ISSN 2302-0172 pp. 60- 69
Jurnal Ilmu Ekonomi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
10 Pages
OPERASIONAL KESEHATAN (BOK) TERHADAP PEMBANGUNAN KESEHATAN MASYARAKAT DI PUSKESMAS DALAM KABUPATEN ACEH BESAR 1)
Ema Mawarni1, Abubakar Hamzah2, Indra3 Magister Imu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2) Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala 3) Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala.
Abstract : The research aimed to determine the effect of government policy through operational funds to the health of the Public Health Development efforts at health centers in Aceh Besar district. The research used secondary data from Panel Data obtained at 8 public health centers in Aceh Besar district. The analysis methods used were Paired t test and Regression test .The result of analysis using Paired t-test showed a significant difference level of achievement of program coverage that covers the Maternal and Child Health, immunization, nutrition, and environmental health before and after the BOK. Based on the results of regression analysis showed that the positive influence of the independent variables that include Maternal and Child Health coverage 0,825, immunization coverage 0,244 , nutrition 0,659 coverage of nutrition and health coverage environments 0f 0,863 which funded by the grant BOK with the dependent variable (health development ). Partially showed that every 1% increase in coverage of each of the independent variables (MCH, Immunization, Nutrition and Environmental health) then it will be positive and significant impact on health development at health centers in Aceh Besar district. For that is expected to healthcare institutions and health centers to perform innovative activities that have a high leverage so that the MDGs targets in reducing the Infant Mortality Rate (IMR), Maternal Mortality Rate (MMR), cases of infants with malnutrition and improving access to clean water can be achieved . Keywords : The Government policy, funding BOK, public health development. Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari kebijakan pemerintah melalui dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) terhadap upaya Pembangunan Kesehatan Masyarakat di Puskesmas dalam Kabupaten Aceh Besar. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa data panel yang diperoleh dari 8 puskesmas di Kabupaten Aceh Besar. Metode Analisis yang digunakan adalah uji t Paired dan uji Regresi. Hasil analisis data menggunakan uji T Paired menunjukkan perbedaan yang signifikan tingkat ketercapaiaan program yang meliputi bidang Kesehatan Ibu dan Anak , Imunisasi, perbaikan gizi masyarakat, dan kesehatan lingkungan sebelum dan sesudah adanya BOK. Berdasarkan hasil analisis Regresi menunjukkan bahwa adanya pengaruh positif dan signifikan dari variabel independen yang meliputi cakupan kesehatan ibu dan anak sebesar 0,825, cakupan imunisasi sebesar 0,244, cakupan perbaikan gizi masyarakat gizi sebesar 0,659 dan cakupan kesehatan lingkungan sebesar 0,863 yang dibiayai oleh dana BOK dengan variabel dependen (pembangunan Kesehatan). Secara parsial menunjukkan bahwa setiap peningkatan cakupan sebesar 1% dari masing-masing variabel independen (KIA, Imunisasi, Gizi dan Kesling) maka akan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pembangunan kesehatan di Puskesmas dalam Kabupaten Aceh Besar. Untuk itu diharapkan kepada instansi kesehatan dan puskesmas untuk dapat melakukan kegiatan-kegiatan inovatif yang memiliki daya ungkit tinggi terhadap MDGs sehingga target dalam menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Ibu (AKI), kasus balita dengan gizi buruk dan peningkatan akses air bersih segera dapat tercapai. Kata Kunci : Kebijakan pemerintah, dana BOK, pembanguan kesehatan masyarakatan
bahwa pada tahun 2015 bangsa Indonesia hidup
PENDAHULUAN Visi
pembangunan
kesehatan
yaitu
dalam lingkungan yang sehat, berperilaku hidup
Indonesia sehat 2015, yang menggambarkan
bersih dan sehat, serta mampu menjangkau Volume 2, No. 1,Februari 2014
- 60
Jurnal Ilmu Ekonomi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala pelayanan kesehatan yang bemutu secara adil
Namun,
dan merata sehingga memilki derajat kesehatan
ditingkatkan. Untuk mempercepat pencapaian
yang setinggi-tingginya. Untuk mendukung visi
sasaran-sasaran pembangunan kesehatan di
pembangunan kesehatan tersebut Departemen
Indonesia,
Kesehatan RI menetapkan visi yaitu masyarakat
melakukan terobosan melalui berbagai upaya
yang
masyarakat
yang dilaksanakan secara berkesinambungan.
