PROPOSAL PENELITIAN MELIBATKAN MAHASISWA
DINAMIKA PERJUANGAN RAKYAT YOGYAKARTA DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN 1945-1959
DIUSULKAN OLEH Hj. Harianti, M. Pd. Sudrajat, M. Pd. Yoda Hadi Saputra
19501210 197903 2 001 19730524 200604 1 002 10406244018
JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014
DINAMIKA PERJUANGAN RAKYAT YOGYAKARTA DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN 1945-1959 A. Latar Belakang Perjuangan bangsa Indonesia untuk mencapai kemerdekaan menemukan momentum pada tanggal 17 Agustus 1945. Proklamasi kemerdekaan Indonesia yang dikumandangkan oleh Sukarno dan Hatta merupakan titik kulminasi yang menandai era baru dalam sejarah Indonesia. Setelah proklamasi kemerdekaan, kedua raja
penguasa
daerah Yogyakarta pada tanggal 19 Agustus 1945 mengumumkan bahwa daerah “kerajaan Yogyakarta merupakan wilayah dari negara Republik Indonesia itu”. Tidak lama setelah Indonesia merdeka, Belanda datang dan ingin menguasai kembali di Indonesia serta tidak mau mengakui kemerdekaan Indonesia karena Indonesia merdeka menurut anggapnya merupakan rekaan Jepang.1 Belanda menduduki sebagian wilayah di Indonesia tidak terkecuali beberapa wilayah di Yogyakarta, Belanda mendarat pertama di Yogyakarta tepatnya di lapangan udara Maguwoharjo. Belanda merebut lapangan udara Maguwoharjo dengan mudah karena tidak ada perlawan berarti. Tidak lama kemudian Belanda berhasil menduduki gedung-gedung penting di Yogyakarta serta berhasil menguasai Istana Presiden. Belanda dengan perlengkapan militer yang sangat maju serta pesawat tempur yang canggih dapat mengalahkan TNI dapat dengan mudah. Belanda juga melancarkan serangan di daerah-daerah pedesaan yang terdapat di kota Yogyakarta, contohnya di Sleman terdapat beberapa peristiwa masyarakat dan angakatan bersenjata melawan tentara Belanda. Salah satu peristiwa tersebut adalah peristiwa peretempuran Rejodani yang terjadi di desa Ngetiran dan Rejodani yang 1 Dharmono Hardjowidjono, Replika Perjuangan Rakyat Yogyakarta Jilid II (Yogyakarta: Depdikbud), hal 315.
terletak di kelurahan Sariharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Dahulu kedua tersebut menjadi salah satu tempat pertempuran antara tentara pelajar Yogyakarta dengan tentara Belanda, pertempuran tersebut berlangsung singkat tetapi dalam pertempuran tersebut pihak tentara pelajar Yogyakarta dapat memukul mundur pasukan Belanda. Saat ini di desa Ngetiran didirikan sebuah monumen dimana terdapat delapan nama tentara pelajar yang gugur dalam pertempuran yaitu: Suwono, Harsono, Supanoto, Sukapdi, Suroyo, Sudarto, Daryono, dan Alibasyah.2 Monumen tersebut dibangun untuk mengenang jasa tentara pelajar dan sebagai simbol perjuangan tentara pelajar dalam mempertahankan kemerdekaan. Desa Ngetiran dan Rejodani adalah desa yang mayoritas penduduknya bermatapencarian sebagai petani. Hal ini didukung oleh luasnya daerah pertanian disekitar kedua desa tersebut serta tanah yang subur. Namun demikian kondisi perekonomian kedua desa tersebut berbeda. Sebagaimana daerah pedesaan umumnya di Yogyakarta, Ngetiran merupakan salah satu desa yang pendudukanya hidup dari hasil menggarap lahan.3 Sehingga penduduk desa Ngetiran lebih mengandalkan pertanian daripada pekerjaan yang lainnya
sebagai mata
pencarianya sehingga kondisi perekonomian desa tersebut serba kecukupan. Anak-anak di desa Ngetiran jarang yang melanjutkan pendidikannya di jenjang yang lebih tinggi dan hanya beberapa anakanak saja yang dapat melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi4. Sedangkan desa Rejodani keadaan perekonomiannya yang mayoritas bertani tetapi ada juga yang berdagang. Perdagangan pada saat itu lebih didominasi oleh jual beli hasil bumi. Bahkan diantara mereka ada yang berhasil menjadi pedagang hasil bumi yang sukses seperti H. Harun. Untuk mengembangkan usahanya, H. Harun bersama Ibid. Ibid., hal 318. 4 Ibid. 2 3
