PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
OPTIMASI WAKTU PRODUKSI DAN ANALISIS KEPERIODIKAN PADA GRAF SISTEM PRODUKSI BER-LOOP DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR ALJABAR MAX-PLUS
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh : LUCIA WINDA CESARI NIM : 121414131
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKANMATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2016
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
OPTIMASI WAKTU PRODUKSI DAN ANALISIS KEPERIODIKAN PADA GRAF SISTEM PRODUKSI BER-LOOP DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR ALJABAR MAX-PLUS
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI OPTIMASI WAKTU PRODUKSI DAN ANALISIS KEPERIODIKAN PADA GRAF SISTEM PRODUKSI BER-LOOP DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR ALJABAR MAX-PLUS
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
“Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka...” (Pengkhotbah, 3 : 11)
Karya ini kupersembahkan untuk : Tuhan Yesus yang senantiasa membimbing dan menyertaiku. Bapakku Valentinus Susanto dan Ibuku Veronika Jumiyem. Kakak pertamaku, Felix Santi Wedanti. Kakak keduaku, drh. Bibiana Krisanti dan suami. Keponakanku Cyrilla Diandra Kinarian Putri Nugraha. My Best Partner Ever David Hantoro. Rohkat-kris SMA N 1 Yogyakarta : Silvi, Winda, Ndari, Kiky, dan semua rohkat-kris yang selalu memberi dukungan dan semangat. Kawan, saudara, serta sahabat seperjuangan di Pendidikan Matematika Edith, Riris, Grace, Dennis, Dedy, Anton. Almamaterku, Universitas Sanata Dharma.
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama
: Lucia Winda Cesari
Nomor Mahasiswa
: 121414131
Demi perkembangan ilmu pengetahuan saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: OPTIMASI WAKTU PRODUKSI DAN ANALISIS KEPERIODIKAN PADA GRAF SISTEM PRODUKSI BER-LOOP DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR ALJABAR MAX-PLUS Dengan demikian, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin kepada saya atau memberikan royalti pada saya selama masih tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 31 Agustus 2016 Yang menyatakan
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK Lucia Winda Cesari, 2016. Optimasi Waktu Produksi dan Analisis Keperiodikan pada Graf Sistem Produksi Ber-Loop dengan Menggunakan Sistem Persamaan Linear Aljabar Max-plus. Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji persamaan pada graf sistem produksi ber-loop serta analisis keperiodikannya dengan menggunakan sistem persamaan linear aljabar max-plus. Penelitian diawali dengan membuat graf sistem produksi modifikasi sesuai dengan banyaknya loop yang ada pada graf produksi. Selanjutnya disusun aturan sinkronisasi yang sesuai dengan graf modifikasi serta pemodelan sistem persamaan linear sesuai dengan aturan sinkronisasi yang ada. Langkah berikutnya adalah membahas penjadwalan periodik dari barisan keadaan sistem dan output berdasarkan pada sistem persamaan linear aljabar max-plus. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa graf sistem produksi ber-loop dapat disajikan dalam suatu graf modifikasi dengan penambahan unit pemrosesan sesuai banyaknya loop. Dari perhitungan barisan keadaan sistem dan output pada graf sistem produksi ber-loop, barisan input paling lambat dapat ditentukan dengan menjadikan nilai maksimum waktu pemrosesan pada unit-unit pemrosesan yang memulai pemrosesan secara langsung tanpa menunggu unit pemrosesan lain sebagai input pertama. Barisan input selanjutnya ditentukan secara periodik dengan periode sebesar yang merupakan nilai eigen maksimum matriks A. Hal ini membuat barisan keadaan sistem dan output yang terbentuk menjadi periodik. Kata Kunci : Sistem Persamaan Linear Aljabar Max-plus, Loop, Sistem Produksi, Optimasi, Periodik
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT Lucia Winda Cesari, 2016. Optimization of Production Time and Periodicity Analysis in a Production System Graph with Loop Using Linear Equation System in Max-Plus Algebra. Thesis. Mathematic Education Study Program, Mathematic and Science Education Department, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta. This research aims to study about the equation of production system graph with loop and periodicity analysis using linear equations system in maxplus algebra. This research is started by making modification production system graphs based on the number of loops that exist in the production graph. Then, arranging the synchronization rules based on graph modification and making the mathematic model of linear equations system based on the existing synchronization. The next step is discussing the periodic schedule of the state and output of the system based on a linear equations system in max-plus algebra. The results of this research indicate that graph with loop in production system can be presented in a modification graph by the addition of the processing unit according to the number of the loops. From the calculation of the state and outputs on a production system graph with loop, the slowest input sequence can be determined by making the maximum value of processing time on the processing units as the first input. The maximum value of processing time on the processing units are based on the process that start immediately without waiting for another processing unit. The following input rows are determined periodically with a period of λ which is the maximum eigen value of A. This makes the state and output of the system rows formed to be periodic. Keywords: Linear Equations System in Max-plus Algebra, Loop, Production Systems, Optimization, Periodic
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmatNya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Optimasi Waktu Produksi dan Analisis Keperiodikan pada Graf Sistem Produksi Ber-Loop dengan Menggunakan Sistem Persamaan Linear Aljabar Max-Plus” dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Berbagai hambatan dan rintangan telah penulis hadapi selama penulisan skripsi ini, namun berkat bantuan doa, dukungan, serta motivasi dari semua pihak, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada : 1.
Bapak Rohandi, Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
2.
Dr. Hongki Julie, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika.
3.
Dr. M. Andy Rudhito, S.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang telah berkenan meluangkan waktu, tenaga, serta pikiran untuk membimbing penulis dengan penuh kesabaran selama penulisan skripsi.
4.
Prof. Dr. St. Suwarsono selaku dosen pembimbing akademik yang telah membantu dan membimbing penulis terutama berkaitan dengan hal akademis selama penulis menempuh kuliah di Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5.
Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Matematika yang telah membimbing dan mendidik penulis selama menuntut ilmu di Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma.
6.
Ibu Wasilah selaku pemilik pabrik kue yang telah memberikan izin dan kesempatan kepada penulis untuk melakukan observasi.
7.
Kedua orang tuaku, Bapak Valentinus Susanto dan Veronika Jumiyem yang senantiasa memberikan kasih sayang yang tak ternilai serta dukungan baik moral maupun finansial.
8.
Kakak-kakakku, Felix Santi Wedanti, drh. Bibiana Krisanti beserta suami, Bonaventura Jiwantara Adhi N serta keponakanku Cyrilla Diandra Kinarian Putri Nugraha yang selalu memberikan dorongan, motivasi dan penghiburan kepada penulis.
9.
Mas David Hantoro yang senantiasa memberikan perhatian, dukungan, kesabaran, serta motivasi yang begitu besar sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
10. Kakak-kakak serta sahabat-sahabatku di Rohkat-kris SMA N 1 Yogyakarta, Silvia Rina Primasari, Rosaliani Windawati, Monica Kuswandari HP, Rizky Cynthia Putri, serta rohkaters semua yang telah memberikan semangat yang luar biasa besar kepada penulis. 11. Sahabat-sahabatku Edith Avendita Asa, Grace Nindita, Riris Ayu, Dennis Meilky La’lang, Dedy Lucky, Antonius Doni yang telah memberikan dukungan, motivasi, serta menemani dalam suka duka selama menempuh kuliah di Program Studi Pendidikan Matematika.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12. Teman – teman seperjuangan di Program Studi Pendidikan Matematika 2012, khususnya kelas C yang telah berbagi pengalaman selama penulis kuliah di Universitas Sanata Dharma. 13. Rekan-rekan di UKM Pengabdian Masyarakat khususnya pengurus UKM Pengabdian Masyarakat periode 2013-2014 yang telah berbagi pengalaman yang tak ternilai melalui dinamika kepanitiaan serta pelaksanaan programprogram UKM selama penulis kuliah di Universitas Sanata Dharma. 14. Semua pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan tugas akhir ini baik secara langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan tulisan ini. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat dan memberikan wawasan bagi setiap pembaca. Yogyakarta, 31 Agustus 2016
Penulis
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL................................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................ ii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................. v LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .. vi ABSTRAK ............................................................................................................ vii ABSTRACT ......................................................................................................... viii KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiv DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xv DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xvi DAFTAR SIMBOL............................................................................................. xvii BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1 A. Latar Belakang ............................................................................................. 1 B. Kajian Pustaka.............................................................................................. 4 C. Rumusan Masalah ........................................................................................ 5 D. Pembatasan Masalah .................................................................................... 5 E. Batasan Istilah .............................................................................................. 6 F.
Tujuan Penelitian ......................................................................................... 7
G. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 7 H. Metode Penelitian......................................................................................... 8 I.
Sistematika Penulisan .................................................................................. 9 xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 12 A. Optimasi ..................................................................................................... 12 B. Definisi dan Sifat-sifat Aljabar Max-plus .................................................. 12 C. Matriks dan Vektor dalam Aljabar Max-plus............................................. 16 D. Teori Graf dalam Aljabar Max-plus ........................................................... 26 E. Sistem Persamaan Linear dalam Aljabar Max-plus ................................... 27 F. Penerapan Aljabar Max-plus dalam Sistem Linear Max-plus Waktu Invarian dan Sistem Produksi Sederhana .......................................................... 37 BAB III PEMODELAN WAKTU PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR ALJABAR MAX-PLUS PADA GRAF SISTEM PRODUKSI BER-LOOP ....................................................................... 57 A. Loop Tunggal ............................................................................................. 58 B. Loop Berganda (Multi Loop)...................................................................... 66 C. Loop Berganda dengan Banyak Titik (Multi Loop Multi Vertex) .............. 76 D. Analisis Model ......................................................................................... 113 BAB IV ANALISIS WAKTU OPTIMUM DAN PENJADWALAN PRODUKSI SECARA PERIODIK ......................................................................................... 119 A. Analisis Barisan Keadaan Sistem dan Output.......................................... 119 B. Penjadwalan Produksi Secara Periodik .................................................... 129 C. Keterbatasan Penelitian ............................................................................ 131 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 132 A. KESIMPULAN ........................................................................................ 132 B. SARAN .................................................................................................... 133 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 135 LAMPIRAN ........................................................................................................ 136
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Waktu Transfer Graf Sistem Produksi Loop Tunggal........................ 60 Tabel 3.2 Waktu Pemrosesan Graf Sistem Produksi Loop Tunggal.................. 60 Tabel 3.3 Waktu Transfer Graf Sistem Produksi Loop Berganda...................... 68 Tabel 3.4 Waktu Pemrosesan Graf Sistem Produksi Loop Berganda................ 68 Tabel 3.5 Waktu Transfer Graf Sistem Produksi Multi Loop Multi Vertex........81 Tabel 3.6 Waktu Pemrosesan Graf Sistem Produksi Multi Loop Multi Vertex.. 81 Tabel 3.7 Matriks A Graf Multi Loop Multi Vertex Kolom 1-13....................... 110 Tabel 3.8 Matriks A Graf Multi Loop Multi Vertex Kolom 14-27..................... 111 Tabel 3.9 Matriks B Graf Multi Loop Multi Vertex............................................ 112 Tabel 3.10 Matriks C Graf Multi Loop Multi Vertex............................................ 112 Tabel 4.1 Barisan Keadaan Sistem dan Output Graf Sistem Produksi Loop Tunggal............................................................................................... 120 Tabel 4.2 Barisan Keadaan Sistem dan Output pada Graf Sistem Produksi Loop Tunggal dengan Input Paling Lambat ...................................... 121 Tabel 4.3 Barisan Keadaan Sistem dan Output pada Graf Sistem Produksi Multi Loop dengan Input Paling Lambat .......................................... 121 Tabel 4.4 Barisan Keadaan Sistem dan Output pada Graf Sistem Produksi Multi Loop Multi Vertex dengan Input Paling Lambat....................... 122 Tabel 4.5 Jadwal Produksi Kue Secara Periodik ............................................... 129
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Contoh Sistem Produksi Sederhana................................................. 38 Gambar 2.2 List Program MATLAB Input-Output SLMI.................................... 48 Gambar 2.3 List Program MATLAB Optimasi Input-Output SLMI..................... 50 Gambar 2.4 List Program MATLAB Nilai Eigen Maksimum.............................. 54 Gambar 3.1 Graf Sistem Produksi Loop Tunggal................................................ 58 Gambar 3.2 Graf Sistem Produksi Modifikasi Loop Tunggal ............................ 59 Gambar 3.3 Graf Sistem Produksi Loop Berganda ............................................. 66 Gambar 3.4 Graf Sistem Produksi Modifikasi Loop Berganda .......................... 67 Gambar 3.5 Graf Sistem Produksi Multi Loop Multi Vertex............................... 76 Gambar 3.6 Graf Sistem Produksi Modifikasi Multi Loop Multi Vertex............. 78 Gambar 3.7 Graf Sistem Produksi dengan n Loop...............................................117 Gambar 3.8 Graf Sistem Produksi Modifikasi dengan n Loop pada Loop Pertama ............................................................................................ 117
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
1. Hasil Perhitungan MATLAB untuk Contoh 1............................................... L.1 2. Hasil Perhitungan MATLAB untuk Contoh 2............................................... L.2 3. Hasil Perhitungan MATLAB untuk Contoh 3............................................... L.3 4. Foto Penelitian ............................................................................................ L.4
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR SIMBOL
: himpunan tak kosong
yang dilengkapi dengan dua operasi biner
dan : himpunan semua bilangan real : : : operasi max : operasi plus : :{
[
:
[
]| |
: relasi “lebih kecil atau sama dengan” dalam aljabar max-plus : nilai eigen maksimum : tanda akhir pembuktian
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aljabar merupakan cabang ilmu matematika yang mempelajari konsep atau prinsip penyederhanaan serta pemecahan masalah dengan menggunakan simbol atau huruf tertentu. Salah satu ruang lingkup dalam aljabar yang dinilai baru adalah aljabar max-plus. Aljabar max-plus muncul sekitar tahun 1950 dan berkembang dengan pesat pada tahun 90’an. Aljabar max-plus merupakan suatu struktur aljabar yang semesta pembicaraannya merupakan gabungan dari himpunan bilangan real dan negatif tak terhingga
. Aljabar max-plus dilengkapi dengan
operasi maksimum yang dinotasikan dengan dinotasikan dengan merupakan
.
, dan operasi penjumlahan
dapat dinotasikan sebagai
Elemen
, dengan
merupakan elemen netral pada operasi
merupakan elemen identitas pada operasi
dan 0
. Selanjutnya,
dinotasikan dengan Aljabar max-plus (
merupakan semiring komutatif yang
sekaligus idempoten sebab untuk setiap
berlaku
dan
(Subiono, 2013).
Selain itu, aljabar max-plus juga merupakan semifield sebab untuk setiap memiliki invers yaitu – , sehingga berlaku
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
Dalam penerapannya, aljabar max-plus dapat membantu memodelkan ataupun menyelesaikan suatu permasalahan dalam jaringan (teori graf) yang berkaitan dengan masalah sinkronisasi. Aplikasi aljabar max-plus dapat dijumpai dalam penjadwalan penerbangan pesawat di bandara, penjadwalan keberangkatan kereta api, menentukan jalur tercepat, model sistem antrian, maupun dalam sistem produksi sederhana. Secara khusus dalam penelitian ini, penulis menggunakan sistem persamaan linear dalam aljabar max-plus untuk menghitung waktu optimum dalam sistem produksi sederhana. Dalam masalah pemodelan dan optimasi suatu sistem produksi, terdapat waktu aktivitas yang belum diketahui. Hal ini misalkan karena sistem produksi masih pada tahap perancangan, data-data mengenai waktu aktivitas belum diketahui secara pasti maupun distribusinya. Waktu aktivitas ini dapat diperkirakan berdasarkan pengalaman, pendapat para ahli maupun operator sistem produksi tersebut. Untuk itu waktu aktivitas sistem produksi dimodelkan dalam suatu waktu, yang disebut waktu aktivitas (Rudhito, 2003). Aljabar max-plus dapat digunakan untuk menggambarkan secara linear dinamika waktu dari suatu sistem non-linear dalam aljabar konvensional, sehingga pembahasan menjadi lebih mudah (Kasie G. Farlow, 2009:11). Pendekatan aljabar max-plus berguna untuk menentukan dan menganalisis berbagai sifat sistem, tetapi pendekatan hanya dapat diterapkan pada sebagian sistem kejadian diskrit (SKD). Sistem kejadian diskrit selalu dipengaruhi oleh waktu. Setiap waktu bertambah pasti keadaan sistem akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
berubah pula. Tujuan dari sistem kejadian diskrit (SKD) dapat dijabarkan menggunakan model Sistem Linear Max-plus Invarian sebagai berikut.
Optimasi waktu dalam sistem produksi sederhana akan memberikan dampak positif bagi produsen dan konsumen. Produsen memiliki pedoman waktu yang optimal untuk memproduksi barang sehingga proses produksi barang akan menjadi lebih efektif. Di sisi lain, konsumen akan diuntungkan dengan mengetahui waktu pengambilan barang jadi, sehingga tidak perlu direpotkan dengan keterlambatan. Pada penelitian ini akan dihitung waktu optimum produksi dari suatu graf sistem produksi ber-loop dengan menggunakan sistem persamaan linear aljabar max-plus waktu invarian, serta dibuat penjadwalan aktivitas produksi secara periodik. Pemilihan graf sistem produksi ber-loop terinspirasi dari pengamatan yang dilakukan penulis ke sebuah pabrik pembuatan kue. Proses pembuatan kue yang dialami membutuhkan beberapa kali pemrosesan untuk beberapa mesin dalam satu kali produksi. Dengan kata lain dalam satu periode produksi, satu mesin dapat bekerja lebih dari satu pemrosesan. Hal ini berkaitan dengan kapasitas mesin dalam mengolah bahan. Proses produksi yang mengharuskan beberapa mesin bekerja lebih dari satu kali untuk setiap satu kali produksi membuat graf yang terbentuk memiliki beberapa loop pada beberapa mesin. Selain itu, berdasarkan hasil observasi yang dilakukan masih ditemui beberapa masalah terkait penjadwalan produksi. Proses produksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
belum terjadwal secara periodik sehingga waktu produksi menjadi kurang efektif. Permasalahan nyata dalam produksi kue yang ditemui ini membuat penulis tertarik untuk membuat penjadwalan yang relevan dengan kondisi produksi. B. Kajian Pustaka Dalam penelitian ini penulis memaparkan dua penelitian terdahulu yang relevan dengan optimasi waktu produksi pada graf ber-loop dan penjadwalan produksi secara periodik dalam aljabar max-plus. Mustofa Arifin (2012) memaparkan tentang optimasi waktu produksi Bakpia Pathok Jaya “25” dengan menggunakan sistem persamaan linear maxplus waktu invarian dan penjadwalan produksinya. Proses produksi dengan 15 unit pemrosesan disajikans dalam suatu graf produksi tanpa loop. Perhitungan dilakukan dengan bantuan aplikasi MATLAB program maxio untuk menentukan barisan output dari sistem produksi dan maxioopt untuk menentukan waktu minimum dan maksimum memulai produksi. Barisan output yang merupakan hasil dari program maxio digunakan sebagai acuan pembuatan jadwal produksi, sedangkan hasil dari program maxioopt sebagai acuan penentuan batas mulai produksi dan pengambilan barang jadi. Produsen dapat menentukan waktu mulai produksi dengan memilih diantara ̂ atau ̃ sehingga waktu penyelesaian produk ̂ atau ̃ mendekati waktu pengambilan pemesanan yang telah ditentukan oleh konsumen. Produsen dapat memilih ̂ atau ̃ (subpenyelesaian terbesar SLMI pada sistem produksi ini) agar dapat mengoptimalkan waktu produksi Bakpia Pathok Jaya “25”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
sehingga hasil produksi dapat memenuhi permintaan konsumen dan pesanan bakpia juga dapat dilayani tepat waktu. Subiono dan Nur Sofianah (2009) memaparkan tentang penjadwalan suatu produksi secara periodik dengan menggunakan aljabar max-plus. Nilai eigen matriks A dari persamaan awal dijadikan sebagai acuan untuk membuat persamaan baru yang membuat jadwal produksi menjadi periodik. Pada jurnal tersebut persamaan baru dibuat berdasarkan informasi waktu produksi pada dua mesin. C. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, maka penulis dapat merumuskan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut. 1.
Bagaimana sifat-sifat model matematika waktu produksi pada graf sistem produksi ber-loop dengan menggunakan sistem persamaan linear aljabar max-plus?
2.
Bagaimana menentukan waktu input paling lambat dengan menggunakan aljabar max-plus pada graf sistem produksi ber-loop yang menyebabkan keadaan sistem menjadi periodik?
D. Pembatasan Masalah Pembatasan masalah dalam skripsi ini dilakukan pada graf sistem produksi ber-loop satu input satu output dengan asumsi kapasitas buffer (penyangga) input maupun internal cukup besar untuk menjamin tidak ada penyangga yang overflow (meluap). Waktu untuk mempersiapkan bahan-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
bahan dalam penelitian ini tidak diperhatikan atau dianggap nol, serta waktu produksi dibatasi sampai barang jadi siap untuk dipasarkan. E. Batasan Istilah Berdasarkan latar belakang, untuk menghindari kesalahpahaman dalam memahami hasil penelitian ini, maka diperlukan batasan istilah sebagai berikut. 1. Waktu Pemrosesan adalah waktu yang diperlukan unit pemrosesan untuk menyelesaikan pekerjaan (pemrosesan) dalam satu periode produksi. 2. Waktu Produksi adalah waktu yang diperlukan oleh sistem produksi untuk menyelesaikan pekerjaannya dari mulai bahan baku dimasukkan ke sistem hingga menjadi suatu produk dan keluar dari sistem dalam satu periode produksi. 3. Waktu Transfer adalah waktu perpindahan bahan dari suatu unit pemrosesan ke unit pemrosesan yang lain. 4. Waktu Input adalah waktu yang diperlukan saat bahan mentah memasuki unit pemrosesan yang pertama. 5. Graf adalah pasangan
dengan
adalah himpunan berhingga tak
kosong yang beranggotakan titik (vertices) dan pasangan (tak terurut) titik-titik. Anggota
adalah himpunan
disebut rusuk (edges).
6. Loop adalah rusuk pada graf yang hanya memiliki satu titik ujung. 7. Periodik adalah suatu kejadian yang memiliki selang waktu tetap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
F. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah sebagai berikut. 1.
Mengetahui sifat-sifat model matematika waktu produksi pada graf sistem produksi ber-loop dengan menggunakan sistem persamaan linear aljabar max-plus.
2.
Menentukan waktu input paling lambat dengan menggunakan aljabar max-plus pada graf sistem produksi ber-loop yang menyebabkan keadaan sistem menjadi periodik.
G. Manfaat Penelitian 1.
Bagi Penulis Penulis mendapatkan pengetahuan baru terkait aljabar max-plus yang belum diperoleh ketika perkuliahan. Melalui penelitian yang dilakukan, penulis memperoleh pengalaman untuk menemukan suatu teori baru terkait aljabar max-plus khususnya pada graf ber-loop yang mampu meningkatkan kemampuan penulis dalam mengaitkan berbagai hal dan belajar membaca pola-pola yang terbentuk dari hail perhitungan barisan keadaan sistem dan output.
2.
Bagi Pembaca Penelitian
yang
dilakukan
bermanfaat
untuk
menambah
pengetahuan pembaca mengenai sistem persamaan linear aljabar maxplus serta aplikasinya dalam optimasi waktu produksi pada graf sistem produksi ber-loop. Selain itu, hasil dari penelitian ini dapat dijadikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
sebagai tambahan informasi dan pustaka bagi lembaga terkait untuk rujukan penelitian atau sebagai bahan perkuliahan tentang aljabar maxplus. Selain itu pembaca juga mendapatkan pengetahuan untuk menentukan
waktu
optimum
suatu
produksi,
sehingga
mampu
menerapkannya untuk permasalahan lain yang relevan. 3. Bagi Produsen Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai rujukan dalam pembuatan jadwal produksi secara periodik. Keperiodikan jadwal dapat mempermudah produsen dalam proses produksi dikarenakan waktu produksi yang dapat diprediksi sebelumnya.
H. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1.
Menentukan tema dan judul penelitian.
2.
Mengumpulkan serta membaca jurnal, tesis, maupun buku terkait sistem persamaan linear aljabar max-plus khususnya sistem persamaan linear aljabar max-plus waktu invarian yang akan digunakan untuk menyusun landasan teori dalam penelitian.
3.
Melakukan observasi lapangan untuk mempertajam latar belakang dan menemukan masalah-masalah dalam sistem produksi terkait.
4.
Menyusun graf sistem produksi ber-loop.
5.
Membuat graf modifikasi dari graf sistem produksi ber-loop.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
6.
Membuat aturan sinkronisasi berdasarkan graf sistem produksi modifikasi yang telah dibuat.
7.
Menyusun sistem persamaan linear aljabar max-plus berdasarkan aturan sinkronisasi sebelumnya.
8.
Merepresentasikan sistem persamaan linear aljabar max-plus kedalam bentuk matriks.
9.
Menghitung nilai eigen yang bersesuaian dengan matriks A.
10. Menghitung barisan keadaan sistem dan output. 11. Membuat analisis penjadwalan periodik berdasarkan waktu input paling lambat. 12. Menyusun jadwal produksi kue berdasarkan barisan keadaan sistem dan output dengan menggunakan waktu input paling lambat. I. Sistematika Penulisan Penulisan skripsi ini akan mengkaji lebih mendalam terkait aplikasi sistem persamaan linear aljabar max-plus dalam Sistem Produksi Sederhana terkait waktu optimum produksi. Skripsi ini terdiri atas lima bab. Bab I merupakan pendahuluan yang berisi latar belakang, kajian pustaka, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian serta sistematika penulisan. Bab II berisi penjelasan tentang optimasi serta aljabar max-plus yang meliputi definisi dan sifat-sifat aljabar max-plus, vektor dan matriks atas aljabar max-plus, teori graf dalam aljabar max-plus serta sistem persamaan linear pada aljabar max-plus dan aplikasinya dalam sistem produksi sederhana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
sebagai landasan teori. Selain itu diberikan pula algoritma MATLAB untuk mempermudah perhitungan waktu optimum produksi. Bab III berisi pembahasan lebih lanjut mengenai pemodelan optimasi waktu produksi pada graf sistem produksi ber-loop dengan menggunakan sistem persamaan linear aljabar max-plus. Pada bab ini akan dibuat graf sistem produksi ber-loop beserta graf modifikasinya yang sesuai dan dilanjutkan dengan membuat aturan sinkronisasi yang sesuai dengan graf sistem
produksi
modifikasi.
