OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK PADA PEMBANGUNAN GEDUNG KHUSUS (LABORATORIUM) STASIUN KARANTINA IKAN KELAS 1 TANJUNG MAS SEMARANG
SKRIPSI Diajukan dalam rangka penyelesaian Studi Strata 1 Untuk memperoleh gelar Sarjana Sains
Disusun Oleh : Nama
: Aryo Andri Nugroho
NIM
: 4150403538
Prodi
: Matematika S1
Jurusan : Matematika
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2007
ABSTRAK Aryo Andri Nugroho. 4150403538. Optimalisasi Penjadwalan Proyek Pada Pembangunan Gedung Khusus (Laboratorium) Stasiun Karantina Ikan Kelas 1 Tanjung Mas Semarang. Skripsi Program Studi Matematika Jurusan Matematika FMIPA Universitas Negeri Semarang. Bagian terpenting dalam keberhasilan pengembangan penerapan riset operasi adalah kemajuan yang terjadi dalam bidang teknologi, khususnya komputer. Dengan teknologi komputer dapat digunakan sebagai alat bantu untuk menyelesaikan permasalahan matematika supaya menjadi lebih mudah penyelesaiannya. Dalam mengestimasi waktu dan biaya dalam sebuah proyek maka diperlukan optimalisasi yang biasanya dilakukan untuk mengoptimalkan sumber daya yang ada serta meminimalkan kendala namun tetap mendapatkan hasil yang optimal. Permasalahan pada penelitian ini adalah bagaimana cara menentukan lintasan kritis dan nilai optimum pada penjadwalan proyek gedung stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang dengan menggunakan metode PERT-CPM dan bagaimana cara menentukan lintasan kritis dan nilai optimum pada penjadwalan proyek dengan program Excel. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui cara menentukan lintasan kritis dengan menggunakan metode PERTCPM pada penjadwalan proyek pembangunan gedung stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang dan untuk mengetahui penggunaan program Excel dalam menentukan lintasan kritis. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data time shedule dari PT MUNICA PRATAMA GROUP yang menangani pembangunan gedung khusus (laboratorium) dan sarana prasarana lingkungan gedung stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang. Dari data tersebut dapat dihitung lintasan kritisnya dengan menggunakan metode PERT-CPM dan program Excel. Pada metode PERT-CPM tahap-tahap penyelesaiannya yaitu menyusun rencana kegiatan, menyusun network, menentukan perhitungan maju dan mundur, menentukan perhitungan kelonggaran waktu dan pada Program Excel tahap-tahap penyelesaiannya yaitu menyusun rencana kegiatan, menyusun network, menyusun model matematika dan mengaplikasikan model matematika tersebut ke dalam program Excel. Hasil perhitungan penjadwalan proyek pembangunan gedung stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang dengan Metode PERT-CPM dan Excel membutuhkan waktu 144 hari dengan biaya Rp.606.360.753,00 sedangkan perhitungan yang dilakukan PT MUNICA PRATAMA GROUP membutuhkan waktu 150 hari dengan biaya Rp.616.634.000,00 sehingga dapat menghemat waktu 6 hari dan biaya sebesar Rp.10.273.247,00. Saran untuk PT MUNICA PRATAMA GROUP adalah agar mempertimbangkan untuk menggunakan Metode PERT-CPM dan Excel dalam membuat penjadwalan proyek agar lebih menghemat waktu dan biaya dan untuk peneliti lain disarankan agar sejelas mungkin dalam membuat daftar rencana kegiatan, network, model matematika dan mengaplikasikannya dalam Excel. ii
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi dengan judul OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK PADA PEMBANGUNAN GEDUNG KHUSUS (LABORATORIUM) STASIUN KARANTINA IKAN KELAS 1 TANJUNG MAS SEMARANG telah dipertahankan dihadapan sidang panitia Ujian Skripsi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang pada : Hari
: Rabu
Tanggal
: 29 Agustus 2007
Panitia Ujian Ketua
Sekretaris
Drs. Kasmadi Imam S, M.S. NIP. 130781011
Drs. Supriyono, M.Si. NIP. 130815345
Pembimbing Utama
Ketua Penguji
Dr. St. Budi Waluya
Isnaini Rosyida, S.Si, M.Si
NIP. 132046848
NIP. 132205927 Anggota Penguji I
Dr. St. Budi Waluya NIP. 132046848 Pembimbing Pembantu
Anggota Penguji II
Drs. Mashuri, M.Si NIP. 131993875
Drs. Mashuri, M.Si NIP. 131993875
iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto ¾ Sesungguhnya setelah ada kesulitan itu ada kemudahan (Q.S. An Nashr : 6) ¾ Berusahalah untuk jadi yang terbaik, tapi jangan anggap dirimu yang terbaik (Benyamin Franklin) ¾ Seseorang yang besar memlilki dua hati, pertama hati menangis dan yang lain hati bersabar ¾ Orang yang berusaha tanpa berdoa adalah orang yang sombong, tapi orang berdoa tanpa berusaha adalah orang yang bodoh ¾ Setiap manusia pasti mempunyai mimpi dan raihlah mimpi itu sebelum menyesal dikemudian hari
Persembahan ¾ Bapak dan ibuku tercinta yang selalu memberi semangat dan dorongan lahiriah maupun batiniah dalam setiap langkah hidupku semoga dengan skripsi ini dapat membuat mereka bahagia ¾ Kakak dan Adikku (Mas Yoyo, Mas Andres_Mba Ayu, Mas Indro dan Noto) terima kasih atas kasih sayang, doa dan semangatnya yang selama ini diberikan kepadaku ¾ Sahabat-sahabatku di The MATe yang telah memberikan arti persahabatan yang tulus, semoga persahabatan kita langgeng sampai hari tua ¾ Kekasihku yang selalu mendukungku dan menemaniku dalam pembuatan skripsi ini ¾ Sahabat-sahabat kost (Tatzuko, Faijin, Jefri, Jati, Budi, Sentot, Andi) dan Sunu, Yoyok yang selalu kasih dukungan, canda tawa dan tidak lupa doanya, thanxs' very much... ¾ Teman-teman matematika khususnya angkatan 2003
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmatNya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Optimalisasi Penjadwalan Proyek Pada Pembangunan Gedung Khusus (Laboratorium) Stasiun Karantina Ikan Kelas 1 Tanjung Mas Semarang”. Skripsi ini diajukan dalam rangka penyelesaian studi Strata 1 untuk mencapai gelar Sarjana Sains. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Skripsi ini dapat terselesaikan karena bantuan dari banyak pihak, oleh karena itu penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya pada: 1. Prof. Dr. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si, Rektor Universitas Negeri Semarang. 2. Drs. Kasmadi Imam S, M.S, Dekan FMIPA Universitas Negeri Semarang. 3. Drs. Supriyono, M.Si, Ketua Jurusan Matematika FMIPA Universitas Negeri Semarang. 4. Dr. St. Budi Waluya, Dosen pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis dalam menyusun skripsi ini. 5. Drs. Mashuri, M.Si, Dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis dalam menyusun skripsi ini. 6. Pak Lantif yang telah memberi kesempatan dalam pelaksanaan penelitian dan pengambilan data. 7. Kedua orang tua (Drs. R. Budi Wiryanto, SH dan Sri Umaeni A.Md) dan keluarga besar yang telah ikut berkorban dan memberikan perhatian dalam meyelesaikan skripsi ini.
v
8. Sahabat-sahabat di The MATe, terima kasih atas semua dukungan dan pemberian semangatnya kepada penulis. 9. Teman-teman Matematika angkatan 2003. Terima kasih atas semua kenangan dan kita akan tetap berjuang. 10. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu. Semoga amal baik yang telah diberikan mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT. Akhirnya
kepadaMu
Allah,
penulis
memanjatkan
doa
mendapatkan Ilmu yang bermanfaat, amal yang baik dan rizki yang halal.
Semarang,
Penulis.
vi
semoga
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i ABSTRAK ...................................................................................................... ii LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................ iii MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................. iv KATA PENGANTAR .................................................................................... v DAFTAR ISI .................................................................................................. vii DAFTAR TABEL .......................................................................................... ix DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... x DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xii BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang .................................................................... 1 B. Permasalahan ...................................................................... 4 C. Tujuan Penelitian ................................................................ 6 D. Manfaat penelitian .............................................................. 6 E. Sistematika Skripsi ............................................................. 7
BAB II
LANDASAN TEORI A. Riset Operasi ...................................................................... 9 B. Program Linier ................................................................... 11 C. Network ..............................................................................15 D. Penentuan Waktu ............................................................... 21 E. Lintasan Kritis ................................................................... 26 F. Pembangunan Gedung Khusus (Laboratorium) Stasiun vii
Karantina Ikan Kelas 1 Tanjung Mas Semarang .............. 29 G. Program Excel .................................................................... 30 H. Aplikasi Program Excel ..................................................... 30 BAB III
METODE PENELITIAN A. Menemukan Masalah ........................................................ 38 B. Merumuskan Masalah ....................................................... 38 C. Studi Literature dan studi Kasus ....................................... 38 D. Metode Pengumpulan Data ............................................... 39 E. Analisis Data ..................................................................... 39 F. Penarikan Kesimpulan ....................................................... 39
BAB IV
PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ................................................................. 40 B. Pembahasan ...................................................................... 46
BAB V
PENUTUP A. SIMPULAN ..................................................................... 50 B. SARAN ............................................................................ 51
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 52 LAMPIRAN - LAMPIRAN
viii
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 1. Daftar Rencana Kegiatan Pembangunan Gedung Khusus Stasiun Karantina Ikan Kelas 1 Tanjung Mas Semarang ................................. 60 Tabel 2. Perhitungan Maju ................................................................................. 67 Tabel 3. Perhitungan Mundur ............................................................................ 82 Tabel 4. Perhitungan Kelonggaran Waktu .......................................................... 89 Tabel 5. Perhitungan Pembangunan Gedung Stasiun Karantina Ikan Kelas 1 Tanjung Mas Semarang Dengan Menggunakan Excel.......................... 98
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 1. Network Suatu Kegiatan ................................................................. 16 Gambar 2. Kegiatan A Merupakan Pendahulu Kegiatan B ............................. 18 Gambar 3. Kegiatan C, D dan E Merupakan Pendahulu Kegiatan F ............... 19 Gambar 4. Kegiatan G dan H Merupakan Pendahulu Kegiatan I dan J ........... 19 Gambar 5. Kegiatan L Merupakan Pendahulu Kegiatan M dan N ................... 19 Gambar 6. Gambar Yang Salah Bila Kegiatan P, Q dan R Mulai dan Selesai Pada Kejadian Yang Sama .............................................................. 20 Gambar 7. Kegiatan P, Q dan R Mulai dan Selesai Pada Kejadian Yang Sama ............................................................................................... 20 Gambar 8. Lingkaran Kejadian ........................................................................ 23 Gambar 9. Mulainya Kejadian Pada Hari Yang Ke-nol .................................. 24 Gambar 10. Kejadian Yang Menggabungkan Beberapa Aktivitas ................... 25 Gambar 11. Saat Paling Lambat Untuk Memulai dan Saat Paling Lambat Untuk Menyelesaiakan Suatu Aktivitas ........................................ 25 Gambar 12. Kejadian Yang Mengeluarkan Beberapa Aktivitas ....................... 26 Gambar 13. Tampilan Windows ........................................................................ 31 Gambar 14. Tampilan Excel .............................................................................. 32 Gambar 15. Network ......................................................................................... 32 Gambar 16. Operasi Awal Dalam Excel ........................................................... 33 Gambar 17. Tampilan Menu Solver ................................................................. 35
x
Gambar 18. Option Pada Solver ........................................................................ 35 Gambar 19. Hasil Dari Solver ........................................................................... 36 Gambar 20. Hasil Perhitungan Sij ..................................................................... 37 Gambar 21. Lintasan Kritis ............................................................................... 37
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1. Rekapitulasi Biaya ....................................................................... 53 Lampiran 2. Gambar Bangunan Gedung Khusus (Laboratorium) Stasiun Karantina Ikan Kelas 1 Tanjung Mas Semarang.......................... 56 Lampiran 3. Daftar Rencana Kegiatan Pembangunan Gedung Khusus (Laboratorium) Stasiun Karantina Ikan Kelas 1 Tanjung Mas Semarang .............................................................................. 60 Lampiran 4. Model Matematika dari Pembangunan Gedung Khusus (Laboratorium) Stasiun Karantina Ikan Kelas 1 Tanjung Mas Semarang .............................................................................. 69 Lampiran 5. Perhitungan Maju ........................................................................ 76 Lampiran 6. Perhitungan Mundur .................................................................... 83 Lampiran 7. Perhitungan Kelonggaran Waktu ................................................. 90 Lampiran 8. Network Proyek Pembangunan Gedung Khusus (Laboratorium) Stasiun Karantina Ikan Kelas 1 TanjungMas Semarang ............. 96 Lampiran 9. Lintasan Kritis Proyek Pembangunan Gedung Khusus (Laboratorium) Stasiun Karantina Ikan Kelas 1 Tanjung Mas Semarang .............................................................................. 97 Lampiran 10. Perhitungan Pembangunan Gedung Khusus (Laboratorium) Stasiun Karantina Ikan Kelas 1 Tanjung Mas Semarang dengan Menggunakan Excel .................................................................... 98
xii
Lampiran 11. Data Time Shedule ....................................................................... 105 Lampiran 12. Surat Ijin Penelitian ..................................................................... 106
xiii
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat matematika menjadi sangat penting artinya, bahkan dapat dikatakan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut tidak lepas dari peranan matematika. Tidak dapat dipungkiri bahwa matematika telah menjadi elemen dasar bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hampir dapat dipastikan bahwa setiap bagian dari ilmu dan teknologi baik dalam unsur kajian umum ilmu murni maupun terapannya memerlukan peranan matematika sebagai ilmu bantunya. Salah satu bagian dari matematika terapan adalah program linear (linear programing) yang merupakan suatu model dari penelitian operasional (Riset Operasi/Operation Research) yang digunakan untuk memecahkan masalah optimasi. Permasalahan optimasi merupakan permasalahan yang hampir dijumpai di semua aspel kehidupan. Suatu bentuk khusus dari permasalahan optimasi adalah Linier Programing atau program linier sehingga program linear ini telah banyak digunakan dalam bidang industri, transportasi, perdagangan dan sebagainya, pendekatan riset operasi merupakan metode ilmiah yang secara khusus proses ini memulai dengan mengamati dan merumuskan masalah dan kemudian membangun suatu model ilmiah (yang
1
2
khas matematis) yang berusaha untuk mengabstraksikan inti dari persoalan yang sebenarnya (Hiller, 1990:5). Riset operasi diartikan sebagai peralatan manajemen yang menyatukan ilmu pengetahuan, matematika dan logika dalam rangka memecahkan masalah-masalah yang dihadapi sehari-hari, sehingga akhirnya permasalahan tersebut dapat dipecahkan secara optimal (Subagyo, dkk, 1999:3). Riset operasi dapat diartikan sebagai proses pengambilan keputusan yang optimal dalam penyusunan model dari sistem-sistem, baik deterministik maupun probabilistik yang berasal dari kehidupan nyata (Aminudin, 2005:5). Program linear adalah suatu cara untuk menyelesaikan persoalan pengalokasian sumber-sumber yang terbatas diantara beberapa aktivitas yang bersaing dengan cara yang terbaik yang mungkin dilakukan (Dimyati dan Dimyati, 1999:17). Salah satu bagian dari program linear yang saat ini sedang marak digunakan dan dikembangkan oleh orang-orang adalah teori analisis tentang jaringan (network). Network bisa digunakan untuk menggambarkan interrelasi di antara elemen-elemen proyek atau memperlihatkan seluruh kegiatan (aktivitas) yang terdapat di dalam proyek serta logika kebergantungannya satu sama lain (Dimyati dan Dimyati, 1999:176). Berkaitan dengan masalah proyek ini maka keberhasilan pelaksanaan suatu proyek tepat pada waktunya adalah tujuan yang penting baik bagi pemilik maupun kontraktor. Keterlambatan adalah sebuah kondisi yang sangat tidak dikehendaki, karena akan sangat merugikan kedua belah pihak baik dari segi waktu maupun biaya.
