OPTIMALISASI PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENINGKATAN KESADARAN PEDULI MAKANAN SEHAT TANPA FORMALIN PADA JAJANAN SEKOLAH Nancy Willian, M,Si Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Maritim Raja Ali haji Website : http://fkip.umrah.ac.id. Email :
[email protected] Email :
[email protected] Mobile : 08126713042 ABSTRAK Pemberdayaan masyarakatadalah proses pembangunan di mana masyarakat berinisiatif untuk memulai proses kegiatan sosial untuk memperbaiki situasi dan kondisi diri sendiri.. Pemberdayaan masyarakat hanya bisa terjadi apabila warganya ikut berpartisipasi. Suatu usaha hanya berhasil dinilai sebagai "pemberdayaan masyarakat" apabila kelompok komunitas atau masyarakat tersebut menjadi agen pembangunan atau dikenal juga sebagai subyek. (wikipedia).Optimalisasi peran masyarakat dalam berbagai kondisi yang mensyaratkan terjadinya perrubahan kebiasaan dan pola piker sangat perlu dilakukan. Pemberdayaan masyarakat merupakan hal penting yang dilakukan dalam merubah pemahaman masyarakat, dalam hal ini adalah makanan sehat tanpa Bahan Tambahan Pangan (BTP) yang sering digunakan oleh para pedagang. Formalin bukan merupakan bahan tambahan pangan tapi merupakan salah satu bahan pengawet yang sering dipakai masyarakat dalam membuat makanan khususnya jajanan sekolah. Makanan sehat wajib dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia terutama anak – anak sekolah sebagai penerus bangsa. Kesadaran yang tinggi akan makanan sehat belum optimal dimiliki oleh masyarakat desa baik masyarakat sebagai produsen makanan atau sebagai konsumen. Telah banyak ditemui kasus keracunan makanan akibat adanya tambahan bahan kimia berbahaya sebagai bahan tambahan makanan atau zat aditif makanan yang berbahaya seperti formalin, borax, Rhodamin B. Bahan makanan yang sering ditemui adalah jajanan sekolah pada pedagang kaki lima atau makanan pasar tradsional. Makanan ini merupakan industri kecil rumah tangga. Maraknya kasus keracunan pada bahan makanan mengakibatkan telah banyak juga beberapa riset penelitian yang telah dilakukan untuk membuktikan bahan jajanan mengandung bahan kimia berbahaya. Adanya bahan kimia ini seperti formalin tidak berdampak langsung pada kesehatan jika ditambahkan dalam jumlah kecil di dalam makanan, tetapi bahan ini akan terakumulasi didalam tubuh manusia yang akan mengakibatkan kerusakan jaringan dan memicu beberapa penyakit yang akan dirasakan beberapa tahun berikutnya. Kekhawatiran ini menyebabkan perlunya dilakukan suatu pelatihan bagaimana cara menguji cepat formalin dan mengenali bahan berbahaya ini pada makanan terutama pada jajanan sekolah di Kota Tanjungpiang.
Kegiatan ini bekerjasama dengan mitra pemerintah dalam hal ini kecamatan yang terdiri dari 2 kelurahan di 2 kecamatan yang berbeda di Kota Tanjungpinang. Sasaran dan target kegiatan adalah ibu rumah tangga yang tergabung dalam ibu PKK, ibu – ibu kelompok usaha kecil bidang makanan / catering, guru sekolah dan remaja di sekitar wilayah tersebut. Tujuan kegiatan ini diantaranya : (1) Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat mitra , (2) .Meningkatkan kemampuan Masyarakat dalam mencari tips aman dalam memilih makanan Sehat, (3) mengetahui bahaya formalin pada jajanan sekolah
PENDAHULUAN Memberdayakan masyarakat berarti melakukan
investasi
pada
khususnya
masyarakat
masyarakat,
miskin,
dan
menambah cita rasa, warna, tekstur, dan penampilan Peraturan
dari Menteri
makanan.
