PROBLEMATIKA KEHIDUPAN EKONOMI/ ORGANISASI EKONOMI DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT TRADISIONAL MAUPUN MODERN SELALU DIHADAPKAN PADA TIGA PROBLEM KEHIDUPAN YANG MENDASAR : a. KOMODITAS APA YANG HARUS DI PRODUKSI, DAN BERAPA (WHAT) b. BAGAIMANA KOMODITAS DI PRODUKSI (HOW) c. BAGI SIAPA KOMODITAS HARUS DIPRODUKSI ( TO WHOM)
HUKUM KELANGKAAN ( THE LAW OF SCARSITY) EFISIENSI PRODUKSI RICHARD DOUGLAS MENGATAKAN BAHWA IN
BORDER TERMS ANY PROSES THAT CREATES VALUES ADDS VALUES LAREADY EXISTING GOODS IS PRODUCTION ADALAH SETIAP PROSES YANG MENCIPATAKAN NILAI ATAU MENAMBAH NILAI.
FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI 1. TANAH (THE LAND) 2. TENAGA KERJA (THE LABOUR) 3. MODAL (CAPITAL) 4. KECAPAKAN TATA LAKSANA (SKILL)
ORGANISASI EKONOMI
a. ISITEM EKONOMI KOMANDO / TERPUSAT b. SISTEM EKONOMI LIBERALAR SETIAP INDIVIDU BEBAS MEMILIH BARANG DAN ALAT PRODUKSI KEGIATAN EKONOMI DI SEMUA SEKOTOR DILAKUKAN OLEH MASYARAKAT (SWASTA) PEMERINTAH TIDAK IKUT CAMPUT TANGAN SECARA LANGSUNG DALAM KEGIATAN EKONOMI MODAL MEMEGANG PERANAN PENTING DALAM KEGIATAN EKONOMI SETIAP ORANG DIBERI KEBEBASAN DALAM HAL PEMAKAIAN BARANG DAN JASA. KEGIATAN PRODUKSI DILAKSANAKAN DENGAN TUJUAN MENCARI LABA , BAHKAN SEMUA KEGIATAN EKONOMI DIDORONG OLEH PRINSIP LABA TERDAPAT PERSAINGAN BEBAS ANTARA PERUSAHAAN SATU DENGAN YANG LAIN.
c. SISTEM EKONOMI CAMPURAN d. SISTEM EKONOMI TRADISIONAL (sistem ekonomi keluarga yang memproduksi . DENGAN CIRI-CIRI a) RUMAH TANGGA KONSUMSI b) TEKNOLOGI YANG DIGUNAKAN MASIH SEDERHANA c) BELUM MENGENAL PEMBAGIAN KERJA d) SUMBER KEHIDUPAN SEKTOR AGRARIS e) POLA HUBUNGAN MASYARAKAT DENDERUNG e. SISTEM EKOMONI INDONESIA SISTEM EKONOMI KERAKYAKATAN YAITU EKONOMI YANG BERTUMPU PADA MEKANISME PASAR YANG BERKEADILAN DENGAN PRINSIP PERSAINGAN SEHAT NILAI-NILAI KEADILAN, KEPENTINGAN SOSIAL, KUALITAS HIDUP, PEMBANGUNAN LINGKUNAGAN DAN ERKELANJUTAN CIRI-CIRI SISTEM EKONOMI KERAKYATAN PERSAINGAN PASAR YAN SEHAT DAN ADIL PEMERINTAH BERPERAN OPTIMAL DALAM MEMPERLANCAR MEKANISME PASAR PEREKONOMIAN BERORIENTASI PADA GLOBAL DAN KOMPETITIF SESUAI DENGAN KEMAMPUAN TEKNOLOGI
Ekonomi di artikan sebagai usaha manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup. Samuelson (1991) ilmu ekonomi adalah studi tentang perilaku dalam menggunakan sumber yang langka dalam memproduksi berbagai komoditas, untuk kemudahan menyalurkannya berbagai individu dan kelompok yang ada dalam masyarakat. Masyarakat terdiri dari sekumpulan (a) produsen, (b) pedagang (c) konsumen. Masing-masing masyarakat mempunyai peran yanb berbeda-beda. Ilmu ekonomi membahas tiga hal pokok ; 1. apa yang harus diproduksi 2. bagaimana barang atau dibuat
dan
jasa
diciptakan
3. untuk siapa barang dan jasa dibuat
UANG DAN PEREKONOMIAN Ruang Lingkup Ekonomi Moneter Ekonomi moneter merupakan bagian dari ilmu ekonomi yang mempelajari tentang sifat, fungsi serta pengaruh uang terhadap kegiatan ekonomi . Oleh karena itu ekonomi moneter mencakup beberapa hal di antaranya:
Peranan dan fungsi uang dalam perekonomian;
Sistim moneter dan pengaruhnya terhadap jumlah uang serta peredaran kredit.