3
Bagian terpenting dalam keberhasilan pengembangan penerapan riset operasi adalah kemajuan yang terjadi dalam bidang teknologi, khususnya komputer. Perkembangan teknologi komputer yang cukup pesat telah merambah ke hampir semua sektor kehidupan manusia dan dapat pula digunakan sebagai salah satu alat bantu untuk menyelesaikan permasalahanpermasalahan matematika sehingga permasalahan yang sebelumnya sulit atau bahkan tidak dapat dipecahkan karena perhitungannya yang rumit menjadi lebih mudah penyelesaiannya. Di era globalisasi yang semakin pesat seperti sekarang ini semua sektor perekonomian dituntut untuk bersikap profesional, salah satunya adalah sektor ekspor-impor. Maka dari itu pemerintah membangun gedung khusus (laboratorium) dan sarana prasarana lingkungan gedung stasiun karantina ikan kelas 1 yang bertempat di pelabuhan Tanjung Mas Semarang yang bertujuan untuk menyeleksi kualitas ikan yang unggul dan nantinya ikan tersebut akan di ekspor ke mancanegara. Rencana pembangunan gedung khusus (laboratorium) dan sarana prasarana lingkungan gedung stasiun karantina ikan kelas 1 terdiri dari 2 lantai yang dimulai dari bulan juni sampai desember 2004. Pada pembangunan sebuah gedung perlu adanya penanganan manajemen penjadwalan kerja yang baik, karena itu perlu ditangani dengan perhitungan yang cermat dan teliti. Suatu proyek dikatakan baik jika penyelesaian proyek tersebut efisien ditinjau dari segi waktu, biaya dan mempertinggi efisien kerja baik manusia maupun alat (Badri, 1997:14). Untuk mengestimasi waktu dan biaya dalam sebuah proyek maka diperlukan optimalisasi. Optimalisasi
4
biasanya dilakukan untuk mengoptimalkan sumber daya yang ada serta meminimalkan kendala namun tetap mendapatkan hasil yang optimal. Pada ilmu riset operasi peneliti tertarik pada permasalahan penjadwalan proyek. Dalam hal ini penjadwalan proyek yang akan dibahas tentang mencari lintasan kritis, sehingga dapat diketahui berapa lama suatu proyek tersebut diselesaikan. Berawal dari inilah, peneliti tertarik mempelajari masalah penjadwalan proyek tentang penyelesaian optimum pada pembangunan gedung stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang dengan menggunakan metode PERT-CPM dan menggunakan Excel sebagai simulasi untuk menyelesaikan permasalahan yang memuat variabel banyak. Dengan menggunakan aplikasi program Excel, penyelesaian cenderung lebih cepat dan tingkat kesalahan kecil. Dengan demikian, dapat dilihat hasilnya dan langsung menganalisis hasil tersebut sesuai permasalahan yang dihadapi. B.
Permasalahan Berdasarkan latar belakang di atas maka permasalahan yang akan diteliti meliputi : 1. Bagaimana cara menentukan lintasan kritis dan nilai optimum pada penjadwalan proyek pembangunan gedung khusus (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang
dengan menggunakan
metode PERT-CPM? 2. Bagaimana menentukan lintasan kritis dan nilai optimum pada penjadwalan proyek dengan menggunakan program Excel?
5
C. Penegasan Istilah 1. Program Excel Program Excel merupakan salah satu software komputer yang beroperasi pada sistem windows. Program Excel dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah yang dapat dimodelkan dalam bentuk linear. 2. PERT-CPM PERT (Program Evaluation and Review Technique) dirancang untuk membantu dalam perencanaan dan pengendalian sehingga tidak langsung terlibat dalam optimasi (Dimyati dan Dimyati, 1999:175) CPM (Critical Path Method) dirancang untuk mengusahakan optimalisasi biaya total untuk jangka waktu penyelesaian yang bisa dicapai (Subagyo, 1999:120). 3. Lintasan Kritis lintasan kritis adalah jalur atau jalan yang dilintasi atau dilalui yang paling menentukan berhasil atau gagalnya suatu pekerjaan. Dengan kata lain lintasan kritis adalah lintasan yang paling menentukan penyelesaian proyek secara keseluruhan (Badri, 1997:23). Jalur kritis adalah serangkaian aktifitas yang saling berurutan dari awal hingga akhir proyek yang jika salah satu atau lebih aktifitasnya terlambat, akan menyebabkan keterlambatan proyek secara langsung (jurnal riset operasi).
6
D. Batasan Masalah Penjadwalan proyek yang akan dikaji dalam skripsi ini adalah tentang pengoptimalan waktu dan biaya pembangunan gedung khusus (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang. E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan a. Mengetahui cara menentukan lintasan kritis dengan menggunakan metode PERT-CPM pada penjadwalan proyek pembangunan gedung stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang. b. Mengetahui penggunaan program Excel dalam menentukan lintasan kritis. 2. Manfaat a. Bagi Mahasiswa 1) Diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang penjadwalan proyek dengan aplikasinya yaitu program Excel. 2) Diharapkan dapat mempraktekkan penjadwalan proyek di lapangan atau dunia nyata. b. Bagi Pengembang Kontrak 1) Diharapkan dapat memberikan masukan bagi kontaktor sebagai pertimbangan anggaran yang tersedia supaya lebih efektif dan efisien. 2) Diharapkan dapat memberikan pertimbangan waktu sehingga dalam melakukan penyelesaian proyek dapat diketahui pada
7
kegiatan mana yang harus bekerja keras agar jadwal dapat terpenuhi. F. Sistematika Skripsi Dalam penulisan skripsi ini secara garis besar dibagi menjadi tiga bagian pokok, yaitu bagian awal, bagian isi, dan bagian akhir. Bagian awal skripsi memuat: a. Halaman sampul b. Halaman judul c. Abstrak d. Lembar pengesahan e. Motto dan persembahan f. Kata pengantar g. Daftar isi Bagian isi a. Bab I
: Pendahuluan Mengemukakan
tentang
latar
belakang
masalah,
permasalahan, penegasan istilah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika skripsi b. Bab II
: Landasan Teori Berisi uraian teoritis atau teori-teori yang mendasari pemecahan tentang masalah-masalah yang berhubungan dengan judul skripsi
c. Bab III
: Metode penelitian
8
Berisi tentang metode-metode yang digunakan dalam penelitian
yang
meliputi
merumuskan
masalah,
pengumpulan
data,
menemukan
studi
analisis
masalah,
literatur, data
dan
metode penarikan
kesimpulan. d. Bab IV
: Hasil penelitian dan pembahasan Berisi semua hasil penelitian dan pembahasan mengenai penjadwalan
proyek
pembangunan
gedung
khusus
(laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang e. bab V
: Penutup Bab ini berisi tentang simpulan dan saran-saran yang diberikan peneliti berdasarkan simpulan yang diambil
Bagian akhir Bagian akhir skripsi berisi tentang daftar pustaka dan lampiran-lampiran yang mendukung skripsi.
9
BAB II LANDASAN TEORI
A. Riset Operasi Riset operasi diartikan sebagai peralatan manajemen yang menyatukan ilmu pengetahuan, matematika dan logika dalam rangka memecahkan masalah-masalah yang dihadapi sehari-hari sehingga akhirnya permasalahan tersebut dapat dipecahkan secara optimal ( Subagyo, dkk, 1993 : 4 ). Sebagai alat suatu pemecahan masalah riset operasi harus dipandang sebagai ilmu dan seni, aspek ilmu terletak pada penggunaan teknik-teknik dan algoritma-algoritma matematika untuk memecahkan persoalan yang dihadapi, sedangkan sebagai seni ialah karena keberhasilannya dari solusi matematis ini sangat bergantung pada kreativitas dan kemampuan seseorang sebagai penganalisa dalam pengambilan keputusan ( Dimyati dan Dimyati, 1999 : 3 ) Riset operasi merupakan suatu metode untuk memecahkan masalah optimal. Bahasan mengenai riset operasi ini mencakup dynamic programing, analisis jaringan, rantai markov, program linier, teori permainan dan lain-lain. Menurut Dimyati dan Dimyati (1999:4), jika riset operasi akan digunakan untuk memecahkan suatu permasalahan, maka dilakukan langkah-langkah sebagai berikut. 1. Memformulasikan persoalan, definisikan persoalan lengkap dengan spesifikasi tujuan dan bagian-bagian atau sistem yang bersangkutan.
9
10
2. Mengobservasi sistem, kumpulan data untuk
mengestimasi besaran
parameter yang berpengaruh terhadap persoalan yang dihadapi, estimasi ini digunakan untuk membangun dan mengevaluasi model matematis dari persoalan. 3. Memformulasikan model matematis dari persoalan yang dihadapi, dalam hal ini model matematis dalam bentuk persamaan atau pertidaksamaan linier. 4. Mengevaluasi
model
dan
penggunaannya
untuk
prediksi,
untuk
mengevaluasi apakah langkah pada no.3 telah menggambarkan keadaan nyata secara akurat atau belum. 5. Mengimplementasikan hasil studi, menerjemahkan hasil perhitungan dalam bahasa sehari-hari. Untuk membangun model dalam riset operasi, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut. 1. Jangan membangun model yang rumit jika dapat dibut model yang sederhana. 2. Jangan mengubah permasalahan agar cocok dengan tehnik atau metode yang digunakan. 3. Proses deduksi harus dilakukan dengan baik. 4. Proses validasi terhadap model harus dilakukan sebelum model tersebut diimplementasikan.
11
5. Jangan memaksakan untuk menjawab suatu pertanyaan (permasalahan) tertentu dari suatu model yang tidak dirancang untuk menjawab pertanyaan itu. 6. Suatu model mempunyai karakteristik tertentu, sehingga jangan terlalu menjual model yang dikembangkan. Suatu model seringkali menghasilkan suatu kesimpulan yang sederhana dan menarik. 7. Suatu model yang dikembangkan memerlukan data yang baik. B. Program Linier Linear programing merupakan suatu model umum yang dapat digunakan dalam pemecahan masalah pengalokasian sumber-sumber yang terbatas secara optimal (Subagyo, dkk, 1999:9). Program linier merupakan suatu model dari riset operasi yang merupakan bentuk khusus dari permasalahan optimasi. Permasalahan optimasi meliputi pemaksimuman atau peminimuman suatu fungsi tujuan yang dibatasi oleh berbagai kendala keterbatasan sumber daya dan kendala persyaratanpersyaratan tertentu yang harus dipenuhi (Ericson dan Hall, 1986:29). Contoh untuk permasalahan yang dimaksimumkan adalah masalah keuntungan sedangkan contoh untuk permasalahan yang diminimumkan adalah masalah biaya, sediaan, dan lain-lain. Kendala-kendala yang sering dijumpai adalah keterbatasan bahan mentah, tenaga kerja dan sebagainya. Kendala-kendala ini dapat diekspresikan dalam bentuk sejumlah persamaan atau pertidaksamaan linier dalam variabel atau peubahnya. Jadi fungsi yang akan dioptimumkan merupakan suatu penyelesaian atau solusi layak yang mempunyai nilai fungsi
12
tujuan yang dikehendaki. Nilai yang dikehendaki dapat berupa nilai terbesar yaitu fungsi tujuan berupa nilai maksimum sedangkan nilai terkecil yaitu fungsi tujuan berupa nilai minimum. Program linier adalah suatu cara untuk menyelesaikan persoalanpersoalan pengalokasian sumber-sumber yang terbatas diantara aktivitas yang bersaing, dengan cara yang terbaik yang mungkin dilakukan (Dimyati dan Dimyati, 1999:17). Penerapan dari program linier banyak digunakan pada bidang industri, perdagangan, transportasi, tehnik dan sebagainya. Program linier menggunakan model matematis untuk menjelaskan persoalan yang dihadapinya. Sifat “linier” disini berarti bahwa seluruh fungsi matematis dalam model ini merupakan fungsi linier, sedangkan kata “program” merupakan sinonim untuk perencanaan. Dengan demikian program linier adalah perencanaan aktifitas-aktifitas untuk memperoleh suatu hasil yang optimum , yaitu suatu hasil yang mencapai tujuan terbaik diantara seluruh alternatif yang fisibel (Dimyati dan Dimyati, 1999:17). Menurut Suyitno (1997:2) pemecahan masalah program linear melalui tahap-tahap sebagai berikut. 1. Memahami masalah dibidang yang bersangkutan. 2. Menyusun model matematika. 3. Menyelesaikan model matematika. 4. Menafsirkan jawaban model menjadi jawaban atas masalah yang nyata. Karakteristik-karakteristik yang biasanya digunakan dalam persoalan program linier, yaitu sebagai berikut.
13
a. Variabel keputusan adalah variabel yang menguraikan secara lengkap keputusan-keputusan yang akan dibuat atau berarti pula sebagai kumpulan variabel yang akan dicari untuk ditentukan nilainya. b. Fungsi tujuan merupakan fungsi dari variabel keputusan yang akan dioptimumkan. Fungsi tujuan merupakan pernyataan matematika yang menyatakan hubungan Z (nilai fungsi tujuan) dengan jumlah dari perkalian semua koefisien fungsi tujuan. c. Pembatas merupakan kendala yang dihadapi sehingga kita tidak bisa menentukan harga-harga variabel keputusan secara sembarang. Koefisien dari variabel keputusan pada pembatas disebut koefisien teknis sedangkan bilangan yang ada disisi kanan setiap pembatas disebut ruas kanan pembatas. d. Pembatas tanda adalah pembatas yang menjelaskan apakah variabel keputusannya diasumsikan hanya berharga nonnegatif atau variabel keputusan tersebut boleh berharga positif atau negatif (tidak terbatas dalam tanda). Tidak semua masalah optimasi dapat diselesaikan dengan metode linier. Beberapa prinsip utama yang mendasari penggunaan metode program linier adalah sebagai berikut. 1. Adanya sasaran dalam metode matematika masalah program linier berupa fungsi tujuan yang akan dicarai nilai optimumnya (maksimum/minimum).
14
2. Adanya keterbatasan sumberdaya dapat berupa waktu, tenaga kerja, biaya, bahan dan sebagaianya. Sumberdaya yang terbatas disebut kendala atau pembatas. 3. Masalah harus dapat dituangkan dalam bahasa matematika yang disebut model matematika. Model matematika dalam program linier memuat fungsi tujuan dan kendala. Fungsi tujuan harus berupa fungsi linier dan kendala berupa pertidaksamaan atau persamaan linier. 4. Antar variabel yang membentuk fuingsi tujuan dan kendala ada keterkaiatan, artinya perubahan pada suatu peubah akan mempengaruhi nilai peubah yang lain. Menurut Suyitno (1997:4) model matematika merupakan ungkapan suatu masalah dalam bahasa matematika, sedangkan menurut Dimyati dan Dimyati (1993:3) model matematika adalah pengggambaran dunia nyata melalui simbol-simbol matematis. Petunjuk untuk menyusun model matematika adalah sebagai berikut. 1. Menetukan tipe dari masalah (maksimasi atau minimasi). 2. Mendefinisikan variabel keputusan. Koefisien kontribusi digunakan untuk menentukan tipe masalah dan untuk membantu mengidentifikasikan variabel keputusan. 3. Merumuskan fungsi tujuan. Sesudah menentukan tipe masalah dan variabel keputusan dilanjutkan dengan mengkombinasikan informasi ke rumusan fungsi tujuan. 4. Merumuskan kendala. Dalam tahap ini ada 2 pendekatan dasar, yaitu:
15
a. pendekatan ruas kanan merupakan besar maksimum dari sumber daya yang tersedia dalam masalah maksimum maupun minimum dari sumber daya yang tersedia dalam masalah yang minimum; b. pendekatan ruas kiri, merupakan koefisien teknis dari daftar dalam tabel atau baris-baris. Meletakkan semua nilai sebagai koefisien teknis dan daftarnya dalam baris dan kolom. 5. Persyaratan nonnegatif Menurut Suyitno (1997:9) model matematika dalam program linier dirumuskan sebagai berikut. Fungsi tujuan Z = c1 x1 + c2 x2 + K+ cn xn , c1 , c2 ,K, cn kons tan ta Harus memenuhi fungsi kendala : ai1 x1 + ai 2 x2 + K + a m ≥ bi atau ai1 x1 + ai 2 x2 + K + ain = bi atau ai1 x1 + ai 2 x2 + K + ain ≤ bi , i = 1,2,3,K, m C. Network Tim riset operasi mengembangkan sistem pengambilan keputusan yang didasarkan pada optimasi dengan menggunakan metode jaringan kerja (Hiller, 1990:335). Jaringan kerja (model network) adalah suatu diagram yang digunakan untuk membantu menyelesaikan masalah matematika yang cukup rumit agar menjadi lebih sederhana dan mudah diamati. Masalah-masalah yang dapat diatasi dengan network antara lain masalah penjadwalan (network
16
planing), masalah transportasi, masalah penugasan, masalah penggantian peralatan, dan masalah lintasan terpendek. Network planning pada prinsipnya adalah hubungan ketergantungan antara bagian-bagian pekerjaan atau variabel yang digambarkan atau divisualisasikan dalam diagram network. Dengan demikian
dapat
dikemukakan
bagian-bagian
pekerjaan
yang
harus
didahulukan, bila perlu dilembur atau tambah biaya. Contoh network dapat dilihat pada gambar 1.
2 1
6 3
5
8
Initial event
Terminal 4
7
event
Gambar 1. Network suatu kegiatan Menurut Dipohusodo (1996:245) langkah-langkah dalam menggambar jaringan kerja adalah sebagai berikut. 1. Lukislah anak panah dengan garis penuh dari kiri ke kanan dan garis putus untuk dummy. 2. Dalam menggambarkan anak panah, usahakan adanya bagian yang mendatar untuk tempat keterangan kegiatan dan kurun waktu. 3. Keterangan kegiatan ditulis diatas anak panah, sedangkan kurun waktu di bawahnya. 4. Hindarkan sejauh mungkin garis yang saling menyilang.
