Operasional
Sistem Bank Indonesia-Real Time Gross Settlement (BI-RTGS) dan Bank Indonesia-Scripless Securities Settlement System (BI-SSSS) Dipaparkan Kepada Peserta User Group Sistem BI-RTGS dan BI-SSSS Departemen Penyelenggaraan Sistem Pembayaran Denpasar, 8 Oktober 2016
1
AGENDA
Operasional Sistem BI-RTGS dan BI-SSSS
10/6/2016
1.
Dasar Hukum Penyelenggaraan Sistem BI-RTGS dan BI-SSSS
2.
Operasional Sistem BI-RTGS dan BI-SSSS
3.
Pengelolaan User dan Digital Certificates
4.
Biaya dan PPN dalam Sistem BI-RTGS dan BI-SSSS
2
1. Dasar Hukum Penyelenggaraan Sistem BI-RTGS dan BI-SSSS SISTEM BI-RTGS
BI-SSSS
1.
1.
2. 3. 4. 5.
6.
7.
PBI No. 17/18/PBI/2015 tanggal 16 November 2015 tentang Penyelenggaraan Transaksi, Penatausahaan Surat Berharga, Dan Setelmen Dana Seketika SE BI No. 17/30/DPSP tanggal 13 November 2015 perihal Penyelenggaraan Setelmen Dana Seketika melalui Sistem BI-RTGS SE BI No. 17/33/DPSP tanggal 13 November 2015 perihal Cara Penggunaan Fasilitas Likuiditas Intrahari SE BI No. 17/34/DPSP tanggal 13 November 2015 perihal Perlindungan Nasabah dalam Pelaksanaan Transfer Dana melalui Sistem Bank Indonesia-Real Time Gross Settlement SE BI No. 17/35/DPSP tanggal 13 November 2015 perihal Batas Nilai Nominal Transfer Dana melalui Sistem Bank Indonesia-Real Time Gross Settlement dan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia SE BI No. 18/8/DPSP tanggal 2 Mei 2016 perihal Perubahan atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 17/30/DPSP tanggal 13 November 2015 perihal Penyelenggaraan Setelmen Dana Seketika melalui Sistem Bank Indonesia-Real Time Gross Settlement SE BI No. 18/10/DPSP tanggal 2 Mei 2016 perihal Perubahan atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 17/34/DPSP tanggal 13 November 2015 perihal Perlindungan Nasabah dalam Pelaksanaan Transfer Dana melalui Sistem Bank Indonesia-Real Time Gross Settlement
2.
3.
4. 5. 6. 7.
PBI No. 10/13/PBI 2008 tanggal 21 Agustus 2008 tentang Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara PBI No. 15/9/PBI 2013 tanggal 12 November 2015 tentang Perubahan Atas PBI No. 10/13/PBI 2008 tanggal 21 Agustus 2008 Tentang Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara PBI No. 17/19/PBI 2015 tanggal 12 November 2015 tentang Perubahan Kedua Atas PBI No. 10/13/PBI 2008 tanggal 21 Agustus 2008 Tentang Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara PBI No. 17/18/PBI 2015 tanggal 12 November 2015 tentang Penyelenggaraan Transaksi, Penatausahaan Surat Berharga dan Setelmen Dana Seketika SE No. 17/31/DPSP tanggal 13 November 2015 perihal Penyelenggaraan Penatausahaan Surat Berharga Melalui Bank Indonesia-Scripless Securities Settlement System SE No. 17/32/DPSP tanggal 13 November 2015 perihal Tata Cara Lelang Surat Berharga Negara di Pasar Perdana dan Penatausahaan Surat Berharga Negara SE No. 18/20/DPSP tanggal 23 September 2015 perihal Perubahan atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 17/31/DPSP tanggal 13 November 2015 perihal Penyelenggaraan Penatausahaan Surat Berharga melalui Bank Indonesia-Scripless Securities Settlement System
3
2. Operasional Sistem BI-RTGS dan BI-SSSS Jam Operasional Buka Layanan
06.30 WIB
Pengiriman Instruksi Setelmen Dana
06.30 – 17.00 WIB
Periode Cut-Off Warning (Bank Cover Position)
17.00 – 18.00 WIB
Pre Cut-Off (BI Cover Position)
18.00 – 19.00 WIB
Cut-Off Time
BI-SSSS : 18.30 WIB Sistem BI-RTGS : 19.00 WIB
4
2. Operasional Sistem BI-RTGS dan BI-SSSS Perpanjangan Jam Operasional Hal-hal yang dilakukan Peserta :
Critical Issue(s): 1. Apabila terjadi gangguan di peserta baru dilaporkan mendekati berakhirnya window time. 2. Peserta mengajukan perpanjangan jam operasional ketika window time sudah berakhir.