beberapa pengusaha setempat mendirikan pasar.5 Pasar yang didirikan oeh H. Harun ini memudahkan transaksi jual beli di daerah tersebut serta menaikan perekonomian setempat. Kondisi pendidikan di desa Rejodani ini lebih baik daripada desa Ngetiran banyak anak-anak yang berhasil melanjutkan pendidikannya dijenjang yang lebih tinggi. Penduduk kedua desa tersebut pada peristiwa pertempuran Rejodani 1949 membantu para pejuang khususnya tentara pelajar. Perjuangan
tersebut
untuk
kepentingan
bersama
yaitu
untuk
memepertahankan kemerdekaan Indonesia. Masyarakat merupakan pendukung
perjuangan
tentara
pelajar
dalam
mempertahankan
kemerdekaan, mereka tidak hanya menyediakan makanan sehari-hari tentara pelajar tetapi juga bertugas sebagai kurir pesan dari pos ke pos lainnya. Dalam masyarakat pedesaan hubungan warga satu dengan lainnya sangat kuat sehingga masyarakat rela berkorban membantu para pejuang untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Pada dasarnya masyarakat pedesaan masih menjunjung tinggi gotong royong dalam hal apapun sehingga mereka akan dengan senang hati membantu setiap kegiatan yang menyangkut mempertahankan kemerdekaan maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Desa Ngetiran dan Rejodani merupakan markas pasukan tentara pelajar. Kedua desa tersebut sering digunakan sebagai tempat persinggahan tentara gerilya sejak beberapa minggu setelah Belanda melancarkan agresi militer kedua sampai Mei 1949. Pada hari Minggu tanggal
29
Mei
1949
pagi-pagi
buta
seorang
Informan
kita
menyampaikan berita bahwa pasukan belanda akan menyerang markas gerilya/perjuang yang berkedudukan di desa Ngetiran dan Rejodani dari 2 jurusan.6 Mendengar informasi tersebut tentara pelajar berjaga-jaga
5 Suhatno,Peranan Tentara Pelajar dalam Pertempuran Rejodani Tahun 1949: Suatu Kajian Sejarah Lisan, (Yogyakarta : Patrawidya, 2007). hal 743. 6 Sigit Wruhantono dkk, Sejarah Perjuangan Pada Kles II di Daerah Tingkat II Sleman, (Yogyakarta: Depdikbud, 1984), hlm. 59.
dan membuat pos pos pengintaian di luar wilayah kedua desa tersebut guna mengawasi kedatangan tenatara Belanda. Pertempuran yang terjadi pada saat itu berlangsung dengan sengit, tentara pelajar dengan persenjataan yang minim menghadapi pasukan Belanda dengan persenjataan yang lengkap. Selain itu jumlah pasukan kalah jumlah dengan tentara Belanda. Terjadilah tembak menembak antara tentara belanda dengan tentara pelajar. Sementara itu tentara pelajar mendapatkan bantuan dari anggota KODM Ngaglik, dengan bantuan tersebut serangan terhadap tentara Belanda lebih kuat. Tentara Belanda dapat dipukul mundur dan tidak dapat memasuki desa Ngetiran. Pada saat pertempuran tersebut berlangsung penduduk kedua desa tersebut tidak dapat melakukan apa-apa selain menyelamatkan diri sendiri serta keluarga, penduduk lebih bertugas untuk mengamankan warga lainnya banyak warga yang pergi sementara keluar dari desa mereka dan menunggu keadaan normal kembali.7 Dalam pertempuran tersebut gugur delapan anggota tentara pelajar, untuk mengenang jasa dari tentara pelajar tersebut didirikanlah monumen Medan Laga Rejodani. Alasan dilakukan penelitian ini adalah peranan masyarakat kedua desa tersebut sangat besar dalam pertempuran rejodani baik dalam penyediaan makanan bagi para pejuang terutama tentara pelajar tetapi tidak banyak orang meneliti tentang peranan masyarakat kedua desa tersebut. Selain itu lokasi dari pertempuran tersebut yaitu terletak didesa yang jauh dari kota Yogyakarta. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka dapat diambil rumusan masalah sebagi berikut : 1.
Bagaimana kondisi sosial ekonomi masyarakat daerah-daerah di Yogyakarta sebelum peristiwa pertempuran Rejodani berlangsung. 7
Wawancara Bapak H.M. Dachlan, pada tanggal 22 Maret 2014 pukul 10.15 WIB.
2.
Peranan masyarakat Desa Ngetiran dan Rejodani dalam membantu para tentara pelajar Yogyakarta dalam peristiwa pertempuran Rejodani.