untuk hidup sehat serta berupaya untuk
Satu di antaranya adalah Bantuan Operasional
memfasilitasi
Kesehatan (BOK). BOK diharapkan dapat
mandiri
memberdayakan
percepatan
dan
pencapaian
upaya
tersebut
Kementerian
masih
Kesehatan
berkontribusi
seluruh masyarakat (Depkes RI,2007).
pemerataan pelayanan kesehatan masyarakat, utamanya
melalui
kegiatan
akses
telah
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi
Keberhasilan Pembangunan Kesehatan
meningkatkan
terus
promotif
dan
dan
dapat dilihat dari berbagai indikator yang
preventif, sesuai dengan Standar Pelayanan
digunakan untuk memantau derajat kesehatan
Minimal (SPM) Bidang Kesehatan dengan
sekaligus
keberhasilan
fokus pencapaian Millennium Development
pelaksanaan program. Berdasarkan MDG’S
Goals (MDGs) pada tahun 2015 (Kemenkes,
maka indikator keberhasilan pembangunan
2011:1).
sebagai
evaluasi
kesehatan diataranya dapat dilihat dari Angka
Penelitian ini bertujuan untuk menganalis
Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian
perbedaan pembangunan kesehatan sebelum
Ibu (AKI). AKI dapat digunakan dalam
dan sesudah adanya BOK serta mengalisis
pemantauan kematian terkait dengan kehamilan.
pengaruh cakupan kesehatan ibu dan anak
Berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia tahun
(KIA),
2011 diketahui bahwa AKI sejak 5 tahun
lingkungan terhadap pembangunan kesehatan
terakhir mengalami penurunan yaitu dari 390
masyarakat di Puskesmas dalam Kabupaten
per 100.000 kelahiran hidup menjadi 228 per
Aceh Besar.
imunisasi,
gizi
dan
kesehatan
100.000 kelahiran hidup. Sementara itu AKB juga megalami penurunan dalam 5 tahun
KAJIAN KEPUSTAKAAN
terakhir meskipun tidak signifikan yaitu dari 46
Kesehatan
adalah
unsur
vital
dan
per 1000 kelahiran hidup menjadi 34 per 1000
merupakan elemen konstitutif dalam proses
kelahiran hidup (Profil Kesehatan Indonesia,
kehidupan seseorang. Tanpa kesehatan, tidak
2011).
mungkin bisa berlangsung aktivitas seperti Sebagai
pembangunan Kementerian berbagai
penanggung kesehatan
Kesehatan untuk
biasa.
Dalam
kehidupan
berbangsa,
di
Indonesia,
pembangunan kesehatan sesungguhnya bernilai
telah
melakukan
sangat investatif. Nilai investasinya terletak
derajat
pada tersedianya sumber daya yang senantiasa
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
“siap pakai” dan tetap terhindar dari serangan
61 -
upaya
jawab
mencapai
Volume 2, No. 1, Februari 2014
Jurnal Ilmu Ekonomi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala berbagai penyakit (Depkes RI, 2008)
(equitable access to health care) dan pelayanan
Pembangunan kesehatan adalah bagian
yang berkualitas (assured quality) . Oleh karena
dari pembangunan nasional yang bertujuan
itu reformasi kebijakan kesehatan di suatu
meningkatkan
dan
negara seyogyanya memberikan fokus penting
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
kepada kebijakan pembiayaan kesehatan untuk
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
menjamin
terselenggaranya
setinggi-tingginya.
(adequacy),
pemerataan
kesadaran,
kemauan
Pembangunan
kesehatan
kecukupan
(equity),
efisiensi
harus diimbangi dengan intervensi perilaku
(efficiency) dan efektifitas (effectiveness) dari
yang memungkinkan masyarakat lebih sadar,
pembiayaan kesehatan itu sendiri. (Kasni,
mau dan mampu melakukan hidup sehat
2009:54)
sebagai
prasyarat
berkelanjutan
pembangunan
(sustainable
yang
development).