17
5. Kecuali untuk hal yang khusus, panjang anak panah tidak ada kaitannya dengan lamanya kurun waktu. 6. Peristiwa/kejadian dilukiskan sebagai lingkaran dengan nomor yang bersangkutan jika mungkin berada di dalamnya. 7. Nomor peristiwa sebelah kanan lebih besar dari sebelah kiri. Menurut Dimyati dan Dimyati (1999:177) dalam menggambarkan suatu network digunakan simbol sebagai berikut: Anak panah = arrow (arc), menyatakan sebuah kegiatan atau aktivitas. Kegiatan di sini didefinisikan sebagai hal yang memerlukan duration (jangka waktu tertentu). Baik panjang maupun kemiringan anak panah ini sama sekali tidak mempunyai arti, jadi tidak selalu menggunakan skala. Kepala anak panah menjadi pedoman arah tiap aktivitas, yang menunjukkan bahwa suatu aktivitas dimulai dari permulaan dan berjalan maju sampai akhir dengan arah dari kiri ke kanan. Lingkaran kecil = node, menyatakan sebuah
kejadian atau
peristiwa atau event. Kejadian (event) di sini didefinisikan sebagai ujung atau pertemuan dari satu atau beberapa kegiatan. Anak panah terputus-putus, menyatakan kegiatan / aktivitas semu atau dummy. Dummy di sini berguna untuk membatasi mulainya aktivitas. Seperti halnya aktivitas biasa, panjang dan kemiringan dummy ini juga tidak berarti apa-apa sehingga tidak
18
perlu menggunakan skala, hanya pada dummy tidak mempunyai duration (jangka waktu tertentu). (anak panah tebal) merupakan kegiatan pada lintasan kritis. Dalam penggunaannya, simbol-simbol ini digunakan dengan mengikuti aturan-aturan sebagai berikut. 1. Di antara dua kejadian (event) yang sama, hanya boleh digambarkan satu anak panah. 2. Nama suatu aktivitas dinyatakan dengan huruf atau dengan nomor kejadian 3. Aktivitas harus mengalir dari kejadian bernomor rendah ke kejadian bernomor tinggi. 4. Diagram hanya memiliki sebuah saat paling cepat dimulainya kejadian (initial event) dan sebuah saat paling cepat diselesaikannya kejadian (terminal event). Adapun logika kebergantungan kegiatan-kegiatan itu dinyatakan sebagai berikut. 1. Jika kegiatan A harus diselesaikan dahulu sebelum kegiatan B dapat dimulai, maka hubungan antara kedua kegiatan tersebut dapat di lihat pada gambar 2. A 1
2
B
3
Gambar 2. Kegiatan A merupakan pendahulu kegiatan B Kegiatan A bisa juga ditulis (1,2) dan kegiatan B(2,3)
19
2. Jika kegiatan C,D dan E harus selesai sebelum kegiatan F dapat dimulai, maka dapat di lihat pada gambar 3. 1 C D 2
F
4
5
E 3
Gambar 3. Kegiatan C, D dan E merupakan pendahulu kegiatan F 3. Jika kegiatan G dan H harus dimulai sebelum kegiatan I dan J maka dapat di lihat pada gambar 4.
G
2
4
H
3
5
I J
6
Gambar 4. Kegiatan G dan H merupakan pendahulu kegiatan I dan J 4. Jika kegiatan K dan L harus selesai sebelum kegiatan M dapat dimulai, tetapi N sudah dapat dimulai bila kegiatan L sudah selesai, maka dapat di lihat pada gambar 5. K 2
3
M 5
L
4
7
N
6
Gambar 5. Kegiatan L merupakan pendahulu kegiatan M dan N
20
Fungsi dummy di atas adalah memindahkan seketika itu juga (sesuai dengan arah panah) keterangan tentang selesainya kegiatan L dari lingkungan kejadian no. 4 ke lingkungan kejadian no. 5. 5. Jika kegiatan P,Q, dan R mulai dan selesai pada lingkaran kejadian yang sama, maka kita tidak boleh menggambarkannya seperti pada gambar 6. P Q
31
32
R
Gambar 6. Gambar yang salah bila kegiatan P, Q dan R mulai dan selesai pada kejadian yang sama Untuk membedakan ketiga kegiatan itu, maka masing-masing harus digambarkan dummy seperti pada gambar 7.
P 31
32 Q
34
R 33
atau P
32 Q
31
R
34
33
Gambar 7. Kegiatan P, Q dan R mulai dan selesai pada kejadian yang sama
21
Kegiatan
P = (31,32)
P = (32,34)
Q = (31,34) atau
Q = (31,34)
R = (31,33)
R = (33,34)
Dalam hal ini tidak menjadi soal di mana saja diletakkannya dummy tersebut, pada permulaan ataupun pada akhir kegiatan-kegiatan tersebut. D. Penentuan Waktu Setelah network suatu proyek dapat digambarkan, langkah berikutnya adalah mengestimasi waktu masing-masing aktivitas, dan menganalisis seluruh diagram network untuk menentukan waktu terjadinya masing-masing kejadian (event). Dalam mengestimasi dan menganalisis waktu ini, akan kita dapatkan satu atau beberapa lintasan tertentu dari kegiatan-kegiatan pada network tersebut yang menentukan jangka waktu penyelesaian seluruh proyek. Lintasan ini disebut lintasan kritis. Di samping lintasan kritis ini terdapat lintasan-lintasan lain yang mempunyai jangka waktu yang lebih pendek daripada lintasan kritis. Dengan demikian, maka lintasan yang tidak kritis ini mempunyai waktu untuk bisa terlambat yang dinamakan float. Float memberikan sejumlah kelonggaran waktu dan elastisitas pada sebuah network dan ini dipakai pada waktu penggunaan
network dalam
praktek atau digunakan pada waktu mengerjakan penentuan jumlah material, peralatan, dan tenaga kerja. Float ini terbagi atas dua jenis, yaitu total float dan free float (Dimyati dan Dimyati, 1999:180).
22
Untuk memudahkan perhitungan waktu digunakan notasi-notasi sebagai berikut. TE : earliest event occurance time, yaitu saat tercepat terjadinya kejadian/event. TL
: latest event occurance time, yaitu saat paling lambat terjadinya kejadian.
ES
:
earliest
activity
start
time,
yaitu
saat
tercepat
dimulainya
kegiatan/aktifitas. EF
: earliest activity finish time, yaitu saat tercepat diselesaikannya kegiatan.
LS
: latest activity start time, yaitu saat paling lambat dimulainya kegiatan.
LF
: latest activity finish time, yaitu saat paling lambat diselesaikannya kegiatan.
t
: activity duration time, yaitu waktu yang diperlukan untuk suatu kegiatan (biasanya dinyatakan dalam hari).
S
: total slack/total float.
SF : free slack/free float. 1. Asumsi dan cara perhitungan waktu Dalam melakukan perhitungan penentuan waktu ini digunakan tiga buah asumsi dasar, yaitu sebagai berikut. a. Proyek hanya memiliki satu initial event dan satu terminal event. b. Saat tercepat terjadinya initial event adalah hari ke-nol
23
c. Saat paling lambat terjadinya terminal event adalah TL = TE untuk event ini. Adapun perhitungan yang harus dilakukan terdiri atas dua cara, yaitu cara perhitungan maju (forward computation) dan perhitungan mundur (backward computation). Pada perhitungan maju, perhitungan bergerak mulai dari initial event menuju terminal event maksudnya ialah menghitung saat yang paling tercepat terjadinya events dan saat paling cepat dimulainya serta diselesaikannya aktivitas-aktivitas (TE, ES dan EF). Pada perhitungan mundur, perhitungan bergerak dari terminal event menuju ke initial event. Tujuannya ialah untuk menghitung saat paling lambat terjadinya events dan saat paling lambat dimulainya dan diselesaikannya aktivitas-aktivitas (TL, LS, dan LF). Dengan selesainya kedua perhitungan ini, barulah float dapat dihitung. Untuk melakukan perhitungan maju dan perhitungan mundur ini, lingkaran kejadian (event) dibagi atas tiga bagian seperti pada gambar 8. a b
c
Gambar 8. Lingkaran kejadian Keterangan : a = ruang untuk nomor event
24
b = ruang untuk menunjukkan saat paling cepat terjadinya event (TE), yang merupakan hasil perhitungan maju. c = ruang untuk menunjukkan saat paling lambat terjadinya event (TL), yang merupakan hasil perhitungan mundur. 2. Perhitungan maju Ada tiga langkah yang harus dilakukan pada perhitungan maju, yaitu sebagai berikut. a. Saat tercepat terjadinya initial event ditentukan pada hari ke nol sehingga untuk initial event berlaku TE=0 (Asumsi ini tidak benar untuk proyek yang berhubungan dengan proyek-proyek lain). b. Kalau initial event terjadi pada hari yang ke-nol, maka dapat di lihat pada gambar 9.
i
(i,j)
j
0
Gambar 9. Mulainya kejadian pada hari yang ke-nol
ES(i , j ) = TE( j ) = 0 EF(i , j ) = ES( i , j ) + t( i , j )
= TE(i , j ) + t(i , j ) c. Event yang menggabungkan beberapa aktivitas (merge event), dapat di lihat pada gambar 10.
25
EF(i1, j ) EF( i2 , j ) EF(i3, j )
Gambar 10. Kejadian yang menggabungkan beberapa aktivitas d. Sebuah event hanya dapat terjadi jika aktivitas-aktivitas yang mendahuluinya telah diselesaikan. Maka saat paling cepat terjadinya sebuah event sama dengan nilai terbesar dari saat tercepat untuk menyelesaikan aktivitas-aktivitas yang berakhir pada event tersebut. TE( j ) = max( EF( i1 , j ) , EF( i2 , j ) ,...EF( in , j ) ) .
3. Perhitungan Mundur
Seperti halnya pada perhitungan maju, pada perhitungan mundur ini pun terdapat tiga langkah, yaitu sebagai berikut. a. Pada terminal event berlaku TL=TE. b. Saat paling lambat untuk memulai suatu aktivitas sama dengan saat paling lambat untuk menyelesaikan aktivitas itu dikurangi dengan
duration aktivitas tersebut, dapat di lihat pada gambar 11.
i
(i,j)
j TE TL
Gambar 11. Saat paling lambat untuk memulai dan saat paling lambat untuk menyelesaikan suatu aktivitas LS = LF − t
LF(i , j ) = TL di mana TL=TE, maka
26
LS ( i , j ) = TL( j ) − t ( i , j ) c. Event yang “mengeluarkan” beberapa aktivitas (burst event), dapat di lihat pada gambar 12.
LS(i , j1 ) i
LS(i , j 2 ) `
LS( i , j3 )
Gambar 12. Kejadian yang mengeluarkan beberapa aktivitas Setiap
aktivitas
hanya
dapat
dimulai
apabila
event
yang
mendahuluinya telah terjadi. Oleh karena itu, saat paling lambat terjadinya sebuah event sama dengan nilai terkecil dari saat-saat paling lambat untuk memulai aktivitas-aktivitas yang berpangkal pada event tersebut.
TL( i ) = min( LS ( i , j1 ), LS ( i , j 2 , ...., LS(i , j n ) ) . E. Lintasan Kritis
Dalam mengestimasi dan menganalisis waktu, akan di dapatkan satu atau beberapa lintasan tertentu dari kegiatan-kegiatan pada network tersebut yang menentukan jangka waktu penyelesaian seluruh proyek. Lintasan ini disebut lintasan kritis (Dimyati dan Dimyati, 1999:180). Lintasan kritis adalah jalur atau jalan yang dilintasi atau dilalui yang paling menentukan berhasil atau gagalnya suatu pekerjaan. Dengan kata lain lintasan kritis adalah lintasan yang paling menentukan penyelesaian proyek secara keseluruhan (Badri, 1997:23).
27
Untuk menentukan lintasan kritis diperlukan langkah-langkah sebagai berikut. a. Perhitungan Maju (forward computation). Pada perhitungan maju, perhitungan bergerak mulai dari initial event menuju ke terminal event. Tujuannya ialah menghitung saat yang paling cepat terjadinya event dan saat paling cepat dimulainya serta diselesaikannya aktivitas-aktivitas (TE, ES, dan EF). b. Perhitungan Mundur (backward computation). Pada perhitungan mundur, perhitungan bergerak dari terminal event menuju ke initial event. Tujuannya ialah untuk menghitung saat paling lambat terjadinya event dan saat paling lambat dimulainya dan diselesaikannya aktivitas-aktivitas (TL, LS, dan LF). c. Perhitungan kelonggaran waktu (float atau slack)
Float memberikan sejumlah kelonggaran waktu dan elastisitas pada sebuah jaringan kerja, ini dapat dipakai pada waktu penggunaan jaringan kerja dalam praktek dan memungkinkan digunakan pada waktu mengerjakan penentuan jumlah material, peralatan dan tenaga kerja. Float ini terbagi atas dua jenis yaitu total float dan free float.
Total Float (kelembanan suatu kegiatan) adalah jumlah waktu di mana waktu penyelesaian suatu kegiatan dapat diundur tanpa mempengaruhi saat paling cepat dari penyelesaiaan proyek secara keseluruhan. Karena itu, total float dihitung dengan cara mencari selisih antara saat paling lambat dimulainya aktivitas dengan saat paling cepat dimulainya aktivitas.
28
Float memberikan sejumlah kelonggaran waktu dan elastisitas pada kegiatan (LS-ES), atau dapat pula dengan mencari selisih antara saat paling
lambat
diselesaikannya
kegiatan
dan
saat
paling
cepat
diselesaikannya kegiatan (LF-EF). Dalam hal ini cukup dipilih salah satu saja. Jika akan menggunakan persamaan S=LS-ES , maka total float kegiatan (i,j) adalah S(ij) =LS(ij) – ES(ij). Dari perhitungan mundur diketahui bahwa LS(i,j) =TL(ij)-t(ij) , sedangkan dari perhitungan maju ES(i,j) = TE(i) . Maka S(i,j) = TL(j)-t(i,j) - TE(i). Jika menggunakan persamaan S = LF-EF , maka total float kegiatan (i,j) adalah S(i,j) = LF(i,j)- EF(i,j) . Dari perhitungan maju diketahui bahwa EF(i,j) = TE(i,j) +t(i,j) , sedangkan dari perhitungan mundur LF(i,j) = TL(i,j) , maka S(i,j) = TL(j) -TE(i) –T(i,j).
Free float adalah jumlah waktu dimana penyelesaian suatu kegiatan dapat diukur tanpa mempengaruhi saat paling cepat dimulainya kegiatan yang lain atau saat paling cepat terjadinya kejadian lain pada jaringan kerja. Free float kegiatan (i,j) dihitung dengan cara mencari selisih antara saat tercepat terjadinya kejadian diujung kegiatan dengan saat tercepat diselesaikannya kegiatan (i,j) tersebut. Atau SF(i,j)=TE(i,j)-EF(i,j). Dari perhitungan maju diperoleh EF(i,j)=TE(i)+t(i,j), maka SF(i,j)=TE(j)-TE(i)-t(i,j) (Dimyati, 1999:187).
29
F. Pembangunan Gedung Khusus (Laboratorium) Stasiun Karantina Ikan Kelas 1 Tanjung Mas Semarang.
Pembangunan gedung khusus (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang bertujuan untuk menentukan kualitas ikan yang akan di ekspor-impor. Pada pembangunan sebelumnya hanya berupa bangunan berupa kantor untuk administrasi, oleh karena untuk menjamin mutu dan kualitas ikan yang akan di ekspor-impor maka pemerintah membangun gedung khusus (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang. Proyek pembangunan gedung khusus (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang merupakan pembangunan gedung bertingkat
dengan
2
lantai.
