Journal of Business and Entrepreneurship
KINERJA REKSA DANA TERPROTEKSI DI INDONESIA Bayu Bandonoa, Noer Azam Ab, Nunung Nuryartonoc, Adler H. Manurungd a Bapepam; b, c Institut Pertanian Bogor; d Sampoerna School of Business A protected mutual fund is a type of mutual fund that provides protection for the initial investment value of trust unit holders through the mechanisme of portfolio management. Protected mutual funds expected relatively safer than other types of mutual funds. This study refers to previous studies, such as Markowitz (1952), Sharpe (1964), Mossin (1966), Lintner (1966), Treynor (1966), Jensen (1968) and Chen, Roll dan Ross (1986). The objectives of this study are to measure the performance of protected mutual funds in Indonesia compared to the benchmark. Data to answer objectives of the research is secondary data which is monthly time series data of Net asset Value (NAV), Indonesia Stock Price Composite Index (IHSG), and Certificate of Bank Indonesia (SBI). The method of analysis used in this study is hhe adjusted Return that introduced by Sharpe, Treynor and Jensen. Based on the analysis can be seen that protected mutual funds in Indonesia is able to beat its bencmark of Certificate of Bank Indonesia (SBI), even overcome Indonesia Stock Price Composite Index (IHSG). Keywords: Protected Mutual Fund, Net Asset Value (NAV), Indonesia Stock Price Composite Index (IHSG), Certificate of Bank Indonesia (SBI). KINERJA REKSA DANA TERPROTEKSI DI INDONESIA Pendahuluan Perkembangan industri Reksa Dana cukup pesat di Pasar Modal Indonesia. Menurut data e-monitoring Reksa Dana Bapepam-LK, pada tahun 2004 terdapat 246 Reksa Dana yang terdiri dari 4 (empat) jenis Reksa Dana yaitu Reksa Dana Saham, Reksa Dana Pasar Uang, Reksa Dana Campuran dan Reksa Dana Pendapatan Tetap. Sampai dengan Juni 2012, jumlah Reksa Dana telah bertambah menjadi 685 Reksa Dana dengan tambahan 6 (enam) jenis Reksa Dana baru yaitu Reksa Dana Terproteksi, Reksa Dana Indeks, Reksa Dana Exchange Trade Fund (ETF) Saham, Reksa Dana Exchange Trade ISSN: 2302 - 4119 Vol. 1, No. 1; January 2013
Fund (ETF) Pendapatan Tetap, Reksa Dana Penyertaan Terbatas, serta Reksa Dana Syariah.
(Sumber : e-monitoring Reksa Dana Bapepam-LK) Gambar 1. Perkembangan NAB Reksa Dana 2004 – Oktober 2012
1
Journal of Business and Entrepreneurship
Menurut Gambar 1 di atas, Total Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana (NAB) pada Oktober 2012 mencapai Rp 176.63 triliun atau meningkat 98% jika dibandingkan dengan NAB pada Desember 2004 yang jumlahnya sebesar Rp 89,15 triliun. . Reksa Dana Terproteksi adalah jenis Reksa Dana yang memberikan proteksi atas nilai investasi awal pemegang Unit Penyertaan melalui mekanisme pengelolaan portofolionya dan penjaminan pihak lain. Reksa Dana Terproteksi hadir di pasar modal Indonesia saat krisis keuangan menghantam industri Reksa Dana tahun 2005. Pada saat itu, menurut data e-monitoring Reksa Dana BapepamLK, para pemegang Unit Penyertaan melakukan redemption secara masif sehingga menyebabkan penurunan Nilai Aktiva Bersih (NAB) keseluruhan Reksa Dana dari Rp 113,7 triliun pada Februari 2005 menjadi hanya Rp 29,41 triliun pada Desember 2005. Bapepam-LK sebagai regulator pada awalnya mengeluarkan produk Reksa Dana Terproteksi sebagai salah satu alternatif untuk menyelesaikan masalah tersebut. Pada awalnya, tujuan dari munculnya Reksa Dana Terproteksi ini adalah untuk menerima limpahan investor Reksa Dana Pendapatan Tetap yang NAB-nya terus anjlok, sebagai akibat dari adanya gelombang redemption. Perkembangan Reksa Dana Terproteksi ini cukup menggembirakan. Menurut data emonitoring Reksa Dana Bapepam-LK pada bulan Oktober 2005, NAB keseluruhan Reksa Dana Terproteksi adalah Rp 2,8 triliun. Jumlah ini semakin meningkat tajam dimana pada akhir November 2012, NAB Reksa Dana Terproteksi telah mencapai Rp 42,7 triliun atau 23,5 % dari jumlah seluruh NAB Reksa Dana yang ada.