Kebijakan Dana BOK
(http//sehat-aja-yukblogspot.com/2011/05)
Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)
Menurut Blum (1974) derajat kesehatan dipengaruhi
oleh
beberapa
faktor
yaitu
utamanya digunakan untuk kegiatan upaya kesehatan yang bersifat promotif dan preventif
lingkungan, perilaku, pelayanan medis dan
di
keturunan.Yang
Posyandu
sangat
besar
pengaruhnya
Puskesmas
dan
dan
jaringannya
Poskesdes
termasuk
dalam
rangka
terhadap kesehatan adalah lingkungan. Keadaan
membantu pencapaian target SPM Bidang
lingkungan
Kesehatan
kesehatan
yang dan
merugikan,
tidak
perilaku
baik
memenuhi masyarakat
masyarakat
di
syarat yang
pedesaan
di
kabupaten/kota
guna
mempercepat pencapaian target MDGs. Upaya Pembangunan
Kesehatan tersebut meliputi
maupun perkotaan yang disebabkan karena
Kesehatan Ibu dan Anak termasuk keluarga
kurangnya
berencana,
masyarakat
pengetahuan dibidang
dan
kemampuan
kesehatan,
imunisasi,
perbaikan
gizi
ekonomi
masyarakat, kesehatan lingkungan, promosi
maupun teknologi (Departemen Kesehatan RI,
Kesehatan, pengendalian Penyakit (Kemenkes
2004).
RI, 2011)
Pembiayaan Kesehatan
Kesehatan Ibu dan Anak
Pembiayaan kesehatan yang kuat, stabil
Upaya Kesehatan Ibu dan Anak adalah
dan berkesinambungan memegang peranan
upaya di bidang kesehatan yang menyangkut
yang
penyelenggaraan
pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu
pelayanan kesehatan dalam rangka mencapai
bersalin, ibu menyusui, bayi dan anak balita
berbagai tujuan penting dari pembangunan
serta
kesehatan di suatu negara diantaranya adalah
Masyarakat bidang KIA merupakan upaya
pemerataan pelayanan kesehatan dan akses
memfasilitasi masyarakat untuk membangun
amat
vital
untuk
anak
prasekolah.
Pemberdayaan
Volume 2, No. 1, Februari 2014
- 62
Jurnal Ilmu Ekonomi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala sistem kesiagaan masyarakat dalam upaya
menderita batuk rejan (pertusis). Dan 3 dari 100
mengatasi situasi gawat darurat dari aspek non
kelahiran anak akan meninggal karena penyakit
klinis terkait kehamilan dan persalinan.Tujuan
tetanus dan dari setiap 200.000 anak, 1 akan
program kesehatan ibu dan anak itu sendiri
menderita polio. (Depkes RI, 2009)
adalah untuk atau mempercepat pencapaian target Pembangunan Kesehatan Indonesia serta
Perbaikan Gizi Masyarakat
meningkatnya derajat kesehatan anak untuk
Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
menjamin proses tumbuh kembang optimal
adalah program yang dilaksanakan melalui
yang merupakan landasan bagi peningkatan
upaya
kualitas
penanggulangan gizi buruk dengan tujuan
manusia
seutuhnya.
pembinaan
gizi
masyarakat
pelayanan
dan
dan
(http://nursingbegin.com/kesehatan-ibu-dan-
meningkatkan
pencegahan
anak/)
masalah gizi untuk mencapai keadaan gizi yang baik dengan menurunkan prevalensi gizi kurang, meningkatkan kemandirian keluarga dalam
Imunisasi Imunisasi adalah suatu cara untuk menimbulkan/meningkatkan
upaya perbaikan status gizi guna
mencapai
kekebalan
hidup sehat, meningkatkan intelektualitas dan
seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit,
produktifitas sumber daya manusia. Komitmen
sehingga bila kelak ia terpapar dengan penyakit
pemerintah untuk mensejahterakan rakyat nyata
tersebut tidak akan sakit atau sakit ringan.
dalam peningkatan kesehatan termasuk gizinya.
