Optimasi Promosi Visit Musi 2008 Berbasis E-Tourism Prakoso Bhairawa Putera S, Chichi Shintia Laksani, Dian Prihadyanti Pusat Penelitian Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Gedung Widya Graha, Lantai 8. JL. Gatot Subroto No. 10 Jakarta 12720 Phone: +62-21-5225206, Fax: +62-21-5201602
[email protected],
[email protected],
[email protected] Abstract Rapid development of ICT in this global era has born new concepts. E-tourism is an example. This concept has evolved in Indonesia, indicated by occurrence of Visit Musi Promotion Program 2008, implemented by Government of South Sumatera to increase its local competitiveness. Although it is a popular program in Indonesia, an evaluation study shows that the implementation does not achieve optimization. This paper tries to identify opportunity to optimize the program by contemplating four aspects, includes business, ICT, tourism, and government. These aspects still have a chance to be optimized. The optimization can be accomplished by improving appearance of the website, completing information and language appliance, and increasing level of interaction in communicating with customers. Keywords: e-tourism, opportunity for optimization
I. PENDAHULUAN Kajian ini merupakan kajian lanjutan penelitian terhadap evaluasi penerapan e-Gov dalam promosi visit musi 2008 (Bhairawa Putera dkk, 2008). Hasil studi tersebut menunjukkan bahwa laman Visit Musi 2008 yang diterapkan oleh Pemerintah Sumatera Selatan merupakan salah satu bentuk penerapan e-Gov di Indonesia yang bertujuan meningkatkan percepatan proses interaksi antara producer dengan customers guna meningkatkan daya saing wilayah dan menghidupkan aktivitas masyarakat. Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan terhadap tujuh variabel yang mencakup fungsi, orientasi, tahapan komunikasi, information processing, portal, aksesibilitas, dan penyajian struktur informasi, diketahui bahwa penerapan e-Gov di propinsi ini masih belum optimal. Oleh karena itu, perlu dilakukan perbaikan terutama yang berkaitan dengan aspek orientasi, tahapan komunikasi, information processing, aksesibilitas, dan penyajian struktur informasi. Secara umum laman visit musi 2008 baru berfungsi sebagai portal informasi saja, dan belum menjadi sarana interaksi, dan transaksi antara producers (sumberdaya wilayah) dengan customers (target pasar). Portal tersebut menggambarkan brand dan daya tarik yang ingin dipasarkan oleh propinsi Sumetera Selatan. Portal tersebut ditujukan sebagai sarana promosi daerah untuk menarik
wisatawan. Proses promosi Visit Musi 2008 berbasis eGov dimulai dari producers memberikan input berupa struktur informasi mengenai produk-produk yang ingin dipasarkan. Selanjutnya pemberian informasi ditampilkan dalam bentuk laman. Pemberian informasi pariwisata berbasis TIK seperti laman Visit Musi merupakan salah satu bentuk penerapan konsep electronic tourism atau e-tourism. E-Tourism merupakan bentuk pemanfaatan teknologi informasi internet untuk mendukung industri pariwisata, biro perjalanan, hotel, serta industri terkait pariwisata lainnya Rai Utama, 2008). E-tourism dapat dijadikan sebagai salah satu alat pendorong pariwisata suatu daerah. Hasil studi sebelumnya mengenai evaluasi penerapan eGov pariwisata di Sumatera Selatan menunjukkan bahwa laman Visit Musi 2008 tersebut merupakan salah satu upaya pemerintah daerah untuk meningkatkan pariwisata melalui media teknologi informasi. Namun demikian, laman tersebut masih belum optimal dalam fungsinya sebagai laman pendorong pariwisata Sumatera Selatan. Oleh sebab itu, guna memaksimalkan fungsi laman Visit Musi 2008 diperlukan kajian mengenai peluang optimasi promosi Visit Musi 2008 berbasis e-tourism. Hasil dari kajian ini diharapkan dapat mengetahui peluang optimasi dalam pemasaran pariwisata yang berguna bagi pemerintah Sumatera Selatan, dan sebagai bahan pertimbangan dalam
e-Indonesia Initiative 2008 (eII2008) Konferensi dan Temu Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Indonesia 21-23 Mei 2008, Jakarta
meningkatkan daya saing daerah.