Struktur dan fungsi Bank Sentral;
Pengaruh jumlah uang beredar dan kredit terhadap kegiatan ekonomi;
Pembayaran serta sistim moneter internasional.
Pertanyaan yang sering muncul adalah : mengapa kita mempelajari ekonomi moneter ? Ada dua alasan, yakni :
1. Dengan mempelajari ekonomi moneter dapatlah diketahui secara mendalam bagaimana mekanisme penciptaan uang dan tingkat bunga, pasar uang, sistim dan kebijakan moneter, serta pembayaran internasional. 2. Di samping itu, dapat mengetahui serta menganalisa beberapa gejala moneter dalam kaitannya den gan efek kebijaksanaan terhadap kegiatan ekonomi.
Pengertian Uang (1) Robertson (1922) dalam bukunya Money
"Money is something with is widely accepted in payment for goods" (2)
RS Sayers Banking
(1938)
dalam
bukunya
Modern
" Money is something with is widely accepted for the sttlement of debts " (3) Rollin G Thomas (1957) dalam bukunya Our Modern Banking and Monetary Syastem
" Money is something that is readily and generally accepted by the public in payment for sale of goods services, and other valueble assets, and for the payment of debts " Historical of Money Ekonomi Barter, Double Coincidence of
Needs
Dibutuhkan alat transaksi, uang
beberapa jenis barang telah pernah dipakai sebagai uang, misalnya : kulit kerang, gigi binatang, batu, emas, perak dan sebagainya. Fungsi Uang Sebagai Satuan Pengukur Nilai Sebagai Alat Tukar-menukar
Sebagai Alat Penimbun Kekayaan
Peranan Uang Dalam Perekonomian "Uang ibarat darah yang mengalir di tubuh manusia" Jenis-Jenis Uang Menurut
Sifat fisik membuat uang
dan
bahan
yang
dipakai
untuk
Uang kertas Uang Logam Menurut Lembaga yang mengeluarkan/mengedarkan Uang kartal Uang giral Uang kertas pemerintah Hubungan antara nilai uang sebagai uang dengan nilai
uang sebagai barang
Full bodied money Representative
full Certificate, USA,1933
bodied
money,
Credit money
Macam-Macam Uang Di Indonesia ORI (Oeang Republik Indonesia)
yakni mata uang yang berlaku khusus di pulau Jawa saja. URIDAB (Uang Republik Indonesia Daerah Banten) URIPS (Uang Republik Indonesia Propinsi Sumatra)
yakni mata yang berlaku di sebagian Sumatra, karena ada beberapa macam uang yang beredar di Sumatra, antara lain : URITA (Uang Republik Indonesia Tapanuli)
Gold
UIPSU (Uang Republik Indonesia Propinsi Sumatra Utara) URIBA (Uang Republik Indonesia Baru Aceh) UMDPP (Uang
Mandat
Palembang)
Dewan
Pertahanan
Daerah
STANDARD MONETER Standard moneter adalah upaya suatu negara dalam rangka menentukan nilai satuan mata uangnya yang dikaitkan terhadap nilai berat suatu benda (logam emas/perak) ataupun tidak (atas dasar kepercayaan). Standar Logam
Standar Emas Secara umum dapat dikatakan bahwa suatu negara memakai sistim standar emas, jika nilai mata uang negara ini dikaitkan atau didasarkan atas nilai berat emas tertentu.