(Depkes RI, 2005).
Hal ini terbukti dari penetapan perbaikan status
Setiap tahun di seluruh dunia ratusan
gizi yang merupakan salah satu prioritas
ibu, anak dan orang dewasa meninggal karena
Pembangunan Kesehatan 2010-2014 sesuai
penyakit yang sebenarnya dapat dicegah dengan
dengan Deklarasi World Food Summit 1996
imunisasi. Hal ini dikarenakan kurangnya
yang dituangkan dalam Milenium Development
informasi tentang pentingnya imunisasi. Bayi
Goals
yang baru lahir, anak-anak usia muda yang
menyatakan
bersekolah dan orang-orang dewasa sama-sama
kemiskinan dan kelaparan separuh dari kondisi
memiliki resiko tinggi terserang penyakit
1990. (Depkes RI, 2009)
(MDGs)
pada
setiap
tahun negara
2015,
yang
menurunkan
menular yang mematikan seperti : difteri, pertusis, hepatitis B, influenza, radang selaput
Kesehatan Lingkungan
otak, radang paru-paru dan masih banyak
Menurut
WHO
(World
Health
penyakit lain yang sewaktu-waktu muncul dan
Organization), kesehatan lingkungan adalah
mematikan. Tanpa imunisasi kira-kira 3 dari
suatu keseimbangan ekologi yang harus ada
100 kelahiran anak meninggal karena penyakit
antara manusia dan lingkungan agar dapat
campak, 2 dari 100 kelahiran anak akan
menjamin keadaan sehat dari manusia. Menurut
63 -
Volume 2, No. 1, Februari 2014
Jurnal Ilmu Ekonomi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala HAKLI
(Himpunan
Ahli
Kesehatan
BOK
Lingkungan Indonesia) kesehatan lingkungan
n1 : Jumlah sampel sebelum BOK
adalah Suatu kondisi lingkungan yang mampu
n2 : Jumlah sampel sesudah BOK
menopang keseimbangan ekologi yang dinamis
S : Standar Deviasi
antara manusia dan lingkungannya untuk
b.
Uji Regresi yaitu Analisis Regresi linear
mendukung tercapainya kualitas hidup manusia
untuk
yang sehat dan bahagia. Apabila disimpulkan
dominan
Pengertian
Kesehatan
dependen.
“
perlindungan,
Upaya
Lingkungan
adalah
pengelolaan,
mengetahui yang
faktor
yang
paling
mempengaruhi
Untuk
variabel
persamaan
regresi
dan
berganda yaitu (Sugiono,2003 : 113)
modifikasi lingkungan yang diarahkan menuju
Y = a + b1X1 +b2X2 +b3X3+ b4X4 +e
keseimbangan
Keterangan :
ekologi
pada
tingkat
kesejahteraan manusia yang semakin meningkat
y = Pembangunan kesehatan
(Depkes RI, 2009:16)
a = Konstanta b = Koefiesien regresi x1= Cakupan Kesejahteraan Ibu dan
METODE PENELITIAN Pada penelitian ini dalam menganalisa
Anak
data yang diperoleh digunakan 2 metode
x2 = Cakupan Imunisasi
analisis yaitu :
x3 = Cakupan perbaikan gizi
1. Metode analisis diskriptif Yaitu
Suatu
masyarakat
proses
pengumpulan,
pengklasifikasikan dan menganalisis data untuk
menafsirkan
memberikan
sehingga
gambaran
yang
x4 = Cakupan kesehatan lingkungan e = Standard error
dapat lengkap
mengenai fakta yang dihadapi.