Graf
sistem
produksi
yang
disajikan
menampilkan beberapa contoh sistem produksi. Pada contoh ketiga graf sistem produksi yang digunakan merupakan graf sistem produksi tahapan pembuatan kue dari hasil pengamatan yang telah dilakukan. Berdasarkan aturan sinkronisasi kemudian disusun sistem persamaan linearnya. Sistem persamaan linear yang telah disusun selanjutnya direpresentasikan dalam bentuk matriks. Kemudian, dihitung nilai eigen pada matriks . Bab IV berisi analisis waktu optimum produksi berdasarkan perhitungan dengan menggunakan aplikasi MATLAB. Pada bab ini akan dicari keterhubungan nilai eigen matriks
terhadap keperiodikan barisan keadaan
sistem dan output, serta akan dijelaskan cara menentukan waktu input paling lambat. Berdasarkan barisan keadaan sistem dan output yang diperoleh, akan dijelaskan mengenai penjadwalan pada produksi kue yang telah diamati sebelumnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
Bagian terakhir dalam penulisan skripsi ini berisikan kesimpulan hasil penelitian dan saran-saran yang dapat digunakan dalam penelitian selanjutnya. Bagian terakhir ini termuat dalam Bab V.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI A. Optimasi Menurut Berlianty & Arifin (2010:9), optimasi adalah proses pencarian satu atau lebih penyelesaian yang berhubungan dengan nilai-nilai dari satu atau lebih fungsi objektif pada suatu masalah sehingga diperoleh satu nilai optimal. Optimasi bertujuan untuk meningkatkan kinerja mesin produksi sehingga mempunyai kualitas yang baik dan hasil kerja yang tinggi. Tujuan tersebut digunakan untuk beberapa perusahaan seperti perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur dalam proses produksi. Optimasi banyak memberikan manfaat dalam mengambil keputusan dan dapat diterapkan dalam berbagai bidang diantaranya adalah dalam bidang industri seperti untuk konstruksi sipil atau mesin, pemeliharaan jaringan, dan pengoperasian mesin. Pengoperasian mesin membutuhkan pengambilan keputusan yang tepat agar diperoleh waktu optimal. B. Definisi dan Sifat-sifat Aljabar Max-plus Pembahasan akan diawali dengan definisi semiring. Definisi 2.1 Suatu semiring dua
operasi
adalah suatu himpunan tak kosong S disertai dengan biner
dan
yang
12
memenuhi
aksioma
berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
i)
merupakan semigrup komutatif dengan elemen netral 0, yaitu memenuhi
, ii)
adalah semigrup dengan elemen satuan 1, yaitu
memenuhi
iii)Sifat penyerapan elemen netral 0 terhadap operasi
yaitu
iv) Operasi
berlaku
distributif terhadap
yaitu
memenuhi
. Contoh 2.1 Diberikan dan
dengan . Pada
adalah himpunan semua bilangan real
didefinisikan operasi
dan
,
sehingga
berlaku :
. Selanjutnya akan ditunjukkan netral
dan elemen satuan
merupakan semiring dengan elemen .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
Bukti : merupakan semiring karena untuk setiap 1.
komutatif, asosiatif, dan memiliki elemen netral a.
b.
c.
2.
asosiatif dan memiliki elemen identitas a.
b.
berlaku :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
3. Sifat penyerapan elemen netral
4. Operasi
terhadap operasi
distributif terhadap
a.
b.
Definisi 2.2 Suatu semiring yaitu
dikatakan komutatif jika operasi berlaku
bersifat komutatif,
.
Definisi 2.3 Suatu semiring idempoten, yaitu
dikatakan idempoten jika operasi berlaku
bersifat
.
Menurut Baccelli, et.al (2001) dalam Rudhito (2016:14) istilah semiring idempoten disebut dioid.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
Contoh 2.2 Semiring
merupakan
semiring
komutatif
yang
sekaligus
idempoten. Bukti : berlaku :
dan
Definisi 2.4 Suatu semiring komutatif
disebut semifield jika setiap elemen tak
netralnya mempunyai invers terhadap operasi
yaitu
Contoh 2.3 Semiring komutatif
merupakan semifield.
Bukti : terdapat – sehingga berlaku Dari contoh 2.2 dan 2.3 dapat disimpulkan bahwa semifield idempoten. Struktur aljabar yang selanjutnya cukup ditulis
merupakan
disebut aljabar max-plus,
. Elemen-elemen dari
disebut juga
skalar. (Rudhito, 2016) C. Matriks dan Vektor dalam Aljabar Max-plus Himpunan matriks berukuran dinotasikan dengan
untuk
dalam aljabar max-plus . Elemen
pada baris ke-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
dan kolom ke- dinotasikan oleh
atau [
dengan
dan
.
Matriks A dapat direpresentasikan sebagai berikut.
[
]
Penjumlahan matriks, perkalian skalar dengan matriks, perkalian antar matriks, serta transpose matriks dapat didefinisikan sebagai berikut. Definisi 2.5 Diberikan matriks
. Elemen ke-
dari
adalah :
[ Dengan
dan
.
Definisi 2.6 Diberikan matriks
dan
. Elemen ke-
dari
adalah : [ ⨂ Dengan
⨂
dan
Definisi 2.7 Diketahui
,
, elemen ke[ ⨂
Dengan
dan
dari ⨂ adalah : ⨂
⨂
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
Definisi 2.8 Diberikan matriks
, Elemen ke-
dari
adalah :
[ Dengan
dan
Contoh 2.4 Diberikan matriks
1.
*
*
2.
⨂
3.
⨂
+
*
⨂*
+
*
+,
+ *
⨂ ⨂
+⨂*
⨂ ⨂
] +
*
*
+
]
* *
[
+
[
4.
+ maka :
*
+ +
*
+
+
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
Teorema 2.1 (Rudhito, 2016) Pernyataan-pernyataan berikut berlaku untuk sebarang skalar sebarang matriks
dan
dan
dan
asalkan operasi yang dimaksud terdefinisi.
1. 2. A 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Selanjutnya akan dibuktikan teorema nomor 4, sedangkan bukti yang lain langsung mengikuti definisi operasi dan sifat-sifat operasi dalam Bukti : Diambil sebarang
. Unsur ke- matriks
adalah [
(
)
.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
(
)
(
)
[
(
)
[
Definisi 2.9 (Rudhito, 2016) Didefinisikan matriks
dengan
{
Definisi 2.10 (Rudhito, 2016) Didefinisikan matriks
dengan
, untuk setiap dan .
Definisi 2.11 (Rudhito, 2016) Untuk sebarang
didefinisikan
.
Definisi 2.12 (Schutter, 1996 dalam Rudhito, 2016) Diberikan suatu matriks
. Skalar
disebut nilai eigen
max-plus matriks A jika terdapat suatu vektor sehingga matriks
. Vektor
dengan
tersebut disebut vektor eigen max-plus
yang bersesuaian dengan .
Teorema 2.2 Diberikan suatu matriks , maka
. Jika
adalah nilai eigen matriks
merupakan bobot rata-rata suatu sirkuit dalam
di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
Bukti : Misalkan
adalah nilai eigen matriks
di
berlaku
dengan
terdapat suatu indeks Karena
. Akibatnya
sehingga
dan
dengan
maka
maka terdapat suatu indeks . Karena
, maka untuk setiap
dan
.
. Karena
sedemikian rupa sehingga
dan
maka
dan
. Demikian
seterusnya dengan cara yang sama seperti di atas, maka diperoleh suatu barisan
sehingga
dengan
untuk
Karena banyak titik dalam graf
berhingga, maka terdapat suatu
dan
sehingga
suatu sirkuit ̃. Misalkan ̃ adalah
,
diperoleh
(
(
(
)
). Karena operasi
(
) )
atau
. Hal ini berarti
di
Akibatnya diperoleh ,
, )
(
sehingga )
bersifat komutatif maka diperoleh
(
)
(
( atau
) merupakan bobot rata-rata sirkuit ̃.
Selanjutnya akan dibahas semimodul atas dalamnya. Dalam Rudhito, 2016 , semimodul atas berikut.
dan
dan relasi urutan di didefinisikan sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
Definisi 2.13 Misalkan
adalah semiring komutatif dengan elemen netral 0 dan
elemen identitas1. Semimodul M atas S adalah semigrup komutatif bersama operasi perkalian skalar • :
, dituliskan sebagai
yang memenuhi aksioma berikut. i)
,
ii)
,
iii)
,
berlaku :
,
iv) v) Elemen dalam semimodul disebut vektor. Contoh 2.5 Diberikan
[
setiap
dan untuk setiap
dengan skalar
didefinisikan operasi dan operasi perkalian
[ •
. Untuk
|
dengan
.
[
teorema 2.1 1 dan 2 terlihat bahwa dengan elemen netral
[
merupakan semigrup komutatif . Selanjutnya dengan memperhatikan
teorema 2.1 10, 9, dan 7 dapat disimpulkan bahwa semimodul atas
.
Dari
merupakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
Definisi 2.14 (Wohlgemuth,1990 dalam Rudhito 2016) Relasi
pada himpunan
disebut urutan parsial pada
jika untuk semua
berlaku : i)
Sifat refleksif, yaitu
ii)
Sifat antisimetris, yaitu : jika
iii)
Sifat transitif, yaitu : jika
Elemen
dan
Penulisan
dan dan
, maka , maka
. .
dikatakan komparabel (comparable) jika dapat ditulis juga dengan
dituliskan dengan
. Jika
atau dan
. akan
.
Definisi 2.15 (Wohlgemuth 1990 dalam Rudhito, 2016) Urutan parsial
pada himpunan
dua elemen dalam
disebut urutan total pada
jika setiap
komparabel.
Teorema 2.3 (Rudhito, 2016) Jika
semigrup komutatif idempoten maka relasi
didefinisikan pada
dengan
yang
merupakan urutan parsial
pada . Bukti : Diambil sebarang
.
i) Karena berlaku sifat idempoten maka ii) Jika
dan
maka
sifat komutatif maka diperoleh
. dan
.
. Karena berlaku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
iii)
Jika
dan
maka
dan
. Dari sini karena
berlaku sifat asosiatif maka . Dengan demikian
.
Akibat 2.1 Relasi
yang didefinisikan pada
merupakan urutan parsial pada total pada
dengan
. Lebih lanjut relasi ini merupakan urutan
.
Bukti : Karena
merupakan semigrup komutatif idempoten, maka menurut
teorema 2.2 relasi urutan parsial pada
yang didefinisikan pada
di atas merupakan
. Selanjutnya diambil atau
maka berlaku .
Akibat 2.2 Relasi
yang didefinisikan pada
dengan
untuk setiap dan , merupakan urutan parsial pada
.
Bukti : Dengan menggunakan teorema 2.1 1, 2, dan 11 dapat dilihat bahwa merupakan semigrup komutatif idempoten, sehingga menurut teorema 2.2 relasi yang didefinisikan pada
di atas merupakan urutan parsial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
Akibat 2.3 Relasi
yang didefinisikan pada
dengan
untuk setiap , merupakan relasi urutan parsial pada
.
Bukti : Karena
merupakan semigrup komutatif idempoten maka relasi yang didefinisikan pada
Relasi
yang didefinisikan pada
karena *
merupakan urutan parsial pada
terdapat +
*
* +
*
+
bukan merupakan urutan total,
dan
*
+. Sehingga
Demikian juga dengan relasi
dengan
+ dan
yang didefinisikan pada
merupakan urutan total, karena terdapat vektor dengan
[ [
.
. Dengan demikian
dan
[
[
bukan
[
dan
.
Teorema 2.4 Diberikan matriks
. Jika
dengan
. Bukti : Diambil sebarang
dengan
maka
.
maka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
D. Teori Graf dalam Aljabar Max-plus Graf didefinisikan sebagai suatu pasangan (V, E) dengan V adalah suatu himpunan berhingga tak kosong yang anggotanya disebut titik (vertices) dan E adalah suatu himpunan pasangan (takterurut) titik-titik. Anggota E disebut rusuk (edges). Suatu graf berarah didefinisikan sebagai suatu pasangan (V, A) dengan V adalah suatu himpunan titik-titik dan A adalah suatu himpunan pasangan terurut titik-titik. Anggota A disebut busur (arc). Untuk busur
disebut titik awal busur dan w disebut titik akhir busur.
Suatu loop adalah busur
.
Jika suatu graf disajikan dalam gambar, titik digambarkan sebagai noktah yang diberi label dengan nama titik yang diwakilinya. Rusuk digambarkan sebagai kurva atau ruas garis yang menghubungkan noktahnoktah yang bersesuaian pada rusuk atau loop. Busur digambarkan sebagai kurva atau ruas garis berarah yang menghubungkan noktah-noktah yang bersesuaian dengan titik awal dan titik akhir busur, dengan tanda panah pada ujungnya yang menandakan arah busur. Diberikan
adalah
graf
berarah
dengan
. Suatu lintasan dalam G adalah suatu barisan berhingga busur dengan (
) A untuk suatu l N dan
k = 1, 2, ... , l 1 (Wilson,1972). Lintasan ini direpresentasikan dengan
...
. Titik
disebut titik awal lintasan dan titik
disebut titik
akhir lintasan. Untuk suatu lintasan , panjang lintasan didefinisikan sebagai banyak busur yang menyusun dan dinotasikan dengan | | .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
Diberikan graf berarah G = (V, A) dengan V = {1, 2, ... , p}. Graf berarah G dikatakan berbobot jika setiap busur (j, i) A dikawankan dengan suatu bilangan real
. Bilangan real
disebut bobot busur (j, i),
dinotasikan dengan w(j, i). Dalam penyajiannya dengan gambar untuk graf berarah berbobot, busur diberi label dengan bobotnya. Dari pengertian graf berbobot ini, setiap matriks A
bersesuaian dengan suatu graf berarah
berbobot seperti diberikan dalam definisi berikut. Definisi 2.16 (Graf bobot, Schutter 1996) Diberikan
. Graf bobot dari A adalah graf berarah berbobot dengan
dan
|
Contoh 2.6 Diberikan
[
].
Graf bobot dari A adalah graf berarah berbobot dan
dengan }. Perhatikan
sebaliknya bahwa untuk setiap graf berarah berbobot dapat didefinisikan suatu matriks
selalu
dengan :
{
E. Sistem Persamaan Linear dalam Aljabar Max-plus Menurut Rudhito, 2016, secara umum terdapat dua bentuk sistem persamaan linear (SPL) max-plus yaitu SPL max-plus input output dan SPL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
max-plus iteratif. Pada bagian ini hanya akan dibahas terkait SPL max-plus input-output. Bentuk umum dari sistem persamaan linear max-plus input output adalah :
dimana
, dan
.
Untuk mencari solusi dari persamaan tersebut terlebih dulu dapat dicari sub penyelesaiannya. Definisi 2.17 (Rudhito, 2016) Diberikan
dan
. Vektor
penyelesaian sistem persamaan linear memenuhi
disebut suatu sub jika vektor
tersebut
.
Sub penyelesaian
selalu ada, karena untuk
[
selalu
berlaku : Definisi 2.18 Sub penyelesaian ̂ dari sistem sistem
jika
disebut sub penyelesaian terbesar
̂ untuk setiap subpenyelesaian
dari sistem
. Teorema 2.5 Diberikan sama dengan
dengan unsur-unsur setiap kolomnya tidak semuanya dan
. Sub penyelesaian terbesar
diberikan oleh ̂ dengan ̂ untuk setiap
dan
.
ada dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
Bukti : Perhatikan bahwa:
( A x m b ) {
⨂ ⨂
⨂ ⨂
⨂ ⨂
⨂
⨂
⨂
(
(
⨂ )
+
⨂
Karena unsur setiap kolom matriks A tidak semuanya sama dengan , maka untuk setiap j selalu ada i sehingga setiap koefisien
yang berarti
berlaku
ada. Mengingat untuk
dan
maka koefisien-
tidak akan berpengaruh pada nilai A x. Sehingga berlaku: (
)
(
)
(
) (
(
( Jadi subpenyelesaian sistem komponen-komponennya memenuhi
)
(
* )
*
di atas adalah setiap vektor (
)
yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
Jika ̂
vektor
[̂ ̂
̂
(
)
untuk setiap
(
( ̂
didefinisikan
̂
)
maka diperoleh :
* (
(̂
)
*
(̂
(⨁
dengan
)
(
̂)
̂
,
Jadi vektor ̂ tersebut merupakan subpenyelesaian sistem –
(
)
̂
maka
̂
. Karena
. Akibatnya
̂.
Jadi vektor ̂ tersebut merupakan subpenyelesaian terbesar sistem
Dengan demikian untuk menyelesaikan sistem persamaan pertama-tama dihitung subpenyelesaian terbesar kemudian diperiksa apakah subpenyelesaian terbesar itu memenuhi sistem persamaan atau tidak. Untuk mempermudah perhitungan subpenyelesaian terbesar
dapat
digunakan cara berikut ini :
̂
[
̂ ̂
]
̂ [
]
[
]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
[
]
Jadi untuk menghitung subpenyelesaian terbesar dari sistem persamaan terlebih dulu dapat dicari Jika
sistem
persamaan
linear
̂ max-plus
mempunyai
subpenyelesaian terbesar yang bukan merupakan penyelesaian, maka sistem persamaan linear max-plus tersebut tidak memiliki penyelesaian. Hal ini ditunjukkan sebagai berikut. Andaikan
̅ adalah penyelesaian sistem linear max-plus
berarti
untuk setiap ̅
linear max-plus
yang
. Misal sistem persamaan
mempunyai subpenyelesaian terbesar ̂ yang
bukan merupakan penyelesaian, yang berarti terdapat sehingga
̂
. Karena ̅ juga merupakan subpenyelesaian, maka
̂. Akibatnya menurut teorema 2.3 berlaku ̅
berarti terdapat
̅
̂
untuk setiap sehingga
̂ yang ̅
. Hal ini berakibat ̅
̂
yang
kontradiksi dengan pengandaian di atas. (Rudhito, 2016). Teorema 2.6 (Zimmermann dalam Rudhito, 2016) Andaikan ̂ adalah subpenyelesaian terbesar sistem merupakan subpenyelesaian sistem
jika dan hanya jika
Bukti : i.
Andaikan ̂ adalah subpenyelesaian terbesar sistem
vektor ̂.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
Jika vektor
merupakan subpenyelesaian sistem
maka
̂. Hal ini terbukti benar sesuai dengan definisi subpenyelesaian terbesar. ii.
Andaikan
̂. Mengingat operasi
terhadap urutan
dan ̂ adalah subpenyelesaian terbesar sistem
, maka berlaku yang berarti iii.
pada matriks konsisten
. Jadi
̂
merupakan subpenyelesaian sistem
Karena i dan ii benar, maka teorema tersebut terbukti benar.
Teorema 2.7 (Zimmermann dalam Rudhito, 2016) Sistem
mempunyai penyelesaian jika dan hanya jika
̂
dimana vektor ̂ adalah subpenyelesaian terbesar dari sistem
.
Bukti : i.
Akan
dibuktikan
jika
dimana
̂
subpenyelesaian terbesar dari sistem
̂
sistem
dan
̂
̂
maka . Jadi
mempunyai penyelesaian.
ii. Akan dibuktikan jika ̂
maka berlaku
sehingga ̂ merupakan penyelesaian
terbukti benar
adalah
. Karena ̂ adalah
̂
subpenyelesaian terbesar dari sistem Mengingat berlaku
̂
maka sistem
mempunyai penyelesaian. Andaikan
̂
vektor
mempunyai penyelesaian maka
dimana vektor ̂ adalah subpenyelesaian terbesar dari . Andaikan
yaitu vektor , maka
mempunyai penyelesaian atau
dan
.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
Terlihat bahwa
merupakan subpenyelesaian sistem
.
Dikarenakan ̂ adalah subpenyelesaian terbesar sistem maka berlaku
̂. Mengingat operasi
terhadap urutan
maka berlaku
pada matriks konsisten . Jadi
̂
̂ iii.
Karena i dan ii benar maka teorema tersebut terbukti benar.
Akibat 2.4 (Schutter dan Boom dalam Rudhito,2016) Diberikan
dengan unsur-unsur setiap kolomnya tidak semuanya
sama dengan , dan
. Jika ̂ adalah subpenyelesaian terbesar sistem
persamaan linear max-plus
maka untuk setiap indeks
terdapat suatu indeks
sedemikian hingga
.
̂ Bukti :
Karena ̂ adalah subpenyelesaian terbesar sistem persamaan linear max-plus maka menurut teorema 2.4 ̂ dengan
. Hal ini berarti untuk setiap indeks
terdapat suatu indeks atau
̂
untuk setiap
̂
sedemikian hingga .
Definisi 2.19 Diberikan
[
. Didefinisikan ‖ ‖
| |
untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
Teorema 2.8 (Schutter dan Boom dalam Rudhito, 2016) Diberikan
dengan komponen setiap kolomnya tidak semuanya
sama dengan
dan
. Vektor
̂
terbesar sistem
dan
meminimalkan ‖
‖ . Selanjutnya ‖
dengan ̂ subpenyelesaian ̂‖ , merupakan vektor yang
‖
.
‖
Bukti : Misalkan ̂ subpenyelesaian terbesar sistem
.
i. Jika ̂ merupakan penyelesaian sistem |
̂‖
̂ |
, maka ‖
Akibatnya, ̂ meminimalkan ‖
‖ . ii. Jika ̂ bukan penyelesaian sistem |
̂ |
|
̂ |
.
maka ‖ Karena ̂
̂‖
̂
maka
. Himpunan indeks
yaitu
dapat dipartisi menjadi tiga himpunan
dan
sedemikian
hingga :
̂
̂
untuk semua
̂
untuk semua untuk semua
, dengan
Karena ̂ adalah subpenyelesaian terbesar sistem menurut akibat 2.4 untuk setiap indeks indeks
sedemikian
maka terdapat suatu
sehingga
̂
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
Akibatnya tidak kosong. Karena ̂ bukan merupakan penyelesaian sistem |
, maka terdapat suatu indeks sehingga
̂ |
. Akibatnya himpunan juga tidak kosong. Sementara himpunan
dapat
kosong ataupun tidak kosong. Menurut teorema 2.3 untuk setiap
̂
berlaku |
|
|
yang berakibat
̂
untuk setiap
̂ |
̂. Dengan memperhatikan
teorema 2.1 6 dan 8 diperoleh bahwa untuk sebarang ̂
. Jika
̂ |
berakibat skalar positif
berlaku
, maka ̂ (
|
̂
. Didefinisikan
)
(
untuk
, dengan
̂
. Karena
, yang
̂
̂
)
, maka diperoleh :
̂
,
Karena ‖
dan
tidak kosong dan ‖
|
mempunyai nilai minimum untuk
untuk semua |
. Jadi
merupakan vektor yang meminimumkan ‖ diperoleh
, maka
| ||
| ( )
yang ̂
‖ . Selanjutnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
‖
‖
(| | |( *
|*
Kemudian akan ditunjukkan bahwa tidak ada vektor Misalkan terdapat vektor ̃
‖
‖
‖
̃ ‖
yang memenuhi
sedemikian hingga
(3.1)
Didefinisikan
̂ maka
̃
̃
merupakan subpenyelesaian terbesar sistem Akibat 2.4 untuk setiap sedemikian
̂
maka menurut
terdapat suatu indeks
hingga
(
. Karena ̂
̂
.
̂
)
Karena
̃
, maka diperoleh
̂
. Karena ketaksamaan (3.1) maka
.
̃
(3.2)
untuk setiap Karena ̂ merupakan subpenyelesaian terbesar sistem maka terdapat suatu indeks atau
sehingga
̂
.
̂
Karena ̂
̂
̂ ̂
Maka
̂ ̂
̂
untuk setiap
̂
(3.3)
Akibatnya : ̃
(
̂
)
Karena ketaksamaan (3.2) maka :
(
)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
Jadi terdapat suatu indeks atau
̃
. Hal ini berakibat bahwa ‖
yang bertentangan dengan pemisalan bahwa ‖
̃ ‖ ̃ ‖
̃
sedemikian hingga
.
F. Penerapan Aljabar Max-plus dalam Sistem Linear Max-plus Waktu Invarian dan Sistem Produksi Sederhana Sistem linear max-plus waktu invarian merupakan sistem kejadian diskrit yang mempunyai waktu aktifitas dan barisan kejadian yang deterministik. Matriks dalam persamaan sistemnya merupakan matriks konstan, yaitu tidak tergantung pada parameter . (Rudhito, 2016). Definisi 2.20 (Sistem Linear Max-plus Waktu Invarian (SLMI), Schutter 1996) Sistem Linear Max-plus Waktu Invarian adalah Sistem Kejadian Diskrit (SKD) yang dapat dinyatakan dengan persamaan berikut.
untuk
dengan
kondisi
. Vektor adalah vektor input, dan sistem saat waktu ke- .
awal menyatakan keadaan atau state, adalah vektor output
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
SLMI seperti dalam definisi diatas secara singkat dituliskan dengan SLMI dan dituliskan SLMI
jika kondisi awal diberikan.