C. Tujuan Penelitian 1.
Untuk mengetahui peranan masyarakat desa Ngetiran dan Rejodani dalam membantu para tentara pelajar sebelum pertempuran dan pada saat pertempuran berlangsung
2.
Untuk mengetahui kondisi sosial ekonomi masyarakat pada saat sebelum perang berlangsung serta pada pasca peperangan
3.
Untuk mengetahui dampak yang terjadi pada masyarakat Ngetiran dan Rejodani pada saat sebelum perang berlangsung serta pasca peperangan
D. Manfaat Penelitian 1.
Memberikan pengetahuan baru bagi para pembaca tentang peranan masyarakat sekitar Ngetiran dan Rejodani dalam pertempuran Rejodani 1949.
2.
Menumbuhkan niat untuk mempelajari dan mengetahui lebih dalam lagi tentang peranan masyarakat sekitar Ngetiran dan Rejodani dalam pertempuran Rejodani 1949.
3.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi atau acuan bagi penelitian selanjutnya.
E. Kajian Pustaka Kegunaan kajian pustaka dalam penulisan sejarah sangatlah penting karena kajian pustaka merupakan pedukung yang kuat suatu peristiwa-peristiwa sejarah. Selain itu kajian pustaka juga berfungsi sebagai landasan atau penunjang dalam penulisan sejarah. Kajian pustaka merupakan pengkajian terhadap buku-buku yang dapat
membantu dalam penelitian dan menganalisis data dalam suatu penulisan. Suatu sumber pustaka dalam penelitian sangat berguna untuk menjelaskan, mengintreprestasikan, dan memahami suatu gejala atau fenomena yang kita jumpai dari hasil penelitian.8 Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa buku untuk kajian pustaka untuk membantu penulis dalam penelitian “Peranan Masyarakat Ngetiran dan Rejodani dalam Pertempuran Rejodani 1949”, penulis menggunakan kajian buku-buku sebagai berikut : Pada perumusan masalah yang pertama penulis akan mengkaji tentang kondisi pedesaan-pedesaan khususnya pada desa Ngetiran dan Rejodani pasca kemerdekaan Indonesia. Peneliti akan membahas tentang bagaimana kondisi masyarakat pada dua desa tersebut baik dalam sisi sosial, ekonomi serta politik. Pada perumusan masalah yang pertama ini penulis akan menggunakan buku yang berjudul Peranan desa dalam perjuangan kemerdekaan: studi kasus keterlibatan beberapa desa di Daerah Istimewa Yogyakarta, periode 1945-1949 diterbitkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan tahun 1992. Pada buku ini terdapat
pembahasan
tentang
kondisi
pedesaan
pada
pasca
kemerdekaan baik dari segi sosial, ekonomi dan politik. Pada perumusan masalah yang kedua ini penulis akan mengkaji tentang kondisi masyarakat dan tentara pelajar pada saat petempuran Rejodani berlangsung. Peneliti akan membahas tentang kronologi pertempuran Rejodani tersebut serta peran masyarakat dalam membantu para tentara pelajar dalam peperangan antara tentara pelajar dengan tentara Belanda. Selain itu penulis juga akan membahas peran masyarakat sebelum terjadinya pertempuran terjadi. Pada perumusan masalah yang kedua ini penulis akan menggunakan sebuah jurnal yang berjudul Peranan Tentara Pelajar dalam Pertempuran Rejodani Tahun 8 Abuddin Nata, Metodologi Studi Islam, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010), hlm. 185.
1949: Suatu Kajian Sejarah Lisan yang ditulis oleh Suhatno tahun 2007. Dalam jurnal tersebut dijelaskan tentang kronologi terjadinya peristiwa pertempuran Rejodani 1949 selain itu dalam buku ini menjelaskan juga tentang bagaiman masyarakat desa Ngetiran dan Rejodani dalam membantu tentara pelajar sebelum pertempuran tersebut berlansung serta saat pertempuran tersebut berlangsung. F. Historiografi yang Relevan Historiografi yang relevan dapat berupa buku, desertasi, tesis ataupun skripsi kevalidanya dapat dipertanggungjawabkan. Dalam penulisan sejarah, penggunaan historiografi yang relevan merupakan hal yang pokok sebelum melakukan penulisan sejarah. Maksud dari historiografi yang relevan adalah untuk dapat membedakan karya-karya ilmiah sejarah yang telah ada sebelumnya. Sebenarnya sudah banyak yang
membahas
tentang
perjuangan-perjuangan
tentara
pelajar
diberbagai daerah di Indonesia termasuk di pertempuran tentara pelajar di Rejondani. skripsi karya Wisnu Ari Prabowo, Mahasiswa Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang berjudul “Perjuangan Rakyat Sleman Menghadapi Agresi Militer Belanda II dalam Perang Kemerdekaan (1948-1949)” membahas tentang perjuangan-perjuangan rakyat di Sleman pada saat terjadinya Agresi Militer Belanda II. Penelitian ini dalam hal-hal tertentu memiliki kesamaan dengan skripsi karya Wisnu Ari Pribowo yaitu membahas tentang perjuangan rakyat di Rejodani tetapi tidak secara khusus membahas peristiwa tersebut dan lebih membahas kepada perjuangan diseluruh wilayah Sleman. Perbedaan dengan penelitian ini adalah lebih khusus membahas tentang peranan masyarakat disebuah daerah yang terdapat peristiwa pertempuran Tentara Pelajar melawan Tentara Belanda yaitu Ngetiran dan Rejodani.
