Online Jurnal of Natural Science Vol 4(1) :46-55 Maret 2015
ISSN: 2338-0950
Optimasi Reaksi Esterifikasi Asam Laurat dengan Metanol Menggunakan Katalis Asam Sulfat Pekat (OptimizationLauric Acid Esterification Reaction With Methanol Using Concentrate Sulfuric Acid Catalysts) Arfah, Muh. Penulis1*Mappiratu1 dan Razak, AR1 1
Jurusan Kimia Fakultas MIPA, Universitas Tadulako
ABSTRACT Fatty acid esters of vegetable oils and animal fats have been used in various chemical industries, such as cosmetics industry, textile industry, the manufacture of food addictive substances, substance intermediates pharmaceutical industry, for the manufacture of fatty alcohols, amides polyester and as a diesel fuel substitute. Methyl laurate is one potential fatty acid esters are used in the manufacture of liquid soap as a surfactant. The increase in the population of Indonesia led to an increase in demand for daily needs, including cleaning products. Surfactants are generally synthesized from petroleum (petrochemicals) but, due to the ever increasing needs, the study of surfactant made from vegetable oils has been developed. Methyl esters can be synthesized by the esterification reaction is the reaction of fatty acids with alcohols using an acid catalyst. This study aimed to obtain a molar ratio of lauric acid-methanol and the esterification reaction time that produces a high degree of esterification. Variables observed that the molar ratio of lauric acid-methanol (1: 2, 1: 3, 1: 4, 1: 5, 1: 6) and esterification reaction time (1.5 hours, 2 hours, 2.5 hours , 3 hours, 3.5 hours). The results of this study indicate that, the degree of esterification is best obtained at treatment ratio of 1: 6 and the reaction time of 3.5 hours is 87,20 %. Keywords: Esterification, lauric acid, methyl laurate
ABSTRAK Ester asam lemak dari berbagai minyak nabati dan lemak hewani telah dimanfaatkan dalam berbagai industri kimia, seperti industri kosmetika, industri tekstil, pembuatan zat adiktif makanan, bahan zat antara industri farmasi, untuk pembuatan lemak alkohol, amida poliester dan sebagai subtitusi bahan bakar diesel. Metil laurat merupakan salah satu ester asam lemak yang potensial digunakan dalam pembuatan sabun cair sebagai surfaktan. Peningkatan jumlah penduduk Indonesia menyebabkan peningkatan permintaan akan kebutuhan sehari-hari, termasuk produk pembersih. Surfaktan umumnya disintesis dari minyak bumi (petrokimia) namun, karena kebutuhannya yang semakin meningkat, maka penelitian tentang surfaktan berbahan baku minyak nabati telah banyak dikembangkan. Metil ester dapat disintesis melalui reaksi esterifikasi yaitu dengan mereaksikan asam lemak dengan alkohol menggunakan katalis asam. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan rasio molar asam Coresponding Author : Arfah
[email protected] (ph/fax: +62-857-5627-6311) 46
Online Jurnal of Natural Science Vol 4(1) :46-55 Maret 2015
ISSN: 2338-0950
laurat-metanol, waktu reaksi esterifikasi dan volume katalis yang menghasilkan derajat esterifikasi yang tinggi. Variabel-variabel yang diamati yaitu rasio molar asam laurat-metanol (1:2, 1:3, 1:4, 1:5, 1:6), waktu reaksi esterifikasi (1,5 jam, 2 jam, 2,5 jam, 3 jam, 3,5 jam) dan volume katalis H2SO4 (2 mL, 2,5 mL, 3 mL, 3,5 mL dan 4 mL). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, derajat esterifikasi terbaik diperoleh pada perlakuan rasio 1:6, waktu reaksi 3,5 jam dan volume katalis H2SO4 2 mL yaitu 87,20 %. Kata Kunci : Asam Laurat, Esterifikasi,
I.