Menurut
Kesehatan
Republik
organisasi mereka, sehingga asset dan
Indonesia,tambahanNo.329/MENKES/PER/
kemampuan
baik
1976yang dimaksud zat aditif atau bahan
kapabilitas perorangan maupun kapasitas
tambahan makanan adalah bahan yang
kelompok. Agar pemberdayaan masyarakat
ditambahkan dan dicampurkan sewaktu
dapat berlangsung secara efektif, maka
pengolahan makanan untuk meningkatkan
diperlukan dasar dan fondasi yang kuat
mutu.
untuk melakukannya umumnya melalui
pewarna,
pelatihan dan sosialisasi. Banyknya kasus
pemantap,
keracunan
pengemulsi, anti gumpal, pemucat dan
mereka
makanan
bertambah,
mengindikasikan
kurangnya pemahaman masyarakat tentang
Termasuk penyedap
didalamnya rasa
adalah
dan
antioksidan,
aroma,
pengawet,
pengental. (Ratnani, 2013)
Bahan Tambahan pangan yang digunakan produsen
sebagai
bahan
Bahan makanan yang sering ditemui
pengawet.
Pemahaman yang kurang dari konsmuen dan produsen menyebabkan kasus keracunan makanan terus terjadi
oleh para konsumen khususnya pada jajanan sekolah dan beberapa jajanan tradisional sering mengunakan bahan kimia tertentu untuk
tujuan
tertentu
yang
berakibat
Bahan tambahan makanan adalah
membahayakan kesehatanSebagian besar
bahan kimia yang terdapat dalam makanan
anak-anak di Indonesia menyukai jajanan..
yang ditambahkan secara sengaja atau yang
Anak-anak banyak menyukai jajanan yang
secara alami bukan merupakan bagian dari
berwarna
bahan baku, untuk mempengaruhi dan
menarik, ditambah dengan rasa yang manis
mencolok
atau
bentuknya
dan gurih, tapi ternyata makanan tersebut tidak aman untuk dikomsumsi.
Makanan jajanan sudah menjadi bagian
yang
tidak
terpisahkan
dari
kehidupan masyarakat, baik di perkotaan Anak usia sekolah adalah investasi bangsa, karena anak adalah generasi penerus bangsa. Kualitas bangsa di masa depan ditentukan oleh kualitas anak-anak saat ini. Upaya
peningkatan
kualitas
sumber
dayamanusia harus dilakukan sejak dini, sistematis dan berkesinambungan.Tumbuh berkembangnya anak usia sekolah yang optimal tergantungpemberian nutrisi dengan kualitas dan kuantitas yang baik serta benar. Higienis makanan sering dilupakan oleh orang tua. Anak – anak sering terjebak dengan bentuk makanan yang menarik. Jajanan sekolah merupakan makanan favorit yang digemari anak khususnya saat jam sekolah. Penjual jajanan di depan sekolah sekitar jam istirahat atau jam pulang sekolah .Harga
yang
kebersihan
murah, dan
belum
menjamin
keamanan
jajanan
anaksekolah. Salah satu kemungkinan yang dilakukan
produsen
jajanan
akan
adalahdengan melakukan substitusi dalam pembuatan
jajanan,
misalnya
dengan
menambah penggunaan terigu dan daging, ayam, ikan yang digunakan sedikit untuk menekan biaya produksi
maupun di pedesaan. Konsumsi makanan jajanan di masyarakat diperkirakan terus meningkat,
makin
terbatasnya
waktu
anggota keluarga untuk mengolah makanan sendiri. Keunggulan makanan jajanan adalah murah dan mudah didapat, serta cita rasa yang enak dan cocok dengan selera sebagian besar
masyarakat.Dalam
masa
tumbuh
kembang tersebut pemberian nutrisi atau asupanmakanan pada anak tidak selalu dapat dilaksanakan
dengan
sempurna.Sering
timbul masalah terutama dalam pemberian makanan yang tidak benardan menyimpang. Penyimpangan ini mengakibatkan gangguan pada banyakorgan organ dan sistem tubuh anak. Formalin merupakan
bahan
sebenarnya tambahan
bukan makanan,
bahkan merupakan zat yang tidak boleh ditambahkanpada makanan. Memang orang yangmengkonsumsi bahanpangan(makanan)seperti
tahu,
mie,
bakso, ayam, ikan danbahkan permen, yang berformalin dalambeberapa kali saja belum merasakanakibatnya. Tapi efek dari bahan pangan(makanan) berformalin baru bisa terasabeberapa tahun kemudian. Formalin dapatbereaksi cepat dengan lapisan lendir
saluranpencernaan dan saluran pernafasan.