G. Metode dan Pendekatan Penelitian Ketika kita melakukan sebuah penelitian dan penulisan sejarah, maka penelitian dan penulisan sejarah menggunakan metode sejarah. Jika suatu pernyataan sejarah tidak didukung oleh bukti-bukti yang kredibel dan valid maka pernyataan sejarah tersebut tidak akan dianggap atau ditolak Sedangkan menurut Louis Gottschalk metode sejarah sebagai proses menguji dan menganalisis secara kritis rekaman, dokumendokumen dan peninggalan masa lampau yang otentik dan dapat dipercaya, serta membuat interpretasi dan sintesis atas fakta-fakta tersebut menjadi kisah sejarah yang dapat dipercaya. 9 Kesimpulan dari pernyataan diatas adalah bahwa metode sejarah adalah cara untuk merekontruksi suatu peristiwa sejarah secara benar dan melalui proses-proses. Proses-proses tersebut antara lain adalah pemilihan topik, pengumpulan sumber (heuristik), kritik sumber eksternal dan internal (verivikasi), analisis dan sintesis (interpretasi), serta penulisan sejarah (historiografi). 1. Pemilihan Topik Dalam penelitian sejarah, penulis dapat mengambil beberapa topik permasalahan manusia yang muncul dari zaman ke zaman. Topik pada penelitian sejarah harus dibatasi karena topik yang terlau luas dapat mengakibatkan kajian kurang mendalam Topik
penelitian
yang
baik
harus
mampu
mengungkapkan
permasalahan yang akan digarap. Topik yang baik juga harus memenuhi persyaratan yaitu pertama menarik. Dalam hal ini ada terdapat unsur pembaharuan
yang belum pernah
dimunculkan.
Adanya
unsur
orisinalitas, menyentuh hal yang bersifat kemanusian. Kedua, judul yang layak artinya judul penelitian memiliki nilai kesejarahan. Ketiga, mudah dikerjakan jika memiliki ciri-ciri; judul tersebut familier, memiliki ruang 9
Daliman. Op.cit. hal. 27-28.
lingkup terbatas. Ketersediaan sumber dan informasi sejarah, memiliki kemampuan intelektual, memiliki kedekatan emosional (merasa senang dengan topik tersebut) memiliki dukungan sosial (tidak kontroversial), harus testable (dapat diuji kembali). 10 2. Heuristik Heuristik sendiri berasal dari bahasa Yunani heuristikien yang berarti mengumpulkan dan menemukan sumber sejarah.11 Heuristik adalah tahap awal bagi penulis intuk meneliti suatu peristiwa sejarah, karena pada tahap ini penulis harus mengumpilkan beberapa data yang relevan dan valid guna memudahkan dalam suatu penulisan suatu peristiwa sejarah. Maka dari itu penulis sebaiknya mencari sumber yang dapat mendukung dalam penulisan sejarah. Sumber yang digunakan dalam skripsi yang berjudul “Peranan Masyarakat Ngetiran dan Rejodani dalam Pertempuran Rejodani 1949” diperoleh melalui penelusuran pustaka. Sumber sejarah didapatkan di beberapa perpustakaan di Yogyakarta. Tetapi dalam penulisan skripsi ini penulis akan lebih banyak menggunakan sumber lisan karena keberadaan desa Ngetiran dan Rejodani yang jarang diangkat menjadi tulisan. Sedikitnya sumber tertulis yang membahas tentang Pertempuran rejodani ini menjadikan sumber lisan sangat dibutuhkan dalam penulisan ini. Penulis akan melakukan wawancara terhadap saksi sejarah ataupun pelaku sejarah pada masa pertempuran Rejodani tersebut. 3. Kritik Sumber Setelah sumber-sember terkumpul maka langkah selanjutnya adalah melakukan tahapan kritik sumber. Kritik sumber berguna untuk melakukan verifikasi terhadap sumber-sumber yang telah terkumpul. Verifikasi ini bertujuan untuk mengetahui keaslian data sumber serta tingkat kebenaran informasi sejarah yang didapat. Peneliti harus Ibid . hal. 38-41. Suhartono W. Pranoto. Teori & Metodologi Sejarah. (Yogyakarta: Graha Ilmu. 2010). hal. 29. 10 11