II. METODOLOGI 2.1 Kerangka Konseptual 2.1.1 Konsep E-Tourism Perkembangan TIK melahirkan beberapa konsep baru, seperti e-government (pemanfaatan teknologi informasi untuk mendukung bidang pemerintahan), e-procurement (pemanfaatan teknologi informasi untuk mendukung proses pengadaan barang dan jasa), hingga konsep baru etourism. E-tourism merupakan salah satu konsep yang akan dipaparkan dalam tulisan ini. Caribbean Tourism Organization (2005) memberikan definisi untuk istilah etourism, yaitu “A dynamic interaction between Information and Communication Technologies (ICTs) and Tourism exists. Each transforms the other: ICTs are applied to tourism processes to maximize efficiency and effectiveness of the organization, tourism unites Business Management, Information and Communication.” Adapun konsep e-tourism yang dimaksud dalam tulisan ini adalah pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan daya guna dalam bidang pariwisata, memberikan berbagai jasa layanan pariwisata kepada customers dalam bentuk telematika, dan menjadikan penyelenggaraan pemasaran pariwisata lebih mudah diakses. Oleh karenanya, e-tourism dapat memberikan manfaat antara lain: 1. Relatif murah, karena tidak mengenal konsep promosi door to door sehingga keterbatasan dana promosi dan masih lemahnya jaringan pemasaran yang dimiliki selama ini akan diatasi dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi. 2. Memperpendek rantai distribusi, karena teratasi dengan penggunaan teknologi informasi sehingga semua informasi tersedia dalam bentuk layanan telematika. 2.1.2 Prinsip E-Tourism Konsep e-tourism memiliki prinsip yang diselaraskan dengan pemanfaatannya yaitu dalam peningkatan pembangunan pariwisata. Berdasarkan definisi e-tourism Caribbean Tourism Organization (2005) maka terdapat tiga unsur yang menjadi prasyarat dari e-tourism yaitu ICT (Information and Communication Technologies), Tourism dan Business. Berdasarkan hasil studi Bhairawa Putera (2008), keterlibatan pemerintah (goverment) menjadi salah satu bagian yang penting dalam program visit musi. Berdasarkan pertimbangan tersebut maka dalam kajian optimasi promosi visit musi 2008 ini, unsur pemerintah (goverment) juga akan dimasukkan sebagai salah satu unsur prasyarat e-tourism . Implementasi e-tourism memerlukan kerjasama antara
pihak yang profesional di bidang ICT, bisnis, pariwisata dan pemerintah, yang terfokus pada destinasi pariwisata1. Sebagai salah satu aplikasi telematika yang termasuk baru di bidang kepariwisataan, e-tourism memerlukan waktu dan proses sosialisasi yang memadai agar para pelaku pariwisata, bisnis, dan pemerintah serta masyarakat mampu memahaminya untuk kemudian mendayagunakan potensinya. Hal ini juga penting agar mereka tidak terjebak dalam project oriented activities. Untuk mewujudkan sistem informasi yang baik, teratur dan tersinergi harus memenuhi suatu standar sistem informasi. Standar ini meliputi persyaratan minimal untuk faktor-faktor dari sistem informasi tersebut. Menurut pengertian sistem informasi secara umum, unsur-unsur yang terkandung di dalamnya mencakup manusia, teknologi, prosedur dan organisasi.
Sumber: diolah dari Caribbean Tourism Organization (2005)
Gambar 1. Prasyarat E-Tourism dalam Optimasi Promosi Visit Musi 2008
Dalam melakukan studi identifikasi peluang optimasi penerapan e-gov menuju e-tourism, aspek-aspek yang akan ditinjau adalah: a) Business, merupakan unsur pembangun yang meliputi manajemen pemasaran dan keuangan. b) ICT (Information and Communication Technologies), merupakan salah satu unsur pembangun dalam etourism yang meliputi sistem informasi, teknologi informasi dan komunikasi. c) Tourism, merupakan unsur penting dalam e-tourism yang meliputi transportasi, akomodasi, obyek wisata dan atraksi, sarana hiburan, dan cindera mata. 1
Destinasi pariwisata adalah area atau kawasan geografis yang berada dalam satu atau lebih wilayah administratif yang di dalamnya terdapat unsur daya tarik, fasilitas, aksesibilitas, dan masyarakat – saling terkait dan melengkapi untuk terwujudnya kegiatan kepariwisataan. (Harry Waluyo, 2007)
e-Indonesia Initiative 2008 (eII2008) Konferensi dan Temu Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Indonesia 21-23 Mei 2008, Jakarta
d) Goverment, merupakan unsur yang menjadi lanjutan dari konsep e-gov. Unsur yang terdapat pada goverment lebih kepada unsur-unsur yang terdapat pada e-gov, meliputi fungsi, orientasi, aksesibilitas, dan penyajian struktur.