Kebaikan Standar Emas Acceptability Check on Inflation and Deflation Basis of an International Monetary System
Keburukan Standar Emas Seringkali pemerintah kekurangan cadangan emasnya karena untuk membayar utang -utang internasional Penyesuaian harga internasional tidak terjadi
secara otomatis Pengumpulan cadangan kegiatan usaha
emas
harus
melihat
Standar Perak Secara umum dapat dikatakan bahwa suatu negara memakai sistim standar perak, jika nilai mata uang negara ini dikaitkan atau didasarkan atas nilai berat perak tertentu.
Standar Kembar
jika nilai mata uang negara ini dikaitkan atau didasarkan atas nilai berat emas dan perak tertentu. Kebaikan Standar Kembar Tidak memerlukan cadangan emas dalam jumlah besar Stabilitas nilai uang lebih terj amin Nilai cadangan emas lebih stabil karena produksi emas dan perak berubah -ubah pada arah yang berlainan.
Kelemahan Standar Kembar Gresham (1558), "bad money drives out good money". Artinya bahwa dalam sistim standar kembar, emas dan per ak mempunyai perbandingan nilai Jika kedua
perbandingan (mint ratio) ini tidak sama maka akan terjadi pertukaran/peleburan, karena emas dinilai terlalu rendah (undervalued). Standar Kepercayaan
jika nilai mata uang negara ini tidak dikaitka n terhadap nilai berat emas dan perak tertentu, tetapi didasarkan atas kepercayaan.
NILAI UANG Internal Value of Money External Value of Money Apresiasi Depresiasi Devaluasi Revaluasi
TEORI-TEORI MONETER Dimulai pada abad ke 15 perkembangannya mengalami masa-masa puncaknya dalam abad ke 20 ini. Selama beberapa puluh tahun terakhir, perkembangan tersebut mengalami kemajuan yang cukup berarti, terutama dengan seamkin berkembangnya statistik ekonomi dan keuangan, ilmu-ilmu lain yang mendukung seperti ekonometrika maupun sarana yang lebih canggih lainnya.
Dimulai dengan perkembangan teori moneter awal, teori pada masa ekonomi klasik, teori pada masa ekonomi Keynes, dilanjutkan sesudah Keynes, yakni William J Baumol (1952) dan James Tobin (1958), serta teori yang dikemukakan oleh Milton Friedman (1956).
Teori Moneter Klasik
Jean Baptise Say
Irving Fisher
Alfred Marshall
Teori Irving Fisher M V = P T di mana M adalah jumlah uang, V adalah tingkat perputaran uang (velocity), yakni berapa kali suatu mata uang pindah tangan (untuk transaksi) dari satu orang kepada orang lain dalam suatu periode tertentu, P adalah harga barang, dan T adalah volume barang yang menjadi obyek transaksi.
Teori Cambridge ( A. Marshall ) Marshall memandang persamaan Fisher dengan sedikit berbeda. Dia tidak menekankan kepada perputaran uang (V) dalam suatu periode melainkan kepada bagian
dari pendapatan (GNP) yang diwujudkan dalam bentuk uang kas. Secara matematis sederhana, teori Marshall dituliskan sebagai berikut : M
= k Py
di mana k = 1/V adalah proporsi dari GNP yang diwujudkan dalam bentuk uang kas. Sedangkan yang dimaksud dengan GNP pada persamaan Marshall di atas, tidak lain adalah Py (GNP nominal) karena y adalahGNP riil.