PT
MUNICA
PRATAMA
GROUP
memperhitungkan pembangunan memerlukan waktu 150 hari dengan biaya Rp.616.634.000,00 (Enam ratus enam belas juta enam ratus tiga puluh empat ribu rupiah). Pada perhitungannya PT MUNICA PRATAMA GROUP menggunakan Kurva S Schedule. Pembangunan gedung khusus (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang meliputi berbagai macam kegiatan diantaranya yaitu pada lantai 1 meliputi 57 kegiatan dan pada lantai 2 meliputi 58 kegiatan. Pada pembangunan ini membutuhkan tenaga kerja rata-rata 50 orang diantaranya yaitu 20 pekerja dengan upah Rp.24.850,00 per hari, 10 tukang kayu dengan upah Rp.35.000,00 per hari, seorang kepala tukang kayu dengan upah Rp.39.850,00 per hari, 16 tukang batu dengan upah Rp.35.000,00 per hari,
30
seorang kepala tukang batu dengan upah Rp.39.850,00 per hari dan 2 mandor dengan upah Rp.35.000,00 per hari. G. Program Excel
Penyelesaian masalah linier dengan banyak variabel akan lebih mudah dengan menggunakan program komputer. Dalam hal ini program komputer yang akan di gunakan untuk menyelesaikan masalah yang akan dikaji adalah program Excel. Prinsip kerja utama dari program Excel adalah memasukan data sebagai rumusan permasalahan yang terdiri dari optimasi dari fungsi maksimal atau minimal dan fungsi kendala. Rumusan yang dimaksud dalam hal ini adalah bentuk matematika yang berupa fungsi linear. Untuk menyelesaikan masalah-masalah yang meliputi jawaban fungsi tujuan dan jawaban fungsi kendala serta jawaban analisis sensitivitas kita menggunakan solver yang ada pada salah satu menu Excel dengan cara klik menu Tools lalu pilih solver. Jika pada menu Tools belum ada solvernya, kita bisa menginstal solver yang ada dalam Microsoft Excel lewat CD Microsoft
Office XP. Sebelum memasuki solver, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mendefinisikan dan memilih variabel keputusan, kendala dan fungsi tujuan dari suatu masalah. Setelah langkah pertama dilakukan, masukkan data fungsi tujuan, kendala dan variabel keputusan dalam Excel (Yulianto, 2005:5). H. Aplikasi Program Excel
Penyelesaian masalah program linear dengan banyak variabel akan lebih mudah dengan menggunakan komputer. Perhitungan yang akan dilakukan
31
disini menggunakan program Excel (lihat Sitinjak, 2006). Untuk menentukan nilai optimal suatu program linear dengan Excel dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu. 1. Menentukan model program linear atau model matematika berdasarkan data. 2. Menentukan formulasi program untuk Excel. Cara untuk mengoperasikan program Excel melalui windows pertama kalinya pilih
klik kemudian pilih program dan arahkan pada Micosoft
Excel dan diklik seperti gambar 13 berikut.
Gambar 13.Tampilan Windows Pada layar akan muncul tampilan Excel yang siap untuk tempat mengetikkan formulasi seperti gambar 14 berikut.
32
Gambar 14. Tampilan Excel Selanjutnya Excel siap mengerjakan kasus program linear. Sebagai contoh permasalahan seperti pada gambar 15 berikut. 2 a 16
c 8
4
d 5
g 10
1
6 5
6
b 14
e
h
6 f
4
6
3
Gambar 15. Network Untuk menghitung TE dan TL pada setiap simpul di jaringan proyek diatas dengan menggunakan Excel terlebih dahulu dibuat model program linear atau model matematikanya dengan X1 menyatakan sebagai kejadian
33
pada node1, X2 menyatakan kejadian pada node 2 dan seterusnya sampai pada X6 menyatakan sebagai node 6 seperti berikut. Minimumkan : Z = X1+X2+X3+X4+X5+X6 Kendala
X2 – X1 ≥ 16 X3 – X1 ≥ 14 X4 – X2 ≥ 8 X5 – X2 ≥ 5 X5 – X3 ≥ 4 X6 – X3 ≥ 6 X6 – X4 ≥ 10 X1, X2, X3, X4, X5, X6 ≥ 0
Xj : TE pada simpul j Berdasarkan model matematika tersebut diatas, maka pada worksheet Excel diinput data dengan format pada gambar 16 sebagai berikut.
Gambar 16. Operasi Awal Dalam Excel
34
Nilai Z pada model matematika ditunjukkan pada sel B13, sedangkan nilai Xj sebagai variabel keputusan ditunjukkan pada sel B4 sampai dengan sel B9. Nilai ruas kiri dari setiap kendala ditunjukkan pada sel E4 sampai dengan sel E11 dan nilai ruas kanan ditunjukkan pada sel F4 sampai dengan sel F11. Sel E4 diisi dengan rumus : =B5-B4 Sel E5 diisi dengan rumus : =B6-B4 Sel E6 diisi dengan rumus : =B7-B5 Sel E7 diisi dengan rumus : =B8-B5 Sel E8 diisi dengan rumus : =B8-B6 Sel E9 diisi dengan rumus : =B9-B6 Sel E10 diisi dengan rumus : =B9-B7 Sel E11 diisi dengan rumus : =B9-B8 Setelah dihitung nilai TE pada seluruh simpul maka selanjutnya dilakukan perhitungan TL pada seluruh simpul yang ada di jaringan tersebut, yaitu. Sel G4 diisi dengan rumus : +B4 (pada simpul awal TE = TL) Sel G5 diisi dengan rumus : =min(G8-F7;G7-F6) Sel G6 diisi dengan rumus : =min(G9-F9;G8-F8) Sel G7 diisi dengan rumus : +G9-F10 Sel G8 diisi dengan rumus : +G9-F11 Sel G9 diisi dengan rumus : +B9 (pada simpul akhir TE = TL) Setelah semua data dan formula dimasukkan, kemudian klik Tools dan klik
solver seperti pada gambar 17 berikut.
35
Gambar 17. Tampilan Menu Solver Kemudian klik Option seperti pada gambar 18 berikut.
Gambar 18. Option pada Solver Kemudian klik OK, klik solve, kemudian klik Ok seperti pada gambar 19 berikut.
36
Gambar 19. Hasil dari solve Untuk mencari lintasan kritis pada jaringan proyek, indikator yang sangat tepat untuk mengetahuinya yaitu menggunakkan variabel slack atau kesenjangan waktu aktivitas dengan rumus Sij = TLj – TEi – tij. Aktivitasaktivitas kritis ditunjukkan dengan nilai 0 pada Sij. Berikut hasil perhitungan kesenjangan waktu setiap aktivitas dengan menggunakan Excel pada gambar 20.
37
Gambar 20. Hasil Perhitungan Sij Jadi lintasan kritis dari proyek diatas dapat digambarkan seperti gambar 21.
2 a
c 8
16
1
d
4 10 g
5 h 15
5 14 b
e 3
4
f 6
Gambar 21. Lintasan Kritis
6
38
38
BAB III METODE PENELITIAN
Pada penelitian ini langkah-langkah yang digunakan adalah sebagai berikut : A. Menemukan Masalah Dalam tahap ini dicari sumber pustaka dan dipilih bagian dari sumber pustaka sehingga memunculkan ide yang akan dikaji sebagai suatu masalah. B. Merumuskan Masalah Merumuskan masalah diperlukan agar permasalahan yang dikaji dalam penelitian jelas sehingga mempermudah pemecahan masalah. Berdasarkan ide yang diperoleh, dirumuskan masalah optimalisasi penjadwalan proyek pada pembangunan gedung khusus (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang dengan perhitungan maju, perhitungan mundur, perhitungan kelonggaran waktu dan Excel. C. Studi Literatur dan Studi Kasus Studi literatur adalah mempelajari teori-teori yang berkaitan dengan jaringan dan lintasan kritis serta program linier, kemudian menerapkannya pada data hasil penelitian. Studi kasus dilakukan penulis dengan mengambil data sekunder pada pembangunan gedung khusus (laboratorium) dan sarana prasarana lingkungan gedung stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas di PT MUNICA PRATAMA GROUP.
38
39
D. Metode Pengumpulan Data Dalam melakukan penelitian untuk memperoleh data, penulis menggunakan data sekunder yaitu data yang sudah ada yang diperoleh langsung dari PT MUNICA PRATAMA GROUP yaitu berupa data pembangunan gedung khusus (laboratorium) dan sarana prasarana lingkungan gedung stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas. E. Analisis Data Analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan dua cara yaitu sebagai berikut. 1. Secara teoritis yaitu perhitungan dengan menggunakan metode PERTCPM, dengan berdasarkan data pembangunan. 2. Secara laboratorium yaitu perhitungan dengan menggunakan program Excel. F. Penarikan Kesimpulan Langkah
terakhir
dalam
metode
penelitian
adalah
kesimpulan yang diperoleh dari hasil langkah pemecahan masalah.
penarikan
40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian Pada penelitian ini akan ditentukan lintasan kritis dalam penjadwalan Proyek Pembangunan Gedung Khusus (Laboratorium) Stasiun Karantina Ikan Kelas 1 Tanjung Mas Semarang dengan metode PERT-CPM dan Excel. Dalam penggunaan Excel terlebih dahulu dibuat model program linearnya yang meliputi fungsi tujuan dan fungsi kendala. Berdasarkan data time schedule, rencana anggaran biaya dan gambar gedung yang diperoleh dari PT MUNICA PRATAMA GROUP dalam pembangunan Gedung Khusus (Laboratorium) Stasiun Karantina Ikan Kelas 1 Tanjung Mas Semarang akan disusun daftar rencana kegiatan yang disajikan dalam tabel 1 pada lampiran 3 dan gambar network yang disajikan dalam lampiran 8. Selain itu juga akan disusun rumusan data Pembangunan Gedung Khusus (Laboratorium) Stasiun Karantina Ikan Kelas 1 Tanjung Mas Semarang dalam bentuk model matematika yang disajikan dalam lampiran 4. Dari model matematika tersebut akan dilakukan perhitungan dan penentuan lintasan kritis dari Pembangunan Gedung Khusus (Laboratorium) Stasiun Karantina Ikan Kelas 1 Tanjung Mas Semarang dengan menggunakan metode PERT-CPM dan bantuan Excel. Pembangunan Gedung Khusus (Laboratorium) Stasiun Karantina Ikan Kelas 1 Tanjung Mas Semarang ini
40
41
meliputi berbagai macam kegiatan diantaranya yaitu pada lantai 1 meliputi 57 kegiatan dan pada lantai 2 meliputi 58 kegiatan. Berdasarkan tabel diketahui bahwa pembangunan tersebut melibatkan berbagai macam kegiatan membangun yang sering disebut aktivitas. Aktivitas Pembangunan Gedung Khusus (Laboratorium) Stasiun Karantina Ikan Kelas 1 Tanjung Mas Semarang sangat banyak, jika dijabarkan seluruhnya akan membuat model menjadi rumit. Untuk mempermudah dan mengefektifkan pengawasan suatu aktivitas, maka masing-masing aktivitas disusun daftar rencana kegiatan serta disusun gambar networknya. Hal ini dilakukan dalam rangka menyusun suatu model dari permasalahan konkret. Model dibuat sesederhana mungkin tetapi harus dapat mewakili suatu permasalahan konkret. Semua kegiatan yang akan dilakukan perlu diketahui waktu masingmasing dan syarat kegiatan tersebut dapat dilakukan. 1. Analisis
Penjadwalan
Proyek
Pembangunan
Gedung
Khusus
(Laboratorium) Stasiun Karantina Ikan Kelas 1 Tanjung Mas Semarang dengan Metode PERT-CPM. Untuk
menentukan lintasan kritis dengan menggunakan metode
PERT-CPM mempunyai beberapa langkah, yaitu sebagai berikut. a. Menyusun tabel daftar rencana kegiatan pembangunan gedung khusus (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang berdasarkan data time schedule yang disajikan dalam lampiran 3.
42
b. Menyusun sebuah network berdasarkan daftar rencana kegiatan pembangunan gedung khusus (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang yang disajikan dalam lampiran 8. c. Menentukan perhitungan maju yang disajikan dalam lampiran 5. d. Menentukan perhitungan mundur yang disajikan dalam lampiran 6. e. Menentukan perhitungan kelonggaran waktu yang disajikan dalam lampiran 7. 2. Analisis
Penjadwalan
Proyek
Pembangunan
Gedung
Khusus
(Laboratorium) Stasiun Karantina Ikan Kelas 1 Tanjung Mas Semarang dengan Menggunakan Excel. Untuk menentukan lintasan kritis dalam penjadwalan Proyek pembangunan Gedung Khusus (Laboratorium) Stasiun Karantina Ikan Kelas 1 Tanjung Mas Semarang dengan menggunakan Excel dilakukan langkah-langkah sebagai berikut. a. Menyusun tabel daftar rencana kegiatan pembangunan gedung khusus (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang berdasarkan data time schedule yang disajikan dalam lampiran 3. b. Menyusun sebuah network berdasarkan daftar rencana kegiatan pembangunan gedung khusus (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang yang disajikan dalam lampiran 8. c. Menyusun model matematika dari permasalahan yang ada meliputi fungsi tujuan dan fungsi kendala yang disajikan dalam lampiran 4. d. Mengaplikasikan model matematika ke dalam Excel.
43
e. Membaca
hasil
perhitungan
pembangunan
gedung
khusus
(laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang yang disajikan dalam lampiran 10. Dari hasil perhitungan Excel diperoleh lintasan kritis yang sama dengan menggunakan metode PERT-CPM. Lintasan kritis dari proyek pembangunan gedung khusus (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang adalah sebagai berikut. a. Proyek Pembangunan Gedung Khusus (Laboratorium) Stasiun Karantina Ikan Kelas 1 Tanjung Mas Semarang selesai pada waktu 24 minggu atau 144 hari diketahui dari nilai akhir ET dan LT. Untuk lintasan kritis yang dilalui dapat dilihat pada Sij yang bernilai 0 karena menunjukkan tidak ada kelonggaran waktu. Salah satu lintasan kritis yang diperoleh dari Excel adalah sebagai berikut. X1
= A → B
X2
= B → C
X6
= C → G
X13 = O → Q X19 = U → Y X32 = G1 → M1 X62 = L2 → T2 X90 = M3 → X3 X156 = Y5 → Q6
44
X169 = E7 → F7 Adapun yang dimaksud lintasan kritis pada proyek pembangunan gedung khusus (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas semarang adalah sebagai berikut. a) X1
yaitu
pekerjaan
pembongkaran
bangunan
lama
yang
dilaksanakan dalam waktu 1 minggu. b) X2 yaitu pekerjaan bowplank. Dilaksanakan pada minggu ke 5 dan diselesaikan dalam waktu 1 minggu. c) X6 yaitu pekerjaan kolom 20/40. Diselesaikan setelah minggu ke 5 atau setelah pekerjaan bowplank dan harus selesai dalam waktu 3 minggu. d) X13 yaitu pekerjaan balok anak 20/40. Dilaksanakan setelah minggu ke 8 atau setelah pekerjaan kolom 20/40 selesai dan harus selesai dalam waktu 3 minggu. e) X19 yaitu pekerjaan kolom 20/30 pada lantai 2. Dilaksanakan setelah minggu ke 11 atau setelah pekerjaan balok anak 20/40 selesai dan harus selesai dalam waktu 2 minggu. f) X32 yaitu pekerjaan plesteran 1pc:3ps pada lantai 2 (tahap 1). Dilaksanakan setelah minggu ke 13 atau setelah pekerjaan kolom 20/30 pada lantai 2 selesai dan harus selesai dalam waktu 3 minggu. g) X62 yaitu pekerjaan gording bengkirai (tahap 1). Dilaksanakan setelah minggu ke 16 atau setelah pekerjaan plesteran 1pc:3ps
45
pada lantai 2 (tahap 1) selesai dan harus selesai dalam waktu 2 minggu. h) X90 yaitu pekerjaan list plafond gypsum. Dilaksanakan setelah minggu ke 18 atau setelah pekerjaan gording bengkirai (tahap 1) selesai dan harus selesai dalam waktu 5 minggu. i) X156 yaitu pekerjaan tangga kayu (tahap 2). Dilaksanakan setelah minggu ke 23 atau setelah pekerjaan list plafond gypsum selesai dan harus selesai dalam waktu 2 minggu. j) X169 yaitu pekerjaan penangkal petir (tahap 2). Dilaksanakan setelah minggu ke 25 atau setelah pekerjaan tangga kayu (tahap 2) selesai dan harus selesai dalam waktu 2 minggu. b. ET dan LT menunjukkan waktu yang dibutuhkan untuk memulai dan menyelesaikan suatu aktivitas, misal A bernilai 0 karena A baru mulai aktivitas, B bernilai 1 karena B telah melakukan aktivitas yaitu aktivitas pembongkaran bangunan lama (X1) dan seterusnya. Akhir aktivitas menunjukkan lamanya waktu penyelesaian dalam proyek tersebut, yaitu ditunjukkan F7 dengan nilai 24 yang nilai ET sama dengan nilai LT. c. Nilai slack pada lintasan kritis bernilai nol sedangkan pada bukan lintasan kritis dapat bernilai tidak nol. Hal ini menunjukkan adanya kelonggaran waktu pada aktivitas yang bukan lintasan kritis yang tidak mengakibatkan mundurnya penyelesaian proyek secara keseluruhan.