termasuk
LATAR BELAKANG
pembuatan
minyak nabati dan lemak hewani telah dalam
berbagai
surfaktan
industri
nabati
dan sebagai subtitusi bahan bakar diesel
ramah
lemak
Selain
itu,
karena merupakan sumber daya alam yang
bahan-bahan yang digunakan murah untuk
tinggi,
lingkungan.
pengadaannnya dapat berkesinambungan
memiliki beberapa keuntungan, antara lain
kemurnian
dikembangkan.
mudah terurai secara hayati sehingga lebih
pembuatan sabun cair sebagai surfaktan.
tingkat
banyak
dari bahan baku minyak nabati bersifat
lemak yang potensial digunakan dalam
akhir
telah
baku petrokimia, surfaktan yang terbuat
laurat merupakan salah satu ester asam
produk
Surfaktan
Dibandingkan dengan surfaktan berbahan
(Aritonang dan Surbakti, 2004). Metil
pembuatannya,
bertambah.
seperti
tentang surfaktan berbahan baku minyak
pembuatan lemak alkohol, amida poliester
asam
juga
pembersih
yang semakin meningkat, maka penelitian
bahan zat antara industri farmasi, untuk
ester
produk
(petrokimia) namun, karena kebutuhannya
tekstil, pembuatan zat adiktif makanan,
metil
Dengan
umumnya disintesis dari minyak bumi
kimia, seperti industri kosmetika, industri
Penggunaan
pembersih.
demikian, permintaan akan bahan baku
Ester asam lemak dari berbagai
dimanfaatkan
produk
dapat diperbaharui.
memiliki
Metil ester dapat disintesis melalui
pengaturan
kondisi sintesis yang mudah, di antaranya
reaksi
mudah
dan
mereaksikan asam lemak dengan alkohol
didegradasi (Hui, 1996 dalam Russiana,
menggunakan katalis asam. Katalis asam
2006).
yang digunakan adalah katalis asam yang
didestilasi,
Peningkatan Indonesia
difraksinasi
jumlah
menyebabkan
esterifikasi
yaitu
dengan
selain berfungsi sebagai katalis, juga
penduduk
berfungsi sebagai penarik air. Hal ini
peningkatan
disebabkan karena reaksi esterifikasi adalah
permintaan akan kebutuhan sehari-hari,
reaksi
kesetimbangan
yang
Optimasi Reaksi Esterifikasi Asam Laurat dengan Metanol Menggunakan Katalis Asam Sulfat Pekat (Arfah dkk) 47
dapat
Online Jurnal of Natural Science Vol 4(1) :46-55 Maret 2015
ISSN: 2338-0950
menghasilkan air. Metil ester asam lemak
terhidrolisis oleh air membentuk asam
komersil
reaksi
lemak kembali. Waktu reaksi yang tepat
esterifikasi trigliserida murni, asam lemak,
akan menghemat waktu dan mengurangi
lemak atau minyak alami dengan metanol
biaya produksi. Dalam reaksi esterifikasi
menggunakan katalis asam atau basa
maupun transesterifikasi dibutuhkan suatu
(APAG, 2005).
katalis untuk mempercepat reaksi. Tanpa
disintesis
melalui
adanya katalis, konversi produk yang
Faktor – faktor yang mempengaruhi
dihasilkan bisa mencapai maksimum tetapi
produk metil ester yang dihasilkan dari proses
esterifikasi,
diantaranya
reaksi berjalan lambat (Mittlebach dan
adalah
Claudia, 2004 dalam Purwaningsih dkk,
perbandingan (rasio) molar reaktan, dan
2012).
waktu reaksi esterifikasi yang digunakan. Reaksi esterifikasi asam laurat menjadi
Russiana (2006) telah melakukan
metil esternya merupakan reaksi yang
sintesis metil laurat menggunakan metode
bersifat reversibel sehingga hasil reaksi
AOAC (1999) yaitu mereaksikan asam
tidak
perhitungan
laurat dengan metanol menggunakan katalis
stoikiometrinya. Rasio molar yang tepat
basa NaOH, diperoleh rendemen hasil
akan memberikan kondisi optimum dalam
sintesis
reaksi
perolehan
transesterifikasi campuran minyak kelapa
produk dalam jumlah maksimum dan
menghasilkan metil ester asam lemak
mengurangi kemungkinan bahan berlebih
menggunakan katalis asam juga telah
yang tidak bereaksi (Rasidi, 2004 dalam
dilakukan oleh Aritonang (1996) dalam
Usman
Aritonang
selalu
mengikuti
esterifikasi
dkk,
sehingga
2009).