Contoh 2.7
Gambar 2.1 Contoh Sistem Produksi Sederhana Diperhatikan suatu sistem produksi sederhana yang disajikan dalam gambar di atas. Sistem ini terdiri dari 3 unit pemrosesan baku dimasukkan ke pemrosesan untuk
,
dan , dan
,
,
. Bahan
, diproses dan dikirimkan ke
. Waktu
berturut-turut adalah
dan
satuan waktu. Diasumsikan bahwa bahan baku memerlukan satuan waktu untuk dapat masuk dari input ke
dan memerlukan
satuan waktu dari produk yang telah diselesaikan di
untuk sampai di
,
sedangkan waktu transportasi yang lain diabaikan. Pada input sistem dan antara unit pemrosesan terdapat penyangga (buffer), yang berturut-turut disebut buffer input dan buffer internal, dengan kapasitas yang cukup besar untuk menjamin tidak ada penyangga yang meluap (overflow). Suatu unit pemrosesan hanya dapat mulai bekerja untuk suatu produk baru jika ia telah menyelesaikan pemrosesan produk sebelumnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
Diasumsikan bahwa setiap unit pemrosesan mulai bekerja segera setelah bahan tersedia. Didefinisikan (Rudhito, 2010): i)
: waktu saat bahan baku dimasukkan ke sistem untuk pemrosesan ke-
ii)
,
: waktu saat unit pemrosesan ke-i mulai bekerja untuk pemrosesan ke- ,
iii)
: waktu saat produk ke-k yang diselesaikan meninggalkan sistem. Waktu saat
mulai bekerja untuk pemrosesan ke-
dapat
ditentukan sebagai berikut. Jika bahan mentah dimasukkan ke sistem untuk pemrosesan kepemrosesan
, maka bahan mentah ini tersedia pada input unit pada waktu
.
hanya dapat mulai
bekerja pada sejumlah bahan baku baru segera setelah menyelesaikan pemrosesan sebelumnya, yaitu sejumlah bahan baku untuk pemrosesan ke- . Waktu pemrosesan pada
adalah
setengah jadi ke-k akan meninggalkan
satuan waktu, maka produk pada saat
. Hal ini
dapat dituliskan dengan : untuk Dengan alasan yang sama untuk
,
diselesaikan meninggalkan sistem, diperoleh:
dan waktu saat produk ke-k yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
untuk
Menggunakan operasi Aljabar Max-plus, persamaan-persamaan dalam model sistem produksi sederhana di atas dapat dituliskan sebagai berikut:
Jika dituliskan dalam bentuk matriks persamaan di atas menjadi : [
] [
[
[ ] untuk
dan
. Hasil di atas dapat juga dituliskan dengan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
untuk
,
dengan
, keadaan awal
[ [
]
, dan
[ ]
, .
[
Analisis Input-Output Sistem Linear Max-plus Waktu-Invariant
Jika kondisi awal dan suatu barisan input diberikan untuk suatu SLMI , maka secara rekursif dapat ditentukan suatu barisan vektor keadaan sistem dan barisan output sistem. Diperhatikan sistem produksi sederhana (Gambar 2.1), misalkan kondisi awal sistem
yang berarti unit pemrosesan
[
berturut-turut memulai aktifitasnya saat waktu pemrosesan dan
dan
dan
sementara unit
masih kosong dan harus menunggu datangnya input dari
. Bahan mentah dimasukkan sistem saat waktu
seterusnya
yang berarti diberikan barisan
input
, dan seterusnya, dengan setiap
dan
untuk
Secara rekursif dapat ditentukan barisan vektor
keadaan berikut.
[
]
[ ]
[
[
]
[ ]
[
]
[
[ ]
]
]
[ ]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
[
[
[
]
[
]
]
[
]
]
[
]
[
[
[
]
[
]
[
]
[ ]
[
]
[
]
[ ]
]
] dan seterusnya.
Kemudian diperoleh barisan output sistem sebagai berikut dengan menggunakan
3:
dan seterusnya. Hal ini berarti bahwa produk dapat diambil saat 16, 22, 28, 35, dan seterusnya. Teorema 2.9 (Input-Output SLMI Diberikan
suatu
bilangan
positif
dan vektor input
[ SLMI
bulat
Jika [
vektor
output pada
maka :
dengan
[
] dan
[
]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
Bukti : Jika diberikan kondisi awal
dan barisan input
dengan
induksi matematika akan dibuktikan berlaku
(
)
(
)) untuk
(
Diperhatikan bahwa
(
)
Jadi
(
(
benar untuk
))
.
Andaikan benar untuk
(
)
(
(
))
Maka
)
((
Jadi
(
(
*),
(
)
(
(
*)
(
)
(
(
*)
benar untuk
.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
Akibatnya diperoleh
(
Diberikan
*
suatu
(
bilangan dan
[ persamaan
)
bulat
positif . [
Jika
untuk
didefinisikan maka
dari
diperoleh :
Atau dalam persamaan matriks dapat dituliskan sebagai :
[
]
[ [
]
[
]
]
atau dengan
[
] dan
[
]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
Contoh 2.8 Diberikan suatu sistem produksi seperti pada Gambar 2.1. Didefinisikan . Jika diberikan
[ , maka diperoleh
[
*
+ dan
dan
[ dengan
*
+
Diperhatikan bahwa
*
+
*
+
*
+
Hal ini berarti bahwa jika kondisi awal
[
dan bahan baku
dimasukkan ke dalam sistem pada saat waktu maka produk akan meninggalkan sistem pada saat waktu
Berikut akan dibahas masalah input paling lambat pada SLMI Masalah input paling lambat pada SLMI Diberikan suatu bilangan bulat positip [
adalah sebagai berikut: . Diketahui vektor output
. Misalkan vektor
[
adalah
vektor input. Permasalahannya adalah menentukan vektor input u terbesar (waktu paling lambat) sehingga memenuhi dengan K dan H seperti dalam Teorema 2.9.
,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
Teorema 2.10 Diberikan SLMI
dengan
Jika
maka
penyelesaian masalah input paling lambat pada SLMI oleh
̂
[̂
̂
dengan
̂
diberikan
̂
(
)
. Bukti : Karena
, maka
.
Akibatnya masalah input paling lambat pada SLMI masalah menentukan vektor input memenuhi
menjadi
terbesar (waktu paling lambat) yang
. Masalah ini merupakan masalah menentukan
subpenyelesaian terbesar sistem persamaan linear max-plus Karena sama dengan
maka komponen setiap kolom matriks
̂
tidak semuanya
. Menurut Teorema 2.5 subpenyelesaian terbesar sistem
persamaan linear max-plus [̂
.
diberikan oleh vektor ̂
dengan
̂
̂
(
.
)
Teorema 2.11 Diberikan SLMI
dengan
Jika
maka
penyelesaian masalah minimisasi simpangan ouput pada SLMI diberikan oleh ̃ sistem Bukti : Karena
̂ dan
⁄ , dengan ̂ merupakansubpenyelesaian terbesar |
̂ |.
, maka
.
Akibatnya masalah minimisasi simpangan maksimum output ini menjadi menentukan masalah vektor input
sedemikian hingga
|
̂ |
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
minimal. Karena
maka komponen setiap kolom matriks
tidak
semuanya sama dengan . Seperti masalah optimisasi yang berkaitan dengan persamaan linear max-plus
, menurut Teorema 2.8 suatu
penyelesaian ̃ untuk masalah di atas diberikan oleh ̃ merupakansubpenyelesaian |
̂ |.
terbesar
sistem
̂
⁄ dengan ̂ dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
Untuk mempermudah dalam perhitungan sistem, berikut diberikan list program MATLAB untuk perhitungan masalah-masalah di atas. % Program MATLAB Menghitung INPUT-OUTPUT Sistem Linear Maxplus Waktu-Invariant % Oleh: M. Andy Rudhito FKIP Universitas Sanata Dharma % input: A = matriks max-plus Anxn % B = matriks nx1 % C = matriks 1xn % x0 = kondisi awal % u = barisan input % output: x(k) = barisan keadaan sistem % y(k) = barisan output sistem function io_SLMI = maxio % Memasukkan input disp(' ') disp(' INPUT-OUTPUT SLMI(A, B, C, x0) ') disp(' --------------------------------') disp(' ') A = input(' Masukkan matriks A(nxn) = '); disp(' ') B = input(' Masukkan matriks B(nx1) = '); disp(' ') C = input(' Masukkan matriks C(1xn) = '); disp(' ') x0 = input(' Masukkan kondisi awal x0(nx1) = '); disp(' ') u = input(' Masukkan barisan input sp kej ke-k u(kx1) = '); disp(' ') q = length(u); [a1, a2] = size(A); L = zeros(a1,q); M = zeros(1,q); L(:,1)= x0; % Menghitung x(1) = Ax(0) + Bu(1) [x01, x02] = size(x0); for i = 1 : a1 for j = 1 : x02 Ax0(i, j) = -Inf; for p = 1: a2 Ax0(i, j) = max(Ax0(i, j) , A(i, p) + x0(p, j)); end; end; end; x = max(Ax0, B+u(1));
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
% Menghitung y(1) = Cx(1) [c1, c2] = size(C); [x1, x2] = size(x); for i = 1 : c1 for j = 1 : x2 Cx(i, j) = -Inf; for p = 1: c2 Cx(i, j) = max(Cx(i, j) , C(i, p) + x(p, j)); end; end; end; L(:,2)= x; M(1,1)= Cx; % Menghitung x(k+1) = Ax(k) + Bu(k+1) dan Menghitung y(k) = Cx(k) utk k=1,2,...,p % Menghitung x(k+1) = Ax(k) + Bu(k+1) [a1, a2] = size(A); [x1, x2] = size(x); for r = 1 : q-1; for i = 1 : a1 for j = 1 : x2 Ax(i, j) = -Inf; for p = 1: a2 Ax(i, j) = max(Ax(i, j) , A(i, p) + x(p, j)); end; end; end; x = max(Ax, B+u(r+1)); % Menghitung y(k) = Cx(k) [c1, c2] = size(C); [x1, x2] = size(x); for i = 1 : c1 for j = 1 : x2 Cx(i, j) = -Inf; for p = 1: c2 Cx(i, j) = max(Cx(i, j) , C(i, p) + x(p, j)); end; end; end;
L(:,r+2)= x; M(1,r+1)= Cx; end; % Menampilkan hasil perhitungan disp(' HASIL PERHITUNGAN :') disp(' ===================') disp(' Matriks A = '),disp(A) disp(' Matriks B = '),disp(B) disp(' Matriks C = '),disp(C) disp(' Kondisi awal x0 = '),disp(x0) disp(' Barisan input u = '),disp(u') disp(' Barisan vektor keadaan sistem x(k) utk k = 0,1, 2, ... : '), disp(L) disp(' Barisan output sistem y(k) utk k = 1, 2, ... : '), disp(M)
Gambar 2.2 List Program MATLAB Input-Output SLMI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
% Program MATLAB Menghitung OPTIMISASI INPUT-OUTPUT Sistem Linear Max-plus Waktu-Invariant % Oleh: M. Andy Rudhito FKIP Universitas Sanata Dharma % input: A = matriks max-plus Anxn % B = matriks nx1 % C = matriks 1xn % x0 = kondisi awal % y = barisan output % output:u_topi = barisan input paling lambat % y_topi = barisan outpout untuk u_topi % u_tilde = barisan input minimum simpangan % y_tilde = barisan output untuk u_tilde function opt_input_output = optio % Memasukkan input disp(' ') disp(' OPTIMISASI INPUT-OUTPUT Sistem Linear Max-plus WaktuInvariant') disp(' ----------------------------------------------------') disp(' ') A = input(' Masukkan matriks A = '); disp(' ') B = input(' Masukkan matriks B = '); disp(' ') C = input(' Masukkan matriks C = '); disp(' ') x0 = input(' Masukkan kondisi awal x0 = '); disp(' ') y = input(' Masukkan barisan output (dalam vektor kolom) y = '); disp(' ') q = length(y); % Menghitung C*B = CB [c1, c2] = size(C); [b1, b2] = size(B); for i = 1 : c1 for j = 1 : b2 CB(i, j) = -Inf; for p = 1: c2 CB(i, j) = max(CB(i, j) , C(i, p) + B(p, j)); end; end; end; % Menghitung C*A = CA [c1, c2] = size(C); [a1, a2] = size(A); for i = 1:c1 for j = 1: a2 CA(i, j) = -Inf; for p = 1: c2 CA(i, j) = max(CA(i, j) , C(i, p) + A(p, j)); end; end; end;
L = zeros(q,a2); L(1,:)= CA;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
% Menghitung (C*A)*B [ca1, ca2] = size(CA); [b1, b2] = size(B); for i = 1:ca1 for j = 1: b2 CAB(i, j) = -Inf; for p = 1: ca2 CAB(i, j) = max(CAB(i, j) , CA(i, p) + B(p, j)); end; end; end; % Menghitung A^k = Ak [a1, a2]= size(A); D = A; for r = 1 : q-1 r+1; for i = 1 : a1 for j = 1 : a2 Ak(i, j) = -Inf; for p = 1: a2 Ak(i, j) = max(Ak(i, j) , A(i, p) + D(p, j)); end; end; end; % Menghitung C*A^k = CAk [c1, c2] = size(C); [ak1, ak2] = size(Ak); for i = 1 : c1 for j = 1: ak2 CAk(i, j) = -Inf; for p = 1: c2 CAk(i, j) = max(CAk(i, j) , C(i, p) + Ak(p, j)); end; end; end; L(r+1,:)=CAk; % Menghitung CAkB [cak1, cak2] = size(CAk); [b1, b2] = size(B); for i = 1:cak1 for j = 1: b2 CAkB(i, j) = -Inf; for p = 1: cak2 CAkB(i, j) = max(CAkB(i, j) , CAk(i, p) + B(p, j)); end; end; end;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
% Menyusun matriks H for i = 1 : q for j = 1 : q if i < j H(i,j) = -Inf; end; if i == j H(i,j) = CB; end; if (i-j) ==1 H(i,j)= CAB; end; if (i-j) == r+1 H(i,j)= CAkB; end; if (i-j) > q H(i,j)=[]; end; end; end; D = Ak; end; % Menghitung K*x0 [l1, l2] = size(L); [x01, x02] = size(x0); for i = 1 : l1 for j = 1 : x02 Kx0(i, j) = -Inf; for p = 1: l2 Kx0(i, j) = max(Kx0(i, j) , L(i, p) + x0(p, j)); end; end; end; if max(Kx0 - y)<=0 % Menghitung input paling lambat u1 (H*(-y)) Ht=H'; my = -y; [ht1, ht2] = size(Ht); [my1, my2] = size(my); for i = 1 : ht1 for j = 1 : my2 Htmy(i, j) = -Inf; for p = 1: ht2 Htmy(i, j) = max(Htmy(i, j) , Ht(i, p) + my(p, j)); end; end; end; u_topi = -Htmy;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
% Mengitung H*u_topi [h1, h2] = size(H); [utp1, utp2] = size(u_topi); for i = 1 : h1 for j = 1 : utp2 Hutp(i, j) = -Inf; for p = 1: h2 Hutp(i, j) = max(Hutp(i, j) , H(i, p) + u_topi(p, j)); end; end; end; Hutp; % Menghitung barisan output y untuk u_topi y_topi = max(Kx0, Hutp); % Menghitung input minimum simpangan delta = max(abs(y - y_topi)); u_tilde = u_topi + delta/2; % Mengitung H*u_tilde [h1, h2] = size(H); [utd1, utd2] = size(u_tilde); for i = 1 : h1 for j = 1 : utd2 Hutd(i, j) = -Inf; for p = 1: h2 Hutd(i, j) = max(Hutd(i, j) , H(i, p) + u_tilde(p, j)); end; end; end; Hutd; % Menampilkan hasil perhitungan disp(' HASIL PERHITUNGAN :') disp(' ===================') disp('Matriks A = '),disp(A) disp('Matriks B = '),disp(B) disp('Matriks C = '),disp(C) disp('Kondisi awal x0 = '),disp(x0) disp('Barisan output y = '),disp(y) disp('Barisan input paling lambat u_topi = '), disp((u_topi)') disp('Barisan output y untuk u_topi = '), disp((y_topi)') disp('Barisan input minimum simpangan u_tilde = '), disp((u_tilde)') disp('Barisan output y untuk u_tilde = '), disp((Hutd)') else disp('Input Minimum Simpangan tidak dapat dikerjakan (Kx0 > y)') end;
Gambar 2.3 List Program MATLAB Optimasi Input-Output SLMI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
% Program Matlab Menghitung NILAI EIGEN MAX-PLUS Maksimum dan VEKTOR EIGEN % yang bersesuaian untuk suatu Matriks max-plus A % Oleh: M. Andy Rudhito FKIP Universitas Sanata Dharma % input: matriks max-plus Anxn % output: irredusibel/ tak irredusibel matriks A % nilai eigen max-plus maximum % vektor eigen yang bersesuaian function hasilkali = eigmax disp(' ') disp(' NILAI EIGEN DAN VEKTOR EIGEN MAX-PLUS MATRIKS') disp(' ----------------------------------------------') disp(' ') A = input(' Matriks yang dihitung A = '); disp(' ') disp(' HASIL PERHITUNGAN :') disp(' ===================') disp(' Matriks A = '), disp(A) % Menghitung A pangkat , trace/pangkat dan nilai eigen maksimum [m, n]= size(A); if m==n if n==2 for i = 1: n for j=1: n if i==j A(i,j) = 0; end; end; end; A0 = min(A); A00 = min(A0); if A00 == -Inf disp(' Matriks A TIDAK IRREDUSIBEL') else disp(' Matriks A IRREDUSIBEL') end; end; trace = max(diag(A)); D=A; for r=1:n-1 r+1; for i = 1: m for j = 1: n C(i, j) = -Inf; for p = 1: n C(i, j) = max( C(i, j) , A(i, p) + D(p, j) ); end; end; end;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
A_plus = max(D, C); D=C; trace_perpk(r) = max(diag(D)./(r+1)); lambmax = max(trace_perpk); end; lambmaxmat = max(trace, lambmax); for r=1:n-2 r+1; for i = 1: m for j = 1: n C(i, j) = -Inf; for p = 1: n C(i, j) = max( C(i, j) , A(i, p) + D(p, j) ); end; end; end; A_plus1 = max(D, C); D=C; end; if n>2 for i = 1 : n for j = 1 : n if i==j A_plus1(i,j) = 0; end; end; end; A0_plus1 = min(A_plus1); A00_plus1 = min(A0_plus1); if A00_plus1 == -Inf disp(' Matriks A TIDAK IRREDUSIBEL') else disp(' Matriks A IRREDUSIBEL') end; end; disp('NILAI EIGEN max-plus maksimum matriks A =') disp(lambmaxmat); % Menghitung matriks normal B, B pangkat dan B+ B = A-lambmaxmat; disp(' ') G=B; for s=1:n-1 s+1; for i = 1: m for j = 1: n F(i, j) = -Inf; for p = 1: n F(i, j) = max( F(i, j) , B(i, p) + G(p, j) ); end; end; end;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
B_plus = max(G, F); G = F; end; % Menghitung matriks E dan B* for i = 1 : n for j = 1 : n if i ~= j E(i,j) = -Inf; end; end; end; B_star= max(E, B_plus); % Menentukan vektor eigen yang bersesuaian disp(' VEKTOR EIGEN max-plus yang bersesuaian =') x= diag(B_plus); for t = 1 : n if x(t)>=0 VE = B_star(:,t); disp(VE) end; end; % Perhatian jika yang diinputkan bukan matriks nxn else disp(' ') disp(' P E R H A T I A N ! ! !') disp('BUKAN matriks bujursangkar, nilai eigen tidak didefinisikan') end;
Gambar 2.4 List Program MATLAB Nilai Eigen Maksimum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III PEMODELAN WAKTU PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR ALJABAR MAX-PLUS PADA GRAF SISTEM PRODUKSI BER-LOOP Pada bab ini akan dijelaskan mengenai cara membuat model matematika pada graf ber-loop dengan menggunakan sistem persamaan linear aljabar maxplus. Penjelasan dilakukan dengan mengelompokkan graf ke dalam 3 sub-bab sesuai jenisnya yaitu loop tunggal, loop berganda (multi loop), dan loop berganda dengan banyak titik (multi loop multi vertex). Masing-masing sub-bab
akan
diawali dengan penyajian graf sistem produksi ber-loop. Selanjutnya akan dibuat graf modifikasi dari graf yang telah tersedia sesuai dengan kondisi awal. Berdasarkan graf modifikasi yang telah dibuat kemudian dibuat aturan sinkronisasi yang sesuai dan selanjutnya akan disusun model matematika dan representasi bentuk matriks yang sesuai dengan menggunakan sistem persamaan linear aljabar max-plus. Pada bab ini untuk masing-masing sub-bab akan diberikan dua graf. Graf yang pertama merupakan graf flowshop ber-loop, sedangkan graf yang kedua merupakan modifikasi dari graf flowshop ber-loop. Graf flowshop ber-loop dimodifikasi dengan penambahan unit pemrosesan sehingga graf berubah menjadi flowshop tanpa loop.
57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
Dalam kasus ini, pekerjaan yang direpresentasikan dengan loop merupakan pekerjaan yang identik, dilihat dari segi bahan yang dimasukkan maupun waktu pemrosesan. Untuk suatu mesin yang melakukan beberapa kali pekerjaan tetapi dengan bahan dan waktu pemrosesan yang berbeda untuk masing-masing pekerjaan, graf yang tersaji bukan mengandung loop. A. Loop Tunggal Pada bagian ini akan disajikan graf suatu produksi dengan loop tunggal. Graf dengan loop tunggal menandakan bahwa mesin yang mengandung loop tersebut melakukan dua kali pekerjaan (job) dalam satu kali periode produksi. Dengan mengandaikan bentuk segiempat sebagai pemrosesan serta anak panah menunjukkan jalur produksi, graf tersebut dapat tersaji sebagai berikut.
Gambar 3.1 Graf Sistem Produksi Loop Tunggal Pada Gambar 3.1 di atas, anak panah merah menunjukkan alur produksi untuk pekerjaan (job) kedua pada mesin
.
(job) pertama dan mendistribusikannya pada
yang telah menyelesaikan
.
melakukan pekerjaan
pekerjaan pertamanya kemudian memulai lagi pekerjaan keduanya dan mendistribusikannya ke
. Dengan kata lain untuk setiap satu kali produksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
hingga output tersedia, unit pemrosesan
harus melakukan 2 kali pekerjaan
(job) sedangkan unit pemrosesan yang lain hanya melakukan 1 kali pekerjaan. Dalam aljabar max-plus, untuk mempermudah dalam perhitungan waktu optimum produksi dan penjadwalan secara periodik dapat dibuat graf modifikasi dari graf ber-loop dengan menambahkan unit pemrosesan bayangan, sehingga pola aliran berubah menjadi flowshop tanpa loop. Unit pemrosesan bayangan ini merupakan pemrosesan yang terjadi pada loop. Pada Gambar 3.1 unit pemrosesan bayangan akan ditambahkan untuk merepresentasikan pekerjaan kedua pada unit pemrosesan
. Graf tersebut
adalah sebagai berikut.
Gambar 3.2 Graf Sistem Produksi Modifikasi Loop Tunggal Pada Gambar 3.2 terlihat bahwa unit pemrosesan bayangan yang ditambahkan untuk merepresentasikan pekerjaan kedua pada Pekerjaan pertama yang telah diselesaikan pada dengan pemrosesan
memulai
menyelesaikan pekerjaannya.
pekerjaannya
.
yang direpresentasikan
kemudian dilanjutkan ke unit pemrosesan dapat
adalah
, sementara itu unit segera
setelah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
Setelah melakukan modifikasi graf, diperlukan penyusunan aturan sinkronisasi sebelum membuat sistem persamaan linear aljabar max-plus. Pembuatan aturan sinkronisasi terlebih dulu diawali dengan pemberian nilai untuk masing-masing waktu transfer dan waktu pemrosesan pada yang sesuai dengan Gambar 3.2. Waktu transfer dan waktu pemrosesan tersaji pada tabel di bawah ini Tabel 3.1 Waktu Transfer Graf Sistem Produksi Loop Tunggal Transfer
Waktu (satuan waktu) 1 2 2 2 2 3 3 0 0
Tabel 3.2 Waktu Pemrosesan Graf Sistem Produksi Loop Tunggal Pemrosesan
Waktu (satuan waktu) 10 8 10 15 10 12
Berdasarkan pada Tabel 3.1 dan Tabel 3.2 kemudian disusun aturan sinkronisasi yang sesuai. Pada Gambar 3.2 terlihat bahwa sistem produksi modifikasi yang ada terdiri dari 6 unit pemrosesan Proses produksi tersebut dapat didefinisikan sebagai berikut. i)
: waktu saat bahan baku dimasukkan ke sistem untuk pemrosesan ke
ii)
: waktu saat bahan dilakukan pemrosesan ke- dan mulai bekerja untuk pemrosesan ke- dengan waktu pemrosesan sebesar
iii)
: waktu saat produk kesistem.
.
yang diselesaikan meninggalkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
1) Aturan sinkronisasi pada unit pemrosesan Waktu saat
mulai bekerja untuk pemrosesan ke-
dapat
ditentukan sebagai berikut. Jika bahan mentah dimasukkan ke sistem untuk pemrosesan kepemrosesan
, maka bahan mentah ini akan tersedia pada input pada waktu
pemrosesan
. Akan tetapi, unit
hanya dapat mulai bekerja pada sejumlah bahan baku baru
segera setelah menyelesaikan pemrosesan sebelumnya, yaitu sejumlah bahan baku untuk pemrosesan ke-k. Waktu pemrosesan pada satuan waktu, maka produk setengah jadi kemeninggalkan dan
pada saat
adalah akan
. Selain itu pemrosesan
dilakukan dengan menggunakan mesin yang sama, maka
hanya dapat memulai pemrosesan ke-
segera setelah
selesai
mengerjakan pemrosesan sebelumnya yaitu pemrosesan ke- . Sehingga waktu yang diperlukan adalah
.
2) Aturan sinkronisasi pada unit pemrosesan Waktu saat
mulai bekerja untuk pemrosesan ke-
dapat
ditentukan sebagai berikut. Jika bahan mentah dimasukkan ke sistem untuk pemrosesan kepemrosesan pemrosesan
, maka bahan mentah ini akan tersedia pada input pada waktu
. Akan tetapi, unit
hanya dapat mulai bekerja pada sejumlah bahan baku baru
segera setelah menyelesaikan pemrosesan sebelumnya, yaitu sejumlah bahan baku untuk pemrosesan ke-k. Waktu pemrosesan pada
adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
satuan waktu, maka produk setengah jadi ke- akan meninggalkan pada saat
.
