Osilator Harmonik (Bagian 2)
Osilator harmonik mekanika kuantum Tinjau osilator harmonik 1-dimensi:
Hˆ = Ekin + E pot 2
konstanta gaya
2
1 2 d ˆ H kx 2 2m dx 2
E pot
1 2 kx 2
massa
perpindahan
1 2 V ( x) kx 2
Tingkat energi osilator harmonik Tingkat energi osilator harmonik dipisahkan oleh kelipatan bilangan bulat dari frekuensi. Keradaan energi terendah memiliki energi lebih besar dari nol.
E
1 E ( n) 2
n6 n5
11 2
n4
9 2
n3 n2
n 1 n0
7 2 5 2 3 2 1 2 x
Fungsi gelombang osilator harmonik Kita dapatkan solusi dalam bentuk:
( x) N ( polynomial in x) (bell shaped Gaussian function) y2 n ( x) N n exp H n ( y ) 2 Dengan:
y x / 1/ 4
= mk 2
Nn
1 1 2
2 n! n
Solusi Umum y2 v ( x) N v exp H v ( y ) ; y = x/ 2
Nn
1 1 2
2 n! n
Sehingga : 2 1 y n ( x) exp H n ( y ) 1 2 2 n 2 n!
bell shaped Gaussian function
Grafik fungsi Gaussian: f(x) = exp(-x2)
Polinom Hermite
_________________________ n Hn _________________________ 0 1 1 2y 2
4 y2 2
3
8 y3 12y
4
16y4 48y2+12
5
32y5 160y3+120y
6 64y6 48y4+72y2 120 ______________________
Untuk n ganjil (1,3,5,7,…), Polinom Hermite merupakan fungsi ganjil:
H v ( y ) = - H v ( y ) Untuk n genap (0,2,4,6,…), Polinom Hermite merupakan fungsi genap:
H v ( y ) = H v ( y )
Sifat-sifat polinom Hermite:
H 2 yH 2vH v 0 " v
' v
H n1 2 yH n 2nH n1 (recursion formula )
H ' H e v v
y2
1 2
dy 2 n! nn' 2
Dengan:
d Hv H dy 2 " v
n
dH v H dy ' v
Fungsi Gelombang y2 n ( x) exp H n ( y ) 1 2 2 n 2 n! 1
Untuk n 0 : y2 o ( x) exp H 0 ( y ) 1 2 2 1
y2 exp 1 2 2 1
Diagram arsiran
Fungsi gelombang yang dinormalisasi dan distribusi probabilitas untuk keadaan energi terendah (ground state) osilator harmonik
Fungsi Gelombang y2 n ( x) exp H n ( y ) 1 2 2 n 2 n! 1
Untuk n = 1 :
y2 1 ( x) 2 exp y 1 2 2 2 1
Fungsi gelombang yang dinormalisasi dan distribusi probabilitas untuk keadaan tereksitasi pertama dari osilator harmonik
Fungsi Gelombang y2 n ( x) exp H n ( y ) 1 2 2 n 2 n! 1
Fungsi gelombang yang dinormalisasi untuk lima keadaan pertama dari osilator harmonik. Jumlah node = n dan fungsi gelombangnya bergantian simetris atau antisimetris terhadap y = 0.
Partikel dapat ditemukan di luar daerah klasik
y2 n ( x ) N n exp H n ( y) 2
y2 n ( x) exp H n ( y ) 1 2 2 n 2 n! 1
Distribusi probabilitas untuk lima keadaan pertama dari osilator harmonik dinyatakan dengan diagram kerapatan arsiran. Daerah dengan probabilitas tertinggi bergeser menuju titik balik gerak klasik untuk n yang terus meningkat.
Tingkat Energi Energi Potensial meningkat lebih tiba - tiba untuk partikel dalam kotak
V0
1 2 V kx 2
Partikel terjebak dalam Partikel terjebak dalam kotak
potensial osilator harmonik
Tingkat Energi E
Perbandingan n2 2 E= 8mL2 n 1,2,3,...
