P E R S E T UDJ UAN antar a
PEMERINTAH REPUBLIK
IN~ONESIA
dan PEI·IERINTAH REPUBLIK FEDE.AAS I DJER.:·iAN
tentang
BANTUAN KEUANGAN
PEMERINTAH REPUBLIK I NDONESIA DA1'T PEMERINTAH B.EPUBLIK FEDER.ASI DJERJl1AN
Did jiwai oleh hub ungan persanc batan jang ada antara Pemerint ah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Federasi Djerman , Dengan hasrat unt.uk memper k ua t dan memperera t hubungan persahabatan tersebut dengan kerdja sama jang saling menguntungkan dalam bidang bantuan pembangunan, Menj adari bahwa pemeliharaan hubungan persahabe.tan tersebut merupakan l andasan da ripada Persetudjuan sekarang ini , Dengan maks ud untuk memadjukan pe rkembangan ekonomi I ndo nesia , Telah menjetudj ui seba.gai berikut Pasal 1 (1) Pemerintah Re publik Federas i Djerman akan mengizinkan Pemerintah Republik Indonesia member ikan kuasa kepada Bank I ndone sia , jang bertindak untuk dan a t a s nama Pemer intah Republik I ndonesi a , untuk mengambil pindj aman- pindjaman s ampai dj umlah seb esar seratus tiga puluh lima dj uta Ma rk Djerman sesuai dengan paragr ap paragrap 2 s ampai dengan 5 da r i Kredi t ans t alt f tlr Wiederaufba u , :B'r ankfurt am Main , untuk k eperl uan stabilisa s i dan rehabilitasi ekon omi Indonesia . ( 2) Suatu dj uml ah tidak mel ebi hi dari enam puluh djuta Mark Djer man akan digunakan untuk pembelian bar ang- barang da ri Republik Fe derasi Dj erman g una menutup permi ntaan kebut uhan- kebutuhan impor umum jang diperlukan dewa sa ini ( bantuan progr am ) . ( 3 ) Suatu djumlah tidak mel ebi h i lima bela s dj uta tiga r a t us ribu Mar k Djer man j ang akan dig unakan sebagai ban-
tuan •••
- 2 -
tuan pemel iharaan un t uk pembia jaan : a . Rehabilitasi Lokomotip Diesel b . Tambahan dj umlah Lokomotip Diesel c . Penjediaan per ala tan untuk bisb is kota d . Rehabilitasi Kapal2 Keruk La ut e . Referral Hospi tals
I
D. H. 4 , 3 dj uta D. N. 4 ,- dj uta
.r '•
D. ll . 3 , - dj uta D.l·-· 1, - dj ut a D. i· . 3 ,- dj uta
( 4 ) Suatu d jumlah tidak melebih i lima puluh sembilan dj uta tudj uh r a tus rib u Mar k Djerraan akan di £unukan untuk bant ae.n ke uangan projek- projek seperti ter sebut beri kut , d jika sesudah penelitian , pro jek- proj ek te r sebut dapat
I
dil aksanakan pembangunannj a : a . Perlua s an djaringun tel epon Dj akarta b . Telekomunikasi kere t a api dan fasilitas t anda2 l a lu lintas K. A. c . Pabrik p embangkit tenaga list rik , Manggar d . Elektrifi ka s i di Djawa Tengah e . Bank- Bank Pembangunan f . Industri penge rdj aan logam di Djawa Timur g . Dj aringan t elepon di Semar ang h . Dj a ringan telepon di Ma lang
I
D. M. 17 ,- dj uta D. N.
I
7 , 1 djuta I
D. M. 1 , 8 djuta D. H. 1 0 ,- djuta D. M. 15, - d j uta TI . N .
2 , 9 d juta
D. H.
3, 2 dj uta
D • l-1.
2 , 7 d j u ta
' I
r
I
( 5 ) Pro j ek - Pr o jek jang ters ebut da lam par agr ap- pa r agrap 3
dan 4 mungki n dapat di ganti oleh proj ek- projek lain djika Pemerin tah Republik Federasi Djerman dan Pemeri ntah Republik I ndonesia menjetudjui hal ter seb ut ; l agi pul a , dalam r angka djumlah keseluruhan j ang tersebut dal am paragrap 3 dan 4 , penjes uaian- penjes uaian mungk i n depa t diadakan dari s ebagian dj umlah- djumlah jang digunakan .