mengutamakan kebenaran dalam suatu sumber, peneliti juga harus dapat membedakan sumber asli dan palsu. Sumber data sejarah yang terpercaya sajalah yang dapat digunakan dalam penelitian sejarah. Sebagai bukti-bukti sejarah terdapat dua jenis kritik sumber yaitu eksternal dan internal. Kritik eksternal adalah usaha untuk menguji keaslian suatu sumber agar diperoleh sumber yang benarbenar asli bukan sumber sejarah yang palsu. Kritik sumber secara eksternal ini dilakukan dengan cara meneliti jenis bahan, gaya dalam penulisan sumber, bahan yang digunakan, serta identitas pengarang. Sedangkan kritik eksternal adalah untuk menguji kreadibilitas dan realibilitas suatu sumber. Kritik internal ini lebih pada isi dalam suatu dokumen, sehingga isi dokumen dapat dipercaya. Isi dokumen sering dimanipulasi dan mengandug bias, kritik internal ini lebih pada menguji lebih jauh lagi mengenai isi dokumen. selain itu untuk mendapatkan dokumen yang dapat dipercaya sebaiknya melakukan pengecekan terhadap dokumen dengan beberapa sumber agar mendapatkan fakta sejarah yang nyata. 4. Interpretasi Interpretasi adalah suatu pendapat terhadap suatu pandangan sejarawan atau dengan kata lain menafsirkan atas fakta-fakta sejarah. Kegiatan interpretasi ini penulis berusaha menganalisis sumber-sumber yang telah ada kemudian menyusun sumber-sumber tersebut dalam bentuk skripsi. Sehingga dalam interpretasi ini perlu dilakukan analisis sumber untuk mengurangi unsur subyektivitas dalam kajian sejarah. Tahap interpretasi ini dibagi dalam dua langkah yaitu analisis dan sintesis. Analisis merupakan kegiatan untuk menguraikan sedangkan sistematis berarti mengumpulkan. 5. Historiografi Historiografi adalah rekonstruksi imajinatif dari masa lampau berdasarkan data yang diperoleh dengan menempuh proses menguji dan
menganalisis secara kritis semua rekaman dan peninggalan masa lampau.12 Historiografi ini merupakan tahap akhir dalammetode penelitian sejarah. Dalam penulisan sejarah sangat diperlukan kronologis dalam menuliskan sejarah, hal tersebut dimaksudkan agar hasil tulisan sejarah dapat urut sesuai dengan peristiwa sejarah yang terjadi. Sehingga para pembaca akan mudah dalam mengetahui atau mengerti maksud dari tulisan sejarah tersebut. H.
Pendekatan Penelitian Menurut metodologi ilmiah, penulisan sejarah memerlukan pendekatan multidimensional untuk dapat merekontruksi peristiwa sejarah. Sejarah denga ilmu sosial lainnya sangat memiliki keterkaitan dan hubungan timbal balik antara ilmu satu dengan ilmu lainnya. Maka dari itu dalam suatu pengkajian diperlukan pendekatan dari berbagai aspek agar dapat menghasilakn karya yang objektif. Maka dalam penulisan memerlukan pendekatan dengan ilmu sosial, ekonomi, antropologi dan politik. a. Pendekatan sosiologi Pendekatan
sosiologi
menurut
Sartono
Kartodirjo
adalah
pendekatan yang bertujuan untuk meneropong segi sosial peristiwa yang dikaji, golongan sosial mana yang berperan serta nilai-nilainya, berhubungan dengan golongan lain, konflik berdasar kepentingan, ideologi dan sebagainya.13 Pendekatan sosiologi ini akan menganalisis interaksi antar masyarakat serta struktur masyarakatdi daerah desa Ngetiran serta Rejodani tersebut. Serta menganalisis bagaimana interaksi antara masyarakat setempat dengan para tentara pelajar yang sedang bertugas di daerah tersebut 12 Louis Gottschalk. Understanding History: A Primer Of Historical Method. a.b Nugroho Notosutanto. Mengerti Sejarah. (Jakarta: Universitas Indonesia Press.2008). hal. 35. 13 Sartono Kartodirjo, Pendekatan Ilmu Sosial dan Metodologi Sejarah, (Jakarta: Gramedia), 1992, hal. 167.