HASIL PENELITIAN Analisis Perbedaan
2. Metode Kuantitatif :
Kesehatan Ibu dan Anak
a. Uji t Paired untuk melihat perbedaan pembangunan
kesehatan
sebelum
sesudah adanya BOK
dan
Hasil pengujian t Paired pada bidang KIA sebelum dan sesudah adanya BOK dapat dilihat pada tabel betikut :
Tabel 1. Analisis Perbedaan bidang KIA 95% CI Indikator Mean SD Maks Min
P Value
Keterangan :
K1
134,8
0,84
21,0
5,8
0,028
X1 :Pembangunan kesehatan sebeluBOK
K4
120,0
1,55
25,9
1,9
0,048
X2: Pembangunan kesehatan sesudah Volume 2, No. 1, Februari 2014
- 64
Jurnal Ilmu Ekonomi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Persalinn
164,0
Nakes
3,53
48,2
15,4
9,2
3,4
0,036
Penjaringn bumil
2,90
0,70
0,109
beresiko KN 1 KN 2 KN 3 KN lengkap KF 1 KF 2 KF 3
8,90 202,0 143,5
1,83 2,68 8,55
25,4 44,3 91,2
7,6 3,9 62,5
0,042 0,050 0,254
142,0
0,56
19,3
9,1
0,018
132,5 209,0 277,5
5,16 2,40 0,919
59,6 42,5 36,0
33,1 0,70 19,5
0,170 0,042 0,015
Tabel 2.
Analisis Perbedaan bidang imunisasi 95% CI P Indikator Mean SD Maks Min value HB0
263,0
1.55
40.2
12.3
0,027
BCG
131,0
4.66
55.0
28.8
0.157
Polio4
198,0
1.55
33.7
5,8
0.050
DPTHB3
218,5
1.34
33.9
9.7
0.028
Campak
8.85
3.32
38.7
21.0
0.165
Hasil analisis menggunakan uji t paired menunjukkan bahwa pada bidang kajian cakupan imunisasi terdapat 5 indikator yang
Hasil analisis menggunakan uji t
menunjukkan perbedaan tingkat ketercapaian
paired menunjukkan bahwa pada bidang kajian
cakupan program sebelum adanya dana BOK
Kesehatan Ibu dan Anak terdapat 8 indikator
(2009-2010)
yang menunjukkan perbedaan yang signifikan
BOK (2011-2012) yaitu HB0 (p=0,027), polio 4
tingkat ketercapaian cakupan program sebelum
(p=0,050), dan DPTHB3 (p=0,028). Selain itu 2
adanya dana BOK (2009-2010)
dengan
indikator lainnya tidak menunjukkan perbedaan
sesudah adanya dana BOK (2011-2012) yaitu
yang signifikan yaitu BCG (p=0,157) dan
K1 (p=0,028), K4 (p=0,048), Pn (p=0.036),
campak (p=0,165). Berdasarkan hasil analisis
KN1 (p=0,042), KN2 (p=0,050), KN lengkap
tersebut maka dapat disimpulkan bahwa dari 5
(p=0,018), KF2 (p=0,042) dan KF3 (p=0,015).
indikator yang dianalisis 3 (60%) diantaranya
Sementara itu 3 indikator lainnya
tidak
menunjukkan perbedaan yang signifikan tingkat
menunjukkan perbedaan yang signifikan yaitu
ketercapaian cakupan program sebelum dan
penjaringan ibu hamil beresiko (p=0,109),
sesudah adanya dana BOK.
dengan sesudah adanya dana
kunjungan neonatur (p=0,254) dan kunjungan nifas 1 (0,170). Berdasarkan hasil analisis
Gizi
tersebut maka dapat disimpulkan bahwa dari 11
Hasil pengujian t Paired pada bidang
indikator yang dianalisis 8 (72,7%) diantaranya
gizi sebelum dan sesudah adanya BOK dapat
menunjukkan perbedaan yang signifikan tingkat
dilihat pada tabel betikut :
ketercapaian cakupan pogram sebelum dan sesudah adanya dana BOK
Imunisasi Hasil pengujian t Paired pada bidang Imunisasi sebelum dan sesudah adanya BOK dapat dilihat pada tabel betikut : 65 -
Volume 2, No. 1, Februari 2014
Tabel 3. Analisis Perbedaan bidang gizi 95% CI Mea Indikator SD Mak n Min s Vit A 3,50 0,70 9,8 2,8 Fe 8,90 0,12 10,1 7,8 Status Gizi Balita Kurus 1,80 1,13 8,3 11,9 sekali Balita 3,50 2,96 23,1 30,1
P Value 0.090 0.006
0.266 0.344
Jurnal Ilmu Ekonomi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala dana BOK (2009-2010)
kurus Balita Normal Gemuk
5.95
0,07
6,5
5,3
0.005
0.70
0,56
5,7
4,3
0.330
dengan sesudah
adanya dana BOK (2011-2012) yaitu akses air bersih (p=0,019), sarana sanitasi (p=0.046) dan TUPM (p=0,020). Berdasarkan hasil analisis
Hasil analisis menggunakan uji t paired menunjukkan bahwa pada bidang kajian cakupan gizi terdapat 6 indikator
yang
menunjukkan perbedaan tingkat ketercapaian cakupan program sebelum adanya dana BOK (2009-2010)
tersebut maka dapat disimpulkan bahwa dari 4 indikator yang dianalisis 3 (75%) diantaranya menunjukkan perbedaan yang signifikan tingkat ketercapaian cakupan program sebelum dan sesudah adanya dana BOK.