I
I
I
I
I I
Pasal 2 ••• I
I
'
- 3 -
Pasal 2 (1) Penggunaan pindjaman- pindj 2man ini da n sj 2rat- sjarat serta ketentuan- ketentuan pemberiannja akan diatur oleh ketentuan- ketentuan dala..m persetudjuan- persetudjuan pindjaman jang akan tunduk kepada ke tentuanketentuan hukum jang berl aku di Republik Federasi Djerman dan j ang a kan dibua t antara Bank Indonesia , j an.c· b ertindak untuk dan atas nama Pemerintah Republik I ndonesia dan Kreditanstalt fllr Wiederaufbau . (2) Pemerintah Republik I ndonesia
akan mendjamin kepada
Kreditanstalt ftlr Wiedera ufbau s emua pembajar an- pemba jaran dan t r ansfer jang harus dilaksa.nakan untuk memenuhi kewadjiban- kewadjiban pemind j am da lam r angka pers etudjuan-per s etudj ~ an pindj aman j ang dibua t nanti . Pa sal 3 Pemerintah Republik Indonesia akan membebaskan Kreditanstalt filr Wiederaufbau da ri semua pa.djak- pa djak dan pungutan- pung utan umum l ainnja j ang . dikenakan di Republ i k Indonesia pada saat penetapan , a taupun selama p ela.ksanaan , dari per setudj uan- per setudjuan pi ndjaman ter sebut dalam Pa sal 2 . Pa sal 4 Pemeri ntah Republik Indonesia dengan menginga t ketentuanketentuan j a ng tertj antum dalam Pasal 5, akan memb erikan kepada para penumpang dan supplier keleluasaan untuk me!Ili lih ala.t pengangkutan bagi orang- orang dan barang- bar a ng , baik untuk pengangkutan laut ataup un pengangkutan udara
Jang •••
rr - _ _ ,% ~ ·- z ~,,;;reran z
szar
,
tr '
It'
a
z
·
~
._
r z '"'
~
r
Z-1 1'
t
-
- 4 -
j ang dia~iba t.Kan karena pemoerian pindjaman- pi ndjaman i t u dan Pemerintall . . epubl ik I ndonesia tidak akan menfambi l ses ua t u t indakan- tindakan jang dapat menjis i hkan atau merug i kan t urut sertanja pe rusahaan- perusahaan pengangkut an Dj e:rman , dan akan memberikan pul a i zin- izi n jang diper lukan . Pasal 5 (1) Pi nd j aman- Pi ndjaman j ang terseb ut da l am Pa s a l 1 dari Per set udj uan s.ekarang ini hanj a dapat dig unakan untuk membia j ai pen jedi P.an barang- barang dan dja.sa- d j a s a da ri n egara- negara dan daerah- da erah jang di setud jui ol eh Pemerintah Republi k Federasi Djer man dan Pemerintah Rep ubl ik I ndonesia . Ket entuan jane; s ama berlaku untuk n egar a a sal dan a l a t - a l a t pengangkutan barang- barang t ers ebut diatas . ( 2 ) Pel aks anaan pengangkutan- pengangkutan jang berhubungan dengan pemberian dar i pind j aman- pind j aman akan di lakukan dengan alat- a l at pengangkutan Republik Federasi Dj erman , Republik Indonesia a tau negcr a- nega r a ke t iga jang se t jar a te rs endiri har us disetudj ui ol eh kedua Pemerintah . Dj i ka pengangkutan- pengangkutan dilakukan dengan a l a t a l a t pengangkutan dari n egara- negar a l ainn j a dari pada n egar a- n egar a jang t ersebut di atas , maka pembi ajaan dar i pen j ediaan bar ang- barang jang bersangkutan adalah dil uar perse t udj uan i ni . Pasal 6 Bar a ng- Bar a ng dan djasa- d j a s a untuk pro j ek- pro j ek jang akan •••
- 5 -
akan dibajar da ri pindj aman- pindjam.an sesuai dengan parag rap 3 dan 4 dari Pasal 1 akan dilak uka n melalui p enawaran umum interna siona l , ketjuali d j i ka da lam bebera pa hal t elah diadakan ata s dasar persoa lan demi persoalan sesudah p enelitian dari projek- pr ojek j ang bersangkutan . Pa sal 7 Hengenai barang- ba r a ng j ang diperoleh dari pindjaman pindj aman j ang di berikan , Pemerintah Republik Federa si Djerman menganggap penting untuk memberikan preferensi kepada hasil- ha sil industri Land Berlin . Pa sal 8 Dengan penget j ualian ketentuan- ketentuan jang tert j antum da l am Pa sal 4 mengenai pengangkutan udara , maka Persetu djuan ini akan berlaku djuga Land Berlin , asalkan Pemerintah Republik Federasi Djerman tidak memberikan pernj a taan jang bertentangan kepada Pemerintah Republik Indonesia dalam djangka waktu 3 bulan terhitung mulai berlakunja Pers etudjuan ini . Pasal 9 Persetudj uan ini mulai berlaku pada tanggal penandatanga nannja .
Dibuat di Dj a ka rta pa da t a.ngga l tudjuh Djanuari 1972 dalam 6 na skah a sli , masing- masing dua dalam
Djerman •••
t ahun baha sa
6 Djerman , bahasa Indonesia dan bahasa I nggeris . Na skah dalam bahasa Djerman dan bahasa Indone sia adalah otentik ; apabi l a terdapat perbedaan penafsiran dari naskah- na skah bahasa Djerman dan bahasa Indonesia , maka naskah da lam bahasa Inggeris jang berl aku .