Keracunan formalin dapat menyebabkan
Di dalamtubuh cepat teroksidasi membentuk
gangguan pada pencernaan, iritasi lambung,
asamformat terutama di hati dan sel darah
alergi
merah.Pemakaian
karsinogenik (Yuliarti, 2007).
pada
dapatmengakibatkan
makanan
keracunan
muntah-muntah,
depresisusunan
syaraf
atau
formalin
juga
bersifat
pada
tubuhmanusia, yaitu rasa sakit perut yang akutdisertai
dan
Menurut International Programme
timbulnya
on Chemical Safety (IPCS) formalin yang
kegagalan
boleh masuk ke dalam tubuh dalam bentuk
peredarandarah (Effendi, dalam Sri, 2010)
makanan untuk orang dewasa adalah 1,5 mg
Dalam repositori USU, menyebutkan
hingga 14 mg per hari (Anonima, 2006).
Keracunan dapat terjadi karena banyak hal,
Bila terhirup akan segera diabsorpsi ke paru-
salah satunya disebabkan oleh bahan kimia.
paru dan menyebabkan paparan akut berupa
Banyak
dilarang,
pusing kepala, rhinitis, rasa terbakar dan
ditambahkan ke dalam makanan akan
lakrimasi (Widyaningsih & Murtini, 2006).
menyebabkan keracunan (Yuliarti, 2007).
Keracunan formalin dapat terjadi melalui
Menurut
makanan,
bahan
kimia
Peraturan
yang
Menteri
Kesehatan
salah
satunya
adalah
bakso
No.1168 tahun 1999 tentang perubahan atas
sebagai jajanan anak-anak sekolah dasar.
Peraturan Menteri Kesehatan No. 722 tahun
Ketertarikan
1988, ada beberapa bahan tambahan yang
membeli bakso dikarenakan harganya yang
dilarang digunakan dalam makanan antara
murah dan rasanya yang enak, sehingga
lain
anak-anak sekolah dasar menyukai makanan
Asam
borat,
formalin,
dietilpirokarbonat, kalium klorat (Menteri Kesehatan,
1999).Tujuan
penambahan
anak-anak
sekolah
dasar
ini. Penelitian
yang
dilakukan
oleh
formalin pada makanan adalah sebagai
Merkuria , 2011 tentang uji kualitatif
pengawet sekaligus sebagai pengenyal pada
formalin pada jajanan anak memperlihatkan
mi
bahwa sebanyak 45% sampel jajanan anak
basah
formalin
dan pada
bakso.
Penyalahgunaan
makanan
ini
selain
sekolah yang ada di Kecamatan Tasikmadu
disebabkan harganya yang sangat murah dan
terindikasi
kandungan
mudah didapatkan, juga disebabkan karena
kualitatif.55% sampel yang diambil tidak
minimnya pengetahuan produsen tentang
terindikasi
bahaya penggunaan formalin pada makanan.
kualitatif. Jenis jajanan anak sekolah di
penggunaan
formalin
formalin
secara
secara
Kecamatan Colomadu hampir sama pada
kemerahan menunjukkan boraks negatif,
tiap Sekolah Dasar, antara lain nugget ayam,
karena bila positif warna kertas whatman-
bakso bakar, sosis daging, pangsit goreng,
kurkumin
bakso, mie, bakso tahu, bakso isi telur dan
penelitian ini menunjukkan bahwa mie
bakso ikan. Analisis kandungan formalin
basah yang beredar di Kota Makassar tidak
secara
mengandung boraks
kualitatif
anak,menggunakan
pada
gelap.