b. Pendekatan ekonomi Pendekatan ekonomi ini lebih cenderung melihat dari aspek perekonomian di desa Ngetiran dan Rejodani. Dalam pendekatan ini bertujuan menganalisis perekonomian masyarakat sebelum terjadinya pertempuran serta pasca pertempuran. Perlu diketahui bahwa peran masyarakat dalam membantu para tentara pelajar tersebut anatara lain adalah menyediakan bahan makanan bagi tentara serta membantu dalam hal yang lainnya juga. c. Pendekatan Antropologi Pendekatan antropologi ini akan lebih condong menganalisis kebudayaan masyarakat desa Ngetiran dan Rejodani yang nantinya akan berpengaruh dalam pertempuran Rejodani 1949. Budaya masyarakat pedesaan pada masa itu masih sangat kental, contohnya budaya dalam bergotong royong sesama warga hal tersebut dapat berguna dalam membantu para tentara pelajar baik secara materi maupun non materi d. Pendekatan politik Pendekatan menurut Sartono Kartodirjo adalah pendekatan yang mengarah pada struktur kekuasaan, jenis kepemimpinan, hirarki sosial, pertentangan dan lain sebagainya.14 Sedangkan menurut Deliar Noer pendekatan politik merupakan suatu pendekatan yang digunakan untuk mengungkapkan
segala
sesuatu,
tindakan,
atau
kegiatan
yang
berhubungan dengan kekuasaan bertujuan mempengaruhi, mengubah atau mempertahankan sesuatu bentuk atau tatanan masyarakat, individu atau kelompok tertentu.15 Pendekatan politik adalah menyangkut semua kegiatan yang berhubungan dengan negara serta pemerintahan. Pendekatan ini digunakan untuk mengamati peran pemerintah dalam membantu para masyarakat Ngetiran dan Rejodani pada saat pertempuran tersebut terjadi maupun pada pasca pertempuran tersebut
14 15
Ibid , hal 144. Deliar Noer, Pengantar ke Pemikiran Politik, (Jakarta: Rajawali), 1995, hal. 8.
berlangsung. Serta sikap pemerintah akan keselamatan para masyarakat sekitar. I.
Jadwal Pelaksanaan Penelitian Penelitian direncanakan dilaksanakan dalam 6 bulan terhitung mulai bulan April sampai Oktober 2014 dengan jadwal sebagai berikut: No 1
April
Mei
Waktu Juni Juli Agust
Sept
Oktb
Seminar proposal Pelaksanaan Penelitian Penyusunan laporan Seminar hasil Pelaporan, publikasi
2 3 4 5
J.
Kegiatan
Tim Pelaksana Penelitian 1.
Ketua Peneliti a) Nama
:
Hj. Harianti, M. Pd.
b) NIP
:
19501210 197903 2 001
c) Pangkat, Gol/ruang
:
Pembina Utama Muda, IV/C
d) Jabatan
:
Lektor Kepala, (Angka Kredit 700)
e) Program Studi
:
Pendidikan Sejarah
f) Keahlian
:
Sejarah Indonesia Kuno
g) Alamat
:
Perum Banteng III Jalan Kerinci No. 50 Sleman, Yogyakarta
2.
Anggota Peneliti a) Anggota Peneliti NIP b) Pembantu Peneliti
:
Sudrajat, M. Pd.
:
197305242006041002
:
1). Henri Wibowo (Mahasiswa) 2). Yoda Hadi S (Mahasiswa)
K. Biaya Penelitian 1. Penerimaan
: Rp. 10. 000. 000,-
2. Pengeluaran No Uraian Pembiayaan 1 Honor peneliti a) Ketua peneliti b) Anggota peneliti c) Pembantu peneliti Jumlah 2 Alat Bahan a) Pengadaan literatur b) ATK penelitian 1) Kertas 2) Cartridge Jumlah 3 Pengembangan Instrumen a) Penyusunan instrumen b) Penggandaan Jumlah 4 Analisis Data a) Persiapan b) Pelaksanaan Jumlah 5 Akomodasi Penelitian Perizinan FGD Jumlah 6 Pelaporan a) Penyusunan b) Penggandaan c) Publikasi Jumlah Total Pengeluaran
Vol
Harga satuan
Harga total
1 2 2
Rp. 1. 000. 000 Rp. 750. 000 Rp. 250. 000
Rp. 1. 000. 000 Rp. 1. 500. 000 Rp. 500. 000 Rp. 3. 000. 000
5
Rp.
100. 000
Rp.
6 2
Rp. Rp.
50. 000 300. 000
Rp. 300. 000 Rp. 600. 000 Rp. 900. 000
5 20
Rp. Rp.