UNTUK PEMERINTAH .REPUBLIK I J.\ll)ONLSIA
Signed
UNTUK PEM:ERINTAH REPUBLIK FEDERASI DJERMA.N
Signed
.
A bkommen zwischen der Regierung der Republik Indonesian und der Regierung der Bundesrepublik Uber Kapitalhilfe
Deutschland
Die Regierung der Republik Indonesien und die Regierung der Bundesrepublik Deutschland im Geiste der bestehenden freundschaftlichen Beziehungen zwischen der Republik Indonesien und der Bundesrepublik Deutschland, in dem Wunsche , diese freundschaftlichen Beziehungen durch fruchtbare Zusammenarbeit auf dem Gebiet der Entwicklungshilfe zu festigen und zu vertiefen, I
im Bewusstsein, dass die Aufrechterhaltung dieser Beziehun- I gen die Grundlage dieses Abkommens ist, in der Absicht, die Entwicklung der indonesischen Wirtschaf"' zu fordern, sind wie folgt libereingekommen: Artikel 1
I I
(1) Die Regierung der Bundesrepublik Deutschland ermoglicht es der Regierung der Republik Indonesien, dass die Bank Indonesia, mit Vollmacht und im Auftrag der Regierung der Republik Indonesien handelnd, bei der Kreditanstalt flir Wiederaufbau , Frankfurt am Main, zur Stabilisierung und zum Wiederaufbau der indonesischen Wirtschaft Dar- I lehen bis zur Hohe von insgesamt einhundertflinfunddreis 1 sig Millionen Deutsche Mark gemass Absatz 2 bis 5 au.f- ,
nimmt.
I
(2) Ein Betrag bis zur Hohe von sechzig Millionen Deutsche ' Mark ist ftir den Einkauf von Waren aus der Bundesrepublik Deutschland zur Abdeckung des laufenden notwendigen zivilen Einfuhrbedarfs (Commodity Aid) vorgesehen. I
(3) Ein Betrag bis zur Hohe von flinfzehn Millionen dreihun-
derttausend Deutsch: ~:k ist als maintenance ~ support
J
I
- 2 -
I I
vorgesehen zur Finanzierung von: a) b) c) d) e)
Rehabilitierung von Dieselloks Aufstockung Dieselloks Zulieferungen flir Stadtbusse Rehabilitierung von Seebaggern Diagnosekliniken
DM 4,3 DM 4,0 DM 3 ,~ DM 1,0 DM 3,0
Millionen Millionen Millionen Millionen Millionen
(4) Ein Betrag bis zur Hohe von neunundfUnfzig Millionen sie· benhunderttausend Deutsche Mark ist filr folgende Kapital· hilfeprojekte vorgesehen, werm nach Prlifung ihre Forderungswilrdigkei t festgestellt worden ist: a ) Ausbau Telefonamt Djakarta b) Eisenbahn-, Fernmelde- und Signalanlagen c) Manggar Power Plant d) Elektrifizierung Mitteljava e) Entwicklungsbanken f) Metallverarbeitende Industrie Ostjava g) Telefonamt Semarang h) Telefonamt Mal ang
DM 17,0 Millionen DM 7' 1 DM 1 , 8 DM 1o,O DM 15,0
Millionen Millionen Millionen Millionen
DM 2,9 Millionen DM 3,2 Millionen DM 2,7 Millionen
(5) Die in den Absatzen 3 und 4 bezeichneten Vorhaben kormen im Einvernehmen zwischen der Regierung der Republik Indo~ nesien und der Regierung der Bundesrepublik Deutschland I durch andere Vorhaben ersetzt werden ; ferner kormen .Anderungen der vorgesehenen Einzelbetrage im Rahmen der in den Absatzen 3 und 4 bestimmten Gesamtsummen vorgenommen werden. 1
Artikel 2 (1) Die Verwendung dieser Darlehen-sowie die Bedingungen, zu denen sie gewahrt werden, bestimmen die zwischen der
- 3 -
- 3 -
Bank Indonesia, mit Vollmacht und im Auftrag der Regierung der Republik Indonesien handelnd, und der Kreditanstalt filr Wiederaufbau abzuschliessenden Darlehensvertrage, die den in der Bundesrepublik Deutschland geltenden Rechtsvorschriften unterliegen. (2) Die Regierung der Republik Indonesien garantiert gegenUber der Kreditanstalt filr Wiederaufbau alle Zahlungen und den sich daraus ergebenden Transfer in Erfilllung vor Verbindlichkeiten des Darlehensnehmers auf Grund der abzuschliessenden Darlehensvertrage. Artikel 3
I
Die Regierung der Republik Indonesien stellt die Kredit anstalt filr Wiederaufbau von samtlichen Steuern und sonj stigen offentlichen Abgaben frei, die bei Abschluss ode! Durchfilhrung der in Artikel 2 erwahnten Darlehensvertrage in der Republik Indonesien erhoben werden. Artikel 4
Die Regierung der Republik Indonesien Uberlasst bei den sich aus der Darlehensgewahrung ergebenden Transporten von Personen und GUtern im See- und Luftverkehr den Passagi eren und Lieferanten die freie Wahl der Transportunternehmen vorbehaltlich des Artikel 5, trifft keine MaBnahmen, welche die Beteiligung deutscher Verkehrsunter1 nehmen ausschliessen oder erschweren, und erteilt gegebenenfalls die erf orderlichen Genehmigungen. Artikel 5 (1) Die in Artikel 1 dieses Abkommens genannten Darlehen
I
dilrf en nur zur Finanzierung von Lieferungen und Leistungen aus Landern und Gebieten verwandt werden, auf die
- 4 -
- 4 -
