Organisasi File Rudi Susanto
Direktori File • File barisan record blok – blok disk
• Direktori File : Nama file Alokasi tempat
Pemilik file Ruang yang sudah dipakai Posisi dan format file Organisasi file/ struktur
Pengukuran/ Performnasi • Untuk mengevaluasi kinerja (performansi) suatu organisasi file, perlu dilakukan pengukuran kuantitatif terhadap hal-hal yang menyangkut waktu peng-aksesan • • Record Size [R] • Fetch Record [TF] • Get Next Record (TN] • Insert Record (TI] • Update Record (TU] • Read Entire File (TX] • Reorganisasi [TY]
1. Record Size [R] • Merupakan jumlah ruang yang dibutuhkan oleh setiap record, ukuran record biasanya lebih besar dari jumlah semua ruang dari setiap field/atribut record tersebut.
2. Fetch Record (Pengambilan Record) [TF] • Waktu yang dibutuhkan untuk pengambilan sebuah record dari suatu file, waktu yang dibutuhkan tergantung 2 hal : a. Waktu untuk menempatkan head (pembaca disk) pada lokasi dimana record tersebut berada b. Pembacaan aktual
3. Get Next Record (Tn) • Waktu untuk mendapatkan record berikutnya dalam file • Apabila record berikutnya berada pada blok yang sama dengan rocord yang sudah diambil maka waktu yang diperlukan minimal
4. Insert Record (Ti) • Waktu untuk memperbaharui file dengan menyisipkan satu record • Ti besar
• Ti kecil
5. Update Record • Waktu untuk memperbaharui file dengan mengubah satu record
6. Read Entire File (Tx) • Waktu yang diperlukan untuk membaca seluruh file secara lengkap. • Waktu pembacaan seluruh file dinyatakan dengan notasi TX, dan nilai TX tergantung pada jenis file yang dibaca.
7. Reorganisasi (Ty) • Waktu yang diperlukan untuk menyusun kembali record record dari suatu file. • Dalam pengorganisasian dilakukan 1. Penghapusan record yang diberi tanda *
2. Penghapusan record yang tidak valid 3. Penambahan ruang bebas untuk record baru
Organisasi File • Sequential File
• Indexed Sequential File • Indexed File • Direct File • Inverted File dan Multi List
Error Detection Methods
Parity Check • Konsep umum dari parity check adalah sebuah sistem yang membuat pihak terminal tertuju tahu bahwa data yang diterima tersebut sama atau tidak dengan data yang dikirim oleh terminal pengirim.
Menentukan Nilai Parity Bit • Penentuan nilai parity bit ( apakah 1 atau 0 ) dilakukan dengan Meng-XOR kan semua bit yang ada pada data sepasang sepasang, hasil akhir dari Peng-XOR an seluruh bit ini lah yang dijadikan acuan untuk menentukan nilai dari parity bit Bit 1 Bit 2 XOR 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0
tabel eksitasi / truth table
• Seandainya saya mempunyai data yang berupa 1 karakter semisal huruf "M", yang menurut ASCII sama dengan 1011001, maka proses Peng-XOR annya = ((((((1 XOR 0) XOR 1) XOR 1) XOR 0) XOR 0) XOR 1) yang menghasilkan hasil ahir = 0. Amati pencacahan dibawah ini: • 1 XOR 0 = 1
• 1 XOR 1 = 0 • 0 XOR 1 = 1 • 1 XOR 0 = 1
• 1 XOR 0 = 1 • 1 XOR 1 = 0
Parity dan Error Control Pada Magnetic Tape • Salah satu teknik untuk memeriksa kesalahan pada magnetic tape adalah dengan parity check. • Ada 2 jenis Parity Check, yaitu: Odd Parity (Parity Ganjil) Even Parity (Parity Genap)
Contoh: • Berapa isi dari track ke 9, jika untuk merekam data digunakan odd parity dan even parity?
Jawaban
Latihan 1 • Budi Mengetik Kata : Aku • Dalam Kode ASCII Berarti A = 1000001 k = 1101011
u = 1110101 Dalam terminal Pengirim, Kata "Aku" dianalisa perkarakter "A" lalu "k" lalu "u". Dari masing masing huruf itu Masing masing ditambahkan dengan parity bit nya ( asumsikan menggunakan Even Parity Bit dan Odd Parity Bit ) maka data akan berubah menjadi: …..
Latihan 2 • Bagian dari sebuah tape yang berisi:
• Berapa isi dari track ke 9, jika untuk merekam data digunakan:
• 1. Even Parity • 2. Odd Parity
•
Study Kasus Parity Check ( Contoh Kongkret ) Budi dan Anto sedang chatingan satu sama lain, jelas keduanya sedang bercakap cakap dengan metode berkirim teks. Diasumsikan Metode Pendeteksian Error = Parity Check & Terminalnya Character-Oriented Transmission ( G usah bingung, g Ngerti juga GPP ). Budi Mengetik Kata : Aku Dalam Kode ASCII Berarti A = 1000001 k = 1101011 u = 1010111 Dalam terminal Pengirim, Kata "Aku" Dianalisa Perkarakter "A" lalu "k" lalu "u". Dari masing masing huruf itu Masing masing ditambahkan dengan parity bit nya ( Asumsikan kita menggunakan Even Parity Bit ) Maka Data Akan berubah menjadi: (A = 1000001 Setelah Di XOR kan, Hasilnya "0" Karena kita menggunakan metode Even Parity Bit maka Parity Bitnya Bernilai "0", maka Kode biner huruf "A" ditambah menjadi A = 10000010) A = 10000010 k = 11010111 u = 10101111 Data lalu dikirim dengan format berikut: 10101111_11010111_10000010 Karena suatu hal entah itu attenuasi atau distorsi dan noise noise lainnya Bit Bit tadi ada yang berubah dalam perjalanannya menjadi: 10101111_11010111_11000010 Pada Sisi Penerima Data tersebut dibaca sebagai kata "Cku" bukan "Aku" ( Lihat Tabel ASCII ), bila tanpa Metode Pendeteksian Error maka data tersebut akan dianggap valid dan tentu saja Anto menjadi Kebingungan melihat Tulisan Budi tesebut. Mekanisme Pembacaannya: 1. Deret bit 1100001 Di dekodisasi sehingga menghasilkan bit "1" ( Tanpa Melibatkan Parity Bit nya ) 2. Penerima membandingkan Hasil dekodisasi tadi dengan Parity bitnya. "1" dan "0", Karena tidak sama Maka Karakter Terdeteksi Error 3. Penerima Meminta data dikirim ulang, berharap data tidak rusak lagi. 4. Proses Diulang sampai data dianggap benar.