46
B. Pembahasan 1. Analisis
Penjadwalan
Proyek
Pembangunan
Gedung
Khusus
(Laboratorium) Stasiun Karantina Ikan Kelas 1 Tanjung Mas semarang oleh PT MUNICA PRATAMA GROUP. Hasil analisis penjadwalan proyek pembangunan gedung khusus (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang yang dilakukan oleh PT MUNICA PRATAMA GROUP berdasarkan data time schedule diperoleh keterangan bahwa penyelesaian proyek pembangunan gedung khusus (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang memerlukan waktu 150 hari yang dimulai tanggal 26 Juni dan selesai pada tanggal 12 Desember 2007. Kita juga mengetahui prestasi mingguan dari setiap aktivitas pada proyek tersebut. Biaya total proyek tersebut adalah Rp. 616.634.000,00 (Enam ratus enam belas juta enam ratus tiga puluh empat ribu rupiah). 2. Analisis
Penjadwalan
Proyek
Pembangunan
Gedung
Khusus
(Laboratorium) Stasiun Karantina Ikan Kelas 1 Tanjung Mas Semarang dengan menggunakan Metode PERT-CPM dan Excel. Dengan menggunakan metode PERT-CPM dan Excel lintasan kritis atau waktu penyelesaian proyek tersebut adalah 24 minggu / 144 hari. Lintasan kritis di tampilkan dalam lampiran 9. Jika dibandingkan antara hasil perhitungan yang dilakukan oleh PT MUNICA PRATAMA GROUP dengan perhitungan menggunakan metode PERT-CPM dan Excel, diperoleh hasil yang lebih menguntungkan dengan menggunakan
47
metode PERT-CPM dan Excel. Hal ini akan memberikan keuntungan dari segi waktu penyelesaian proyek akan lebih cepat 6 hari, akibatnya total biaya dapat di hemat. Penghematan yang nampak dari tenaga kerja yaitu biaya pada tenaga kerja yang dibayarkan. Dengan tenaga kerja rata-rata 50 orang diantaranya yaitu 20 pekerja dengan upah Rp. 24.850,00 per hari, 10 tukang kayu dengan upah Rp.35.000,00 per hari, seorang kepala tukang kayu dengan upah Rp.39.850,00 per hari,16 tukang batu dengan upah Rp.35.000,00 per hari, seorang kepala tukang batu dengan upah Rp.39.850.00,00 per hari dan 2 mandor dengan upah Rp.35.000,00 per hari maka biaya yang dikeluarkan dalam proyek pembangunan gedung khusus (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang dengan metode PERT-CPM dan Excel adalah sebagai berikut. a. Biaya pembangunan jumlah (A+B) adalah Rp.560.577.048,00. b. Dengan metode PERT-CPM dan Excel diperoleh penghematan tenaga kerja yaitu. a) 20 pekerja x Rp.24.850,00 x 6 hari = Rp.2.982.000,00 b) 10 tukang kayu x Rp.35.000,00 x 6 hari = Rp.2.100.000,00 c) 1 kepala tukang kayu x Rp.39.850,00 x 6 hari = Rp.239.000,00 d) 16 tukang batu x Rp.35.000,00 x 6 hari = Rp.3.360.000,00 e) 1 kepala tukang batu x Rp.39.850,00 x 6 hari = Rp.239.000,00 f) 2 mandor x Rp.35.000,00 x 6 hari = Rp.420.000,00 c. Dengan metode PERT-CPM dan Excel diperoleh penghematan tenaga kerja
dari
biaya
pembangunan
secara
keseluruhan
menjadi
48
Rp.560.577.048,00– (Rp.2.982.000,00+Rp.2.100.000,00+Rp.239.000,00+Rp.3.360.000,00 +Rp.239.000,00+Rp.420.000,00) = Rp.551.237.048,00 d. Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 10% dari nilai pembangunan adalah 10% x Rp.551.237.048,00 = Rp.55.123.705,00 e. Total
Biaya
pembangunannya
yaitu
Rp.551.237.048,00
+
Rp.55.123.705,00 = Rp.606.360.753,00 Jadi penghematan biaya pembangunan yang dapat peroleh adalah Rp.616.634.000,00 – Rp.606.360.753,00 = Rp.10.273.247,00.
BAB V PENUTUP
A. Simpulan Dari analisis yang telah dilakukan maka dapat diambil beberapa simpulan sebagai berikut. 1. Dalam mencari lintasan kritis dengan menggunakan metode PERT-CPM mempunyai beberapa langkah yaitu pertama membuat tabel rencana kegiatan, kedua membuat network, ketiga menghitung maju dan mundur dan terakhir menghitung kelonggaran waktu. Lintasan kritis yang diperoleh yaitu (X1) pekerjaan pembongkaran bangunan lama, (X2) pekerjaan bouplank, (X6) pekerjaan kolom 20/40, X13 yaitu pekerjaan balok anak 20/40, (X19) pekerjaan kolom 20/30 pada lantai 2, (X32) pekerjaan plesteran 1pc:3ps pada lantai 2 (tahap 1), (X62) pekerjaan gording bengkirai (tahap 1), (X90) pekerjaan list plafond gypsum, (X156) pekerjaan tangga kayu (tahap 2), (X169) pekerjaan penangkal petir (tahap 2). Hasil perhitungan dengan menggunakan metode PERT-CPM membutuhkan waktu 144 hari dengan biaya Rp.606.360.753,00. 2. Langkah mencari lintasan kritis dalam Excel yaitu pertama membuat tabel rencana kegiatan, kedua membuat
network, ketiga membuat model
matamatika dan terakhir mengaplikasikan model matematika tersebut ke dalam Excel dengan cara Solver. Lintasan kritis yang diperoleh dari Excel sama dengan metode PERT-CPM yaitu (X1) pekerjaan pembongkaran 49
50
bangunan lama, (X2) pekerjaan bouplank, (X6) pekerjaan kolom 20/40, X13 yaitu pekerjaan balok anak 20/40, (X19) pekerjaan kolom 20/30 pada lantai 2, (X32) pekerjaan plesteran 1pc:3ps pada lantai 2 (tahap 1), (X62) pekerjaan gording bengkirai (tahap 1), (X90) pekerjaan list plafond gypsum, (X156) pekerjaan tangga kayu (tahap 2), (X169) pekerjaan penangkal petir (tahap 2). Hasil perhitungan dengan Excel sama dengan metode PERT-CPM yaitu membutuhkan waktu 144 hari / 24 minggu dengan biaya Rp.606.360.753,00 sedangkan perhitungan yang dilakukan PT MUNICA PRATAMA GROUP membutuhkan waktu 150 hari dengan biaya Rp.616.634.000,00 sehingga dapat menghemat waktu 6 hari dan biaya sebesar Rp.10.273.247,00. B. Saran 1. Dalam membuat daftar rencana kegiatan dan
network supaya dibuat
sejelas mungkin sehingga tidak menyebabkan terjadinya kesalahan dalam membuat model matematika dan dalam mengaplikasikan model matematika ke dalam Excel harus teliti dan lengkap agar semua syarat yang diinginkan dapat dipenuhi. 2. Dengan hasil penelitian ini disarankan PT MUNICA PRATAMA GROUP mempertimbangkan untuk menggunakan Metode PERT-CPM dan Excel dalam membuat penjadwalan proyek sehingga dapat lebih menghemat waktu dan biaya.
50
51
3. Untuk penyusunan network supaya penentuan lintasan kritisnya dapat optimal maka diperlukan penggunaan program Excel sebagai alat bantu dalam perhitungannya.
51
51
DAFTAR PUSTAKA
Aminuddin. 2005. Prinsip-Prinsip Riset Operasi. Jakarta: Erlangga. Badri, S. 1997. Dasar-dasar Network Planing. Jakarta : PT Rika Cipta. Dimyati, T dan Dimyati, A. 1999. Operation Research Model-model Pengambilan Keputusan. Bandung: Sinar Baru Algesindo. Dipohusodo, I. 1996. Manajemen Proyek dan Konstruksi. Yogyakarta : PT. Kanisius. Erikson, W.J and Hall, O. 1986. Model-Model Komputer Bagi Bisnis Anda. Jakarta : PT Pustaka Binaman Pressindo. Yugi, A.A. 2005. Manajemen Proyek Penjadwalan Pembangunan Gedung (Kasus Pembangunan Gedung Asrama Diklat Depag Semarang). Jurusan Matematika Universitas Negeri Semarang. Tidak diterbitkan. Hiller, F.S. 1990. Pengantar Riset Operasi. Jakarta : Erlangga. Sitinjak, T.JR. 2006. RISET OPERASI Untuk Pengambilan Keputusan Manajerial dengan Aplikasi Excel. Yogyakarta : Graha Ilmu. Yulianto, H.D dan Sutapa, N.I. 2005. Riset Operasi dengan Excel. Yogyakarta : ANDI. Suyitno, H. 1997. Program Linear. Semarang: FMIPA IKIP Semarang. Subagyo, P, Asri, M, Handoko, T.H. 1999. Dasar-dasar Operation Research. Yogyakarta : Edisi kedua BPFE. Taha, H. A. 1999. Riset Operasi Jilid Dua. Jakarta: Binarupa Aksara.
52
75
A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, L, M, N, O, P, Q, R, S, T, U, V, W, X, Y, Z, A1, B1, C1, D1, E1, F1, G1, H1, I1, J1, K1, L1, M1, N1, O1, P1, Q1, R1, S1, T1, U1, V1, W1, X1, Y1, Z1, A2, B2, C2, D2, E2, F2, G2, H2, I2, J2, K2, L2, M2, N2, O2, P2, Q2, R2, S2, T2, U2, V2, W2, X2, Y2, Z2, A3, B3, C3, D3, E3, F3, G3, H3, I3, J3, K3, L3, M3, N3, O3, P3, Q3, R3, S3, T3, U3, V3, W3, X3, Y3, Z3, A4, B4, C4, D4, E4, F4, G4, H4, I4, J4, K4, L4, M4, N4, O4, P4, Q4, R4, S4, T4, U4, V4, W4, X4, Y4, Z4, A5, B5, C5, D5, E5, F5, G5, H5, I5, J5, K5, L5, M5, N5, O5, P5, Q5, R5, S5, T5, U5, V5, W5, X5, Y5, Z5, A6, B6, C6, D6, E6, F6, G6, H6, I6, J6, K6, L6, M6, N6, O6, P6, Q6, R6, S6, T6, U6, V6, W6, X6, Y6, Z6, A7, B7, C7, D7, E7, F7 ≥ 0
76
Lampiran 5
Tabel 2 Perhitungan Maju No
Kejadian
Kejadian Sebelumnya
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
A B C D E F G H I J K L
13 14 15
M N O
16 17 18
P Q R
19
S
20
T
21
U
22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
V W X Y Z A1 B1 C1 D1 E1 F1
33
G1
A B B B C C C H H H E D L L F G O O O I J K M N S P Q T U U U U X X X X X X X D1 E1
Waktu Paling Awal + Waktu Kegiatan 0 0+1 1+1 1+3 1+3 2+3 2+3 2+0 2+3 2+3 2+3 4+0 4+0 4+2 4+2 5+0 5+0 5+3 5+3 5+3 5+0 5+0 5+0 6+0 6+0 6+1 8+0 8+0 8+0 8+3 8+3 8+1 8+2 9+2 9+2 9+2 9+2 9+1 9+1 9+1 10+0 10+0
Maksimum = Waktu Paling Awal 0 1 2 4 4 5 5 2 5 5 5 0 6 6 5 8 8 8
6
7 8 11 11 9 10 11 11 11 11 10 10 10 10
77
34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45
H1 I1 J1 K1 L1 M1 N1 O1 P1 Q1 R1 S1
46
T1
47 48 49 50 51 52
U1 V1 W1 X1 Y1 Z1
53
A2
54 55 56 57 58 59 60 61 62 63
B2 C2 D2 E2 F2 G2 H2 I2 J2 K2
64
L2
F1 G1 G1 G1 G1 G1 G1 G1 G1 G1 G1 G1 G1 V W Z A1 B1 C1 S1 T1 T1 T1 T1 T1 T1 J1 K1 L1 P1 Q1 R1 W1 X1 A2 A2 A2 A2 A2 A2 A2 A2 A2 A2 H1 I1 M1 N1 O1
10+0 10+3 10+3 10+2 10+2 10+2 10+3 10+3 10+3 10+2 10+2 10+2 10+1 11+0 11+0 11+0 11+0 11+0 11+0 11+0 11+2 11+2 11+1 11+1 11+2 11+2 12+0 12+0 12+0 12+0 12+0 12+0 12+0 12+0 12+4 12+4 12+3 12+2 12+2 12+2 12+3 12+2 12+2 12+3 13+0 13+0 13+0 13+0 13+0
13 13 12 12 12 13 13 13 12 12 12 11
11
13 13 12 12 13 13
12
16 16 15 14 14 14 15 14 14 15
13
78
65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75
M2 N2 O2 P2 Q2 R2 S2 T2 U2 V2 W2
76
X2
77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90
Y2 Z2 A3 B3 C3 D3 E3 F3 G3 H3 I3 J3 K3 L3
91
M3
92 93 94
N3 O3 P3
U1 V1 Y1 Z1 L2 L2 L2 L2 L2 L2 L2 L2 L2 L2 L2 E2 F2 G2 I2 J2 M2 P2 S2 X2 X2 X2 X2 X2 X2 X2 X2 X2 X2 X2 X2 X2 X2 D2 H2 K2 N2 T2 W2 Z2 K3 L3 M3 M3 M3
13+0 13+0 13+0 13+0 13+1 13+2 13+1 13+1 13+3 13+3 13+1 13+2 13+2 13+3 13+2 14+0 14+0 14+0 14+0 14+0 14+0 14+0 14+0 14+2 14+2 14+3 14+3 14+3 14+3 14+3 14+2 14+3 14+3 14+2 14+2 14+1 14+1 15+0 15+0 15+0 15+0 15+0 15+0 15+0 15+0 15+0 15+2 15+2 15+2
14 15 14 14 16 16 14 15 15 16 15
14
16 16 17 17 17 17 17 16 17 17 16 16 15 15
15
17 17 17
79
95 96 97 98 99 100 101 102
Q3 R3 S3 T3 U3 V3 W3 X3
103
Y3
104 105 106 107 108 109 110 111 112
Z3 A4 B4 C4 D4 E4 F4 G4 H4
113
I4