sich die Regierung der Republik Indonesien und die Regierung der Bundesrepublik Deutschland geeinigt haben. Das Gleiche gilt flir den Ursprung der Lieferungen. (2) Die sich aus der Gewahrung der Darlehen ergebenden Trans~ porte werden auf Verkehrsmitteln der Republik Indonesien der Bundesrepublik Deutschland oder dritter Staaten,liber die sich beide Regierungen gesondert einigen, durchgeftihrt. Erfolgen die Transporte auf Verkehrsmitteln anderer Staa • ten, so schliesst dies die Finanzierung auch der betreffenden Lieferungen aus. Artikel 6 Lieferungen und Leistungen flir Vorhaben, die aus den Darlehen gemass Artikel 1 Absatz 3 und 4 bezahlt werden, sind international offentlich auszuschreiben, soweit nicht nach Prtifung der einzelnen Vorhaben von Fall zu Fall etwas Abweichendes f estgelegt wird. Artikel 7 . Die Regierung der Bundesrepublik Deutschland legt besonderen Wert darauf, dass bei den sich aus der Gewahrung der Darlehen ergebenden Lieferungen die Erzeugnisse der Industrie des Landes Berlin bevorzugt berUcksichtigt werden. Artikel 8 Mit Ausnahme der Bestimmungen des Artikels 4 hinsichtlich des Luftverkehrs gilt dieses Abkommen auch flir das Land Berlin, sofern nicht die Regierung der Bundesrepublik Deutschland gegenliber der Regierung der Republik Indonesien innerhalb von drei Monaten nach Inkrafttreten
- 5 -
- 5 -
des Abkommens eine gegenteilige Erklarung abgibt. Artikel 9 Dieses Abkommen tritt am Tage seiner Unterzeichnung in Kraft. I
I
Geschehen zu Djakarta am siebenten Januar neunzehnhundertzweiundsiebzig in sechs Urschriften, je zwei in indonesischer, deutscher und englischer Sprache. Der indonesische und der deutsche Wortlaut sind gleichermassen verbindlich; bei unterschiedlicher Auslegung des indonesischen und deutschen Wortlauts soll der englische Wortlaut massgebend sein.
FUr die Regierung der Republik Indonesien
Signed
FUr die Regierung der Bundesrepublik Deutschland
Signed
.
AGREEMENT between the Government of the Republic of Indonesia and the Government of the Federal Republic of Germany concerning Financial Assistance
! : I
I I
I
. I
I
i I
- 2 -
The Government of the Republic of Indonesia and the Government of the Federal Republic of Germany
IN the spirit of the friendly relations existing between the Republic of Indonesia and the Federal Republic of Germany, DESIRING to strengthen and intensify those friendly relations by fruitful cooperation in the field of development assistance, AWARE that the maintenance of those relations constitutes the basis of the present Agreement, INT:ENDING to promote the development of the Indonesian economy, HAVE agreed as follows:
Article 1 (1) The Government of the Federal Republic of Germany shall provide the Government of the Republic of Indonesia with the possibility of the Bank Indonesia, acting for and on behalf of the Government of the Republic of Indonesia, taking up loans up to a total of one hundred and thirtyfive million German Marks according to paragraphs 2 to 5 with the Kreditanstalt f'U.r Wiederaufbau, Frankfurt am Main, for the stabilization and rehabilitation of the Indonesian economy. (2) An amount not exceeding sixty million German Marks shall be envisaged for the purchase of goods in the Federal Republic of Germany to cover the current necessary demand for civil imports (commodity aid). - 3 -
- 3 -
(3) An amount not exceeding fifteen million three hundred thousand German Marks shall be envisaged as maintenance support for the financing of a) Rehabilitation of Diesel locomotives b) Increase in the number of Diesel locomotives c) Sub-supplies for city buses d) Rehabilitation of sea dredgers e) Referral hospitals
(4)
DM
4.3 million
DM
4.0 million
IlM
3.0 million DM 1.0 million IlM 3.0 million
amount not exceeding fifty-nine million seven hundred thousand German Marks shall be envisaged for the f OD..owing financial assistance projects if, after examination, their eligibility for promotion has been ascertained:
An
a) Extension of Djakarta telephone exchange b) Railway telecommunications and signalling facilities c) Manggar :Power :Plant d) Electrification of Central Java e) Development banks f) Metalworking industry of East Java g ) Semarang telephone exchange h) Malang telephone exchange
DM 17.0 million
™7.1 million DM 1 9 8 million DM lo.o million IM 15.o million IlM 2.9 million DM: 3.2 million ™ 2.7 million
(5) The projects mentioned in paragraphs 3 and 4 may be replaced by other projects if the Government of the Republic of Indonesia and the Government of the Federal Republic of Germany so agree; moreover, within the framework of the totals specified under paragraphs 3 and 4, adjustments may be made of the envisaged sub-totals.