3.2 Peluang Optimasi Promosi Visit Musi 2008 Optimasi promosi visit musi 2008 berbasis e-tourism meliputi empat variabel yaitu: business, ICT, tourism dan goverment.
2.2 Metode 3.2.1 Business Studi yang dilakukan untuk mengidentifikasi optimasi promosi Visit Musi 2008 berbasis e-tourism ini dilakukan melalui pendekatan deskriptif eksploratif, yaitu menjelaskan suatu fenomena yang terjadi di masyarakat atau daerah, dalam hal ini adalah fenomena e-tourism, dan promosi visit musi. Analisis yang digunakan adalah analisis kualitatif, yaitu mendeskripsikan berbagai temuan dari hasil studi literatur, dan menganalisis struktur informasi dalam laman internet.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Promosi Visit Musi 2008 Berbasis E-Tourism Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor industri yang dapat menjadi tumpuan daerah untuk menambah penghasilan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, pemerintah kota Palembang dan pemerintah propinsi Sumatera Selatan mencanangkan salah satu program yang diberi nama “Visit Musi 2008” yang dimulai pada bulan Januari 2008. Guna menyukseskan program Visit Musi 2008 tersebut, pemerintah telah menyusun berbagai kegiatan pembangunan, yang semuanya ditujukan untuk mendukung program dan yang tidak kalah pentingnya adalah penyediaan laman atau web site. Penyediaan laman ini sangat penting untuk mendukung keberlangsungan program, karena dalam era perkembangan teknologi pemasaran potensi suatu wilayah (pariwisata) melalui dunia teknologi adalah salah satu kunci keberhasilan untuk menarik investor maupun para wisatawan untuk datang. Berdasarkan kajian evaluasi penerapan e-gov dalam Visit Musi 2008 (Bhairawa Putera dkk, 2008) diketahui bahwa penerapan e-gov dalam promosi visit musi masih belum optimal dalam meningkatkan percepatan proses interaksi antara producers dengan customers yang dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan daya saing wilayah dan menghidupkan aktivitas masyarakat di wilayah tersebut. Guna mencapai tingkat kesejahteraan yang lebih baik lagi dan berfungsi menjadi portal informasi, interaksi, dan transaksi antara producers (sumberdaya pariwisata) dengan customers (target pasar), portal tersebut perlu dioptimalkan dengan konsep e-tourism yang lebih terfokus pada promosi pariwisata secara lebih lengkap dan menyeluruh.
