UNIVERSITAS PADJADJARAN
Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Industri Pertanian
Open Shelf-Life Dating
Souvia Rahimah 24 Maret 2009
Product Dating Saat ini, semua produk makanan yang dijual harus memiliki kode tanggal Pada bbrp produk segar seperti ikan, kode ditempel pada kontainernya. Informasi tanggal digunakan sbg : Rotasi stok produk Mengontrol umur simpan produk
Product Dating
Open Dating : tanggal yang tertera dengan jelas pada pada kemasan
Closed Dating Informasi yang tertera pada kemasan, yang ditulis dalam huruf, angka atau simbol tertentu dan hanya produsen yang paham akan kode tersebut
Closed/Coded Dating • Disebut juga Julian codes dan biasanya tercantum pada produk shelf-stable spt makanan kaleng dan makanan dalam kardus. • Closed or coded dates digunakan perusahaan untuk : – to rotate their stock – locate their products in the event of a recall and refer to the date or time of manufacture. • Bukan untuk konsumsi konsumen
Contoh “Closed Dating” • A packing code of 8045B : 8 = 1998 045 = The 45th day of the year or February 14th. B = A plant code. • 8045B is February 14th, 1998. • A code of B148C23 would be B=Feb, 14 = the fourteenth day, 8=1998. • B148C23=February 14, 1998 and the last three characters would be plant or processing line locations.
Open Dating The USDA : “open dating is found primarily on perishable foods such as meat, poultry, eggs and dairy products. Pertama kali digunakan untuk produk susu pada
th 1968. Memudahkan konsumen awam untuk membaca informasi Uniform Open Dating Regulation : In 1985, the NationalConference on Weights and Measures, supported by the National Institute of Standards and Technology and in concert with the Association of Food and Drug Officials, also known as “Handbook 130.”
Open Dating • “Use By or Expiration Date”: indicates the last date suggested for use of the product in terms of quality or freshness. Example: refrigerated biscuits and rolls • “Sell or Pull By Date”: indicates the last day the product is recommended for display on a supermarket shelf. Example: milk • “Best If Used By or Before Date”: indicates how long the product will retain peak quality or flavor – it is still safe to eat after this date, but may have changed somewhat in taste or texture. Example: juice boxes, shelf stable milk
Definisi Perishable Food :
Semi-Perishable Food :
makanan yang memiliki resiko kebusukan, kehilangan nilai dan palatabilitas dalam waktu 60 hari setelah dikemas.
makanan yang memiliki resiko kebusukan, kehilangan nilai dan palatabilitas dalam kurung waktu 60 hari sampai 6 bulan setelah dikemas
“Sell by” date Tanggal yang memberi informasi berapa lama produk dapat dipajang. Konsumen harus membelinya sebelum tanggal yang tercantum “sell-by” date : tanggal akhir tanggal terakhir penjualan yang direkomendasikan, sehingga masih ada waktu sebelum produk terdeteriorasi Pre-packaged food products which are perishable (“having a significant risk of spoilage, loss of value or loss of palatability within 60 days of packaging”) Pre-packaged semi-perishable or long shelf-life food products
Produk daging dan unggas
“Best if used by” date “best if used by”: tanggal dimana kerusakan kemungkinan sudah terjadi Pre-packaged food products which are semi-perishable (incur the same risk between 60 days and 6 months) or are long shelf-life food products (incur the same risk after 6 months)
Produk dalam negeri TAK (tanggal akhir konsumsi) TAPO (tanggal akhir penggunaan optimal) TP (tanggal pembuatan)
TAK (Tanggal Akhir Konsumsi) TAK (tanggal akhir konsumsi): tanggal dimana kerusakan kemungkinan besar sudah terjadi tertulis sebagai “dikonsumsi sebelum tanggal …”. dicantumkan pada kemasan pangan mudah rusak, yakni pangan yang masa penyimpanannya kurang dari 6 - 8 minggu. Contohnya, susu pasteurisasi, yoghurt, krim, dan keju. Harus tercantum jelas dan disertai cara penyimpanan yang diperlukan untuk mencapai tanggal itu. Begitu TAK dicapai, pangan dalam kemasan itu tidak bersih atau sehat lagi, dan harus ditarik dari peredaran sehari sebelum batas TAK.
TAPO (Tanggal Akhir Penggunaan Optimal) dicantumkan pada label kemasan produk pangan yang daya simpannya lebih dari enam minggu, yakni pangan yang tidak membahayakan kesehatan. Di antaranya bumbu dapur, susu, produk beku, dan minuman. Penulisan TAPO dalam kemasannya adalah “sebaiknya digunakan …”, “dikonsumsi sebelum …”, atau “sebelum akhir ….” Penulisan TAPO : TAPO kurang dari tiga bulan: tanggal dan bulan. TAPO 3 - 18 bulan, : bulan dan tahun. TAPO lebih dari 18 bulan : tahun saja.
Begitu TAPO tercapai, produk di dalam kemasan akan kehilangan kualitas rasa, bau, dan nutrisi.
TP (Tanggal Produksi) • Untuk produk pangan terkonversi lama, semi konversi, pangan beku, susu bubuk kering, dan mentega, masa kedaluwarsa yang wajib dicantumkan dalam label kemasan • Penulisannya ada berbagai cara. Misalnya, untuk produk susu bubuk yang dibuat 24 April 1997, cara penulisannya bisa 24.4.97; 97-113 (dua angka pertama menunjukkan tahun pembuatan, tiga angka berikutnya hari ke berapa dari tanggal pembuatannya yang dihitung sejak 1 Januari 1998); atau N-113 (kode huruf tahun pembuatan untuk produk tersebut dan hari ke berapa dari tanggal pembuatannya yang dihitung sejak 1 Januari 1998).
Kode Bergaris (Bar Code) • Informasi soal identifikasi asal produk dan lainnya • Di bawah garis-garis vertikal yang dapat dibaca dengan teknologi optik itu, umumnya terdapat 13 angka. – Dua angka pertama menunjukkan negara asal, – lima angka berikutnya pembuat dan distributornya, – lima angka selanjutnya merupakan identifikasi produk itu sendiri – satu angka terakhir adalah angka kontrol.
Kode lain yang sering digunakan • • • • •
Born on date Better if used by Freeze by Best when purchased by Best if used by – min.durability