Teori Moneter Keynes
Mengapa individu merasa aman dengan uang kas di tangan ? Karena ada motif-motif tertentu dari individu dalam hal pemilikan uang kas yaitu : Motif transaksi (transaction motiv e) Motif berjaga-jaga (precautionary motive) Motif spekulasi (speculation motive)
PASAR MODAL Pengertian : adalah pasar keuangan untuk dana-dana jangka panjang dan dalam arti sempit merupakan pasar yang konkrit. Perkembangan Pasar Modal Indonesia Bursa Efek Jakarta ( Batavia ) tahun 1912 Bursa Efek Semarang dan Surabaya tahun 1925 UU Darurat tentang Bursa No.13/1951 BAPEPAM tanggal 10 Agustus 1977 Periode 1983 - 1987 : Pasar Modal stagnan Pakdes, 24/1987 : Kemudahan syarat go public Diperkenalkan bursa paralel Penghapusan pungutan-pungutan Investor asing boleh membeli saham perusahaan go public Saham boleh diterbitkan atas unjuk Mempercepat proses emisi ( 30 hari ) Pakto, 27/1988 : Pembenan Pajak atas Bunga Deposito Pakdes, 20/1988 : Swasta nasional diperkenankan Bursa
Lembaga Penunjang Pasar Modal : Pasar Perdana Pasar Sekunder: Company Listing, Pencatatan saham sejumlah modal sahamnya yang telah disetor. Partial Listing, Pencatatan saham melebihi jumlah yang
diemisikan tetapi masih di bawah jumlah modal disetor. Share Listing, Pencatatan saham sejumlah emisi yang dilakukan.
Lembaga Penunjang Pasar Perdana : Penjamin Emisi Efek (Underwriter) Tugas Underwriter : a) Memberikan nasihat mengenai : jenis efek yang sebaiknya dikeluarkan harga yang wajar untuk efek tersebut jangka waktu efek (obligasi dan sekuritas kredit) b) Dalam mengajukan pernyataan pendaftaran emisi efek, membantu menyelesaikan tugas administrasi: pengisian dokumen pernyataan pendaftaran emisi efek penyusunan prospektus merancang spesimen efek mendampingi emiten selama proses evaluasi c) Mengorganisasikan penyelenggaraan emisi antara: pendistribusian efek menyiapkan sarana-sarana penunjang Akuntan Publik Konsultan Hukum Notaris Agen Penjual Perusahaan Penilai
Lembaga Penunjang Emisi Obligasi : Wali amanat (Trustee) Penanggung (Guarantor) Agen Pembayar (Paying agent) Lembaga Penunjang Pasar Sekunder : Pedagang Efek Broker Securities Company Reksa Dana (Investment Fund)
Mutual fund company Contractual mutual fund
Instrumen Pasar Modal : 1. Saham ( Stocks ) Common stocks a. Dividen dibayarkan sepanjang perusahaan laba b. Memiliki hak suara (one share one vote) c. Hak memperoleh kekayaan perusahaan Preferred Stocks a. Memiliki hak paling dahulu memperoleh dividen b. Tidak memiliki hak suara c. Dapat mempengaruhi manajemen d. Memiliki hak pembayaran maksimum sebesar nominal e. Kemungkinan memperoleh tambahan pembagian laba 2. Right Hak yang diberikan kepada pemegang saham lama untuk membeli tambahan saham baru yang diterbitkan oleh perusahaan tersebut. 3. Obligasi adalah bukti hutang dari emiten yang dijamin oleh penanggung yang mengandung janji pembayaran bunga atau janji lainnya serta pelunasan pokok pinjaman pada tanggal jatuh tempo. 4. Sertifikat Dana Reksa merupakan surat berharga pengganti sekumpulan surat berharga lainnya.