Bisnis merupakan variabel untuk melihat suatu kesatuan organisatoris yang mengelola penjual jasa (pariwisata) kepada konsumen atau bisnis lainnya. Dalam e-tourism, bisnis meliputi aspek manajemen pemasaran, dan keuangan. Manajemen Pemasaran, merupakan salah satu kunci utama dalam e-tourism untuk dapat bersaing menarik minat pengunjung. Pemasaran pariwisata tidaklah cukup hanya dengan mengandalkan keindahan alam yang memikat, melainkan bagaimana si pengelola (MTB) secara efisien dan efektif mengemas seluruh potensi wisata tersebut menjadi sebuah paket yang menarik. Oleh karena itu, sebagai salah satu bentuk e-tourism, laman Visit Musi harus bisa diakses informasinya melalui program promosi berkesinambungan. Dalam setiap promosinya, pengelola laman harus mampu meyakinkan publik sehingga bisa tertarik dan semangat datang ke Sumatera Selatan. Melalui informasi yang ada di laman, para calon wisatawan haruslah mendapat petunjuk, mulai dari rute perjalanan, lokasi-lokasi yang bisa dikunjungi, informasi hotel, tempat belanja, hingga faktor-faktor lain yang dibutuhkan seperti tips berkunjunga. Pengunjung harus diyakinkan bahwa perjalanan ke Sumatera Selatan juga menyenangkan. Tentu saja, agar program ini bisa berjalan sesuai harapan, harus didukung oleh ketersediaan sarana, terutama kemudahan moda akses transportasi, mulai dari jalur darat, laut, hingga udara. Keuangan, dimaksudkan sebagai kemampuan meningkatkan, mengalokasi, dan menggunakan sumber daya moneter sejalan dengan waktu, dan juga menghitung resiko dalam menjalankan e-tourism. Pembiayaan pengelolaan e-tourism menjadi salah satu faktor dalam penyediaan informasi yang akurat, karena dengan kesinambungan pembiayaan maka aktivitas pengelolaan bisa maksimal. Pengelolaan ICT terutama dalam pariwisata membutuhkan keuangan yang sangat kuat. 3.2.2 ICT (Information and Communication Technologies) ICT merupakan variabel untuk melihat sejauh mana penggunaan teknologi dan penerapan sistem dalam penyampaian informasi yang dibutuhkan konsumen dalam bidang pelayanan jasa pariwisata untuk mencapai tujuan visit musi. ICT dalam e-tourism meliputi sistem informasi,
e-Indonesia Initiative 2008 (eII2008) Konferensi dan Temu Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Indonesia 21-23 Mei 2008, Jakarta
teknologi informasi, dan telekomunikasi. Sistem Informasi, pada laman visit musi, sistem yang terpasang hanya memungkinkan konsumen mendapatkan informasi seperti hotel, tempat wisata, pertokoan, dan lainlain tetapi tidak disajikan secara lengkap. Guna memberikan kenyamanan dan kemudahan konsumen untuk mengakses, laman visit musi dapat dilengkapi dengan sistem reservasi pesawat terbang, hotel, travel, ataupun penyediaan paket wisata online. Hal ini dapat dimungkinkan melalui kerjasama dengan pihak-pihak terkait.
pengertian pariwisata berdasarkan angka 4 di dalam Undang-undang Nomor 9 Tahun 1990 tentang kepariwisataan. Pada angka 4 tersebut dijelaskan bahwa Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan objek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut.
Teknologi Informasi, pada laman visit musi informasi yang disajikan hanya berupa data teks dan gambar dalam bentuk jaringan komputer dengan tujuan akses informasi. Guna efektifitas dan efisiensi serta gambaran yang jelas tentang program visit musi 2008, laman visit musi dapat dilengkapi dengan data suara dan video sehingga terjalin penyampaian informasi yang lebih nyaman dan mudah dipahami. Penggunaan media komunikasi shoutbox sebagai media umpan balik dari pengunjung laman hendaknya lebih aktif ditanggapi oleh administrator Komunikasi, pada laman visit musi masih berada pada tahap penyampaian informasi satu arah kepada customer, antara lain informasi mengenai profil daerah Sumatera Selatan, daya tarik berupa obyek wisata, event budaya, dan sebagainya. Namun, informasi yang ada kurang dilengkapi dengan informasi mengenai objek investasi, dan komoditi perdagangan ekspor yang sebenarnya bisa dijadikan sebagai penunjang informasi yang sangat dibutuhkan oleh dunia luar. Guna mendukung program visit musi dan mendatangkan lebih banyak wisawatan