Reaksi
yang
sebesar
dan
78,98
%.
Surbakti
Reaksi
(2004),
berlangsung lama memerlukan energi dan
menghasilkan rendemen produk yang tinggi
biaya yang lebih besar. Darnoko et al
sebesar 96,53 %.Berdasarkan informasi
(2002)
dalam
dkk
(2008)
tersebut,
waktu
reaksi
asam laurat dengan metanol menggunakan
berbanding lurus dengan konsentrasi metil
katalis H2SO4 dapat dilakukan dalam
ester yang dihasilkan. Namun menurut
kondisi optimum menghasilkan rendemen
Arbianti
yang
menyimpulkan
dkk
Arbianti bahwa
(2008),
setelah
waktu
diharapkan reaksi
lebih
lebih
esterifikasi
tinggi.Penelitian
ini
optimum tercapai, semakin lama waktu
bertujuan untuk mendapatkan rasio molar
reaksi berlangsung tidak menambah produk
asam laurat/metanol dan waktu reaksi
bahkan terjadi penurunan konsentrasi metil
esterifikasi
laurat akibat metil ester yang terbentuk
esterifikasi tertinggi.Hasil penelitian ini
yang menghasilkan
derajat
Optimasi Reaksi Esterifikasi Asam Laurat dengan Metanol Menggunakan Katalis Asam Sulfat Pekat (Arfah dkk) 48
Online Jurnal of Natural Science Vol 4(1) :46-55 Maret 2015
ISSN: 2338-0950
diharapkan dapat menjadi rujukan dalam
tertinggi diketahui dengan menerapkan
proses produksi metil laurat baik skala
lima
laboratorium maupun skala industri. Selain
laurat/metanol (m/v) masing-masing
itu, juga diharapkan dapat memberikan
2;1 : 3;1 : 4;1 : 5 dan
sumbangan terhadap IPTEK khususnya
perlakuan
bidang Kimia Organik serta
terdapat sepuluh unit percobaan. Reaksi
menjadi
referensi bagi peneliti lain. II.
tingkatan
rasio
diulang
dua
molar
asam 1 :
1 : 6. Setiap kali
sehingga
berlangsung di atas mesin kocok agitasi 250 rpm selama 2,5 jam menggunakan
BAHAN DAN METODE
katalis asam sulfat pekat sebanyak 3 mL
Bahan dan Alat
dalam 20 g asam laurat. Derajat esterifikasi
Bahan dasar yang digunakan dalam
ditentukan dengan metode volumetrik.
penelitian ini adalah asam laurat pa 99 % Pengaruh Waktu Reaksi
yang diperoleh dari PT. Cisadane Raya Chemicals dan metanol pa (E Merck).
Waktu reaksi esterifikasi asam laurat
Bahan lain sebagai bahan penunjang antara
dengan metanol yang menghasilkan derajat
lain
esterifikasi
akuades,
indikator
pp,
natrium
tertinggi
diketahui
dengan
hidroksida pa, asam sulfat pa (E Merck)
menerapkan lima tingkatan waktu reaksi
dan natrium sulfat anhidrat. Sedangkan
masing-masing 1,5 jam; 2 jam; 2,5 jam; 3
peralatan yang digunakan antara lain mesin
jam dan 3,5 jam. Setiap perlakuan diulang
kocok, labu Erlenmeyer, buret, statif, klem,
dua kali sehingga terdapat sepuluh unit
serta alat-alat gelas yang umum digunakan
percobaan.
