OPTIMALISASI SEDULUR PAPAT LIMA PANCER Dra. Hj. Nanik Herawati, M. Hum PBSD, FKIP, Universitas Widya Dharma Klaten A. PENDAHULUAN Budaya Jawa memaknai Sedulur Papat Lima Pancer dengan berbagai versi. Hal ini terjadi karena ada pengaruh budaya luar yang masuk ke Jawa, misalnya budaya Islam dan budaya Hindu. Pada mulanya Sedulur papat Lima Pancer itu dimaknai sebagai berikut. 1. Sedulur Tua: ketuban Disebut Sedulur Tua karena ketuban keluar terlebih dahulu sebelum bayi lahir. 2. Sedulur Enom: ari-air Disebutt Sedulur Anom karena ari-ari keluar setelah bayi lahir. 3. Pembantu Setia: darah Darah merupakan pembantu setia karena selalu ada dari janin terbentuk sampai lahir dan ajal. 4. Pemberi Makan: pusar Pusar ini merupakan tali penghubung antara sang ibu dengan janin. Makanan untuk janin disalurkan dari sang ibu melalui tali pusar ini 5. Pancer: diri sendiri; sang jabang bayi Pada referensi lain dikatakan bahwa Sedulur Tua itu letaknya di Timur dan warnanya putih; Sedulur Enom letaknya di Barat dan warnanya kuning; Pembantu Setia letaknya di Selatan dan warnanya merah; Pemberi Makan letaknya di utara dan warnanya hitam. Sedangkan Pancer letaknya di pusat, di mana manusia berada. Budaya Jawa juga mengkaitkan Sedulur Papat Lima Pancer ini dengan hari-hari Jawa, yaitu: 1. Pancer merupakan simbol KLIWON 2. Ketuban melambangkan LEGI 3. Ari-ari melambangkan PON 4. Darah menggambarkan PAHING 5. Pusar melambangkan WAGE. Dalam dunia pewayangan, Sedulur Papat Lima Pancer diibaratkan sebagai sang kesatria yang selalu diikuti oleh para pembantunya yang setia, yaitu Punakawan. 1. Semar: dengan ciri khas jambul putih yang melambangkan pikiran (Cipta) 2. Gareng: dengan ciri khas mata juling, kaki pincang, tangan ceko yang melambangkan kewaspadaan, hati-hati, dan teliti (Rasa) 3. Petruk: melambangkan keinginan, kehendak (Karsa) 4. Bagong: melambangkan kesediaan bekerja keras (Karya)
PROSIDING SEMINAR NASIONAL ”Pembelajaran Bahasa untuk Meningkatkan Kualitas Manusia Indonesia yang Berkarakter dalam Era Mondial”
105
Ke Empat Sedulur itu menyatu di dalam tubuh Pancer – sang jabang bayi – dan menjadi penolong bagi sang jabang bayi. Budaya Jawa menghormati Sedulur Papat Lima Pancer ini dengan mengadakan bancaan di saat weton sang bayi. Pada saat bancaan itu dibacakan doa, biasanya nama-nama Sedulur Papat Lima Pancer itu disebut. Dengan masuknya ajaran Islam ke Jawa, keyakinan Sedulur Papat sedikit demi sedikit diubah oleh Wali Sanga dan para ulama. Mereka memperkenalkan nama-nama malaikat utama melalui Sedulur Papat, yaitu: 1. Jibril: penerus informasi Allah untuk manusia 2. Izrafil: pembaca buku Allah untuk manusia 3. Mikail: pembagi rejeki untuk manusia 4. Izrail: penunggu berakhirnya kehidupan manusia Selain itu, para Wali Sanga juga mengkaitkan Sedulur Papat Lima Pancer itu dengan macam-macam nafsu manusia, yaitu: 1. Aluamah: nafsu yang berkaitan dengan keinginan dasar manusia, seperti makan, minum, pakaian, dan hubungan sex (disimbolkan dengan warna hitam) 2. Sufiyah: nafsu yang berkaitan dengan keinginan untuk dipuji, kekayaan, pangkat (disimbolkan dengan warna