Prosedur perpanjangan: PESERTA Mengajukan ke Penyelenggara melalui Administrative Message atau Surat
10/6/2016
1. Apabila terjadi gangguan, Peserta segera lapor ke penyelenggara paling lambat 30 menit sejak terjadinya gangguan. 2. Perpanjangan harus diajukan paling lambat 30 menit sebelum periode transaksi berakhir. 3. Waktu perpanjangan yang dapat diberikan 30 menit atau paling lama 60 menit 4. TTC penarikan Tunai, pelimpahan pajak dan/atau PvP tidak dapat diajukan perpanjangan.
PENYELENGGARA INDOIDJP
Penyelenggara menyampaikan persetujuan/penolakan melalui Administrative Message atau sarana lain
5
2. Operasional Sistem BI-RTGS Transfer Dana melalui Sistem BI-RTGS Jenis-Jenis Transfer Dana 1. Transaksi Antar-Peserta selain Bank Indonesia 2. Transaksi Peserta dengan Bank Indonesia 3. Transaksi dari Peserta/Nasabah kepada Peserta Lain 4. Transaksi dari Peserta/Nasabah kepada Nasabah Peserta Lain
Jenis-Jenis Transfer Dana
Prioritas Transaksi Jenis Grup Prioritas Transaksi
Angka Prioritas
Nilai Default
High Priority
1 – 10
5
Priority
11 – 50
30
Normal
51 – 98
70
Settle-or-Reject
99
99
1. MT202 – antar-peserta 2. MT103 – antar-peserta untuk kepentingan nasabah single credit 3. MT102 – antar-peserta untuk kepentingan nasabah multiple credit
10/6/2016
6
2. Operasional Sistem BI-RTGS Transfer Dana melalui Sistem BI-RTGS
Criticial Issue(s): 1. Transaksi reject karena: a. Message format tidak sesuai standar b. Penggunaan prioritas transaksi belum sesuai 2. Penggunaan TTC tidak sesuai peruntukkannya, termasuk TTC TSA. 3. Nasabah Penerima tidak memiliki rekening.
10/6/2016
Hal-hal yang dilakukan Peserta:
Pengisian field atau keterangan harus benar, yang meliputi: 1. MT, kode transaksi, prioritas transaksi; 2. Participant code peserta pengirim dan penerima; 3. Nomor dan nama rekening peserta pengirim dan peserta penerima; 4. Nomor dan nasabah pengirim dan penerima; 5. Nasabah Penerima transfer wajib memiliki rekening; 6. Pengisian keterangan pada field 70 dan 72 untuk transaksi TSA.
7
2. Operasional Sistem BI-RTGS
Penggunaan TTC TSA:
Peserta Sistem BI-RTGS Yang Dapat menggunakan kode transaksi TSA
Peserta Sistem BI-RTGS yang ditetapkan oleh Pemerintah c.q. Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan Republik Indonesia sebagai BO I, BO II dan/atau Bank Persepsi
Transaksi transfer dana Rangka TSA melalui Peserta Sistem BI-RTGS berdasarkan pengirim dan penerima
Antar Peserta Selain Bank Indonesia : Dari Kuasa BUN (KPPN) di Kantor Pusat dan Daerah ke Rekening pihak ketiga melalui BO I Dari KPPN di Kantor Pusat dan Daerah ke Rekening PNS Pusat/TNI/POLRI melalui BO II Peserta dengan Bank Indonesia : BO I Pusat dan BO II ke Rekening Kas Umum Negara (RKUN) di BI. Dari Bank Persepsi ke Rekening SUBRKUN di BI. Sentral Giro/Kantor Pos ke rekening SUBRKUN di BI. Pengiriman Instruksi Setelmen: Transaksi antar Peserta (102) : Field 50K, 59 wajib diisi benar Transaksi dengan BI : Field 53, 57 dan 58 wajib diisi benar
Kode Transaksi yang digunakan oleh Peserta Sistem BI-RTGS dan pengisian keterangan:
Kode transaksi (TTC): Peserta-Nasabah : TTC 102, Peserta dgn BI : TTC 200, 201, 202, 203, 208 Field 70 dan/atau72 : Wajib diisi sesuai ketentuan (TSA, SPAN, …… dll)
Sanksi Penyalahgunaan Kode Transaksi TSA
Dikenakan sanksi Rp100ribu/transaksi, paling banyak Rp10 juta per bulan/periode pemantauan
8
2. Operasional BI-SSSS Instruksi Setelmen melalui BI-SSSS Criticial Issue(s): Transaksi reject karena: 1. Setelmen limit dari Bank pembayar tidak mencukupi; 2. Dana tidak mencukupi; 3. Collateral tidak mencukupi; 4. Pengiriman field pada instruksi tidak sesuai standard; 5. Persentase market price untuk desimalnya diisi lebih dari 5 (lima) digit.
