh lima miliar Rupiah); diperintahkan oleh Bapepam dan LK sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal; total Nilai Aktiva Bersih OSO DANA TERPROTEKSI II kurang dari Rp.25.000.000.000,- (dua puluh lima miliar Rupiah) selama 90 (sembilan puluh) Hari Bursa berturut-turut; dan atau Manajer Investasi dan Bank Kustodian telah sepakat untuk membubarkan OSO DANA TERPROTEKSI II.
Dalam hal OSO DANA TERPROTEKSI II wajib dibubarkan karena : a.
b.
c.
kondisi sebagaimana dimaksud dalam butir 18.1. huruf a. di atas, maka Manajer Investasi wajib: 1)
menyampaikan laporan kondisi tersebut kepada Bapepam dan LK dan mengumumkan rencana pembubaran, likuidasi, dan pembagian hasil likuidasi OSO DANA TERPROTEKSI II kepada para pemegang Unit Penyertaan paling kurang dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional, paling lambat 2 (dua) Hari Bursa sejak berakhirnya jangka waktu sebagaimana dimaksud pada butir 18.1. huruf a. di atas;
2)
menginstruksikan kepada Bank Kustodian untuk membayarkan dana hasil likuidasi yang menjadi hak pemegang Unit Penyertaan dengan ketentuan bahwa perhitungannya dilakukan secara proporsional dari Nilai Aktiva Bersih pada saat pembubaran namun tidak boleh lebih kecil dari Nilai Aktiva Bersih awal (harga par) dan dana tersebut diterima pemegang Unit Penyertaan paling lambat 7 (tujuh) Hari Bursa sejak berakhirnya jangka waktu sebagaimana dimaksud pada butir 18.1. huruf a. di atas; dan
3)
membubarkan OSO DANA TERPROTEKSI II dalam jangka waktu paling lambat 10 (sepuluh) Hari Bursa sejak berakhirnya jangka waktu sebagaimana dimaksud pada butir 18.1. huruf a. di atas, dan menyampaikan laporan hasil pembubaran OSO DANA TERPROTEKSI II kepada Bapepam dan LK paling lambat 10 (sepuluh) Hari Bursa sejak OSO DANA TERPROTEKSI II dibubarkan.
kondisi sebagaimana dimaksud dalam butir 18.1. huruf b. di atas, maka Manajer Investasi wajib : 1)
mengumumkan pembubaran, likuidasi, dan rencana pembagian hasil likuidasi OSO DANA TERPROTEKSI II paling kurang dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional, paling lambat 2 (dua) Hari Bursa sejak diperintahkan Bapepam dan LK, dan pada hari yang sama memberitahukan secara tertulis kepada Bank Kustodian untuk menghentikan perhitungan Nilai Aktiva Bersih OSO DANA TERPROTEKSI II;
2)
menginstruksikan kepada Bank Kustodian untuk membayarkan dana hasil likuidasi yang menjadi hak pemegang Unit Penyertaan dengan ketentuan bahwa perhitungannya dilakukan secara proporsional dari Nilai Aktiva Bersih pada saat pembubaran dan dana tersebut diterima pemegang Unit Penyertaan paling lambat 7 (tujuh) Hari Bursa sejak diperintahkan pembubaran OSO DANA TERPROTEKSI II oleh Bapepam dan LK; dan
3)
menyampaikan laporan hasil pembubaran, likuidasi dan pembagian hasil likuidasi OSO DANA TERPROTEKSI II kepada Bapepam dan LK paling lambat 2 (dua) bulan sejak diperintahkan pembubaran OSO DANA TERPROTEKSI II oleh Bapepam dan LK dengan dilengkapi pendapat dari Konsultan Hukum dan Akuntan, serta Akta Pembubaran dan Likuidasi OSO DANA TERPROTEKSI II dari Notaris.
kondisi sebagaimana dimaksud dalam butir 18.1. huruf c. di atas, maka Manajer Investasi wajib:
BRENT DANA TERPROTEKSI II
37 37
d.
1)
menyampaikan laporan kondisi tersebut kepada Bapepam dan LK dengan dilengkapi kondisi keuangan terakhir OSO DANA TERPROTEKSI II dan mengumumkan kepada para pemegang Unit Penyertaan rencana pembubaran, likuidasi, dan pembagian hasil likuidasi OSO DANA TERPROTEKSI II paling kurang dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional, dalam jangka waktu paling lambat 2 (dua) Hari Bursa sejak berakhirnya jangka waktu sebagaimana dimaksud pada butir 18.1. huruf c. di atas serta pada hari yang sama memberitahukan secara tertulis kepada Bank Kustodian untuk menghentikan perhitungan Nilai Aktiva Bersih OSO DANA TERPROTEKSI I;
2)
menginstruksikan kepada Bank Kustodian untuk membayarkan dana hasil likuidasi yang menjadi hak pemegang Unit Penyertaan dengan ketentuan bahwa perhitungannya dilakukan secara proporsional dari Nilai Aktiva Bersih pada saat likuidasi selesai dilakukan dan dana tersebut diterima pemegang Unit Penyertaan paling lambat 7 (tujuh) Hari Bursa sejak likuidasi selesai dilakukan; dan
3)
menyampaikan laporan hasil pembubaran, likuidasi dan pembagian hasil likuidasi OSO DANA TERPROTEKSI II kepada Bapepam dan LK paling lambat 2 (dua) bulan sejak dibubarkan dengan dilengkapi pendapat dari Konsultan Hukum dan Akuntan, serta Akta Pembubaran dan Likuidasi OSO DANA TERPROTEKSI II dari Notaris.