maupun investor lebih baik menggunakan komunikasi Interaksi atau Komunikasi Dua Arah, yaitu tersedianya media komunikasi antara producer dengan customer melalui portal pemerintah, misalnya, pemesanan barang atau jasa pariwisata (delivery order) secara on-line; dan Transaksi, yaitu terjadinya hubungan bisnis antara producer dengan customer melalui portal e-tourism, misalnya pembayaran on-line, dll. Selain itu juga perlu diterapkan laman visit musi 2008 menjadi media interaksi antara pengunjung, kalangan bisnis (swasta) dan pemerintah secara on-line, baik berupa e-mail, kontak pengunjung, atau forum diskusi on-line. Seperti pada gambar 2. 3.2.3 Tourism Tourism diartikan sebagai usaha jasa yang melayani keperluan perjalanan seseorang ataupun kelompok ke destinasi wisata. Tourism dalam e-tourism menjadi unsur yang paling dibutuhkan dan sangat menentukan dalam perkembangan selanjutnya. Namun, karena pariwisata yang dimaksud pada tulisan merupakan prioritas sektor daerah maka pengertianya pun diselaraskan dengan
Sumber: diolah dari Information Economy Report 2005
Gambar 2. Sistem Distribusi Pariwisata
Dengan demikian pariwisata meliputi : 1. Semua kegiatan yang berhubungan dengan perjalanan wisata. 2. Pengusahaan objek dan daya tarik wisata, seperti kawasan wisata, taman rekreasi, kawasan peninggalan sejarah (candi, makam), museum, waduk, pagelaran seni budaya, tata kehidupan masyarakat, dan yang bersifat alamiah seperti keindahan alam, gunung berapi, danau, pantai dan sebagainya. 3. Pengusahaan jasa dan sarana pariwisata, yakni: a. Usaha jasa pariwisata (biro perjalanan wisata, agen perjalanan wisata, pramuwisata, konvensi, perjalanan insentif dan pameran, impresariat, konsultan pariwisata, informasi pariwisata); b. Usaha sarana pariwisata yang terdiri dari: akomodasi, rumah makan, bar, angkutan wisata dan sebagainya; c. Usaha-usaha jasa yang berkaitan dengan penyelenggaraan pariwisata. Berdasarkan pemikiran tersebut maka untuk mengoptimalkan promosi visit musi 2008 berbasis etourism, unsur-unsur yang menjadi faktor tourism dalam etourism harus disesuaikan. Unsur-unsur tersebut adalah Transportasi, Akomodasi, Obyek Wisata dan Atraksi, Sarana Hiburan, dan Cindera Mata. Transportasi, ketersediaan unsur ini menjadi hal yang sangat penting dalam pariwisata. Perkembangan pariwisata
e-Indonesia Initiative 2008 (eII2008) Konferensi dan Temu Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Indonesia 21-23 Mei 2008, Jakarta
dalam negeri menuntut perkembangan bidang perjalanan pula. Pertumbuhan dan pengembangan pariwisata yang terus-menerus harus disertai dengan peningkatan kualitas destinasi dengan menciptakan tuntutan yang lebih baik di dalam transportasi. Pada laman visit musi belum tersedia unsur transportasi sehingga pengunjung belum bisa mendapatkan informasi secara jelas tentang pilihan transportasi apa saja yang bisa digunakan untuk menjangkau wilayah tujuan wisata. Klasifikasi jenis transportasi (darat, laut (sungai), dan udara) lengkap dengan agen-agen penyedia harus disajikan. Akomodasi, dimaksud dalam e-tourism adalah bentuk fasiltas kenyaman penginapan ataupun bermukim selama melakukan kegiatan wisata. Pada laman visit musi memang telah disajikan informasi tentang info hotel dengan klasifikasi secara baik, namun perlu penambahan sajian secara jelas tentang ketersediaan fasilitas hotel/penginapan yang dimaksud, berikut dengan harga ataupun layanan lainnya. Obyek Wisata dan Atraksi, penyajiaan informasi lebih detail dengan adanya klasifikasi tentang jenis obyek wisata seperti Wisata Rekreasi, wisata yang dilakukan orang untuk memanfaatkan waktu libur di luar rumah. Kebanyakan wisata jenis ini dilakukan untuk menikmati keindahan alam. Wisata Bahari, Wisata dengan obyek kawasan laut misalnya menyelam, berselancar, berlayar, memancing dan lain-lain. Wisata Alam, wisata dengan obyek Alam. Obyek gunung yang tinggi, gua, sungai yang deras, tebing terjal. Pada umumnya peminat obyek ini adalah para remaja dan petualang. Wisata Budaya, wisata yang menawarkan obyek yang berupa tradisi dan budaya serta adat istiadat masyarakat yang unik. Wisata