500. 000 5. 000
Rp. 2. 500. 000 Rp. 100. 000 Rp. 2. 600. 000
3 3
Rp. Rp.
100. 000 200. 000
5 1 1
Rp. Rp. Rp.
100. 000 400. 000 500. 000
Rp. 300. 000 Rp. 600. 000 Rp. 900. 000 Rp. 500. 000 Rp. 400. 000 Rp. 500. 000 Rp. 1. 400 . 000
1 10
Rp. Rp.
600. 000 25. 000
500. 000
Rp. 600. 000 Rp. 250. 000 Rp. 450. 000 Rp. 1. 200. 000 Rp. 10. 000. 000
DAFTAR PUSTAKA Abdul Rahman Hamid dan Muhammad Saleh Madjid, 2011. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Ombak. Deliar Noer, 1995. Pengantar ke Pemikiran Politik. Jakarta: Rajawali. Natta Abuddin, 2010. Metodologi Studi Islam. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Daliman, 2012. Metode Penelitian Sejarah. Yogyakarta: Ombak. Dharmono Hardjowidjono,1985. Replika Perjuangan Rakyat Yogyakarta Jilid II. Yogyakarta: Dinas Sosial Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Gottschalk. Louis, 2008. Understanding History: A Primer of Historical Method, a.b., Nugroho Notosutanto. Mengerti Sejarah. Jakarta: Universitas Indonesia Press. Helius Sjamsuddin dan Ismaun, 1996. Pengantar Ilmu Sejarah. Jakarta: Depdikbud. Nugroho Notosutanto, 1978. Masalah Penelitian Sejarah Kontemporer Suatu Pengalaman. Jakarta: Yayasan Idayu. Sartono Kartodirjo, 1992. Pendekatan Ilmu Sosial dan Metodologi Sejarah, Jakarta: Gramedia. Sewan Susanto, 1985. Perjuangan Tentara Pelajar dalam Perang Kemerdekaan Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Suhatno (2007) Peranan Tentara Pelajar dalam Pertempuran Rejodani 1949: Suatu Kajian Sejarah Lisan. Patrawidya 8, 4. Edisi Desember, 2007. Suhartano W. Pranoto, 2010. Teori & Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Graha Ilmu. Tashadi, dkk. 1992. Peranan desa dalam perjuangan kemerdekaan: studi kasus keterlibatan beberapa desa di Daerah Istimewa Yogyakarta, periode 1945-1949. Yogyakarta: Depdikbud.
Lampiran 1.
CURRICULUM VITAE
Nama Jenis Kelamin Tempat, tanggal lahir NIP Pangkat, golongan/ruang Jabatan fungsional Bidang keahlian Alamat
: Harianti, M. Pd. : Perempuan : Surakarta, 10 Desember 1950 : 19501210 197903 2 001 : Pembina Utama Muda, IV/C : Lektor Kepala (700) : Sejarah Indonesia : Perum Banteng III, Jalan Kerinci III Yogyakarta.
Pendidikan terakhir Jenjang Bidang/program studi S1 Pendidikan Sejarah S2 Pendidikan Sejarah
Perguruan tinggi UNS UNS
Mata kuliah yang diajarkan selama 4 tahun terakhir No Mata Kuliah 1 Sejarah Kebudayaan Indonesia 2 Prasejarah Indonesia 3 Sejarah Pariwisata 4 Sejarah Indonesia Masa Hindu-Budha 5 Sejarah Lokal 6 Sejarah Indonesia Masa Kolonial
Tahun 1979 1992 Semester Gasal Gasal Gasal Genap Genap Genap
Penelitian yang dilakukan selama 5 tahun terakhir No 1 2 3
Judul penelitian Clash of Civilization Dalam Persian War 490480 Mencetak Insan yang Cendikia, Mandiri dan Bernurani Melalui VCT dalam Pembelajaran Sejarah Lokal Pendidikan Multikultur Sebagai Model Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar
2008
Sumber Dana DIPA UNY
2009
DIPA UNY
2010
DIPA UNY
Tahun
Pengabdian pada Masyarakat yang pernah dilakukan selama 5 tahun terakhir No Judul pengabdian Tahun 1 Sosialisasi KBK dan Penyusunan Silabus bagi Guru-guru SLTP 2006 se Kec. Saptosari Kab. Gunung Kidul 2 Inovasi Pembelajaran IPS bagi Guru-guru di Wilayah Dinas 2007 Pendidikan DIY
3 4
Tim Pemantau Independent UNAS Tahun 2007 se Kab. Sleman Pelatihan Pembuatan Media Pembelajaran Power Point Bagi Guru Sejarah Sekabupaten Bantul
2007 2013