dengan sesudah adanya dana
BOK (2011-2012) yaitu Fe (p=0,006), dan
Analisis Pengaruh
status gizi normal (p=0,005). Berdasarkan hasil analisis tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
Hasil analisis dengan Regresi berganda selengkapnya dapat dilihat pada tabel betikut :
dari 6 indikator yang dianalisis 3 (50%) diantaranya signifikan
menunjukkan tingkat
perbedaan
ketercapaian
yang
Tabel 5. Analisis Regresi Berganda
cakupan
program sebelum dan sesudah adanya dana
Caku pan
R
BOK. KI A
Kesehatan Lingkungan Hasil pengujian t Paired pada bidang kesehatan lingkungan sebelum dan sesudah adanya BOK dapat dilihat pada tabel betikut : Tabel 4. Analisis Perbedaan bidang kesling 95% CI Indikator Mean SD Mak Min Akses Air 6.650 1,62 21,2 7,9 Bersih Rumah 3.650 1,85 27,1 19,8 Sehat Sarana 7.050 1,20 17,8 3,7 sanitasi TUPM 695,0 3,04 34,2 20,3
P value
0,908
Std. Error of Adjust F R² the ed R² value Estimat e 0,825
Sig.
0,819
1,145
Imun isasi
0,473 0,224 0,198
2,078
8,6
0,006
Gizi
0,812 0,659 0,647
0,992
57,8
0,000
Kensli ng
0,929 0,863 0,858
1,378
188,8
0,000
Berdasarkan
hasil
141,3 0,000
analisis
Regresi
0,019
berganda pada bidang KIA adanya pengaruh
0,299
positif dan signifikan terhadap keberhasilan
0,046
pembangunan kesehatan, besaran cakupan KIA
0,020
adalah 0,825 atau menunjukkan bahwa sebesar 82,5% keberhasilan pembangunan kesehatan
Hasil analisis menggunakan uji t paired menunjukkan
bahwa
pada
bidang
kajian
cakupan kesehatan lingkungan terdapat 4 indikator yang menunjukkan perbedaan tingkat ketercapaian cakupan program sebelum adanya
dijelaskan oleh cakupan K1, cakupan Pelayanan lengkap antenatal (K4), cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan (Pn), cakupan penjaringan ibu hamil dengan faktor resiko/komplikasi oleh masyarakat,
cakupan
pelayanan
Volume 2, No. 1, Februari 2014
pertama - 66
Jurnal Ilmu Ekonomi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Neonatus (KN1), KN2, KN3, dan KN Lengkap,
Tabel 6. Analisis Regresi Multiple
Kunjungan Nifas (KF1, KF2, KF3). Sedangkan
Unstandardized Coefficients
sisanya 17,5 % dipengaruhi faktor lain di luar
B
Std. Error
Konstanta 2,648
2,036
model. Pada bidang imunisasi hasil analisis
Stand. Coeff icients
t
Sig.