hijau) 3. Amarah: nafsu yang berkaitan dengan harga diri, emosi kemarahan, semangat (disimbolkan dengan warna merah) 4. Muthmainah: nafsu yang berkaitan dengan kebaikan dan ketuhanan (disimbolkan dengan warna ungu) 5. Bashirah (pancer): mata hati Dalam hal ini sang Pancer harus bisa mengkontrol keempat nafsu tersebut agar ada keseimbangan. Keseimbangan di antara keempat nafsu itu tidaklah harus sama rata. Nafsu aluamah itu penting karena menyangkut keinginan dasar manusia; tetapi kalau nafsu itu terlalu besar, maka akan bisa menekan nafsu muthmainah. Tentu saja hal ini tidaklah baik. Nafsu amarah tetap harus ada dalam diri manusia walaupun kita harus menekan nafsu amarah itu agar tidak meledak-ledak. Ada penafsiran lain lagi yang lebih global dalam hal Sedulur Papat Lima Pancer ini. Sedulur Papat merupakan empat unsur pembentuk tubuh manusia, yaitu: 1. Tanah: berwarna hitam 2. Api: berwarna merah 3. Air: berwarna biru 4. Udara: berwarna hijau 5. Pancer: diri sendiri Udara menjadi bagian dari tubuh kita melalui pernafasan untuk pembakaran yang menimbulkan kehangatan dalam tubuh. Kehangatan itu merupakan bentuk dari unsur api; unsur api juga berasal dari sinar matahari yang menyinari tubuh kita. Unsur air menjadi bagian terbesar dalam tubuh kita. Unsur tanah masuk ke tubuh kita melalui makanan. Makanan yang berasal dari tumbuhan merupakan saripati tanah. Hewan juga makan tumbuhan; berarti daging juga merupakan saripati tanah. 106
PROSIDING SEMINAR NASIONAL ”Pembelajaran Bahasa untuk Meningkatkan Kualitas Manusia Indonesia yang Berkarakter dalam Era Mondial”
Keempat unsur itu selalu ada di dalam tubuh manusia sebagai sang Pancer dengan proporsi yang tepat dan selalu membantu manusia dalam hal-hal tertentu. Apabila salah unsur itu berlebih atau kurang dari proporsinya, maka kondisi kejiwaan dan pikiran manusia akan terganggu. Bila kondisi ini berlangsung dalam waktu relatif lama, gangguan kejiwaan dan pikiran itu akan mengakibatkan ganggunan tubuh fisik. Maka dari itu, sang Pancer harus bisa mengkontrol keempat unsur itu agar dalam keadaan seimbang sehingga badan, jiwa, dan pikiran kita tetap sehat. Unsur tanah melambangkan: 1. Keberanian, 2. Ketangguhan, kokoh 3. Kekuatan prinsip 4. Tanggung jawab Unsur api melambangkan: 1. Semangat 2. Amarah 3. Tidak mudah menyerah 4. Religious 5. Tingkat perhatian 6. Tingkat ego Unsur air melambangkan: 1. Kasih sayang 2. Keindahan 3. Tingkat kebosanan 4. Tingkat kedengkian Unsur udara melambangkan: 1. Fleksibilitas 2. Negosiasi 3. Tingkat percaya diri 4. Kemampuan berbicara B. SEDULUR PAPAT DALAM PIKIRAN Dalam pembahasan selanjutnya, yang dimaksud dengan Sedulur Papat adalah empat kelompok yang telah diuraikan di alam Pendahuluan, yaitu: 1. Versi Jawa 1: ketuban, ari-ari, darah, dan pusar 2. Versi Jawa 2: Legi, Pon, Paing, dan Wage 3. Versi Jawa 3: Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong 4. Versi Islam 1: Jibril, Izrafil, Mikail, dan Izrail 5. Versi Islam 2: aluamah, sufiyah, amarah, dan muthmainah 6. Versi Global: tanah, api, air, dan udara Sedangkan yang dimaksud dengan Pancer adalah diri kita sendiri. PROSIDING SEMINAR NASIONAL ”Pembelajaran Bahasa untuk Meningkatkan Kualitas Manusia Indonesia yang Berkarakter dalam Era Mondial”