Hasil
Penelitian serupa juga telah diakukan
sederhana dan mudah didapatkan di apotik
oleh Indra, 2013 dimana tujuan penelitian
yaitu Kalium Permanganat.
ini
2010,
telah
kimia
hijau
yang
Maria,
bahan
jajanan
menjadi
melakukan
yaitu
untuk
mengidentifikasi
menentukan kadar boraks
dan
pada bakso
penelitian untuk mengetahui kandungan
jajanan yang dijual di Kota Manado. Lokasi
boraks dalam mie basah yang beredar di
pengambilan sampel Bunaken, Malalayang,
Kota Makassar. Sampel mie basah dalam
Mapanget, Sario,. Sampel diidentifikasi
penelitian ini diambil dari enam pasar, tiga
mengunakan metode Uji nyala dan metode
industri mie dan dua supermarket, masing-
Uji warna dengan kertas turmerik. Hasil
masing ditimbang sebanyak 50 gram untuk
penelitian percobaan identifikasi boraks
setiap pengujian. Metode pengujian dalam
dalam sampel bakso dengan reaksi Uji nyala
penelitian ini adalah dengan uji nyala dan uji
dan Uji warna
warna. Pada uji nyala, sampel mie yang
Keracunan Boraks dapat terjadi
telah diabukan / dipijarkan, ditetesi dengan
melalui makanan, salah satunya adalah
asam sulfat pekat kemudian tambahkan
bakso sebagai jajanan anak-anak sekolah
pereaksi metanol, lalu dibakar, timbul nyala
dasar. Ketertarikan anak-anak sekolah dasar
warna biru menunjukkan boraks negatif,
membeli bakso dikarenakan harganya yang
karena bila positif warna nyala adalah hijau.
murah dan rasanya yang enak, sehingga
Demikian juga pada uji warna, sampel mie
anak-anak sekolah dasar menyukai makanan
yang telah diabukan / dipijarkan, diasamkan
ini.
dengan
menganalisis
HCl
encer,
lalu
kedalamnya
Penelitian
ini
bertujuan
kandungan
boraks
untuk pada
dicelupkan kertas whatman-kurkumin yang
makanan jajanan bakso di SDN Kompleks
warna kuning, setelah diberi uap amoniak
Mangkura Makassar. Jenis penelitian yang
terjadi
kertas
digunakan adalah Deskriptif Laboratorik
whatman kurkumin menjadi warna coklat
dengan pemeriksaan laboratorium secara
perubahan
warna
pada
kualitatif dengan metode nyala api dan
mengubah
perilaku
kuantitatif dengan metode titrasi asam basa.
tambahan makanan.
pemakanan
bahan
Populasi adalah Semua Jajanan Bakso yang dijual disekitar SDN Kompleks Mangkura. Sampel diambil secara purposive sampling ( Pramutia, 20130)
mencerminkan masih tingginya tingkat peredaran ikan asin berformalin di pasaran. Ikan asin yang mengandung formalin dapat diketahui lewat ciri-ciri antara lain tidak rusak sampai lebih dari 1 bulan pada suhu 25 derajat celsius, bersih cerah dan tidak berbau khas ikan asin. Tidak dihinggapi lalat di area (Astuti,
2010).