Article 2 (1) The utilization of these loans and the terms and conditions on which they will be granted shall be governed by the provisions of the loan agreements which shall be subject to the legal provisions applicable in the Federal Republic of - 4 -
I
;
I I
- 4 -
Germany and which are to be concluded between the Bank Indonesia, acting for and on behalf of the Government of the Republic of Indonesia, and the Kreditanstalt ftir Wiederaufbau. (2) The Government of the Republic of Indonesia shall guarantee to the Kreditanstalt ftir Wiederaufbau all payments and the resultant transfer to be made in fulfilment of the borrower's liabi~ities under the loan agreements to be concluded.
· Article 3 The Government of the Republic of Indonesia shall exempt the Kreditanstalt ftir Wiede~aufbau from all taxes and other public charges levied in the Republic of Indonesia at the time of the conclusion, or during the execution, of the loan agreements mentioned in Article 2.
Article 4
I
i
The Government of the Republic of Indonesia shall, subject to the provisions of Article 5, allow pass~gers and suppliers free choice of means of transport for such transportation by sea and air of persons and goods as results from the granting of the loans, and shall abstain from taking any measures that might exclude or impair the participation of German transport enterprises, and shall grant the necessary permits as required.
I I
I
I I I
Article 5 (1) The loans mentioned in Article 1 of the present Agreement may only be used to finance supplies and services from countries and regions agreed upon by the Government of the Republic of Indonesia and the Government of the Federal Republic of Germany. The same applies to the origin of such supplies .
'
- 5 -
I
.I I
- 5 -
(2) Transports arising from the granting of the loans shall be executed by means of transport of the Republic of Indonesia, the Federal Republic of Germany ~or third states which shall be separatly agreed upon by the two Governments. If transports are executed by means of transport of states other than those mentioned above, the financing of the supplies concerned shall also be excluded.
Article 6 Supplies and services for projects which shall be paid from the loans according to paragraphs 3 and 4 of Article 1 shall be subject to international public bidding unless otherwise provided on a case by case basis after examination of individual projects.
Article 7 With regard to the supplies resulting from the loans granted, the Government of the Federal Republic of Germany attaches particular importance to preference being given to products of industries of Land Berlin.
Article 8 With the exception of the provisions of Article 4 which refer to air transport, the present Agreement shall also apply to Land Berlin, provided that the Government of the Federal Republic of Germany does not make a contrary declaration to the Government of the Republic of Indonesia within three months of the entry into force of the present Agreement.
- 6 -
lo
- 6 I I I
Article 9 II
The present Agreement shall enter into force on the day of signature thereof.
; I
DONE at Djakarta, this seventh day of January nineteen hundred and seventy-two in six originals, two each in the Indonesian, German and English languages. The Indonesian and German texts shall be equally authentic; in case of divergent interpretations of the Indonesian and German texts the English text shall prevail .
the Government of the R~blic of Indonesia ~r
Signed
I
For the Government of the Federal Republic of Germany
Signed
DUTABESAR DJERMAN Djakarta, 7 Djanuari 1972.
Jang Mulia ,
Saja menundjuk kepada pasal 5 Persetudjuan jang ditanda-tangani pada tanggal 7 Djanuari 1972 antara Pemerintah Republik Federasi Djerman dan Pemerintah Republik Indonesia mengenai Bantuan Keuangan, jang berbunji sebagai berikut: " (1)
(2)
Pindjaman2 jang disebut dalam pasal 5 Persetudjuan sekarang ini hanja dapat dipergunakan untuk membiajai barang2 dan djasa2 dari negara2 dan daerah2 jang telah disetudjui oleh Pemerintah Republik Federasi Djerman dan Pemerintah Republik Indonesia. Ketentuan jang sama berlaku bagi negara asal dari barang2 tersebut diata s. Pengangkutan jang diperoleh dari hasil pemberian pindjaman2 akan dilakukan dengan alat2 pengangkutan dari Republik Federasi Djerman, Republik Indonesia atau negara2 ketiga jang disetudjui setjara tersendiri oleh kedua Pemerintah. Apabila pengangkutan2 dilakukan dengan alat2 pengangkutan dari negara2 lainnja daripada negara2 jang tersebut diatas, maka pembiajaan dari penjediaan barang2 jang bersangkutan adalah diluar persetudjuan ini."
Saja mendapat kehormatan, Jang Mulia, a tas nama Pemerintah Republik Federasi Djerman, untuk menjerahkan kepada Tuan suatu lampiran daftar daripada negara2 da n daerah2 tersebut.