2
Menurut Manurung (2008) Reksa Dana Terproteksi diminati oleh investor karena Manajer Investasi (MI) memberikan target tingkat pengembalian bila melakukan investasi yang terbaik serta transparan untuk struktur investasi nilai pokok sehingga investor dapat menilai resikonya. Dima, Bogdan, Barna dan Nachescu (2006) melakukan penelitian di pasar modal Rumania dengan variabel dependen kinerja Reksa Dana dan variabel independennya variabel ekonomi makro dan Indeks Saham. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa indeks harga saham merupakan main determinant yang secara positif mempengaruhi kinerja Reksa Dana. Penelitian lain yang dilakukan oleh Sharpe (1966) pada Pasar Modal Amerika Serikat dengan variabel dependen kinerja Reksa Dana sedangkan variabel independennya adalah biaya Reksa Dana, ukuran perusahaan, dan kinerja sebelumnya, pemilihan asset/alokasi asset dan biaya transaksi. Hasil penelitiannya menunjukan hubungan antara ukuran perusahaan dan kinerja Reksa Dana adalah tidak signifikan (pengaruhnya hanya 3% 5%) sedangkan rasio biaya dan kinerja sebelumnya dianggap sebagai variabel yang mampu mengukur kinerja Reksa Dana. Oleh karena itu perlu adanya suatu penelitian yang lebih spesifik mengenai Kinerja Reksa Dana Terproteksi Di Indonesia . Berdasarkan penjelasan di atas , maka tujuan Penelitian ini adalah untuk: Mengukur kinerja Reksa Dana Terproteksi dibandingkan dengan benchmark. Adapun ruang lingkup penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Reksa Dana Terproteksi yang mendapat ijin dari Bapepam-LK dari tahun 2008- 2010. (2) Manajer Investasi yang telah mendapatkan ijin dari Bapepam-LK.
ISSN: 2302 - 4119 Vol. 1, No. 1; January 2013
Journal of Business and Entrepreneurship
Metode Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Bapepam LK Departemen Keuangan RI dan Bank Indonesia di Jakarta. Penelitian ini berlangsung pada April 2010 hingga Desember 2010. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan untuk menjawab tujuan penelitian ini adalah data sekunder yaitu data time series bulanan NAB Reksa Dana Terproteksi dari Manajer Investasi yang mendapat izin dari BapepamLK mulai Januari 2008 sampai Desember 2010, data time series IHSG dari Bursa Efek Indonesia dan data SBI dari Bank Indonesia. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan pengambilan data langsung di BapepamLK Departemen Keuangan RI dan Bank Indonesia di Jakarta. Teknik Analisis Data Pengukuran Kinerja Reksa Dana dilakukan dengan 3 cara yaitu: 1.
Ukuran Sharpe: S = (ARp – ARf ) / σp
Jarque-Bera sebesar 24.0988 menunjukan data tidak terdistribusi normal. Sedangkan nilai terendah adalah -0,3142 dan tertinggi 0,2013. SBI mempunyai nilai rata-rata 0,0062 dan median 0,0057. SBI mempunyai ukuran skwness sebesar 0,5925 ukuran kurtosis 1,8572 dan ujji Jarque-Bera sebesar 4,0650 menunjukan data tidak terdistribusi normal. Sedangkan nilai terendah adalah 0,0052 dan tertinggi 0,0079. Tabel 1 Deskripsi Statistik Data Variabel
Mean Median Maximum Minimum Std. Dev. Skewness Kurtosis Jarque-Bera Probability Sum Sum Sq. Dev.