Selain
itu
dagingnya kenyal,utuh, lebih putih dan bersihdibandingkan
ikan
asin
tanpa
formalin agak berwarna coklat dan lebih tahan lama(Widyaningsih dan Murtini, dalam Sri , 2010) Dengan penelitian
begitu
banyaknya
dilakukan
dalam
mendeteksi formalin, perlu dilakukannya
Karena
pemberdayaan pengetahuann
masyarakat. masyarakat
mempenagruhi perilaku produsen dalam memakai bahan tambahan makanan yang berisiko
untuk
pendekatan kepada
menyesakkan, merangsang hidung, tenggorokan dan mata . Dampak buruk bagi kesehatan pada seseorang yang terpapar dengan formalin dapat terjadi akibat paparan akut atau paparan yang berlangsung kronik. Seperti
beracun,
karsinogen
(
menyebabkan kanker ), mutagen yang menyebabkan perubahan sel dan jaringan tubuh, korosif dan iritatif. Orang yang mengonsumsinya (akut) akan muntah, diare bercampur darah, kencing bercampur darah, dan kematian yang disebabkan adanya kegagalan peredaran darah. Uap dari
yang
optimalisasi
KESEHATAN Formalin di udara berbau tajam
Hasil uji laboratorium itu setidaknya
berlalat
BAHAYA FORMALIN BAGI
dikonsumsi.
pendidikan
masyarakat
Melalui
yang
intensif
diduga
dapat
formalin sendiri sangat berbahaya jika terhirup oleh saluran pernapasan dan juga sangat berbahaya dan iritatif
jika
manusia.Pada
tertelan
oleh
wanita
akan
menyebabkan gangguan menstruasi dan infertilitas. Penggunaan formalin jangka panjang dapat menyebabkan kanker mulut dan tenggorokan. Pada penelitian
binatang
menyebabkan
kanker
kulit
dan
kanker
paru.
masyarakat
dalam
peningkatan
Formalin disamping masuk melalui
kesadaran peduli makanan sehat
alat pencernaan dan pernafasan, juga
adalah
dapat diserap oleh kulit. Formalin
formalin pada jajanan sekolah dan
juga
jajanan
termasuk
zat
neurotoksik,
karena bersifat racun dan
melalui pelatihan uji cepat
pasar
tradisional
perlu
dapat
dilakukan secara intensif. Target
merusak syaraf tubuh manusia dalam
khusus yang akan dicapai adalah
dosis tertentu.
terlaksananya pendampingan dalam bentuk pelatihan kepada ibu – ibu
Adapun tujuan yang akan dicapai dalam
kegiatan
ini
adalah:(1)Meningkatkan pengetahuan
dan
kesadaran
masyarakat mitra melalui ibu PKK di
sekitar
Kota
Tanjungpinang
(2)Meningkatkan
kemampuan
Masyarakat dalam mencari aman
dalam
memilih
tips
makanan
(3).Meningkatkan
kesadaran
masyarakat mitra tentang
bahan
PKK di beberapa kelurahan di kota Tanjungpinang.
Pendampingan
bertujuan
mengoptialkan
untuk
pengetahuan masayarkat khususnya ibu
ibu
pendidikan
dengan
memberikan
terhadap
pengawasan
jajanan anak sekolah serta jajanan tradisional
sehingga
bisa
menghasilkan generasi muda yang aktif
dan
cerdas
karena
mengkonsumsi makanan sehat.
berbahaya yang terkandung dalam jajanan sekolah di sekitar kelurahan
Adapun metoda yang digunakan
dan kecamatan mitra.
dalam
mencapai
kegiatan Berdasarkan
uraian
diatas
ini
tujuan adalah
pada metoda
deskriptif. Hal ini dilakukan melalui
tentang bahaya penggunaan bahan
pendampingan
tambahan
pelatihan uji cepat formalin dan
pangan
khususnya
dalam
bentuk
formalin serta beberapa penelitian
identifikasi
yang
Diharapkan masyarakat memahami
telah
dilakukan
dalam
jajanan
sekolah
identifikasi bahan makanan yang
bagaimaan
terpapar zat aditif makanan. Maka
menguji
untuk mengoptimalkan peran serta
dikonsumsi oleh anggota keluarga.
mengidentifikasi bahan
makanan
dan yang
Maraknya keracunan makanan dan
TARGET DAN LUARAN Dalam kegiatan Pengabdian Iptek Bagi
Masayarakt,
implementasi
merupakan
dari
perkembangan
ilmu pengetahuan bidang kimia, kesehatan
dan
bermasyarakat.