Hal-hal yang dilakukan Peserta:
1. Pengelolaan setelmen limit yang baik; 2. Pengelolaan kecukupan dana dan surat berharga yang baik; 3. Pengisian data market price secara benar, yaitu untuk persentase maksimal menggunakan desimal 5 digit. 4. Pengisian message instruksi setelmen dilakukan dengan benar.
Reporting BI-SSSS
Criticial Issue(s): Holding Report tidak ter-generate.
10/6/2016
Hal-hal yang dilakukan Peserta:
1. Generate ulang dari sisi Peserta melalui menu “online report;” atau 2. Peserta minta kepada Penyelenggara untuk mengirim ulang Holding Report.
9
3. Pengelolaan User dan Digital Certificates Pengelolaan Digital Certificates Mekanisme Reset dan/atau Unlock Connected User Memuat Informasi sebagai berikut: Hard Token 1. Nama dan Kode 2. Jumlah penambahan 3. Alasan permintaan
1. Nama dan Kode 2. Jumlah penambahan 3. CSR
1. Nama dan Kode 2. Nama Connected User 3. Nomor Seri
1. Nama dan Kode 2. Nama Connected User
1. Nama dan Kode 2. Nama Connected User 3. Nomor Seri 4. Alasan permintaan
10/6/2016
Peserta
Soft Token
Bank Indonesia
Surat Permohonan
Menginformasikan jadwal pengambilan
Mengambil Digital Certificate
Pembebanan biaya
Khusus Penambahan Soft Token: 1. 2.
Penyelenggara menyampaikan soft token melalui sarana surat atau lainnya Peserta menyampaikan file CSR melalui sarana surat
10
3. Pengelolaan User dan Digital Certificates Pengelolaan Digital Certificates Penambahan/Perpanjangan/Penggantian Digital Certificate Memuat Informasi sebagai berikut: Hard Token
Reset Connected User
1. 2. 3. 4.
Nama dan Kode Nama Connected User Nama pejabat Alamat email
Unlock Connected User
1. Nama dan Kode 2. Nama Connected User 3. Nama dan nomor telepon
Reset Digital Certificate Hard Token
1. 2. 3. 4. 5.
Nama dan Kode Nama Connected User Nomor Seri Nama dan nomor telepon Alamat email
10/6/2016
Peserta Surat Permohonan
Bank Indonesia Proses permohonan
Informasi kepada Peserta Khusus Penambahan Soft Token: 1. Penyelenggara menyampaikan soft token melalui sarana surat atau lainnya 2. Peserta menyampaikan file CSR melalui sarana surat
11
3. Pengelolaan User dan Digital Certificates Pengelolaan Digital Certificates
Critical Issue(s): 1. Lupa password 2. Password expired 3. Logout tidak sesuai prosedur
10/6/2016
Hal-hal yang dilakukan Peserta:
1. Menyimpan dan menjaga kerahasiaan password dengan baik; 2. Logout mengikuti prosedur (tidak menutup browser PG sebelum logout); 3. Mengganti password connected user dan/atau hard token sebelum expired.
12
4. Biaya dan PPN dalam Penyelenggaraan Sistem BI-RTGS dan BI-SSSS Jenis-Jenis Pembebanan Biaya dan PPN
Dibebankan secara harian: 1. Instruksi setelmen yang telah disetel; 2. Administrative message.
Dibebankan secara bulanan: Biaya dan PPN Pengiriman message yang di-reject oleh sistem;
10/6/2016
Dibebankan secara insidentil: 1. Perpanjangan waktu; 2. Penggunaan fasilitas Guest Bank; 3. Materai; 4. Pembelian Cek/Bilyet Giro.
1
3 4 2
Pembebanan PPN, Biaya, dan Sanksi TSA: 1. PPN TSA yang dikenakan biaya Rp0,00; 2. Biaya dan sanksi atas kesalahan penggunaan TTC TSA.