3) Aturan sinkronisasi pada unit pemrosesan Waktu saat
mulai bekerja untuk pemrosesan ke-
ditentukan sebagai berikut. Unit pemrosesan setelah bahan setengah jadi dari
dapat
dapat mulai bekerja
selesai diproses untuk pemrosesan ke-
. Bahan setengah jadi akan tersedia dari . Akan tetapi, unit pemrosesan
pada waktu hanya dapat mulai
bekerja pada sejumlah bahan segera setelah menyelesaikan pemrosesan sebelumnya, yaitu sejumlah bahan baku untuk pemrosesan ke-k. Waktu pemrosesan pada
adalah
jadi ke- akan meninggalkan
satuan waktu, maka produk setengah pada saat
.
4) Aturan sinkronisasi pada unit pemrosesan Waktu saat
mulai bekerja untuk pemrosesan ke-
ditentukan sebagai berikut. Unit pemrosesan setelah bahan setengah jadi dari
dapat
dapat mulai bekerja
selesai diproses untuk pemrosesan ke-
. Bahan setengah jadi akan tersedia dari . Akan tetapi, unit pemrosesan
pada waktu hanya dapat mulai
bekerja pada sejumlah bahan segera setelah menyelesaikan pemrosesan sebelumnya, yaitu sejumlah bahan baku untuk pemrosesan ke-k. Waktu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
pemrosesan pada
adalah
jadi ke- akan meninggalkan
satuan waktu, maka produk setengah pada saat
.
5) Aturan sinkronisasi pada unit pemrosesan Waktu saat
mulai bekerja untuk pemrosesan ke-
ditentukan sebagai berikut. Unit pemrosesan setelah bahan setengah jadi dari pemrosesan ke-
dan
dapat mulai bekerja selesai diproses untuk
. Bahan setengah jadi akan tersedia dari
waktu
dapat
pada
. Bahan setengah jadi akan tersedia dari
pada waktu
. Akan tetapi, unit pemrosesan
hanya dapat mulai bekerja pada sejumlah bahan segera setelah menyelesaikan pemrosesan sebelumnya, yaitu sejumlah bahan baku untuk pemrosesan ke-k. Waktu pemrosesan pada
adalah
waktu, maka produk setengah jadi ke- akan meninggalkan
satuan pada saat
.
6) Aturan sinkronisasi pada unit pemrosesan Waktu saat
mulai bekerja untuk pemrosesan ke-
ditentukan sebagai berikut. Unit pemrosesan setelah bahan setengah jadi dari pemrosesan kewaktu
dan
dapat
dapat mulai bekerja selesai diproses untuk
. Bahan setengah jadi akan tersedia dari
pada
. Bahan setengah jadi akan tersedia dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
pada waktu
. Akan tetapi, unit pemrosesan
hanya dapat mulai bekerja pada sejumlah bahan segera setelah menyelesaikan pemrosesan sebelumnya, yaitu sejumlah bahan baku untuk pemrosesan ke-k. Waktu pemrosesan pada
adalah
satuan
waktu, maka produk setengah jadi ke- akan meninggalkan
pada saat
.
7) Aturan Sinkronisasi pada Waktu saat produk jadi kepada
keluar dari sistem adalah saat pemrosesan
telah selesai dan meninggalkan
diperlukan saat produk jadi selesai adalah
, sehingga waktu yang .
Berdasarkan aturan sinkronisasi model matematika yang dapat disusun adalah sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
Sistem persamaan di atas dapat dituliskan sebagai :
, dengan matriks
dan
yang didefinisikan sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
, [
]
, [
]
[ Berdasarkan matriks yang telah tersusun, kemudian akan dicari nilai eigen maksimum dari matriks
dengan bantuan MATLAB. Nilai eigen
maksimum yang bersesuaian dengan matriks
pada sistem di atas adalah 22.
B. Loop Berganda (Multi Loop) Suatu unit pemrosesan dalam sistem produksi dapat memuat beberapa loop (tidak hanya satu). Misal untuk suatu unit pemrosesan
untuk setiap
satu kali produksi dapat memuat n loop. Hal ini menandakan bahwa unit pemrosesan
melakukan pekerjaan sebanyak
kali untuk satu produksi
hingga output tersedia. Berikut ini tersaji graf sistem produksi yang memuat beberapa loop pada satu unit pemrosesan :
Gambar 3.3 Graf Sistem Produksi Loop Berganda Gambar 3.3 menunjukkan bahwa pada unit pemrosesan loop yang menandakan bahwa
terdapat 2
melakukan pekerjaan sebanyak 3 kali dalam
satu kali periode produksi hingga output tersedia. Garis ungu menunjukkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
alur produksi untuk pekerjaan kedua, sedangkan garis hijau menunjukkan alur produksi untuk pekerjaan ketiga. mendistribusikannya ke
melakukan pekerjaan pertama dan
, sementara itu
keduanya dan mendistribusikannya ke
kembali melakukan pekerjaan . Pekerjaan ketiga pada
telah diselesaikan kemudian didistribusikan ke
yang
.
Berdasarkan pada Gambar 3.3 kemudian dapat dibuat graf modifikasi dengan menambahkan unit pemrosesan bayangan sesuai dengan banyaknya loop yang ada. Graf sistem produksi loop berganda yang dimodifikasi adalah sebagai berikut.
Gambar 3.4 Graf Sistem Produksi Modifikasi Loop Berganda Gambar 3.4 menunjukkan bahwa unit pemrosesan bayangan
dan
ditambahkan untuk merepresentasikan pekerjaan kedua dan ketiga pada untuk satu kali periode produksi. Setelah melakukan modifikasi graf, diperlukan penyusunan aturan sinkronisasi sebelum membuat sistem persamaan linear aljabar max-plus. Pembuatan aturan sinkronisasi terlebih dulu diawali dengan pemberian nilai untuk masing-masing waktu transfer dan waktu pemrosesan pada yang sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
dengan Gambar 3.4. Waktu transfer dan waktu pemrosesan tersaji pada tabel di bawah ini: Tabel 3.3 Waktu Transfer Graf Sistem Produksi Loop Berganda Transfer
Tabel 3.4 Waktu Pemrosesan Graf Sistem Produksi Loop Berganda
Waktu (satuan waktu) 0 1 1 2 2 2 2 5 3 3 2 0
Pemrosesan
Waktu (satuan waktu) 5 10 10 8 10 12 10 10
Berdasarkan pada Tabel 3.3 dan Tabel 3.4 kemudian disusun aturan sinkronisasi yang sesuai dengan Gambar 3.4. Pada Gambar 3.4 terlihat bahwa sistem produksi modifikasi yang ada terdiri dari 8 unit pemrosesan . Proses produksi tersebut dapat didefinisikan sebagai berikut. i)
: waktu saat bahan baku dimasukkan ke sistem untuk pemrosesan ke
ii)
: waktu saat bahan dilakukan pemrosesan ke- dan mulai bekerja untuk pemrosesan ke- dengan waktu pemrosesan sebesar
iii)
: waktu saat produk kesistem.
.
yang diselesaikan meninggalkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
1) Aturan sinkronisasi pada unit pemrosesan Waktu saat
mulai bekerja untuk pemrosesan ke-
dapat
ditentukan sebagai berikut. Jika bahan mentah dimasukkan ke sistem untuk pemrosesan keinput pemrosesan pemrosesan
, maka bahan mentah ini akan tersedia pada pada waktu
. Akan tetapi, unit
hanya dapat mulai bekerja pada sejumlah bahan baku
baru segera setelah menyelesaikan pemrosesan sebelumnya, yaitu sejumlah bahan baku untuk pemrosesan ke-k. Waktu pemrosesan pada adalah meninggalkan
satuan waktu, maka produk setengah jadi kepada saat
akan
.
2) Aturan sinkronisasi pada unit pemrosesan Waktu saat
mulai bekerja untuk pemrosesan ke-
dapat
ditentukan sebagai berikut. Jika bahan mentah dimasukkan ke sistem untuk pemrosesan keinput pemrosesan pemrosesan
, maka bahan mentah ini akan tersedia pada pada waktu
. Akan tetapi, unit
hanya dapat mulai bekerja pada sejumlah bahan baku
baru segera setelah menyelesaikan pemrosesan sebelumnya, yaitu sejumlah bahan baku untuk pemrosesan ke-k. Waktu pemrosesan pada adalah
satuan waktu, maka produk setengah jadi ke-
meninggalkan
pada saat
.
akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
3) Aturan sinkronisasi pada unit pemrosesan Waktu saat
mulai bekerja untuk pemrosesan ke-
ditentukan sebagai berikut. Unit pemrosesan setelah bahan setengah jadi dari
dapat mulai bekerja
selesai diproses untuk pemrosesan ke-
. Bahan setengah jadi akan tersedia dari . Selain itu unit pemrosesan mesin yang sama, sehingga ke-
setelah
dapat
pada waktu dan
bekerja pada
dapat mulai bekerja untuk pemrosesan
menyelesaikan pemrosesan yakni
. Akan tetapi, unit pemrosesan
hanya dapat mulai bekerja pada
sejumlah bahan segera setelah menyelesaikan pemrosesan sebelumnya, yaitu sejumlah bahan baku untuk pemrosesan ke-k. Waktu pemrosesan pada
adalah
satuan waktu, maka produk setengah jadi ke-
akan meninggalkan
pada saat
.
4) Aturan sinkronisasi pada unit pemrosesan Waktu saat
mulai bekerja untuk pemrosesan ke-
ditentukan sebagai berikut. Unit pemrosesan setelah bahan setengah jadi dari pemrosesan kewaktu pada waktu
dan
dapat
dapat mulai bekerja selesai diproses untuk
. Bahan setengah jadi akan tersedia dari
pada
. Bahan setengah jadi akan tersedia dari . Akan tetapi, unit pemrosesan
hanya dapat mulai bekerja pada sejumlah bahan segera setelah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
menyelesaikan pemrosesan sebelumnya, yaitu sejumlah bahan baku untuk pemrosesan ke-k. Waktu pemrosesan pada
adalah
satuan
waktu, maka produk setengah jadi ke- akan meninggalkan
pada saat
.
5) Aturan sinkronisasi pada unit pemrosesan Waktu saat
mulai bekerja untuk pemrosesan ke-
ditentukan sebagai berikut. Unit pemrosesan setelah bahan setengah jadi dari ke-
dapat
dapat mulai bekerja
selesai diproses untuk pemrosesan
. Bahan setengah jadi akan tersedia dari . Akan tetapi, unit pemrosesan
pada waktu hanya dapat
mulai bekerja pada sejumlah bahan segera setelah menyelesaikan pemrosesan sebelumnya, yaitu sejumlah bahan baku untuk pemrosesan ke-k. Waktu pemrosesan pada
adalah
produk setengah jadi ke- akan meninggalkan
satuan waktu, maka pada saat
.
6) Aturan sinkronisasi pada unit pemrosesan Waktu saat
mulai bekerja untuk pemrosesan ke-
ditentukan sebagai berikut. Unit pemrosesan setelah bahan setengah jadi dari pemrosesan ke-
dan
dapat
dapat mulai bekerja selesai diproses untuk
. Bahan setengah jadi akan tersedia dari
pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
waktu
. Bahan setengah jadi akan tersedia dari
pada waktu
. Akan tetapi, unit pemrosesan
hanya dapat mulai bekerja pada sejumlah bahan segera setelah menyelesaikan pemrosesan sebelumnya, yaitu sejumlah bahan baku untuk pemrosesan ke-k. Waktu pemrosesan pada satuan waktu, maka produk setengah jadi kepada saat
adalah
akan meninggalkan
.
7) Aturan sinkronisasi pada unit pemrosesan Waktu saat
mulai bekerja untuk pemrosesan ke-
ditentukan sebagai berikut. Unit pemrosesan setelah bahan setengah jadi dari ke-
dapat
dapat mulai bekerja
selesai diproses untuk pemrosesan
. Bahan setengah jadi akan tersedia dari . Akan tetapi, unit pemrosesan
pada waktu hanya dapat
mulai bekerja pada sejumlah bahan segera setelah menyelesaikan pemrosesan sebelumnya, yaitu sejumlah bahan baku untuk pemrosesan ke-k. Waktu pemrosesan pada
adalah
produk setengah jadi ke- akan meninggalkan
satuan waktu, maka pada saat
.
8) Aturan sinkronisasi pada unit pemrosesan Waktu saat
mulai bekerja untuk pemrosesan ke-
ditentukan sebagai berikut. Unit pemrosesan
dapat
dapat mulai bekerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
setelah bahan setengah jadi dari pemrosesan ke-
dan
selesai diproses untuk
. Bahan setengah jadi akan tersedia dari
waktu
pada
. Bahan setengah jadi akan tersedia dari
pada waktu
. Akan tetapi, unit pemrosesan
hanya dapat mulai bekerja pada sejumlah bahan segera setelah menyelesaikan pemrosesan sebelumnya, yaitu sejumlah bahan baku untuk pemrosesan ke-k. Waktu pemrosesan pada satuan waktu, maka produk setengah jadi kepada saat
adalah
akan meninggalkan
.
9) Aturan Sinkronisasi pada Waktu saat produk jadi ke- keluar dari sistem adalah saat pemrosesan pada
telah selesai dan meninggalkan
diperlukan saat produk jadi selesai adalah
, sehingga waktu yang .
Berdasarkan aturan sinkronisasi model matematika yang dapat disusun adalah sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
Sistem persamaan tersebut dapat dituliskan sebagai :
,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
dengan matriks
dan
yang didefinisikan sebagai berikut.
,
[
]
,
[
]
[ Berdasarkan matriks yang telah tersusun, kemudian dicari nilai eigen maksimum dari matriks
dengan bantuan MATLAB. Nilai eigen maksimum
yang bersesuaian dengan matriks
pada sistem di atas adalah 34.
C. Loop Berganda dengan Banyak Titik (Multi Loop Multi Vertex) Pada bagian ini akan dibahas mengenai graf sistem produksi yang memiliki beberapa loop pada beberapa titik. Titik pada bahasan ini berarti unit pemrosesan yang nantinya pada graf akan direpresentasikan dengan bangun segiempat. Contoh yang akan disajikan merupakan kasus nyata yang ditemui dalam suatu produksi kue yang telah diamati sebelumnya. Graf yang terbentuk adalah sebagai berikut.
Gambar 3.5 Graf Sistem Produksi Multi Loop Multi Vertex
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
Keterangan : : waktu proses pemindahan bahan yang akan diproses, i = 1,2,…,34 : waktu saat pencampuran tepung terigu, air, dan butter pada
1
: waktu saat pemisahan kuning telur dan putih telur : waktu saat pencampuran tepung terigu, air, dan butter pada
2
: waktu saat pencampuran adonan 1 dengan kuning telur : waktu saat pencampuran putih telur dengan gula pasir : waktu saat pencampuran 2 adonan dengan kuning telur : waktu saat pencampuran adonan 1 dengan campuran putih telur : waktu saat pencampuran adonan 2 dengan campuran putih telur : waktu saat pemanggangan pada oven : waktu saat pemanggangan pada oven : waktu saat proses pendinginan : waktu saat proses pengepakan : pencampuran adonan tepung terigu, air, dan butter pada
1
: pemisahan kuning telur dan putih telur : pencampuran adonan tepung terigu, air, dan butter pada : pencampuran adonan 1 dengan kuning telur : pencampuran putih telur dengan gula pasir : pencampuran 2 adonan dengan kuning telur : pencampuran adonan 1 dengan campuran putih telur : pencampuran adonan 2 dengan campuran putih telur 2 : pemanggangan lapisan pada oven : pemanggangan lapisan pada oven
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
: proses pendinginan : proses pengepakan Gambar 3.5 menunjukkan bahwa pada unit pemrosesan masing-masing memuat 1 loop. Hal ini berarti bahwa
dan
dan masing-
masing melakukan 2 pekerjaan untuk setiap satu kali periode produksi. Unit pemrosesan
dan
yang memuat masing-masing 5 loop dan 8 loop
melakukan 6 kali pekerjaan dan 9 kali pekerjaan untuk setiap satu kali periode produksi. Dengan kata lain untuk satu kali produksi kue terjadi proses pemisahan putih telur dengan kuning telur ( ) sebanyak 2 kali, proses pencampuran putih telur dengan gula pasir ( ) sebanyak 2 kali, proses pemanggangan lapisan terjadi sebanyak 15 kali pelapisan (6 kali pada 9 kali pada
). Pada sistem produksi di atas, unit pemrosesan
dan dan
bekerja pada mesin yang sama tetapi memiliki bahan dan waktu pemrosesan yang berbeda sehingga tidak memungkinkan untuk membuat loop pada Hal ini membuat
dan
.
dipisahkan oleh unit pemrosesan yang berbeda.
Dengan alasan yang sama, hal ini berlaku juga untuk
dan
. Graf
modifikasi yang dapat dibentuk dari Gambar 3.5 adalah sebagai berikut.
Gambar 3.6 Graf Sistem Produksi Modifikasi Multi Loop Multi Vertex
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
Keterangan : : waktu proses pemindahan bahan yang akan diproses, i = 1,2,…,34 : waktu saat pencampuran adonan tepung terigu, air, dan butter pada
1
: waktu saat pemisahan kuning telur dan putih telur tahap 1 : waktu saat pencampuran adonan tepung terigu, air, dan butter pada : waktu saat pemisahan kuning telur dan putih telur tahap 2 : waktu saat pencampuran adonan 1 dengan kuning telur : waktu saat pencampuran adonan 2 dengan kuning telur : waktu saat pencampuran putih telur dengan gula pasir tahap 1 : waktu saat pencampuran adonan 1 dengan campuran putih telur : waktu saat pencampuran putih telur dengan gula pasir tahap 2 : waktu saat pencampuran adonan 2 dengan campuran putih telur : waktu saat pemanggangan lapisan pertama pada oven : waktu saat pemanggangan lapisan kedua pada oven : waktu saat pemanggangan lapisan ketiga pada oven : waktu saat pemanggangan lapisan keempat pada oven : waktu saat pemanggangan lapisan kelima pada oven : waktu saat pemanggangan lapisan keenam pada oven : waktu saat pemanggangan lapisan ketujuh pada oven : waktu saat pemanggangan lapisan kedelapan pada oven : waktu saat pemanggangan lapisan kesembilan pada oven : waktu saat pemanggangan lapisan kesepuluh pada oven : waktu saat pemanggangan lapisan kesebelas pada oven : waktu saat pemanggangan lapisan kedua belas pada oven
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
: waktu saat pemanggangan lapisan ketiga belas pada oven : waktu saat pemanggangan lapisan keempat belas pada oven : waktu saat pemanggangan lapisan kelima belas pada oven : waktu saat proses pendinginan : waktu saat proses pengepakan : pencampuran adonan tepung terigu, air, dan butter pada
1
: pemisahan kuning telur dan putih telur tahap 1 : pemisahan kuning telur dan putih telur tahap 2 : pencampuran adonan tepung terigu, air, dan butter pada : pencampuran adonan 1 dengan kuning telur : pencampuran putih telur dengan gula pasir tahap 1 : pencampuran putih telur dengan gula pasir tahap 2 : pencampuran adonan 2 dengan kuning telur : pencampuran adonan 1 dengan campuran putih telur : pencampuran adonan 2 dengan campuran putih telur : pemanggangan lapisan pertama pada oven : pemanggangan lapisan kedua pada oven : pemanggangan lapisan ketiga pada oven : pemanggangan lapisan keempat pada oven : pemanggangan lapisan kelima pada oven : pemanggangan lapisan keenam pada oven : pemanggangan lapisan ketujuh pada oven : pemanggangan lapisan kedelapan pada oven : pemanggangan lapisan kesembilan pada oven
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
: pemanggangan lapisan kesepuluh pada oven : pemanggangan lapisan kesebelas pada oven : pemanggangan lapisan kedua belas pada oven : pemanggangan lapisan ketiga belas pada oven : pemanggangan lapisan keempat belas pada oven pemanggangan lapisan kelima belas pada oven : proses pendinginan : proses pengepakan Berdasarkan Gambar 3.6, unit pemrosesan bayangan (
) ditambahkan
untuk merepresentasikan unit pemrosesan yang memuat loop pada
. Hal yang
sama juga dilakukan untuk semua unit pemrosesan yang mengandung loop. Banyaknya unit pemrosesan bayangan yang ditambahkan sesuai dengan banyaknya loop yang ada pada unit pemrosesan tersebut. Setelah melakukan modifikasi graf, diperlukan penyusunan aturan sinkronisasi sebelum membuat sistem persamaan linear aljabar max-plus. Pembuatan aturan sinkronisasi terlebih dulu diawali dengan pemberian nilai untuk masing-masing waktu transfer dan waktu pemrosesan pada yang sesuai dengan Gambar 3.6. Waktu transfer dan waktu pemrosesan tersaji pada tabel di bawah ini Tabel 3.5 Waktu Transfer Graf Sistem Produksi Multi Loop Multi Vertex Transfer
Waktu (detik) 10 5 10 5
Tabel 3.6 Waktu Pemrosesan Graf Sistem Produksi Multi Loop Multi Vertex Pemrosesan
Waktu (detik) 934 435 934 435
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
0 5 5 5 5 0 13 15 13 15 15 85 85 58 48 41 66 41 55 68 66 68 80 72 86 87 149 82 156 0
295 295 365 295 365 295 212 212 212 212 212 212 212 212 212 212 212 212 212 212 212 2217 848
Berdasarkan pada Tabel 3.5 dan Tabel 3.6 kemudian disusun aturan sinkronisasi yang sesuai dengan Gambar 3.6. Pada Gambar 3.6 terlihat bahwa sistem produksi modifikasi yang ada terdiri dari 27 unit pemrosesan
dan
.
Proses
produksi
tersebut
dapat
didefinisikan sebagai berikut. i)
: waktu saat bahan baku dimasukkan ke sistem untuk pemrosesan ke
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
ii)
: waktu saat bahan dilakukan pemrosesan ke- dan mulai bekerja untuk pemrosesan ke- dengan waktu pemrosesan sebesar
iii)
: waktu saat produk kue ke-
.
yang diselesaikan meninggalkan
sistem. 1) Aturan sinkronisasi pada Waktu saat
mulai bekerja untuk pemrosesan ke-
dapat ditentukan
sebagai berikut. Jika bahan mentah dimasukkan ke sistem untuk pemrosesan ke-
, maka bahan mentah ini akan tersedia pada input pemrosesan
pada waktu
. Akan tetapi, unit pemrosesan
hanya dapat
mulai bekerja pada sejumlah bahan baku baru segera setelah menyelesaikan pemrosesan sebelumnya, yaitu sejumlah bahan baku untuk pemrosesan ke-k. Waktu pemrosesan pada
adalah
setengah jadi ke- akan meninggalkan itu pemrosesan maka
dan
satuan waktu, maka produk pada saat
. Selain
dilakukan dengan menggunakan mesin yang sama,
hanya dapat memulai pemrosesan ke-
segera setelah
selesai mengerjakan pemrosesan sebelumnya yaitu pemrosesan ke- . Sehingga waktu yang diperlukan adalah
.
2) Aturan Sinkronisasi pada Waktu saat
mulai bekerja untuk pemrosesan ke-
dapat ditentukan
sebagai berikut. Jika bahan mentah dimasukkan ke sistem untuk pemrosesan ke-
, maka bahan mentah ini akan tersedia pada input pemrosesan
pada waktu
. Akan tetapi, unit pemrosesan
hanya dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
mulai bekerja pada sejumlah bahan baku baru segera setelah menyelesaikan pemrosesan sebelumnya, yaitu sejumlah bahan baku untuk pemrosesan ke-k. Waktu pemrosesan pada
adalah
satuan waktu, maka produk
setengah jadi ke- akan meninggalkan itu pemrosesan
dan
pada saat
. Selain
menggunakan mesin yang sama, sehingga
dapat memulai pemrosesan ke-
segera setelah
menyelesaikan
pemrosesan sebelumnya yakni pemrosesan ke- . Sehingga waktu yang diperlukan adalah
3) Aturan Sinkronisasi pada Waktu saat
mulai bekerja untuk pemrosesan ke-
sebagai berikut. Unit pemrosesan setengah jadi dari
dapat ditentukan
akan mulai bekerja setelah bahan
selesai diproses untuk pemrosesan ke-
setengah jadi akan tersedia dari Akan tetapi, unit pemrosesan
pada waktu
. Bahan .
hanya dapat mulai bekerja pada sejumlah
bahan setengah jadi segera setelah menyelesaikan pemrosesan sebelumnya, yaitu sejumlah bahan setengah jadi untuk pemrosesan ke-k. Waktu pemrosesan pada
adalah
jadi ke- akan meninggalkan
satuan waktu, maka produk setengah pada saat
.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
4) Aturan Sinkronisasi pada Waktu saat
mulai bekerja untuk pemrosesan ke-
dapat ditentukan
sebagai berikut. Jika bahan mentah dimasukkan ke sistem untuk pemrosesan ke-
, maka bahan mentah ini akan tersedia pada input pemrosesan
pada waktu
. Akan tetapi, unit pemrosesan
hanya dapat
mulai bekerja pada sejumlah bahan baku baru segera setelah menyelesaikan pemrosesan sebelumnya, yaitu sejumlah bahan baku untuk pemrosesan ke-k. Waktu pemrosesan pada
adalah
satuan waktu, maka produk
setengah jadi ke- akan meninggalkan itu, pemrosesan
dan
pada saat
. Selain
menggunakan mesin yang sama, maka
dapat memulai pemrosesan ke-
segera setelah
hanya
selesai mengerjakan
pemrosesan sebelumnya yaitu pemrosesan ke- . Sehingga waktu yang diperlukan adalah
.