DUTABESAR DJERMAN
Da.f tar
,_
negara2 dan daerah2 jang telah disetudjui oleh pihak2 jang bersangkutan sesuai dengan pasa l 5 dari Persetudjuan, tertanggal 7 Djanuari 1972 , antara Pemerintah Republik Federasi Djerman dan Pemerintah Republik Indonesia mengenai Bantuan Keuangan:
" Republi k Federasi Djerman dan Republik Indonesia serta negeri2 dan daer ah2 jang berikut : Negara2 anggauta O. E.C . D., Afghanistan , Burma , Bul garia, Ceylon, Czechoslovakia, Republik Dominica, Finland, Haiti , Hongkong, Hungaria , India, Iran, Israel, Jamaica, Jordan, Laos, Libanon, Malaysia, Nepal, Pakistan, Philipina, Polandia , Romania, Saudi Arabia, Singapore, Korea Selatan, Vietnam Sel atan, Taiwan, Thailand, Yemen, Yugoslavia, termasuk djuga negara2 subkontinent Amerika Selatan dan Tengah, negara di Afrika dan Ocenia. 11
-2-
DUTABESAR DJERMAN
Dengan. ini pula saja ingin menegaskan bahwa ketentuan2 Pasal 5 tidak mempengaruhi lalu-lintas antara Land Berlin dan daerah2 lainnja dalam lingkungan Djerman dimana ketentuan2 dal am Persetudjuan ini dapat dilaksanakan. Daftar ini dapat dirobah dengan pengaturan2 selandjutnja antara Pemerintah Republik Federasi Djerman dan Pemerintah Republik Indonesia. Bersama ini saja mengusulkan bahwa surat ini dan surat djawaban Jang Mulia akan mendjadi suatu pengaturan antara kedua Pemerintah kita, dan mulai berlaku bersamaan dengan Persetudjuan tersebut diatas. Terimalah, Jang Mulia, salam hormat saja jang setinggitinggi-nja.
Signed Jang Mulia Adam Malik Menter! Luar Negeri Republik Indonesia DJAKARTA
Signed Richard
Balk~n
Djakarta, 7. Januar 1972 DER DEVTSCHE BOTSCHAFTER
Exzellenz, ich beziehe mich auf Artikel 5 des am 7. Januar 1972 unterzeichneten Abkommens zwischen der Regierung der Bundesrepublik Deutschland und der Regierung der Republik Indonesian Uber Kapital~ilfe, der wie folgt lautet: "(1) Die in Artikel 1 dieses Abkommens genannten Darlehen dtirfen nur zur Finanzierung von Lieferungen und Leistungen aus Llindern und Gebieten verwandt werden, auf die sich die Regierung der Bundesrepublik Deutschland und die Regierung der Republik Indonesian geeinigt haben. Das Gleiche gilt ftir den Ursprung der Lieferunge·n . (2) Die sich aus der Gewahrung der Darlehen ergebenden Transporte werden auf Verkehrsmitteln der Bundesrepublik Deutschland, der Republik Indonesien oder dritter Staaten, Uber die sich beide Regierungen einige~, durchgeftihrt. Erfolgen die Transporte auf Verkehrsmitteln anderer Staaten, so schlieBt dies die Finanzierung auch der betreffenden Lieferungen aus." Ich beehre mich, Eurer Exzellenz namens der Regierung der Bundesrepublik Deutschland in der Anlage eine Liste dieser Lander und Gebiete zu Uberreichen. Gleichzeitig darf ich darauf hinweisen, daB Artikel 5 den Verkehr zwischen dem · Land Berlin und dem tibrigen deutschen Geltungsbereich dieses Abkommens nicht bertihrt. Seiner Exzellenz dem AuBenminister der Republik Indonesien Herrn Adam Malik D j a k a r t a
- 2 -
L i
s t
e
der Lander und Gebiete, au£ die sich die VertragschlieBenden nach Artikel 5 des Abkommens vom 7. Januar 1972 zwischen der Bundesrepublik Deutscbland und der Republik Indonesian Uber Kapitalhil£e geeinigt haben: "Die Bundesrepublik Deutschland und die Republik Indonesien sowie die £olgenden Lander und Gebiete: Af'ghanistan, Birma, Bulgarien, Ceylon, Dominikanische Republik, Finnland, Haiti, Hongkong, Indien, Iran, Israel, Jamaika, Jemen, Jordanien, Jugoslawien, Laos, Libanon, Malaysia, Nepal, Pakistan, Philippinen, Polen, Rumanien, Saudi-Arabien, Singapur, Slid-Korea, Slid-Vietnam, Taiwan, Thailand, Tschechoslowakei, Ungarn sowie die Lander des slid- und mittelamerikanischen Subkontinents, Afrikas und Ozeaniens." OEC~Mitgliedstaaten,
- 2 -
Diese Liste kann durch spatere Vereinbarungen zwischen der Regierung der Bundesrepublik Deutschland und der Regierung der Republik Indonesien geandert werden. Ich schlage vor, daB dieses Schreiben und !hr Antwortschreiben eine Vereinbarung zwischen unseren beiden Regierungen bilden sollen, die gleichzeitig mit dem genannten Abkommen in Kraft tritt. Ich bitte Sie, Exzellenz, den Empfang dieses Schreibens zu bestatigen. Genehmigen Sie, Exzellenz, die Versicherung meiner . ausgezeicbnetsten Hochachtung.