13
5. Alamat Korespondensi untuk Sistem BI-RTGS dan BI-SSSS KEPESERTAAN DAN OPERASIONAL SISTEM BI-RTGS DAN BI-SSSS Bank Indonesia Departemen Penyelenggaraan Sistem Pembayaran
Divisi Setelmen Dana dan Penatausahaan Surat Berharga Gedung D Lantai 3 Jalan M.H. Thamrin No. 2 Jakarta 10350 KORESPONDENSI TERKAIT PEMANTAUAN KEPATUHAN Bank Indonesia Departemen Penyelenggaraan Sistem Pembayaran
Divisi Kepatuhan dan Informasi SP BI Gedung D Lantai 3 Jalan M.H. Thamrin No. 2 Jakarta 10350
Help Desk Sistem Pembayaran BI
(021) 2981 8888
14
TERIMA KASIH
15
Sistem BI-RTGS – Lampiran 1A. Transfer Dana melalui Sistem BI-RTGS Transaction Type Code – Antar-Peserta selain Bank Indonesia
No.
TTC
Jenis Transaksi
Message Type (MT) 202
103 Y
102
Prioritas HP
Periode TTC Berakhir (WIB)
P
N
Y
Y
16.30
Keterangan
Dikirim dari nasabah/ peserta untuk rekening peserta penerima
1
103
Transaksi Antar Peserta
Y
2
110
Transaksi Antar Peserta Jual Beli Valas Sisi IDR–PvP
Y
Y
Y
16.30
3
111
Transaksi Antar Peserta Jual Beli Valas Sisi IDR
Y
Y
Y
17.00
4
112
Transaksi Antar Peserta – PUAB
Y
Y
Y
18.00
Setelah awal periode COW (17.00 WIB) Prioritas 99
5
113
Transaksi Antar Peserta PUAB Jatuh Tempo
Y
Y
Y
18.00
Setelah awal periode COW (17.00 WIB) Prioritas 99
114
Transaksi Antar Peserta Surat Berharga Pasar Modal
Y
Y
Y
17.00
6
Y
16
Sistem BI-RTGS – Lampiran 1B. Transfer Dana melalui Sistem BI-RTGS Transaction Type Code – Antar-Peserta selain Bank Indonesia
Message Type (MT) No.
TTC
Prioritas
Jenis Transaksi 202
103
102
HP
P
N
Periode TTC Berakhir (WIB)
7
115
Transaksi Antar Peserta Penarikan Kas
Y
Y
Y
16.30
8
116
Transaksi Antar-Peserta Dalam –USD
Y
Y
Y
16.30
Transaksi Antar-Peserta Kewajiban Bank kpd. Perusahaan Switching Transaksi Antar-Peserta Kewajiban Perusahaan Switching kpd. Bank
9
180
10
181
11
190
Transaksi Antar-Peserta – Pengembalian
12
191
Transaksi Antar-Peserta Pembayaran Kompensasi
Y
Y
Y
Y
17.00
Y
Y
Y
Y
17.00
Y
Y
Y
17.00
Y
Y
Y
17.00
Keterangan
17
Sistem BI-RTGS – Lampiran 1C. Transfer Dana melalui Sistem BI-RTGS Transaction Type Code – Peserta dengan Bank Indonesia Message Type (MT) No.
TTC
Prioritas
Jenis Transaksi 202
103
102
HP
P Y
N Y
Periode TTC Berakhir (WIB)
1
190
Transaksi Antar-Peserta Pengembalian
Y
2
200
Transaksi Pemerintah- Pelimpahan Penerimaan Negara untuk WIB.
Y
Y
16.30
3
201
Transaksi Pemerintah - Pelimpahan Penerimaan Negara untuk WITA.
Y
Y
15.30
4
202
Transaksi Pemerintah - Pelimpahan Penerimaan Negara untuk WIT.
Y
Y
14.30
17.00
Keterangan
Retur Transaksi dari BI Field yang digunakan untuk penggunaan TTC TSA: 1. 58D diisi nomor dan nama rekening KPPN. 2. 72 pada Field TTC dan BNF diisi keterangan.
5
203
Transaksi Pemerintah - Pelimpahan Kelebihan RPK-BUN-P.
Y
Y
18.00
Field yang digunakan untuk penggunaan TTC TSA: 1. 58D diisi nomor dan nama rekening BUN. 2. 72 pada Field TTC dan BNF diisi keterangan.
6
204
Transaksi Pemerintah - Penerimaan Negara Lainnya.