M3 M3 M3 M3 M3 M3 M3 M3 B2 C2 Q2 R2 V2 Y2 Z2 F3 I3 J3 Q3 R3 S3 Y3 Y3 Y3 Y3 Y3 Y3 Y3 Y3 Y3 A3 B3 C3 D3 E3 G3 H3 N3 O3 P3 V3 Z3 A4 B4 C4 D4 E4 F4 G4 H4
15+1 15+1 15+1 15+3 15+3 15+2 15+5 15+5 16+0 16+0 16+0 16+0 16+0 16+0 16+0 16+0 16+0 16+0 16+0 16+0 16+0 16+1 16+1 16+1 16+1 16+1 16+1 16+1 16+1 16+1 17+0 17+0 17+0 17+0 17+0 17+0 17+0 17+0 17+0 17+0 17+0 17+0 17+0 17+0 17+0 17+0 17+0 17+0 17+0 17+0
16 16 16 18 18 17 20 20
16
17 17 17 17 17 17 17 17 17
17
80
114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128
J4 K4 L4 M4 N4 O4 P4 Q4 R4 S4 T4 U4 V4 W4 X4
129
Y4
130 131 132 133 134 135
Z4 A5 B5 C5 D5 E5
136
F5
137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151 152
G5 H5 I5 J5 K5 L5 M5 N5 O5 P5 Q5 R5 S5 T5 U5 V5
I4 I4 I4 I4 I4 I4 I4 I4 I4 I4 I4 I4 I4 I4 I4 U3 T3 J4 Y4 Y4 Y4 Y4 Y4 Y4 U4 V4 W4 X4 L4 M4 P4 Q4 B5 F5 F5 F5 F5 F5 F5 F5 F5 F5 F5 F5 F5 F5 F5 F5 F5
17+1 17+5 17+2 17+2 17+6 17+3 17+2 17+2 17+3 17+3 17+3 17+2 17+2 17+2 17+2 18+0 18+0 18+0 18+3 18+3 18+1 18+2 18+2 18+2 19+0 19+0 19+0 19+0 19+0 19+0 19+0 19+0 19+0 19+4 19+2 19+3 19+2 19+2 19+2 19+1 19+1 19+1 19+1 19+1 19+2 19+2 19+2 19+2 19+2
18 22 19 19 23 20 19 19 20 20 20 19 19 19 19 18 21 21 19 20 20 20
19
23 21 22 21 21 21 20 20 20 20 20 21 21 21 21 21
81
153 154
W5 X5
155
Y5
156 157 158 159 160 161 162 163 164 165 166 167 168 169 170 171 172 173 174 175 176 177
Z5 A6 B6 C6 D6 E6 F6 G6 H6 I6 J6 K6 L6 M6 N6 O6 P6 Q6 R6 S6 T6 U6
178
V6
F5 F5 W3 X3 O4 R4 S4 T4 C5 D5 E5 M5 N5 O5 P5 Q5 Y5 Y5 Y5 Y5 Y5 Y5 Y5 Y5 Y5 Y5 Y5 Y5 Y5 Y5 Y5 Y5 Y5 Y5 Y5 Y5 Y5 Y5 R6 S6 T6 U6 R5 S5 T5 U5 V5 J5 K5
19+1 19+1 20+0 20+0 20+0 20+0 20+0 20+0 20+0 20+0 20+0 20+0 20+0 20+0 20+0 20+0 20+2 20+2 20+2 20+2 20+2 20+3 20+2 20+2 20+1 20+1 20+1 20+1 20+1 20+1 20+1 20+1 20+2 20+2 20+1 20+1 20+1 20+1 21+0 21+0 21+0 21+0 21+0 21+0 21+0 21+0 21+0 21+0 21+0
20 20
20
22 22 22 22 22 23 22 22 21 21 21 21 21 21 21 21 22 22 21 21 21 21
21
82
179 180 181 182 183 184 185 186
W6 X6 Y6 Z6 A7 B7 C7 D7
187
E7
189
F7
L5 H5 A5 Z4 H6 I6 J6 K6 L6 M6 N6 O6 V6 V6 V6 V6 V6 V6 V6 V6 K4 I5 Z5 A6 B6 C6 D6 F6 G6 P6 Q6 X6 Y6 Z6 A7 B7 C7 D7 R O2 N4 G5 E6 W6 E7
21+0 21+0 21+0 21+0 21+0 21+0 21+0 21+0 21+0 21+0 21+0 21+0 21+2 21+1 21+1 21+1 21+1 21+1 21+1 21+1 22+0 22+0 22+0 22+0 22+0 22+0 22+0 22+0 22+0 22+0 22+0 22+0 22+0 22+0 22+0 22+0 22+0 22+0 8+0 14+0 23+0 23+0 23+0 23+0 22+2
23 22 22 22 22 22 22 22
22
24
83
Lampiran 6 Tabel 3 Perhitungan Mundur No
Kejadian
Kejadian sesudahnya
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
F7 E7 D7 C7 B7 A7 Z6 Y6 X6 W6
11
V6
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
U6 T6 S6 R6 Q6 P6 O6 N6 M6 L6 K6 J6 I6 H6 G6 F6 E6 D6 C6 B6 A6 Z5
F7 D7 D7 D7 D7 D7 D7 D7 F7 X6 Y6 Z6 A7 B7 C7 D7 V6 V6 V6 V6 E7 E7 V6 V6 V6 V6 V6 V6 V6 V6 E7 E7 F7 E7 E7 E7 E7 E7 Z5 A6 B6 C6
Waktu Paling Lambat Minimum = Waktu – Waktu Kegiatan Paling Lambat 24 24 24-2 22 22-0 22 22-0 22 22-0 22 22-0 22 22-0 22 22-0 22 22-0 22 24-0 24 22-1 22-1 22-1 21 22-1 22-1 22-1 22-1 21-0 21 21-0 21 21-0 21 21-0 21 22-0 22 22-0 22 21-0 21 21-0 21 21-0 21 21-0 21 21-0 21 21-0 21 21-0 21 21-0 21 22-0 22 22-0 22 24-0 24 22-0 22 22-0 22 22-0 22 22-0 22 22-0 22 22-2 22-2 22-2 22-2
84
34
Y5
35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
X5 W5 V5 U5 T5 S5 R5 Q5 P5 O5 N5 M5 L5 K5 J5 I5 H5 G5
53
F5
D6 E6 F6 G6 H6 I6 J6 K6 L6 M6 N6 O6 P6 Q6 R6 S6 T6 U6 Y5 Y5 V6 V6 V6 V6 V6 Y5 Y5 Y5 Y5 Y5 V6 V6 V6 E7 V6 F7 G5 H5 I5 J5 K5 L5 M5 N5 O5 P5 Q5 R5 S5 T5
22-2 24-3 22-2 22-2 21-1 21-1 21-1 21-1 21-1 21-1 21-1 21-1 22-2 22-2 21-1 21-1 21-1 21-1 20-0 20-0 21-0 21-0 21-0 21-0 21-0 20-0 20-0 20-0 20-0 20-0 21-0 21-0 21-0 22-0 21-0 24-0 24-4 21-2 22-3 21-2 21-2 21-2 20-1 20-1 20-1 20-1 20-1 21-2 21-2 21-2
20
20 20 21 21 21 21 21 20 20 20 20 20 21 21 21 22 21 24
19
85
54 55 56 57 58 59
E5 D5 C5 B5 A5 Z4
60
Y4
61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75
X4 W4 V4 U4 T4 S4 R4 Q4 P4 O4 N4 M4 L4 K4 J4
76
I4
77 78 79
H4 G4 F4
U5 V5 W5 X5 Y5 Y5 Y5 F5 V6 V6 Z4 A5 B5 C5 D5 E5 F5 F5 F5 F5 Y5 Y5 Y5 F5 F5 Y5 F7 F5 F5 E7 Y4 J4 K4 L4 M4 N4 O4 P4 Q4 R4 S4 T4 U4 V4 W4 X4 I4 I4 I4
21-2 21-2 20-1 20-1 20-0 20-0 20-0 19-0 21-0 21-0 21-3 21-3 19-1 20-2 20-2 20-2 19-0 19-0 19-0 19-0 20-0 20-0 20-0 19-0 19-0 20-0 24-0 19-0 19-0 22-0 18-0 18-1 22-5 19-2 19-2 24-6 20-3 19-2 19-2 20-3 20-3 20-3 19-2 19-2 19-2 19-2 17-0 17-0 17-0
20 20 20 19 21 21
18
19 19 19 19 20 20 20 19 19 20 24 19 19 22 18
17
17 17 17
86
80 81 82 83 84 85
E4 D4 C4 B4 A4 Z3
86
Y3
87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97
X3 W3 V3 U3 T3 S3 R3 Q3 P3 O3 N3
98
M3
99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110
L3 K3 J3 I3 H3 G3 F3 E3 D3 C3 B3 A3
I4 I4 I4 I4 I4 I4 Z3 A4 B4 C4 D4 E4 F4 G4 H4 Y5 Y5 I4 Y4 Y4 Y3 Y3 Y3 I4 I4 I4 N3 O3 P3 Q3 R3 S3 T3 U3 V3 W3 X3 M3 M3 Y Y3 I4 I4 Y3 I4 I4 I4 I4 I4
17-0 17-0 17-0 17-0 17-0 17-0 17-1 17-1 17-1 17-1 17-1 17-1 17-1 17-1 17-1 20-0 20-0 17-3 18-0 18-0 16-0 16-0 16-0 17-0 17-0 17-0 17-2 17-2 17-2 16-1 16-1 16-1 18-3 18-3 17-2 20-5 20-5 15-0 15-0 16-0 16-0 17-0 17-0 16-0 17-0 17-0 17-0 17-0 17-0
17 17 17 17 17 17
16
20 20 17 18 18 16 16 16 17 17 17
15
15 15 16 16 17 17 16 17 17 17 17 17
87
111 112
Z2 Y2
113
X2
114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124
W2 V2 U2 T2 S2 R2 Q2 P2 O2 N2 M2
125
L2
126 127 128 129 130 131 132 133 134 135
K2 J2 I2 H2 G2 F2 E2 D2 C2 B2
Y3 Y3 Y2 Z2 A3 B3 C3 D3 E3 F3 G3 H3 I3 J3 K3 L3 M3 Y3 M3 M3 X2 Y3 Y3 X2 F7 M3 X2 M2 N2 O2 P2 Q2 R2 S2 T2 U2 V2 W2 M3 X2 X2 M3 X2 X2 X2 M3 Y3 Y3 B2
16-0 16-0 16-2 16-2 17-3 17-3 17-3 17-3 17-3 16-2 17-3 17-3 16-2 16-2 15-1 15-1 15-0 16-0 15-0 15-0 14-0 16-0 16-0 14-0 24-0 15-0 14-0 14-1 15-2 24-1 14-1 16-3 16-3 14-1 15-2 15-2 16-3 15-2 15-0 14-0 14-0 15-0 14-0 14-0 14-0 15-0 16-0 16-0 16-4
16 16
14
15 16 15 15 14 16 16 14 24 15 14
13
15 14 14 15 14 14 14 15 16 16
88
136
A2
137 138 139 140 141 142
Z1 Y1 X1 W1 V1 U1
143
T1
144 145 146 147 148 149 150 151 152 153 154 155
S1 R1 Q1 P1 O1 N1 M1 L1 K1 J1 I1 H1
156
G1
157 158 159 160
F1 E1 D1 C1
C2 D2 E2 F2 G2 H2 I2 J2 K2 L2 L2 A2 A2 L2 L2 U1 V1 W1 X1 Y1 Z1 T1 A2 A2 A2 L2 L2 L2 A2 A2 A2 L2 L2 H1 I1 J1 K1 L1 M1 N1 O1 P1 Q1 R1 S1 G1 G1 G1 T1
16-4 15-3 14-2 14-2 14-2 15-3 14-2 14-2 15-3 13-0 13-0 12-0 12-0 13-0 13-0 13-2 13-2 12-1 12-1 13-2 13-2 11-0 12-0 12-0 12-0 13-0 13-0 13-0 12-0 12-0 12-0 13-0 13-0 13-3 13-3 12-2 12-2 12-2 13-3 13-3 13-3 12-2 12-2 12-2 11-1 10-0 10-0 10-0 11-0
12
13 13 12 12 13 13
11
11 12 12 12 13 13 13 12 12 12 13 13
10
10 10 10 11
89
161 162 163 164
B1 A1 Z Y
165
X
166 167
W V
168
U
169 170 171 172 173
T S R Q P
174
O
175 176 177 178 179 180
N M L K J I
181
H
182 183 184 185
G F E D
186
C
187
B
189
A
T1 T1 T1 G1 Z A1 B1 C1 D1 E1 F1 T1 T1 V W X Y U T F7 U U R Q P S S S S S S I J K O O L L F G H C D E B
11-0 11-0 11-0 10-0 11-2 11-2 11-2 11-2 10-1 10-1 10-1 11-0 11-0 11-3 11-3 9-1 10-2 8-0 8-1 24-0 8-0 8-0 8-3 8-3 24-3 7-0 7-0 7-0 7-0 7-0 7-0 7-3 7-3 7-3 5-0 5-0 5-0 5-0 5-3 5-3 4-0 2-1 5-3 5-3 1-1
11 11 11 10
9
11 11 8
5 7 7 7 7 7 7 4
2
1 0
90 Lampiran 7 Tabel 4 Perhitungan Kelonggaran Waktu
Aktivitas (I,j)
Duration
(A,B) (B,C) (B,D) (B,E) (C,F) (C,G) (C,H) (D,L) (E,L) (F,O) (G,O) (H,I) (H,J) (H,K) (L,M) (L,N) (O,P) (O.Q) (O,R) (I,S) (J,S) (K,S) (M,S) (N,S) (P,U) (Q,U) (S,T) (T,U) (U,V) (U,W) (U,X) (U,Y) (X,B1) (X,C1) (X,D1) (X,Z) (X,A1) (X,E1) (X,F1) (Y,G1) (D1,G1) (E1,G1) (F1,G1) (V,T1) (W,T1) (Z,T1) (A1,T1) (B1,T1) (C1,T1) (G1,H1)
1 1 3 3 3 3 0 0 0 0 0 3 3 3 2 2 3 3 3 0 0 0 0 0 0 0 1 0 3 3 1 2 2 2 1 2 2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3
t (i , j )
Paling Cepat Mulai Selesai ES EF 0 1 1 2 1 4 1 4 2 5 2 5 2 2 4 4 4 4 5 5 5 5 2 5 2 5 2 5 4 6 4 6 5 8 5 8 5 8 5 6 5 6 5 6 6 6 6 6 8 8 8 8 6 7 7 8 8 11 8 11 8 9 8 10 9 11 9 11 9 10 9 11 9 11 9 10 9 10 10 10 10 10 10 10 10 10 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 10 13
Paling Lambat Mulai Selesai LS LF 0 1 1 2 1 5 1 5 2 5 2 5 2 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 7 4 7 4 7 5 7 5 7 5 8 5 8 5 24 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 8 8 8 8 7 8 8 8 8 11 8 11 8 9 8 10 9 11 9 11 9 10 9 11 9 11 9 10 9 10 10 10 10 10 10 10 10 10 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 10 13
Total Float S
Free Float SF
1-0-1=0 2-1-1=0 5-1-3=1 5-1-3=1 5-2-3=0 5-2-3=0 4-2-0=2 5-4-0=1 5-4-0=1 5-5-0=0 5-5-0=0 7-2-3=2 7-2-3=2 7-2-3=2 7-4-2=1 7-4-2=1 8-5-3=0 8-5-3=0 24-5-3=16 7-5-0=2 7-5-0=2 7-5-0=2 7-6-0=1 7-6-0=1 8-8-0=0 8-8-0=0 8-6-1=1 8-7-0=1 11-8-3=0 11-8-3=0 9-8-1=0 10-8-2=0 11-9-2=0 11-9-2=0 10-9-1=0 11-9-2=0 11-9-2=0 10-9-1=0 10-9-1=0 10-10-0=0 10-10-0=0 10-10-0=0 10-10-0=0 11-11-0=0 11-11-0=0 11-11-0=0 11-11-0=0 11-11-0=0 11-11-0=0 13-10-3=0
1-0-1=0 2-1-1=0 4-1-3=0 4-1-3=0 5-2-3=0 5-2-3=0 2-2-0=0 4-4-0=0 4-4-0=0 5-5-0=0 5-5-0=0 5-2-3=0 5-2-3=0 5-2-3=0 6-4-2=0 6-4-2=0 8-5-3=0 8-5-3=0 8-5-3=0 6-5-0=1 6-5-0=1 6-5-0=1 6-6-0=0 6-6-0=0 8-8-0=0 8-8-0=0 7-6-1=0 8-7-0=1 11-8-3=0 11-8-3=0 9-8-1=0 10-8-2=0 11-9-2=0 11-9-2=0 10-9-1=0 11-9-2=0 11-9-2=0 10-9-1=0 10-9-1=0 10-10-0=0 10-10-0=0 10-10-0=0 10-10-0=0 11-11-0=0 11-11-0=0 11-11-0=0 11-11-0=0 11-11-0=0 11-11-0=0 13-10-3=0
91 Paling Cepat Mulai Selesai ES EF 10 13 10 12 10 12 10 12 10 13 10 13 10 13 10 12 10 12 10 12 10 11 11 11 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 11 13 11 13 11 12 11 12 11 13 11 13 12 16 12 16 12 15 12 14 12 14 12 14 12 15 12 14 12 14 12 15 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 12 12
Paling Lambat Mulai Selesai LS LF 10 13 10 12 10 12 10 12 10 13 10 13 10 13 10 12 10 12 10 12 10 11 11 11 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 11 13 11 13 11 12 11 12 11 13 11 13 12 16 12 16 12 15 12 14 12 14 12 14 12 15 12 14 12 14 12 15 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 12 12
Aktivitas (I,j)
Duration
(G1,I1) (G1,J1) (G1,K1) (G1,L1) (G1,M1) (G1,N1) (G1,O1) (G1,P1) (G1,Q1) (G1,R1) (G1,S1) (S1,T1) (J1,A2) (K1,A2) (L1,A2) (P1,A2) (Q1,A2) (R1,A2) (T1,U1) (T1,V1) (T1,W1) (T1,X1) (T1,Y1) (T1,Z1) (A2,B2) (A2,C2) (A2,D2) (A2,E2) (A2,F2) (A2,G2) (A2,H2) (A2,I2) (A2,J2) (A2,K2) (H1,L2) (I1,L2) (M1,L2) (N1,L2) (O1,L2) (Y1,L2) (Z1,L2) (U1,L2) (V1,L2) (X1,A2) (W1,A2) (L2,M2) (L2,N2)