Olahraga, Wisata yang dilakukan dengan tujuan pertandingan dan meningkatkan prestasi olah raga. Wisata Bisnis, Perjalanan yang dilakukan untuk tujuan bisnis. Wisata jenis ini membutuhkan sarana penunjang bisnis yang baik. Wisata Konvensi, Wisata yang dilakukan ke suatu negara untuk keperluan rapat atau sidang. Wisata Jenis lain, keinginan dan ketertarikan masyarakat beraneka ragam. Perkembangan jenis wisata juga semakin banyak. Kini mulai populer dengan apa yang disebut dengan wisata sejarah, arkeologi, berburu, safarai, fotografi, bulan madu dan sebagainya. Kesemua jenis wisata tersebut dimiliki oleh Sumatera Selatan, tetapi belum tersajikan secara lengkap dan klasifikasi yang jelas, sehingga perlu dilakukan klasifikasi sehingga membuat pengunjung menjadi lebih jelas dalam memilih obyek yang akan dikunjungi dan diminati. Sarana Hiburan, unsur ini merupakan salah satu penunjang ketersediaan informasi dalam e-tourism. Pada umumnya hiburan dapat berupa musik, film, opera, drama, ataupun berupa permainan bahkan olahraga. Oleh karena itu ketersediaan informasi mengenai tempat-tempat
hiburan atau klab malam (night club) sebagai tempattempat untuk melepas lelah, umumnya berupa rumah makan atau restoran yang dilengkapi hotel serta sarana hiburan seperti musik, karaoke, opera. Sangat membantu pengunjung dalam memilih tujuan daerah wisatanya. Pada laman visit musi telah tersedia info restoran yang di dalamnya terdapat klasifikasi restoran internasional, tradisional, dan cina, begitu juga dengan café, night club dan pujasera. Namun, informasi tersebut belum tersaji secara lengkap. Kelengkapan seperti jenis menu pilihan, ataupun kekhususan restoran bisa dijadikan daya tarik, begitu juga dengan café, night club dan pujasera. Informasi seperti ini yang belum dimaksimalkan. Cinderamata, unsur ini memberikan daya tarik tersendiri bagi para pengunjung, terlebih Sumatera Selatan dikenal sebagai daerah yang memiliki tenun songket yang terkenal. Pada laman visit musi, penyajian informasi ini memang telah disajikan tetapi belum secara maksimal. Klasifikasi ataupun kekhususan cinderamata yang dihasilkan perlu lebih detail lagi disajikan, berikut dengan gambar untuk mempercantik tampilan. 3.2.4 Government E-tourism merupakan penyederhanaan praktek pemerintahan dengan menggunakan ICT untuk pengelolaan, promosi dan pengenalan pariwisata terutama visit musi pada dunia luar. Konsep ini memberikan fungsi online services dan government operations. Ada enam unsur dalam komponen ini, yaitu: fungsi, orientasi, aksesibilitas, dan penyajian struktur. Fungsi, e-tourism visit musi dapat dioptimalkan dengan mengarahkan fungsi laman yang fokus pada sarana pemasaran potensi pariwisata dan perluasan informasi dan investasi mengenai pariwisata Sumatera Selatan “Visit Musi 2008” dalam jaringan global melalui internet. Laman Visit Musi 2008 haruslah memuat informasi mengenai objek wisata, budaya daerah, agenda kegiatan, dan informasi pendukung seperti informasi mengenai hotel, restoran, bank, travel, info belanja dan galeri foto dengan lebih lengkap. Orientasi, e-tourism visit musi diorientasikan menuju pengembangan ekonomi dan peningkatan investasi, dengan mengedepankan potensi pariwisata secara menyeluruh dan dilengkapi potensi penanaman modal. Hal ini dapat disajikan dari informasi yg diberikan di laman yang memuat mengenai objek wisata, budaya daerah, agenda kegiatan, dan informasi pendukung. Informasiinformasi tersebut dapat meningkatkan daya tarik wisatawan untuk berkujung ke Sumsel. Aksesibilitas, Integrasi jaringan laman Visit Musi 2008 haruslah pada tahap terintegrasi secara eksternal (global)
e-Indonesia Initiative 2008 (eII2008) Konferensi dan Temu Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Indonesia 21-23 Mei 2008, Jakarta
dan internal. Hal ini bisa meninimalisasi indikasi terjadinya loncatan tahapan, yaitu secara eksternal jaringan telah terintegrasi global melalui media internet, namun secara internal belum seluruhnya terintegrasi dengan jaringan (off-line).
DAFTAR PUSTAKA Anonim, 2008. “Indikasi Perkembangan ICT di Indonesia”. BeritaNet.com edisi 2 februari 2008.