107
Sedulur Papat itu merupakan saudara yang ada dalam pikiran kita. Walaupun hanya hidup di dalam pikiran, Sedulur Papat itu bisa diajak komunikasi dan bisa membantu kita dalam hal kebaikan. Kita harus yakin bahwa Sedulur Papat itu ada di pikiran kita, lebih tepatnya adalah di pikiran bawah sadar kita. Charles F. Haanel, 2012, mengatakan Pikiran bawah sadar menghubungkan kita dengan dunia dalam diri. Saraf di perut atas (solar pleksus) merupakan organ pikiran bawah sadar. Saraf ini mengendalikan sensasi subjektif seperti kegembiraan, cinta, emosi, ketakutan, dan fenomena bawah sadar lainnya. Melalui pikiran bawah sadar inilah kita terhubung dengan Pikiran Universal, dan kita terhubung juga dengan kekuatan Semesta yang bersifat konstruktif dan tak terbatas. Pikiran bawah sadar tidak pernah tidur, tidak pernah beristirahat. Sama seperti jantung atau darah kita. Hanya dengan menyatakan hal-hal tertentu yang harus dicapai kepada pikiran bawah sadar, akan muncul kekuatan untuk mewujudkan hasil yang diinginkan. Seluruh Semesta ini diatur oleh satu prinsip (kesadaran). Kesadaran ini juga berada di setiap individu. Semua pikiran dan benda di dalam kehidupan ini berada di dalamnya. Dengan kata lain, semua pikiran adalah satu pikiran. Setiap individu mampu bertindak sesuai dengan Semesta dan untuk mewujudkannya. Karena itu, ketika individu berpikir, pemikirannya dipaksa oleh sifat alaminya untuk mewujudkan diri di dalam objektivitas atau kondisi yang akan serupa dengan aslinya. Hubungannya dengan keberadaan Sedulur Papat ini adalah bahwa Pancer (diri kita) harus menyatakan kepada pikiran bawah sadar kita bahwa kita mempunyai Seduluh Papat (silakan pilih versi mana yang dipilih). Pernyataan yang kita yakini dalam pikiran bawah sadar ini akan terhubung dengan pikiran universal (alam semesta) yang bersifat konstruktif. Pikiran universal akan membantu mewujudkan pernyataan kita itu dalam bentuk kondisi atau keadaan yang kita inginkan. Pernyataan kita akan mencapai kepada pikiran bawah sadar apabila kita mengetahui sifat-sifat atau cara kerja pikiran bawah sadar itu. Beberapa sifat pikiran bawah sadar (PBS) yang bisa mewujudkan Sedulur Papat itu antara lain sebagai berikut. 1. PBS ditentukan oleh kuat lemahnya intensitas emosi Apabila keyakinan kita bahwa kita mempunyai Sedulur Papat itu sangat kuat dan disertai dengan perasaan yang mendalam, maka eksistensi Sedulur Papat itu akan terasa. 2. PBS mengakibatkan reaksi psikologis Eksistensi yang ditimbulkan bisa menghadirkan perasaan percaya diri, bersabar, bersemangat, atau perasaan lain yang diperlukan. 3. PBS bisa mengakibatkan perubahan tubuh fisik Keyakinan yang ditimbulkan oleh PBS bisa membuat tubuh fisik kita menjadi kuat kalau memang yang disugestikan adalah kekuatan tubuh fisik, atau bisa menerbitkan air liur bila ang disugestikan adalah rasa buah yang kecut. Tubuh fisik sangat responsif terhadap PBS. 4. PBS mempunyai imaginasi yang sangat kuat Pada saat PBS menguasai pikiran, kita bisa mempunyai imajinasi yang kuat (visualisasi). Dan PBS tidak bisa membedakan mana yang imaginasi dan mana yang nyata. 5. Sugesti kepada PBS akan menguatkan data yang sudah ada Dengan adanya sugesti yang kuat dan berulang-ulang, maka data yang sudah disimpan di dalam PBS akan semakin kuat. Dan PBS akan memerintahkan tubuh fisik untuk merealisasikan sugesti itu. 108