IHSG 0.0128 0.0331 0.2013 -0.3142 0.0906 -1.1714 6.2522 24.0988 0.0000 0.4604 0.2874
SBI 0.0062 0.0057 0.0079 0.0052 0.0010 0.5925 1.8572 4.0650 0.1310 0.2234 0.0000
Sumber : Hasil Olahan
Rpt – Rft = ap + bp(Rmt – Rft) + ept
Tidak normalnya data tingkat bunga SBI dan juga tingkat pengembalian IHSG memberikan implikasi model penelitian selanjutnya dalam kerangka penggunaan metode untuk mengestimasi parameter model yang digunakan.
Hasil dan Pembahasan Deskripsi Statistik Data Variabel Dari Tabel di bawah dapat diuraikan bahwa IHSG mempunyai nilai rata-rata 0,0128 dan median 0,0331. IHSG mempunyai ukuran skwness sebesar 1.1714, ukuran kurtosis 6.2522 dan ujji
Kinerja Reksa Dana Terproteksi Pembahasan kinerja Reksa dilakukan dengan beberapa tahapan, pertama-tama adalah menghitung return periodik masingmasing Reksa Dana Terproteksi. Kemudian menghitung resiko, ukuran resiko yang digunakan adalah deviasi
2.
Ukuran Treynor: T = ( ARp – ARf ) / βp
3.
Ukuran Alfa Jensen:
ISSN: 2302 - 4119 Vol. 1, No. 1; January 2013
3
Journal of Business and Entrepreneurship
standar dari return periodik. Dalam penelitian ini untuk mengukur Kinerja Reksa Dana Terproteksi di Indonesia periode 2008 – 2010 akan menggunakan model yang telah dikembangkan oleh Sharpe (1964), Treynor (1966) dan Jensen (1968). Pada penelitian ini memasukan benchmark pasar yaitu IHSG dan SBI. Adapun berdasarkan hasil analisis diperoleh hasil sebagai berikut: Ukuran Sharpe Dari hasil penelitian terdapat 16 Reksa Dana yang memiliki Sharpe Index diatas SBI bahkan terdapat 13 Reksa Dana yang mampu memiliki Sharpe Index diatas IHSG. Hal ini membuktikan bahwa berdasarkan perhitungan Sharpe Index, Reksa Dana Terproteksi di Indonesia mampu mengalahkan kinerja pembandingnya yaitu SBI, bahkan mengalahkan IHSG. Hipotesis penelitian untuk model ini adalah Reksa Dana Terproteksui yang diteliti memiliki kinerja yang lebih baik dari pada kinerja pembanding, dengan mengasumsikan
variabel lain konstan. Maka berdasarkan Penelitian diatas maka hipotesa tersebut terbukti dimana Reksa Dana Terproteksi yang diteliti memiliki kinerja yang lebih baik dari pada kinerja pembanding. Ukuran Treynor Dari hasil penelitian terdapat 10 Reksa Dana yang mampu memiliki Treynor Iindex diatas SBI dan 10 Reksa Dana yang memiliki Treynor Iindex diatas IHSG. Hal ini membuktikan bahwa berdasarkan perhitungan Treynor Iindex, Reksa Dana Terproteksi di Indonesia Mampu mengalahkan Benchmark nya yaitu SBI, bahkan mengalahkan IHSG. Hipotesis penelitian untuk model ini adalah Reksa Dana Terproteksui yang diteliti memiliki kinerja yang lebih baik dari pada kinerja pembanding, dengan mengasumsikan variabel lain konstan. Maka berdasarkan Penelitian diatas maka hipotesa tersebut terbukti dimana Reksa Dana Terproteksi yang diteliti memiliki kinerja yang lebih baik dari pada kinerja pembanding. .