1,300
0,204
Beta
KIA
0,370
0,031
0,479
11,973 0,000
Imunisasi
0,199
0,021
0,222
9,365
0,000
signifikan terhadap keberhasilan pembangunan
Gizi
0,181
0,039
0,145
4,662
0,000
kesehatan sebesar 0,224 atau menunjukkan
Kesling
0,202
0,023
0,356
8,939
0,000
menunjukkan adanya pengaruh positif dan
bahwa
22,4%
keberhasilan
pembangunan Pengujian signifikansi lebih lanjut
kesehatan dijelaskan oleh cakupan hepatitis B 0-7 hari, BCG, Polio 4, DPT-HB3, campak, sedangkan sisanya 75,6 % dipengaruhi faktor
Pada bidang gizi hasil analisis juga menunjukkan adanya pengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan pembangunan kesehatan sebesar 0,659 atau menunjukkan 65,9%
keberhasilan
pembangunan
kesehatan dijelaskan oleh cakupan vitamin A, Fe, dan status gizi balita, sedangkan sisanya 34,1 % dipengaruhi faktor lain di luar model. Begitu pula pada bidang kesehatan lingkungan, hasil analisis menunjukkan adanya pengaruh
positif
parameter statistik t. Hasil pengujian individual juga menunjukkan pengaruh yang signifikan.
lain di luar model.
bahwa
diteruskan dengan pengujian individual melalui
dan
signifikan
cakupan
Hal ini tentunya menjelaskan bahwa secara multiple dan parsial KIA, imunisasi, gizi dan kesehatan pembangunan
menunjukkan
bahwa
86,3%
pembangunan
kesehatan
keberhasilan
dijelaskan
oleh
kesehatan lingkungan (cakupan Akses air bersih, sarana sanitasi dan TUPM) sedangkan sisanya 13,7% dipengaruhi faktor lain di luar model.
mempengaruhi
kesehatan.
Lebih
lanjut,
pengaruh kausal empiris antara variabel (X1) KIA dan (X2) imunisasi dan (X3) gizi dan (X4) kesehatan lingkungan terhadap pembangunan kesehatan ini dapat digambarkan melalui persamaan berikut : Y=2,628+0,370KIA+0,199Imun+0,181Gizi+0, 202kesling Secara parsial kompensasi berpengaruh
kesehatan lingkungan terhadap keberhasilan pembangunan kesehatan sebesar 0,863 atau
lingkungan
positif dan signifikan terhadap pembangunan kesehatan. Besaran pengaruh parsial cakupan KIA terhadap pembangunan kesehatan adalah sebesar
0,370,
ini
menjelaskan
bahwa
peningkatan cakupan KIA sebanyak 1 % akan menaikkan pembangunan kesehatan sebanyak 37,0 %. Secara parsial cakupan imunisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap pembangunan kesehatan. Besaran pengaruh parsial terhadap
67 -
Volume 2, No. 1, Februari 2014
dan
langsung
pembangunan
cakupan kesehatan
imunisasi adalah
Jurnal Ilmu Ekonomi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala sebesar
0,199
ini
menjelaskan
bahwa
cakupan imunisasi, cakupan gizi dan
peningkatan cakupan imunisasi sebanyak 1 %
cakupan
akan
kesehatan
dibiayai oleh BOK dengan keberhasilan
sebanyak 19,9 %. Secara parsial cakupan
pembangunan kesehatan masyarakat di
program gizi berpengaruh positif dan signifikan
Puskesmas dalam Kabupaten Aceh Besar
terhadap pembangunan kesehatan. Besaran
(P<0,05) .
menaikkan
pembangunan
kesehatan
lingkungan
yang
pengaruh parsial cakupan program gizi terhadap pembangunan kesehatan adalah sebesar 0,181 ini menjelaskan bahwa peningkatan cakupan
Saran 1. Faktor
pengetahuan
pengelola
BOK
BOK
perlu
program gizi sebanyak 1 % akan menaikkan
tentang
pembangunan kesehatan sebanyak 18,1 %.
ditingkatkan
Secara parsial cakupan program kesehatan
operasional pelaksanaan BOK agar dapat
linkungan berpengaruh positif dan signifikan
digunakan untuk kegiatan yang dapat
terhadap pembangunan kesehatan. Besaran
meingkatkan derajat kesehatan masyarakat.
pengaruh parsial cakupan program kesehatan
Diharapkan kepada instansi kesehatan dan
lingkungan terhadap pembangunan kesehatan
puskesmas untuk dapat melakukan kegiatan-
adalah sebesar 0,202 ini menjelaskan bahwa
kegiatan inovatif yang memiliki daya ungkit
peningkatan
tinggi
cakupan
program
kesehatan
manajemen untuk
terhadap
MDGs
mempermudah
sehingga
target
lingkungan sebanyak 1 % akan menaikkan
menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB),
pembangunan kesehatan sebanyak 20,2 %.