PASAR UANG
Pengertian adalah suatu kelompok pasar di mana instrumen kredit jangka pendek, yang umumnya berkualitas tinggi dijual-belikan. Jangka waktu instrumen pasar uang bioassay jatuh tempo dalam waktu 1 tahun. Fungsi Pasar Uang Peserta Pasar Uang Instrumen Pasar Uang a) SBI surat berharga atas unjuk dalam rupiah yang diterbitkan dengan sistim diskonto oleh Bank Indonesia sebagai pengakuan hutang. b) SBPU surat berharga jangka pendek yang dapat dijual-belikan secara diskonto dengan Bank Indonesia. c) Sertifikat Deposito instrumen keuangan yang diterbitkan oleh suatu bank atas unjuk dan dinyatakan dalam suatu jumlah, jangka waktu dan tingkat bunga tertentu.
d) Commercial Paper
promes yang tidak disertai dengan jaminan yang diterbitkan oleh perusahaan (termasuk bank) untuk memperoleh dana jangka pendek dan dijual kepada investor. e) Call Money adalah kegiatan pinjam meminjam dana antara satu bank dengan bank lainnya.
f) Repurchase Agreement
transaksi jual-beli surat berharga disertai dengan perjanjian bahwa si penjual akan membeli kembali pada tanggal dan dengan harga yang telah ditetapkan terlebih dahulu. g) Banker’s Acceptance : lihat proses L/C
Pasar Valuta Asing
Pengertian : suatu mekanisme di mana orang dapat mentransfer daya beli antar negara, menyediakan kredit untuk transaksi internassional, dan mengurangi risiko kerugian. Peserta Dalam Pasar Valas : a) Wholesale Market b) Retail Market Jenis Transaksi Valas : a) Sport jual-beli mata uang dengan penyerahan dan pembayaran antar bank yang akan diselesaikan pada dua hari kerja berikutnya. b) Foreward for hedging transaksi sejumlah mata uang tertentu dengan sejumlah mata uang tertentu lainnya dengan penyerahan pada waktu yang akan datang. c) Swap for wholesale pembelian dan penjualan secara bersamaan sejumlah tertentu mata uang dengan 2 tanggal valuta (penyerahan) yang berbeda. ( Beli – spot dan Jual – foreward )
Transaksi Swap, bank dengan BI : a) Swap Likuiditas
swap yang dilakukan atas inisiatif BI untuk dana yang berasal dari pinjaman luar negeri ( 20 % ).
b) Swap Investasi
swap yang dilakukan atas inisiatif bank berdasarkan swap bank dengan nasabahnya yang dananya berasal dari luar negeri untuk keperluan investasi di Indonesia.
SUPPLAY OF MONEY What is Money ? Whether money is shells or rocks or gold or paper, it has three primary functions in any economy: as a medium of exchange, a unit of account, and store of value. Of the three functions, its function as a medium of exchange is what distinguishes money from other assets such stocks, bonds, and houses. Measures of the Monetary Aggregate: See table 1 - 476 Four Players in the Money Supply Process: The central bank Bank (depository institutions) Depositors: individuals and institutions Borrowers from banks: individuals and institutions Multiple Deposit Creation: A Simple Model 1. 2. 3. 4. . .