dalam laboratorium kimia.
menggunakan rasio molar terbaik dari
Rasio
asam
laurat/metanol
tahap sebelumnya yaitu 1 : 6 (m/v). Reaksi Metode Penelitian
berlangsung di atas mesin kocok agitasi
Penelitian ini menggunakan RAL
250 rpm menggunakan katalis asam sulfat
(Rancangan Acak Lengkap) dengan 2 tahap
sebanyak 3 mL dalam 20 g asam laurat.
perlakuan yaitu rasio molar asam laurat
Derajat
terhadap metanol (m/v) dan waktu reaksi.
metode volumetrik.
esterifikasi
ditentukan
dengan
Masing-masing perlakuan diterapkan 5 Penentuan Derajat Esterifikasi
taraf dan 2 kali pengulangan sehingga
Derajat
terdapat 20 unit percobaan. laurat Pengaruh Rasio Molar Asam Laurat/Metanol (m/v) Rasio molar asam laurat/metanol
yang
esterifikasi produk metil diperoleh
ditentukan
menggunakan metode volumetrik yaitu hasil reaksi esterifikasi ditambahkan tiga
tetes indikator pp, kemudian dititrasi yang menghasilkan derajat esterifikasi Optimasi Reaksi Esterifikasi Asam Laurat dengan Metanol Menggunakan Katalis Asam Sulfat Pekat (Arfah dkk) 49
Online Jurnal of Natural Science Vol 4(1) :46-55 Maret 2015
ISSN: 2338-0950
dengan natrium hidroksida 3N hingga
arah.
larutan berwarna merah muda yang tidak
kesetimbangan adalah penambahan reaktan
hilang
(selanjutnya
akan menggeser kesetimbangan ke arah
dinyatakan A volume). Selain hasil reaksi,
hasil reaksi. Jika konsep ini diterapkan
juga dilakukan titrasi dengan asam laurat
pada sintesis metil laurat dari asam laurat
tanpa asam sulfat (selanjutnya dinyatakan
dengan metanol, maka penambahan salah
B volume) dan titrasi asam sulfat tanpa
satu reaktan akan meningkatkan metil
asam laurat (selanjutnya dinyatakan C
laurat hasil reaksi.
selama
volume)
10
detik
menggunakan
indikator
pp.
Salah
satu
Pengaruh
konsep
pergeseran
konsentrasi
Derajat esterifikasi dihitung menggunakan
terhadap
persamaan :
diketahui melalui perlakuan rasio molar ( ) (
pembentukan
reaktan
metil
laurat
asam laurat/metanol terdiri dari 5 taraf. Hasil pengamatan dan perhitungan yang
)
diperoleh (Tabel 1) menunjukkan derajat esterifikasi Dimana :
penggunaan
A = Volume NaOH 3N yang diperlukan
terbaik rasio
diperoleh
pada
molar
asam
laurat/metanol 1 : 6 (m/v) yaitu sebesar
untuk
73,96 %, sedangkan derajat esterifikasi
titrasi hasil reaksi (mL)
terendah diperoleh pada penggunaan rasio
B = Volume NaOH 3N yang diperlukan
molar asam laurat terhadap metanol 1 : 2
untuk
(m/v) yaitu sebesar 59,21 %.
titrasi asam laurat (mL) Rasio molar asam laurat/metanol
C = Volume NaOH 3N yang diperlukan
menunjukkan pengaruh nyata terhadap
untuk
derajat esterifikasi. Berdasarkan analisis
titrasi katalis asam sulfat (mL)
statistik III.
menggunakan
SPSS
20,
uji
ANOVA diperoleh nilai F hitung sebesar
HASIL DAN PEMBAHASAN
457,945 dan sig 0,000, jauh lebih kecil dari Rasio Molar Asam Laurat/Metanol pada
0,01 (α = 1 %), artinya rasio molar asam
Sintesis Metil Laurat Reaksi dengan
laurat/metanol (m/v) berpengaruh sangat
esterifikasi
metanol
asam
mengikuti
laurat
nyata
konsep
terhadap
derajat
esterifikasi.