2 25 8mL 2 n=5
n=4
E 2 (2n 1) 8mL2
n=3 n=2 n=1
2 16 2 8mL 2 9 8mL2 2 4 2 8mL 2 8 mL 2
Particle-in-box
11 2 v=5 9 2 v=4
7 2 v=3 5 2 v=2 3 2 v=1 1 2 v=0
1 E = ( n) 2 n 0,1,2,3,... Spacing : E
Harmonic oscillator
Zero-point Energy
Menghitung Nilai Ekspektasi
Sifat - sifat solusi osilator harmonik Nilai ekspektasi :
n* ( x) n ( x)dx
y2 v ( x ) N v exp H v ( y ); y = x/ 2
-
x n* ( x) x n ( x)dx -
y2 y2 N exp[ ]H n ( y ) x exp[ ]H n ( y )dx 2 2 - 2 n
2 2 y x y x N n2 2 exp[ ]H n ( y ) exp[ ]H n ( y )d 2 2 -
y2 y2 N exp[ ]Hn ( y) y exp[ ]Hn ( y)dy 2 2 - 2 n
2
Nn2 2 exp[ y2 ]Hn ( y) yHn ( y)dy -
Sifat - sifat solusi osilator harmonik
x N n2 2 exp[ y 2 ]H n ( y ) yH n ( y )dy -
H n1 2 yH n 2nH v1 1 yH n H n1 nH v1 2
1 2 N exp[ y ]H n ( y )H n1 ( y )dy 2 - 2 n
gunakan Sifat - sifat polinom Hermite :
2
N n2 2 n exp[ y 2 ]H n ( y )H n1 ( y )dy -
n,n+1 + n,n-1 = 0 + 0 x =0
H n" 2 yH n' 2nH n 0 H n1 2 yH n 2nH n1 (recursion formula )
1 2
y n H ' H e dy 2 n! nn' n n 2
Sifat - sifat solusi osilator harmonik Dapat ditunjukkan bahwa:
x
2
( x) x n ( x)dx * n
2
-
1 ( n) k 2 < x meningkat dengan n 2
< x menurun dengan k 2
Sifat - sifat solusi osilator harmonik
Maka:
1 1 2 V k x = k n* ( x) x 2 n ( x)dx 2 2 - 1 1 1 1 1 1 k (n ) (n ) E 2 2 k 2 2 2
Energi kinetik rata - rata : 1 1 V T E E T E T E 2 2 2 ˆ E p 1 2 x ˆ ˆ pˆ x ; jadi < T > = Juga didapat T = 2m 2 2m 1 atau pˆ x2 = 2mE; pˆ x2 = 2m ( n) 2
atau : < px = 0
Teorema Virial Untuk potensial umum : V=axb dapat ditunjukkan bahwa : b T V 2 2 V E b+2 b T E b+2
" Teorema Virial"
Contoh aplikasi dalam model molekul
Spektroskopi, Keadaan Vibrasional ekspansi Taylor 0 0 dV V ( R) V ( Re ) Re dR
kecil
1 d 2V 1 d 3V 2 3 2 Re 3 Re ... 2 dR 8 dR
Memberikan aproksimasi:
1 d 2V 1 2 2 V ( R) 2 Re kRe ; 2 dR 2
d 2V 2 k dR
1 d 2V 1 2 2 V ( R) 2 Re kRe ; 2 dR 2
d 2V 2 k dR Konstanta pegas merupakan ukuran kelengkungan energi potensial di dekat kesetimbangan dari ikatan. Sumur yang sempit (berbelok tajam) terkait dengan nilai k yang besar (ikatan yang kaku).
Terdapat hubungan antara energi ikat D; urutan ikatan serta konstanta pegas k
Molekul bervibrasi; dalam pengaruh energi potensial osilator harmonik
Model vibrasi molekul CO2 Mode stretching (memelar) yang tidak bebas, jika satu grup CO tereksitasi, grup lainnya mulai bervibrasi pula. Mode memelar simetrik dan antisimetrik yang bebas; salah satu grup dapat tereksitasi tanpa mempengaruhi yang lain: mode normal.
Gerak membengkok (bending) tegak lurus juga merupakan mode normal
Vibrasi Molekul Tiga mode normal molekul H2O
Mode ν2 adalah pembengkokan (bending) dan terjadi pada bilangan gelombang yang lebih kecil daripada dua mode lainnya.