5) Aturan Sinkronisasi pada Waktu saat
mulai bekerja untuk pemrosesan ke-
sebagai berikut. Unit pemrosesan setengah jadi dari
dan
dapat ditentukan
akan mulai bekerja setelah bahan
selesai diproses untuk pemrosesan ke-
Sehingga bahan setengah jadi akan tersedia dari dan tersedia dari . Akan tetapi, unit pemrosesan
.
pada waktu
pada waktu hanya dapat mulai bekerja pada
sejumlah bahan setengah jadi segera setelah menyelesaikan pemrosesan sebelumnya, yaitu sejumlah bahan setengah jadi untuk pemrosesan ke-k.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
Waktu pemrosesan pada
adalah
setengah jadi ke- akan meninggalkan
satuan waktu, maka produk pada saat
.
6) Aturan Sinkronisasi pada Waktu saat
mulai bekerja untuk pemrosesan ke-
sebagai berikut. Unit pemrosesan setengah jadi dari
dapat ditentukan
akan mulai bekerja setelah bahan
selesai diproses untuk pemrosesan ke-
Sehingga bahan setengah jadi akan tersedia dari . Unit pemrosesan yang sama sehingga
dan
.
pada waktu menggunakan mesin
dapat memulai pemrosesan ke-
Akan tetapi, unit pemrosesan
pada waktu hanya dapat mulai
bekerja pada sejumlah bahan setengah jadi segera setelah menyelesaikan pemrosesan sebelumnya, yaitu sejumlah bahan setengah jadi untuk pemrosesan ke-k. Waktu pemrosesan pada waktu, maka produk setengah jadi ke-
adalah
satuan
akan meninggalkan
pada saat
.
7) Aturan Sinkronisasi pada Waktu saat
mulai bekerja untuk pemrosesan ke-
sebagai berikut. Unit pemrosesan setengah jadi dari
dan
dapat ditentukan
akan mulai bekerja setelah bahan
selesai diproses untuk pemrosesan ke-
Sehingga bahan setengah jadi akan tersedia dari
pada waktu
.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
serta akan tersedia dari
pada waktu
Akan tetapi, unit pemrosesan
hanya dapat mulai
bekerja pada sejumlah bahan setengah jadi segera setelah menyelesaikan pemrosesan sebelumnya, yaitu sejumlah bahan setengah jadi untuk pemrosesan ke-k. Waktu pemrosesan pada maka produk setengah jadi ke-
adalah
akan meninggalkan
satuan waktu, pada saat
.
8) Aturan Sinkronisasi pada Waktu saat
mulai bekerja untuk pemrosesan ke-
sebagai berikut. Unit pemrosesan setengah jadi dari
dan
dapat ditentukan
akan mulai bekerja setelah bahan
selesai diproses untuk pemrosesan ke-
Sehingga bahan setengah jadi akan tersedia dari dan akan tersedia dari . Akan tetapi, unit pemrosesan
.
pada waktu
pada waktu hanya dapat mulai bekerja pada
sejumlah bahan setengah jadi segera setelah menyelesaikan pemrosesan sebelumnya, yaitu sejumlah bahan setengah jadi untuk pemrosesan ke-k. Waktu pemrosesan pada
adalah
setengah jadi ke- akan meninggalkan
satuan waktu, maka produk pada saat
.
9) Aturan Sinkronisasi pada Waktu saat
mulai bekerja untuk pemrosesan ke-
sebagai berikut. Unit pemrosesan
dapat ditentukan
akan mulai bekerja setelah bahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
setengah jadi dari
dan
selesai diproses untuk pemrosesan ke-
Sehingga bahan setengah jadi akan tersedia dari serta akan tersedia dari Akan tetapi, unit pemrosesan
.
pada waktu pada waktu hanya dapat mulai
bekerja pada sejumlah bahan setengah jadi segera setelah menyelesaikan pemrosesan sebelumnya, yaitu sejumlah bahan setengah jadi untuk pemrosesan ke-k. Waktu pemrosesan pada maka produk setengah jadi ke-
adalah
akan meninggalkan
satuan waktu, pada saat
.
10) Aturan Sinkronisasi pada Waktu saat
mulai bekerja untuk pemrosesan ke-
sebagai berikut. Unit pemrosesan setengah jadi dari
dan
dapat ditentukan
akan mulai bekerja setelah bahan
selesai diproses untuk pemrosesan ke-
Sehingga bahan setengah jadi akan tersedia dari serta akan tersedia dari . Akan tetapi, unit pemrosesan
.
pada waktu pada waktu hanya dapat mulai
bekerja pada sejumlah bahan setengah jadi segera setelah menyelesaikan pemrosesan sebelumnya, yaitu sejumlah bahan setengah jadi untuk pemrosesan ke-k. Waktu pemrosesan pada waktu, maka produk setengah jadi ke.
adalah
akan meninggalkan
satuan pada saat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
11) Aturan Sinkronisasi pada Waktu saat
mulai bekerja untuk pemrosesan ke-
sebagai berikut. Unit pemrosesan setengah jadi dari
dapat ditentukan
akan mulai bekerja setelah bahan
selesai diproses untuk pemrosesan ke-
bahan setengah jadi akan tersedia dari . Akan tetapi, unit pemrosesan
. Sehingga
pada waktu hanya dapat mulai bekerja pada
sejumlah bahan setengah jadi segera setelah menyelesaikan pemrosesan sebelumnya, yaitu sejumlah bahan setengah jadi untuk pemrosesan ke-k. Waktu pemrosesan pada setengah jadi ke-
adalah
akan meninggalkan
Selain itu, pemrosesan pada sehingga
sampai
dapat memulai proses ke-
satuan waktu, maka produk pada saat
.
menggunakan mesin yang sama setelah
menyelesaikan
pemrosesan ke- . Produk setengah jadi ke- meninggalkan
pada waktu
.
12) Aturan Sinkronisasi pada Waktu saat
mulai bekerja untuk pemrosesan ke-
sebagai berikut. Unit pemrosesan setengah jadi dari
dapat ditentukan
akan mulai bekerja setelah bahan
selesai diproses untuk pemrosesan ke-
Sehingga bahan setengah jadi akan tersedia dari . Akan tetapi, unit pemrosesan
.
pada waktu hanya dapat mulai
bekerja pada sejumlah bahan setengah jadi segera setelah menyelesaikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
pemrosesan sebelumnya, yaitu sejumlah bahan setengah jadi untuk pemrosesan ke-k. Waktu pemrosesan pada waktu, maka produk setengah jadi ke-
adalah
satuan
akan meninggalkan
pada saat
.
13) Aturan Sinkronisasi pada Waktu saat
mulai bekerja untuk pemrosesan ke-
sebagai berikut. Unit pemrosesan setengah jadi dari
dapat ditentukan
akan mulai bekerja setelah bahan
selesai diproses untuk pemrosesan ke-
Sehingga bahan setengah jadi akan tersedia dari . Akan tetapi, unit pemrosesan
.
pada waktu hanya dapat mulai
bekerja pada sejumlah bahan setengah jadi segera setelah menyelesaikan pemrosesan sebelumnya, yaitu sejumlah bahan setengah jadi untuk pemrosesan ke-k. Waktu pemrosesan pada waktu, maka produk setengah jadi ke-
adalah
satuan
akan meninggalkan
pada saat
.
14) Aturan Sinkronisasi pada Waktu saat
mulai bekerja untuk pemrosesan ke-
sebagai berikut. Unit pemrosesan setengah jadi dari
dapat ditentukan
akan mulai bekerja setelah bahan
selesai diproses untuk pemrosesan ke-
Sehingga bahan setengah jadi akan tersedia dari
pada waktu
.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
. Akan tetapi, unit pemrosesan
hanya dapat mulai
bekerja pada sejumlah bahan setengah jadi segera setelah menyelesaikan pemrosesan sebelumnya, yaitu sejumlah bahan setengah jadi untuk pemrosesan ke-k. Waktu pemrosesan pada waktu, maka produk setengah jadi ke-
adalah
satuan
akan meninggalkan
pada saat
.
15) Aturan Sinkronisasi pada Waktu saat
mulai bekerja untuk pemrosesan ke-
sebagai berikut. Unit pemrosesan setengah jadi dari
dapat ditentukan
akan mulai bekerja setelah bahan
selesai diproses untuk pemrosesan ke-
Sehingga bahan setengah jadi akan tersedia dari . Akan tetapi, unit pemrosesan
.
pada waktu hanya dapat mulai
bekerja pada sejumlah bahan setengah jadi segera setelah menyelesaikan pemrosesan sebelumnya, yaitu sejumlah bahan setengah jadi untuk pemrosesan ke-k. Waktu pemrosesan pada waktu, maka produk setengah jadi ke-
adalah
satuan
akan meninggalkan
pada saat
.
16) Aturan Sinkronisasi pada Waktu saat
mulai bekerja untuk pemrosesan ke-
sebagai berikut. Unit pemrosesan
dapat ditentukan
akan mulai bekerja setelah bahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
setengah jadi dari
selesai diproses untuk pemrosesan ke-
Sehingga bahan setengah jadi akan tersedia dari . Akan tetapi, unit pemrosesan
.
pada waktu hanya dapat mulai
bekerja pada sejumlah bahan setengah jadi segera setelah menyelesaikan pemrosesan sebelumnya, yaitu sejumlah bahan setengah jadi untuk pemrosesan ke-k. Waktu pemrosesan pada waktu, maka produk setengah jadi ke-
adalah
satuan
akan meninggalkan
pada saat
.
17) Aturan Sinkronisasi pada Waktu saat
mulai bekerja untuk pemrosesan ke-
sebagai berikut. Unit pemrosesan setengah jadi dari
dan
dapat ditentukan
akan mulai bekerja setelah bahan
selesai diproses untuk pemrosesan ke-
Sehingga bahan setengah jadi akan tersedia dari serta akan tersedia dari . Akan tetapi, unit pemrosesan
.
pada waktu pada waktu hanya dapat
mulai bekerja pada sejumlah bahan setengah jadi segera setelah menyelesaikan pemrosesan sebelumnya, yaitu sejumlah bahan setengah jadi untuk pemrosesan ke-k. Waktu pemrosesan pada
adalah
satuan waktu, maka produk setengah jadi ke- akan meninggalkan saat
.
pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
18) Aturan Sinkronisasi pada Waktu saat
mulai bekerja untuk pemrosesan ke-
sebagai berikut. Unit pemrosesan setengah jadi dari
dapat ditentukan
akan mulai bekerja setelah bahan
selesai diproses untuk pemrosesan ke-
Sehingga bahan setengah jadi akan tersedia dari . Akan tetapi, unit pemrosesan
.
pada waktu hanya dapat
mulai bekerja pada sejumlah bahan setengah jadi segera setelah menyelesaikan pemrosesan sebelumnya, yaitu sejumlah bahan setengah jadi untuk pemrosesan ke-k. Waktu pemrosesan pada
adalah
satuan waktu, maka produk setengah jadi ke- akan meninggalkan saat
pada
.
19) Aturan Sinkronisasi pada Waktu saat
mulai bekerja untuk pemrosesan ke-
sebagai berikut. Unit pemrosesan setengah jadi dari
dapat ditentukan
akan mulai bekerja setelah bahan
selesai diproses untuk pemrosesan ke-
Sehingga bahan setengah jadi akan tersedia dari . Akan tetapi, unit pemrosesan
.
pada waktu hanya dapat
mulai bekerja pada sejumlah bahan setengah jadi segera setelah menyelesaikan pemrosesan sebelumnya, yaitu sejumlah bahan setengah jadi untuk pemrosesan ke-k. Waktu pemrosesan pada
adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94
satuan waktu, maka produk setengah jadi ke- akan meninggalkan saat
pada
.
20) Aturan Sinkronisasi pada Waktu saat
mulai bekerja untuk pemrosesan ke-
sebagai berikut. Unit pemrosesan setengah jadi dari
dapat ditentukan
akan mulai bekerja setelah bahan
selesai diproses untuk pemrosesan ke-
Sehingga bahan setengah jadi akan tersedia dari . Akan tetapi, unit pemrosesan
.
pada waktu hanya dapat
mulai bekerja pada sejumlah bahan setengah jadi segera setelah menyelesaikan pemrosesan sebelumnya, yaitu sejumlah bahan setengah jadi untuk pemrosesan ke-k. Waktu pemrosesan pada
adalah
satuan waktu, maka produk setengah jadi ke- akan meninggalkan saat
pada
.
21) Aturan Sinkronisasi pada Waktu saat
mulai bekerja untuk pemrosesan ke-
sebagai berikut. Unit pemrosesan setengah jadi dari
dapat ditentukan
akan mulai bekerja setelah bahan
selesai diproses untuk pemrosesan ke-
Sehingga bahan setengah jadi akan tersedia dari . Akan tetapi, unit pemrosesan
.
pada waktu hanya dapat
mulai bekerja pada sejumlah bahan setengah jadi segera setelah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
menyelesaikan pemrosesan sebelumnya, yaitu sejumlah bahan setengah jadi untuk pemrosesan ke-k. Waktu pemrosesan pada
adalah
satuan waktu, maka produk setengah jadi ke- akan meninggalkan saat
pada
.
22) Aturan Sinkronisasi pada Waktu saat
mulai bekerja untuk pemrosesan ke-
sebagai berikut. Unit pemrosesan setengah jadi dari
dapat ditentukan
akan mulai bekerja setelah bahan
selesai diproses untuk pemrosesan ke-
Sehingga bahan setengah jadi akan tersedia dari . Akan tetapi, unit pemrosesan
.
pada waktu hanya dapat
mulai bekerja pada sejumlah bahan setengah jadi segera setelah menyelesaikan pemrosesan sebelumnya, yaitu sejumlah bahan setengah jadi untuk pemrosesan ke-k. Waktu pemrosesan pada
adalah
satuan waktu, maka produk setengah jadi ke- akan meninggalkan saat
pada
.
23) Aturan Sinkronisasi pada Waktu saat
mulai bekerja untuk pemrosesan ke-
sebagai berikut. Unit pemrosesan setengah jadi dari
dapat ditentukan
akan mulai bekerja setelah bahan
selesai diproses untuk pemrosesan ke-
Sehingga bahan setengah jadi akan tersedia dari
pada waktu
.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
. Akan tetapi, unit pemrosesan
hanya dapat
mulai bekerja pada sejumlah bahan setengah jadi segera setelah menyelesaikan pemrosesan sebelumnya, yaitu sejumlah bahan setengah jadi untuk pemrosesan ke-k. Waktu pemrosesan pada
adalah
satuan waktu, maka produk setengah jadi ke- akan meninggalkan saat
pada
.
24) Aturan Sinkronisasi pada Waktu saat
mulai bekerja untuk pemrosesan ke-
sebagai berikut. Unit pemrosesan setengah jadi dari
dapat ditentukan
akan mulai bekerja setelah bahan
selesai diproses untuk pemrosesan ke-
Sehingga bahan setengah jadi akan tersedia dari . Akan tetapi, unit pemrosesan
.
pada waktu hanya dapat
mulai bekerja pada sejumlah bahan setengah jadi segera setelah menyelesaikan pemrosesan sebelumnya, yaitu sejumlah bahan setengah jadi untuk pemrosesan ke-k. Waktu pemrosesan pada
adalah
satuan waktu, maka produk setengah jadi ke- akan meninggalkan saat
pada
.
25) Aturan Sinkronisasi pada Waktu saat
mulai bekerja untuk pemrosesan ke-
sebagai berikut. Unit pemrosesan
dapat ditentukan
akan mulai bekerja setelah bahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
setengah jadi dari
selesai diproses untuk pemrosesan ke-
Sehingga bahan setengah jadi akan tersedia dari
.
pada waktu
. Akan tetapi, unit pemrosesan
hanya dapat
mulai bekerja pada sejumlah bahan setengah jadi segera setelah menyelesaikan pemrosesan sebelumnya, yaitu sejumlah bahan setengah jadi untuk pemrosesan ke-k. Waktu pemrosesan pada
adalah
satuan waktu, maka produk setengah jadi ke- akan meninggalkan saat
pada
.
26) Aturan Sinkronisasi pada Waktu saat
mulai bekerja untuk pemrosesan ke-
sebagai berikut. Unit pemrosesan setengah jadi dari
dapat ditentukan
akan mulai bekerja setelah bahan
selesai diproses untuk pemrosesan ke-
Sehingga bahan setengah jadi akan tersedia dari . Akan tetapi, unit pemrosesan
.
pada waktu hanya dapat mulai
bekerja pada sejumlah bahan setengah jadi segera setelah menyelesaikan pemrosesan sebelumnya, yaitu sejumlah bahan setengah jadi untuk pemrosesan ke-k. Waktu pemrosesan pada waktu, maka produk setengah jadi ke.
adalah
akan meninggalkan
satuan pada saat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98
27) Aturan Sinkronisasi pada Waktu saat
mulai bekerja untuk pemrosesan ke-
sebagai berikut. Unit pemrosesan setengah jadi dari
dapat ditentukan
akan mulai bekerja setelah bahan
selesai diproses untuk pemrosesan ke-
Sehingga bahan setengah jadi akan tersedia dari
.
pada waktu
. Akan tetapi, unit pemrosesan
hanya dapat
mulai bekerja pada sejumlah bahan setengah jadi segera setelah menyelesaikan pemrosesan sebelumnya, yaitu sejumlah bahan setengah jadi untuk pemrosesan ke-k. Waktu pemrosesan pada
adalah
satuan waktu, maka produk setengah jadi ke- akan meninggalkan saat
pada
.
28) Aturan Sinkronisasi pada Waktu saat produk jadi ke- keluar dari sistem adalah saat pemrosesan pada telah selesai dan meninggalkan produk jadi selesai adalah
, sehingga waktu yang diperlukan saat .
Berdasarkan aturan sinkronisasi model matematika yang dapat disusun adalah sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101
,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109
Sistem persamaan di atas dapat dituliskan sebagai :
, dengan matriks
dan
yang didefinisikan pada tabel-tabel selanjutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110
Matriks
adalah sebagai berikut. Tabel 3.7 Matriks A Graf Multi Loop Multi Vertex Kolom 1-13 KOLOM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 BARIS
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
934 -inf -inf -inf 1868 -inf -inf 2176 -inf -inf 2556 2826 3086 3339 3617 3870 4137 4417 4695 4975 5267 5551 5849 6148 6509 6803 9176
-inf 435 -inf 875 875 1315 875 1255 1315 1695 1635 1905 2165 2418 2696 2949 3216 3496 3774 4054 4346 4630 4928 5227 5588 5882 8255
-inf -inf 934 -inf -inf 1868 -inf -inf -inf 2176 -inf -inf -inf -inf -inf -inf 2556 2836 3114 3394 3686 3970 4268 4567 4928 5222 7595
-inf 435 -inf 875 875 1315 875 1255 1315 1695 1635 1905 2165 2418 2696 2949 3216 3496 3774 4054 4346 4630 4928 5227 5588 5882 8255
295 -inf -inf -inf 1229 -inf -inf 1537 -inf -inf 1917 2187 2447 2700 2978 3231 3498 3778 4056 4336 4628 4912 5210 5509 5870 6164 8537
-inf -inf 295 -inf -inf 1229 -inf -inf -inf 1537 -inf -inf -inf -inf -inf -inf 1917 2197 2475 2755 3047 3331 3629 3928 4289 4583 6956
-inf -inf -inf -inf -inf -inf 365 745 745 1125 1125 1395 1655 1908 2186 2439 2706 2986 3264 3544 3836 4120 4418 4717 5078 5372 7745
-inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf 295 -inf -inf 675 945 1205 1458 1736 1989 2256 2536 2814 3094 3386 3670 3968 4267 4628 4922 7295
-inf -inf -inf -inf -inf -inf 365 745 745 1125 1125 1395 1655 1908 2186 2439 2706 2986 3264 3544 3836 4120 4418 4717 5078 5372 7745
-inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf 295 -inf -inf -inf -inf -inf -inf 675 955 1233 1513 1805 2089 2387 2686 3047 3341 5714
-inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf 212 482 742 995 1273 1526 1793 2073 2351 2631 2923 3207 3505 3804 4165 4459 6832
-inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf 212 472 725 1003 1256 1523 1803 2081 2361 2653 2937 3235 3534 3895 4189 6562
-inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf 212 465 743 996 1263 1543 1821 2101 2393 2677 2975 3274 3635 3929 6302
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111
Tabel 3.8 Tabel Matriks A Graf Multi Loop Multi Vertex Kolom 14-27 KOLOM
BARIS
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
1
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
2
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
3
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
4
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
5
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
6
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
7
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
8
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
9
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
10
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
11
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
212
-inf
-inf
12
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
482
-inf
-inf
13
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
742
-inf
-inf
14
212
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
995
-inf
-inf
15
490
212
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
1273
-inf
-inf
16
743
465
212
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
1526
-inf
-inf
17
1010
732
479
212
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
1793
-inf
-inf
18
1290
1012
759
492
212
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
2073
-inf
-inf
19
1568
1290
1037
770
490
212
-inf
-inf
-inf
-inf
-inf
2351
-inf
-inf
20
1848
1570
1317
1050
770
492
212
-inf
-inf
-inf
-inf
2631
-inf
-inf
21
2140
1862
1609
1342
1062
784
504
212
-inf
-inf
-inf
2923
-inf
-inf
22
2424
2146
1893
1626
1346
1068
788
496
212
-inf
-inf
3207
-inf
-inf
23
2722
2444
2191
1924
1644
1366
1086
794
510
212
-inf
3505
-inf
-inf
24
3021
2743
2490
2223
1943
1665
1385
1093
809
511
212
3804
-inf
-inf
25
3382
3104
2851
2584
2304
2026
1746
1454
1170
872
573
4165
-inf
-inf
26
3676
3398
3145
2878
2598
2320
2040
1748
1464
1166
867
4459
2217
-inf
27
6049
5771
5518
5251
4971
4693
4413
4121
3837
3539
3240
6832
4590
848
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112
Matriks
:
Tabel 3.9 Matriks B Graf Multi Loop Multi Vertex
BARIS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
Matriks
:
KOLOM 1 10 5 10 445 944 944 445 1252 885 1265 1632 1902 2162 2415 2693 2946 3213 3493 3771 4051 4343 4627 4925 5224 5585 5879 8252
Tabel 3.10 Matriks C Graf Multi Loop Multi Vertex
BARIS 1
KOLOM 1 2 -inf -inf
3 -inf
4 -inf
5 -inf
6 -inf
7 -inf
8 -inf
9 -inf
10 -inf
11 -inf
12 -inf
13 -inf
BARIS 1
15 -inf
17 -inf
18 -inf
19 -inf
20 -inf
21 -inf
22 -inf
23 -inf
24 -inf
25 -inf
26 -inf
27 848
16 -inf
14 -inf
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113
Berdasarkan matriks yang telah tersusun, kemudian akan dicari nilai eigen maksimum dari matriks
dengan bantuan MATLAB. Nilai eigen
maksimum yang bersesuaian dengan matriks
pada sistem di atas adalah
4165. D. Analisis Model Selanjutnya akan dilakukan analisis berdasarkan pengamatan yang dilakukan terhadap beberapa graf yang disajikan. Pengamatan pertama dilakukan pada graf sistem produksi ber-loop tunggal. Loop tunggal yang disajikan merupakan graf sistem produksi yang hanya memiliki satu loop. Unit pemrosesan yang ada pada Gambar 3.1 (graf sistem produksi loop tunggal) sebanyak 5 unit. Unit pemrosesan yang ada pada Gambar 3.2 (graf sistem produksi modifikasi loop tunggal) sebanyak 6 unit.Unit pemrosesan yang awalnya sebanyak 5 unit bertambah menjadi 6 unit karena terdapat satu loop. Entry matriks
pada diagonal utama menunjukkan lama waktu yang
dibutuhkan dari suatu unit pemrosesan untuk menyelesaikan pekerjaannya. Dapat dilihat bahwa pada diagonal utama , entry
dan
berturut-turut menunjukkan lama waktu menyelesaikan pekerjaannya. Nilai turut merupakan merepresentasikan waktu
dan
untuk dan
secara berturut-
. Perbedaan terjadi pada
menyelesaikan pekerjaannya.
yang
merupakan
unit pemrosesan bayangan yang digunakan untuk menunjukkan pekerjaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114
kedua dari
, sehingga waktu untuk menyelesaikan pekerjaan hingga dapat
memulai pekerjaan selanjutnya harus menunggu diperoleh dari waktu proses
(
selesai. Nilai 22 pada
ditambah waktu transfer untuk
memastikan mesin sudah kosong dan siap dimulai pekerjaan selanjutnya dan ditambah waktu proses
(
. Nilai 22 pada
,
juga merupakan nilai
eigen maksimum dari matriks . Dengan kata lain waktu pemrosesan terlama yang dibutuhkan suatu mesin pada contoh tersebut untuk menyelesaikan pekerjaannya adalah 22 satuan waktu yang dalam kasus ini merupakan pemrosesan pada
.
Pengamatan selanjutnya dilakukan pada graf sistem produksi ber-loop ganda. Multi loop yang disajikan merupakan graf sistem produksi yang memiliki lebih dari satu loop. Unit pemrosesan yang ada pada Gambar 3.3 (graf sistem produksi loop ganda) sebanyak 6 unit. Unit pemrosesan yang ada pada Gambar 3.4 (graf sistem produksi modifikasi loop ganda) sebanyak 8 unit. Unit pemrosesan yang awalnya sebanyak 6 unit bertambah menjadi 8 unit karena terdapat dua loop. Sama seperti pada loop tunggal, entry matriks
pada diagonal utama
menunjukkan lama waktu yang dibutuhkan dari suatu unit pemrosesan untuk menyelesaikan pekerjaannya. Pada diagonal utama matriks terlihat pada
yang merupakan waktu
, entry terbesar
menyelesaikan pekerjaannya.
merepresentasikan pekerjaan ketiga pada unit pemrosesan dapat menyelesaikan pekerjaannya pada waktu
,
dan
. Sehingga selesai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115
bekerja. Nilai 34 yang merupakan entry
memiliki nilai yang sama dengan
nilai eigen maksimum matriks . Dengan kata lain waktu pemrosesan terlama yang dibutuhkan suatu mesin pada contoh tersebut untuk menyelesaikan pekerjaannya adalah 34 satuan waktu yang dalam kasus ini merupakan pemrosesan pada
.