Pengaruh tersebut terlihat pula pada uji
kesetimbangan Le Chatalier, dimana reaksi
lanjut dengan LSD dan Duncan taraf 1%
pembentukan metil ester berlangsung dua
menunjukkan setiap perlakuan rasio molar
Optimasi Reaksi Esterifikasi Asam Laurat dengan Metanol Menggunakan Katalis Asam Sulfat Pekat (Arfah dkk) 50
Online Jurnal of Natural Science Vol 4(1) :46-55 Maret 2015
ISSN: 2338-0950
asam laurat/metanol (m/v) berbeda sangat
esterifikasi
nyata.
perlakuan waktu reaksi 3,5 Jam yaitu sebesar
Kurva perubahan derajat esterifikasi
penambahan Derajat
meningkat
alkohol
yang
esterifikasi
statistik
(pada
uji
esterifikasi.
esterifikasi belum turun membentuk kurva
karena
20,
berpengaruh sangat nyata terhadap derajat
keadaan optimum sebab nilai derajat
oleh
SPSS
0,01 (α = 1 %), artinya waktu reaksi
teresterkan. Hasil ini belum menunjukkan
disebabkan
menggunakan
112,599 dan sig 0,000, jauh lebih kecil dari
terdapat 26,04 % asam laurat yang tidak
tersebut
pada
ANOVA diperoleh nilai F hitung sebesar
rasio 1 : 6 yaitu sebesar 73,96 %, masih
Keadaan
diperoleh
derajat esterifikasi. Berdasarkan analisis
digunakan.
perlakuan yang diterapkan) diperoleh pada
parabola.
terendah
derajat
menunjukkan berpengaruh nyata terhadap
seiring
tertinggi
sedangkan
pada
sebesar 68,66 % (Gambar 2). Waktu reaksi
parabola melainkan garis linear dimana esterifikasi
%,
diperoleh
perlakuan waktu reaksi 1,5 Jam yaitu
(m/v) (Gambar 1) tidak mengikuti kurva
derajat
87,20
esterifikasi
terhadap rasio molar asam laurat/metanol
tertinggi
Pengaruh tersebut terlihat pula pada
diduga
uji
penggunaan
lanjut
menunjukkan
dengan
LSD
perlakuan
taraf
waktu
1% reaksi
metanol belum cukup berlebih sehingga
berbeda sangat nyata. Sedangkan pada uji
tidak mampu mengesterkan semua asam
Duncan menunjukkan bahwa perlakuan
laurat yang direaksikan dan mendorong
waktu reaksi 2 jam menghasilkan derajat
reaksi ke arah kanan (produk). Penelitian
esterifikasi 80,73 % berbeda tidak nyata
Rauf (2010) memperoleh rasio molar etanol
dengan perlakuan waktu reaksi 2,5 jam
terhadap asam kaprat dan kaprilat dengan
yang menghasilkan
derajat
84,23 %. Perlakuan waktu reaksi 2,5 jam
esterifikasi
tertinggi
(99,23%)
terdapat pada rasio 8 : 1 (v/v). Waktu
Reaksi
pada
waktu
Sintesis
reaksi
esterifikasi
berbeda tidak nyata dengan perlakuan waktu reaksi 3 jam dan 3,5 jam yang
Metil
menghasilkan derajat esterifikasi masing-
Laurat Pengaruh
derajat
masing 86,22 % dan 87,20 %.
terhadap
pembentukan metil laurat diketahui melalui
Derajat esterifikasi tertinggi diperoleh
perlakuan waktu reaksi terdiri dari 5 taraf.