Tabel 2: Ranking Kinerja Reksa Dana Terproteksi
4
ISSN: 2302 - 4119 Vol. 1, No. 1; January 2013
Journal of Business and Entrepreneurship
Sumber : Hasil Olahan
Ukuran Jensen Dari hasil penelitian terdapat 17 Reksa Dana yang mampu memiliki Jensen Index diatas SBI dan 4 Reksa Dana yang memiliki Jensen Index diatas IHSG. Hal ini membuktikan bahwa berdasarkan perhitungan Jensen index, Reksa Dana Terproteksi di Indonesia Mampu mengalahkan kinerja pembandingnya yaitu SBI, bahkan mengalahkan IHSG. Hipotesis penelitian untuk model ini adalah Reksa Dana Terproteksui yang diteliti memiliki kinerja yang lebih baik dari pada kinerja pembanding, dengan mengasumsikan variabel lain konstan. Maka berdasarkan Penelitian diatas maka hipotesa tersebut terbukti dimana Reksa Dana Terproteksi yang diteliti memiliki kinerja yang lebih baik dari pada kinerja pembanding. ISSN: 2302 - 4119 Vol. 1, No. 1; January 2013
Kesimpulan Adapun hasil kinerja Reksa Dana Terproteksi sesuai analisis dapat di simpulkan sebagai berikut: 1. 16 Reksa Dana Terproteksi yang memiliki sharpe index di atas SBI bahkan terdapat 13 Reksa Dana yang mampu memiliki sharpe index di atas IHSG. Hal ini membuktikan bahwa berdasarkan perhitungan sharpe index, Reksa Dana Terproteksi di Indonesia mampu mengalahkan Benchmark nya yaitu SBI, bahkan mengalahkan IHSG. 2. 10 Reksa Dana yang mampu memiliki Treynor Index di atas SBI dan 10 Reksa Dana yang memiliki Treynor Index di atas IHSG. Hal ini membuktikan bahwa berdasarkan perhitungan Treynor Index, Reksa 5
Journal of Business and Entrepreneurship
3.
Dana Terproteksi di Indonesia mampu mengalahkan Benchmark nya yaitu SBI, bahkan mengalahkan IHSG. Dari hasil penelitian terdapat 17 Reksa Dana yang mampu memiliki Jensen Index di atas SBI dan 4 Reksa Dana yang memiliki Jensen Index di atas IHSG. Hal ini membuktikan bahwa berdasarkan perhitungan Jensen Index, Reksa Dana di Indonesia mampu mengalahkan Benchmark nya yaitu SBI, bahkan mengalahkan IHSG. --===<<<>>>===--
Daftar Pustaka Bapepam. (1997); Himpunan Peraturan Pasar Modal; Bapepam. Jakarta Bodie, Z. Kane, A. Marcus, A.(1999); Investment. 4th edition; Irwin McGraw Hill. Brown, F. and Vicker, D. (1963); Mutual Fund Portofolio Activity, Performance and Market Impact; The Journal OF Finance, Vol 18 Carhat, M.(1997); On Persistence In Mutual Fund Performance; Journal of Finance Chan, N. Roll, R. Ross, S.(1986); Economic Forces and stock market; Journal of Business, Vol 59. Chen, J., Hong, H., Huang, M., and Kubik, J (2004); Does Fund Size Erode Mutual Fund Performance ? The Role of Liquidity and Organization; The American Economic Review. Collins, S. and Mack, P. (1997); The Optimal Amount of Asset Under
6
management in Mutual Fund; Financial Analysis Journal. Darrat, A.(1990); Stock Returns, Money, and Fiscal Deficits; Journal of Financial and Quantitative Analysis 25. Dima, Bogdan, Barna, Flavia and Nachesu (2006); Macroeconomic Determinants of The Investment Funds Market; The Romanian Case. Edelen, R. and Warner, J. (1999); Aggregate Price Effects of Institutional Trading : A Study of Mutual Fund Flow and Market Returns. Elton, L., Martin J. Gruber, and Christoper R. (1996); The Persistence of RiskAdjusted Mutual Fund Performance; Journal Of Business, Vol 69. Enders, W. (2000); Applied Economic Time Series; John Wiley & Son, Ltd, New York. Engel F., Roger D., Paul W,.(1994); Consumer Behaviour; The Dryden Press. Fama, E. F. and K. R. French.(1992); The Cross-Section of Expected Stock Returns; Journal of Finance, Vol. 47. Frimpong, J. (2009); Economic Forces and the Stock Market in a Developing Economy: Cointegration Evidence from Ghana; European Journal of Economics, Finance and Administrative Sciences Giambona, E and Golec, J. (2009); Mutual Fund Volatility Timing and Management Fees; Journal of banking & Finance. Gibson J., John I., James H,. (1996); Organizations 8; Richard D. Irwin Inc. Gujarati, D. (1995); Basic Econometrics; Mc. Graw Hill, Singapore.