Pengamatan yang terakhit dilakukan pada graf sistem produksi berloop ganda dengan beberapa titik (Multi loop multi vertex). Multi loop multi vertex yang disajikan merupakan graf sistem produksi yang memiliki lebih dari satu loop pada beberapa mesin. Unit pemrosesan yang ada pada Gambar 3.5 (graf sistem produksi multi loop multi vertex) sebanyak 12 unit. Unit pemrosesan yang ada pada Gambar 3.6 (graf sistem produksi modifikasi multi loop multi vertex) sebanyak 27 unit.Unit pemrosesan yang awalnya sebanyak 12 unit bertambah menjadi 27 unit karena berdasarkan Gambar 3.5 terdapat 15 loop yang terdiri dari 1 loop pada pada
dan
, 5 loop pada
, dan 8 loop
. Sama seperti pada loop tunggal dan loop ganda, entry matriks
pada
diagonal utama menunjukkan lama waktu yang dibutuhkan dari suatu unit pemrosesan untuk menyelesaikan pekerjaannya. Pada diagonal utama matriks , entry terbesar terlihat pada menyelesaikan pekerjaannya. pada unit pemrosesan pemrosesan
yang merupakan waktu merepresentasikan pekerjaan kesembilan
. Selain itu karena mesin yang digunakan pada unit
sama dengan
maka
dapat menyelesaikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116
pekerjaannya pada waktu
,
yang merupakan entry
memiliki nilai yang sama dengan nilai eigen
maksimum matriks
, hingga
selesai bekerja. Nilai 4165
. Dengan kata lain waktu pemrosesan terlama yang
dibutuhkan suatu mesin pada contoh tersebut untuk menyelesaikan pekerjaannya adalah 4165 satuan waktu yang dalam kasus ini merupakan pemrosesan pada
.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan dapat dilihat bahwa banyaknya unit pemrosesan modifikasi setara dengan jumlahan unit pemrosesan ber-loop ditambah dengan banyaknya loop. Hal ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Teorema 3.1 Jika suatu graf ber-loop memiliki sebanyak sebanyak
unit pemrosesan dan memiliki total loop
, maka banyaknya unit pemrosesan modifikasi yang terjadi .
Bukti : Diberikan suatu graf dengan unit pemrosesan tak identik dan menandakan terdapat
.
pemrosesan identik yang terjadi sehingga terdapat
unit pemrosesan. Banyaknya unit pemrosesan yang terjadi
atau
.
Selain itu terdapat perbedaan pada entry matriks diagonal utama yang menunjukkan waktu proses unit pemrosesan bayangan. Entry yang menunjukkan unit pemrosesan bayangan merupakan hasil penjumlahan dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117
waktu proses unit pemrosesan asal dan waktu transfernya, sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut. Teorema 3.2 Jika
menunjukkan suatu unit pemrosesan dengan loop sebanyak
menunjukkan unit pemrosesan bayangan ke- maka dengan
, dengan
unit pemrosesan
pada matriks
dan sama
menunjukkan waktu pemrosesan pada
dan menunjukkan total waktu transfer dari
hingga
.
Bukti : Diberikan suatu graf seperti berikut.
Gambar 3.7 Graf Sistem Produksi dengan n loop Diambil :
⨂
Untuk
1 mesin Gambar 3.8 Graf Sistem Produksi Modifikasi n loop pada loop pertama Karena
dan
bekerja pada mesin yang sama, waktu pemrosesan yang
dibutuhkan sampai
selesai harus menunggu
diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan pada
selesai. Waktu yang adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118
Untuk Dengan prinsip yang sama, waktu pemrosesan sampai menunggu pemrosesan
selesai harus
selesai pemrosesan. Sehingga waktu yang
diperlukan untuk mesin tersebut hingga menyelesaikan pekerjaan dengan waktu proses untuk menyelesaikan
ditambah dengan waktu
transfer ditambah dengan waktu pemrosesan pada dituliskan
sama
sehingga dapat
: ⨂
Dengan menggunakan prinsip yang sama, pada Waktu
pemrosesan
hingga
⨂
dapat
ditulistkan
:
⨂
⨂ Karena waktu merosesan
menunjukkan lama waktu
dapat memulai pekerjaan kedengan
maka menurut Definisi 2.16, lama waktu pemrosesan
pada unit pemrosesan bersesuaian dengan
setelah menyelesaikan pekerjaan ke-
jika disajikan ke dalam bentuk matriksnya akan . Hal ini mengakibatkan,
.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV ANALISIS WAKTU OPTIMUM DAN PENJADWALAN PRODUKSI SECARA PERIODIK A. Analisis Barisan Keadaan Sistem dan Output Pada bagian ini dibuat analisis atas persamaan yang telah diperoleh dari graf sistem produksi modifikasi. Analisis ini dilakukan dengan cara menghitung barisan keadaan sistem dan barisan output sistem dengan bantuan program MATLAB. Berdasarkan hasil yang diperoleh, dapat ditentukan waktu optimum serta dapat dibuat jadwal produksi yang periodik. Perhitungan barisan keadaan sistem dan barisan output sistem pada Gambar 3.2 dimulai dengan memberikan kondisi awal ( [
–
–
–
sebagai berikut.
–
Selain dengan memberikan input kondisi awal diberikan pula input berupa matriks
dan
seperti yang telah dijelaskan pada Bab III. Hasil
dari perhitungan barisan keadaan sistem dan barisan output pada Gambar 3.2 dengan menggunakan program MATLAB untuk barisan input
akan tersaji dalam Tabel 4.1.
[
119
dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120
Tabel 4.1 Barisan Keadaan Sistem dan Output Graf Sistem Produksi Loop Tunggal 0 1 2 -inf -inf -inf -inf
1 11 10 23 23 35 48 60
2 33 18 45 45 57 70 82
3 55 26 67 67 79 92 104
4 77 37 89 89 101 114 126
5 99 50 111 111 123 136 148
6 121 62 133 133 145 158 170
Berdasarkan Tabel 4.1 terlihat bahwa selisih waktu mulai produksi antara produksi ke-
dengan produksi ke- pada masing-masing unit
pemrosesan tidak sama. Dengan kata lain sistem belum periodik. Untuk itu diperlukan suatu perhitungan yang membuat sistem menjadi periodik. Berdasarkan pada barisan keadaan output pada Tabel 4.1 akan dihitung waktu mulai paling lambat( ̂ . Waktu mulai paling lambat membuat keadaan sistem menjadi periodik serta mampu mempertahankan kualitas barang yang diolah. Perhitungan waktu paling lambat dilakukan dengan bantuan program MATLAB. Hasil dari perhitungan waktu paling lambat ( ̂ adalah sebagai berikut. Barisan input paling lambat ( ̂ = [ Barisan output y untuk ̂ = [ Barisan input minimum simpangan ̃ = [ Barisan output y untuk ̃ =[ Dari hasil perhitungan tersebut, input paling lambat akan digunakan lagi untuk mencari barisan keadaan sistem dengan bantuan program MATLAB.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121
Hasil dari perhitungan barisan keadaan sistem dengan input paling lambat adalah sebagai berikut. Tabel 4.2 Barisan Keadaan Sistem dan Output pada Graf Loop Tunggal dengan Input Paling Lambat 0 1 2 -inf -inf -inf -inf
1 11 12 23 23 35 48 60
2 33 34 45 45 57 70 82
3 55 56 67 67 79 92 104
4 77 78 89 89 101 114 126
5 99 100 111 111 123 136 148
6 121 122 133 133 145 158 170
Pada Tabel 4.2 terlihat bahwa barisan keadaan sistem dan output telah periodik pada saat mulai produksi ke-1. Keperiodikan barisan keadaan sistem dan output tercermin dari kesamaan selisih waktu mulai produksi kedengan waktu mulai produksi ke-
pada setiap unit pemrosesan. Selisih
waktu mulai produksi untuk setiap unit pemrosesan pada Gambar 3.2 adalah 22 satuan waktu. Dengan menggunakan cara yang sama dihitung pula barisan keadaan sistem dan output pada Gambar 3.4 dan 3.6. Hasil akhir barisan keadaan sistem dan output pada Gambar 3.4 dengan barisan input paling lambat (̂
adalah sebagai berikut.
[
Tabel 4.3 Barisan Keadaan Sistem dan Ouput pada Graf Multi Loop dengan Input Paling Lambat 0 0 1 -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf
1 10 11 16 28 28 43 40
2 44 45 50 62 62 77 74
3 78 79 84 96 96 111 108
4 112 113 118 130 130 145 142
5 146 147 152 164 164 179 176
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122
57 67
-Inf
91 101
125 135
159 169
193 203
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa barisan keadaan sistem mulai periodik setelah produksi ke-1. Barisan keadaan sistem dan output pada Gambar 3.4 periodik dengan periode 34 satuan waktu. Selanjutnya dengan menggunakan cara yang sama ditentukan barisan keadaan sistem dan ouput pada Gambar 3.6 dengan input paling lambat. Barisan keadaan sistem dan output pada Gambar (̂
3.6
dengan
menggunakan
input
paling
lambat
adalah sebagai berikut.
[
Tabel 4.4 Barisan Keadaan Sistem dan Ouput pada Graf Multi Loop Multi Vertex dengan Input Paling Lambat 0 10
1 944
2 5109
3 9274
4 13439
5 17604
5
939
5104
9269
13434
17599
10
944
5109
9274
13439
17604
-inf
1379
5544
9709
13874
18039
-inf
1878
6043
10208
14373
18538
-inf
1878
6043
10208
14373
18538
-inf
1379
5544
9709
13874
18039
-inf
2186
6351
10516
14681
18846
-inf
1819
5984
10149
14314
18479
-inf
2199
6364
10529
14694
18859
-inf
2566
6731
10896
15061
19226
-inf
2836
7001
11166
15331
19496
-inf
3096
7261
11426
15591
19756
-inf
3349
7514
11679
15844
20009
-inf
3627
7792
11957
16122
20287
-inf
3880
8045
12210
16375
20540
-inf
4147
8312
12477
16642
20807
-inf
4427
8592
12757
16922
21087
-inf
4705
8870
13035
17200
21365
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123
-inf
4985
9150
13315
17480
21645
-inf
5277
9442
13607
17772
21937
-inf
5561
9726
13891
18056
22221
-inf
5859
10024
14189
18354
22519
-inf
6158
10323
14488
18653
22818
-inf
6519
10684
14849
19014
23179
-inf
6813
10978
15143
19308
23473
-inf
9186
13351
17516
21681
25846
10034
14199
18364
22529
26694
Pada Tabel 4.4 terlihat bahwa barisan keadaan sistem dan output telah periodik pada saat mulai produksi ke-1. Keperiodikan barisan keadaan sistem dan output tercermin dari kesamaan selisih waktu mulai produksi kedengan waktu mulai produksi ke-
pada setiap unit pemrosesan. Selisih
waktu mulai produksi untuk setiap unit pemrosesan pada Gambar 3.6 adalah 4165 satuan waktu. Berikut ini akan dianalisis keterhubungan antara entry dan nilai eigen matriks A pada sistem persamaan linear aljabar max-plus terhadap waktu input paling lambat dan keperiodikan barisan keadaan sistem dan output sistem produksi berdasarkan pada contoh-contoh yang telah dipaparkan sebelumnya. Pengamatan yang pertama dilakukan pada barisan keadaan sistem pada sistem produksi loop tunggal. Barisan keadaan sistem pada graf sistem produksi loop tunggal dengan persamaan
, dengan matriks
dan
yang didefinisikan sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124
, [
]
, [
]
[ dan memiliki nilai eigen yang bersesuaian dengan matriks
= 22
,menunjukkan keperiodikannya pada produksi pertama untuk waktu input paling lambat ̂
[
dengan periode 22 satuan waktu.
Waktu input paling lambat pada produksi pertama untuk graf loop tunggal mempunyai nilai yang sama dengan entry matriks A yang terletak pada baris pertama dan kolom pertama yaitu 10 yang juga merupakan nilai maksimum waktu pemrosesan untuk unit-unit pemrosesan yang dapat memulai pekerjaan tanpa menunggu unit pemrosesan yang lain. Dalam kasus ini
dan
.
Selain itu, periode barisan keadaan sistem dan ouput memiliki nilai yang sama dengan nilai eigen matriks A. Hal yang sama juga berlaku pada periode waktu input paling lambat yaitu 22 satuan waktu yang merupakan nilai eigen dari matriks A. Pengamatan selanjutnya dilakukan pada barisan keadaan sistem pada sistem produksi loop ganda (Multi loop). Barisan keadaan sistem pada graf sistem produksi multi loop dengan persamaan
,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125
dengan matriks
dan
yang didefinisikan sebagai berikut.
,
[
]
,
[
]
[ dan memiliki nilai eigen yang bersesuaian dengan matriks
= 34,
menunjukkan keperiodikannya pada produksi pertama untuk waktu input paling lambat ̂
[
dengan periode 34 satuan waktu.
Waktu input paling lambat pada produksi pertama untuk graf sistem produksi multi loop mempunyai nilai yang sama dengan entry matriks
yang terletak
pada baris kedua dan kolom kedua yaitu 10 yang merupakan nilai maksimum waktu pemrosesan pada unit pemrosesan yang dapat memulai produksi secara langsung tanpa harus bergantung pada unit pemrosesan lainnya. Selain itu, periode barisan keadaan sistem dan ouput memiliki nilai yang sama dengan nilai eigen matriks . Hal yang sama juga berlaku pada periode waktu input paling lambat yaitu 34 satuan waktu yang merupakan nilai eigen dari matriks . Pengamatan yang dilakukan pada barisan keadaan sistem pada sistem produksi ber-loop ganda dengan beberapa titik (Multi loop multi vertex). Barisan keadaan sistem pada graf multi loop multi vertex dengan persamaan
,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 126
dengan matriks
dan
yang didefinisikan pada Tabel 3.7, Tabel 3.8, dan
Tabel 3,9 dan memiliki nilai eigen yang bersesuaian dengan matriks
=
4165, menunjukkan keperiodikannya pada produksi pertama untuk waktu input paling lambat ̂
dengan periode
[
4165 satuan waktu. Waktu input paling lambat pada produksi pertama untuk graf multi loop multi vertex mempunyai nilai yang sama dengan entry matriks yang terletak pada baris pertama dan kolom pertama yaitu 934 yang merupakan nilai maksimum waktu pemrosesan pada unit pemrosesan yang dapat memulai produksi secara langsung tanpa harus bergantung pada unit pemrosesan lainnya. Selain itu, periode barisan keadaan sistem dan ouput memiliki nilai yang sama dengan nilai eigen matriks . Hal yang sama juga berlaku pada periode waktu input paling lambat yaitu 4165 satuan waktu yang merupakan nilai eigen dari matriks . Berdasarkan pada pengamatan di atas dapat disimpulkan suatu teorema berikut. Teorema 4.1 Jika terdapat suatu persamaan
,
dengan matriks
[
maksimum dari matriks serta diketahui
hingga
],
, dan input
merupakan nilai eigen
bersesuaian dengan matriks
,
merupakan unit pemrosesan yang memulai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 127
pemrosesan tanpa bergantung pada pemrosesan lainnya maka barisan input paling lambat agar barisan keadaan sistem periodik adalah [ dengan
.
Bukti : Misal diberikan nilai
, maka
.
merupakan unit pemrosesan yang bekerja secara langsung tanpa bergantung pada unit pemrosesan lainnya, sehingga waktu pemrosesan untuk tiap-tiap unit pemrosesannya sama dengan
.
eigen maksimum dari matriks , sehingga
merupakan nilai
merupakan waktu terlama yang
dimiliki suatu unit pemrosesan dalam sistem produksi untuk menyelesaikan pekerjaannya dalam satu periode. Selanjutnya akan diambil input paling lambat untuk produksi pertama. Karena
merupakan unit pemrosesan yang bekerja secara
langsung maka unit-unit pemrosesan tersebut bergantung pada waktu input yang diberikan. Semakin cepat waktu inputnya, semakin cepat pula unit pemrosesan tersebut memulai pekerjaannya, begitupun sebaliknya. Dalam kasus ini akan dicari input yang paling lambat yang memenuhi maka ada
yang memenuhi
bukan input paling lambat. Jika
. Jika Jadi,
maka waktu produksi yang diambil
menjadi tidak optimum karena semua unit pemrosesan dari
hingga
seharusnya telah dapat menyelesaikan proses pertamanya. Hal ini membuat barang akan keluar dari sistem melebihi dari waktu yang diharapkan. Sehingga diambil
yang membuat
tetap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 128
Jika diambil periode
, maka ada unit pemrosesan yang belum
menyelesaikan pemrosesan sebelumnya saat unit pemrosesan yang lain telah melakukan pemrosesan periode selanjutnya. Hal ini membuat keadaan tidak periodik untuk semua sistem. Selanjutnya diambil
sebagai periode yang
merupakan waktu terlama yang dimiliki suatu unit pemrosesan dalam sistem produksi
untuk
Pengambilan
menyelesaikan
pekerjaannya
dalam
satu
periode.
sebagai periode membuat semua unit pemrosesan telah selesai
melakukan pemrosesan dan siap melakukan pemrosesan selanjutnya. Begitu pun untuk unit pemrosesan dengan waktu pemrosesan sebesar
, unit
pemrosesan tersebut akan segera melakukan pemrosesan selanjutnya tanpa harus menunggu terlalu lama. Jika diambil periode
, maka akan terjadi waktu tunggu pada unit
pemrosesan dengan waktu proses terpanjang sehingga waktu pemrosesan menjadi tidak optimum. Sehingga, periode yang diambil untuk membuat barisan keadaan sistem menjadi periodik adalah
. Seperti dijelaskan diatas, bahwa unit
pemrosesan yang bekerja secara langsung dapat memulai produksi sesuai dengan barisan input yang dimasukkan. Sehingga, agar barisan keadaan sistem optimum dan periodik, barisan input yang dipilih adalah [ dengan
.
Dengan barisan input paling lambat tersebut akan diperoleh barisan keadaan sistem dan ouput yang periodik dengan periode sebesar sistem tersebut,
. Pada
menjadi periode dari barisan keadaan sistem dan output
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 129
dikarenakan
yang berupa nilai eigen maksimum dari matriks
merupakan
waktu proses terlama suatu unit pemrosesan dapat menyelesaikan pekerjaannya.
B. Penjadwalan Produksi Secara Periodik Berdasarkan hasil pada bagian A, akan dibuat penjadwalan secara periodik. Penjadwalan akan dilakukan pada graf multi loop multi vertex yang merepresentasikan proses produksi kue secara nyata. Penjadwalan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut. Tabel 4.5 Jadwal Produksi Kue Secara Periodik Proses Kegiatan Produksi Pencampuran adonan tepung terigu, air, dan butter pada 1 Pemisahan kuning telur dan putih telur tahap 1 Pencampuran adonan tepung terigu, air, dan butter pada 2 Pemisahan kuning telur dan putih telur tahap 2 Pencampuran adonan 1 dengan kuning telur tahap 1 Pencampuran adonan 2 dengan kuning telur tahap 2 Pencampuran putih telur dengan gula pasir tahap 1 Pencampuran adonan 1 dengan campuran putih telur 1 Pencampuran putih telur dengan gula pasir tahap
Waktu memulai produksi (WIB) Produksi Ke1
2
3
4
5
07.00.05
08.09.30
09.18.55
10.28.20
11.37.45
07.00.00
08.09.25
09.18.50
10.28.15
11.37.40
07.00.05
08.09.30
09.18.55
10.28.20
11.37.45
07.07.20
08.16.45
09.26.10
10.35.35
11.45.00
07.15.39
08.25.04
09.34.29
10.43.54
11.53.19
07.15.39
08.25.04
09.34.29
10.43.54
11.53.19
07.07.20
08.16.45
09.26.10
10.35.35
11.45.00
07.20.47
08.30.12
09.39.37
10.49.02
11.58.27
07.14.40
08.24.05
09.33.30
10.42.55
11.52.20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 130
2 Pencampuran adonan 2 dengan campuran putih telur 2 Pemanggangan lapisan pertama pada oven Pemanggangan lapisan kedua pada oven Pemanggangan lapisan ketiga pada oven Pemanggangan lapisan keempat pada oven Pemanggangan lapisan kelima pada oven Pemanggangan lapisan keenam pada oven Pemanggangan lapisan ketujuh pada oven Pemanggangan lapisan kedelapan pada oven Pemanggangan lapisan kesembilan pada oven Pemanggangan lapisan kesepuluh pada oven Pemanggangan lapisan kesebelas pada oven Pemanggangan lapisan kedua belas pada oven Pemanggangan lapisan ketiga belas pada oven Pemanggangan lapisan keempat belas pada oven Pemanggangan lapisan kelima belas pada oven Pendinginan Pengepakan Barang jadi siap didistribusikan
07.21.00
08.30.25
09.39.50
10.49.15
11.58.40
07.27.07
08.36.32
09.45.57
10.55.22
12.04.47
07.31.37
08.41.02
09.50.27
10.59.52
12.09.17
07.35.57
08.45.22
09.54.47
11.04.12
12.13.37
07.40.10
08.49.35
09.59.00
11.08.25
12.17.50
07.44.48
08.54.13
10.03.38
11.13.03
12.22.28
07.49.01
08.58.26
10.07.51
11.17.16
12.26.41
07.53.28
09.02.53
10.12.18
11.21.43
12.31.08
07.58.08
09.07.33
10.16.58
11.26.23
12.35.48
08.02.46
09.12.11
10.21.36
11.31.01
12.40.26
08.07.26
09.16.51
10.26.16
11.35.41
12.45.06
08.12.18
09.21.43
10.31.08
11.40.33
12.49.58
08.17.02
09.26.27
10.35.52
11.45.17
12.54.42
08.22.00
09.31.25
10.40.50
11.50.15
12.59.40
08.26.59
09.36.24
10.45.49
11.55.14
13.04.39
08.33.00
09.42.25
10.51.50
12.01.15
13.10.40
08.37.54
09.47.19
10.56.44
12.06.09
13.15.34
09.17.27
10.26.52
11.36.17
12.45.42
13.55.07
09.31.35
10.41.00
11.50.25
12.59.50
14.09.15
Penjadwalan yang dilakukan pada Tabel 4.5 disusun berdasarkan barisan keadaan sistem dan output dengan menggunakan input paling lambat. Penjadwalan dilakukan dengan menggunakan detik sebagai satuan waktu dan pukul 07.00.00 sebagai waktu memulai produksi. Proses kegiatan produksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 131
yang dituliskan sesuai dengan proses kegiatan produksi sebenarnya. Dengan menjadwalkan secara periodik dan menggunakan input paling lambat, produsen dapat melakukan pekerjaan dengan lebih terjadwal dan kualitas barang setengah jadi menjadi lebih terjaga karena meminimalkan waktu tunggu antar unit pemrosesan. Proses menunggu terjadi pada tahap awal produksi pada saat barang mentah belum mulai diproses. C. Keterbatasan Penelitian Keterbatasan yang dialami penulis dalam pelaksanaan penelitian adalah proses produksi yang dilakukan secara manual untuk beberapa unit pemrosesan. Proses produksi secara manual menyebabkan perhitungan waktu transfer menjadi kurang akurat. Perhitungan waktu transfer dilakukan dengan menghitung waktu rata-rata untuk setiap proses transfer. Perhitungan waktu transfer
yang kurang akurat
akan mempengaruhi waktu produksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Berdasarkan pada pembahasan-pembahasan sebelumnya dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. 1. Sifat-sifat model matematika waktu produksi pada graf sistem produksi ber-loop dengan menggunakan sistem persamaan linear aljabar max-plus adalah sebagai berikut. a. Jika suatu graf ber-loop memiliki total loop sebanyak
unit pemrosesan dan memiliki
, maka banyaknya unit pemrosesan
modifikasi yang terjadi sebanyak b. Jika dan
.
menunjukkan suatu unit pemrosesan dengan loop sebanyak menunjukkan unit pemrosesan bayangan ke- maka
pada matriks
sama dengan
, dengan
menunjukkan waktu pemrosesan pada unit pemrosesan menunjukkan total waktu transfer dari
hingga
2. Jika terdapat suatu persamaan
,
132
.
dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 133
dengan matriks
[
eigen maksimum dari matriks dengan matriks
],
merupakan nilai
, dan input
, serta diketahui
hingga
bersesuaian merupakan unit
pemrosesan yang memulai pemrosesan tanpa bergantung pada pemrosesan lainnya maka barisan input paling lambat agar barisan keadaan sistem periodik adalah [ dengan
.
B. SARAN Adapun saran-saran yang dapat penulis berikan bagi penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut. 1.
Sistem produksi yang dibahas dalam penelitian ini dibatasi pada sistem produksi pada graf ber-loop dengan satu input satu output. Penelitian selanjutnya dapat membahas tentang sistem produksi pada graf ber-loop dengan multi input multi output.
2.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan proses produksi kue secara manual pada beberapa unit pemrosesan sebagai contoh nyata. Hal ini menyebabkan perhitungan waktu transfer menjadi kurang akurat. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan contoh pada suatu produksi dengan semua unit pemrosesan berupa mesin.
3.