PROSIDING SEMINAR NASIONAL ”Pembelajaran Bahasa untuk Meningkatkan Kualitas Manusia Indonesia yang Berkarakter dalam Era Mondial”
6. PBS sangat sadar dan lugu PBS itu sadar, cerdas, dan lugu. PBS sadar 24 jam bahkan ketika kita sedang tidur, cerdas karena bisa menangkap sugesti apapun yang diberikan tanpa ada kesalahan. PBS lugu karena dia hanya menerjemahkan apapun yang disugestikan tanpa ada persepsi lainnya. 7. PBS hanya mengenal waktu sekarang Waktu lampau dan yang akan datang tidak dikenal oleh PBS. Maka kata-kata seperti ‘akan’, ‘besok’, ‘tahun depan’ atau ‘tadi’, ‘sebulan yang lalu’ tidak ditanggapi oleh PBS. 8. PBS tidak menganal kata-kata negatif seperti ‘jangan’, ‘tidak’, ‘dilarang’. Bila ada sugesti seperti ini: ‘Kamu tidak boleh berbohong’ akan ditafsirkan menjadi ‘Kamu boleh berbohong’. Atau ‘Aku dilarang pulang malam’ akan ditafsirkan ‘Aku pulang malam.’ 9. PBS akan dengan mudah mengikuti instruksi positif yang dilakukan berulang-ulang. Dengan mengetahui sifat-sifat PBS di atas, kita akan bisa mengaktifkan Sedulur Papat kita, dan mengoptimalkan mereka untuk membantu kesuksesan kita. C. AKTIVASI SEDULUR PAPAT Di antara enam versi Sedulur Papat di atas, akan kita uraikan di sini untuk mengaktifkan Sedulur Papat versi Semar Gareng Petruk Bagong, versi Aluamah Sufiyah Amarah Muthmainah, dan versi Tanah Api Air Udara. Ketiga versi ini mempunyai bentuk dan sifat masing-masing sehingga memudahkan pikiran kita untuk berkonsentrasi memvisualisasikan (membayangkan) mereka. Dari ketiga versi tersebut, kita boleh memilih Sedulur Papat yang paling cocok untuk kita. Untuk mengaktifkan Sedulur Papat itu, kita harus bersemedi menenangkan pikiran kita. Pikiran yang tenang itu ditandai dengan rileksnya semua otot-otot tubuh, irama nafas yang dalam dan teratur, serta denyut jantung yang nyaman dan sangat teratur. 1. Carilah tempat yang nyaman tanpa gangguan serangga 2. Duduk di atas kursi atau bersila di lantai dengan beralaskan benda yang empuk 3. Berdoa 4. Tarik nafas dalam, dan tutup mata 5. Atur nafas dalam dan santai 6. Lemaskan otot-otot tubuh dari atas sampai bawah 7. Rasakan denyut jantung menjadi lembut dan teratur 8. Konsentrasikan hanya pada nafas kita yang keluar dan masuk Kalau langkah-langkah di atas dikerjakan dengan benar, maka kita akan masuk ke rileksasi yang mendalam. Pertahankan kondisi ini beberapa saat. 1. Aktifasi Sedulur Papat Versi Semar Gareng Petruk Bagong a. Konsentrasikan saat kita berpikir keras memecahkan suatu masalah. Perkuat konsentrasi itu dan detailkan tentang apa yang dipikirkan saat itu. b. Kemudian, hadirkan tokoh Semar keluar dari tubuh kita. Bayangkan dengan detail bentuk tubuhnya, wajahnya, jambul putihnya. Perbesar bayangan tubuh tokoh Semar itu. c. Dalam hati katakan pada Semar itu, “Wahai Semar, kamu adalah sedulurku. Tugasmu adalah membantu aku memikirkan sesuatu, memberi jalan keluar atas suatu masalah. Kamu keluar kapanpun aku membutuhkanmu. Terima kasih atas kerjasamamu.” PROSIDING SEMINAR NASIONAL ”Pembelajaran Bahasa untuk Meningkatkan Kualitas Manusia Indonesia yang Berkarakter dalam Era Mondial”