3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 1 0 0 0 0 0 0 0 2 2 1 1 2 2 4 4 3 2 2 2 3 2 2 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2
(L2,O2)
1
13
14
13
24
(L2,P2) (L2,Q2) (L2,R2) (L2,S2) (L2,T2) (L2,U2)
1 3 3 1 2 2
13 13 13 13 13 13
14 16 16 14 15 15
13 13 13 13 13 13
14 16 16 14 15 15
t (i , j )
Total Float S
Free Float SF
13-10-3=0 12-10-2=0 12-10-2=0 12-10-2=0 13-10-3=0 13-10-3=0 13-10-3=0 12-10-2=0 12-10-2=0 12-10-2=0 11-10-1=0 11-11-0=0 12-12-0=0 12-12-0=0 12-12-0=0 12-12-0=0 12-12-0=0 12-12-0=0 13-11-2=0 13-11-2=0 12-11-1=0 12-11-1=0 13-11-2=0 13-11-2=0 16-12-4=0 16-12-4=0 15-12-3=0 14-12-2=0 14-12-2=0 14-12-2=0 15-12-3=0 14-12-2=0 14-12-2=0 15-12-3=0 13-13-0=0 13-13-0=0 13-13-0=0 13-13-0=0 13-13-0=0 13-13-0=0 13-13-0=0 13-13-0=0 13-13-0=0 13-13-0=0 13-13-0=0 13-13-0=0 12-12-0=0 24-131=10 14-13-1=0 16-13-3=0 16-13-3=0 14-13-1=0 15-13-2=0 15-13-2=0
13-10-3=0 12-10-2=0 12-10-2=0 12-10-2=0 13-10-3=0 13-10-3=0 13-10-3=0 12-10-2=0 12-10-2=0 12-10-2=0 11-10-1=0 11-11-=0 12-12-0=0 12-12-0=0 12-12-0=0 12-12-0=0 12-12-0=0 12-12-0=0 13-11-2=0 13-11-2=0 12-11-1=0 12-11-1=0 13-11-2=0 13-11-2=0 16-12-4=0 16-12-4=0 15-12-3=0 14-12-2=0 14-12-2=0 14-12-2=0 15-12-3=0 14-12-2=0 14-12-2=0 15-12-3=0 13-13-0=0 13-13-0=0 13-13-0=0 13-13-0=0 13-13-0=0 13-13-0=0 13-13-0=0 13-13-0=0 13-13-0=0 13-13-0=0 13-13-0=0 13-13-0=0 12-12-0=0 14-13-1=0 14-13-1=0 16-13-3=0 16-13-3=0 14-13-1=0 15-13-2=0 15-13-2=0
92 Aktivitas (I,j)
Duration
(L2.V2) (L2,W2) (E2,X2) (F2,X2) (G2,X2) (I2,X2) (J2,X2) (M2,X2) P2,X2() (S2,X2) (X2,Y2) (X2,Z2) (X2.A3) (X2,B3) (X2,C3) (X2,D3) (X2,E3) (X2,F3) (X2,G3) (X2,H3) (X2,I3) (X2,J3) (X2,K3) (X2,L3) (H2,M3) (K2,M3) (D2,M3) (N2,M3) (T2,M3) (U2,M3) (W2,M3) (K3,M3) (L3,M3) (M3,N3) (M3,O3) (M3,P3) (M3,Q3) (M3,R3) (M3,S3) (M3,T3) (M3,U3) (M3,V3) (M3,W3) (M3,X3) (B2,Y3) (C2,Y3) (Y2,Y3) (Z2,Y3) (F3,Y3) (Q2,Y3) (R2,Y3) (V2,Y3) (I3,Y3) (J3,Y3) (Q3,Y3)
3 2 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 2 1 1 1 3 3 2 5 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
t (i , j )
Paling Cepat Mulai Selesai ES EF 13 16 13 15 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 16 14 16 14 17 14 17 14 17 14 17 14 17 14 16 14 17 14 17 14 16 14 16 14 15 14 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 17 15 17 15 17 15 16 15 16 15 16 15 18 15 18 15 17 15 20 15 20 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16
Paling Lambat Mulai Selesai LS LF 13 16 13 15 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 16 14 16 14 17 14 17 14 17 14 17 14 17 14 16 14 17 14 17 14 16 14 16 14 15 14 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 17 15 17 15 17 15 16 15 16 15 16 15 18 15 18 15 17 15 20 15 20 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16
Total Float S
Free Float SF
16-13-3=0 15-13-2=0 14-14-0=0 14-14-0=0 14-14-0=0 14-14-0=0 14-14-0=0 14-14-0=0 14-14-0=0 14-14-0=0 16-14-2=0 16-14-2=0 17-14-3=0 17-14-3=0 17-14-3=0 17-14-3=0 17-14-3=0 16-14-2=0 17-14-3=0 17-14-3=0 16-14-2=0 16-14-2=0 15-14-1=0 15-14-1=0 15-15-0=0 15-15-0=0 15-15-0=0 15-15-0=0 15-15-0=0 15-15-0=0 15-15-0=0 15-15-0=0 15-15-0=0 17-15-2=0 17-15-2=0 17-15-2=0 16-15-1=0 16-15-1=0 16-15-1=0 18-15-3=0 18-15-3=0 17-15-2=0 20-15-5=0 20-15-5=0 16-16-0=0 16-16-0=0 16-16-0=0 16-16-0=0 16-16-0=0 16-16-0=0 16-16-0=0 16-16-0=0 16-16-0=0 16-16-0=0 16-16-0=0
16-13-3=0 15-13-2=0 14-14-0=0 14-14-0=0 14-14-0=0 14-14-0=0 14-14-0=0 14-14-0=0 14-14-0=0 14-14-0=0 16-14-2=0 16-14-2=0 17-14-3=0 17-14-3=0 17-14-3=0 17-14-3=0 17-14-3=0 16-14-2=0 17-14-3=0 17-14-3=0 16-14-2=0 16-14-2=0 15-14-1=0 15-14-1=0 15-15-0=0 15-15-0=0 15-15-0=0 15-15-0=0 15-15-0=0 15-15-0=0 15-15-0=0 15-15-0=0 15-15-0=0 17-15-2=0 17-15-2=0 17-15-2=0 16-15-1=0 16-15-1=0 16-15-1=0 18-15-3=0 18-15-3=0 17-15-2=0 20-15-5=0 20-15-5=0 16-16-0=0 16-16-0=0 16-16-0=0 16-16-0=0 16-16-0=0 16-16-0=0 16-16-0=0 16-16-0=0 16-16-0=0 16-16-0=0 16-16-0=0
93 Aktivitas (I,j)
Duration
(R3,Y3) (S3,Y3) (Y3,Z3) (Y3,A4) (Y3,B4) (Y3,C4) (Y3,D4) (Y3,E4) (Y3,F4) (Y3,G4) (Y3,H4) (A3,I4) (B3,I4) (C3,I4) (G3,I4) (H3,I4) (N3,I4) (O3,I4) (P3,I4) (D3,I4) (E3,I4) (V3,I4) (Z3,I4) (A4,I4) (B4,I4) (C4,I4) (D4,I4) (E4,I4) (F4,I4) (G4,I4) (H4,I4) (I4,J4) (I4,K4) (I4,L4) (I4,M4) (I4,N4) (I4,O4) (I4,P4) (I4,Q4) (I4,R4) (I4,S4) (I4,T4) (I4,U4) (I4,V4) (I4,W4) (I4,X4) (T3,Y4) (U3,Y4) (J4,Y4) (Y4,Z4) (Y4,A5) (Y4,B5) (Y4,C5) (Y4,D5) (Y4,E5)
0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 5 2 2 6 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 0 0 0 3 3 1 2 2 2
t (i , j )
Paling Cepat Mulai Selesai ES EF 16 16 16 16 16 17 16 17 16 17 16 17 16 17 16 17 16 17 16 17 16 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 18 17 22 17 19 17 19 17 23 17 20 17 19 17 19 17 20 17 20 17 20 17 19 17 19 17 19 17 19 18 18 18 18 18 18 18 21 18 21 18 19 18 20 18 20 18 20
Paling Lambat Mulai Selesai LS LF 16 16 16 16 16 17 16 17 16 17 16 17 16 17 16 17 16 17 16 17 16 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 18 17 22 17 19 17 19 17 24 17 20 17 19 17 19 17 20 17 20 17 20 17 19 17 19 17 19 17 19 18 18 18 18 18 18 18 21 18 21 18 19 18 20 18 20 18 20
Total Float S
Free Float SF
16-16-0=0 16-16-0=0 17-16-1=0 17-16-1=0 17-16-1=0 17-16-1=0 17-16-1=0 17-16-1=0 17-16-1=0 17-16-1=0 17-16-1=0 17-17-0=0 17-17-0=0 17-17-0=0 17-17-0=0 17-17-0=0 17-17-0=0 17-17-0=0 17-17-0=0 17-17-0=0 17-17-0=0 17-17-0=0 17-17-0=0 17-17-0=0 17-17-0=0 17-17-0=0 17-17-0=0 17-17-0=0 17-17-0=0 17-17-0=0 17-17-0=0 18-17-1=0 22-17-5=0 19-17-2=0 19-17-2=0 24-17-6=1 20-17-3=0 19-17-2=0 19-17-2=0 20-17-3=0 20-17-3=0 20-17-3=0 19-17-2=0 19-17-2=0 19-17-2=0 19-17-2=0 18-18-0=0 18-18-0=0 18-18-0=0 21-18-3=0 21-18-3=0 19-18-1=0 20-18-2=0 20-18-2=0 20-18-2=0
16-16-0=0 16-16-0=0 17-16-1=0 17-16-1=0 17-16-1=0 17-16-1=0 17-16-1=0 17-16-1=0 17-16-1=0 17-16-1=0 17-16-1=0 17-17-0=0 17-17-0=0 17-17-0=0 17-17-0=0 17-17-0=0 17-17-0=0 17-17-0=0 17-17-0=0 17-17-0=0 17-17-0=0 17-17-0=0 17-17-0=0 17-17-0=0 17-17-0=0 17-17-0=0 17-17-0=0 17-17-0=0 17-17-0=0 17-17-0=0 17-17-0=0 18-17-1=0 22-17-5=0 19-17-2=0 19-17-2=0 23-17-6=0 20-17-3=0 19-17-2=0 19-17-2=0 20-17-3=0 20-17-3=0 20-17-3=0 19-17-2=0 19-17-2=0 19-17-2=0 19-17-2=0 18-18-0=0 18-18-0=0 18-18-0=0 21-18-3=0 21-18-3=0 19-18-1=0 20-18-2=0 20-18-2=0 20-18-2=0
94 Aktivitas (I,j)
Duration
(U4,F5) (V4,F5) (W4,F5) (X4,F5) (L4,F5) (M4,F5) (P4,F5) (Q4,F5) (B5,F5) (F5,G5) (F5,H5) (F5,I5) (F5,J5) (F5,K5) (F5,L5) (F5,M5) (F5,N5) (F5,O5) (F5,P5) (F5,Q5) (F5,R5) (F5,S5) (F5,T5) (F5,U5) (F5,V5) (F5,W5) (F5,X5) (W3,Y5) (X3,Y5) (O4,Y5) (R4,Y5) (S4,Y5) (T4,Y5) (C5,Y5) (D5,Y5) (E5,Y5) (M5,Y5) (N5,Y5) (O5,Y5) (P5,Y5) (Q5,Y5) (W5,Y5) (X5,Y5) (Y5,Z5) (Y5,A6) (Y5,B6) (Y5,C6) (Y5,D6) (Y5,E6) (Y5,F6) (Y5,G6) (Y5,H6) (Y5,I6) (Y5,J6) (Y5,K6)
0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 2 3 2 2 2 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 2 2 2 3 2 2 1 1 1 1
t (i , j )
Paling Cepat Mulai Selesai ES EF 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 23 19 21 19 22 19 21 19 21 19 21 19 20 19 20 19 20 19 20 19 20 19 21 19 21 19 21 19 21 19 21 19 20 19 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 22 20 22 20 22 20 22 20 22 20 23 20 22 20 22 20 21 20 21 20 21 20 21
Paling Lambat Mulai Selesai LS LF 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 24 19 21 19 22 19 21 19 21 19 21 19 20 19 20 19 20 19 20 19 20 19 21 19 21 19 21 19 21 19 21 19 20 19 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 22 20 22 20 22 20 22 20 22 20 24 20 22 20 22 20 21 20 21 20 21 20 21
Total Float S
Free Float SF
19-19-0=0 19-19-0=0 19-19-0=0 19-19-0=0 19-19-0=0 19-19-0=0 19-19-0=0 19-19-0=0 19-19-0=0 24-19-5=0 21-19-2=0 22-19-3=0 21-19-2=0 21-19-2=0 21-19-2=0 20-19-1=0 20-19-1=0 20-19-1=0 20-19-1=0 20-19-1=0 21-19-2=0 21-19-2=0 21-19-2=0 21-19-2=0 21-19-2=0 20-19-1=0 20-19-1=0 20-20-0=0 20-20-0=0 20-20-0=0 20-20-0=0 20-20-0=0 20-20-0=0 20-20-0=0 20-20-0=0 20-20-0=0 20-20-0=0 20-20-0=0 20-20-0=0 20-20-0=0 20-20-0=0 20-20-0=0 20-20-0=0 22-20-2=0 22-20-2=0 22-20-2=0 22-20-2=0 22-20-2=0 24-20-3=1 22-20-2=0 22-20-2=0 21-20-1=0 21-20-1=0 21-20-1=0 21-20-1=0
19-19-0=0 19-19-0=0 19-19-0=0 19-19-0=0 19-19-0=0 19-19-0=0 19-19-0=0 19-19-0=0 19-19-0=0 23-19-4=0 21-19-2=0 22-19-3=0 21-19-2=0 21-19-2=0 21-19-2=0 20-19-1=0 20-19-1=0 20-19-1=0 20-19-1=0 20-19-1=0 21-19-2=0 21-19-2=0 21-19-2=0 21-19-2=0 21-19-2=0 20-19-1=0 20-19-1=0 20-20-0=0 20-20-0=0 20-20-0=0 20-20-0=0 20-20-0=0 20-20-0=0 20-20-0=0 20-20-0=0 20-20-0=0 20-20-0=0 20-20-0=0 20-20-0=0 20-20-0=0 20-20-0=0 20-20-0=0 20-20-0=0 22-20-2=0 22-20-2=0 22-20-2=0 22-20-2=0 22-20-2=0 23-20-3=0 22-20-2=0 22-20-2=0 21-20-1=0 21-20-1=0 21-20-1=0 21-20-1=0
95 Aktivitas (I,j)
Duration
(Y5,L6) (Y5,M6) (Y5,N6) (Y5,O6) (Y5,P6) (Y5,Q6) (Y5,R6) (Y5,S6) (Y5,T6) (Y5,U6) (Z4,V6) (A5,V6) (H5,V6) (J5,V6) (K5,V6) (L5,V6) (R5,V6) (S5,V6) (T5,V6) (U5,V6) (V5,V6) (H6,V6) (I6,V6) (J6,V6) (K6,V6) (L6,V6) (M6,V6) (N6,V6) (O6,V6) (R6,V6) (S6,V6) (T6,V6) (U6,V6) (V6,W6) (V6,X6) (V6,Y6) (V6,Z6) (V6,A7) (V6,B7) (V6,C7) (V6,D7) (K4,E7) (Z5,E7) (A6,E7) (B6,E7) (C6,E7) (D6,E7) (F6,E7) (G6,E7) (I5,E7) (P6,E7) (Q6,E7) (X6,E7) (Y6,E7) (Z6,E7)
1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
t (i , j )
Paling Cepat Mulai Selesai ES EF 20 21 20 21 20 21 20 21 20 22 20 22 20 21 20 21 20 21 20 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 23 21 22 21 22 21 22 21 22 21 22 21 22 21 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22
Paling Lambat Mulai Selesai LS LF 20 21 20 21 20 21 20 21 20 22 20 22 20 21 20 21 20 21 20 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 24 21 22 21 22 21 22 21 22 21 22 21 22 21 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22
Total Float S
Free Float SF
21-20-1=0 21-20-1=0 21-20-1=0 21-20-1=0 22-20-2=0 22-20-2=0 21-20-1=0 21-20-1=0 21-20-1=0 21-20-1=0 21-21-0=0 21-21-0=0 21-21-0=0 21-21-0=0 21-21-0=0 21-21-0=0 21-21-0=0 21-21-0=0 21-21-0=0 21-21-0=0 21-21-0=0 21-21-0=0 21-21-0=0 21-21-0=0 21-21-0=0 21-21-0=0 21-21-0=0 21-21-0=0 21-21-0=0 21-21-0=0 21-21-0=0 21-21-0=0 21-21-0=0 24-21-2=1 22-21-1=0 22-21-1=0 22-21-1=0 22-21-1=0 22-21-1=0 22-21-1=0 22-21-1=0 22-22-0=0 22-22-0=0 22-22-0=0 22-22-0=0 22-22-0=0 22-22-0=0 22-22-0=0 22-22-0=0 22-22-0=0 22-22-0=0 22-22-0=0 22-22-0=0 22-22-0=0 22-22-0=0