THE GERMAN AMBASSADOR
Dj akarta, 7 January, 1972
Excellency, I ref er to Article 5 of the Agreement signed on 7 January, 1972, between the Government of the Federal Republic of Germany and the Government of the Republic of Indonesia concerning Financial Assistance, which reads as follows: 11
(1) The loans mentioned in Article 5 of the present Agreement may only be used to finance supplies and services from countries and regions agreed upon by the Government of the Federal Republic of Germany and the Government of the Republic of Indonesia. The same applies to the origin of such supplies. (2) Transports arising from the granting of the loans shall be executed by means of transport of the Federal Republic of Germany, the Republic of Indonesia or third states which shall be separately agreed upon by the two Governments. If transports are executed by means of transport of states other than those mentioned above, the financing of the supplies concerned s hall also be excluded." I have the honour, Excellency, to present to you in the Annex, on behalf of the Government of the Federal Republic of Germany , a list of such countries and regions. At the - 2 -
His Excellency the Minister of Foreign Affairs of the Republic of Indonesia Mr. Adam Malik DJ a k a r t a
A n n e x
L i
s t
of countries and regions agreed upon by the contracting parties according to Art i cle 5 of the Agreement, dated 7 January, 1972, between the Government of the Federal Republic of Germany and the Government of the Republic of Indonesia concerning Financial Assistance: Federal Republic of Germany and the Republic of Indonesia as well as the following countries and regions:
"~he
O.E.C.D. member states, Afghanistan , Burma, Bulgaria, Ceylon, Czechoslovakia, the Dominican Republic, Finland, Haiti, Hongkong, Hungary , India, Iran, Israel, Jamaica , Jordan, Laos, Lebanon, Mal aysia, Nepal, Pakistan, the Philippines, Poland, Romania, Saudi Arabia, Singapore, South Korea, South Vietnam, Taiwan, Thailand, Yemen , Yugoslavia, as well as the countries of the South and Central American subcontinents, the countries of Africa and Oceania."
i
2 -
same time I may point out that Article 5 does not affect transport between Land Berlin and the remaining German scope of application of the present Agreement. This lis t may be modified by subsequent arrangements between the Government of the Federal Republic of Germany and the Government of the Republic of Indonesia. I propose that this letter and your letter in repl y thereto shall constitute an Arrangement between our two Governments, to enter into force simultaneously with the Agreement mentioned above. Accept, Excellency, the assurance of my highest consideration.
DUTABESAR DJERMAN Dj akarta , 7 Dj anuari 1972 .
Jang Mul ia,
Saja menundjuk kepada Pasal 6 daripada persetudjuan jang ditanda- t angani pada tanggal 7 Djanuari 1972 antara Pemerintah Republik Federasi Djerman dan Pemerintah Republik Indonesia mengenai Bantuan Keuangan , jang bunjinja sebagai ber ikut : " Barang2 dan djasa2 untuk projek2 jang akan dibajar dari pindjaman2 sesuai dengan paragrap 3 dan 4 Pasal 1 akan dilakukan melalui penawaran umum setjara internasional , ketjuali djika dal am beberapa hal telah diadakan atas dasar persoalan demi persoalan sesudah penel itian dari projek2 jang bersangkutan . 11 Dal am hal ini , Jang Mulia , atas nama Pemerintah Republik Federasi Djerm~n, dengan hormat saja menjatakan : Untuk kepentingan negara2 berkembang Pemerintah Republik Federasi Djer man menjokong prinsip penjediaan barang2 jang tidak terikat pembeliannja pada suatu negara tertentu dalam hubungan nja dengan bantuan projek. Pemerintah Republik Federasi Djerman telah menjatakan hal ini setjara umum berulang kali dan ditegaskan dalam bentuk bantuan projek tanpa ikatan kepada Indonesia dalam tahun 1970 . Walaupun demikian, ini tidak menimb ulkan kechawatiran terhadap usaha2- nja agar penawaran dalam rangka bantuan projek merupakan suatu prinsip jang berlaku setjara i nternasional dan didalam memberi bantuan setjara tak terikat dalam tahun 1970, bermaksud untuk memberikan t jontoh dengan mengambil langkah2 pertama dalam djurusan tersebut . Dalam pernjataan2 jang menjangkut hal ini dala m hubungan2 setjara bil ateral
- 2 -
DUTABESAR DJERMAN
dan multilateral, Pemerintah Republik Federasi Djerman telah menegaskan l agi prinsip ini dan menjatakan harapannja bahwa negara2 donor lainnja akan segera mengikutin ja. Dal am hal ini Pemerintah Republik Federasi Djerman tidak pernah r agu2 chususnja dalam hal untuk kepentingan Indonesia dan akan memperhatikan tjara2 pendekatan daripada negara2 donor lainnja. Berdasarkan pokok pandangan ini Pemerintah Republik Federasi Djerman akan membatasi haknja untuk meneliti setjara persoalan demi persoalan seperti tjara2 penawaran mana jang sesuai untuk masing2 projek dan , dalam hal jang chusus , menentukan suatu penawaran terbatas kepada Republik Federasi Djerman . Saja harap J ang Mulia untuk memberitahukan diterimanja surat ini . Teri malah , Jang Mulia , salam hormat saja jang se tinggitingginja.