1.000 900 810 729 etc
= = = =
1.000 0,90 x 1.000 0,90 x 900 0,90 x 810 etc
= 0,902 x 1000 = 0,903 x 1000 Etc
n
Notes: 0.90 is a excess reserve (r) 1000 is a incremental fund, receive by bank (dB)
= dB + r dB + r2dB + ……… + rn-1dB = ( 1-r ) (dB + r dB + r2dB + ……… + rn-1dB) = dB - rndB
D ( 1-r ) D ( 1-r ) D
dB r n dB 1 rn 1 1 D dB dB dB 1 r 1 r 1 r R The Money Supply Model and The Money Multiplier
Because the Fed can not control the monetary base better than it can control reserve, M = m x MB
Simple Process Reserve requirement 10% No cash drain No excess reserve--loaned up No government deposits Relaxing assumption 2 dC dD dB RdD dC RdD kdD R K dD K
dB 1 dB RK RK Now, dM dD dC
dD
So, dM dB
1 K RK
Relaxing assumption 3 dE dD dB RdD dC dE RdD KdD XdD dD R K X X
dD dB
1 RKX
dM dD 1 K dB
1 K RKX
Relaxing assumption 4 MB = RS + C M=D+C RS = R ( D+T+G ) C =kD T =tD G =gD MB = R ( D+T+G ) + k D = R ( D + t D + g D ) + k D MB = R [ ( 1+t+g ) + k ] D 1 R 1 t g k Subsitutute..to..M D C D MB
1 k MB MB R 1 t g k R 1 t g k 1 k M MB R 1 t g k
So, M
MONETARY POLICY, Instrument: Open market operation Minimum reserve requirement Discount rate policy Margin requirement Moral suasion Monetary Policy and IS-LM Curve Analysis
IS - curve
C = a + b ( Y-T ) S = -a + ( 1-b ) Y - b T I=d-nr T=e+tY G=G
Equilibrium: Y = C + I + G Y
a eb d G n ( r )......this.. IS curve equation 1 b bt 1 b bt
LM - curve Md = f - h(r) + k (Y) M = M Equilibrium: Md = M Y
M f h ( r )...this..LM ..curve..equation k k
Economic activities: GNP, Unemployment, Inflation BOP
Indicators: Interest rate, Money
Monetary System
MONETARY POLICY
EFFECTIVENESS OF MONETARY POLICY, depends on: Slope IS, curve Slope LM, curve TRANSMITION MECHANISM OF MONETARY POLICY
The The The The
Cost of Capital Channel Wealth Channel Relative Price Channel ( Portfolio theory ) Direct Channel: Monetarist
IMPLEMENTASI KEBIJAKSANAAN MONETER
Determine of final target Conduct the instruments Determine of the indicators Determine of the operational target
HIPOTESIS TINGKAT BUNGA
HIPOTESIS JUMLAH UANG
INSTRUMEN KEBIJAKAN
DANA PERBANKAN
TINGKAT BUNGA
TARGET OPERASIONAL
VARIABEL INDIKATOR
SASARAN KEBIJAKAN MONETER
UANG INTI MONETARY BASE
JUMLAH UANG BEREDAR
DUA KONDISI DALAM MENENTUKAN INDIKATOR, KEB.MON
DRAMA KRISIS RUPIAH
THAILAND Macro Condition, GNP per Capita
: US $ 3,000
Economic Growth
: 8 % per annum
The problems are, Over spending, increasing import Over investment, bad debt Increasing Wage rate, decreasing competitiveness Off shore loan by private, 1990, US $ 25 billion 1997, US $ 90 billion Exchange rate system, fixed exchange rate Current account deficit, US $ 15.7 billion, 8 % GDP Devaluation, July,2,1997 International reserve, US $ 37 billion decreased to US $ 25.9 billion
MALAYSIA Fundamental Macro, GNP per Capita
: US $ 4,500
Economic Growth
: 8 % per annum
Inflation rate
: 2 % y-o-y
No foreign debt problem Strong economic fundamental The problems are,
Mega project, Petronas Twin Tower, 450 meters The Longest building, 12 Km New Airport Putra Jaya cyber city
Current account deficit, US $ 6 billion, 7 % GDP
International reserve, US $ 30 billion decreased to US $ 23 billion
INDONESIA Fundamental macro, GNP per capita
: US $ 1,000
Economic Grotwh
: 7 % per annum
Inflation rate
: 9 - 10 % y-o-y
Foreign debt problem : US $ 110 billion Strong economic fundamental…
?
High economic growth? quality & direction Low inflation rate? CPI Enough FOREX? More or less US $ 20 billion The problems are,
Mega project,
Jakarta Tower, 550 meters
Mobnas program
IPTN
Sea Games
Current account deficit, US $ 9 billion, 4 -4.5% GDP Consumerism Unproductive investment In-effectiveness of government spending
International reserve, US $ 20 billion
Depreciation of rupiah, 4 %
FOUR ALTERNATIVE ACTION Increasing export Bilateral loans Commercial loans Multilateral loans, IMF THE ACTIONS ARE,
Multilateral loans
Liquidation of depository institutions