109
d. Bayangkan Semar itu menjawab, “Siap menjalankan tugas.” Dan Semar masuk ke dalam tubuh kita. e. Konsentrasikan saat kita sedang dalam keadaan waspada dan hati-hati. Perkuat konsentrasi itu dan detailkan tentang apa yang dihadapi saat itu. f. Kemudian, hadirkan tokoh Gareng keluar dari tubuh kita. Bayangkan dengan detail bentuk tubuhnya, tangannya, kakinya, dan matanya. Perbesar bayangan tubuh tokoh Gareng itu. g. Dalam hati katakan pada Gareng itu, “Wahai Gareng, kamu adalah sedulurku. Tugasmu adalah membantu aku untuk menjadi waspada, hati-hati, dan teliti. Kamu keluar kapanpun aku membutuhkanmu. Terima kasih atas kerjasamamu.” h. Bayangkan Gareng itu menjawab, “Siap menjalankan tugas.” Dan Gareng masuk ke dalam tubuh kita. i. Konsentrasikan saat kita sedang mempunyai keinginan. Perkuat konsentrasi itu dan detailkan tentang apa yang dikehendaki saat itu. j. Kemudian, hadirkan tokoh Petruk keluar dari tubuh kita. Bayangkan dengan detail bentuk tubuhnya, wajahnya, rambutnya. Perbesar bayangan tubuh tokoh Petruk itu. k. Dalam hati katakan pada Petruk itu, “Wahai Petruk, kamu adalah sedulurku. Tugasmu adalah membantu aku mempunyai keinginan dan kehendak yang benar. Kamu keluar kapanpun aku membutuhkanmu. Terima kasih atas kerjasamamu.” l. Bayangkan Petruk itu menjawab, “Siap menjalankan tugas.” Dan Petruk masuk ke dalam tubuh kita. m. Konsentrasikan saat kita bekerja keras. Perkuat konsentrasi itu dan detailkan tentang apa yang dikerjakan saat itu. n. Kemudian, hadirkan tokoh Bagong keluar dari tubuh kita. Bayangkan dengan detail bentuk tubuhnya, wajahnya, dan ciri khas lainnya. Perbesar bayangan tubuh tokoh Bagong itu. o. Dalam hati katakan pada Bagong itu, “Wahai Bagong, kamu adalah sedulurku. Tugasmu adalah membantu aku untuk bekerja dengan penuh semangat. Kamu keluar kapanpun aku membutuhkanmu. Terima kasih atas kerjasamamu.” p. Bayangkan Bagong itu menjawab, “Siap menjalankan tugas.” Dan Bagong masuk ke dalam tubuh kita. Saat ini Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong sudah aktif dan menyatu dengan diri kita. 2. Aktivasi Sedulur Papat Versi Aluamah Sufiyah Amarah Muthmainah a. Konsentrasikan saat kita lapar dan ingin makan. Perkuat konsentrasi itu dan detailkan jenis makanan di depan kita. b. Kemudian, hadirkan tokoh Aluamah keluar dari tubuh kita. Bayangkan Aluamah berpakaian serba hitam dan mempunyai wajah sama dengan kita. c. Dalam hati katakan pada Aluamah itu, “Wahai Aluamah, kamu adalah sedulurku. Tugasmu adalah membantu aku untuk menciptakan keinginan dasarku. Kamu keluar dan membantuku kapanpun aku membutuhkanmu. Terima kasih atas kerjasamamu.” d. Bayangkan Aluamah itu menjawab, “Siap menjalankan tugas.” Dan dia masuk ke dalam tubuh kita.