ISSN: 2302 - 4119 Vol. 1, No. 1; January 2013
Journal of Business and Entrepreneurship
Gudikunst, Arthur and McCarthy Joseph. (1992); Determinants of Bond Mutual Fund Performance; Journal of Fix Income Vol 2. Grinblatt, M. and S. Titman (1992); The Persistance of Mutual Fund performance; Journal Of Finance. Grinblatt, M. and S. Titman (1994); The Study of Monthly Mutual Fund Returns and Performance Evaluation Techniques; Journal of Financial and Quantitatif Analysis. Haslem, J., Kent, B., and David, S. (2008); Performance and Characteristic of Actively Managed Retail Equity Mutual Fund with Diverse Expense Ratios; Financial Services Review. Henrikson, Roy D. & Robert C. Merton. (1981); On Market Timing and Investment Performance, Statistical Procedures for Evaluating Forecasting Skills; Journal of Business. Indro, D., Christine X., Minchael Hu, and Wayne Lee; Mutual Fund Performance: Does Fund Size Matter?; Association for Investment Management and Research. Jiranyakul, K. (2009); Economic Forces and Thai Stock Market 1993-2007; NIDA Economic Review, Vol 4. Jensen, Michael. (1968); The Performance of Mutual Fund in the Period 1945 – 1964; Journal of Finance.
capital budget; Review of Economic and Statistic. Maghayereh, A. (2003); Causal Relations Among Stock Prices And Macroeconomic Variables In The Small, Open Economy Of Jordan; Econ. & Adm., Vol. 17. Manurung, Adler. (2005); Siklus Bursa Saham: Sebuah Penelitian Empiris di BEJ Januari 1988 – 2004; Jurnal Bisnis & Birokrasi No. 01, Vol. 13. Manurung, Adler. (2010); Ekonomi Finansial; PT Adler Manurung Press. Manurung, Adler (2008); Panduan Lengkap Reksa Dana Investasiku; Penerbit Buku Kompas, Jakarta. Markowitz, H. (1952); Portofolio Selection; The Journal of Finance. Vol 7. Mishkin, F.S. (2004); The Economic of Money, Banking, and Financial Market, Seventh Edition; Addison Wesley, New york. Mukherjee, T.K. and A. Naka (1995); Dynamic Relationas Between Macroeconomic Variables and The Japanese Stock Market An Application of A Vector Error Correction Model; The Journal of Financial Research, Vol. XVIII Reily, F. and Brown, K. (1997); Investment Analysis and Portofolio Management. 5th Edition; The Dryden Press, Florida.
Kumar, G. and Dash, M. (2008); A study on The Effect of Macroeconomic Variables On Indian Mutual Fund; Aliance Business Academy.
Rhee, S. anf Wang, J. (2009); Foreign Institutional Ownership and Stock Market Liquidity: Evidence From Indonesia; Journal of banking & Finance.
Lintner, J. (1965); The Valuation of Risk Asset and the Selection of Risky Investment in Stock Portfolios and
Ross, Stephen A. (1976); The Arbitrage Theory of Capital Asset Pricing; Journal of Economic Theory, Vol. 13.
ISSN: 2302 - 4119 Vol. 1, No. 1; January 2013
7
Journal of Business and Entrepreneurship
Shanken, J. and Weinstein, M. (2006); Economic Forces And The Stock Market Revisited; Journal of Empirical Finance 13. Sharpe, William F. (1966); Mutual Fund Performance; Journal of Business.
8
Treynor, J. (1965); How to Rate Management Investment Fund; Harvard Business Review Vol 43. Treynor, J. and Mazuy K. (1966); Can Mutual Fund Outgess The Market; Harvard Business Review Vol 43.
ISSN: 2302 - 4119 Vol. 1, No. 1; January 2013