Y
Y
17.00
Untuk kredit rekening di BI yang 3 digit pertamanya 500, 503, 505, 507-514, 519
7
205
Transaksi Pemerintah - Penerimaan Negara Bukan Pajak.
Y
16.30
Untuk kredit rekening di BI yang 3 digit pertamanya 501
Y
18
Sistem BI-RTGS – Lampiran 1D. Transfer Dana melalui Sistem BI-RTGS Transaction Type Code – Peserta dengan Bank Indonesia No.
1
TTC
Jenis Transaksi
103 Transaksi Antar Peserta.
Message Type (MT) 202
103
Y
Y
102
Prioritas HP
P
N
Y
Y
Periode TTC Berakhir (WIB)
Keterangan
16.30
Transaction Type Code – Peserta dengan Bank Indonesia No.
TTC
Jenis Transaksi
Message Type (MT) 202
100
Transaksi Antar Peserta - Untuk Nasabah.
2
101
Transaksi Antar Peserta - Untuk Nasabah Tanpa Rekening.
3
102
4
104
1
Transaksi Antar Peserta - Untuk Nasabah - TSA. Transaksi Antar Peserta- Untuk Nasabah- Surat Berharga Pasar Modal.
Y
103
102
Y
Y
Prioritas HP
P
N
Y
Y
Periode TTC Berakhir (WIB) 16.30
Y
Y
Y
Y
16.30
Y
Y
Y
Y
16.30
Y
Y
16.30
Y
Keterangan
Hanya untuk nasabah pengirim yang tidak memiliki rekening Hanya untuk peserta TSA
19
Sistem BI-RTGS – Lampiran 2A. Srandardisasi Message
20
Sistem BI-RTGS – Lampiran 2B. Srandardisasi Message
21
Srandardisasi Message
Sistem BI-RTGS – Lampiran 2C.
22
Srandardisasi Message
Sistem BI-RTGS – Lampiran 2C.
23
Sistem BI-RTGS – Lampiran 2D. Srandardisasi Message
24
Srandardisasi Message
Sistem BI-RTGS – Lampiran 2E.
25
Srandardisasi Message
Sistem BI-RTGS – Lampiran 2F.
26
Srandardisasi Message
Sistem BI-RTGS – Lampiran 2G.
27
Sistem BI-RTGS – Lampiran 2G. Srandardisasi Message
28
Sistem BI-RTGS – Lampiran 3A.
Transaksi Pelimpahan Negara – diisi di field 58 D NO.
NO. REKENING
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
501000002010 501000000010 501000000030 501000000040 501000000050 501000000060 501000000070 501000000090 501000002090 501000000100 501000000120 501000002120 501000000140 501000000150 501000000190 501000000230 501000000310 501000000320 501000000330 501000002330 501000000340 501000000350 501000000360 501000000370 501000000380 501000000390 501000000410 501000000470 501000000510 501000000530
NAMA REKENING SUBRKUN KPPN BANDUNG II SUBRKUN KPPN BANDUNG I SUBRKUN KPPN TEGAL SUBRKUN KPPN JEMBER SUBRKUN KPPN YOGYAKARTA SUBRKUN KPPN KEDIRI SUBRKUN KPPN MALANG SUBRKUN KPPN SEMARANG I SUBRKUN KPPN SEMARANG II SUBRKUN KPPN SURAKARTA SUBRKUN KPPN SURABAYA I SUBRKUN KPPN SURABAYA II SUBRKUN KPPN CIREBON SUBRKUN KPPN PURWOKERTO SUBRKUN KPPN TASIKMALAYA SUBRKUN KPPN BENGKULU SUBRKUN KPPN JAMBI SUBRKUN KPPN BANDA ACEH SUBRKUN KPPN MEDAN I SUBRKUN KPPN MEDAN II SUBRKUN KPPN PADANG SUBRKUN KPPN PEKANBARU SUBRKUN KPPN PALEMBANG SUBRKUN KPPN BATAM SUBRKUN KPPN SIBOLGA SUBRKUN KPPN BANDAR LAMPUNG SUBRKUN KPPN LHOKSEUMAWE SUBRKUN KPPN PEMATANGSIANTAR SUBRKUN KPPN BANJARMASIN SUBRKUN KPPN PONTIANAK
KODE KANTOR 010 010 030 040 050 060 070 090 090 100 120 120 140 150 190 230 310 320 330 330 340 350 360 370 380 390 410 470 510 530
KANTOR BI Provinsi JABAR Provinsi JABAR Tegal Jember Provinsi DI Yogya Kediri Malang Provinsi JATENG Provinsi JATENG Solo Provinsi JATIM Provinsi JATIM Cirebon Purwokerto Tasikmalaya Provinsi Bengkulu Provinsi Jambi Provinsi Aceh Provinsi SUMUT Provinsi SUMUT Provinsi SUMBAR Provinsi Riau Provinsi SUMSEL Batam Sibolga Provinsi Lampung Lhokseumawe Pematangsiantar KPwDN Provinsi KALSEL Provinsi Kalbar
29
Sistem BI-RTGS – Lampiran 3B
Transaksi Pelimpahan Negara – diisi di field 58 D NO.