kondisi sebagaimana dimaksud dalam butir 18.1. huruf d. di atas, maka Manajer Investasi wajib: 1)
menyampaikan kepada Bapepam dan LK dalam jangka waktu paling lambat 2 (dua) Hari Bursa sejak terjadinya kesepakatan pembubaran OSO DANA TERPROTEKSI II oleh Manajer Investasi dan Bank Kustodian dengan melampirkan: a) kesepakatan pembubaran dan likuidasi OSO DANA TERPROTEKSI II antara Manajer Investasi dan Bank Kustodian b) alasan pembubaran; dan c) kondisi keuangan terakhir; dan pada hari yang sama mengumumkan rencana pembubaran, likuidasi, dan pembagian hasil likuidasi OSO DANA TERPROTEKSI II kepada para pemegang Unit Penyertaan paling kurang dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional serta memberitahukan secara tertulis kepada Bank Kustodian untuk menghentikan perhitungan Nilai Aktiva Bersih OSO DANA TERPROTEKSI II;
2)
menginstruksikan kepada Bank Kustodian untuk membayarkan dana hasil likuidasi yang menjadi hak pemegang Unit Penyertaan dengan ketentuan bahwa perhitungannya dilakukan secara proporsional dari Nilai Aktiva Bersih pada saat likuidasi selesai dilakukan dan dana tersebut diterima pemegang Unit Penyertaan paling lambat 7 (tujuh) Hari Bursa sejak likuidasi selesai dilakukan; dan
3)
menyampaikan laporan hasil pembubaran, likuidasi dan pembagian hasil likuidasi OSO DANA TERPROTEKSI II kepada Bapepam dan LK paling lambat 2 (dua) bulan sejak dibubarkan dengan dilengkapi pendapat dari Konsultan Hukum dan Akuntan, serta Akta Pembubaran dan Likuidasi OSO DANA TERPROTEKSI II dari Notaris.
18.3.
Setelah dilakukannya pengumuman rencana pembubaran, likuidasi dan pembagian hasil likuidasi OSO DANA TERPROTEKSI II, maka pemegang Unit Penyertaan tidak dapat melakukan penjualan kembali (pelunasan).
18.4.
Manajer Investasi wajib memastikan bahwa hasil dari likuidasi OSO DANA TERPROTEKSI II harus dibagi secara proporsional menurut komposisi jumlah Unit Penyertaan yang dimiliki oleh masingmasing pemegang Unit Penyertaan. Dalam hal masih terdapat dana hasil likuidasi yang belum diambil oleh pemegang Unit Penyertaan dan/atau terdapat dana yang tersisa setelah tanggal pembagian hasil likuidasi kepada pemegang Unit Penyertaan yang ditetapkan oleh Manajer Investasi, maka; a. jika Bank Kustodian telah memberitahukan dana tersebut kepada pemegang Unit Penyertaan sebanyak 3 (tiga) kali dalam tenggang waktu masing-masing 2 (dua) minggu serta telah mengumumkannya dalam surat kabar harian yang berperedaran nasional, maka dana tersebut wajib disimpan dalam rekening giro di Bank Kustodian selaku bank umum, atas nama Bank Kustodian untuk kepentingan Pemegang Unit Penyertaan yang
BRENT DANA TERPROTEKSI II
38 38
b. c.
belum mengambil dana hasil likuidasi dan/atau untuk kepentingan Pemegang Unit Penyertaan yang tercatat pada saat likuidasi dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) tahun; setiap biaya yang timbul atas penyimpanan dana tersebut akan dibebankan kepada rekening giro tersebut; dan apabila dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) tahun tidak diambil oleh pemegang Unit Penyertaan, maka dana tersebut wajib diserahkan oleh Bank Kustodian kepada Pemerintah Indonesia untuk keperluan pengembangan industri Pasar Modal.
18.5.
Dalam hal OSO DANA TERPROTEKSI II dibubarkan dan dilikuidasi, maka beban biaya pembubaran dan likuidasi OSO DANA TERPROTEKSI II termasuk biaya Konsultan Hukum, Akuntan dan beban lain kepada pihak ketiga menjadi tanggung jawab dan wajib dibayar Manajer Investasi kepada pihak-pihak yang bersangkutan.
18.6.
Informasi yang lebih rinci mengenai Pembubaran dan Likuidasi dapat dibaca dalam Kontrak Investasi Kolektif yang tersedia di PT OSO Manajemen Investasi dan PT Bank DBS Indonesia.
BRENT DANA TERPROTEKSI II
39 39
BAB XIX PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL Profesi Penunjang Pasar Modal yang ikut serta dalam penerbitan pembaharuan Prospektus adalah: AKUNTAN PUBLIK Nama Alamat Nomor Pendaftaran di BAPEPAM dan LK
: Akhyadi Wadisono, Drs.,Ak. : Jl. Masjid Barokah RT 03/09 Nomor 17 Kel. Larangan Utara, Kec. Larangan,Tangerang : 309/PM/STTD-AP/2002
NOTARIS Nama Alamat Nomor Pendaftaran di BAPEPAM dan LK
BRENT DANA TERPROTEKSI II
: Leolin Jayayanti, S,H, : Jl. Pulo Raya VI No.1 Kebayoran Baru Jakarta :594/PM/STPD-N/2003
40 40