110
PROSIDING SEMINAR NASIONAL ”Pembelajaran Bahasa untuk Meningkatkan Kualitas Manusia Indonesia yang Berkarakter dalam Era Mondial”
e. Konsentrasikan saat kita menginginkan uang. Perkuat konsentrasi itu dan detailkan uang itu datangnya dari mana. f. Kemudian, hadirkan tokoh Sufiyah keluar dari tubuh kita. Bayangkan Sufiyah berpakaian serba hijau dan mempunyai wajah sama dengan kita. g. Dalam hati katakan pada Sufiyah itu, “Wahai Sufiyah, kamu adalah sedulurku. Tugasmu adalah membantu aku untuk menciptakan keinginan untuk dipuji, kekayaah, dan sejenisnya. Kamu keluar dan membantuku kapanpun aku membutuhkanmu. Terima kasih atas kerjasamamu.” h. Bayangkan Sufiyah itu menjawab, “Siap menjalankan tugas.” Dan dia masuk ke dalam tubuh kita. i. Konsentrasikan saat kita sedang bersemangat melakukan sesuatu. Perkuat konsentrasi pada semangat. j. Kemudian, hadirkan tokoh Amarah keluar dari tubuh kita. Bayangkan Amarah berpakaian serba merah dan mempunyai wajah sama dengan kita. k. Dalam hati katakan pada Amarah itu, “Wahai Amarah, kamu adalah sedulurku. Tugasmu adalah membantu aku untuk mengendalikan emosiku. Kamu keluar dan membantuku kapanpun aku membutuhkanmu. Terima kasih atas kerjasamamu.” l. Bayangkan Amarah itu menjawab, “Siap menjalankan tugas.” Dan dia masuk ke dalam tubuh kita. m. Konsentrasikan saat kita sedang melakukan ibadah dengan baik. Perkuat konsentrasi itu dan detailkan jenis ibadah yang dilakukan saat itu. n. Kemudian, hadirkan tokoh Muthmainah keluar dari tubuh kita. Bayangkan Muthmainah berpakaian serba ungu dan mempunyai wajah sama dengan kita. o. Dalam hati katakan pada Muthmainah itu, “Wahai Muthmainah, kamu adalah sedulurku. Tugasmu adalah membantu aku untuk menciptakan keinginan dasarku. Kamu keluar dan membantuku kapanpun aku membutuhkanmu. Terima kasih atas kerjasamamu.” p. Bayangkan Muthmainah itu menjawab, “Siap menjalankan tugas.” Dan dia masuk ke dalam tubuh kita. Saat ini Aluamah, Sufiyah, Amarah, dan Muthmainah sudah aktif dan menyatu dengan diri kita. 3. Aktifasi Sedulur Papat Versi Tanah Api Air Udara a. Konsentrasikan saat kita sedang berani menghadapi sesuatu. Perkuat konsentrasi pada keberanian. b. Kemudian, hadirkan tokoh unsur Tanah keluar dari tubuh kita. Bayangkan tokoh Tanah berpakaian serba hitam dan mempunyai wajah sama dengan kita. c. Dalam hati katakan pada unsur Tanah itu, “Wahai Tanah, kamu adalah sedulurku. Tugasmu adalah membantu aku untuk mengendalikan keberanianku. Kamu keluar dan membantuku kapanpun aku membutuhkanmu. Terima kasih atas kerjasamamu.” d. Bayangkan unsur Tanah itu menjawab, “Siap menjalankan tugas.” Dan dia masuk ke dalam tubuh kita. e. Konsentrasikan saat kita sedang bersemangat melakukan sesuatu. Perkuat konsentrasi pada semangat.