Jang Mulia Adam Malik Menteri Luar Negeri Republik Indonesi a DJAKARTA
.H.ichard Hal.k• n
Djakarta, den 7. Januar 1972 DER DEVTSCHE BOTSCHAFTER
Exzellenz, ich beziehe mich auf Artikel 6 des am 7. Januar 1972 unterzeichneten Abkommens zwischen der Regierung der Bundesrepublik Deutschland und der Regierung der Republik Indonesien Uber Kapitalhilfe, der wie folgt lautet: "Lieferungen und Leistungen f'Ur Vorhaben, die aus den Darlehen gemaB Artikel 1 Absatz 3 und 4 bezahlt werden, sind international offentlich auszuschreiben, soweit nicht nach Prilfung der einzelnen Vorhaben von Fall zu Fall etwas Abweichendes festgelegt wird." Ich beehre mich, Eurer Exzellenz namens der Regierung der Bundesrepublik Deutschland hierzu folgendes darzulegen: Die Bundesregierung befUrwortet im Interesse der Entwicklungslander das Prinzip der Lieferungebundenheit bei der Projekthilfe. Sie hat dies Wiederholt offentlich erklart und durch die ungebundene Projekthilfe 1970 filr Indonesien bekraftigt. Sie hat jedoch keinen Zweifel daran gelassen, daB sie die Ausschreibung filr die Projekthilfe als ein international allgemein gilltiges Prinzip anstrebe und mit ihrer Aufbindung 1970 einen beispielgebenden ersten Schritt in dieser Richtung habe tun wollen. In entsprechenden Erklarungen anlaBlich bilateraler und multilateraler Kontakte hat sich die Bundesregierung erneut zu diesem Prinzip bekannt und ihrer Hoffnung Ausdruck verliehen, daB sich andere Geberlander dem deutschen Beispiel anschlieBen wlirden. Sie hat auch nie einen Zweifel daran Seiner Exzellenz dem AuBenminister der Republik Indonesien Herrn Adam Malik
D
j
a k a r t a
- 2 -
- 2 -
gelassen, daB sie in dieser Frage -insbesondere im Hinblick auf das indonesische Interesse- das Vorgehen der Ubrigen Geberlander nicht auBer acht lassen konne. Ausgehend von diesem grundsatzlichen Standpunkt behlilt sich die Bundesregierung vor, von Fall zu Fall zu prUfen, welche Ausschreibungsmodalitaten dem einzelnen Projekt angemessen sind und im Einzelfall eine auf die Bundesrepublik Deutschland beschrankte Ausschreibung festzulegen. Ich bitte Sie, Exzellenz, den Empfang dieses Schreibens zu bestatigen. Genehmigen Sie, Exzellenz, die Versicherung meiner ausgezeichnetsten Hochachtung.
THE GERMAN AMBASSADOR
Djakarta, 7 January, 1972
Excellency, I refer to Articl e 6 of the Agreement signed on 7 January, 1972 between the Government of the Federal Republic of Germany and the Government of the Republic of Indonesia concerning Financial Assistance , which reads as follows: "Supplies and services for projects which shall be paid from the loans according to paragraphs 3 and 4 of Article 1 shall be subject to international public bidding , unless otherwise provided in individual cases after examination of individual projects ." To this , I have the honour, Excellency, to state the following on behalf of the Government of the Federal Republic of Germany : In the interest of developing countries the Federal Government supports the principl e of untied supplies in connection with project aid . It has stated this repeatedly in public and confirmed it by the untied project aid to Indonesia in 1970. However, it has left no doubt as to its endeavour to have bidding under project aid become an internationally valid princi pl e and that, i n untying its aid in 1970, it wanted to get an example by taking a first step in this direction. In corresponding statements on the occasion of bil ateral and multilateral contacts , the Federal Government has again acknowledged thi s principle and expressed its hope that other donor countries would follow suit . It has never left any doubts - 2 -
His Excellency The Minister of Foreign Affairs of the Republic of Indonesi a Mr . Adam Ma 1 i k
D
j
a k a r t a
- 2 -
that in this matter - particularly in view of the Indonesian interest - it could not disregard the approach of the other donor countries. Based on this fundamental point of view the Federal Government reserves itself the right to examine on a case by case basis as to which bid~ing modali ties are appropri ate for the individual project and , in the individual case, to decide on a bidding l imited to the Federal Republic of Germany . I request you, Excel lency, to acknowledge the receipt of this l etter . Accept, Excellency, the assurance of my highest consideration.