NO. REKENING
31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54
501000000540 501000000570 501000000580 501000000600 501000000610 501000002610 501000000620 501000000690 501000000710 501000000720 501000000740 501000000810 501000000820 501000000830 501000000880 501000000980 501000002980 501000003980 501000004980 501000005980 501000006980 501000007980 501000008980 500000005980
NAMA REKENING SUBRKUN KPPN SAMARINDA SUBRKUN KPPN BALIKPAPAN SUBRKUN KPPN PALANGKARAYA SUBRKUN KPPN PALU SUBRKUN KPPN MAKASSAR I SUBRKUN KPPN MAKASSAR II SUBRKUN KPPN MANADO SUBRKUN KPPN KENDARI SUBRKUN KPPN MATARAM SUBRKUN KPPN DENPASAR SUBRKUN KPPN KUPANG SUBRKUN KPPN AMBON SUBRKUN KPPN JAYAPURA SUBRKUN KPPN Manokwari SUBRKUN KPPN TERNATE SUBRKUN KPPN JAKARTA I SUBRKUN KPPN JAKARTA II SUBRKUN KPPN JAKARTA III SUBRKUN KPPN JAKARTA IV SUBRKUN KPPN JAKARTA V SUBRKUN KPPN KHUSUS PINJAMAN DAN HIBAH SUBRKUN KPPN JAKARTA VI SUBRKUN KPPN JAKARTA VII SUBRKUN DIREKTORAT PENGELOLAAN KAS NEGARA
KODE KANTOR 540 570 580 600 610 610 620 690 710 720 740 810 820 830 880 980 980 980 980 980 980 980 980 980
KANTOR BI Provinsi Kaltim Balikpapan Provinsi Kalteng Provinsi Sulteng Provinsi SULSEL Provinsi SULSEL Provinsi Sulut Provinsi Sultra Provinsi NTB Provinsi Bali Provinsi NTT Provinsi Maluku Provinsi Papua Provinsi Papua Barat Provinsi Maluku Utara Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta
30
Transaksi Penarikan Tunai dengan Bank Indonesia – diisi di field 58 D
Sistem BI-RTGS – Lampiran 3A. KODE KANTOR
NO.
NO.REKENING
NAMAREKENING
1
560000911010
REKENING ANTARA SEHUBUNGANDENGAN TRANSAKSI KAS BAYARAN
010
Provinsi JABAR
2
560000911030
REKENING ANTARA SEHUBUNGANDENGAN TRANSAKSI KAS BAYARAN.
030
Tegal
3
560000911040
REKENING ANTARA SEHUBUNGAN DGN.TRANSAKSI KAS BAYARAN
040
Jember
4
560000911050
RAS DGN TRANSAKSI KAS BAYARAN
050
Provinsi DI Yogya
5
560000911060
REKENING ANTARA SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI KAS BAYARAN.
060
Kediri
6
560000911070
REKENING ANTARA SEHUBUNGANDENGAN TRANSAKSI KAS
070
Malang
7
560000911090
REKENING ANTARA SEHUBUNGANDENGAN TRANSAKSI KAS BAYARAN
090
Provinsi JATENG
8
560000911100
REKENING ANTARA SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI KAS BAYARAN
100
Solo
9
560000911120
REKENING ANTARA SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI KAS BAYAR
120
Provinsi JATIM
10
560000911140
REKENING ANTARA SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI KAS BAYARAN
140
Cirebon
11
560000911150
REKENING ANTARA SEHUBUNGANDENGAN TRANSAKSI KAS BAYARAN.
150
Purwokerto
12
560000911190
REK ANTARA SEHUB DENGAN TRANSAKSI KAS BAYARAN
190
Tasikmalaya
13
560000911230
REKENING ANTARA SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI KAS BAYARAN
230
Provinsi Bengkulu
14
560000911240
REKENING ANTARA SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI KAS BAYARAN.