PROSIDING SEMINAR NASIONAL ”Pembelajaran Bahasa untuk Meningkatkan Kualitas Manusia Indonesia yang Berkarakter dalam Era Mondial”
111
f. Kemudian, hadirkan tokoh unsur Api keluar dari tubuh kita. Bayangkan Amarah berpakaian serba merah dan mempunyai wajah sama dengan kita. g. Dalam hati katakan pada tokoh unsur Api itu, “Wahai Api, kamu adalah sedulurku. Tugasmu adalah membantu aku untuk mengendalikan semangatku. Kamu keluar dan membantuku kapanpun aku membutuhkanmu. Terima kasih atas kerjasamamu.” h. Bayangkan tokoh unsur Api itu menjawab, “Siap menjalankan tugas.” Dan dia masuk ke dalam tubuh kita. i. Konsentrasikan saat kita sedang jatuh cinta. Perkuat konsentrasi pada cinta. j. Kemudian, hadirkan tokoh unsur Air keluar dari tubuh kita. Bayangkan tokoh Air berpakaian serba biru dan mempunyai wajah sama dengan kita. k. Dalam hati katakan pada tokoh unsur Air itu, “Wahai Air, kamu adalah sedulurku. Tugasmu adalah membantu aku untuk mengendalikan kasih sayangku. Kamu keluar dan membantuku kapanpun aku membutuhkanmu. Terima kasih atas kerjasamamu.” l. Bayangkan Air itu menjawab, “Siap menjalankan tugas.” Dan dia masuk ke dalam tubuh kita. m. Konsentrasikan saat kita sedang bernegosiasi. Perkuat konsentrasi pada cara kita berbicara saat bernegosiasi. n. Kemudian, hadirkan tokoh unsur Udara keluar dari tubuh kita. Bayangkan tokoh unsur Udara berpakaian serba hijau dan mempunyai wajah sama dengan kita. o. Dalam hati katakan pada tokoh unsur Udara itu, “Wahai Udara, kamu adalah sedulurku. Tugasmu adalah membantu aku untuk mengendalikan kemampuanku berbicara. Kamu keluar dan membantuku kapanpun aku membutuhkanmu. Terima kasih atas kerjasamamu.” p. Bayangkan tokoh unsur udara itu menjawab, “Siap menjalankan tugas.” Dan dia masuk ke dalam tubuh kita. Saat ini tokoh unsur Tanah, Api, Air, dan Udara sudah aktif dan menyatu dengan diri kita. D. OPTIMALISASI SEDULUR PAPAT Apabila Sedulur Papat itu sudah diaktifkan, maka kita bisa meminta bantuan ke mereka setiap saat sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki. Apapun masalah yang kitahadapi, kita bisa memanggil mereka untuk membantu kita menyelesaikan masalah itu. Berikut adalah contoh masalah yang sering kita hadapi dan bisa kita sharing-kan kepada Sedulur Papat kita untuk diselesaikan. 1. Bila sedang berbelanja di mall membeli baju, sedang kali kita bingung untuk memilih yang cocok dengan kita baik dari segi harga, kualitas, dan modenya. Untuk membantu kita memilih baju yang cocok tersebut, kita bisa memanggil Gareng. Ajaklah Gareng berbicara seperti ini, “Wahai Gareng Sedulurku, aku mau membeli baju untuk kerja. Tolong pilihkan aku baju yang cocok dari segi harga, kualitas, dan modenya. Terima kasih atas kerja samamu.” 2. Bila sedang dalam keadaan putus asa tak semangat mengerjakan apa-apa, kita bisa memanggil Bagong. Ajaklah Bagong berbicara seperti ini, “Wahai Bagong sedulurku, badanku lungkrah tak berdaya dan tak bersemangat, tolonglah aku diberi tenaga agar aku bisa bersemangat kerja lagi. Terima kasih atas kerja samamu.” 112
PROSIDING SEMINAR NASIONAL ”Pembelajaran Bahasa untuk Meningkatkan Kualitas Manusia Indonesia yang Berkarakter dalam Era Mondial”