mutu
layanan
Kegiatan
ini
dilaksanakan oleh civitas akademika Universitas Maritim Raja Ali Haji
penggunaan bahan tambahan pada makanan akibat tidak diketahuinya bahaya dan resiko menyebabkan penggunaan
bahan
tambahan
makanan atau aditif masih digunakan oleh produsen dalam hal ini pedagan jajanan sekolah dan jajanan pasar tradisional .
yang bermitra dengan pemerintah
Target luaran dari kegaitan ini adalah
daerah melalui Kecamatan. Mitra
peningkatan
yang dipilih adalah 2 Kecamatan dari
pengatahuan masyarakat mencakup
4 total Kecamatan yang ada di Kota
mutu layanan kepada masayrakat,
Tanjungpinang. Kecamatan
pengetahuan
Bestari
dan
Tanjungpinang
Bukit
Kecamatan Kota
sebagai
perwakilan sampel kegiatan
masyarakat perubahan
kesehatan
dan
dan
implemnentasi ilmu pengetahuan dan teknologi
kepada
masyarakat,
khususnya ibu PKK di beberapa
Pemberdayaan
dan
pengoptimalan
kesadaran
kelurahan
di
Kecamatan
pengetahuan
Tanjungpinang Kota dan Kecamatan
memungkinkan
Bestari. Adapun luaran dan terget
perilaku
pada
kegiatan ini adalah : (1) Masyarakat
produsen.
mitra memahami dan mengetahui ciri
Peningkatan kesadaran yang tinggi
– ciri makanan yang mengandung
akan bahaya zat aditif formalin yang
formalin yang diambil dari beberapa
ditambahankan
makanan
jajanan sekolah yang ada di sekitar
mengakibatkan perubahan perilaku,
kelurahan. (2) Masyarakat mampu
sehingga
mengetahui tips aman dalam memilih
konsumen
baik
atau
makan
pada
sehat
untuk
dikonsumsi bisa tercapai. Ibu – Ibu
makanan.
(3)Masyarakat
rumah tangga yang tercakup dalam
kesaradan
tinggi
komunitas ibu – ibu PKK merupakan
berbahaya yang terkandung dalam
target
jajanan
peserta
pelatihan
ini.
tentang
(4).Masyarakat
memiliki bahan
mampu
mengidentifiaksi secara kualitatif secara
sekitar
cepat kandungan formalin pada jajanan
Mengoptimalkan
sekolah dan makanan tradisional di
masyarakat dalam pengawasan bahan
Kota
(4).Mampu
tambahan pangan atau bahan aditif
memetakan beberapa jajanan sekolah
makanan yang ditambahakan pada
dan jajanan tradisional yang ada di
makanan khususnya jajanan sekolah
Tanjungpinnag
kegiatan ini dilaksanakan pada di kelurahan Dompak kecamatan Bukit bestari dan Kelurahan Kp. Bugis Tanjungpinang
Kota.
Melalui kegiatan sosialisasi makanan sehat
tanpa
formalin
degan
peran
serta
mengoptimalkan masyarakat HASIL
mitra.
(5)
peran
serta
beberapa jenis makanan, ternyata
METODE PELAKSANAAN
Kecamatan
kecamatan
beberapa makanan yang sering mereka
konsumsi
megandung formalin,
dicurigai
bahan seperti
kimia
bakso,
Mi
kuning dan ikan asin. Terlihat bahwa pengetahuan masyarakat dalam hal ini ibu PKK sangat minim tentang bahan makanan mengandung formalin. Melalui
KEGIATAN
DAN
TINDAK LANJUT
kegiatan
refleksi
penyampaian
Dari kegiatan sosialisasi yang telah dilakukan di kelurahan Dompak dan Kelurahan Kampung Bugis terlihat bahwa antusias masyarakat untuk menghadiri sangat tinggi. Adapun hasil yang didapat sebagai berikut :
hampir
materi %
terlihat
peserta
telah
memahami ciri – ciri makanan berformalin.