Angka Kematian Ibu (AKI), kasus balita dengan gizi buruk dan peningkatan akses air bersih
KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan
dalam
penelitian
ini
dapat
segera
meningkatkan
dapat
tercapaiuntuk
kualitasderajat
dapat
kesehatan
di
Kabupaten Aceh Besar.
disimpulkan bahwa : 1.
Terdapat
perbedaan
yang
signifikan
pembangunan kesehatan yang meliputi bidang Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), imunisasi, perbaikan gizi masyarakat dan kesehatan lingkungan sebelum dan sesudah adanya program dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) di Puskesmas dalam Kabupaten Aceh Besar (P<0,05). 2.
Adanya pengaruh positif dan signifikan
DAFTAR PUSTAKA Ascobat, G. 1966. Kebijakan Tarif pada Pelayanan Kesehatan. Jakarta. Dinas Kesehatan. 2009. Daftar Realisasi Fisik dan Keuangan Kegiatan Pembangunan. Dinas Kesehatan. 2013. Profil Kesehatan. Aceh Besar. Depkes RI. 2007. Buku Paket Pelatihan Kader Kesehatan dan Tokoh dalam Pengembangan Desa Siaga. Jakarta.
cakupan kesehatan ibu dan anak (KIA), Volume 2, No. 1, Februari 2014
- 68
Jurnal Ilmu Ekonomi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Depkes RI. 2006. Panduan Manajemen PHBS Menuju Kabupaten/Kota Sehat. Depkes RI. 2009. Pembiayaan Kesehatan Depkes RI Jakarta. Kemenkes RI. 2011. Petunjuk Teknis Operasional Kesehatan.. Jakarta.
Biaya
Kemenkes RI. 2012. Petunjuk Teknis Operasional Kesehatan, Jakarta.
Biaya
Hardinsyah. 2006. Keluarga Sadar Gizi. Bogor: IPB Press. Kasni, P. 2009. Evaluasi Pelaksanaan Program Desa Siaga. Dirjen Bina Kesehatan Masyarakat Depkes RI. Jakarta. Notoatmojo. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rhineka Cipta. Mediakom. 2008. Milyar untuk Yang Sukses Kembangkan Desa Siaga 100 persen, Jurnal Mediakom XV. Desember 2008, Depkes RI. Jakarta. Ridwan.
2003. Dasar-dasar Statistik. Rhineka Cipta.
Shiddiq.
2009. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Pemanfaatan dan Penggunaan Sistem Informasi Jorong Siaga oleh Bidan Jorong Kabupaten Solok, Yogyakarta. Tesis-UGM (Tidak dipublikasikan).
Ukas.
2004. Manajemen Rosydakarya.
Dasar.
Jakarta:
Jakarta:
Terry, GR. 1990 Principle of Management, Mcwald. Ney Jersey. Soegiono. 2003. Pengukuran dan Analisis Data. Jakarta : Rhineka Cipta. Nursingbegin. 2010. Kesehatan Ibu dan Anak. http://nursingbegin.com/kesehatan-ibu-dananak/,diunduh tanggal 28 Januari 2013. Indikator Kesehatan rakyat. http://belibisa17.com/ 2008/10/15/kesehatan-lingkungan-kesling/ diunduh tanggal 28 Januari 2013. Gizi dan Kesehatan 2013.http://www.gizikia.depkes. go.id/archives/658, diunduh tanggal 28 Januari 2013.
69 -
Volume 2, No. 1, Februari 2014
Pelayanan Kesehatan Dasar. http://www.puskel. com/11-indikator-dasar-pelayanan-kesehatanibu-dan-anak/, diunduh tanggal 1 Februari 2013a.