Pemodelan graf sistem produksi ber-loop pada penelitian ini dibuat dengan memodifikasi graf melalui penambahan unit pemrosesan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 134
Penelitian selanjutnya dapat membuat pemodelan tanpa menambahkan unit pemrosesan bayangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Mustofa dan Mustofa. 2012. Aplikasi Sistem Persamaan Linear Aljabar Max-Plus dalam Mengoptimalisasi Waktu Produksi Bakpia Pathok Jaya “25” Daerah Istimewa Yogyakarta. Skripsi diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta. Berlianty, Arifin. (2002). Teknik-Teknik Optimasi Heuristik. ISBN : 987-979-756625-8. De Schutter, B. 1996. Max-Algebraic System Theory for Discrete Event Systems. PhD Thesis. Leuven: Department of Electrical Engineering, Katholieke Universiteit. De Schutter, B and T. Van den Boom. 2008. Max-plus algebra and max-plus linear discrete event system : An Introduction, “Proceedings of the 9th International Workshop on Discrete Event System”. Goteborg, Sweden. Farlow, Kasie G. (2009). Max-Plus Algebra. Thesis submitted to the Faculty of the Virginia Polytechnic Institute and State University. Rudhito, Andy. 2016. Aljabar Max-Plus dan Penerapannya. Yogyakarta : Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP-Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Subiono and Nur Shofianah. 2009. Using Max-Plus Algebra in The Flow Shop Scheduling. The Journal of Technology and Science, Vol. 20, No. 3. Subiono. 2015. Aljabar Min-Max Plus dan Terapannya. Surabaya : Jurusan Matematika, FMIPA-ITS, Surabaya.
135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 1. Hasil Perhitungan MATLAB untuk Contoh 1 2. Hasil Perhitungan MATLAB untuk Contoh 2 3. Hasil Perhitungan MATLAB untuk Contoh 3 4. Foto Penelitian
137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN I 1. Nilai Eigen dan Vektor Eigen Max-Plus Matriks Pada Contoh 1 Matriks yang dihitung A = [10 -inf 10 -inf -inf -inf;-inf 8 -inf -inf -inf -inf;22 -inf 22 -inf -inf -inf;22 19 22 15 -inf -inf;34 31 34 -inf 10 -inf;47 44 47 30 23 12] HASIL PERHITUNGAN : =================== Matriks A = 10 -Inf 10 -Inf -Inf -Inf -Inf 8 -Inf -Inf -Inf -Inf 22 -Inf 22 -Inf -Inf -Inf 22 19 22 15 -Inf -Inf 34 31 34 -Inf 10 -Inf 47 44 47 30 23 12 Matriks A TIDAK IRREDUSIBEL NILAI EIGEN max-plus maksimum matriks A = 22 VEKTOR EIGEN max-plus yang bersesuaian = -12 -Inf 0 0 12 25
138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Perhitungan Barisan Keadaan Sistem dan Output pada Contoh 1 INPUT-OUTPUT SLMI(A, B, C, x0) Masukkan matriks A(nxn) = [10 -inf 10 -inf -inf -inf;-inf 8 -inf -inf -inf -inf;22 -inf 22 -inf -inf -inf;22 19 22 15 -inf -inf;34 31 34 -inf 10 -inf;47 44 47 30 23 12] Masukkan matriks B(nx1) = [1;2;13;13;25;38] Masukkan matriks C(1xn) = [-inf -inf -inf -inf -inf 12] Masukkan kondisi awal x0(nx1) = [1;2;-inf;-inf;-inf;-inf] Masukkan barisan input sp kej ke-k u(kx1) = [0;13;20;35;48;60] HASIL PERHITUNGAN : =================== Matriks A = 10 -Inf 10 -Inf -Inf -Inf -Inf 8 -Inf -Inf -Inf -Inf 22 -Inf 22 -Inf -Inf -Inf 22 19 22 15 -Inf -Inf 34 31 34 -Inf 10 -Inf 47 44 47 30 23 12 Matriks B = 1 2 13 13 25 38
139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Matriks C = -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf
12
Kondisi awal x0 = 1 2 -Inf -Inf -Inf -Inf Barisan input u = 0 13 20 35 48 60 Barisan vektor keadaan sistem x(k) utk k = 0,1, 2, ... : 1 11 33 55 77 99 121 2 10 18 26 37 50 62 -Inf 23 45 67 89 111 133 -Inf 23 45 67 89 111 133 -Inf 35 57 79 101 123 145 -Inf 48 70 92 114 136 158 Barisan output sistem y(k) utk k = 1, 2, ... : 60 82 104 126 148 170
140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
OPTIMISASI INPUT-OUTPUT Sistem Linear Max-Plus Waktu-Invariant ---------------------------------------------------Masukkan matriks A = [10 -inf 10 -inf -inf -inf;-inf 8 -inf -inf -inf -inf;22 -inf 22 -inf -inf -inf;22 19 22 15 -inf -inf;34 31 34 -inf 10 -inf;47 44 47 30 23 12] Masukkan matriks B = [1;2;13;13;25;38] Masukkan matriks C = [-inf -inf -inf -inf -inf 12] Masukkan kondisi awal x0 = [1;2;-inf;-inf;-inf;-inf] Masukkan barisan output (dalam vektor kolom) y = [60;82;104;126;148;170] HASIL PERHITUNGAN : =================== Matriks A = 10 -Inf 10 -Inf -Inf -Inf -Inf 8 -Inf -Inf -Inf -Inf 22 -Inf 22 -Inf -Inf -Inf 22 19 22 15 -Inf -Inf 34 31 34 -Inf 10 -Inf 47 44 47 30 23 12 Matriks B = 1 2 13 13 25 38
141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Matriks C = -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf
12
Kondisi awal x0 = 1 2 -Inf -Inf -Inf -Inf Barisan output y = 60 82 104 126 148 170 Barisan input paling lambat u_topi = 10 32 54 76 98 120 Barisan output y untuk u_topi = 60 82 104 126 148 170 Barisan input minimum simpangan u_tilde = 10 32 54 76 98 120 Barisan output y untuk u_tilde = 60 82 104 126 148 170
142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
>> hitung ans = function io_SLMI = maxio INPUT-OUTPUT SLMI(A, B, C, x0) -------------------------------Masukkan matriks A(nxn) = [10 -inf 10 -inf -inf -inf;-inf 8 -inf -inf -inf -inf;22 -inf 22 -inf -inf -inf;22 19 22 15 -inf -inf;34 31 34 -inf 10 -inf;47 44 47 30 23 12] Masukkan matriks B(nx1) = [1;2;13;13;25;38] Masukkan matriks C(1xn) = [-inf -inf -inf -inf -inf 12] Masukkan kondisi awal x0(nx1) = [1;2;-inf;-inf;-inf;-inf] Masukkan barisan input sp kej ke-k u(kx1) = [10;32;54;76;98;120] HASIL PERHITUNGAN : =================== Matriks A = 10 -Inf 10 -Inf -Inf -Inf -Inf 8 -Inf -Inf -Inf -Inf 22 -Inf 22 -Inf -Inf -Inf 22 19 22 15 -Inf -Inf 34 31 34 -Inf 10 -Inf 47 44 47 30 23 12
143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Matriks B = 1 2 13 13 25 38 Matriks C = -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf
12
Kondisi awal x0 = 1 2 -Inf -Inf -Inf -Inf Barisan input u = 10 32 54 76 98 120 Barisan vektor keadaan sistem x(k) utk k = 0,1, 2, ... : 1 11 33 55 77 99 121 2 12 34 56 78 100 122 -Inf 23 45 67 89 111 133 -Inf 23 45 67 89 111 133 -Inf 35 57 79 101 123 145 -Inf 48 70 92 114 136 158 Barisan output sistem y(k) utk k = 1, 2, ... : 60 82 104 126 148 170
144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN II 1. Nilai Eigen dan Vektor Eigen Max-Plus Matriks Pada Contoh 2 Matriks yang dihitung A = [5 -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf 10 -inf -inf -inf 10 -inf;23 22 22 10 -inf 22 -inf;38 33 37 19 25 12 -inf;52 47 51 33 39 26 51 10]
-inf;-inf 10 -inf 8 -inf -inf 37 -inf;35 -inf
-inf 22 34
-inf -inf -inf;23 -inf -inf 22
-inf 22 -inf
-inf;11 -inf 34
HASIL PERHITUNGAN : =================== Matriks A = 5 -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf 10 -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf 11 -Inf 10 -Inf -Inf -Inf 10 -Inf 23 22 22 8 -Inf -Inf 22 -Inf 23 -Inf 22 -Inf 10 -Inf 22 -Inf 38 33 37 19 25 12 37 -Inf 35 -Inf 34 -Inf 22 -Inf 34 -Inf 52 47 51 33 39 26 51 10 Matriks A TIDAK IRREDUSIBEL NILAI EIGEN max-plus maksimum matriks A = 34 VEKTOR EIGEN max-plus yang bersesuaian = -Inf -Inf -24 -12 -12 3 0 17
145
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Perhitungan Barisan Keadaan Sistem dan Output pada Contoh 2 INPUT-OUTPUT SLMI(A, B, C, x0) -------------------------------Masukkan matriks A(nxn) = [5 -inf;11 -inf 10 -inf -inf 10 -inf 22 34 -inf;52 47 51
-inf -inf -inf;38 33
-inf -inf 33 39
-inf 10 37 26
-inf -inf;23 19 51
-inf 22 25 10]
-inf 22 12
-inf;-inf 10 -inf 8 -inf -inf 37 -inf;35 -inf
-inf 22 34
-inf -inf -inf;23 -inf -inf 22
-inf 22 -inf
Masukkan matriks B(nx1) = [0;1;6;18;18;33;30;47] Masukkan matriks C(1xn) = [-inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf 10] Masukkan kondisi awal x0(nx1) = [0;1;-inf;-inf;-inf;-inf;-inf;-inf] Masukkan barisan input sp kej ke-k u(kx1) = [10;20;30;40;50] HASIL PERHITUNGAN : =================== Matriks A = 5 -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf 10 -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf 11 -Inf 10 -Inf -Inf -Inf 10 -Inf 23 22 22 8 -Inf -Inf 22 -Inf 23 -Inf 22 -Inf 10 -Inf 22 -Inf 38 33 37 19 25 12 37 -Inf 35 -Inf 34 -Inf 22 -Inf 34 -Inf 52 47 51 33 39 26 51 10
146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Matriks B = 0 1 6 18 18 33 30 47 Matriks C = -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf
10
Kondisi awal x0 = 0 1 -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf Barisan input u = 10 20 30 40 50 Barisan vektor keadaan sistem x(k) utk k = 0,1, 2, ... : 0 10 20 30 40 50 1 11 21 31 41 51 -Inf 16 50 84 118 152 -Inf 28 62 96 130 164 -Inf 28 62 96 130 164 -Inf 43 77 111 145 179
147
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-Inf -Inf
40 74 108 142 176 57 91 125 159 193
Barisan output sistem y(k) utk k = 1, 2, ... : 67 101 135 169 203 OPTIMISASI INPUT-OUTPUT Sistem Linear Max-Plus Waktu-Invariant ---------------------------------------------------Masukkan matriks A = [5 -inf 10 -inf 11 -inf 10 -inf 23 22 22 8 23 -inf 22 -inf 38 33 37 19 35 -inf 34 -inf 52 47 51 33
-inf -inf -inf -inf 10 25 22 39
-inf -inf -inf -inf -inf 12 -inf 26
-inf -inf 10 22 22 37 34 51
-inf -inf -inf; -inf; -inf; -inf; -inf; 10]
-inf -inf;
-inf
-inf;
Masukkan matriks B = [0;1;6;18;18;33;30;47] Masukkan matriks C = [-inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf 10] Masukkan kondisi awal x0 = [0;1;-inf;-inf;-inf;-inf;-inf;-inf] Masukkan barisan output (dalam vektor kolom) y = [67;101;135;169;203]
148
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HASIL PERHITUNGAN : =================== Matriks A = 5 -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf 10 -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf 11 -Inf 10 -Inf -Inf -Inf 10 -Inf 23 22 22 8 -Inf -Inf 22 -Inf 23 -Inf 22 -Inf 10 -Inf 22 -Inf 38 33 37 19 25 12 37 -Inf 35 -Inf 34 -Inf 22 -Inf 34 -Inf 52 47 51 33 39 26 51 10 Matriks B = 0 1 6 18 18 33 30 47 Matriks C = -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf
10
Kondisi awal x0 = 0 1 -Inf -Inf -Inf
149
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-Inf -Inf -Inf Barisan output y = 67 101 135 169 203 Barisan input paling lambat u_topi = 10 44 78 112 146 Barisan output y untuk u_topi = 67 101 135 169 203 Barisan input minimum simpangan u_tilde = 10 44 78 112 146 Barisan output y untuk u_tilde = 67 101 135 169 203 >>
150
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
INPUT-OUTPUT SLMI(A, B, C, x0) -------------------------------Masukkan matriks A(nxn) = [5 -inf 10 -inf -inf 11 -inf 10 -inf -inf 23 22 22 8 -inf 23 -inf 22 -inf 10 38 33 37 19 25 35 -inf 34 -inf 22 52 47 51 33 39
-inf -inf -inf -inf -inf 12 -inf 26
-inf -inf 10 22 22 37 34 51
-inf -inf -inf; -inf; -inf; -inf; -inf; 10]
-inf -inf;
-inf
-inf
-inf;
Masukkan matriks B(nx1) = [0;1;6;18;18;33;30;47] Masukkan matriks C(1xn) = [-inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf 10] Masukkan kondisi awal x0(nx1) = [0;1;-inf;-inf;-inf;-inf;-inf;-inf] Masukkan barisan input sp kej ke-k u(kx1) = [10;44;78;112;146] HASIL PERHITUNGAN : =================== Matriks A = 5 -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf 10 -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf 11 -Inf 10 -Inf -Inf -Inf 10 -Inf 23 22 22 8 -Inf -Inf 22 -Inf 23 -Inf 22 -Inf 10 -Inf 22 -Inf 38 33 37 19 25 12 37 -Inf 35 -Inf 34 -Inf 22 -Inf 34 -Inf 52 47 51 33 39 26 51 10
151
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Matriks B = 0 1 6 18 18 33 30 47 Matriks C = -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf
10
Kondisi awal x0 = 0 1 -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf Barisan input u = 10 44 78 112 146 Barisan vektor keadaan sistem x(k) utk k = 0,1, 2, ... : 0 10 44 78 112 146 1 11 45 79 113 147 -Inf 16 50 84 118 152
152
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-Inf -Inf -Inf -Inf -Inf
28 28 43 40 57
62 62 77 74 91
96 96 111 108 125
130 130 145 142 159
164 164 179 176 193
Barisan output sistem y(k) utk k = 1, 2, ... : 67 101 135 169 203
153
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN III 1. Nilai Eigen dan Vektor Eigen Max-Plus Matriks Pada Contoh 3 NILAI EIGEN DAN VEKTOR EIGEN MAX-PLUS MATRIKS ---------------------------------------------Matriks yang dihitung A = [934 -inf -inf -inf 295 -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf;-inf -inf 934 -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf;1868 875 -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf 1868 1315 -inf 1229 -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf;-inf 875 -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf 2176 1255 -inf 1255 1537 -inf 745 295 745 -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf 745 -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf;-inf 1695 2176 1695 -inf 1537 1125 -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf 1125 675 1125 -inf 212 -inf -inf -inf -inf -inf 212 -inf -inf;2826 1905 -inf 1905 2187 -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf 2165 2447 -inf 1655 1205 1655 -inf 742 472 -inf -inf -inf -inf 742 -inf -inf;3339 2418 995 725 465 212 -inf -inf -inf -inf -inf 3617 2696 -inf 2696 2978 -inf 2186 1736 2186 -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf 1273 -inf 1989 2439 -inf 1526 1256 996 743 465 212
-inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf 295 -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf 875 1229 -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf 875 -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf;-inf 1315 -inf -inf -inf -inf 1125 295 -inf -inf -inf;2556 -inf -inf -inf -inf 1395 945 -inf -inf 482 212 -inf -inf -inf 2418 2700 -inf -inf -inf -inf 1273 1003 -inf;3870 2949 -inf -inf -inf
-inf -inf -inf -inf;-inf 435 -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf;-inf 875 -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf 365 -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf 1315 -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf 1635 -inf 1635 -inf -inf -inf 1395 -inf 482 -inf -inf;3086 -inf -inf -inf -inf 1908 1458 -inf -inf 995 743 490 212 -inf 2949 3231 -inf -inf -inf
-inf -inf 435 -inf -inf -inf -inf -inf -inf 875 -inf -inf -inf -inf -inf;-inf 1315 -inf -inf 365 -inf -inf -inf; -inf -inf 745 -inf -inf -inf -inf -inf 1917 -inf -inf -inf 212 -inf 2165 -inf -inf -inf 1908 -inf -inf -inf; -inf -inf -inf 2439 -inf -inf
154
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1526 -inf -inf;4137 732 479 212 -inf 3778 2197 2986 2536 -inf -inf -inf 2073 2081 1821 1568 1290 4054 3394 4054 4336 492 212 -inf -inf 3836 1805 2923 2653 -inf -inf;5551 4630 1893 1626 1346 1068 3629 4418 3968 4418 212 -inf 3505 -inf 3274 3021 2743 2490 4928 5588 5870 4289 1746 1454 1170 872 3341 4459 4189 3929 -inf;9176 8255 7595 5251 4971 4693 4413
3216 2556 3216 -inf -inf -inf 2986 955 2073 -inf -inf;4695 1037 770 490 2755 3544 3094 -inf -inf 2631 2393 2140 1862 3970 4630 4912 788 496 212 2387 3505 3235 -inf;6148 5227 2223 1943 1665 5078 4628 5078 573 4165 -inf 3676 3398 3145 8255 8537 6956 4121 3837 3539
3498 1917 2706 -inf -inf -inf 1803 1543 1290 3774 3114 3774 212 -inf -inf 3544 1513 2631 -inf -inf;5267 1609 1342 1062 3331 4120 3670 -inf -inf 3207 2975 2722 2444 4567 5227 5509 1385 1093 809 3047 4165 3895 -inf;6803 5882 2878 2598 2320 7745 7295 7745 3240 6832 4590
2256 1793 1012 4056 -inf 2361 4346 784 4120 -inf 2191 3928 511 3635 5222 2040 5714 848]
2706 675 1793 -inf -inf;4417 759 492 212 2475 3264 2814 -inf -inf 2351 2101 1848 1570 3686 4346 4628 504 212 -inf 2089 3207 2937 -inf;5849 4928 1924 1644 1366 4717 4267 4717 212 3804 -inf 3382 3104 2851 5882 6164 4583 1748 1464 1166 6832 6562 6302
1523 1263 1010 3496 2836 3496 -inf -inf -inf 3264 1233 2351 -inf -inf;4975 1317 1050 770 3047 3836 3386 -inf -inf 2923 2677 2424 2146 4268 4928 5210 1086 794 510 2686 3804 3534 -inf;6509 5588 2584 2304 2026 5372 4922 5372 867 4459 2217 6049 5771 5518
155
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HASIL PERHITUNGAN : =================== Matriks A = Columns 1 through 16 934 -Inf -Inf -Inf -Inf 435 -Inf 435 -Inf -Inf 934 -Inf -Inf 875 -Inf 875 1868 875 -Inf 875 -Inf 1315 1868 1315 -Inf 875 -Inf 875 2176 1255 -Inf 1255 -Inf 1315 -Inf 1315 -Inf 1695 2176 1695 2556 1635 -Inf 1635 2826 1905 -Inf 1905 3086 2165 -Inf 2165 3339 2418 -Inf 2418 3617 2696 -Inf 2696 3870 2949 -Inf 2949 4137 3216 2556 3216 4417 3496 2836 3496 4695 3774 3114 3774 4975 4054 3394 4054 5267 4346 3686 4346 5551 4630 3970 4630 5849 4928 4268 4928 6148 5227 4567 5227 6509 5588 4928 5588 6803 5882 5222 5882 9176 8255 7595 8255
295 -Inf -Inf -Inf 1229 -Inf -Inf 1537 -Inf -Inf 1917 2187 2447 2700 2978 3231 3498 3778 4056 4336 4628 4912 5210 5509 5870 6164 8537
-Inf -Inf 295 -Inf -Inf 1229 -Inf -Inf -Inf 1537 -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf 1917 2197 2475 2755 3047 3331 3629 3928 4289 4583 6956
-Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf 365 745 745 1125 1125 1395 1655 1908 2186 2439 2706 2986 3264 3544 3836 4120 4418 4717 5078 5372 7745
-Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf 295 -Inf -Inf 675 945 1205 1458 1736 1989 2256 2536 2814 3094 3386 3670 3968 4267 4628 4922 7295
-Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf 365 745 745 1125 1125 1395 1655 1908 2186 2439 2706 2986 3264 3544 3836 4120 4418 4717 5078 5372 7745
-Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf 295 -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf 675 955 1233 1513 1805 2089 2387 2686 3047 3341 5714
-Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf 212 482 742 995 1273 1526 1793 2073 2351 2631 2923 3207 3505 3804 4165 4459 6832
-Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf 212 472 725 1003 1256 1523 1803 2081 2361 2653 2937 3235 3534 3895 4189 6562
-Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf 212 465 743 996 1263 1543 1821 2101 2393 2677 2975 3274 3635 3929 6302
-Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf 212 490 743 1010 1290 1568 1848 2140 2424 2722 3021 3382 3676 6049
-Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf 212 465 732 1012 1290 1570 1862 2146 2444 2743 3104 3398 5771
-Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf 212 479 759 1037 1317 1609 1893 2191 2490 2851 3145 5518
156
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Columns 17 through 27 -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf 212 -Inf -Inf -Inf 492 212 -Inf -Inf 770 490 212 -Inf 1050 770 492 212 1342 1062 784 504 1626 1346 1068 788 1924 1644 1366 1086 2223 1943 1665 1385 2584 2304 2026 1746 2878 2598 2320 2040 5251 4971 4693 4413 Matriks A TIDAK IRREDUSIBEL
-Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf 212 496 794 1093 1454 1748 4121
-Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf 212 510 809 1170 1464 3837
-Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf 212 511 872 1166 3539
-Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf 212 573 867 3240
-Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf 212 482 742 995 1273 1526 1793 2073 2351 2631 2923 3207 3505 3804 4165 4459 6832
-Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf 2217 4590
-Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf 848
157
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
NILAI EIGEN max-plus maksimum matriks A = 4165 VEKTOR EIGEN max-plus yang bersesuaian = -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -3953 -3683 -3423 -3170 -2892 -2639 -2372 -2092 -1814 -1534 -1242 -958 -660 -361 0 294 2667
158
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Perhitungan Barisan Keadaan Sistem dan Output pada Contoh 3 >> hitung ans = function io_SLMI = maxio INPUT-OUTPUT SLMI(A, B, C, x0) -------------------------------Masukkan matriks A(nxn) = [934 -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf;-inf -inf 934 -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf;1868 -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf 1868 1315 -inf 1229 -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf 2176 1255 -inf 1255 1537 -inf 745 -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf 745 -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf;-inf 1695 2176 1695 -inf 1537 -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf 1125 675 1125 -inf 212 -inf -inf -inf 212 -inf -inf;2826 1905 -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf
295 -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf 875 -inf -inf -inf -inf -inf -inf;-inf 875 -inf -inf 295 745 -inf -inf -inf -inf 1125 -inf -inf -inf -inf -inf 1905 2187 -inf -inf
-inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf 295 -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf 875 1229 -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf 875 -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf;-inf 1315 -inf -inf -inf -inf 1125 295 -inf -inf -inf;2556 -inf -inf -inf -inf 1395 945 -inf -inf 482
-inf -inf -inf -inf;-inf 435 -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf;-inf 875 -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf 365 -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf 1315 -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf 1635 -inf 1635 -inf -inf -inf 1395 -inf 482 -inf -inf;3086
-inf -inf 435 -inf -inf -inf -inf -inf -inf 875 -inf -inf -inf -inf -inf;-inf 1315 -inf -inf 365 -inf -inf -inf; -inf -inf 745 -inf -inf -inf -inf -inf 1917 -inf -inf -inf 212 -inf 2165 -inf
159
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2165 2447 -inf 1655 -inf -inf -inf -inf 995 725 465 212 3617 2696 -inf 2696 -inf -inf -inf -inf 1989 2439 -inf 1526 1526 -inf -inf;4137 732 479 212 -inf 3778 2197 2986 2536 -inf -inf -inf 2073 2081 1821 1568 1290 4054 3394 4054 4336 492 212 -inf -inf 3836 1805 2923 2653 -inf -inf;5551 4630 1893 1626 1346 1068 3629 4418 3968 4418 212 -inf 3505 -inf 3274 3021 2743 2490 4928 5588 5870 4289 1746 1454 1170 872 3341 4459 4189 3929 -inf;9176 8255 7595 5251 4971 4693 4413
1205 1655 -inf 742 472 212 -inf 742 -inf -inf;3339 2418 -inf 2418 -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf 2978 -inf 2186 1736 2186 -inf 1273 -inf -inf -inf 1273 -inf -inf;3870 1256 996 743 465 212 -inf -inf 3216 2556 3216 3498 1917 2706 2256 -inf -inf -inf -inf -inf -inf 1793 2986 955 2073 1803 1543 1290 1012 -inf -inf;4695 3774 3114 3774 4056 1037 770 490 212 -inf -inf -inf 2755 3544 3094 3544 1513 2631 2361 -inf -inf 2631 -inf -inf;5267 4346 2393 2140 1862 1609 1342 1062 784 3970 4630 4912 3331 4120 3670 4120 788 496 212 -inf -inf 3207 -inf 2387 3505 3235 2975 2722 2444 2191 -inf;6148 5227 4567 5227 5509 3928 2223 1943 1665 1385 1093 809 511 5078 4628 5078 3047 4165 3895 3635 573 4165 -inf -inf;6803 5882 5222 3676 3398 3145 2878 2598 2320 2040 8255 8537 6956 7745 7295 7745 5714 4121 3837 3539 3240 6832 4590 848]
-inf -inf -inf 2700 -inf 1908 -inf -inf -inf 1003 743 490 2949 -inf 2949 -inf -inf -inf 2706 675 1793 -inf -inf;4417 759 492 212 2475 3264 2814 -inf -inf 2351 2101 1848 1570 3686 4346 4628 504 212 -inf 2089 3207 2937 -inf;5849 4928 1924 1644 1366 4717 4267 4717 212 3804 -inf 3382 3104 2851 5882 6164 4583 1748 1464 1166 6832 6562 6302
-inf -inf -inf 1458 1908 -inf 995 -inf -inf; 212 -inf -inf 3231 -inf 2439 -inf -inf -inf 1523 1263 1010 3496 2836 3496 -inf -inf -inf 3264 1233 2351 -inf -inf;4975 1317 1050 770 3047 3836 3386 -inf -inf 2923 2677 2424 2146 4268 4928 5210 1086 794 510 2686 3804 3534 -inf;6509 5588 2584 2304 2026 5372 4922 5372 867 4459 2217 6049 5771 5518
160
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Masukkan matriks B(nx1) = [10; 5; 10; 445; 944; 944; 445; 1252; 885; 1265; 1632; 1902; 2162; 2415; 2693; 2946; 3213; 3493; 3771; 4051; 4343; 4627; 4925; 5224; 5585; 5879; 8252] Masukkan matriks C(1xn) = [-inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf
-inf -inf
-inf -inf
-inf -inf
-inf -inf
-inf -inf
-inf -inf
-inf -inf
-inf 848]
-inf
-inf
-inf
-inf
161
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Masukkan kondisi awal x0(nx1) = [10; 5; 10; -inf; -inf; -inf; -inf; -inf; -inf; -inf; -inf; -inf; -inf; -inf; -inf; -inf; -inf; -inf; -inf; -inf; -inf; -inf; -inf; -inf; -inf; -inf; -inf] Masukkan barisan input sp kej ke-k u(kx1) = [0;600;1800;2400;3000;3600]