240
Provinsi Kep. BaBel
15
560000911310
REKENING ANTARA SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI KAS BAYARAN
310
Provinsi Jambi
16
560000911320
REKENING ANTARA SEHUBUNGANDENGAN TRANSAKSI KAS BAYARAN.
320
Provinsi Aceh
17
560000911330
REKENING ANTARA SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI KAS BAYARAN
330
Provinsi SUMUT
18
560000911340
REKENING ANTARA SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI KAS BAYARAN
340
Provinsi SUMBAR
19
560000911350
REKENING ANTARA SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI KAS BAYARAN
350
Provinsi Riau
20
560000911360
REKENING ANTARA SEHUBUNGANDENGAN TRANSAKSI KAS BAYARAN
360
Provinsi SUMSEL
21
560000911370
REKENING ANTARA SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI KAS BAYARAN
370
Batam
22
560000911380
REKENING ANTARA SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI KAS BAYARAN
380
Sibolga
23
560000911390
REKENING ANTARA SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI KAS BAYARAN
390
Provinsi Lampung
BAYARAN
NAMA KANTOR BI
31
Transaksi Penarikan Tunai dengan Bank Indonesia – diisi di field 58 D NO.
NO.REKENING
NAMAREKENING
Sistem BI-RTGS – Lampiran 3B.
KODE KANTOR
NAMA KANTOR BI
24
560000911410 REKENING ANTARA SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI KAS BAYARAN
410
Lhokseumawe
25
560000911470 REKENING ANTARA SEHUBUNGANDENGAN TRANSAKSI KAS BAYARAN.
470
Pematangsiantar
26
560000911510 REKENING ANTARA SEHUBUNGANDENGAN TRANSAKSI KAS BAYARAN
510
KPwDN Provinsi KALSEL
27
560000911530 REKENING ANTARA SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI KAS BAYARAN
530
Provinsi Kalbar
28
560000911540 REKENING ANTARA SEHUBUNGANDENGAN TRANSAKSI KAS BAYARAN
540
Provinsi Kaltim
29
560000911570 REKENING ANTARA SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI KAS BAYARAN
570
Balikpapan
30
560000911580 REKENING ANTARA SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI KAS BAYARAN
580
Provinsi Kalteng
31
560000911600 REKENING ANTARA SE HUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI KAS BAYARAN.
600
Provinsi Sulteng
32
560000911610 REKENING ANTARA SEHUBUNGANDENGAN TRANSAKSI KAS BAYARAN.
610
Provinsi SULSEL
33
560000911620 REKENING ANTARA SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI KAS BAYARAN
620
Provinsi Sulut
34
560000911640 REKENING ANTARA SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI KAS BAYARAN
640
Provinsi SULBAR
35
560000911690 REKENING ANTARA SEHUBUNGANDENGAN TRANSAKSI KAS BAYARAN
690
Provinsi Sultra
36
560000911710 REKENING ANTARA SEHUBUNGANDENGAN TRANSAKSI KAS BAYARAN.
710
Provinsi NTB
37
560000911720 REKENING ANTARA SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI KAS BAYARAN.
720
Provinsi Bali
38
560000911740 REKENING ANTARA SEHUBUNGANDENGAN TRANSAKSI KAS BAYARAN
740
Provinsi NTT
39
560000911810 REKENING ANTARA SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI KAS BAYARAN
810
Provinsi Maluku
40
560000911820 REKENING ANTARA SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI KAS BAYARAN
820
Provinsi Papua
41
560000911830 REKENING ANTARA SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI KAS BAYARAN.
830
Provinsi Papua Barat
42
560000911880 REKENING ANTARA SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI KAS BAYARAN
880
Provinsi Maluku Utara
32
BI-SSSS – Lampiran 1A. Standarisasi Pengiriman Instruksi Setelmen melalui BI-SSSS No
Fields
Keterangan
Sifat Field
1
Comm
Diisi Nomor atau Nama Referensi Transaksi (common reference). Apabila transaksinya merupakan transaksi SBN harus diisi Nomor CTP yang diperoleh BEI-CTP PLTE. Nomor ini merupakan key utama yang digunakan untuk proses matching pada saat sistem menerima satu instruksi setelmen dengan instruksi pasangannya.
Mandatory
2
TRN
Diisi Nomor atau Nama Referensi yang diberikan oleh internal Peserta.
Mandatory
3
Pool
Diisi apabila transaksi tersebut dikaitkan dengan transaksi lainnya yang harus diselesaikan secara bersamaan.