pada perlakuan waktu reaksi 3,5 Jam yaitu
Hasil pengamatan dan perhitungan yang
sebesar 87,20 % menunjukkan bahwa
diperoleh (Tabel 2) menunjukkan derajat
masih terdapat 12,80 % asam laurat yang
Optimasi Reaksi Esterifikasi Asam Laurat dengan Metanol Menggunakan Katalis Asam Sulfat Pekat (Arfah dkk) 51
Online Jurnal of Natural Science Vol 4(1) :46-55 Maret 2015
ISSN: 2338-0950
tidak teresterkan. Keadaan tersebut diduga
katalis agar dapat menjadi bahan baku
terjadi karena reaksi sudah mulai jenuh
utama dalam produksi berbagai jenis
sehingga pertambahan waktu reaksi tidak
produk.
akan memberikan pertambahan produk
IV.
UCAPAN TERIMAKASIH
secara berarti, dengan kata lain telah mulai Penulis mengucapkan terima kasih
mencapai kesetimbangan. Hasil penelitian
kepada Prof. Mappiratu, ibu Nurhaeni dan
Darnoko et al(2002) dalam Arbianti dkk
bapak Syamsuddin yang telah berupaya
(2008) menyimpulkan bahwa waktu reaksi
keras membantu mendapatkan bahan baku
berbanding lurus dengan konsentrasi metil
utama
ester yang dihasilkan. Waktu reaksi 2,5 jam
penelitian
ini.
Penulis
juga
memberikan apresiasi kepada Pimpinan dan
secara analisis statistik tidak berbeda nyata
Staf
dengan waktu reaksi 3 jam dan 3,5 jam
Laboran
Jurusan
Kimia
serta
Koordinator, Sekretaris dan Staf Laboran
namun memberikan nilai derajat esterifiksi
Prodi Farmasi atas bantuan penggunaan
yang berbeda. Derajat esterifikasi waktu
fasilitas laboratorium selama pengerjaan
reaksi 2,5 jam (84,27 %) lebih kecil dari
penelitian.
waktu reaksi 3 jam (86,22 %), tetapi waktu reaksi 3 jam tidak berbeda jauh dari waktu
V.
reaksi 3,5 jam (87,20 %).
AOAC, 1999,Official Methods of Analysis of AOAC International, 5th Revision, Vol. 2 Cunnif P, editor. Maryland: AOAC International
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan,
rasio
molar
APAG, 2005,The Safety of Fatty Acid Methyl Esters,http://www.apag.org diakses 13 Mei 2005
asam
laurat/metanol yang menghasilkan derajat esterifikasi
tertinggi
diperoleh
pada
Arbianti, R., Utami, T.S., dan N. Astri, 2008,Isolasi Metil Laurat Dari Minyak Kelapa Sebagai Bahan Baku Surfaktan Fatty Alcohol Sulfate (FAS), Makara, Teknologi, Vol. 12, No. 2, Nopember 2008: 61 – 64
penggunaan 1 : 6 (m/v) yaitu sebesar 73,96 %.
Sedangkan
waktu
reaksi
DAFTAR PUSTAKA
yang
menghasilkan derajat esterifikasi tertinggi diperoleh pada perlakuan selama 3,5 jam yaitu sebesar 87,20 %.
Aritonang, H.F., and M. Br. Surbakti, 2004,Separation of Lauric Acid From Coconut Oil Using Crystalization Method With Acetone Solvent,Eugenia 10 (2): 195 – 204
Saran Penelitian
lanjutan
disarankan
mencari kondisi reaksi esterifikasi untuk
Darnoko, D., and 2002,Kinetics
pengaruh suhu dan variasi konsentrasi
Cheryan Munir, of Palm Oil
Optimasi Reaksi Esterifikasi Asam Laurat dengan Metanol Menggunakan Katalis Asam Sulfat Pekat (Arfah dkk) 52
Online Jurnal of Natural Science Vol 4(1) :46-55 Maret 2015
ISSN: 2338-0950
Transesterification in a Batch Reactor, University of Illinois, Department of Food Science and Human Nutrition, Agricultural Bioprocess Laboratory, Urbdna, Illinois 61801
Rinaldi, A., 2012, Optimalisasi Sintesis Monolaurin Melalui Reaksi Esterifikasi Gliserol dengan Asam Laurat, Skripsi, Jurusan Kimia FMIPA UNTAD, Palu Russiana, I.B., 2006,Sintesis Ester Glukosa Laurat Dari Metil Laurat dan Glukosa Pentaasetat, Skripsi, Departemen Kimia FMIPA IPB, Bogor
Hui, YH., 1996,Bailey’s Industrial Oil and Fat Product, Vol. 2, 5 th ed. New York: John Willey and Son Mittlebach, M., and Claudia, R., 2004,Biodiesel The Comprehensive Handbook, Vienna: Boersedruck Ges. M.bh.