Penyajian Struktur, merupakan penyajian informasi kepada kepada customer dalam portal mencakup Brand visualization, jenis data, dan bahasa. - Brand visualization, Informasi yang disajikan dalam laman Visit Musi 2008 telah secara tegas dan langsung menampilkan brand Visit Musi 2008, baik dalam bentuk tulisan maupun gambar. - Jenis data, Dalam laman Visit Musi 2008 hanya terdapat dua jenis data yang digunakan, yaitu data teks, yaitu data-data dalam bentuk kalimat atau angkaangka yang menjelaskan suatu informasi tertentu, dan data gambar, yaitu data-data dalam bentuk foto atau gambar untuk menjelaskan bentuk suatu obyek dari data tekstual. Meskipun demikian, data ini tidak dilengkapi dengan data peta, yaitu data-data mengenai lokasi suatu obyek ruang yang dipasarkan dari data tekstual. Oleh karenanya, informasi yang disampaikan menjadi kurang maksimal. Begitu juga data video belum dimanfaatkan pada laman ini. - Bahasa, laman yang ada baru menggunakan bahasa Indonesia, walaupun sudah ada pilihan bahasa Inggris di sisi atas sebelah kanan laman, namun ternyata belum bisa dimanfaatkan. Perlu ditambahkan penggunaan bahasa asing lainnya terutama bahasa mandarin, karena wilayah Sumatera Selatan memiliki obyek wisata yang bersinggungan dengan cultur mandarin (cina).
Anonim, 2005. “E-tourism in developing countries: more links, fewer leaks”. Linking Economies. Issue In Brief , Number 6. UNCTAD.
IV. KESIMPULAN
Rai Utama, I Gusti Bagus. 2008. “E-tourism Media Promosi Pariwisata Bali” Raiutama.multiply.com edisi 30 Januari 2008. http://raiutama.multiply.com/journal/item/51
E-tourism yang digunakan dalam promosi Visit Musi 2008 masih memiliki peluang untuk dimanfaatkan secara optimal. Hal ini terlihat dari kurang dimanfaatkannya aspek-aspek yang menjadi prasyarat e-tourism, yakni menyangkut aspek business, ICT, tourism, dan government. Dari aspek business meliputi manajemen pemasaran, dan keuangan, aspek ICT meliputi sistem informasi, teknologi informasi dan komunikasi, aspek tourism meliputi transportasi, akomodasi, obyek wisata dan atraksi, sarana hiburan, dan cindera mata, dan aspek govermen meliputi fungsi, orientasi, aksesibilitas, dan penyajian struktur. Optimasi dapat dilakukan dengan memperbaiki tampilan laman, melengkapi sarana bahasa dan informasi, serta meningkatkan level interaksi dalam berkomunikasi dengan pelanggan. Namun, sebagai konsekuensi untuk mencapai hasil yang optimal, pemerintah Sumatera Selatan perlu mempertimbangkan kesinambungan biaya untuk memaksimalkan pengelolaan ICT yang digunakan.
Bhairawa Putera, Prakoso., Shintia Laksani, Chichi., Prihadyanti, Dian, 2008. “Studi Evaluasi Penerapan E-Gov dalam Promosi Visit Musi 2008”. Prosiding Seminar Nasional Teknologi IV 2008. Buhalis, Dimitrios, 2003, eTourism Information Technology for Strategic Tourism Management. Harlow: Pearson Education Ltd. Caribbean Tourism Organisation, 2004. “eTourism Exploring the Online Travel & Tourism Sector”. 5th Tourism Educators’ Forum 2004. Harry Waluyo, 2007. “Pengembangan Kepariwisataan Indonesia”. Seminar Perspektif Hibua Lamo Menuju Kemandirian Bangsa 2007. Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia. Martin Hepp, Katharina Siorpaes, Daniel Bachlechner: “Towards the Semantic Web in E-Tourism: Can Annotation Do the Trick?” Proceedings of the 14th European Conference on Information System (ECIS 2006), June 12-14, 2006, Gothenburg, Sweden.
UNCTAD,2005., Information Economy : www.unctad.org/e-comerce http://etourism.unctad.org/ http://www.etourismnewsletter.com/
e-Indonesia Initiative 2008 (eII2008) Konferensi dan Temu Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Indonesia 21-23 Mei 2008, Jakarta