Optional
4
Tipe repo (contoh untuk Repo CB)
Tipe repo dipilih sesuai dengan kesepakatan Peserta, antara lain untuk: a. HIC: Apabila surat berharga Peminjam Dana yang dijaminkan tidak dipindahkan ke rekening Pemberi Pinjaman b. Classic: Apabila surat berharga Peminjam Dana yang dijaminkan dipindahkan ke rekening Pemberi Pinjaman
Mandatory
5
Lender partyCollateral taker
Diisi dengan informasi sebagai berikut: a. Participant: diisi BIC Peserta Pemberi Pinjaman, b. Account: diisi Rekening DEPO-AVAI Peserta Pemberi Pinjaman, c. Delivering Agent: Diisi BIC Peserta Pemberi Pinjaman, d. Payment Agent: diisi dengan BIC CSA, e. Cash Account: diisi nomor Rekening CSA.
Mandatory
33
BI-SSSS – Lampiran 1B. Standarisasi Pengiriman Instruksi Setelmen melalui BI-SSSS No
Fields
6
Borrower partyCollateral giver
7
Settlement Currency Instrument
8
Keterangan Diisi dengan informasi sebagai berikut: a. Participant: Diisi BIC Peserta Peminjam Dana, b. Account: Diisi Rekening DEPO-AVAI Peserta Peminjam Dana, c. Receiving Agent: Diisi BIC Peserta Peminjam Dana, d. Payment Agent: Diisi dengan BIC CSA. e. Cash Account: Diisi nomor Rekening CSA. Diisi kode mata uang untuk nilai setelmen dana, baik secara riel ataupun virtual. Diisi dengan informasi sebagai berikut: a. Initial margin: diisi secara otomatis oleh sistem dengan nilai default 100. b. Auto select by system: dipilih apabila surat berharga yang dijaminkan dipilih oleh sistem. c. Collateral based loan value: dipilih apabila nilai pinjaman sama dengan nilai market value surat berharga yang dijaminkan. d. Collateral allocation: 1. Instrument Code: diisi surat berharga yang akan dijadikan jaminan. 2. Manual market price: diisi apabila Peserta menetapkan persentase sendiri dengan batasan digit desimal paling banyak 5 (lima) desimal. Contoh: 90,12345% 3. Manual accrued interest: diisi apabila Peserta menetapkan sendiri nominal accrued interest dengan batasan digit desimal paling banyak 5 (lima) desimal. Contoh: Rp 1.000.000,12345 4. Chosen Quantity: diisi dengan nilai unit surat berharga yang akan dijadikan jaminan.
Sifat Field Mandatory
Mandatory Otomatis Optional Optional Optional
34
BI-SSSS – Lampiran 1C. Standarisasi Pengiriman Instruksi Setelmen melalui BI-SSSS No 9
10
Fields First Details
Keterangan
Leg Diisi dengan informasi sebagai berikut: a. Currency: diisi otomatis oleh sistem sesuai dengan settlement currency. b. Loan value: diisi dengan nilai pinjaman. c. Trade date: diisi tanggal transaksi, dapat diisi dengan back date atau current date.
d. Early settlement date/time: diisi tanggal setelmen, Peserta dapat mengubah waktu setelmen sesuai dengan yang disepakati. Early settlement date harus sama dengan value date. e. Late settlement date/time: diisi dengan tanggal setelmen akhir, Peserta dapat mengubah waktu setelmen sesuai dengan yang disepakati. Late settlement date harus sama dengan value date. f. Cash leg value date: diisi dengan tanggal setelmen dana first leg. Second Leg Diisi dengan informasi sebagai berikut: Details a. Allow extension: dipilih apabila instruksi setelmen repo dapat diperpanjang. b. Buyback date: diisi dengan tanggal second leg. c. Term: diisi jangka waktu transaksi repo menyesuaikan tanggal first leg sampai dengan second leg secara otomatis oleh sistem. d. Repo rate: diisi dengan repo rate. e. Repo interest: diisi dengan nominal bunga secara otomatis dengan perhitungan (Term x Repo rate/360) f. Termination value: diisi dengan nilai nominal pengembalian yang disetel pada saat second leg secara otomatis oleh sistem dengan perhitungan (Loan Value + Repo Interest). Peserta dapat mengubah berdasarkan hasil perhitungan Peserta.
Sifat Field Otomatis Mandatory Mandatory Otomatis Otomatis Mandatory Optional Mandatory Otomatis Mandatory Otomatis Otomatis
35