3. Bila sedang dalam keadaan marah dan kecewa, kita bisa memanggil Amarah. Ajaklah Amarah berbicara seperti ini, “Wahai Amarah sedulurku, aku sedang kecewa dan marah. Bantulah aku mengendalikan amarahku supaya tidak berkepanjangan. Terima kasih atas kerja samamu.” 4. Bila kehidupan religi kita sedang menurun, kita bisa memanggil Muthmainah. Ajakalah Muthmainah berbicara seperti ini, “Wahai Muthmainah sedulurku, bantulah aku meningkatkan kehidupan ibadahku. Terima kasih atas kerja samamu.” Kita bisa memvisualisasikan tubuh Muthmainah menjadi besar dan kuat. 5. Bila kita sedang berhadapan dengan berandalan, kita bisa memanggil unsur Tanah untuk menambah keberanian dan ketangguhan kita. “Wahai Tanah sedulurku, aku sedang menghadapi berandalan. Beri aku keberanian dan ketangguhan agar bisa menghadapi mereka. Terima kasih atas kerja samamu.” 6. Bila kita akan menemui seorang relasi dan membutuhkan regosiasi, maka kita bisa memanggil unsur Udara. Ajaklah unsur Udara berbicara seperti ini, “Wahai Udara sedulurku, akan menemui relasi dan membutuhkan keahlian untuk negosiasi. Bantulah aku. Terima kasih atas kerja samamu.” Agar tetap terhubung dengan Sedulur Papat, kita sebaiknya berkomunikasi secara rutin dengan mereka baik di saat kita membutuhkan maupun tidak. Kita bisa bersemedi menjelang tidur dan memanggil mereka berempat. Kita bisa ajak mereka berbicara seperti ini, “Wahai Sedulur Papat-ku, terima kasih kalian selalu bersamaku selama ini dan membantuku menyelesaikan segala permasalahanku. Aku mengasihimu, terima kasih. E. ANCHOR (JANGKAR EMOSI) Dalam dunia teknologi pikiran, anchor berarti kesepakatan antara kita dengan pikiran bawah sadar. Kesepakatan itu adalah bahwa dengan isyarat tertentu, kita akan mencapai kondisi yang sangat rileks baik tubuh kita maupun pikiran kita. Dalam kondisi semacam ini, kita bisa memanggil Sedulur Papat dengan isyarat tertentu itu kapan pun dan di mana pun juga dalam waktu yang singkat. Untuk membuat anchor, kita harus menentukan isyarat terlebih dahulu. Misalkan isyaratnya adalah menyatukan jempol kedua tangan dengan telunjuk. 1. Kita bersemedi 2. Kondisi tubuh dan pikiran kita rileks, denyut jantung lembuh dan teratur, dan nafas juga santai dan teratur 3. Pertahankan kondisi semacam itu beberapa saat 4. Satukan jempol kedua tangan dengan telunjuk 5. Ucapkan dalam hati, “Wahai Pikiran Bawah Sadarku, saat ini aku dalam kondisi santai yang sangat mendalam. Dan aku menyatukan jempol kedua tanganku dengan telunjuk. Untuk selanjutnya, pada saat aku meniatkan memerlukan kondisi semacam ini kapan pun itu dan di mana pun itu, maka aku menyatukan jempol kedua tanganku dengan telunjuk, dan aku mendapatkan kondisi santai yang sangat mendalam. Terima kasih atas kerja samamu.” 6. Lanjutkan hening sejenak untuk memantapkan kesepakatan isyarat itu 7. Ucapkan syukur atas karunia Allah tersebut. 8. Kembali pada kesadaran normal.
PROSIDING SEMINAR NASIONAL ”Pembelajaran Bahasa untuk Meningkatkan Kualitas Manusia Indonesia yang Berkarakter dalam Era Mondial”
113
Pada dasarnya semua harus kita kembalikan kepada Tuhan Yang Mahaesa atas semua kejadian yang kita ciptakan dalam pikiran kita itu. Berdoa dan bersyukur merupakan aktivitas yang mutlak dilakukan dalam kegiatan olah pikir ini. DAFTAR PUSTAKA Abimayu, Petir. 2014. Mistik Kejawen. Yogyakarta: Palapa. Alim, Syariful. 2013. Hakekat Tuhan dan Manusia. Yogyakarta: Pustaka Nusantara. Byrne, Rhonda. 2007. The Secret. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. ____________. 2010. The Power. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. ____________. 2012. The Magic. Jakarta: PT Gramedia Pustaka utama. Losier, Michael J. 2006. Law of Attraction Mengungkap Rahasia Kehidupan. Jakarta: PT Ufuk Publishing House. Santosa, Iman Budhi. 2012. Spiritualisme Jawa. Yogyakarta: Memayu Publishing. Shashangka, Damar. 2014. Induk Ilmu Kejawen. Jakarta: Dolphin. Wahyu. 2013. Ngelmu Kejawen. Yogyakarta: Cakrawala.
114
PROSIDING SEMINAR NASIONAL ”Pembelajaran Bahasa untuk Meningkatkan Kualitas Manusia Indonesia yang Berkarakter dalam Era Mondial”