Seminar/lokakarya/workshop/pagelaran/pameran/peragaan yang dilakukan 5 tahun terakhir. No Nama, tempat dan waktu kegiatan Ket. 1 International Seminar, “Reinventing Paradigms of Social Studies: Peserta Experience from Other Countries”, Yogyakarta, 11-13 Agustus 2006 2 Seminar Nasional, “Pendidikan Profesi & Sertifikasi Guru”, Peserta Yogyakarta, 9 Mei 2006 3 Seminar Nasional,”Peranan Sejarah Dalam Memantapkan Nilai- Pemakalah nilai Pancasila dan Nasionalisme”, Yogyakarta, 26 Agustus 2006 4 Seminar Nasional, “Mangayubagyo Purna Tugas Prof. Dr. Peserta Suhartono”, Yogyakarta, 10 Agustus 2006. 3 Seminar Nasional, “Paradigma Pengembangan Profesi Peserta Pendidik”, Yogyakarta, 12 Mei 2007. 4 Seminar Internasional, “International Management Education Pemakalah Confrence”, Penang, Malaysia, 22-24 Juni 2007. 4 Semiloka, “Pengembangan Model Lab. Outdoor “, Yogyakarta, 24 Peserta Mei 2007 Yogyakarta, 15 April 2014 Yang membuat CV
Hj. Harianti, M. Pd. NIP. 19501210 197903 2 001
Lampiran 2 CURRICULUM VITAE ANGGOTA PENELITI Identitas Nama NIP Pendidikan Terakhir Pangkat, Golongan/ruang Jabatan Tempat, tanggal lahir Alamat Rumah Alamat Kantor Nomor HP Email
: Sudrajat, M. Pd. : 19730524 200604 1 002 : Magister (S2) : Penata Muda, III/B : Lektor : Bantul, 24 Mei 1973 : Priyan 03 Potorono Banguntapan Bantul : Prodi Pend. Sejarah FISE Univ. Negeri : 083867710740, 081392423578 :
[email protected]
Pendidikan terakhir Jenjang Bidang/program studi S1 Pendidikan Sejarah S2 Pendidikan IPS
Perguruan tinggi IKIP Yogyakarta. Universitas Negeri Yogyakarta
Tahun 1999 2010
Mata kuliah yang diajarkan selama 5 tahun terakhir No Mata Kuliah Waktu 1 Sejarah Eropa Mulai 2006 2 Sejarah Lokal Mulai 2008 3 Prasejarah Indonesia Mulai 2009 4 Sejarah Indonesia Masa Hindu-Budha Mulai 2011 5 Dasar-dasar Ilmu Sosial Mulai 2008 Penelitian yang dilakukan selama 5 tahun terakhir No Judul penelitian 1 Membentuk Insan yang Cendikia Mandiri dan Bernurani dengan Teknik CVT Dalam Mata Kuliah Sejarah Lokal di Jurusan Pendidikan Sejarah FISE UNY 2 Pendidikan Multikultur Sebagai Model Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar 3 Implementasi Pendidikan Nilai di SD Muhammadiyah Bodon Yogyakarta 4 Dinamika Sejarah Sumatera 5 Implementasi Metode Buzz Group Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPS di SMP 1 Manisrenggo, Klaten
Tahun 2010 2011 2012 2013 2013
Pengalaman Pengabdian No Judul Pengabdian 1 Pelatihan Menulis Karya Ilmiah Sejarah di SMP Muhammadiyah IV Yogyakarta 2 Pelatihan Menulis Karya Ilmiah Sejarah di SMA Islam I Gamping Sleman Yogyakarta 3 Pengembangan Ketrampilan Pemuda-Pemudi di Desa Argomulyo Sedayu Bantul Yogyakarta 5 Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis IT Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Sejarah Bagi Guru-guru Sejarah Se Kabupaten Klaten
Tahun 2010 2011 2012 2013
Karya publiksi/buku/jurnal yang dihasilkan selama 5 tahun terakhir. No Judul dan tempat/nama publikasi Tahun 1 Pendidikan Multikultur Untuk Meningkatkan Kualitas 2011 Pembelajaran IPS di SD. Dalam Jurnal Informasi 2 “Konsep Dewaraja Dalam Negara Tradisional di Asia 2012 Tenggara” dalam Istoria. ISSN No1907-6126. 3 Membentuk Karakter Mulia Melalui Pendidikan Nilai: Studi 2012 Kasus di SD Muhammadiyah Bodon Yogyakarta 4 Buku Ajar “Sukses Ujian Sejarah SMA/MA” Penerbit 2010 Yudhistira Yogyakarta, 15 April 2014 Yang membuat CV
Sudrajat, M. Pd. NIP. 197305242006041002