21-20-1=0 21-20-1=0 21-20-1=0 21-20-1=0 22-20-2=0 22-20-2=0 21-20-1=0 21-20-1=0 21-20-1=0 21-20-1=0 21-21-0=0 21-21-0=0 21-21-0=0 21-21-0=0 21-21-0=0 21-21-0=0 21-21-0=0 21-21-0=0 21-21-0=0 21-21-0=0 21-21-0=0 21-21-0=0 21-21-0=0 21-21-0=0 21-21-0=0 21-21-0=0 21-21-0=0 21-21-0=0 21-21-0=0 21-21-0=0 21-21-0=0 21-21-0=0 21-21-0=0 23-21-2=0 22-21-1=0 22-21-1=0 22-21-1=0 22-21-1=0 22-21-1=0 22-21-1=0 22-21-1=0 22-22-0=0 22-22-0=0 22-22-0=0 22-22-0=0 22-22-0=0 22-22-0=0 22-22-0=0 22-22-0=0 22-22-0=0 22-22-0=0 22-22-0=0 22-22-0=0 22-22-0=0 22-22-0=0
96 Aktivitas (I,j)
Duration
(A7,E7) (B7,E7) (C7,E7) (D7,E7) (E7,F7)
0 0 0 0 2
t (i , j )
Paling Cepat Mulai Selesai ES EF 22 22 22 22 22 22 22 22 22 24
Paling Lambat Mulai Selesai LS LF 22 22 22 22 22 22 22 22 22 24
Total Float S
Free Float SF
22-22-0=0 22-22-0=0 22-22-0=0 22-22-0=0 24-22-2=0
22-22-0=0 22-22-0=0 22-22-0=0 22-22-0=0 24-22-2=0
Lampiran 8
X 37
F1
M 6 7
X 36
E1
X4
3
K 5 7
X1 1
X3
B 1 1
3
1
H 2 4
D 4 5
X8 3
dummy 10
3 X6
I 5 7
3 X5
3
dummy 4
F 5 5
R 8 24 X 14
dummy 12
dummy 5
O 5 5
X 13 3
Q 8 8
dummy 13
3
10 10
X 23
N1
2
3
C1
2
U 8 8
11 11
X 22
X 32
3
dummy 30 dummy 29
M1 13 13 B1
W X 16
X 44
dummy 21
11 11
T1
2 X 31
11 11
X 12
1 X 42
12 12 A1 2
X 20
dummy 22
X1
2 K1
dummy 23
du
dummy 31
X 30
11 11
Y1 13 13
L1
11 11
Z1 13 13
X 43 2
dummy 16
V
P 8 8
2
11 11
dummy 15
2 X 21
3
dummy 28
13 13
dummy 20
X 17 3
3
9
dummy 27
X 33
1
X 9 1
G 5 5
D1
2
X 18
O1 13 13
dummy 19
X 24 X 19
12 12
dummy 26
X 34 3
dummy 14
10 10
dummy 11
J 5 7
X7
X2
C 2 2
dummy 9
12 12
2
10 10
X 25
T 7 8
X 15 1
Y
3
dummy 3
1
dummy 8
S 6 7
X9 dummy 2
A 0 0
G1
A2
P1
X 35
dummy 18
10 10
dummy 7
2
X 54 3 dummy 25
1
dummy 1
L 4 5
12 12 2
dummy 17
X 26
dummy 6
X 10
E 4 5
dummy 24
Q1 10 10
2
K2 15 15
2
N 6 7
X 11
R1 12 12
12 12 dummy 32
1 X 41
12 12
dumm
dummy 33
Z
W1
11 11
X 29 2
12 12
J1 12 12
X 40 2
X 28 3
V1 13 13
I1 13 13 2 X 39
U1
X 27
H1
3
13 13
dummy 34
13 13
dummy35
X 38 1
S1 11 11
X 53 2
X 52 2
X 51 3
X 50 2
2
X 49
3
ummy 38
my 39
dummy 42 dummy 62
J2
dummy 43
L3 dummy 53
14 14
dummy 63
15 15
K3
dummy 44
15 15 dummy 52
I2
X 79
W2
14 14
16 16
V2
dummy 54
16 16 H2
X 65 2
15 15
J3
1
15 15
dummy 45
dummy 55
U2
X 64
X 78 1
X 77
3
2
X 76
15 15
2
dummy 46
G2
X 63
14 14 dummy 47
X 75 2
X 62 L2
2
13 13
X 61
X2
3
15 15
14 14
X 74 3
dummy 56
S2
1
dummy 37
T2
2
X 73
14 14
dummy 36
X 60
F2 14 14
dummy 48
3
3
R2
X 59
16 16
E2
2
14 14
1 X 58 dummy 49
2 D2
X 56 1
15 15
X 57
2
P2
X 71
X 67
14 14
3
X 70
C2 16 16
O2 14 24
X 69
X 45 4
3 2 X 66
1 X 55
X 46 4
X 72
Q2 16 16
X 47 3
3 dummy 59
X 48
3 3 X 68
dummy 60
B2
N2
16 16 dummy 40
15 15 A3
M2 14 14
dummy 61
Y2 16 16
dummy 41
dummy 50 dummy 51
Z2
17 17
16 16
dummy 75
dummy 76 dummy 64 dummy 77
X3
dummy 96
W3
20 20
dummy 116
20 20
dummy 78
V3
X 90 5
dummy 79
17 17
X 89 5
X 88 2 3
16 16
H3
X 99
U3
T3
3
18 18
1
1
dummy 68
X 83
1
2
E3 17 17
2
dummy 58
17 17
D4
1 1
2
P3
X 80
1
X 93
X 92
17 17
0
C3
N3
17 17
17 17
C4
B4
X 104
18 18
20 20
Z3 17 17
C5
dummy 113
B5
2
X 124
19 19 dummy 94
17 17
1 X 100
2
X 103
N4
dummy 109
3
X 116
4
23 24
dummy 95
2 X 102 5 X 101
3 M4
dummy 72
X 115
18 18
K4
L4
22 22
19 19
X 121
2 X 122
3 X 123
2
X 125
A5
21 21
dummy 105
19 19 J4 dummy 73
dummy 112
20 20
X 117 1
A4
dummy 71
7
2
Y4
6
B3 17 17
X 118 O4
17 17
19 19 dummy 111
2
X 105
dummy 85
D5
20 20 19 19
17 17
dummy 86
X 69
2
X 119
P4
dummy 93
O3
dummy 70
F5
3
17 17
17 17 dummy 69
1 X 91
2
dummy 92
X 130
X 120
19 19
X 106 X 94
16 16
X 81
1
20 20
Q4
2
Q3
dummy 84
dummy 110
E5
17 17
X 82
X 131
dummy 103
20 20
X 107
dummy 83
D3
3
dummy 104
I4
X 133
X 137 1
dummy 99
S4
3 dummy 90 dummy 91
X 138 1
X 134
2
20 20
X 108
X 95
dummy 57
U5
21 21
X 135
dummy 98
R4
E4
1
16 16
V5
21 21
X 136 2
3
2
X 109
17 17
dummy 82
16 16
X 110 X 111
dummy 89
R3 F3
X 113 2 X 114 2
1
20 20
dummy 102
F4
X 96
W5
20 20
20 20
X 112 2
17 17
1
16 16
X5
dummy 100
T4
1
dummy 81
Y3
dummy 97
dummy 87
X 97
16 16
1
17 17
U4
dummy 101
dummy 88
dummy 67
S3
X 84
19 19
17 17
X 98
X 85
G3
19 19
G4
X 86
15 15
19 19
19 19
dummy 66
17 17
V4
18 18 dummy 65
M3
W4
17 17
dummy 80
X 87
I3
H4
X4
Z4
dummy 106
G5
H5
I5
J5
23 24
21 21
22 22
21 21
21 21 dummy 107
dummy 74
dummy 114 dummy 115 dummy 108
dumm
T5
21 21
X 134 2 X 133
2
X 132 2
X 131 1
30
1
X 129 1
X 128 1
X 127 1
5
X 126 2
K5 21
21 21 dummy 130
my 132
dummy 137 dummy 118 dummy 135 dummy 119
dummy 133
T5
dummy 134
dummy 136
U5
T5
S5
R6
Q6
P6
O6
21 21
21 21
21 21
21 21
22 22
22 22
21 21
dummy 120
21 21
dummy 138
dummy 139
D7
dummy 117
N6
S5
X 155
dummy 121
2
21 21
X 159 1 X 160 1
R5
X 157 X 158 1
21 21
22 22
21 21
X 154
dummy 154
1
X 168 M6
X 156 2
1
dummy 140
21 21
1 L6
B7
21 21
1
dummy 142
K6
dummy 123
X 165
dummy 143
21 21
X 150
1 dummy 122
1
E7
X 169
F7
22 22
2
24 24
X 164
dummy 158
Z6
1
22 22
dummy 145
Y5
20 20
20 20
dummy 159
X 163
X 148
I6
1
21 21
dummy 126
1 Y6
N5
dummy 161 dummy 160
22 22
dummy 146
X 147
20 20
dummy 157
21 21 21 21
1 dummy 125
A7
22 22
V6 dummy 144
J6
X 149
dummy 124
O5
dummy 156
1 1
20 20
22 22
X 166
X 151
Q5
20 20
dummy 155
1
1
X 152
P5
22 22
X 167
dummy 141
X 153
C7
dummy 162
X 162
1
1
H6
21 21
X 161
2
dummy 127
dummy 163
X6
22 22
M5
20 20
2 X 139
2 X 140
2 X 141 2
X 142
2
X 146
X 145
X 143
2
G6
2
X 144
W6
22 22
3
dummy 147
dummy 166
23 24
dummy 165
L5 F6
21 21 K5
22 22
Z5
A6
B6
C6
D6
E6
22 22
22 22
22 22
22 22
22 22
23 24
dummy 148 dummy 149 dummy 150 dummy 151
21 21
dummy 152 dummy 128
dummy 130 dummy 129
dummy 131
dummy 153
dummy 164
Lampiran 9
X 37
N 6 7 F1
X 36
10 10 X 11
2
M 6 7
dummy 17
X 26
dummy 6
1 E1
X 10
E 4 5 X4
X1
L 4 5
3
1
X3
B 1 1
3
K 5 7
dummy 8
S 6 7
1
dummy 9
X 19
X6
3 X5
3
R 8 24
O 5 5
X 13 3
Q 8 8
9
dummy 13
X 23
C1
2 2
11 11
X 22
dummy 20
X 17 B1
3
3 dummy 5
9
U 8 8 dummy 12
X 14
10 10 1
X 1
dummy 4
F 5 5
2
X 18
I 5 7
D1
X 24
dummy 10
X7
G 5 5
dummy 19
10 10
dummy 11
J 5 7
3
X2
C 2 2
X8 3
dummy 14
Y
3
H 2 4
D 4 5
10 10
X 25
T 7 8
X 15 1
X9
dummy 3
1
G1
dummy 1
dummy 2
A 0 0
X 35
dummy 18
10 10
dummy 7
2
3
W X 16
dummy 21
11 11
2 X 31
11 11 dummy 15
2 X 21
X 12
dummy 16
V
3
P 8 8
11 11 A1 2
X 20
dummy 22
X 30
11 11
2 dummy 23
Z 11 11
X 29 2
X 28 3
X 27 3
X 38 1
R1
K2
12 12
15 15
X 37 2
dummy 42 dummy 62
J2
dummy 24
X 36
12 12
X 54 3 X 52
12 12
12 12
dummy 26
X 34
V2
X 51 X 65 2
15 15
X 64
dummy 47
dummy 30 dummy 29
2
13 13
X 61
Z1
X 44 11 11
14 14
dummy 48
X 43 2
3
L1 1
E2
2
14 14
S2
dummy 38
3
15 15
17 17
3
1
X 85
X 74
2
3
G3
X 73
17 17
X 84 1 dummy 68
X 47 3
12 12 dummy 32
12 12
1
X 41
R2
X 59
16 16
2 D2
4
12 12
13 13
I1
dummy 69
3
3
dummy 40
17 17
C3
N3
17 17
17 17
X 69
3 X 68
N2
dummy 71
B3 17 17
15 15 A3
M2 14 14
dummy 61
Y2 16 16
dummy 41
Z2
17 17
16 16
dummy 74
13 13 dummy 50 dummy35 dummy 51
dummy 75
O3
dummy 70
X 70
O2
B2
U1 13 13
17 17
X 67
dummy 60
2 X 39
2 X 80
D3 2
X 45 4
2
dummy 58
X 82
X 81
X 3 71
C2
16 16
13 13
dummy 34
Q2 16
14 V1
2
E3
P2
16 16
X 40
X 72 17 17
14 14
12 12 2
3
X 57
X 46
W1
dummy 57
2 X 66 1
15 15
X 83
1
16 16
X 56
1 X 55
dummy 39
dummy 33
J1
F3
3
dummy 49
X1
11 11
X 86
M3
H3
14 14
1 X 58
14 14
X 42
2
S1
2
dummy 59
dummy 31
H1
X2
15 15
X 48
Y1 13 13
12 12
27
X 87
I3
X 60
F2
13 13
2
T1
3
T2
dummy 56
1
X 88
16 16
X 76
2
17 17
X 89 5
dummy 36
13 13
X 28
X 77 2
X 75
L2
dummy 37
M1
X 29
X 78 1
15 15
3
X 62
dummy 28
13 13
K1
V3
16 16
X 90 5
dummy 55
U2
X 63
14 14
X 30
J3
1
dummy 46
G2
2 X 49
X 33
X 3 32
W3
20 20
dummy 27
13 13
N1
20 20
dummy 54
H2
2 O1
X3
15 15 15 15
dummy 45
16 16
X 50
3
3
14 14
3
2
X 79
W2
2
A2
K3
dummy 52
I2
P1
dummy 63
15 15
dummy 44
dummy 25
2
X 35
dummy 53
2
dummy 64
L3
14 14
X 53 Q1
dummy 43
dummy 72
dummy 76 dummy 77
dummy 96 dummy 116
dummy 78
V3 dummy 79
17 17
H4
X4
W4
V4
19 19
19 19
19 19
U4
dummy 80
2
1
3
dummy 102
17 17 dummy 66
T3
3
18 18
X 85
1
X 110 2
X 96
Y3
X 109
X 108
17 17
X 95
dummy 90
1
16 16
X 107
17 17
D4
Q3
X 94 1 1 1 X 91
1
X 93
X 92
F5 2
2
dummy 92
C4
dummy 93
O3
X 118
X 104
18 18
20 20
6
dummy 85
2
Y4
O4
17 17
17 17
C5
dummy 113
B5
1
19 19 dummy 94
17 17
1 X 100
2
X 103
N4
dummy 109
3
X 116
4
23 24
dummy 95
2 X 102
dummy 86
5 X 101
3 M4
X 115
J4
K4
L4
18 18
22 22
19 19
X 121
2
A5
21 21
dummy 105
19 19 dummy 73
dummy 112
20 20
X 117
A4 Z3
dummy 111
2
X 105
B4
19 19
20 20 19 19
17 17
D5
X 119
P4
3
17 17
7 17
X 120
19 19
X 106
16 16
P3
20 20
Q4
2
17 17
dummy 84
dummy 110
E5 dummy 104
I4
dummy 91
dummy 83 82
dummy 103
20 20
3
dummy 82
R3
X 83
3 R4
E4
1
X 137 1
dummy 99
S4
dummy 89
16 16
X 138 1
dummy 98
20 20
17 17
dummy 81
16 16
3
F4 1
X 84
20 20
X 112 2 X 111
X 114 2
X 97
dummy 67
S3
X 113 2
dummy 88
X 98
20 20
T4
G4 dummy 65
X 86
W5
20 20
dummy 87
18 18
7
X5
dummy 100 dummy 101
X 99
U3
dummy 97
19 19
17 17
dummy 106
Z4
G5
H5
23 24
21 21
21 21 dummy 107 dummy dummy 115 dummy 108
dummy 137 dummy 118 dummy 135 dummy 119 dummy 120
5 0
V5
U5
T5
21 21
21 21
21 21
X 135 X 136 2
2
X 133
dummy 136
U5
T5
S5
R6
Q6
P6
O6
21 21
21 21
21 21
21 21
22 22
22 22
21 21
X 155
dummy 121
21 21
2
21 21
X 154
1
X 168 M6
X 159 1 X 160 1
R5
X 157 X 158 1
21 21
X 156 2
L6
21 21
1
1 1
20 20
1
dummy 142
K6
dummy 123
X 150
21 21
1
21 21
1 O5
dummy 125
X 163
20 20
X 148
I6
1
21 21
dummy 126
X 147
20 20
X 162
1 2
X 122
21 21
1
X 125
3 X 123
X 161
2
dummy 127
M5 2
1
H6
X 127
X 124
1 dummy 146
N5
1
1 dummy 145
Y5
20 20
X 164
dummy 144
J6
X 149
dummy 124
X 128
1 V6
dummy 122
20 20
F5
1
X 165
dummy 143
21 21
P5
X 129
X 166
X 151
Q5
9 19
1
1
X 152
1
X 167
dummy 141
X 153
2
X 130
1
dummy 140
21 21
1
X 132
X 131
dummy 139
N6
2
1
dummy 138
dummy 134
dummy 117
S5
X 134 2
dummy 133
2 X 140
20 20
2
X 141
2 X 139
X 126
2
X 142
2
X 146
X 145
X 143
2
G6
2
X 144
2
22 22
3
dummy 147
L5 F6
21 21 H5 21
I5
J5
22 22
21 21
K5
21 21 dummy 128
dummy 130 114
dummy 132
dummy 129
dummy 131
22 22
Z5
A6
B6
C6
D6
E6
22 22
22 22
22 22
22 22
22 22
23 24
dummy 148 dummy 149 dummy 150
D7
22 22 dummy 154
C7
22 22
dummy 155
B7
22 22
5
A7
dummy 156
dummy 157
22 22 E7
X 169
F7
22 22
2
24 24
dummy 158
Z6
22 22 dummy 159
Y6
dummy 161 dummy 160
22 22
dummy 162
X 162 dummy 163
X6
22 22
W6
dummy 166
23 24
dummy 165
dummy 151 dummy 152 dummy 153
dummy 164