Usman, T., Ariany, L., Rahmalia, W., dan Advant, R., 2009,Esterifikasi Asam Lemak dari Limbah Kelapa Sawit (Sludge Oil) Menggunakan Katalis Tawas, Indo. J. Chem., 2009, 9 (3), 474 – 478.
Purwaningsih, E., Supartono dan Harjono, 2012,Reaksi Transesterifikasi Minyak Kelapa Dengan Metanol Menggunakan Katalis Bentonit, Indo. J. Chem, Sci. 1 (2) (2012) Rasidi, 2004,Kinetika Esterifikasi Asam Lemak Bebas dari Minyak Sawit, Central Library, Institute Technology Bandung. Bandung Rauf, SC., 2010,Optimasi Sintesis Etil Kaprat dan Kaprilat Melalui Reaksi Esterifikasi,Skripsi, Program Studi Kimia Jurusan Kimia FMIPA UNTAD, Palu
Optimasi Reaksi Esterifikasi Asam Laurat dengan Metanol Menggunakan Katalis Asam Sulfat Pekat (Arfah dkk) 53
Online Jurnal of Natural Science Vol 4(1) :46-55 Maret 2015
Rasio Molar Asam Laurat/ Metanol (m/v) 1:2 1:3 1:4 1:5 1:6
Volume Ratarata NaOH 3N (mL) 37,65 35,20 31,25 27,95 25,55
ISSN: 2338-0950
Derajat Esterifikasi (%)
59.21 62.20 67.01 71.04 73.96
Tabel 1. Hasil Pengamatan dan Perhitungan Derajat Esterifikasi Tahap Pengaruh Rasio Molar Asam Laurat/Metanol (m/v)
Waktu Reaksi (Jam) 1,5 2,0 2,5 3,0 3,5
Volume Rata-rata NaOH 3N (mL) 29,90 20,00 17,10 15,50 14,70
Derajat Esterifikasi (%)
68,66 80,73 84,27 86,22 87,20
Tabel 2. Hasil Pengamatan dan Perhitungan Derajat Esterifikasi Tahap Pengaruh Waktu Reaksi
Optimasi Reaksi Esterifikasi Asam Laurat dengan Metanol Menggunakan Katalis Asam Sulfat Pekat (Arfah dkk) 54
Derajat Esterifikasi (%)
Online Jurnal of Natural Science Vol 4(1) :46-55 Maret 2015
ISSN: 2338-0950
80.00 60.00 59.21
62.20
71.04
67.01
73.96
40.00 20.00 0.00 1:2 1:3 1:4 1:5 1:6 Rasio Molar Asam Laurat/Metanol (m/v)
Gambar 1. Grafik hubungan derajat esterifikasi terhadap rasio molar asam laurat/metanol
Derajat Esterifikasi (%)
(m/v)
100.00 90.00 80.00 70.00 60.00 50.00 40.00 30.00 20.00 10.00 -
84.27
80.73
86.22
87.20
68.66
1.5
2.0 2.5 3.0 Waktu Reaksi (Jam)
3.5
Gambar 2. Grafik hubungan derajat esterifikasi terhadap waktu reaksi
Optimasi Reaksi Esterifikasi Asam Laurat dengan Metanol Menggunakan Katalis Asam Sulfat Pekat (Arfah dkk) 55