162
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HASIL PERHITUNGAN : =================== Matriks A = Columns 1 through 16 934 -Inf -Inf -Inf -Inf 435 -Inf 435 -Inf -Inf 934 -Inf -Inf 875 -Inf 875 1868 875 -Inf 875 -Inf 1315 1868 1315 -Inf 875 -Inf 875 2176 1255 -Inf 1255 -Inf 1315 -Inf 1315 -Inf 1695 2176 1695 2556 1635 -Inf 1635 2826 1905 -Inf 1905 3086 2165 -Inf 2165 3339 2418 -Inf 2418 3617 2696 -Inf 2696 3870 2949 -Inf 2949 4137 3216 2556 3216 4417 3496 2836 3496 4695 3774 3114 3774 4975 4054 3394 4054 5267 4346 3686 4346 5551 4630 3970 4630 5849 4928 4268 4928 6148 5227 4567 5227 6509 5588 4928 5588 6803 5882 5222 5882 9176 8255 7595 8255
295 -Inf -Inf -Inf 1229 -Inf -Inf 1537 -Inf -Inf 1917 2187 2447 2700 2978 3231 3498 3778 4056 4336 4628 4912 5210 5509 5870 6164 8537
-Inf -Inf 295 -Inf -Inf 1229 -Inf -Inf -Inf 1537 -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf 1917 2197 2475 2755 3047 3331 3629 3928 4289 4583 6956
-Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf 365 745 745 1125 1125 1395 1655 1908 2186 2439 2706 2986 3264 3544 3836 4120 4418 4717 5078 5372 7745
-Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf 295 -Inf -Inf 675 945 1205 1458 1736 1989 2256 2536 2814 3094 3386 3670 3968 4267 4628 4922 7295
-Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf 365 745 745 1125 1125 1395 1655 1908 2186 2439 2706 2986 3264 3544 3836 4120 4418 4717 5078 5372 7745
-Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf 295 -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf 675 955 1233 1513 1805 2089 2387 2686 3047 3341 5714
-Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf 212 482 742 995 1273 1526 1793 2073 2351 2631 2923 3207 3505 3804 4165 4459 6832
-Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf 212 472 725 1003 1256 1523 1803 2081 2361 2653 2937 3235 3534 3895 4189 6562
-Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf 212 465 743 996 1263 1543 1821 2101 2393 2677 2975 3274 3635 3929 6302
-Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf 212 490 743 1010 1290 1568 1848 2140 2424 2722 3021 3382 3676 6049
-Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf 212 465 732 1012 1290 1570 1862 2146 2444 2743 3104 3398 5771
-Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf 212 479 759 1037 1317 1609 1893 2191 2490 2851 3145 5518
163
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Columns 17 through 27 -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf 212 492 770 1050 1342 1626 1924 2223 2584 2878 5251
-Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf 212 490 770 1062 1346 1644 1943 2304 2598 4971
-Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf 212 492 784 1068 1366 1665 2026 2320 4693
-Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf 212 504 788 1086 1385 1746 2040 4413
-Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf 212 496 794 1093 1454 1748 4121
-Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf 212 510 809 1170 1464 3837
-Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf 212 511 872 1166 3539
-Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf 212 573 867 3240
-Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf 212 482 742 995 1273 1526 1793 2073 2351 2631 2923 3207 3505 3804 4165 4459 6832
-Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf 2217 4590
-Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf 848
164
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Matriks B = 10 5 10 445 944 944 445 1252 885 1265 1632 1902 2162 2415 2693 2946 3213 3493 3771 4051 4343 4627 4925 5224 5585 5879 8252
165
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Matriks C = -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf 848 Kondisi awal x0 = 10 5 10 -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf
166
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Barisan input u = 0
600
1800
2400
3000
Barisan vektor keadaan sistem x(k) utk k = 0,1, 2, ... : 10 944 2173 3402 4631 5860 5 440 1315 2190 3065 3940 10 944 2173 3402 4631 5860 -Inf 880 1755 2630 3505 4380 -Inf 1878 3107 4336 5565 6794 -Inf 1878 3107 4336 5565 6794 -Inf 880 1755 2630 3505 4380 -Inf 2186 3415 4644 5873 7102 -Inf 1320 2195 3070 3945 4820 -Inf 2186 3415 4644 5873 7102 -Inf 2566 6731 10896 15061 19226 -Inf 2836 7001 11166 15331 19496 -Inf 3096 7261 11426 15591 19756 -Inf 3349 7514 11679 15844 20009 -Inf 3627 7792 11957 16122 20287 -Inf 3880 8045 12210 16375 20540 -Inf 4147 8312 12477 16642 20807 -Inf 4427 8592 12757 16922 21087 -Inf 4705 8870 13035 17200 21365 -Inf 4985 9150 13315 17480 21645 -Inf 5277 9442 13607 17772 21937 -Inf 5561 9726 13891 18056 22221 -Inf 5859 10024 14189 18354 22519 -Inf 6158 10323 14488 18653 22818 -Inf 6519 10684 14849 19014 23179 -Inf 6813 10978 15143 19308 23473 -Inf 9186 13351 17516 21681 25846
3600 7089 4815 7089 5255 8023 8023 5255 8331 5695 8331 23391 23661 23921 24174 24452 24705 24972 25252 25530 25810 26102 26386 26684 26983 27344 27638 30011
167
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Barisan output sistem y(k) utk k = 1, 2, ... : 10034 14199 18364 22529
26694
30859
>> optio OPTIMISASI INPUT-OUTPUT Sistem Linear Max-Plus Waktu-Invariant ---------------------------------------------------Masukkan matriks A [934 -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf 1315 -inf 1229 -inf -inf -inf -inf -inf -inf 2176 1255 -inf -inf -inf -inf 745 -inf -inf -inf -inf;-inf 1695 -inf -inf -inf 1125 675 1125 -inf 212 -inf -inf -inf -inf 2165 2447 -inf -inf -inf -inf 995 725 465
-inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf;-inf -inf 934 -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf;1868 -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf 1255 1537 -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf 2176 1695 -inf -inf -inf -inf -inf 212 -inf -inf;2826 1905 -inf -inf -inf 1655 1205 1655 -inf 742 -inf 212 -inf -inf
295 -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf 875 -inf -inf -inf -inf -inf -inf;-inf 875 -inf -inf 745 295 -inf -inf -inf -inf 1537 1125 -inf -inf -inf -inf -inf 1905 -inf -inf -inf 742 -inf;3339 -inf -inf
-inf -inf -inf 295 -inf -inf 875 -inf -inf -inf -inf 745 -inf -inf -inf -inf -inf 2187 -inf 472 2418 -inf
-inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf;-inf 435 -inf 435 -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf;-inf 875 -inf 875 -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf 1229 -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf;-inf 1315 -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf 875 -inf -inf 365 -inf 365 -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf; -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf;-inf 1315 -inf 1315 -inf -inf 745 -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf 1125 295 -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf;2556 1635 -inf 1635 1917 -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf 1395 945 1395 -inf 482 212 -inf -inf 482 -inf -inf;3086 2165 212 -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf 2418 2700 -inf 1908 1458 1908 -inf -inf -inf -inf -inf 995 -inf
-inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf 1868 -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf;
168
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3617 2696 -inf 2696 -inf -inf -inf -inf 1989 2439 -inf 1526 1526 -inf -inf;4137 732 479 212 -inf 3778 2197 2986 2536 -inf -inf -inf 2073 2081 1821 1568 1290 4054 3394 4054 4336 492 212 -inf -inf 3836 1805 2923 2653 -inf -inf;5551 4630 1893 1626 1346 1068 3629 4418 3968 4418 212 -inf 3505 -inf 3274 3021 2743 2490 4928 5588 5870 4289 1746 1454 1170 872 3341 4459 4189 3929 -inf;9176 8255 7595 5251 4971 4693 4413
2978 -inf 2186 -inf -inf -inf 1256 996 743 3216 2556 3216 -inf -inf -inf 2986 955 2073 -inf -inf;4695 1037 770 490 2755 3544 3094 -inf -inf 2631 2393 2140 1862 3970 4630 4912 788 496 212 2387 3505 3235 -inf;6148 5227 2223 1943 1665 5078 4628 5078 573 4165 -inf 3676 3398 3145 8255 8537 6956 4121 3837 3539
1736 2186 -inf 1273 1273 -inf -inf;3870 465 212 -inf -inf 3498 1917 2706 2256 -inf -inf -inf 1793 1803 1543 1290 1012 3774 3114 3774 4056 212 -inf -inf -inf 3544 1513 2631 2361 -inf -inf;5267 4346 1609 1342 1062 784 3331 4120 3670 4120 -inf -inf 3207 -inf 2975 2722 2444 2191 4567 5227 5509 3928 1385 1093 809 511 3047 4165 3895 3635 -inf;6803 5882 5222 2878 2598 2320 2040 7745 7295 7745 5714 3240 6832 4590 848]
1003 743 490 2949 -inf 2949 -inf -inf -inf 2706 675 1793 -inf -inf;4417 759 492 212 2475 3264 2814 -inf -inf 2351 2101 1848 1570 3686 4346 4628 504 212 -inf 2089 3207 2937 -inf;5849 4928 1924 1644 1366 4717 4267 4717 212 3804 -inf 3382 3104 2851 5882 6164 4583 1748 1464 1166 6832 6562 6302
212 -inf -inf 3231 -inf 2439 -inf -inf -inf 1523 1263 1010 3496 2836 3496 -inf -inf -inf 3264 1233 2351 -inf -inf;4975 1317 1050 770 3047 3836 3386 -inf -inf 2923 2677 2424 2146 4268 4928 5210 1086 794 510 2686 3804 3534 -inf;6509 5588 2584 2304 2026 5372 4922 5372 867 4459 2217 6049 5771 5518
169
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Masukkan matriks B = [10; 5; 10; 445; 944; 944; 445; 1252; 885; 1265; 1632; 1902; 2162; 2415; 2693; 2946; 3213; 3493; 3771; 4051; 4343; 4627; 4925; 5224; 5585; 5879; 8252] Masukkan matriks C = [-inf -inf -inf -inf -inf
-inf -inf
-inf -inf
-inf -inf
-inf -inf
-inf -inf
-inf -inf
-inf -inf
-inf -inf
-inf 848]
-inf
-inf
-inf
-inf
170
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Masukkan kondisi awal x0 = [10; 5; 10; -inf; -inf; -inf; -inf; -inf; -inf; -inf; -inf; -inf; -inf; -inf; -inf; -inf; -inf; -inf; -inf; -inf; -inf; -inf; -inf; -inf; -inf; -inf; -inf] Masukkan barisan output (dalam vektor kolom) y = [10034;14199;18364;22529;26694;30859]
171
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HASIL PERHITUNGAN : =================== Matriks A = Columns 1 through 16 934 -Inf -Inf -Inf -Inf 435 -Inf 435 -Inf -Inf 934 -Inf -Inf 875 -Inf 875 1868 875 -Inf 875 -Inf 1315 1868 1315 -Inf 875 -Inf 875 2176 1255 -Inf 1255 -Inf 1315 -Inf 1315 -Inf 1695 2176 1695 2556 1635 -Inf 1635 2826 1905 -Inf 1905 3086 2165 -Inf 2165 3339 2418 -Inf 2418 3617 2696 -Inf 2696 3870 2949 -Inf 2949 4137 3216 2556 3216 4417 3496 2836 3496 4695 3774 3114 3774 4975 4054 3394 4054 5267 4346 3686 4346 5551 4630 3970 4630 5849 4928 4268 4928 6148 5227 4567 5227 6509 5588 4928 5588 6803 5882 5222 5882 9176 8255 7595 8255
295 -Inf -Inf -Inf 1229 -Inf -Inf 1537 -Inf -Inf 1917 2187 2447 2700 2978 3231 3498 3778 4056 4336 4628 4912 5210 5509 5870 6164 8537
-Inf -Inf 295 -Inf -Inf 1229 -Inf -Inf -Inf 1537 -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf 1917 2197 2475 2755 3047 3331 3629 3928 4289 4583 6956
-Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf 365 745 745 1125 1125 1395 1655 1908 2186 2439 2706 2986 3264 3544 3836 4120 4418 4717 5078 5372 7745
-Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf 295 -Inf -Inf 675 945 1205 1458 1736 1989 2256 2536 2814 3094 3386 3670 3968 4267 4628 4922 7295
-Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf 365 745 745 1125 1125 1395 1655 1908 2186 2439 2706 2986 3264 3544 3836 4120 4418 4717 5078 5372 7745
-Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf 295 -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf 675 955 1233 1513 1805 2089 2387 2686 3047 3341 5714
-Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf 212 482 742 995 1273 1526 1793 2073 2351 2631 2923 3207 3505 3804 4165 4459 6832
-Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf 212 472 725 1003 1256 1523 1803 2081 2361 2653 2937 3235 3534 3895 4189 6562
-Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf 212 465 743 996 1263 1543 1821 2101 2393 2677 2975 3274 3635 3929 6302
-Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf 212 490 743 1010 1290 1568 1848 2140 2424 2722 3021 3382 3676 6049
-Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf 212 465 732 1012 1290 1570 1862 2146 2444 2743 3104 3398 5771
-Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf 212 479 759 1037 1317 1609 1893 2191 2490 2851 3145 5518
172
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Columns 17 through 27 -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf 212 492 770 1050 1342 1626 1924 2223 2584 2878 5251
-Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf 212 490 770 1062 1346 1644 1943 2304 2598 4971
-Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf 212 492 784 1068 1366 1665 2026 2320 4693
-Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf 212 504 788 1086 1385 1746 2040 4413
-Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf 212 496 794 1093 1454 1748 4121
-Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf 212 510 809 1170 1464 3837
-Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf 212 511 872 1166 3539
-Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf 212 573 867 3240
-Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf 212 482 742 995 1273 1526 1793 2073 2351 2631 2923 3207 3505 3804 4165 4459 6832
-Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf 2217 4590
-Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf 848
173
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Matriks B = 10 5 10 445 944 944 445 1252 885 1265 1632 1902 2162 2415 2693 2946 3213 3493 3771 4051 4343 4627 4925 5224 5585 5879 8252 Matriks C = -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf 848
174
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kondisi awal x0 = 10 5 10 -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf
175
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Barisan output y = 10034 14199 18364 22529 26694 30859 Barisan input paling lambat u_topi = 934 5099 9264 13429 Barisan output y untuk u_topi = 10034 14199 18364
22529
17594 26694
Barisan input minimum simpangan u_tilde = 934 5099 9264 13429 17594 Barisan output y untuk u_tilde = 10034 14199 18364
22529
26694
21759 30859 21759 30859
176
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
INPUT-OUTPUT SLMI(A, B, C, x0) -------------------------------Masukkan matriks A(nxn) = [934 -inf -inf -inf 295 -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf;-inf -inf 934 -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf;1868 875 -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf 1868 1315 -inf 1229 -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf;-inf 875 -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf 2176 1255 -inf 1255 1537 -inf 745 295 745 -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf 745 -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf;-inf 1695 2176 1695 -inf 1537 1125 -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf 1125 675 1125 -inf 212 -inf -inf -inf -inf -inf 212 -inf -inf;2826 1905 -inf 1905 2187 -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf 2165 2447 -inf 1655 1205 1655 -inf 742 472 -inf -inf -inf -inf 742 -inf -inf;3339 2418 995 725 465 212 -inf -inf -inf -inf -inf 3617 2696 -inf 2696 2978 -inf 2186 1736 2186 -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf 1273 -inf 1989 2439 -inf 1526 1256 996 743 465 212 1526 -inf -inf;4137 3216 2556 3216 3498 1917 732 479 212 -inf -inf -inf -inf -inf -inf 3778 2197 2986 2536 2986 955 2073 1803 1543
-inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf 295 -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf 875 1229 -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf 875 -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf;-inf 1315 -inf -inf -inf -inf 1125 295 -inf -inf -inf;2556 -inf -inf -inf -inf 1395 945 -inf -inf 482 212 -inf -inf -inf 2418 2700 -inf -inf -inf -inf 1273 1003 -inf;3870 2949 -inf -inf -inf 2706 2256 2706 -inf 1793 -inf 1290 1012 759
-inf -inf -inf -inf;-inf 435 -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf;-inf 875 -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf 365 -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf 1315 -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf 1635 -inf 1635 -inf -inf -inf 1395 -inf 482 -inf -inf;3086 -inf -inf -inf -inf 1908 1458 -inf -inf 995 743 490 212 -inf 2949 3231 -inf -inf -inf 675 1793 1523 -inf;4417 3496 492 212 -inf
-inf -inf 435 -inf -inf -inf -inf -inf -inf 875 -inf -inf -inf -inf -inf;-inf 1315 -inf -inf 365 -inf -inf -inf; -inf -inf 745 -inf -inf -inf -inf -inf 1917 -inf -inf -inf 212 -inf 2165 -inf -inf -inf 1908 -inf -inf -inf; -inf -inf -inf 2439 -inf -inf 1263 1010 2836 3496 -inf -inf
177
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-inf -inf -inf 2081 1821 1568 4054 3394 4054 492 212 -inf 3836 1805 2923 -inf -inf;5551 1893 1626 1346 3629 4418 3968 212 -inf 3505 3274 3021 2743 4928 5588 5870 1746 1454 1170 3341 4459 4189 -inf;9176 8255 5251 4971 4693
2073 1290 4336 -inf 2653 4630 1068 4418 -inf 2490 4289 872 3929 7595 4413
-inf -inf;4695 1037 770 490 2755 3544 3094 -inf -inf 2631 2393 2140 1862 3970 4630 4912 788 496 212 2387 3505 3235 -inf;6148 5227 2223 1943 1665 5078 4628 5078 573 4165 -inf 3676 3398 3145 8255 8537 6956 4121 3837 3539
3774 3114 3774 212 -inf -inf 3544 1513 2631 -inf -inf;5267 1609 1342 1062 3331 4120 3670 -inf -inf 3207 2975 2722 2444 4567 5227 5509 1385 1093 809 3047 4165 3895 -inf;6803 5882 2878 2598 2320 7745 7295 7745 3240 6832 4590
4056 -inf 2361 4346 784 4120 -inf 2191 3928 511 3635 5222 2040 5714 848]
2475 3264 -inf -inf 2101 1848 3686 4346 504 212 2089 3207 -inf;5849 1924 1644 4717 4267 212 3804 3382 3104 5882 6164 1748 1464 6832 6562
2814 2351 1570 4628 -inf 2937 4928 1366 4717 -inf 2851 4583 1166 6302
3264 1233 2351 -inf -inf;4975 1317 1050 770 3047 3836 3386 -inf -inf 2923 2677 2424 2146 4268 4928 5210 1086 794 510 2686 3804 3534 -inf;6509 5588 2584 2304 2026 5372 4922 5372 867 4459 2217 6049 5771 5518
Masukkan matriks B(nx1) = [10; 5; 10; 445; 944; 944; 445; 1252; 885; 1265; 1632; 1902; 2162; 2415; 2693;
178
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2946; 3213; 3493; 3771; 4051; 4343; 4627; 4925; 5224; 5585; 5879; 8252] Masukkan matriks C(1xn) = [-inf -inf -inf -inf -inf -inf -inf
-inf -inf
-inf -inf
-inf -inf
-inf -inf
-inf -inf
-inf -inf
-inf -inf
-inf 848]
-inf
-inf
-inf
-inf
Masukkan kondisi awal x0(nx1) = [10; 5; 10; -inf; -inf; -inf; -inf; -inf; -inf; -inf; -inf; -inf; -inf; -inf; -inf;
179
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-inf; -inf; -inf; -inf; -inf; -inf; -inf; -inf; -inf; -inf; -inf; -inf] Masukkan barisan input sp kej ke-k u(kx1) = [934;5099;9264;13429;17594] HASIL PERHITUNGAN : =================== Matriks A = Columns 1 through 16 934 -Inf -Inf -Inf -Inf 435 -Inf 435 -Inf -Inf 934 -Inf -Inf 875 -Inf 875 1868 875 -Inf 875 -Inf 1315 1868 1315 -Inf 875 -Inf 875 2176 1255 -Inf 1255 -Inf 1315 -Inf 1315 -Inf 1695 2176 1695 2556 1635 -Inf 1635 2826 1905 -Inf 1905
295 -Inf -Inf -Inf 1229 -Inf -Inf 1537 -Inf -Inf 1917 2187
-Inf -Inf 295 -Inf -Inf 1229 -Inf -Inf -Inf 1537 -Inf -Inf
-Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf 365 745 745 1125 1125 1395
-Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf 295 -Inf -Inf 675 945
-Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf 365 745 745 1125 1125 1395
-Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf 295 -Inf -Inf
-Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf 212 482
-Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf 212
-Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf
-Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf
-Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf
-Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf
180
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3086 2165 -Inf 3339 2418 -Inf 3617 2696 -Inf 3870 2949 -Inf 4137 3216 2556 4417 3496 2836 4695 3774 3114 4975 4054 3394 5267 4346 3686 5551 4630 3970 5849 4928 4268 6148 5227 4567 6509 5588 4928 6803 5882 5222 9176 8255 7595 Columns 17 through 27 -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf
-Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf
-Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf
2165 2418 2696 2949 3216 3496 3774 4054 4346 4630 4928 5227 5588 5882 8255 -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf
2447 2700 2978 3231 3498 3778 4056 4336 4628 4912 5210 5509 5870 6164 8537 -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf
-Inf -Inf -Inf -Inf 1917 2197 2475 2755 3047 3331 3629 3928 4289 4583 6956
1655 1908 2186 2439 2706 2986 3264 3544 3836 4120 4418 4717 5078 5372 7745 -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf
1205 1458 1736 1989 2256 2536 2814 3094 3386 3670 3968 4267 4628 4922 7295 -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf
1655 1908 2186 2439 2706 2986 3264 3544 3836 4120 4418 4717 5078 5372 7745 -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf
-Inf -Inf -Inf -Inf 675 955 1233 1513 1805 2089 2387 2686 3047 3341 5714 -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf 212 482 742 995
742 995 1273 1526 1793 2073 2351 2631 2923 3207 3505 3804 4165 4459 6832 -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf
472 725 1003 1256 1523 1803 2081 2361 2653 2937 3235 3534 3895 4189 6562
212 465 743 996 1263 1543 1821 2101 2393 2677 2975 3274 3635 3929 6302
-Inf 212 490 743 1010 1290 1568 1848 2140 2424 2722 3021 3382 3676 6049
-Inf -Inf 212 465 732 1012 1290 1570 1862 2146 2444 2743 3104 3398 5771
-Inf -Inf -Inf 212 479 759 1037 1317 1609 1893 2191 2490 2851 3145 5518
-Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf
181
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-Inf -Inf 212 492 770 1050 1342 1626 1924 2223 2584 2878 5251
-Inf -Inf -Inf 212 490 770 1062 1346 1644 1943 2304 2598 4971
-Inf -Inf -Inf -Inf 212 492 784 1068 1366 1665 2026 2320 4693
-Inf -Inf -Inf -Inf -Inf 212 504 788 1086 1385 1746 2040 4413
-Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf 212 496 794 1093 1454 1748 4121
-Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf 212 510 809 1170 1464 3837
-Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf 212 511 872 1166 3539
-Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf 212 573 867 3240
1273 1526 1793 2073 2351 2631 2923 3207 3505 3804 4165 4459 6832
-Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf 2217 4590
-Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf 848
Matriks B = 10 5 10 445 944 944 445 1252 885 1265 1632 1902 2162 2415 2693 2946
182
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3213 3493 3771 4051 4343 4627 4925 5224 5585 5879 8252 Matriks C = -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf 848 Kondisi awal x0 = 10 5 10 -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf
183
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf Barisan input u = 934
5099
9264
13429
17594
Barisan vektor keadaan sistem x(k) utk k = 0,1, 2, ... : 10 944 5109 9274 13439 17604 5 939 5104 9269 13434 17599 10 944 5109 9274 13439 17604 -Inf 1379 5544 9709 13874 18039 -Inf 1878 6043 10208 14373 18538 -Inf 1878 6043 10208 14373 18538 -Inf 1379 5544 9709 13874 18039 -Inf 2186 6351 10516 14681 18846 -Inf 1819 5984 10149 14314 18479 -Inf 2199 6364 10529 14694 18859 -Inf 2566 6731 10896 15061 19226 -Inf 2836 7001 11166 15331 19496 -Inf 3096 7261 11426 15591 19756
184
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf -Inf
3349 3627 3880 4147 4427 4705 4985 5277 5561 5859 6158 6519 6813 9186
7514 7792 8045 8312 8592 8870 9150 9442 9726 10024 10323 10684 10978 13351
11679 11957 12210 12477 12757 13035 13315 13607 13891 14189 14488 14849 15143 17516
Barisan output sistem y(k) utk k = 1, 2, ... : 10034 14199 18364 22529
15844 16122 16375 16642 16922 17200 17480 17772 18056 18354 18653 19014 19308 21681
20009 20287 20540 20807 21087 21365 21645 21937 22221 22519 22818 23179 23473 25846
26694
185
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN IV
186
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187