Sehingga
meningkatkan
dapat
kemampuan
Masyarakat dalam mencari tips aman dalam memilih makanan 2) Dalam
1) Masyarakat di kelurahan Kp.
75
sesudah
telah
sosialisasi memahami
masyarakat beberapa
Bugis dan Kelurahan Dompak
bahaya yang ditimbulkan dari
tidak mengetahui tentang ciri –
makanan
ciri makanan berformalin. Dalam
formalin, terutama bagi kesehatn
kegiatan
anak-
tersebut
masyarakat
diminta menilai dan memilih
yang
anak.
mengandung
kesadaran
masyarakat mitra tentang bahan
berbahaya
yang
terkandung
dalam jajanan sekolah di sekitar kelurahan dan kecamatan mitra telah terbangun dengan baik.
Karyantina, Merkuria et.al 2011.Uji Kualitatif Kandungan Formalin Pada Jajanan Anak Sekolah DI kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Fakultas Teknologi Pertanian. Universitas Slamet Riyadi. Surakarta.
TINDAK LANJUT Dalam mengoptimalkana peran serta masyarakat dalam memilih makanan sehat
tanpa
formalin
maka
diperlukan kegiatan lanjutan dalam mencapai
tujuan
pemberdayaan berkelanjutan
akhir
yaiu
masyarakat seperti
pengujian
secara kualitatif bahan makanan / jajanan sekolah dan pemetaan higien bahan
makanan
sehingga
didaapatkan informasi yang lebih akurat tentang jenis dan bahan makanan yang ditambahkan BTP atau bahan kimia berhaya. Selian itu untuk kegiatan lanjutan, tidak hanya formalin digunakan sebagai bahan uji, juga bisa dilakukan tehadap bahan makanan yang mengandung Borax atau rhodamin B DAFTAR PUSTAKA Badan Pemberdayaan Masayarakat http://dkijakarta.bkkbn.go.id/Lists/Ar tikel/DispForm.aspx?ID=21
Tumbel, Maria. 2010. Analisis Kandungan Boraks Dalam Mie Basah yang beredar di Kota Makassar. Jurnal Chemica Vol. II November. Hal 57-64 Tubagus, Indra. Et al. 2013. Identifikasi dan Penetapan Kadar Boraks Dalam Bakso Jajanan Di Kota Manado. Fharmaon Jurnal Ilmiah Farmasi. UNSTRAT. Volum 2 No. 04. Novener 2013. ISSN 2302-2493 Wibowo,Surya dan Dyah Suryani. 2013. Pengaruh Promosi Kesehatan Metoda Audio Visual dan Meoda Buku Saku terhadap peningkatan Pengetahuan Penggunaan Mono Sodium Glutamat (MSG) pada Ibu RT. Jurnal Kesehatan Masyarakat. Volume 7. No. 2 September 2013. PP 55 ISSN 19780575. Ratnani,R.D. bahaya Bahan Tambahan makanan Bagi Kesehatan. Jurnal Momentum. Volume 05 No. 1. April 2009. 16-22. Sultas, Pramutia, Dkk. 2013. Analisisi kandungan Zat pengawet Boraks pada jajanan Bakso di SDN Komplek mangkura Kota Makassar. Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kesehatan masyarakat Universitas Hasanuddin. Afrianto E dan E. Liviawati. 1989.Pengawetan dan Pengolahan Ikan.Yogyakarta: Penerbit Kanisius
Hastuti, Sri. 2010. Analisis Kualitaif dan Kuantitatif Formaldehid Pada Ikan Asin di Madura. Jurusan Teknologi Industri Pertanian fakultas pertanian Universitas
Trunojoyo.
Bangkalan.
Jurnal Agrointek Volume 4 No 2 Agustus repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/2 1953/5/Chapter%20I.pdf (diakses tanggal 07 April 2014) http://eufit.blogspot.com/2012/09/as kep-keracunan.html (diakses tanggal 07 April 2014